laporan praktikum manajemen pakan dan · pdf file1 laporan praktikum manajemen pakan dan...

28
1 LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN KESEHATAN SATWA LIAR MANAJEMEN PAKAN DAN KESEHATAN RUSA TIMOR (Cervus timorensis, de blainville 1822) DI HABITAT EKSITU (Studi Kasus Litbang Kehutanan, Penangkaran Ranca Upas, Dan Taman Satwa Cikembulan) Oleh Kelompok 4 Riki Sutiawan E34120004 Rizki K. Tohir E34120028 Febby W. Pramudita E34120073 Ismi Rahmawati E34120088 Utami D. Ahyani E34120093 Gabriela K. Adyasmita E34120101 Malika Oktaviani E34120106 Asisten Praktikum: Yohanna S.Hut Afroh Mansur S.Hut Bangkit Maulana S.Hut Dita Haristyaningrum S.Hut Dosen: Ir. Lin Nuriah Ginoga M.Si Dr. Ir. Burhanuddin Masy’ud, MS. DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015

Upload: doantram

Post on 01-Feb-2018

295 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

1

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN

KESEHATAN SATWA LIAR

MANAJEMEN PAKAN DAN KESEHATAN RUSA TIMOR (Cervus

timorensis, de blainville 1822) DI HABITAT EKSITU

(Studi Kasus Litbang Kehutanan, Penangkaran Ranca Upas, Dan

Taman Satwa Cikembulan)

Oleh Kelompok 4

Riki Sutiawan E34120004

Rizki K. Tohir E34120028

Febby W. Pramudita E34120073

Ismi Rahmawati E34120088

Utami D. Ahyani E34120093

Gabriela K. Adyasmita E34120101

Malika Oktaviani E34120106

Asisten Praktikum:

Yohanna S.Hut

Afroh Mansur S.Hut

Bangkit Maulana S.Hut

Dita Haristyaningrum S.Hut

Dosen:

Ir. Lin Nuriah Ginoga M.Si

Dr. Ir. Burhanuddin Masy’ud, MS.

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2

PENDAHULUAN 3

Latar Belakang 3

Tujuan Penelitian 4

Manfaat Penelitian 4

Ruang Lingkup Penelitian 4

TINJAUAN PUSTAKA 5

METODE 9

Metode Pengumpulan Data 9

Alat dan Bahan 9

Prosedur Analisis Data 9

HASIL DAN PEMBAHASAN 10

Manajemen Pakan dan Kesehatan Menurut Badan Litbang Kehutanann 10

Manajemen Pakan dan Kesehatan Rusa Ranca Upas 13

Manajemen Pakan dan Kesehatan Rus Taman Satwa Cikembulan 16

Analisis Perbandingan Manajemen Pakan Dan Kesehatan 19

SIMPULAN DAN SARAN 23

Simpulan 23

Saran 24

DAFTAR PUSTAKA 25

LAMPIRAN 27

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

3

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rusa Timor (Cervus timorensis, de blainville 1822) termasuk satwa liar

dilindungi oleh Undang-undang sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No. 7 Tahun

1999 tanggal 27 Januari 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa

Liar, yang tersebar pada beberapa wilayah di Indonesia kecuali Pulau Kalimantan

dan Sumatera (Schroder, 1976). International Union for Conservation of Nature

and Natural Resources (IUCN) pada tahun 2007 mengelompokkan Rusa Timor

sebagai jenis dengan kategori kurang beresiko dan sedikit perhatian (low risk/low

concern), kemudian pada tahun 2008 meningkat menjadi rentan (vulnerable)

(Hedges et al., 2008). Namun berdasarkan Konvensi CITES (Convention on

International Trade in Endangered Species of Wildlife Fauna and Flora), status

Rusa Timor tidak masuk dalam daftar yang diatur kuotanya (Departemen

Kehutanan, 2006).

Rusa Timor (Rusa Timorensis) merupakan salah satu potensi sumberdaya

alam yang dimiliki Indonesia yang perlu dipertahankan. Potensi ini dapat

dimanfaatkan hasilnya dengan tetap memperhatikan unsur kelestariannya. Namun,

Populasi rusa pada habitat alaminya (in situ) terus menurun akibat degradasi

habitat dan perburuan liar untuk pemanfaatan ekonomis (Hedges et al., 2008),

apabila rusa terus diburu tanpa suatu upaya menjaga kelestariannya, suatu saat

akan mengalami kepunahan. Selain diburu, pengrusakan habitat sehubungan

dengan pertambahan penduduk yang cenderung meningkat, serta pola perladangan

yang berpindah-pindah turut pula menyebabkan menurunnya populasi rusa di

alam. Penangkaran rusa adalah upaya perbanyakan melalui pengembangbiakan

dan pembesaran di luar habitat alami (ex-situ) dengan tetap mempertahankan

kemurnian jenisnya.

Salah satu komponen penting dalam pengelolaan satwa liar di eksitu

adalah pengelolaan kesehatan dan pakan . Pakan merupakan faktor pembatas, di

mana rendahnya kualitas dan kuantitas pakan seringkali menjadi faktor kendala

utama keberlangsungan kehidupan satwa. Pada ruminansia, bahan makanan

tersebut tidak saja berkaitan dengan nilai gizi tapi juga ketersediaan biomassa

sumber hijauan pakan (Ramirez, 1999). Oleh sebab itu, sangat penting untuk

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

4

mengetahui tingkat pengelolaan pakan di habitat exsitu guna mendukung

keberlangsungan pengelolaan rusa. Pengelolaan kesehatan Rusa Timor di

penangkaran juga merupaka faktor yang sangat penting untuk keberlangsungan

kehidupan rusa, karena manajemen kesehatan ini akan menentukan tingkat

kualitas dan kuantitas rusa yang berada di habitat eksitu.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan/ manajemen

kesehatan dan pakan pada Rusa Timor pada habitat eksitu yang mendukung

kesejahteraan Rusa Timor itu sendiri.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang

bagaimana manajemen kesehatan dan pengelolaan pakan pada Rusa Timor yang

baik, sehingga dapat diimplementasikan.

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini fokus pada cara manajemen/ pengelolaan kesehatan dan pakan

pada jenis Rusa Timor. Pengelolaan pakan termasuk kebutuhan pakan pada setiap

individu rusa setiap harinya, jenis jenis pakan yang diberikan, pengelolaan hijauan

untuk pakan, tempat pemberian pakan dan cara pemberian pakan. Manajemen

kesehatan termasuk pengadaan sarana prasarana kesehatan (obat, dokte hewan,

alat penanganan kesehatan), pengecekan kesehatan rusa dan sebagainya.

Penelitian ini menggunakan beberapa studi kasus tempat tempat yang melakukan

pengelolaan Rusa Timor secara eksitu.

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

5

TINJAUAN PUSTAKA

Bioekologi Rusa Timor

Rusa Timor termasuk dalam kategori langka dan dilindungi undang-

undang. Rusa Timor merupakan salah satu jenis satwa yang masuk kedalam status

yang digolongkan IUCN kedalam “Vulnerable” yaitu dalam kondisi rentan dari

kepunahan dan termasuk jenis satwa yang dilindungi UU No. 7 Tahun 1999.

Taksonomi Rusa Timor diuraikan sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Filum : Vertebrata

Sub filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Artiodactyla

Famili : Cervidae

Genus : Rusa

Species : Cervus Timorensis de Blainvilee 1822 (IUCN 2008)

Rusa Timor merupakan salah satu satwa asli Indonesia. Morfologi Rusa

Timor menurut Semiadi (2006) memiliki ciri-ciri rambut berwarna coklat

kemerahan dengan bagian bawah perut dan ekor berwarna coklat, mempunyai

ukuran tubuh yang kecil, tungkai pendek, ekor panjang, dahi cekung, dan gigi seri

relatif besar. Rusa jantan memiliki ranggah yang relatif besar, ramping, panjang,

dan bercabang. Cabang pertama mengarah ke depan, cabang belakang kedua

terletak pada satu garis dengan cabang belakang pertama, cabang belakang kedua

lebih panjang dari cabang depan kedua, cabang belakang kedua kiri dan kanan

terlihat sejajar.

Rusa Timor memiliki habitat asli berupa hutan, dataran terbuka serta

padang rumput dan savana (Wiyanto 2011). Selain itu menurut Semiadi (2006)

Rusa Timor mempunyai habitat utama berupa savana dan hutan terbuka, savana

merupakan tempat mencari makan sedangkan hutan dan semak belukar

merupakan tempat berlindung. Lingkungan yang ternaungi merupakan hal yang

penting dan dibutuhkan bagi rusa sebagai tempat bernaung, bersembunyi, dan

melindungi dari serangga (pada jantan yang sedang mengelupas velvetnya).

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

6

Rusa Timor merupakan satwa yang termasuk kedalam grasser (pemakan

rerumputan). Dalam hal pemilihan pakan, rusa lebih menyukai hijauan berdaun

lunak, basah dan berdaun muda seperti jenis leguminosa atau kacang-kacangan

dan rerumputan (Wiyanto 2011). Dalam mencari pakan di habitat aslinya,

menurut Semiadi (2006) rusa tropis termasuk kedalam satwa nokturnal (aktif di

malam hari), sedangkan rusa yang ditangkarkan cenderung meluangkan waktunya

lebih banyak untuk istirahat, ruminansia dan berjalan dibandingkan makan dan

minum.

Potensi dan Penyebaran Rusa

Penyebaran Rusa Timor (C. timorensis) tersebar di Pulau Jawa, Sulawesi,

Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua..Populasi rusa khususnya Rusa Timor di alam

pada tahun 1990-an relatif masih banyak, seperti di Taman Nasional (TN)

Komodo khususnya Pulau Rinca populasinya mencapai 11.282 individu

(Garsetiasih, 1997. Di Pulau Menipo dengan luas 581 ha populasinya 632

individu (Sutrisno, 1993). Di Pulau Rumberpon yang di dalamnya terdapat taman

buru dengan luas 420,66 ha terdapat populasi rusa sekitar 662 individu (Faten,

2002). Selanjutnya di Suaka Margasatwa Wasur Merauke Papua populasi rusa

diperkirakan mencapai 70.000 individu (Garsetiasih, 2000).

Pakan Rusa

Pakan merupakan komponen habitat yang paling penting, ketersediaan

pakan berhubungan erat dengan perubahan musim, biasanya di musim hujan

pakan berlimpah sedangkan di musim kemarau pakan berkurang. Makanan pokok

rusa ada-lah hijauan berupa daun-daunan dan rumput-rumputan yang

ketersediaannya kadang-kadang terbatas terutama di penangkaran sehingga

dibutuhkan pakan tambahan. Rusa dalam melakukan aktivitas harian sebagian

besar waktunya digunakan untuk mencari makan dan istirahat. Pada habitat alami,

tempat yang menyediakan sumber pakan adalah savana. Jenis hijauan pakan yang

biasa dimakan rusa di habitat alaminya dapat dilihat pada. Jenis hijauan pakan

yang diberikan di penangkaran biasanya rumput unggul, dan beberapa jenis

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

7

rumput lainnya. Jumlah pakan yang dibutuhkan oleh satwa ruminansia adalah

10% dari berat tubuhnya.

Penggunaan energi seekor rusa betina untuk keperluan metabolisme,

berdiri, berlari, berjalan (1,63 km per hari), mencari makan, bermain dan

memamah biak rata-rata 1.908 kcal, sedangkan seekor rusa jantan untuk berbagai

aktivitas membutuhkan energi 1.907 kcal. Energi yang terkandung dalam hijauan

(bahan kering) yang di-konsumsi rusa per ekor per hari yaitu 863 gram daun (per

gram daun = 3,542 kcal) dan 107 gram (per gram rumput = 3,174 kcal) rumput,

maka jumlah energi yang tersedia adalah 3.381 kcal (Mukhtar, 1996).

Selain pakan hijauan ada juga pakan tambahan yang dapat berupa

konsentrat sebagai penguat antara lain dedak padi, jagung, ampas kelapa, dan

ampas tahu (Dradjat, 2000). Menurut Semiadi dan Nugroho (2004) selain

konsentrat, rusa dapat mengkonsumsi pakan tambahan lain misalnya sayuran,

buah-buahan, bahkan limbah pertanian. Lebih lanjut dijelaskan nutrisi pada pakan

yang diberikan sebaiknya terdiri dari air, protein, lemak, energi, mineral dan

vitamin yang cukup, karena pada titik tertentu penggabungan protein, lemak dan

energi akan menjadi sumber energi bagi rusa tersebut. Misalnya dedak padi

mengandung lemak dan energi yang lebih banyak yaitu sekitar 5% dan 68%

dibanding rumput-rumputan yang hanya sekitar 3% dan 53% dan jenis pakan

kacang-kacangan misalnya turi, lamtoro mengandung protein yang lebih tinggi

yaitu 22% dibanding rumput-rumputan yang hanya sekitar 10-13%.

Manajemen Pakan

Manajemen pakan adalah penyediaan pakan yang memenuhi syarat teknis

biologis sesuai kebutuhan satwa dan secara teknis ekonomi murah dan mudah

diperoleh serta tersedia secara kontinyu. Zat makanan (zat gizi) pada satwa harus

terdiri dari unsur-unsur penyusun bahan makanan, yaitu air dan bahan kering.

Bahan Kering terdiri atas zat organik meliputi Senyawa bernitrogen (protein &

Non-protein), lemak (lipid), karbohidrat, dan vitamin; dan zat anorganik

(mineral) terdiri atas mineral esensial (makro : Ca, P, Mg, Na, K, Cl, S; & mikro

seperti Fe, Cu, I, Zn, Cr dsb) dan mineral non-esensial.

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

8

Syarat pakan untuk satwa adalah Seimbang (mengandung semua zat

makanan yang diperlukan satwa dalam jumlah yang tepat untuk memenuhi semua

fungsi fisiologis tubuh), bernilai gizi tinggi, cukup (jumlahnya terpenuhi sesuai

kebutuhan satwa (umur, sex, status produksi, musim)), palatable (sesuai

preferensi (kesukaan) dan kebiasaan (habit) satwa), kontinyu (tersedia sepanjang

waktu selama masa hdup satwa), dan tidak mengganggu kesehatan.

Strategi pemberian pakan adalah harus mempertimbangkan factor-faktor

terkait relung pakan dari setiap jenis satwa yang dikelola, yakni: ukuran tubuh dan

hubungannya dengan laju metabolism, susunan anatomi dan fisiologi saluran

pencernaan (ruminansi/kompleks, cecal fermenter, monogastrik/simple), rasio

antara volume saluran pencernaan dengan ukuran tubuh, dam struktur pemberian

pakan khusus (dikaitkan dengan modifikasi mulut, appendage/kondisi usus,

bentuk tubuh.

Manajemen kesehatan

Definisi sehat menurut World Health Organization (WHO) bukan hanya

meliputi ketidakadaan penyakit atau kelemahan, tetapi meliputi keadaan fisik,

mental, dan kesejahteraan sosial. Pemeriksaan hewan secara klinis dapat

dilakukan melalui inspeksi, palpasi, perkusi, dan uji laboratorium sebagai

penunjang atau peneguh diagnosa.

Keberhasilan pengelolaan habitat eksitu ditentukan oleh banyak faktor,

diantaranya kesehatan. Kesehatan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, makanan,

manajemen, bibit penyakit dan kelainan-kelainan metabolisme. Sehingga jangan

sampai terjadi suatu wabah yang akan merugikan bagi keberlangsungan hidup

satwa. Aspek kesehatan mencakup pencegahan penyakit, pengobatan, dan

pemantauan kesehatan. Vos (1982) menyebutkan bahwa tidakan pencegahan

penyakit pada satwa yaitu berupa pemeriksaan kesehatan, vaksinasi, manajenem

nutrisi(pakan), pengaturan minum dan desinfeksi.

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

9

METODE

Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode studi literatur pada beberapa tempat

yang melakukan pengelolaan/ penangkaran terhadap jenis satwa Rusa Timor, dan

membandingkan dengan prosedur penangkaran Rusa Timor oleh departemen

kehutanan.

Bahan dan Alat

Bahan untuk penelitian ini adalah jurnal jurnal, laporan, dan buku yang

berkaitan dengan pengelolaan Rusa Timor khususnya pengelolaan pakan. Alat

yang digunakan adalah laptop.

Prosedur Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, dimana hasil dari studi

literatur dikaji untuk menentukan proses manajemen pakan Rusa Timor di habitat

eksitu.

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

10

HASIL DAN PEMBAHASAN

Manajemen Pakan dan Kesehatan Rusa Timor Menurut Badan Litbang

Kehutanan, Departemen Kehutanan (Takandjandji M. 2007)

Hasil penelitian staff balai litbang kehutanan, departemen kehutanan,

mengeluarkan laporan mengenai teknik penangkaran Rusa Timor. Adapun teknik

manajemen pakan dan kesehatan didalamnya adalah sebagai berikut.

Sarana Prasarana Pendukung Pengadaan Pakan Pada Habitat Eksitu

Areal Pengembangan Pakan

Areal pengembangan pakan merupakan salah satu sarana yang sangat

penting di dalam penangkaran karena produktivitas dan perkembangbiakan rusa

sangat tergantung oleh pakan. Oleh karena itu perlu dikelola secara intensif untuk

menjaga kualitas dan kuantitas jenis pakan. Jenis pakan yang ditanam disesuaikan

dengan jenis-jenis yang disukai rusa, tahan terhadap kekeringan yang terdiri dari

jenis rumput poaceae dan leguminosae. Pakan hijauan rumput antara lain rumput

gajah, rumput raja, rumput setaria, sorghum, dan rumput lapangan seperti

kolonjono, rumput pait, a’awian, gewor, bayondah, dan padi-padian. Pakan

hijauan rambatan dan dedaunan, antara lain mikania, kangkung, daun ubi, daun

kacang, kaliandra, daun jagung, daun nangka, daun jati, daun lamtoro, daun turi,

daun beringin, daun Acacia, daun mangkokan, daun nampong, dan daun gamal.

Luas lahan untuk pengadaan pakan yang dibutuhkan untuk

memelihara/menangkarkan rusa sebanyak 11 ekor adalah ± 0,3 ha. Kebutuhan

lahan ini didekati dengan cara mengetahui jumlah pakan yang dikonsumsi oleh

seekor rusa dewasa dengan jumlah rata-rata produksi pakan dalam 1 ha.

Sementara 1 ha areal penanaman pakan yang apabila dikelola secara intensif dan

berada pada daerah basah dengan irigasi yang baik, akan menghasilkan 270.000

kg/ha/tahun. Sedangkan untuk daerah kering biasanya produksi rumputnya hanya

setengahnya. Areal pengembangan pakan harus dikelola secara intensif untuk

menjaga kualitas dan kuantitas jenis pakan dengan cara pembersihan, pengolahan

tanah, pemupukan, pendangiran, dan penyiraman. Pembersihan rumput liar dan

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

11

pendangiran dilakukan tiga bulan sekali sedang pengolahan tanah dan pemupukan

setahun sekali.

Tempat Makan

Tempat makan yang biasa digunakan berbentuk palungan berukuran

panjang 1,5 – 2,0 m dan lebar 0,5 m atau berbentuk bulat segi enam berukuran

diameter 50 – 75 cm dengan tinggi 30 cm dari atas permukaan tanah. Bahan yang

digunakan terdiri dari papan, kayu, atau seng polos atau licin. Tempat makan

diletakkan di tengah atau di sudut kandang dan diusahakan setiap kandang

terdapat satu buah tempat makan.

Tempat pakan harus mudah dijangkau petugas yang memberi pakan, tetapi

penempatannya memungkinkan bagi rusa memakan dari segala arah. Tempat

pakan diberi peneduh untuk menghindari pakan mudah kering karena kepanasan

atau basah karena kehujanan. Apabila jumlah rusa yang ditangkar cukup banyak

dalam satu areal penangkaran, tempat pakan dapat dibuat di beberapa tempat agar

tidak terjadi persaingan makanan antara individu rusa. Ukuran tempat pakan yang

disesuaikan dengan jumlah rusa yang dipelihara. Lantai tempat pakan dapat dibuat

dari semen atau papan. Bentuk tempat pakan yang dibuat panggung akan

mengurangi sisa pakan yang terbuang karena diinjak-injak atau bercampur dengan

kotoran (faeses dan urine).

Tempat Minum

Rusa memerlukan air untuk minum, dan berkubang sehingga sebaiknya

selalu bersih dan sering diganti. Pada musim kawin, rusa jantan sangat

menyenangi air sebagai tempat berkubang. Tempat minum yang digunakan

berbentuk kolam yang dibenamkan ke tanah untuk menghindari rusa jantan yang

sering menanduk terutama apabila memasuki musim kawin dan dilengkapi dengan

pembuangan. Letak tempat minum berada di tengah atau di sudut kandang dan

setiap kandang diusahakan terdapat satu tempat minum.

Jalan Kontrol

Jalan kontrol berfungsi untuk pengontrolan dan pemberian pakan dengan

lebar jalan 1,5 – 2,0 m dan sebaiknya terletak di sepanjang pinggiran kandang atau

pagar.

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

12

Saluran Air

Air diperlukan untuk mengairi pakan, pemeliharaan kandang rusa.

Penangkaran sebaiknya mempunyai bak penampung dan menara air lengkap

dengan generator. Saluran air perlu dibersihkan setiap hari agar tidak tergenang

dan menimbulkan bau yang kurang sedap, serta sebaiknya dibuat agak miring

menuju tempat pembuangan.

Gudang Penyimpanan Pakan

Bangunan ini berfungsi untuk menyimpan peralatan dan perlengkapan

penangkaran, pemeliharaan pakan (alat-alat pertanian), pakan, dan obat-obatan.

Teknik Pemberian Pakan

Pemberian pakan segar pada Rusa Timor didasarkan pada perhitungan

(10% x bobot badan x 2). Maksud dikalikan dua yakni diperhitungkan dengan

jumlah hijauan yang tidak dimakan karena sudah tua, tidak disenangi, kotor

karena terinjak-injak, dan telah bercampur dengan urine dan faeces. Pemberian

pakan selalu disertai dengan pemberian garam sebagai perangsang nafsu makan

dan untuk memenuhi kebutuhan mineral. Pemberian pakan dilakukan dengan cara

pengaritan dimana hijauan dipotong 3 – 5 cm lalu diberikan pada rusa dalam

kandang, baik musim hujan maupun musim kemarau.

Frekuensi pemberian pakan sebanyak 2 atau 3 kali sehari (pagi, siang, dan

sore) dengan rata-rata persentase kebutuhan pakan segar berdasarkan bobot badan

(BB) rusa masing-masing sebesar 28,70% - 18,75% (umur kurang dari 12 bulan),

kemudian semakin menurun menjadi 19,60% - 13,91% (umur 12 - 24 bulan) dan

12,32% - 10,93% (umur 24 – 36 bulan). Sedangkan pemberian pakan tambahan

berupa dedak padi diberikan tiga kali dalam seminggu, sebanyak 0,5 kg/individu.

Pemberian pakan pada rusa bunting, harus lebih intensif baik kualitas maupun

kuantitas karena peranan makanan sangat penting untuk pertumbuhan janin di

dalam rahim dan juga berguna untuk mempertahankan kondisi tubuh induk.

Sedang pemberian pakan pada anak rusa, dimulai pada umur dua minggu dengan

cara memberikan hijauan muda (pucuk) yang dipotong kecil-kecil. Selain itu,

dilakukan pula pemberian vitamin organik, obat-obatan, dan pupuk organik untuk

memacu pertumbuhan dan reproduksi rusa, serta mengurangi bau kotoran.

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

13

Manajemen Kesehatan Rusa Timor

Kesehatan rusa merupakan suatu hal yang perlu mendapat perhatian serius

agar produktivitas rusa semakin meningkat. Berdasarkan pengalaman, kematian

dalam penangkaran lebih banyak terjadi pada musim hujan yakni pada anak rusa

(27 %) dan rusa dewasa (9%). Penyakit yang sering menyerang pada musim hujan

adalah pneumonia (radang paru-paru) sebagai akibat kandang yang becek dan

lembab. Sedangkan kematian pada rusa dewasa lebih banyak disebabkan oleh

faktor makanan, lingkungan, dan stress akibat penanganan. Upaya pencegahan

dan pemberantasan penyakit dilakukan dengan beberapa cara, antara lain sanitasi

lingkungan kandang, pemberian pakan yang memenuhi standar gizi, memperbaiki

teknik penanganan, dan vaksinasi, serta pemberian obat sesuai jenis penyakit dan

anjuran medis.

Manajemen Pakan dan Kesehatan Rusa Timor (Cervus timorensis, de

blainville 1822) di Ranca Upas KPH Bandung Selatan, PT Perhutani Unit III

Jawa Barat (Febriyanto 2002)

Sarana Prasarana Pendukung Pengadaan Pakan Pada Habitat Eksitu

Areal Pengembangan Pakan

Pakan di Ranca Upas berasal dari areal penangkaran itu sendri. Hijauan

yang dihasilkan diantaranya lampuyang (Panicum repens), jukut pait (Axonopus

compressus), teki (Cypersu kyllingia), lameta (Leersia hexandra), bayonah

(Isachne globasa), babawangan (Fimbristylis alboviridis), paparean (Carex

remota) dan antanan (Centella asiatica). Dari hasil penelitian produktivitas

hijauan pada penangkaran Ranca Upas ini hanya dapat menampung rusa sebanyak

15 ekor padahal jumlah rusa yang ada adalah 19 ekor, sehingga daya dukung

habitat kurang. Hal ini disebabkan kurangnya pemeliharaan areal pengembangan

pakan, kesuburan tanah dan pemberian pakan tambahan yang dilakukan secara

tidak teratur, karena dengan adanya pemberian pakan tambahan secara teratur

dapat mengurangi tekanan pengembalaan yang berat terhadap hijauan.

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

14

Gudang Penyimpanan pakan tambahan

Di penangkaran rusa Ranca Upas terdapat sebuah gudang sebagai tempat

penyimpanan pakan dan peralatan kerja. Ukuran gudang 3m x 2 m. Gudang

terbuat dari kayu berlantaikan tanah. Didalam gudang terdapat tumpukan ubi dan

alat kerja. Penyimpanan ubi didalam gudang tidak baik, karena ubi yang masih

segar bercampur dengan ubi busuk dan bekas cincangan ubi lain. Sehingga

kualitas ubi yang masih segar akan cepat menurun. Sehingga diperlukan fasilitas

khusus untuk penyimpanan pakan tambahan rusa dan penyortiran pakan yang

masih segar dengan pakan yang sudah busuk, kemudian perlunya ditambahkan

lemari pendingin untuk menjaga kesegaran pakan.

Pakan Tambahan

Pakan tambahan berkualitas diperlukan oleh rusa, terutama jika hasil dari

padang penggembalaan yang kurang baik. Bahan tambahan bisa berupa biji-bijian,

legume, dan hijauan. Jenis pakan yang diberikan di penangkaran rusa Ranca Upas

hanya ubi jalar. Keanekaragaman jenis pakan tambahan yang rendah akan

mempengaruhi kesehatan rusa, karena rusa memerlukan karbohidrat, protein,

lemak, dan mineral, mineral (kalsium dan fosfor) yang tidak semuanya dapat

diperoleh dari hijauan. Jadi konsentrat yang beragam sangat baik untuk menutupi

kekurangan gizi yang diperoleh. Pemberian sayur-sayuran dapat dilakukan karena

mudah diperoleh dari daerah sekitar lokasi penangkaran.

Jumlah pakan tambahan yang diberikan di penangkatran Ranca Upas tidak

berdasarkan berat badan (10% dari total berat badan). Dalam setiap

pemberiannya, ubi diberikan sebanyak 30 kg untuk semua individu (19 ekor rusa).

Menurut perum perhutani (1997) untuk keperluan penangkaran rata-rata jumlah

pakan yang diberikan diperhitungkan 6-10 kg hijauan/ekor/hari dan ditambah

konsentrat (tambahan) 1 kg/ekor/hari. Adapun pemberian tepung ikan, tepung

tulang, tepung darah, vitamin dan mineral dilakukan secara teratur sesuai dengan

kondisi rusa dipenangkaran (jika kurang sehat maka frekuensi dari satu minggu

dua kali menjadi tiga kali dalam satu minggu).

Penyediaan pakan tambahan dilakukan dengan mencincang menjadinukuran

yag lebih kecil, sehingga rusa mudah untuk memakannya. Ubi hasil cincangan

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

15

dimasukna kedalam ember yang dapat menampung ubi sebanyak 30 kg, kemudian

dibawa ke lokasi kandang.

Teknik pemberian pakan

Pemberian pakan langsung diberikan kedalam kandang. Ubi diberikan di

dekat pintu masuk kandang dengan dilempar ke tanah karena di kandang belum

tersedia tempat makan bagi rusa. Pemberian pakan dilakukan secara tidak teratur

kadang kadang dua hari sekali dan seminggu sekali, pakan rusa diberikan pada

pukul 14.00.

Manajemen Kesehatan

Kesehatan rusa dipenangkaran dipengaruhi oleh kondisi lingkungan,

makanan, manajemen, bibit penyakit dan kelainan-kelainan metabolisme. Pada

penangkaran Ranca Upas pemeriksaan secara rutin terhadap kesehatan rusa belum

dilakukan karena keterbatasan dana. Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan

dilakukan hanya pada rusa-rusa yang secara fisik sudah tidak bisa bergerak.

Peningkatan stamina perlu dilakukan pada rusa yang memiliki ranggah yang

keras, indukan hamil, indukan pasca melahirkan, dan indukab yang merawat anak,

hal ini dapat dilakukan dengan pemberian makanan tambahan berupa konsentrat,

buah-buahan, sayur-sayuran dan stimulan.

Penangnan untuk rusa yang mati di penangkaran Ranca Upas ini adalah

dengan menguburnya di dalam areal penangkaran, dengan dalam lubang satu

meter. Penguburan dengan dalam hanya satu meter dikhawatirkan akan tetap

menimbulkan penyakit yang dapat menulari rusa lain. Seharusnya di kubur yang

dalam dan ditaburkan kapur barus untuk membunuh kuman dan spora pembawa

penyakit sebelum ditimbun. Selain cara penguburan bisa juga dibakar tetapi

membutuhkan peralatan pembakaran dan mahal.

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

16

Manajemen Pakan dan Kesehatan Rusa Timor (Cervus timorensis, de

blainville 1822) di Taman Satwa Cikembulan (TSC) Garut (Puspitasari A.

2014)

Sarana Prasarana Pendukung Pengadaan Pakan Pada Habitat Eksitu

Gudang penyimpanan pakan

Tempat penyimpanan pakan rusa di TSC tidak ada hal ini dikarenakan pakan

yang di berikan didatangkan setiap paginya dari distributor pakan satwa yang

bekerja sama dengan TSC

Tempat Makan

Tempat pakan tersedia didalam kandang secara permanen dengan ukuran (0.5

x 2) m dan (0.5 x 1) m. Pembersihan kandang dilakukan sebelum pemberian

pakan pada pagi hari dengan cara menyapu sisa-sisa pakan serta feses Rusa

Timor.

Tempat Minum

Tempat air minum berupa kolam dengan ukuran pada kandang I (3 x 2) m

dan kandang II (6 x 8) m. Pembersihan kolam dilakukan tiga bulan sekali dengan

mesin penyedot air. Air yang digunakan untuk minum satwa merupakan air yang

bersumber dari sungai. Secara fisik, air tersebut terlihat keruh karena bersumber

dari air sungai dan akan bertambah kekeruhannya apabila musim hujan tiba. Air

kolam yang terdapat pada kandang II dan III selain dijadikan sumber air minum,

juga dijadikan tempat berendam bagi Rusa Timor. Namun, kolam pada kandang I

tidak diisi air pada saat musim hujan, karena dapat menyebabkan lantai kandang

becek. Pembersihan kolam dilaksanakan setiap 3 bulan sekali dengan

menggunakan mesin penyedot air.

Teknik Pemberian Pakan

Pemberian pakan Rusa Timor di TSC dilakukan pada pukul 07.00 dan 17.00

WIB berupa hijauan rumput-rumputan, tumbuhan rambat, dan herba. Selain itu

dilakukan pula pemberian pakan tambahan pada pukul 09.00 WIBberupa ampas

tahu, kedelai, ubi, wortel, kulit kacang hijau, dan terkadang kulit buah pepaya.

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

17

Pengelola memberikan pakan pada Rusa Timor dengan mempertimbangkan

palatabilitas dan kadar pakan dan pakan selalu diganti dengan pakan yang baru.

Pakan yang diberikan dalam kondisi baik, dicuci dengan air, serta selalu ada

pemilihan bagian pakan yang dianggap tidak layak. Pengelolaan pakan yang baik

erat kaitannya dengan daftar pakan karena akan bermanfaat dalam

memformulasikan pakan tambahan bagi Rusa Timor. Daftar pakan berisi jenis

pakan yang diberikan pada satwa setiap harinya. Pengelola TSC belum memiliki

pencatatan daftar pakan, pakan yang diberikan didatangkan dari distributor pakan

satwa dengan komposisi pakan yang sesuai dengan permintaan pengelola TSC.

Pencatatan terhadap jadwal pemberian pakan dapat bermanfaat bagi dokter hewan

dalam melakukan pemeriksaan kesehatan satwa.

Pengelolaan pakan khusus bagi betina bunting atau satwa yang sakit belum

dilakukan secara optimal. Pakan tambahan maupun hijauan yang diberikan pada

satwa yang sakit dibuat sama dengan satwa yang sehat. Pengelolaan yang telah

dilakukan pada satwa yang sakit hanya berupa penambahan vitamin dan mineral

yang dicampurkan dengan pakan satwa

Manajemen Kesehatan

Kondisi rusa di TSC umumnya mengalami penyakit kulit dengan kulit

berwarna agak hitam, terdapat luka goresan, dan mengalami kerontokan pada

rambutnya. Pengelolaan kesehatan pada TSC ini tergolong baik karena

pemeriksaan rutin dilakukan oleh dokter hewan dan keeper.

Fasilitas medis

Fasilitas yang disediakan oleh pengelola adalah klinik dokter hewan, Satu

orang dokter hewan,obat-obatan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit pada

rusa (vitamin dan mineral), obat diletakkan didalam lemari kaca dengan kondisi

ruangan bersih, dan tidak ber AC. Tetapi kekurangannya adalah Lokasi penyedia

obat bagi satwa cukup jauh dari TSC, hal ini menyebabkan obat-obatan yang

dibutuhkan tidak dapat langsung tersedia.

Tindakan medis

Satwa yang sakit ditangani oleh dokter hewan dan keeper. Rusa Timor

dengan penyakit yang serius akan dipisahkan untuk meminimalkan interaksi

Page 18: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

18

dengan individu lainnya. Penanggulangan penyakit hanya dilakukan dengan

memberikan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Vitamin yang

diberikan pada Rusa Timor dicampurkan kedalam pakan tambahan. Intensitas

pemberian vitamin pada Rusa Timor di TSC akan ditingkatkan pada musim hujan.

Obat yang diberikan pada Rusa Timor disesuaikan dengan jenis penyakit yang

diderita, namun masih terbatas pada jumlah dan hanya pada jenis penyakit tertentu

saja.

Pengobatan juga dilakukan dengan memberikan bahan alami dari tumbuh-

tumbuhan. Beberapa keeper di TSC memiliki pengalaman dalam menangani

satwa, salah satunya penggunaan beberapa jenis tumbuhan yang dijadikan sebagai

obat alami bagi satwa seperti asam jawa untuk gangguan pencernaan, daun bambu

untuk cacingan, dan air beras untuk melancarkan asi.

Pemantauan kesehatan rusa di TSC dilakukan melalui pemeriksaan rutin.

Pemeriksaan rutin dilakukan dengan mengamati tingkah laku, nafsu makan, dan

kenampakan fisik luar Rusa Timor setiap hari. Bila terjadi perubahan yang

signifikan pada tingkah laku, nafsu makan, serta terdapat luka pada bagian luar

tubuh Rusa Timor, maka keeper akan memberi tahu dokter hewan untuk

mendapat penanganan lebih lanjut.

Dokter hewan melakukan pemeriksaan dan pengobatan dengan peralatan dan

obat-obatan yang tersedia di klinik. Pencatatan pemeriksaan dan pengobatan pada

satwa yang ada di TSC hanya dilakukan bila satwa mengalami penyakit yang

serius. Namun terbatasnya sarana dan prasarana kesehatan seperti kandang jepit,

kandang karantina, vaksinasi yang belum menyuluruh dilakukan pada semua

satwa, belum diketahuinya standar gizi yang tepat, serta pelatihan penanganan

kepada perawat satwa di TSC untuk meminimalkan stres pada satwa menjadi

beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk perbaikan aspek kesehatan.

Pengelolaan sanitasi

Pengelolaan sanitasi pada kandang masih kurang baik, hal ini menyebabkan

parasit seperti lalat menjadi salah satu aspek yang menyebabkan gangguan

kesehatan Rusa Timor di TSC. Selain itu, kematian anakan Rusa Timor pada awal

tahun 2014 juga pernah terjadi di TSC, hal ini disebabkan karena anakan Rusa

Page 19: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

19

Timor lahir pada musim hujan yang menyebabkan keadaan lingkungan kurang

mampu mendukung perkembangannya.

Analisis Perbandingan Manajemen Pakan dan Kesehatan Rusa Timor

(Cervus timorensis, de Blainville 1822) Dari Beberapa Studi Kasus

Pengelolaan Secara Eksitu

Sarana Prasarana Pendukung Pengadaan Pakan Pada Habitat Eksitu

Areal pengembangan pakan

Menurut litbang kehutanan areal pengembangan pakan harus ada pada setiap

penangkaran rusa demi mendukung tersedianya pasokan pakan hijauan secara

kontinuitas. Pada penangkaran Rusa Timor di Ranca Upas yang menerapkan

sistem penangkaran secara penggembalaan, areal pegembangan pakan menyatu

dengan kandang, tetapi dalam pengelolaannya vegetasi dalam kandang tidak

terlalu diperhatikan sehingga produksi hijauan kurang mendukung terhadap pakan

untuk Rusa Timor yang ada. Pada Taman Satwa Cikembulan tidak ada bahasan

mengenai areal pengembangan pakan hijauan, karena TSC ini sumber pakannya

merupakan pasokan dari masyarakat.

Tempat Makan

Menurut litbang kehutanan pada suatu habitat eksitu Rusa Timor harus

terdapat tempat makan yang ditinggikan dari atas permukaan tanah hal ini

bertujuan supaya pakan yang diberikan tidak terinjak-injak dan bercampur dengan

feses. Pada penangkaran Rusa Timor di Ranca Upas tidak ada tempat pakan,

sehingga pakan yang diberikan kotor karena dilempar begitusaja langsung ke

tanah. Pada Pada Taman Satwa Cikembulan terdapat tempat makan dengan

ukuran (0,5x2)m dan (0,5x1)m dan pengelolaannya pun baik, sebelum pakan

disimpan, tempat makan dibersihkan terlebih dahulu.

Tempat Minum

Menurut litbang kehutanan dalam penangkaran Rusa Timor harus terdapat

tempat minum dan atau kolam tempat berkubang. Pada penangkaran Rusa Timor

di Ranca Upas terdapat sumber air berupa parit di sepanjang pinggiran pagar

pembatas. Pada Taman Satwa Cikembulan terdapat kolam berukuran (3x2)m

Page 20: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

20

(6x8)m tetapi pengisian air pada kolam ini berasal dari air sungai sehingga

kualitas air yang ada buruk terlebih ketika musim hujan air sangat keruh.

Jalan Kontrol

Menurut litbang kehutanan dalam kandang penangkaran harus terdapat

jalur kontrol untuk pengontrolan dan pemberian pakan dengan lebar jalan 1,5 –

2,0 m dan sebaiknya terletak di sepanjang pinggiran kandang atau pagar. Pada

penangkaran Rusa Timor di Ranca Upas tidak terdapat jalur kontol karena

kandang berupa hamparan padang rumput. Pada Taman Satwa Cikembulan tidak

ada kajian mengenai jalur kontrol.

Saluran Air

Menurut litbang kehutanan saluran air diperlukan untuk mengairi pakan

dan pemeliharaan kandang rusa. Saluran air perlu dibersihkan setiap hari agar

tidak tergenang. Pada penangkaran Rusa Timor di Ranca Upas tidak terdapat

saluran air tapi hanya berupa parit. Pada Taman Satwa Cikembulan saluran air ada

dan digunakan untuk membersihkan tempat makan dan kolam.

Gudang Penyimpanan

Menurut litbang kehutanan gudang penyimpanan difungsikan untuk

menyimpan persediaan makanan Rusa Timor sehingga ketersediaannya terjamin

dan menjamin juga kualitas dari pakan. Pada penangkaran Rusa Timor di Ranca

Upas terdapat gudang penyimpanaan tetapi tidak difungsikan secara optimal,

seharusnya pengelola lebih memperhatikan pengelolaan gudang persediaan pakan

meskipun hanya untuk ubi jalar saja. Pada Taman Satwa Cikembulan tidak ada

gudang karena pasokan pakan setiap pagi dikirimi dari masyarakat. Tetapi

seharunya pengelola TSC harus membuat gudang penyimpanan dan menstok

persediaan, untuk meminimalisir terjadinya kelangkaan pakan.

Teknik Pemberian Pakan

Teknik pemberian pakan menurut litbang kehutanan adalah dengan

memberikan pakan segar dan diberika 2-3 kali sehari dan disusaikan dengan berat

tubuh dari masing masing rusa, sehingga pemberian paka setiap waktunya sesuai

dengan kebutuan rusa, adapun pemberian pakan tambahan untuk setiap individu

rusa adalah 0,5-1kg pehari. Pada penangkaran Rusa Timor di Ranca Upas yang

Page 21: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

21

menerapkan sistem gembala maka pakan yang disediakan oleh pengelola hanyalah

pakan tambahan berupa ubi. Pemberian ubi ini sebanyak 30kg untuk 19 ekor rusa

dan diberikannya dua hari sekali atau seminggu sekali. Jumlah pakan tambahan

yang diberikan sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan rusa yang ada terlebih

pemberian pakan tambahan yang tidak teratur. Pakan rusa pada Taman Satwa

Cikembulan berupa hijauan dan pakan tambahan. Hijauan diberikan dua kali

sehari dan tambahan satu kali sehari.

Pakan Tambahan

Menurut Litbang Kehutanan pakan tambahan berkualitas diperlukan oleh

rusa, terutama jika hasil dari padang penggembalaan yang kurang baik. Bahan

tambahan bisa berupa biji-bijian, legume, dan hijauan. Minimal pakan tambahan

yang diberikan untuk rusa adalah 3 kali dalam satu minggu. Pada penangkaran

Rusa Timor di Ranca Upas pakan tambahan berupa ubi dan pemberiannya pun

tidak teratur sehingga pengelola perlu memperhatikan kembali pemberian pakan

tambahan supaya cukup untuk memenuhi kebutuhan rusa perhari. pada Taman

Satwa Cikembulan pakan tambahan berupa ampass tahu kedelai, ubi, wortel, kulit

kacang hijau, kulit papaya dan itu sangat mencukupi kebutuhan rusa.

Manajemen Kesehatan

Fasilitas Medis

Seharusnya dalam pembangunan suatu lembaga konservassi eksitu

diperlukan perencanaan salah satunya adalah fasilitas medis. Pada penangkaran

Rusa Timor di Ranca Upas tidak ada kajian mengenai fasilitas medis apa aja yang

disediakan, tetapi pada Taman Satwa Cikembulan fasilitas medis cukup lengkap

yang terdiri dari Klinik, dokter hewan dan obat-obatan.

Tindakan Medis

Menurut litbang kehutanan tindakan medis harus segera dilakukan bagi

satwa yang sakit dengan cara pemberian obat, anjuran medis, memenuhi standar

gizi,dan vaksinasi. Pada penangkaran Rusa Timor di Ranca Upas tindakan medis

hanya dilakukan pada satwa yang sudah tidak bisa bergerak, dan tidak adanya

pemriksaan rutin, pengelolaan kesehatan di penangkaran di Ranca Upas memang

Page 22: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

22

tidak begitu baik. Taman Satwa Cikembulan memberikan tindakan medis yang

baik yang dilakukan oleh dokter hewan dan adanya sistem pemisahan bagi satwa

yang sakit supaya tidak menularkan penyakitnya.

Pengelolaan Sanitasi

Sanitasi lingkungan kandang harus dijaga karena kana memepengaruhi

kualitas kandang dan kesehatan rusa timor. Pada penangkaran Rusa Timor di

Ranca Upas tidak ada pengelolaan tentang sanitasi. Pada Taman Satwa

Cikembulan juga sanitasi masih kurang diperhatikan karena massih banyak infeksi

lalat di kandang. Sehingga pengelolaan sanitasi pada semua penangkaran harus

diperhatikan untuk mendukung keberlangsungan penangkaran.

Page 23: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

23

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Kesehatan dan pakan merupakan penentu utama keberlangsungan hidup

Rusa Timor di penangkaran. Diperlukannya pengetahuan tentang manajemen

pakan dan kesehatan agar keberlangsungan hidup dan kelestarian Rusa Timor

tetap terjaga. Manajemen pakan dan kesehatan terhadap Rusa Timor sudah banyak

dikajian dan melahirkan ilmu dan teori mengenai manajemen pakan dan kesehatan

yang baik, tetapi pada kenyataannya implementasi pengelolaan yang baik susah

dilakukan karena sering berkaitan sengan dana yang dimiliki oleh masing-masing

lembaga konservassi eksitu. Pada kasus ini terdapat tiga lembaga yang bergerak di

bidang konservasi eksitu yaitu litbang kehutanan, penangkaran Ranca Upas, dan

Taman Satwa Cikembulan. Litbang kehutanan dalam kajian sekarang ini sebagai

landasan dalam pengelolaan penangkaran rusa, tatapi meskipun demikian masih

banyak kekurangan dalam teknik penangkaran yang dikeluarkan oleh litbang

kehutanan.

Dari dua penangkaran yang dikaji yaitu penangkaran Ranca Upas, dan

Taman Satwa Cikembulan, pengelolaan terbaik yaitu Taman Satwa Cikembulan

hal ini karena manajemen pakan dan kesehatan di Taman Satwa Cikembulan

sangat baik, hampir semua aspek yang dikaji terpenuhi meskipun masih ada

kekurangan. Pada penangkaran Ranca Upas masih banyak kekurangan dalam

pengelolaan penangkaran hal ini karena masalah biaya yang dimiliki pengelola

sehigga manajemen penangkaran terbegkalai.

Manajemen pakan yang baik terdiri dari tersedianya sarana prasarana

pengelolaan pakan dipenangkaran yaitu areal pengembangan pakan, tempat

makan, tempat minum, jalan kontrol, saluran air, gudang penyimpanan pakan.

Selian itu teknik pemberian pakan harus disesuaikan dengan palatabilitas dan

kebutuhan pakan perhari untuk rusa timor. Pakan tambahan juga harus menjadi

pertimbangan dalam pengelolaan penangkaran karena pakan tambahan menjadi

sumber protein, vitamin, minerak tambahan selaindari pakan hijauan yang akan

mendukung kesehatan dan keberhasilan reproduksi.

Page 24: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

24

Manajemen kesehatan merupakan langkah untuk menentukan kualitas yang

akan dihasilkan dari suatu penangkaran, maka penangkaran harus memenuhi

kebutuhan kesehatan seperti fasilitas medis (dokter hewan, medis, obat-obatan,

alat medis dll), kemudian tindakan medis harus cepat tanggap, dan terakhir

pengelolaan sanitasi kandang yang harus baik karena akan mengurangi bakteri

dan penyakit yang ada di kandang.

Saran

Seharusnya pemerintah memberikan perhatian yang lebih kepada lembaga

konservasi eksitu sehingga pengelolaan dan operasional dapat terpantau dan

terjamin. Kemudian untuk penangkaran yang masih belum memenuhi aspek

kesejahteraan dalam hal makan dan kesehatan harus berusaha lebih keras untuk

mewujudkan pengelolaan eksitu yang lebih baik.

Page 25: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

25

DAFTAR PUSTAKA

Dradjat, A. S. 2000. Penerapan Teknologi Inseminasi Buatan, Embrio Transfer

dan In Vitro Fertilisasi pada Rusa di Indonesia: Suatu Cara Untuk

Mencegah Hewan Langka dari Kepunahan. Laporan Riset Unggulan

Terpadu V Bidang Teknologi Perlindungan Lingkungan. Kantor

Menteri Negara Riset dan Teknologi. Dewan Riset Nasional. Jakarta.

Febriyanto. 2002. Pengelolaan penangkaran Rusa Timor (Cervus timorensis, de

blainville 1822) di Ranca Upas KPH Bandung Selatan, PT Perhutani

Unit III Jawa Barat. [skripsi] Fakultas Kehutanan IPB. Bogor

Garsetiasih, R. 1997. Potensi Satwa Mangsa Komodo di Pulau Rinca TN.

Komodo. Data Pribadi.

Garsetiasih, R. 2000. Bioekologi Rusa Timor dan Peluang Pengembangan

Budidayanya. Buletin Kehutanan dan Perkebunan 1 (1) : 21-32.

Hedges, S., J.W. Duckworth, R.J. Timmins, G. Semiadi, and A. Priyono. 2008.

Rusa Timorensis. In IUCN 2008. 2008 IUCN Red List of Threatened

Species. http://www.iucnredlist.org/. [10 Maret 2015].

Hoogerwerf A. 1970. Ujungkulon. The land of Javan rhinoceros. EJ Brill-Leiden.

Maharani, D. 2011. Prospek Pengembangan Rusa Pada Hutan Rakyat Dengan

Pola Silvopastura. Prosiding Seminar Nasional Hari Lingkungan

Hidup 2011. Balai penelitian kehutanan. Ciamis

Mindawati, N., A. Widiarti dan B. Rustaman. 2006. Review Hasil Penelitian

Hutan Rakyat. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman.

Bogor.

Mukhtar, A.S. 1996. Studi Dinamika Populasi Rusa (Cervus timorensis) dalam

Menunjang Manajemen Taman Buru Pulau Moyo. Disertasi S3

Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Perum perhutani. 1997. Pedoman pelaksanaan usaha penangkaran rusa. jakarta

Puspitasari A. 2014. Pengelolaan Kesejahteraan Satwa, Persepsi Dan Perilaku

Pengunjung Terhadap Rusa Timor di Taman Satwa Cikembulan

Garut.[skripsi] Fakultas Kehutan, IPB.Bogor

Page 26: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

26

Ramirez, R.G. 1999. Feed resources and feeding techniquesof small ruminants

under extensive management condition. Small Ruminant Research

34:215-230.

Schroder, T. 1976. Deer in Indonesia. Nature Conservation Department

Agricultural University. Wageningen.

Semiadi G. 2006. Biologi Rusa Tropis. Bogor : Puslit Biologi LIPI

Semiadi, G. 2002. Potensi Industri Peternakan Rusa Tropik dan Non Tropik.

Prosiding Seminar Bioekologi dan Konservasi Ungulata. Pusat Studi

Ilmu Hayati, Lembaga Penelitian IPB.

Semiadi, G. dan R. T. Nugraha. 2004. Panduan Pemeliharaan Rusa Tropis. Pusat

Penelitian Biologi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Bogor.

Setio, P., M. Takandjandji., S. Iskandar dan C. Sudaryo. 2010. Pengetahuan dan

Sutrisno, E. 1993. Population Ecology of the Javan Deer in Menipo Island, East

Nusa Tenggara, Indonesia. Program S2 University of The Philippines

Los Banos. Filiphina.

teknologi penangkaran rusa. Materi Sosialisasi Pengetahuan dan

Teknologi Penangkaran Rusa, di Jawa Barat dan Banten, Nopember

2010.

Takandjandji M. 2007. Teknik Penangkaran Rusa Timor. Pusat Pusat Litbang

Konservasi dan Rehabilitasi, Badan Litbang Kehutanan, Kementerian

Kehutanan. Bogor

Vos, D.A. Deer Farming: Guidline on Practical Aspect. Food and Agriculture

Organization of the United Nation. Rome

Wiyanto T. 2011. Habitat alami Rusa Timor (Cervus timorensis).

http://www.googlescholar.com. [21 Maret 2015].

Page 27: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

27

Lampiran 1. Perbandingan lembaga eksitu Rusa Timor (Cervus timorensis, de blainville 1822)

Aspek Manajemen Litbang Kehutanan

(Landasan Penangkaran)

Penangkaran Ranca Upas Taman Satwa Cikembulan

SARANA

PRASARANA

Areal Pengembangan

Pakan

Harus ada, untuk mendukung persediaan pakan

hijauan di sekitar lokasi kandang dengan

Pengolahan area hijauan dengan pemupukan,

pengolahan tanah, pendangiran, penyiraman.

Ada, habitat kurang mendukung kehidupan

rusa karena kurang pemeliharaan

pemeliharaan areal hijauan untuk pakan

Tidak ada pemeliharaan areal hijauan

untuk pakan karena pakan dipasok oleh

pihak lain.

Tempat Makan Diatas permukaan tanah, mudah dijangkau,

dibuat lebih tinggi

Tidak ada tempat makan Ada permanen ukuran (0,5x2)m dan

(0,5x1)m

Tempat Minum Tersedia tempat minum, berkubang berupa

kolam

Ada berupa parit di pinggir pagar pembatas. Ada berupa kolam ukuran (3x2)m

(6x8)m

Jalan Kontrol Mempermudah pemberian pakan Tidak ada kajian Tidak ada kajian

Saluran Air Untuk mengairi pakan, membersihkan kandang Tidak ada kajian Ada, digunakan juga untuk

membersihkan tempat makan dan

kolam

Gudang Penyimpanan Untuk menyimpan pakan Ada, ukuran 3x2 m, terdapat pakan tambahan

ubi tetapi belum terkelola dengan baik. Perlu

ditambah kulkas.

Tidak ada, karena pakan dipasok setiap

pagi

Page 28: LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PAKAN DAN · PDF file1 laporan praktikum manajemen pakan dan kesehatan satwa liar manajemen pakan dan kesehatan rusa timor (cervus timorensis, de blainville

28

TEKNIK

PEMBERIAN

PAKAN

Pakan segar, 2-3 kali/hari Karena sistem gembala maka pemberian

pakan hijauan tidak oleh keeper, pemberian

ubi dengan dilempar ke tanah yang

sebelumnya di cincang

Pemberian pakan dua kalisehari berupa

hijauan. Dan sekali berupa makanan

tambahan.

PAKAN

TAMBAHAN

Pakan tambahan 3kali/minggu, pakan di potong-

potong

Pakan tambahan hanya ubi sebanyak 30kg

untuk dua hari sekali/ seminggu sekali

Pakan tambahan sekali sehari berupa

ampass tahum kedelai, ubi, wortel, kulit

kacang hijau, kulit pepaya

MANAJEMEN

KESEHATAN

Fasilitas Medis Harus adanya fasilitas kesehatan rusa yang

memadai

Tidak ada kajian Klinik, dokter hewan,obat

Tindakan Medis Pemberian obat, anjuran medis, memenuhi

standar gizi,dan vaksinasi

Tidak ada pemeriksaan rutin, pemeriksaan

oleh dokter hanya untuk satwa yang sakit

parah, jika sakit biasa oleh keeper

Jika sakit diperiksa oleh dokter hewan

dan keepe, ada pemisahan untuk satwa

yang sakit

Pengelolaan Sanitasi Sanitasi lingkungan kandang Tidak ada kajian Masih kurang baik, masih banyak

infeksi lalat