laporan praktikum tanda-tanda vital

32
BAB I DASAR TEORI Perubahan fungsi tubuh seringkali tercermin pada suhu, denyut nadi, pernafasan dan tekanan darah. Setiap perubahan yang berbeda dengan keadaan normal dianggap sebagai indikasi yang penting mengenai keadaan kesehatan seseorang. Karena itu, keempat komponen ini disebut tanda-tanda vital (Potter&Perry, 1997) Pemeriksaaan tanda-tanda vital merupakan cara yang tepat dan efisien dalam memantau kondisi kesehatan atau mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi respon terhadap intervensi yang diberikan. Data ini memberikan sebagian keterangan pokok yang memungkinkan disusunnya rencana sebelum adanya tindakan klinis dari seorang Dokter gigi. Selanjutnya, pengambilan tanda-tanda vital ini dilakukan dengan jarak waktu, pengambilan tergantung pada keadaan umum atau kebutuhan. Palpasi dan auskultasi merupakan metode pokok yang digunakan untuk mengetahui tanda-tanda vital. 1.1. Tekanan darah 1

Upload: kumihos-my-name

Post on 06-Aug-2015

1.427 views

Category:

Documents


57 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM TANDA-TANDA VITAL

BAB I

DASAR TEORI

Perubahan fungsi tubuh seringkali tercermin pada suhu, denyut nadi,

pernafasan dan tekanan darah. Setiap perubahan yang berbeda dengan keadaan

normal dianggap sebagai indikasi yang penting mengenai keadaan kesehatan

seseorang. Karena itu, keempat komponen ini disebut tanda-tanda vital

(Potter&Perry, 1997)

Pemeriksaaan tanda-tanda vital merupakan cara yang tepat dan efisien dalam

memantau kondisi kesehatan atau mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi

respon terhadap intervensi yang diberikan. Data ini memberikan sebagian

keterangan pokok yang memungkinkan disusunnya rencana sebelum adanya

tindakan klinis dari seorang Dokter gigi. Selanjutnya, pengambilan tanda-tanda

vital ini dilakukan dengan jarak waktu, pengambilan tergantung pada keadaan

umum atau kebutuhan. Palpasi dan auskultasi merupakan metode pokok yang

digunakan untuk mengetahui tanda-tanda vital.

1.1. Tekanan darah

Kerja jantung dapat dilihat melalui tekanan darah. Tekanan darah terdiri atas

tekanan sistolik (pembilangan) yaitu tekanan tertinggi pada dinding arteri yang

terjadi ketika bilik kiri jantung menyemprotkan darah melalui katup aorta yang

terbuka kedalam aorta, dan tekanan diastolic (penyebut) yaitu tekanan yang

minimal terhadap dinding arteri setiap waktu (potter&perry, 1997) satuan tekanan

darah adalah mmHg.

Faktor-faktor yang menentukan tekanan darah :

Tolakan peripheral,

Gerakan

Memompa jantung,

Volume darah,

1

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM TANDA-TANDA VITAL

Kekentalan darah,

Elastisitas dinding pembuluh darah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya tekanan darah pada orang

yang sehat ialah :

Usia,

Jenis kelmin,

Aktivitas,

Emosi.

Tekanan darah normal pada setiap orang berbeda. Oleh karena itu kita

perlu mengkaji tekanan darah yang normal pada orang tertentu. Menurut

Potter&Perry, seseorang dewasa muda rata-rata tekanan darah normalnya adalah

120/80 mmHg. Jika terjadi penaikkan atau penurunan sebesar 20-30 mmHg atau

lebih perlu dikaji kembali apakah orang tersebut mempunyai gangguan dalam

sistem sirkulasi darah.

Hipertensi : Sistolik diatas 140 mmHg

Diatolik diatas 90 mmHg

Hipotensi : Sistolik dibawah 90 mmHg dengan tanda-tanda pusing dan

peningkatan nadi.

1.2. Nadi

Denyut nadi merupakan dorongan atau ketukan yang diakibatkan oleh

mengembangnya aorta yang mengahasilkan gelombang pada dinding aorta.

Ada banyak sebab terjadinya perubahan kecepatan denyut jantung. Kecepatan

denyut bereaksi terhadap rangsangan yang ditimbulkan oleh sistem saraf simpatis

dan parasimpatis.

Beberapa hal yang memepengaruhi jumlah denyut:

2

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM TANDA-TANDA VITAL

Emosi,

Nyeri,

Aktivitas

Obat-obatan.

Irama denyut nadi ada beberapa macam yaitu: irama normal (jika selang

waktu antar denyut sama), irama tidak teratur (aritmia), pulsus intermiten (denyut

yang mengalami periode irama yang normal kemudian terganggu oleh periode

yang tidak teratur).

Tempat-tempat yang paling sering digunakan untuk denyut nadi adalah nadi

radialis dipergelangan tangan.

1.3. Suhu Tubuh

3

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM TANDA-TANDA VITAL

Suhu tubuh rata-rata untuk orang dewasa adalah:

suhu oral 37°C, suhu rectal 37,5°C, dan suhu aksila 36,7°C (Potter&Perry, 1997).

Faktor yang mempengaruhi pengukuran suhu tubuh:

Usia,

Latihan fisik,

Hormon

Stress.

Pengaturan suhu tubuh ada dihipotalamus dalam sistem saraf pusat yang

terletak dibawah otak. Organ ini memainkan peranan penting sebagai pengaturan

panas.

Hipotalamus mempunyai dua bagian: hipotalamus anterior untuk mengatur

pembuangan panas, dan hipotalamus posterior mengatur upaya penyimpangan

panas. Pusat tersebut menjaga agar suhu tetap berkisar 37°C dengan

mempertahankan keseimbangan antara panas yang hilang dengan produksi panas

yang berasal dari metabolisme. Sedangkan mekanisme untuk menjaga agar suhu

tubuh tetap seimbang dilakukan dengan melebarkan darah/vasodilatasi dalam

upaya mengeluarkan panas dan menyempitkan pembuluh darah/vasokonstriksi

dalam upaya menahan panas.

Pireksia atau demam adalah terjadinya kenaikan suhu tubuh diatas normal

dan merupakan gejala umum penyakit. Naiknya suhu tubuh membantu tubuh

melawan penyakit/menghacurkan bakteri. Hiperpireksia terjadi jika suhu > 41°C

dan dalam keadaan ini sel-sel otak dapat mengalami kerusakan dan jika suhu >

43°C maka individu tidak dapat bertahan untuk hidup. Hipotermia adalah kondisi

sebaliknya dimana suhu berada dibawah rata-rata normal. Kematian biasanya

terjadi apabila suhu turun sampai dibawah 34°C.

4

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM TANDA-TANDA VITAL

1.4. Pernafasan

Menurut potter & Perry (1997) bernafas adalah :

Tindakan mengambil oksigen oleh tubuh (inspirasi) dan tindakan membuang

karbondioksida dari dalam tubuh (ekspirasi). Secara normal orang dewasa sehat

bernafas kira-kira 16-20 x/i, sementara bayi dan anak kecil bernafas cepat dari

pada orang dewasa. Naiknya kecepatan bernafas disebut polypnea. Jika suhu

badan naik, kecepatan bernafas bertambah karena tubuh berusaha melepasakan

diri dari kelebihan panas. Setiap keadaan yang menyebabkan akumulasi CO2 dan

kekurangan O2 dalam darah mengakibatkan bertambahnya kecepatan dan

kedalaman pernafasan. Bernafas yang semakin dalam disebut Hyperpnea. Secara

normal bernafas dilakukan secara otomatis dan tidak mengeluarkan suara, teratur

5

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM TANDA-TANDA VITAL

dan tanpa upaya khusus. Pernafasan yang sulit disebut dyspnea yang ditandai oleh

pernafasan cuping hidung, wajah tenang dan bernafas menggunakan otot-otot

tambahan.

6

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM TANDA-TANDA VITAL

BAB II

HASIL DAN JAWABAN

2.1. Pengukuran Tekanan Darah

Orang ParameterSphygmomanometer Arenoid Digital

I II III rerata I II III rerata I II III rerata

Ke-1

Tangan

kanan

110

/ 70

111/

78

110,5/

74

104

/ 68

90/

70

100

/ 70

98/

69,33

101/

74

106

/ 70

103,5/

72

Tangan

kiri

109

/ 73

105/

75

107/

74

104

/ 64

107/

70

105,5/

67

107/

75

104

/ 73

105,5/

74

Ke-2

Tangan

kanan

110

/ 64

108/

70

109/

67

110

/ 68

112/

60

111/

64

96/

62

98/

61

97/

61,5

Tangan

kiri

102

/ 70

108/

62

105/

65

108

/ 70

110/

72

109/

71

102/

66

102

/

62

102/

65

1. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan dengan

tensimeter konvensional dan digital?

Jawab : Jika dilihat melalui hasil dari rata-ratanya maka akan didapatkan

hasil yang tidak terlalu menunjukkan perbedaan yang terlalu jauh.

2. Apakah ada perbedaaan hasil pengukuran darah dilakukan pada lengan

kanan dan kiri?

Tidak, nilai pengukuran antara tangan kanan dan kiri relatif hampir sama.

3. Apakah ada perbedaaan hasil pengukuran A.Radialis, A.Karotis,dan A.

Brakialis?

4. Apakah ada perbedaaan Tekanan darah yang diukur dengan perbedaan

posisi?Jelaskan mengapa?

Jawab: Iya ada perbedaan, karena tekanan darah orang yang berbaring,

duduk dan berdiri masing masing merupakan kegiatan yang berbeda dan

7

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM TANDA-TANDA VITAL

energi yang digunakan juga berbeda. Jadi perbedaan tersebut seperti pada

saat berbaring dan duduk, tekanan darah pada saat berbaring akan lebih

rendah dibanding dengan saat duduk, karena juga dengan berbaring, orang

tersebut dalam keadaan relaksasi sehingga tekanan darah tidak terlalu

tinggi dibandingkan dengan posisi yang lain.

5. Sebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi tekanan darah?

Jawab:

1. Kekuatan jantung memompakan darah

2. Viskositas (kekentalan ) darah

3. Elatisitas dinding aliran darah

4. Tahanan Tepi

6. Jelaskan kemungkinan yang dapat terjadi di bidang kedokteran gigi jika

pada penderita tidak dilakukan pengukuran tanda-tanda vital lebih dahulu?

Jawab: Kemungkinan yang akan terjadi jika tidak dilakukan pengukuran

tanda-tanda vital terlebih dahulu bisa membahayakan kondisi penderita,

seperti pada halnya penderita yang memiliki tekanan darah yang tinggi,

maka bahaya pula penderita tersebut apabila dilakukan tindakan

pencabutan gigi.

2.2. Pengukuran Sikap Tubuh

Orang Parameter

Berbaring Duduk Berdiri

I II IIIrerat

aI II III rerata I II III rerata

Ke-

1

Tangan

kanan

95/

63

98/

61

97/

63

96,67/

62,3

99/

69

100

/ 65

95/

75

98/

69,67

112

/ 70

118/

63

87/

74

105,67/

69

Tangan

kiri

100/

54

90/

58

86/

55

92/

55,67

101/

73

101

/ 62

96/

64

99,3/

66,3

95/

68

93/

74

113

/ 95

100,33/

71,81

Ke-

2

Tangan

kanan

103/

67

95/

61

101/

70

99,67/

66

101/

75

105

/ 56

107/

92

104,3/

74,3

110

/ 80

109/

59

113

/ 92

110,67/

77

8

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM TANDA-TANDA VITAL

Tangan

kiri

93/

60

107/

72

103/

74

100/

66

128/

78

107

/ 71

105/

86

113,3/

78,3

106

/ 77

103/

59

106

/ 77105/ 71

2.3. Pengukuran Pernafasan

Jumlah pernafasan Time

14 kali 60 detik

2.4. Pengaruh latihan

Orang ParameterNadi

(kali/mnt)

Sistolo

(mmHg)

Diastole

(mmHg)

127 109 79

Ke-1 3 menit

pertama128 128 74

6 menit 116 107 73

9 menit 117 113 70

11 menit 123 113 69

94 127 83

Ke-2 3 menit

pertama107 138 91

6 menit 101 127 78

9 menit 100 126 79

11 menit 100 112 74

2.5. Pengaruh Stress : Cold Pressure Test

Orang Parameter Sistole (mmHg) Diastole (mmHg)

Ke-1 Pra-stress 106 76

30 detik 109 66

9

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM TANDA-TANDA VITAL

60 detik 121 75

2.6. Pengukuran Denyut Nadi

Duduk Berdiri Berbaring

99 kali/menit 71 kali/menit 76 kali/menit

PERTANYAAN PERCOBAAN DENYUT NADI

1. Mengapa mahasiswa kedokteran gigi harus mengukur denyut nadi

sebelum melakukan tindakan operatif?

2. Faktor apa sajakah yang memperngaruhi denyut nadi?

3. Apakah ada perbedaan pengukuran denyut nadi pada berbagai posisi

tubuh? Jelaskan mengapa!

4. Mengapa saat bekerja denyut nadi meningkat?

5. Bagaimana cara menentukan denyut nadi maksimal dan optimal?

JAWABAN PERCOBAAN DENYUT NADI

1. Karena dengan mengukur denyut nadi, kita dapat mengetahui kondisi dari

pasien, bisa saja pasien mengalami Aritmia, sehingga denyut nadinya cepat dan

detak jantungnya tidak teratur sehingga dapat diindikasikan bahwa orang tersebut

mungkin menderita kelainan jantung yang nantinya bisa menjadi suatu kondisi

yang berbahasa seperti serangan jantung sehingga dapat mengakibatkan kematian.

2. Faktor yang Mempengaruhi Denyut Nadi

Tingkat aktivitas fisik

Tingkat kebugaran

Suhu udara

Posisi tubuh (berdiri atau berbaring, misalnya)

Emosi

Ukuran tubuh

10

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM TANDA-TANDA VITAL

Konsumsi obat-obatan

3. Iya, terdapat perbedaan pada berbagai kondisi tubuh, dikarenakan dari berbagai

kondisi tubuh mestinya memerlukan energi yang berbeda, sehingga contohnya

pada saat tidur ternyata denyut nadi hanya 71 kali permenit namun pada saat saat

berdiri menjadi 76 kali permenit.

4. Frekuensi nadi akan meningkat bila kerja jantung meningkat. Bila kita berlatih

frekuensi denyut nadi dengan sendirinya akan meningkat sesuai dengan beratnya

latihan yang dilakukan. Setelah latihan selesai frekuensi denyut nadi akan

menurun. Orang yang terlatih nadi istirahatnya lebih lambat dibandingkan dengan

orang yang tidak terlatih. Peningkatan denyut nadi berhubungan dengan

peningkatan respirasi yang menyebabkan meningkatnya aktifitasnya otot-otot

respirasi, sehingga dibutuhkan darah lebih banyak untuk menyuplai Oksigen dan

nutrien melalui peningkatan aliran darah.

5. Denyut nadi maksimal adalah maksimal denyut nadi yang dapat dilakukan pada

saat melakukan aktivitas maksimal.untuk menentukan denyut nadi maksimal

digunakan rumus 220-umur.

Menurut DR Suhantoro cara yang aman adalah mengukur denyut nadi maksimal

(DNM). DNM adalah denyut nadi maksimal yang dihitung berdasarkan rumusan

DNM = 220 - Umur, kemudian dikalikan dengan intensitas membakar lemak 60-

70 persen DNM.

DR Suhantoro mencontohkan orang yang berusia 40 tahun maka DNM saat ia

berolahraga adalah 220-40 = 180. Kemudian angka 180 dikalikan dengan 60

persen untuk batas ringan dan 70 persen untuk batas atas yang hasilnya 108-126.

Dengan mengetahui denyut nadi tersebut, maka orang yang berusia 40 tahun harus

berhenti sejenak dari olahraganya ketika denyut nadinya sudah melampaui 126.

Jika masih dipaksakan yang terjadi adalah kram jantung yang

membuat serangan jantung. "Sekali lagi perlu diperhatikan kondisi denyut jantung

11

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM TANDA-TANDA VITAL

saat berolahraga jangan sampai melebihi btas maksimal yang bisa membahayakan

jantung,"Jika sudah merasa melampaui dosis saat lari di futsal berikan saja bola-

bola itu ke orang lain yang masih kuat. Satu lagi saat istirahat minumlah air

dengan suhu 15-16 derajat atau minuman manis dengan kadar gula 2,5-5 persen.

"Minuman yang terlalu dingin akan sulit diabsorb tubuh karena suhu tubuh setelah

olahraga sedang dalam kondisi panas," jelas Dr Suhantoro.

2.7. Pengukuran Suhu Tubuh

I II

Melalui Oral 37,1℃ 37,1℃

Melalui Aksial 36,6℃ 36,6℃

PERTANYAAN PERCOBAAN SUHU TUBUH

1. Mengapa pengukuran suhu tubuh di ketiak berbeda? Berapa

perbedaannya? Jelaskan!

2. Kapan harus melakukan pengukuran suhu tubuh di rongga mulut atau

pengukuran di bagian tubuh yang lain?

JAWABAN PERCOBAAN SUHU TUBUH

1. Pada praktikum pengukuran suhu tubuh ini, adanya perbedaan suhu tubuh

yang mana rata-rata pada suhu aksila objek penelitian (OP) pada waktu

istirahat (tanpa perlakuan) 36,60C, sedangkan suhu oral (tanpa perlakuan)

37,10C . Hal tersebut menunjukkan bahwa suhu oral lebih tinggi 0,50C

daripada suhu aksila. Perbedaan ini dikarenakan pengukuran suhu aksila

merupakan pengukuran suhu di luar tubuh sedangkan oral berada di dalam

tubuh. Suhu di dalam tubuh (mukosa) lebih tinggi dan mencerminkan suhu

12

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM TANDA-TANDA VITAL

inti, sementara suhu di luar tubuh (kulit) tidak cepat mengikuti perubahan

suhu inti.

2. a.Aksila (Ketiak)

Pengukuran suhu tubuh dilakukan di aksila (ketiak) karena aman dan mudah

serta bisa dilakukan dalam jangka waktu yang lebih lama (9-15 menit)

daripada pengukuran di oral (mulut). Namun, pengukuran suhu di aksila

kurang akurat karena diletakkan di luar tubuh sehingga ada kemungkinan

tertinggal dalam pengukuran suhu inti pada waktu perubahan suhu yang cepat

b.Rektal

Rektal bisa dijadikan tempat pengukuran suhu tubuh karena daerah tersebut

banyak pembuluh darah , selain itu suhu rektal juga menunjukkan suhu inti.

Kerugiannya, pengukuran suhu di rektal tidak boleh dilakukan pada klien

yang mengalami bedah rektal dan nyeri pada area rektal. Waktu yang

dibutuhkan dalam pengukuran suhu di rektal adalah 3-5 menit.

2.8. Pengukuran Indeks Masa Tubuh

Nama Tinggi

Badan

Berat

Badan

BB Ideal

maksimal

BB Ideal

minimal

IMT Ket

Arum 158 56 48 43,2 22,4 Normal

Ghiza 159 61 49 44,1 24,12 Normal

Anggun 168 56 58 52,2 19,86 Normal

Mindi 157 55,5 47 42,3 22,52 Normal

Puspita 161 51 51 45,9 19,69 Normal

PERTANYAAN PENGUKURAN TINGGI BADAN DAN BERAT BADAN

1. Apakah pengukuran TB dan BB diperlukan di bidang kedokteran gigi?

Jelaskan untuk apa!

13

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM TANDA-TANDA VITAL

2. Apakah akibat jika seseorang termasuk kurus beresiko dan apa pula akibat

bagi yang terlalu gemuk? Jelaskan!

JAWABAN PERTANYAAN PENGUKURAN TINGGI BADAN DAN BERAT

BADAN

1. Iya, karena dengan mengetahui TB dan BB kita dapat mencari indeks masa

tubuh yang nantinya dari IMT tersebut dapat diketahui kemungkinan-

kemungkinan penyakit yang diderita oleh pasien.

2. Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang dapat dialami oleh mereka

yang memiliki IMT kurang dari 18, yaitu:

1.Osteoporosis

Osteoporosis adalah penipisan jaringan tulang atau hilangnya kepadatan tulang

seiring dengan waktu. Osteoporosis terjadi apabila tubuh tidak mampu

membentuk jaringan tulang baru, atau jaringan tulang yang telah ada diserap

terlalu banyak oleh tubuh, atau keduanya.

Kepadatan tulang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti, faktor bawaan, jenis

kelamin, ras, aktifitas fisik, kondisi kesehatan secara keseluruhan dan asupan

makanan dan gizi.

Dalam pembentukan tulang, kalsium dan fosfor merupakan mineral penting yang

sangat dibutuhkan oleh tubuh. Sumber kalsium dan fosfor banyak terdapat pada

susu dan berbagai produk olahan susu seperti mentega, keju, es krim dan

sebagainya, telur, ikan, sayuran dan kacang-kacangan.

Estrogen merupakan hormon yang ikut memiliki andil penting pada terjadinya

osteoporosis. Hormon ini identik sebagai hormon wanita.

Kadar estrogen yang rendah dapat memicu terjadinya osteoporosis. Sebab

estrogen dapat memperlambat hilangnya jaringan tulang. Lemak tubuh dapat

memicu produksi estrogen. Apabila tubuh terlalu kurus, sehingga lemak tubuh

hanya sedikit, maka estrogen yang diproduksipun rendah, sehingga makin

mempertinggi resiko osteoporosis.

Berat badan yang rendah menyebabkan tekanan yang diterima oleh tulang juga

14

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM TANDA-TANDA VITAL

kecil, padahal, tekanan pada tulang berfungsi meningkatkan kepadatan tulang.

Osteoporosis ini dapat mengancam baik pada pria maupun wanita. Sehingga

hanya dengan jatuh saja atau kecelakaan, bisa menyebabkan luka yang fatal atau

bahkan kematian. Untuk mencegah terjadinya osteoporosis, maka orang yang

memiliki IMT kurang dari 17, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk

menambah berat badannya dengan aman.

2. Masalah reproduksi

Keadaan sangat kurus pada wanita, menjadi salah satu penyebab beberapa

masalah reproduksi pada wanita.

Yang pertama, siklus menstruasi akan berhenti atau menjadi tidak teratur pada

wanita yang terlalu kurus. Bukan hanya itu, wanita yang terlalu kurus, juga akan

mengalami kesulitan saat akan konsepsi (terjadinya pembuahan), mereka juga

sulit untuk mempertahankan kehamilannya. Menurut hasil studi, 72 persen dari

wanita hamil yang underweight, akan mengalami keguguran dalam semester

pertama.

Pria yang terlalu kurus memiliki resiko untuk mengalami disfungsi seksual

menetap sebanyak 22 kali lebih tinggi daripada orang dengan berat badan normal.

Masalah-masalah seperti disfungsi ereksi, sakit saat berhubungan seksual atau

ketidakmampuan untuk ejakulasi. Menurut penelitian juga terdapat hubungan

antara berat badan pria dan kesehatan spermanya.

3. Anemia

Kebanyakan orang yang terlalu kurus sering mengalami kelelahan sepanjang

waktu. Kekurangan energi dan fatigue atau kelemahan adalah meripakan gejala

khas anemia. Anemia adalah penyakit yang terjadi saat tubuh mengalami

kekurangan sel darah merah. Sel darah merah bertanggung jawab untuk

transportasi oksigen menuju organ. Apabila sel darah merah kurang, maka

oksigen yang diangkut menuju organ tubuh juga tidak memadai. Sehingga organ

tubuh mengalami kekurangan oksigen, dan muncullah gejala anemia. Gejala lain

dari anemia adalah, pucat, pusing, detak jantung tidak teratur, nafas pendek.

Anemia disebabkan karena kekurangan zat besi, vitamin B-12 dan asam folat. Hal

15

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM TANDA-TANDA VITAL

ini menjadi salah satu alasan lagi bagi penderita anoreksia untuk mengkonsumsi

cukup makanan yang bergizi.

4. Rendahnya sistem imun

Sistem imun tubuh membutuhkan cukup sumber energi untuk dapat berfungsi

dengan baik. Dan energi tersebut didapatkan dari makanan yang masuk ke tubuh

kita. Bagi penderita anoreksia, karena energi yang masuk sedikit, maka sel-sel

tubuh kurang maksimal dalam menghasilkan sistem imun. Sehingga orang yang

terlalu kurus gampang terserang penyakit flu, bahkan dapat menjadi lebih parah,

seperti kanker, yang dimulai dengan aktivitas sel yang abnormal.

Bagi anda yang terlalu kurus, berkonsultasi dengan dokter anda tentang

kemungkinan untuk mengkonsumsi supplemen tambahan agar daya tahan tubuh

anda cukup kuat sepanjang tahun dapat sangat membantu.

5. Penyakit Jantung dan Diabetes

Penyakit jantung dan diabetes, sering dihubungkan dengan kegemukan. Namun

demikian, orang kuruspun tidak lepas dari penyakit ini. Hal ini lebih disebabkan

karena keteledoran diri. Bahwa menganggap mempunyai tubuh yang ideal

sehingga malas untuk berolahraga, jarang memeriksakan kesehatan secara rutin,

asupan makanan yang kurang seimbang, dll.

Pada penelitian, disebutkan bahwa orang yang memiliki gen kurus, memiliki

kecenderungan untuk menyimpan lemak ditempat yang dalam, seperti disekitar

jantung dan hati, daripada dibawah kulit. Dan studi menyatakan bahwa hal itu

beresiko lebih tinggi untuk terjadinya diabetes dan serangan jantung dikemudian

hari.

Jika kegemukan maka akan mengakibatkan seperti berikut,

a. Obesitas

Obesitas sangat erat kaitannya dengan pola makan yang tidak seimbang. Di mana

seseorang lebih banyak mengkonsumsi lemak dan protein tanpa memperhatikan

serat. Kelebihan berat badan meningkatkan risiko terjadinya penyakit

kardiovaskular karena beberapa sebab. Makin besar massa tubuh, makin banyak

darah yang dibutuhkan untuk memasok oksigen dan makanan ke jaringan tubuh.

16

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUM TANDA-TANDA VITAL

Ini berarti volume darah yang beredar melalui pembuluh darah menjadi meningkat

sehingga memberi tekanan lebih besar pada dinding arteri.

Ada hubungan antara berat badan dan hipertensi, bila berat badan meningkat di

atas berat badan ideal maka risiko hipertensi juga meningkat. Penyelidikan

epidemiologi juga membuktikan bahwa obesitas merupakan ciri khas pada

populasi pasien hipertensi. Pada penyelidikan dibuktikan bahwa curah jantung dan

volume darah sirkulasi pasien obesitas dengan hipertensi lebih tinggi

dibandingkan dengan penderita yang mempunyai berat badan normal dengan

tekanan darah yang setara.

Obesitas mempunyai korelasi positif dengan hipertensi. Anak-anak remaja yang

mengalami kegemukan cenderung mengalami hipertensi. Ada dugaan bahwa

meningkatnya berat badan normal relatif sebesar 10% mengakibatkan kenaikan

tekanan darah 7 mmHg. Oleh karena itu, penurunan berat badan dengan

membatasi kalori bagi orang-orang yang obes bisa dijadikan langkah positif untuk

mencegah terjadinya hipertensi. Sedangkan hipertensi sangat erat dengan kejadian

penyakit jantung dan stroke.

b. Kadar Lemak Tubuh

Kadar lemak tubuh di golongkan menjadi lemak yang ada di jaringan bawah kulit,

lemak yang menumpuk di jaringan perut dan lain-lain, tergantung di mana lokasi

lemak itu berada pada tubuh. Kadar lemak di bawah jaringan kulit dan di perut

yang berlebihan mempunyai hubungan yang sangat erat terhadap munculnya

penyakit tertentu, seperti DM, hiperlipidemi dan penyakit jantung. Tingginya

kadar lemak yang ada pada tubuh seseorang, meningkatnya kadar kolesterol

sebagai faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler. Tingginya kadar lemak

tubuh juga berpengaruh terhadap lemahnya kemampuan insulin merubah glukosa

menjadi glikogen sehingga lama kelamaan kemampuan insulin akan terus

berkurang dan menyebabkan penyakit DM.

17

Page 18: LAPORAN PRAKTIKUM TANDA-TANDA VITAL

c. Resiko Stroke Bagi Orang Gemuk

Dari 7.400 pria yang berusia antara 47-55 tahun yang diteliti selama 28 tahun,

terlihat bahwa kegemukan, yang dilihat dari indeks massa tubuh antara 30-93,

akan cenderung mengalami stroke lebih dari sekali dibanding dengan orang yang

mempunyai berat badan ideal (indeks massa tubuh antara 20-23).

Penelitian sebelumnya di tahun 2002 dengan 21.000 orang pria, juga

menghasilkan kesimpulan yang kurang lebih sama. Setiap peningkatan 1 unit

indeks massa tubuh maka akan meningkatkan risiko stroke sebesar 6%.

18

Page 19: LAPORAN PRAKTIKUM TANDA-TANDA VITAL

BAB III

PEMBAHASAN

3.1.1. Pengukuran Tekanan Darah

Pada pengukuran tekanan darah telah dikatahui bahwa pengeukuran tekanan

darah dilakukan pada alat yang berbeda, namun dari hasil yang kita dapatkan,

tidak ada terlalu banyak perbedaan. Sehingga setelah dirata- rata kita dapat

mengetahui bahwa dengan menggunakan alat yang berbeda, didapatkan hasil yang

menyerupai sama. Namun, kendalanya, dalam percobaan ini untuk mengetahui

hasil yang akurat, diharuskan kita melakukan percobaab berulang, sehingga pada

manusia coba lengannya terasa nyeri karena terlalu banyak dipakai untuk

percobaan tersebut.

3.1.2. Pengukuran Sikap Tubuh

Dari percobaan yang telah kelompok kami kerjakan, ternyata sikap tubuh

sangat mempengaruhi terhadap tekanan darah pada saat itu juga, sehingga

didapatkan hasil yang bergitu berbeda dari berbagai posisi tubuh yang telah

dilakukan. Seperti pada saat posisi tubuh yang berbaring, maka dari pengukuran

tekanan darah di dapatkan tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan dengan

posisi tubuh saat berdiri dan saat tubuh, karena semua itu dikarenakan tergantung

kegiatan yang dilakukan sehingga tubuh juga memberikan reaksi yang berbeda.

3.1.3 Pengukuran Pernafasan

Pengukuran pernafasan yang kami lakukan menunnjukan adanya hasil

bahwa telah memenuhi kriteria normal yaitu antara 15 sampai dengan 20 kali

permenit. Sehingga dari hal ini kita dapat mengetahui bahwa orang tersebut tidak

mempunyai gejala klinis apapun. Karena kecepatan pernafasan dapat dipengaruhi

oleh beberapa faktor, seperti umur, jenis kelamin, kondisi tubuh, kegiatan yang

dilakukan dan lain-lain.

19

Page 20: LAPORAN PRAKTIKUM TANDA-TANDA VITAL

3.1.4 Pengaruh latihan

Pengaruh dari latihan yang dilakukan seperti percobaan dengan menaiki

dan menuruni kursi telah membuktikan bahwa ternyata tekanan darah orang yang

latihan tersebut langsung naik dan denyut nadinya juga kencang. Dari hal ini dapat

kita ketahui bahwa latihan yang berhubungan dengan kinerja otot dapat memicu

cepatnya metabolisme tubuh sehingga tubuh menjadi panas dan jantung berdetak

cepat juga dikarenakan pengeluaran energi eksttra untuk latihan tersebut sehingga

sebenarnya pengaruh latihan ini pula dapat meyebabkan frekuensi pernafasan

menjadi cepat walau tidak kita hitung dalam percobaan ini.

3.1.5 Pengaruh Stress : Cold Pressure Test

Setelah dilakukan percobaan pada teman kita yang memasukkan

tanggannya pada air es yang sangat dingin dapat diketahui bahwa tekanan atau

Pressure dapat mempengaruhi tekanan darah dan denyut nadi dari teman kita.

Sehingga yang tadinya denyut nadi dan tekanannya normal dapat menjadi agak

naik dari yang kita ukur sebelum dimasukkan ke dalam bak air es.

3.1.6 Pengukuran Denyut Nadi

Pengukuran deyut nadi yang dilakukan pada berbagai kondisi dapat

memberikan hasil yang berbeda beda dikarenakan suatu reaksi tubuh yang

awalnya seperti pada saat kondisi duduk biasa saja namun pada saat saat berdiri

diketahui mempunyai denyut nadi yang lebih cepat dibanding dari yang duduk.

Hal tersebut membuktikan bahwa kondisi tubuh dapat memberikan dampak bagi

pengukuran denyut nadi pada berbagai keadaan.

3.1.7 Pengukuran Suhu Tubuh

Pengukuran suhu tubuh ini dilakukan pada dua tempat yaitu pada oral dan

aksial. Didapatkan hasil di oral hanya 36,6℃ dan di bagian aksial menjadi 37℃.

Hal tersebut telah dijelaskan bahwa suhu tubuh di aksial cenderung lebih tinggi

dari oral, namun suhu tubuh du daerah oral mempunyai selisih 5℃. Karena

memang di oral merupakan tempat yang suhunya lebih rendah daripada di aksial

sehingga memberikan hasil yang berbeda pula.

20

Page 21: LAPORAN PRAKTIKUM TANDA-TANDA VITAL

3.1.8. Pengukuran Indeks Masa Tubuh

Dari pengukuran indeks masa tubuh dapat diketahui bahwa seluruh

anggota kelompok dalam keadaan yang normal. Bagi indeks tubuhnya yang tidak

normal akan terdapat berbagai macam resiko penyakit yang diderita oleh orang

tersebut seperti halnya penyakit diabetes mellitus, diabetes jenis ini akan

meyerang pada manusia yang mempunya IMT dibawah 18 dan orang orang yang

obesitas, sehingga kita perlu waspada dalam mejaga pola makan kita agar lebih

sehat dan bergizi untuk keperluan metabolisme tubuh.

21

Page 22: LAPORAN PRAKTIKUM TANDA-TANDA VITAL

BAB IV

KESIMPULAN

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat kita ketahui bahwa

berbagai posisi tubuh dapat mengakibatkan berubahnya tekanan darah, denyut

nadi dan frekuensi pernafasan. Dan juga pada percobaan Indeks Massa Tubuh kita

dapat mengetahui beberapa resiko dari kurangnya IMT atau kelebihan IMT

sehingga kita harus dapat mejaga pola makan dengan teratur dan seimbang.

22