laporan pknm kelp.15 fix 10 jan 11.doc

44
LAPORAN PROGRAM KARYA NYATA MAHASISWA PEMBINAAN IBU DAN BALITA DESA SELOREJO DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEJADIAN DIARE DAN PENINGKATAN KESADARAN AKAN KEBERSIHAN Oleh: Ketua : Andrian Firdaus (0710710087) Anggota : 1. Fransiska Jaya (0710710085) 2. Rizqi Amalia (0710710086) 3. Toreni Yurista (0710710088) 4. Bagas Satrio U (0710710089) 5. Navkiran Singh (0710714029)

Upload: ehrria-winastyo

Post on 17-Feb-2015

51 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

LAPORAN

PROGRAM KARYA NYATA MAHASISWA

PEMBINAAN IBU DAN BALITA DESA SELOREJO DALAM UPAYA

PENCEGAHAN KEJADIAN DIARE DAN PENINGKATAN

KESADARAN AKAN KEBERSIHAN

Oleh:

Ketua : Andrian Firdaus (0710710087)

Anggota : 1. Fransiska Jaya (0710710085)

2. Rizqi Amalia (0710710086)

3. Toreni Yurista (0710710088)

4. Bagas Satrio U (0710710089)

5. Navkiran Singh (0710714029)

6. Noor Rasyidah (0710714030)

7. Putri Novia (0710720029)

8. Intan Nur K (0710720030)

9. Linggar Anugra (0710730030)

10.Karin Cindy (0710730031)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2010

Page 2: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

HALAMAN PENGESAHAN

Judul kegiatan :Pembinaan Ibu dan Balita Desa Selorejo dalam Upaya

Pencegahan Kejadian Diare dan Peningkatan Kesadaran

akan Kebersihan.

Ketua pelaksana

- Nama : Andrian Firdaus

- NIM : 0710710087

- Jurusan : Pendidikan Dokter

- No.HP : 085230807377

Anggota Pelaksana :

- Anggota 1 :Fransiska Jaya

- Anggota 2 :Risqi Amalia

- Anggota 3 :Toreni Yurista

- Anggota 4 :Bagas Satrio

- Anggota 5 :Navkiran Singh

- Anggota 6 :Noor Rasyidah

- Anggota 7 :Putri Novianti

- Anggota 8 :Intan Nur K

- Anggota 9 :Linggar Anugra

- Anggota 10 :Karin Cindy

Lokasi Kegiatan : Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang

Lama Kegiatan : 24 Oktober 2010 – 07 Januari 2010

Malang, 23 November 2010

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

dr. Taufiq Nur BudayaNIP. 19860829 20091 2 003

Ketua Pelaksana

Andrian Firdaus NIM. 0710710087

Menyetujui,

Ketua PKNM Fakultas kedokteran Universitas Brawijaya

dr. A. Chusnul Chuluq Ar, MPHNIP. 1951101 9198002 1 001

Page 3: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Data Umum Desa

Letak Geografis

Desa Selorejo merupakan salah satu desa di Kecamatan Dau, Kabupaten

Malang, Jawa Timur. Terdiri dari 2 dusun antara lain Dusun Krajan dan Dusun

Selokerto.

Luas tanah Desa Selorejo adalah 2402,976 Ha terdiri dari tanah:

Pemukiman umum : 39,8 Ha

Pertanian sawah : 5 Ha

Ladang/tegalan : 26,7 Ha

Perkebunan rakyat : 238.776 Ha

Hutan : 2068, 1 Ha

Bangunan : 24,6 Ha

Batas Wilayah Desa Selorejo sebagai berikut:

Sebelah utara : Desa Gadingkulon, Kecamatan Dau

Sebelah selatan : Desa Petungsewu, Kecamatan Dau

Sebelah barat : Hutan wilayah Kecamatan Dau

Sebelah timur : Desa Tegalweru, Kecamatan Dau

Dengan mengetahui perbatasan desa maka kita dapat mengetahui wilayah

kerja dan membandingkan perkembangan Desa Selorejo dengan desa lain.

Data orbitasi atau jarak desa dengan pusat pemerintahan adalah sebagai

berikut :

Jarak ke Ibu Kota Kecamatan terdekat = 7 Km

Lama tempuh ke Ibu Kota Kecamatan terdekat = 15 Menit

Jarak ke Ibu Kota Kabupaten / Kota terdekat = 17

Km

Lama tempuh ke Ibu Kota Kabupaten / Kota terdekat = 30 Menit

Data orbitasi diperlukan untuk mengetahui kemudahan akses desa terhadap

pelayanan kesehatan dan akses terhadap bahan makanan yang berdampak pada

Page 4: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

persediaan pangan.

Sedangkan kondisi geografis Desa Selorejo dapat dilihat pada keterangan

berikut :

Bentang Lahan (Topografi) = perbukitan / pegunungan

Luas bentang lahan = 333,276 Ha

Kesuburan tanah = subur seluas 230,5 Ha

= sangat subur seluas 39,97 Ha

Curah hujan = 1100 mm/tahun

Tinggi tempat dari permukaan laut = 800 – 1200 meter

Potensi irigasi = sungai 2 buah

= mata air 3 buah

Prasarana irigasi = dam/bendungan 2 buah dalam keadaan baik

= saluran primer 2 buah

= saluran sekunder 4 buah dan 2 buah yang rusak

= saluran tersier 25 buah dalam keadaan rusak

Dengan mengetahui kondisi geografis maka kita dapat memperkirakan

intervensi seperti jenis tanaman apakah yang dapat dibudidayakan di Desa

Selorejo sehingga meningkatkan pendapatan penduduk desa.

Data Kependudukan (Demografi)

Jumlah penduduk : 3322 jiwa

Jumlah perempuan : 1668 orang

Jumlah laki – laki : 1654 orang

Jumlah kepala keluarga : 1005 KK

Jumlah RT : 124 RT

Tabel 3.6 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

No Golongan Umur Jumlah (orang)

1. Bayi (0-12 bulan) 79

2. Anak Balita (1-5 tahun) 256

3. Anak Usia Sekolah (6-12 tahun) 335

4. Remaja (13-17 tahun) 241

5. Dewasa Muda (18-30 tahun) 792

6. Dewasa Tua (31-50 tahun) 1172

Page 5: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

7. Lansia (>50 tahun) 408

Jumlah 3322

Berdasarkan hasil wawancara dengan tokoh masyarakat, diketahui bahwa

dua masalah kesehatan dengan angka kejadian tertinggi adalah masalah kesehatan

yang dapat menyebabkan diare, infeksi saluran nafas atas (ISPA), hipertensi, dan

myalgia. Berdasarkan data profil desa, morbiditasi diare menunjukkan angka

78,5% dan mengalami kenaikan tiap tahunnya dibandingkan ISPA yaitu 36%.

Bahkan gangguan kesehatan maupun penyakit yang terkait dengan diare seperti

gangguan gizi dan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) mengalami kenaikan.

Penyebab dari diare itu antara lain karena alergi, memakan makanan yang kurang

bersih, dan kurangnya menjaga kebersihan diri seperti cuci tangan.

URGENCY KETERANGAN1 : 2 = 11 : 3 = 11 : 4 = 12 : 3 = 22 : 4 = 23 : 4 = 3

1 = 32 = 23 = 14 = 0

SERIOUSNESS KETERANGAN1 : 2 = 11 : 3 = 31 : 4 = 12 : 3 = 32 : 4 = 23 : 4 = 3

1 = 22 = 23 = 24 = 0

GROWTH KETERANGAN1 : 2 = 11 : 3 = 11 : 4 = 12 : 3 = 22 : 4 = 23 : 4 = 4

1 = 32 = 23 = 04 = 1

Keterangan:

1 = Diare

2 = Hipertensi

3 = Myalgia

4 = ISPA

Page 6: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

Dari hasil analisis USG

NO MASALAH U S G TOTAL1 DIARE 3 2 3 82 HIPERTENSI 2 2 2 63 MYALGIA 1 2 0 34 ISPA 0 0 1 1

Angka kejadian diare kadang kurang diperhatikan oleh masyarakat atau

tenaga kesehatan yang ada di Desa Selorejo. Ditambah dengan fakta bahwa

sebagian besar mata pencaharian penduduk adalah petani dan buruh tani, serta

status ekonomi masyarakat yang secara umum adalah rendah sehingga

berpengaruh kepada tingkat pendidikan dan akses terhadap informasi kesehatan

khususnya mengenai diare dan bahayanya, maka tentu dibutuhkan suatu intervensi

dalam rangka pelayanan masyarakat terutama di bidang kesehatan.

1.2 Perumusan Masalah

Apakah intervensi tepat sasaran yang harus dilakukan berkaitan dengan

tingginya angka prevalensi Diare pada Siswa Siswi TK Dharma Wanita Persatuan

dan RA Ash-Sholichin beserta ibunya?

1.3 Tujuan Kegiatan

Menurunkan angka kejadian diare para siswa TK Dharma Wanita

Persatuan dan RA Ash-Sholichin karena alergi, memakan makanan yang kurang

bersih, dan kurangnya menjaga kebersihan diri seperti cuci tangan.

1.4 Manfaat Kegiatan

Output :

Menambah pengetahuan dan pelatihan tentang tatacara menggosok gigi

yang baik dan benar

Menambah pengetahuan dan pelatihan tentang tatacara mencuci tangan

yang baik dan benar

Menambah pengetahuan dan pelatihan dalam pemberian makanan sehat

Outcome :

Menurunkan prevalansi diare

Page 7: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

Meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dengan perbaikan perilaku

hidup bersih dan sehat.

Page 8: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kesehatan

2.1.1 Definisi Kesehatan

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Siti,

2000). Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan

gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau

perawatan termasuk kehamilan dan persalinan (YLBHI, 2006).

Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak

secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan

berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang mempengaruhi kesehatan

pribadinya dan orang lain (George, dkk., 2003). Definisi yang bahkan lebih

sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya yang menulis bahwa

pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar yang dirancang untuk

mempermudah adaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan

(George, dkk., 2003).

Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia

tidak mampu mendapat jaminan kesehatan dari lembaga atau perusahaan di

bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek (Rudi,

2004). Golongan masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan' dalam hal jaminan

kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil dan pedagang (Rudi,

2004). Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung

dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok

manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri

(Sulastomo, 2000).

2.1.2 Tujuan Pembangunan Kesehatan

Untuk jangka panjang pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk

tercapainya tujuan utama sebagai berikut :

Page 9: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

1. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri

dalam bidang kesehatan.

2. Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.

3. Peningkatan status gizi masyarakat.

4. Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).

5. Pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan makin diterimanya norma

keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera (Suprihatin, 1993).

2.1.3 Kesadaran akan Kesehatan

Tujuan program Idonesia Sehat adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang optimal. Salah satu indikator keberhasilan program adalah

penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat serta

memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan dan fasilitas kesehatan yang

bermutu (Menkokesra, 2006).

Faktor kesehatan lingkungan meliputi kebersihan (termasuk pengelolaan

sampah), tersedianya udara yang sehat, dukungan tumbuhan penyegar, dan

sebagainya. Kesadaran masyarakat menjaga kesehatan diri dan lingkungan masih

rendah. Rendahnya kesadaran itu, karena berbagai faktor, diantaranya faktor

ekonomi dan ketidaktahuan bagaimana cara hidup sehat (Menkokesra, 2006).

Menkes menjelaskan hal ini terlihat berdasarkan riset kesehatan dasar

(riskesdas) tahun 2007, rumah tangga yang tidak menggunakan fasilitas buang air

besar sebesar 24,8 persen, tidak memiliki saluran pembuangan air limbah sebesar

32,5 persen. Walaupun kenyataannya seperti itu, terlihat ada kecendrungan positif

kearah pencapaian peningkatan lingkungan sehat, seperti rumah tangga yang

mempunyai akses air bersih 57,7 persen dan rumah tangga mempunyai akses

sanitasi yang baik sebesar 63,3 persen. Untuk mendorong masyarakat tentang

kesadaran hidup sehat, maka harus ada solusi. Maka dari itu kita harus menjaga,

merawat dan memperbaiki lingkungan di sekitar kita (Menkokesra, 2006).

Page 10: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

2.2 Diare

Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam

satu hari dan biasanya berlangsung selama 2 hari atau lebih (USAID, 2007).

Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan dunia terutama

di negara berkembang. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka

kesakitan dan kematian akibat diare. WHO memperkirakan 4 milyar kasus terjadi

di dunia pada tahun 2000 dan 2,2 juta diantaranya meninggal (Adisasmito, 2007).

Penyakit diare sering menyerang bayi dan balita, bila tidak diatasi lebih

lanjut akan menyebabkan dehidrasi yang mengakibatkan kematian. Data terakhir

dari Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa diare menjadi penyakit

pembunuh kedua bayi di bawah lima tahun (balita) di Indonesia setelah radang

paru atau pneumonia. Banyak faktor resiko yang diduga menyebabkan terjadinya

penyakit diare pada bayi dan balita di Indonesia. Salah satu faktor risiko yang

sering diteliti adalah faktor lingkungan yang meliputi sarana air bersih (SAB),

sanitasi, jamban, saluran pembuangan air limbah (SPAL), kualitas bakterologis

air, dan kondisi rumah (Adisasmito, 2007).

Diare dapat juga merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose,

lactose), memakan makanan yang asam, pedas,atau bersantan secara berlebihan,

dan kelebihan vitamin C dan biasanya disertai sakit perut, dan seringkali mual dan

muntah. Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus

besar. Sebagai bagian dari proses digestasi, atau karena masukan cairan, makanan

tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang dicerna

terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar menyerap air,

meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus

besar rusak / radang, penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang

berair (Caldarella, 2005)

Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga

seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan

makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari

infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun

untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi

yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan (Caldarella, 2005).

Page 11: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri,

kolera atau botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti

penyakit Crohn. Meskipun penderita apendisitis umumnya tidak mengalami diare,

diare menjadi gejala umum radang usus buntu. Diare juga dapat disebabkan oleh

konsumsi alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup

makan (Caldarella, 2005).

Diare mudah dicegah antara lain dengan cara (Medicastore,2006):

Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting yaitu

sebelum makan, setelah buang air besar, sebelum memegang bayi, setelah

membersihkan anak dari BAB, dan sebelum menyiapkan makanan.

Makanan Sehat

Makanan dapat terkontaminasi oleh penyebab diare pada tahap produksi

dan persiapan, dan penyimpanan. Masaklah makanan dengan benar,

pisahkan makanan yang telah dimasak dan yang belum dimasak, pisakan

pula makanan yang telah dicuci bersih dan yang belum dicuci, dan jaga

makanan dari serangga seperti lalat.

Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan

cara merebus, pemanasan dengan sinar matahari atau proses klorinasi.

Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga

(lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain).

Buang air besar dan air kecil pada tempatnya

Page 12: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

BAB III

KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

Kerangka Pemecahan Masalah

Ket. Gambar : : Faktor penentu kesehatan menurut LaLonde

: Komponen Primary Prevention yang akan kita lakukan di lapangan

: Komponen Prevention yang tidak kita lakukan di lapangan

Ada berbagai macam faktor penyebab diare, 4 faktor yang terpenting

menurut teori LaLonde, adalah kebersihan diri meliputi higienitas diri seperti cuci

tangan, mandi, dan gosok gigi; daya tahan tubuh; kebersihan lingkungan meliputi

makanan yang dimakan sehari-hari, kebersihan tempat tinggal, dan lain-lain serta

sarana kesehatan yang memadai seperti adanya puskesmas, dokter, dan rumah

sakit. Apabila terdapat salah satu faktor yang kurang terpenuhi, maka dapat

meningkatkan resiko terjadinya suatu penyakit salah satunya adalah diare. Untuk

pencegahannya terdiri dari pencegahan primer, yaitu deteksi dini penyakit, lalu

terapi diare itu sendiri, dan rehidrasi.

Page 13: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

Pada kegiatan kali ini, selain menekankan pada terapi diare, juga

dilakukan kegiatan upaya pencegahan diare seperti penyuluhan cara memilih

jajanan yang sehat, cara mengolah bahan makanan yang sehat, sarapan dan cara

memilih saos tomat sehat pada warga desa, khususnya ibu-ibu, dimana kegiatan

ini ditujukan untuk lebih meningkatkan pengetahuan ibu-ibu tentang pentingnya

menjaga kebersihan, karena itu merupakan salah satu faktor yang paling penting.

Demikian juga dengan kegiatan demo gosok gigi dan cuci tangan yang

benar yang diajarkan langsung pada para siswa, hal ini ditujukan untuk

meningkatkan kesadaran dan pengetahuan para siswa tentang pentingnya cuci

tangan dan gosok gigi setiap hari guna menerapkan secara langsung budaya hidup

bersih dan sehat dan secara tidak langsung dapat mencegah timbulnya berbagai

penyakit, yang salah satunya adalah diare.

Page 14: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

BAB IV

METODE KEGIATAN

4.1 Waktu Kegiatan

Kegiatan PKNM secara keseluruhan dilaksanakan selama 9 hari pada

bulan Oktober sampai Desember tahun 2010. Kegiatan PKNM dimulai pada

tanggal 23 Oktober hingga tanggal 07 Januari 2010. Sedangkan kegiatan

lapangan dilaksanakan pada tanggal 13 November sampai 11 Desember 2010

pada hari sabtu.

4.2 Lokasi Kegiatan

Kegiatan PKNM dilaksanakan di RA Ash Sholichin dan TK Dharma

Wanita Persatuan Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang.

4.3 Sasaran Kegiatan

Sasaran kegiatan PKNM ini adalah anak usia pra sekolah (taman kanak-

kanan) juga para wali murid yang ada di RA Ash Sholichin dan TK Dharma

Wanita Persatuan di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang.

4.4 Metode Kegiatan

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah :

a. Community Empowering (pemberdayaan masyarakat), yaitu dengan

melibatkan sasaran (masyarakat usia dewasa tua dan lansia) untuk aktif

dalam kegiatan ini dan memberi kesempatan kepada sasaran untuk

melakukan kegiatan lanjutan. Misalnya ; menerapkan cuci tangan dan

makan makanan yang sehat dapat mengurangi resiko timbulnya diare serta

kesadaran akan kebersihan.

b. Community Services (pelayanan masyarakat), yaitu dengan memberikan

pelayanan kepada sasaran. Misalnya ; dengan melakukan diskusi/tanya

jawab dengan sasaran serta pembagian susu.

Page 15: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

c. Community Relation (penyebarluasan kepada masyarakat), yaitu dengan

memberikan informasi kepada sasaran. Misalnya ; penyuluhan, leafet

makanan sehat.

Page 16: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

BAB V

RANCANGAN EVALUASI

Dari seluruh kegiatan yang dilakukan, maka kriteria hasil yang diharapkan

meliputi:

Keikutsertaan para siswa TK Dharma Wanita Persatuan dan RA Ash-

Sholichin pada kegiatan pelatihan cuci tangan yang benar, lebih dari

80% siswa yang ada di TK tersebut

Semua siswa yang hadir di TK Dharma Wanita Persatuan dan RA

Ash-Sholichin dapat memperagakan cara mencuci tangan dengan

benar sesuai dengan materi yang diberikan.

Keikutsertaan para siswa TK Dharma Wanita Persatuan dan RA Ash-

Sholichin pada kegiatan gosok gigi bersama, lebih dari 80% siswa

yang ada di TK tersebut.

Semua siswa yang hadir di TK Dharma Wanita Persatuan dan RA

Ash-Sholichin dapat memperagakan cara menggosok gigi dengan

benar sesuai dengan materi yang diberikan.

Semua siswa yang hadir di TK Dharma Wanita Persatuan dan RA

Ash-Sholichin serta balita yang belum bersekolah yang hadir pada

penimbangan rutin desa mendapatkan Susu

Keikutsertaan ibu-ibu pada kegiatan penyuluhan tentang makanan

sehat, lebih dari 20 orang.

Page 17: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

BAB VI

JADWAL PELAKSANAAN

Kegiatan PKNM secara keseluruhan dilaksanakan selama 8 hari pada

bulan Oktober sampai January tahun 2011. Rincian kegiatan PKNM adalah

sebagai berikut:

Tanggal Kegiatan Target Peserta Indikator

23 Oktober 2010 - Survey Lapangan Kades, Bidan, Guru TK Mendapatkan data dari

desa Selorejo terkait

masalah kesehatan

30 Oktober 2010 - Pembuatan TOR dan

Proposal

7 November 2010 - Penimbangan berat

badan (kegiatan desa

rutin)

- Pembagian susu

Balita yang belum

masuk TK

Smua balita yang hadir

mendapatkan Susu

13 November 2010 Pelatihan tentang Cuci

Tangan yang Benar

Gosok Gigi Bersama

Pembagian Susu

Seluruh Siswa TK

Dharma Wanita

Persatuan

-Siswa yang hadir lebih

dari 80%

-Semua siswa TK

mampu melakukan cuci

tangan dengan benar.

-Semua siswa TK

mampu melakukan gosok

gigi dengan benar

13 November 2010 Penyuluhan Tentang

Makanan Sehat

Seluruh Orang tua

Siswa TK Dharma

Wanita Persatuan

-Orang tua Siswa yang

hadir lebih dari 20 orang

27 November 2010 Pelatihan tentang Cuci

Tangan yang Benar

Gosok Gigi Bersama

Pembagian Susu

Seluruh Siswa RA Ash-

Sholichin

-Siswa yang hadir lebih

dari 80%

-Semua siswa TK

mampu melakukan cuci

Page 18: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

Pembagian snack sehat tangan dengan benar.

-Semua siswa TK

mampu melakukan gosok

gigi dengan benar

27 November 2010 Penyuluhan Tentang

Makanan Sehat

Seluruh Orang tua

Siswa RA Ash

Sholichin

-Orang tua Siswa yang

hadir lebih dari 20 orang

23-24 Desember

2010

Pembuatan Laporan

Hasil Kegiatan

7 Januari 2011 - Presentasi Laporan

Kegiatan

Page 19: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

BAB VII

HASIL DAN PEMBAHASAN

Secara garis besar, kegiatan PKNM yang dilakukan di Desa Selorejo

selama periode 23 Oktober – 18 Desember 2010 adalah sebagai berikut :

1. Pelatihan cuci tangan yang baik dan benar

2. Gosok Gigi Bersama

3. Penyuluhan tentang makanan sehat

7.1 Pelatihan cuci tangan yang baik dan benar

7.1.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu dan tempat:

Sabtu, 13 November 2010 di TK Dharma Wanita Persatuan

Sabtu, 27 November 2010 di RA Ash-sholichin

7.1.2 Peserta

Peserta kegiatan penyuluhan Gosok Gigi Bersama adalah masyarakat usia

balita yang bersekolah di TK Dharma Wanita dan RA Ash-Sholichin Selorejo

dengan total peserta 116 anak.

7.1.3 Sasaran/ Target Kegiatan

Masyarakat usia balita yang bersekolah di TK Dharma Wanita sebanyak

60 anak dan RA Ash-Sholichin Selorejo sebanyak 56 anak sehingga total

peserta sebanyak 116 anak.

7.1.4 Tujuan Kegiatan

1. Meningkatkan pengetahuan siswa siswi TK dan RA Desa Selorejo

mengenai cara menjaga kebersihan diri.

2. Meningkatkan pengetahuan siswa siswi TK dan RA Desa Selorejo

mengenai tata cara mencuci tangan yang benar.

7.1.5 Jadwal Kegiatan Rinci

08.00 – 08.30 : Perkenalan diri serta tanya jawab

Page 20: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

08.30 – 09.00 : Penyuluhan tentang kebersihan

09.00 – 09.30 : Melakukan kegiatan mencuci tangan bersama

dengan peserta

7.1.6 Pencapaian Hasil

Pada kegiatan ini terlihat adanya interaksi, antusiasme, dan keaktifan

peserta dalam melakukan kegiatan mencuci tangan. Peserta yang datang

adalah 115 orang. Dengan antusiasme yang terlihat dari peserta yang hadir,

sangat disayangkan penyampaian informasi masih kurang efektif karena

timbulnya kesulitan dalam mengatur ketenangan di dalam kelas. Selain itu,

juga timbul kendala lain ketika mencuci tangan yaitu kesulitan mengatur

ketertiban siswa, dan juga masalah kurangnya keberanian siswa dalam

menjawab pertanyaan yang diajukan.

7.1.7 Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Pelatihan cuci tangan yang baik dan benar dilaksanakan sesuai

jadwal yang sudah disepakati dengan pihak desa, bidan setempat, dan pihak

kepala sekolah yang bersangkutan.

Situasi pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan berjalan lancar dan sukses, dengan antusiasme

siswa yang terlihat dari keaktifan siswa dalam praktek.

Analisis SWOT

Kelebihan (Strengh) Kelemahan (Weakness)

Dukungan dari pihak desa dan

kepala sekolah terhadap

kegiatan mencuci tangan yang

benar.

Peserta yang sangat antusias

dan ada yang diantaranya yang

kooperatif.

Peserta sulit diatur selama

proses kegiatan

Peserta kurang memberikan

pendapat apabila ditanya untuk

proses evaluasi

Peluang (Opportunity) Hambatan (Threat)

Antusiasme peserta kegiatan Kegaduhan peserta anak-anak

Page 21: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

dalam mengikuti kegiatan

Dukungan dari pihak ibu-ibu

dan guru peserta yang

memberikan dorongan untuk

berpartisipasi kepada para

peserta selama proses kegiatan

sehingga waktu penyuluhan

semakin lama (kurang efektif).

Kurangnya bak cuci tangan di

sekolah untuk mengakomodasi

jumlah peserta yang banyak

7.1.8 Analisis Tingkat Keberhasilan Kegiatan

Kegiatan Pelatihan cuci tangan yang baik dan benar dapat dikatakan

berhasil, mengingat angka kehadiran peserta yang cukup tinggi dan

peningkatan pemahaman tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar

ditandai dengan feedback yang menyatakan bahwa peserta mengerti tentang

pelakuan mencuci tangan yang benar serta pengertian tentang tujuan dan

kapan mereka harus mencuci tangan.

Faktor-faktor keberhasilan Kegiatan:

1. Partisipasi peserta kegiatan

2. Antusiasme yang tinggi

3. Kerjasama teman-teman yang kompak dan reaktif

7.1.9 Pelajaran yang dapat diambil dari Kegiatan ini

1. Faktor gaya hidup anggota keluarga peserta sangat mempengaruhi pola

pemikiran peserta tentang kebiasaan mencuci tangan.

2. Edukasi tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar pada usia

yang muda sangat penting agar dapat dijadikan sebagai suatu kebiasaan

yang sehat sampai ke usia dewasa.

3. Pemahaman yang benar mengenai tujuan, keuntungan mencuci tangan

yang baik dan benarserta kapan kebiasaan ini harus dilaksanakan akan

berdampak secara signifikan terhadap kualitas kesehatan maupun angka

prevalensi penyakit yang dapat ditularkan melalui kebiasaan hygienitas

yang rendah.

Page 22: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

4. Sangat penting untuk selalu mengingat kemungkinan kendala bahasa

dan kemampuan tingkat pemahaman peserta dalam suatu proses

penyampaian informasi.

7.2 Gosok Gigi Bersama

7.2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu dan tempat:

Sabtu, 13 November 2010 di TK Dharma Wanita Persatuan

Sabtu, 27 November 2010 di RA Ash-sholichin

7.2.2 Peserta

Peserta kegiatan penyuluhan Gosok Gigi Bersama adalah masyarakat usia

balita yang bersekolah di TK Dharma Wanita dan RA Ash-Sholichin Selorejo

dengan total peserta 116 anak.

7.2.3 Sasaran/ Target Kegiatan

Masyarakat usia balita yang bersekolah di TK Dharma Wanita sebanyak

60 anak dan RA Ash-Sholichin Selorejo sebanyak 56 anak sehingga total

peserta sebanyak 116 anak.

7.2.4 Tujuan Kegiatan

1. Meningkatkan pengetahuan balita khususnya para siswa TK Dharma

Wanita dan RA Ash-Sholichin Selorejo akan keuntungan menggosok gigi

dan akibat apabila mengabaikannya.

2. Meningkatkan pengetahuan balita khususnya para siswa TK Dharma

Wanita dan RA Ash-Sholichin Selorejo Desa selorejo mengenai cara

menggosok gigi yang baik dan benar

3. Menumbuhkan kebiasaan yang baik kepada generasi masyarakat Desa

Selorejo untuk selalu menjaga kebersihan khususnya kebersihan mulut dan

gigi

Page 23: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

7.2.5 Jadwal Kegiatan Rinci

09.00 – 09.05 : Pembukaan dan pengenalan

09.06 – 09.20 : Penyuluhan tentang Gosok Gigi

09.21 – 09.30 : Tanya jawab dan pembagian sikat gigi

09.31 – 09.50 : Peragaan dan Sikat Gigi bersama

09.51 – 10.00 : Penutup

7.2.6 Pencapaian Hasil

Pada kegiatan ini terlihat adanya interaksi, antusiasme, dan keaktifan

peserta dalam berdiskusi. Peserta yang datang dan sesuai dengan absensi kelas

adalah 59 orang di TK Dharma Wanita dan 56 orang di RA Ash-Sholichin.

Dengan antusiasme yang terlihat dari peserta yang hadir, sangat disayangkan

penyampaian informasi masih kurang efektif karena peserta masih usia dini

dan ditakutkan penyerapan informasi masih belum terlalu baik.

7.2.7 Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Penyuluhan Gosok Gigi Bersama ini dilaksanakan sesuai

jadwal yang sudah disepakati dengan pihak desa dan guru sekolah.

Situasi pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan berjalan lancar dan sukses, dengan antusiasme

masyarakat yang terlihat dari keaktifan peserta dalam praktek.

Analisis SWOT

Kelebihan (Strengh) Kelemahan (Weakness)

Kebebasan dan dukungan

dari pihak desa dan guru

sekolah terhadap kegiatan

penyuluhan Gosok Gigi

Bersama

Sasaran kegiatan yang

sangat antusias dan

kooperatif.

Target adalah anak usia

balita yang kemungkinan

penyerapan atas materi

masih belum terlalu baik

Peluang (Opportunity) Hambatan (Threat)

Page 24: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

Antusiasme sasaran kegiatan

dalam mengikuti kegiatan

Rasa kekeluargaan yang

tinggi dari masyarakat desa

Tim lain yang reaktif

sehingga membantu tanpa

diminta

Kegaduhan peserta anak-

anak sehingga waktu

penyuluhan semakin lama

(kurang efektif).

7.2.8 Analisis Tingkat Keberhasilan Kegiatan

Kegiatan penyuluhan Gosok Gigi Bersama dapat dikatakan berhasil,

mengingat angka kehadiran peserta yang cukup tinggi dan peningkatan

pemahaman tentang gosok gigi ditandai dengan feedback berupa ketrampilan

anak-anak menggosok gigi yang menyatakan bahwa peserta sudah lumayan

mengerti tentang materi penyuluhan.

Faktor-faktor keberhasilan Kegiatan:

1. Partisipasi peserta besar

2. Antusiasme yang tinggi

3. Kemampuan target untuk mempraktekkan Gosok gigi dengan baik dan

benar.

7.2.9 Pelajaran yang dapat diambil dari Kegiatan ini

1. Faktor gaya hidup dalam higienitas sangat mempengaruhi kesehatan mulut

dan gigi.

2. Pengetahuan masyarakat tentang cara menggosok gigi yang baik dan benar

akan berpengaruh dalam perubahan pola hidup akan berdampak secara

signifikan terhadap kualitas hidup maupun angka prevalensi penyakit.

3. Sangat penting untuk selalu mengingat kemungkinan kendala bahasa dan

kemampuan penyampaian informasi. Terutama apabila target kegiatan

adalah anak usia balita.

Page 25: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

7.3 Penyuluhan tentang Makanan Sehat

7.3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu dan tempat:

Minggu, 7 November 2010 di Balai Desa Selorejo

Sabtu, 13 November 2010 di TK Dharma Wanita Selorejo

Sabtu, 27 November 2010 di Raudhatul Athfal Ash-Sholichin Selorejo

7.3.2 Peserta

Peserta kegiatan penyuluhan makanan sehat adalah ibu atau wali murid

dari siswa-siswi TK Dharma Wanita Persatuan dan RA Ash Sholichin serta orang

tua balita yang belum bersekolah yang berasal dari desa Selorejo.

7.3.3 Sasaran/ Target Kegiatan

Masyarakat usia dewasa tua khususnya ibu-ibu Desa Selorejo dengan

jumlah total 80 orang.

7.3.4 Tujuan Kegiatan

1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya ibu-ibu warga Desa

Selorejo akan pentingnya sarapan buat anak-anak.

2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya ibu-ibu warga Desa

Selorejo mengenai cara memilih jajanan yang sehat.

3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya ibu-ibu warga Desa

Selorejo mengenai demo cara memilih saos yang sehat.

4. Meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya ibu-ibu warga Desa

Selorejo mengenai cara pengolahan bahan makanan yang benar.

5. Meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya ibu-ibu warga Desa

Selorejo mengenai cara penyimpanan dan penggunaan garam beryodium

yang benar.

6. Memberikan upaya peningkatan ketahanan tubuh dengan pemberian susu

sebagai contoh makanan sehat bagi masyarakat.

Page 26: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

7.3.5 Jadwal Kegiatan Rinci

08.30 – 08.45 Pembukaan dan perkenalan

08.45 – 08.55 Penyuluhan sarapan

08.55 – 09.05 Penyuluhan jajanan sehat dan demo cara memilih saos yang sehat

09.05 – 09.15 Penyuluhan cara mengolah bahan makanan yang benar

09.15 – 09.25 Penyuluhan cara penyimpanan dan penggunaan garam beryodium

yang benar

09.25 – 09.30 Tanya jawab

09.30 – 09.35 Penutupan & Pembagian Susu

7.3.6 Pencapaian Hasil

Pada kegiatan ini terlihat adanya interaksi, antusiasme, dan keaktifan

peserta dalam berdiskusi. Peserta yang datang adalah sebanyak 17 orang di Balai

Desa Selorojo, 21 orang di TK Dharma Wanita, dan 23 orang di RA

AshSholichin. Dengan antusiasme yang terlihat dari peserta yang hadir, sangat

disayangkan penyampaian informasi masih kurang efektif karena timbulnya

kesulitan dalam penggunaan bahasa (Bahasa Jawa). Selain itu, juga timbul

kendala lain dalam penyampaian informasi.

7.3.7 Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan penyuluhan makanan sehat dilaksanakan sesuai jadwal yang

sudah disepakati dengan pihak desa yaitu di Balai Desa Selorejo, TK Dharma

Wanita Persatuan dan RA Ash Sholichin.

• Situasi pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan berjalan lancar dan sukses, dengan antusiasme

masyarakat yang terlihat dari angka kehadiran.

• Analisis SWOT

Kelebihan (Strengh)

Kebebasan dan dukungan dari pihak

desa terhadap kegiatan penyuluhan

makanan sehat.

Sasaran kegiatan yang sangat

Kelemahan (Weakness)

Kemampuan berbahasa Jawa

penyelenggara yang masih kurang.

Page 27: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

antusias dan kooperatif.

Peluang (Opportunity)

Antusiasme sasaran kegiatan dalam

mengikuti kegiatan

Rasa kekeluargaan yang tinggi dari

masyarakat desa

Hambatan (Threat)

Kegaduhan anak-anak peserta

sehingga waktu penyuluhan

semakin lama (kurang efektif).

Pola pikir masyarakat yang salah

tentang sarapan, jajanan sehat dan

penggunaan garam beryodium.

7.3.8 Analisis Tingkat Keberhasilan Kegiatan

Kegiatan penyuluhan makanan sehat dapat dikatakan berhasil, mengingat

angka kehadiran peserta yang cukup tinggi dan peningkatan pemahaman tentang

makanan sehat ditandai dengan feedback yang menyatakan bahwa peserta

mengerti tentang materi penyuluhan. Selain itu, dengan melihat antusisme peserta

yang bertanya sebanyak kurang lebih 20 % dari keseluruhan peserta, maka

kegiatan ini dikatakan berhasil

Faktor-faktor keberhasilan Kegiatan:

1. Partisipasi warga besar

2. Antusiasme yang tinggi

7.3.9 Pelajaran yang dapat diambil dari Kegiatan ini

1. Faktor gaya hidup sangat mempengaruhi sarapan dan jajanan sehat

2. Pemahaman yang benar mengenai pentingnya sarapan, gizi yang baik dalam

susu dan cara pemilihan jajanan sehat serta penggunaan garam beryodium

dalam merubah pola hidup akan berdampak secara signifikan terhadap

kualitas hidup maupun angka prevalensi penyakit.

3. Sangat penting untuk selalu mengingat kemungkinan kendala bahasa dalam

suatu proses penyampaian informasi.

Page 28: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

BAB VIII

PENUTUP

8.1 Kesimpulan

Jumlah sasaran yang mengikuti kegiatan tercapai, yaitu:

115 orang untuk mengikuti cuci tangan dan sikat gigi.

61 orang untuk mengikuti penyuluhan urtikaria dan makanan sehat.

Kegiatan dapat dikatakan berhasil karena lebih dari 50% rangkaian kegiatan

yang diadakan diikuti oleh sasaran sesuai dengan target yang ingin dicapai.

8.2 Saran

1. Perlu sosialisasi lebih lanjut mengenai makanan yang sehat dan pencegahan

diare kepada warga.

2. Perlu belajar Bahasa Jawa agar dalam penyampaian penyuluhan lebih dapat

dimengerti masyarakat

3. Perlu dilatih kembali kamampuan manajemen bagi mahasiswa demi

kelancaran interfensi kesehatan

Page 29: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

BAB IX

REKAPITULASI PENGGUNAAN DANA

9.1 Pemasukan

Swasembada kelompok : Rp. 1.153.100

9.2 Pengeluaran

NO.URAIAN

KEBUTUHANJUMLAH

HARGA SATUAN

TOTAL ANGGARAN

1 Penyuluhan Diare dan Cuci Tangan yang Benar

a.  Cetak Poster 2 Rp 12.000 Rp 24.000 b.  Sabun Cuci Tangan 3 Rp 6.100 Rp 18.300

c.  Handuk Kecil 4 Rp 3.000 Rp 12.000

d.  Handuk Wastafel 2 Rp 11.000 Rp 22.000

 2 Penyuluhan Makanan Sehat

a. Cetak Poster 4 Rp 12.000 Rp 48.000

b. Contoh Bahan Makanan

Rp 10.000 Rp 10.000

3 Gosok Gigi Bersama

a.  Sikat Gigi 120 Rp 2.000 Rp 240.000

b. `Pasta Gigi 4 Rp 3.200 Rp 12.800

c.  Model gigi 2 Rp 98.000 Rp 196.000

4 Pembagian Susu Sehat dan Biskuit

a.  Susu 200 Rp 1.800 Rp 360.000

b.  Biskuit 200 Rp 500 Rp 100.000

5   

Pembuatan Proposal dan Laporan

a. Biaya Internet   Rp 15.000

b. Biaya Cetak   Rp 20.000

c. Biaya Fotokopi   Rp 25.000

6 Lain-lain   Rp 50.000

JUMLAH TOTAL Rp 1.153.100

Page 30: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, 2007. Faktor Resiko Diare pada Bayi dan Balita di Indonesia: Systematic Review Penelitian Akademik Bidang Kesehatan Masyarakat. http://journal.ui.ac.id/upload/artikel/01_Wiku%20AS_FAKTOR%20RISIKO%20DIARE_Revisi.PDF . Diakses tanggal 24 Desember 2010. Jam 00:36

Caldarella, M. Visceral Sensitivity and Symptoms in Patients with Constipation- or Diarrhea-predominant Irritable Bowel Syndrome (IBS). The American Journal of Gastroenterology, Volume 100 Issue 2 Page 383 - February 2005.

George, Pickett & John J. Hanlon.2003. "Kesehatan Masyararat Administrasi dan praktik", EGC, 9794488054, 9789794488058.

Medicastore, 2006. Diare Pada Bayi dan Anak. http://medicastore.com/artikel/261/Diare_pada_Bayi_dan_Anak.html. Diakses tanggal 16 April 2010. Jam 14.00.

Menkokesra. 2006. Kesadaran akan Pentingnya Kesehatan. http://www.menkokesra.go.id/content/view/13599/39/. Diakses tanggal 23 Desember 2010.

Pilians, Peter Ian. Clinical Perspectives in Drug Safety and Adverse Drug Reactions. http://www.medscape.com/viewarticle/583670. Diakses tanggal 23 Desember 2010.

Reducing and Preventing Adverse Drug Events To Decrease Hospital Costs. http://www.ahrq.gov/qual/aderia/aderia.htm. Diakses tanggal 23 Desember 2010.

Rudy, Pontoh, 2004"Janji-janji dan komitmen SBY-JK: menabur kata, menanti bukti", Gramedia Pustaka Utama, 9792221026, 9789792221022.

Siti, Nafsiah. 2000. "Prof. Hembing pemenang the Star of Asia Award: pertama di Asia ketiga di dunia", Gema Insani , 979915703X, 9789799157034.

Sulastomo. 2000. "Manajemen kesehatan", Gramedia Pustaka Utama, , 9796559552, 9789796559558.

Page 31: LAPORAN PKNM KELP.15 FIX 10 Jan 11.doc

Suprihatin, Guhardja. 1993. BPK Gunung Mulia, PT, Institut Pertanian Bogor. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, "Pengembangan sumber daya keluarga: bahan pengajaran", BPK Gunung Mulia, , 9794150142, 9789794150146.

USAID, 2007. Diare. http://www.esp.or.id/handwashing/media/diare.pdf. Diakses tanggal 24 Desember 2010. Jam 00:36

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia. 2006. "Panduan bantuan hukum di Indonesia: pedoman anda memahami dan menyelesaikan masalah hukum", Yayasan Obor Indonesia, , 9799662761, 9789799662767.