laporan ppg kelompok 4 2015

40
1 TUGAS MATA KULIAH PENGEMBANGAN PROFESI GURU Dosen Pengampu: Prof. Dr. Sudarmin, M.Si. Miranita Khusniati, M.Pd. Disusun oleh: Nama : Retno Ningkristiana (4001413039) Rizky Agung Pramuda (4001413034) Iqlima Ramiza Fauzi (4001413030) JURUSAN IPA TERPADU FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Upload: iqlima-ramiza-fauzi

Post on 10-Dec-2015

29 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Pengembangan Profesi Guru

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan PPG Kelompok 4 2015

1

TUGAS MATA KULIAH

PENGEMBANGAN PROFESI GURU

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Sudarmin, M.Si.

Miranita Khusniati, M.Pd.

Disusun oleh:

Nama : Retno Ningkristiana (4001413039)

Rizky Agung Pramuda (4001413034)

Iqlima Ramiza Fauzi (4001413030)

JURUSAN IPA TERPADU

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: Laporan PPG Kelompok 4 2015

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan wahana yang sangat strategis dalam

meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor

determinan pembangunan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan

peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi

peranannya di masa yang akan datang (UU SPN No. 20 Tahun 2003). Dengan

tidak bermaksud mengecilkan kontribusi komponen yang lainnya, komponen

tenaga kependidikan atau guru merupakan salah satu faktor yang sangat

esensi dalam menentukan kualitas peserta didiknya. Guru merupakan salah

satu unsur di bidang kependidikan yang harus berperan secara aktif dan

menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional sesuai dengan

tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Dalam hal ini guru tidak

semata-mata sebagai pengajar yang melakukan transfer ilmu pengetahuan,

tetapi juga sebagai pendidik yang melakukan transfer nilai-nilai sekaligus

sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa

dalam belajar. Kelengkapan dari jumlah tenaga pengajar dan kualitas dari

guru tersebut akan mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar yang

berujung pada peningkatan mutu pendidikan. Untuk itu guru dituntut

profesional dalam menjalankan tugasnya. Usaha untuk menciptakan guru

yang profesional, pemerintah telah membuat aturan persyaratan untuk

menjadi guru. Dalam pasal 8 Undang-Undang No.14 tahun 2005 tentang

guru dan dosen menyebutkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi

akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta

memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Namun dalam kenyataannya masih sedikit guru yang memenuhi syarat

tersebut. Oleh karena itu dapat di katakan bahwa seorang guru adalah penentu

kualitas bangsa. Oleh sebab itu profesi guru perlu adanya pengembangan

secara terus menerus dan proporsional menurut jabatan fungsional guru.

Penilaian seorang guru yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dalam

pelayanan sorang guru, akan tetapi PKG yang berfungsi meningkatkan

Page 3: Laporan PPG Kelompok 4 2015

3

kualitas seorang guru malahti tidak memiliki kualitas PKG yang seharusnya.

Oleh dari itu, penulis berkeinginan mengetahui bagaimana kualitas

Pengembangan Profesi Guru SMP yang ada di wilayah Semarang.

Kami mengambil sampel di SMP Negeri 5 Semarang, SMP Negeri 11

Semarang, dan SMP Negeri 17 Semarang. Karena ketiga SMP tersebut berada

dalam satu rayon dimana ketiga SMP tersebut mengalami persaingan dalam

segi kualitas. Selain itu ketiga SMP memiliki jarak yang tidak terlalu jauh

sehingga memudahakan observer dalam mengobservasi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Penilaian Kinerja Guru (PKG)?

2. Mengapa Penilaian Kinerja Guru (PKG) diperlukan?

3. Apa saja aspek yang dinilai dalam Penilaian Kinerja Guru (PKG)?

4. Bagaimana alur Penilaian Kinerja Guru (PKG) di SMP N 5 Semarang,

SMP N 11 Semarang, dan SMP N 17 Semarang?

5. Bagaimana kompetensi guru IPA yang ada di SMP N 5 Semarang, SMP N

11 Semarang, dan SMP N 17 Semarang?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan PKG

2. Mengetahui alasan pentingnya dilaksanakan PKG

3. Mengetahui aspek / kompetensi yang dinilai dalam PKG

4. Mengetahui alur PKG yang ada di SMP N 5 Semarang, SMP N 11

Semarang, dan SMP N 17 Semarang

5. Mengetahui secara garis besar kompetensi guru IPA yang ada di SMP N 5

Semarang, SMP N 11 Semarang, dan SMP N 17 Semarang

D. Metode Penelitian / Observasi

Metode yang digunakan dalam penelitian ini sepenuhnya adalah dengan

menggunakan “metode wawancara”.

Page 4: Laporan PPG Kelompok 4 2015

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Penilaian Kinerja Guru

Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, Penilaian Kinerja Guru adalah

penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan

karir, kepangkatan, dan jabatannya. Pelaksanaan tugas utama guru tidak dapat

dipisahkan dari kemampuan seorang guru dalam penguasaan pengetahuan,

penerapan pengetahuan dan keterampilan, sebagai kompetensi yang

dibutuhkan sesuai amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16

Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Penguasaan kompetensi dan penerapan pengetahuan serta keterampilan guru,

sangat menentukan tercapainya kualitas proses pembelajaran atau

pembimbingan peserta didik, dan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan

bagi sekolah/madrasah, khususnya bagi guru dengan tugas tambahan tersebut.

Sistem Penilaian Kinerja Guru adalah sistem penilaian yang dirancang untuk

mengidentifikasi kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya melalui

pengukuran penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya.

(Muryanto:2011)

Fungsi Penilaian Kinerja Guru

Secara umum, Penilaian Kinerja Guru memiliki 2 fungsi utama sebagai

berikut:

1. Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi

dan keterampilan yang diperlukan pada proses pembelajaran,

pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan

fungsi sekolah/madrasah. Dengan demikian, profil kinerja guru sebagai

gambaran kekuatan dan kelemahan guru akan teridentifikasi dan dimaknai

sebagai analisis kebutuhan atau audit keterampilan untuk setiap guru, yang

dapat dipergunakan sebagai basis untuk merencanakan PKB.

Page 5: Laporan PPG Kelompok 4 2015

5

2. Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja

pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang

relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yang dilakukannya pada tahun

tersebut. Kegiatan penilaian kinerja dilakukan setiap tahun sebagai bagian

dari proses pengembangan karir dan promosi guru untuk kenaikan pangkat

dan jabatan fungsionalnya. (Muryanto:2011)

Manfaat Penilaian Kinerja Guru

Hasil Penilaian Kinerja Guru diharapkan dapat bermanfaat untuk

menentukan berbagai kebijakan yang terkait dengan peningkatan mutu dan

kinerja guru sebagai ujung tombak pelaksanaan proses pendidikan dalam

menciptakan insan yang cerdas, komprehensif, dan berdaya saing tinggi.

Penilaian Kinerja Guru merupakan acuan bagi sekolah/madrasah untuk

menetapkan pengembangan karir dan promosi guru. Bagi guru, Penilaian

Kinerja Guru merupakan pedoman untuk mengetahui unsur‐unsur kinerja

yang dinilai dan merupakan sarana untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan

individu dalam rangka memperbaiki kualitas kinerjanya. (Muryanto:2011)

Ruang Lingkup Penilaian Kinerja Guru

Penilaian Kinerja Guru dilakukan terhadap kompetensi guru sesuai dengan

tugas pembelajaran, pembimbingan, atau tugas tambahan yang relevan dengan

fungsi sekolah/madrasah. Khusus untuk kegiatan pembelajaran atau

pembimbingan, kompetensi yang dijadikan dasar untuk penilaian kinerja guru

adalah kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian,

sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

16 Tahun 2007. Keempat kompetensi ini telah dijabarkan menjadi kompetensi

guru yang harus dapat ditunjukkan dan diamati dalam berbagai kegiatan,

tindakan dan sikap guru dalam melaksanakan pembelajaran atau

pembimbingan. Sementara itu, untuk tugas tambahan yang relevan dengan

fungsi sekolah/madrasah, penilaian kinerjanya dilakukan berdasarkan

kompetensi tertentu sesuai dengan tugas tambahan yang dibebankan tersebut

(misalnya; sebagai kepala sekolah/madrasah, wakil kepala sekolah/madrasah,

pengelola perpustakaan, dan sebagainya sesuai dengan Peraturan Menteri

Page 6: Laporan PPG Kelompok 4 2015

6

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16

Tahun 2009). (Muryanto:2011)

Prinsip-prinsip Penilaian Kinerja Guru

Prinsip‐prinsip utama dalam pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru adalah

sebagai berikut.

1. Berdasarkan ketentuan

Penilaian Kinerja Guru harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan

mengacu pada peraturan yang berlaku.

2. Berdasarkan kinerja

Aspek yang dinilai dalam Penilaian Kinerja Guru adalah kinerja yang

dapat diamati dan dipantau, yang dilakukan guru dalam melaksanakan

tugasnya sehari‐hari, yaitu dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran,

pembimbingan, dan/atau tugas tambahan yang relevan dengan fungsi

sekolah/madrasah.

3. Berlandaskan dokumen Penilaian Kinerja Guru

Penilai, guru yang dinilai, dan unsur yang terlibat dalam proses Penilaian

Kinerja Guru harus memahami semua dokumen yang terkait dengan

sistem Penilaian Kinerja Guru. Guru dan penilai harus memahami

pernyataan kompetensi dan indikator kinerjanya secara utuh, sehingga

keduanya mengetahui tentang aspek yang dinilai serta dasar dan kriteria

yang digunakan dalam penilaian.

4. Dilaksanakan secara konsisten

Penilaian Kinerja Guru dilaksanakan secara teratur setiap tahun diawali

dengan penilaian formatif di awal tahun dan penilaian sumatif di akhir

tahun dengan memperhatikan hal‐hal berikut.

a. Obyektif

Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara obyektif sesuai dengan

kondisi nyata guru dalam melaksanakan tugas sehari‐hari.

b. Adil

Penilai kinerja guru memberlakukan syarat, ketentuan, dan prosedur

standar kepada semua guru yang dinilai.

Page 7: Laporan PPG Kelompok 4 2015

7

c. Akuntabel

Hasil pelaksanaan penilaian kinerja guru dapat

dipertanggungjawabkan.

d. Bermanfaat

Penilaian kinerja guru bermanfaat bagi guru dalam rangka peningkatan

kualitas kinerjanya secara berkelanjutan dan sekaligus pengembangan

karir profesinya.

e. Transparan

Proses penilaian kinerja guru memungkinkan bagi penilai, guru yang

dinilai, dan pihak lain yang berkepentingan, untuk memperoleh akses

informasi atas penyelenggaraan penilaian tersebut.

f. Praktis

Penilaian kinerja guru dapat dilaksanakan secara mudah tanpa

mengabaikan prinsip‐prinsip lainnya.

g. Berorientasi pada tujuan

Penilaian dilaksanakan dengan berorientasi pada tujuan yang telah

ditetapkan.

h. Berorientasi pada proses

Penilaian kinerja guru tidak hanya terfokus pada hasil, namun juga

perlu memperhatikan proses, yakni bagaimana guru dapat mencapai

hasil tersebut.

i. Berkelanjutan

Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara periodik, teratur, dan

berlangsung secara terus menerus selama seseorang menjadi guru.

j. Rahasia

Hasil Penilaian Kinerja Guru hanya boleh diketahui oleh pihak‐pihak

terkait yang berkepentingan. (Uanang Purwana:2013)

Page 8: Laporan PPG Kelompok 4 2015

8

Kompetensi Guru

1. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman guru terhadap peserta

didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,

dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya. Secara rinci setiap subkompetensi dijabarkan

menjadi indikator esensial sebagai berikut :

Sub-kompetensi memahami peserta didik secara mendalam memiliki

indikator esensial: 1) memahami peserta didik dengan memanfaatkan

prinsip-prinsip perkembangan kognitif; 2) memahami peserta didik dengan

memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian; 3) dan mengidentifikasi bekal-

ajar awal peserta didik.

Sub-kompetensi merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan

pendidikan untuk kepentingan pembelajaran memiliki indikator esensial:

1) memahami landasan kependidikan; 2) menerapkan teori belajar dan

pembelajaran; 3) menentukan strategi pembelajaran berdasarkan

karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar;

4) serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang

dipilih.

Sub-Kompetensi melaksanakan pembelajaran memiliki indikator esensial:

1) menata latar (setting) pembelajaran; 2) dan melaksanakan pembelajaran

yang kondusif.

Sub-kompetensi merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran

memiliki indikator esensial: 1) merancang dan melaksanakan evaluasi

(assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan

berbagai metode; 2) menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar

untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar; 3) dan memanfaatkan hasil

penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran

secara umum.

Sub-kompetensi mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensinya, memiliki indikator esensial: 1) memfasilitasi peserta

didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik; 2) dan

Page 9: Laporan PPG Kelompok 4 2015

9

memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi

nonakademik.

2. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang

mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan

berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

Secara rinci subkompetensi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

Sub-kompetensi kepribadian yang mantap dan stabil memiliki indikator

esensial: 1) bertindak sesuai dengan norma hukum; bertindak sesuai

dengan norma sosial; 2) bangga sebagai guru; dan memiliki konsistensi

dalam bertindak sesuai dengan norma.

Sub-kompetensi kepribadian yang dewasa memiliki indikator esensial: 1)

menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki

etos kerja sebagai guru.

Sub-kompetensi kepribadian yang arif memiliki indikator esensial: 1)

menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik,

sekolah, dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir

dan bertindak.

Sub-kompetensi kepribadian yang berwibawa memiliki indikator esensial:

1) memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan

memiliki perilaku yang disegani.

Sub-kompetensi kepribadian akhlak mulia dan dapat menjadi teladan

memiliki indikator esensial: 1) bertindak sesuai dengan norma religius

(iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki perilaku

yang diteladani peserta didik.

3. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk

berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama

pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan

masyarakat sekitar. Kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan

indikator esensial sebagai berikut :

Page 10: Laporan PPG Kelompok 4 2015

10

Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik

memiliki indikator esensial: 1) berkomunikasi secara efektif dengan

peserta didik.

Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik

dan tenaga kependidikan.

Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali

peserta didik dan masyarakat sekitar.

4. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan

materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang

menaungi materinya, serta penguasaan terhadap stuktur dan metodologi

keilmuannya. Setiap subkompetensi tersebut memiliki indikator esensial

sebagai berikut :

Sub-kompetensi menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang

studi memiliki indikator esensial: 1) memahami materi ajar yang ada

dalam kurikulum sekolah; memahami struktur, konsep dan metode

keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar; 2) memahami

hubungan konsep antarmata pelajaran terkait; dan menerapkan konsep-

konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.

Sub-kompetensi menguasai struktur dan metode keilmuan memiliki

indikator esensial 1) menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian

kritis untuk memperdalam pengetahuan/materi bidang studi.

Dari beberapa kompetensi tersebut, guru juga harus dapat membuktikan

dengan sertifikat pendidik yang dimilikinya. Yang diharapkan nantinya dapat

berfungsi sebagai jaminan formal terhadap kinerjanya artinya setelah guru

memiliki sertifikat pendidik, guru tersebut dapat menunjukkan bahwa dirinya

telah memiliki kompetensi sesuai dengan standar kompetensi guru.

(Bangkit Panji : 2011)

Page 11: Laporan PPG Kelompok 4 2015

11

BAB III

PEMBAHASAN

A. Penilaian Kinerja Guru (PKG) di SMP N 5 Semarang

Narasumber :

Nama : ISTIARTO

Riwayat Pendidikan : D3 IPA IKIP Semarang

Jabatan di SMP N 5 : Guru IPA SMP N 5 Semarang; Koordinator Tim

Penilai Kinerja Guru

Jumlah guru IPA : 6 3 Fisika, 2 Biologi, 1 IPA, 1 ditugaskan

mengurus koperasi dan merupakan guru tidak tetap.

Visi: Unggul dalam Prestasi berdasarkan Iman dan Taqwa

Misi:

1. Meningkatkan dan mengembangkan isi kurikulum

2. Meningkatkan dan mengembangkan tenaga pendidikan

3. Meningkatkan dan mengembangkan pembelajaran dengan pendekatan

CTL dan berbasisi ICT

4. Meningkatkan dan mengembangkan fasilitas pendidikan

5. Meningkatkan dan mengembangkan standar kelulusan

6. Meningkatkan dan mengembangkan mutu kelembagaan dan managemen

sekolah

7. Meningkatkan penggalangan pembiayaan pendidikan managemen sekolah

8. Meningkatkan dan mengembangkan standar penilaia

9. Meningkatkan dan mengembangkan budaya dan lingkungan sekolah yang

kondusif

Wawancara dengan pihak SMP N 5 Semarang yang kami lakukan yaitu

dengan bapak Istiarto selaku guru mata pelajaran IPA yang sekaligus menjabat

sebagai koordinator tim penilai kinerja guru di SMP tersebut.

Di sini akan kami bahas mengenai Penilaian Kinerja Guru yang ada di

SMP N 5 Semarang. Untuk pelaksanaan PKG di SMP N 5 Semarang

berlangsung satu kali per semesternya dan dilakukan dalam kurun waktu satu

bulan.

Page 12: Laporan PPG Kelompok 4 2015

12

PKG dilakukan dalam dua aspek yaitu “aspek pengamatan” dan “aspek

pemantauan”. Yang dimaksud dengan aspek pengamatan yaitu kegiatan untuk

menilai kinerja guru melalui diskusi sebelum pengamatan, pengamatan selama

proses pembelajaran, dan diskusi setelah pengamatan. Sedangkan untuk aspek

pemantauan yaitu kegiatan untuk menilai kinerja guru melalui pemeriksaan

dokumen, wawancara dengan guru yang dinilai, dan/atau wawancara dengan

warga sekolah.

PKG SMP N 5 Semarang dilakukan oleh tim penilai yang secara

keseluruhan berjumlah enam orang dengan satu ketua tim yaitu kepala

sekolah. Seharusnya penilaian utnuk keseluruhan guru dilakukan oleh kepala

sekolah. Namun, karena keterbatasan waktu dan tenaga yang ada sehingga

kepala sekolah membentuk tim PKG yang akan membantunya dalam

melakukan penilaian. Untuk dapat menjadi tim penilai, seorang guru di SMP

N 5 Semarang harus memiliki kriteria berupa pengalaman kerja yang cukup

lama atau bisa dikatakan sebagai guru senior, kemudian juga dilihat dari

golongan jabatan yang paling tinggi. Karena untuk syarat penilaian, guru yang

dinilai tidak boleh lebih tinggi golongannya dari guru yang menilai.

Alur penilaian yang terjadi di SMP N 5 Semarang adalah sebagai

berikut:

1. Tahap Persiapan

Tahap pertama dalam pelaksanaan PKG adalah Persiapan. Yang dimaksud

dengan tahap persiapan yaitu seluruh tim penilai termasuk kepala sekolah

menginformasikan kepada tim penilai bahwa akan dilaksanakan PKG.

Tahap Penilaian Tahap Persetujuan Tahap Pelaporan

dan Evaluasi

Tahap Persiapan Tahap Informasi Tahap Pelaksanaan

Page 13: Laporan PPG Kelompok 4 2015

13

Serta tim penilai menyiapkan berkas-berkas yang perlu disiapkan untuk

penilaian.

2. Tahap Informasi

Tim penilai menginformasikan kepada guru-guru yang akan dinilai

kinerjanya sekaligus membuat perjanjian waktu untuk pelaksanaan PKG

yang dilaksanakan di dalam kelas. Karena pelaksanaan PKG pada setiap

guru tidak dilakukan secara bersamaan.

3. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan PKG dilakukan dalam tiga tahapan “sebelum-selama-

setelah” yang akan dijabarkan sebagai berikut:

*Sebelum pengamatan: tim penilai menyanyakan secara langsung kepada

guru dengan model wawancara. Tim penilai juga dapat melibatkan peserta

didik untuk dijadikan sebagai sampel apabila dalam borang penilaian

melibatkan peserta didik. Misalnya pada borang “mengenal karakteristik

peserta didik”.

Untuk tahap pemantauan juga dapat dilakukan pada tahap sebelum

pengamatan ini dengan meminta berkas/ perangkat pembelajaran

pendukung penilaian kepada guru yang dinilai berupa silabus, RPP, modul

yang dibuat sendiri oleh guru dan perangkat pembelajaran lainnya.

*Selama Pengamatan: tim penilai melakukan pengamatan / observasi

secara langsung di dalam kelas tentang berbagai aspek, diantaranya adalah

pengamatan tentang pengaturan posisi duduk siswa, keaktifan guru dan

siswa dalam kelas, timbal-balik yang terjadi selama proses pembelajaran,

dan lain-lain.

*Setelah pengamatan: tim penilai melakukan wawancara lagi dengan guru

yang dinilai seputar kegiatan selama pengamatan. Misalnya, tim penilai

dapat menanyakan kepada guru alasan mengapa harus ada penempatan

posisi duduk tertentu peserta didik, dan sebgainya.

4. Tahap Penilaian

Tim Penilai PKG melakukan penilian atas apa yang telah diperoleh dan

memasukannya ke dalam borang penilaian.

5. Tahap Persetujuan

Page 14: Laporan PPG Kelompok 4 2015

14

Setelah mendapatkan hasil penilaian, tim penilai harus menyerahkan

lembar penilaian serta lembar persetujuan atas hasil yang telah diperoleh

kepada guru. Apabila guru menyetujui, maka borang hasil penilaian akan

langsung diserhakan kepada kepala sekolah. Namun, apabila guru tidak

setuju dengan hasil penilaian, maka tim penilai akan meninjau kembali

serta melakukan penilaian ulang atau guru akan langsung dinilai oleh

kepala sekolah. Namun, sejauh ini, hasil penilaian yang dilakukan di SMP

N 5 Semarang belum pernah mengalami protes / tidak setuju dari guru-

guru yang dinilai.

6. Tahap Pelaporan

Tahap pelaporan merupakan tahapan dimana tim penilai melaporkan hasil

penilaian masing-masing kepada kepala sekolah untuk dijadikan sebagai

bahan evaluasi.

Penilaian bagi tim penilai sendiri secara langsung masing-masing akan dinilai

oleh kepala sekolah. Dan untuk kepala sekolah akan dinilai dari dinas.

Kompetensi guru di SMP N 5 Semarang:

Kompetensi yang harus ada pada setiap guru yaitu kompetensi pedagogik

meliputi tujuh aspek, komtensi kepribadian meliputi tiga aspek, kompetensi

sosial meliputi dua aspek dan kompetensi profesional meliputi dua aspek.

Menurut hasil wawancara dengan bapak Istiarto ini, guru-guru di SMP N 5

Semarang sudah memiliki kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh seorang

guru. Terutama untuk guru IPA yang memang semuanya sudah sertifikasi.

Sebagai informasi, di SMP N 5 Semarang masih menggunakan Kurikulum

2013. Kita tahu bahwa hanya sekolah-sekolah yang “mampu” saja yang masih

bertahan menggunakan kurikulum 2013 ini. Kemudian untuk aspek-aspek

yang ada pada setiap kompetensi, tim penilai tidak akan memberikan nilai

yang buruk kepada guru yang dinilai. Hal ini kami simpulkan ketika beliau

membuat pernyataan bahwa “satu instansi tidak boleh ada yang namanya

saling menjatuhkan, maka untuk nilai yang kami berikan kepada guru-guru di

SMP N 5 Semarang ini tidak mungkin ada yang buruk sepanjang guru tersebut

tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang guru”. Namun, pemberian nilai

juga tidak termasuk dengan penilaian yang asal-asalan. Guru-guru di SMP N 5

Page 15: Laporan PPG Kelompok 4 2015

15

Semarang juga sering mengikuti pelatihan yang berguna untuk meningkatkan

kompetensi yang harus dimilikinya, misalnya saja MGMP terutama untuk

meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesional. Untuk guru IPA,

MGMP dilakukan setiap hari sabtu teruatama untuk pembahasan RPP untuk

pertemuan di minggu-minggu selanjutnya.

Pada observasi yang dilakukan di SMP N 5 Semarang, kami tidak

diperbolehkan untuk menilai langsung kinerja guru yang sedang mengajar di

dalam kelas karena dikhawatirkan nantinya akan mengganggu proseskegiatan

belajar-mengajar. Dan untuk hasil penilaian PKG, kami sudah berusaha untuk

mendapatkan borang hasil penilaiannya untuk nantinya kami analisis, akan

tetapi hasil penilaian tersebut menurut bapak Istiarto merupakan dokumen

rahasia yang tidak sembarang orang dapat mengetahui hasil PKG guru di SMP

N 5 Semarang sehingga kami tidak berhasil untuk mendapatkan borang hasil

penilaian. Namun, kami berhasil mendapatkan contoh hasil penilaian PKG

dalam bentuk kualitatif walaupun datanya tidak terlalu lengkap. Berikut

lembar hasil penilaiannya:

Page 16: Laporan PPG Kelompok 4 2015

16

Page 17: Laporan PPG Kelompok 4 2015

17

Page 18: Laporan PPG Kelompok 4 2015

18

Melalui contoh hasil penilaian di atas, dapat diketahui bahwa Drs.Suparno

yang dinilai oleh Bapak Setiyo Budi, S.Pd, M.M. sudah memenuhi hampir

semua kompetensi yang ada. Namun untuk pemahaman karakter peserta didik,

dalam hal ini termasuk dalam kompetensi pedagodik perlu ditingkatkan lagi.

Page 19: Laporan PPG Kelompok 4 2015

19

SMP N 5 Semarang sudah termasuk dalam kategori sekolah “mandiri”

mempunyai tingkat kedisiplinan dan etos kerja yang tinggi antara semua

komponen sekolahnya.

Kelengkapan sarana prasarana di SMP N 5 Semarang juga sudah sangat

menunjang kebutuhan baik untuk guru maupaun peserta didiknya sehingga

pembelajaran di SMP ini terbilang sudah cukup mandiri dan terdapat interaksi

dua arah antara guru dengan peserta didik. Sebagai penunjang kegiatan

pembelajaran, setiap guru di SMP ini wajib untuk membuat modul yang berisi

materi yang disesuaikan dengan konten dan konteks mata pelajaran yang

diampu. Literatur yang digunakan harus lebih dari satu buku dan merupakan

contoh kontekstual yang memungkinkan untuk menambahkan peahaman

kepada siswa. Modul ini dibuat dan direvisi satu tahun sekali.

B. Penilaian Kinerja Guru (PKG) di SMP N 11 Semarang

Narasumber :

Nama : Sri Lestari

Jabatan di SMP N 11 : Guru IPA SMP N 11 Semarang; Anggota Tim

Penilai Kinerja Guru

Jumlah guru IPA : 4 1 Fisika, 2 Biologi, 1 SKB (guru tidak tetap).

Visi: Unggul dalam ilmu dan terampil berlandaskan iman dan taqwa

Misi:

1. Mewujudkan standar kelulusan yang cerdas, terampil, kompetitif, cinta

tanah air, beriman dan bertaqwa

2. Mewujudkan standar isi Dokumen KTSP dan perangkat pembelajar di

sekolah

3. Mewujudkan standar proses pembelajaran yang efektif dan efifien dengan

pendekatan CTL berbasis ICT

4. Mewujudkan standar tenaga pendidik dan kependidikan yang mampu dan

tangguh

5. Mewujudkan standar prasarana dan sarana pendidikan yang relevan dan

mutakhir

Page 20: Laporan PPG Kelompok 4 2015

20

6. Mewujudkan standar pengelolaan pendidikan berbasis sekolah yang

tangguh

7. Mewujudkan standar pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar dan

adil

8. Mewujudkan standar penilaian pendidikan

9. Mewujudkan budaya mutu dan lingkungan sekolah yang memenuhi K6

(Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Kerindangan, Keindahan dan

Kekeluargaan)

Wawancara dilakukan dengan pihak SMP N 11 Semarang dengan Ibu Sri

Lestari sebagai guru IPA di SMP tersebut dan menjabat sebagai Tim Penilai

Penilaian Kinerja Guru (PKG).

Kami tidak dapat melakukan wawancara dengan kepala sekolah sebagai

ketua tim penilai PKG dikarenakan oleh keterbatasan waktu luang yang

dimiliki oleh kepala sekolah SMP N 11 Semarang sehingga kami melakukan

wawancara dengan anggota tim penilai yaitu Ibu Sri Lestari. Hal ini juga

mempengaruhi hasil observasi mengenai kepemimpinan keala sekolah yang

ada di SMP N 11 Semarang yang tidak bisa kami analisis. Kami juga tidak

bisa untuk melakukan observasi dalam kelas dan melakukan penilaian secara

langsung terhadap ibu Dyah. Hal ini dikarenakan saat kami melakukan

observasi/wawancara, pembelajaran kelas VII dan VIII sudah selesai sehingga

hanya kelas IX yang masih berada di sekolah. Untuk melakukan observasi dan

masuk ke kelas IX tidak diperbolehkan oleh kepala sekolah.

Untuk Penilaian Kinerja Guru (PKG) yang dilaksanakan di SMP N 11

Semarang berlangsung satu kali per semesternya dan dilakukan dalam kurun

waktu dua bulan. Artinya di SMP N 11 Semarang memiliki waktu satu bulan

lebih lama jika dibandingkan dengan penilaian yang dilaksanakan di SMP N 5

Semarang.

Sama halnya dengan hasil wawancara di SMP N 5 Semarang, PKG di

SMP N 11 Semarang dilakukan juga dalam dua aspek yaitu “aspek

pengamatan” dan “aspek pemantauan”. Yang dimaksud dengan aspek

pengamatan yaitu kegiatan untuk menilai kinerja guru melalui diskusi sebelum

Page 21: Laporan PPG Kelompok 4 2015

21

pengamatan, pengamatan selama proses pembelajaran, dan diskusi setelah

pengamatan. Sedangkan untuk aspek pemantauan yaitu kegiatan untuk menilai

kinerja guru melalui pemeriksaan dokumen, wawancara dengan guru yang

dinilai, dan/atau wawancara dengan warga sekolah. Namun, untuk aspek

pemantauan ini tidak hanya dilakukan di dalam kelas. Tim penilai dari SMP N

11 melakukan penilaian terhadap guru juga melalui tindakan/perilaku sehari-

hari guru tersebut untuk mengamati bagaimana kompetensi sosial dan

kompetensi kepribadian yang ada pada masing-masing guru yang dinilai.

PKG dilakukan oleh tim penilai yang secara keseluruhan berjumlah enam

orang dengan satu ketua tim yaitu kepala sekolah. Seorang tim penilai di SMP

N 11 Semarang harus menilai sekitar lima sampai dengan enam guru karena

jumlah keseluruhan guru di SMP ini sejumlah 43 guru. Untuk dapat menjadi

tim penilai, seorang guru di SMP N 11 Semarang harus memiliki kriteria

berupa pengalaman kerja yang cukup lama atau bisa dikatakan sebagai guru

senior, kemudian juga dilihat dari golongan jabatan dan biasanya yang

mendapat amanah untuk menjadi tim penilai berasal dari golongan IV A.

Karena untuk syarat penilaian, guru yang dinilai tidak boleh lebih tinggi

golongannya dari guru yang menilai.

Alur penilaian yang terjadi di SMP N 11 Semarang adalah sebagai

berikut:

1. Tahap Persiapan

Tahap pertama dalam pelaksanaan PKG adalah Persiapan. Yang dimaksud

dengan tahap persiapan yaitu seluruh tim penilai termasuk kepala sekolah

menginformasikan kepada tim penilai bahwa akan dilaksanakan PKG.

Tahap Penilaian Tahap Persetujuan Tahap Pelaporan

dan Evaluasi

Tahap Persiapan Tahap Informasi Tahap Pelaksanaan

Page 22: Laporan PPG Kelompok 4 2015

22

Serta tim penilai menyiapkan berkas-berkas yang perlu disiapkan untuk

penilaian.

2. Tahap Informasi

Tim penilai menginformasikan kepada guru-guru yang akan dinilai

kinerjanya sekaligus membuat perjanjian waktu untuk pelaksanaan PKG

yang dilaksanakan di dalam kelas. Karena pelaksanaan PKG pada setiap

guru tidak dilakukan secara bersamaan.

3. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan PKG dilakukan dalam tiga tahapan “sebelum-selama-

setelah” yang akan dijabarkan sebagai berikut:

*Sebelum pengamatan: tim penilai menyanyakan secara langsung kepada

guru dengan model wawancara. Tim penilai juga dapat melibatkan peserta

didik untuk dijadikan sebagai sampel apabila dalam borang penilaian

melibatkan peserta didik. Misalnya pada borang “mengenal karakteristik

peserta didik”.

Untuk tahap pemantauan juga dapat dilakukan pada tahap sebelum

pengamatan ini dengan meminta berkas/ perangkat pembelajaran

pendukung penilaian kepada guru yang dinilai berupa silabus, RPP, modul

yang dibuat sendiri oleh guru dan perangkat pembelajaran lainnya.

*Selama Pengamatan: tim penilai melakukan pengamatan / observasi

secara langsung di dalam kelas tentang berbagai aspek, diantaranya adalah

pengamatan tentang pengaturan posisi duduk siswa, keaktifan guru dan

siswa dalam kelas, timbal-balik yang terjadi selama proses pembelajaran,

dan lain-lain.

*Setelah pengamatan: tim penilai melakukan wawancara lagi dengan guru

yang dinilai seputar kegiatan selama pengamatan. Misalnya, tim penilai

dapat menanyakan kepada guru alasan mengapa harus ada penempatan

posisi duduk tertentu peserta didik, dan sebgainya.

4. Tahap Penilaian

Tim Penilai PKG melakukan penilian atas apa yang telah diperoleh dan

memasukannya ke dalam borang penilaian.

Page 23: Laporan PPG Kelompok 4 2015

23

5. Tahap Persetujuan

Setelah mendapatkan hasil penilaian, tim penilai harus menyerahkan

lembar penilaian serta lembar persetujuan atas hasil yang telah diperoleh

kepada guru. Apabila guru menyetujui, maka borang hasil penilaian akan

langsung diserhakan kepada kepala sekolah. Namun, apabila guru tidak

setuju dengan hasil penilaian, maka tim penilai akan meninjau kembali

serta melakukan penilaian ulang atau guru akan langsung dinilai oleh

kepala sekolah. Namun, sejauh ini, hasil penilaian yang dilakukan di SMP

N 5 Semarang belum pernah mengalami protes / tidak setuju dari guru-

guru yang dinilai.

6. Tahap Pelaporan

Tahap pelaporan merupakan tahapan dimana tim penilai melaporkan hasil

penilaian masing-masing kepada kepala sekolah untuk dijadikan sebagai

bahan evaluasi.

Penilaian bagi tim penilai sendiri secara langsung masing-masing akan

dinilai oleh kepala sekolah. Dan untuk kepala sekolah akan dinilai dari dinas.

Kompetensi Guru di SMP N 11 Semarang:

Untuk pembahasan mengenai kompetensi yang harus ada pada setiap guru

yaitu sama pada setiap sekolah, meliputi kompetensi pedagogik meliputi tujuh

aspek, komtensi kepribadian meliputi tiga aspek, kompetensi sosial meliputi

dua aspek dan kompetensi profesional meliputi dua aspek.

Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan di SMP N 11 Semarang,

guru-guru di SMP N 11 Semarang sudah memiliki dan menguasai empat

kompetensi yang memang harus dimiliki seorang guru, dengan bukti bahwa

rata-rata hasil penilaian dalam borang kompetensi yang dinilai oleh ibu Sri

Lestari mencapai angka lebih dari lima puluh yang menandakan bahwa hasil

sangat baik. Namun, untuk keseluruhan borang hasil penilaian, kami tidak

diperkenankan untuk membawa semuanya, hanya beberapa borang saja yang

diperbolehkan untuk kami bawa. Berikut beberapa contohnya:

Page 24: Laporan PPG Kelompok 4 2015

24

Page 25: Laporan PPG Kelompok 4 2015

25

Page 26: Laporan PPG Kelompok 4 2015

26

Tabel. Hasil penilaian kompetensi guru IPA (Dyah Palupy) di SMP 11

Semarang.

KOMPETENSI Nilai minimum kompetensi = 1 dan Nilai maksimum = 4 Nilai

A. Pedagogik

5. Menguasai karakteristik peserta didik 3

6. Menguasai teori belajar dan prinsip-

prinsip pembelajaran yang mendidik

3

7. Pengembangan Kurikulum 4

8. Kegiatan Pembelajaran yang mendidik 4

9. Memahami dan mengembangkan potensi 4

10. Komunikasi dengan peserta didik 4

11. Penilaian dan Evaluasi 3

B. Kepribadian

12. Bertindak sesuai dengan norma agama,

hukum, sosial, dan kebudayaan nasional

Indonesia

4

13. Menunjukan pribadi yang dewasa dan

teladan

4

14. Etos kerja, tanggungjawab yang tinggi,

dan rasa bangga menjadi guru

4

C. Sosial

15. Bersikap insklusif, bertindak obyektif,

serta tidak diskriminatif

4

16. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga

kependidikan, orang tua peserta didik,

dan masyarakat

3

D. Profesional

17. Penguasaan materi, struktur konsep dan

pola pikir keilmuan yang mendukung

mata pelajaran yang diampu

4

18. Mengembangkan keprofesian melalui

tindakan reflektif

3

Jumlah (Hasil penilaian kinerja guru) 51

Page 27: Laporan PPG Kelompok 4 2015

27

Dari hasil yang diperoleh, dapat dilihat pada tabel bahwa ibu Dyah

memiliki kompetensi yang cukup baik, terutama kompetensi Kepribadian dan

Sosial dinilai sempurna (4). Untuk kompetensi pedagogik dan

keprofesionalan, ibu Dyah harus lebih meningkatkan kompetensinya lagi

walaupun nilainya juga terbilang sudah cukup baik.

Dari grafik juga dapat dilihat bahwa kompetensi pedagogik yang dicapai ibu

Dyah paling rendah jika dibanding dengan kompetensi lain. hal ini

dikarenakan ibu Dyah kurang dapat mengaplikasikan hasil pelatihan-pelatihan

yang telah diikuti.

Untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dan keprofesionalan, guru-

guru di SMP N 11 Semarang sering mengikuti pelatihan, seminar, dan lain-

lain. Guru di SMP ini rata-rata memiliki keaktifan yang patut dibanggakan

untuk meningkatkan kompetensi masing-masing gurunya, mengingat bahwa

Page 28: Laporan PPG Kelompok 4 2015

28

SMP N 11 Semarang masih berkembang dan mempunyai semangat dan

kinerja yang tinggi untuk mencapai sekolah yang mandiri.

Kelengkapan sarana prasarana untuk menunjang pembelajaran juga

dikatan sudah cukup lengkap. Khususnya untuk mata pelajaran IPA yang

sudah memiliki laboratorium sendiri sehingga memudahkan dalam proses

pembelajarannya. Di SMP N 11 Semarang juga sudah membuat modul yang

diperbaharui satu tahun sekali.

C. Penilaian Kinerja Guru (PKG) di SMP N 17 Semarang

Narasumber:

Nama : Yusriati

Riwayat pendidikan : D2 IPA Terpadu IKIP; S1 Biologi Unnes.

Jabatan di SMP N 17 : Guru IPA

Visi: Tekun Beribadah, Berakhlaqul Karimah, Berprestasi, dan Terampil

Misi:

1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan untuk pembinaan

kepribadian berkarakter

2. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan sebagai pusat

pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan

3. Menciptakan dan mengembangkan lingkungan pendidikan yang edukatif,

harmonis, bersih, aman, tertib, inovatif dan kompetitif.

Wawancara yang kami lakukan di SMP N 17 Semarang kami lakukan

dengan Ibu Yusriati sebagai guru IPA di SMP tersebut. Di sini, Ibu Yusriati

bukan sebagai anggota tim penilai ataupun kepala sekolah. Kami tidak bisa

melakukan wawancara kepada tim penilai ataupun kepala sekolah dikarenakan

ada miss communication antara pihak sekolah dengan observer (kami). Pihak

sekolah sudah menyiapkan guru IPA yang memiliki waktu luang saat kami

melakukan observasi.

Oleh karena itu, Ibu Yusriati tidak dapat menjawab pertanyaan pertanyaan

seperti yang kami tanyakan pada observasi/wawancara sebelumnya kepada

Page 29: Laporan PPG Kelompok 4 2015

29

SMP 5 dan SMP 11 mengingat bahwa beliau bukan merupakan tim penilai.

Menurut penuturan beliau, Tim penilai dari SMP N 17 Semarang berasal dari

masing-masing satu guru senior per mata pelajarannya dan kepala sekolah

sebagai ketua tim penilai PKG. Sehingga jika dijumlah secara keseluruhan,

anggota tim penilai PKG sekitar 14 anggota tim.

Meskipun begitu, Ibu Yusriati dapat menceritakan alur Penilaian Kinerja Guru

yaitu sebagai berikut:

Alur Penilaian PKG SMP N 17 Semarang:

1. Tahap Persiapan

Tahap awal dari PKG adalah persiapan, di mana Tim penilai PKG

mempersiapkan borang penilaian yang selanjutnya dibagikan kepada guru-

guru yang akan dinilai.

2. Tahap Informasi dan pembagian Borang Penilaian

Tim penilai menginformasikan kepada guru yang akan dinilai (asesi) serta

membagikan borang penilaian kepada asesi. Borang penilaian tersebut

selanjutnya akan diisi sendiri oleh asesi.

Tahap Persiapan Tahap Informasi

dan pembagian

borang penilaian

Tahap Pengisian

borang oleh guru

(asesi)

Tahap

Pengecekan

borang oleh tim

penilai

Tahap

Pelaksanaan dan

penilaian

langsung oleh tim

penilai

Tahap

Persetujuan oleh

kedua belah

pihak

Tahap Pelaporan Evaluasi

Page 30: Laporan PPG Kelompok 4 2015

30

Pada tahapan ini, tim penilai bersama dengan guru juga menetapkan

jadwal kapan tim penilai bisa masuk ke dalam kelas untuk mengobservasi

secara langsung. Tim penilai juga meminta berkas-berkas perangkat

pembelajaran untuk dinilai.

3. Tahap Pengisian Borang Penilaian

Keunikan dari PKG di SMPN 17 Semarang jika dibandingkan dengan

SMP N 5 Semarang dan SMP N 11 Semarang adalah pada pengisian

borang penilaian yang diisi sendiri oleh masing-masing guru (asesi).

4. Tahap Pengecekan borang oleh tim penilai

Tim penilai mengecek hasil penilaian yang dilakukan oleh asesi dan

apabila setuju berdasarkan bukti-bukti yang ada (perangkat pembelajaran).

5. Tahap Pelaksanaan dan penilaian langsung oleh tim penilai

Tim penilai melakukan observasi dalam kelas dan menilai guru (asesi)

secara langsung. Dan menuliskannya dalam bentuk catatan.

6. Tahap Persetujuan oleh kedua belah pihak

Guru menyerahkan borang dan melakukan diskusi dengan tim penilai.

Apabila hasil yang ada sudah disetujui oleh kedua belah pihak maka

borang tersebut akan diserahkan pada kepala sekolah.

7. Tahap Pelaporan

Pelaporan kepada kepala sekolah oleh tim penilai setelah mendapatkan

hasil penilaian yang selanjutnya dijadikan sebagai bahan evaluasi.

PKG di SMP N 17 Semarang dilaksanakan satu kali per tahun dalam

kurun waktu tiga bulan.

Page 31: Laporan PPG Kelompok 4 2015

31

Kompetensi guru IPA di SMP N 17 Semarang:

Page 32: Laporan PPG Kelompok 4 2015

32

Page 33: Laporan PPG Kelompok 4 2015

33

Tabel. Penilaian hasil kompetensi guru IPA di SMP N 17 Semarang

KOMPETENSI Nilai minimum kompetensi = 1 dan Nilai maksimum = 4 Nilai

E. Pedagogik

19. Menguasai karakteristik peserta didik 3

20. Menguasai teori belajar dan prinsip-

prinsip pembelajaran yang mendidik

3

21. Pengembangan Kurikulum 3

22. Kegiatan Pembelajaran yang mendidik 4

23. Memahami dan mengembangkan potensi 3

24. Komunikasi dengan peserta didik 3

25. Penilaian dan Evaluasi 4

F. Kepribadian

26. Bertindak sesuai dengan norma agama,

hukum, sosial, dan kebudayaan nasional

Indonesia

3

27. Menunjukan pribadi yang dewasa dan

teladan

4

28. Etos kerja, tanggungjawab yang tinggi,

dan rasa bangga menjadi guru

4

G. Sosial

29. Bersikap insklusif, bertindak obyektif,

serta tidak diskriminatif

3

30. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga

kependidikan, orang tua peserta didik,

dan masyarakat

3

H. Profesional

31. Penguasaan materi, struktur konsep dan

pola pikir keilmuan yang mendukung

mata pelajaran yang diampu

4

32. Mengembangkan keprofesian melalui

tindakan reflektif

3

Jumlah (Hasil penilaian kinerja guru) 47

Page 34: Laporan PPG Kelompok 4 2015

34

Jika dibandingkan dengan penilaian di SMP N 11 Semarang milik Ibu

Dyah, penilaian di SMP N 17 Semarang milik ibu Yusriyati memiliki nilai

yang lebih rendah. Kebanyakan nilai yang ada di borang penilaian ibu

Yusriyati yaitu 3 yang menunjukan bahwa kompetensi yang dicapai oleh ibu

Yusriyati sudah cukup baik walaupun masih perlu adanya pelatihan yang

Page 35: Laporan PPG Kelompok 4 2015

35

dapat meningkatkan kompetensi tersebut. Namun, dalam penilaian ini terlihat

kurang obyektif dikarenakan penilaian dilakukan oleh diri sendiri. Untuk

sarana prasarana di SMP N 17 belum terlalu lengkap seperti LCD dan alat-alat

di laboratorium yang masih sederhana. Namun, untuk perangkat pembelajaran

berupa modul yang dibuat sendiri oleh masing-masing guru mata pelajaran

sudah tersedia. Dan untuk pelatihan yang diikuti sangat jarang kecuali jika ada

undangan resmi dari dinas, SMP N 17 Semarang akan menghadirinya. Bahkan

untuk MGMP pun jarang dilaksanakan.

D. Analisis perbandingan PKG di SMP N 5, 11, dan 17 Semarang

Untuk keseluruhan wawancara yang kami lakukan, kami tidak dapat

bertemu langsung dengan kepala sekolah utnuk menanyakan tentang kinerja

guru di masing-masing sekolah.

Namun untuk beberapa sekolah, yaitu SMP N 5 Semarang dan SMP N 11

Semarang, kami memiliki kesempatan untuk mewawancarai narasumber yang

berkaitan langsung dengan kegiatan Penilaian Kinerja Guru ini, yaitu kami

melakukan wawancara dengan Tim Penilai PKG sehingga informasi yang

kami dapatkan dapat lebih banyak dan lebih akurat. Untuk wawancara yang

kami lakukan dengan pihak SMP N 17 Semarang, kami hanya bertemu dengan

guru mata pelajaran IPA, sehingga informasi tentang PKG yang kami

dapatkan dari SMP tersebut terbilang kurang.

Tim penilai yang kami wawancarai sebagaian besar tidak memberikan

informasi secara detail mengenai kinerja keseluruhan guru yang ada di

SMPnya. Hal ini tentu saja terjadi karena dalam Penilaian Kinerja Guru

terdapat asas Rahasia yang mana ada bagian-bagian tertentu yang hanya perlu

diketahui oleh tim penilai, kepala sekolah, dan guru yang bersangkutan saja.

Untuk pembahasan mengenai kompetensi di SMP N 5 Semarang dan SMP

N 17 Semarang adalah sebagai berikut:

Page 36: Laporan PPG Kelompok 4 2015

36

Grafik Perbandingan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional

di SMP N 11 Semarang dan SMP N 17 Semarang:

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

SMP N 11 SMP N 17

Pedagogik

Kepribadian

Sosial

Profesional

Page 37: Laporan PPG Kelompok 4 2015

37

BAB IV

SIMPULAN DAN PENUTUP

1. Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, Penilaian Kinerja Guru

adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka

pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya.

2. PKG penting dilakukan untuk menilai kemampuan guru dalam

menerapkan semua kompetensi dan keterampilan yang diperlukan pada

proses pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan

yang relevan dengan fungsi sekolah. Dan sebagai tolak ukur dalam

evaluasi guru di masa mendatang.

3. Aspek yang dinilai dalam PKG meliputi Kompetensi Pedagogik,

Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi

Profesional.

4. Alur PKG yang dilaksanakan di SMP N 5 Semarang dan SMP N 11

Semarang hampir sama antara satu sama lain, yaitu dilaksanakan dalam

tiga tahap “sebelum-selama-setelah pengamatan”. Namun, untuk SMP N

17 Semarang menurut informasi yang kami terima, alur penilaian PKG

memiliki alur yang sedikit berbeda yaitu dengan mengisi borang penilaian

oleh asesi (yang dinilai) bukan oleh asesor(tim penilai).

5. Secara garis besar, kompetensi yang ada di SMP N 5, 11 dan 17 sudah

cukup baik. Apabila dilakukan pengurutan dari yang paling baik menurut

analisis kami dari hasil wawancara yaitu SMP N 5 Semarang, SMP N 11

Semarang, dan SMP N 17 Semarang.

Demikian laporan hasil observasi/wawancara yang dapat kami sajikan. Mohon

maaf apabila terdapat kesalahan dalam observer menuliskan laporan observasi ini.

Terimakasih.

Page 38: Laporan PPG Kelompok 4 2015

38

Daftar Pustaka

Bangkit, Panji. 2011. Kinerja Guru SMP Se Kota Semarang Pasca Sertifikasi.

Semarang : Unnes.

Muryono, Tianov. 2011. Penilaian Kinerja Guru.

http://muryonotianov.blogspot.com/2011/12/penilaian-kinerja-guru-pk-

guru.html. (di akses April 2015)

Purwana, Unang. 2013. Profil Kompetensi Guru. Depok : Universitas Pendidikan

Indonesia.

Page 39: Laporan PPG Kelompok 4 2015

39

Lampiran Dokumentasi :

SMP N 11 Semarang

SMP N 5 Semarang

Page 40: Laporan PPG Kelompok 4 2015

40

SMP N 17 Semarang :