laporan praktikum azg

16
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alat-alat di laboratorium memiliki fungsinya masing-masing juga memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, jika alat-alat tersebut diguanakn tanpa tahu cara penggunaannya tentu akan berbahaya. Oleh karena itu pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan agar mahasiswa mengetahui nama alat-alat tersebut serta tahu fungsi dan cara menggunakan alat- alat tersebut sehingga dapat menjaga keselamatan kerja serta mengurangi terjadinya kecelakaan kerja ketika sedang melakukan pengamatan di laboratorium. Contoh peralatan laboratorium yang ada adalah oven, tanur, desikator, timbangan analitik, moisture analizer, Bunsen, beaker glass, labu ukur, buret, gegep, dan sebagainya. B. Tujuan Praktikum Tujuan Umum: Mahasiswa dapat mengetahui alat-alat apa saja yang terdapat di laboratorium. Tujuan Khusus: - Mahasiswa mengetahui nama beserta fungsi dari masing-masing alat laboratorium.

Upload: dian-fajriyah-pangestika

Post on 13-Dec-2014

264 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan agar mahasiswa mengetahui nama alat-alat tersebut serta tahu fungsi dancara menggunakan alat-alat tersebut sehingga dapat menjagakeselamatan kerja serta mengurangi terjadinya kecelakaan kerja ketikasedang melakukan pengamatan di laboratorium.

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum AZG

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alat-alat di laboratorium memiliki fungsinya masing-masing juga

memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, jika alat-alat tersebut

diguanakn tanpa tahu cara penggunaannya tentu akan berbahaya. Oleh

karena itu pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan agar

mahasiswa mengetahui nama alat-alat tersebut serta tahu fungsi dan

cara menggunakan alat-alat tersebut sehingga dapat menjaga

keselamatan kerja serta mengurangi terjadinya kecelakaan kerja ketika

sedang melakukan pengamatan di laboratorium. Contoh peralatan

laboratorium yang ada adalah oven, tanur, desikator, timbangan analitik,

moisture analizer, Bunsen, beaker glass, labu ukur, buret, gegep, dan

sebagainya.

B. Tujuan Praktikum

Tujuan Umum:

Mahasiswa dapat mengetahui alat-alat apa saja yang terdapat di

laboratorium.

Tujuan Khusus:

- Mahasiswa mengetahui nama beserta fungsi dari masing-masing alat

laboratorium.

- Mahasiswa mengetahui ciri-ciri atau karakteristik dari masing-masing

alat laboratorium.

C. Manfaat

- Agar mahasiswa dapat menambah pengetahuan mengenai alat-alat

laboratorium beserta fungsinya masing-masing.

- Agar mahasiswa dapat menggunakan alat-alat laboratorium dengan

benar sesuai standar kerja di laboratorium.

Page 2: Laporan Praktikum AZG

2

BAB II

DASAR TEORI

Alat laboratorium kimia merupakan benda yang digunakan dalam

kegiatan di laboratorium kimia yang dapat diunakan berulang-ulang. Sebelum

melakukan penelitian di laboratorium, praktikan harus mengenal dan memahami

cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa digunakan dalam

laboratorium kimia serta menerapkan K3 di laboratorium. (Widhy, 2009)

Contoh peralata laboratorium gizi antara lain adalah oven, tanur,

desikator, timbangan analitik, moisture analizer, spektrofotometer, kufet, kasa,

pipet volume, bulb, Erlenmeyer, refraktometer, Bunsen, beaker glass, labu ukur,

gelas ukur, tabung reaksi, corong, mortar, pipet tetes, pengaduk, buret, gegep

dan sebagainya. Peralatan diatas memiliki karakteristik serta fungsinya masing-

masing, yaitu:

1. Oven

Oven digunakan untuk pengeringan dan sterilisasi kering. (Universitas

Brawijaya, 2012). Oven pengering di laboratorium pengering biasanya

tidak didesain tahan ledakan dan tidak terhubungkan dengan sistem

pembuangan udara. Peralatan laboratorium yang dikeringkan dalam oven

dilakukan setelah dibersihkan dan dicuci. Untuk pengeringan bahan kimia

dan produknya yang mungkin melepaskan gas atau uap mudah terbakar,

termasuk juga campuran makan oven yang terbukti tahan ledakan harus

digunakan. (Anonim, 2013)

2. Tanur

Tanur memiliki fungsi sebagai alat pendukung spektrofotometer, analisis

proksimat, dan untuk pengabuan jaringan tanaman, hewan, tanah, dll.

(Irfan, 2011)

3. Desikator

Desikator adalah wadah untuk mengeringkan suatu spesimen dan

menjaganya dari kelembaban udara. Desikator sederhana laboratorium

adalah wadah yang pada bagian dasarnya berisi silica gel atau bahan

Page 3: Laporan Praktikum AZG

3

kimia pengering lainnya. Desikator dilengkapi dengan penutup kaca yang

dilapisi oleh vaselin. Vaselin berfungsi sebagai penutup celah antara

penutup dan wadah desikator sehingga tidak ada aliran udara masuk atau

keluar dari desikator. Vaselin juga berfungsi sebagai zat anti

mikroorganisme. (Institute Teknologi Sepuluh Nopember, 2013)

4. Timbangan analitik

Timbagan analitik digital merupakan salah satu timbangan yang memiliki

ketelitian tinggi. Timbangan ini mampu menimbang zat atau benda

sampai batas 0,0001 g. (Robbins, 2011)

5. Moisture analizer

Moisture analizer merupakan instrument yang dirancang untuk

menentukan kadar air dalam sampel yang relative kecil.Moisture analyzer

memiliki tingkat ketelitian hingga 0,01% (untuk sampel dengan berat lebih

dari 1,5 gram). (Anonim, 2005)

6. Spektrofotometer

Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban

suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Analisa

spektrofotometer didasarkan pada pengukuran serapan sinar

minokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang

spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi

dengan detector fototube. (Chandra, 2011)

7. Kuvet

Kuvet digunakan sebagai wadah sampel untuk menaruh cairan kedalam

berkas cahaya spektrofotometer. Pada pengukuran di daerah tampak,

kuvet kaca dapat digunakan, tetapi untuk pengukuran pada daerah

ultraviolet harus menggunakan kuvet kuarsa, karena gelas tidak tembus

cahaya pada daerah ini. (Universitas Sumatera Utara, 2013)

8. Kasa

Kasa berfungsi untuk membuat pengapian (pemanasan) tersebar secara

merata. (Institute Teknologi Bandung, 2013)

9. Pipet volume

Pipet volume atau pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan

dengan volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran

Page 4: Laporan Praktikum AZG

4

kapasitas pipet ukur, diantaranya berukuran 1 ml, 5 ml, 10 ml.

(Universitas Muhammadiyah Semarang, 2012)

10. Bulb

Bulb/ filler adalah alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada

pangkal pipet ukur. Filler memiliki tiga saluran yang masing-masing

saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berfungsi untuk

mengeluarkan udara dari gelembung, S (suction) merupakan katup yang

jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot keatas, katup E

(exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur.

(Universitas Muhammadiyah Semarang, 2012)

11. Erlenmeyer

Erlenmeyer berfungsi sebagai tempat/wadah cairan. (Universitas Jendral

Soedirman, 2013)

12. Refraktometer

Hand refraktometer adalah sebuah alat yang biasa digunakan untuk

mengukur padatan yang terlarut dalam suatu larutan. Pengukuran

dilakukan dengan meneteskan produk pada kaca sensor dan angka brix

dapat segera dibaca.(Universitas Muhammadiyah Semarang, 2013)

13. Bunsen

Bunsen merupakan alat yang berfungsi untuk menciptakan kondisi yang

steril. Bunsen juga dapat digunakan untuk memanaskan jarum ose

(Universitas Muhammadiyah Semarang, 2012)

14. Beaker glass

Beaker glass merupakan bejana dari gelas yang berbentuk silinder yang

bercucuk yang digunakan untuk menampung zat atau larutan.

(Universitas Jendral Soedirman, 2013)

15. Labu ukur

Labu ukur merupakan labu gelas dengan volume tertentu serta

mempunyai mulut yang sangat kecil dibandingkan labunya.Alat ini

digunakan untuk menampung larutan atau cairan dengan volume yang

tepat. Alat ini biasanya digunakan untuk membuat larutan standar yang

tepat dan teliti. Standar deviasinya sekitar 0,01%. (Universitas Jendral

Soedirman, 2013)

Page 5: Laporan Praktikum AZG

5

16. Gelas ukur

Gelas ukur merupakan silinder gelas berskala untuk mengukur volume

larutan atau zat cair dengan tepat. Standar deviasinya kira-kira 1% dari

volume yang diukur sebenarnya. Gelas ukur bermulut lebar dan bercucuk,

lebar mulut sama dengan lebar alasnya dengan ukuran 1 ml sampai

dengan 1 liter atau lebih. (Universitas Jendral Soedirman, 2013)

17. Tabung reaksi

Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji biokimiawi dan

menumbuhkan mikroba. (Universitas Muhammadiyah Semarang, 2012)

18. Corong

Corong memiliki fungsi untuk memisahkan komponen dari campuran 2

fasa. (HAM, 2010)

19. Mortar

Mortar adalah alat tumbuk yang terbuat dari porselen tebal untuk

menghancurkan padatan kimia. (Universitas Jendral Soedirman, 2013)

20. Pipet tetes

Pipet tetes merupakan pipet gelas yang dilengkapi dengan penyedot

karet untuk memindahkan larutan yang volumenya tidak perlu

diperhatikan. (Universitas Jendral Soedirman, 2013)

21. Pengaduk

Batang pengaduk merupakan batang gelas yang digunakan untuk

mengaduk larutan. (Universitas Jendral Soedirman, 2013)

22. Buret

Buret merupakan pipa ukur panjang yang dilengkapi dengan kran untuk

mngukur volume cairan yang akan dipindahkan. (Universitas Jendral

Soedirman, 2013)

23. Gegep

Gegep memiliki fungsi sebagai penjepit.

Page 6: Laporan Praktikum AZG

6

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

1. Oven 13. Bunsen

2. Tanur 14. Beaker glass

3. Desikator 15. Labu ukur

4. Timbangan analitik 16. Gelas ukur

5. Moisture analizer 17. Tabung reaksi

6. Spktrofotometer 18. Corong

7. Kuvet 19. Mortar

8. Kasa 20. Pipet tetes

9. Pipet volume 21. Pengaduk

10. Bulb 22. Buret

11. Erlenmeyer 23. Gegep

12. Refraktometer

B. Skema Kerja

Praktikum dimuali

Peralatan laboratorium diperkenalkan dan dijelaskan masing-masing cara kerja beserta fungsinya.

Praktikum selesai

Page 7: Laporan Praktikum AZG

7

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Oven

Berfungsi untuk mengeringkan. Memiliki suhu <200oC. Sebelum

pemakaian, oven harus dipanaskan dahulu selama 1 jam, tetapi jika ada

sampelnya, maka dipanaskan selama 2-3 jam.

2. Tanur

Berfungsi untuk pengabuan. Memiliki suhu sampai dengan 100oC.

3. Desikator

Berfungsi untuk menghilangkan atau mengeringkan kadar air dalam

sampel (silica gel dibawahnya berfungsi untuk menyerap air). Silica gel

yang berwarna biru memiliki daya serap yang maksimal, sedangkan yang

berwarna ungu memilki daya serap jenuh.

4. Timbangan analitik

Berfungsi untuk menimbang sampel. Sebelum digunakan, timbangan

harus distandarkan dulu selama 10-20 menit.

5. Moisture analyzer

Berfungsi untuk menghitung kadar air secara langsung. Memiliki suhu

hingga 110oC. Jika sedang dalam keadaan pembacaan, lampunya

menyala dan akan mati ketika pembacaan telah selesai.

6. Spektrofotometer

Berfungsi untuk mengukur kadar vitamin, antioksidan, dsb berdasarkan

intensitas warna. Setiap sampel memiliki panajng gelombang yang

berbeda-beda sesuai warnanya. Alat ini bagus digunakan untuk sampel

larut lemak. Sebelum digunakan, alat ini harus disetting dahulu sekitar 1

jam.

7. Kuvet

Berfungsi untuk menempatkan sampel yang akan dibaca pada

spektrofotometer.

8. Kasa

Berfungsi untuk melakukan pemanasan sederhana.

9. Pipet volume

Berfungsi untuk mengambil cairan.

Page 8: Laporan Praktikum AZG

8

10. Bulb

Berfungsi untuk menyedot cairan dari pipet volume.

11. Erlenmeyer

Berfungsi untuk menempatkan cairan. Misalnya dalam titrasi.

12. Refraktometer

Berfungsi untuk mengukur kadar sukrosa. Alat ini bekerja tergantung

dengan suhu ruangan tertentu.

13. Bunsen

Berfungsi untuk melakukan pemanasan sederhana.

14. Beaker glass

Berfungsi sebagai tempat pelarutan dan proses reaksi larutan.

15. Labu ukur

Berfungsi sebagai tempat larutan utama yang akan dianalisis. Alat ini juga

digunakan untuk proses pengenceran, atau misalnya membuat larutan

sebesar 15%.

16. Gelas ukur

Berfungsi untuk mengukur larutan secara kualitatif.

17. Tabung reaksi

Berfungsi sebagai tempat larutan yang akan dianalisis.

18. Corong

Berfungsi untuk memasukkan cairan dari tempat yang besar ke tempat

yang kecil (lubangnya).

19. Mortar

Berfungsi untuk menghaluskan sampel.

20. Pipet tetes

Berfungsi untuk mengambil media cair dalam jumlah sedikit.

21. Pengaduk

Berfungsi untuk mengaduk (mencampur) suspensi.

22. Buret

Digunakan dalam proses titrasi.

23. Gegep

Berfungsi sebagai penjepit. Misalnya untuk menjepit (mengambil) cawan

yang dimasukkan kedalam oven.

Page 9: Laporan Praktikum AZG

9

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan agar mahasiswa

mengetahui nama alat-alat tersebut serta tahu fungsi dan cara

menggunakan alat-alat tersebut sehingga dapat menjaga keselamatan

kerja serta mengurangi terjadinya kecelakaan kerja ketika sedang

melakukan pengamatan di laboratorium. Contoh peralatan laboratorium

yang ada adalah oven, tanur, desikator, timbangan analitik, moisture

analizer, Bunsen, beaker glass, labu ukur, buret, dan gegep.

B. Saran

1. Setiap peralatan laboratorium memiliki karakteristik dan fungsinya

masing-masing sehingga harus paham cara menggunakannya.

2. Peralatan laboratorium sebagian besar terbuat dari kaca sehingga

harus hati-hati dalam menggunakannya.

Page 10: Laporan Praktikum AZG

10

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2005, Moisture analyzer MAC, diakses tanggal 20 April 2013

<http://www.radwag.com/english/1e_mac.htm>

Anonim 2013, Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium kimia,

diakses tanggal 19 April 2013 <

http://kriemhild.uft.uni-bremen.de/nop/id/articles/pdf/TechnicalDirective

s_id.pdf>

Chandra, Ade Oska 2011, Pengaruh Panjang Gelombang Terhadap Daya Serap

Pupuk NPK dengan Menggunakan Alat Spektrofotometer, diakses

tanggal 20 April 2013

<http://eprints.undip.ac.id/34777/1/OSKA_ADE_CHANDRA.pdf>

HAM, Mulyono 2010, Konsep Dasar Kimia untuk PGSD, Bandung: UPI Press

Institute Pertanian Bogor 2013, Metode Penelitian, diakses tanggal 20 april 2013

<http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/53003/BAB

%20III%20Metode%20Penelitian.pdf?sequence=4>

Institute Teknologi Sepuluh Nopember 2013, Pandahuluan Mikroorganisme

Anaerob, diakses tanggal 19 April 2013 <

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17785-Chapter1-

329732.pdf>

Irfan, Mokhamad 2011, Profil Laboratorium, Patologi, Entomologi, dan

Mikrobiologi, diakses tanggal 19 April 2013 < http://fpp.uin-

suska.ac.id/attachments/137_07_Lab_PEM.pdf>

Robbins, Jhonny 2011, Pengertian Timbangan Digital, diakses tanggal 19 Aprl

2013 <http://www.ziki.com/fr/johnny-robbins+585035/post/pengertian-

timbangan-digital+13356181>

Universitas Brawijaya 2012, Instruksi Kerja Alat Oven Memmert, diakses tanggal

19 April 2013 <

http://biosains.ub.ac.id/wrp-con/uploads/2012/10/INSTRUKSI-KERJA-

ALAT-OVEN-MEMMERT.pdf>

Universitas Jendral Soedirman 2013, Lab Kimia Dasar, diakses tanggal 20 April

2013 <http://kimia.unsoed.ac.id/?page_id=511>

Universitas Muhammadiyah Semarang 2012, Daftar Alat Mikrobiologi, diakses

tanggal 20 April 2013

Page 11: Laporan Praktikum AZG

11

<http://lutfie.mhs.unimus.ac.id/files/2012/06/daftar-alat-

MICROBIOLOGI.pdf>

Universitas Muhammadiyah Semarang 2013, Tinjauan Pustaka Rosella, diakses

tanggal 20 april 2013

<http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umumukarom-

5259-3-bab2.pdf>

Universitas Sumatera Utara 2013, Tinjauan Pustaka Bahan Tambahan Pangan,

diakses tanggal 20 April 2013

<http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22602/4/Chapter

%20II.pdf>

Widhy, Purwanti 2009, Alat dan Bahan Kimia dalam Laboratorium IPA, diakses

tanggal 19 April 2013 <http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Alat

%20dan%20bahan%20Kimia%20dalam%20lab%20IPA.pdfhttp://

staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Alat%20dan%20bahan%20Kimia

%20dalam%20lab%20IPA.pdf>