laporan pkl multimedia

65
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini peranan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) merupakan alternatif yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi segala kemungkinan. Dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin pesat dan didukung oleh meningkatnya kebutuhan manusia akan informasi yang cepat, tepat dan akurat mengharuskan kita untuk membuka diri terhadap perubahan-perubahan yang ada. Sehingga apa yang telah menjadi program kerja dapat terselesaikan sesuai dengan target yang direncanakan. Apabila dalam memasuki era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk dapat profesional dalam bidangnya, jika tidak ingin kalah dalam persaingan. Teknologi yang sedang berkembang pada saat ini ialah Komputerisasi, yang mempunyai peranan yang sangat besar bagi manusia di segala bidang dan pekerjaan yang memerlukan efektifitas dan kreatifitas. Perkembangan Teknologi dunia komputer dewasa ini telah berubah dari aspek kegiatan sederhana menjadi lebih modern, efektif dan cepat. Untuk itu mahasiawa/i sebagai calon tenaga kerja dituntut untuk membekali diri dengan keterampilan dan keahlian serta kebutuhan pasar. Page | 1

Upload: fauziahindra

Post on 02-Aug-2015

2.157 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan PKL Multimedia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini peranan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) merupakan alternatif yang

sangat dibutuhkan untuk mengatasi segala kemungkinan. Dengan perkembangan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin pesat dan didukung oleh

meningkatnya kebutuhan manusia akan informasi yang cepat, tepat dan akurat

mengharuskan kita untuk membuka diri terhadap perubahan-perubahan yang ada.

Sehingga apa yang telah menjadi program kerja dapat terselesaikan sesuai dengan target

yang direncanakan. Apabila dalam memasuki era globalisasi ini, setiap orang dituntut

untuk dapat profesional dalam bidangnya, jika tidak ingin kalah dalam persaingan.

Teknologi yang sedang berkembang pada saat ini ialah Komputerisasi, yang mempunyai

peranan yang sangat besar bagi manusia di segala bidang dan pekerjaan yang memerlukan

efektifitas dan kreatifitas. Perkembangan Teknologi dunia komputer dewasa ini telah

berubah dari aspek kegiatan sederhana menjadi lebih modern, efektif dan cepat. Untuk itu

mahasiawa/i sebagai calon tenaga kerja dituntut untuk membekali diri dengan

keterampilan dan keahlian serta kebutuhan pasar.

Dalam rangka menjawab tantangan perkembangan modern tersebut, Universitas Sumatera

Utara sebagai lembaga pendidikan memprioritaskan sistem pendidikannya kepada

profesionalisme, berusaha untuk menjadi tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan

keahlian. Dengan kata lain Universitas Sumatera Utara (USU) memiliki peranan yang

cukup penting untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.Untuk

memenuhi tuntunan dunia pekerjaan tesebut, diwajibkan bagi mahasiswa/i untuk

melaksanakan Kerja Praktek guna menambah ilmu pengetahuan yang dimiliki selama di

bangku perkuliahan dan juga untuk dapat mengenal dunia kerja yang sesungguhnya

dengan harapan meningkatkan keahlian kerja dimana orientasi praktek disesuaikan

dengan jurusan masing-masing.

Page | 1

Page 2: Laporan PKL Multimedia

Praktek Kerja Lapangan (PKL) ialah suatu metode operasional diman peranan

mahasiswa/i dibina secara langsung agar dapat menyesuaikan diri dengan kondisi

pekerjaan disuatu perusaan sambil menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diterima

selama mengikuti perkuliahan di kampus. Melalui Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini,

dapat diketahiu apakah teori yang diterima selama perkuliahan sama dengan situasi kerja

yang sesungguhya. Oleh sebab itu, Praktek Kerja Lapangan (PKL) bukanlah semata-mata

sebagai syarat dalam menyelesaikan studi, tetapi ha rus dimanfaatkan sebaik mungkin.

Praktek Kerja Lapangan (PKL) juga merupakan penempatan mahsiswa/i pada lingkungan

pekerjaan yang mengembangkan keterampilan, etika kerja, displin, dan tanggung jawab

bekerja yang dapat diandalkan. Sehingga kerja sama dengan dunia kerja sangat

diharapkan demi kelancaran tersedianya tempay Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi

mahasiswa/i.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Umumnya Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sangat penting karena

dalam kegiatan atau paannya mahasiswa/i dituntut untuk menerapkan dan mempraktekan

ilmu teori yang didapat di bangku perkuliahan .

Adapun yang menjadi tujuan dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut :

1. Menambah keterampilan dan pengetahuan

2. Menerapkan ilmu yang telah diterima selama perkuliahan.

3. Mempersiapakan diri apabila nanti setalah memasuki dunia kerja mahasiwa/i tidak

merasa asing terhadap displin ilmu yang dipelajari.

4. Meningkatkan kedisplinan karena dengan Praktek Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa

harus mematuhi peraturan diperusahaan.

5. Mahasiswa/i mengetahiu situasi dan kondisi kerja yang sebenarnya diperusahaan.

6. Kemungkinan adanya kesempatan untuk dapat diterima diperusahaan ditempat

Praktek Kerja Lapangan (PKL).

7. Meningkatkan hubungan kerja sama antara lembaga pendidikan dengan dunia usaha.

8. Menumbuhkan dan mengembangkan sikap yang profesional.

Page | 2

Page 3: Laporan PKL Multimedia

1.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam menuliskan laporan ini, sangat diperlukan data atau keterangan yang menunjang

kelengkapan isi dari laporan ini. Data-data diperoleh dengan cara :

1. Wawancara atau Interview

Melalui wawancara atau interview yaitu dengan mengadakan pengamatan dengan

cara tanya jawab langsung dengan staf-staf/pegawai dari Telkom Network Regional

Fullfillment Centre (RFC) Divisi Infratel Sumbagut.

2. Observasi

Mencari, mengkompulir, dan akurasi data manual log book dengan CSS sehingga

singkron dengan kondisi lapangan. Penulis peroleh dari Telkom Network Regional

Fullfillment Centre (RFC) Divisi Infratel Sumbagut tempat melaksanakan kegiatan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) serta buku-buku panduan lainnya.

1.4 Metode Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam rangka melaksanakan Kerja Praktek, dilakukan kegiatan yang meliputi:

1. Tahap Persiapan

Yaitu mempersiapkan hal-hal yang perlu untuk kegiatan penelitian seperti pengenalan

perusahaan, membuat permohonan Kerja Praktek, konsultasi pada jurusan, konsultasi

dengan koordinator Kerja Praktek dan membuat proposal.

2. Study Literatur

Mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi

dilapangan.

3. Survey

Yaitu mengadakan peninjauan langsung ke lapangan yang berhubungan dengan tugas/

Kegiatan Praktek dan menyusunnya dalam bentuk laporan.

4. BIT ( Built In Training)

Yaitu metode pelatihan dengan mendengarkan kuliah singkat yang dibimbing oleh

staff/ teknisi dari perusahaan tentang jenis-jenis layanan Telkom Network Regional

Fullfillment Centre (RFC) Divisi Infratel Sumbagut serta cara kerja perangkat

jaringan.

5. Praktek Lapangan

Page | 3

Page 4: Laporan PKL Multimedia

Yaitu mengadakan peninjauan langsung ke lapangan untuk melihat langsung cara

kerja system perangkat jaringan sekaligus belajar praktek menambah modul dan

memperbaiki perangkat saat terjadi kerusakan.

1.5 Batasan Masalah

Dalam menyusun Laporan ini, penulis hanya membatasi masalah yang menyangkut pada

operasional dan gangguan yang terjadi serta batasan masalah yang terjadi pada Telkom

Network Regional Fullfillment Centre (RFC) Divisi Infratel Sumbagut.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pemahaman laporan PKL ini, penulis membuat sistematika

penulisan yang mengemukakan secara singkat mengenai isi tiap-tiap bab.

BAB I: PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan dari laporan ini memberikan gambaran mengenai

keterangan seperti latar belakang, tujuan PKL, metode pengumpulan data,

batasan masalah , dan sistematika penulisan laporan.

BAB II: GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini penulis mengemukakan tinjauan umum perusahaan yang meliputi

sejarah singkat PT. Telkom, Makna Logo Perusahaan,Visi dan Misi Telkom

Network Regional Fullfillment Centre (RFC) Divisi Infratel Sumbagut.

BAB III: KEGIATAN KERJA PRAKTEK

Bab ini penulis memaparkan dan menjelaskan secara singkat tentang lapis-

lapis jaringan, topologi jaringan, konsep TCP/IP, parameter network secara

umum disesuaikan dengan kondisi lapangan di Telkom Network Regional

Fullfillment Centre (RFC) Divisi Infratel Sumbagut.

BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini, membahas tentang kesimpulan dan saran mengenai isi laporan.

Page | 4

Page 5: Laporan PKL Multimedia

BAB 2

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Tentang PT. TELKOM

Terbentuknya TELKOM adalah bermula dari suatu badan usaha bernama Posten

Telegraadlesnt yand didirikan dengan staatblad No. 52 Tahun 1984. penyelenggaraan

Telekomunikasi di Hindia Belanda pada waktu itu awalnya diselenggarakan oleh

swasta, bahkan sampai tahun 1905 tercatat 38 Perusahaan Telekomunikasi, yang pada

tahun 1906 diambil alih oleh Pemerintahan Hindia Belanda dengan berdasarkan

staatblad No.419 tahun 1927 tentang Indonesia Bedrijvenwet (I. B. W, Undang-Undang

Perusahaan Negara).

Jabatan PPT ini berlangsung sampai dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang –Undang (PERPU) No. 19 tahun 1960 oleh Pemerintah Republik Indonesia,

tentang suatu Perusahaan Negara dan PPT Dienst memenuhi syarat untuk tetap menjadi

suatu Perusahaan Negara (PN), kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 240

tahun 1961, tentang pendirian Perusahaan Negara Telekomunikasi disebutkan bahwa

Perusahaan Negara sebagai mana dimaksud dalam pasal 2. diajadikan kedalam

Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN. Pos dan Telekomunikasi).

Dalam perkembangan seanjutnya pemerintah perlu untuk membagi PN. Pos dan

Telekomunikasi menjadi 2 (dua) Perusahaaan Negara yang berdiri sendiri. Berdasarkan

Peraturan Pemerintah No.29 tahun 1965, maka berdirilah Perusahaan Pos dan Giro (PN.

Pos dan Giro) dan pendirian Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN. Telekomunikasi)

yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1965. Bentuk ini pun

dikembangkan menjadi Perusahaan Umum (Perum) Telekomunikasi melalui Peraturan

Pemerintah No. 36 tahun 1974. dalam Peraturan tersebut dinyatakan pula Perusahaan

Umum (Perum) sebagai penyelenggara Jasa Telekomunikasi untuk Umum

Telekomunikasi sebagai Penyelenggara jasa Telekomunikasi untuk umum, baik

hubungan telekomunikasi dalam negeri maupun luar negeri. Tenteng hubungan

telekomunikasi luar negeri pada saat itu juga diselenggarakan oleh PT. Indonesia

Satelite Coorporation (Indosat), yang masih berstatus perusahaan asing, yakni Amerika

Serikat (USA).

Page | 5

Page 6: Laporan PKL Multimedia

Seluruh saham PT. Indosat dengan modal asing ini pada akhir tahun 1980 diambil alih

oleh negara Republik Indonesia dari Amerika Cable dan Radio Corperation. Dalam

rangka meningkatkan Pelayanan Jasa Telekomunikasi untuk umum, Pemerintah

mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 53 tahun 1980, PERUMTEL ditetapkan

sebagai badan usaha yang berwenang menyelenggarakan telekomunikasai untuk umum

dalam negeri dan Indosat ditetepkan sebagai badan usaha penyelenggara telekomunikasi

untuk umum Internasional.

Memasuki Repelita V pmerintah merasakan perlunya percepatan pembangunan

telekomunikasi, karena sebagai infrastuktur diharapkan dapat memacu pembangunan

sektor lainnnya. Selain hal tersebut penyelenggaraan telekomunikas membutuhan

manajemen yang lebih profesional, oleh sebab itu perlu menyesuaikan bentu

perusahaaan. Untuk itu berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1991, maka

bentuk Perusahaan Umum (Perum) dialihkan menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

Sebagaimana dimaksudkan dalam Undang-Undang No. 9 tahun 1969, sejak itulah

berdiriya Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomuniksi Indonesia atau Telkom.

2.2. Ruang Lingkup Telkom Network Regional Fullfillment Centre (RFC) Divisi

Infratel Sumbagut

Divisi Infratel bertugas mengelola jasa Multimedia dan Network Provider untuk

melayani masyarakat, pemakai internal Telkom, Internet Provider, Coorporate

Customer dan juga bertanggung jawab menyiapkan bisnis masa depan telepon,

televisi kabel (Video Communication) dan Internet (Computer Communication).

Divisi Infratel, dibentuk pada tanggal 4 Maret 1997 dengan tugas menangani dan

mengembangkan bisnis multimedia secara agresif dan focus. Seperti kita ketahui

bersama, multimedia merupakan teknologi yang relative baru di Indonesia.

Multimedia memiliki karakteristik khusus yaitu sifatnya yang cepat berinovasi serta

adaptif terhadap aneka kemungkinan baru. Hal inilah yang member inspirasi bagi PT.

Telkom Tbk dalam membuka peluang bisnis baru, yaitu penyatuan ( konvergensi)

antara bidang komunikasi, computer dan muatannya (content) secara digital. Kiprah

perdana Divisi Infratel dalam bisnis transportasi multimedia dengan kecepatan dan

keamanan yang prima. Sistem ini telah teruji kehandalannya dalam mendukung

pengiriman berita hasil pemungutan suara PEMILU pada bulan Mei 1997.

Page | 6

Page 7: Laporan PKL Multimedia

2.3. Letak dan Tempat Kedudukan

PT. Telkom Divisi Infratel Network Regional Fullfillment Centre (RFC) merupakan

salah satu divisi yang terdapat pada PT. Telkom Indonesia, yang berlokasi di Jl. Letda

Sujono No. 252 Medan

2.4. Makna Logo Telkom

Logo baru Telkom mencerminkan Brand Positioning “Life Confident” dimana

keahlian dan dedikasi akan diberikan bagi semua pelanggan untuk mendukung

kehidupan mereka dimanapun mereka berada. Brand Positioning ini didukung oleh “

Service Culture” baru yaitu : Empowering, Assured, Progressive, dan Heart.

Simplikasi logo ini terdiri dari lingkaran biru yang ada didepan tangan berwarna

kuning. Logo ini merupakan cerminan dari “Braind Value” yang disebut dengan

“Life in Touch” dan diperkuat tagline baru pengganti “Commited 2 u” yakni “The

World is in Your Hand”.

Untuk lebih mengenal logo ini, ada baiknya kita memaknai arti dari symbol-simbol

tersebut :

Expertise : Makna dari lingkaran sebagai symbol dari kelengkapan produk dan

layanan dalam portofolio bisnis baru TELKOM yaitu TIME ( Telecommunication,

Information, Media dan Edutainment).

Empowering : Makna dari tangan yang meraih keluar. Symbol ini mencerminkan

pertumbuhan dan ekspansi keluar.

Assured: Makna dari jemari tangan. Symbol ini memaknai sebuah kecermatan,

perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat.

Proggresive : Kombinasi tangan dan lingkaran, Simbol dari matahari terbit yang

maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.

Heart : Simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk

menggapai masa depan.

Selain symbol, warna-warna yang digunakan adalah :

Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan pengalaman yang

tinggi.

Page | 7

Page 8: Laporan PKL Multimedia

Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang aktraktif, hangat dan

dinamis.

Infinite Sky Blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan inovasi

dan peluang yang tak berhingga untuk masa depan.

Gambar. Logo Telkom

2.5. Visi dan Misi

a. Visi

“To Become a Dominant InfoCom Player in the Region”

Telkom bukan lagi perusahaan yang memonopoli pasar telekomunikasi Indonesia.

Sejak karpet globalisasi digelar, kompetisi menjadi ajang yang harus dijalani oleh

perusahaan manapun. Masing-masing akan memperebutkan perhatian customer. Yang

paling kompetitif tentu saja yang akan menang.

Menjadi Infocom Player mengandung arti bahwa Telkom bergerak dalam bisnis

informasi dan komunikasi secara konkret diwujudkan dalam bentuk keragaman produk

jasa. Semula layanan yang disajikan hanya POTS (Plain ordinary Telephone Service);

kini menjadi PMVIS (Phone, Mobile, View, Internet, Services).

Dominant Infocom Player In the Region mengandung pengertian bahwa TELKOM

berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan Infocom berpengaruh di kawasan

Asia, dan Asia-Pasifik. Menjadi perusahaan yang berpengaruh tersebut mengandung

arti: apabila dibandingkan dengan perusahaan terkemuka pada area bisnis yang sama, di

Page | 8

Page 9: Laporan PKL Multimedia

kawasan regional, dengan menggunakan indicator-indicator tertentu, maka kinerja

bisnis dan finansialnya akan seimbang, atau bahkan lebih baik lagi.

b. Misi

To Provide One Stop Services with Excellent Quality and Competitive Prices

Managing Business Through Best Practices, Optimizing, Superior, Human

Resources, Competitive Technology, and Synergizing Business Partners.

To Provide One Stop Services with Excellent Quality and Competitive Price, Artinya

TELKOM menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa

kemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan, dengan harga yang kompetitif.

Managing Business Through Best Practices, Optimizing, Superior Human Resources,

Competitive Technology, and Synergizing Business Partners, artinya adalah TELKOM

akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalkanSDM

yang unggul, penggunaaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan

yang menguntungkan secara timbale balik dan saling mendukung secara sinergis.

Untuk merealisasikan visi korporasi, dan mendukung pelaksanaan misi tersebut

diperlukan budaya korporasi yang kuat.

2.6. Struktur Organisasi RFC Telkom Multimedia Medan

Dalam pelaksanaan kegiatan operasi perusahaan dibutuhkan suatu susunan organisasi.

Divisi multimedia dikepalai oleh seorang Eksekutif General Manager (EGM) yang

dibantu oleh deputi EGM dan secretariat. Eksekutif General Manager membawahi

delapan bidang yang mendukung Divisi Multimedia, yakni Service Operation, Data

Communication, e-Bussiness, Performance Management, Stategic Planning, Voice

and Internet, Service Area, dan Service Support.

2.7. Tugas dan Tanggung Jawab Masing-masing Unit

2.7.1 Operating Manager SA

Adapun tugas utama Manager SA adalah :

Page | 9

Page 10: Laporan PKL Multimedia

1. Menyelenggarakan pelayanan kepada customer yang dikoordinasikan dengan

delivery channel yaitu Divisi Enterprise (DIVES), Divisi Business Service,

Divisi Carrier & Interconnection Service (DIVCIS) dan Divisi Customer

Service.

2. Melakukan aktivasi layanan-layanan yang diserahterimakan dari bidang Sub

Divisi Service Operation dan Sub Divisi Resource Mgt & Operation.

3. Bertindak selaku Fault Handling level 2 untuk semua layanan.

4. Memelihara sarana penunjang dan ruangan perangkat Divisi Infratel SA

Sumatera-1 yang berada di Wilayah Sumatera Bagian Utara kecuali

Kepulauan Riau.

5. Bertindak selaku sales support ke Delivery Channel.

6. Melaksanakan program customer/ delivery channel retention.

7. Melaksanakan pembinaan SDM

8. Melaksanakan marketing intelligence di wilayahnya dan melaporkan kepada

Divisi Multimedia.

2.7.2 Sub Unit Order Management & Service Solution (OM & SS)

Sub Unit Order Management & Service Solution (OM & SS) merupakan sub

unit dan solusi layanan serta mengatur order yang termasuk pada Telkom

National Operation Support System (TENNOS). Tugas sub unit ini adalah :

1. Memastikan fungsi Service Solution kepada customer dan Order Management

berjalan dengan baik, sesuai dengan rencana dan prosedur kerja yang telah

ditetapkan.

2. Melaksanakan fungsi service, brand management dan dc support untuk

mendukung pencapaian sasaran pemasaran dengan tepat sesuai dengan proses

bisnis yang telah ditetapkan.

3. Melakukan proses identifikasi kapastitas dan analisis kebutuhan alat produksi

layanan SPEEDY agar tingkat ketersedian layanan terjaga.

2.7.3 Sub Unit Service Level Guarantee Management & Operational Support

(SLGM & OS)

Unit Service Level Guarantee Management & Operational Support (SLGM &

OS) adalah unit yang berfungsi sebagai:

Page | 10

Page 11: Laporan PKL Multimedia

1. Memastikan terkelolanya fungsi operasional support dengan baik dalam

mendukung pencapaian sasaran bisnis di service area, sesuai kaedah Good

Coorperate Governance.

2. Melaksanakan kegiatan administrasi yang meliputi data/ surat/ dokumen di

unit kerja bagian administration and service HR Area 08 secara efisien dan

efektif.

3. Melaksanakan pemberian data yang diminta oleh unit deliveri dalam

rangka pemenuhan kebutuhan lapangan.

2.7.4 Sub Unit Enterprise Resource Provisioning & Service Activation (ERP & SA)

Sub Unit Enterprise Resource Provisioning & Service Activation (ERP & SA)

adalah bagian yang melaksanakan akses dan service terhadap peralatan yang

diperlukan dalam produk layanan. Adapun tugas-tugasnya adalah :

1. Memastikan terkelolanya fungsi Sub Unit Enterprise Resource

Provisioning & Service Activation (ERP & SA) dengan baik dalam

mendukung tercapainya sasaran communication service sesuai kaidah

Good Corporate Governance.

2. Memastikan performance Network dan komunikasi data yang tercapai

melalui implementasi system pengelolaan kinerja di Sub unit kerjanya

sesuai kebijakan yang sudah ditetapkan terealisasi sesuai dengan rencana.

3. Aktivasi sisi akses

4. Monitoring dari TENNOS yang berfungsi memonitoring ordering dari

sirkit pelanggan.

5. Aktivasi dan mutasi seperti aktifasi baru, mutasi layanan, mutasi alamat,

mutasi kecepatan, delete dan isolir.

6. Aktifasi atau deaktifasi modem dan menyiapkan mode akses termasuk

modul dan kabel.

2.7.5 Sub Unit Enterprise Problem Handling & Trouble Management (EPH & TM)

Sub Unit Enterprise Problem Handling & Trouble Management (EPH & TM)

adalah unit yang bergerak dibidang penanganan masalah pada layanan dan

jaringan terhadap pelanggan. Untuk melihat dan mengetahui adanya gangguan

pada pelanggan dan cara menindaklanjutkannya, dapat melalui T-3 online

(Trouble Ticket Monitoring System)

Page | 11

Page 12: Laporan PKL Multimedia

Tugas-tugas EPH & TM :

1. Memastikan terkelolanya fungsi pelayanan penanganan gangguan

( Problem/ Fault Handling Management) diarea terkait dengan baik dalam

rangka mendukung pencapaian MTTR yang telah ditetapkan.

2. Melakukan kegiatan Operation Problem Handling Service Speedy.

3. Melakukan kegiatan Operational Problem Handling Service IP dan data

Communication

4. Melakukan aktivasi problem handling dengan menggunakan SOP yang

sudah ditentukan.

2.7.6 Sub Unit Retail Customer Handling (RCH)

Tugas-tugas dari Sub Unit Retail Customer Handling adalah sebagai berikut :

1. Memastikan terkelolanya fungsi pelayanan penanganan gangguan

( Problem/ Fault Handling Management) area terkait dengan baik dalam

rangka mendukung pencapaian MTTR Speedy.

2. Melakukan kegiatan Operasiaonal Problem handling services Speedy

3. Melakukan kegiatan operasional problem handling service IP data

communication.

2.8. Kinerja Perusahaan

Jenis pelayanan jasa PT. Telkom secara umum antara lain ;

1. Pelayanan Jasa Telepon, berupa layanan umum seperti wartel, KBU, TUT,

Telepon Umum Koin (TUC), kios phone, TeCC, Calling Card, Sambungan

Telepon Otomatis dan Sambungan Telepon manual.

2. Pelayanan Jasa Teleks, layanan berupa Teleks.

3. Layanan Jasa Sirkuit Langganan, antara lain Sirkuit langganan konvensional,

JAMUS ( Jaringan Multi Service) dan MAN (Metropolitan Area Network)

4. Layanan Jasa Transponder, berupa satelit Transponder, Leasing, Satelite

Telementry.

5. Layanan Jasa Telegraf, berupa Telegram, Telnex, Phonogram.

6. Layanan Jasa ISDN (Pasopati), antara lain Sambungan Pasopati I (BRA) seperti

Video Conference, PC Multimedia dan lain-lain.

7. Layanan Jasa IN ( Japati) seperti Free call, Virtual net dan premium call.

8. Layanan Jasa Atelir, berupa jaminan suku cadang repair, bantuan teknik.

Page | 12

Page 13: Laporan PKL Multimedia

9. Layanan jasa Sistem Informasi beupa Billing, SISKA, Payroll, Call Data

Collectiom.

2.9. Produk Layanan Telkom Divisi Infratel Service Area Sumatera-1 Multimedia

Telkom mempunyai produk-produk yang ditargetkan untuk tingkat personal dan

tingkat Corporate Custumer, Produk Owner untuk tingkat personal ditangani oleh

Divre sedangkan Product Owner untuk memenuhi kebutuhan Corporate Custumer

adalah Divisi Infratel yang tersebar diseluruh Indonesia melalui Service Area.

2.10. Bisnis Core Perusahaan

Divisi Infratel, membagi produknya dalam tiga kategori besar, yaitu :

1. TelkomLink ( Koneksi antar LAN)

a. DINAcces

b. VPN IP

c. VPN Gold

d. VPN Dial

e. ADSL Link

f. VPN Instan

g. Metro Ethernet

h. Global Datacom

i. Video Conference

2. TelkomNet ( Koneksi Internet)

a. TelkomNetInstan

b. AstiNet

c. Speedy

d. Hotspot

e. IP Transit

3. E- Bussiness

a. Web Hosting, Mail Hosting, Co-Location, IVAS, IP TP.

Page | 13

Page 14: Laporan PKL Multimedia

BAB III

ANALISA DAN PENANGANAN GANGGUAN

PRODUK SEN (SOLUTION ENTERPRISE NETWORK)

3.1 Produk SEN (Solution Enterprise Network)

Dengan berkembangnya teknologi saat ini terutama dalam hal komukasi.

Perkembangan komunikasi yang terjadi dengan pesat tersebut karena semakin besarnya

kebutuhan manusia akan komunikasi. Di samping hal tersebut semakin mudah dan murahnya

komunikasi pun menjadi salah satu alasan berkembang pesatnya komunikasi. Komunikasi

internet pun menjadi salah satu teknologi yang tidak asing lagi saat ini. Banyak informasi

yang berhubungan dengan pendidikan, komunikasi, perdagangan, berita, dan lain sebagainya

dapat kita ketahui lebih cepat dan mudah melalui internet.

PT Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia pun juga selalu

melakukan inovasi-inovasi dalam mengembangkan produknya. Awalnya hanya tercipta

komunikasi suara (voice) melalui telepon kabel (telepon rumah), yang selanjutnya

disempurnakan menjadi cordless phone dan kemudian disempurnakan kembali menjadi

wireless phone. Seiring dengan perkembangan teknologi telepon pun dapat juga digunakan

bersamaan dengan komukasi data melalui internet. Dan teknologi yang sedang dikembangkan

saat ini adalah telepon yang dapat digunakan bersamaan dengan data (internet), suara

(telepon), dan acara televisi (TV kabel).

Produk Solution Enterprise Network (yang selanjutnya disebut SEN) merupakan salah

satu produk yang dikeluarkan oleh PT Telkom dengan sasaran korporasi. Produk SEN terdiri

dari berbagai macam antara lain : TELKOMLink DINAccess, TELKOMLink VPN GOLD,

TELKOMLink VPN DIAL, TELKOMLink VPN IP, TELKOMLink ISDN dan

TTELKOMNet Astinet.

Page | 14

Page 15: Laporan PKL Multimedia

Setiap produk tersebut memiliki konfigurasi dan penanganan gangguan yang berbeda.

Begitu pula dengan keuntungan yang akan di dapat oleh pelanggan akan berbeda untuk tiap

jenis produk SEN ini.

Banyak keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan dengan menggunakan jasa

melalui produk-produk tersebut. Keuntungan menggunakan produk-produk tersebut antara

lain untuk mempermudah proses pengiriman data pada perusahaan, mempercepat proses

reservasi, memudahakan perusahaan dalam melakukan proses pelaporan (reporting), dan

masih banyak keuntungan-keuntungan lain yang didapat dengan menggunakan produk SEN

ini.

Produk SEN biasanya digunakan untuk perusahaan-perusahaan besar yang memiliki

banyak anak perusahaan di kota yang berbeda. Sehingga produk ini dapat mempercepat

proses komunikasi antar perusahaan baik komunikasi antara perusahaan tersebut dengan

kantor cabangnya, komunikasi antara perusahaan tersebut dengan perusahaan rekan bisnis

lainnya, maupun komunikasi antara perusahaan dengan dengan pelanggannya. Komunikasi

berjalan dengan baik tidak dapat menguntungkan dari segi ekonomis namun juga dari sisi

waktu.

3.2 Jenis Produk SEN

Dengan adanya berbagai macam jenis produk dari SEN. Beberapa diantaranya akan

dijelaskan konfigurasi, keunggulan, fitur yang tersedia, dan lain sebagainya.

3.2.1 TELKOMLink DINAccess

TELKOMLink DINAccess merupakan suatu produk sarana komunikasi akses

dedicated dengan kecepatan sesuai permintaan pelanggan berkecepatan 64 Kbps sampai

dengan 2048 Kbps atau n×64 kbps. DINAccess pada produk ini memiliki kepanjangan kata

Digital Intellegent Network Access. Produk ini memberikan kenyaman pada pelanggannya

Page | 15

Page 16: Laporan PKL Multimedia

untuk dapat menentukan sendiri kecepatan access internet yang diinginkan. Tarif dasar yang

debebankan pun tergantung dari kecepatan yang diinginkan oleh pelanggan tersebut.

Produk DINAccess ini berfungsi untuk melalukan interkoneksi antar LAN (Local

Area Network) serta memberikan jaminan keamanan data, reliability layanan dengan

pengendalian Network Management Systems (yang selanjutnya disebut NMS) secara terpusat.

Dan implementasi DINAccess ini dilakukan pada berbagai macam perusahaan antara lain,

pabrik, bank, perusahaan perminyakan, perusahaan persewaan, perusahaan asuransi, agen

travel, hotel, maskapai penerbangan, departemen-departemen pemerintahan, dan Badan

Usaha Milik Negara (BUMN). Aplikasi yang diterapkan pada perusahaan pun bermacam-

macam seperti, pemesanan, persediaan barang, pengiriman data, dan pelaporan (seperti

pelaporan keuangan).

DINAccess merupakan jenis layanan Virtual Private Network (yang selanjutnya

disebut VPN) paling sederhana yang memanfaatkan teknologi Time Division Multiplexing

(yang selanjutnya disebut TDM) dengan perangkat node berupa Intelligent Multiplexer (yang

selanjutnya disebut IMUX). DINAccess memiliki latar belakang teknologi end-to-end

solution sesuai dengan gambar 3.1.

Page | 16

Page 17: Laporan PKL Multimedia

Gambar 3.1 Network Management system pada DINAccess

Konfigurasi teknis yang diterapkan pada produk TELKOMLink DINAccess ini

adalah dengan menyambung saluran lokal yang ada pada kantor ke port akses include modem

yang terpasang. Dari port akses include modem tersebut akan disambungkan ke TDM yang

merupakan link yang akan disambungkan kembali ke port akses include modem yang

terdapat pada kantor yang lain. Port akses include modem yang kedua ini akan

disambungkan ke saluran lokal lain yang terdapat pada kantor yan lainnya. Akses pada kedua

akses ini akan diatur oleh group.

Gambar 3.2 Konfigurasi Teknis pada TELKOMLink DINAccess

3.2.2 TELKOMLink VPN GOLD

Layanan TELKOMLink VPN GOLD (frame relay) adalah Produk untuk layanan

akses yang efektif untuk closed user group dengan koneksi point to point/multi-point. Produk

TELKOMLink VPN GOLD (frame relay) ini merupakan produk layanan yang biasa

ditujukan pada pelanggan korporasi dengan fungsi multi lokasi yang tersentralisasi datanya di

suatu tempat/kantor pusat. Jenis layanan ini memberikan alternatif solusi bagi pelanggan

korporasi sesuai dengan aplikasi yang digunakan.

Page | 17

Page 18: Laporan PKL Multimedia

Produk ini merupakan hasil penyempurnaan dari produk sebelumnya, yakni

TELKOMLink DINAccess. Pada produk DINAccess merupakan jenis layanan VPN yang

paling sederhana yang memanfaatkan teknologi TDM dengan perangkat node berupa IMUX.

DINAccess memiliki latar belakang teknologi end-to-end solution. Sedangkan pada VPN

GOLD digunakan latar belakang teknologi frame relay.

Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa produk VPN GOLD ini

merupakan penyempurnaan dari produk DINAccess. Sehingga konfigurasi teknis yang

diterapkan oleh Telkom pada produk ini pun merupakan hasil penyempurnaan dari produk

DINAccess. Konfigurasi yang diterapkan pada produk VPN GOLD dengan teknologi frame

relay ini memiliki sistem pengaturan jaringan multi point atau point-to-point dimana setiap

kantor cabang perusahaan tersebut memiliki link atau jaringan yang langsung terhubung

dengan kantor pusat perusahaan tersebut. Pada tiap kantor cabang semua data baik berupa

suara, video maupun data tertulis dapat langsung dikirimkan ke kantor pusat melalui jaringan

yang telah terhubung dengan Committed Information Rate (yang selanjutnya disebut CIR)

sebesar 32 Kbps sebelum akhirnya terhubung dengan kantor pusat. Hal tersebut dilakukan

dengan teknologi layanan WAN (Wide Area Network) yang diterapkan. Untuk dapat

melakukan teknologi akan dibutuhkan beberapa peralatan, baik untuk digunakan pada kantor

pusat maupun pada kantor cabang. Pada setiap kantor cabang dibutuhkan peralatan

komunikasi antara lain, telepon, PC (Personal Computer) sebagai server, router, dan

beberapa workstation. Saat data akan masuk ke kantor pusat sebelumnya akan melalui

firewall, kemudian menujua router dan hub. Setelah itu data akan masuk ke PC server untuk

kemudian bisa diterima oleh kantor pusat, dalam bentuk suara, video, maupun data tertulis.

Router yang dibutuhkan pada produk VPN GOLD ini adalah jenis router yang support FRAD

(Frame Relay Access Devices).

Page | 18

Page 19: Laporan PKL Multimedia

Gambar 3.3 Network Management system pada VPN GOLD

Keuntungan yang dapat dirasakan pelanggan jika menggunakan VPN GOLD antara

lain, alokasi bandwidth on demand, yaitu koneksi per CIR dengan menggunakan latar

belakang konfigurasi semi-mesh sebagai jaminan reliabilty. Selain itu VPN GOLD pun juga

memiliki keuntungan melalui bentuk transfer frame yang berupa bi-directional (full - duplex)

dan memiliki deteksi eror saat transmisi, serta menggunakan format dan operasional DLCI

(Data Link Connection Identifier)

Aplikasi yang mungkin dibangun dengan menggunakan produk ini adalah aplikasi

korporasi dengan multi-branches atau banyak cabang serta aplikasi yang dapat dibangun

dengan multi-protokol di atas frame relay. Pada produk ini akan disediakan modem secara

cuma-cuma oleh Telkom sebagai salah satu promosinya

3.2.3 TELKOMLink VPN DIAL

Produk layanan yang ditawarkan pada produk TELKOMLink VPN DIAL ini

merupakan sebuah layanan akses yang efektif untuk closed user group/ intranet perusahaan

yang menjamin solusi scalable, secure, dan flexible untuk lingkungan bisnis yang dinamis

Page | 19

Page 20: Laporan PKL Multimedia

dan mempunyai cabang tersebar di cakupan nasional dengan transfer data yang tidak besar

melalui PSTN.

Latar belakang teknologi yang digunakan dalam VPN DIAL ini adalah point-to-point

dengan pengoptimalisasian penggunaan ports RAS TELKOMNet (idle capacity), dapat

digunakan (kompatibel) pada radius standar.

Pada dasarnya konfigurasi teknis port jaringan pada VPN DIAL berbasis Layer Two

Tunelling Protocol (yang selanjutnya disebut L2TP). L2TP ini memungkinkan frame point-

to-point protocol (PPP) untuk dibungkus (encapsulate) di dalam paket IP protokol, sehingga

kemudian tunnel dapat dibangun pada jaringan IP dasar. RAS TELKOMLink sebagai L2TP

Access Consentrator (LAC) akan membangun tunnel ke L2TP Network Server (LNS).

Konfigurasi teknis dari VPN DIAL hampir sama dengan konfigurasi yang dimiliki

oleh VPN GOLD.

Gambar 3.4 Network Management System VPN DIAL

Banyak keutungan yang bisa didapatkan dengan menggunakan VPN DIAL antara

lain, hemat, jangkauan luas (nasional), fleksibel, dan aman. VPN DIAL dapat dikaatakan

lebih hemat karena tidak diperlukan pengoperasian dan pembangunan infrastruktur remote

akses (modem pool) dan backbone ip untuk kebutuhan akses dial up intranet. Dapat

berlangganan solusi layanan hosting dan email sehingga korporate tidak harus memiliki dan

mengoperasikan server dan aplikasi tersendiri. Jangkuan yang luas sehingga mendukung

Page | 20

Page 21: Laporan PKL Multimedia

mobilitias user koroporasi dengan single number (080988XXX) dan jangkauan layanan yang

sudah mencapai tingkat nasional. Sedangkan VPN DIAL dikatakan fleksibel karena sesuai

dengan kebutuhan pelanggan dan dengan mudah dilakukan penambahan kapasitas. Dan

kemanan VPN DIAL sangat terjamin karena VPN DIAL merupakan layanan yang

mempunyai keamanan yang sama dengan layer 2 security seperti frame relay maupun leased

line.

3.2.4 TELKOMLink VPN IP

TELKOMLink VPN IP merupakan sebuah layanan dari Telkom sebagai layanan

komunikasi data any to any connection berbasis IP Multi Protocol Label Switching (yang

selanjutnya disebut MPLS). Layanan ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan layanan

komunikasi data melalui leased line maupun layanan VPN berbasis frame relay. VPN IP

digunakan untuk merealisasikan control of service dimana pelanggan dapat

mengimplementasikan aplikasinya baik berupa aplikasi yang delay sensitive, mission critical

maupun non mission critical pada satu platform jaringan privat IP MPLS.

VPN IP muncul dari pertumbuhan yang cepat dari teknologi internet akan teknologi

forwarding dari label (trouble dan performance) yang berhubungan dengan routing layer 3.

Kemudian timbul inovasi teknologi yang lebih unggul dari teknologi yang sebelumnya,

bahkan teknologi tersebut dapat beroperasi di atas bermacam teknologi seperti sonet, frame

relay, ATM, ethernet maupun token ring. VPN IP sendiri merupakan kombinasi teknologi

switching layer 2 dan layer 3 yang dapat mengurangi biaya operasi dan kompleksitas.

Layanan ini banyak digunakan oleh berbagai macam perusahaan. Perushaaan yang

menggunakan layanan ini adalah perusahaan yang memiliki banyak cabang dan menyebar,

perusahaan yang memiliki konfigurasi network multi hub/full mesh, perusahaan yang

menjalankan multi aplikasi, dan perusahaan yang memilih outsourcing untuk pengaturan

jaringannya

Page | 21

Page 22: Laporan PKL Multimedia

Gambar 3.5 Konfigurasi Layanan VPN IP

Gambar 3.5 merupakan gambar konfigurasi dari VPN IP, dimana head yang tertulis

pada gambar tersebut merupakan contoh gambaran dari kantor pusat sedangkan regional

merupakan gambaran dari kantor daerah. Pada gambar konfigurasi di atas juga digambarkan

sebagai remote yang disimbolkan dengan gambar komputer dan laptop yang juga setara

kedudukan dengan brach atau kantor cabang.

Koneksi dalam VPN IP bukan merupakan sirkit-sirkit yang dibangun dari suatu titik

ke titik lain, sehingga tidak distance sensitive, melainkan berupa keanggotaan dalam suatu

cloud network, sehingga setiap titik yang dibangun secara default akan terhubung ke semua

titik dalam cloud tersebut.

Untuk keperluan monitoring, Telkom telah memiliki NMS atau pengaturan sistem

jaringan yang mampu memonitor network dan trafiknya. Jika pelanggan memerlukan Telkom

dapat menyediakan. Jika pelanggan menghendaki memonitor sendiri diperlukan tools seperti

Page | 22

Head Office

Regional Office

Branch Office

Remote Office

AC

B

Dynamic Connection on DemandAny-to-Any

Routing (layer 3) handled in the Core

Single Pipe all services

nx64kpbs

Page 23: Laporan PKL Multimedia

MRTG, HP Open View, Cisco Works. Sedangkan untuk speed yang mendukung untuk VPN

IP adalah 64 Kbps–2 Mbps dengan kelipatan 64 Kbps.

Untuk dapat memperoleh layanan ini, pihak Telkom akan menyediakan modem yang

sudah termasuk dalam biaya pasang baru di setiap site pelanggan. Router akan disediakan

Telkom bekerjasama dengan Mitra Telkom yang tidak termasuk dalam biaya pasang baru,

sehingga pelanggan cukup menyediakan LAN konfigurasi (seperti: hub, switch, cabling,

server).

VPN IP dapat digunakan bersamaan dengan layanan voice atau suara secara

bersamaan. Dengan memilih paket yang sesuai, MPLS akan menjamin paket voice yang

dilewatkan akan diperlakukan dengan treatment khusus, sehingga standar-standar kualitas

suara bisa terjaga. Tak hanya suara, video maupun data pun dapat digunakan pada paket VPN

IP ini. Hal tersebut menjadi keuntungan pelanggan selaku pengguna layanan paket VPN IP

pada bagian multiservices offering. Untuk dapat menyambungkannya ke internet pelanggan

cukup menhubungkannnya ke gateway internet. Sedangkan aplikasi yang dapat diterapkan

pada produk VPN IP ini pun sangat beragam. Hal tersebut menjadi keuntungan lain dari VPN

IP, mendukung berbagai macam aplikasi. Aplikasi-aplikasi tersebut antara lain, internet

(HTTP, FTP, Telnet, email), Database (SAP, BAAN), VoIP, Video Conference, Streaming.

Keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan VPN IP adalah multiservices

offering, provisioning scalabitility, manageability, dan cost saving opportunity. Multiservices

offering tersebut dapat berupa data, voice atau suara maupun video. Selain itu VPN IP juga

mendukung berbagai aplikasi bisnis dan dapat melakukan beberapa akses sekaligus (multiple

access atau last mile independent). Provisioning Scalability yang dimaksudkan di sini adalah

fleksibel, pengembangan jaringan bertahap, mudah dan cepat melakukan rekonfigurasi/tidak

diperlukan konfigurasi any-to-any, lingkup nasional POP. Sedangkan manageability sebagai

keuntungan VPN IP tersebut karena VPN IP End to End Manageable, NMS untuk

Page | 23

Page 24: Laporan PKL Multimedia

monitoring atau pengontrolan, user friendly, berbasis web (real time) reporting. Keuntungan

cost saving opportunity pada VPN IP disini dimaksudkan bahwa harga tidak tergantung

jarak, CPE terintegrasi, tidak diperlukan banyak pegawai terlatih.

Produk SEN ini memiliki enam paket layanan yang tersedia yang dibedakan atas porsi

bandwidth tiga aplikasi yg tersedia. Aplikasi yang dimiliki produk VPN IP dikelompokkan

oleh Telkom jenis aplikasi dalam tiga jenis: Interaktif, Gold, dan Silver. Interaktif untuk

aplikasi VoIP dan Vicon, Gold untuk aplikasi Database Client Server (seperti SAP, BAAN),

dan Silver untuk non critical data (seperti email, web). Masing-msaing jenis aplikasi

memerlukan tingkat layanan (Quality of Service) yang berbeda.

Tabel 3.1 Paket Layanan pada Produk VPN IP

Package VPN IP Interactive VPN IP Gold VPN IP Silver

1* 100%

2 30% 40% 30%

3 100%

4 70% 30%

5 30 % 70%

6 100%

% bandwidth yang dialokasikan dan dijamin dari port akses sesuai dengan kebutuhan pelanggan

* Special package untuk operators/carriers

Page | 24

Page 25: Laporan PKL Multimedia

Tabel 3.1 menjelaskan paket layanan dari Telkom dengan produk VPN IP berbagai

tipe. Tiap produk tersebut memiliki keuntungan dan berbeda pada tiap jenisnya, baik VPN IP,

VPN IP Gold, maupun VPN IP Silver.

Jika dibandingkan dengan DINAccess maupun frame relay, VPN IP memiliki

flexibilitas yang lebih tinggi disamping adanya jaminan Quality of Services yang tidak

dimiliki DINAccess maupun frame relay. Disamping itu, jika dibandingkan dengan provider

lain yang berbasis teknologi sama, selain cakupan yang lebih luas produk ini lebih dulu

masuk ke pasar.

3.2.5 TELKOMLink Astinet

Astinet yang merupakan singkatan dari Access Service Dedicated To Internet adalah

layanan akses internet dan multimedia TELKOMNet untuk Akses Internet menuju global

internet. Layanan ini menyediakan fasilitas koneksi akses ke internet yang disediakan pada

port router TELKOMNet. Fasilitas ini dapat digunakan untuk akses internet secara dedicated

dengan menggunakan beragam fasilitas saluran akses yang tersedia, misalnya melalui akses

leased line, akses DSL (HSMA), dedicated VSAT, akses radio dan sebagainya. Layanan

akses internet ini menggunakan saluran kabel yang memiliki kualitas transmisi serta sekuriti

sangat tinggi sehingga tidak bisa disadap orang lain. Berbeda dengan transmisi radio yang

bersifat broadcast dan dapat didengar oleh pengguna lain, saluran kabel sangat aman dan

komunikasi data tidak dapat disadap.

Astinet dedicated menyediakan layanan akses internet dedicated dengan kecepatan

bervariasi dari 64 Kbps sampai dengan 2 Mbps yang dapat digunakan untuk akses internet

secara terus menerus selama 1x24 jam dengan reliabilitas yang handal dan performansi akses

yang baik yang ditunjang dengan ketersediaan bandwidth ke global internet. Kecepatan akses

Page | 25

Page 26: Laporan PKL Multimedia

internet Astinet merupakan kelipatan dari bandwith 64 Kpbs. Astinet memiliki rasio 1:1,

tanpa Trouble shaping ke internet, dengan tingkat pemeliharaan 80% maksimum trafik di link

dan router sepanjang lintasan.

Produk Astinet tercipta karena pertumbuhan jaringan internet yang semakin besar dan

pertumbuhan LAN (Local Area Network) untuk jaringan komputer internal perusahaan

terutama ethernet. Disamping itu, produk ini muncul disebabkan oleh perkembangan PC

(personal computer) semakin canggih dan murah serta pertumbuhan penggunaan software di

area business application untuk efisiensi dan efektifitas perusahaan.

Gambar 3.6 Network Management system pada Astinet

Layanan internet Astinet ini memiliki karakteristik:

(1) Fully dedicated high speed connection untuk Global Internet

(2) Connecting customer Local Area Network untuk Internet melalui router TELKOMNet

(3) Guaranteed Quality of Service for customer satisfaction

Sehingga bukan hal yang mengherankan jika Astinet lekat dengan karakteristik dedicated dan

always on.

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan banyaknya pelanggan sehingga

layanan terhadap pelanggan Astinet pun terus ditingkatkan. Layanan produk dari Astinet saat

ini antara lain meningkatnya kecepatan bandwith dari 64 Kbps, menuju minimal 2 Mbps.

Page | 26

Page 27: Laporan PKL Multimedia

Disamping itu, speedy juga mulai mengimplementasikan kecepatan akses 1Mbps. Hal

tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa “more files need more storage and bandwidth”

Astinet merupakan salah satu produk unggulan Telkom, oleh sebab itu Terlkom

berusaha menjaga kualitasnya dengan menentukan standar layanan produk Astinet. Standar

kualitas Astinet adalah router border – router backbone share utilitas maks 80%, router

gateway – kapasitas bandwidth (nx16) Kbps, delay time dari CPE ke router gateway adalah

400 ms, dan pelanggan-gateway maksimum 8 hop. Gambar 3.7 merupakan konfigurasi dari

layanan produk astinet dengan standard kualitas yang yang di unggulkan tersebut. Hal

tersebut menyebabkan pergerakan dari global internet hingga sampai ke pelanggan hanya

membutuhkan waktu yang singkat. Hal ini sangat penting untuk menjaga kualitas dari produk

Telkom.

Gambar 3.7 Konfigurasi Layanan Produk Astinet

Layanan yang dikembangkan adalah rasio 1:1 (upstream:downstream) tanpa batasan

ke global internet. Telkom juga menerapkan alokasi bandwith n×64 Kbps dan rata-rata

Quality of Service pun sampai dengan n×64 Kbps. Sedangkan fasilitas yang tersedia pada

layanan ini adalah 8 IP statik (3 network, interface dan broadcast, 5 free user define). Dapat

Page | 27

Page 28: Laporan PKL Multimedia

ditambah sesuai kebutuhan melalui mekanisme SB dan free web dan mail hosting di IDC

TELKOMNet.

Disamping itu, masih banyak keuntungan yang bisa didapatkan oleh pelanggan

dengan menggunakan produk Telkom astinet ini antara lain, dengan kemudahan dalam

transfer IP, kemudahan dalam melakukan transfer domain, kemudahan dalam mendapatkan

DNS listing, dan kemudahan dalam melakukan transfer mail dan web serta kemudahan dalam

melakukan migrasi perangkat dan service eksisting milik calon pelanggan yang sebelumnya

berlanggan ke ISP lain

Tarif yang dibebankan pada pelanggan astinet terdiri dari biaya pasang baru (instalasi)

dan biaya pemakaian bulanan.

3.2.6 TELKOM ISDN

TELKOM ISDN yang memiliki kepanjangan Integrated Service Digital Network atau

Paduan Solusi Pelayanan Teknologi Informasi (PASOPATI) adalah jaringan digital yang

menyediakan layanan telekomunikasi multimedia, merupakan pengembangan dari sistem

telepon yang telah terintegrasi. Sistem ini bekerja dengan bandwidth yang lebih lebar dan

sistem digital dari ujung ke ujung (terminal ke terminal) sehingga mampu mengirimkan

suara, data, dan video sekaligus dengan kecepatan, kualitas dan kapasitas tinggi hanya

dengan satu saluran.

Gambar 3.8 Contoh Aplikasi Layanan TELKOM ISDN

Page | 28

Page 29: Laporan PKL Multimedia

Berdasarkan kecepatannya, layanan dapat dikelompokkan menjadi dua:

(1) TELKOM ISDN BRA (Basic Rate Access/Micro Access)

Akses BRA mempunyai kecepatan total 144 Kbps, yang terdiri dari 2 kanal B dan 1

kanal D (2 kanal B masing-masing 64 Kbps dan 1 kanal D 16 Kbps). Satu kanal B dapat

membawa informasi (suara, teks, data, gambar atau video) dengan kecepatan 64 Kbps,

sedangkan kanal D membawa pensimenyalan dan paket data sampai 16 Kbps.

(2) TELKOM ISDN PRA (Primary Rate Access/Macro Access)

Akses PRA mempunyai kecepatan total 1984 Kbps, yang terdiri dari 30 kanal B dan

1 kanal D (30 kanal B, masing-masing 64 Kbps dan 1 kanal D 64 Kbps). Satu kanal B dapat

membawa informasi (suara, teks, data, gambar atau video) dengan kecepatan 64 Kbps,

sedangkan kanal D membawa pensimenyalan dan paket data sampai 64 Kbps.

Gambar 3.9 Konfigurasi Layanan TELKOM ISDN

Fitur yang disediakan yang pada layanan TELKOM ISDN ini antara lain: Calling Line

Identification Presentation (CLIP), Calling Line Identification Restriction (CLIR), Connected

Line Identification Presentation (COLP), Connected Line Identification Restriction (COLR),

Close User Group (CUG), Direct Dialing In (DDI), Multi Subscriber Number (MSN), Sub

Adressing (SUB), User to User Signaling (UUS), dan Call Waiting dan Terminal Portability

(TP).

Page | 29

Page 30: Laporan PKL Multimedia

Keuntungan produk TELKOM ISDN adalah dapat digunakan untuk aplikasi layanan

Video Conference, PC Multimedia (ISDN Phone), G4-Fax (Hi-Q Fax), Wide Voice, Tele-

doctor, Tele-disket, Remote Security Control, PC Work Group, Inter LAN dan Internet

Access. Selain itu, produk ini juga efisien, hanya dengan satu saluran dapat digunakan untuk

mengirimkan suara, gambar dan data/teks sekaligus. Disamping efisien, produk ini juga

fleksibel, dalam pemilihan dan penggantian terminal sesuai dengan aplikasi yang dibutuhkan

karena mempergunakan interface yang berlaku di seluruh dunia. Produk ini pun dapat

digunakan untuk jenis jasa telekomunikasi digital atau non digital.

3.3 Penanganan Gangguan Pada Produk Layanan SEN

Gangguan layanan yang biasa dikeluhkan pelanggan dapat berupa trouble dan

komplain. Kedua hal tersebut memiliki definisi maupun penanganan yang berbeda.

3.3.1 Definisi Komplain dan Trouble

Definisi komplain adalah keluhan pelanggan terhadap kinerja suatu layanan atau

produk sebuah perusahaan sehingga mengganggu kenyamanan yang bersangkutan

(pelanggan) dalam menggunakan layanan tersebut.

Sedangkan definisi dari trouble adalah terjadinya suatu masalah terhadap layanan atau

produk sebuah perusahaan yang biasannya bersifat teknis yang menyebabkan layanan atau

produk tersebut tidak optimal penggunaannya.

3.3.2 Komplain dan Trouble pada Produk SEN

Dalam Costumer Service tidak semua komplain pelanggan dikelompokan atau

digolongan dalam klasifikasi trouble (gangguan). Adakala terjadinya gangguan teknis

(trouble), namun karena sifat layanan dan teknologi yang digunakan.

Oleh sebab itu diperlukan edukasi atau pengetahuan bagi pelanggan dan pegawai yang

menangani produk SEN dalam memahami keluhan pelangggan yang bukan merupakan

Page | 30

Page 31: Laporan PKL Multimedia

gangguan teknis, sehingga tidak mengutak-atik perangkat yang justru akan menimbulkan

gangguan teknis.

3.3.3 Pelaporan dan Penanganan Troubleshooting

Pelaporan gangguan produk layanan Telkom terutama produk layanan SEN dapat

dilakukan dengan berbagai macam cara. Pelanggan dapat melaporkan kerusakan atau

gangguan yang terjadi via telepon ke nomor 147. Pelanggan juga dapat datang langsung ke

kantor Telkom terdekat untuk membuat laporan mengenai kerusakan ataupun gangguan yang

terjadi. Pelanggan pun juga dapat mengakses situs resmi Telkom dalam menangani gangguan

layanan ini melalui http://www.c4.telkom.co.id/ .

Gambar 3.10 Layanan Corporate Costumer Care Center pada situs

(Sumber: http://www.c4.telkom.co.id/index.)

Pada situs Corporate Costumer Care Center tersebut pelanggan dapat login pada kolom

yang telah tersedia untuk dapat melaporkan gangguan yang terjadi maupun untuk dapat memperoleh

info troubleshooting dari produk yang dimiliki oleh pelanggan. Corporate Customer Care Center

tercipta ditengah era kompetisi yang semakin tajam sekarang ini, TELKOM dituntut mampu

Page | 31

Page 32: Laporan PKL Multimedia

memenangkan persaingan di High End Market (HEM). Keberadaan Customer Care yang

excellent menjadi suatu fokus manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip Customer

Relationship Management (CRM).

Gambar 3.11 Formulir Pengisisan Keluhan Pelanggan pada C4

(Sumber: http://www.c4.telkom.co.id/keluhan.php)

Corporate Customer Care Center adalah unit yang berada di Divisi Enterprise

Service yang kehadirannya diharapkan mampu menjawab persaingan di HEM, dan suppoting

bagi Account Manager dalam mengelola pelanggan korporasi secara personalize dan

customized. Corporate Customer Care Center terlahir melalui evolusi yang cukup panjang

Page | 32

Page 33: Laporan PKL Multimedia

dari pola konvensional ke mekanisme integrated yang didukung IT yang real time dan

aplikasi yang handal (T3-online, CINTA, Network Monitoring System).

Corporate Customer Care Center beroperasi 24 jam sehari dan tujuh hari dalam

seminggu, berada pada tujuh titik lokasi layanan yang melingkupi area sebagai berikut:

(1) C4 Unit Corporate Customer I Medan, Area Divisi Regional 1 meliputi cakupan

operasional pulau Sumatra.

(2) C4 Nasional Jakarta , Area Divisi Regional 2 meliputi cakupan operasional Daerah

Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek)

(3) C4 Unit Corporate Customer III Bandung, Area Divisi Regional 3 meliputi cakupan

operasional Daerah Jawa Barat dan Banten.

(4) C4 Unit Corporate Customer IV Semarang, Area Divisi Regiona 4 meliputi cakupan

operasional Daerah Jawa Tengan dan DIY.

(5) C4 Unit Corporate Customer V Surabaya, Area Divisi Regional 5 meliputi cakupan

operasional Daerah Jawa Timur.

(6) C4 Unit Corporate Customer VI Balikpapan, Area Divisi Regional 6 meliputi cakupan

operasional pulau Kalimantan.

(7) C4 Unit Corporate Customer VII Makassar, Area Divisi Regional 7 meliputi cakupan

operasional Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

Corporate Customer Care Center menyediakan berbagai media akses bagi pelanggan

korporasi untuk berinteraksi dalam hal komplain, informasi produk, dan informasi pasang

baru, yaitu:

(1) Toll Free : 0-800-1-TELKOM (835566),

(2) Web : www.c4.telkom.co.id

(3) E-mail : [email protected]

(4) Direct akses alternatif : 021 3863000

Page | 33

Page 34: Laporan PKL Multimedia

(5) Seluler : 0811989372

(6) Fax  : 0-800-1-135135

Untuk menjawab berbagai tantangan bisnis kedepan, masalah sumber daya, dukungan

IT dan bisnis proses menjadi suatu keharusan pemenuhan operasional Corporate Customer

Care Center. Dari aspek bisnis proses, Corporate Customer Care Center telah

menstandarisasi bisnis proses melalui implementasi ISO 9001:2000 sejak September  2005

dan memperoleh sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi PT TUV International Indonesia

diserahkan pada hari Senin, 24 April 2006 di Grand Ballroom Hotel Dharmawangsa oleh

Senior Manager Marketing TUV Catarina Castellanos. Dengan standarisasi ini, PT Telkom

memiliki komitmen untuk mencapai visi dan misi yang pada akhirnya demi kepuasan

pelanggan. Pelanggan tidak lagi akan mengalami ketidakjelasan dan keraguan kepada siapa

harus komplain dan meminta informasi terhadap semua layanan korporasi.

Gambar 3.12 Layanan Produk Corporate Customer Care Center (C4)

Dalam menangani gangguan atau troubleshooting bisa dilakukan berbagai

upaya. Dan penanganan untuk setiap produk berbeda-beda. Untuk menangani

gangguan pada VPN GOLD, pengaduan gangguan pada layanan VPN GOLD,

maka Telkom akan melakukan pengecekan dari NMS untuk mengetahui apakah

Page | 34

Page 35: Laporan PKL Multimedia

ada indikasi gangguan pada jaringan Telkom, dan juga Telkom melakukan

pengecekan Status PVC (Permanent Virtual Circuit) pada frame relay.

(1) Kondisi Frame relay Normal dan Status UP ditandai dengan :

protocolStatus = normalCondition

networkSideEventHistory = ++++

(2) Kondisi Frame relay Down ditandai dengan :

protocolStatus = errorCondition

networkSideEventHistory = xxxx

(3) Kondisi Frame relay UP namun masih dirasakan gangguan oleh pelanggan

ditandai dengan :

protocolStatus = normalCondition

networkSideEventHistory = +x+x

Untuk mengetahui indikasi gangguan awal, bisa dilihat berdasarkan

Lampu indikasi modem (setelah di restart) yang terdapat pada pelanggan,

diantaranya:

(1) Lampu modem 103 sampai 109 hidup normal

(2) Lampu modem 103 dan 105 mati berarti ada permasalahan di router

pelanggan. Koordinasikan dengan pelanggan untuk me-reset modem dan

router dan mengecek kabel V35 dan port-portnya.

(3) Lampu modem 104 dan 109 mati berarti gangguan jaringan lokal.

(4) Lampu modem 105 dan 106 mati berarti cek koneksi yang masuk ke router

pelanggan (tidak ada komunikasi ke router). Koordinasikan dengan

pelanggan untuk.mengecek kabel V35 dan port-portnya.

(5) Lampu modem 103 mati berarti ada permasalahan di router pelanggan.

Koordinasikan dengan pelanggan untuk.me-reset modem dan router dan

Page | 35

Page 36: Laporan PKL Multimedia

memeriksa konfigurasi di router.

(6) Lampu modem LA (Local Alarm) menyala dan 109 mati berarti gangguan

jarlok.

(7) Lampu modem 104 mati, gangguan di sisi jaringan transmisi Telkom

(8) Lampu modem 142 menyala berarti sedang proses loop/bertest

Sedangkan pada laporan pengaduan gangguan pada layanan VPN IP dan

ASTINET, maka Telkom akan melakukan pengecekan interface pelanggan pada

router Telkom (router PE) dan monitoring layanan melalui NMS. Ada empat

interface status, yaitu:

(1) Sexx/yy/zz: is up, line protocol is up, artinya kondisi normal.

(2) Sexx/yy/zz: is up, line protocol is down, artinya gangguan di sisi akses atau

CPE.

(3) Sexx/yy/zz: is down, line protocol is down, artinya interface PE tidak

tersambung.

(4) Sexx/yy/zz: is administrtively down, line protocol is down, artinya interface

di shutdown dengan sengaja.

Untuk mengetahui indikasi gangguan awal, bisa dilihat berdasarkan lampu

indikasi modem yang terdapat pada pelanggan, diantaranya :

(1) Untuk Modem Tellbas STU

(a) Lampu modem 103 sampai 109 hidup normal.

(b) Lampu modem 103 dan 105 mati berarti ada permasalahan di router

pelanggan. Koordinasikan dengan pelanggan untuk me-reset modem dan

router dan mengecek kabel V35 dan port-portnya.

(c) Lampu modem 104 dan 109 mati berarti gangguan jaringan lokal.

Page | 36

Page 37: Laporan PKL Multimedia

(d) Lampu modem 105 dan 106 mati berarti cek koneksi yang masuk ke

router pelanggan (tidak ada komunikasi ke router). Koordinasikan dengan

pelanggan untuk.mengecek kabel V35 dan port-portnya.

(e) Lampu modem 103 mati berarti ada permasalahan di router pelanggan.

Koordinasikan dengan pelanggan untuk.me-reset modem dan router dan

memeriksa konfigurasi di router.

(f) Lampu modem LA (Local Alarm) menyala dan 109 mati berarti

gangguan jaringan lokasi.

(g) Lampu modem 104 mati, gangguan di sisi jaringan transmisi Telkom

(h) Lampu modem A menyala berarti sedang proses loop/bertest.

(2) Untuk Modem Tellbas CTU-S

(a) Lampu modem Line 1, Line2 ON dan power ON jaringan Normal

(b) Lampu modem Line 1, Line2 OFF, PMA menyala merah indikasi jaringan

Telkom terganggu.

(c) Lampu modem DMA menyala Merah kondisi loop/ber test.

(3) Untuk Modem Zyxel Prestige

(a) Lampu modem DSL ON, PPP/ACT Blinking jaringan Telkom normal.

(b) Lampu modem 10/100 LAN, Menyala orange maka LAN terkoneksi

(c) Lampu modem DSL Blinking, jaringan Telkom intermitten/kualitas

terdegradasi.

Untuk pengecekan awal dari sisi pelanggan jika terjadi gangguan (layanan

down) pada layanan ASTINET dan VPN IP adalah dengan melakukan Tes Ping

ke IP GW dan IP CE (jika ping ke IP GW dan IP CE bagus, maka dilanjutkan

ping ke IP PE, tetapi jika ping ke IP GW tidak bagus, maka pelanggan bisa cek

internal Local Area Network pelanggan). Dan sebaliknya pelanggan juga

Page | 37

Page 38: Laporan PKL Multimedia

melakukan simulasi langsung satu PC ke modem sebagai identifikasi awal untuk

mengetahui letak gangguan yang terjadi. Namun jika hasil test Ping IP PE tidak

bagus, maka pelanggan bisa melapor ke Helpdesk Telkom.

Untuk pengecekan awal dari sisi pelanggan jika terjadi gangguan (layanan

lambat) dan tidak dapat membuka web domain tertentu) pada layanan ASTINET,

maka coba lakukan ping dan trace ke salah satu web domain. Kemudian hasil ping

dan trace di capture dan dikirim hasil capture ke mail: [email protected]

dan [email protected] untuk dilakukan analisa lebih lanjut

Layanan DINAccess dalam jaringan TELKOMNet menempati Layer 1

yang menggunakan jaringan backbone IMUX. Monitoring layanan ini dapat

dilakukan menggunakan NMS untuk kedua lokasi pelanggan dari modem di satu

sisi sampai modem di sisi lainnya. Layanan DINAccess menggunakan modem

Martis dari Tellabs. Hubungan antara modem dengan node terdekat adalah

melalui jaringan lokal (jarlok), sedangkan hubungan antar node menggunakan

trunking.

Untuk mengetahui indikasi gangguan awal, bisa dilihat berdasarkan lampu

indikasi modem yang terdapat pada pelanggan, diantaranya :

(1) Lampu modem 103 sampai 109 hidup berarti normal

(2) Lampu modem 103 dan 105 mati berarti ada permasalahan di router

pelanggan. Koordinasikan dengan pelanggan untuk me-reset modem dan

router dan mengecek kabel V35 dan port-portnya.

(3) Lampu modem 104 dan 109 mati berarti gangguan jaringan lokal.

(4) Lampu modem 105 dan 106 mati berarti cek koneksi yang masuk ke router

pelanggan (tidak ada komunikasi ke router) koordinasikan dengan pelanggan

untuk.mengecek kabel V35 dan port-portnya.

Page | 38

Page 39: Laporan PKL Multimedia

(5) Lampu modem 103 mati berarti ada permasalahan di router pelanggan.

Koordinasikan dengan pelanggan untuk me-reset modem dan router dan

memeriksa konfigurasi di router.

(6) Lampu modem LA (Local Alarm) menyala dan 109 mati berarti gangguan

jarlok.

(7) Lampu modem 104 mati, gangguan di sisi jaringan transmisi Telkom

(8) Lampu modem 142 menyala berarti sedang proses loop/bertest.

Untuk menangani gangguan yang pada layanan VPN DIAL, maka

diperlukan informasi awal tentang data user name, password, nomor telepon

untuk dial, Dial ke nomor berapa dan pesan error code yang muncul. Setelah

informasi awal laporan diketahui, maka Telkom akan melakukan pengecekan

pada Radius Telkom.

Dengan melakukan pengecekan terhadap username dan password

pelanggan apakah benar/valid, lalu dilakukan pengecekan berdasar nomor dial,

dan dari hasil pengecekan ini akan diketahui nomor dial tujuan pelanggan, durasi

dan pada tanggal pemakaian (dial), user domain yang dipakai, serta IP yang

didapat pada saat melakukan koneksi. Setelah data-data tersebut diketahui, maka

akan dilakukan pengecekan lebih lanjut dilakukan oleh pihak Telkom untuk

memastikan letak gangguan yang terjadi.

BAB IV

Page | 39

Page 40: Laporan PKL Multimedia

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah melakukan praktek kerja di PT. Telkom Network Regional Fullfillment Centre

(RFC) Divisi Infratel Medan , penyusun dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

(1) Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar dan tertua di Indonesia terbagi

menjadi tujuh Divisi Regional.

(2) Telkom selalu memberikan layanan yang terbaik bagi para pelanggannya. Hal tersebut

nampak dalam misi yang selalu berdedikasi tinggi.

(3) Produk yang dikembangkan oleh Telkom selalu mengalami perbaikan untuk

menyempurnakan produk yang sudah ada sebelumnya.

(4) Telkom memiliki beberapa produk layanan, salah satunya adalah SEN. Layanan pada

produk SEN sendiri dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

(a) TELKOMLink DINAccess,

(b) TELKOMLink VPN GOLD,

(c) TELKOMLink VPN DIAL,

(d) TELKOMLink VPN IP,

(e) TELKOMLink ISDN, dan

(f) TELKOMNet Astinet.

(5) TELKOMLink DINAccess merupakan suatu produk sarana komunikasi akses

dedicated dengan kecepatan sesuai permintaan pelanggan dengan teknologi end-to-end

solution.

(6) Layanan TELKOMLink VPN GOLD (frame relay) adalah Produk untuk layanan akses

yang efektif untuk intranet perusahaan dengan koneksi point to point/multi-point.

Page | 40

Page 41: Laporan PKL Multimedia

(7) TELKOMLink VPN DIAL ini merupakan sebuah layanan akses yang efektif untuk

intranet perusahaan yang menjamin solusi scalable, secure, dan flexible untuk

lingkungan bisnis yang dinamis dan mempunyai cabang tersebar di cakupan nasional

dengan transfer data yang tidak besar melalui PSTN.

(8) TELKOMLink VPN IP merupakan sebuah layanan dari Telkom sebagai layanan

komunikasi data any to any connection berbasis IP Multi Protocol Label Switching

(MPLS).

(9) Astinet yang merupakan singkatan dari Access Service Dedicated To Internet adalah

layanan akses internet dan multimedia TELKOMNet untuk Akses Internet menuju

global internet dengan menggunakan port router TELKOMNet dan dapat digunakan

melalui berbagai saluran akses yang tersedia.

(10) TELKOM ISDN adalah jaringan digital yang menyediakan layanan telekomunikasi

multimedia, merupakan pengembangan dari sistem telepon yang telah terintegrasi.

(11) Komplain adalah keluhan pelanggan terhadap kinerja suatu layanan atau produk sebuah

perusahaan sehingga mengganggu kenyamanan yang bersangkutan (pelanggan) dalam

menggunakan layanan tersebut. Sedangkan definisi dari trouble adalah terjadinya suatu

masalah terhadap layanan atau produk sebuah perusahaan yang biasannya bersifat

teknis yang menyebabkan layanan atau produk tersebut tidak optimal penggunaannya.

(12) Demi pelayanan yang memuaskan Telkom telah memiliki website tersendiri agar

pelanggan dapat sesegera mungkin melaporan kerusakan jaringan yang terjadi. Layanan

tersebut adalah Corporate Costumer Care Center atau C4 (http://www.c4.telkom.co.id/)

Page | 41

Page 42: Laporan PKL Multimedia

4.2 Saran

4.2.1 Saran Untuk Peserta Kerja Praktek

(1) Dalam pelaksanaaan praktek industri, peserta harus memperhatikan langkah-langkah dan

prosedur yang berlaku di tempat praktek.

(2) Memperdalam teori yang ada hubungannya dengan bidang yang dikerjakan dalam

praktek indutri sebelum melakukan praktek industri.

(3) Ketekunan, ketelitian dan ketertiban kerja sangat diperlukan untuk mencapai hasil kerja

yang maksimal.

(4) Mampu menyesuaikan diri/beradaptasi dengan lingkungan perusahaan sehingga dapat

terjalin hubungan yang harmonis dengan karyawan.

(5) Kedisiplinan dan keuletan sangat penting untuk diterapkan di tempat praktek.

(6) Usahakan praktek yang dilakaukan dapat memberikan suatu inovasi atau gagasan produk

maupun program baru bagi perusahaan yang menjadi lokasi praktek industri.

4.2.2 Saran Untuk Perusahaan

(1) Sebelum peserta praktek industri mulai bekerja hendaknya peserta mendapat pengarahan

seputar kerja yang akan dilaksanakannya serta aturan-aturan yang berlaku pada

perusahaan tersebut.

(2) Sebaiknya PT. Telkom RFC Sumbagut lebih mempromosikan produk SEN dan tidak

hanya terfokus pada speedy. Sebab di kota maupun kabupaten maupun daerah-daerah

wilayah SUMBAGUT terdapat banyak korporasi / industri.

(3) Kurangnya sosialisasi pada pelanggan dalam menangani produk layanan Telkom dalam

memahami keluhan pelangggan yang bukan merupakan gangguan teknis, sehingga tidak

mengutak-atik perangkat yang justru akan menimbulkan gangguan teknis.

Page | 42

Page 43: Laporan PKL Multimedia

(4) Kurangnya pengarahan bagi pelanggan dalam merawat hardware produk layanan,

penanggan awal saat terjadi gangguan dan lain sebagainya sebagai penunjang kualitas

layanan jasa dari produk Telkom.

Page | 43

Page 44: Laporan PKL Multimedia

DAFTAR PUSTAKA

Kristiono, Stephanus Dwi Hendro. 2008. PPT Trouble Shooting Product Solution Entreprise

Network (SEN).

PT. TELKOM INDONESIA. 2010. Pojok TELKOMLink VPN IP, (Online),

(http://www.telkom.net/produk_layanan_jt.php, diakses 24 September 2012)

PT. TELKOM INDONESIA. 2010. Corporate Costumer Care Center, (Online),

(http://www.c4.telkom.co.id/v3/produk/network/did, diakses 24 September 2012)

PT. TELKOM INDONESIA. 2010. ASTINet  - akses internet dedicated, (Online),

(http://www.Sijiwae.net/astinet/, diakses 24 September 2012)

PT. TELKOM INDONESIA. 2010. TELKOMNet Astinet, (Online),

(http://www2.telkom.net/index, diakses 24 September 2012)

Page | 44