laporan praktikum mitosis.docx

Upload: wahyu-marliyani

Post on 13-Oct-2015

250 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Halaman JudulLAPORAN PRAKTIKUMPRAKTIKUM BIOLOGI DASAR IIMITOSIS

Disusun oleh :1.Erlin Aprilia13312241004

2.Wahyu Marliyani13312241005

3.Endah Setyorini13312241010

4.Sopa Saniah13312241011

5.Lutfi Rahmawati Nurhadi13312241028

6.Imamah13312241040

Kelas: IPA A 2013Kelompok V

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA2014

23

A. TopikTopik dalam praktikum kali ini yaitu Mitosis

B. TujuanMahasiswa mampu mengmati dan menjelaskan tahapan siklus sel, terutama dalam pembelahan mitosis.

C. Latar BelakangSetiap makhluk hidup mempunyai siklus dalam hidupnya. Setiap makhluk hidup akan mengalami dari tidak ada menjadi ada lalu tidak ada lagi. Selama periode ada itupun terjadi perubahan yang luar biasa. Dari sebuah sel, tumbuh, berdiferensiasi, dan berkembang menjadi individu yang sempurna. Kejadian ini berlaku untuk semua makhluk hidup tak terkecuali sel itu sendiri sebagai unit organisasi terkecil dari organisme.Pembelahan sel memainkan beberapa peran penting dalam kehidupan organisme. Ketika organisme uniselluler membelah, diperoleh bentuk keturunan yang merupakan duplikatnya. Pembelahan sel pada skala yang lebih besar dapat menghasilkan keturunan multiselluler. Pembelahan sel juga memungkinkan organisme yang bereproduksi secara seksual untuk berkembang dari sel tunggal. Kemudian setelah organisme tumbuh sepenuhnya, pembelahan sel terus berfungsi dalam pembaruan dan perbaikan. Proses pembelahan sel merupakan bagian integral dari siklus sel, kehidupan sel dimulai dari saat pertama kali ia terbentuk dari sel induk yang membelah hingga pembelahannya sendiri menjadi dua sel. Meneruskan materi genetik yang identik ke sel anakan merupakan fungsi krusial pembelahan sel.Pembelahan sel yang terjadi pada organisme eukariotik meliputi pembagian sel (kariokinesis) dan pembagian sitoplasma (sitokinesis). Pembelahan sel diawali dengan adanya aktivitas pembelahan kromosom dalam beberapa tahap pembelahan, salah satunya adalah pembelahan secara mitosis. Mitosis merupakan peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel somatis yang menghasilkan dua sel anakan yang memiliki genotipe sama dan identis engan sel induknya.Untuk mengetahui tahapan-tahapan pembelahan sel dilakukan pengamatan pada bagian sel-sel yang bersifat meristematis (aktif membelah) pada organ tumbuhan, msalnya pada ujung akar atau ujung batang. Penggunaan ujung akar dari bawang merah (Alium cepa) pada praktikum ini dikarenakan bawang merah mudah didapat dan penumbuhan akarnya cepat tumbuh. Selain itu ujung akar bawang merah memiliki kromosom yang besar dan jumlah kromosom yang tidak terlalu banyak, sehingga akan mempermudah untuk mengamati beberapa tahap pembelahan mitosis.Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan tahapan siklus sel pada pembelahan mitosis, karena sebagai mahasiswa pendidikan yang nantinya akan disiapkan untuk menjadi tenaga pengajar harus lebih mengerti mengenai tahapan-tahapan pembelahan mitosis dengan mengetahui masing-masing tahapnya.

D. Dasar TeoriSel yang sedang membelah menduplikasi DNA-nya. DNA yang dimiliki oleh sel, informasi genetiknya disebut genom. Sebelum sel bisa membelah untuk membentuk sel-sel anakan yang identik secara genetik, semua DNA harus disalin. DNA terdapat dalam kromosom yang kemudian kromosom berada pada inti sel atau nukleus. Setiap spesies eukariota memiliki jumlah kromosom yang dalam setiap nukleus sel. Misalnya masing-masing nukleus sel somatik (semua sel tubuh kecuali sel reproduksi) manusia mengandung 46 kromosom yang terdiri atas dua set 23 kromosom. Satu set diwarisi dari ayah, sedangkan satu set lagi dari ibu. Sel-sel reproduksi atau gamet memiliki kromosom yang berjumlah separuh dari kromosom sel somatik. (Neil A. Campbell, 2008 : 245)Kromosom eukariot terbuat dari kromatin, kompleks DNA dan molekul-molekul protein terkait. Setiap kromosom mengandung satu molekul DNA linear yang sangat panjang dan membawa beberapa ratus sampai beberapa ribu gen, yaitu unit-unit yang menspesifikasi sifat-sifat warisann suatu organisme. Protein-protein yang terkait mempertahankan struktur kromosom dan membantu mengontrol aktivitas gen. Ketika sel sedang tidak membelah dan bahkan ketika sel sedang menduplikasi DNA-nya dalam persiapan untuk pembelahan sel, setiap kromosom berada dalam bentuk serat kromatin yang panjang dan tipis. Akan tetapi, setelah duplikasi DNA, kromosom berkondensasi. Setiap kromatin berkondensasi. Setiap serat kromatin menjadi terkumpar dan terlipat rapat, sehingga kromosom jauh lebih pendek dan sedemikian tebal. (Neil A. Campbell, 2008 : 245)

Sumber: http://www.recursostic.educacion.esSetiap makhluk hidup mempunyai siklus dalam hidupnya. Siklus sel adalah kegiatan yang terjadi dari satu pembelahan sel kepembelahan berikutnya. Siklus sel sendiri meliputi pertambahan massa, duplikasi bahn genetis yang dikenal sebagai interfase dan pembelahan sel. Apabila sel sedang tidak dalam proses membelah diri, kromosom-kromosom tidak tampak dengan bantuan mikroskop cahaya (Sumadi dan Aditya, 2007 : 187).Pada banyak sel, termasuk bawang, satu atau lebih dari kromosom itu mempunyai nukleolus. Hal ini dapat diamati dengan mikroskop biasa. Keadaan yang amat lembut ini pada kromosom selama masa antara pembelahan sel tidak seharusnya menggambarkannya. Mereka justru aktif dalam sintesis RNA dan sejenak sebelum pembelahan sel berikutnya, juga sistesis DNA. Sebenarnya kandungan DNA menjadi dua kali diantara pembelahan-pembelahan sel. (John W. Kimball, 1998 : 200)Siklus sel meliputi pertambahan massa, duplikasi bahan genetis yang dikenal sebagai interfase dan pembelahan sel. Interfase meliputi 3 tahap, yaitu G1 (periode pertumbuhan), S (sintesis), dan G2 (persiapan pembelahan). Sedangkan pembelahan sel sendiri terdiri dari dua tahap, yaitu mitosis dan kariokinesis. Tahap kariokinesis disebut juga siklus kromosom dan sitokinesis disebut juga siklus sitoplasma.

Sumber: http://www.recursostic.educacion.es1. InterfaseInterfase ada kalanya disebut juga sebagai fase istirahat, tetapi bukan berarti tidak ada aktivitas apapun. Istirahat yang dimaksudkan adalah sel berhenti membelah tetapi tetap melakukan aktivitas non pembelahan. Dalam bidang genetika, interfase ini merupakan tahap yang paling penting dari mitosis karena terjadinya sintesis ADN, menuju pada replikasi kromosom dan sintesis protein.Menurut Susan (2002:5), interfase merupakan periode diantara dua mitosis yang berurutan dan terdiri atas tiga fase yaitu G1, S, dan G2.a. Tahap G1 (Periode Pertumbuhan)Tahap pertama adalah G1. Pada tahap G1 sel anakan akan tumbuh menjadi dewasa. Pada tahap ini terjadi sintesis protein, karbohidrat. Lipid, inisiasi replikasi DNA, duplikasi organela. Tahap G1 ini berlangsung paling lama. Tahap kedua adalah fase S dimana terjadi replikasi DNA dan sintesis satu set lengkap protein kromosomal histon dan non histon. Selain itu, juga terjadi diplikasi kromosom. Fase ini terjadi selama 9 jam. Tahap ketiga adalah fase G2 dimana sel mulai mempersiapkan diri untk membelah. Fase ini terjadi sekitar 2 jam (Sumadi dan Aditya Marianti, 2007 : 189).b. Tahap S (Sintesis)Pada tahap S (sintesis) sel akan mengalami replikasi DNA dan akan terjadi duplikasi kromosom, serta terjadi sintesis satu sel lengkap protein kromosomal kiston dan non kiston.c. Tahap G2 (Persipan Pembelahan)Pada tahap ini sel sudah mempersiapkan diri untuk melakukan pembelahan.2. MitosisMitosis adalah pembelahan duplikasi dimana sel memproduksi dirinya sendiri dengan jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induk (Crowder, 1986: 15). Fase mitosis diawali dengan aktivasi MPF (Mitosis Promoting Factor) yang memicu proses fosforilasi protein dan diakhiri dengan fosforilasi. Fosforilasi ini akan menyebabkan perubahan-perubahan morfologi sel misalnya kondensasi kromatin berubah menjadi kromosom dan menghilangnya selubung nukkleus. Mikrotubulla sama artinya dengan gelendong pembelahan. Mikrotubula berperan dalam mengatur letak kromosom selama proses pembelahan. Sumber: http://www.recursostic.educacion.esFase kariokinesis (mitosis) meliputi 4 tahap, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. a. ProfaseProfase ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:1) Terjadinya perubahan sentosoma dan benang-benang kromatin menduplikasikan diri dan berkondensasi menjadi kromatid yang terikat pada sentromer.2) Sentrosoma membelah menjadi mikrotubula aster yang terpisah. Ujungnya memanjang, dan sentrosoma menjauh.3) Sentromer diikat konektor.4) Kromosom mengerut dan menjadi lebih tebal. Pemendekan ini akibat dari berpilinnya kromosom sehingga tampak nyata.5) Nukleolus menjadi kabur dan hilang pada akhir profase.6) Selaput inti mulai menghilang7) Benang gelondong mulai terbentuk.8) Kromosom mulai bergerak ketengah atau equator dari sel.b. Metafase Metafase ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:1) Pengaturan letak dan arah kromosom oleh mikrotubula kinetokhor. 2) Kromosom tertata di bidang ekuator karena adanya gaya tarik yang sama kuat dari masing-masing kutub pembelahan.3) Sentromer melekat pada benang gelendong, namun ada juga beberapa benang gelendong yang mencapai kutub tanpa melekat pada sentromer.4) Sentromer membelah dan masing-masing kromatid menjadi kromosom tunggal. 5) Benang-benang gelendong menjadi lebih jelas pada permulaan metafase dan teratur seperti kumparan . benang-benang ini terdiri dari serabut protein halus yang terbuat dari mikrotubul yang sangat kecil. Benang gelendong dibentuk dalam hubungannya dengan sentriol (badan yang menandai kutub dari mekanisme banang gelendong). Benang gelendong ini berperan penting dalam penyebaran kromosom secara teratur.(James, R.Wilsh, 1991: 8)c. AnafaseAnafase ditandai dengan adanya ciri-ciri sebagai berikut: 1) Terbelahnya kromosom menjadi dua kromatid, masing-masing dengan sebuah kinetokor2) Kromatid bergerak ke arah kutub pembelahan masing-masing (bergerak ke kutub yang berlawanan)3) Kromatid berkumpul di kutub pembelahan tersebut4) Sentromer membelah mengikuti panjang kromosom dan kromatid mulai bergerak pada serabut gelendong menuju kekutub-kutub sel terdekatnya, dengan sentromer yang memimpin pergerakan itu5) Terjadi penyebaran kromosom dan ADN yang seragam didalam sel6) Merupakan fase terpendek dari fase-fase mitosis7) Pada akhir anafase, sekat sel mulai terbentuk dekat bidang ekuator.d. TelofaseTelofase ditandai dengan adanya ciri-ciri sebagai berikut: 1) Benang-benang gelendong menghilang2) Terkitnya kembali selubung nukleus di sekeliling tiap kelompok kromosom baru3) Mikrotubula kinektokhor sudah menghilang, tetapi mikrotubal kutub masih ada4) Mikrotubula kutub masih panjang5) Sekat sel terbentuk kembali dan sel membelah menjadi dua sel anakan6) Struktur kromosom itu istirahat dan dianggap proses selesai3. SitokinesisSitokinesis adalah proses pembelahan sitoplasma yang ditandai dengan pelekukan pada sel. Pelekukan terjadi di tengah bidang pembelahan sel karena aktivitas cincin kontraktil. Pelekukan itu menyebabkan mikrotubula kutub menjadi timpang tindih tersebut membentuk mid body yang berfungsi sebagai tambahan dua sel anakan. Selanjutnya cincin kontraktil akhirnya menghilang dengan terurai menjadi komponen-komponen penyusunnya. Dan akhirnya selubung inti dan nukleolus terbentuk lengkap. Hal ini menandakan selesainya proses pembelahan sel (Sumardi dan Aditya Marianti, 2007 : 196-199). Pada sel hewan, proses sitokinesis berlangsung degan sitoplasma sel hewan yang terbagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktil. Cincin ini menyebabkan terbentuknya kar pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel anakan. Sedangkan pada sel tumbuhan terjadi sintesis keping sel diantara dua anak sel untuk membentuk dinding sel. Materi dinding sel yang dibawa oleh vesikula berkumpul membentuk pelat sel yang nantinya akan membesar hingga membran disekelilingnya bergabung dengan membran plasma disekeliling sel. Dua sel anak terbentuk dengan membran plasmanya masing-masing. Sementara itu dinding sel baru telah terbentuk diantranya (Neil. A Champbell, 2000: 227).E. Alat dan BahanAlat:1. 2. Mikroskop cahaya3. Kaca benda4. Kaca penutup5. Pipet tetes6. Tisu7. Pinset8. Silet tajam9. Pembakar spiritus dan korek api10. Gelas arloji11. Botol ampul12. Silet berkarat13. Plastik dan karet

Bahan1. 2. Ujung Akar bawang merah (Allium cepa)3. HCL 1 M4. Alkohol 70 %5. Acetocarmin6. Larutan FAA7. Air1.

F. Langkah Kerja1. Tahap Persiapan

2. Tahap Pelaksanaan

G. Data Hasil PengamatanGambar Hasil PercobaanGambar Literatur

Tahap Profase

Tahap Profase

Tahap MetafaseTahap Metafase

Tahap AnnafaseTahap Annafase

Tahap TelofaseTahap Telofase

H. PembahasanPercobaan yang telah praktikan lakukan dengan melakukan pengamatan terhadap pembelahan mitosis memiliki tujuan untuk mengamati dan menjelaskan tahapan-tahapan dari masing-masing mitosis. Percobaan ini dilakukan menggunakan ujung akar pada tumbuhan. Praktikan menggunakan ujung akar dari tumbuhan bawang merah (Allium cepa). Praktikan menggunakan akar bawang merah karena jaringan akar bawang merah merupakan jaringan meristematik yang mudah untuk diamati tahapan pembelahan mitosisnya. Selain itu, menumbuhkan akar bawang merah jauh lebih cepat dibanding menumbuhkan akar tumbuhan lain yang menggunakan media air.Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain mikroskop cahaya, kaca benda beserta penutupnya, pipet tetes, tisu, tusuk gigi, silet berkarat, pembakar bunsen, stoples kecil, botol ampul, gelas plastik air minum, tusuk sate, alumunium foil, karet, mistar, dan korek api. Sedangkan bahan yang digunakan adalah ujung akar bawang merah. Larutan FAA, alkohol 70 %, acetocarmin, dan air.Pada percobaan pengamatan pembelahan mitosis, praktikan melakukan tiga tahap kerja, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengamatan. Tahap pertama yang praktikan lakukan adalah tahap persiapan. Pada tahap persiapan ini praktikan mula-mula menyediakan gelas plastik yang kemudian dilubangi di kedua sisinya sebelah atas menggunaka solder. Praktikan kemudian menusukkan tusuk sate pada salah satu lubang dan 3 buah bawang merah ditusukkan secara horizontal pada tusuk sate tersebut. Ujung tusuk sate kemudian dimasukkan di ujung lubang yang satunya. Tusuk sate sebenarnya berfungsi sebagai penyangga bawang merah. Bawang merah yang telah berada dalam gelas plastik diamati letak akarnya dan memastikan letak akarnya berada di bawah. Praktikan menuangkan air hingga bagian akar bawang merah terendam. Tetapi pengisian air ini tidak boleh melebihi akar, karena apabila melebihi bawang merah akan ikut tercelup yang menyebabkan bawang merah tersebut cepat membusuk. Proses merendam akar ini dilakukan selama 7 hari.Tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan. Pada tahap pelaksanaan ini langkah pertama yang dilakukan adalah praktikan mengambil potongan ujung akar bawang merah (Allium cepa) dari botol ampul dengan pinset kemudian memindahkan potongan ujung akar bawang merah (Allium cepa) kedalam gelas arloji dan menambahakan alkohol 70% serta dibiarkan terendam selama 2 menit. Setelah 2 menit praktikan menghisap alkohol 70% dengan kertas hisap dan menambahkan larutan HCl 1 N serta merendamnya selama 5 menit. Setelah 5 menit, mengambil potongan akar dari gelas arloji dan memotong bagian ujung (tudung akar) dan meletakkannya pada kaca benda. Setelah itu praktikan menetesi cacahan dari ujung akar Allium cepa dengan larutan acetocarmin. Acetocarmin adalah pewarna sehingga jelas fungsinya untuk memberi pigmen pada sel-sel akar bawang agar mudah untuk diamati. Pewarnaan dilakukan dengan mewarnainya dengan pewarna yang sesuai akan tampak kromosom-kromosom dalam sel-sel yang membelah diri (Kimball, 1983). Setelah menetesi dengan acetocarmin, praktikan menutup preparat dengan kaca penutup dan menggilas preparatnya dengan jepitan ujung pensil yang tumpul. Hal ini dilakukan agar preparat yang diamati lebih terlihat jelas sel-sel didalamnya. Kemudian praktikan melewatkan preparat akar Allium cepa di atas lampu spiritus. Hal itu dilakukan bertujuan untuk mempercepat proses penyerapan warna dari acetocarmin. Tahap terakhir adalah tahap pengamatan. Pengamatan ini dilakukan dengan mengamati sel-sel dalam akar yang menunjukkan adanya tahapan-tahapan atau fase-fase yang terlihat pada tampilan bayangan preparat di bawah mikroskop dengan perbesaran tertentu.Tahap pengamatan dimulai dengan mengamati preparat menggunakan mikroskop. Berdasar pengamatan di bawah mikroskop tampak bahwa sel-sel ujung akar bawang merah (Allium cepa) berbentuk menyerupai persegi panjang dengan tepinya melengkung, sebagian besar sel ujung akar bawang merah terdapat bagian sel yang nampak jelas yaitu membran sel dan inti sel yang berwarna merah. Inti sel (nukleus) pada akar bawang merah terlihat bahwa sebagian besar berbentuk bulat dan di dalamnya berbentuk bermacam-macam. Bentuk-bentuk dari isi nukleus inilah yang menunjukkan siklus dari suatu sel.. hal ini menunjukkan bahwa pada satu buah akar bawang merah sepanjang 1 cm terdapat beragam bentuk isi dari nukleus, yang mana saat pemotonganakar bawang merah pada tahap persiapan, sel-sel yang aktif membelah mulai mati dan setiap sel pastilah sedang mengalami siklus sel yang beragam pula. Dalam sebuah siklus hidup sebuah sel, inti mengalami perubahan struktur maka struktur inti sel tergantung pada tahap-tahap tertentu dalam siklus sel. Dalam siklus sel terdapat dua bentuk inti yang penting yaitu bentuk interfase dan bentuk mitosis. Bentuk interfase adalah bentuk di saat intinya dalam keadaan belum mitosis, sedangkan bentuk mitosis yaitu sel dalam proses pembelahan yang melibatkan inti.Dari hasil pengamatan terlihat pula benang-benang halus yang disebut kromatin. Kromatin hanya terlihat berupa titik-titik kecil dan berjumlah banyak. Berdasar literatur, kromatin memang terletak di sekitar anak inti (nukleolus) yang berbentuk sebagai benang-benang halus setebal 10 nm.Berdasarkan pengamatan dihasilkan bayangan tahap-tahap pembelahan sel yaitu tahap profase, metafase, anafase, dan telofase. Praktikan mengalami kesulitan mengamati tahap interfase . berdasar literatur, di dalam nukleus interfase, dapat dibedakan 2 komponen utama, yaitu cairan inti yang tampak jernih dan tak berwarna. Sisanya terdiri dari kromatin, berupa benang-benang halus yang tersusun atas asam deoksiribonukleat (ADN) dan protein sehingga membentuk nukleoprotein.Berdasarkan literatur, siklus sel sendiri meliputi pertambahan massa, duplikasi bahan genetis yang dikenal sebagai interfase dan pembelahan sel. Interfase meliputi tiga tahap yaitu G1 (periode pertumbuhan), S (Sintesis), G2 (persiapan pembelahan). Sedangkan pembelahan sel sendiri terdiri dari dua tahap yaitu mitosis atau kariokinesis disebut juga siklus kromosom dan sitokinesis disebut juga siklus sitoplasma. Fase-fase pembelahan mitosis adalah profase, metafase, anafase, dan telofase.Berdasarkan hasil pengamatan, adanya nukleus yang masih nampak jelas merupakan fase interfase. Hal ini dikarenakan interfase merupakan tahap persiapan pada tahap pembelahan. Selama interfase tidak tampak adanya struktur kromosom dan fase ini sebelum melakukan kegiatan pembelahan, tetapi sel sudah cukup siap untuk membelah. Berikut ini adalah fotografi dari fase interfase.

sumber: http://www.recursostic.educacion.esSelama interfase, sel tampak keruh dan benang-benang kromatin halus lama-kelamaan akan kelihatan. Beberapa ahli menganggap interfase bukan merupakan salah satu tahap dalam mitosis sehingga interfase disebut sebagai fase istirahat. Menurut Sumadi (2007, 188) istirahat yang dimaksud adalah sel berhenti membelah tetapi tetap melakukan aktivitas non pembelahan.Seperti telah disebutkan di atas interfase meliputi tiga tahap yaitu 1. G1 (Periode Pertumbuhan)G1 merupakan fase yang berlangsung paling lama. Pada tahap ini terjadi sintesis protein, karbohidrat, lipid, inisiasi, replikasi DNA, dan duplikasi organela. Aktivitas tersebut digunakan untuk mengadakan proses pertumbuhan dan perkembangan. Selain itu pada fase ini tidak ada pembelahan nukleus. Nukleus membesar dan sitoplasma bertambah.2. S (Sintesis)Sintesis terjadi replikasi DNA dan sintesis satu set lengkap kromosomal histon dan non histon serta terjadi duplikasi kromosom.3. G2 (persiapan pembelahan)Sel tumbuh sempurna sebagian persiapan untuk membelah sel.a. ProfaseSelanjutnya praktikan mengamati dan mencari sel yang mengalami tahap profase. Perbandingan fase antara hasil dan literatur dapat digambarkan sebagai berikut.

Sumber: http://www.maph49.galeon.comPada pengamatan sel ujung akar bawang merah (Allium cepa) praktikan mengalami kesulitan dalam menemukan dan mengidentifikasi fase profase. Pada tahap profase yang teramati pada pengamatan dengan menggunakan mikroskop cahaya tidak begitu jelas artinya bagian-bagian sel tidak teramati secara jelas baik sentrosom yang akan membentuk gelendong sentromer dengan kinetokor dan dua saudara kromatid yang terdapat bersama senromer yang terlihat jelas hanya membran plasma, sitoplasma, dan selubung inti yang utuh.Membran plasma memiliki bagian tepi yang sangat tipis. S. Jhon Singer dan Garth Nicolson tahun 1966 berpendapat bahwa struktur membran biologi tersebut seperti mozaik air. Dalam hal ini lapisan lipid ganda dianggap seperti cairan dua dimensi yang berlaku sebagai pelarut berbagai protein dan glikolipid. Bagian yang lain adalah sitoplasma dimana sitoplasma ini berupa cairan yang mengisi sel dan mengandung berbagai zat yang koloid. Sedangkan pada tahap ini hanya terbentuk selubung inti sehingga hal ini memberi bukti bahwa bagian dari nukleus yaitu nukleus mulai menghilang dan digantikan dengan kromosom. Hal ini merupakan bentuk proses profase awal.Menurut literatur pemulaan mitosis ditandai dengan perubahan beberapa nukleolus mulai menghilang sedangkan kromosomnya mulai timbul. Untaian kromosom yang semula tebal meluas menjadi pilinan (helix). Dengan demikian untaian itu lebih pendek dan lebih tebal (Kimball, 1986: 198). Selanjutnya adalah terjadinya kondensasi benang-benang kromatin yang sangat halus dan mengalami penebalan menjadi kromosom dan mulai menduplikasi menjadi kromatid atau sering disebut dengan sister kromatid. Kromatid-kromatid tersebut dihubungkan oleh suatu bentukan padat yang biasanya dalam diagram dilukiskan sebagai suatu titik yang disebut sentromer yang merupakan titik pertautan pasangan kromatid. Sentromer sendiri diikat oleh kinetokor dan kinetokor diikat oleh mikrotubula. Kinetokor atau tempat melekatnya benang-benang gelendong (spindle fiber). Elemen-elemen ini berfungsi untuk menggerakkan kromosom sewaktu pembelahan sel. Ciri-ciri lain dari fase profase ini adalah nukleus dan selaput inti mulai menghilang pada akhir profase. Pada akhir profase juga mulai terbentuk benang-benang spindle mikrotubule atau gelendong inti pada masing-masing kutub sel yang letaknya berlawanan (Suryo,1997).b. Metafase Setelah mengamati tahap profase, praktikan mencari tahapan metafase. Tahapan metafase bercirikan oleh barisan kromosom yang rapi di sepanjang ekuator. Saat praktikan mengamati sel yang mengalami tahap metafase, tidak begitu jelas secara detail kromosomnya karena perbesaran yang digunakan kurang maksimal. Praktikan sulit sekali dan jarang menemukan sel tahap metafase, karena tahap metafase berlangsung sangat cepat. Berdasarkan literatur tahap metafase ditandai dengan munculnya atau terbentuknya gelendong pembelahan. Gelendong pembelahan ini dibentuk oleh mikrotubula yang meluas diantara ujung-ujung atau kutub sel. Ujung lepas kromosom dapat secara lepas acak arahnya, tetapi semua sentromer terletak persis dalam satu bidang ekuator. Perbandingan fase metafase antara hasil pengamatan dan literatur dapat digambarkan sebagai berikut.

Sumber: http:www.biologimediacentre.comBerdasarkan hasil pengamatan terhadap fase metafase pada preparat ujung akar bawang merah (Allium cepa) terhadap metafase terlihat ciri yang menonjol yaitu kromosom berkumpul pada bidang ekuator dengan barisan kromosomnya yang amat rapi. Namun proses metafase ini kurang terlihat karena yang dapat praktikan amati adalah tahap metafase awal dimana pada tahap metafase awal selubung inti sel mulai menghilang. Sentromer suatu daerah vital pada kromosom ini melekat pada serabut gelendong yang bertanggungjawab terhadap arah pergerakan kromosom selama pembelahan. Adanya pergerakan tersebut oleh mikrotubula kinetokor terjadi pengaturan letak dan arah kromosom sehingga setiap kromosom menghadap kutub masing-masing. Selanjutnya mikrotubula kinetokor menggerakkan kinetokor ke bidang ekuator. Ujung lepas kromosom dapat secara acak arahnya tetapi semua sentromer terletak persis dalam satu bidang di ekuator. Pada tahap metafase ini terjadi penyebaran kromosom secara teratur yang dilakukan benang-benang gelendon yang merupakan ciri pertama munculnya tahap metafase. Pada banyak tanaman benang gelendong ini terbentuk dalam hubungan sentral (badan yang menandai kutub dan mekanisme benang gelendong). Benang-benang gelendong tersusun secara teratur membentuk seperti kumparan yang terdiri dari serabut protein halus yang terbuat dan mikrotubula yang sangat kecil.Kromosom dapat tertata pada bidang ekuator karena adanya gaya tarik yang sama-sama kuat dari masing-masing kutub pembelahan sebagai ciri utama pada metafase ini yaitu kromosom terlihat sejajar di tengah-tengah kromosom. Hal ini akan membantu terhadap kariotipe. Analisis kariotipe ini dimanfaatkan untuk analisis taksonomi yang berhubungan dengan klasifikasi makhluk hidup dan untuk menganalisis jalur substitusi dan monosomik atau polisomik serta untuk studi organisasi kromosom. Sehingga proses ini sangat penting dalam mekanisme pembelahan sel dan penyusunan kromosom yang baru.c. AnafaseSelanjutnya praktikan mengamati sel yang mengalami tahap anafase mitosis. Pada pengamatan ini praktikan dapat mengamati tahap anafase dengan ditandai kromosom bergerak menuju ke kutub masing-masing. Kromosom-kromosom ini ditarik oleh benang-benang gelendong yang berfungsi sebagai jalur penuntun gerakan kromosom ke kutub oleh/karena benang-benang tersebut bersifat kontraktil.Berdasarkan hasil pengamatan pada tahap anafase terlihat kromosom bergerak ke arah kutub. Berikut adalah hasil pengamatan jika dibandingkan dengan literatur.

Sumber: http:www.biologimediacentre.comBerdasarkan perbandingan di atas pada tahap anafase menunjukkan bahwa kromosom bergerak menuju kutub masing-masing. Hal ini terjadi karena adanya kontraksi dari benang gelendong, sebagai jalur penuntun gerakan kromosom ke kutub oleh karena benang-benang tersebut bersifat kontraktil.Fried (2006), menyatakan bahwa pada awal anafase sentromer-sentromer masing-masing kromosom berpisah sehingga masing-masing kromatid berupa kromosom yang terpisah. Kromatid tersebut akan bergerak ke arah kutub pembelahan masing-masing karena memendeknya mikrotubula kinetokor secara tiba-tiba. Sentromer membelah mengikuti paanjang kromosom dan kromatid mulai ikut bergerak pada serabut gelendong menuju ke kutub-kutub sel terpendeknya dengan sentromer yang meminpi pergerakan tersebut. Sentromer tertarik dimungkinkan adanya gaya tolak menolak dari belahan sentromer itu. Sehingga terdapat dua pandangan bahwa pada awal anafase sentromer-sentromer masing-masing kromosom berpisah dan dikarenakan adanya pembelahan sentromer.Ciri khusus yang terlihat pada saat anafase adalah kromosom terlihat seperti huruf v atau j dengan ujung yang bersentromer mengarah ke arah kutub. Pada saat ini, jumlah kromosom menjadi dua kali lipat lebih banyak karena paada tahap anafase ini terjadi penyebaran kromosom dan ADH yang seragam di dalam sel. Pada tahap anafase ini merupakan fase yang terpendek dari fase-fase mitotik karena hanya membutuhkan waktu 3-15 menit sehingga hanya dibutuhkan sedikit waktu untuk terjadinya fase ini. Hal ini juga dibuktikan dalam pengamatan pada preparat yang teramati di bawah mikroskop hanya terdapat beberapa sel yang menunjukkan tahap anafase tersebut dan jumlah selnya hanya sedikit.Setelah kromatid-kromatid tersebut berkumpul di kutub pembelahan masing-masing kariokinesis akan memasuki tahap telofase. Hal ini terjadi pada akhir anafase yaitu sekat sel mulai terbentuk dekat bidang ekuator.d. Telofase Setelah mengamati tahap anafase, praktikan mencari sel yang mengalami tahap telofase. Pada tahap ini praktikan juga mengalami kesulitan untuk menemukannya. Berdasarkan pengamatan fase ini merupakan tahap awal karena sel yang teramati terlihat adanya dua buah nukleus yang terdapat pada sebuah sel yang dipisahkkan oleh membran tipis. Proses terpenting pada telofase adalah pembentukan nukleus sel anak yang mengandung komponen-komponen kromosom yang identik dengan nukleus induk.Berdasarkan hasil pengamatan pada tahap telofase di preparat ujung akar bawang merah (Allium cepa), terdapat sekat sel yang memisahkan 2 nukleus baru sehingga pada fase ini membagi sitoplasma menjadi dua bagian. Berikut adalah perbandingan fase telofase antara hasil pengamatan dengan literatur.

Sumber: http:www.biologimediacentre.comDari hasil pengamatan, jika dibandingkan dengan tahap pembelahan mitotik yang lain, yaitu profase. Bahwa pada telofase ini merupakan kebalikan dari tahap profase. Dimana pada tahap profase, nukleolus mulai kabur dan hilang, sedangkan pada tahap telofase, nukleus mulai terlihat kembali di sekeliling tiap kromosom baru. Selain itu, pada profase hanya terdapat 1 nukleolus yang nantinya akan hilang pada akhir profase sedangkan pada telofase terdapat 2 nukleolus yang dipisahkan oleh membran tipis.Pada tahap telofase terdapat dua tahap yaitu telofase awal dan telofase akhir. Pada telofase awal akan terlihat sekat yang memisahkan dua sel anakan. Sedangkan pada tahap telofase akhir, 2 sel anakan benar-benar terpisah sehingga sudah tidak terlihat kembali sekat sel. Selain sekat sel yang hilang, benang-benang gelendong yang berperan dalan penyebaran kromosom juga hilang, namun mikrotubula kutub masih panjang. Pada telofase awal terlihat mulai ada sekat yang memisahkan antara sel-sel anak. Sedangkan pada telofase akhir terlihat sel-sel anak sudah benar-benar terpisah. Karakteristik dari telofase adalah suatu sel dimana terdapat dua kelompok kromosom, dimana tiap kelompok mengandung kromosom-kromosom yang sama besar satu dengan yang lain. Bersamaan dengan terpisahnya sel-sel anak mulailah proses sitokinesis.Berdasarkan literatur, begitu sampai ke kutub, maka kromosom mulai membuka gulungannya. Nukleus timbul kembali. Membran nukleus mulai membentuk di sekitar kromosom. Akhirnya struktur yang disebut lempengan sel muncul di ekuator (Kimball, 1998: 202). Pada tahap telofase ini, saat sel membela menjadi dua dengan diikuti terbentuknya dindind sel baru yang berasal dari bahan dinding sel yang lama, retikulum endoplasma atau bahan baru lainnya. Pembelahan ini membagi sitoplasma menjadi dua. Pada akhir fase ini,terbentuk dua sel anakan yang identik dan memiliki jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Selanjutnya akan terjadi sitokinesis (pembelahan sitoplasma) dimana semua benda-benda dalam sitoplasma membelah dan pindah keaadaan sel anak. Pembelahan sitoplasma tersebut ditandai dengan pelekukan pada sel. Pelekukan terjadi di tengah bidang pembelahan karena aktivitas umum kontraktil. Pelekukan itu menyebabkan mikrotubula kutub saling tumpang tindih dan membentuk midbody yang berfungsi sebagai tambatan dua sel anakan. Midbody atau badan pembelah merupakan serabut berlanjut yang masih tersisa dalam bagian tengah yang mengecil. Pengecilan bagian tengah sebagai daerah pemisah diduga karena pemendekan unsur-unsur fibriler yang terdapat di bawah membran sel. Setelah pelekukan, maka umum kontraktil menghilang dengan terurai menjadi komponen-komponen penyusunnya, akhirnya selubung inti dan nukleolus terbentuk lengkap. Kejadiaan ini menandakan selesainya proses pembelahan sel.

Berdasarkan penjelasan di atas dari berbagai tahapan di atas dari profase, metafase, anafase, dan telofase. Proses mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. (setjo,2004). Proses mitosis ini mengungkapkan dna peristiwa penting. Pertama kromosom (dengan demikian juga gen) berproduksi dan membelah sehingga sel anak mengandung informasi genetik yang tepat sama dengan induk (Crowder, 1986:15). Hal tersebut bertujuan untuk mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti secara berturut-turut. Proses mitosis ini terjadi pada sel somatik atau pada sel tubuh, dimana sel somatik ini bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup, terutama sel-sel yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang). Kedua, mitosis berperan penting dalam proses-proses biologis, seperti pertumbuhan, pergantian sel-sel yang rusak, dan perbaikan jaringan.

I. KesimpulanBerdasarkan hasil pengamatan dan penjelasan di atasdapat disimpulkan bahwa tahap-tahap pembelahan mitosis meliputi :1. Profase, ditandai dengan penebalan dan pemendekaan kromosom, kromosom membelah menjadi dua sister kromatid, nukleolus, dan selpaut inti menghilang.2. Metafase, ditandai dengan terbentuknya benang-benang gelendong, dan bergeraknya kromosom menuju bidang ekuator dan berkumpul pada bidang ekuator.3. Anafase, ditandai dengan membelahnya sentromer dan kromosom yang berasal dari dua sister kromatid bergerak ke arah kutub yang berlawanan sehingga benang-benang spindel memendek, fase terpendek dari fase-fase mitotik.4. Telofase, ditandai dengan benang-benang gelendong itu hilang, selaput inti dan nukleolus terbentuk kembali, terbentuknya sekat sel dan sel membelah menjadi dua sel anak.

J. Daftar PustakaAsri widowati, dkk. 2012. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar II. Yogyakarta : FMIPA UNY.Campbell, Neil A. 2004. Biologi Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.Campbell, Neil A. 2008. Biologi Edisi Kedelapan. Jakarta : Erlangga.Campbell, Neil A. 2000. Biologi. Jakarta: Erlangga.Crowder, LV. 1986. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press.Fried, George H, dkk. 2006. Schaums Outlines Biologi Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.James, R. Welsh. 1991. Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Erlangga.Kimbal, John W. 1994. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga.Pratigno, dkk. 1972. Biologi II. Jakarta : Depdikbud. Reksoatmodjo. 1994. Biologi Sel. Jakarta : Ditjen Dikti Depdikbud.Sasmitamihardja. 1990. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Bandung : ITB PressSastrosumardjo, dkk. 2006. Panduan Laboratorium Sitogenetika Tumbuhan. Bogor: IPB Press.Sumadi dan Aditya Marianti. 2007. Biologi Sel. Yogyakarta : Graha Ilmu.Suyitno, dkk. 2012. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar II. Yogyakarta : FMIPA UNY.Suryo. 2001. Genetika Manusia. Yogyakarta: UGM Press.Susetyoadi, Setjo. 2004. Anatomi Tumbuhan. Malang: JICA.

Sumber gambar:Diakses dari http://www.recursostic.educacion.es pada hari Jumat 14 Maret 2014 pukul 08.50WIB.Diakses dari http://www.maph49.galeon.com pada hari Jumat 14 Maret 2014 pukul 08.57WIB.Diakses dari http://www.katahatimutiara.wordpress.com pada hari Jumat 14 Maret 2014 pukul09.05 WIB.Diakses dari http:www.biologimediacentre.com pada hari Jumat 14 Maret 2014 pukul 09.09WIB.

K. Jawaban Pertanyaan1. Berdasar hasil pengamatan, tahapan yang sebagian besar dijumpai adalah tahap profase. Hal ini dikarenakan tahap profase tergolong tahap yang membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan tahapan-tahapan yang lain. Selain itu, pada fase profase, kromosomnya berjumlah 32, sehingga kromosom yang terlihat semakin jelas.2. Tidak ditemukan tahapan yang sama pada jaringan lain di tanaman bawang. Hal ini dikarenakan pembelahan mitosis hanya dapat ditemukan pada jaringan-jaringan yang masih muda dan aktif membelah saja (bersifat meristematik). Dan hal ini dapat ditemukan pada ujung kar dan ujung batang.3. Perbedaan utama sel kanker dan sel normala. Sel kanker tidak mematuhi batas pertumbuhan sel yang biasa karena sel tidak membutuhkan semua faktor tumbuhan yang sama yang dibutuhkan untuk menyebabkan pertumbuhan sel yang normal.b. Sel kanker jauh kurang melekat satu sama lain jika dibandingkan dengan sel normal. Sel kanker memiliki kecenderungan dapat mengembara di seluruh jaringan, masuk dalam aliran darah, dan diangkat ke seluruh tubuh dan akan membentuk bibit untuk sejumlah pertumbuhan kanker yang baru.c. Beberapa sel kanker menghasilkan faktor anorganik yang menyebabkan pembuluh darah baru tumbuh ke dalam jaringan kanker sehingga dapat mensuplai makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan sel kanker.

L. LampiranFoto 1. Alat dan Bahan

Foto 2. Menetesi akar bawang dengan Alkohol 70%

Foto 3. Alkohol dihisap dengan kertas hisap setelah merendam akar selama 2 menit

Foto 4. Menetesi akar bawang merah dengan HCL 1 N dan merendam selama 5 menit

Foto 5. Mengambil akar setelah perendaman dan memotong tudung akar

Foto 6. Menetesi dengan acetocarmin

Foto 7. Mencacah dengan silet

Foto 8. Melewatkan preparat di atas lampu spiritus

Foto 9. Setelah menggilas deengan jempol kemudian mengamati dengan mikroskop