laporan praktikum plantonik

10
PAPER MIKROPALEONTOLOGI ACARA: FORAMINIFERA PLANKTONIK Disusun oleh: Adi Dwi Nur Muharam 21100111120013 LABORATORIUM PALEONTOLOGI, GEOLOGI FOTO, DAN GEOLOGI OPTIK PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG SEPTEMBER 2013 1. Pengertian Umum

Upload: andini-nur-fajrina

Post on 16-Jan-2016

229 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

geologi

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM plantonik

PAPER

MIKROPALEONTOLOGI

ACARA: FORAMINIFERA PLANKTONIK

Disusun oleh:

Adi Dwi Nur Muharam

21100111120013

LABORATORIUM PALEONTOLOGI, GEOLOGI FOTO,

DAN GEOLOGI OPTIK

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

SEPTEMBER 2013

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM plantonik

1. Pengertian Umum

Foraminifera adalah organisme bersel tunggal (protista) yang mempunyai

cangkang atau test (istilah untuk cangkang internal). Foraminifera planktonik adalah

foraminifera yang hidup mengambang di lingkungan laut dangkal. Foraminifera

diketemukan melimpah sebagai fosil, setidaknya dalam kurun waktu 540 juta tahun.

Cangkang foraminifera umumnya terdiri dari kamar-kamar yang tersusun sambung-

menyambung selama masa pertumbuhannya. Bahkan ada yang berbentuk paling

sederhana, yaitu berupa tabung yang terbuka atau berbentuk bola dengan satu

lubang. Cangkang foraminifera tersusun dari bahan organik, butiran pasir atau

partikel-partikel lain yang terekat menyatu oleh semen, atau kristal CaCO3 (kalsit

atau aragonit) tergantung dari spesiesnya. Foraminifera yang telah dewasa

mempunyai ukuran berkisar dari 100 mikrometer sampai 20 sentimeter.

2. Morfologi dan Ciri-ciri Umum

Foraminifera Planktonik memiliki ciri – ciri umum berupa susunan kamar

trochospiral, bentuk test bulat, dan komposisi test berupa hyalin. Semasa hidupnya

test (cangkang) dibuat oleh protoplasma.Test pada foram ini merupakan bagian keras

dari tubuhnya yang dapat terfosilkan.

Bentuk luar foraminifera, jika diamati dibawah mikroskop dapat menunjukkan

beberapa kenampakan yang bermacam-macam dari cangkang foraminifera,

meliputi :

Dinding, lapisan terluar dari cangkang foraminifera yang berfungsi melindungi

bagian dalam tubuhnya. Dapat terbuat dari zat-zat organik yang dihasilkan

sendiri atau dari material asing yang diambil dari sekelilingnya.

Kamar, bagian dalam foraminifera dimana protoplasma berada.

Protoculum, kamar utama pada cangkang foraminifera.

Septa, sekat-sekat yang memisahkan antar kamar.

Suture, suatu bidang yang memisahkan antar 2 kamar yang berdekatan..

Aperture, lubang utama pada cangkang foraminiferra yang berfungsi sebagai

mulut atau juga jalan keluarnya protoplasma

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM plantonik

Gambar 1. Morfologi Foraminifera Planktonik

Keterangan :

A : Proloculus

B : Kamar

C : Aperture

D : Suture

E : Umbilicus

C D A

B

C

A

B

D

C

D

B

C

DB

A

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM plantonik

3. Kegunaan Foraminifera Planktonik

a. Biostratigrafi

Foraminifera memberikan data umur relatif batuan sedimen laut. Ada

beberapa alasan bahwa fosil foraminifera adalah mikrofosil yang sangat berharga

khususnya untuk menentukan umur relatif lapisan-lapisan batuan sedimen laut.

Data penelitian menunjukkan foraminifera ada di bumi sejak jaman Kambrium,

lebih dari 500 juta tahun yang lalu. Foraminifera mengalami perkembangan secara

terus-menerus, dengan demikian spesies yang berbeda diketemukan pada waktu

(umur) yang berbeda-beda. Foraminifera mempunyai populasi yang melimpah

dan penyebaran horizontal yang luas, sehingga diketemukan di semua lingkungan

laut. Alasan terakhir, karena ukuran fosil foraminifera yang kecil dan

pengumpulan atau cara mendapatkannya relatif mudah meskipun dari sumur

minyak yang dalam.

b. Paleoekologi dan Paleobiogeografi

Foraminifera memberikan data tentang lingkungan masa lampau (skala

Geologi). Karena spesies foraminifera yang berbeda diketemukan di lingkungan

yang berbeda pula, seorang ahli paleontologi dapat menggunakan fosil

foraminifera untuk menentukan lingkungan masa lampau tempat foraminifera

tersebut hidup. Data foraminifera telah dimanfaatkan untuk memetakan posisi

daerah tropik di masa lampau, menentukan letak garis pantai masa lampau, dan

perubahan perubahan suhu global yang terjadi selama jaman es. Sebuah perconto

kumpulan fosil foraminifera mengandung banyak spesies yang masih hidup

sampai sekarang, maka pola penyebaran modern dari spesies-spesies tersebut

dapat digunakan untuk menduga lingkungan masa lampau - di tempat kumpulan

fosil foraminifera diperoleh - ketika fosil foraminifera tersebut masih hidup. Jika

sebuah perconto mengandung kumpulan fosil foraminifera yang semuanya atau

sebagian besar sudah punah, masih ada beberapa petunjuk yang dapat digunakan

untuk menduga lingkungan masa lampau. Petunjuk tersebut adalah keragaman

spesies, jumlah relatif dari spesies plangtonik dan bentonik (prosentase

foraminifera plangtonik dari total kumpulan foraminifera plangtonik dan

bentonik), rasio dari tipe-tipe cangkang (rasio Rotaliidae, Miliolidae, dan

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM plantonik

Textulariidae), dan aspek kimia material penyusun cangkang. Aspek kimia

cangkang fosil foraminifera sangat bermanfaat karena mencerminkan sifat kimia

perairan tempat foraminifera ketika tumbuh. Sebagai contoh, perban-dingan

isotop oksigen stabil tergantung dari suhu air. Sebab air bersuhu lebih tinggi

cenderung untuk menguapkan lebih banyak isotop yang lebih ringan. Pengukuran

isotop oksigen stabil pada cangkang foraminifera plangtonik dan bentonik yang

berasal dari ratusan batuan teras inti dasar laut di seluruh dunia telah

dimanfaatkan untuk meme-takan permukaan dan suhu dasar perairan masa

lampau. Data tersebut sebagai dasar pemahaman bagaimana iklim dan arus laut

telah berubah di masa lampau dan untuk memperkirakan perubahan-perubahan di

masa yang akan datang (keakurasiannya belum teruji).

c. Eksplorasi Minyak

Foraminifera dimanfaatkan untuk menemukan minyak bumi. Banyak

spesies foraminifera dalam skala biostratigrafi mempunyai kisaran hidup yang

pendek. Dan banyak pula spesies foraminifera yang diketemukan hanya pada

lingkungan yang spesifik atau ter-tentu. Oleh karena itu, seorang ahli paleontologi

dapat meneliti sekeping kecil perconto batuan yang diperoleh selama pengeboron

sumur minyak dan selanjutnya menentukan umur geologi dan lingkungan saat

batuan tersebut terben-uk. Sejak 1920-an industri perminyakan memanfaatkan

jasa penelitian mikropaleontologi dari seorang ahli mikrofosil. Kontrol stratigrafi

dengan menggunakan fosil foraminifera memberikan sumbangan yang berharga

dalam mengarahkan suatu pengeboran ke arah samping pada horison yang

mengandung minyak bumi guna meningkatkan produktifikas minyak.

d. Fosil Index

Fosil index atau fosil petunjuk merupakan fosil dimana memiliki jumlah

populasi yang melimpah, memiliki bagian tubuh yang dapat terfosilkan, dan telah

hidup dari zaman ke zaman. Fosil index ini dapat dimanfaatkan sebagai penunjuk

umur suatu batuan. Penentuan umur ini bisa dilakukan secara penentuan umur

relatif (relative dating) dengan menyesuaikan keterdapatan fosil foram pada

batuan sedimen.

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM plantonik

Selain ketiga hal tersebut diatas foraminifera juga memiliki kegunaan dalam

analisa struktur yang terjadi pada lapisan batuan. Sehingga sangatlah penting untuk

mempelajari foraminifera secara lengkap.

4. Kesimpulan

Foraminifera adalah organisme bersel tunggal (protista) yang mempunyai

cangkang atau test (istilah untuk cangkang internal)

Foraminifera planktonik adalah foraminifera yang hidup mengambang di

lingkungan laut dangkal.

Foraminifera Planktonik memiliki ciri – ciri umum berupa susunan kamar

trochospiral, bentuk test bulat, dan komposisi test berupa hyalin.

Bagian luar foraminifera planktonik tersusun atas dinding, kamar, proloculus,

aperture, suture, umbilicus, septa, protoculum.

Kegunaan foraminifera planktonik adalah untuk biostratigrafi, Paleoekologi dan

Paleobiogeografi, Fosil Index, eksplorasi minyak bumi.

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM plantonik

DAFTAR PUSTAKA

http://ethomas.web.wesleyan.edu/ees123/forams.htm

(Diakses pada Hari Senin, 30 September 2013 Pukul 12.00 WIB)

http://laporanp.blogspot.com/2010/02/bab-i-pendahuluan-1_07.html

(Diakses pada Hari Senin, 30 September 2013 Pukul 12.00 WIB)

http://biologi-gadingpratama.blogspot.com/2012/11/foraminifera.html

(Diakses pada Hari Senin, 30 September 2013 Pukul 12.00 WIB)

http://valentinomalau31.blogspot.com/2010/12/mikropaleontolgi.html?

zx=4450b757d1524be8

(Diakses pada Hari Senin, 30 September 2013 Pukul 12.05 WIB)

http://tropical-environment.blogspot.com/2010/05/foraminifera-meiobentik-penciri.html

(Diakses pada Hari Senin, 30 September 2013 Pukul 12.10 WIB)