laporan praktikum das

15
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan wilayah yang dikelilingi dan dibatasi oleh topografi alami berupa punggung bukit atau pegunungan, dimana presipitasi yang jatuh di atasnya mengalir melalui titik keluar tertentu (outlet) yang akhirnya bermuara ke danau atau laut. Batas‐batas alami DAS dapat dijadikan sebagai batas ekosistem alam, yang dimungkinkan bertumpang‐tindih dengan ekosistem buatan, seperti wilayah administratif dan wilayah ekonomi. Namun seringkali batas DAS melintasi batas kabupaten, propinsi, bahkan lintas negara. Suatu DAS dapat terdiri dari beberapa sub DAS, daerah Sub DAS kemudian dibagi‐ bagi lagi menjadi sub‐sub DAS. Komponen‐komponen utama ekosistem DAS, terdiri dari :m anusia, hewan, vegetasi, tanah, iklim, dan air. Masing‐ masing komponen tersebut memiliki sifat yang khas dan keberadaannya tidak berdiri‐sendiri, namun berhubungan dengan komponen lainnya membentuk kesatuan sistem ekologis (ekosistem). Manusia memegang peranan yang penting dan dominan dalam mempengaruhi kualitas suatu DAS. Gangguan terhadap salah satu komponen ekosistem akan dirasakan oleh komponen lainnya dengan sifat dampak yang berantai. Keseimbangan ekosistem 1

Upload: fendy-prabowo

Post on 30-Jun-2015

499 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan praktikum das

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan wilayah yang dikelilingi dan dibatasi oleh

topografi alami berupa punggung bukit atau pegunungan, dimana presipitasi yang jatuh di

atasnya mengalir melalui  titik keluar  tertentu  (outlet) yang  akhirnya  bermuara  ke  danau

atau laut. Batas‐batas  alami  DAS dapat dijadikan sebagai batas  ekosistem  alam,  yang

dimungkinkan bertumpang‐tindih  dengan  ekosistem  buatan,  seperti  wilayah  administratif

dan  wilayah  ekonomi. Namun seringkali  batas  DAS melintasi  batas  kabupaten,  propinsi,

bahkan lintas negara. Suatu DAS dapat terdiri dari beberapa sub DAS, daerah Sub DAS

kemudian dibagi‐bagi lagi menjadi sub‐sub DAS.

Komponen‐komponen  utama  ekosistem  DAS,  terdiri  dari  :manusia, hewan,  vegetasi,

tanah,  iklim,  dan  air. Masing‐masing komponen tersebut memiliki sifat yang khas dan

keberadaannya tidak berdiri‐sendiri, namun berhubungan dengan komponen lainnya membentuk

kesatuan  sistem ekologis  (ekosistem). Manusia  memegang peranan yang penting dan dominan

dalam mempengaruhi kualitas suatu DAS. Gangguan terhadap salah satu komponen ekosistem

akan dirasakan oleh  komponen  lainnya  dengan  sifat  dampak  yang  berantai. Keseimbangan

ekosistem akan terjamin apabila kondisi hubungan timbal balik  antar  komponen berjalan

dengan  baik  dan  optimal.  Kualitas interaksi  antar  komponen  ekosistem  terlihat  dari

kualitas  output ekosistem  tersebut.  Di  dalam  DAS  kualitas ekosistemnya  secara  fisik terlihat

dari  besarnya  erosi,  aliran  permukaan,  sedimentasi,  fluktuasi debit, dan produktifitas lahan.

Pemanfaatan sumberdaya alam dalam suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk berbagai

keperluan dapat memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positif ditunjukkan dengan

adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, sedangkan dampak

negatif berupa penurunan kuantitas dan kualitas lingkungan DAS. Mengingat degradasi

lingkungan jelas mengabaikan batas-batas politis sebagai batas pengelolaan sumberdaya alam,

maka daerah aliran sungai dapat dimanfaatkan sebagai satuan perencanaan dan pengelolaan

sumberdaya alam yang logis dari sisi pandang pengelolaan lingkungan. Untuk tercapainya

1

Page 2: laporan praktikum das

pembangunan DAS yang berkelanjutan perlu penyatuan/penyelarasan kegiatan pembangunan

ekonomi dan perlindungan lingkungan secara realistis melalui penyesuaian kegiatan

pengelolaan DAS dan konservasi daerah hulu kedalam kenyataan-kenyataan ekonomi dan

sosial.

Kondisi DAS Kahayan secara kasat mata telah banyak mengalami perubahan baik dalam

hal fluktuasi ketinggian air maupun dalam hal kualitas airnya. Mengacu pada kondisi tersebut,

dapat dikatakan bahwa telah terjadi pengelolaan DAS yang kurang baik. Oleh karena itu,

kedepan harus dilakukan perbaikan. Dan sesuai dengan konsep Pengelolaan DAS terpadu,

berbagai stakeholder (pemangku kepentingan) perlu diakomodasi baik dalam perencanaan

maupun dalam implementasi pengelolaan DAS.

1.2. Tujuan Praktikum

1. Mengidentifikasi berbagai stakeholder (pemangku kepentingan) dalam pengelolaan DAS

Kahayan, khususnya dalam wilayah Kota Palangka Raya.

2. Mengkonfirmasikan/mengidentifikasi isu-isu (permasalahan) yang terkait dengan

pengelolaan DAS dari setiap stakeholder pengelolaan DAS Kahayan

3. Mengidentifikasi bagaimana perubahan kondisi DAS Kahayan dengan waktu dan

mengekplorasi bagaimana kondisi tersebut berubah

4. Mengidentifikasi berbagai alternatif untuk menangani isu/permasalahan

2

Page 3: laporan praktikum das

II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Pengelolaan DAS

Pengelolaan  DAS  adalah  pengelolaan  sumberdaya  alam  dan  buatan yang  ada di

dalam DAS secara rasional dengan  tujuan untuk mencapai  keuntungan  yang maksimum

dalam waktu yang  tidak  terbatas  dengan  resiko  kerusakan  seminimal mungkin.  Dalam

konteks yang  lebih luas  pengelolaan  DAS  dapat  dipandang  sebagai  suatu  system

sumberdaya, satuan pengembangan sosial ekonomi, dan satuan pengaturan tata ruang.

II.2. Tujuan Pengelolaan DAS

Tujuan pengelolaan DAS terpadu adalah membantu masyarakat mengembangkan visinya

tentang apa yang mereka inginkan terhadap DAS yang berada di daerah mereka, misalnya dalam

10 tahun ke depan, dan mencari strategi untuk mencapai visi tersebut. Program ini hanya

menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan strategi yang secara kritis dipicu

oleh faktor pemicu dan mengembangkan kelembagaan masyarakat yang dibutuhkan untuk

memenuhi visi tersebut.

Maksud pengelolaan DAS terpadu adalah suatu pendekatan yang melibatkan teknologi

tepat guna dan strategi sosial untuk memaksimalkan pengembangan lahan, hutan, air dan

sumebrdaya manusia dalam suatu daerah aliran sungai, yang bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan manusia secara berkesinambungan. Dengan kata lain pengelolaan DAS ini bertujuan

agar generasi masa depan dapat menikmati sumberdaya alam yang lebih sehat dan lebih

produktif dari generasi sekarang. Di masa mendatang penduduk jangan lagi dianggap hanya

penerima manfaat, tetapi mereka harus ikut berpartisipasi aktif mulai dari perencanaan,

pembuatan anggaran dan pelaksanaan kegiatan di lapangan.

3

Page 4: laporan praktikum das

II.3. Deskripsi Sungai Kahayan

Kondisi Umum

Sungai Kahayan terletak pada 30 20’43,60” S 1140 02’23,00” T. Luasnya mencapai

81,648 km2. Dengan panjang sungai 600 km, kedalaman 7 m, dan lebar 500 m.

Geomorfologi

Kondisi morfologi Kalimantan Tengah sebagian besar adalah dataran rendah,

terutama pada bagian Selatan yang berupa pantai, rawa-rawa, perbukitan dan pasang surut.

Sedangkan pada bagian tengah terdiri dari rawa, perbukitan dan hutan tropis. Bagian Utara

terdiri dari perbukitan dan pegunungan, karena terdapat pegunungan Muller dan Sehwaner

yang membentang dari barat ke timur.

Sungai Kahayan memiliki kemiringan kurang dari 0-2 persen seluas 4.955.724 Ha

(32,22 %). Di sungai Kahayan tanah yang ditemukan umumnya memiliki kedalaman 60-

90 cm. Tanah-tanah dangkal terdapat dibagian hulu yaitu lebih kecil dari 30 cm dan biasanya

berbatu. Di bagian tengah terdapat tanah dangkal, karena lapisan tanah yang dapat digunakan

akar sangat tipis sekali.

Geologi

Jenis Tanah-tanah yang terdapat di Kalimantan Tengah diantaranya adalah tanah

Regosol, podsol dan gambut. Dari bagian tengah sampai dengan selatan tanah-tanah yang

termasuk dangkal adalah gambut dan tanah endapan laut. Wilayah Kalimantan Tengah

khususnya di tepi sungai Kahayan terdapat tanah bertekstur halus seluas 5.797.499 Ha (37,69

%), berstruktur sedang seluas 4.307.368 Ha (28,01) berstruktur kasar seluas 2.623.878 Ha (17,06

%) gambut seluas 2.651.255 Ha (17,24%). Di sungai Kahayan ditemukan erosi akibat pengikisan

tanah, hal ini dikarenakan sekarang telah ditemukannya bekas penebangan hutan dan jalan HPH

serta adanya lokasi penambangan emas.

4

Page 5: laporan praktikum das

Sosial dan Ekonomi

Sungai Kahayan merupakan sarana angkutan utama, disamping itu lahan-lahan ditanggul

sungai mempunyai tingkat kesuburan yang lebih baik, sehingga lebih menguntungkan sebagai

daerah budidaya, namun dengan telah dibukanya jalur jalan darat, maka pemanfaatan lahan

untuk pertanian tanaman pangan ditepian ruas jalan sudah mulai nampak.

Untuk mempercepat pertumbuhan perekonomian di daerah Kalimantan Tengah, yaitu

dimanfaatkannya sungai Kahayan sebagai sarana transportasi. Salah satu upayanya adalah

peningkatan pembangunan prasarana perhubungan darat. Pembangunan tersebut diarahkan untuk

membuka keterisolasian daerah yang selama ini sebagian besar sarana perhubungan melalui

sungai. Jika musim kemarau sungai menjadi dangkal, maka sarana perhubungan sungai berupa

kapal baik besar maupun kecil tidak dapat berlayar. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan

ekonomi daerah pedalaman menjadi lamban. Selain sungai sebagai sarana transportasi di

Kalimantan Tengah juga digunakan kanal sebagai sarana penghubung dari sungai yang satu

dengan yang lain, dan dalam rangka membuka keterisolasian suatu daerah.

5

Page 6: laporan praktikum das

III. BAHAN DAN METODE

III.1. WAKTU DAN TEMPAT

Praktikum lapang pengelolaan DAS ini dilaksanakan pada hari rabu dan kamis, pada

tanggal 29 dan 30 Desember 2010, bertempatdi instansi pemerintahan/LSM/masyarakat.

III.2. BAHAN DAN ALAT

Bahan dan alat yang digunakan adalah alat-alat tulis, serta kamera untuk dokumentasi.

III.3. METODE KEGIATAN

1. Identifikasi berbagai (semua) stakeholder (pemangku kepentingan) dalam DAS

Kahayan khususnya di wilayah Kota Palangka Raya. Ingat: stakeholder dapat terdiri

dari instansi pemerintah, LSM, masyarakat.

2. Menggali informasi (dari setiap stakeholder yang berhasil diidentifikasi) mengenai :

a. Permasalahan yang ada dalam DAS Kahayan (missal banjir, kekeringan,

kualitas air dsb).

b. Kondisi DAS Kahayan menurut perspektif seluruh stakeholder, kapan mulai

terjadi perubahan kondisinya, mengapa (apa penyebab) terjadi perubahan

tersebut.

c. Alternatif cara menangani permasalahan tersebut.

3. Membuat laporan akhir bersama-sama untuk seluruh peserta mata kuliah Pengelolaan

DAS.

6

Page 7: laporan praktikum das

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Hasil Pengamatan

Tabel Pengamatan Lapang

No. Nama

Instansi/LSM/Masyarakat

Permasalahan Cara Mengatasi

1 PDAM Banjir Dengan menggunakan bahan liat (kaolin)

2 Pak Boson (tambak) Banjir Dibiarkan dan diberi vitamin ikan

3 BPDas Kahayan Erosi, banjir, kekeringan Pengelolaan DAS harus secara terpadu karena mencakup lintas daerah administratif, melibatkan multi- sektor dan multi pihak (pemerintah, swasta dan masyarakat)

4 BLH Kualitas Air Partisipasi para pihak secara positif merupakan hal yang sangat penting dikembangkan dalam pemanfaatan sumberdaya alam karena hal tersebut secara langsung menetukan kondisi baik buruknya lingkungan DAS

7

Page 8: laporan praktikum das

IV.2. Pembahasan

DAS Kahayan merupakan salah satu DAS yang terdapat di Kalimantan Tengah. Saat ini

DAS Kahayan mengalami kerusakan ekosistem akibat hutannya terus dibabat, kondisi sebagian

sungai dan anak-anak sungainya juga rusak, terus mendangkal, bahkan di antaranya ada yang

tercemar akibat penggunaan merkuri dalam kegiatan penambangan emas tanpa izin dan

tercemar limbah rumah tangga. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk menanggulangi hal

tersebut.

Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan didapati bahwa beberapa permasalahan yang

tejadi di DAS adalah erosi, banjir, kekeringan, kualitas air, dan sebagainya. Untuk masalah

banjir terjadi akibat erosi didaerah hulu yang dikarenakan pengelolaan lahan didaerah tersebut

yang tidak tepat, sedangkan untuk masalah banjir menyebabkan sungai rungan meluap sehingga

mengakibatkan arus sungainya masuk kedalam arus sungai Kahayan yang menyebabkan

permasalahan yaitu air bersifat masam.

Cara menangani masalah-masalah tersebut antara lain dengan menggunakan bahan liat

(kaolin), dibiarkan dan diberi vitamin ikan, pengelolaan DAS harus secara terpadu karena

mencakup lintas daerah administratif, melibatkan multi-sektor dan multi pihak (pemerintah,

swasta dan masyarakat), partisipasi para pihak secara positif merupakan hal yang sangat penting

dikembangkan dalam pemanfaatan sumberdaya alam karena hal tersebut secara langsung

menetukan kondisi baik buruknya lingkungan DAS

8

Page 9: laporan praktikum das

V. PENUTUP

V.1. Kesimpulan

Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan wilayah yang dikelilingi dan dibatasi oleh

topografi alami berupa punggung bukit atau pegunungan, dimana presipitasi yang jatuh di

atasnya mengalir melalui  titik keluar  tertentu  (outlet) yang  akhirnya  bermuara  ke  danau

atau laut, Komponen‐komponen  utama  ekosistem  DAS,  terdiri  dari  :manusia, hewan,

vegetasi, tanah,  iklim,  dan  air. Masing‐masing komponen tersebut memiliki sifat yang khas

dan keberadaannya tidak berdiri‐sendiri, namun berhubungan dengan

komponen lainnya membentuk kesatuan  sistem ekologis  (ekosistem).

Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan didapati bahwa beberapa permasalahan yang

tejadi di DAS adalah erosi, banjir, kekeringan, kualitas air, dan sebagainya. Cara menangani

masalah-masalah tersebut antara lain dengan menggunakan bahan liat (kaolin), dibiarkan dan

diberi vitamin ikan, pengelolaan DAS harus secara terpadu karena mencakup lintas daerah

administratif, melibatkan multi-sektor dan multi pihak (pemerintah, swasta dan masyarakat),

partisipasi para pihak secara positif merupakan hal yang sangat penting dikembangkan dalam

pemanfaatan sumberdaya alam karena hal tersebut secara langsung menetukan kondisi baik

buruknya lingkungan DAS.

V.2. Saran

Agar dapat dibuat laporan lanjutan yang berhubungan dengan pemasalahan DAS, sehingga

dapat memperoleh pengetahuan baru mengenai hal tersebut.

9

Page 10: laporan praktikum das

DAFTAR PUSTAKA

Waryono., T. 2005. Ancaman degradasi kawasan tandon air dan aspek pengelolaanya

Lokakarya Aliran Permukaan dan Pengendalian Banjir Sejak dari Sumbernya, Bogor 24-25

Pebuari 2005. Hotel Salak Bogor.

__________, 2000. Pemulihan segara anakan kunci atasi banjir daerah Sidareja dan

sekitarnya. Diskusi Pengembangan Segara Anakan Cilacap. Kapal Baruna-Nusakambangan,

Departemen Kelautan dan Perikanan.

__________, 2000. Bentuk Struktur dan Lingkungan Fisik Sungai, diskusi Ekologi

Perairan Program Pascasarjana Biologi Universitas Indonesia. FMIPA-UI. Depok 2000.

__________, 2000. Kajian penutupan vegetasi berdasarkan liputan penutupan lahan.

Seminar hasil-hasil penelitian, Lembaga Penelitian Universitas Indonesia Anggaran 1999-2000.

__________, 2000. Hutan dan Perilaku Air. Majalah Forum Komunikasi Dinas

Kehutanan Provinsi DKI Jakarta. Edisi-II Juli, tahun 2000.

__________, 2000. Komponen lingkungan, konsep dan peran sistem infoormasi dalam

pengelolaan DAS. Naskah Kuliah Pengelolaan DAS Departemen Geografi FMIPA-UI.

__________, 2000. Konsepsi Dasar Pengelolaan Sumberdaya Alam. Studi Pustaka,

naskah Kuliah Pengelolaan DAS Departemen Geografi FMIPA-UI.

__________, 2007. Pengelolaan Kawasan Konservasi Sempadan Sungai, Studi Kasus

Ciliwung. Naskah akademik dalam rangka rapat koordinasi penetapan status ekologis Sungai

Ciliwung segmen perbatasan Kota Depok-DKI Jakarta. BPLHD, Jakarta 30 Juli 2007

_________, 2007. Efektifitas Dan Efesiensi Pengelolaan Kawasan Hutan Berbasis Satu

Kesatuan Ekosistem. Seminar Nasional Penjabaran PP. No.6 Tahun 2007. Departemen

Kehutanan, Jakarta 7 September 2007.

10