laporan praktek kerja profesi -...

54
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI DI APOTIK KIMIA FARMA 39 MEDAN Oleh : LASTIAR LUMBANTORUAN S.FARM 063202018 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2 0 0 7 Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Upload: trinhdiep

Post on 25-Aug-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI DI

APOTIK KIMIA FARMA 39 MEDAN

Oleh :

LASTIAR LUMBANTORUAN S.FARM

063202018

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2 0 0 7

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 2: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI

DI APOTIK KIMIA FARMA 39 MEDAN

Oleh :

LASTIAR LUMBANTORUAN S.FARM

063202018

Disetujui Oleh :

Pembimbing,

Drs. Muhardiman . S. si, Apt

Fakultas Farmasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt. NIP. 131 283 716

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 3: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

DAFTAR ISI Halaman

JUDUL ………………………………………………………….……………... .i

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………..…………....ii KATA PENGANTAR ……………………………………..………………….. .iii DAFTAR ISI ………………………………………………….………………...iv DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………….....v

PENDAHULUAN……………………………………………………….............vi

BAB I KIMIA FARMA ……………………………………………………….. 1 1.1 Sejarah Kimia Farma ……………………………………………….. 1 1.2 Bisnis Kimia Farma ……………………………………………….... 1 1.3 PT. Kimia Farma Apotek Bisnis Manager Medan …………...…….. 2 II MANAJEMEN PERSEDIAAN………………………………… ............4 III KASUS RESEP DAN SWAMEDIKASI …………………………….... 13 IV PEMBAHASAN ……………………………………………………….. 47 V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………..…. 52 5.1 Kesimpulan ……………………………………………………….... 52 5.2 Saran ……………………………………………………………….. 52

Daftar Pustaka ……………………………………………………………….…..53

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 4: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

PENDAHULUAN

Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

peranan profesi apoteker, yakni mengenal pekerjaan kefarmasian. Pekerjaan

kefarmasian tersebut adalah pengadaan, pembuatan, penyimpanan, termasuk

pengendalian mutu sediaan farmasi dan pengelolaan obat, distribusi obat,

pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan

obat tradisional.

Pengendalian persediaan merupakan hal yang sangat penting, baik untuk

apotek besar maupun apotek kecil. Persediaan obat merupakan harta paling besar

dari sebuah apotek. Karena begitu besar jumlah yang diinvestasikan dalam

pengadaannya, pengendalian persediaan obat yang tepat memiliki pengaruh yang

kuat dan langsung terhadap perolehan kembali atas investasi apotek.

Apotek mempunyai fungsi utama dalam pelayanan obat atas resep dokter

dan yang berhubungan dengan itu, serta pelayanan obat tanpa resep dokter yang

biasa dipakai di rumah. Dalam pelayanan obat ini apoteker harus berorientasi pada

pasien/penderita. Apotek selain bersifat sosial, yaitu tempat pengabdian profesi

apoteker, juga bersifat ekonomi, yaitu untuk memperoleh laba. Karena merupakan

salah satu sarana pelayanan kesehatan, sudah selayaknya apotek mengutamakan

kepentingan masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan. Apotek

tidak hanya dituntut dari segi teknis kefarmasian saja tetapi dari segi manajemen

supaya dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

Apoteker adalah mereka yang berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai

apoteker. Apoteker Pengelola Apotek (APA) adalah apoteker yang telah diberi

Surat Izin Apotek (SIA).

Latihan Kerja Profesi di apotek Kimia Farma merupakan salah satu syarat

bagi mahasiswa program pendidikan profesi apoteker untuk memperoleh gelar

apoteker. Adapun tujuan latihan kerja profesi ini agar calon apoteker mampu

melakukan tugas dan fungsi apoteker pegelola apotek secara profesional sesuai

dengan etika dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam sistem

pelayanan kesehatan masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut, Fakultas

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 5: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

Farmasi USU bekerja sama dengan apotek Kimia Farma dalam melaksanakan

latihan kerja profesi bagi mahasiswa tingkat pendidikan profesi apoteker. Latihan

kerja profesi ini disusun berdasarkan hasil latihan kerja profesi dengan melakukan

pengamatan langsung oleh mahasiswa tingkat pendidikan profesi apoteker di

apotek Kimia Farma No. 39 Medan.

BAB I

KIMIA FARMA

1.1 Sejarah Kimia Farma

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 6: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

Kimia Farma merupakan pioner dalam industri farmasi Indonesia. Cikal

bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien

Handle Rathkamp & Co., perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur, didirikan.

Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi eks perusahaan-perusahaan Belanda, pada

tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF

Bhinneka Kimia Farma. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk

hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas, menjadi PT. Kimia Farma

(Persero). Sejak tanggal 4 Juli 2001 Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan

publik di bursa efek Jakarta dan bursa efek Surabaya.

Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan nama yang

identik dengan mutu, hari ini kimia farma telah berkembang menjadi sebuah

perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang kian memainkan

peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat.

1.2. Bisnis Kimia Farma

1.2.1. Visi

Menjadikan apotek di Medan berdaya saing di pasar global

1.2.2 Misi

Menyediakan, mengadakan dan menyalurkan sediaan farmasi, alat

kesehatan lainnya, yang berkualitas dan bernilai tambah untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat.

Mengembangkan bisnis farmasi dan jasa kesehatan lainnya untuk

meningkatkan nilai apotek saham tanpa meninggalkan prinsip good

corporate governance.

Mengembangkan sumber daya manusia untuk meningkatkan kompetensi

dan komitmen serta berperan aktif dalam pengembangan perapotekan

nasional.

1.2.3 Holding KF

PT. Kimia Farma Tbk dibentuk pada tanggal 16 Agustus 1971 dengan

jalur usaha pelayanan kesehatan. Sebagai perusahaan publik sekaligus BUMN,

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 7: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

Kimia Farma berkomitmen penuh untuk melaksanakan tata kelola perusahaan

yang baik sebagai suatu kebutuhan sekaligus kewajiban sebagaimana diamanatkan

Undang-undang No. 19/2003 tentang BUMN.

PT. Kimia Farma Tbk merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan

yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir, yaitu : industri, marketing, distribusi,

ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan. Dengan dukungan kuat riset dan

pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh perusahaan induk ini

memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina dan produk-produk

turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas produksi yang tersebar di kota-

kota besar di Indonesia merupakan tulang punggung dari segmen industri, dimana

kelimanya telah mendapat sertifikat cara pembuatan obat yang baik (CPOB) dan

sertifikat ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 14001 dari institusi luar negeri. (Llyod's,

SGS, TUV).

Hasil produksi yang di buat oleh Pabrik Farmasi perusahaan baik produk

obat-obat kimia, Formulasi dan herbal, dibagi dalam 6 (enam) lini produksi yaitu

etikal, obat bebas, generik, narkotika, lisensi dan bahan baku.

Hampir semua kelas terapi diakomodasi oleh produk perusahaan yang terdiri lebih

dari 260 item produk dan dipasarkan keseluruh Indonesia serta di ekspor ke

beberapa negara melalui jaringan distribusi perseroan atau yang memiliki

perjanjian dengan perseroan.

Sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya kimia farma berkomitmen

untuk memastikan pasokan obat generik yang tetap ke pasar dalam negeri sesuai

dengan misi perusahaan.

1.3. PT. Kimia Farma Apotek Bisnis manajemen Medan

PT. Kimia Farma Apotek, adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh

kimia farma untuk mengelola apotek-apotek milik perusahaan yang ada, dalam

upaya meningkatkan kontribusi penjualan untuk memperbesar penjualan

konsolidasi PT. Kimia Farma Tbk. Apotek Kimia Farma melayani penjualan

langsung dan melayani resep dokter dan menyediakan pelayanan lain, misalnya

praktek dokter, optik, dan pelayanan OTC (swalayan) serta pusat pelayanan

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 8: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

informasi obat. Apotek Kimia Farma dipimpin oleh tenaga Apoteker yang bekerja

full timer sehingga dapat melayani informasi obat dengan baik.

1.4. Store Manager Apotik Kimia Farma

Apotik Kimia Farma Medan memiliki 20 store yang tersebar diseluruh sumatera

yaitu :

1. Kimia Farma 2 R.S. Inalum

2. Kimia Farma 14 R.S. Pirngadi

3. Kimia Farma 27 Palang merah ( pusat)

4. Kimia Farma 27 M3 Palang merah

5. Kimia Farma 28 Belawan

6. Kimia Farma 29 P. Siantar 1

7. Kimia Farma 30 Tebing Tinggi

8. Kimia Farma 39 Sei Kambing

9. Kimia Farma 41 Kaban Jahe

10. Kimia Farma 54 R.S. Rantau Prapat

11. Kimia Farma 84 Tanjung Balai

12. Kimia Farma 85 P. Siantar 2

13. Kimia Farma 90 Kisaran

14. Kimia Farma 106 Aksara

15. Kimia Farma 107 Gatot Subroto 72 C

16. Kimia Farma 160 Setia Budi

17. Kimia Farma 162 Pematang Siantar 3

18. Kimia Farma 255 Sisingamangaraja Medan

19. Kimia Farma Basri

20. Kimia Farma R.S. Pelengkap.

BAB II

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 9: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

2.1 Arti dan Peranan Persediaan

Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan

manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para

pengusaha akan dihadapkan pada risiko bahwa perusahaanya pada suatu waktu

tidak dapat memenuhi keinginan para pelanggannya. Hal ini bisa saja terjadi

karena tidak selamanya barang atau jasa tersedia setiap saat. Berarti, perusahaan

akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya ia

dapatkan. Jadi persediaan sangat penting untuk setiap perusahaan, baik yang

menghasilkan barang atau jasa.

Persediaan ini diadakan apabila keuntungan yang diharapkan dari

persediaan tersebut terjamin kelancarannya. Dengan demikian, perlu diusahakan

keuntungan yang diperoleh lebih besar dari pada biaya-biaya yang

ditimbulkannya.

Suatu perusahaan manufaktur, seperti halnya perdagangan harus

menjaga persediaan yang cukup agar kegiatan produksinya dapat lancar dan

efisien. Akan tetapi jumlah persediaan ini hendaknya jangan terlalu besar

sehingga modal yang tertanam dan biaya-biaya yang ditimbulkan dari adanya

persediaan tersebut juga tidak besar.

Semua jenis bidang usaha sangat penting untuk mengadakan

pengawasan atas persediaan karena kegiatan ini membantu tingkat efisiensi

pengunaan uang dalam persediaan.

2.1.1 Jenis-jenis Persediaan Menurut Fungsinya

1. Batch Stock/Lot Size Inventory

Persediaan yang diadakan karena kita membeli atau membuat bahan-bahan

atau barang-barang dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang

dibutuhkan saat itu.

Keuntungannya :

a. Potongan harga pada harga pembelian

b. Efisiensi produksi

c. Penghematan biaya angkutan

2. Fluctuation Stock

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 10: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan

konsumen yang tidak dapat diramalkan.

3. Anticipation Stock

Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang

diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun dan

untuk menghadapi penggunaan, penjualan, atau permintaan.

2.1.2 Persediaan Menurut Jenis dan Posisi Barang

a. Persedian bahan baku

b. Persediaan bagian produk/komponen yang dibeli

c. Persediaan bahan-bahan pembantu/penolong

d. Persediaan barang-barang setengan jadi/barang dalam proses

e. Persediaan barang jadi

Biaya-biaya yang timbul dari persediaan :

a. Biaya pemesanan (ordering cost)

b. Biaya yang terjadi dari adanya persediaan

c. Biaya kekurangan persediaan

d. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas

Cara mengukur jumlah persediaan

a. Periodik sistem

b. Perpetual sistem

Metode penilaian persediaan :

a. First-in, First-out (FIFO method)

b. Last-in, First-out (LILO method)

c. Rata-rata tertimbang (Weighted average method)

2.1.3 Pengawasan Persediaan

Tujuannya :

a. Menjaga jangan samapai kehabisan persediaan

b. Supaya pembentukan persediaan stabil

c. Menghindari pembelian kecil-kecilan

d. Pemesanan yang ekonomis

Jumlah Pesanan yang ekonomis (Econonmic Order Quantity)

hendaklah menghasilkan biaya yang minimal dalam persediaan. Untuk

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 11: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

itu dilakukan usaha-usaha untuk memperkecil biaya-biaya pemesanan

(ordering cost), biaya-biaya penyimpanaan (carting cost)

2.1.4 Macam-macam Biaya Persediaan

Persediaan merupakan salah satu pos modal kerja yang cukup penting

karena kebanyakan modal usaha perusahaan berasal dari persediaan. Pada

perusahaan dagang, persediaan tersebut merupakan barang dagangan, sedangkan

pada perusahaan industri, persediaan tersebut berupa bahan mentah (row

material), barang dalam proses (work in process), maupun barang jadi (finished

good).

Kekurangan atau kelebihan persediaan merupakan gejala yang kurang

baik. Kekurangan dapat berakibat larinya pelanggan, sedangkan kelebihan

persediaan dapat berakibat pemborosan atau tidak efisien. Oleh karena itu,

manajemen persediaan berusaha agar jumlah persediaan yang ada dapat menjamin

kelancaran proses produksi. Dengan kata lain, total cost berhubungan dengan

persediaan minimal. Perhitungan total cost persediaan secara keseluruhan

dipengaruhi oleh faktor-faktor pembentuk biaya dari persediaan seperti, holding

cost atau carrying cost, ordering cost atau set-up cost, serta stock out cost.

1. Holding cost atau carrying cost

Adalah biaya yang timbul karena perusahaan menyimpan persediaan

2. Ordering cost atau set-up cost

Adalah biaya yang berhubungan dengan pemesanan dan pengadaan bahan

3. Stock out cost

Adalah biaya yang timbul akibat perusahaan kehabisan persediaan

2.2 Strategi Operasi Persediaan

Persediaan merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu bisnis.

Alasannya adalah karena persediaan cenderung menimbulkan banyak persoalan.

Pemecahan masalah persedian membuat permasalahan menjadi sederhana. Namun

demikian, permasalahan yang sering muncul adalah persediaan sangat sulit

dikelola. Akibatnya, kebijakan operasi sangat diperlukan dalam mengelola

persediaan sehingga tingkat persediaan dapat ditekan sekecil mungkin.

Salah satu fungsi managerial yang sangat penting adalah pengendalian

persediaan. Apabila perusahan menanamkan terlalu banyak dananya dalam

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 12: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

persediaan, hal ini akan menyebabkan terlalu banyaknya dana dalam persediaan,

hal ini akan menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan. Demikian pula

apabila perusahaan tidak mempunyai persediaan yang mencukupi, dapat

mengakibatkan biaya-biaya akibat terjadinya kekurangan bahan (stockout cost).

Persediaan (inventory) ditujukan untuk mengantisipasi kebutuhan

permintaan. Sistem persediaan diartikan sebagai serangkaian kebijakan dan

pengendalian yang memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat

persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan harus disediakan dan berapa besar

pesanan yang harus dilakukan. Sistem ini bertujuan menetapkan dan menjamin

tersedianya sumber daya yang tepat, dalam kuantitas yang tepat, dan pada waktu

yang tepat. Atau dengan kata lain, sistem dan model persediaan bertujuan untuk

meminimalkan biaya total melalui apa, berapa, dan kapan pesanan dilakukan

secara optimal.

2.2.1 Fungsi-fungsi Persediaan

1) Fungsi Decoupling

Adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi

permintaan pelanggan tanpa tergantung pada supplier.

2) Fungsi Economic Lot Sizing

Persediaan lot size ini perlu mempertimbangkan penghematan atau

potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah

dan sebagainya. Hal ini disebabkan perusahaan melakukan pembelian

dalam kuantitas yang lebih besar dibandingkan biaya-biaya yang timbul

karena besarnya persediaan (biaya sewa gudang, investasi, risiko, dan

sebagainya).

3) Fungsi Antisipasi

Apabila perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat

diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau data-data

masa lalu, yaitu permintaan musiman. Dalam hal ini perusahaan dapat

mengadakan persediaan musiman (seasional inventories). Disamping

itu, perusahaan juga sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu

pengiriman dan penerimaan barang-barang selama periode tertentu.

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 13: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

Dalam hal ini perusahaan memerlukan persediaan ekstra yang disebut

persediaan pengaman (safety stock/inventories).

2.2.2 Biaya-biaya Persediaan

Untuk pengambilan keputusan penentuan besarnya jumlah persediaan,

biaya-biaya variabel berikut ini harus dipertimbangkan :

1. Biaya penyimpanan (holding cost atau carrying cost)

Yaitu terdiri atas biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan

kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar

apabila kuantitas bahan yang dipesan semakin banyak atau rata-rata persedian

semakin tinggi. Biaya-biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan

adalah :

a. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pendingin

ruangan, dan sebagainya)

b. Biaya modal (opportunity cost of capital)

yaitu alternatif pendapatan atas dana yang diinvestasikan dalam

persediaan.

c. Biaya keusangan

d. Biaya perhitungan fisik

e. Biaya asuransi persediaan

f. Biaya pajak persediaan

g. Biaya pencurian, pengrusakan, atau perampokan

h. Biaya penanganan persediaan dan sebagainya

biaya-biaya tersebut diatas merupakan variable apabila bervariasi

dengan tingkat persediaan.

2. Biaya pemesanan atau pembelian (ordering cost atau procurement costs)

Biaya-biaya ini meliputi :

a. pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi

b. upah

c. biaya telepon

d. pengeluaran surat menyurat

e. biaya pengepakan dan penimbangan

f. biaya pemeriksaan (inspeksi) penerimaan

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 14: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

g. biaya pengiriman ke gudang

h. biaya utang lancar dan sebagainya

3. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan (shortage costs)

Adalah biaya yang timbul apabila persediaan tidak mencukupi adanya

permintaan bahan. Biaya-biaya yang termasuk biaya kekurangan bahan adalah

sebagai berikut :

a. kehilangan pelangan

b. kehilangan penjualan

c. biaya pemesanan khusus

d. selisih harga

2.3. Teknik Pengendalian Persediaan

Teknik pengendalian persediaan merupakan tindakan yang sangat penting

dalam menghitung berapa jumlah optimal tingkat persediaan yang diharuskan,

serta kapan saatnya mulai mengadakan pemesanan kembali.

Teknik persediaan yang disebut dengan “Analisa ABC” sangat berguna

dalam memfokuskan perhatian manajemen terhadap penentuan jenis barang yang

paling penting dalam sistem inventori yang bersifat multisistem.

2.3 1 Metode Analisis ABC

Pada umumnya persediaan terdiri dari berbagai jenis barang yang sangat

banyak jumlahnya. Masing-masing jenis barang membutuhkan analisis tersendiri

untuk mengetahui besarnya order size dan order point. Namun demikian, harus

kita sadari bahwa berbagai macam jenis barang yang ada dalam persediaan

tersebut tidak seluruhnya memiliki tingkat prioritas yang sama. Dengan demikian,

untuk mengetahui jenis-jenis barang yang perlu mendapat prioritas, kita dapat

menggunakan analisis ABC. Analisis ABC ini dapat mengklasifikasikan seluruh

jenis barang berdasarkan tingkat kepentingannya. Metode analisis ABC ini adalah

dengan cara mengelompokkan jenis barang menjadi 3 bagian yaitu :

(1). Kelompok A yaitu kelompok 50 % terbanyak nilai penjualannya

(2) kelompok C yaitu kelompok 50 % terendah nilai penjualannya

(3) kelompok B yaitu merupakan kelompok yang berada di tengahnya

Pembagian pengelompokan tersebut di atas tidak selamanya berdasarkan

tiga bagian. Kadang-kadang ada perusahaan yang membaginya menjadi empat

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 15: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

kelompok (ABCD) atau bahkan lebih. Hal yang perlu diperhatikan adalah jenis

barang tipe A merupakan kelompok barang yang sangat penting (memiliki nilai

penjualan terbesar), sedangkan kelompok C merupakan posisi nomor dua

dibawahnya dan kelompok B merupakan kelompok yang relative lebih kecil dari

pada kelompok C.

2.4. Aplikasi Model Persediaan dalam Bidang bisnis

Perusahaan manufaktur dalam menjalankan usahanya membutuhkan

persediaan mulai dari keperluan bahan mentah sampai pada barang jadi. Teori

manajemen persediaan ini dapat diterapkan pada usaha yang membutuhkan

persediaan barang-barang untuk dijual seperti super market, apotek, dan lain-lain.

Manajemen persediaan ini bertujuan untuk membantu perusahaan dalam

meningkatkan atau memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen.

Dalam hal ini perusahaan harus menjual barang-barang yang bagus kepada

pelanggannnya.

Dalam manajemen persediaan diusahakan agar tidak terjadi kelebihan atau

kekurangan. Pasalnya, jika terjadi kekurangan, pelanggan akan merasa tidak puas

terhadap badan usaha tersebut. Sebaliknya jika terjadi kelebihan stok bisa

menimbulkan kerusakan terhadap barang-barang itu dan biaya yang dikeluarkan

tidak seimbang dengan hasil penjualan barang-barang tersebut.

Disamping itu, harus diperhatikan juga segi-segi meminimalkan biayanya

sebab banyak biaya yang diperlukan dalam mengadakan stok barang tersebut.

Diantaranya biaya pembelian, biaya pengadaan atau pemesanan, biaya

penyimpanan, dan biaya kehilangan penjualan.

Penentuan berapa banyaknya barang-barang sebagai persediaan yang harus

dipesan agar tidak kekurangan atau kelebihan. Digunakan model Economic Order

Quantity (EOQ). EOQ model ini menetapkan jumlah order maksimal dalam

jangka waktu tertentu dengan meminimalkan biayanya. Penentuan persediaan

untuk perusahaan dagang adalah membeli barang dagangan untuk dijual kembali

kepada konsumen.

2.4.1 Prosedur Perolehan Bahan

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 16: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

Seluruh pembelian bahan dalam suatu perusahaan dilaksanakan oleh

Departemen/Divisi pembelian. Untuk memperoleh laporan pertanggungjawaban

yang lengkap mengenai penggunaan seluruh bahan yang dibeli, diperlukan

prosedur yang sistematis. Dengan demikian, pembelian, pemakaian, maupun

pemamfaatannya dapat dilaksanakan secara cepat dan optimal.

Prosedur pembelian harus diketahui oleh semua departemen dengan

dilengkapi formulir-formulir yang formatnya telah dibakukan dan disetujui

bersama. Formulir-formulir tersebut adalah sebagai berikut :

1. Surat permintaan pembelian

Surat permintaan bahan ini berasal dari :

bagian gudang

pemegang buku besar bahan

supervisor/penyedia dari departemen penelitian, engineering dan

sebagainya .

semua pihak yang terlibat didalam pemakaian bahan

2. Pesanan pembelian

Pesanan pembelian ini ditandatangani oleh pejabat departemen pembelian

untuk memberikan wewenang secara tertulis kepada supplier atau penjual

untuk menyediakan sejumlah barang tertentu yang dipesan sesuai dengan

persyaratan yang telah disepakati (jumlah, spesifikasi, jadwal pengiriman,

harga)

3. Laporan penerimaan

Laporan penerimaan ini berisi tentang nomor pesanan pembelian, nama

penjual/suplier, perincian mengenai transportasi, jumlah, dan jenis barang

yang diterima. Laporan penerimaan ini harus ditandatangani oleh

departemen pemeriksaan.

4. Persetujuan faktur

Pada umumnya faktur diterima bersamaan dengan datangnya barang

pesanan di departemen penerimaan. Selanjutnya setelah barang diperiksa

sesuai dengan laporan penerimaan barang, berkas-berkas ini dikirimkan ke

departemen akuntansi sebagai laporan penerimaan dan pemeriksaan barang

yang telah disetujui dengan menyiapkan bukti pembukuan (voucher). Data

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 17: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

voucher ini dimasukkan ke dalam jurnal pembelian dan kemudian ke dalam

buku tambahan. Kemudian, data ini dicatat ke dalam jurnal pembayaran kas

menurut tanggal pembayaran. Voucher asli dan dua lembar salinan dikirim

ke bendahara untuk pengeluaran cek. Bendahara mengirimkan cek dan

voucher asli kepada penjual/ suplier .

BAB III

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 18: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

CONTOH PELAYANAN RESEP DAN SWAMEDIKASI

Resep 1

Resep 1

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 19: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

R/ Kalxetin 20 mg No. XV

S1 dd 1 (Pagi)

R/ Omeorazole XXX

S1 dd 1 ½ hac

R/ Zypraz 0,25 mg XXX

S1 dd 1

Pro : Arifin Efendi

I. Kasus

Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalam resep tersebut disimpulkan pasien

mengalami depresi berat.

II. Tabel 3. 1.1. Spesialite Obat pada Resep dari Dr. Aldy S. Rambe, Sp. S

untuk pasien Arifin Efendi

No Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat 1. 2. 3.

Kalxetin (Kalbe Farma) Omeprazole ( Sanbe Farma) Zypraz (Kalbe Farma)

Fluoxetine 20 mg Omeprazole Aprazolam 0,25 mg

Proza, lodep

OMZ, oprezol

Xanax, Atarax

(G) Keras (G) Keras (G) Keras

Antidepresi Antasida Antiansietas

III. Rasionalitas Komposisi Obat

Resep diatas sesuai dengan diagnosa pasien karena setiap obat ditujukan untuk

pengobatan depresi berat yang dialami pasien

IV. Pelayanan Informasi

1. Kalxetin

a. Kegunaan : Pengobatan depresi

b. Bentuk obat : Kapsul

c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 kaplet pada pagi hari

d. Hal-hal yang diinformasikan

Hati-hati penggunaan obat pada pasien dengan kondisi sirosis hati

sehingga dosis perlu disesuaikan

Hati-hati penggunaan obat pada wanita hamil

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 20: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

Fluoxetine dapat menyebabkan penurunan berat badan secara drastis

e. Interaksi Obat

Kombinasi fluoxetine dengan MAO harus dihindari

Kombinasi dengan diazepam dapat memperpanjang waktu paruh

diazepam dalam tubuh.

Fluoxetine dengan warfarin, digoxin dapat menyebabkan

meningkatnya kadar obat bebas dalam plasma

Kombinasi fluoxetine dengan triptophan dapat menyebabkan agitasi,

kelelahan dan gangguan gastrointestinal.

f. Efek Samping

Tremor, Insomnia, kelelahan, berkeringat, gangguan gastrointestinal

( Mual, anoreksia, diare).

Keterangan :

Fluoxetine merupakan senyawa fenoksi propilamin dengan gugus –CF3

yang bekerja menghambat re-uptake serotonin secara spesifik. Tetapi bukan untuk

norepineprin. Re-uptake fluoxetine tergantung dosis yang dibrikan. Resorbsinya

dari usus baik, makanan mempengaruhi ketersediaan hayatinya. Di dalam hati,

zat ini diubah menjadi metabolit aktif norfluoxetine yang dieksresikan lewat

kemih.

2. Omeprazol

a) Kegunaan : Untuk pengobatan tukak lambung akibat stress yang dialami

penderita

b) Bentuk : Tablet

c) Cara Pakai : 2 kali sehari 1 tablet1 ½ jam sebelum makan

d) Hal-hal yang perlu diinformasikan :

Sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil kecuali bila benar-benar

diperlukan.

e) Interaksi obat :

Omeprazol dapat memperpanjang eliminasi diazepam, fenitoin dengan

warfarin. Dianjurkan untuk memantau penderita yang mendapat

pengobatan warfarin atau fenitoin dan penurunan dosis warfarin atau

fenitoin jika omeprazol ditambahkan pada pengobatan

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 21: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

f) Efek samping

Efek samping biasanya dapat ditoleransi dengan baik dan bersifat

sementara seperti : mual, sakit kepala, diare, konstipasi.

Keterangan :

Omeprazole adalah senyawa antisekresi, suatu benzimidazol tersubstitusi

yang menekan sekresi lambung melalui penghambatan spesifik terhadap suatu

enzim H+/ K+ ATPase pada permukaan sekresi sel parietal lambung. Karena

sistem enzim merupakan pompa asam dalam mukosa lambung, omeprazol

digambarkan sebagai penghambat pompa asam lambung yang menghambat tahap

akhir pembentukan asam lambung.

3. Zypraz

a. Kegunaan : Untuk pengobatan ansietas sedang atau berat yang

berhubungan dengan depresi.

b. Bentuk : Tablet

c. Cara Pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet

d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

Dapat terjadi ketergantungan

Jangan digunakan sebagai pengobatan tunggal pada pasien depresi

atau kecemasan dengan depresi

Selama menggunakan obat ini dilarang mengendarai atau

mengoperasikan mesin.

Hati-hati bila diberikan pada wanita hamil dan menyusui, penderita

penyakit hati dan ginjal kronik, penyakit respirasi, kelemahan otot dan

riwayat penyalahgunaan obat atau alkohol

Kurangi dosis pada usia lanjut dan debil (lemah)

Hindari pemakaian jangka panjang

e. Interaksi Obat :

Efek obat dapat ditingkatkan oleh depresan saraf pusat, alkohol,

barbiturat.

Eksresi dihambat oleh simetidin.

f. Efek Samping

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 22: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

Mengantuk, kelemahan otot, ataksia, amnesia, depresi, bingung,

halusinasi, pandangan kabur.

Jarang terjadi : nyeri kepala, insomnia, tremor, hipotensi, gangguan

gastrointestinal, rash, retensi urine.

Resep 2

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 23: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

R/ Corifarm 600 mg No. XV

S1 dd 1 tab

R/ Santibi plus No. LX

S1 dd III tab

R/ Letropar No. XV

S1 dd 1 tab

Pro : Rudi

I. Kasus

Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalam resep tersebut disimpulkan

pasien menderita penyakit TBC

II. Tabel 3.1.2. Spesialite Obat pada Resep dari dr. Amira Tarigan, Sp.P

untuk pasien Rudi

No. Nama Obat Komposisi Produk

lain

Gol Khasiat

1. 2. 3.

Corifarm (Coronet) Santibi Plus (Sanbe Farma) Letropar (Tropica Mas)

Rifampisin 600 mg Ethambutol 250 mg Isoniazida 100 mg Vit B6 6 mg Vitamin

Rifamtibi (Sanbe Farma) Pulna Bevizil

(G) Keras (G) keras (B)

Terapi TBC Terapi TBC Suplemen vitamin

III. Rasionalitas Komposisi Obat

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 24: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

Resep diatas sesuai dengan diagnosa pasien karena setiap obat ditujukan

untuk pengobatan penyakit tuberkulosis yang diderita pasien

IV. Pelayanan Informasi

1) Corifarm

a. Kegunaan : pengobatan infeksi pada penderita tuberkulosis.

b. Bentuk obat : Tablet

c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 tablet

d. Hal-hal yang diinformasikan:

Obat sebaiknya ditelan pada saat perut dalam keadaan kosong, kira-kira

1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.

Obat ini dapat menyebabkan urin, tinja, air ludah, keringat, dan air mata

menjadi agak kemerahan. Hal ini tidak perlu dirisaukan.

Bagi yang menggunakan lensa kontak (soft lense) disarankan untuk

melepaskanya karena akan bereaksi atau berubah warna.

Minumlah obat dengan teratur sesuai jadwal yang telah diberikan oleh

dokter.

Tidak boleh minum alkohol selama pemakaian obat ini karena dapat

meningkatkan efek samping

Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Penyimpanan di tempat yang kering, sejuk dan terlindung dari cahaya.

Pada penderita dengan gangguan fungsi hati, sebaiknya dilakukan

pemeriksaan fungsi hati sebelum dan selama pengobatan atau jika

timbul gejala ikterus.

Segera beritahu dokter jika pemakaian obat ini menimbulkan efek

samping berat.

Bila akan mengadakan pengobatan lain dan atau menggunakan obat lain,

harus diberitahukan kepada dokter sedang menggunakan obat ini karena

rifampisin dapat menginaktivasi obat-obat tertentu.

e. Interaksi obat

Rifampisin mengurangi efektivitas pil kontrasepsi sehingga dapat terjadi

siklus ovulasi.

Rifampisisn dapat menurunkan kadar digitoksin dalam serum

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 25: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

Rifampisisn dapat menyebabkan kadar serum tolbutamida karena

interaksi jenis induksi.

PAS dapat menurunkan kadar rifampisin dalam serum, karena PAS

mengamdung eksipien bentonit yang mengabsorbsi rifampisisn.

Fenobarbiturat dapat menyebabkan penurunan kadar rifampisin dalam

serum.

Obat-obat antasid menurunkan absorbsi rifampisin

Rifampisisn menurunkan efek metadon karena menaikkan metabolisme

metadon.

f. Efek Samping

Gangguan fungsi hati, gangguan pernafasan, nafas pendek, kolaps dan

syok, saliva tubuh lainnya berwarna kemerah-merahan, urtikaria .

2) Santibi Plus

a. Kegunaan : pengobatan awal dan pengobatan ulang TB paru.

b. Bentuk obat : Tablet

c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 3 tablet

d. Hal-hal yang diinformasikan :

Obat harus dimakan secara teratur sesuai dengan resep dokter, jangan

sampai terlewat walaupun satu dosis.

Pemeriksaan opthalmologi sebaiknya dilakukan secara teratur baik

sebelum ataupun sesudah pemberian obat walaupun tidak terjadi

gejala-gejala visual.

Tidak boleh minum alkohol selama pemakaian obat ini karena dapat

menurunkan efeknya.

Jangan makan keju, ikan tuna dan sardin karena mungkin

menimbulkan reaksi.

Penyimpanan di tempat sejuk, kering dan terlindung dari cahaya.

e. Interaksi obat

Dapat menghambat metabolisme carbamazepin, etosuksimid dan

fenitoin

Antasid yang mengandung Al dan Mg dapat mengurangi absorbsi

santibi Plus.

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 26: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

Sikloserin dan disulfiram dapat meningkatkan toksisistas sistem saraf

pusat.

f. Efek Samping

Optik neuritis, hepatotoksik nekrosis, insomnia, peripheral neuritis.

3) Letropar

a. Kegunaan : Meningkatkan daya tahan tubuh dan adanya gangguan pada

mata akibat pemakaian obat TBC

b. Bentuk obat : Kapsul

c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 kapsul

Resep 3

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 27: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

R/ Cravox 500 mg No. V

S1 dd 1 Tab

R/ Tab Lameson 4 mg No. X

S2 dd 1 tab

R/ Imunos No. X

S2 dd 1 Tab

I. Kasus

Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalam resep tersebut disimpulkan

pasien menderita infeksi yang disebabkan alergi

II. Tabel 3.1.3. Spesialite Obat pada Resep dari dr. Susanto untuk pasien

Asri Ivo.

No. Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat

1. 2. 3

Cravox (Lapi) Lameson ( Lapi) Imunos (Lapi)

Levofloxacin 500 mg Metil prednisolon 4 mg Echinaceae, Zn- pikolinat, Na- Askorbat

Levocin, Nislev Medrol, metidrol -

(G) keras (G) keras (B) (Bebas)

Anti infeksi Anti alergi Meningkatkan daya tahan tubuh

III. Rasionalitas Komposisi Obat

Resep diatas sesuai dengan diagnosa pasien karena setiap obat ditujukan

untuk mengatasi penyakit infeksi yang dialami pasien

IV. Pelayanan Informasi

1. Cravox

a. Kegunaan: pengobatan infeksi pada saluran pernafasan

b. Bentuk obat: Tablet

c. Cara pemakaian: 1 kali sehari 1 tablet

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 28: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

d. Hal-hal yang diinformasikan:

Jangan menghentikan pemakaian obat meskipun sudah merasa

sembuh, obat harus diminum sampai habis.

Selama pengobatan, pasien disarankan menghindari kontak

langsung dengan sinar matahari untuk mencegah terjadinya reaksi

fotosensitivitas (erupsi kulit).

Selama pengoabatan dianjurkan tidak mengendarai kendaraan

bermotor, menjalankam mobil atau mesin atau aktivitas lain yang

membutuhkan kewaspadaan dan koordinasi, karena levofloxacin

memiliki efek neurologik.

Dianjurkan untuk banyak minum air untuk mencegah terjadi

kristaluria.

Jika timbul syok atau gejala menyerupai syok, hentikan segera

pengobatan.

Penggunaan dalam jangka panjang dapat menyebabkan

pertumbuhan yang berlebihan dari mikroorganisme yang kurang

peka. Penggunaan jangka panjang juga perlu disertai pemeriksaan

periodik terhadap fungsi ginjal, hati dan hematopoietik.

Penggunaan pada penderita yang mendapat terapi hipoglikemik

perlu disertai pemantauan kadar glukosa darah.

e. Interaksi Obat

Obat-obat antasid yang mengandung aluminium atau magnesium,

sucralfat, kation logam mengurangi absorbsi levofloxacin

Kombinasi teofilin dengan levofloxacin dapat meningkatkan kadar

teofilin dan efek samping teofilin yang lebih besar.

f. Efek Samping

SSP : Sakit kepala, mengantuk, insomnia, depresi.

Hati dan saluran pencernaan : Mual, muntah, diare, konstipasi,

anorexia

Urogenital : Genital moniliasis, lekore.

Kulit/alergi : ruam kulit, urticaria, gatal.

Keterangan :

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 29: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

Levofloxacin adalah isomer optik S-(-) ofloxacin derivat fluoroquinolon.

Levofloxacin mempunyai aktivitas antibakteri dengan spektrum luas yang efektif

baik untuk bakteri Gram-positif, termasuk Gram-negatif. Mekanisme kerja yang

utama adalah menghambat DNA girase sehingga tidak terjadi replikasi dan

transkripsi DNA bakteri.

2. Lameson

a. Kegunaan: Pengobatan alergi akibat pemakaian obat

b. Bentuk obat: Tablet

c. Cara pemakaian: 2 kali sehari 1 tablet

d. Hal-hal yang diinformasikan

Hati-hati penggunaan obat jangka panjang pada anak-anak dalam

masa pertumbuhan.

Hati-hati penggunaan obat pada wanita hamil

Pemberian jangka lama dapat menyebabkan terjadinya katarak

subkapsuler, glaukoma.

Hati-hati penggunaan pada penderita colitis ulkus non spesifik,

divertikulus, insufisiensi ginjal, hipertensi, osteoporosis.

e. Interaksi Obat

Kombinasi obat dengan rifampisin dapat mengurangi efek

kortikosteroid

Kombinasi dengan barbiturat dapat mengurangi efek kortikosteroid

Penggunaan bersamaan dengan siklosporin dapat saling

menghambat metabolisme masing-masing obat.

f. Efek Samping

Pemakaian jangka pendek jarang menimbulkan efek samping yang

serius tapi pada pemberian jangka panjang dapat menimbulkan efek

samping, misalnya : moon face, hipertensi, osteoporosis, gangguan

sekresi hormon, tukak peptik, glaukoma.

Keterangan :

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 30: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

Metil prednisolon adalah suatu glukokortikoid sintetik yang bekerja

dengan menduduki reseptor spesifik dalam sitoplasma sel yang sensitif. Ikatan ini

akan mempengaruhi DNA dalam mensintesis berbagai protein sehingga

menyebabkan berkurangnya produksi berbagai mediator peradangan seperti

prostaglandin, leukotrien, berkurangnya degranulasi sel mast, berkurangnya

sintesis kolagen.

3. Imunos

a. Kegunaan : Untuk meningkatkan daya tahan tubuh

b. Bentuk : Tablet

c. Cara Pakai : 2 kali sehari 1 tablet1

Resep 4

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 31: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

R/ Spiradan No. VI

S2 dd 1 tab

R/ Kaflam No. V

S1 dd 1 tab

R/ Lapistan Tab No. X

S prn

Pro : Saraswati

I. Kasus

Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalam resep tersebut disimpulkan

pasien mengalami sakit gigi.

II. Tabel 3.1.4. Spesialite Obat pada Resep dari Drg. Budi Darmawan

Wicaksono (Sonny Moeljono) untuk pasien Saraswati.

No. Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat 1. 2. 3

Spiradan (Dankos) Kaflam (Dankos) Lapistan (Lapi)

Spiramisin Diklofenak K Asam mefenamat

Spiranter Klotaren Laflanac Ponstan, Mefinal, Mefix

(G) keras

(G)

keras

( G) Keras

Anti infeksi Analgesik & Anti inflamsi Analgesik

III. Rasionalitas Komposisi Obat

Resep diatas sesuai dengan diagnosa pasien karena setiap obat ditujukan

untuk pengobatan sakit gigi yang diderita pasien.

IV. Pelayanan Informasi

1. Spiradan

a. Kegunaan : Untuk pengobatan infeksi / abses pada gigi

b. Bentuk obat : Tablet

c. Cara pemakaian : Diminum 2 kali sehari 1 tablet

d. Hal-hal yang diinformasikan:

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 32: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

Hati-hati bila digunakan pada penderita dengan gangguan fungsi hati.

e. Efek Samping Obat :

Reaksi ringan berupa mual, muntah, dan diare akibat pemberian dosis

tinggi, rasa tidak enak pada epigastrik dan abdominal, kelainan ringan

pada kulit.

2. Kaflam

a. Kegunaan : sebagai analgesik dan anti inflamasi

b. Bentuk obat : Tablet salut selaput

c. Cara pemakaian: 1 kali sehari 1 tablet

d. Hal-hal yang diinformasikan:

Ketepatan diagnosa dan pengawasan ketat harus dilakukan pada

pasien dengan gejala gangguan saluran cerna, tukak lambung, pasien

crohn’s disease.

Obat sebaiknya diminum setelah makan.

Hati-hati bila digunakan pasien dengan gangguan fungsi hati yang

berat.

Hati- hati bila digunakan pasien dengan gangguan fungsi ginjal

e. Interaksi Obat :

Apabila diberikan dengan preparat yang mengandung lithium atau

digoxin kadar diklofenac meningkat dalam plasma

Kombinasi dengan diuretika dapat menghambat aktivitas diuretika.

Keterangan :

Kaflam (Kalium diklofenak) adalah obat anti inflamsi non steroid yang

mengandung garam kalium dari diklofenak. Obat ini memiliki efek analgetik dan

anti inflamsi. Kalium diklofenak bekerja dengan cara menghambat sintesis

prostaglandin, mediator yang berperan penting dalam proses terjadinya inflamasi,

nyeri dan demam.

3. Lapistan

a. Kegunaan : Sebagai analgesik

b. Bentuk obat : Kapsul

c. Cara pemakaian: Diminum 1 kali sehari jika sakit

d. Hal-hal yang diinformasikan:

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 33: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

• Jangan diberikan pada penderita bronkospasme, alergik rinitis, urtikaria

atau mendapat obat nonsteroid anti – inflamasi yang lain.

• Obat diminum sesudah makan

• Jangan digunakan pada wanita hamil dan menyusui

• Hentikan segera bila terjadi diare, ruam kulit

e. Interaksi Obat :

Obat-obat anti koagulan oral seperti : warfarin, asetosal dan insulin.

f. Efek Samping Obat

Dapat terjadi gangguan saluran cerna, antara lain iritasi lambung, kolik

usus, mual, muntah dan diare, penglihatan kabur.

Pada penggunaan terus menerus dengan dosis 2000 mg atau lebih sehari

dapat mengakibatkan anemia hemolitik.

Keterangan :

Lapistan (Asam mefenamat) merupakan kelompok anti-inflamsi non steroid,

bekerja dengan menghambat enzim siklo-oksigenase, sehingga mempunyai efek

analgetik, anti inflamasi dan antipiretik.

Resep 5

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 34: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

R/ Plavix No. X

S1 dd 1 tab

R/ Lasix fls I

S pro inj

R/ Cardio Aspirin No. VII

S1 dd 1

R/ Pumpitor No. VII

S1 dd 1

Pro : Lie Sin Ching

I. Kasus

Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalam resep tersebut disimpulkan

pasien menderita hipertensi dan gangguan pembuluh darah.

II. Tabel 3.1.5. Spesialite Obat pada Resep dari dr. Togu untuk pasien Lie

sin ching

No. Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat

1. 2. 3 4.

Plavix (Sanofi) Lasix (Aventis) Cardio aspirin (Bayer) Pumpitor (Sanbe Farma)

Klopidogrel Furosemid Asam asetil salisilat Omeprazol

- Farsix Restor OMZ, Redusec

(G) keras (G) keras ( G) Keras (G) Keras

Vasodilator Diuretikum Anti platelet Antasida

III. Rasionalitas Komposisi Obat

Resep diatas sesuai dengan diagnosa pasien karena setiap obat ditujukan

untuk pengobatan gangguan pembuluh darah dan hipertensi yang diderita pasien.

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 35: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

IV. Pelayanan Informasi

1. Plavix

a. Kegunaan : Sebagai vasodilator pada infark myocardia, stroke iskemia

b. Bentuk obat : Tablet

c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 tablet

d. Hal-hal yang diinformasikan:

Hati-hati bila digunakan pada penderita dengan gangguan fungsi hati.

Hati-hati penggunaan obat pada penderita tukak lambung

Hati-hati penggunaan obat pada wanita hamil dan menyusui.

e. Efek Samping Obat :

Perdarahan, gangguan saluran cerna, gangguan susunan saraf pusat,

kelainan pada kulit seperti pruritus.

f. Interaksi obat

Klopidogrel dengan warfarin dapat meningkatkan terjadinya pendarahan.

Klopidogrel dengan asetilsalisilat dapat meningkatkan agregasi platelet.

Interaksi dengan heparin dapat menghambat kerja heparin sebagai

antikoagulan sehingga menyebabkan pendarahan.

2. Lasix

a. Kegunaan : Sebagai diuretikum

b. Bentuk obat : Sediaan injeksi

c. Cara pemakaian :

d. Hal-hal yang diinformasikan:

Obat diminum pada pagi hari dan jangan diminum pada malam hari

menjelang tidur sebab obat ini dapat mengakibatkan pengeluaran urin

lebih banyak dan sering sehingga dapat mengganggu tidur malam.

Obat diminum secara teratur seperti petunjuk dokter, jangan dihentikan

walaupun telah terasa sembuh dan jangan menambah obat bila obat telah

habis, selalu melalui resep dokter.

Janganlah mengemudikan kenderaan karena obat ini kemungkinan akan

menyebabkan penglihatan menjadi kabur.

Air kencing yang keluar akan lebih banyak hal ini merupakan kerja obat

untuk menurunkan tekanan darah sehingga tidak perlu khawatir

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 36: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

Sebaiknya obat dimakan dengan segelas susu

Makanlah buah atau makanan yang mengandung kalium selama

mengkomsumsi obat ini.

3. Cardio Aspirin

a. Kegunaan : Sebagai Anti platelet

b. Bentuk obat : Tablet salut enterik

c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 tablet

d. Hal-hal yang diinformasikan:

Hati-hati pada penderita gangguan fungsi hati, hipoprotrombinemi dan

defisiensi vitamin K dan ginjal berat.

Hentikan pengobatan jika terjadi gannguan pada pendengaran, pusing

Obat ini tidak boleh digunakan untuk jangka lama maupun pada dosis

tinggi tanpa konsultasi dengan dokter.

Hati- hati pada penderita hemofilia

Hati-hati pada penderita yang sedang diterapi dengan antikoagulan

e. Interaksi Obat :

Bila diberikan dengan kortikosteroid dapat menyebabkan resiko

perdarahan gastrointestinal

Dapat memperberat efek kumarin dan heparin sebagai antikoagulan

Mengurangi efek spironolakton, forosemid.

f. Efek Samping Obat

Dapat terjadi gangguan saluran cerna, antara lain iritasi lambung, kolik

usus, mual, muntah dan diare, penglihatan kabur.

Pada penggunaan terus menerus dengan dosis 2000 mg atau lebih sehari

dapat mengakibatkan anemia hemolitik.

4. Pumpitor

a. Kegunaan : Sebagai Antasida

b. Bentuk obat : Kapsul

c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 Kapsul

d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

Sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil kecuali bila benar-benar

diperlukan.

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 37: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

e. Interaksi obat :

Omeprazol dapat memperpanjang eliminasi diazepam, fenitoin dengan

warfarin. Dianjurkan untuk memantau penderita yang mendapat

pengobatan warfarin atau fenitoin dan penurunan dosis warfarin atau

fenitoin jika omeprazol ditambahkan pada pengobatan.

f. Efek samping

Efek samping biasanya dapat ditoleransi dengan baik dan bersifat

sementara seperti : mual, sakit kepala, diare, konstipasi.

Keterangan :

Omeprazole adalah senyawa antisekresi, suatu benzimidazol tersubstitusi

yang menekan sekresi lambung melalui penghambatan spesifik terhadap suatu

enzim H+/ K+ ATPase pada permukaan sekresi sel parietal lambung. Karena

sistem enzim merupakan pompa asam dalam mukosa lambung, omeprazol

digambarkan sebagai penghambat pompa asam lambung yang menghambat tahap

akhir pembentukan asam lambung.

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 38: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

Contoh Pelayanan Swamedikasi

Swamedikasi 1

I. Keluhan

Seorang Ibu datang ke apotik dimana anaknya mengalami gejala kurang nafsu

makan, berat badan menurun, lemah, perut buncit dan sering merasa gatal pada

anus khususnya pada malam hari. Diduga sianak menderita penyakit cacingan,

diberi obat COMBANTRIN

II. Tabel 3.2.6. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus swamedikasi

No Nama Obat Komposisi Produk

Lain

Gol Khasiat

1. Combantrin

syrup rasa

jeruk

(Combiphar)

Pirantel pamoat

setara dengan

pirantel 25 mg/ml

Konvermex

(Konimex)

Pirani

(Zenith)

(B)

Bebas

terbatas

Antelmentika

III. Informasi obat

1. Kegunaan : infeksi cacing tunggal ataupun campuran

2. Bentuk obat : sirup

3. Cara pakai : diminum 1 kali sebanyak 2 sendok teh

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan

Cukup diberikan 1 hari, jangan melebihi dosis yang dianjurkan

Pengobatan ulang dianjurkan 3 bulan kemudian

Tidak diperlukan diet atau pencahar pada pengobatan

Swamedikasi 2

I. Keluhan

Seorang Ibu datang ke apotik dengan keluhan mudah letih, lesu, sering merasa

mual, pusing, lemah dan berkunang-kunang bila terlalu lama berdiri atau akan

berdiri setelah duduk atau jongkok. Keadaan ini semakin parah terutama bila

pasien sedang mengalami haid. Obat yang diberikan SANGOBION

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 39: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

II. Tabel 3.2.7. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus swamedikasi

No Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat

1 Sangobion

(Merck)

Fe(II)glukonat 250

mg

MgSO4 0,2 mg

CuSO4 0,2 mg

Vit C 50 mg

Vit B12 dengan

faktor intrinsik 7,5

mcg

Asam folat 1 mg

Sorbitol 25 mg

Biosanbe

(Sanbe

Farma)

Emibion

(Guardian )

(B)

Bebas

Antianemia

III. Informasi Obat

1. Kegunaan : Anemia karena kekurangan zat besi dan mineral lainnya yang

membantu pembentukan darah

2. Bentuk obat : Kapsul

3. Cara pakai : 1 kapsul sehari

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

Obat ini dapat menyebabkan tinja berwarna hitam

Dianjurkan meminum obat ini 5 hari sebelum menstruasi dan 5 hari

sesudah menstruasi

Pemakaian obat jangan melebihi dosis yang dianjurkan karena

pemakaian berlebihan dapat menyebabkan gangguan gastroenterik

seperti diare, mual dan muntah

Penyimpanan di tempat sejuk dan kering

Swamedikasi 3

I. Keluhan

Seorang Bapak datang ke apotik dengan keluhan sukar buang air besar

berdasarkan keluhan pasien maka diberikan DULCOLAX

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 40: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

II. Tabel 3.2.8. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus swamedikasi

No Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat

1. Dulcolax

(Boehringer

Ingelheim)

Bisakodil 5 mg Melaxan

(Mecosin)

Toilax

(Rama Farma)

(W)

Bebas

terbatas

Laksansia

III. Informasi obat

1. Kegunaan : untuk sembelit, menghilangkan rasa nyeri pada buang air besar

2. Bentuk obat : tablet salut enterik

3. Cara pakai : 1 kali sehari 2 tablet

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan

Tablet diminum pada malam hari sebelum tidur

Jangan digunakan setiap hari lebih dari 1 minggu

Hentikan penggunaan obat bila gejala tidak membaik dan hubungi

dokter

Sebaiknya diminum dengan air secukupnya.

Keterangan:

Bisakodil adalah suatu pencahar kontak dari golongan tiarylmethane

bekerja langsung terhadap dinding usus besar (colon) dengan memperkuat

peristaltiknya. Bisakodil secara oral mengalami hidrolisis menjadi difenol diusus

bagian atas, difenol yang diabsorbsi mengalami konjugasi dihati dan didinding

usus. Metabolit ini diekskresi melalui empedu selanjutnya mengalami rehidrolisis

menjadi difenol kembali yang akan merangsang motolitas usus besar.

Swamedikasi 4

I. Keluhan

Seorang wanita datang ke apotek dengan keluhan perut sakit, mulas dan buang

air besar berulang kali dalam sehari dengan konsistensi yang agak lunak.

Berdasarkan keluhan tersebut disimpulkan pasien menderita penyakit diare maka

diberikan NEW DIATABS

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 41: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

II.Tabel 3.2.9. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus swamedikasi

Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat

New Diatabs

(Medifarma)

Attapulgit 600 mg

Biodiar

(Novartis)

New Polymagma

(Wyeth)

(B)

Bebas

Obat diare

III. Informasi obat

1. Kegunaan: untuk pengobatan diare non spesifik

2. Bentuk obat: tablet

3. Cara pemakaian: 2 tablet setiap setelah buang air besar, maks 12 tablet/

24 jam

4. Hal-hal yang diinformasikan:

Jika gejala tidak berkurang atau sakit semakin berlanjut maka hubungi

dokter

Dianjurkan pemberian oral obat lain dengan obat ini interval waktunya

2-3 jam

Keterangan:

Attapulgit mengabsorbsi toksin-toksin dan bakteri-bakteri yang menyebabkan

diare lalu mengeluarkan toksin dan bakteri tersebut dari tubuh, dapat mengurangi

frekuensi buang air besar dan memperbaiki konsistensi feses yang encer

Swamedikasi 5

I. Keluhan

Seorang gadis datang ke apotik dengan keluhan matanya terasa perih gatal dan

memerah. Berdasarkan keluhan pasien maka diberikan obat tetes mata VISINE

II. Tabel 3.2.10. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus swamedikasi

No Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat

1. Visine

(Pfizer)

Tetrahidrazolin HCL

0,05 %

Braito

(Konimex)

Cendovisin

(Cendo)

(G)

Keras

Iritasi

mata

ringan

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 42: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

III. Informasi obat

1 Kegunaan : untuk edema konjungtiva, iritasi ringan

2 Bentuk obat : tetes mata

3 Cara pakai : 2 – 3 kali sehari 1 – 2 tetes

4 Hal-hal yang perlu diinformasikan

Pada saat diteteskan, mata jangan langsung berkedip, tunggu beberapa

detik agar obat dapat terserap dengan sempurna.

Bila tidak terjadi perbaikan dalam waktu 48 jam atau jika iritasi dan

kemerahan menetap atau meningkat maka penggunaanya harus

dihentikan dan segera minta nasehat dokter

Untuk menghindari pencemaran, botol harus ditutup rapat kembali

setelah pemakaian dan jagalah supaya ujung botol tidak kena tangan

atau benda lain

Untuk menghindari infeksi, jangan digunakan obat tetes mata lebih

dari 1 orang.

Keterangan:

Tetrahirazolin HCL adalah suatu derivat imidazolin dengan efek dimata

yang lebih panjang, memiliki efek adrenergis langsung dengan vasokonstriksi

tanpa stimulasi SSP. Khususnya digunakan sebagai dekongestivum pada selaput

lendir bengkak di mata .

Swamedikasi 6

I. Keluhan:

Seorang bapak datang ke apotek dengan keluhan anaknya yang berusia 2 tahun

demam

II. Tabel 3.2.11. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus swamedikasi

No Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat

1. Panadol

(PT.Sterling

Products

Indonesia)

Parasetamol Sanmol

( Sanbe)

Tempra

(Bristol-Myers

Squib)

(B)

Bebas

Sebagai

analgetik

antipiretik

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 43: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

III. Pelayanan Informasi

a. Kegunaan : untuk meredakan rasa sakit dan demam

b. Bentuk sediaan : Sirup

c. Cara pemakaian : 3 kali sehari 1 sendok teh.

d. Hal-hal yang perlu diinformasikan:

Hanya digunakan pada keadaan sakit

Hati-hati penggunaannya dalam jangka panjang karena dapat

menyebabkan gangguan hati.

Tidak boleh diberikan pada penderita yang hipersensitif terhadap obat ini

dan penderita dengan kelainan hati.

Penggunaan obat ini harus hati-hati pada penderita penyakit ginjal.

Bila dalam 2 hari demam tidak turun atau setelah 5 hari nyeri tetap

bertahan atau bila terjadi kemerah-merahan pada kulit segera hubungi

dokter atau Unit Pelayanan Kesehatan.

Simpan dalam wadah yang tertutup rapat.

Swamedikasi 7

I. Keluhan

Seorang anak laki-laki 5 tahun mengalami gangguan berupa pilek dan bersin

terus-menerus, banyak mengeluarkan ingus, hidung mampet dan gatal-gatal

disekitar hidung. Diduga pasien mengalami gejala flu karena alergi, dan diberikan

Lapifed

II. Tabel 3.2.12. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus swamedikasi

No Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat

1 Lapifed

(Lapi)

Tripolidine HCl

Pseudo epedrin

HCl

Actifed

(Glaxo

wellcome )

(W)

Bebas

terbatas

Meringankan

gejala flu

karena alergi

pada saluran

nafas bagian

atas

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 44: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

III. Informasi obat

1. Kegunaan : gangguan saluran pernafasan bagian atas seperti alergi rhinitis,

rhinitis vasomotor dan pilek

2. Bentuk obat : sirup

3. Cara pakai : 3 kali sehari 1 endok teh

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

Bila dalam 3 hari gejala tidak berkurang, segera hubungi dokter

Hentikan penggunaan bila terjadi susah tidur, jantung berdebar dan

pusing

Jangan melebihi dosis yang dianjurkan

Penyimpanan ditempat yang sejuk dan terlindung dari cahaya,

jangan disimpan dalam lemari es

Obat dapat menyebabkan kantuk

Swamedikasi 8

I. Keluhan

Seorang wanita dewasa datang ke apotik dengan keluhan gatal-gatal pada

selangkangan paha kulit nampak memerah berdasarkan keluhan tersebut pasien

disimpulkan menderita infeksi jamur. Dan diberi krim DAKTARIN

II Tabel 3.2.13. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus Swamedikasi

No Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat

1 Daktarin

(Jenssen)

Mikonazol nitrat

2%

Mycorine

(Yupharin)

Mexoderm

(Konimex)

(W)

Bebas

terbatas

fungisida

III Informasi obat

1. Kegunaan : infeksi kulit yang disebabkan oleh dermatofit atau ragi

dan jamur lainnya

2. Bentuk sediaan : krim

3. Cara pakai : 1-2 kali sehari pada daerah terinfeksi dioleskan

secukupnya selama 2-6 minggu

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 45: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

Jauhkan obat dari mata dan hanya untuk pemakaian luar badan

Gunakan krim secara rutin, jangan terputus-putus

Lamanya pengobatan bervariasi antara 2-6 minggu tergantung dari

tempat dan berat ringannya penyakit

Pengobatan harus diteruskan paling tidak 1 minggu setelah smua

gejala hilang

Bila terjadi reaksi sensitivitas atau iritasi, obat harus dihentikan

Simpanlah ditempat yang kering, jauhkan dari panas dan cahaya

langsung dan jaga jangan sampai membeku

Jika setelah pengobatan 1 bulan tidak ada kemajuan klinis harap

melakukan pemeriksaan ke dokter.

Swamedikasi 9

I. Keluhan

Seorang perempuan berusia 25 tahun mengalami rasa perih di lambung,

khususnya pada saat perut kosong dan pada 15-30 menit setelah makan. Lambung

terasa penuh, mual, kembung dan kadang-kadang terjadi muntah asam. Penderita

disimpulkan menderita sakit maag dan diberikan obat magasida

II. Tabel 3.2. 14. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus swamedikasi

No Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat

1 Magasida

( Kimia

Farma)

Al hidroksida gel

kering 461 mg

Mg hidroksida 461

mg

Simethicone 20 mg

Mylanta

(Pfizer)

Mylacid

(Emba

Megafarma)

(B)

Bebas

Antasida

III. Informasi obat

1. Kegunaan : mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan

asam lambung, tukak lambung dan tukak usus 12 jari.

2. Bentuk obat : tablet kunyah

3. Cara pakai : 3-4 kali sehari 1-2 tablet

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 46: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

Tablet harus dikunyah dahulu sebelum ditelan

Obat diminum saat perut kosong yaitu 1 jam sebelum makan atau 1-2

jam ssudah makan dan sebelum tidur

Penggunaan terus-menerus (lebih dari 2 minggu) tidak dianjurkan

kecuali atas petunjuk dokter, karena dapat menimbulkan

ketergantungan lambung

Penggunaan bersama obat lain harus dihindari karena dapat

mengganggu penyerapan obat tersebut, seperti tetrasiklin dan

simetidin oral harus diberikan dengan interval 2 jam

Swamedikasi 10

I. Keluhan

Seorang anak laki-laki berumur 12 tahun mengalami gangguan berupa pilek

dan bersin terus-menerus, banyak mengeluarkan ingus dan air mata, hidung

mampet dan gatal-gatal disekitar mata dan hidung. Diduga pasien mengalami

gejala flu karena alergi, dan diberikan ACTIFED

II. Tabel 3.2. 15. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus swamedikasi

No Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat

1 Actifed

(Glaxo

wellcome)

Tripolidine HCl

Pseudo epedrin

HCl

Tremenza

(Sanbe farma)

(W)

Bebas

terbatas

Meringankan

gejala flu

karena alergi

pada saluran

nafas bagian

atas

III. Informasi obat

5. Kegunaan : Gangguan saluran pernafasan bagian atas seperti alergi

rhinitis, rhinitis vasomotor dan pilek

6. Bentuk obat : sirup

7. Cara pakai : 3 kali sehari ½ sendok teh

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 47: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

8. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

Bila dalam 3 hari gejala tidak berkurang, segera hubungi dokter

Hentikan penggunaan bila terjadi susah tidur, jantung berdebar dan

pusing

Jangan melebihi dosis yang dianjurkan

Penyimpanan ditempat yang sejuk dan terlindung dari cahaya, jangan

disimpan dalam lemari es

Obat dapat menyebabkan kantuk

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 48: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

BAB IV

PEMBAHASAN

Apotik Kimia Farma merupakan anak perusahaan dari PT. Kimia Farma

Tbk. dengan nama PT. Kimia Farma apotek adalah perusahaan milik negara

(BUMN). Sebagai perusahaan milik negara, PT. Kimia Farma apotek harus

memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat atau para pelanggannya

dalam bidang kesehatan yang dalam hal ini adalah penyediaan kebutuhan akan

obat-obatan.

PT. Kimia Farma apotik selalu berusaha memberikan pelayanan yang

terbaik kepada masyarakat. Pelayanan tersebut antara lain dengan cara

menyediakan obat-obatan dengan lengkap, memiliki pegawai/karyawan/petugas

yang ramah dan terampil, menyediakan ruang tunggu yang nyaman, selalu

menjaga kebersihan dan kerapian apotek, dan sebagainya. Dan yang paling

penting adalah selain penyediaan obat yang lengkap, obat tersebut harus benar-

benar bermutu dan terjamin kualitasnya.

Fungsi dari penyediaan obat-obatan secara lengkap di Kimia Farma antara

lain untuk, mempertahankan stabilitas perusahaan, meningkatkan omset karena

Kimia Farma adalah sebuah perusahaan retail yang juga mempunyai tujuan untuk

memperoleh keuntungan atau laba, menghindari resiko keterlambatan datangnya

barang serta memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dengan menyediakan

obat-obatan yang bermutu dan terjamin kualitasnya.

Untuk mendapatkan obat yang benar bermutu, apotek Kimia Farma telah

memilih distributor-distributor yang resmi. Sebelum diadakannya pembelian atau

pemesanan ke distributor, terlebih dahulu dibuat perencanaan pengadaan. Apotik

Kimia Farma menggunakan sistem analisis ABC (Pareto) dan sistem Just-in time

berdasarkan penolakan resep untuk pengadaanya. Sistem Analisis ini sangat

berguna dalam memfokuskan perhatian manajemen terhadap penentuan jenis

barang yang paling penting dalam sistem inventori yang sifatnya multi sistem dan

mengklasifikasikan seluruh barang berdasarkan tingkat kepentingannya, karena

berbagai jenis barang yang ada dalam persediaan apotik Kimia Farma 39 tidak

seluruhnya memiliki tingkat prioritas yang sama. Dengan sistem ini pengelola

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 49: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

persediaan dapat dengan mudah memfokuskan secara detail pengadaan barang di

Apotik Kimia Farma 39. Dalam Analisis ABC persediaan digolongkan menjadi

tiga kelompok yaitu kelompok A, B dan C. dimana setiap kelompok mempunyai

prioritas yang berbeda. kelompok A mempunyai prioritas yang utama karena 20

% dari jumlah persediaan ini mewakili 80% dari total hasil penjualan (omset),

sehingga diusahakan agar obat-obat yang termasuk kelompok ini jagan samapai

terjai kekosongan. Kelompok A merupakan obat yang cepat laku dan dalam

beberapa kasus merupakan obat yang sangat mahal. Hanya ada sedikit kelompok

A dalam persediaan di apotek. Tetapi karena kelompok tersebut sangat tinggi

permintaannya, merupakan obat yang berputar dengan cepat (atau karena obat

tersebut sangat mahal), Kelompok A merupakan mayoritas penjualan apotek.

Kelompok A seharusnya dimonitor dengan hati-hati, angka pemesanan ulang dan

EOQ-nya seharusnya dihitung dan digunakan serta dikalkulasi ulang paling

sedikit setiap 6 bulan. sedangkan kelompok B dan C merupakan kelompok yang

agak lambat lakunya. kelompok B mempunyai penjualan rata-rata dan perputaran

inventaris. kelompok C adalah obat yang paling lambat lakunya, obat produk yang

paling kurang diminta. Karena kelompok B dan C merupakan jumlah yang jauh

lebih besar dan merupakan proporsi penjualan yang lebih kecil, tidak perlu dan

tidak efisien untuk memonitor obat-obat tersebut seketat kelompok A. kelompok

B dan C biasanya dapat cukup dikendalikan dengan menggunakan kartu stok

gudang dan kartu stok di ruang peracikan dan penjualan eceran. Untuk dapat

menggolongkan produk-produk sebagai barang dalam kelompok A, B dan C,

Apotek Kimia Farma menggunakan analisa laporan perputaran produk yang dapat

diproses dengan bantuan komputer melalui program yang telah disiapkan.

Teori mengatakan bahwa dalam persediaan fungsi manajemen sangat

penting dalam pengendalian persediaan dan setelah kami amati di apotek Kimia

Farma sistem pengadaan sudah dimanajemen dengan baik, dimana pengadaan

untuk barang juga akan dijual di apotek dilakukan terpusat yang berada di outlet

apotek Kimia Farma Palang Merah.

Adapun cara pemesanan barang yang dilakukan oleh outlet Kimia Farma di kota

Medan yaitu:

1. Masing-masing outlet membuat defekta .

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 50: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

2. Kemudian dari defekta tersebut masing-masing outlet membuat BPBA

(Bon Permintaan Barang Apotek) untuk diserahkan ke outlet KF Palang

Merah.

3. Pihak palang Merah membuat surat pesanan untuk dikirim ke distributor.

4. Pihak distributor langsung mengantarkan ke masing-masing outlet KF

yang meminta barang sesuai dengan pesanan.

5. Kemudian outlet yang menerima barang melakukan pengecekan secara

fisik dan memeriksa faktur apakah barang yang ada sesuai pesanan.

6. Setelah itu faktur asli akan dibawa lagi oleh distributor untuk menagih

biaya pembelian ke outlet Palang Merah.

Proses pengadaan di Apotek Kimia Farma dilakukan dua kali dalam

seminggu yaitu pada hari senin dan kamis untuk kebutuhan seminggu. Barang

yang sudah diterima lalu disimpan berdasarkan bentuk sediaan, golongan obat,

khasiat farmakologi (efek terapetiknya) dan disusun berdasarkan alfabetis.

Sedangkan sistem pengeluarannya adalah dengan menggunakan sistem FIFO

(First In First Out). Untuk pemesanan obat-obatan yang emergency (Cito)

dilakukan setiap harinya.

Untuk obat-obat bebas (OTC), Apotek Kimia Farma memberikan

kebebasan kepada kepada konsumen untuk memilih obat yang dibutuhkan dengan

cara menyediakan swalayan farmasi. Swalayan ini ditata sedemikian rupa

sehingga konsumen dengan mudah dapat mencari dan menemukan obat yang

dibutuhkan dengan tidak mengurangi nilai estetikanya.

Apotek Kimia Farma mempunyai sistem pengendalian persediaan yang

sangat baik yaitu dengan memanfaatkan informasi teknologi. Dengan sistem ini,

semua data transaksi baik data pembelian maupun penjualan dapat dipantau

dengan mudah sehingga resiko kehilangan barang kemungkinan sangat kecil

bahkan tidak ada. Informasi teknologi ini juga memuat data pasien/pelanggan,

sehingga pasien dapat dihubungi sewaktu-waktu karena apotek Kimia Farma juga

mempunyai tanggung jawab atas pelayanan purna jual (telefarma). Layanan ini

ditujukan untuk pasien-pasien dengan penyakit tertentu, pasien lanjut usia, pasien

anak, pasien yang sudah menjadi pelanggan dan untuk semua resep yang masuk

jika memungkinkan.

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 51: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

Selain melayani resep tunai, Apotek Kimia Farma juga melayani resep

kredit engan melakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan seperti : PTPN,

PT. Telkom, Bank Indonesia dan lain-lain. Dan untuk terus memberikan kepuasan

kepada pelanggannya, Apotek Kimia Farma selalu membuat inovasi-inovasi baru

agar dapat mencapai tahap kesempurnaan.

Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur

selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan, maka kita akan

dihadapkan pada resiko bahwa pada suatu waktu perusahaan tidak dapat

memenuhi keinginan pelanggan. Berarti kita akan kehilangan kesempatan

keuntungan yang seharusnya kita dapatkan. Dalam mengelola apotek

pengendalian persediaan sangat perlu, dan perlu juga dipertimbangkan apabila

menanamkan terlalu banyak dananya dalam persediaan, hal ini akan menyebabkan

biaya penyimpanan yang berlebihan. Maka dalam hal ini sistim pembelian harus

dimenejemen dengan baik. Faktor-faktor yang harus diperhatikan pada pembelian

barang di apotek yaitu :

1. Kondisi keuangan

Kondisi likuiditas keuangan yang baik, selalu tepat waktu membayar

hutang, memberikan peluang untuk memperoleh diskon yang lebih besar

2. Sifat barang, apakah fast moving atau slow moving. Untuk barang yang

fast moving disediakan dalam jumlah yang lebih besar sedangkan yang

slow moving disediakan secukupnya.

3. Jenis sediaan farmasi yang dibutuhkan

Dalam menentukan jenis sediaan farmasi yang akan dibeli apotek, harus

berdasarkan data yang dibutuhkan oleh konsumen. Data ethical dapat

diperoleh dari resep-resep yang masuk ke apotek, sedangkan data OTC

dapat didasarkan pada kondisi pemukiman disekitar lokasi apotek dan

obat-obat bebas yang sering diiklankan di media elektronik. Di apotek

kimia farma 39 sistim pembelian telah dimenejemen dengan baik dimana

obat-obat yang dibeli disesuaikan dengan resep-resep yang masuk ke

apotek yang dapat dilihat pada buku BPBA (Bon Permintaan Barang

Apotek) yang diisi oleh asisten apoteker yang diracikan.Sedangkan untuk

obat-obat OTC, apotek kimia farma 39 memiliki swalayan farmasi.

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 52: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

Didalam pengadaan barang di swalayan farmasi telah berfungsi dengan

baik, tetapi sebaiknya obat-obat dan alat-alat kesehatan maupun kosmetika

sebaiknya dilengkapi atau lebih bervariasi sehingga para pelanggan akan

tertarik untuk berbelanja di swalayan farmasi apalagi kalau dibarengi

dengan harga yang bersaing tentunya akan menambah omset apotek.

4. Untuk menentukan jumlah yang harus dibeli, ditentukan berdasarkan data

histori. Jumlah sediaan farmasi yang dibeli di apotek kimia farma 39 telah

berjalan dengan baik. Dimana pembelian untuk seluruh kimia farma untuk

daerah Medan dan sekitarnya dipusatkan di KF 27 kemudian barang

langsung dibagi-bagi sesuai kebutuhan permintaan tiap apotik.

5. Kondisi gudang

Apotek Kimia Farma tidak memiliki gudang, sehingga pembelian barang

disesuaikan dengan kebutuhan saja. Hal ini untuk mencegah resiko

rusaknya obat karena daluarsa dan tertanamnya modal untuk obat tersebut

padahal barangnya belum tentu laku dengan cepat.

6. Tanggal Kadaluarsa.

Batas tanggal kadaluarsa obat yang pendek (< setahun) memiliki resiko

kerugian barang rusak yang tinggi. Oleh sebab itu harus ada garansi dari

supplier tentang ”batas maksimal (paling lambat) daluarsa” misalnya

paling lambat enam bulan sebelum tanggal daluarsa, dapat ditukar dengan

obat baru.

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 53: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

• Di dalam mengelola apotek manajemen persediaan sangat diperlukan

supaya dapat memenuhi kebutuhan operasional yang telah ditetapkan

dalam perencanaan dan mendapat keuntungan yang maksimal.

• Didalam mengelola persediaan fungsi pembelian sangat besar perananya

untuk mendapatkan obat yang lebih murah tetapi dapat melayani

kebutuhan konsumen.

• Di apotek kimia farma 39 fungsi pembelian sudah berjalan dengan baik

hanya masih ada data resep yang ditolak, karena semakin banyaknya obat-

obat baru.

• Sistem yang digunakan Apotik Kimia Farma dalam proses pengadaan

persediaan adalah sistem Analisis ABC (pareto) dan sistem Just-in Time

berdasarkan penolakan resep.

• Apotik Kimia Farma terus melakukan inovasi-inovasi baru demi

meningkatkatkan pelayanan dan memberikan kepuasan kepada pelanggan.

4.2 Saran

Untuk meningkatkan pelayanan apotek Kimia Farma 39 sebaiknya obat-

obat lebih dilengkapi sehingga data penolakan resep lebih diminimalkan atau

tidak ada, dan barang-barang di swalayan farmasi lebih divariasikan untuk

menambah daya tarik pembeli dan menambah omzet apotek.

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008

Page 54: LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14335/1/063202018.pdf · Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang

DAFTAR PUSTAKA

Amir, M. T. (2004), Manajemen Retail : Panduan Lengkap Pengelolaan Toko

Modern, Edisi Pertama, Penerbit PPM, Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia, No. 1027/Menkes/SK/IX/2004.

Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia, (2002), ISO-Indonesia, Volume 36, Jakarta

Rangkuti, Freddy., (2004), Manajemen Persediaan, PT Raja Grafindo Persada,

Jakarta

Seto, S. Nita Y. dan Lily T. (2004), Manajemen Farmasi, Penerbit Airlangga

University Press, Surabaya. hal 2-10.

Umar, M, Drs., Apt., MM, (2004), Manajemen Apotek Praktis, Cetakan Pertama,

CV. AR-Rahman, Solo.

www.kimiafarma.co.id, PT. Kimia Farma Apotek, ( Diakses tanggal 3 Mei 2007).

www.BUMN-online.com, PT. Kimia Farma, (Diakses tanggal 3 Mei 2007).

Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008