laporan pp 39 triwulan ii tahun 2018ilmate.kemenperin.go.id/document/1558511892_11. pp39 tw ii...
TRANSCRIPT
LAPORAN PP 39 TRIWULAN II
TAHUN 2018 DIREKTORAT INDUSTRI MARITIM, ALAT TRANSPORTASI, DAN ALAT PERTAHANAN
2018
KATA PENGANTAR
Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas alokasi sumberdaya, serta meningkatan
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan program pembangunan dilakukan upaya pengendalian
dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan sebagai tahap pengendalian rencana
pembangunan. Sejalan dengan tujuan tersebut, pemerintah telah menerbitkan Undang-undang
Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan. Berdasarkan peraturan tersebut, lembaga pemerintah baik di tingkat pusat
maupun daerah harus menata organisasinya untuk mengimplementasikan seluruh sistem dan
prosedur pengendalian serta evaluasi pelaksanaan rencana pembangunannya.
Hasil pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan selanjutnya ditindaklanjuti yang
merupakan kegiatan atau langkah-langkah operasional yang ditempuh berdasarkan hasil pelaksanaan
kegiatan dan pengawasan untuk menjamin agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan acuan dan
rencana kegiatan yang telah ditetapkan, seperti antara lain; melakukan koreksi atas penyimpangan
kegiatan, akselerasi keterlambatan pelaksanaan atau pun klarifikasi atas ketidajelasan pelaksanaan
rencana. Hasil tindaklanjut dibuat dalam bentuk pelaporan yang merupakan salah satu kegiatan
penting di dalam proses pembangunan. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan informasi yang
cepat, tepat, dan akurat kepada pemangku kepentingan sebagai bahan pengambil keputusan sesuai
dengan kondisi yang terjadi serta menentukan kebijakan yang relevan.
Kami menyadari bahwa dalam penyajian laporan ini masih banyak hal yang jauh dari sempurna,
untuk itu kami mengharapkan masukan dari semua pihak untuk menyempurnakan penyajian laporan
ini dimasamendatang. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Jakarta, April 2018
Direktur Industri Maritim,
Kedirgantaraan dan Alat Pertahanan
Putu Juli Ardika
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I 3
PENDAHULUAN 3
1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan 3
1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5
1.3 Struktur Organisasi 6
BAB II 7
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN 7
2.1 Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2018 7
2.2 Sasaran dan Indikator Kinerja Tahun Anggaran 2018 7
2.3 Rencana Aksi Dit. IMATAP Triwulan II 9
BAB III 11
ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM DAN CAPAIAN KINERJA 11
3.1 Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2018 11
3.2 Realisasi Fisik Program 2018 12
3.3 Analisis Capaian Kinerja dan Anggaran 13
3.3 Hambatan dan Kendala Pelaksanaan 16
BAB IV 0
PENUTUP 0
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Struktur Organisasi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan 6
Tabel 2 Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dit. IMATAP 8
Tabel 3 Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dit. IMATAP 9
Tabel 4 Pelaksanaan Kegiatan Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan 11
Tabel 5 Rekapitulasi Sasaran dan Realisasi Triwulan II Dit. IMATAP 12
Tabel 6 Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri 13
Tabel 7 Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri 14
Tabel 8 Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif 15
Tabel 9 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan
15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat
Pertahanan
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 107/M-
IND/PER/11/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian Direktorat Industri
Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) mempunyai tugas melaksanakan perumusan
dan pelaksanaan rencana induk pembangunan industry nasional, kebijakan industri nasional,
penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri,
pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan
fasilitas industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri maritim, alat
transportasi, dan alat pertahanan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Industri Maritim, Kedirgantaraan dan Alat Pertahanan
(IMKAP) menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan pengembangan industri
maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan
2. Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi industri maritim,
alat transportasi, dan alat pertahanan;
3. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan industri nasional,
kebijakan industri nasional, penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri,
pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan
industri, penanaman modal dan fasilitas industri serta kebijakan teknis pengembangan industri
di bidang industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan;
4. Penyiapan penyusunan dan pelaksanaan norma, standar, prosedur, kriteria di bidang
perencanaan, perizinan, data dan informasi industri maritim, alat transportasi, dan alat
pertahanan;
5. Penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan, perizinan, data
dan informasi industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan;
6. Pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia, standar industri hijau, Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia pada industri maritim, alat transportasi, dan alat
pertahanan; dan
7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat.
Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) terdiri atas :
1. Subdirektorat Program Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat
Pertahanan;
2. Subdirektorat Industri Maritim;
3. Subdirektorat Industri Alat Transportasi Darat;
4. Subdirektorat Industri Kereta Api, Alat Transportasi Udara, dan Alat Pertahanan; dan
5. Subbagian Tata Usaha.
Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat
Pertahanan tersebut dijabarkan kedalam program Penumbuhan Industri Maritim, Alat Transportasi dan
Alat Pertahanan yang didasarkan pada arahan seperti pengembangan klaster, peningkatan utilisasi
kapasitas produksi, daya saing industri mencakup pengembangan industri yang berdaya saing global dan
berbasis sumberdaya alam lokal, serta pengembangan ekspor yang diarahkan pada peningkatan ekspor
non migas dalam upaya memenuhi kebutuhan devisa.
Program Penumbuhan Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (08) memiliki
Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan
(1864) dengan 9 (sembilan) output yaitu :
1. (1846.015) Rekomendasi Kebijakan Dalam Rangka Mendorong Iklim Investasi Industri
Maritim, Alat Transportasi, Dan Alat Pertahanan.
2. (1846.019) Rancangan Standar Nasional Indonesia (rsni) Industri Maritim, Alat Transportasi,
Dan Alat Pertahanan.
3. (1846.028) Teknologi Industri Sektor Industri Maritim, Alat Transportasi, Dan Alat
Pertahanan.
4. (1846.032) Promosi Kemampuan Industri Maritim, Alat Transportasi Dan Alat Pertahanan.
5. (1846.033) Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Industri Maritim Nasional
6. (1846.034) Produk Industri Berbasis Rel Dalam Rangka Konektivitas Antar Wilayah/ Kawasan
Jarak Pendek - Menengah Untuk Menunjang Transportasi Massal.
7. (1846.035) Rekomendasi Kebijakan Standarisasi Dan Sertifikasi Galangan Kapal
8. (1846.036) Standar Produk Kapal Nasional
9. (1846.951) Layanan Internal (Overhead)
1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan
Perkembangan Ekonomi Indonesia jika dilihat dari kebijakan makro ekonomi Pemerintah baik dari
sudut kebijakan fiskal maupun moneter, dapat terlihat bahwa sektor industri memegang peranan
strategis dalam upaya mencapai sasaran pembangunan. Pembangunan sektor industri, khususnya
industri alat angkut menjadi sangat penting karena kontribusinya terhadap pencapaian sasaran
pembangunan ekonomi nasional, terutama dalam pembentukan PDB sangat besar. Industri juga dapat
membuka peluang untuk menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan, yang berarti meningkatkan
kesejahteraan serta mengurangi kemiskinan. Peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional
tersebut tercermin dari dampak kegiatan ekonomi sektor riil bidang industri dalam komponen konsumsi
maupun investasi. Dari hal ini sektor industri berperan sebagai pemicu kegiatan ekonomi lain yang
berdampak ekspansif atau meluas ke berbagai sektor jasa keteknikan, penyediaan bahan baku,
transportasi, distribusi atau perdagangan, pariwisata dan sebagainya. Sedangkan dampak selanjutnya
adalah peningkatan penerimaan negara dari pertumbuhan sektor industri khususnya dan pertumbuhan
ekonomi pada umumnya, memperkuat neraca pembayaran atau cadangan devisa.
Sejalan dengan Kebijakan Industri Nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 28
Tahun 2008 proses pengembangan industri nasional diarahkan untuk menerapkan prinsip-prinsip
pembangunan industri berkelanjutan yang didasarkan pada beberapa aspek diantaranya lingkungan dan
pengembangan teknologi. Pengembangan industri dilakukan melalui pendekatan klaster yang
mengintegrasikan secara sinergi semua potensi pengembangan industri yaitu industri inti (core industry)
dengan industri pemasok serta industri terkait lainnya termasuk potensi infrastruktur pendukung,
lembaga litbang/perguruan tinggi, dan balai-balai industri yang diharapkan dapat menjadi generator
inovasi dalam meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk industri nasional.
Industri maritim, alat transportasi dan alat pertahanan merupakan sektor industri yang berbasis
kepada teknologi tinggi, dimana penguasaan teknologi, sumber daya dan kemampuan manajerial
menjadi faktor penting penumbuhan industri. Sebagai salah satu sektor industri unggulan masa depan
yang menjadi prioritas pengembangan nasional maka perlu adanya program penumbuhan industri
maritim, alat transportasi dan alat pertahanan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan industri
nasional masa depan.
1.3 Struktur Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107/M-IND/PER/11/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, dimana Direktorat Industri Maritim, Alat
Pertahanan memiliki struktur organisasi sebagai berikut :
Tabel 1 Struktur Organisasi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan
Direktorat Industri Maritim,
Alat Transportasi, dan Alat
Pertahanan
Subdirektorat Program
Pengembangan Industri
Maritim, Alat Transportasi,
dan Alat Pertahanan
Subdirektorat Industri
Maritim Subdirektorat Industri Alat
Transportasi Darat
Subdirektorat Industri
Kereta Api, Alat
Transportasi Udara, dan
Alat Pertahanan
Subbagian Tata
Usaha dan
Manajemen Kinerja
Seksi Program
Seksi Evaluasi dan
Pelaporan
Seksi
Pemberdayaan
Industri
Seksi Sumber Daya
Industri
Seksi
Pemberdayaan
Industri
Seksi Sumber Daya
Industri
Seksi
Pemberdayaan
Industri
Seksi Sumber Daya
Industri
BAB II
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
2.1 Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2018
Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan pada tahun 2018 memiliki program,
kegiatan, dan output sebagai berikut :
Program
(08) : Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi,
dan Elektronika
Kegiatan
(1846) : Penumbuhan dan Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat
Pertahanan
Kode Output / Rincian Akun Sasaran (Fisik) Pagu
(Ribu Rupiah)
1846.015 Rekomendasi Kebijakan Dalam Rangka Mendorong
Iklim Investasi Industri Maritim, Alat Transportasi, Dan
Alat Pertahanan
2 Rekomendasi
Kebijakan
1.877.200
1846.019 Rancangan Standar Nasional Indonesia (rsni) Industri
Maritim, Alat Transportasi, Dan Alat Pertahanan
3 RSNI 450.000
1846.028 Teknologi Industri Sektor Industri Maritim, Alat
Transportasi, Dan Alat Pertahanan
1 Teknologi 1.477.200
1846.032 Promosi Kemampuan Industri Maritim, Alat
Transportasi Dan Alat Pertahanan
3 Promosi 777.200
1846.033 Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Industri
Maritim Nasional
1 Usulan
Kebijakan
3.938.000
1846.034 Produk Industri Berbasis Rel Dalam Rangka
Konektivitas Antar Wilayah/ Kawasan Jarak Pendek -
Menengah Untuk Menunjang Tranportasi Massal
3 Produk 2.599.248
1846.035 Rekomendasi Kebijakan Standarisasi Dan Sertifikasi
Galangan Kapal
1 Rekomendasi
Kebijakan
3.712.800
1846.036 Standar Produk Kapal Nasional 2 Dokumen
Standardisasi
1.988.600
1846.951 Layanan Internal (Overhead) 4 Dokumen 1.691.400
2.2 Sasaran dan Indikator Kinerja Tahun Anggaran 2018
Berdasarkan rencana kinerja yang telah disusun, dengan dukungan pembiayaan yang telah disetujui
dalam bentuk DIPA, maka diterapkan kinerja yang akan dicapai. Dengan telah diterbitkannya Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 150/M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan Kementerian Perindustrian, maka Direktorat
Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan menyusun sasaran, indikator, dan target
rencana pada tahun anggaran berjalan.
Sasaran, indikator, dan target yang akan dicapai pada rencana kinerja Direktorat Industri Maritim, Alat
Transportasi, dan Alat Pertahanan (Dit. IMATAP) pada tahun anggaran 2018 adalah sebagai berikut :
Tabel 2 Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dit. IMATAP
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Target Satuan
(1) (2) (3) (4)
PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN
I Meningkatnya Populasi dan
Persebaran Industri
1 Jumlah unit industri pengolahan non-
migas besar sedang
155 Unit
2 Nilai investasi di sektor industri
pengolahan non-migas
43.5-46.7 Rp Triliun
II Meningkatnya daya saing
dan produktivitas sektor
industri
1 Kontribusi ekspor produk industri
pengolahan non-migas terhadap
ekspor nasional
4,9 Persen
2 Produktivitas SDM industri 1086 Rp.Juta
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL INTERNAL
I
II
Tersedianya kebijakan
pembangunan industri yang
efektif
Terselenggara nya urusan
pemerintahan di bidang
perindustrian yang berdaya
saing dan berkelanjutan
1
2
3
1
2
Peraturan Perundangan yang
Diselesaikan
Jumlah Rancangan Standar Nasional
Indonesia (RSNI)
Jumlah regulasi teknis pemberlakuan
SNI, ST dan/atau PTC secara wajib
Produk industri tersertifikasi Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN)
Infrastruktur kompetensi yang
terbentuk
1
8
1
50
2
Permen
RSNI
Regulasi
Sertifikat
SKKNI
2.3 Rencana Aksi Dit. IMATAP Triwulan II
Tabel 3 Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dit. IMATAP
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Rencana Aksi
Target Target TW II 2018
Rencana Kegiatan
1 2 3 4 5 6
S1 Meningkatnya
Populasi dan
Persebaran
Industri
Jumlah unit industri
pengolahan non-
migas besar sedang
155 unit 70 unit 1. Penyusunan usulan
Kebijakan Insentif Fiskal
2. Perumusan kebijakan
pengembangan industri
Nilai investasi di
sektor industri
pengolahan non-
migas
43,5-46,7
Triliun
40 Triliun 1. Penyusunan usulan
Kebijakan Insentif Fiskal
2. Perumusan kebijakan
pengembangan industri
S2 Meningkatnya
daya saing dan
produktivitas
sektor industri
Kontribusi ekspor
produk industri
pengolahan non-
migas terhadap
ekspor nasional
4,9 persen 4,5 persen 1. Pengembangan teknologi
industri
2. Revitalisasi industri
Produktivitas SDM
industri
1086 Juta 1000 Juta 1. Bimbingan teknis dan
sertifikasi produk
P1 Tersedianya
kebijakan
pembangunan
industri yang
efektif
Peraturan
Perundangan yang
Diselesaikan
1 Permen - Koordinasi penyusunan
Permenperin
Jumlah Rancangan
Standar Nasional
Indonesia (RSNI)
8 RSNI - Koordinasi penyusunan RSNI
Jumlah regulasi
teknis
pemberlakuan SNI,
ST dan/atau PTC
secara wajib
1 Regulasi - Penyusunan Regulasi SNI Wajib
P3 Terselenggara nya
urusan
pemerintahan di
bidang
Produk industri
tersertifikasi Tingkat
Komponen Dalam
Negeri (TKDN)
50 Sertifikat - Koordinasi Peningkatan TKDN
perindustrian
yang berdaya
saing dan
berkelanjutan
Infrastruktur
kompetensi yang
terbentuk
2 SKKNI - Koordinasi penyusunan SKKNI
BAB III
ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM DAN CAPAIAN KINERJA
3.1 Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2018 Pelaksanaan Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat
Pertahanan untuk Triwulan II tahun 2018 adalah sebagai berikut :
Tabel 4 Pelaksanaan Kegiatan Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan
1846.015 - Rekomendasi kebijakan dalam rangka mendorong iklim investasi Industri Maritim, Alat
Transportasi, dan Alat Pertahanan
002 Penyusunan Rekomendasi
Kebijakan Otomotif, Low Carbon
Emission Car (lcec) Dan Mobil
Listrik
- Rapat Persiapan penyusunan peta jalan industri otomotif
nasional
1846.028 - Teknologi Industri Sektor Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan
001 Pengembangan Sentra Otomotif
Dan Vokasi (kendaraan
Multiguna Pedesaan)
- Persiapan Pembuatan Desain Platform Dan Komponen
Kbm Multiguna Pedesaan
1846.032 - Promosi Kemampuan Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan
001 Fasilitasi Promosi Kemampuan
Industri Maritim, Alat
Transportasi Dan Alat
Pertahanan
- Pelaksanaan jasa konstruksi AMMDES summit and
exibhition
1846.033 - Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Industri Maritim Nasional
001 Revitalisasi Industri Galangan
Kapal Nasional
- Konsinyering Penyusunan Roadmap Industri Maritim
1846.034 - Produk Industri berbasis Rel dalam rangka konektivitas antar wilayah/ kawasan jarak
pendek - menengah untuk menunjang tranportasi massal
001 Peningkatan Dan
Pengembangan Industri
Berbasis Rel Dalam Rangka
Konektivitas Antar Wilayah/
Kawasan Jarak Pendek -
Menengah Untuk Menunjang
Tranportasi Massal
- Persiapan Pelaksanaan Pengembangan Industri Kereta
Api
1846.035 - Rekomendasi Kebijakan Standarisasi dan Sertifikasi Galangan Kapal
001 Penyiapan Standarisasi Dan
Sertifikasi Galangan Kapal
- Pelaksanaan Penyusunan Peraturan Sertifikasi Galangan
Kapal
1846.036 - Standar produk kapal nasional
001 Pengembangan Standarisasi
Kapal Nasional
- Persiapan pelaksanaan Pengembangan Standarisasi Kapal
Nasional
Secara keseluruhan, Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan
Alat Pertahanan untuk Triwulan II tahun 2018 memiliki sasaran keuangan sebesar 21,94 % dan sasaran
fisik sebesar 27,21 %, sedangkan realisasi keuangan sebesar 14,32 % dan realisasi fisik sebesar 5,76 %.
Detail sasaran dan realiasai secara keseluruhan ditampilkan dalam tabel berikut :
Tabel 5 Rekapitulasi Sasaran dan Realisasi Triwulan II Dit. IMATAP
3.2 Realisasi Fisik Program 2018
Realisasi fisik atas pelaksanaan Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Maritim, Alat
Transportasi, dan Alat Pertahanan untuk Triwulan II tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 6 Realisasi Fisik Triwulan II
Kode Output / Rincian Akun Sasaran (Fisik) Capaian TW II 2018
1846.015 Rekomendasi Kebijakan Dalam
Rangka Mendorong Iklim Investasi
Industri Maritim, Alat Transportasi,
Dan Alat Pertahanan
2 Rekomendasi
Kebijakan
-
1846.019 Rancangan Standar Nasional
Indonesia (rsni) Industri Maritim,
Alat Transportasi, Dan Alat
Pertahanan
3 RSNI -
1846.028 Teknologi Industri Sektor Industri
Maritim, Alat Transportasi, Dan Alat
Pertahanan
1 Teknologi -
1846.032 Promosi Kemampuan Industri
Maritim, Alat Transportasi Dan Alat
Pertahanan
3 Promosi 1. AMMDES summit
S R S R
6 7 8 9
015 26.96 19.61 31.24 4.10
021 36.05 6.25 32.75 21.25
026 20.86 22.02 25.39 19.78
028 18.17 12.53 25.75 -
029 5.60 3.55 33.93 -
030 29.85 3.60 23.33 -
032 20.25 6.38 23.33 4.00
951 27.39 15.09 18.41 3.39
21.94 14.32 27.21 5.76
Pusat Pengembangan Teknologi Industri Maritim, Alat
Produk Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan
Promosi Kemampuan Industri Maritim, Alat Transportasi dan
Layanan Internal (Overhead)
Jumlah
1
Rekomendasi kebijakan dalam rangka mendorong iklim
Perusahaan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat
SDM Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan
Teknologi Industri Sektor Industri Maritim, Alat Transportasi, dan
Output
Triwulan Ini (%)
Keuangan Fisik
1846.033 Rekomendasi Kebijakan
Pengembangan Industri Maritim
Nasional
1 Usulan Kebijakan -
1846.034 Produk Industri Berbasis Rel Dalam
Rangka Konektivitas Antar Wilayah/
Kawasan Jarak Pendek - Menengah
Untuk Menunjang Tranportasi
Massal
3 Produk -
1846.035 Rekomendasi Kebijakan Standarisasi
Dan Sertifikasi Galangan Kapal
1 Rekomendasi
Kebijakan
-
1846.036 Standar Produk Kapal Nasional 2 Dokumen
Standardisasi
-
1846.951 Layanan Internal (Overhead) 4 Dokumen 1.Pemutakhiran Database
IMATAP
Berdasarkan rekapitulasi table diatas bahwa capaian fisik kegiatan dan program Dit IMATAP Sampai
triwulan II 2018 seluruhnya belum dengan baik. Hal ini perlu mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan dan
koordinasi dengan stakeholder terkait lainnya.
3.3 Analisis Capaian Kinerja dan Anggaran
Akuntabilitas kinerja yang diukur dalam rangka menggambarkan capaian kinerja Direktorat Industri
Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan tahun 2018 mencakup sasaran strategis: Meningkatnya
populasi dan persebaran industri; Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri; dan
Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan.
1. Meningkatnya populasi dan persebaran industri
Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri dimaksudkan untuk melihat sejauh mana peran
industri dalam mendukung perekonomian nasional. Sasaran strategis ini akan dicapai melalui
indikator kinerja utama:
1. Jumlah unit industri pengolahan non-migas besar sedang dengan target 114 unit; dan
2. Nilai investasi di sektor industri pengolahan non-migas dengan target 22,835 Triliun rupiah.
Capaian IKU dari Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri pada triwulan II tahun 2018 sebagai
berikut :
Tabel 6 Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri
Sasaran Strategis IKU (satuan) Target Realisasi TW II
2018
Meningkatnya Populasi
dan Persebaran
Industri
1. Jumlah unit industri pengolahan
non-migas besar sedang (unit)
2. Nilai investasi di sektor industri
pengolahan non-migas (Rp.
Triliun)
155
43.5-46.7
prognosa
2,2
Tumbuhnya investasi industri sektor IMATAP karena meningkatnya kebutuhan barang produksi
yang didukung membaiknya perekonomian yang tumbuh di angka 5,06 %. Hal ini meningkatkan
daya beli masyarakat akan kebutuhan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat.
Faktor peningkatan pasar dalam negeri ini menjadi faktor utama tumbuhnya industri pendukung
sektor transportasi.
Pertumbuhan industri sektor IMATAP juga didukung oleh program pemerintah dibidang
pembangunan infrastruktur. Di Sektor industri maritim, program poros maritim yang diantara
dilaksanakan dengan pembangunan tol laut dan telah berhasil mendorong pertumbuhan industri
perkapalan terutama sektor industri komponen pendukungnya. Selain sektor maritim, program
pengembangan infrastruktur juga berdampak positif untuk sektor kereta api nasional yang ditandai
dengan tumbuhnya industri pendukung industri perkeretaapian di dalam negeri.
2. Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri
Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri dimaksudkan untuk melihat sejauh
mana daya saing industri dalam rangka meningkatkan ekspor dan produktivitas SDM industri.
Sasaran strategis ini dapat diukur melalui indikator kinerja utama yaitu : Kontribusi ekspor produk
industri pengolahan non-migas terhadap ekspor nasional dengan target 4,9 persen; dan
produktivitas SDM industri dengan target 1086 juta rupiah.
Capaian IKU dari Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri pada triwulan II tahun
2018 sebagai berikut :
Tabel 7 Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri
Sasaran Strategis IKU (satuan) Target Realisasi TW II
2018
Meningkatnya daya
saing dan produktivitas
sektor industri
1. Kontribusi ekspor produk
industri pengolahan non-migas
terhadap ekspor nasional
(persen)
2. Produktivitas SDM industri (Rp.
Juta)
4,9
1086
5,09
1149
Peningkatan daya saing sektor IMATAP ditandai dengan capaian ekspor oleh sektor otomotif. Pada
tahun 2018 untuk pertama kalinya PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mencapai
volume ekspor kendaraan dalam bentuk utuh (CBU) sebanyak 200 ribu unit/tahun atau senilai
sekitar 3,000 juta USD. Ekspor CBU tersebut akan dikirim ke berbagai negara tujuan di Asia, Afrika,
dan Amerika Latin serta akan terus di tingkatkan performa eskpornya dimasa mendatang.
Di sektor industri maritim menunjukan peningkatan daya saing dan produktivitas industri yang
ditandai dengan mengekspor bangunan terapung berupa kapal penangkap ikan dengan tonase
kotor melebihi 4.000 GT ke China senilai US$156.000 pada Juli 2018.
3. Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif
Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif dimaksudkan untuk mendorong daya
saing industri melalui kebijakan yang kondusif. Sasaran strategis ini dapat diukur melalui indikator
kinerja utama yaitu :
1. Peraturan perundangan yang diselesaikan dengan target 1 Peraturan Menteri Perindustrian;
2. Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia dengan target 8 RSNI; dan
3. Jumlah regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib.
Capaian IKU dari Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif pada triwulan II tahun
2018 sebagai berikut :
Tabel 8 Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif
Sasaran
Strategis IKU (satuan) Target
Realisasi TW II
2018
Tersedianya
kebijakan
pembangunan
industri yang
efektif
1. Peraturan perundangan yang diselesaikan
(Permen)
2. Jumlah Rancangan Standar Nasional
Indonesia (RSNI)
3. Jumlah regulasi teknis pemberlakuan SNI,
ST dan/atau PTC secara wajib (Regulasi)
1
8
1
-
-
-
4. Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan
berkelanjutan
Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan
berkelanjutan dimaksudkan untuk menyediakan fasiltas dan pelayanan dalam rangka mendukung
daya saing industri. Sasaran strategis ini dapat diukur melalui indikator kinerja utama yaitu :
1. Produk industri tersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan target 100
sertifikat.
2. Infrastruktur kompetensi yang terbentuk.
Capaian IKU dari Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya
saing dan berkelanjutan pada triwulan II tahun 2018 sebagai berikut :
Tabel 9 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan
berkelanjutan
Sasaran Strategis IKU (satuan) Target Realisasi TW II
2018
Terselenggara nya
urusan pemerintahan
di bidang perindustrian
yang berdaya saing
dan berkelanjutan
1. Produk industri tersertifikasi
Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) (Seritifikat)
2. Infrastruktur kompentensi
yang terbentuk (SKKNI)
50
2
-
-
1.
Pada triwulan II kegiatan sertifikasi produk industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan
belum dapat dilaksanakan, karena sedang menuggu proses lelang.
3.3 Hambatan dan Kendala Pelaksanaan
Pada triwulan II terdapat hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan Direktorat
Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan yaitu Blokir anggaran
BAB IV
PENUTUP
Laporan pelaksanaan realiasasi Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Maritim, Alat
Transportasi, dan Alat Pertahanan untuk Triwulan II tahun 2018 memiliki sasaran keuangan sebesar 4,19 % dan
sasaran fisik sebesar 13,55 %, sedangkan realisasi keuangan sebesar 1,14 % dan realisasi fisik sebesar 6,77 %.
Nilai penyerapan anggaran yang rendah disebabkan adanya blokir anggaran sehingga menghambat
pelakasanaan kegiatan pada Triwulan II tahun 2018.
Laporan PP 39 triwulan II ini adalah laporan kegiatan dalam kurun waktu tiga semester pada tahun
anggarna 2018 yang menginformasikan pelaksanaan kegiatan baik dari sisi anggaran maupun fisik di Direktorat
Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan khususnya yang berkaitan dengan Kegiatan
penumbuhan dan pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan. Diharapkan
laporan ini mampu menjadi bahan pertimbangan dalam pelaksanaan kegiatan pada triwulan selanjutnya
sehingga target, realisasi anggaran dan fisik pada tahun anggaran selanjutnya dapat tercapai lebih optimal.
Demikian laporan ini disusun untuk dijadikan bahan evaluasi bagi Direktorat Industri Maritim, Alat
Transportasi, dan Alat Pertahanan terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan dan pencapaian keluaran (output).
LAMPIRAN