laporan praktikum morfistum

71
LAPORAN PRAKTIKUM MORFISTUM (Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah morfistum) Disusun Oleh: Tingkat IA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JURUSAN FARMASI JL. PROF. EYCKMAN NO 24 BANDUNG 2013/2014

Upload: aikholisoh05

Post on 11-Oct-2015

579 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

mendeskripsikan tentang tumbuhan dan manfaatnya

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM MORFISTUM(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah morfistum)

Disusun Oleh:Tingkat IA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATANJURUSAN FARMASIJL. PROF. EYCKMAN NO 24 BANDUNG2013/2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Adapun judul dari laporan ini adalah Laporan Parktikum Morfistum. Laporan ini ditujukan untuk memenuhi salah satu kriteria penilaian dalam mata kuliah Morfistum semester ganjil di Poltekkes Kemenkes RI Bandung. Laporan ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya dukungan moril dan materiil dari berbagai pihak. Karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua, yang telah memberi dukungan1. Ibu Sri Redjeki dan Ibu Nani selaku dosen Morfistum.1. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan laporan ini.

Laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Namun, laporan ini mungkin memiliki kekurangan. Karena itu, sangat diperlukannya kritik dan saran yang dapat membangun laporan ini sehingga menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis mengucapkan mohon maaf atas segala kesalahan yang mungkin ada didalam laporan ini.

Bandung, 10 Oktober 2013

Penulis

1. Pohon Kelapa Sawit

Nama Latin : Elaeis guineensisNama Daerah: Pohon SawitKarakteristik :A. Dauna. Daun kelapa sawit merupakan daun majemuk.b. Daun berwarna hijau tua dan pelepah berwarna sedikit lebih muda.c. Penampilannya sangat mirip dengan tanaman salak, hanya saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam.B. Batanga. Batang tanaman diselimuti bekas pelepah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelepah yang mengering akan terlepas sehingga menjadi mirip dengan tanaman kelapa.C. Akara. Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain itu juga, terdapat beberapa akar napas mengarah yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi.D. Bungaa. Bunga jantan dan betina terpisah dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar.E. Buah a. Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan. b. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul tiap pelepahc. Inti sawit merupakan endosperm dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi.

2. Rumput Teki

Nama Latin : (Cyperus rotundus) termasuk suku Cyperaceae (teki-tekian). Nama Daerah: Rumput teki, Tekan, Motta, Rukut Teki Wuta, Bulih manggasa bui, Kareha wai.Karakteristik :A. Batang: ada yang tumpul berbentuk segitiga dan tajam.B. Daun : berisi 4 5 helai berjejal pada pangkal batang dengan pelepah daun tertutup tanah, helaian daun berbentuk garis, bagian atas berwarna hijau mengkilat, panjang daun 10 60 cm, lebar daun 2 6 mm, anak bulir berkumpul menjadi bulir pendek dan tipis, keseluruhan terkumpul lagi menjadi memanjang. Daun pembalut 3 4. Tepi daun kasar dan tidak rata. Jari-jari payung 6 9, yang terpanjang 3 10 cm. Yang terbesar bercabang sekali lagi. Pangkal tertutup oleh daun pelindung yang berbentuk tabung. Anak bulir terkumpul lagi dalam bulir, duduk, berbentuk garis, sangat gepeng, berwarna coklat panjang 1 3 cm dengan lebar lebh kurang 2 mm.C. Bunga: Berisi 10 40. Sekam dengan punggung hijau dan sisi coklat, panjang lebih kurang 3 mm. Benang sari 3, kepala sari berwarna kuning cerah, tangkai putik bercabang 3.D. Buah: Buah memanjang sampai bulat telur sungsang, persegi tiga berwarna coklat dengan panjang lebih kurang 5 mm.3. Mengkudu

Nama Nama Latin : Morinda citrifolia

Nama Daerah: keumeudee (Aceh); pace, kemudu, kudu (Jawa); cangkudu (Sunda); kodhuk (Madura); tibah (Bali)

Karakteristik:A. PohonPohon mengkudu tidak begitu besar, tingginya antara 4-6 m. batang bengkok-bengkok, berdahan kaku, kasar, dan memiliki akar tunggang yang tertancap dalam. Kulit batang cokelat keabu-abuan atau cokelat kekuning-kuniangan, berbelah dangkal, tidak berbulu,anak cabangnya bersegai empat. Tajuknya suklalu hijau sepanjang tahun. Kayu mengkudu mudah sekali dibelah setelah dikeringkan. Bisa digunakan untuk penopang tanaman lada.B. DaunBerdaun tebal mengkilap. Daun mengkudu terletak berhadap-hadapan. Ukuran daun besar-besar, tebal, dan tunggal. Bentuknya jorong-lanset, berukuran 15-50 x 5-17 cm. tepi daun rata, ujung lancip pendek. Pangkal daun berbentuk pasak. Urat daun menyirip. Warna hijau mengkilap, tidak berbulu. Pangkal daun pendek, berukuran 0,5-2,5 cm. ukuran daun penumpu bervariasi, berbentuk segitiga lebar. Daun mengkudu dapat dimakan sebagai sayuran. Nilai gizi tinggi karena banyak mengandung vitamin A. banyak orang mengatkan bisa menyembuhkan ambeinC. BungaBunga tersusun majemuk, perbungaan bertipe bongkol bulat, bertangkai 1-4 cm, tumbuh di ketiak daun penumpu yang berhadapan dengan daun yang tumbuh normal. Bunga banci, mahkota bunga putih, berbentuk corong, panjangnya bisa mencapai 1,5 cm. Benang sari tertancap di mulut mahkota. Kepala putik berputing dua. Bunga itu mekar dari kelopak berbentuk seperti tandan. Bunganya putih, harum.D. BuahBuah majemuk, terbentuk dari bakal-bakal buah yang menyatu dan bongkol di bagian dalamnya; perkembangan buah bertahap mengikuti proses pemekaran bunga yang dimulai dari bagian ujung bongkol menuju ke pangkal; diameter 7,5-10 cm. Permukaan buah majemuk seperti terbagi dalam sekat-sekat poligonal (segi banyak) yang berbintik-bintik dan berkutil, yang berasal dari sisa bakal buah tunggalnya. Warna hijau ketika mengkal, menjelang masak menjadi putih kekuningan, dan akhirnya putih pucat ketika masak. Daging buah lunak, tersusun dari buah-buah batu berbentuk piramida dengan daging buah berwarna putih, terbentuk dari mesokarp. Daging buah banyak mengandung air yang aromanya seperti keju busuk atau bau kambing yang timbul karena pencampuran antara asam kaprat (asam lemak dengan sepuluh atom karbon), C10), asam kaproat (C6), dan asam kaprilat (C8). Diduga kedua senyawa terakhir bersifat antibiotik aktif.

4. Bratawali

Nama latin : Tinospora crispaNama daerah : brotowali (Jawa)Penyebaran: Di seluruh wilayah Indonesia dan beberapa negara lain di Asia Tenggara dan India. Brotowali tumbuh baik di hutan terbuka atau semak belukar didaerah tropis Karakteristik :1. Batang a) Tinggi batang sampai 2,5 mb) Batang sebesar jari kelingking,c) Berbintil-bintil rapat yang rasanya pahit seperti sirih2. Daun a) Daun tunggal,b) Bertangkai,c) Berbentuk seperti jantung atau agak bundar seperti telur dengan ujung lancipd) panjang 7-12 cm, lebar 5-10 cm,

3. Bungaa) Bunga kecil, b) Berwarna hijau muda

5. Melinjo

Nama latin : Gnetum gnemonNama daerah : Tangkil (Sunda),Belinjo/mlinjo (Jawa)Karakteristik:

1. DaunDaunnya tunggal berbentuk oval dengan ujung tumpul

2. BatangBatangnya kokoh dan bisa dibuat bangunan

3. Buah dan BungaTidak menghasilkan bunga dan bunga sejati karena bukan termasuk tumbuhan berbunga. Yang dianggap sebagai buah yaitu biji yang terbungkus oleh selaps aril yang berdaging

6. Daun Dolar

Nama latin : Ficus pumila LNama daerah: Dolar-dolaranKarakteristik:

1. PohonPertumbuhan akar lebih cepat, tidak tahan sinar matahari, Tanaman dolar lebih menyukai tempat teduh seperti di dalam rumah ataupun di teras. Kalaupun diletakkan di luar rumah tanaman ini harus diberi naungan, baik itu naungan alami berupa pohon rindang, juga bisa berupa naungan buatan seperti paranet atau atap plastik transparant. Sinar matahari langsung akan menyebabkan daun-daun dolar menjadi gosong dan tidak mengkilat. Oleh karena itu tanaman ini lebih cocok sebagai tanaman indoor.2. BatangMemiliki batang utama dan daun3. DaunBerbentuk bulat dan berwarna hijau, jika fertile memiliki serbuk di belakang daunnya.7. Delima

Nama Latin : Punica granatum L

Nama daerah : glima (Aceh), glimeu mekah (Gayo), dalimo (Batak). Jawa: gangsalan (Jawa), dalima (Sunda), dhalima (Madura). Nusa Tenggara: jeliman (Sasak), talima (Bima), dila dae lok (Roti), lelo kase, rumau (Timor). Maluku: dilimene (Kisar)

Karakteristik:1. BatangBatang berkayu, ranting bersegi, percabangan banyak, lemah, berduri pada ketiak daunnya, cokelat ketika masih muda, dan hijau kotor setelah tua.

2. DaunDaun tunggal, bertangkai pendek, letaknya berkelompok. Helaian daun bentuknya lonjong sampai lanset, pangkal lancip, ujung tumpul, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan mengkilap, panjang 19 cm, lebar 0,52,5 cm, warnanya hijau.

3. BungaBunga tunggal bertangkai pendek, keluar di ujung ranting atau di ketiak daun yang paling atas. Biasanya, terdapat satu sampai lima bunga, warnanya merah, putih, atau ungu. Berbunga sepanjang tahun.

4. BuahBuahnya buah buni, bentuknya bulat dengan diameter 512 cm, warna kulitnya beragam, seperti hijau keunguan, putih, cokelat kemerahan, atau ungu kehitaman. Kadang, terdapat bercak-bercak yang agak menonjol berwarna tebih tua. Bijinya banyak, kecil-kecil, bentuknya bulat panjang yang bersegi-segi agak pipih, keras, tersusun tidak beraturan, warnanya merah, merah jambu, atau putih.

8. Bunga Tanjung

Nama latin : Mimusops elengiNama daerah : Bunga TanjungKarakteristik:

1. PohonBerukuran sedang, tumbuh hingga ketinggian 15 m2. Daun Daunnya tunggal tersebar, bertangkai panjang, daun yang termuda berambut cokelat, yang segara gugur. Helaian daun bundar telurhinga melonjong, panjang 9-16 cm seperti jangat, bertepi rata namun menggelombang.3. BungaBerkelamin dua, sendiri atau berdua berdiri diketiak daun, berbilangan-8, berbau enak semerbak. Kelopak dalam dua karangan, bertaju empat-empat, mahkota dengan tabung lebar dan pendek, dalam dua karangan, 8 dan 16. Yang terakhir adalah alat tambahan serpa mahkota, puith kekuning-kuningan. Benang sari 8, berselingan dengan staminodia yang berujungnya bergigi.4. Buahbuahnya seperti buah buni, bebentuk gelendong, bulat telur panjang seperti peluru 2-3cm, ujungnya merah jingga dengan kelopak yang tidak rontok.

9. Kopi

Nama latin: Coffea Sp.Nama Daerah: KopiKarakteristik :1. AkarKopi termasuk keluarga (suku rubiaceae ),keluarga coffea,bijinya berkeping dua (dikotil).Susunan akarnya sebgai berikut:Akar tunggal: akar yang lupus masuk kedalam tanah, berbunga untuk tegaknya tanaman dan penolong bila terjadi kekeringan.Pada akar tunggal sering timbal akar yang di camping di sebut akar lebar.Pada akar-akar lebar tumbuh akar-akar rambut dan bulu-bulu akar, yang berguna untuk mengisap tanaman.2. BatangPohon kopi berbatang tegak lurus dan beruas-ruas hamper pada tiap tumbuh kuncup-kuncup pada batang dan cabang susunannya agak rumit pada batang-batang itu sering tumbuh cabang yang tegak lurus , yang direbut cabang ( orthotrop) nama cabang atau tunas-tunas yang tumbuh pada batang itu bisa disebut ( wiwilan0 tunas air atau cabang air.

3. DaunKopi mempunyai daun bulat telur ujungnya agak meruncing sampai bulat tumbuh pada batang, cabang dan ranting-ranting tersusun berdampingan pada ketiak.4. BungaTumbuhnya bunga kopi pada ketiak-ketiak cabang primer tersusun berkelompok, tiap-tiap kelompok terdiri dari 4-6 kuntum bunga yang bertangkai pendek.5. BuahBuah kopi yang masih muda berwarna hijau, sedangkan buah yang masak berwarna merah. Pada umumnya kopi mengandung 2 butir biji, biji-biji tersebut mempunyai bidang yang datar (perut) dan bidang yang cembung (punggun), tetapi ada kalanya hanya ada satu butir biji yang bentuknya bulat panjang sering disebut biji atau kopi (lanang).

10. Sukun

Nama latin: Artocarpus altilisNama Daerah: timbul,kulur(bahasa Sunda), ataukluwih(bahasa Jawa),kulu(bahasa Aceh),kalawi(Minang).Karakteristik :1. Akar Tunggang, coklat.2. PohonPohon sukun (atau pohon timbul) umumnya adalah pohon tinggi, dapat mencapai 30 m, meski umumnya di pedesaan hanya belasan meter tingginya. Hasil perbanyakan dengan klon umumnya pendek dan bercabang rendah. Batang besar dan lurus, hingga 8 m, sering dengan akar papan (banir) yang rendah dan memanjang.3. BuahBuah sukun (tak berbiji) merupakan bahan pangan penting sumber karbohidrat di pelbagai kepulauan di daerah tropik, terutama di Pasifik dan Asia Tenggara. Sukun dapat dimasak utuh atau dipotong-potong terlebih dulu: direbus, digoreng, disangrai atau dibakar. Buah yang telah dimasak dapat diiris-iris dan dikeringkan di bawah matahari atau dalam tungku, sehingga awet dan dapat disimpan lama.Buahnya Semu majemuk, bulat, diameter 10-20 cm, berduri lunak, hijau.4. Daun Tunggal, berseling, lonjong, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi bertoreh, panjang 50-70 cm, lebar 25-50 cm, pertulangan menyirip, tebal, permukaan kasar, hijau.5. Batang: Tegak, bulat, percabangan simpodial, bergetah, permukaan kasar, coklat.6. BungaBunga: Tunggal, berumah satu, di ketiak daun, bunga jantan silindris, panjang 10-20 cm, kuning, bunga betina bulat, garis tengah 2-5 cm, hijau.

11. Alpukat ( Persea americana )

DaunTanaman alpukat termasuk tanaman yang memiliki struktur daun lengkap, yaitu terdiri atas upih atau pelepah daun ( Vagina ), tangkai daun ( petiolus ), dan helaian daun ( lamina ) Bangun/bentuk daun ( circumscriptio ) => jorong ( ellipticus ) karena memilik perbandingan panjang : lebar = 1,5-2 : 1 Ujung daun ( apex folii ) => runcing ( acutus ) Pangkal daun ( basis folii ) => tumpul ( obtusus ) Percabangan tulang tingkat 1 bersatu dengan tulang cabang yang lain dan tidak mencapai tepi daun Susunan tulang daun ( penninervs ) => bertulang menyirip Tepi daun ( morgo folii ) => bertepi rata Daging daun ( intervenium ) => herbaceus ( tipis lunak ) Warna daun => hijau tua Permukaan daun => gundul ( glaber )

12. Kembang merak ( Caesalpinia pulcherima )

Daun Jenis daun => daun majemuk menyirip genap Bangun/bentuk daun ( circumscriptio ) => bangun bulat telur sungsang ( obvatus ) Ujung daun ( apex folii ) => tumpul ( obtusus ) Pangkal daun ( basis folii ) => membulat ( rotundatus ) Susunan tulang daun ( penninervs ) => Tepi daun ( morgo folii ) => bertepi rata Daging daun ( intervenium ) => Warna daun => hijau tua Permukaan daun =>

13. Trembesi (Samanea saman )

Namadaerah :Trembesi , Ki hujanNamailmiah :SamaneasamanKlasifikasiIlmiah :Kerajaan : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : FabalesFamili : FabaceaeGenus : SamaneaSpesies : Samaneasaman (Jacq.) Merr.Ciri-CiriPohon Ki Hujan (Samaneasaman) CiriPohonAlbizia Saman dapat mencapai ketinggian rata-rata 30 - 40 m, lingkar pohon sekitar 4,5 m dan mahkota pohon mencapai 40 - 60 m. Bentuk batangnya tidak beraturan kadang bengkok, menggelembung besar. Daunnya majemuk mempunyai panjang tangkai sekitar 7-15 cm.Sedangkan pada pohon yang sudah tua berwarna kecokelatan dan permukaan kulit sangat kasar dan terkelupas. CiriDaunDaunnya melipat pada cuaca hujan dan di malamhari, sehingga pohon ini juga di namakan Pohon pukul 5. Kulit pohon hujan ini berwarna abu-abuk ecokelatan pada pohon muda yang masih halus. Sedangkan lebar daunnya sekitar 4-5 cm berwarna hijau tua, pada permukaan daun bagian bawah memiliki beludru, kalau di pegang terasa lembut. CiriBungaPohon hujan berbunga pada bulan Mei dan juni. Bunga berwarna putih dan bercak merah muda pada bagian bulu atasnya. Panjang bunga mencapai 10 cm dari pangkal bunga hingga ujung bulu bunga. Tabung mahkota berukuran 3,7 cm dan memiliki kurang lebih 20-30 benang sari yang panjangnya sekitar 3-5 cm. Bunga menghasilkan nektar untuk menarik seranga guna berlangsungya penyerbukan. CiriBuah Buah pohon hujan bentuknya panjang lurus agak melengkung, mempunyai panjang sekitar 10-20 cm, mempunyai lebar 1,5 - 2 cm dan tebal sekitar 0,6 cm. Buahnya berwarna cokelatkehitam-hitaman ketika buah tersebut masak. Bijinya tertanam dalam daging berwarna cokelat kemerahan sangat lengket dan manis berisi sekitar 5 - 25 biji dengan panjang 1,3 cm.

14. KayuManis (Cinanomi zeylanicum)

Namadaerahnya: holim, holimmanis, modangsiak-siak (Batak), kanigar, kayumanis (Melayu), madangkulitmanih (Minangkabau). Jawa Hurumentek, kiamis (Sunda), kanyengar (Kangean). Kesingar (Nusa Tenggara), kecingar, cingar (Bali), onte (Sasak), kaninggu (Sumba), Puundinga (Flores).Klasifikaisi :Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhanberbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkepingdua / dikotil)Sub Kelas:MagnoliidaeOrdo: LauralesFamili: LauraceaeGenus: CinnamomumSpesies: Cinnamomum burmannii (Nees&Th. Nees)Ciri Pohon Kayu Manis : CiriAkar :Cinnamomum memiliki akar tunggang CiriBatang :Batang yang kuat dan keras, berkayu dan bercabang. Berbentuk pohon dengan tinggi 6-12 m. Kadang pula mencapai 15 m. Ranting tua gundul. Kulit dan daun kalau diremas berbau kayumanis yang kuat. Dimana semua bagian memiliki bau khas aromatic kayumanis. Ciri Daun :Daunnya merupakan daun tunggal (kadang-kadang bertulang melengkung) yang duduknya tersebar, kadang-kadang berhadapan, tidak mempunyai penumpu. Daun berpenulangan 3 ; panjang tangkai daun 0.5 cm sampai 1.5 cm. Pada prosesnya, daun berlawanan atau berganti warnanya. Awalnya berwarna merahmuda kemudian berwarna hijaumuda di atas. Daunnya berbentuk bulattelur atau elips memanjang dengan ujung membulat atau tumpul meruncing, 6-15 kali 4-7 cm, sepertikulitkuat. Ciri Bunga :Bunga berada ditangkai yang yang panjang, lemah, dan kuncupnya lembut, bercabang dan duduk di ketiak dengan cabang yang berambut abu-abu. Merupakan bunga malai. Bunganya berkelamin tunggal dan taju tenda bunga biasanya 2-5 dan panjang 3-5 mm, berwarna putih kekuningan dimana dilihat dari luar terlihat berambut abu-abu keperak-perakan, Sedikit membuka tetapi tidak rontok dan dalam waktu yang sangat cukup setelah mekar akan sobek melintang. Biasanya tertanam pada tepi sumbu bunga. Bunga ini memiliki 4 ruang sari. Bunga Cinnamomum burmannii ini memiliki 12 benang sari dalam 3-4 lingkaran, biasanya tersusun dalam 4 lingkaran terdalam yang steril. Benangsari lingkaran ketiga mempunyai kelenjar di tengah-tengah tangkai sari. Buah adalah buah buni, panjang lebih kurang 1 cm. Didalam lingkaran tersebut terdiri atas sejumlah benang sari yang sama dengan jumlah daun-daun tenda bunga dalam lingkarannya, yang pada lingkaran dalam sering bersifat mandul sebagai staminodium dimana kepala sari membuka dengan katup. Bakal buah menumpang atau terdapat dalam lekukan dasar bunganya. Dimana mempunyai 1 bakal biji yang anatrop dengan 2 in-tegumen. Bakal buah menyerupai buah batu. Bijinya tidak memiliki endosperm, dimana lembaga memiliki daun lembaga yang besar didalamnya. Daun, dan kulit batang (gelam) terdapat sel-sel yang mengandung minyak atsiri. Tanaman ini termasuk dalam tanaman C3.15. TANAMAN KARET ( Hevea brasiliensis Muell. Arg)

B

B

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: RosidaeOrdo: EuphorbialesFamili: EuphorbiaceaeGenus: HeveaSpesies: Hevea brasiliensis Muell. Arg

Ciri-Ciri Daun :Daun tanaman karet adalah trifolia dengan tangkai daun yang panjang,serat daun tampak jelas dan bersifat kasar. Daun tersusun secara spiral dan berambut. Daun baru tanaman karet berwarna merah tua, selanjutnya berangsur-angsur akan berubah menjadi hijau tua. Perkembangan semenjak daun muncul hingga masak memerlukan waktu 36 hari, dengan rincian 18 hari digunakan untuk perkembangan daun hingga mencapai ukuran maksimal, sedangkan sisa harinya digunakan untuk pematangan daun dengan diakhiri perubahan warna daun menjadi hijau tua.Tanaman karet secara reguler merontokkan daun-daunnya (deciduous). Rontoknya daun-daun ini hanya terjadi pada bulan tertentu. Biasanya rontok terjadi pada bulan kering. Apabila terjadi rontok daun, maka produksi lateks akan berkurang.Daun karet terdiri dari tangkai daun utama dan tangkai anak daun. Panjang tangkai daun utama 3-20 cm. Panjang tangkai anak daun sekitar 3-10 cm. Anak daun berbentuk eliptis, memanjang dengan ujung meruncing, tepinya rata dan gundul.

16. MURBEI (Morus alba L.)

Regnum : PlantaeDivisio : SpermatophytaSub Divisio : AngiospermaeKelas : DicotyledoneaeSub Kelas :Monochlamydeae (Apetalae)Bangsa : UrticalesFamili : MoraceaeGenus : MorusSpesies : Morus alba LCiri-Ciri Daun :Tanaman murbei berdaun tunggal dan terletak pada cabang spiral. Tulang daun sebelah bawah tampak jelas. Bentuk dan ukuran daun bermacam-macam, tergantung jenis dan varietasnya, yaitu berbentuk oval, agak bulat, ada yang berlekuk dan tidak berlekuk. Tepi daun bergerigi dengan ujung daun meruncing atau membulat. Permukaan daun ada halus mengkilap, ada juga yang kasab dan agak kasab.Tunggal, letak berseling, helai daun bulat telur, ujung runcing, tepi bergerigi, pertulangan menyirip agak menonjol, permukaan atas bawah kasar, berwarna hijau.

17. Kiacret

Nama latin : Spathodea campanulataNama daerah: Pohon Hujan, Ki acret, Ki engsrot, Crut-crutan, Kembang kencrutan, African TulipKlasifikasi: Daun berwarna hijau. Merupakan daun majemuk menyirip ganjil. Umumnya anak daun berjumlah 11-13 anak daun. Helaian daun berbentuk bulat memanjang dan bertepi rata (integer).http://d2landscape.birojasabali.com/2012/06/spathodea-campanulata-kembang-kecrutan.htmlKlasifikasi

Kingdom PlantaeKelas MagnoliophytaDivisi MagnoliopsidaOrdo LamialesFamili BignoniaceaeTribe TecomeaeGenus SpathodeaSpesies Spathodea campanulatahttp://forgiftbai.blogspot.com/2013/02/ki-acret.html

18. Angsana

Nama latin: Pterocarpus indicusNama daerah: Angsana, Sonokembang, Babaksana, Hasona, LangsanoKlasifikasi: Daun majemuk menyirip gasal, panjang 12-30 cm. Anak daun 5-13, berseling pada poros daun. Bentuk daun bulat telur memanjang, ujungnya meruncing, tumpul, mengkilat, panjangnya 4-10 cm, lebar 2,5-5 cm, anak tangkai lebih kurang 0,5-1,5 cm.

http://magazinegue.blogspot.com/2013/08/ciri-ciri-pokok-pohon-angsana.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Angsana19. Daun Sembung

Nama lain : daun sembungNama tanaman asal : Blumea balsamiferaKeluarga : AsteraceaeZat berkhasiat utama/isi : minyak atsiri yang mengandung kamfer, terdapat pula zat penyamak (tannin) dan dammarPenggunaan : karminativa, sudorifika, obat batuk, adstringenPemerian : bau mirip kamfer rasa agak pahit, rasa mirip kamperDaun-daun yang letaknya di bawah bertangkai, sedangkan daun daun yang letaknya di bawah bertangkai, sedangkan daun yang letaknya paling atas berupa daun duduk. Bentuk daun bundar telur sampai lonjong, pada bagian pangkal dan ujungnya lancip. Tepinya bergigi atau bergerigi, panjang 8 cm sampai 40 cm, lebar 2 cm sampai 20 cm. terdapat 2 sampai 3 daun tambahan pada tangkai daunnya. Permukaan bagian bawahnya berbulu rapat dan halus seperti beludru dan bagian atasnya agak kasar. Perbungaan berupa malai, keluar di ujung cabang. Bentuknya lancip menyerupai sudut. Berbulu halus seperti beludru, lebarnya sampai 50 cm. bonggolnya banyak. Panjang tiap-tiap bonggol 7 mm sampai 8 mm. bunga cawan terdapat 8 sampai 25 bunga. Panjang tabung bunga 5 mm sampai 7 mm, tak berbulu. Buah longkah, sedikit melengkung, bersudut, berusuk 5 sampai 10 yang tak jelas, panjangnya 1 mm. terdapat bulu-bulu pendek, tipis, warnanya putih, papus warnanya kemerahan. Makroskopik daun : Daun tunggal bertangkai, pada tangkai daun terdapat beberapa pasang daun kecil berbentuk lidah tombak. Helai daun berbentuk bundar telur atau lidah tomat sampai bulat panjang dengan ujung dan pangkal daun runcing. Panjang helai daun 10 cm sampai 30 cm. lebar 2,5-12 cm. tepi daun umumnya bergigi tajam, tidak beraturan, kadang-kadang bergerigi. Permukaan daun berambut, permukaan bawah berambut sangat lebat. Dan terasa seperti beludru. Warna kelabu kehijauan, permukaan atas kasar, warna hijau tua sampai hijau cokelat kelabu. Di antara rambut penutup, terdapat banyak sekali rambut kelenjar yang halus, bentuk bulat berwarna kuning coklat, jelas terlihat pada perbesaran 50 kali.

20. Kiurat

Klasifikasi:Kingdom: PlantaeKelas: EudicotDivisi: AsteridisOrdo: LamialesFamily: PlantaginaceaeGenus: PlantagoSpesies: P.MajorAnggota suku kiurat-kiuratan ini merupakan tanaman gulma di perkebunan teh dan karet, atau tumbuh liar di hutan, ladang, halaman berumput yang agak lembap sampai ketinggian 3.300 m di atas permukaan laut. Daun sendok berasal dari daratan Asia dan Eropa, tumbuh tegak dengan tinggi sekitar 15 cm - 20 cm, daunnya tunggal berwarna hijau dengan bentuk bulat telur melebar dengan ukuran panjang 5 cm - 10 cm, lebar 4 cm - 9 cm, tepi daun rata atau bergerigi kasar tidak teratur.

21. CANARIUM COMMUNE L.

Nama umum: KenariNama daerah: Kenari (Sumatera), Kenari (Sunda),Kenari (Jawa),Kandreh (Madura), Kenari (Bima), Koja (Flores), Kanare (Makasar),Kanare (Bugis), lyale (Ambon), Nyiha (Ternate).

Ciri-ciri : Batang: Tegak, berkayu, bulat, halus, warnaputihkotor. Daun: Majemuk, menyiripganjil, berhadapan, bangun jorong, ujung dan pangkal daun meruncing, pertulangan menyirip, bertepi rata.

22. TECTONA GRANDIS L. f.

Nama umun: JatiNama daerah: Deleg, kulidawa (Jawa)Ciri-ciri: Batang : Lurusdanpercabanganterjadisetelahketinggianbatangmencapai 20(-25) m, dengangaristengahbatang 150(-250) cm, terkadangterdapatakarbanirpendek di bagiandasarbatang, permukaanbatangpecahmemanjang, berwarnacoklatkeabuan, bagiankulitdalambatangberwarnakemerahanbergetahlengket.Ranting yang mudaberpenampangsisiempat, sertaberbonggol di buku-bukunya. Daun :Besar, berbentukbulattelurterbalik, berhadapan, dengantangkai yang amatpendek, ujungdauntumpul, pangkaldaunmembulat, bertepi rata. Berbuluhalussertamemilikirambutkelenjar di permukaanbawahnya. Daun yang mudaberwarnakemerahansertamengeluarkangetahberwarnamerahdarahjikadiremas

23. (Agathis dammara (Lamb.) Rich.)Nama Indonesia: DamarNama Daerah: Damar raja, kisi (Buru), salo (Ternate), dayungon (Samar), ki damar (Sunda), dama, damaa, damah, damahu, rama, marama puti (aneka bahasa di Sulut), koano, kolano, moleauno (Halmahera)Kerajaan: PlantaeDivisi: PinophytaKelas: PinopsidaOrdo: PinalesFamili: Araucariaceae AgathisSpesies: A. dammaraBentuk daun: JorongUjung daun: MeruncingPangkal daun: MembulatJenis daun: Tidak lengkap karena hanya memiliki helai daun dan tangkai daunJenis tulang daun: Bertulang melengkungTepi daun: RataPermukaan daun: Mengkilat

24. (Bauhinia purpurea L.)Divisi: Spermatophyta

Sub Divisi: Angiospermae

Kelas: Dicotyledoneae

Bangsa: Resales

Suku: Leguminoceae

Marga: Bauhinia

Umum/Dagang: Daun kupu-kupu.

Sumatera: Daun kupu-kupu (Melayu).

Jawa: Daun kupu-kupu (Jawa Tengah).

Jenis Daun:Daun tunggalPerbatangan: Duduk berselingBentuk daun: Bebentuk jantungPangkal daun : MembulatUjung daun: Ujung terbelah duaTulang daun: MenyiripKeutamaan: Tangkai daunnya menebal pada ujung daun dan pangkal daun

25. Tapak Liman (Elephantopus scaber L.)

Nama daerah : Tapak Liman Sumatera : Tutup bumi Jawa : Balagaduk, jukut cangcang-cangcang, tapak limanNama Latin : Elephantopus scaber L

berdiri tegak, berdaun hijau-tua. Daun rendahan berkumpul membentuk karangan di dekat akar-akar, dengan tangkai yang pendekBentuk daun panjang sampai bundar telur, berbulu, bentuknya besar sekitar 4-35 x 2-7cmAkar pada tanaman ini besar, kuat dan berbulu seperti pohon sikat.

26. Anggrek merpati (Dendrobium crumenatum)

Nama daerah : Anggrek merpatiNama latin : Dendrobium crumenatumBatang : Arah tumbuh : Menggantung (dependens) Pola pertumbuhan : Monopodial Bentuk dan sifat lain : Batang berumbai, mengelembung pada bagian bawahDaun : Susunan daun : Daun tunggal (Folium simplex) Merupakan daun tidak lengkap (Folium incompletus) Tata letak : Berselang-seling pada masing-masing buku Bentuk dan ukuran : daun sempit memanjang dengan ujung lancip

27. kambojaTumbuhan Kamboja atau nama latinnyaPlumeria acuminatemerupakan tumbuhan kelompokPlumeria. Bentuknya berupa pohon kecil dengan daun jarang namun tebal. Bunganya yang harum sangat khas, dengan mahkota berwarna putih hingga merah keunguan, biasanya lima helai. Bunga dengan empat atau enam helai mahkota bunga oleh masyarakat tertentu dianggap memiliki kekuatan gaib.

Tumbuhan ini berasal dariAmerika Tengah. NamaPlumeriadiberikan untuk menghormatiCharles Plumier(1646-1706), pakar botani asal Perancis. Walaupun berasal dari tempat yang jauh, kemboja sekarang merupakan pohon yang sangat populer di Pulau Bali karena ditanam di hampir setiap pura serta sudut kampung, dan memiliki fungsi penting dalam kebudayaan setempat. Di beberapa tempat di Nusantara, termasuk Malaya, kemboja ditanam di pekuburan sebagai tumbuhan peneduh dan penanda tempat. Kemboja dapat diperbanyak dengan mudah, melalui stek batang.

Daun berwarna hijau, berbentuk lonjong dengan kedua ujungnya meruncing dan agak keras dengan urat-urat daun yang menonjol, sering rontok terutama saat berbunga lebat. Bunganya berbentuk terompet, muncul pada ujung-ujung tangkai, daun bunga berjumlah 5 buah, berbunga sepanjang tahun. Tanaman ini dapat tumbuh subur di dataran rendah sampai ketinggian tanah 700 meter dpl, tumbuh subur hampir di semua tempat dan tidak memilih iklim tertentu untuk berkembang biaknya.

Khasiat untuk kesehatan :Digunakan untuk mengobati sakit kencing nanah, bengkak, bisul.

Komposisi :Getah pohon kamboja (mengandung senyawa sejenis karet, triterpenoid amyrin, lupeol, kautscuk dan damar. Kandungan minyak menguapnya terdiri dari geraniol, sitronellol, linallol, farnesol dan fenetilalkohol.

Klasifikasi Kamboja:

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Ordo : GentianalesFamili : ApocynaceaeGenus : PlumeriaSpesies :Plumeria acuminataAit

28. tumbuhan dadap merahDadap merah (Erythrina crista galli) berfungsi sebagai tanaman peneduh. Tumbuhan ini biasanya dapat menarik perhatian dan burung-burung untuk hinggap. Sebabnya karena bunga Dadap Merah yang berwarna merah nampak indah. Bagi kesehatan, Dadap Merah juga berfungsi sebagai obat. Penemuan terbaru membuktikan bahwa daun Dadap Merah dapat menjadi obat antimalaria.

Kandungan:- senyawa alkaloid kuinin.

Khasiat:Dadap merah dapat dijadikan obat antimalaria.

Dadapataucangkringadalah sejenispohonanggotasukuFabaceae (=Leguminosae). Tanaman yang kerap digunakan sebagai pagar hidup dan peneduh ini memiliki banyak sebutan yang lain. Di antaranya dadap ayam, dadap laut (Jw.; dadap blendung (Sd.);theutheuk(Md.);dalungdung(Bal.);deris(Timor);galala itam(Maluku) dan lain-lain.Jugadapdap, andorogat(Fil.);th'ong banz(Laos(Sino-Tibetan));thong baan, thong laang laai, thong phueak(Thai);penglay-kathit(Burma);Indian coral tree, variegated coral tree,tiger's claw(Ingg.);arbre au corail, arbre immortel(Fr.) dan lain-lain.[1]

Pohonyang berukuran sedang, mencapai tinggi 1520mdan gemang 5060cm. Bagian kulit batang yang masih muda dan halus bergaris-garis vertikal hijau, abu-abu, coklat muda atau keputihan; batang biasanya dengan duri-duri tempelkecil (12mm) yang berwarna hitam.[2]Tajuknya serupa payung atau membulat renggang, menggugurkan daun di musim kemarau.

Daun-daun dadapDaunmajemuk beranak daun tiga, hijau hingga hijau muda, poros daun dengan tangkai panjang 1040 cm. Anak daun bundar telur terbalik, segitiga, hingga bentuk belah ketupat dengan ujung tumpul; anak daun ujung yang terbesar ukurannya, 9-25 10-30 cm.[3]Bunga-bunga tersusun dalamtandanberbentuk kerucut, di samping atau di ujung ranting yang gundul, biasanya muncul tatkala daun berguguran, menarik banyakburungberdatangan untuk menyerbukinya. Mahkota berwarna merah jingga hingga merah gelap; benderanya 5,5-8 8 cm, berkuku pendek, tidak bergaris putih.[3]Polong tebal dan berwarna gelap, menyempit di antara biji-biji, 15-20 cm 1.5-2 cm, berisi 5-10 butir biji berbentuk telur, coklat, merah atau ungu mengkilap.[4]

Dadap kerap dipakai sebagai pohon peneduh di kebun-kebunkopidankakao, atau pohon rambatan bagi tanamanlada,sirih,panili, atau umbigadung. Juga baik digunakan sebagai tiang-tiang pagar hidup.[4]Di wilayah Pasifik, dadap dimanfaatkan sebagai penahan angin.[2]Tanaman ini menghasilkan kayu ringan (BJ0,2-0,3), lunak dan berwarna putih, yang baik untuk membuat pelampung, peti-peti pengemas, pigura, dan mainan anak. Kayunya juga merupakan bahanpulp, namun kurang baik digunakan sebagai kayu api karena banyak berasap.[1][4]Daun-daun dadap yang muda dapat digunakan sebagai sayuran. Daun-daun ini berkhasiat membanyakkan susu ibu, membuat tidur lebih nyenyak, dan bersama dengan bunganya untuk melancarkanhaid.[5]Cairan sari daun yang dicampurmadudiminum untuk mengobaticacingan; sari daun dadap yang dicampur minyakjarak(kasteroli) digunakan untuk menyembuhkandisentri. Daun dadap yang dipanaskan digunakan sebagai tapal untuk meringankan rematik. Pepagan (kulit batang) dadap memiliki khasiat sebagai pencahar, peluruh kencing dan pengencer dahak.[4]Bijinya agaknya beracun.[5]Namun demikian, laporan terbaru di tahun 1980-an menunjukkan di mana daun, batang, buah, dan akar dadap mengandung racun yang bernamaasam hidrosianida. Racun yang lainnya yang ditemukan adalah eritrina. Dalambijinya, ditemukanalkaloideritralin dan hipaforin. Dalam sebuah tes pada seekorkodok, ditemukan kodok tersebut menjadi sangat aktif dan banyak bergerak. Namun, dalam salah satu turunannya (derivative-nya), apabila terminum dalam dosis yang banyak, dapat menyebabkan kelumpuhan.[6]Memiliki kandunganprotein(dannitrogen) yang tinggi, daun-daun dadap juga dimanfaatkan sebagai pakanternakatau untuk pupuk hijau. Sebatang pohon dadap yang berukuran sedang, yang dipangkas 3-4 kali setahun, dapat menghasilkan 15-50kghijauan pakan ternak dalam setahunnya. Sejauh ini, daun-daun dadap diketahui tidak bersifat racun (toksik) bagi ternak ruminansia.[4]Perakaran dadap bersimbiosis denganbakteriBradyrhizobiummengikat nitrogen dari udara, dan meningkatkan kesuburan tanah.[1]Namun demikian, dadap dapat digunakan sebagaipemeberantas serangga.[6]EkologiDadap menyebar secara alami di pantai dan daerah-daerah di belakangnya, terutama di dekat-dekat muarasungai.[3]Pohon ini tumbuh baik di daerah lembap dan setengah kering, dengan curah hujan 800 1500 mm pertahun dan 5-6 bulan basah. Ditanam untuk pelbagai keperluan, dadap sering dijumpai mulai dari wilayah pesisir hinggaelevasisekitar 1500 m dpl. Meskipun mampu hidup pada pelbagai keadaan tanah, dadap menyukai tanah-tanah yang dalam, sedikit berpasir, dan berdrainase baik. Dadap mampu tumbuh pada tanah-tanah bergaram, tanah yang terendam air secara berkala, dan tanah kapur berkarang. Kisaran pH tanah antara 4.5 8.0.[4]PerbanyakanPerbanyakan dapat dilakukan melalui biji atau stek besar. Biji-biji hendaknya direndam dalam air hangat (80C) selama 10 menit, dilanjutkan dengan air biasa hingga semalam, sebelum kemudian ditebarkan di persemaian. Biji akan berkecambah setelah 8-10 hari, dan tumbuh cepat mencapai tinggi 30-50 cm dalam waktu 8-10 minggu.[4]Stek besar, dengan panjang 2-3 m dan diameter 2-5 cm, didiamkan sekurangnya 24 jam sebelum ditanam, agar tidak mudah diserang jamur. Lebih baik jika ditanam dalam kondisi agak kering. Untuk tiang-tiang pagar, dipakai stek yang lebih besar lagi, dengan diameter hingga 15 cm dan perlu didiamkan (disimpan tegak berdiri) sekitar seminggu sebelum ditanam. Calon tiang ini ditanam pada jarak sekitar 2 m. Untuk peneduh, dadap biasa ditanam pada jarak 8 x 10 m.[4]PersebaranDadap merupakan penghuni asli hutan-hutan pantai, mulai dariAfrikaTimur,India,Asia Tenggara, KepulauanNusantarahinggaAustralia.

29. Pinus Merkusii

Nama Latin: Pinus merkusiiNama Daerah : PinusKlasifikasiKingdom : Plantae Sub kingdom : TracheobiontaDivisio : SpermatophytaSubdivisio : GymnospermaeClassis : ConiferaeOrdo : PinalesFamilia` : PinaceaeGenus : PinusSpesies : Pinus merkusiiDeskripsiHabitus : Tanaman pinus (Pinus merkusii) berperawakan pohon dengan ketinggian 1-40 meter.Akar : Sistem perekaran dari Pinus merkusii berupa akar tunggang (radix primaria).Batang : Batang pada Pinus merkusii berupa batang berkayu berbentuk bulat (teres) dengan permukaan batang beralur (sulcatus). Arah tumbuh tegak lurus (erectus) dengan percabangan monopodial.Daun : Daun berbentuk jarum tersusun dalam berkas berkas yang masing masing terdiri atas dua helai. pada pangkal berkas dikelilingi oleh sarung sisik berupa selaput tipis. Ujung daun runcing, pangkal daun runcing Tepi daun rata. Daun tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah. Duduk daun tersebar (folia sparsa)Bunga : Bunga pada Pinus merkusii berkelamin satu (uniseksualis) berumah satu (monoecus). Bunga jantan dan betina dalam satu tunas. Bunga jantan berbentuk strobilus (silindris). Strobilus betina berbentuk kerucut, tumbuh di ujung dahan. Ujungnya runcing, bersisik dan biasanya berwarna coklat. Pada tiap bakal bijinya terdapat dua sayap.Biji : Biji pada Pinus merkusii terletak pada dasar setiap sisik buah, setiap sisik menghasilkan dua biji, bulat telur dan pipih serta bersayap. Sayap melekat pada biji.30. Kecubung Gunung

Nama Latin: brugmansia suaveolensNama Daerah : Kecubung gunungKlasifikasiKingdom : PlantaeSub kingdom : TracheobiontaDivisio : SpermatophytaSubdivisio : GymnospermaeClassis : magnoliophytaOrdo : solanalesFamilia` : solanaceaeGenus : brugmansiaSpesies : brugmansia suaveolens

HabitusTermasuk tanaman berperawakan perdu dengan ketinggian kurang lebih 3 meter.BatangArah tumbuh batang tegak lurus (erectus) dengan pola percabangan sympodial. Bentuk batang bulat (teres) Tinggi dari tumbuhan kecubung 0,5-2 m.DaunDaun Kecubung Gunung (Brugmansia suaveolens) berwarna hijau, berbentuk bulat telur dan pada bagian tepiannya berlekuk-lekuk tajam.Daunnya tunggal (karena bunga terdapat di ketiak daun), filotaksis (folia sparsa atau berseling), apex runcing (acutus), basis tumpul dan tidak simetris. Warna daun bagian atas hijau tua, bagian bawah hijau muda. Pertulangan daun menyirip (penninervis). permukaan daun berbulu jarang, permukaan bawah berambut halus,BungaBunga Kecubung Gunung menyerupai terompet. Pada Kecubung hias bisa mempunyai warna bunga yang beraneka ragam. Panjang bunga sekitar 12-18 cm. Bunga Kecubung biasanya mulai mekar pada sore hari menjelang malam. Bentuk bunga aktinomorf ( bentuk terompet). Jumlah & warna sepal : 1 & warna hijau muda (bentuk tabung). Jumlah & warna petal : 5 & warna orange muda/ putih. Jumlah Stamen 5. Kedudukan ovarium superus (menumpang). Infloresensi amentum (untai). Braktea/Brakteola tidak ada. Rumus bunganya *Ca 1 Co (5) A 5 G(1) 31. Jambu Air

Jambu air nama latinnya Zygynium queum Jambu air umumnya berupa perdu,dengan tinggi 3-10m. Sering denganbatangbengkak-bengkok dan bercabang mulai dari pangkal pohon, kadang-kadang gemangnya mencapai 50cm.Dauntunggal terletak berhadapan, bertangkai 0,5-1,5 cm. Helaian daun berbentukjantung jorong sampai bundar telur terbalik lonjong, 7-25 x 2,5-16 cmTumbuhan jambu airberbentuk pohon, Batang jelas terlihat, berkayu (lignosus), silindris, tegak, kulit kasar, batang berwarna coklat kehitaman, percabangan simpodial. Arah tumbuh batang tegak lurus. Arah tumbuh cabang condong keatasDaunmerupakan daun tunggal tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina), lazimnya disebut daun bertangkai. Daun tunggal terletak berhadapan, bertangkai 0,5-1,5 cm. Helaian daun berbentuk jorong, 7-25 x 2,5-16 cm. Daun bertulang menyirip, ibu tulang daun (costa), tulang-tulang cabang (nervus lateralis) tampak jelas, dan urat-urat daun (vena) terlihat jelas. Daging daun tipis seperti perkamen (perkamenteus), permukaan daun gundul (glaber) dan memilikidaundengan tepi rata. Ujung daun membentuk sudut tumpul (obtusus). Pangkal daun tidak membentuk sudut melainkan berlekuk. Tangkai daun berbentuk silindris dan tidak menebal pada bagian pangkalnya.

32. Kejibeling

Keji Beling (Strobilanthes crispus)Morfologi dari tumbuhan Strobilanthes crispus yaitu memiliki batang beruas, bentuk batangnya bulat dengan diameter antara 0,12 - 0,7 cm, berbulu kasar, percabangan monopodial. Kulit batang berwarna ungu dengan bintik-bintik hijau pada waktu muda dan berubah jadi coklat setelah tua. Tergolong jenis daun tunggal, berhadapan, bentuk daunnya bulat telur sampai lonjong, permukaan daunnya memiliki bulu halus, tepi daunnya beringgit, ujung daun meruncing, pangkal daun runcing, panjang helaian daun berkisar 5 - 8 cm, lebar 2 - 5 cm, bertangkai pendek, tulang daun menyirip, dan warna permukaan daun bagian atas hijau tua sedangkan bagian bawah hijau muda.

33. Bunga Bungur

Bungur(Lagerstroemia) adalah sejenis tumbuhan berwujudpohonatauperduyang dikenal sebagai pohon peneduh jalan atau pekarangan. Bunganya berwarna merah jambu, bila mekar bersama-sama akan tampak indah.Perbanyakan anakannya daribijiyang keluar setelah proses pembungaan selesai. Bijinya berbentuk bulat berwarna coklat sebesar kelereng. Selain itu bisa juga diperbanyak denganpencangkokanTanaman bungur dengan nama ilmiahLagerstromeia speciosa Persini, bisa digunakan untukmengobati kencing manis(diabetes melitus).Bungur dapat tumbuh hingga mencapai 25 sampai 30 meter, bahkan ada yang bisa tumbuh hingga mencapai 45 meter.Ciri utama bungur memiliki batang berwarna cokelat pucat sampai merah cokelat, bunga berwarna ungu. Bungur biasa tumbuh pada dataran 1-900 mdpl di tanah gersang dan subur di hutan atau biasa ditemukan sebagai tanaman pelindung yang berada di tepi jalan.

34. Daun Kelor

Kelorataumerunggai(Moringa oleifera) adalah sejenis tumbuhan darisukuMoringaceae. Tumbuhan ini memiliki ketinggian batang 711 meter.[1]Daun kelor berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai, dapat dibuat sayur atau obat. Bunganya berwarna putih kekuning-kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau; bunga ini keluar sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak.[1]Buah kelor berbentuk segitiga memanjang yang disebutkelentang, juga dapat disayur.Nama umum Indonesia: Kelor, limaran (Jawa) Inggris : Moringa, ben-oil tree, clarifier tree, drumstick tree Melayu : kalor, merunggai, sajina Vietnam : Chm ngy Thailand : ma-rum Pilipina : MalunggayBatang berkayu (lignosus), tegak, berwarna putih kotor, kulit tipis, permukaan kasar; percabangan simpodial, arah cabang tegak atau miring, cenderung tumbuh lurus dan memanjang. Daun majemuk, bertangkai panjang, tersusun berseling, beranak daun gasal (imparipinnatus), helai daun saat muda berwarna hijau muda. Buah berbentuk panjang bersegi tiga, panjang 20 - 60 cm; buah muda berwarna hijau - setelah tua menjadi cokelat, bentuk biji bulat - berwarna coklat kehitaman, berbuah setelah berumur 12 - 18 bulan. Akar tunggang, berwarna putih, membesar seperti lobak.Perbanyakan bisa secara generatif (biji) maupun vegetatif (stek batang). Tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai di ketinggian 1000 m dpl, banyak ditanam sebagai tapal batas atau pagar di halaman rumah atau ladang.

NoNama tumbuhanNama daerahMorfologi

35. .

Pohon gadang(Dioscorea Hispida)-Bitule (Gorontalo)-Gadu (bima)-Gadung (bali, Jawa, Madura, Sunda)-Iwi (sumba)-Kapak (Sasak)-Salapa (Bugis)-Sikapa (Makasar)Daun majemuk bertangkai beranak daun tiga, bentuk lonjong, ujung meruncing, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan melengkung, permukaan kasap (scaber).

36.

Jarak pagar(ricinus communis)-Dulang, gloah (Sumatra)-Kalek (madura)

Daun tunggal menjari, bulat telur, bertoreh, pertulangan menjari,

37

Kaliandra (calliandra calothyrsus)Kaliandra bunga merahanaman ini memiliki daun majemuk dengan warna batang merah

38.Bunga sapu tangan

Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: RosidaeOrdo: FabalesFamili: Fabaceae (suku polong-polongan)Genus: ManiltoaSpesies: Maniltoa grandiflora Scheff

Bunga saputanganPohon saputangan memiliki kuncup daun berwarna merah muda, ataupun kehijauan. Pohon ini memiliki keunikan tersndiri. Sangat teratur, setiap tangkai memilki enam daun! Karena itu, sering disebut pohon enam-enam.

36. Ki sabun (Filicium decipiens)a. Klasifikasi Tumbuhan Ki sabun ( Filicium decipiens)Kingdom: PlantaeSub Kingdom: Tracheobionta ( Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: SpermatophytaDivisi: MagnoliophytaKelas: MagnoliopsidaSub Kleas: RosidaeOrdo: SapindalesFamili: SapindaceaeGenus: FiliciumSpesies: Filicium decipiens

b. Ciri-ciri tumbuhan Filicium decipiens Termasuk daun majemuk ganda 1 Tata daunnya Alternate ; Anak daun ; Opposite Bentuk daun lanset Permukaan atas daun memiliki warna lebih tua Tepi daun bergelombang Ada sayap di pertulangan utama Tidak memiliki daun penumpu Ujung daun runcing Ujung daun runcing Tulang daun menyirip

37. Daun Salam (Syzygium polyanthum)

a. Klasifikasi Tumbuhan Daun Salam ( Syzygium polyanthum)Kingdom: PlantaeDivisi: MagnoliophytaKelas: MagnoliopsidaOrdo: MyrtalesFamili: MyrtaceaeGenus: SyzygiumSpesies: Syzygium polyanthum

b. Ciri-ciri tumbuhan daun salam Batangnya bulat, permukaan batang liicin, bertajuk rimbun. Berakar tunggang Bentuk daun lonjong sampai elips atau bulat telur sungsang Ujung daun meruncing Pangkal daun meruncing Tulang daun menyirip Tepi daun rata Merupakan daun tunggal

38. Ubi Jalar (Ipomoea batatasL.)

a. Klasifikasi Tumbuhan Ubi Jalar

Kingdom :PlantaeDivisio:SpermatophytaSub Divisio :AngiospermaeKelas:DicotilaeOrdo:TubifloraeFamili:ConvolvulaceaeGenus:IpomoeaSpecies:Ipomoea batatas

b. Ciri-ciri tumbuhan Ubi Jalar

Bentuk daun bulatTepi daun bertoreh ; bercangap menjari Ujung daun meruncingSusunan tulang daunnya menjari

39. Pohon waru (Hibiscus tiliaceus)

a. Klasifikasi Pohon waru

Kingdom: Plantae Subkingdom: Tracheobionta Super Divisi: Spermatophyta Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida(dikotil)Sub Kelas: Dilleniidae Ordo: Malvales Famili: Malvaceae (suku kapas-kapasan)Genus: HibiscusSpesies: Hibiscus tiliaceus L.

b. Ciri-ciri Pohon waru

Pohon ini cepat tumbuh sampai tinggi 5-15 meter, garis tengah batang 40-50 cm; bercabang dan berwarna coklat

BungaBunga waru merupakan bunga tunggal, bertaju 8-11. Panjang kelopak 2.5 cm beraturan bercangap 5. Daun mahkota berbentuk kipas, panjang 5-7 cm, berwarna kuning dengan noda ungu pada pangkal, bagian dalam oranye dan akhirnya berubah menjadi kemerah-merahan. Tabung benang sari keseluruhan ditempati oleh kepala sari kuning. Bakal buah beruang 5, tiap rumah dibagi dua oleh sekat semu, dengan banyak bakal biji. Buah berbentuk telur berparuh pendek, panjang 3 cm, beruang 5 tidak sempurna, membuka dengan 5 katup

DaunTunggalBentuk : JantungPangksal: BerlekukTepi: RataUjung: MeruncingTulang: Menjari

40. Tumbuhan congea (Congea Tomentosa)

a. Klasifikasi Congea tomentosa

Kingdom : Plantae Divisi :Magnoliophyta

Kelas :Magnoliopsida

Ordo :Lamiales

Famili :Verbenaceae

Genus :Congea

Species :Congea velutinaWight

b. Ciri-ciri congea

Congea dapat tumbuh sepanjang 3 - 5 m. Seluruh permukaan bagian-bagian tumbuhan ini ditutupi oleh bulu-bulu halus. Daun tumbuh berpasang-pasangan, hijau muda dengan panjang 15 - 20 cm. Bunga sebenarnya berukuran sangat kecil dan kurang menarik, tumbuh di tengah-tengah 3 helai kelopak bunga sepanjang 2,5 cm.

41. Meniran

Meniran (Phylanthus urinaria, Linn.) merupakan jenis tumbuhan dari Famili Euphorbiceace. Nama lain dari Phyllanthus niruri L. adalah Phyllanthus urinaria L., Phyllanthus alatas BI, Phyllanthus cantonensis Hornen, Phyllanthus echinatus Wall, Phyllanthus leptocarpus Wight. Meniran berasal dari Asia tropik yang tersebar di seluruh daratan Asia temasuk Indonesia. Walaupun kebanyakan orang mengira meniran hanya tumbuhan rumput biasa, namun tumbuhan ini bukanlah rumput biasa karena ia memiliki banyak manfaat untuk kesehatan yaitu sebagai obat berbagai jenis penyakit.

Kingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaSub divisi : AngiospermaeKelas : DicotyledonaeOrdo : EuphorbialesFamili : EuphorbiaceaeGenus : PhyllanthusSpesies : Phyllanthus niruri Linn

b. Ciri-ciri Morfologi Meniran

Ketinggian mencapai 30-50 cm. Batang bercabangcabang dan berwarna hijau pucat. Daun tunggal, letak berseling. Helaian daun bundar memanjang, ujung tumpul, pangkal membulat, permukaan bawah berbintik kelenjar, tepi rata, panjang sekitar 1,5 cm, lebar sekitar 7 mm, berwarna hijau. Dalam satu tanaman ada bunga betina dan bunga jantan. Bunga jantan keluar di bawah ketiak daun, sedangkan bunga betina keluar di atas ketiak daun. Buahnya kotak, bulat pipih, licin, bergaris tengah 2-2,5 mm. Bijinya kecil, keras, berbentuk ginjal, berwarna coklat (Hutapea dan Syamsyuhidayat, 1991).

42. Pacar air (Impatient balsamina L.)

Tanaman Pacar Air a) Klasifikasi Tanaman Pacar AirRegnum ; PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : DicotyledoneaeOrdo : EricalesFamili : BalsaminaceaeGenus : ImpatiensSpesies : Impatiens balsamina L.

b) Morfologi Tanaman Pacar AirPacar air merupakan tanaman terna berbatang basah, lunak, bulat, bercabang, warna hijau kekuningan. Pacar air biasanya ditanam sebagai tanaman hias dengan tinggi 30-80 cm. Arah tumbuhnya tegak, percabangannya monopodial.Daun tunggal, tersebar, berhadapan, atau dalam karangan. Bentuk daun lanset memanjang, pinggirnya bergerigi, ujung meruncing, tulang daun menyirip. Warna daun hijau muda tanpa daun penumpu, jika ada daun penumpu bentuknya kelenjar. Bagian bawah membentuk roset akar. Tulang daun menyirip. Luas daunnya sekitar 2 sampai 4 inchi. Pangkal daun bergerigi tajam, runcing. Terna ini memiliki akar serabut.Bakal buah menumpang, beruang 4-5. Dalam satu ruangan tersebut terdapat dua atau lebih bakal biji. Buah membuka kenyal dan termasuk buah batu dengan 5 inti. Bentuk buah elliptis, pecah menurut ruang secara kenyal. Benihnya endospermic. Embrio akan mengalami diferensiasi.Tanaman ini memiliki aneka macam warna bunga. Ada yang putih, merah, ungu, kuning, jingga, dll. Jika pacar air yang berbeda warna disilangkan, maka akan terbentuk keturunan yang beraneka ragam. Bunga zygomorph, berkelamin 2, di ketiak. Daun kelopak 3 atau 5, lepas atau sebagian melekat, bertaji. Daun kelopak samping berbentuk corong miring, berwarna, dan terdapat noda kuning di dalamnya. Sedikit di atas pangkal daun mahkota memanjang menjadi taji dengan panjang 0,2-2 cm. Daun mahkota 5, lepas. Daun mahkota samping berbentuk jantung terbalik dengan panjang 2-2,5 cm, yang 2 bersatu dengan kuku, yang lain lepas tidak berkuku dan lebih pendek. Ada 5 benangsari dengan tangkai sari yang pendek, lepas, agak bersatu. Kepala sarinya bersatu membentuk tudung putih.Bunga terkumpul 1-3. Setiap tangkai hanya berbunga 1 dan tangkainya tidak beruas. Memiliki 5 kepala putik.

d.) ciri ciri

Terna berbatang basah dan tegak ini mempunyai tinggi 30-80 cm dan bercabang. Daun tunggal, bertangkai pendek. Helaian daun bentuk lanset memanjang, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi, pertulangan menyirip, dan warnanya hijau muda. Bunga keluar dari ketiak daun, warnanya bermacam-macam, seperti merah, oranye ungu, dan putih. Bunganya ada yang engkel dan ada yang dobel. Buahnya buah kendaga, jika masak akan membuka menjadi lima bagian yang terpirih.

Bentuk Daun : Bulat panjangPangkal Daun : TumpulUjung Daun : TumpulPermukaan Daun : KasarBelahan Daun : SimetrisWarna Daun : HijauWarna Tulang Daun : Hijau MudaTulang Daun : MenyiripKlasifikasi: Termasuk daun tunggal

43. Daun Puring (Codiaeum variegatum)

Bentuk Daun : Bulat telurPangkal Daun : TumpulUjung Daun : LancipPermukaan Daun : HalusBelahan Daun : SimetrisWarna Daun: Kuning, hijau, merah bata, merah gelap, coklatWarna Tulang Daun : KuningTulang Daun : MenyiripKlasifikasi: Termasuk ke dalam daun tunggal

44. Daun Kastuba (Euphorbia pulcherrima)

Bentuk Daun : Bulat telurPangkal Daun : TumpulUjung Daun : LancipPermukaan Daun : HalusBelahan Daun : SimetrisWarna Daun: Hijau dan merahWarna Tulang Daun : MerahTulang Daun : MenyiripKlasifikasi: Termasuk ke dalam daun tunggal45. PEGAGAN ( centella asiatica )Nama Daerah : Peugaga (Aceh), jalukap (Banjar), daun kaki kuda (Melayu), ampagaga (batak), antanan (sunda), gagan-gagan, rendeng, cowek-cowekan, pane gowang (jawa), piduh (bali) sandanan (irian) broken copper coin, semanggen (Indramayu,Cirebon), pagaga (Makassar), daun tungke (Bugis) buabok (Inggris), paardevoet (Belanda), gotu kola (India), ji xue cao (Hanzi), Pugago (Minang)

a. Klasifikasi Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Berpembuluh) Superdivisio : Spermatophyte (Berbiji) Division : Magnoliophyta (Berbunga) Kelas: Magnoliopsida (Dikotil) Sub-kelas : Rosidae Ordo : Apiales Familia : Apiacea Genus : Centella Spesies : Centella asiatica (L.)Urbanb. Morfologi Centella asiatica (L.) Urb. merupakan tanaman herba tahunan, tanpa batang tetapi dengan rimpang pendek dan stolon-stolon yang melata, panjang 10-80 cm. Daun tunggal, tersusun dalam roset yang terdiri dari 2-10 daun, kadang-kadang agak berambut, tangkai daun panjang sampai 50 mm, helai daun berbentuk ginjal, lebar, dan bundar dengan garis tengah 1-7 cm, pinggir daun beringgit sampai beringgit-bergerigi, terutama ke arah pangkal daun. Perbungaan berupa payung tunggal atau 3-5 bersama-sama keluar dari ketiak daun kelopak, gagang perbungaan 5-50 mm, lebih pendek dari tangkai daun. Bunga umumnya 3, yang ditengah duduk, yang disamping bergagang pendek, daun pelindung 2, panjang 3-4 mm, bentuk bundar telur, tajuk berwarna merah lembayung, panjang 1-1,5 mm, lebar sampai 0,75mm. buah pipih, lebar lebih kurang 7mm dan tinggi lebih kurang 3 mm, berlekuk dua, jelas berusuk, berwarna kuning kecoklatan, berdinding agak tebal. (Materia Medika Indonesia, 1977)c. Khasiat Meningkatkan daya ingat Meningkatkan syaraf memori Mencerdaskan otak Meningkatkan mental dan stamina tubuh Menghentikan pendarahan (haemostatika) Membersihkan darah Melancarkan peredaran darah Peluruh kencing (diuretika) Penurun panas (antipiretika) Anti bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi dan stimulan Saponin yang ada menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan (menghambat terjadinya keloid) Meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki Mencegah varises dan salah urat Menurunkan gejala stres dan depresiUntuk mendapatkan manfaat dari daun pegagan dapat dengan dikonsumsi secara langsung, seperti sebagai lalapan, dapat juga dengan dikeringkan untuk dijadikan teh atau diambil ekstraknya untuk dibuat kapsul atau diolah menjadi krem, salep, obat jerawat, maupun body lotion. Dengan demikian kita tahu ternyata sangat besar manfaat dari tanaman yang kurang mendapat perhatian ini.46. Lidah mertua ( Sansevieria )Nama Daerah :Indonesia:Lidah mertua, sansevieria

Inggris:Sansevieria, snake plant, mother-in-laws tongue

Melayu:Lidah jin

a. Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)Sub Kelas : LiliidaeOrdo : LilialesFamili : AgavaceaeGenus : SansevieriaSpesies : Sansevieria trifasciata Prain.b. Morfologi1. Akar : Berbentuk serabut2. Rimpang/Rhizoma : Menjalar (dibawah dan kadang diatas tanah)3. Daun : Tebal dan Banyak mengandung AirDaun panjang : Memiliki daun panjang-panjang, meruncing tajam pada bagian ujung dan tumbuh tegak.pada beberapa daun sedikit meliuk . daun terasa kaku dan kaku.Daun pendek : Ukurannya lebih pendek. Panjang tidak lebih dari 8 cm dan lebar antara 3-6 cm. karena berdaun pendek tidak berdiri terlalu tegak cenderung membentuk formasi kembang yang baru membuka dari kuncup.

4. Bunga : Tumbuh tegak dari pangkal batang5. Biji : Berkeping tunggal

47. Ginje ( Thevetia peruviana )Nama Daerah : Ginje (Jawa), Ki hujan (Sunda), bunga terompet (Melayu)

a. Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Asteridae Ordo: Gentianales Famili: Apocynaceae Genus: Thevetia Spesies: Thevetia peruviana (Pers.) K.Schum

b. Morfologi Habitus: semak, tinggi 1,7 m Akar: tunggang Batang: berkayu, beralur, beruas, bercabang, warna hijau Daun: tunggal, bentuk menjari, tepi bergerigi, pangkal dan ujung runcing, panjang 4-12 cm, lebar 5-14 cm, warna hijau Bunga: majemuk , bentuk malai , mahkota bentuk ginjal , warnakuning kemerahan Buah & Biji : buah kotak, beruang dua sampai empat, diameter 7,5 mm, warna cokelat kehitaman

48. Sirsak ( Annona muricata )Nama Daerah : Nangka landa (Jawa), Sirsak (Sunda)

a. Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil) Sub Kelas: Magnoliidae Ordo: Magnoliales Famili:Annonaceae Spesies:Annona muricataL b. Morfologi Habitus: tinggi 5-6 meter Akar: tunggang Batang: berkayu, silindris, permukaan kasar, percabangan simpodial. Arah tumbuh batang tegak lurus, arah tumbuh cabang ada yang condong ke atas dan ada yang mendatar Daun: berbentuk jorong, permukaan daun licin (laevis) dan mengkilat (nitidus), tepi daun rata (integer), daging daun tebal dan kaku seperti kulit/belulang (coriaceus), pangkal daun runcing daun ujung daun tumpul (obtusus). Bunga: tunggal, panjang bunga 4-5 cm dengan tangkai pendek, bentuk bunga kerucut-segitiga dilengkapi dengan 3 helaian bunga yang sedikit tebal dan tersusun berlapis Buah dan biji: berbentuk seperti jantung atau oval, panjang 10-30 cm, lebar 15 cm, berat 4,5-6,8 kg, memiliki duri sisik halus, apabila sudah tua daging buah berwarna putih, lembek, dan berserat dengan banyak biji berwarna coklat kehitaman.

49. Pandanus ( Pandanus tectorius )Nama Daerah : Pandan laut

a. Klasifikasi Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Sub Kingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Class: Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas: Arecidae Ordo: Pandanales Family: Pandanaceae Genus: Pandanus Species: Pandanus tectorius

b. Morfologi Habitus: Pandan besar tinggi 4-5 meter Akar: Akar tunjang dengan panjang 109,170 cm Batang: Bulat, berkayu Daun: Tunggal, tersusun berbaris tiga dalam garis spiral, panjang 112-199 cm, lebar 4,5-5,8 cm, bentuk melidah atau memata pedang, menjangat, ujung runcing dengan panjang lebih dari 15 cm, seluruh tepi daun berduri tajam, permukaan atas berwarna hijau Buah: Buah sejati majemuk

50. BERINGIN (Ficus benjamina )Nama Daerah : Caringin (Sunda), waringin (Jawa, Sumatera).; Chinese banyan, (China), banyan tree (Inggris).

____

a. Klasifikasi Divisi : SpermatophytaSubdivisi : AngiospermaeKelas : DicotyledoneaeBangsa : UrticalesSuku : MoraceaeMarga : FicusJenis :Ficus benjamina L

b. Morfologi

Pohon besar, tinggi 20-25 m, berakar tunggang. Batang tegak, bulat, permukaan kasar, coklat kehitaman, percabangan simpodial, pada batang keluar akar gantung (akar udara). Daun tunggal, bertangkai pendek, letak bersilang berhadapan, bentuknya lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 3-6 cm, lebar 2-4 cm, pertulangan menyirip, hijau. Bunga tunggal, keluar dari ketiak daun, kelopak bentuk corong, mahkota bulat, halus, kuning kehijauan. Buah buni, bulat, panjang, 0,5-1 cm, masih muda hijau, setelah tua merah. Biji bulat, keras, putih.

51. POHON JATI ( Tectona grandis )Nama Daerah : teak (inggris)

a. Klasifikasi

Kerajaan:Plantae

Divisi:Magnoliophyta

Kelas:Magnoliopsida

Ordo:Lamiales

Famili:Lamiaceae

Genus:Tectona

Spesies:T. grandis

b. MorfologiDaun biasanya besar, bulat telur terbalik, berhadapan, dengan tangkai yang amat pendek. Daun pada anakan pohon berukuran besar, lebih kurang 60-70 cm 80-100 cm ; namun pada pohon tua berkurang jadi lebih kurang 15 20 cm. Berbulu halus serta memiliki rambut kelenjar di permukaan bawahnya. Daun yang muda berwarna kemerahan serta mengeluarkan getah berwarna merah darah jika diremas. Ranting yang muda berpenampang sisi empat, serta berbonggol di buku-bukunya.52. POHON MAHONI (Swietenia mahagoni )Namma Daerah :

a. KlasifikasiKingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: RosidaeOrdo: SapindalesFamili: MeliaceaeGenus: SwieteniaSpesies: Swietenia mahagoni (L.) Jacqb. Morfologi Bentuk helai daun ( sircum sciptio ) pada daun pohon mahoni daun besar ( Swietenia macrophylla ) adalah memanjang ( oblong ) yaitu dimana daun lebih kurang 2.5 kali lebarnya. Sedangkan pada helai daun pohon angsana ( Pterocarpus indicus ) memiliki bentuk helai daun berbentuk bulat telur ( orbicular ) yaitu dimana panjang daun dan lebarnya sama.

Bentuk tepi daun ( Margo folii ) pada daun pohon mahoni daun lebar dan daun pohon angsana yaitu rata ( entire ), dimana daun pinggir helaian daunnya tanpa sembul atau gigi, dan tanpa toreh.

Bentuk pangkal daun( basis folii ) pada daun pohon mahoni daun besar runcing (acute) yaitu bentuk pangkal daun menyempit dan diakhiri dengan bentuk sudut. Pada daun pohon angsana bentuk pangkal daunnya membulat ( rounded ) yaitu pada bagian pangkal daunnya melengkung atau membusur penuh.

Pada daun pohon mahoni daun besar dan daun pohon angsana memiliki bentuk ujung (apex folii) meruncing ( acuminate ), dimana pada ujung daun menyempitperlahan lahan hingga ke titik ujung, sehingga ujung daun tampak sempit, panjang dan runcing.

Pertulangan daun ( venation ) pada daun pohon mahoni daun besar dan daun pohon angsana yaitu melengkung ( arcuate ), dimana susunan tulang tiulang daun yang terdiri atas satu ibu tulang daun memanjang dari pangkal helaian daun ke ujung, sedangkan tulang tulang cabang berpangkal pada ibu tulang daun kemudian merentang melengkung menuju ke ujung daun hamper sejajar dengan tepi daun.

Kondisi permukaan daun pada daun pohon mahoni daun besar dan daun pohon angsana terlihat hijau, mengkilap, dan licin. Namun pada daun pohon angsana terdapat bercak coklat pada sisi permukaannya.

Pada tata letak daun pohon yang diamati, daun pohon mahoni daun besar memiliki tata daun berhadapan bersilang ( opposite ) yaitu pada tempat melekatnya daun ( nadus ) terdapat dua daun yang letaknya berhadapan. Sedangkan tata letak daun pohon angsana yaitu tersebar ( alternate ), dimana pada setiap nodus hanya dimiliki oleh satu daun saja sehingga jika diamati akan terlihat seperti tersebar.

Komposisi daun pohon mahoni daun besar dan daun pohon angsana yaitu majemuk menyirip ( pinnatus ), dimana daun sejumlah anak daunnya melekat sepanjang tangkai daun persekutuan ( rachis ). Pada komposisi daun pohon angsana dan daun pohon mahoni daun besar terdapat perbedaan daun majemuk menyirip yaitu pada daun pohon angsana memiliki komposisi daun majemuk menyirip gasal, dimana jumlah anak daunnya ( foliololus ) ganjil. Sedangkan pada daun pohon mahoni daun besar memiliki komposisi daun majemuk genap, dimana jumlah anak daunnya genap.53. Daun Jalaran Api (Pyrostegia venusa)Nama Daerah : Jalaran Api

a. Klasifikasi

Divisi:Magnoliophyta

Kelas:Magnoliopsida

Bangsa:Scrophulariales

Suku:Bignoniaceae

Marga:Pyrostegia

Jenis:Pyrostegia venusta

b. MorfologiRangkaian bunga kompak dengan warna jingga yang menohok bagaikan sambaran api, sangat cocok untuk membuat pagar atau pergola anda tampil beda. Bunganya berkelompok dalam jumlah kecil dan berwarna terang

54. Flamboyan (Delonix regia)Nama Daerah : bunga flamboyan

a. Klasifikasi

1. Kingdom : Plantae2. Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)3. Class: Magnoliopsida 4. Ordo: Fabales5. Family: Fabalaceae6. Genus: Delonix7. Species: Delonix regia

b. MorfologiTinggi pohon 6-8 m dengan mahkota berbentuk parasol dan batang sedikit bengkok. Kulit batang berwarna abu-abu dan agak kasar. Bippinate daun 20-40 cm. apeks dan basis bulat. Bunga-bunga berwarna merah muncul ketika pohon tidak memiliki daun. Ukuran bunga 10-12 cm dan memiliki kelopak berbulu.

55. Alang-Alang (Imperata cylindrica L.)

Nama Daerah : Alang-alang

a. Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Class: Likiopsida Ordo: Poales Family: Poaceae Genus: Imperata Species: Imperata cylindrica L

b. Morfologi

Rumput menahun dengan tunas panjang dan bersisik, merayap di bawah tanah. Ujung (pucuk) tunas yang muncul di tanah runcing tajam, serupa ranjau duri. Batang pendek, menjulang naik ke atas tanah dan berbunga, sebagian kerapkali (merah) keunguan, kerapkali dengan karangan rambut di bawah buku. Tinggi 0,2 1,5m, di tempat-tempat lain mungkin lebih.

Helaiandaunberbentuk garis (pita panjang) lanset berujung runcing, dengan pangkal yang menyempit dan berbentuk talang, panjang 12-80cm, bertepi sangat kasar dan bergerigi tajam, berambut panjang di pangkalnya, dengan tulang daun yang lebar dan pucat di tengahnya. Karangan bunga dalam malai, 6-28 cm panjangnya, dengan anak bulir berambut panjang (putih) lk. 1 cm, sebagai alat melayang bulir buah bila masak.

PENUTUPDengan selesainya laporan tentang kegiatan Penelitian Tumbuhan di Taman Ganesha yang kami lakukan di ITB yang berada di kota Bandung, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu kami dalam memberi informasi untuk menyusun laporan ini.Kami sadar bahwa laporan ini masih kurang dari sempurna karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak serta bimbingan yang lebih untuk membangun kami. Kami juga memohon maaf apabila ada kesalahan kata-kata atau pengetikan karena kami masih dalam proses pembelajaran. Semoga laporan ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.