laporan praktik pengalaman lapangan jurusan...
TRANSCRIPT
iii
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN
EKONOMI SYARIAH
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN
HIAS DAN KONSUMSI BUMDes “MINA HARAPAN” DESA
BENDILJATI WETAN KECAMATAN SUMBERGEMPOL
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh
KHOIRUR ROZIKIN
NIM. 12402173372
Dosen Pembimbing Lapangan
Dr. Ali Mauludi, AC., M. A.
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
HALAMAN PERSETUJUAN PRAKTIK PENGALAMAN
LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui dan
disahkan pada:
Hari : Senin
Tanggal : 31 Agustus 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Analisis Strategi Pengembangan Budidaya Ikan
Hias dan Konsumsi BUMDes “MINA
HARAPAN” Desa Bendiljati Wetan Kecamatan
Sumbergempol Kabupaten Tulungagung
MENYETUJUI
Dosen Pembimbing Lapangan
Dr. Ali Mauludi, AC., M. A.
NIP/NIDN. 197205012009011005
Mengesahkan
a.n. Dekan
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Siswahyudianto, S.Pd.I, M.M.
NIDN. 2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Karunia, Rahnat, serta Hidayah-nya yang berupa kesehatan, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas Akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) tepat pada
waktunya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari zaman Jahiliyah
menuju zaman yang terang benderang yakni agama Islam.
Tujuan utama dari diadakannya Praktik Pengalaman Lapangan oleh Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung adalah untuk membina
profesionalitas mahasiswa sesuai dengan bidang keilmuan. Praktik Pengalaman
Lapangan merupakan salah satu bentuk penerapan atau pengaplikasian secara
sistematis antara teori yang diperoleh di kampus dengan program penguasaan
keahlian yang dilaksanakan secara langsung di lapangan untuk menjadi tenaga yang
profesional.
Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan tugas ini,
maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag., Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Tulungagung, yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
berkarya.
2. Bapak H. Dede Nurohman, M.Ag., selaku Dekan FEBI IAIN Tulungagung.
3. Bapak Dr. Mohammad Aswad, S. Ag., M. A. selaku Ketua Jurusan Ekonomi
Syariah.
4. Bapak Dr. Ali Mauludi, AC., M. A., selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan koreksi sehingga tugas ini dapat terselesaikan.
5. Bapak H. Sodiq Heru R., S. Hum., M. Pd. I., selaku Bapak Kepala Desa
Bendiljati Wetan Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung.
6. Bapak Nuril, S. Pd., selaku Ketua BUMDes “MINA HARAPAN” Desa
Bendiljati Wetan Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung.
7. Seluruh pengurus BUMDes “MINA HARAPAN” Desa Bendiljati Wetan
Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung.
iv
8. Orang tua dan keluarga kami yang selalu mendukung dan mendoakan yang
terbaik bagi kami.
9. Serta semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan laporan Praktik
Pegalaman Lapangan ini dengan mencari data, referensi materi serta
menuangkan ide-ide postitifnya.
Penulis berharap semoga tugas akhir PPL ini bisa bermanfaat serta menambah
wawasan dan pengetahuaan bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa tulisan ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami butuhkan demi kesempurnaan tugas ini.
Tulungagung, 31 Agustus 2020
Penulis
KHOIRUR ROZIKIN
NIM. 12402173372
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran.............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 3
C. Tujuan dan Kegunaan ..................................................................................... 3
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ..................................................................... 4
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ............................................................................................... 5
B. Pelaksanaan Praktik ....................................................................................... 6
C. Permasalahan di Lapangan............................................................................. 7
E. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik .......................................... 7
BAB III PEMBAHASAN / ANALISIS
A. Definisi BUMDes ........................................................................................... 9
B. Landasan Hukum BUMDes .......................................................................... 11
C. Upaya Pengembangan BUMDes .................................................................. 12
D. Upaya Pemerintahan Desa Dalam Mengembangkan BUMDes ................... 12
E. Analisis Hasil Upaya .................................................................................... 13
F. Analisis SWOT ............................................................................................. 14
G. Strategi Kombinasi SWOT ........................................................................... 15
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................... 16
B. Saran ............................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
BUMDes sebagaimana yang dinyatakan dalam Pasal 1, angka (2) dari
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
(PErmendes PDTT) Nomor 4 Tahun 2015 tentang PEndirian, Pengurusan dan
Pengeloaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah
badan usaha yang seluruh / sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui
penyertaan secara langsung yang bersasal dari kekayaan desa yang dipisahkan
guna mengelola asset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-
besarnya kesejahteraan masyarakat desa (Anggraeni Rahmasari dkk, 2019).
BUMDes adalah dalam bentuk Perusahaan Sosial, yang merupakan
lembaga bisnis yang didirikan untuk menyelesaikan masalah sosial, dengan
menciptakan nilai, mengelola potensi dan asset dan memberikan manfaat
maksimal kepada warga (Benny Rojeston Marnaek Nainggolan, 2020).
Dari pengertian BUMDes yang termuat dalam UU no 6 tahun 2014 tentang
desa jelas mengamanatkan bahwa keberadaan BUMDes diperuntukkan
memberikan manfaat sosial bagi kehidupan masyarakat ataupun warga desa.
BUMDes adalah lembaga yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan
desa dalam usaha memperkuat perekonomian desa yang dibentuk berdasarkan
kebutuhan dan potensi desa. Namun yang paling penting bahwa keberadaan
BUMDes juga menjadi salah satu badan usaha yang didorong untuk
menghasilkan Pendapatan Asli Desa (Abdul Rahman Suleman dkk, 2020).
BUMDes adalah bentuk badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya
dimiliki oleh desa melalui penyertaan modal langsung yang berasal dari hasil
kekayaan dan potensi desa. Lembaga ini di prediksi menjadi kekuatan besar
yang akan mendorong terciptanya peningkatan kesejahteraan dengan berbagai
cara, salah satunya dengan menciptakan produktifitas ekonomi bagi desa
dengan berdasar pada keragaman potensi yang dimiliki desa (Undang-Undang
2
No.6 Tahun 2014). BUMDesa juga dapat diartikan sebagai usaha yang
bercirikan desa yang didirikan secara bersama-sama oleh pemerintahan desa
bersama dengan masyarakat desa. Di mana badan usaha ini memiliki tugas
untuk dapat mendayagunakan seluruh potensi ekonomi serta potensi sumber
daya alam dan sumber daya manusia dalam bingkai meningkatkan tingkat
kesejahteraan masyarakat desa (Abdul Rahman Suleman dkk, 2020).
Badan Usaha Milik Desa yang sering disebut dengan BUMDes adalah
sebuah Lembaga usaha desa yang dikelola oleh pemerintah desa juga
masyarakat desa tersebut dengan tujuan untuk memperkuat perekonomian desa
dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi yang ada di desa tersebut.
BUMDes merupakan sebuah badan usaha yang mampu membantu masyarakat
dalam segala hal antara lain memenuhi kebutuhan sehari-hari, menjadi peluang
usaha atau lapangan pekerjaan, menambah wawasan masyarakat desa.
(https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/bumn/badan-usaha-milik-
desa)
Pemerintah khususnya pemerintahan desa sebagai perwakilan dari
Pemerintahan Provinsi dan Kabupaten mempunyai tugas dan peran melakukan
sosialisasi dan penyadaran tentang arti pentingnya dan fungsi BUMDes bagi
upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Pemerintahan desa dapat
memberi motivasi dan menyadarkan serta mempersiapkan masyarakat agar
mampu membangun kehidupan secara mandiri. Pemerintah desa dapat
memfasilitasi serta membekali masyarakat dengan melaksanakan Pendidikan
dan pelatihan serta pemenuhan kebutuhan lainnya yang dapat mendukung dan
memperlancar pendirian BUMDes (Abdul Rahman Suleman dkk, 2020).
Dari hasil identifikasi yang dilakukan oleh Bapemas Provinsi Jawa Timur
dan BPMPD Kabupaten Tulungagung, maka pada tahun 2015, Desa Jarakan
Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung telah memperoleh Program
BUMDes ( Badan Usaha Milik Desa) dengan kebijakan pengembangan
didasarkan pada Pemberdayaan Usaha yang diwujudkan dalam usaha
simpan pinjam serta Usaha Sektor Riil dan Pemberdayaan Lingkungan
yang diimplementasikan secara menyeluruh sesuai dengan kebutuhan
3
masyarakat sebagai pelaku kegiatan.
Maka Dalam hal tersebut terdapat suatu permasalahan dimana upaya yang
seperti apa yang harus dilakukan dalam penerapan pengelolaan BUMDes.
Sehingga penulis mengangkat judul “Analisis Strategi Pengelolaan BUMDes
‘MINA HARAPAN’ Desa Bendiljati Wetan Kecamatan Sumbergempol
Kabupaten Tulungagung”.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah upaya kedepannya BUMDes untuk mengembangkan usaha
budidaya baik ikan konsumsi atau ikan hias agar berkembang pesat ?
2. Bagaimana BUMDes menangani kendala dalam usaha tersebut?
C. Tujuan dan Kegunaan
Secara umum BUMDes “MINA HARAPAN” bertujuan untuk
mewujudkan kesejahteraan dan kemandirian usaha ekonomi produktif
masyarakat desa melalui pengembangan skala usaha dan peningkatan
pendapatan maupun pemenuhan kebutuhan daasar RTM sesuai dengan
kebutuhan.
1. Tujuan
Tujuan diadakannya Praktik Pengalaman Lapangan mahasiswa jurusan
Ekonomi Syari’ah di IAIN Tulungagung, yaitu:
a. Melihat adanya kesenjangan antara teori diperkuliahan dan praktik di
BUMDes “MINA HARAPAN” Desa Bendiljati Wetan Kecamatan
Sumbergempol Kabupaten Tulungagung.
b. Mahasiswa nantinya siap terjun di dunia kerja yang sesungguhnya dan
menjadi tenaga-tenaga kerja yang disiplin, terampil dan inovatif serta
profesional dalam mengemban tugas dan amanah yang berkaitan
dengan dunia ekonomi syari’ah sesuai dengan jurusan mahasiswa.
2. Kegunaan Dengan dilaksanakannya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
Hal ini berguna bagi mahasiswa untuk bisa mengamati dan teori yang
diterima di bangku perkuliahan dengan praktik yang dilakukan di lapangan
4
yang nantinya dapat bermanfaat bagi mahasiswa sebelum memasuki dunia
kerja yang sesungguhya.
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2020 Gelombang 2 ini dilaksanakan
pada tanggal 01 Agustus sampai dengan tanggal 31 Agustus 2020.
Adapun tempat pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) berada di
BUMDes “MINA HARAPAN” Desa Bendiljati Wetan Kecamatan
Sumbergempol Kabupaten Tulungagung, yang terletak di Jl. Raya Pesantren,
Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung.
5
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
1. Sejarah
Sebelum Desa Bendiljati Wetan berdiri sendiri, dahulu kala bernama
Desa Bendiljati. Kemudian terjadi obiniyah/pemekaran wilayah menjadi 2
desa yaitu desa Bendiljati Wetan dan Desa Bendiljati Kulon.
Dukuh Bendiljati pada awalnya dipimpin oleh seorang Jogorekso dan
seiring dengan adanya adanya perubahan gelar (jabatan) maka Jogorekso
berubah menjadi Demang, dan Demang yang menjabat di Dukuh Bendiljati
yaitu:
a. Demang Soeto Leksono
b. Demang Driyo Leksono
c. Demang Mortodjo
2. Letak Geografis
Wilayah Desa Bendiljati Wetan terletak pada wilayah dataran rendah
dengan luas 184.193 km2 atau 184,19 ha. Pusat pemerintahan desa
Bendiljati Wetan terletak di dusun Leksono RT/RW 01/01. Jumlah
penduduk desa Bendiljati Wetan sebanyak 3.201 jiwa yang tersebar di 3
Dusun, 9 RW dan 18 RT, Dari jumlah tersebut, terdiri dari laki-laki 1474
jiwa dan perempuan 1535 jiwa dengan tingkat kepadatan sebesar 1084
jiwa/km2.
Batas Wilayah Desa Bendiljati Wetan :
a. Utara : Desa Jabalsari
b. Timur : Desa Kromasan
c. Selatan : Desa Bendiljati Kulon
6
d. Barat : Desa Bendiljati Kulon
3. Visi dan Misi
a. Visi “Mewujudkan Peningkatan Ekonomi Kawasan Perdesaan Melalui
Pemerataan Kesempatan Usaha, dan Optimalisasi Potensi Ekonomi
Keadilan Melalui Kerjasama Antar Desa”.
b. Misi
1) Penciptaan Produk Unggulan Desa Dengan Memanfaatkan
Sumberdaya Lokal.
2) Penciptaan unit-unit usaha baru yang potensial
3) Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemberian modal
usaha
4) Peningkatan kapasitas pelaku dan mitra dan masyarakat umum.
B. Pelaksanaan Praktik
Waktu pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dimulai pada
tanggal 01 Agustus 2020 sampai dengan 31 Agustus 2020. Pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) berjalan selama empat minggu sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan oleh kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Tulungagung.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilakukan adalah Observasi
kepada Ketua dan pengurus BUMDes “MINA HARAPAN”, Kepala Desa,
Perangkat Desa setempat serta Pengurus BUMDes. Dari hasil observasi yang
telah dilakukan, informasi usaha yang sedang dikembangkan oleh BUMDes
“MINA HARAPAN” meliputi:
1. Unit Pengelolaan Dana Bergulir Masyarakat
Yaitu unit usaha yang bergerak dalam bidang keuangan mikro
dengan menyediakan kebutuhan modal mitra usaha masyarakat yang
ada di desa.
2. Unit Rumah Pangan Kita Toko Mama (e-waroeng)
Yaitu unit usaha yang bergerak dalam sector penyediaan pangan
7
(sembako) pada umumnya. Bertujuan untuk menyediakan kebutuhan
pangan dan sembako lainnya kepada mitra dan masyarakat umum
dengan harga yang bersaing dan juga agar Bumdesa Sumbergempol
mampu menyerap beras petani di wilayah Sumbergempol untuk
dipasarkan dengan mengemas beras “mama”.
3. Unit Perdagangan
Terdiri dari 3 sub unit usaha, yaitu Sub Usaha Perdagangan Online,
Sub Unit Perdagangan “Belikanku” dengan mengeluarkan Brand
Marketing “eSDe Store”, unit perdagangan inline yang dikembangkan
adalah pengelolaan bersama dengan kami menjadi pemasok, dan juga
yang melakukan desain periklanannya. Dari modal awal 175 juta,
sampai agustus 2018 telah meningkat pesat modal yang digunakan
seniali 1,566 juta, dengan omset penjualan mencapai 5.399 juta dan laba
/ deviden 113,5 juta atau dengan rol 24%.
C. Permasalahan di Lapangan
Mengenai permasalahan di lapangan yang telah saya dapati yaitu adanya
risiko-risiko yang sering kali dialami oleh BUMDes “MINA HARAPAN”
yaitu mengenai cuaca atau suhu dimana dapat mempengaruhi perkembangan
ikan baik konsumsi maupun ikan hias karena jika cuaca tidak menentu maka
daya nafsu makan ikan berkurang dan suhu air terlalu dingin atau terlalu panas
juga dapat mengganggu kesehatan ikan. Dengan adanya hal itu maka resiko
yang dihadapi ikan akan mudah terkena penyakit seperti, jamur, cacar, kutuan,
sisik nanas, dan sundepen serta kropoken, dll.
D. Tanggapan Dari Pihak Terkait
Tanggapan dari pihak lembaga terkait beberapa permasalahan yang terjadi
di BUMDes “MINA HARAPAN” ini adalah dengan cara setiap pagi hari
menambah air baru dari pompa air pada kolam ikan hal tersebut guna suhu air
pada kolam biar hangat atau suhu pada air kolam stabil. Saat memberi makan
ikan baik pagi maupun sore hari porsinya sedikit dikuranggi supaya ikan aktif
bergerak dan terhindar terkena penyakit, apabila ikan diberi makan dengan
8
kenyang maka ikan akan malas bergerak dan rentan terkena penyakit. Dan
apabila ikan mulai ada atau terkena penyakit maka pihak pengelola akan segera
diberi obat agar ikan segera pulih karena jika penyakitnya sudah parah maka
akan sulit mengobati ikan tersebut.
9
BAB III
PEMBAHASAN / ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI
A. Definisi BUMDes
BUMDes sebagaimana yang dinyatakan dalam Pasal 1, angka (2) dari
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi (PErmendes PDTT) Nomor 4 Tahun 2015 tentang PEndirian,
Pengurusan dan Pengeloaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) adalah badan usaha yang seluruh / sebagian besar modalnya
dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung yang bersasal dari
kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola asset, jasa pelayanan, dan
usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa
(Anggraeni Rahmasari dkk, 2019).
Dari pengertian BUMDes yang termuat dalam UU no 6 tahun 2014
tentang desa jelas mengamanatkan bahwa keberadaan BUMDes
diperuntukkan memberikan manfaat sosial bagi kehidupan masyarakat
ataupun warga desa. BUMDes adalah lembaga yang dikelola oleh
masyarakat dan pemerintahan desa dalam usaha memperkuat perekonomian
desa yang dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Namun yang
paling penting bahwa keberadaan BUMDes juga menjadi salah satu badan
usaha yang didorong untuk menghasilkan Pendapatan Asli Desa (Abdul
Rahman Suleman dkk, 2020).
Badan Usaha Milik Desa yang sering disebut dengan BUMDes adalah
sebuah Lembaga usaha desa yang dikelola oleh pemerintah desa juga
masyarakat desa tersebut dengan tujuan untuk memperkuat perekonomian
desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi yang ada di desa
tersebut. BUMDes merupakan sebuah badan usaha yang mampu membantu
masyarakat dalam segala hal antara lain memenuhi kebutuhan sehari-hari,
menjadi peluang usaha atau lapangan pekerjaan, menambah wawasan
10
masyarakat desa.
BUMDes adalah bentuk badan usaha yang seluruh atau sebagian
modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan modal langsung yang
berasal dari hasil kekayaan dan potensi desa. Lembaga ini di prediksi
menjadi kekuatan besar yang akan mendorong terciptanya peningkatan
kesejahteraan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menciptakan
produktifitas ekonomi bagi desa dengan berdasar pada keragaman potensi
yang dimiliki desa (Undang-Undang No.6 Tahun 2014). BUMDesa juga
dapat diartikan sebagai usaha yang bercirikan desa yang didirikan secara
bersama-sama oleh pemerintahan desa bersama dengan masyarakat desa. Di
mana badan usaha ini memiliki tugas untuk dapat mendayagunakan seluruh
potensi ekonomi serta potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia
dalam bingkai meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat desa (Abdul
Rahman Suleman dkk, 2020).
Pemerintah khususnya pemerintahan desa sebagai perwakilan dari
Pemerintahan Provinsi dan Kabupaten mempunyai tugas dan peran
melakukan sosialisasi dan penyadaran tentang arti pentingnya dan fungsi
BUMDes bagi upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
Pemerintahan desa dapat memberi motivasi dan menyadarkan serta
mempersiapkan masyarakat agar mampu membangun kehidupan secara
mandiri. Pemerintah desa dapat memfasilitasi serta membekali masyarakat
dengan melaksanakan Pendidikan dan pelatihan serta pemenuhan
kebutuhan lainnya yang dapat mendukung dan memperlancar pendirian
BUMDes (Abdul Rahman Suleman dkk, 2020).
Keberhasilan BUMDes bukanlah suatu kebetulan. Selama ada orang di
desa, des aitu masih memiliki potensi. Bukan hanya milik desa tertentu.
Setiap desa memiliki peluang untuk berhasil dan sejahtera jika dapat
menggali potensinya dan menemukan peluang. BUMDes dibentuk melalui
kehendak kolektif masayarakat desa melalui Musyawarah Desa, oleh karena
itu Ketika BUMDes hadir di desa, itu menunjukkan bahwa masyarakat desa
11
bertanggung jawab. Pemerintah desa hanya perantara. Penting untuk
dipahami bahwa BUMDes tidak boleh disajikan sebagai kehendak
kepentingan individua atau kelompok. Ada kolektivitas yang diwujudkan
dalam semangat kerjasama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
pedesaan (Benny Rojeston Marnaek Nainggolan, 2020).
B. Landasan Hukum BUMDes
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga disebutkan dalam (UU No.6
Tahun 2014, 2016) dalam Bab X ada empat pasal (Pasal 87-90). Dalam UU
Desa, selain ketentuan yang menjamin desa yang dapat mendirikan
BUMDes ada juga ketentuan yang berkaitan dengan jenis layanan Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes) seperti dalam Pasal 87 ayat 3 dengan jelas
menyatakan, ruang bisnis yang bisa dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) adalah menjalankan bisnis ekonomi dan atau layanan public,
keuangan mikro, perdagangan, dan pembangunan ekonomi lainnya.
Pembentukan BUMDes disetujui melalui musyawarah desa dan
ditentukan oleh peraturan desa. Hasil bisnis BUMDes digunakan untuk:
1. Pengembangan bisnis; dan
2. Pembangunan desa, pemeberdayaan masyarakat desa, dan
pemberian bantuan kepada masyarakat miskin melalui hibah,
bantuan sosial, dan kegiatan dana bergulir yang ditetapkan dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (Benny Rojeston Marnaek
Nainggolan, 2020)
Secara yuridis, peraturan di daerah tentang BUMDes berdasar pada
pasal 213 ayat (1) UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. “Desa
dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan
potensi desa”. UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa, Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No.43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa, pembangunan daerah
tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia No.4 Tahun 2015 tentang
Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran BUMDes.
12
Kajian Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa:
1. Pasal 87 ayat (1) Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa
yang disebut BUMDes; ayat (2) BUMDes dikelola dengan semangat
kekeluargaan dan kegotongroyongan; ayat (3) BUMDes dapat
menjalankan usaha di bidang ekonomi dan atau pelayanan umum
sesuai dengan ketentuan peraturan perUndang- undangan.
2. Pasal 90, pemerintah, pemerintah daerah provinsi, kabuapten/kota,
desa mendorong perkembangan BUMDes dengan: Pemberian hibah
dan atau permodalan, memprioritaskan BUMDes dalam pengelolaan
sumber daya alam di desa (Xavier Nugraha dkk, 2019).
C. Upaya Pengembangan BUMDes
Komitmen pemerintah untuk mengembangkan BUMDes dituangkan
dalam peraturan perundang undangan, khususnya yang mengatur desa.
Sebelumnya pendirian BUMDes pernah diatur dalam UU No.32/2004
tentang Pemerintahan Daerah dan PP No. 72/2005 tentang Desa. Dengan
ditetapkannya UU No. 6/2014 twentang Desa pada tanggal 15 januari 2014,
maka pengaturan tentang pendirian, pengembangan, dan pembubaran
BUMDes mengalami sedikit perubahan.
Adapun regulasi yang mengatur pendirian, pengelolaan, dan
pengembangan BUMDes dapat dilihat sebagai berikut:
1. Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.
2. Peraturan Pemerintah No. 43 tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan,
Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa (Abdul
Rahman Suleman dkk, 2020).
D. Upaya Pemerintah Desa Dalam Mengembangkan BUMDes
Upaya dalam mengembangkan BUMDes diperlukan peran dari
pemerintah pusat maupun daerah secara berkesinambungan. Dimulai dari
13
bantuan modal dan kredit yang diberikan pemerintah dan lain sebagainya.
Berbagai kelemahan dan permasalahan yang dihadapi UMKM berdasarkan
prioritasnya, yaitu meliputi:
1. Kurangnya permodalan,
2. Persaingan usaha,
3. Kurangnya ketrampilan manajerial,
4. Kurangnya pengetahuan dalam masalah manajemen khususnya
bidang keuangan dan akuntansi,
5. Kurangnya kesadaran masyarakat,
6. Keterlambatan pembayaran kredit.
Pemerintah desa disini juga terus berupaya mendorong BUMDes agar
semakin berkembang. Dimana Pemerintah Desa terdapat program Dana
Desa guna untuk mengembangkan BUMDes di Desa Bendiljati Wetan.
Upaya-upaya yang telah dilakukan adalah (a) pemberian modal, (b)
Memberikan fasilitas pada BUMDes di Desa Bendiljati Wetan, (c)
Memberikan program pelatihan.
E. Analisis Hasil Upaya
1. Pemberian Modal
Pemberian modal disini dianggap sebagai pemberian modal awal
yang nantinya akan dipergunakan oleh BUMDes dan dikelola oleh
BUMDes sehingga dapat dikembangkan sesuai usahanya dan diharapkan
mampu mendapatkan income atau pendapatan sehingga kas BUMDes
dan keuangan BUMDes dapat berjalan semestinya. Sebagai contoh untuk
modal awal yang telah diberiakn oleh Pemerintah Desa melalui Dana
Desa yakni digunakan sebagai pembelian benih dan pakan ikan untuk
pembudidayaan ikan hias maupun konsumsi.
a. Memberikan Fasilitas Kepada BUMDes “MINA HARAPAN”
Pihak desa memberikan lahan yang dipergunakan untuk
14
kolam atau sarana pembudidayaan ikan baik ikan konsumsi atau
ikan hias.
b. Memberikan Program Pelatihan
Program pelatihan disini berguna agar mereka semakin
mempunyai bekal untuk mengembangkan usahanya. Dimana
tujuan dari diselenggarakannya pelatihan tersebut adalah untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan untuk mengubah
mindset BUMDes untuk menjadi usaha menengah keatas, dan
juga untuk upaya meningkatkan pengelolaan BUMDes.
F. Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strength, Weakness, Opportunities, dan
Threats. Seperti namanya, Analisis SWOT merupakan suatu teknik
perencanaan strategi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kekuatan
(strength) dan kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek, baik yang sedang berlangsung
maupun dalam perencanaan baru. Analisis SWOT pertama kali
diperkenalkan oleh Albert S Humphrey pada tahun 1960-an dalam
memimpin proyek riset di Stanford Research Institute yang menggunakan
data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.
Metode analisis SWOT merupakan alat yang tepat untuk menemukan
masalah dari 4 (empat) sisi yang berbeda, di mana aplikasinya adalah:
1. Bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan
dari sebuah peluang (opportunities) yang ada.
2. Bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah
keuntungan.
3. Bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman
(threats) yang ada.
4. Bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu
membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah
ancaman baru.
15
Dengan saling berhubungannya 4 faktor tersebut, maka membuat
analisis ini memberikan kemudahan untuk mewujudkan visi dan misi suatu
perusahaan.
G. Strategi Kombinasi SWOT
Dalam analisis tersebut, Anda dapat memfokuskan diri pada satu
kombinasi dari dua poin dari SWOT untuk menentukan langkah strategis
bisnis Anda. Kombinasi fokus tersebut antara lain:
1. Fokus pada kekuatan-peluang (S-O) untuk memperoleh alternatif
ofensif dengan menggunakan kekuatan internal untuk
memanfaatkan peluang eksternal.
2. Fokus pada Kelemahan-ancaman (W-T) untuk memperoleh
alternatif defensif dengan memanfaatkan kelemahan internal untuk
mengurangi ancaman eksternal.
3. Fokus pada Kekuatan-ancaman (S-T) dengan menggunakan
kekuatan internal untuk mengurangi ancaman eksternal.
4. Fokus pada Kelemahan-peluang (W-O) dengan menopang
kelemahan internal untuk mengambil keuntungan dari kesempatan
eksternal.
Sebagaimana sebuah metode pada umumnya, analisa SWOT ini hanya
dapat membantu menganalisa situasi yang sedang dihadapi oleh perusahaan
atau sebuah organisasi. Dan metode ini bukan sebuah jawaban pasti yang
mampu memberikan solusi pada tiap masalah yang sedang dihadapi, namun
minimal akan memecah persoalan yang ada dengan mengurainya menjadi
bagian-bagian kecil yang akan lebih tampak sederhana.
Selain membuat analisis SWOT, perusahaan juga harus mulai membuat
analisis keuangan secara tepat. Dengan memiliki analisis keuangan,
perusahaan dapat lebih mudah mengambil keputusan hingga
mengembangkan perusahaan.
1
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komitmen pemerintah untuk mengembangkan BUMDes dituangkan
dalam peraturan perundang undangan, khususnya yang mengatur desa.
Sebelumnya pendirian BUMDes pernah diatur dalam UU No.32/2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan PP No. 72/2005 tentang Desa. Dengan
ditetapkannya UU No. 6/2014 tentang Desa pada tanggal 15 januari 2014,
maka pengaturan tentang pendirian, pengembangan, dan pembubaran
BUMDes mengalami sedikit perubahan.
Upaya dalam mengembangkan BUMDes diperlukan peran dari
pemerintah pusat maupun daerah secara berkesinambungan. Dimulai dari
bantuan modal dan kredit yang diberikan pemerintah dan lain sebagainya.
Pemerintah desa disini juga terus berupaya mendorong BUMDes agar semakin
berkembang. Dimana Pemerintah Desa terdapat program Dana Desa guna
untuk mengembangkan BUMDes di Desa Bendiljati Wetan. Upaya-upaya
yang telah dilakukan adalah (a) pemberian modal, (b) Memberikan fasilitas
pada BUMDes di Desa Bendiljati Wetan, (c) Memberikan program pelatihan.
B. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola praktik
a. Hendaknya praktik pengalaman lapangan dipersiapkan dengan
matang, baik perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.
b. Perencanaan harus dimatangkan terlebih dahulu, terkait dengan
pengumuman jadwal praktik pengalaman lapangan yang terkesan
mendadak dan ada perubahan jadwal yang diundur membuat para
mahasiswa kebingungan dan terburu-buru dalam mengambil
keputusan serta menghubungi pihak lembaga tempat praktik yang
dipilih.
16
2
c. Prosedur pendaftaran praktik pengalaman lapangan di fakultas
sebaiknya dipersiapkan secara baik, sehingga tidak terjadi
kesalahpahaman antara fakultas dan tempat praktik pengalaman
lapangan.
d. Sasaran tempat praktik pengalaman lapangan dilakukan, hendaknya di
survey terlebih dahulu mengenai kesiapannya, meliputi jumlah
peserta praktik pengalaman lapangan yang di terima di instansi
tersebut.
e. Waktu praktik pengalaman lapangan yang terlalu singkat. Satu bulan
merupakan waktu yang terlalu singkat, dikarenakan banyak
mahasiswa yang belum terlalu mendapat pengalaman di tempat
praktik.
f. Pembekalan kepada peserta praktik pengalaman lapangan harus
dilakukan secara maksimal dimaksimalkan agar tercapai tujuan yang
diharapkan. Terutama terkait dengan materi, pemateri dan metode
penyampaiannya.
g. Dosen pembimbing lapangan hendaknya aktif mengkontrol proses
praktik pengalaman lapangan sehingga tidak terkesan sebagai
formalitas saja. Keaktifan DPL mengontrol membuat kami lebih enak
dalam konsultasi.
2. Untuk instansi/ lembaga tempat praktik.
a. Perlunya bimbingan yang lebih terhadap peserta praktik
pengalaman lapangan.
b. Perlunya menigkatkan Etos Kerja dan disiplin kerja, bagi seluruh
pegawai yang ada di dinas tersebut.
3. Untuk mahasiswa sebagai peserta praktik.
a. Hendaknya mahasiswa membekali diri dengan teori-teori yang
ada di kampus untuk di implementasikan di lembaga tempat
praktik.
b. Hendaknya praktik pengalaman lapangan dapat di laksanakan
17
3
dengan sebaik-baiknya.
c. Hendaknya kesopanan baik ucapan maupun cara berpakaian
dilakukan dengan baik.
18
8
DAFTAR RUJUKAN
Nugraha, Xavier. 2019. Iuris Muda Bunga Rampai Ilmu Hukum Masyarakat Yuris
Muda Airlangga. Yogyakarta : CV Penerbit Harkey.
Rahmasari, Anggraeni dkk. 2019. Prosiding Temu Ilmiah Nasional Balitbang
Tahun 2019 “Percepatan Pengembangan Desa Mandiri”. Surabaya :
Badan Penelitian Dan Pengembangan Provinsi Jatim.
Suleman, Abdul Rahman. 2020. Bumdes Menuju Optimalisasi Ekonomi Desa.
Medan : Yayasan Kita Menulis.
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/bumn/badan-usaha-milik-desa/amp
diakses pada tanggal 26 agustus 2020 pukul 20. 43
9
BERITA ACARA HARIAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG II
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2020
Pada tanggal 01 sampai tanggal 31 bulan Agustus tahun 2020,bertempat di
lembaga BUMDes Mina Harapan Desa Bendiljati Wetan Kecamatan
Sumbergempol Kabupaten Tulungagung, telah dilaksanakan PPL Jurusan Ekonomi
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Gelombang II
Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama : Khoirur Rozikin
NIM : 12402173372
Jurusan : Ekonomi Syariah
NO Hari/Tanggal Pukul Kegiatan
1 Sabtu,01
Agustus 2020
10.00 Melakukan observasi dan meminta izin untuk
melakukan PPL serta akan melakukan
wawancara mengenai Kepala
Desa Bendiljati.
2 Minggu,02
Agustus 2020
09.00 Melakukan observasi dan meminta izin untuk
melakukan PPL serta akan melakukan
wawancara kepada ketua BUMDes Mina
Harapan Desa Bendiljati mengenai budidaya
ikan hias dan ikan
konsumsi.
3 Senin,03
Agustus 2020
08.00 Melakukan Observasi ke tempat usaha
BUMDes Mina Harapan Desa Bendiljati
serta melihat kondisi usaha Budidaya.
10
4 Selasa,04
Agustus 2020
08.30 Melakukan observasi ke tempat usaha
BUMDes Mina Harapan Desa Bendiljati dan
melakukan untuk wawancara kepada
salah satu pengelola.
5 Rabu,05 Agustus
2020
13.00 Menganalisis hasil observasi kemarin dan
wawancara yang pertama kepada kepala desa
dan ketua BUMDes Mina Harapan
Desa Bendiljati.
6 Kamis,06
Agustus 2020
08.00 Melakukan observasi dan membantu
pemberian pakan Ikan di tempat Budidaya
BUMDes Mina Harapan Desa Bendiljati.
7 Jumat,07
Agustus 2020
10.00 Menyusun berita acara harian untuk hari
sabtu sampai kamis.
8 Sabtu,08
Agustus 2020
16.00 Melakukan observasi dan membantu
pemberian pakan Ikan di tempat Budidaya
BUMDes Mina Harapan Desa Bendiljati
9 Minggu,09
Agustus 2020
08.00 Melakukan observasi dan membantu
pemberian pakan Ikan di tempat Budidaya
BUMDes Mina Harapan Desa Bendiljati
di pagi hari.
10 Senin,10
Agustus 2020 11.00 Menyusun berita acara harian untuk hari
Jumat sampai senin.
11 Selasa,11
Agustus 2020
08.00 Melakukan observasi dan membantu
pemberian pakan Ikan di tempat Budidaya
BUMDes Mina Harapan Desa Bendiljati
di pagi hari.
12 Rabu,12 Agustus
2020
08.00 Melakukan observasi dan membantu
pemberian pakan Ikan di tempat Budidaya
BUMDes Mina Harapan Desa Bendiljati
11
di pagi hari.
13 Kamis,13
Agustus 2020
10.00 Menyusun pertanyaan untuk wawancara yang
kedua menyenai cara perawatan budidaya
ikan hias dan ikan konsumsi BUMDes Mina
Harapan Desa Bendiljati .
14 Jumat,14
Agustus 2020
15.00 Melakukan pengelolaan data dan
pencarian data bersama petugas dan
perangkat Desa Bendiljati.
15 Sabtu,15
Agustus 2020
18.00 Menganalisis hasil observasi dan
wawancara yang kedua yang dilaksanakan
kemarin.
16 Minggu,16
Agustus 2020
19.00 Menyusun berita acara harian untuk hari
senin sampai minggu.
17 Senin,17
Agustus 2020
18.00 Menyusun review materi pendalaman
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang
ada dalam youtobe.
18 Selasa,18
Agustus 2020
08.00 Melakukan observasi ke tempat budidaya
ikan hias dan ikan konsumsi BUMDes
Mina Harapan Desa Bendiljati
19 Rabu,19 Agustus
2020
18.00 Menyusun berita acara harian untuk hari
minggu sampai rabu dan menyusun laporan
PPL mulai dari cover, pengesahan
dan kata pengantar.
20 Kamis,20
Agustus 2020
08.00 Melakukan observasi dan membantu
pemberian pakan ikan hias dan ikan
konsumsi BUMDes Mina Harapan.
12
21 Jumat,21
Agustus 2020
08.00 Melakukan observasi dan membantu
pemberian pakan ikan hias dan ikan
konsumsi BUMDes Mina Harapan.
22 Sabtu,22
Agustus 2020
08.00 Melakukan observasi dan membantu
pemberian pakan ikan hias dan ikan
konsumsi BUMDes Mina Harapan.di pagi
hari.
23 Minggu,23
Agustus 2020
09.00 Melakukan observasi di BUMDes Mina
Harapan.
24 Senin,24
Agustus 2020
18.00 Menyusun berita acara harian untuk hari rabu
sampai senin.
25 Selasa,25
Agustus 2020
14.00 Menyusun Laporan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) tentang ,dasar
pemikiran,tujuan dan kegunaan serta waktu
dan tempat.
26 Rabu,26 Agustus
2020
16.00 Melakukan observasi BUMDes Mina
Harapan.
27 Kamis,27
Agustus 2020
08.00 Melakukan observasi dan membantu
pemberian pakan ikan hias dan ikan
konsumsi BUMDes Mina Harapan.
28 Jumat,28
Agustus 2020
08.00 Melakukan observasi dan membantu
pemberian pakan ikan hias dan ikan
konsumsi BUMDes Mina Harapan..
29 Sabtu,29
Agustus 2020
19.00 Menyusun laporan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) dan berita acara harian
untuk hari senin sampai sabtu.
13
30 Minggu,30
Agustus 2020
10.00 Menyusun laporan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) mengenai pembahasan dan
berita acara.
31 Senin,31
Agustus 2020
09.00 Melakukan Kunjungan ke tempat BUMDes
Mina Harapan menemui ketuia BUMDES
untuk berpamitan bahwa Praktik Pengalaman
Lapangan sudah selesai.
Tulungagung, 31 Agustus 2020
MENGETAHUI :
Mahasiswa
Khoirur Rozikin
NIM. 12402173372
14
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Khoirur Rozikin
Nim : 12402173372
Jurusan : Ekonomi Syariah
DPL : Dr. Ali Mauludi, AC., M. A.
Tempat PPL : BUMDes “MINA HARAPAN”
Judul Laporan : ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BUMDes
“MINA HARAPAN” DESA BENDILJATI WETAN
KECAMATAN SUMBERGEMPOL KABUPATEN
TULUNGAGUNG.
No
Hal yang dikonsultasikan
Catatan DPL
Paraf
1. Konsultasi Judul Laporan
Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL).
DPL menyetujui judul
laporan yang telah saya
ajukan.
Tulungagung, 31 Agustus 2020
Dr. Ali Mauludi, AC., M. A.
NIP/NIDN. 197205012009011005
15
LAMPIRAN
Gambar 1. Wawancara Dengan Kepala Desa
Gambar 2. Wawancara Bersama Ketua BUMDes “MINA HARAPAN”
16
Gambar 3. Wawancara Dengan Perangkat Desa
Gambar 3. Observasi di Lokasi Budidaya
17
18
Gambar 4. Observasi Kelanjutan
1