laporan praktikum
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

NAMA : NASRUDINNIM : G1C 010 025PRODI : KIMIA
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
ACARA IV
IDENTIFIKASI GOLONGAN AROMATIS DAN FENOL
DISUSUN OLEH
NASRUDIN
G1C010025
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS MATARAM
2011
1

NAMA : NASRUDINNIM : G1C 010 025PRODI : KIMIA
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………….1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….…2
BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………………………..3
Latar Belakang…………………………………………………………….....3
Tujuan……………………………………………………………………......3
Tempat………………………………………………………………………..3
Waktu…………………………………………………………………………3
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………….………4
BAB III : METODE PENELITIAN………………………………………………….…..6
Alat dan Bahan………………………………………………………………..6
Skema Kerja…………………………………………………………………...7
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………….….....9
Hasil Pengamatan…………………………………………………………......9
Analisis Data………………………………………………………………......11
Pembahasan……………………………………………………………………14
BAB V : KESIMPULAN…………………………………………………………………19
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..20
2

NAMA : NASRUDINNIM : G1C 010 025PRODI : KIMIA
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Di dalam alam semesta ini terdapat begitu banyak unsure- unsur dan senyawa-
senyawa kimia yang tidak dapat terhitung jumlahnya, ada unsur atau senyawa yang
berupa gas, cair,larutan maupun padatan.Dimana unsure unsure dan senyawa senyawa
tersebut dapat digolongkan berdasarkan sifat-sifat dan struktur atom penyusunnya.
Diantara senyawa-senyawa tersebut adalah senyawa golongan aromatic dan
golongan senyawa fenol, dimana kedua golongan ini merupakan senyawa organic namun
memiliki gugus fungsi dan struktur yang berbeda dan memiliki sifat sifat yag berbeda
pula.
Bagaimana dan Seperti apa perbedaan yang dimiliki oleh kedua senyawa tersebut
dan bagaimana cara mengidentifikasi senyawa-senyawa tersebut merupakan tujuan
mendasar dari pelaksanaan praktikum ini sehingga nantinya kita dapat menentukan
apakah senyawa ini merupakan senyawa aromatis atau merupakan senyawa fenol atau
bukan kedua duanya berdasarkan sifat-sifatnya yang dapat kita amati.
b. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari praktikum ini adalah ;
1. mahasiswa dapat mengenal reaksi-reaksi senyawa aromatis..
2. mahasiswa dapat mengidentifikasi senyawa golongan aromatisdan senyawa fenol.
3. Mahasiswa dapat mengenal reaksi-reaksi yang membedakan fenol monovalen dan fenol
polivalen.
c. Waktu
Adapun praktikum ini dilaksanakan pada hari senin, tanggal 21 November 2010.
d. Tempat
Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Kimia Dasar, Lantai III, Fakultas
MIPA,Universitas Mataram.
3

NAMA : NASRUDINNIM : G1C 010 025PRODI : KIMIA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Benzena merupakan suatu anggota dari kelompok besar senyawa aromatic, yaitu
senyawa yang cukup distabilkan dengan dikolisasi electron-pi.Energy resonansi suatu senyawa
aromatic merupakan uluran diperoleh kestabilan (sifat-sifat structural yang menimbulkan
aromatinitas).Cara yang paling mudah untuk menentukan apakah suatu itu aromatic ialah dengan
menentuka posisi absorpsi dalam sprektrum MNR oleh proton yang terikat pada atom-atom
cincin. Proton yang terikat kea rah luar cincin aromatic sangat kurang terperisal atau menyerap
jauh ke bawah medan dibandingkan kebanyakan proton (Fessenden,2005:463).
Benzena memiliki sifat antara lain tidak larut dalam air, bersifat non polar, larut
dalam benzena,larut dalam pelarut organic seperti dietil eter, CCl4, dan heksana membentuk
azeotrop dengan air; bertindak sebagai pelarut, memiliki titik leleh 5,5°C dan titik didih 80°;
bersifat toksik dan agak karsinogenik serta mudah di subsitusi. Reaksi subsitusi benzene antara
lain :
a. Halogenasi : Reaksi benzena dengan halogen menggunakan
katalis FeBr3.
b. Nitrasi : Reaksi benzena dengan HNO3 pekat menggunakan katalis
H2SO4 pekat.
c. Sulfonasi : Reaksi benzenadengan asam sulfat berasap (H2SO4
menggandung SO3).
4

NAMA : NASRUDINNIM : G1C 010 025PRODI : KIMIA
d. Alkilasi : Reaksi penggantian sebuah atom hydrogen pada
cincin benzena dengan gugus asil menggunakan katalis AlCl3/FeCl3 (asilasi aromatic Friedel-
Crafs) (Riswiyanto,2009:118).
Fenol ialah senyawa yang gugus –OH nya melekat lansung pada cincin
aromatic.Fenol berbeda dari alcohol dalam sifat fisik dan kimianya.Perbedaan yang paling
penting adalah keasamannya. Fenol meskipun bukan asam kuat, mudah bereaksi dengan natrium
hidroksida untuk membentuk garam fenoksida (C6H5O-Na+). Pembuatan fenol menggunakan
jenis reaksi yang sangat berbeda dengan yang digunakan untuk membuat alcohol
(Oxtoby,2001:124).
Degradasi asam benzoate dapat dilakukan dengan fotokatalik. Degradasi ini
dilakukan dengan cara menyinari larutan asam benzoate tersebut dengan sinar ultra violet (UV) di
dalam sebuah kolom gelas yang bagian dalamnya dilapisi dengan katalis TiO2. Dalam percobaan
ini laju air asam benzoate dalam waktu irradiasi dibuat bervariasi. Degradasi asam benzoate
ditentukan dengan cara mengukur konsentrasi asam benzoate sebelum irradiasi. Hasil penelitian
menunjukan senyawa asam benzoate mengalami degradasi 60,70% pada laju alir 60 mL/menit
dan waktu radiasi selama 7 jam (Nasution:2006). Fenol resorsinol formaldehida adalah perekat
yang digunakan untuk membentuk rasuk kayu lapis berperemakan (glugam). Fenol resorsinol
formaldehida boleh menghasilkan ikatan dan kekuatan yang baik ke atas tempatan. Kajian
menunjukan factor utama yang menunjukan/mempengaruhi kekuatan struktur rasuk padu dan
rasuk glugam ialah ketumpatan kayu (Muhammad:2004).
5

NAMA : NASRUDINNIM : G1C 010 025PRODI : KIMIA
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Alat dan Bahan
a. Alat Praktikum
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Pipet tetes
Pipet volum
Spatula
Penjepit tabung reaksi
Bulb
b. Bahan Praktikum
Larutan NaOH 5 %
Larutan HCl 5 %
Larutan H2SO4 96 %
Larutan H3PO4 85 %
Larutan NaHCO3 5 %
Asam benzoate
Naftalena
Aniline
Butanol
Asetaldehida
Larutan Dietil Eter
Aquades
Kertas lakmus merah
6

NAMA : NASRUDINNIM : G1C 010 025PRODI : KIMIA
2. Skema kerja
1. Reaksi dengan H2SO4 pekat
Tabung 1 : benzena 0,5 ml
Tabung 2 : Anilin 0,5 ml
` Tabung 3 : Asam benzoat 0,1 ml
- di+ 2 ml H2SO4 berasap
- dikocok
Hasil 1 Hasil 2 Hasil 3
2. Reaksi dengan CHCl3 – AlCl3
Tabung 4 : benzena 0,1 ml
Tabung 5 : anilin 0,1 ml
Tabung 6 : asam benzoat 0,1 ml
- + 2 ml CHCl3
- dikocok
Hasil
7

NAMA : NASRUDINNIM : G1C 010 025PRODI : KIMIA
Hasil
- dibasahi dengan campuran
- di+ AlCl3 anhidrad
Hasil 4 Hasil 5 Hasil 6
3. Reaksi dengan pereaksi fehling
Tabung 7 : fenol 0,2 ml
Tabung 8 : Resorsinol 0,1 ml
- di+ 1 ml fehling A
- di+ 1 ml fehling B
- Δ
Hasil 7 Hasil 8
8

NAMA : NASRUDINNIM : G1C 010 025PRODI : KIMIA
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Pengamatan
a. Uji gugus aromatis
Reaksi Zat H2SO4 berasap Kloroform AlCl3
Benzena
. warna awal : bening
. kondisi akhir : terbentuk
2 fase (bawah benung, atas
keruh)
. terbentuk cincin
yang memisahkan
larutan
. warna awal larutan :
bening
. larutan keruh
agak kekuning-
kuningan
. benzena dan
cloroform
bercampur
. serbuk menempel
didinding dalam
bentuk keci
Anilin
. timbul asap, panas, warna
hitam pekat
. larutan bercampur
. warna awal : merah
coklat
. + kloroform : tidak
ada Perubahan
. larutan meresap
dalam AlCl3
. pada dinding,
AlCl3 melarut
dalam larutan
. warna dindingnya
putih kering
. Terdapat 2 fase yaitu padat
dan cair. Fase cair berwujud
bening. Fase padat
. waran larutan
berwarna merah
9

NAMA : NASRUDINNIM : G1C 010 025PRODI : KIMIA
Asam
benzoat
berwarna putih
. asam bnezoat yang beraksi
dengan H2SO4 hanya se
bagian dan bereaksi lama,
serta volumenya lama-lama
berkurang.
keruh
. awalnya berupa
padatan putih
b. Uji gugus fenol
Reaksi zat + pereaksi fehling
Fenol
. warna fenol : coklat tua, warna fehling :
biru tua
. saat dilarutkan larutan tidak bisa
bercampur (fehling di bawah, fenol diatas)
. setelah diΔ ; warna larutan tidak berubah,
dimana pemanasan larutan mengeluarkan
asap berwarna putih dan saat pemanasan
dihentikan pada larutan terjadi letupan
Resorsinol
(warna coklat)
. larutan bercampur menjadi wara hijau
tetapi terdapat endapan seperti gel pada
dinding tabung reaksi
. pada saat pemanasan terjadi perubahan
warna dari warna hijau menjadi hijau lumut
dan mengeluarkan gas
2. Analisis Data
10

NAMA : NASRUDINNIM : G1C 010 025PRODI : KIMIA
a. Reaksi Senyawa Aromatic dengan H2SO4 Pekat Berasap
Reaksi pada benzene
2H2SO4 H3O+ + H2SO4ˉ + SO3
(lambat)
(cepat)
Reaksi pada anilin
NHH
+ H O S
O
O
OH
NH-
+ H O+
S OH
O
O
H
-H2O
O
S+
O
OH+
NH-
N-
H
SO
O
OH
+
N --- H
S OHO
O
O HH
NH2
S
OH
O O
Reaksi pada asam benzoat
11
H
HH H
HH
+ SO3
H
H
H
H
H
H
SO3
H
HH
H
HH
+SO3
-
+ H2SO4-
SO3-
+ H2SO4
SO3-
+ H3O+
SO3H
+ H2O

NAMA : NASRUDINNIM : G1C 010 025PRODI : KIMIA
O
O
H
+ H O S OH
O
O OH
O
S OO
OH
H
+ O-
H + H+
+ O-
H + H+
O
O
H
S OO
OH
+ H O H
C6H5COOH (s) + H 2SO4 (aq) C6H4COOHSO 3H (s) + H 2O (l)
H
O
OH
S OO
OH
H
b. Reaksi dengan CHCl3 – AlCl3
Reaksi pada benzene
+ H
H
Cl
Cl
+ Al Cl
Cl
Cl
+ C+
ClH
H
+ Al-
Cl4
H
H
H
H+
H
H
H
Cl Cl
H
H
H
+
+
-H+
Cl
H
H
+Al-
ClCl
Cl
Cl
H+
ClH+AlCl3+Cl
HH
12

NAMA : NASRUDINNIM : G1C 010 025PRODI : KIMIA
Reaksi pada anilin
N H
H
+ Cl
Cl
H
H
. . . . Al
Cl
Cl
Cl
N+
H
H
AlCl3
+ H
H
Cl
Cl
N+
H
H
AlCl3
HCl
H
+
H-
Cl
N+
H
H
AlCl3
ClH
H
+ ClH
C6H5NH2 (aq) + CH2Cl2 (aq)AlCl3 C6H5NH2CHCl (aq) + HCl (aq)
Reaksi pada asam benzoat
13

2Cu2+
+ 2OH- Cu2O + H 2O
NAMA : NASRUDINNIM : G1C 010 025PRODI : KIMIA
O
OH
+
Cl
Cl
H
H . . . . A l
Cl
Cl
Cl
O
OH
+ H
H
Cl
+ AlCl4-
OH
O
Cl
H
H H
+ AlCl4-
O
OH
Cl
HH
H
+ AlCl + AlCl3
C 6 H 5 C O O H + C H 2 C l2 - A lC l 3 C 6 H 4 C O O H C C lH + H C l - A lC l 3
c. Reaksi dengan Fehling
3. Pembahasan
Pada praktikum kali ini membahas tentang identifikasi golongan senyawa aromatis
dan fenol.
Benzene merupakan salah satu molekul golongan aromatis yang mempunyai ikatan
rangkap yang terkonjugasi, molekul benzene pada cincin aromatic melibatkan subsitusi atom
atau gugus fungsi yang menggantikan hydrogen (Fessenden,2010).
14

NAMA : NASRUDINNIM : G1C 010 025PRODI : KIMIA
Ada beberapa macam reaksi senyawa aromatis, yaitu reaksi nitrasi, jika reagen yang
digunakan adalah HNO3/H2SO4 dimana electron philenya berupa NO2+, sehingga dihasilkan
; reaksi sulfonasi apbila reagen yang digunakan adalah H2SO4 atau SO3+H2SO4,
elektrophilenya berupa SO3 sehingga produknya ialah ; reaksi halogenasi, reagen yang
digunakan adalah Cl2/FeCl3, Br2/FeBr2, elektrophilenya berupa Cl+ atau Br+ yang mana hasil
reaksinya berupa atau , dan masih banyak reaksi lainnya lagi (Anonim,2009).
Pada percobaan pertama, yaitu reaksi menggunakan H2SO4 pekat berasap dengan
benzene, aniline, dan asam benzoate. Diketahui reaksi benzene dan H2SO4 pekat berasap
merupakan reaksi sulfonasi yang hasilnya berupa asam benzene sulfonat (Fessenden,2010).
Berdasarkan hasil pengamatan larutan benzene bila ditambahkan H2SO4 pekat berasap akan
terbentuk dua fase, yang mana pada bawah larutan berwarna bening dan di atas berwarna
keruh. Hal ini dikarenakan sifat dari kedua larutan tersebut berb eda (Chang,2004). Yakni
benzene merupakan senyaawa yang bersifat non polar (tidak larut dalam air) sedangkan asam
sulfat merupakan senyawa yang bersifat polar.
Pada pencampuran berikutnya yaitu, aniline dengan asam sulfat pekat berasap.
Didapatkan bahwa setelah larutan dicampurkan warna kedua larutan tersebut berubah menjadi
hitam pekat serta timbul asap dan panas. Adanya perubahan warna ini disebabkan karena
pemutusan dan pengikatan gugus atau senyawa dari masing-masing zat membentuk senyawa
baru.Timbulnya panas pada reaksi ini disebabkan oleh adanya elektrophile SO3+ dari senyawa
asam sulfat yang merupakan asam kuat yang terdisosiasi sempurna dan memutus satu ikatan H
untuk berikatan dengan aniline.
Pada pencampuran ketiga, yaitu asam benzoate dengan asam sulfat pekat
berasap.Pada hasil pengamatan didapatkan kedua larutan yang dicampur tersebut membentuk
2 fase (fase cair berwarna bening dan padat berwarna putih). Hal ini disebabkan karena
memang pada prinsipnya asam benzoate akan memutuskan ikatan H dan bereaksi dengan
HSO3+. Dengan adanya proses pemutusan ini menyebabkan terbentuknya senyawa
C6H4COOHSO3H. senyawa baru yang terbentuk ini adalah padatan yang berwarna putih atau
koloid. Sedangkan fase cair terbentuk karena adanya pelepasan gugus –OH dan H sehingga
membentuk H2O (Riawan,1989). 15

NAMA : NASRUDINNIM : G1C 010 025PRODI : KIMIA
Pada percobaan pertama diatas merupakan reaksi sulfonasi yang mana reaksi
sulfonasi terjadi apabila benzene direaksikan dengan H2SO4 yang menggandung SO3 yang
terlarut (Wahyudi,2005). Pada percobaann pertama jugadigunakan H2SO4 pekat berasap.
H2SO4 pekat berasap digunakan karena H2SO4 pekat berasap akan terurai menjadi H3O+,
H2SO4-, dan SO3, karena bila digunakan H2SO4 pekat saja kemungkinan terjadinya reaksi
untuk mengidentifikasi unsure aromatic sangatlah kecil. Seperti yng diketahui bersama bahwa
reaksi sulfonasi pada hidrokarbon aromatic berlangsung cepat sedangkan bila digunakan
H2SO4 pekat reaksi yang terjadi akan memerlukan waktu yang lama dan lambat.
Pada percobaan kedua dilakukan tiga kali pengujian yaitu menggunakan sampel
benzene, aniline, dan asam benzoate, dimana dari ketiga sampel tersebut akan ditambahkan
dengan pereaksi CHCL3-AlCl3. Pada pencampuran pertama yaitu benzene ditambahkan CHCl3
kemudian ditambahkan pula serbuk AlCl3 anhidrat.Pada saat penambahan CHCl3 (kloroform)
terbentuk cincin yang memisahkan larutan.Hal ini disebabkan karena benzene hanya larut
dalam CHCl3 tanpa disertai dengan terjadinya reaksi kimia (membentuk senyawa
baru).Benzene dapat larut dalam senyawa organic karena benzene juga dapat digubakan
sebagai pelarut.Dimana benzene sendiri memiliki sifat yang berguna yaitu membentuk
azeotrof dengan air.Azeotrof yakni campuran yang tersuling pada susunan yang
konstan.Kemudian saat ditambahkan AlCl3, larutan berubah keruh agak kekuning-
kuningan.Hal ini menandakan bahwa dalam pencampuran tersebut terjadi reaksi kimia yang
menimbulkan senyawa baru. Prosesnya yaitu, satu ikatan H pada benzene akan putus dan akan
bereaksi membentuk HCl dengan AlCl4-. AlCl4
- melepas atom Cl- dan kembali lagi
membentuk AlCl3 pada akhir reaksinya.Benzene yang telah kehilangan satu atom H
digantikan oleh CHCl3 yang melepas satu atom Cl nya membentuk delifat CHCl2 yang
berikatan dengan senyawa benzene.
Pada pencampuran berikutnya yaitu aniline dengan CHCl3-AlCl3. Kloroform saat
ditambahkan aniline tidak terjadi perubahan apapun namun setelah ditambahkan AlCl3
16

NAMA : NASRUDINNIM : G1C 010 025PRODI : KIMIA
anhidrat warna larutan awal semakin pekat serta terbentuk kristal berwarna coklat merah. Pada
percobaan ini tidak ada reaksi friedel-crafts karena suatu gugus amino akan bereaksi dengan
asam lewis yang kemudian akan membentuk senyawa kompleks. Alkilasi benzene merupakan
subsitusi sebuah gugus alkil untuk sebuah atom hydrogen pada cincin benzene, alkilasi dengan
alkil halide dan runtutan AlCl3 sebagai katalis disebut sebagai alkilasi Frieel-Crafts
(Fessenden:2010).
Pada pencampuran ketiga yaitu asam benzoate dengan CHCl3-AlCl3. Pada saat
ditambahkan CHCl3 pada asam benzoate, larutan bercampur membentuk larutan berwarna
putih keruh dn setelah ditambahkan AlCl3 pada dinding tabung reaksi, larutan yang terdapat
pada dinding-dinding meresap sehingga membentuk warna putih keruh pada dinding. Dimana
terjadinya perubahan warna menandakan adanya reaksi kimia membentuk senyawa
baru.Reaksi yang terjadi dengan menggunakan pereaksi CHCl3-AlCl3 merupakan reaksi
alkilasi.Alkilasi dengan alkil halide dan runutan AlCl3 sebagai katalis sering disebut sebagai
alkilasi Friedel-Crafts.
Pada percobaan ketiga yaitu reaksi antara fenol serta resorsinol dengan fehling.
Pertama reaksi antara fenol yang ditambahkan fehling A dan fehling B. larutan tidak
bercampur, terdapat endapan berwarna biru, setelah dipanaskan warna larutan tidak berubah
namun saat pemanasan dilakukan larutan mengeluarkan asap berwarna putih. Endapan yang
terbentuk merupakan endapan Cu2O dari atom Cu 2+ yang mereduksi OH- mengoksidasi fenol.
Pencampuran kedua, resorsinol ditambahkan fehling A dan B, larutan menyatu
menjadi berwarna hijau tetapi terdapat endapan seperti gel pada dinding tabung reaksi. Saat
dipanaskan larutan menjadi berwarna hijau lumut dan mengeluarkan gas. Hal ini terjadi
dikarenakan resorsinol merupakan senyawa yang memiliki dua ikatan OH yang akan
mengoksidasi menjadi H2O dan Cu 2+ yang mereduksi membentuk endapan Cu2O. reaksi untuk
kedua sampel tersebut adalah:
Identifikasi fenol juga dapat
dilakukan dengan FeCl3-piridin dan reaksi almen.Walaupun dalam praktikum ini tidak
dilakukan. Pada pereaksi resorsinol dengan FeCl3 warna larutan ungu tua, sedangkan pada
17
2Cu2+
+ 2OH- Cu2O + H 2O

NAMA : NASRUDINNIM : G1C 010 025PRODI : KIMIA
fenol yang ditambahkan dengan FeCl3 berwarna ungu muda, dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa semakin banyak gugus OH yang terikat pada benzene, maka warna larutan
akan semakin tua apabila direaksikan dengan besi (III) klorida (FeCl3). Reaksi yang terjadi
adalah :
Reaksi pada fenol.
Pada pereaksi resorsinol dan fenol dengan pereaksi millon yakni merupakan suatu
reaksi yang digunakan untuk mengidentifikasi fenol.Biasanya juga digunakan untuk
mengidentifikasi protein. Untuk sampel fenol akan mengikat satu atom Hg karena hanya
memiliki satu gugus OH untuk percobaan yang ditambahkan dengan pereaksi millon,
sedangkan pada saat penambahan FeCl3-piridin akan menimbulkan senyawa kompleks antara
fenol dengan FeCl3-piridin. Sedangkan pada sampel resorsinol yang merupakan fenol
polivalen dapat mengikat dua atom Hg pada saat ditambahkan pereaksi millon.
BAB V
KESIMPULAN
Ada beberapa jenis reaksi subsitusi senyawa aromatis, yaitu halogenasi, nitrasi, alkilasi,
asilasi, dan sulfonasi.
Pada percobaan pertama yaitu gugus fungsi aromatis terjadi reaksi sulfonasi.
18

NAMA : NASRUDINNIM : G1C 010 025PRODI : KIMIA
Reaksi pada percobaan kedua merupakan reaksi alkilasi yang menggunakan katalis AlCl3
dan disebut alkilasi Friedel-Crafs.
Adanya gugus aromatis ditandai oleh adanya perubahan warna pada larutan tersebut.j
Semakin banyak ikatan/gugus OH aka semakin pekat warna larutan yang terbentuk dalam
mengidentifikasi fenol.
Pada penambahan pereaksi fehling akan diperoleh hasil bahwa endapan pada resorsinol akan
lebih banyak terbentuk dibandingkan pada sampel fenol.
.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Kimia Organik. Didownload pada situs: http://www.chemistry.org/aromatic
sulfonation. Pada tanggal 18 november 2011 pukul 20.00 WITA.
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2.Jakarta : Erlangga.
19

NAMA : NASRUDINNIM : G1C 010 025PRODI : KIMIA
Fessenden, Ralp, J. and Joan, Fessenden. 2010. Dasar-Dasar Kimia Organik. Jakarta : Bina Rupa
Aksara.
Fessenden, Ralp, J. and Joan, Fessenden. 2005. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.
Filzahazny, Muhammad. 2004. Naftalena. Didownload pada situs http ://
www.Filzahazny.wordpres.com. Pada tanggal 30 Oktober 2011 Pukul 16.30 WITA.
Oxtoby, David. 2001. Kimia Modern. Jakarta : Erlangga.
Riswiyanto. S. 2009. Problem Solving Kimia Organik.Jakarta : PT Bina Prestasi Insani.
20