laporan praktikum azg
DESCRIPTION
pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan agar mahasiswa mengetahui nama alat-alat tersebut serta tahu fungsi dancara menggunakan alat-alat tersebut sehingga dapat menjagakeselamatan kerja serta mengurangi terjadinya kecelakaan kerja ketikasedang melakukan pengamatan di laboratorium.TRANSCRIPT
![Page 1: Laporan Praktikum AZG](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/548f1515b479597e6a8b4fc0/html5/thumbnails/1.jpg)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alat-alat di laboratorium memiliki fungsinya masing-masing juga
memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, jika alat-alat tersebut
diguanakn tanpa tahu cara penggunaannya tentu akan berbahaya. Oleh
karena itu pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan agar
mahasiswa mengetahui nama alat-alat tersebut serta tahu fungsi dan
cara menggunakan alat-alat tersebut sehingga dapat menjaga
keselamatan kerja serta mengurangi terjadinya kecelakaan kerja ketika
sedang melakukan pengamatan di laboratorium. Contoh peralatan
laboratorium yang ada adalah oven, tanur, desikator, timbangan analitik,
moisture analizer, Bunsen, beaker glass, labu ukur, buret, gegep, dan
sebagainya.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan Umum:
Mahasiswa dapat mengetahui alat-alat apa saja yang terdapat di
laboratorium.
Tujuan Khusus:
- Mahasiswa mengetahui nama beserta fungsi dari masing-masing alat
laboratorium.
- Mahasiswa mengetahui ciri-ciri atau karakteristik dari masing-masing
alat laboratorium.
C. Manfaat
- Agar mahasiswa dapat menambah pengetahuan mengenai alat-alat
laboratorium beserta fungsinya masing-masing.
- Agar mahasiswa dapat menggunakan alat-alat laboratorium dengan
benar sesuai standar kerja di laboratorium.
![Page 2: Laporan Praktikum AZG](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/548f1515b479597e6a8b4fc0/html5/thumbnails/2.jpg)
2
BAB II
DASAR TEORI
Alat laboratorium kimia merupakan benda yang digunakan dalam
kegiatan di laboratorium kimia yang dapat diunakan berulang-ulang. Sebelum
melakukan penelitian di laboratorium, praktikan harus mengenal dan memahami
cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa digunakan dalam
laboratorium kimia serta menerapkan K3 di laboratorium. (Widhy, 2009)
Contoh peralata laboratorium gizi antara lain adalah oven, tanur,
desikator, timbangan analitik, moisture analizer, spektrofotometer, kufet, kasa,
pipet volume, bulb, Erlenmeyer, refraktometer, Bunsen, beaker glass, labu ukur,
gelas ukur, tabung reaksi, corong, mortar, pipet tetes, pengaduk, buret, gegep
dan sebagainya. Peralatan diatas memiliki karakteristik serta fungsinya masing-
masing, yaitu:
1. Oven
Oven digunakan untuk pengeringan dan sterilisasi kering. (Universitas
Brawijaya, 2012). Oven pengering di laboratorium pengering biasanya
tidak didesain tahan ledakan dan tidak terhubungkan dengan sistem
pembuangan udara. Peralatan laboratorium yang dikeringkan dalam oven
dilakukan setelah dibersihkan dan dicuci. Untuk pengeringan bahan kimia
dan produknya yang mungkin melepaskan gas atau uap mudah terbakar,
termasuk juga campuran makan oven yang terbukti tahan ledakan harus
digunakan. (Anonim, 2013)
2. Tanur
Tanur memiliki fungsi sebagai alat pendukung spektrofotometer, analisis
proksimat, dan untuk pengabuan jaringan tanaman, hewan, tanah, dll.
(Irfan, 2011)
3. Desikator
Desikator adalah wadah untuk mengeringkan suatu spesimen dan
menjaganya dari kelembaban udara. Desikator sederhana laboratorium
adalah wadah yang pada bagian dasarnya berisi silica gel atau bahan
![Page 3: Laporan Praktikum AZG](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/548f1515b479597e6a8b4fc0/html5/thumbnails/3.jpg)
3
kimia pengering lainnya. Desikator dilengkapi dengan penutup kaca yang
dilapisi oleh vaselin. Vaselin berfungsi sebagai penutup celah antara
penutup dan wadah desikator sehingga tidak ada aliran udara masuk atau
keluar dari desikator. Vaselin juga berfungsi sebagai zat anti
mikroorganisme. (Institute Teknologi Sepuluh Nopember, 2013)
4. Timbangan analitik
Timbagan analitik digital merupakan salah satu timbangan yang memiliki
ketelitian tinggi. Timbangan ini mampu menimbang zat atau benda
sampai batas 0,0001 g. (Robbins, 2011)
5. Moisture analizer
Moisture analizer merupakan instrument yang dirancang untuk
menentukan kadar air dalam sampel yang relative kecil.Moisture analyzer
memiliki tingkat ketelitian hingga 0,01% (untuk sampel dengan berat lebih
dari 1,5 gram). (Anonim, 2005)
6. Spektrofotometer
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban
suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Analisa
spektrofotometer didasarkan pada pengukuran serapan sinar
minokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang
spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi
dengan detector fototube. (Chandra, 2011)
7. Kuvet
Kuvet digunakan sebagai wadah sampel untuk menaruh cairan kedalam
berkas cahaya spektrofotometer. Pada pengukuran di daerah tampak,
kuvet kaca dapat digunakan, tetapi untuk pengukuran pada daerah
ultraviolet harus menggunakan kuvet kuarsa, karena gelas tidak tembus
cahaya pada daerah ini. (Universitas Sumatera Utara, 2013)
8. Kasa
Kasa berfungsi untuk membuat pengapian (pemanasan) tersebar secara
merata. (Institute Teknologi Bandung, 2013)
9. Pipet volume
Pipet volume atau pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan
dengan volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran
![Page 4: Laporan Praktikum AZG](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/548f1515b479597e6a8b4fc0/html5/thumbnails/4.jpg)
4
kapasitas pipet ukur, diantaranya berukuran 1 ml, 5 ml, 10 ml.
(Universitas Muhammadiyah Semarang, 2012)
10. Bulb
Bulb/ filler adalah alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada
pangkal pipet ukur. Filler memiliki tiga saluran yang masing-masing
saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berfungsi untuk
mengeluarkan udara dari gelembung, S (suction) merupakan katup yang
jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot keatas, katup E
(exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur.
(Universitas Muhammadiyah Semarang, 2012)
11. Erlenmeyer
Erlenmeyer berfungsi sebagai tempat/wadah cairan. (Universitas Jendral
Soedirman, 2013)
12. Refraktometer
Hand refraktometer adalah sebuah alat yang biasa digunakan untuk
mengukur padatan yang terlarut dalam suatu larutan. Pengukuran
dilakukan dengan meneteskan produk pada kaca sensor dan angka brix
dapat segera dibaca.(Universitas Muhammadiyah Semarang, 2013)
13. Bunsen
Bunsen merupakan alat yang berfungsi untuk menciptakan kondisi yang
steril. Bunsen juga dapat digunakan untuk memanaskan jarum ose
(Universitas Muhammadiyah Semarang, 2012)
14. Beaker glass
Beaker glass merupakan bejana dari gelas yang berbentuk silinder yang
bercucuk yang digunakan untuk menampung zat atau larutan.
(Universitas Jendral Soedirman, 2013)
15. Labu ukur
Labu ukur merupakan labu gelas dengan volume tertentu serta
mempunyai mulut yang sangat kecil dibandingkan labunya.Alat ini
digunakan untuk menampung larutan atau cairan dengan volume yang
tepat. Alat ini biasanya digunakan untuk membuat larutan standar yang
tepat dan teliti. Standar deviasinya sekitar 0,01%. (Universitas Jendral
Soedirman, 2013)
![Page 5: Laporan Praktikum AZG](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/548f1515b479597e6a8b4fc0/html5/thumbnails/5.jpg)
5
16. Gelas ukur
Gelas ukur merupakan silinder gelas berskala untuk mengukur volume
larutan atau zat cair dengan tepat. Standar deviasinya kira-kira 1% dari
volume yang diukur sebenarnya. Gelas ukur bermulut lebar dan bercucuk,
lebar mulut sama dengan lebar alasnya dengan ukuran 1 ml sampai
dengan 1 liter atau lebih. (Universitas Jendral Soedirman, 2013)
17. Tabung reaksi
Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji biokimiawi dan
menumbuhkan mikroba. (Universitas Muhammadiyah Semarang, 2012)
18. Corong
Corong memiliki fungsi untuk memisahkan komponen dari campuran 2
fasa. (HAM, 2010)
19. Mortar
Mortar adalah alat tumbuk yang terbuat dari porselen tebal untuk
menghancurkan padatan kimia. (Universitas Jendral Soedirman, 2013)
20. Pipet tetes
Pipet tetes merupakan pipet gelas yang dilengkapi dengan penyedot
karet untuk memindahkan larutan yang volumenya tidak perlu
diperhatikan. (Universitas Jendral Soedirman, 2013)
21. Pengaduk
Batang pengaduk merupakan batang gelas yang digunakan untuk
mengaduk larutan. (Universitas Jendral Soedirman, 2013)
22. Buret
Buret merupakan pipa ukur panjang yang dilengkapi dengan kran untuk
mngukur volume cairan yang akan dipindahkan. (Universitas Jendral
Soedirman, 2013)
23. Gegep
Gegep memiliki fungsi sebagai penjepit.
![Page 6: Laporan Praktikum AZG](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/548f1515b479597e6a8b4fc0/html5/thumbnails/6.jpg)
6
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
1. Oven 13. Bunsen
2. Tanur 14. Beaker glass
3. Desikator 15. Labu ukur
4. Timbangan analitik 16. Gelas ukur
5. Moisture analizer 17. Tabung reaksi
6. Spktrofotometer 18. Corong
7. Kuvet 19. Mortar
8. Kasa 20. Pipet tetes
9. Pipet volume 21. Pengaduk
10. Bulb 22. Buret
11. Erlenmeyer 23. Gegep
12. Refraktometer
B. Skema Kerja
Praktikum dimuali
Peralatan laboratorium diperkenalkan dan dijelaskan masing-masing cara kerja beserta fungsinya.
Praktikum selesai
![Page 7: Laporan Praktikum AZG](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/548f1515b479597e6a8b4fc0/html5/thumbnails/7.jpg)
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Oven
Berfungsi untuk mengeringkan. Memiliki suhu <200oC. Sebelum
pemakaian, oven harus dipanaskan dahulu selama 1 jam, tetapi jika ada
sampelnya, maka dipanaskan selama 2-3 jam.
2. Tanur
Berfungsi untuk pengabuan. Memiliki suhu sampai dengan 100oC.
3. Desikator
Berfungsi untuk menghilangkan atau mengeringkan kadar air dalam
sampel (silica gel dibawahnya berfungsi untuk menyerap air). Silica gel
yang berwarna biru memiliki daya serap yang maksimal, sedangkan yang
berwarna ungu memilki daya serap jenuh.
4. Timbangan analitik
Berfungsi untuk menimbang sampel. Sebelum digunakan, timbangan
harus distandarkan dulu selama 10-20 menit.
5. Moisture analyzer
Berfungsi untuk menghitung kadar air secara langsung. Memiliki suhu
hingga 110oC. Jika sedang dalam keadaan pembacaan, lampunya
menyala dan akan mati ketika pembacaan telah selesai.
6. Spektrofotometer
Berfungsi untuk mengukur kadar vitamin, antioksidan, dsb berdasarkan
intensitas warna. Setiap sampel memiliki panajng gelombang yang
berbeda-beda sesuai warnanya. Alat ini bagus digunakan untuk sampel
larut lemak. Sebelum digunakan, alat ini harus disetting dahulu sekitar 1
jam.
7. Kuvet
Berfungsi untuk menempatkan sampel yang akan dibaca pada
spektrofotometer.
8. Kasa
Berfungsi untuk melakukan pemanasan sederhana.
9. Pipet volume
Berfungsi untuk mengambil cairan.
![Page 8: Laporan Praktikum AZG](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/548f1515b479597e6a8b4fc0/html5/thumbnails/8.jpg)
8
10. Bulb
Berfungsi untuk menyedot cairan dari pipet volume.
11. Erlenmeyer
Berfungsi untuk menempatkan cairan. Misalnya dalam titrasi.
12. Refraktometer
Berfungsi untuk mengukur kadar sukrosa. Alat ini bekerja tergantung
dengan suhu ruangan tertentu.
13. Bunsen
Berfungsi untuk melakukan pemanasan sederhana.
14. Beaker glass
Berfungsi sebagai tempat pelarutan dan proses reaksi larutan.
15. Labu ukur
Berfungsi sebagai tempat larutan utama yang akan dianalisis. Alat ini juga
digunakan untuk proses pengenceran, atau misalnya membuat larutan
sebesar 15%.
16. Gelas ukur
Berfungsi untuk mengukur larutan secara kualitatif.
17. Tabung reaksi
Berfungsi sebagai tempat larutan yang akan dianalisis.
18. Corong
Berfungsi untuk memasukkan cairan dari tempat yang besar ke tempat
yang kecil (lubangnya).
19. Mortar
Berfungsi untuk menghaluskan sampel.
20. Pipet tetes
Berfungsi untuk mengambil media cair dalam jumlah sedikit.
21. Pengaduk
Berfungsi untuk mengaduk (mencampur) suspensi.
22. Buret
Digunakan dalam proses titrasi.
23. Gegep
Berfungsi sebagai penjepit. Misalnya untuk menjepit (mengambil) cawan
yang dimasukkan kedalam oven.
![Page 9: Laporan Praktikum AZG](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/548f1515b479597e6a8b4fc0/html5/thumbnails/9.jpg)
9
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan agar mahasiswa
mengetahui nama alat-alat tersebut serta tahu fungsi dan cara
menggunakan alat-alat tersebut sehingga dapat menjaga keselamatan
kerja serta mengurangi terjadinya kecelakaan kerja ketika sedang
melakukan pengamatan di laboratorium. Contoh peralatan laboratorium
yang ada adalah oven, tanur, desikator, timbangan analitik, moisture
analizer, Bunsen, beaker glass, labu ukur, buret, dan gegep.
B. Saran
1. Setiap peralatan laboratorium memiliki karakteristik dan fungsinya
masing-masing sehingga harus paham cara menggunakannya.
2. Peralatan laboratorium sebagian besar terbuat dari kaca sehingga
harus hati-hati dalam menggunakannya.
![Page 10: Laporan Praktikum AZG](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/548f1515b479597e6a8b4fc0/html5/thumbnails/10.jpg)
10
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2005, Moisture analyzer MAC, diakses tanggal 20 April 2013
<http://www.radwag.com/english/1e_mac.htm>
Anonim 2013, Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium kimia,
diakses tanggal 19 April 2013 <
http://kriemhild.uft.uni-bremen.de/nop/id/articles/pdf/TechnicalDirective
s_id.pdf>
Chandra, Ade Oska 2011, Pengaruh Panjang Gelombang Terhadap Daya Serap
Pupuk NPK dengan Menggunakan Alat Spektrofotometer, diakses
tanggal 20 April 2013
<http://eprints.undip.ac.id/34777/1/OSKA_ADE_CHANDRA.pdf>
HAM, Mulyono 2010, Konsep Dasar Kimia untuk PGSD, Bandung: UPI Press
Institute Pertanian Bogor 2013, Metode Penelitian, diakses tanggal 20 april 2013
<http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/53003/BAB
%20III%20Metode%20Penelitian.pdf?sequence=4>
Institute Teknologi Sepuluh Nopember 2013, Pandahuluan Mikroorganisme
Anaerob, diakses tanggal 19 April 2013 <
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17785-Chapter1-
329732.pdf>
Irfan, Mokhamad 2011, Profil Laboratorium, Patologi, Entomologi, dan
Mikrobiologi, diakses tanggal 19 April 2013 < http://fpp.uin-
suska.ac.id/attachments/137_07_Lab_PEM.pdf>
Robbins, Jhonny 2011, Pengertian Timbangan Digital, diakses tanggal 19 Aprl
2013 <http://www.ziki.com/fr/johnny-robbins+585035/post/pengertian-
timbangan-digital+13356181>
Universitas Brawijaya 2012, Instruksi Kerja Alat Oven Memmert, diakses tanggal
19 April 2013 <
http://biosains.ub.ac.id/wrp-con/uploads/2012/10/INSTRUKSI-KERJA-
ALAT-OVEN-MEMMERT.pdf>
Universitas Jendral Soedirman 2013, Lab Kimia Dasar, diakses tanggal 20 April
2013 <http://kimia.unsoed.ac.id/?page_id=511>
Universitas Muhammadiyah Semarang 2012, Daftar Alat Mikrobiologi, diakses
tanggal 20 April 2013
![Page 11: Laporan Praktikum AZG](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/548f1515b479597e6a8b4fc0/html5/thumbnails/11.jpg)
11
<http://lutfie.mhs.unimus.ac.id/files/2012/06/daftar-alat-
MICROBIOLOGI.pdf>
Universitas Muhammadiyah Semarang 2013, Tinjauan Pustaka Rosella, diakses
tanggal 20 april 2013
<http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umumukarom-
5259-3-bab2.pdf>
Universitas Sumatera Utara 2013, Tinjauan Pustaka Bahan Tambahan Pangan,
diakses tanggal 20 April 2013
<http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22602/4/Chapter
%20II.pdf>
Widhy, Purwanti 2009, Alat dan Bahan Kimia dalam Laboratorium IPA, diakses
tanggal 19 April 2013 <http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Alat
%20dan%20bahan%20Kimia%20dalam%20lab%20IPA.pdfhttp://
staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Alat%20dan%20bahan%20Kimia
%20dalam%20lab%20IPA.pdf>