laporan praktikum gerinda.pdf
DESCRIPTION
Wood ProcessingTRANSCRIPT
![Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM GERINDA.pdf](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080919/55cf9ab3550346d033a2f4ce/html5/thumbnails/1.jpg)
LAPORAN PRAKTIKUM
PROSES PRODUKSI
GERINDA DAN PENGAMPELASAN
Disusun oleh :
Andy Satrianto, 1206262411
Angela Pinkan Pustika Rini, 1206201896
Candra Ayu Widyawati, 1206201725
Marshal Bagus Nugroho, 1206238154
Windi Astuti, 1206246591
Laboratorium Sistem Manufaktur
Departemen Teknik Industri
Universitas Indonesia
2013
LAPORAN PRAKTIKUM
PROSES PRODUKSI
GERINDA DAN PENGAMPELASAN
Disusun oleh :
Andy Satrianto, 1206262411
Angela Pinkan Pustika Rini, 1206201896
Candra Ayu Widyawati, 1206201725
Marshal Bagus Nugroho, 1206238154
Windi Astuti, 1206246591
Laboratorium Sistem Manufaktur
Departemen Teknik Industri
Universitas Indonesia
2013
LAPORAN PRAKTIKUM
PROSES PRODUKSI
GERINDA DAN PENGAMPELASAN
Disusun oleh :
Andy Satrianto, 1206262411
Angela Pinkan Pustika Rini, 1206201896
Candra Ayu Widyawati, 1206201725
Marshal Bagus Nugroho, 1206238154
Windi Astuti, 1206246591
Laboratorium Sistem Manufaktur
Departemen Teknik Industri
Universitas Indonesia
2013
![Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM GERINDA.pdf](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080919/55cf9ab3550346d033a2f4ce/html5/thumbnails/2.jpg)
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM GERINDA DAN PENGAMPELASAN
Disusun oleh :
Nama : Candra Ayu Widyawati
NPM : 1206201725
Kelompok : Enam (6)
Depok, 27 November 2013
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Inaki Maulida Hakim
NIP.
Disetujui,
Asisten
Ahmad Ashri B. B.
NPM. 1106021304
![Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM GERINDA.pdf](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080919/55cf9ab3550346d033a2f4ce/html5/thumbnails/3.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan “Laporan Praktikum Gerinda dan
Pengampelasan” ini. Kami juga berterima kasih pada Ibu Inaki Maulida Hakim dan Bapak
Sri Bintang Pamungkas selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Proses Produksi.
Laporan ini disusun untuk menjadi bukti kami untuk pelaksanaan praktikum pada
Mata Kuliah Proses Produksi dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan praktikan
mengenai pengertian, prinsip kerja, jenis – jenis alat, dan langkah praktikum dalam proses
penggerindaan dan pengampelasan.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun praktikan sendiri.
Sebelumnya kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata – kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun sebagai masukan dan
perbaikan ke depan.
Depok, 27 November 2013
Penyusun
![Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM GERINDA.pdf](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080919/55cf9ab3550346d033a2f4ce/html5/thumbnails/4.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Praktikum
Dalam mempelajari ilmu dan aplikasi Teknik Industri, core competence dari
seorang industrial engineer sangat diperlukan untuk membuat sebuah sistem lebih efektif
dan efisien. Untuk mencapai tujuan tersebut hal yang pertama kali perlu dilakukan
adalah mengenal komponen sistem dengan baik, yaitu yang mencakup mesin, manusia,
lingkungan, bahan atau material, metode, dan uang atau dana. Ketika masing – masing
subsistem tersebut dikenal dengan baik, maka akan mempermudah dalam peningkatan
kualitas sistem maupun produksi barang maupun jasa oleh sistem tersebut.
Terlebih dalam suatu pabrik yang melibatkan prosen permesinan dalam proses
produksinya, pengenalan bahan, alat, dan metode produksi barang. Proses pemesinan
tersebut jika dalam pabrik yang melibatkan wood processing akan melibatkan metode –
metode, seperti menggergaji, menggerinda dan mengampelas, serta pengeboran. Seorang
industrial engineer akan dikenalkan dengan proses permesinan langsung sehingga
nantinya dalam peningkatan efisiensi dan efektivitas sistem produksi pabrik, ia dapat
mengetahui detail komponen sistem dan memutuskan kebijakan dalam produksi dengan
tindakan yang tepat.
1.2. Tujuan Praktikum
Dalam praktikum ini praktikan akan mempelajari tentang mesin gerinda tangan
dengan tujuan sebagai berikut.
a. Menjelaskan berbagai jenis mesin gerinda
b. Memiliki pengetahuan dasar dalam memilih batu gerinda
c. Mengetahui secara garis besar proses gerinda
![Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM GERINDA.pdf](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080919/55cf9ab3550346d033a2f4ce/html5/thumbnails/5.jpg)
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Pengertian Gerinda
Kata “ge·rin·da” n memiliki arti batu asahan yang berputar; batu canai. Mesin
gerinda adalah satu mesin perkakas yang digunakan untuk mengasah/memotong benda
kerja dengan tujuan tertentu.
Kata “meng·ge·rin·da” v berarti mengasah dengan gerinda, sehingga
menggerinda merupakan proses mengasah suatu benda kerja, umumnya menggunakan
batu berputar yang mengikis permukaan benda kerja.
2.2. Prinsip Kerja Gerinda
Dilihat dari prinsip kerja gerinda tersebut, dapat diketahui bahwa gerinda
memiliki fungsi yang bermacam – macam, yaitu sebagai berikut.
1. Menghasilkan bentuk geometris pada benda kerja, seperti chamfer, sudut, dan silinder
2. Mengikis permukaan benda kerja
3. Menghaluskan permukaan benda kerja
4. Menghasilkan benda kerja dengan batas toleransi yang rendah
5. Meratakan permukaan benda kerja
2.3. Macam – macam Mesin Gerinda
Mesin gerinda merupakan peralatan yang digunakan sebagai tempat pemasangan
dan pamutar roda gerinda, untuk melakukan pekerjaan pengikisan permukaan benda
kerja. Terdapat beberapa jenis mesin gerinda, yaitu :
a. Mesin Gerinda Tangan
Mesin gerinda merupakan mesin gerinda yang digunakan untuk memutarkan
roda gerinda. Roda gerinda yang digunakan pada mesin gerinda tangan adalah sebuah
piringan gerinda tipis. Mesin gerinda tangan dapat digunakan untuk mengikis
permukaan benda kerja (menggerinda) maupun memotong benda kerja. Gerinda
tangan biasanya digunakan untuk menghasluskan permukaan benda kerja setela
proses pengelesan, terutama ada benda kerja yang berukuran besar.
![Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM GERINDA.pdf](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080919/55cf9ab3550346d033a2f4ce/html5/thumbnails/6.jpg)
b. Mesin Gerinda Duduk
Serupa dengan mesin gerinda tangan, hanya saja posisi mesin gerinda
dipasangkan pada dudukan. Untuk melakukan penggerindaan, benda kerja didekatkan
dan ditempelkan ke roda gerinda yang berputar sehingga permukaan benda kerja
terkikis oleh roda gerinda. Roda gerinda yang digunakan pada mesin gerinda duduk
berukuran lebih tebal dibandingkan toda gerinda pada mesin gerinda tangan. Mesin
gerinda duduk banyak digunakan untuk mengasah pahat, mengikis benda kerja
maupun menghaluskan permukaan benda kerja setelah proses pengelasan.
c. Mesin Gerinda Potong
Mesin gerinda potong (drop saw) merupakan mesin gerinda yang digunakan
untuk memotong benda kerja dari bahan pelat ataupun pipa. Roda geirinda yang
digunakan adalah piringan gerinda tipis yang diputarkan dengan kecepatan tinggi.
Mesin gerinda potong dapat memotong benda kerja pelat ataupun pipa dari bahan baja
dengan cepat.
2.4. Batu Gerinda
Dari berbagai bentuk batu gerinda sebenarnya bahan utamanya hanya terdiri dari
dua jenis pokok, yait butiran bahan asah / pemotong (abbrasive) dan perekat (bond).
Fungsi batu gerinda sebagai berikut:
1. Untuk penggerindaan silindris, datar, dan profil
2. Menghilangkan permukaan yang tidak rata
3. Untuk pekerjaan finishing permukaan
4. Untuk pemotongan
5. Penajaman alat – alat potong
Setiap batu gerinda juga memiliki fungsi yang berbeda – beda dalam
penggunaanya dibawh ini beberapa jenis batu gerinda:
1. Flat wheels, untuk melaukan penggerindaan alat – alat potong, seperti handtap,
countersink, mata bor, dan sebagainya.
2. Cup wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat,
bubut, dan sebagainya
3. Dish grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter
4. Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang sangat
keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat-treatment
![Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM GERINDA.pdf](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080919/55cf9ab3550346d033a2f4ce/html5/thumbnails/7.jpg)
5. Cylindrical grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter dalam suatu
jenis produk
2.5. Keselamatan Bekerja pada Mesin Gerinda
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan praktikum dengan
mesin gerinda, yaitu sebagai berikut:
a. Gunakan alat keselamatan kerja setiap saat.
b. Selalu periksa kondisi roda gerinda dari keretakan. Ketuk roda gerinda dengan tangkai
obeng, bila suaranya nyaring berarti baik, dan sember berarti ada keretakan.
c. Jaga kecepatan roda gerinda sesuai ketentuan tabel kecepatan pada mesin tersebut.
d. Pastikan benda kerja, kepala lepas, pencekam dan peralatan yang lain suda pada posisi
yang benar.
e. Gunakan roda gerinda sesuai dengan jenis kerja dan benda kerjanya.
f. Jangan memakankan (to feed) terlalu cepat, benda kerja antara dua senter
kemungkinan akan tertekan dan dapat merusakkan benda kerja dan roda gerindanya.
g. Stop seluruh motor penggerak sebelum mengatur atau menyetel mesin gerinda.
h. Jangan memeriksa dimensi (pengukuran) selama benda kerja sedang digerinda.
i. Ketika memasang atau menempatkan benda kerja, pastikan roda gerinda dijauhkan
agar tidak mengganggu pemasangan.
j. Jangan gunakan pakaian kerja yang panjang dan terurai, kalung, dan perhiasan lainnya
yang memungkinkan jatuh atau tersangkut selama kerja gerinda.
k. Jangan tinggalkan mesin gerinda dalam keadaaan hidup, pastikan mesin pada keadaan
mati pada saat ditinggalkan.
2.6. Mengganti Batu Gerinda
a. Pastikan gerinda dalam keadaan mati.
b. Buka baut pengikat dengan kunci gerinda tangan.
c. Tekan pin pengunci agar poros batu gerinda tidak berputar.
d. Jika telah terbuka, lepaskan batu gerinda dan ganti batu gerinda.
e. Kencangkan kembali baut pengikuat dengan kunci gerinda tangan.
2.7. Mengoperasikan Mesin Gerinda
a. Posisi benda kerja bebas, tergantung tingkat kesulitan pengerjaan.
![Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM GERINDA.pdf](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080919/55cf9ab3550346d033a2f4ce/html5/thumbnails/8.jpg)
b. Pasang kabel penghubung ke stop kontak dan pastikan kabel kondisi normal, aman
dan tidak melilit dan tidak tertarik.
c. Hidupkan mesin dengan memindahkan saklar ke posisi ON.
d. Arahkan mesin secara perlahan-lahan dari berbagai posisi (pertimbangkan tingkat
kesulitan) secara teratur dan aman, sampai benda kerja terlihat rata dan halus.
Biasanya pengerjaan ini setelah proses pengelasan selesai.
e. Untuk mematikan mesin, pindahkan saklar ke posisi OFF.
f. Sisa material keluar berupa tatal panas dan dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
![Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM GERINDA.pdf](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080919/55cf9ab3550346d033a2f4ce/html5/thumbnails/9.jpg)
BAB III
PENJELASAN PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
a. 2 lembar Kayu lapis tipis ukuran 17 x 13 x 0,8 cm
b. 4 lembar Kayu lapis tipis ukuran 13 x 2 x 0,8 cm
c. 4 lembar Kayu lapis tipis ukuran 18,6 x 2 x 0,8 cm
d. 1 buah Mesin pengampelas
e. 1 buah Gerinda tangan
f. 1 buah Batu gerinda circular 4 inci
g. 1 set Meja kerja
h. 5 buah Masker
3.2 Cara Kerja Gerinda
a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Jepit kayu ukuran 17 13 x 0,8 cm dengan penjepit yang telah disediakan.
c. Pasang batu gerinda dan pastikan batu gerinda telah terpasang dengan kencang dan
benar.
d. Nyalakan mesin gerinda tangan.
e. Gerinda seluruh sisi balok kayu tersebut sampai permukaan tersebut halus.
f. Ulangi langkah 2 – 5 pada seluruh kayu yang telah dipotong.
g. Matikan mesin gerinda tangan dan kembalikan pada tempatnya.
3.3 Cara Kerja Mesin Pengampelas
a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Jepit kayu ukuran 17 x 13 x 0,8 cm dengan penjepit yang telah disediakan.
c. Nyalakan mesin pengampelas.
d. Ampelas seluruh sisi balok kayu tersebut sampai permukaan tersebut halus.
e. Ulangi langkah 2 – 5 pada seluruh kayu yang telah dipotong.
f. Matikan mesin pengampelas dan kembalikan pada tempatnya.
![Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM GERINDA.pdf](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080919/55cf9ab3550346d033a2f4ce/html5/thumbnails/10.jpg)
BAB IV
PEMBAHASAN PRAKTIKUM
4.1. Pelaksanaan Praktikum
Dalam praktikum proses produksi bagian penggerindaan dan pengampelasan,
kelompok kerja praktikan dengan penggunaan mesin gerinda tangan dilakukan oleh dua
orang dari kelompok dan untuk pengampelasan tangan dilakukan oleh semua anggota
kelompok praktikan.
Pada pelaksanaan dengan menggunakan mesin gerinda tangan, komponen kayu
yang telah digergaji dihaluskan maupun untuk dipotong bagian yang tidak sesuai desain
dengan lebih cepat dan mudah. Berikut pelaksanaan praktikum gerinda dan
pengampelasan :
a. Alat yang digunakan dalam praktikum gerinda dan pengampelasan adalah mesin
gerinda tangan, kain ampelas, mesin pengampelas, bahan kayu lapis tipis sebagai
benda kerja, meja kerja untuk tempat meletakkan benda kerja, dan batu gerinda
circular 4 inci.
b. Untuk prosedur keselamatan yaitu menggunakan masker untuk penutup hidung dan
mulut.
c. Pada penggerindaan dengan menggunakan mesin gerinda tangan, satu benda kerja
atau kayu potongan diletakkan di atas meja kerja datar dan dijepit pada tempat yang
ada di meja kerja.
![Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM GERINDA.pdf](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080919/55cf9ab3550346d033a2f4ce/html5/thumbnails/11.jpg)
d. Mesin gerinda dinyalakan dengan perlahan sehingga tidak menimbulkan kejutan pada
tangan penggerinda (operator) dan gerinda tidak terkontrol. Hal ini dapat
membahayakan benda kerja, mesin gerinda, maupun operator.
e. Saat mesin gerinda dinyalakan, gerinda digerak – gerakkan dengan tangan sehingga
kayu potongan tersebut dihaluskan pada permukaan – permukaan tepi dan benda
kerja menjadi halus (tidak terdapat serabut kayu yang kasar pda tepi).
f. Penggerindaan dilakukan terhadap kesembilan kayu potong yang lain dengan cara
yang sama.
g. Setelah digerinda, masing – masing kayu dihaluskan dengan kain ampelas sehingga
memaksimalkan hasil penghalusan dengan kayu.
h. Pengampelasan dilakukan dengan memegang benda kerja di satu tangan dan kain
ampelas dipegang dengan tangan yang lain. Pengampelasan memungkinkan hasil
penghalusan lebih detail.
4.2. Analisis Hasil
Dalam praktikum penggerindaan terhadap sembilan benda kerja berupa kayu,
dihasilkan kayu yang lebih halus terutama pada bagian tepi dan sudut – sudut kayu
tersebut. Meskipun kehalusan benda kerja bergantung pada gerakan tangan, kehalusan
benda kerja yang dihasilkan dari gerinda tangan cukup sama antara satu dengan yang
![Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM GERINDA.pdf](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080919/55cf9ab3550346d033a2f4ce/html5/thumbnails/12.jpg)
lainnya. Faktor yang mempengaruni ini disebabkan oleh sifat lunak kayu lapis yang lebih
mudah untuk dihaluskan.
Untuk pengampelasan dengan kain ampelas, gesekan yang dihasilkan dari kontak
ampelas dan kayu menyebabkan ujung – ujung dan tepi kayu menjadi lebih halus.
Kontak atau gesekan keduanya mengakibatkan aus pada kedua permukaan dan membuat
benda kerja memiliki tingkat kehalusan yang relatif sama. Pada intinya kedua proses ini,
gerinda dan pengampelasan memiliki prinsip yang sama dalam praktikum ini. Keduanya
berfungsi untuk menghaluskan benda kerja, tetapi dengan perbedaan alat manual
(ampelas) dan dengan alat yang menggunakan mesin (gerinda tangan).
4.3. Analisis Kendala
Praktikum gerinda yang dilaksanakan oleh praktikan telah sesuai dengan cara
kerja penggerindaan. Akan tetapi, dalam pengerjaannya terdapat beberapa kendala yang
perlu diperhatikan dalam praktikum ini. Kendala pertama terdapat pada saat
penggerindaan dengan gerinda tangan. Karena benda kerja yang cukup kecil, penjepit
pada meja kerja menyulitkan gerakan gerinda tangan sehingga pada akhirnya benda kerja
dipegang langsung dengan tangan untuk dikontrol dan agar lebih mudah digerakkan
untuk dihaluskan pada setiap permukaannya. Meskipun tidak terjadi bahaya, hal ini
berisiko pada keselamatan tangan operator yang memegang benda kerja. Apalagi dengan
sistem gerinda tangan yang perputaran batu gerinda bergantung pada cara penekanan
tombol saat menyalakan mesin gerinda.
Kendala lainnya terletak pada kontrol saat menyalakan tombol ON dan OFF pada
mesin gerinda. Jika tidak perlahan – lahan, hal ini dapat menghancurkan benda kerja,
kecelakaan terjatuhnya mesin karena kejutan mesin yang terlalu besar, maupun suara
yang mengganggu.
![Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM GERINDA.pdf](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080919/55cf9ab3550346d033a2f4ce/html5/thumbnails/13.jpg)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum gerinda dan pengampelasan, dapat ditarik beberapa kesimpulan
yaitu mengenai jenis – jenis mesin gerinda, cara pemilihan batu gerinda yang tepat untuk
proses produksi, dan proses penggerindaan secara garis besar. Mesin gerinda dapat
dibagi menjadi tiga macam, yaitu mesin gerinda tangan yang digunakan untuk praktikum
ini, mesin gerinda potong, dan mesin gerinda duduk. Mesin gerinda tangan
memungkinkan operator mengontrol langsung dengan tangan, mesin gerinda potong
memungkinkan operator untuk memotong pipa maupun pelat dengan kecepatan tinggi,
dan mesin gerinda duduk yang menggunakan dudukan atau bukan dengan kerja tangan.
Pemilihan batu gerinda yang tepat bergantung pada tujuan dan sifat benda kerja.
Batu gerinda dibagi menjadi lima macam, yaitu flat wheels, cup wheels, dish grinding
wheels, shaped grinding wheels, dan cylindrical grinding wheels. Untuk proses
penggerindaan dengan gerinda tangan, langkah – langkah penggerindaan dimulai dengan
menyiapkan alat dan bahan, pengoperasian gerinda tangan, hingga keselamatan dalan
menggerinda.
5.2. Saran
Dalam pelaksanaan praktikum gerinda dan pengampelasan, hal yang perlu
diperhatikan adalah prinsip keselamatan dalam proses penggerindaan dan kontrol saat
menyalakan mesin gerinda. Penggunaan masker dan pelindung lainnya pada tangan perlu
digunakan untuk menghindari kecelakaan dan sebisa mungkin menjaga jarak antara
mesin dengan posisi tangan yang mengontrol benda kerja. Saat menyalakan mesin juga
harap diperhatikan bahwa mesin harus dinyalakan secara perlahan pada tombol pengaktif
sehingga hasil yang didapat pada nantinya juga dapat maksimal.
![Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM GERINDA.pdf](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080919/55cf9ab3550346d033a2f4ce/html5/thumbnails/14.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
B.B., Ahmad Ashri, dkk. 2013. Modul Praktikum Proses Produksi Wood Processing. Depok.
Gerinda. <http://www.scribd.com/doc/43886760/GERINDA>.
Modul Praktikum Material Teknik.
<http://doddi_y.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/27227/2.pdf>.