laporan praktikum analisis deskriptif (ketersediaan fasilitas kesehatan berupa apotek dan rumah obat...
TRANSCRIPT
Laporan Praktikum Analisis DeskriptifDisusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan
(TKP 342)
Dikerjakan Oleh :Sally Indah Nurdyawati
21040113130096Kelas B
Jurusan Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas Teknik Universitas Diponegoro
Semarang2015
1
I. PENDAHULUANSPSS merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungi untuk membantu dalam
memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yangdikehendaki oleh para pengambil keputusan. Berdasarkan sudut pandang statistik, terdapat duajenis data yang dapat diolah menggunakan program SPSS, yaitu data kualitatif dan datakuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang dapat dinyatakan dalam bentuk bukan angka,misalnya jenis pekerjaan seseorang yang meliputi nelayan, petani, pegawai, dan lain-lain.Sedangkan data kuantitatif merupakan suatu data yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka,misalnya tinggi badan seseorang, usia seseorang, jumlah penjualan dalam satu bulan, jumlahbakteri dalam suatu percobaan, dan lain sebagainya.
Analisis deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan danpenyajian suatu gugus data sehingga menaksir kualitas data berupa jenis variabel, ringkasanstatistik, distribusi, dan representasi bergambar (grafik), tanpa rumus probabilistik apapun(Walpole, 1993; Correa-Prisant, 2000; Dodge, 2006). Pada statistik deskriptif penelitian hanyamenggambarkan keadaan data apa adanya melalui parameter-parameter seperti mean, median,modus, distribusi frekuensi dan ukuran statistik lainnya. Pada statistika deskriptif, yang perludisajikan adalah: Ukuran Pemusatan Data (Measures of Central Tendency).
Ukuran pemusatan data yang sering digunakan adalah distribusi frekuensi. Ukuranstatistik ini cocok untuk data nominal dan data ordinal (data kategorik). Sementara nilaimean adalah ukuran pemusatan data yang cocok untuk data continuous. Ukuran deskriptiflain untuk pemusatan data adalah median (nilai tengah) dan modus (nilai yang palingsering muncul).
Ukuran Penyebaran Data (Measures of Spread).Ukuran penyebaran data yang sering digunakan adalah standar deviasi. Ukuranpenyebaran data ini cocok digunakan untuk data numerik atau continuous. Sementarauntuk data kategorik, nilai range merupakan ukuran yang cocok.
II. STUDI KASUSPada laporan ini akan dibahas mengenai ketersediaan fasilitas kesehatan berupa apotek dan
rumah obat di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Apotek merupakan suatu sarana tempatpekerjaan kefarmasian dilakukan dan sarana tempat penyaluran perbekalan farmasi kepadamasyarakat (Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1980). Standar Nasional Indonesia mengenaikebutuhan sarana kesehatan menetapkan bahwa setiap 30.000 jiwa penduduk, maka dibutuhkan1 buah apotek. Dalam laporan ini akan dibahas apakah jumlah apotek yang ada telah sesuaidengan ketentuan yang ditetapkan pada SNI.
Tabel IJumlah Apotek/Rumah Obat di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
No Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah Apotik/RumahObat
1 Mekakau Ilir 18695 02 Banding Agung 19667 03 BPR. Ranau Tengah 21464 14 Warkuk Ranau Selatan 20402 05 Buay Pemaca 40159 0
2
No Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah Apotik/RumahObat
6 Simpang 13726 07 Buana Pemaca 12511 08 Muaradua 43085 179 Buay Rawan 12740 0
10 Buay Sandang Aji 16936 011 Tiga Dihaji 9278 012 Buay Runjung 10010 013 Runjung Agung 11392 014 Kisam Tinggi 18113 015 Muaradua Kisam 17304 016 Kisam Ilir 7181 017 Pulau Beringin 23683 018 Sindang Danau 8816 019 Sungai Are 9538 0
Sumber: Kabupaten Oku Selatan Dalam Angka, 2014
Tabel IIKebutuhan Sarana Kesehatan
No JenisSarana
JumlahPenduduk
Pendukung(jiwa)
KebutuhanPer Satuan
Sarana Standard(m2/jiwa)
Kriteria
KeteranganLuasLantaiMin.(m2)
LuasLahanMin.(m2)
RadiusPencapaian
Lokasi danPenyelesaian
1 Posyandu 1250 36 60 0,048 500
Di tengahkelompoktetanggatidakmenyebrangjalan raya.
Dapatbergabungdengan balaiwarga atausaranahunian/rumah/
2BalaiPengobatanWarga
2500 150 300 0,12 1000
Di tengahkelompoktetanggatidakmenyebrangjalan raya.
Dapatbergabungdalam lokasibalai warga
3BKIA /KlinikBersalin
30000 1500 3000 0,1 4000
Dapatdijangkaudengankendaraanumum
4Puskesmasdan Balaipengobatan
30000 150 300 0,006 1500
Dapatdijangkaudengankendaraanumum
Dapatbergabungdalam lokasikantorkelurahan
3
No JenisSarana
JumlahPenduduk
Pendukung(jiwa)
KebutuhanPer Satuan
Sarana Standard(m2/jiwa)
Kriteria
KeteranganLuasLantaiMin.(m2)
LuasLahanMin.(m2)
RadiusPencapaian
Lokasi danPenyelesaian
5Puskesmasdan Balaipengobatan
120000 420 1000 0,008 3000
Dapatdijangkaudengankendaraanumum
Dapatbergabungdalam lokasikantorkecamatan
6TempatPraktekDokter
5000 18 - - 1500
Dapatdijangkaudengankendaraanumum
Dapat bersatudengan rumahtinggal/tempatusaha/apotek
7Apotek /RumahObat
30000 120 250 0,025 1500
Dapatdijangkaudengankendaraanumum
Sumber: SNI 03-1733-2004 tentang tata cara perencanaan lingkungan perumahanIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka didapatkan hasil sebagai berikut: Ketersediaan Apotek di Kabupaten Oku Selatan
Berdasarkan hasil analisis, terdapat 11 kecamatan dengan jumlah apotek yang telahmemenuhi standar dan 8 kecamatan yang tidak memenuhi standar kebutuhan saranakesehatan. Hal tersebut dapat dilihat pada kolom “Kebutuhan Jumlah Apotek” (Tabel III),nilai negatif menunjukkan bahwa kecamatan tersebut masih kekurangan sarana kesehatan,yakni apotek. Sedangkan nilai positif menujukkan bahwa kebutuhan akan apotek dikecamatan tersebut sudah memenuhi SNI.
Persebaran apotek di Kabupaten Oku Selatan masih belum merata. Hal tersebut terlihatdari adanya aglomerasi di Kecamatan Muaradua, di mana jumlah apotek eksisting yang adaadalah 17 buah, padahal apabila dilihat dari jumlah penduduknya, Kecamatan Muaraduahanya membutuhkan satu apotek saja. Sedangkan ketersediaan apotek di kecamatan lainmasih sangat minim, bahkan terdapat kecamatan yang tidak memiliki apotek sama sekali.
4
Tabel IIIKebutuhan Apotek di Kabupaten Ogan Komering Selatan
No Kecamatan JumlahPenduduk
JumlahApotek
JumlahApotek
SNI
JumlahApotek SNI
(Recode)
KebutuhanJumlahApotek
1 Mekakau Ilir 18695 0 0.62 1.00 -1.002 Banding Agung 19667 0 0.66 1.00 -1.003 BPR. Ranau Tengah 21464 1 0.72 1.00 0.004 Warkuk Ranau Selatan 20402 0 0.68 1.00 -1.005 Buay Pemaca 40159 0 1.34 1.00 -1.006 Simpang 13726 0 0.46 0.00 0.007 Buana Pemaca 12511 0 0.42 0.00 0.008 Muaradua 43085 17 1.44 1.00 16.009 Buay Rawan 12740 0 0.42 0.00 0.00
10 Buay Sandang Aji 16936 0 0.56 1.00 -1.0011 Tiga Dihaji 9278 0 0.31 0.00 0.0012 Buay Runjung 10010 0 0.33 0.00 0.0013 Runjung Agung 11392 0 0.38 0.00 0.0014 Kisam Tinggi 18113 0 0.60 1.00 -1.0015 Muaradua Kisam 17304 0 0.58 1.00 -1.0016 Kisam Ilir 7181 0 0.24 0.00 0.0017 Pulau Beringin 23683 0 0.79 1.00 -1.0018 Sindang Danau 8816 0 0.29 0.00 0.0019 Sungai Are 9538 0 0.32 0.00 0.00
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Analisis DeskriptifAnalisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran data berdasarkan ukuran
pemusatan dan ukuran penyebaran data. Analisis deskriptif yang dilakukan mencakupanalisis deskriptif (descriptive) dan analisis deskriptif (frequencies). Pada dasarnya tidakterdapat perbedaan yang signifikan diantara kedua analisis tersebut. Hanya saja pada analisisdeskriptif (frequencies), output analisis dapat dituangkan ke dalam bentuk diagram sehinggapenyajiannya lebih informatif dan lebih kompleks dari analisis deskriptif (descriptive).
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
Jumlah Penduduk 19 35904 7181 43085 17615.79 2232.846 9732.749
Jumlah Apotek/ Rumah
Obat
19 17 0 17 .95 .893 3.894
Valid N (listwise) 19
5
Statistics
Jumlah
Penduduk
Jumlah Apotek/
Rumah Obat
N Valid 19 19
Missing 0 0
Mean 17615.79 .95
Median 16936.00 .00
Mode 7181a 0
Std. Deviation 9732.749 3.894
Variance 9.473E7 15.164
Range 35904 17
Minimum 7181 0
Maximum 43085 17
Sum 334700 18
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Keterangan Output: N menunjukkan jumlah data yang diproses yaitu 19 buah data yang valid tidak ada data
yang hilang. Mean menunjukkan rata-rata jamlah penduduk dan ketersediaan apotik dari 19
kecamatan. Median menunjukkan data yang berada pada titik tengah. Median diperoleh jika data
diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar dan dibagi dua sama besar. Modus menujukkan angka yang seringkali muncul pada data jumlah penduduk dan
jumlah apotek, yakni 7.181 dan 0 (nol). Perlu diperhatikan tanda “a” dibelakang angka7.181 menujukkan bahwa modus dari data tersebut berjumlah lebih dari satu, tetapi yangditampilkan adalah jumlah yang terkecil.
Standard deviasi menunjukkan dispersi rata-rata dari sampel. Varians biasanya digunakan dalam uji normalitas suatu data. Apabila jumlah varians
lebih dari 0.05, maka data tersebut normal, yakni tidak cenderung ke sebelah kanan atauke kiri.
Range merupakan jangkauan data, yakni selisih antara data terbesar dengan dataterkecil.
Minimum, menunjukkan data terkecil, yakni 7.181 untuk jumlah penduduk dan 0 (nol)untuk jumlah apotek.
Maximum menunjukkan data terbesar, yakni 43.085 untuk jumlah penduduk dan 17untuk jumlah apotek.
6
Jumlah Penduduk
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 7181 1 5.3 5.3 5.3
8816 1 5.3 5.3 10.5
9278 1 5.3 5.3 15.8
9538 1 5.3 5.3 21.1
10010 1 5.3 5.3 26.3
11392 1 5.3 5.3 31.6
12511 1 5.3 5.3 36.8
12740 1 5.3 5.3 42.1
13726 1 5.3 5.3 47.4
16936 1 5.3 5.3 52.6
17304 1 5.3 5.3 57.9
18113 1 5.3 5.3 63.2
18695 1 5.3 5.3 68.4
19667 1 5.3 5.3 73.7
20402 1 5.3 5.3 78.9
21464 1 5.3 5.3 84.2
23683 1 5.3 5.3 89.5
40159 1 5.3 5.3 94.7
43085 1 5.3 5.3 100.0
Total 19 100.0 100.0
Jumlah Apotek/ Rumah Obat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 0 17 89.5 89.5 89.5
1 1 5.3 5.3 94.7
17 1 5.3 5.3 100.0
Total 19 100.0 100.0
7
Keterangan Output: Frequency, menunjukkan banyaknya data yang ada, baik itu data jumlah penduduk,
maupun data jumlah apotek. Percent, menunjukkan prosentase dari jumlah data keseluruhan.
Keterangan Output: Diagram batang menunjukkan frekuensi dari jumlah penduduk dan jumlah apotek pada
data yang dianalisis. Frekuensi ditunjukkan dengan sumbu y, sedangkan jumlahpenduduk dan jumlah apotek ditunjukkan dengan sumbu x.
Berdasarkan diagram batang tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ketersediaanapotek di masing-masing kecamatan yang ada masih sangat minim, bahkan dari total 19kecamatan yang ada, ketidaktersediaan apotek masih terdapat di mayotitas kecamatandi Kabupaten Oku Selatan.
8
IV. KESIMPULANKetersediaan sarana kesehatan di Kabupaten Ogan Komering Selatan masih sangat
terbatas. Dari 19 kecamatan yang ada, hanya 2 kecamatan yang memiliki apotek, sedangkan17 kecamatan lainnya belum memiliki sarana kesehatan tersebut. Berdasarkan SNI 03-1733-2004 tentang tata cara perencanaan lingkungan perumahan, apabila suatu daerah terdapat30.000 jiwa, maka harus tersedia 1 apotek. Mengacu terhadap peraturan tersebut, makaterdapat 8 kecamatan yang membutuhkan apotek di daerahnya, yakni Kecamatan MekakauIlir, Banding Agung, Warkuk Ranau Selatan, Buay Pemaca, Buay Sandang Aji, KisamTinggi, Muaradua Kisam, dan Pulau Beringin.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif, didapatkan ukuran pemusatan data dan ukuranpenyebaran data. Hasil analisis tersebut menjadi gambaran untuk peneliti dalam mengetahuisuatu kasus atau fenomena yang terjadi berdasarkan pada data yang ada.
V. DAFTAR PUSTAKA__. 2011. Belajar Sendiri SPSS 16. Dalam http://referensi.dosen.narotama.ac.id
__. 2013. Modul SPSS Statistik 2013. Dalam http://ledhyane.lecture.ub.ac.id
Wahyono, Teguh. 2004. Membaca Hasil Analisis dengan SPSS. Dalam
http://www.oocities.org
9
VI. LAMPIRAN1. Buka aplikasi SPSS pada PC atau Laptop2. Tuliskan variabel-variabel data pada bagian variable view. Data “Kecamatan” menggunakan jenis/tipe “string” karena data yang diinput
berupa huruf, sedangkan untuk “Jumlah Penduduk” dan “Jumlah Apotek”digunakan tipe data “numeric” karena data yang diinput berupa angka.
Width menunjukkan jumlah huruf/angka yang dapat diinput pada Data View. Decimals menunjukkan angka di belakang tanda koma (,). Isikan 0 apabila tidak
mengiginkan data berbentuk desimal. Label digunakan untuk menandai/menamai data, kali ini nama data dapat
dipisahkan menggunakan spasi. Values digunakan untuk memberikan kode data saat menginput data. Missing diisikan “none” karena seluruh data yang ada akan diproses. Columns menjunjukkan banyakya kolom yang akan digunakan. Align digunakan untuk memposisikan data apakah left/centre/right. Measure menujukkan tipe skala data yang akan diproses.
3. Input data yang akan diproses pada Data View.
4. Untuk mengetahui jumlah apotek yang seharusnya ada berdasarkan SNI, pada toolbarpilih Transform Compute Variable
10
5. Untuk menghitung jumlah apotek berdasarkan SNI yang ada, maka lakukan pembagianantara jumlah penduduk dengan 30.000 (jumlah penduduk pendukung untuk 1 apotek). Pindahkan variabel “Jumlah Penduduk” ke dalam kolom “Numeric Expression” Lakukan pembagian, yaitu dibagi dengan 30.000 Isikan “Jumlah_SNI_Apotik_Rumah_Obat” pada kolom “Target Variable” Klik “OK”, maka akan muncul kolom baru pada Data View yang merupakan
jumlah ideal apotek pada masing-masing kecamatan.
6. Jumlah apotek yang ideal menurut SNI pada kolom“Jumlah_SNI_Apotik_Rumah_Obat” menujukkan angka desimal, padahal secaralogika ketersediaan suatu fasilitas haruslah berupa bilangan asli. Maka dari itudilakukan proses “Recode” untuk menghilangkan angka desimal. Proses “Recode” jugabiasanya digunakan untuk pengklasifikasian data menjadi rendah/sedang/tinggi.Pada toolbar pilih Transform Recode into Different Variables.
7. Masukkan variabel yang akan di Recode ke kolom “Numeric Variable OutputVariable”. Lalu beri nama output yang diinginkan pada kolom “Name”, misal“Jml_SNI_Apotek_Rumah_Obat_Recode”Klik Change Klik Old and New Values
1
23
45
11
8. Lakukan pembulatan angka pada data.Isikan 0,49 pada Range, LOWEST through value Isikan 0 pada bagian New Value Klik AddPemilihan 0,49 di sini mengandung arti bahwa angka yang lebih kecil dari 0,49 akandibulatkan menjadi 0.Lakukan pembulatan untuk data 0,5 – 1,49. Pada bagian Old Value,Isikan 0,5 pada Range dan 1,49 pada through Isikan 1 pada bagian New Value Klik Add.Lakukan hal yang sama untuk pembulatan untuk angka yang mendekati 2.Continue OK.
9. Proses Recode berhasil dilakukan.
1
2
3
4
1
2
3 4
5
6
12
10. Untuk mengetahui selisih dari jumlah apotek berdasarkan SNI dengan jumlah apotekeksisting, maka dilakukan perhitungan.Pada toolbar pilih Transform Compute Variables
11. Untuk melakukan perhitungan selisih, maka: Pindahkan variabel “Jml_Apotek_Rumah_Obat” ke dalam kolom “Numeric
Expression” Lakukan pengurangan, pilih tanda minus (-). Pindahkan variabel “Jml_Apotek_Rumah_Obat” ke dalam kolom “Numeric
Expression” Isikan “Kebutuhan_Jml_Apotek” pada kolom “Target Variable” Klik “OK”, maka akan muncul kolom baru pada Data View yang merupakan
selisih dari jumlah apotek berdasarkan SNI dengan jumlah apotek eksisting.
12. Pengolahan data menggunakan analisis deskriptif sederhana.Klik Analyze Descriptive Statistics Descriptive
13. Masukkan variabel yang akan diproses Options Pilih ukuran pemusatan danpenyebaran data sesuai gambar Continue OK.
3
1
21
13
14. Olah data yang ada.Klik Analyze Descriptive Statistics Frequencies
15. Pindahkan variabel-variabel yang akan diolah ke kolom sebelah kanan dengan caradouble click atau klik tanda panah yang terdapat di antara kolom kanan dan kiri.Setelah itu klik Statistics pilih ukuran pemusatan dan penyebaran sesuai dengangambar Continue.Setelah itu klik Chart pilih Bar Chart Continue.Setelah itu klik Format pilih Ascending Value Continue.
14