laporan praktik kerja lapangan pada kantor badan pusat statistik kota pontianak
TRANSCRIPT
Laporan Praktik Kerja Lapangan Pada Kantor Badan Pusat Statistik Kota Pontianak
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar Praktik Kerja Lapangan
Sejak Semester I sampai Semester V, mahasiswa Politeknik Negeri Pontianak Jurusan
Akuntansi telah dibekali ilmu teori dan berbagai keterampilan praktek dalam bidang
akuntansi secara umum. Berhubung pekerjaan keakuntansian cukup kompleks, maka
untuk memudahkan mahasiswa melakukan praktik di bidang akuntansi tersebut diberikan
beberapa latihan praktik di Lab dalam bentuk paket-paket yang terpisah antara satu
dengan yang lainnya.
Untuk menggabungkan beberapa paket tersebut dalam satu kegiatan praktik cukup sulit,
karena disamping dibutuhkan aspek kognitif yang banyak juga membutuhkan waktu lama
dan biaya yang cukup besar. Maka untuk mengaplikasikan gabungan praktik tersebut
dalam satu entitas bisnis, mahasiswa bisa mengikuti Praktik Kerja Lapangan yang
ditetapkan jurusan.
1.2 Latar Belakang Memilih Tempat PKL
Praktik Kerja Lapangan adalah salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh semua
mahasiswa Politeknik Negeri Pontianak khususnya Jurusan Akuntansi sebagai syarat
untuk menyelesaikan perkuliahan program D3, selain itu kegiatan Praktik Kerja
Lapangan ini juga bermanfaat bagi para mahasiswa itu sendiri agar dapat mempersiapkan
diri untuk memasuki dunia kerja dan menjadi tenaga kerja profesional yang handal dalam
melaksanakan pekerjaannya.
Pada tahun 2011 Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Pontianak mengadakan Praktik
Kerja Lapangan bagi mahasiswa/i selama 2 (Dua) bulan terhitung sejak tanggal 15 Maret
2011 sampai dengan 15 Mei 2011. Praktik Kerja Lapangan tersebut dilaksanakan pada
perusahaan-perusahaan swasta maupun instansi pemerintah. Selain itu mahasiswa/i juga
diberi kebebasan dalam menentukan tempat Praktik Kerja Lapangan ini.
Penulis memilih tempat Praktik Kerja Lapangan pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kota
Pontianak karena penulis ingin mengetahui apa tugas dan fungsi pokok Badan Pusat
Statistik Kota Pontianak, kegiatan apa saja yang ada di Badan Pusat Statistik Kota
Pontianak, bagaimana cara mengolah dan mendapatkan data-data, dan kemajuan-
kemajuan apa saja yang telah dicapai Badan Pusat Statistik Kota Pontianak, yang mana
informasi yang diketahui penulis dapat menjadi pelajaran yang berharga dan dapat
menambah pengalaman penulis.
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan
Adapun tujuan Praktik Kerja Lapangan adalah sebagai berikut :
a. Menerapkan dan mempraktekkan ilmu yang telah dipelajari di kampus ke dalam
kondisi nyata perusahaan sebelum terjun ke dunia kerja yang sebenarnya.
b. Menambah wawasan tentang informasi serta dapat memahami dan menganalisa
permasalahan yang dihadapi dan didapat dengan mencari alternative pemecahan setiap
masalah dengan baik.
c. Memberikan solusi terhadap masalah yang ada ditempat praktik serta belajar untuk
mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaan.
1.4 Kegunaan Praktik Kerja Lapangan
Adapun kegunaan dari Praktik Kerja Lapangan ini adalah sebagai acuan dari mahasiswa/i
agar terbiasa melakukan pekerjaab sehingga mahasiswa/i telah mengetahui kondisi nyata
dari sebuah perusahaan atau instansi sebelum benar-benar terjun kedunia kerja sehingga
mahasiswa/i dapat melakukan pekerjaan dengan baik nantinya.
1.5 Tujuan Penulis
Dapat menambah wawasan dalam dunia kerja yang telah dilakukan di Praktik Kerja
Lapangan,agar mahasiswa/i dapat bekerja dengan baik dalam setiap perusahaan swasta
dan instansi pemerintah,maka dari itu tujuan dari Praktik Kerja Lapangan adalah
membantu mahasiswa/i untuk dapat bertanggung jawab.
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI
2.1 Sejarah Berdirinya BPS Provinsi Kalimantan Barat
Sebelum kemerdekaan Indonesia diperoleh telah muncul suatu lembaga yang menangani
kegiatan statistik dibumi nusantara ini. Lembaga tersebut mengalami berbagai
penyesuaian seperti : Nama dan bentuk, mulai dari Centraal Kantoor voor de Statistiek
pada zaman Hindia Belanda, Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu pada masa pemerintahan
Jepang. Selanjutnya menjadi kantor penyelidikan perangkaan Umum Republik Indonesia
(KAPPURI) pada awal kemerdekaan, lalu berubah menjadi Biro Pusat Statistik sejak
tahun 1957, dan mulai tahun 1997 sampai sekarang dikenal sebagai Badan Pusat Statistik
(BPS).
Awal kehadiran BPS di Kalimantan Barat dimulai pada, sekitar tahun 1960 yang pada
waktu itu masih merupakan bagian sensus pada Kantor Pemda TK I Provinsi Kalimantan
Barat. Bagian ini pertama kali dipimpin oleh Ade M. Djohan (1960-1964) serta,
dilanjutkan oleh Gusti Mustaan (1965-1967). Posisi ini bertahan sampai dengan awal
tahun 1967, karena langsung mendapat perluasan otonomi sehingga meningkat menjadi
Kantor Sensus dan Statistik, yang dipimpin oleh Drs. Abassuni Abubakar (1967-1975),
yang masih mempunyai struktur dibawah Pemda.
Walaupun Kantor Statistik Provinsi (KSP) Kalimantan Barat telah berdiri tahun 1960-an
dengan nama KSS (Kantor Sensus dan Statistik), namun resmi bernaung dibawah BPS
sejak tahun 1975. Pada tahun 1975 ini, nama KSS Provinsi Kalimantan Barat resmi
menjadi Kantor Statistik Provinsi Kalimantan Barat namun hanya terdiri atas dua unit
kerja yaitu Tata Usaha (TU) dan Teknis Operasional (TOP). Dengan adanya organisasi
tahun 1980, maka struktur organisasi TOP KSP Kalimantan Barat berubah menjadi tiga
seksi :
- Seksi Statistik Produksi
- Seksi Statistik Sosial dan Kependudukan
- Seksi Statistik Distribusi dan Neraca Wilayah
2.2 Sejarah Berdirinya BPS Kota Pontianak
BPS (Badan Pusat Statistik) mulai didirikan pada tahun 1960. Pada awal berdirinya, BPS
belum dinamai Badan Pusat Statistik melainkan hanya merupakan salah satu bagian
organisasi dari kantor pemerintah daerah Kotamadya Pontianak yang khusus menangani
sensus. Tahun 1965 bagian sensus ini baru dijadikan kantor yang berdiri sendiri dengan
nama kantor Sensus Statistik Kotamadya Pontianak. Oleh karena itu, bangunan kantornya
dipisahkan dari kantor Pemda Kotamadya Pontianak dengan menempati salah satu
ruangan milik Pemda di jalan Kapuas Besar (Jln. Sultan Muhammad).
Pada tahun 1969 kantor Sensus Statistik Kotamadya Pontianak dipindahkan dari Jalan
Sultan Muhammad ke Jalan Zainuddin (Rahadi Oesman). Kantor ini bertempat di salah
satu ruangan berdampingan dengan kantor Sensus Statistik Propinsi Kalimantan Barat.
Baru pada tahun 1971 kantor Statistik Kotamadya Pontianak bertempat pada bangunan
tersendiri yaitu di Jalan Sultan Syahrir. Kantor Sensus Kotamadya Pontianak diubah
namanya menjadi Kantor Statistik Kotamadya Pontianak pada tahun 1980. Perubahan
nama ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah (PP) No.6 Tahun 1980 dan merupakan
lembaga Non Departemen dibawah Biro Pusat Statistik [Merupakan Kantor cabang BPS
(Biro Pusat Statistik)]. Tepatnya tanggal 20 Juni 1986 kantor Sensus Kotamadya
Pontianak kembali dipindahkan, tetapi dengan menempati bangunan milik sendiri yang
baru dibangun di Jalan Letjen Sutoyo.
Pada tahun 1999 Biro Pusat Statistik kembali mengalami perubahan nama menjadi Badan
Pusat Statistik (BPS). Dan perubahan nama itu berlangsung sampai sekarang.
2.3 Visi Dan Misi
Setiap perusahaan maupun instansi pemerintah mempunya visi dan misi tersendiri yang
diciptakan pada saat pendirian perusahaan atau instansi yang bersangkutan. Pada Badan
Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat juga terdapat visi dan misi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Adapun visi dan misi tersebut adalah :
2.3.1 Visi
Pelopor data statistik terpercaya untuk semua.
2.3.2 Misi
a. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk
penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien.
b. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung pemanfaatan
teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia.
c. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan
kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik.
d. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak.
e. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang
diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN)
yang efektif dan efisien.
2.4 Profil Badan Pusat Statistik (BPS)
BPS adalah lembaga pemerintah non departemen yang berada dibawah dan bertanggung
jawab langsung kepada presiden dan dipimpin oleh seorang kepala.
BPS mempunyai tugas membantu presiden dalam menyelenggarakan statistik dasar,
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik dasar, melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang statistik seperti melakukan pengumpulan, pengolahan,
menyajikan dan menganalisa hasil kegiatan yang dilakukan, serta melaksanakan
koordinasi dan kerjasama dalam hal kegiatan perstatistikan sesuai dengan ketentuan
undang-undang yang berlaku.
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001, tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPS di Daerah, dalam melaksanakan tugas, BPS
menyelenggarakan fungsi :
1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan daerah di bidang kegiatan statistik.
2. Penyelenggaraan statistik dasar.
3. Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kegiatan
statistik.
4. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaa
umum, ketatausahaan, organisasi, dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
hukum, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga.
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001, tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPS di Daerah, dalam menyelenggarakan fungsi,
BPS mempunyai kewenangan :
1. Penyusunan rencana regional secara makro di bidangnya.
2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
3. Penetapan sistem informasi di bidangnya.
4. Penetapan dan penyelenggaran statistik regional.
5. Kewenangan lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu :
a. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang kegiatan statistik.
b. Penyusunan pedoman penyelenggaraan survei statistik sektoral.
2.4.1 Sistem Statistik Nasional
Adalah suatu tatanan yang terdiri atas unsur-unsur kebutuhan data statistik, sumber daya,
metode, sarana dan prasarana, ilmu pengetahuan dan teknologi, perangkat hukum, dan
memasukan dari Forum Masyarakat Statistik yang secara teratur saling berkaitan,
sehingga membentuk totalitas dalam penyelenggaraan statistik.
Tujuan mewujudkan dan mengembangkan SSN adalah :
a. Agar para penyelenggara kegiatan statistik memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
b. Menghindari kemungkinan terjadinya duplikasi kegiatan oleh para penyelenggara
kegiatan statistik.
c. Terciptanya suatu SSN yang andal, efektif, dan efisien.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk membentuk totalitas dalam
penyelenggaraan statistik yaitu :
a. Aspek kebutuhan data statistik.
b. Saran dan pertimbangan Forum Masyarakat Statistik.
c. Ketersediaan sumber daya manusia dan sumber dana, metode yang tepat, sarana dan
prasarana yang memadai, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, aspek
penyebarluasan data yang dihasilkan, serta kelengkapan perangkat umum.
d. Aspek koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan standarisasi (KISS) yang dilakukan BPS
dengan seluruh penyelenggara kegiatan statistik baik segenap instansi pemerintah dan
atau unsur masyarakat dalam mengatur dan menetapkan :
1. Pembidangan jenis statistik.
2. Cara Pengumpulan data yang dilakukan
3. Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil statistik.
4. Pengelolaan rujukan statistik.
Statistik dasar adalah statistik yang pemanfaatannya ditunjukkan untuk keperluan yang
bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat yang memiliki lintas sektoral
berskala nasional, makro, dan yang penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab BPS.
2.4.2 Diseminasi dan Pelayanan Informasi Statistik
Informasi statistik yang dikumpulkan oleh BPS disebarluaskan kepada masyarakat
dengan berbagai cara, antara lain melalui :
1. Publikasi
Publikasi yang dihasilkan BPS dikirim secara cuma-cuma kepada instansi pemerintah
atau tukar menukar dengan publikasi/data dari instansi tersebut. Publikasi juga dikirimkan
ke perpustakaan nasional atau perpustakaan di tingkat provinsi badan-badan internasional
serta kantor statistik dari negara lain. BPS pusat mempunyai perpustakaan yang terbuka
untuk umum, sehingga para pengunjung dapat membaca publikasi BPS maupun publikasi
yang berasal dari instansi lain.
2. Bagian Humas dan Organisasi
Para pengguna data yang menghendaki informasi tentang BPS dan kegiatan statistik yang
dilaksanakan dapat memperolehnya melalui bagian Humas dan Organisasi.
3. Layanan Statistik
Banyak dari para pengguna data BPS yang menginginkan informasi statistik yang lebih
spesifik dan rinci. Untuk memenuhinya, BPS juga menyediakan sarana pemesanan
melalui komputer.
4. Unit-unit Teknis yang terkait dan Kantor BPS Daerah
Para pengguna data yang menghendaki informasi statistik secara rinci dapat
memperolehnya melalui unit-unit yang terkait, serta dari masing-masing BPS Provinsi
maupun BPS Kabupaten/Kota.
5. Melalui Jaringan Komputer
Para pencari data baik didalam negeri maupun luar negeri yang menghendaki akses
langsung terhadap informasi statistik melalui jaringan komputer (Internet), dapat
membuka home page BPS : http://www.bps.go.id. Berbagai data yang disajikan disini
terbatas pada informasi umum dan tidak dipungut biaya.
2.4.3 Kegiatan Statistik BPS
Dalam menyelenggarakan kegiatan statistik, BPS berusaha dapat memenuhi kebutuhan
data yang diperlukan oleh pemerintah dalam berbagai bidang baik ekonomi maupun
sosial, yaitu : pertanian, pertambangan, industri, komunikasi, perdagangan,
kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan nasional, pendidikan dan
agama.
Menurut Undang-undang Statistik Nomor 16 Tahun 1997, tentang statistik, kegiatan
statistik bertujuan untuk menyediakan data statistik yang lengkap, akurat, dan mutahir
dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien guna
mendukung pembangunan nasional. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah :
1. Pengumpulan Data
Statistik diselenggarakan melalui pengumpulan data yang dilakukan dengan cara :
a. Sensus
Sensus adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan semua unit
populasi diseluruh Wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik suatu
populasi pada saat tertentu. Sensus dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam 10
(Sepuluh) tahun oleh BPS yang meliputi :
1. Sensus penduduk yang dilaksanakan pada tahun yang berakhiran angka 0 (Nol).
2. Sensus pertanian dilaksanakan pada tahun berakhiran angka 3 (Tiga).
3. Sensus ekonomi yang dilaksanakan pada tahun berakhiran angka 6 (Enam).
b. Survei
Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan sampel dari
suatu populasi untuk memperkirakan karakteristik suatu objek pada saat tertentu. BPS
juga melaksanakan survei antar sensus yaitu survei yang dilakukan diantara 2 (Dua)
sensus sejenis. Survei antar sensus tersebut meliputi survei penduduk antar sensus
(Supas), survei pertanian antar sensus (Sutas), dan survei ekonomi antar sensus (Setas).
Berbagai ragam survei sektoral diantaranya adalah Survei Sosial Ekonomi Sosial
(Susenas), Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), Survei Biaya Hidup (SBH),
Survei Potensi Desa (Podes), Survei Industri, Survei Pertanian, Survei Pendapatan Petani
dan Struktur Ongkos Usaha Tani, Survei Koperasi Unit Desa (KUD), Survei Harga
Konsumen, dan Survei Harga Produsen.
c. Kompilasi Produk Administrasi, dan
d. Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Pengolahan Data
Tahap pengolahan data sangat menentukan seberapa jauh tingkat keakuratan dan
ketetapan data statistik yang dihasilkan, BPS dianggap oleh instansi lainnya sebagai
perintis dalam penggunaan komputer karena telah memulai penggunaannya sejak sekitar
tahun 1960. Sebelum menggunakan komputer, BPS menggunakan kalkulator dan alat
hitung sempoa dalam mengolah data.
Teknologi komputer yang diterapkan di BPS selalu disesuaikan dengan perkembangan
teknologi informasi dan juga mengacu kepada kebutuhan. Pesonal komputer yang secara
umum lebih murah dan efisien telah dicoba digunakan untuk menggantikan komputer
mainframe. Sejak tahun 1980-an, personal komputer telah digunakan diseluruh kantor
BPS provinsi, diikuti dengan penggunaan komputer diseluruh BPS Kabupaten dan Kota
sejak tahun 1992. Dengan menggunakan personal komputer, kantor BPS di daerah dapat
segera memproses pengolahan data, yang merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai
dari pengumpulan data, kemudian dilanjutkan memasukkan data mentah kedalam
komputer dan selanjutnya data tersebut dikirim ke BPS pusat untuk diolah menjadi data
nasional.
Pengolahan data menggunakan personal komputer telah lama menjadi contoh pengolahan
yang diterapkan oleh direktorat teknis di BPS pusat, terutama jika direktorat tersebut
harus mempublikasikan hasil yang diperoleh dari survei yang diselenggarakan.
Dalam pengolahan data, BPS juga telah mengembangkan berbagai program aplikasi
untuk data entry, editing, validasi, tabulasi dan analisis dengan menggunakan berbagai
macam bahasa dan paket komputer. BPS bertanggung jawab untuk mengembangkan
berbagai perangkat lunak komputer serta mentransfer pengetahuan dan keahliannya
kepada staf BPS daerah.
Pembangunan infrastruktur teknologi informasi di BPS didasarkan pada tujuan yang ingin
dicapai yaitu mengikuti perkembangan permintaan dan kebutuhan dalam pengolahan data
statistik, melakukan pembaharuan/inovasi dalam metode yang lebih baik serta
memberikan kemudahan kepada publik dalam mendapatkan informasi statistik.
3. Analisis Data
Dalam rangka mempermudah para pengguna data agar dapat membaca dan
menginteprestasikan data yang dipublikasikan, BPS membuat analisis dan laporan
statistik secara berkala. Hasil-hasil kegiatan statistik dianalisis dan disajikan dalam
bentuk laporan/data rinci untuk bahan pengambilan keputusan.
BPS juga membuat evaluasi kegiatan pembangunan dengan menyajikan indikator kinerja
yang tipenya serta kinerjanya ditentukan oleh pemerintah pusah dan daerah melalui
berbagai proses. Untuk mendapatkan manfaat optimal dari analisa data, BPS bekerjasama
dengan berbagai instansi pemerintah yang terkait dan lembaga-lembaga internasional
serta bekerjasama dengan para pakar dan perguruan tinggi. Hal ini dilaksanakan segera
setelah data dipublikasikan.
Selain itu, BPS juga mengembangkan analisis dengan metode-metode statistik, antara lain
analisis penentuan penduduk miskin, penggunaan tehnik-tehnik proyeksi dan ramalan,
perhitungan neraca bahan makanan, dan standar konversi untuk berbagai seminar bagi
masyarakat agar mereka dapat mengetahui hasil analisis BPS dan metode yang sedang
berlaku dan metode yang akan datang.
2.5 BPS Kota Pontianak
BPS Kota Pontianak merupakan perwakilan BPS di Kalimantan Barat. Tugasnya meliputi
hanya lima wilayah kecamatan masing-masing, kecamatan Pontianak selatan, kecamatan
Pontianak Timur, kecamatan Pontianak Barat, kecamatan Pontianak Kota, dan kecamatan
Pontianak Utara.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Badan Pusat Statistik Kota Pontianak
dilindungi oleh perangkat hukum, yaitu :
1. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997, tentang Statistik menjamin kepastian hukum
bagi penyelenggara dan pengguna statistik, baik pemerintah maupun masyarakat. Dengan
adanya Undang-undang Statistik ini, maka kepentingan masyarakat pengguna statistik
akan terjamin terutama atas nilai informasi yang diperolehnya.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1999, tentang
Penyelenggaraan Statistik yang mengamanatkan bahwa Badan Pusat Statistik
berkewajiban menyelenggarakan kegiatan statistik dasar.
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001, tentang kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah
Non Departemen yang mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan statistik dasar.
4. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001, tentang Organisasi
dan Tata Kerja Perwakilan BPS di Daerah.
Adapun susunan organisasi BPS Kota Pontianak adalah sebagai berikut : Kepala,
Subbagian Tata Usaha, Seksi Statistik Sosial, Seksi Statistik Produksi, Seksi Statistik
Distribusi, Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, Seksi Integrasi Pengolahan dan
Diseminasi Statistik, dan Koordinator Statistik Kecamatan (KSK).
2.6 Tugas Dari BPS Kota Pontianak
Adapun uraian tugas dan wewenang dari kepala dan masing-masing bagian yang ada di
BPS Kota Pontianak adalah sebagai berikut :
2.6.1 Kepala
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat adalah Pejabat setingkat Eselon
III/a membawahi Kepala Bagian Tata Usaha dan Para Kepala Seksi serta Pejabat
Fungsional di lingkungan Badan Pusat Statistik Kota Pontianak.
2.6.2 Subbagian Tata Usaha
Tugas dari subbagian tata usaha diantaranya :
a. Melakukan kegiatan tata usaha keuangan, perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan,
pengendalian pelaksanaan anggaran, serta pengajian.
b. Melakukan kegiatan surat-menyurat, kearsipan, serta penggandaan/percetakan.
c. Melakukan kegiatan pendistribusian publikasi yang dihasilkan BPS Kota Pontianak
kepada instansi terkait.
d. Melaksanakan kegiatan pelayanan administrasi kepada semua satuan organisasi di
lingkungan BPS Kota Pontianak.
e. Melakukan penyiapan, penyusunan rencana dan program, serta pengadaan, penyaluran,
penyimpanan, inventarisasi, penghapusan, dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan.
2.6.3 Seksi Statistik Sosial
Tugas dari seksi statistik sosial diantaranya :
a. Melakukan penyiapan dokumen dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan
pengumpulan statistik sosial yang mencakup kegiatan statistik kependudukan,
kesejahteraan rakyat, ketahanan sosial, serta kegiatan statistik sosial lainnya yang
ditentukan.
b. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan terhadap
pelaksanaan kegiatan statistik sosial.
c. Melakukan pengolahan data statistik sosial sesuai dengan sistem dan program yang
ditetapkan, bekerja sama dengan satuan organisasi terkait.
2.6.4 Seksi Statistik Produksi
Tugas dari seksi statistik produksi diantaranya :
a. Melakukan penyiapan dokumen dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan
pengumpulan statistik produksi yang mencakup kegiatan statistik pertanian, industri,
pertambangan, energi, konstruksi, serta kegiatan statistik produksi lainnya yang
ditentukan.
b. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan terhadap
pelaksanaan kegiatan statistik produksi.
c. Melakukan pengolahan data statistik produksi sesuai dengan sistem dan program yang
ditetapkan, bekerja sama dengan satuan organisasi terkait.
2.6.5 Seksi Statistik Distribusi
Tugas dari seksi statistik distribusi diantaranya :
a. Melakukan penyiapan dokumen dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan
pengumpulan statistik distribusi yang mencakup kegiatan harga konsumen dan
perdagangan besar, keuangan dan harga produsen, niaga dan jasa, serta kegiatan statistik
distribusi lainnya yang ditentukan.
b. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan terhadap
pelaksanaan kegiatan statistik distribusi.
c. Melakukan pengolahan data statistik distribusi sesuai dengan sistem dan program yang
ditetapkan, bekerjasama dengan satuan organisasi terkait.
2.6.6 Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Tugas dari seksi neraca wilayah dan analisis statistik diantaranya :
a. Melakukan penyiapan dokumen dan bahan yang diperlukan untuk mpenyusunan neraca
wilayah dan analisis statistik yang mencakup penyusunan neraca produksi, neraca
konsumsi dan neraca lainnya, analisis dan pengembangan statistik, serta penyusunan
neraca wilayah dan analisis statistik lainnya yang ditentukan.
b. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan terhadap
pelaksanaan kegiatan penyusunan neraca wilayah.
c. Melakukan pengolahan data neraca wilayah distribusi sesuai dengan sistem dan
program yang ditetapkan, bekerjasama dengan satuan organisasi terkait.
2.6.7 Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
Tugas dari integrasi pengolahan dan diseminasi statistik diantaranya :
a. Melakukan penyusunan, pemeliharaan, penyelesaian permasalahan, dan penerapan
sistem jaringan komunikasi data sesuai dengan aturan yang ditetapkan serta membantu
penerapan teknologi informasi.
b. Melakukan pembuatan, implementasi, serta operasi sistem dan program aplikasi
pengolahan dan diseminasi data statistik termasuk sarana pendukungnya.
c. Melakukan koordinasi pengelolaan dan pemeliharaan perangkat keras dan lunak serta
menyusun sistem pengelolaan data dan koordinasi pengolahan data bekerjasama dengan
satuan organisasi terkait.
d. Melakukan penyusunan, pemeliharaan, serta pengembangan sistem basis data statistik
dan basis data manajemen.
2.6.8 Koordinator Sensus Kecamatan
Koordinator sensus kecamatan (KSK) adalah petugas fungsional pengumpul data statistik
di lapangan dan mengkoordinasikan kegiatan statistik pada tingkat kecamatan yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala BPS Kota Pontianak. Sehinggai
tugas KSK adalah mengerahkan petugas lapangan, mengkoordinasikan pelaksanaan suatu
kegiatan, serta sebagai penanggung jawab atas suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh
BPS baik teknis maupun administratif di tingkat kecamatan.
BAB III
AKTIVITAS PRAKTIK KERJA LAPANGAN
3.1 Penempatan Bagian dan Uraian Tugas
Selama melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan dari
tanggal 16 Maret sampai dengan tanggal 13 Mei 2011 (2 bulan), penulis ditempatkan
pada sub bagian tata usaha yang dibimbing oleh Bapak Rachman yang menjabat sebagai
Kasubbag Tata Usaha. Selanjutnya penulis juga membantu kegiatan di seksi produksi
dengan Kepala Seksi adalah Heny Sucihati,S.Si
Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini tentunya dilakukan pada hari kerja,
yaitu hari senin sampai dengan hari jum’at (Kecuali libur nasional). Adapun aktivitas
yang sering dilakukan selama PKL, antara lain :
1. Menyusun dan Mengecek Dokumen
Dalam pengertian ini, penulis bertugas untuk mengecek dokumen-dokumen yang telah
disampaikan oleh pihak responden kepada pihak BPS Kota Pontianak yang kemudian
untuk di entry dalam dokumen yang tersedia.
2. Mengisi Lembar Pengawasan Survei Tahunan Industri Besar Sedang
Dalam pengertian ini, penulis bertugas mengisi dan menghitung jumlah pengeluaran,
jumlah pendapatan dan nilai tambah yang ada pada Lembar Pengawasan Survei Tahunan
Industri Besar Sedang.
3. Merekap Data Olahan Industri
Setelah lembar pengawasan survei tahunan perusahaan industri terisi dan terkumpul, data
yang ada pada lembaran tersebut direkap ke dalam file data olahan industri, termasuk
didalamnya nama perusahaan, jumlah pekerja, nilai produksi, nilai stok awal dan akhir.
4. Mengentry Data Hotel yang ada di Kota Pontianak
Dalam pengertian ini, penulis bertugas untuk memilih nama-nama Hotel Non Bintang
(Melati) dan Hotel Berbintang, kemudian penulis memasukkan data berupa nama hotel,
jumlah pengunjung domestik dan asing.
5. Memasukkan Data Pengunjung Perpustakaan
Setiap pengunjung yang datang ke perpustakaan BPS Kota Pontianak untuk
meminta/mencari data yang di perlukan wajib mengisi buku tamu.
Dalam pengertian ini, penulis mencatat nama, alamat, pekerjaan, status pendidikan, dan
data yang dicari.
3.2 Permasalahan yang dihadapi
Selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL), penulis tidaklah mengalami kesulitan
yang berarti karena penulis diberikan pengarahan dan bimbingan terlebih dahulu sebelum
mengerjakan pekerjaan atau tugas tersebut. Para karyawan/i di Badan Pusat Statistik
selalu bersedia membantu jika penulis mengalami kesulitan dalam melakukan pekerjaan.
Hanya saja kendala teknis sering kali terjadi pada saat penulis menjalankan tugas
dibagian produksi.
3.3 Penyelesaian Masalah
Apabila dalam melaksanakan tugas yang diberikan penulis melakukan kesalahan, maka
pembimbing akan memberikan pengarahan dan penjelasan kepada penulis agar kesalahan
tersebut tidak terulang. Selain itu, jika ada hal-hal yang tidak penulis pahami atau diluar
pengetahuan penulis, maka penulis dapat bertanya langsung kepada pembimbing dan
pegawai yang ada sehingga penulis dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
Dalam penyelesaian ini, penulis juga harus teliti demi ketepatan dan kecepatan dalam
proses penyelesaian pekerjaan yang diberikan.
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan dan uraian diatas maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan mulai dari tanggal 16
Maret 2011 sampai dengan 13 Mei 2011 dapat dikatakan berhasil, karena dari awal
pelaksanaan pemilihan tempat praktik sampai selesai tidak mengalami kesulitan, sehingga
pihak Politeknik Negeri Pontianak tidak perlu bersusah payah membantu mahasiswa
dalam mencari tempat PKL.
2. Dalam melaksanakan PKL di BPS Kota Pontianak, penulis dapat mengetahui apa saja
yang menjadi tugas dan tanggung jawab pada bagian produksi, urusan dalam, serta hal-
hal yang dianggap rahasia. Selain itu, penulis juga mengetahui sedikit banyak tentang
bagaimana tata kerja dari instansi tersebut.
3. Penulis diberikan pengarahan oleh pembimbing lapangan/instansi tentang pekerjaan
atau tugas yang harus dikerjakan.
4. Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Pusat Statistik Kota Pontianak dapat dikatakan
berhasil karena sudah banyak kegiatan yang tercapai sesuai dengan visi dan misinya.
3.2 Saran
1. Bagi Jurusan
Diharapkan kepada pihak Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Pontianak (Khususnya
dosen pembimbing) untuk pelaksanaan kegiatan PKL ditahun yang akan datang agar
dapat mengunjungi mahasiswa/i yang sedang melakukan PKL, sehingga dosen
pembimbing dapat melihat sendiri bahwa mahasiswa/i benar-benar melakukan tugas atau
pekerjaan yang diberikan oleh tempat PKL tersebut.
2. Bagi BPS Kota Pontianak
Untuk kegiatan PKL yang akan datang, diharapkan dapat bisa melakukan kerja sama lagi
terhadap mahasiswa/i Politeknik Negeri Pontianak agar dapat belajar dengan rasa
tanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan dari pihak Badan Pusat Statistik Kota
Pontianak.
Posted 4th June 2011 by Fajar Kurniadi, A.Md
0
Add a comment
Fajar Kurniadi
Classic
Flipcard
Magazine
Mosaic
Sidebar
Snapshot
Timeslide
Mar
10
Pontianak Skateboarding
Mar
10
Fajar Kurniadi bs 180 - Wisata Nusantara
Mar
10
Sy. Yusuf kickflip - Wisata Nusantara
Mar
3
Sunset Pulau Penibung Mempawah
Mar
1
Part 3 and 2nd Anniversary Ab Skatepark
Feb
1
Session Music Motivasi bareng Khatulistiwa Tv - Pontianak
Jan
28
Fantastic four #skateboard
Jan
23
Kickflip Audit Untan
Jan
23
Landing kickflip
Jan
21
Kickflip Audit Untan
Loading
Send feedback