laporan praktikum

7
Latar Belakang Kreatinin adalah produk protein yang merupakan hasil akhir metabolisme otot yang dilepaskan dari otot dengan kecepatan hampir konstan dan diekskresi dalam urin dengan kecepatan yang sama. Kreatinin diekskresikan oleh ginjal melalui kombinasi filtrasi dan sekresi, konsentrasinya relative sama dalam plasma hari ke hari, kadar yang lebih besar dari nilai normal mengisyaratkan adanya gangguan fungsi ginjal. Pemeriksaan kreatinin dalam darah merupakan salah satu parameter penting untuk mengetahui fungsi ginjal dan kerja otot dalam keseharian. Pemeriksaan ini juga sangat membantu kebijakan melakukan terapi pada penderita gangguan fungsi ginjal. Oleh karena itu, pada praktikum ini, kami akan mengukur atau mengetahui kerja otot dan ginjal dengan menggunakan urin salah satu teman kami. Dasar Teori Kreatinin merupakan produk penguraian keratin. Kreatin disintesis di hati dan terdapat dalam hampir semua otot rangka yang berikatan dengan dalam bentuk kreatin fosfat (creatin phosphate, CP), suatu senyawa penyimpan energi. Dalam sintesis ATP (adenosine triphosphate) dari ADP (adenosine diphosphate), kreatin fosfat diubah menjadi kreatin dengan katalisasi enzim kreatin kinase (creatin kinase, CK). Keratin fosfat adalah senyawa yang tidak

Upload: azdaharalwi

Post on 13-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

good

TRANSCRIPT

Latar BelakangKreatinin adalah produk protein yang merupakan hasil akhir metabolisme otot yang dilepaskan dari otot dengan kecepatan hampir konstan dan diekskresi dalam urin dengan kecepatan yang sama. Kreatinin diekskresikan oleh ginjal melalui kombinasi filtrasi dan sekresi, konsentrasinya relative sama dalam plasma hari ke hari, kadar yang lebih besar dari nilai normal mengisyaratkan adanya gangguan fungsi ginjal.Pemeriksaan kreatinin dalam darah merupakan salah satu parameter penting untuk mengetahui fungsi ginjal dan kerja otot dalam keseharian. Pemeriksaan ini juga sangat membantu kebijakan melakukan terapi pada penderita gangguan fungsi ginjal. Oleh karena itu, pada praktikum ini, kami akan mengukur atau mengetahui kerja otot dan ginjal dengan menggunakan urin salah satu teman kami.

Dasar TeoriKreatininmerupakan produk penguraian keratin. Kreatin disintesis di hati dan terdapat dalam hampir semua otot rangka yang berikatan dengan dalam bentuk kreatin fosfat (creatin phosphate, CP), suatu senyawa penyimpan energi. Dalam sintesis ATP (adenosine triphosphate) dari ADP (adenosine diphosphate), kreatin fosfat diubah menjadi kreatin dengan katalisasi enzim kreatin kinase (creatin kinase, CK). Keratin fosfat adalah senyawa yang tidak stabil. Kreatin fosfat membentuk struktur cincin secara spontan membentuk kreatinin. Kreatinin tidak dapat dimetabolisme lebih lanjut, dan akan diekskresikan melalui urin.Jumlah kreatinin yang diekskresikan setiap hari bersifat konstan, dan bergantung pada massa otot.Kreatinin bereaksi dengan asam pikrat dalam larutan alkalis membentuk tautomer yang berwarna merah. Seiring dengan pemakaian energi, sejumlah kecil diubah secara ireversibel menjadi kreatinin, yang selanjutnya difiltrasi oleh glomerulus dan diekskresikan dalam urin (Riswanto, 2010).Banyaknya kreatinin yang dikeluarkan seseorang setiap hari lebih bergantung pada massa otot total daripada aktivitas otot atau tingkat metabolisme protein, walaupun keduanya juga menimbulkan efek. Pembentukan kreatinin harian umumnya tetap, kecuali jika terjadi cedera fisik yang berat atau penyakit degeneratif yang menyebabkan kerusakan masif pada otot (Riswanto, 2010). Ginjal mempertahankan kreatinin darah dalamkisaran normal. Kreatinin telah ditemukan untuk menjadi indikator yang baik untuk menguji fungsi ginjal (Siamak, 2009).Pada orang yang mengalami kerusakan ginjal, tingkat kreatinin dalam darah akan naik karena clearance/ pembersihan kratinin oleh ginjal rendah.Tingginya kreatinin memperingatkan kemungkinan malfungsi atau kegagalan ginjal.Ini adalah alasan memeriksa standar tes darah secara rutin untuk melihat jumlah kreatinin dalam darah. Hal ini penting untuk mengenali apakah proses menuju ke disfungsi ginjal akut atau kronik. Sebuah ukuran yang lebih tepat dari fungsi ginjal dapat diestimasi dengan menghitung berapa banyak kreatinin dibersihkan dari tubuh oleh ginjal, dan ini disebut kreatinin clearance (Siamak, 2009).

Tujuan praktikumUntuk mengetahui kadar kreatinin urin

Alat dan bahan

Alat Labu takar Pipet volumetrik Gelas ukur ( untuk menyimpan urin ) Spektrovotometer + kuvet

Bahan Urin 24 jam Standar kreatinin Akuades NaOH 10% Asam pikrat jenuh

Cara kerja1.) Siapkan 1 ml sampel urin dan masukkan ke dalam labu takar sebanyak 1 mL ( 20 tetes ).2.) Lalu tambahkan 20 mL asam pikrat ke dalam labu takar tersebut.3.) Setelah itu, Tambahkan juga 1,5 mL NaOH 10% ke dalam labu takar tersebut.4.) Diamkan dan Tunggu selama 5 menit.5.) Tambahkan akuades hingga batas garis labu takar.6.) Lalu baca pada spektrofotometri dengan panjang gelombang 540 nm7.) Kemudian, membuat absorban standar menggunakan kreatinin, lalu bca pada spektrofotometri dengan panjang gelombang 540 nm8.) Dan juga membuat absorban blanko menggunakan akuades , lalu baca pada spektrofotometri dengan panjang gelombang 540 nm9.) Hitung kadar kreatinin nya dengan rumus :( Ru-Rb / Rs-Rb ) x 1 x ( mL urin 24 jam / 1 ) x ( 1 / 1000 ).

Ket :Rs = Absorban standarRu = Absorban sampelRb = Absorban blanko

Hasil

RsRuRbHasil ( kadar kreatinin )

0,0360,6110,0050,0195

AnalisisPada urin yang memiliki kadar kreatinin yang tinggi menunjukkan bahwa orang tersebut kerja otot nya dikategorikan baik. Selain itu, juga menandakan bahwa dia sering bekerja. Sebelum di baca pada spektrofotometri, urin yang memiliki kreatinin yang tinggi sudah terlihat dengan campuran dengan asam pikrat dengan NaOH akan menghasilkan warna yang lebih merah. Absorban standar yang dibaca pada spektrofotometri dengan panjang gelombang 540 nm adalah 0,036, absorban blanko yang dibaca pada spektrofotometri dengan panjang gelombang 540 nm adalah 0,005, dan absorban sampel yang terlihat pada spektrofotometri adalah 0,611. Dan setelah dihitung dengan rumus :( Ru-Rb / Rs-Rb ) x 1 x ( mL urin 24 jam / 1 ) x ( 1 / 1000 ), didapatkan hasil kadar kreatinin adalah 0,0195

KesimpulanKadar kreatinin pada kelompok kami hasil nya lebih tinggi dibanding kelompok lain. Ini menandakan bahwa salah satu teman kami yang menyumbang urin sering bekerja ( kontraksi otot) dalam kesehariannya.