laporan praktikum farmakologi e8

Upload: syahidah-zaki

Post on 22-Jul-2015

269 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Praktikum Farmakologi-Analgesik Kelompok E8 Nur Ain Syafikah Binti Sholehudin 102010378 Nurul Syahidah Binti Muhamad Zaki 102010380

TujuanPada akhir percobaan ini mahasiswa harus dapat 1. Melakukan praktikum tersamar ganda atau double blind clinical trial. 2. Melakukan observasi efek analgesik dari beberapa jenis analgesik. 3. Melakukan observasi pada efek samping yang mungkin timbul pada masing-masing analgesik. 4. Mencatat hasil praktikum dan membuat laporan yang baik.

Alat-alat yang diperlukan 1. Tensimeter, stetoskop, termometer kulit, termometer kimia, penggaris. 2. Baskom plastik berisi bongkahan es dan air dengan suhu 3 derajat Celcius. 3. Obat-obat analgesik Parasetamol Kodein Ibuprofen Tramadol Plasebo yang dikemas dalam kapsul yang sama bentuk,besar dan warnanya. 600 mg 30 mg 600 mg 50 mg

Persiapan1. Supaya percobaan berhasil baik, maka 2 orang percobaan siap dalam keadaan puasa 4 jam sebelum percobaan.Hal ini penting agar absorbsi obat cepat dan sempurna,maka sebaiknya lambung dalam keadaan kosong.Dalam praktikum ini tidak ada kontra indikasi khusus,dimana mahasiswa tidak boleh menjadi orang percobaan,hanya hati-hati pada mahasiswa yang pernah punya riwayat ulkus peptikum dan gastritis kronis. 2. Obat-obat dengan kemasan yang sama bentuk,besar dan warnanya telah dipersiapkan oleh instruktor dan telah diberi kode tertentu,dicatat dan disimpan oleh salah satu instruktor.Para instruktor dan para orang percobaan tidak dapat memilih sendiri obat yang akan diberi/diminum dengan tujuan untuk menghindari faktor subyektivitas yang akan mempengaruhi keabsahan hasil pengamatan dan kerana percobaan ini adalah tersamar ganda.

Tata Kerja1. Orang percobaan yang telah dipilih oleh masing-masing kelompok diminta untuk berbaring di meja praktikum. 2. Pengukuran tanda vital seperti: a. tekanan darah b. denyut nadi c. frekuensi napas d. diameter pupil mata e. gejala-gejala subjektif seperti pusing,demam,mual dan sebagainya. Pengukuran suhu tubuh dilakukan dengan termometer kulit yang diletakkan pada leher depan di bawah dagu(daerah flushing).Pengukuran dilakukan 2 kali dan diambil rata-rata.

3. Untuk membangkitkan rasa sakit maka dilakukan: i. Untuk orang percobaan pertama,dalam keadaan duduk,tangan kanan dicelupkan sampai pergelangan tangan dan dalam keadaan jari-jari terkepal ke dalam baskom plastik berisi air es dengan suhu 2-3 derajat Celsius.Waktu tangan dimasukkan sampai terasa sakit yang tidak dapat ditahan lagi dicatat.Kemudian lakukan dengan tangan kiri,dan diambil rata-rata waktu antara tangan kanan dan kiri sebagai parameter dasar. ii. Untuk orang percobaan kedua,dalam keadaan berbaring manset tensimeter dipasang pada lengan kanan atas,dipompa sampai 180 mmHg,lalu ditutup kunci air raksanya.Orang percobaan diminta melakukan gerakan membuka dan menutup jarijari tiap detik sampai rasa nyeri yang tak tertahankan lagi.Waktu saat mulai gerakan sampai rasa sakit yang tak tertahankan dicatat.Hal yang sama dilakukan pada lengan yang satu lagi dan diambil rata-rata waktu kedua lengan sebagai parameter dasar. 4. Obat diminta pada instruktur dan setiap orang percobaan minum obatnya setelah kode obat dicatat oleh kawannya. 5. Orang percobaan berbaring dengan tenang selama 60 minit, sedang kawan-kawannya tetap berada di sisinya dan mendiskusi tentang obat analgesik. 6. Setelah 60 minit, pemeriksaan parameter, tanda vital, suhu, kulit, diameter pupil mata dan waktu timbulnya rasa nteri dilakukan kembali.

7. Berdasarkan hasil observasi, obat yang diminum oleh orang percobaan ditentukan dan dicocokkan dengan dengan instruktur yang memegang kode kode. Tebakan obat yang diminum orang percobaan akan benar apabila semua talaksana dilakukan dengan baik. 8. Gejala-gejala lain yang dirasakan orang percobaan misalnya: ngantuk, demam, gatal-gatal, sakit kepala, perih ulu hati, berkeringat, mual, muntah dan lain-lain ditanyakan pada orang percobaan dan dicatat. Orang percobaan juga diminta melaporkan gejala-gejala yang timbul selama 24 jam setelahnya misalnya konstipasi dan lain-lain. 9. Akhirnya, bersama ahli kelompok diskusikan apakah hasil observasi yang dilakukan sesuai dengan sifat-sifat analgesik yang diminum orang percobaan. Kalau tidak sesuai kenapa hal itu terjadi?.

HasilA) UJI ANALGETIK DENGAN SFIGMOMANOMETERDATA BASAL KEL TD mm/hg IA IB IIA IIB IIIA IIIB IVA 1VB VA VB VIA VIB VIIA VIIB VIIIA VIIIB 110 / 70 110 / 60 110/70 120/ 80 130 / 70 120 / 80 120 / 75 120 / 80 120 / 80 110 / 80 100 / 70 120 / 80 120/70 120/80 130/90 120/80 65 80 76 72 72 84 73 86 88 81 80 84 64 72 88 72 N/ min RR/ min 25 18 22 15 18 21 17 20 18 16 24 28 20 16 20 18 35,3 33,8 35,8 37 35,5 35,3 35,5 34,7 36,1 34,6 33,7 32,8 35 36,5 34,7 35,5 T/ OC DIAMETER PUPIL/ cm 0,5 0,5 0,5 0,5 0,8 0,8 0,5 0,5 0,5 0,6 0,3 0,5 0,8 0,8 0,5 0,4 WATU TIMBUL NYERI/ s 57 88 180 55 66 34 85 19 55 53 90 53 98 45 23 50

DATA 60 MENIT SETELAH MINUM OBAT

DATA BASAL KEL TD / mmHG N/ min RR/ min T/ CO

DIAMETER PUPIL/ cm

WAKTU TIMBUL NYERI/ s

GEJALA SUBYEKTIF

TEBAK OBAT

NAMA OBAT

IA IB IIA IIB IIIA

120/70 100/50 95/60 110/70 110/7120 /800

68 58 72 72 72

12 17 19 20 18

36 35,6 36,3 37 36

0,5 0,3 0,5 0,4 0, 8

1 2 30 120 112

Kodein Kodein PCT Plasebo Codein

Ibuprofen Ibuprofen PCT Kodein PCT

IIIB IVA 1VB VA VB VIA VIB VIIA VII B VIIIA VIIIB

110/60 110/60 120/90 100/80 100/60 100/60 110/70 140/80 110/70 110/80

90 76 76 76 82 76 63 72 80 71

23 18 24 16 14 20 17 16

36 35,7 34,7 36,1 34, 9 34,8 33,7 35,8 -

0,8 0,4 0,5 0.5 0,3 0,4 0,5 0,8 0,5 0,4

60 32 17,5 67,5 49,5 39 47 41 50

PCT PCT Tramadol Plasebo Codein Codein Plasebo Codein Plasebo PCT Plasebo

Ibuprofen Plasebo Ibuprofen Plasebo Tramadol Plasebo Plasebo Plasebo PCT Plasebo Plasebo

16 20

35,2 35,6

Petunjuk

A: Uji analgesik dengan menggunakan manset sfingomanometer B. Uji analgesik dengan menggunakan es

AnalisisBerdasarkan data hasil percobaan yang telah dilakukan keatas 16 mahasiswa dengan dua uji coba yang hampir sama, tetapi menggunakan metode yang berbeda untuk menimbulkan rasa nyeri kepada orang percobaan. Dua metode itu seperti yang disebutkan dalam langkah kerja yaitu dengan sfingomanometer dan dengan menggunakan ais batu (3oC). Orang percobaan diambil kreteria nafas, nadi, warna dan suhu kulit serta waktu yang diperlukan untuk merasa nyeri sebelum dan selepas diberi obat yang tidak diketaui kandungannya. Berdasarkan hasil penilitian yang telah didapat, maka dapat diketaui keberkesanan obat tersebut secara klinis dan bukannya sekadar efek psikologis semata.

1. Kodein Seharusnya waktu timbul nyeri akan lebih lama baik pada penggunaan manset sfingomanometer maupun es pada mereka yang mengkonsumsi kodein. Hal ini karena kodein memberikan efek analgesic.

2.

Paracetamol : Seharusnya waktu timbul nyeri akan lebih lama baik pada penggunaan manset sfingomanometer maupun es pada mereka yang mengkonsumsi parcetamol. Hal ini karena paracetamol juga memberikan efek analgesic. Penurunan suhu hanya akan terjadi pada mereka yang sedang demam.

3. Ibuprofen

4. Placebo : Dengan sfigmomanometer

Dengan ais Sebagai contoh, orang percobaan kumpulan VIII B untuk percobaan dengan percobaan ais yang telah diberikan obat dan telah dicatat hasil percobaannya. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, orang percobaan tidak mengalami sebarang perubahan yang bermakna. Dan ternyata setelah mendapat pemastian tentang obat yang telah diberikan, orang percobaan itu telah diberi placebo.

DiskusiPada penilaian efek analgesik obat dengan subjek manusia, faktor psikis sangat mempengaruhi hasil percobaan. Untuk menghindarkan bias ini, penilaian dengan menggunakan plasebo dan rancangan tersamar ganda. Plasebo adalah zat inert yang tidak memberi sebarang efek terhadap tubuh. Plasebo sangat penting dalam uji klinik karena kurang 30%-50% populasi bersifat plasebo reactors terhadap analgesik. Rancangan tersamar ganda juga penting dalam ujian klinik. Rancangan tersamar ganda ada 2 jenis yaitu satu arah atau 2 arah. Dalam praktium ini rancangan tersamar ganda menggunakan 2 arah di mana sama ada pasien atau doktor tidak mengetahui jenis obat kecuali ahli farmasi. Dengan demikian, pengaruh subjektif dapat dikurangkan. Dalam praktikum ini OP tidak dibenarkan makan supaya efek samping terhadap OP lebih jelas. Antara efek samping yang akan ditemukan sekiranya obat tersebut bukan plasebo ialah, rasa mual, muntah dan berkeringat. Dengan adanya efek nyeri dan waktu efek nyeri bermula, kita dapat mengukur perubahan waktu sama ada berubah atau tidak. Dengan ini kita akan tahu efek obat dalam meredakan rasa nyeri. Nyeri karena kedinginan disebabkan vasokonstriksi oleh pembuluh darah sehingga darah tidak mengalir. Bagi OP VIII A, ................ Bagi OP VIII B, kami mengira bahwa obat yang diminum ialah paracetamol memandangakan hasil bahwa terdapat perubahan yang tidak ketara pada tekanan darah, frekuens nadi, suhu tubuh dan warna kulit namun ternyata tramadol..

KesimpulanDisimpulkan bahwa, obat analgesic-antipiretik dapat menghilangkan rasa nyeri ringan sampai sedang dan obat analgesic-opiod memberi efek menghilangkan rasa nyeri hebat/berat. Obatobat ini dapat juga memberi efek kepada sistem saraf pusat, kardiovaskular, kulit dan metabolism sehinggakan dapat menyebabkan depresi penafasan, rasa mual dan muntah, pelebaran pembuluh darah kulit sehingga kulit tampak merah dan terasa panas dan sebagainya. Jadi pemberiaan obat haruslah bersesuaian dengan kebutuhan pasien dan

diperhatikan jika adanya kontraindikasi dan efek samping yang berlebihan setelah diberi obat berkenaan.