laporan praktikum ekstraki

7
LAPORAN PRAKTIKUM Nama : Reza Hananta Kelas : XII Kimia Industri Mapel : Ekstraksi I. Judul Percobaan Ekstraksi Asam Benzoat Dari Pelarut Organik ( Ekstraksi Cair-cair) II. Tujuan Percobaan - Siswa dapat terampil dalam melakukan proses ekstraksi - Siswa dapat menghitung ekstrak dari bahan olahan - Siswa dapat mengetahui kondisi operasional optimum pada ekstraksi III. Tinjauan Pustaka Ekstraksi Asam-Basa Ekstraksi merupakan metode pemisahan yang menyangkut perpindahan zat dari suatu fasa ke fasa yang lain. Jika kedua fasa merupakan cairan yang tidak saling bercampur, disebut ekstraksi cair-cair. Pada ekstraksi cair-cair suatu senyawa dipartisipasikan diantara dua pelarut atau fasa. Partisi zat-zat terlarut antara dua cairan yang tidak saling bercampur menawarkan banyak kemungkinan yang menarik untuk pemisahan analitis, bahkan bila tujuan utamanya bukan untuk menganalisis namun hanya sekedar preparatif. Ekstraksi terkadang menggunakan peralatan yang rumit, namun seringkali hanya menggunakan corong pisah. Teknik ini dapat digunakan sepanjang jangkauan konsentrasi (pada berbagai konsentrasi), dari konsentrasi kecil, misalkan pada isolasi kuantitas yang

Upload: reza-hananta

Post on 18-Jan-2016

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kejuruan

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM ekstraki

LAPORAN PRAKTIKUM

Nama : Reza HanantaKelas : XII Kimia IndustriMapel : Ekstraksi

I. Judul Percobaan

Ekstraksi Asam Benzoat Dari Pelarut Organik ( Ekstraksi Cair-cair)

II. Tujuan Percobaan

- Siswa dapat terampil dalam melakukan proses ekstraksi

- Siswa dapat menghitung ekstrak dari bahan olahan

- Siswa dapat mengetahui kondisi operasional optimum pada ekstraksi

III. Tinjauan Pustaka

Ekstraksi Asam-Basa

Ekstraksi merupakan metode pemisahan yang menyangkut perpindahan zat dari suatu

fasa ke fasa yang lain. Jika kedua fasa merupakan cairan yang tidak saling bercampur, disebut

ekstraksi cair-cair. Pada ekstraksi cair-cair suatu senyawa dipartisipasikan diantara dua

pelarut atau fasa.

Partisi zat-zat terlarut antara dua cairan yang tidak saling bercampur menawarkan banyak

kemungkinan yang menarik untuk pemisahan analitis, bahkan bila tujuan utamanya bukan

untuk menganalisis namun hanya sekedar preparatif. Ekstraksi terkadang menggunakan

peralatan yang rumit, namun seringkali hanya menggunakan corong pisah. Teknik ini dapat

digunakan sepanjang jangkauan konsentrasi (pada berbagai konsentrasi), dari konsentrasi

kecil, misalkan pada isolasi kuantitas yang sangat sedikit dari isotop-isotop bebas pengemban

yang diperoleh dengan transmisi dan transmutasi nuklir atau isolasi bahan industri yang

diproduksi berton-ton. Pemisahan ekstraksi biasanya bersih dalam artian tidak ada analog

kopresipitasi dengan system seperti itu.

Prinsip dasar ekstraksi adalah distribusi zat terlarut dalam dua pelarut yg tidak bercampur

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM ekstraki

MSDS Bahan

Asam Benzoat dalam Toulene

Asam Benzoat dalam toulene (C6H5COOH) merupakan bahan yang berbahaya karena

menyebabkan toksisitas akut serta menyebabkan iritasi pada mata. Bahan ini berbahaya jka

tertelan dan menyebabkan iritasi berat pada mata. Bahan ini memiliki siafat-sifat fisika dan

kimia yaitu berbentuk padat, berwarna putih, berbau ciri, memiliki pH sebesar  2,5-3,5 pada

20 oC (larutan jenuh). Bahan ini memiliki titik lebur sebesar 121-123 oC serta memiliki titik

didih sebesar  249 oC pada 1.013 hPa, titik nyala sebesar 121 oC dan memiliki kelarutan

dalam air sebesar 2,9 g/l pada 25 oC.

Asam Klorida

Asam klorida (HCl) merupakan bahan yang berbahaya. Bahan ini menyebabkan logam

berkarat, korosi kulit, dan  toksisitas sistemik organ target khusus. Bahan ini memiliki sifat-

sifat fisik dan kimia yaitu berbentuk cair, tidak berwarna, memiliki pH < 1 pada 20 oC,

memiliki titik lebur -50 oC, titik didih sebesar Ca. 90 oC pada 1.013 hPa.

Natrium Hidroksida

Natrium hidroksida (NaOH) merupakan reagen untuk analisis. Bahan ini diklasifikasikan

menjadi bahan yang berbahaya karena bahan ini menyebabkan korosi kulit dan membuat

logam berkarat. Bahan ini dapat merusak logam-logam dan menyebabkan luka bakar pada

kulit dan kerusakan mata yang serius.

IV. Alat dan Bahan

 

Alat Corong Pisah Beaker Glass Erlenmeyer Gelas Ukur Pipet tetes Corong Kaca Kertas pH Kertas Saring whatman No.42 Ovem dan Desikator Cawan Penguap Gegep

Bahan Toluen Larutan NaOH 10% Larutan HCl 10% Aquades Asam Benzoat

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM ekstraki

V. Prosedur Kerja

Cara Membuat Larutan NaOH 10% Melarutkan 10 gram NaOH dalam 100 mL air aquades

Cara membuat larutan HCl 10%

4 N=10. q .bjMr

Cara Kerja Praktikum :1 Membuat larutan bahan olahan terlebih dahulu. Pipet 80 mL toluen dan masukkan

sampel asam benzoat 8 gram ke dalam labu ukur.2 Masukkan bahan olahan kedalam corong pisah.3 Menambahkan 15 mL larutan NaOH 10%4 Mengocok campuran tersebut kemudian biarkan sampai terbentuk dua lapisan5 Memisahkan fase air ke dalam erlenmeyer6 Menambahkan 15 mL larutan NaOH 10% ke dalam lapisan toluen, kocok

kemudian biarkan terbentuk dua lapisan7 Memisahkan fase air ke dalam erlenmeyer dan tampung fase organiknya8 Membuat larutan HCl 10%9 Menambahkan larutan HCl 10% ke dalam setiap erlenmeyer yang berisi lapisan

air hingga pH < 210 Mengeringkan setiap endapan yang diperoleh dengan temperatur 50oC11 Menimbang setiap endapan yang telah kering12 Menghitung % asam benzoat yang dihasilkan

VI. Hasil Dan Pembahasan

Hasil Pengamatan

Campuran Toluene dan Asam Benzoat + NaOH 15 mL : terbentuk 2 lapisanPenambahan HCl :

Tetes HCl (kertas I) pH Tetes HCl (kertas II) pH100 7 10 13140 6 50 13260 5 120 5360 0 170 1

            Massa kertas saring I                           =  1,24 gram

            Massa kertas saring II                         =  1,2228 gram

            Massa kertas saring I + endapan = 8,55 gram

Massa kertas saring II + endapan = 2,6999 gram

           

Pembahasan

Percobaan ini merupakan percobaan ekstraksi cair-cair. Percobaan ini digunakan

untuk mengekstrak asam benzoat dari toulene dengan air. Dengan metode ini asam benzoat

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM ekstraki

diubah menjadi garam natrium benzoat yang larut dalam air dan tidak larut dalam toulene.

Fasa toulene dapat dipisahkan dari air yang mengandung natrium benzoat. Asam benzoat

dapat diperoleh kembali dengan pengasaman atau dengan penambahan larutan HCl sampai

pH ± 2. Karena asam benzoat tidak larut atau sedikit larut dalam air maka akan membentuk

endapan putih dari asam benzoat yang dpat dipisahkan dengan penyaringan.

Percobaan ini digunakan asam benzoat sebanyak 8 gram dalam 80 ml toulene dan

dimasukkan kedalam corong pisah dan ditambahkan 15 ml larutan NaOH 10 % dan dikocok

selama 5 menit. Tujuan dari penambahan NaOH yaitu untuk mengubah asam benzoat dalam

toulene menjadi garam natrium benzoat yang dapat larut dalam air dan tidak larut dalam

toulene, sehingga larutan akan memisah menjadi dua fase. Dimana terdiri dari fase toulene

dan fase larutan garam natrium benzoat dalam air. Penambahan NaOH dilakukan sebanyak 2

kali pengulangan yang bertujuan agar semua asam benzoat dalam toulena dapat bereaksi

secara keseluruhan dengan NaOH, sehingga dihasilkan asam benzoat secara maksimal.

Mekanisme reaksi antara asam benzoat dengan NaOH dapat dituliskan sebagai berikut:

Dari reaksi diatas diketahui bahwa hasil reaksi antara asam benzoat dalam toulene dengan

NaOH menghasilkan garam natrium benzoat dan air. Dari itu dapat ditarik kesimpulan bahwa

dalam air yang dihasilkan mengandung garam natrium benzoat.

            Air dari hasil ekstrak ditampung kedalam erlenmeyer dan diasamkan dengan

menggunakan larutan HCl 10 % hingga larutan memiliki pH sebesar < 2. Dalam percobaan

yang dilakukan, pH yang didapatkan sebesar 1. Sehingga muncul endapan putih yang berupa

endapan asam benzoat. Tujuan dari proses pengasaman ini yaitu untuk mereaksikan antara

garam natrium benzoat yang dihasilkan dengan asam, sehingga akan membentuk asam

benzoat yang berupa endapan putih yang tidak larut atau sedikit larut dalam air. Mekanisme

reaksi antara garam natrium benzoat dengan HCl dapat dituliskan sebagai berikut:

Reaksi diatas menunjukkan bahwa hasil reaksi dari garam natrium benzoat dengan

HCl menghasilkan Asam benzoat yang berupa padatan dan Natrium klorida yang berupa

cairan.

VII. Kesimpulan

Dari perobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

-          Pemisahan asam benzoat dalam toulena dapat dipisahkan dengan metode ekstraksi asam

basa.

-         Disebut ekstraksi asam basa karena digunakan senyawa asam dan basa sebagai reagen

dalam reksi.

- Endapan yang di dapat :

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM ekstraki

Kertas I : 8,55 – 1,24 = 7,31 gram

Kertas II : 2,6999 – 1,2228 = 1,4771 gram +

8,7871 gram

rendemen=8,7871 g8 g

x100 %=109 %

Daftar Pustaka

http://www.academia.edu/6304445/Laprak_kfof_as_benzoat

http://www.slideshare.net/meiancestor/percobaan-1-destilasi-dan-ekstraksi

http://vsitompul.blogspot.com/2013/04/pengolahan-limbah-cair-dengan.html

Praktikan, Instruktur,

Reza Hananta Aswan Syarief, S.T , S.T