laporan praktikum biodas uh

33
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR PERCOBAAN II FOTOSINTESIS NAMA : DARMAYANTI HAEDAR NIM : G31113310 HARI/TANGGAL : SENIN/ 10 MARET 2014 KELOMPOK : III (TIGA) ASISTEN : RUSLI LABORATURIUM BIOLOGI DASAR

Upload: darmayanti-haedar

Post on 20-Jun-2015

413 views

Category:

Education


20 download

DESCRIPTION

pengamanan data sebelum laptop diinstall -_-

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan praktikum biodas UH

LAPORAN PRAKTIKUMBIOLOGI DASAR

PERCOBAAN II

FOTOSINTESIS

NAMA : DARMAYANTI HAEDAR

NIM : G31113310

HARI/TANGGAL : SENIN/ 10 MARET 2014

KELOMPOK : III (TIGA)

ASISTEN : RUSLI

LABORATURIUM BIOLOGI DASAR

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2014

Page 2: Laporan praktikum biodas UH

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karbohidrat merupaka sumber utama bagi tubuh. Pada tumbuhan

karbohidrat terdapat selulosa, yaitu senyawa memebentuk dinding sel tumbuhan.

Energy yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energy

matahari. Karbohidrat, dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbondioksida dan

air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam dain. Selanjutnya glukosa

yang terjadi diubah menjadi amilum dan disimpan pada bagian lain, misalnya

pada buah dan umbi. Proses pembentukan glukosa dari karbon dioksida air

disebut proses fotosintesis (Poedjiadi, 1994).

Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai

klorofil. Proses ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara

pigmen hijau daun yaitu klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Cahaya matahari

merupakan sumber energi utama dari proses fotosintesis melalui reaksi terang.

Proses fotosintesis terbagi atas dua tahap yaitu; reaksi terang dan reaksi gelap.

Pada reaksi terang akan menghasilkan ATP dan NADPH2, selanjutnya masuk ke

reaksi gelap, dimana hasil dari reaksi terang ATP NADPH2 direduksi oleh

karbondioksida menjadi glukosa (Tim dosen biologi MKU, 2010).

Selain itu, fotosintesis juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kurangnya

pengetahuan tentang proses fotosintesis dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

baik faktor internal maupun faktor eksternal yang melatarbelakangi dilakukannya

percobaan tentang fotosintesis ini. Disamping itu percobaan ini ingin

membuktikan apakah benar atau tidak bahwa dalam proses fotosintesis dihasilkan

Page 3: Laporan praktikum biodas UH

glukosa dan dilepaskan oksigen. Oleh karena itu, penulis ingin mendapatkan

pemahaman terhadap hal tersebut dan mencoba melakukan percobaan fotosintesis

(dalam hal ini percobaan Sachs dan Ingenhousz).

1.2 Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari percobaan fotosintesis ini, yaitu :

a. Membuktikan proses fotosintesis akan menghasilkan glukosa

b. Membuktikan proses fotosintesis melepaskan O2 atau oksigen

1.3 Waktu dan Tempat Percobaan

Percobaan ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 10 Maret 2014 dari

pukul 13.30 - 16.30 wita. Bertempat di Laboratorium Biologi Dasar, Jurusan

Biologi, Fakultas Matekatika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Hasanuddin, Makassar.

BAB II

Page 4: Laporan praktikum biodas UH

TINJAUAN PUSTAKA

Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki oleh tanaman berhijau daun ialah

kemampuan menyerap energi matahari dan mengubahnya menjadi energi kimia

melalui proses yang dikenal dengan fotosintesis. Tempat berlangsungnya

fotosintesis pada daun organel yang disebut plastida. Organel yang mengandung

klorofil disebut kloroplas. Fotosintesis adalah salah satu bagian dari proses

anabolisme yang hanya dapat berlangsung jika ada cukup cahaya. Dalam proses

fotosintesis CO2 dan air diubah menjadi karbohidrat dan O2 yang dilepaskan ke

atmosfir. Karbohidrat sederhana yang dihasilkan fotosintesis melalui proses

anabolisme selanjutnya diubah menjdi protein, lemak, asam nukleat dan molekul

organik lainnya (Tim Dosen Biologi MKU, 2005).

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau

energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri

dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan

energi cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi

yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting

bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar

oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi

melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof (Kimball,

2002).

Fotosintesis ialah suatu proses pembentukan zat organik dari zat anorganik

dengan bantuan cahaya matahari sebgai sumber energi utamanya. Proses ini

terjadi pada tumbuhan dan bakteri tertentu. Cahaya matahari membawa unit-unit

energi yang disebut foton dan eneri inilah yang memegang peran penting dalam

Page 5: Laporan praktikum biodas UH

proses fotosintesis tersebut. Ditinjau dari segi produknya, proses fotosintesis

menghasilkan karbohidrat dan oksigen dari karbondioksida dan air. Sedangkan

dari segi energy, proses fotosintesis mengubah energi matahari menjadi energi

kimia yang tersimpan dalam karbohidrat tersebut. Secara sederhana, reaksi

pembentukan karbohidrat ini dapat ditulis sebagai berikut (Poedjiadi, 1994) :

6CO2 + 6H2O Cahaya Matahari

Klorofil→ C6H12O6 + 6CO2 + Energi

Proses fotosintesis dapat dibagi dalam dua kelompok proses kimia yang

saling berkaitan. Pertama ialah proses pembentukan adenosintrifosfat (ATP) dan

NADPH yang menggunakan cahaya matahari dan karenanya disebut terang (light

reaction). Pada reaksi terang terjadi pemecahan air menjadi Hidrogen dan

Oksigen dengan reaksi (poedjiadi, 1994):

2 H2O 2 H2 + O2

Proses kedua ialah reaksi gelap (night reaction) yang terjadi setelah reaksi

ini ialah reaksi pembentukan karbohidrat. Reaksi ini tidak menggunakan energi

matahari, tetapi menggunakan energi kimia dari ATP yang terbentuk pada

kelompok reaksi pertama. Pada dasarnya rekasi ini membentuk heksosa dari CO2

dengan jalan reduksi dengan menggunakan NADPH sebagai reduktor dan ATP

sebagai sumber energi. Pembentukan heksosa ini menggunakan ribulosa-1,5-

difosfat (RuDP) dan berlangsung secra beulang. Siklus ini dinamakan siklus

Calvin, karena Calvin-lah yang mengemukakannya, beriku reaksinya (Poedjiadi,

1994) :

6 RuDP + 6CO2 + 18 ATP + 12 NADPH + 12H+ 6 RuDP + Heksosa

+ 18 Pi + 18 ADP +12 NADP+

Page 6: Laporan praktikum biodas UH

Energi yang terkandung dalam karbohidrat pada dasarnya berasal dari

energi matahari. Karbohdrat, dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbon

dioksidasi dan air dengan bantuan sinar matahri dan klorofil dalam daun.

Selanjutnya glukosa yang terbentuk diubah menjdai amilum dan disimpan pada

bagian lain, misalnya pada buah dan umbi. Proses pembentukan glukosa dari

karbondioksida dan air disebut proses fotosintesis (Poedjiadi, 1994).

Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis,

diantanya (Poedjiadi, 1994):

Intensitas cahaya, laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.

Konsentrasi karbon dioksida, semakin banyak karbon dioksida di udara,

makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk

melangsungkan fotosintesis.

Suhu, enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat

bekerja jika pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat

seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.

Kadar air, kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup

menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju

fotosintesis.

Kadar fotosintat, jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju

fotosintesis akan naik, bila kadar fotosintat bertambah lajunya akan berkurang

Tahap pertumbuhan, laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang

sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin

dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan

makanan untuk tumbuh.

Page 7: Laporan praktikum biodas UH

Pada percobaan ini bahan yang digunakan ada dua, yaitu; Mangifera indica dan

Hydrilla verticillata dengan klasifikasi sebagai berikut (Tjirosoepomo, 2010) :

Daun Mangga Mangifera Indica

Regnum : Plantae

Divisio : Soermatophyta

Sub-divisio : Angiospermae

Class : Dicotyledoneae

Ordo : Sapindales

Familia : Anancandiceae

Genus : Mangifera

Species : Mangifera Indica

Tanaman Hydrilla verticillata

Regnum : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub-divisio : Angiospermae

Class : Monocotyledoneae

Ordo : Arismatales

Familia : Hydrocaritaceae

Genus : Hydrilla

Species : Hydrilla verticillata

Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan

amilum. Dalam percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang

sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus,

dimasukkan kedalam alkohol dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan

Page 8: Laporan praktikum biodas UH

bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah

menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).

Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak

berfotosintesis. Percobaan ini berdasar pada ciri hidup yang hanya dimiliki oleh

tumbuhan hijau yaitu kemampuan dalam menggunakan karbon dioksida dari

udara untuk diubah menjadi bahan organik serta direspirasikan /dessimilasi bahan

organik dalam tubuhnya sehingga zat organik itu bisa digunakan untuk aktivitas

makhluk hidup (Malcome, 1990).

Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz

(1730-1799). Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di

bumi, dengan fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik

secara langsung maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan

dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang berisi

air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung

reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik

matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu

yang menandakan adanya oksigen (Kimball, 1993).

Page 9: Laporan praktikum biodas UH

BAB III

METODE PERCOBAAN

III.1 Alat

Adapun alat- alat yang dipergunakan dalam percobaan ini meliputi kertas

timah (aluminium foil), penjepit tabung reaksi (gegep kayu), alkohol 95%, air,

gelas piala, kaki tiga, bunsen, tabung reaksi, dan corong dan spiritus.

III.2 Bahan

Adapun bahan- bahan yang dipergunakan dalam percobaan ini meliputi:

tanaman berdaun lebar, dalam hal ini mempergunakan daun mangga (Mangifera

indica), dan tanaman Hydrilla verticillata Hoyle

III.3 Cara Kerja

III.3.1 Percobaan Sachs

Adapun prosedur kerja dari percobaan sachs sebagai berikut :

1.   Menutup sebagian dari permukaan daun mangga dengan menggunakan kertas

timah (aluminium foil) dan menjepit rapat daun tersebut dengan menggunakan

paper clip. Daun yang digunakan adalah daun yang tidak memiliki cacat seperti

adanya bintik-bintik, belang-belang, dll, tidak terlalu mudah dan tidak tua,

daun tidak dipetik saat ditutup kertas timah, tapi tetap dalam keadaan utuh

dipohonnya. Dibiarkan selama satu minggu.

2.   sebelum malam, daun yang tersebut dipetik lalu kertas timah (aluminium foil)

pada bagian daun yg tertutupi dibuka dan memasukkan atau mencelupkan ke

dalam air mendidih selama 15- 30 menit hingga daun tersebut menjadi layu.

Page 10: Laporan praktikum biodas UH

3. Mengangkat daun tersebut menggunakan penjepit dan mencelupkannya

kedalam alkohol mendidih selama 3 menit

4.   Mengangkat daun tersebut dan mencelupkannya kembali kedalam larutan JKJ

selama 5 menit, selanjutnya mengangkat kembali daun tersebut dan

membilasnya dengan menggunakan air yang mengalir agar sisa larutan JKJ

hilang.

5.   Mengamati perubahan warna pada daun mulai dari daun yang telah dipetik

hingga dibilas dari larutan JKJ. Warna hitam menunjukkan adanya amilum

sebagai hasil dari fotosintesis.

III.3.2 Percobaan Ingenhousz

III.3.2.1 Percobaan Ingenhousz Reaksi Terang

Adapun prosedur percobaan ingenhousz pada reaksi terang sebagai berikut :

1.   Memasukkan Hydrilla verticillata ke dalam gelas piala, dan mengisi gelas

piala dengan air.

2.   Memasukkan corong terbalik ke dalam gelas piala sedemikian rupa sehingga

Hydrilla verticillata semuanya berada di bawah corong.

3.   Menutup pangkal corong tersebut dengan tabung reaksi terbalik yang berisi

sejumlah air.

4.   Menempatkan percobaan ini dibawah matahari.

5. Mengamati gelembung- gelembung udara yang terbentuk di dasar tabung reaksi

setiap 5 menit sekali.

6. Mencatat jumlah gelembung-gelembung udara yang terbentuk di dasar tabung

reaksi setiap 5 menit sekali, dimulai dari 5 menit pertama sampai 20 menit

keempat.

Page 11: Laporan praktikum biodas UH

III.3.2.2 Percobaan Ingenhousz Reaksi Gelap

Adapun prosedur percobaan ingenhousz pada reaksi gelap sebagai berikut :

1.   Memasukkan Hydrilla verticillata ke dalam gelas piala, dan mengisi gelas

piala dengan air.

2.   Memasukkan corong terbalik ke dalam gelas piala sedemikian rupa sehingga

Hydrilla verticillata semuanya berada di bawah corong.

3.   Menutup pangkal corong tersebut dengan tabung reaksi terbalik yang berisi

sejumlah air.

4.   Menempatkan percobaan ini diruang tertutup.

5. Mengamati gelembung- gelembung udara yang terbentuk di dasar tabung reaksi

setiap 5 menit sekali.

6. Mencatat jumlah gelembung-gelembung udara yang terbentuk di dasar tabung

reaksi setiap 5 menit sekali, dimulai dari 5 menit pertama sampai 20 menit

keempat.

Page 12: Laporan praktikum biodas UH

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil

IV.1.1 Hasil Percobaan Sachs

Adapun gambar dari hasil pengamatan yang diperoleh dari percobaan

sachs sebagai berikut :

Page 13: Laporan praktikum biodas UH

Berikut tabel hasil pengamatan dari percobaan Sachs :

Tabel 01: Hasil Percobaan Sach

NO PERLAKUANKETERANGAN

Tertutup Tidak tertutup

1 Aluminium foil pada

daun di buka

Setelah daun yang

tertutupi aluminium

foil dibuka, bagian

daun tersebut

berwarna hijau mua

Daun yang tidak tertutupi

aluminium foil berwarna

hijau tua

2 Dimasukkan ke

dalam air mendidih

(10-15 menit)

Berwarna hijau muda

layu dan sedikit

kekuningan

Berwarna hijau tua layu

3 Direndam dalam

alkohol mendidih

(3-5 menit)

Berwarna hijau muda

kekuningan dan pudar

Berwarna hijau tua

kekuningan

4 Direndam dalam

larutan JKJ

(3 menit)

Berwarna orange tua

kecoklatan bata

Berwarna hitam

5 Setelah dibilas dari

larutan JKJ

Berwarna orange bata Berwarna biru tua

kehitaman

Page 14: Laporan praktikum biodas UH

IV.1.2 Hasil Percobaan Ingenhousz

IV.1.2.1 Percobaan Ingenhousz Reaksi Terang

Adapun gambar hasil percobaan Ingenhousz terhadap reaksi terang dapat

dilihat sebagai berikut :

Berikut adalah tabel dari hasil percobaan Ingenhousz reaksi terang:

Tabel 02: Hasil Percobaan Ingenhousz Reaksi Terang

Waktu Percobaan

(menit)Jumlah Gelembung

Banyak Gelembung yang

dihasilkan

5 12 +

10 20 ++

15 22 +++

20 32 ++++

IV.1.2.2 Percobaan Ingenhousz Reaksi Gelap

Page 15: Laporan praktikum biodas UH

Adapun gambar hasil percobaan ingenhousz terhadap reaksi gelap sebagai

berikut :

Berikut adalah tabel dari hasil percobaan Ingenhousz reaksi gelap :

Tabel 03 : Hasil Percobaan Ingenhousz Reaksi Gelap

Waktu Percobaan (menit) Jumlah GelembungBanyak Gelembung yang

dihasilkan

5 14 ++++

10 10 +++

15 4 ++

20 1 +

Keterangan tabel hasil percobaan Ingenhousz:

+ = ada

Page 16: Laporan praktikum biodas UH

++ = banyak

+++ = lebih banyak

++++ = banyak sekali

IV.2 Pembahasan

Fotosintesis adalah suatu proses biologi yang kompleks, proses ini

menggunakan energi matahari yang dapat dimanfaatkan oleh kloropil yang

terdapat dalam kloroplas. Fotosintesis selain memerlukan cahaya matahari sebagai

bahan bakar juga memerlukan karbondioksida dan air sebagai bahan anorganik

yang akan diproses untuk menghasilkan karbohidrat dan melepaskan oksigen.

Reaksi yang terjadi saat fotosintesis adalah :

6CO2 + 6H2O Cahaya Matahari

Klorofil→ C6H12O6 + 6CO2 + Energi

Dari reaksi tersebut, menjelaskan bahwa dalam proses fotosintesis

diperlukan cahaya atau sinar matahari sebagai sumber energi dan klorofil untuk

membentuk senyawa gula berupa glukosa, fruktosa, dan amilum.. Pada percobaan

pertama, yaitu percobaan Sachs bertujuan untuk membuktikan bahwa fotisntesis

menghasilkan amilum. Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan

sachs diantaranya adalah dau mangga Mangifera indica, air dal alkohol untuk

merebus daun, gelas piala sebagai wadah air dan alkohol, penjepit tabung

digunakan untuk memasukkan daun kedalam air dan alkohol mendidih, kaki tiga

dan spiritus untuk memanaskan air dan alkohol.

Menguji ada tidaknya amilum yang terdapat pada daun dilakukan dengan

merebus daun mangga Mangifera indica pada air mendidih selama 10-15 menit,

hal ini dilakukan agar sel dalam daun mati dan menjadikan sel-sel daun lebih

permeabel terhadap yodium atau larutan JKJ. Warna daun ditutup aluminium foil.

Page 17: Laporan praktikum biodas UH

Setelah merebus daun dengan air, daun dimasukkan dalam alkohol mendidih

selama 3-5 menit bertujuan untuk melarutkan klorofil pada daun dan menjadikan

amilum lebih mudah bereaksi dengan larutan JKJ. Daun yang telah direbus

dengan alkohol dan dibilas dengan air selanjutnya di masukkan kedalam larutan

JKJ guna melihat apakah daun tersebut mengandung glukosa/amilum. Perlakuan

ini membuat daun tidak ditutupi aluminium foil menjadi berwarna biru kehitam-

hitaman yang menunjukkan adanya amilum dalam jaringan daun, sedangkan daun

yang ditutupi aluminium foil berwarna orange bata yang menunjukkan bahwa

pada bagian jaringan daun tersebut tidak terdapat amilum.

Perbedaan warna antara daun yang tertutup kertas aluminium foil dengan

bagian daun yang terbuka yaitu pada daun yang tidak ditutupi aluminium foil akan

tampak warna biru kehitam-hitaman yang menandai bahwa pada daun

mengandung amililu dan telah terjadi proses fotosintesis. Hal ini disebabkan

karena aluminium foil mempunyai sifat memantulkan cahaya matahari sehingga

fotosintesis tidak dapat berlangsung. Berbeda dengan daun yang tidak ditutupi

degnan aluminium foil, dau yang ditutupi aluminium foil akan tampak berwarna

orange coklat bata yang menandakan tidak ada amilum yang terkandung pada

bagian daun tersebut. Dari perbedaan warna yang terjadi atas perbedaan

perlakuan menunjukkan bagian daun yang berbeda warna disebabkan oleh faktor

kurangnya cahaya matahari, sehingga daun tersebut tidak dapat melaksanakan

fungsi fisiologisnya (dalam hal ini fotosintesis) secara sempurna. Dengan kata

lain, secara umum fotosintesis hanya dapat berlangsung jika ada cahaya matahari

yang cukup mengenai permukaan daun yang ditandai dengan adanya amilum pada

daun. Proses pembentukan karbohidrat pada fotosintesis, daun yang diberi

perlakuan dengan dimasukkan kedalam air mendidih menyebabkan daun yang

Page 18: Laporan praktikum biodas UH

ditutupi aluminium foil berwarna hijau muda layu dan sedikit kekuningan,

sedangkan pada bagian dau yang tidak tertutupi aluminium foil berwarna hijau tua

layu. Kemudian dimasukkan dalam alkohol panas mengakibatkan pigmen daun

jadi semakin luntur. Daun yang semula berwarna hijau tua berubah menjadi hijau

tua pudar kekuningan dan daun yang semula berwarna hijau muda berubah

menjadi hijau kekuningan. Hal ini dimaksudkan agar ada tidaknya amilum pada

daun dapat terlihat dengan jelas setelah daun tersebut dicelupkan ke dalam larutan

JKJ. Perebusan dilakukan agar sel dalam daun mati dan menjadikan sel-sel daun

lebih permeabel terhadap larutan JKJ. Memasukkan daun dalam alkohol bertujuan

untuk melarutkan klorofil dan menjadikan amilum lebih mudah bereaksi dengan

larutan JKJ. Memasukkan daun dalam alkohol panas selama 3-5 menit bertujuan

untuk melarutkan klorofil dan menjadikan amilum lebih mudah bereaksi dengan

larutan JKJ.

Perlakuan ini membuat daun menjadi berwarna biru kehitam-hitaman yang

menunjukkan adanya amilum dalam jaringan daun. Larutan JKJ disini berfungsi

untuk memberikan warna pada daun agar dapat dibedakan bagian daun yang

mengandung amilum dan tidak. Setelah dimasukkan dalam larutan JKJ, daun yang

tidak ditutup aluminium foil sebelumnya berwarna biru kehitaman dan di bagian –

bagian yang tidak ditutupi lainnya, sedangkan bagian tengahnya atau bagian yang

ditutupi berwarna sedikit lebih cerah yaitu orange bata. Hal ini disebabkan karena

pada bagian yang ditutup tidak terjadi proses fotosintesis, sehingga dibagian

tersebut tidak terdapat amilum yang ditunjukkan oleh warna biru tua kehitaman.

Sedangkan pada daun yang tidak ditutup warna biru tua kehitamannya akan

merata diseluruh bagiannya, karena pada seluruh bagian permukaan daun terjadi

proses fotosintesis.

Page 19: Laporan praktikum biodas UH

Percobaan kedua yaitu percobaan Ingenhousz akan membuktikan bahwa

fotosintesis menghasilkan Okasigen. Adapun alat dan bahan yang digunakan

diantaranya adalah tanaman Hydrilla verticillata, air, gelas piala sebagai wadah

hydrilla dan air , tabung reaksi untuk menutupi corong gelas, dan corong gelas

untuk menutupi hydrilla. Percobaan ini dimulai dengan membuat rangkaian

percobaan Ingenhousz lalu meletakkannya di bawah sinar matahari, selanjutnya

diamati jumlah gelembung yang muncul pada corong. Berdasarkan data

percobaan di atas diperoleh data bahwa pada tanaman Hydrilla yang diletakkan di

bawah corong mengalami kenaikan laju fotosintesis yang ditandai dengan makin

bertambahnya gelembung-gelembung yang dihasilkan.

Hydrilla verticillata dimasukkan ke dalam yang terlebih dahulu telah

dilengkapi dengan corong penutup dan gelas kimia, kemudian dimasukkan air

yakinkan pada saat air memenuhi gelas beaker dan masuk kedalam gelas kimia

tidak terdapat gelembung udara dari luar. Gelas beaker yang berisi air ini

diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari langsung. Tempat yang dipilih

adalah diluar ruangan dengan cahaya yang maksimum dengan lama pengamatan

selama 20 menit dengan melakukan pengamatan dimulai dari 0-5 menit pertama,

6-10 menit kedua, 11-15 menit ketiga, dan 15-20 menit keempta yang bertujuan

untuk memperoleh banyaknya jumlah gelembung yang dihasilkan dengan

intensitas cahaya yang ada.

Gelembung udara yang dihasilkan menandakan bahwa proses fotosintesis

pada Hydrilla verticilata menghasilkan oksigen. Berdasarkan hasil pengamatan

jumlah gelembung udara yang dihasilkan pada perlakuan 0-5 menit pertama

dalam medium air di tempat terang lebih sedikit dibandingkan dengan perlakuan

6-10 menit kedua yang ditempatkan diluar ruangan ditempat terbuka dengan

Page 20: Laporan praktikum biodas UH

intensitas cahaya yang lebih tinggi walaupun waktu yang digunakan sama, pada

perlakuan 11-15 menit ketiga yang ditempatkan pada tempat yang sama

menghasilkan gelembung yang lebih banya dibandingkan dengan 2 perlakuan

sebelumnya, dan di 16-20 menit keempat menghasilkan banyak sekali gelembung.

Sebaliknya, Hydrilla veticillata yang diletakkan pada ruang tertutup makin

lama gelembung makin berkurang. Berdasarkan hasil pengamatan dari 0-5 menit

pertama gelembung yang muncul sangat banyak, 6-10 menit kedua gelembung

yang terbentuk banyak namun tak sebanyak menit pertama, 11-15 menit ketiga

gelembung semakin berkurang, dan 16-20 menit terakhir gelembung yang

terbentuk sangat sedikit. Hal ini disebabkan karena pada saat itu intensitas cahaya

matahari berkurang dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. Hal ini

membuktikan bahwa intensitas cahaya sangat memengaruhi proses fotosintesis.

Intensitas cahaya yang optimum sangat baik untuk proses fotosintesis, sebaliknya

dengan intensitas cahaya yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menghambat

berlangsungnya proses fotosintesis.

Selain intensitas cahaya dan kadar CO2, juga terdapat faktor lain yang

mempengaruhi proses fotosintesis adalah temperatur, kadar air dan unsur mineral

yang ada. Laju pembentukan oksigen dapat digunakan sebagai suatu petunjuk

untuk laju fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan. Gelembung udara yang

dihasilkan menandakan bahwa proses fotosintesis pada Hydrilla verticilata

menghasilkan oksigen.

BAB V

PENUTUP

Page 21: Laporan praktikum biodas UH

V.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan tersebut membuktikan bahwa pada proses fotosintesis

menghasilkan glukosa dan melepaskan O2 atau oksigen.

V.2 Saran

Percobaan ini memerlukan pengamatan yang teliti dan waktu yang cukup

lama untuk mengamati reaksi yang terjadi selama proses percobaan. Dalam hal

ini, sebaikya asisten laboratorium masing-masing praktikan kelompok

menyediakan alat yang lebih lengkap untuk setiap kelompok praktikannya dan

tidak menggabung praktikan dari kelompok lain, agar pengamatan bisa dilakukan

lebih maksimal dan lebih mengefesienkan waktu.

Pada percobaan Sach, dibutuhkan bahan yang benar-benar bisa dijadikan

bahan utama percobaan, sebaiknya setiap asisten laboratorium menjelaskan lebih

detail mengenai bahan yang akan digunakan dan tujuan digunakannya bahan

tersebut agar praktikan memahami bagaimana bahan yang tepat dan sesuai untuk

percobaan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Page 22: Laporan praktikum biodas UH

Gembong, Tjitrosoepomo., 2010. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Gadjah Mada University, Yogyakarta.

Kimball, J.W., 1993. Fisiologi Tumbuhan. Erlangga, Jakarta.

Malcome. B. W., 1990. Fisiologi Tanaman. Bumi Aksara, Bandung.

Poedjiadi, A., 1994. Dasar-dasar Biokimia. UIP, Jakarta.

Tim Dosen Biologi UPT MKU, 2010. Diktat Biologi Dasar. UPT MKU Universitas Hasanuddin, Makassar.