laporan praktikum fotosintesis.docx

11
LAPORAN PRAKTIKUM “ FOTOSINTESIS ” Nama: IDA AYU RATIH DWI NUGRAHA PUTRI 1208505001 JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Upload: gex-atih-yupilupii

Post on 18-Dec-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM FOTOSINTESIS

Nama:IDA AYU RATIH DWI NUGRAHA PUTRI1208505001

JURUSAN FARMASIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS UDAYANA2012 / 2013LAPORAN PRAKTIKUM FOTOSINTESISA. JUDULFotosintesisB. TUJUANMengetahui pengaruh panjang gelombang terhadap aktivitas fotosintesisC. TINJAUAN PUSTAKAFotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang berarti menyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu prosesbiokimiapembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukantumbuhan,alga, dan beberapa jenisbakteridengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda.Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim yang larut dalam struktur membran yang disebut tilakoid. (Kimball, 1992) Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:a. Konsentrasi karbon dioksida (CO2) di udara, Semakin tinggi konsentrasi CO2 di udara, maka laju fotosintesis semakin meningkat.b. Klorofil,Semakin banyak jumlah klorofil dalam daun maka proses fotosintesis berlangsung semakin cepat.c. Umur daun,Umur daun juga mempengaruhi laju fotosintesis. Semaikn tua daun, kemampuan berfotosintesis semakin berkurang karena adanya perombakan klorofil dan berkurangnya fungsi kloroplasd. CahayaIntensitas cahaya yang cukup diperlukan agar fotosintesis berlangsung dengan efisiene. AirKetersediaan air mempengaruhi laju fotosintesis karena air merupakan bahan baku dalam proses inif. SuhuUmumnya semakin tinggi suhu laju fotosintesis semakin meningkat, namun apabila suhu terlalu tinggi, fotosintesis akan terhenti karena enzim-enzim yang berperan dalam fotosintesis rusak. Oleh karena itu tumbuhan memerlukan suhu optimum (tidak terlalu tinggi atau tidak terlalu rendah) agar fotosintesis berjala secara efisien

6H2O + 6CO2+ cahaya C6H12O6+ 6O2Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photosberarti cahaya) disebut sebagai fototrof.Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasikarbonkarena dalam fotosintesis karbon bebas dariCO2diikat (difiksasi) menjadigulasebagai molekul penyimpan energi, dengan reaksi:

Dari semuaradiasimatahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitupanjang gelombangyang berada pada kisaran cahaya tampak (380-700 nm).Klorofil adalah pigmen yang menyerap cahaya dengan efisiensi tinggi. Seperti pigmen lainnya, klorofil hanya dapat menyerap sebagian cahaya tampak. Klorofil dapat menyerap cahaya merah dan biru sangat baik, sedangkan cahaya hijau sangat sedikit diserap. Oleh karena itulah tumbuhan yang mengandung klorofil terlihat berwarna hijau lebih banyak dipantulkan. Terdapat beberapa jenis klorofil, yaitu klorofil a, b, c, dan d. Klorofil a merupakan jenis klorofil yang paling penting dalam fotosintesis. Klorofil ini terdapat pada semua makhluk hidup yang dapat berfotosintesis. Klorofil a dapat meyerap cahaya maksimal dengan panjang gelombang 430 nm dan 662 nm. Klorofil b juga berperan dalam fotosintesis. Klorofil b menyerap cahaya maksimal dengan panjang gelombang 453 dan 642 nm. Cahaya tampak terbagi atas:1. Warna ungu, bagian dari spektrum yang terlihat yang memiliki panjang gelombang antara 400-450 nm.2. Warna biru, bagian dari spektrum yang terlihat yang memiliki panjang gelombang antara 450-480 nm.3. Warna hijau, bagian dari spektrum yang terlihat yang memiliki panjang gelombang antara 480-560 nm.4. Warna kuning, bagian dari spektrum yang terlihat yang memiliki panjang gelombang antara 560-590 nm.5. Warna oranye, bagian dari spektrum yang terlihat yang memiliki panjang gelombang antara 590-630 nm.6. Warna merah, bagian dari spektrum yang terlihat yang memiliki panjang gelombang antara 630-700 nm Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Dan ini berhubungan dengan reaksi terang melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu fotosistem I dan II.Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi P700, yang berarti bahwa fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm, sedangkan fotosistem II (PS II) berisi pusat reaksi P680 dan optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 680 nm.

D. ALAT DAN BAHANAlat: Satu set alat untuk melakukan fotosintesis, di antaranya: Spite, toples, buret, tabung, pipa diameter 1 mm Lampu berwarna merah, hijau, biru, kuningBahan: Tanaman Hydrilla verticillata Buffer CarbonatE. CARA KERJA 1. Persiapkan alat seperti pada gambar yang terdapat pada lampiran,2. Sinari toples yang di dalamnya terdapat tumbuhan Hydrilla verticillata dengan warna hijau Jarak lampu dengan tumbuhan kurang lebih 30 cm3. Setelah beberapa menit akan timbul gelembung yang keluar dari tanaman Hydrilla4. Tarik gelembung tersebut menggunakan spite hingga mencapai pipa dan ukur panjang gelembung tersebut.5. Setelah selesai mengukur gelembung, tarik gelembung tersebut menggunakan spite hingga keluar dari pipa,6. Pada saat menarik gelembung keluar dari pipa ingat tambahkan larutan buffer carbonat pada cairan yang terdapat dalam toples7. Lakukan hal tersebut selama 30 menit8. Lakukan percobaan yang sama dengan menggunakan penyinaran lampu berwarna merah, kuning, dan hijau masing-masing selama 30 menit. Jarak lampu dengan tumbuhan dibuat sama yaitu 30 cm.

F. HASILWarna MerahBiru HijauKuning

Volume O2 yang dihasilkan65,5475 mm327,475 mm325,12 mm3127,95 mm3

G. PEMBAHASANBerdasarkan percobaan tersebut, dihasilkan volume Oksigen yang berbeda-beda untuk setiap warna lampu yang digunakan. Dari percobaan tersebut warna kuning yang menghasilkan volume Oksigen paling besar, sedangkan warna hijau yang menghasilkan volume oksigen paling kecil. Berdasarkan teori yang ada, seharusnya yang menghasilkan oksigen paling banyak adalah tanaman Hydrilla verticillata yang disinari oleh lampu yang berwarna merah, kemudian warna biru, lalu warna kuning, dan terakhir adalah hijau. Hal tersebut karena panjang gelombang merah dan biru merupakan panjang gelombang yang optimal diserap oleh klorofil b, di mana klorofil b merupakan jenis klorofil yang berperan dalam fotosintesis. Hal ini dikarenakan warna merah yang memiliki panjang gelombang 630-700 nm dan warna biru yang memiliki panjang gelombang 450-480 nm merupakan panjang gelombang optimal yang mampu diserap oleh klorofil b sebagaimana yang disebutkan dalam teori bahwa klorofil b menyerap cahaya maksimal dengan panjang gelombang 453 nm dan 642 nm. Selain itu warna merah yang berada pada panjang gelombang 630-700 nm sesuai dengan Fotosistem I yang optimal menangkap cahaya dengan spektrum 700 nm. Ketidaksesuaian hasil percobaan dengan teori yang ada mungkin disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:a. Intensitas cahaya yang digunakan setiap lampu mungkin tidak sama. Pada percobaan, warna biru yang digunakan kurang terang (pucat) jika dibandingkan warna lainnya.b. Adanya pengaruh cahaya matahari yang masuk ke ruangan. Pada percobaan, tumbuhn Hydrilla verticillata yang disinari dengan lampu warna kuning melakukan percobaan di tempat yang lebih terang (terkena cahaya matahari lebih banyak) jika dibandingkan dengan percobaan yang disinari oleh lampu lainnya. Hal ini menyebabkan cahaya matahari dapat ikut serta melakukan fotosintesis sehingga gelembung yang dihasilkan oleh tumbuhan yang disinari oleh lampu kuning menjadi lebih banyakc. Mungkin terjadi kesalahan penghitungan panjang gelembung (pengukuran yang kurang akurat) sehingga hasil yang didapat menjadi tidak sesuai dengan yang diharapkand. Kondisi tumbuhan Hydrilla yang berbeda-beda pada setiap percobaan juga dapat mempengaruhi. Kondisi tumbuhan Hydrilla verticillata yang layu akan menyebabkan terganggunya proses fotosintesis

Berdasarkan percobaan, warna hijau menghasilkan volume oksigen yang paling sedikit, yang sesuai dengan teori. Hal ini dikarenakan pigmen kloroplas memantulkan atau meneruskan cahaya hijau, cahaya hijau yang diserap sangat sedikit bahkan pigmen hampir tidak menyerap cahaya hijau tersebut. Hal inilah yang menyebabkan volume oksigen yang dihasilkan paling sedikit jika dibandingkan tumbuhan yang disinari oleh lampu yang berwarna lainnya.Untuk mengukur volume oksigen yang dihasilkan menggunakan rumus tabung, karena tempat mengukur gelembungnya adalah pipa yang berbentuk tabung, sehingga rumus yang digunakan adalah:

V = r2 t

Di mana :V = volume oksigen yang dihasilkanr = jari-jari pipa (dalam percobaan berjari-jari 0,5 mm)t = total panjang gelembung yang dihasilkan selama percobaan 30 menit H. KESIMPULANBerdasarkan percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa spectrum cahaya yang berbeda-beda mempengaruhi volume oksigen yang dihasilkan selama fotosintesis. Volume oksigen yang paling banyak dihasilkan pada tumbuhan Hydrilla verticillata yang disinari oleh lampu berwarna kuning dan volume oksigen paling sedikit dihasilkan pada tumbuhan Hydrilla verticillata yang disinari oleh lampu berwarna hijau. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan ketidaksesuaian antara teori yang ada dengan hasil praktikum, di antaranya: intensitas cahaya lampu, adanya pengaruh cahaya matahari di dalam ruangan, kemungkinan terjadinya kesalahan penghitungan, dan kondisi tumbuhan Hydrilla verticillata. Untuk menghitung volume oksigen menggunakan rumus tabung : V = r2 tDaftar Pustaka

Ellis, Nihayati. 1986. Anatomi Tumbuhan. Rajawali Press, Jakarta.Firmansyah, Rikky dan Agus Mawardi Hendrawan. 2007. Mudan dan Aktif Belajar Biologi. Bandung: PT. Setia Purna Invers.Kimball, John. W. 1992. Biologi Umum. Erlangga, Jakarta.Salisbury, F. B dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. ITB, Bandung.Wasis dan Sugeng Yuli Irianto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: PT. Gramedia.

LAMPIRAN

Tampak depan

Tampak samping