laporan pkl multimedia
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini peranan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) merupakan alternatif yang
sangat dibutuhkan untuk mengatasi segala kemungkinan. Dengan perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin pesat dan didukung oleh
meningkatnya kebutuhan manusia akan informasi yang cepat, tepat dan akurat
mengharuskan kita untuk membuka diri terhadap perubahan-perubahan yang ada.
Sehingga apa yang telah menjadi program kerja dapat terselesaikan sesuai dengan target
yang direncanakan. Apabila dalam memasuki era globalisasi ini, setiap orang dituntut
untuk dapat profesional dalam bidangnya, jika tidak ingin kalah dalam persaingan.
Teknologi yang sedang berkembang pada saat ini ialah Komputerisasi, yang mempunyai
peranan yang sangat besar bagi manusia di segala bidang dan pekerjaan yang memerlukan
efektifitas dan kreatifitas. Perkembangan Teknologi dunia komputer dewasa ini telah
berubah dari aspek kegiatan sederhana menjadi lebih modern, efektif dan cepat. Untuk itu
mahasiawa/i sebagai calon tenaga kerja dituntut untuk membekali diri dengan
keterampilan dan keahlian serta kebutuhan pasar.
Dalam rangka menjawab tantangan perkembangan modern tersebut, Universitas Sumatera
Utara sebagai lembaga pendidikan memprioritaskan sistem pendidikannya kepada
profesionalisme, berusaha untuk menjadi tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan
keahlian. Dengan kata lain Universitas Sumatera Utara (USU) memiliki peranan yang
cukup penting untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.Untuk
memenuhi tuntunan dunia pekerjaan tesebut, diwajibkan bagi mahasiswa/i untuk
melaksanakan Kerja Praktek guna menambah ilmu pengetahuan yang dimiliki selama di
bangku perkuliahan dan juga untuk dapat mengenal dunia kerja yang sesungguhnya
dengan harapan meningkatkan keahlian kerja dimana orientasi praktek disesuaikan
dengan jurusan masing-masing.
Page | 1
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ialah suatu metode operasional diman peranan
mahasiswa/i dibina secara langsung agar dapat menyesuaikan diri dengan kondisi
pekerjaan disuatu perusaan sambil menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diterima
selama mengikuti perkuliahan di kampus. Melalui Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini,
dapat diketahiu apakah teori yang diterima selama perkuliahan sama dengan situasi kerja
yang sesungguhya. Oleh sebab itu, Praktek Kerja Lapangan (PKL) bukanlah semata-mata
sebagai syarat dalam menyelesaikan studi, tetapi ha rus dimanfaatkan sebaik mungkin.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) juga merupakan penempatan mahsiswa/i pada lingkungan
pekerjaan yang mengembangkan keterampilan, etika kerja, displin, dan tanggung jawab
bekerja yang dapat diandalkan. Sehingga kerja sama dengan dunia kerja sangat
diharapkan demi kelancaran tersedianya tempay Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi
mahasiswa/i.
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Umumnya Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sangat penting karena
dalam kegiatan atau paannya mahasiswa/i dituntut untuk menerapkan dan mempraktekan
ilmu teori yang didapat di bangku perkuliahan .
Adapun yang menjadi tujuan dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut :
1. Menambah keterampilan dan pengetahuan
2. Menerapkan ilmu yang telah diterima selama perkuliahan.
3. Mempersiapakan diri apabila nanti setalah memasuki dunia kerja mahasiwa/i tidak
merasa asing terhadap displin ilmu yang dipelajari.
4. Meningkatkan kedisplinan karena dengan Praktek Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa
harus mematuhi peraturan diperusahaan.
5. Mahasiswa/i mengetahiu situasi dan kondisi kerja yang sebenarnya diperusahaan.
6. Kemungkinan adanya kesempatan untuk dapat diterima diperusahaan ditempat
Praktek Kerja Lapangan (PKL).
7. Meningkatkan hubungan kerja sama antara lembaga pendidikan dengan dunia usaha.
8. Menumbuhkan dan mengembangkan sikap yang profesional.
Page | 2
1.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam menuliskan laporan ini, sangat diperlukan data atau keterangan yang menunjang
kelengkapan isi dari laporan ini. Data-data diperoleh dengan cara :
1. Wawancara atau Interview
Melalui wawancara atau interview yaitu dengan mengadakan pengamatan dengan
cara tanya jawab langsung dengan staf-staf/pegawai dari Telkom Network Regional
Fullfillment Centre (RFC) Divisi Infratel Sumbagut.
2. Observasi
Mencari, mengkompulir, dan akurasi data manual log book dengan CSS sehingga
singkron dengan kondisi lapangan. Penulis peroleh dari Telkom Network Regional
Fullfillment Centre (RFC) Divisi Infratel Sumbagut tempat melaksanakan kegiatan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) serta buku-buku panduan lainnya.
1.4 Metode Pelaksanaan Kerja Praktek
Dalam rangka melaksanakan Kerja Praktek, dilakukan kegiatan yang meliputi:
1. Tahap Persiapan
Yaitu mempersiapkan hal-hal yang perlu untuk kegiatan penelitian seperti pengenalan
perusahaan, membuat permohonan Kerja Praktek, konsultasi pada jurusan, konsultasi
dengan koordinator Kerja Praktek dan membuat proposal.
2. Study Literatur
Mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi
dilapangan.
3. Survey
Yaitu mengadakan peninjauan langsung ke lapangan yang berhubungan dengan tugas/
Kegiatan Praktek dan menyusunnya dalam bentuk laporan.
4. BIT ( Built In Training)
Yaitu metode pelatihan dengan mendengarkan kuliah singkat yang dibimbing oleh
staff/ teknisi dari perusahaan tentang jenis-jenis layanan Telkom Network Regional
Fullfillment Centre (RFC) Divisi Infratel Sumbagut serta cara kerja perangkat
jaringan.
5. Praktek Lapangan
Page | 3
Yaitu mengadakan peninjauan langsung ke lapangan untuk melihat langsung cara
kerja system perangkat jaringan sekaligus belajar praktek menambah modul dan
memperbaiki perangkat saat terjadi kerusakan.
1.5 Batasan Masalah
Dalam menyusun Laporan ini, penulis hanya membatasi masalah yang menyangkut pada
operasional dan gangguan yang terjadi serta batasan masalah yang terjadi pada Telkom
Network Regional Fullfillment Centre (RFC) Divisi Infratel Sumbagut.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pemahaman laporan PKL ini, penulis membuat sistematika
penulisan yang mengemukakan secara singkat mengenai isi tiap-tiap bab.
BAB I: PENDAHULUAN
Bagian pendahuluan dari laporan ini memberikan gambaran mengenai
keterangan seperti latar belakang, tujuan PKL, metode pengumpulan data,
batasan masalah , dan sistematika penulisan laporan.
BAB II: GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini penulis mengemukakan tinjauan umum perusahaan yang meliputi
sejarah singkat PT. Telkom, Makna Logo Perusahaan,Visi dan Misi Telkom
Network Regional Fullfillment Centre (RFC) Divisi Infratel Sumbagut.
BAB III: KEGIATAN KERJA PRAKTEK
Bab ini penulis memaparkan dan menjelaskan secara singkat tentang lapis-
lapis jaringan, topologi jaringan, konsep TCP/IP, parameter network secara
umum disesuaikan dengan kondisi lapangan di Telkom Network Regional
Fullfillment Centre (RFC) Divisi Infratel Sumbagut.
BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini, membahas tentang kesimpulan dan saran mengenai isi laporan.
Page | 4
BAB 2
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat Tentang PT. TELKOM
Terbentuknya TELKOM adalah bermula dari suatu badan usaha bernama Posten
Telegraadlesnt yand didirikan dengan staatblad No. 52 Tahun 1984. penyelenggaraan
Telekomunikasi di Hindia Belanda pada waktu itu awalnya diselenggarakan oleh
swasta, bahkan sampai tahun 1905 tercatat 38 Perusahaan Telekomunikasi, yang pada
tahun 1906 diambil alih oleh Pemerintahan Hindia Belanda dengan berdasarkan
staatblad No.419 tahun 1927 tentang Indonesia Bedrijvenwet (I. B. W, Undang-Undang
Perusahaan Negara).
Jabatan PPT ini berlangsung sampai dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang –Undang (PERPU) No. 19 tahun 1960 oleh Pemerintah Republik Indonesia,
tentang suatu Perusahaan Negara dan PPT Dienst memenuhi syarat untuk tetap menjadi
suatu Perusahaan Negara (PN), kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 240
tahun 1961, tentang pendirian Perusahaan Negara Telekomunikasi disebutkan bahwa
Perusahaan Negara sebagai mana dimaksud dalam pasal 2. diajadikan kedalam
Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN. Pos dan Telekomunikasi).
Dalam perkembangan seanjutnya pemerintah perlu untuk membagi PN. Pos dan
Telekomunikasi menjadi 2 (dua) Perusahaaan Negara yang berdiri sendiri. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah No.29 tahun 1965, maka berdirilah Perusahaan Pos dan Giro (PN.
Pos dan Giro) dan pendirian Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN. Telekomunikasi)
yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1965. Bentuk ini pun
dikembangkan menjadi Perusahaan Umum (Perum) Telekomunikasi melalui Peraturan
Pemerintah No. 36 tahun 1974. dalam Peraturan tersebut dinyatakan pula Perusahaan
Umum (Perum) sebagai penyelenggara Jasa Telekomunikasi untuk Umum
Telekomunikasi sebagai Penyelenggara jasa Telekomunikasi untuk umum, baik
hubungan telekomunikasi dalam negeri maupun luar negeri. Tenteng hubungan
telekomunikasi luar negeri pada saat itu juga diselenggarakan oleh PT. Indonesia
Satelite Coorporation (Indosat), yang masih berstatus perusahaan asing, yakni Amerika
Serikat (USA).
Page | 5
Seluruh saham PT. Indosat dengan modal asing ini pada akhir tahun 1980 diambil alih
oleh negara Republik Indonesia dari Amerika Cable dan Radio Corperation. Dalam
rangka meningkatkan Pelayanan Jasa Telekomunikasi untuk umum, Pemerintah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 53 tahun 1980, PERUMTEL ditetapkan
sebagai badan usaha yang berwenang menyelenggarakan telekomunikasai untuk umum
dalam negeri dan Indosat ditetepkan sebagai badan usaha penyelenggara telekomunikasi
untuk umum Internasional.
Memasuki Repelita V pmerintah merasakan perlunya percepatan pembangunan
telekomunikasi, karena sebagai infrastuktur diharapkan dapat memacu pembangunan
sektor lainnnya. Selain hal tersebut penyelenggaraan telekomunikas membutuhan
manajemen yang lebih profesional, oleh sebab itu perlu menyesuaikan bentu
perusahaaan. Untuk itu berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1991, maka
bentuk Perusahaan Umum (Perum) dialihkan menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).
Sebagaimana dimaksudkan dalam Undang-Undang No. 9 tahun 1969, sejak itulah
berdiriya Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomuniksi Indonesia atau Telkom.
2.2. Ruang Lingkup Telkom Network Regional Fullfillment Centre (RFC) Divisi
Infratel Sumbagut
Divisi Infratel bertugas mengelola jasa Multimedia dan Network Provider untuk
melayani masyarakat, pemakai internal Telkom, Internet Provider, Coorporate
Customer dan juga bertanggung jawab menyiapkan bisnis masa depan telepon,
televisi kabel (Video Communication) dan Internet (Computer Communication).
Divisi Infratel, dibentuk pada tanggal 4 Maret 1997 dengan tugas menangani dan
mengembangkan bisnis multimedia secara agresif dan focus. Seperti kita ketahui
bersama, multimedia merupakan teknologi yang relative baru di Indonesia.
Multimedia memiliki karakteristik khusus yaitu sifatnya yang cepat berinovasi serta
adaptif terhadap aneka kemungkinan baru. Hal inilah yang member inspirasi bagi PT.
Telkom Tbk dalam membuka peluang bisnis baru, yaitu penyatuan ( konvergensi)
antara bidang komunikasi, computer dan muatannya (content) secara digital. Kiprah
perdana Divisi Infratel dalam bisnis transportasi multimedia dengan kecepatan dan
keamanan yang prima. Sistem ini telah teruji kehandalannya dalam mendukung
pengiriman berita hasil pemungutan suara PEMILU pada bulan Mei 1997.
Page | 6
2.3. Letak dan Tempat Kedudukan
PT. Telkom Divisi Infratel Network Regional Fullfillment Centre (RFC) merupakan
salah satu divisi yang terdapat pada PT. Telkom Indonesia, yang berlokasi di Jl. Letda
Sujono No. 252 Medan
2.4. Makna Logo Telkom
Logo baru Telkom mencerminkan Brand Positioning “Life Confident” dimana
keahlian dan dedikasi akan diberikan bagi semua pelanggan untuk mendukung
kehidupan mereka dimanapun mereka berada. Brand Positioning ini didukung oleh “
Service Culture” baru yaitu : Empowering, Assured, Progressive, dan Heart.
Simplikasi logo ini terdiri dari lingkaran biru yang ada didepan tangan berwarna
kuning. Logo ini merupakan cerminan dari “Braind Value” yang disebut dengan
“Life in Touch” dan diperkuat tagline baru pengganti “Commited 2 u” yakni “The
World is in Your Hand”.
Untuk lebih mengenal logo ini, ada baiknya kita memaknai arti dari symbol-simbol
tersebut :
Expertise : Makna dari lingkaran sebagai symbol dari kelengkapan produk dan
layanan dalam portofolio bisnis baru TELKOM yaitu TIME ( Telecommunication,
Information, Media dan Edutainment).
Empowering : Makna dari tangan yang meraih keluar. Symbol ini mencerminkan
pertumbuhan dan ekspansi keluar.
Assured: Makna dari jemari tangan. Symbol ini memaknai sebuah kecermatan,
perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat.
Proggresive : Kombinasi tangan dan lingkaran, Simbol dari matahari terbit yang
maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.
Heart : Simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk
menggapai masa depan.
Selain symbol, warna-warna yang digunakan adalah :
Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan pengalaman yang
tinggi.
Page | 7
Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang aktraktif, hangat dan
dinamis.
Infinite Sky Blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan inovasi
dan peluang yang tak berhingga untuk masa depan.
Gambar. Logo Telkom
2.5. Visi dan Misi
a. Visi
“To Become a Dominant InfoCom Player in the Region”
Telkom bukan lagi perusahaan yang memonopoli pasar telekomunikasi Indonesia.
Sejak karpet globalisasi digelar, kompetisi menjadi ajang yang harus dijalani oleh
perusahaan manapun. Masing-masing akan memperebutkan perhatian customer. Yang
paling kompetitif tentu saja yang akan menang.
Menjadi Infocom Player mengandung arti bahwa Telkom bergerak dalam bisnis
informasi dan komunikasi secara konkret diwujudkan dalam bentuk keragaman produk
jasa. Semula layanan yang disajikan hanya POTS (Plain ordinary Telephone Service);
kini menjadi PMVIS (Phone, Mobile, View, Internet, Services).
Dominant Infocom Player In the Region mengandung pengertian bahwa TELKOM
berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan Infocom berpengaruh di kawasan
Asia, dan Asia-Pasifik. Menjadi perusahaan yang berpengaruh tersebut mengandung
arti: apabila dibandingkan dengan perusahaan terkemuka pada area bisnis yang sama, di
Page | 8
kawasan regional, dengan menggunakan indicator-indicator tertentu, maka kinerja
bisnis dan finansialnya akan seimbang, atau bahkan lebih baik lagi.
b. Misi
To Provide One Stop Services with Excellent Quality and Competitive Prices
Managing Business Through Best Practices, Optimizing, Superior, Human
Resources, Competitive Technology, and Synergizing Business Partners.
To Provide One Stop Services with Excellent Quality and Competitive Price, Artinya
TELKOM menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa
kemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan, dengan harga yang kompetitif.
Managing Business Through Best Practices, Optimizing, Superior Human Resources,
Competitive Technology, and Synergizing Business Partners, artinya adalah TELKOM
akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalkanSDM
yang unggul, penggunaaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan
yang menguntungkan secara timbale balik dan saling mendukung secara sinergis.
Untuk merealisasikan visi korporasi, dan mendukung pelaksanaan misi tersebut
diperlukan budaya korporasi yang kuat.
2.6. Struktur Organisasi RFC Telkom Multimedia Medan
Dalam pelaksanaan kegiatan operasi perusahaan dibutuhkan suatu susunan organisasi.
Divisi multimedia dikepalai oleh seorang Eksekutif General Manager (EGM) yang
dibantu oleh deputi EGM dan secretariat. Eksekutif General Manager membawahi
delapan bidang yang mendukung Divisi Multimedia, yakni Service Operation, Data
Communication, e-Bussiness, Performance Management, Stategic Planning, Voice
and Internet, Service Area, dan Service Support.
2.7. Tugas dan Tanggung Jawab Masing-masing Unit
2.7.1 Operating Manager SA
Adapun tugas utama Manager SA adalah :
Page | 9
1. Menyelenggarakan pelayanan kepada customer yang dikoordinasikan dengan
delivery channel yaitu Divisi Enterprise (DIVES), Divisi Business Service,
Divisi Carrier & Interconnection Service (DIVCIS) dan Divisi Customer
Service.
2. Melakukan aktivasi layanan-layanan yang diserahterimakan dari bidang Sub
Divisi Service Operation dan Sub Divisi Resource Mgt & Operation.
3. Bertindak selaku Fault Handling level 2 untuk semua layanan.
4. Memelihara sarana penunjang dan ruangan perangkat Divisi Infratel SA
Sumatera-1 yang berada di Wilayah Sumatera Bagian Utara kecuali
Kepulauan Riau.
5. Bertindak selaku sales support ke Delivery Channel.
6. Melaksanakan program customer/ delivery channel retention.
7. Melaksanakan pembinaan SDM
8. Melaksanakan marketing intelligence di wilayahnya dan melaporkan kepada
Divisi Multimedia.
2.7.2 Sub Unit Order Management & Service Solution (OM & SS)
Sub Unit Order Management & Service Solution (OM & SS) merupakan sub
unit dan solusi layanan serta mengatur order yang termasuk pada Telkom
National Operation Support System (TENNOS). Tugas sub unit ini adalah :
1. Memastikan fungsi Service Solution kepada customer dan Order Management
berjalan dengan baik, sesuai dengan rencana dan prosedur kerja yang telah
ditetapkan.
2. Melaksanakan fungsi service, brand management dan dc support untuk
mendukung pencapaian sasaran pemasaran dengan tepat sesuai dengan proses
bisnis yang telah ditetapkan.
3. Melakukan proses identifikasi kapastitas dan analisis kebutuhan alat produksi
layanan SPEEDY agar tingkat ketersedian layanan terjaga.
2.7.3 Sub Unit Service Level Guarantee Management & Operational Support
(SLGM & OS)
Unit Service Level Guarantee Management & Operational Support (SLGM &
OS) adalah unit yang berfungsi sebagai:
Page | 10
1. Memastikan terkelolanya fungsi operasional support dengan baik dalam
mendukung pencapaian sasaran bisnis di service area, sesuai kaedah Good
Coorperate Governance.
2. Melaksanakan kegiatan administrasi yang meliputi data/ surat/ dokumen di
unit kerja bagian administration and service HR Area 08 secara efisien dan
efektif.
3. Melaksanakan pemberian data yang diminta oleh unit deliveri dalam
rangka pemenuhan kebutuhan lapangan.
2.7.4 Sub Unit Enterprise Resource Provisioning & Service Activation (ERP & SA)
Sub Unit Enterprise Resource Provisioning & Service Activation (ERP & SA)
adalah bagian yang melaksanakan akses dan service terhadap peralatan yang
diperlukan dalam produk layanan. Adapun tugas-tugasnya adalah :
1. Memastikan terkelolanya fungsi Sub Unit Enterprise Resource
Provisioning & Service Activation (ERP & SA) dengan baik dalam
mendukung tercapainya sasaran communication service sesuai kaidah
Good Corporate Governance.
2. Memastikan performance Network dan komunikasi data yang tercapai
melalui implementasi system pengelolaan kinerja di Sub unit kerjanya
sesuai kebijakan yang sudah ditetapkan terealisasi sesuai dengan rencana.
3. Aktivasi sisi akses
4. Monitoring dari TENNOS yang berfungsi memonitoring ordering dari
sirkit pelanggan.
5. Aktivasi dan mutasi seperti aktifasi baru, mutasi layanan, mutasi alamat,
mutasi kecepatan, delete dan isolir.
6. Aktifasi atau deaktifasi modem dan menyiapkan mode akses termasuk
modul dan kabel.
2.7.5 Sub Unit Enterprise Problem Handling & Trouble Management (EPH & TM)
Sub Unit Enterprise Problem Handling & Trouble Management (EPH & TM)
adalah unit yang bergerak dibidang penanganan masalah pada layanan dan
jaringan terhadap pelanggan. Untuk melihat dan mengetahui adanya gangguan
pada pelanggan dan cara menindaklanjutkannya, dapat melalui T-3 online
(Trouble Ticket Monitoring System)
Page | 11
Tugas-tugas EPH & TM :
1. Memastikan terkelolanya fungsi pelayanan penanganan gangguan
( Problem/ Fault Handling Management) diarea terkait dengan baik dalam
rangka mendukung pencapaian MTTR yang telah ditetapkan.
2. Melakukan kegiatan Operation Problem Handling Service Speedy.
3. Melakukan kegiatan Operational Problem Handling Service IP dan data
Communication
4. Melakukan aktivasi problem handling dengan menggunakan SOP yang
sudah ditentukan.
2.7.6 Sub Unit Retail Customer Handling (RCH)
Tugas-tugas dari Sub Unit Retail Customer Handling adalah sebagai berikut :
1. Memastikan terkelolanya fungsi pelayanan penanganan gangguan
( Problem/ Fault Handling Management) area terkait dengan baik dalam
rangka mendukung pencapaian MTTR Speedy.
2. Melakukan kegiatan Operasiaonal Problem handling services Speedy
3. Melakukan kegiatan operasional problem handling service IP data
communication.
2.8. Kinerja Perusahaan
Jenis pelayanan jasa PT. Telkom secara umum antara lain ;
1. Pelayanan Jasa Telepon, berupa layanan umum seperti wartel, KBU, TUT,
Telepon Umum Koin (TUC), kios phone, TeCC, Calling Card, Sambungan
Telepon Otomatis dan Sambungan Telepon manual.
2. Pelayanan Jasa Teleks, layanan berupa Teleks.
3. Layanan Jasa Sirkuit Langganan, antara lain Sirkuit langganan konvensional,
JAMUS ( Jaringan Multi Service) dan MAN (Metropolitan Area Network)
4. Layanan Jasa Transponder, berupa satelit Transponder, Leasing, Satelite
Telementry.
5. Layanan Jasa Telegraf, berupa Telegram, Telnex, Phonogram.
6. Layanan Jasa ISDN (Pasopati), antara lain Sambungan Pasopati I (BRA) seperti
Video Conference, PC Multimedia dan lain-lain.
7. Layanan Jasa IN ( Japati) seperti Free call, Virtual net dan premium call.
8. Layanan Jasa Atelir, berupa jaminan suku cadang repair, bantuan teknik.
Page | 12
9. Layanan jasa Sistem Informasi beupa Billing, SISKA, Payroll, Call Data
Collectiom.
2.9. Produk Layanan Telkom Divisi Infratel Service Area Sumatera-1 Multimedia
Telkom mempunyai produk-produk yang ditargetkan untuk tingkat personal dan
tingkat Corporate Custumer, Produk Owner untuk tingkat personal ditangani oleh
Divre sedangkan Product Owner untuk memenuhi kebutuhan Corporate Custumer
adalah Divisi Infratel yang tersebar diseluruh Indonesia melalui Service Area.
2.10. Bisnis Core Perusahaan
Divisi Infratel, membagi produknya dalam tiga kategori besar, yaitu :
1. TelkomLink ( Koneksi antar LAN)
a. DINAcces
b. VPN IP
c. VPN Gold
d. VPN Dial
e. ADSL Link
f. VPN Instan
g. Metro Ethernet
h. Global Datacom
i. Video Conference
2. TelkomNet ( Koneksi Internet)
a. TelkomNetInstan
b. AstiNet
c. Speedy
d. Hotspot
e. IP Transit
3. E- Bussiness
a. Web Hosting, Mail Hosting, Co-Location, IVAS, IP TP.
Page | 13
BAB III
ANALISA DAN PENANGANAN GANGGUAN
PRODUK SEN (SOLUTION ENTERPRISE NETWORK)
3.1 Produk SEN (Solution Enterprise Network)
Dengan berkembangnya teknologi saat ini terutama dalam hal komukasi.
Perkembangan komunikasi yang terjadi dengan pesat tersebut karena semakin besarnya
kebutuhan manusia akan komunikasi. Di samping hal tersebut semakin mudah dan murahnya
komunikasi pun menjadi salah satu alasan berkembang pesatnya komunikasi. Komunikasi
internet pun menjadi salah satu teknologi yang tidak asing lagi saat ini. Banyak informasi
yang berhubungan dengan pendidikan, komunikasi, perdagangan, berita, dan lain sebagainya
dapat kita ketahui lebih cepat dan mudah melalui internet.
PT Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia pun juga selalu
melakukan inovasi-inovasi dalam mengembangkan produknya. Awalnya hanya tercipta
komunikasi suara (voice) melalui telepon kabel (telepon rumah), yang selanjutnya
disempurnakan menjadi cordless phone dan kemudian disempurnakan kembali menjadi
wireless phone. Seiring dengan perkembangan teknologi telepon pun dapat juga digunakan
bersamaan dengan komukasi data melalui internet. Dan teknologi yang sedang dikembangkan
saat ini adalah telepon yang dapat digunakan bersamaan dengan data (internet), suara
(telepon), dan acara televisi (TV kabel).
Produk Solution Enterprise Network (yang selanjutnya disebut SEN) merupakan salah
satu produk yang dikeluarkan oleh PT Telkom dengan sasaran korporasi. Produk SEN terdiri
dari berbagai macam antara lain : TELKOMLink DINAccess, TELKOMLink VPN GOLD,
TELKOMLink VPN DIAL, TELKOMLink VPN IP, TELKOMLink ISDN dan
TTELKOMNet Astinet.
Page | 14
Setiap produk tersebut memiliki konfigurasi dan penanganan gangguan yang berbeda.
Begitu pula dengan keuntungan yang akan di dapat oleh pelanggan akan berbeda untuk tiap
jenis produk SEN ini.
Banyak keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan dengan menggunakan jasa
melalui produk-produk tersebut. Keuntungan menggunakan produk-produk tersebut antara
lain untuk mempermudah proses pengiriman data pada perusahaan, mempercepat proses
reservasi, memudahakan perusahaan dalam melakukan proses pelaporan (reporting), dan
masih banyak keuntungan-keuntungan lain yang didapat dengan menggunakan produk SEN
ini.
Produk SEN biasanya digunakan untuk perusahaan-perusahaan besar yang memiliki
banyak anak perusahaan di kota yang berbeda. Sehingga produk ini dapat mempercepat
proses komunikasi antar perusahaan baik komunikasi antara perusahaan tersebut dengan
kantor cabangnya, komunikasi antara perusahaan tersebut dengan perusahaan rekan bisnis
lainnya, maupun komunikasi antara perusahaan dengan dengan pelanggannya. Komunikasi
berjalan dengan baik tidak dapat menguntungkan dari segi ekonomis namun juga dari sisi
waktu.
3.2 Jenis Produk SEN
Dengan adanya berbagai macam jenis produk dari SEN. Beberapa diantaranya akan
dijelaskan konfigurasi, keunggulan, fitur yang tersedia, dan lain sebagainya.
3.2.1 TELKOMLink DINAccess
TELKOMLink DINAccess merupakan suatu produk sarana komunikasi akses
dedicated dengan kecepatan sesuai permintaan pelanggan berkecepatan 64 Kbps sampai
dengan 2048 Kbps atau n×64 kbps. DINAccess pada produk ini memiliki kepanjangan kata
Digital Intellegent Network Access. Produk ini memberikan kenyaman pada pelanggannya
Page | 15
untuk dapat menentukan sendiri kecepatan access internet yang diinginkan. Tarif dasar yang
debebankan pun tergantung dari kecepatan yang diinginkan oleh pelanggan tersebut.
Produk DINAccess ini berfungsi untuk melalukan interkoneksi antar LAN (Local
Area Network) serta memberikan jaminan keamanan data, reliability layanan dengan
pengendalian Network Management Systems (yang selanjutnya disebut NMS) secara terpusat.
Dan implementasi DINAccess ini dilakukan pada berbagai macam perusahaan antara lain,
pabrik, bank, perusahaan perminyakan, perusahaan persewaan, perusahaan asuransi, agen
travel, hotel, maskapai penerbangan, departemen-departemen pemerintahan, dan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN). Aplikasi yang diterapkan pada perusahaan pun bermacam-
macam seperti, pemesanan, persediaan barang, pengiriman data, dan pelaporan (seperti
pelaporan keuangan).
DINAccess merupakan jenis layanan Virtual Private Network (yang selanjutnya
disebut VPN) paling sederhana yang memanfaatkan teknologi Time Division Multiplexing
(yang selanjutnya disebut TDM) dengan perangkat node berupa Intelligent Multiplexer (yang
selanjutnya disebut IMUX). DINAccess memiliki latar belakang teknologi end-to-end
solution sesuai dengan gambar 3.1.
Page | 16
Gambar 3.1 Network Management system pada DINAccess
Konfigurasi teknis yang diterapkan pada produk TELKOMLink DINAccess ini
adalah dengan menyambung saluran lokal yang ada pada kantor ke port akses include modem
yang terpasang. Dari port akses include modem tersebut akan disambungkan ke TDM yang
merupakan link yang akan disambungkan kembali ke port akses include modem yang
terdapat pada kantor yang lain. Port akses include modem yang kedua ini akan
disambungkan ke saluran lokal lain yang terdapat pada kantor yan lainnya. Akses pada kedua
akses ini akan diatur oleh group.
Gambar 3.2 Konfigurasi Teknis pada TELKOMLink DINAccess
3.2.2 TELKOMLink VPN GOLD
Layanan TELKOMLink VPN GOLD (frame relay) adalah Produk untuk layanan
akses yang efektif untuk closed user group dengan koneksi point to point/multi-point. Produk
TELKOMLink VPN GOLD (frame relay) ini merupakan produk layanan yang biasa
ditujukan pada pelanggan korporasi dengan fungsi multi lokasi yang tersentralisasi datanya di
suatu tempat/kantor pusat. Jenis layanan ini memberikan alternatif solusi bagi pelanggan
korporasi sesuai dengan aplikasi yang digunakan.
Page | 17
Produk ini merupakan hasil penyempurnaan dari produk sebelumnya, yakni
TELKOMLink DINAccess. Pada produk DINAccess merupakan jenis layanan VPN yang
paling sederhana yang memanfaatkan teknologi TDM dengan perangkat node berupa IMUX.
DINAccess memiliki latar belakang teknologi end-to-end solution. Sedangkan pada VPN
GOLD digunakan latar belakang teknologi frame relay.
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa produk VPN GOLD ini
merupakan penyempurnaan dari produk DINAccess. Sehingga konfigurasi teknis yang
diterapkan oleh Telkom pada produk ini pun merupakan hasil penyempurnaan dari produk
DINAccess. Konfigurasi yang diterapkan pada produk VPN GOLD dengan teknologi frame
relay ini memiliki sistem pengaturan jaringan multi point atau point-to-point dimana setiap
kantor cabang perusahaan tersebut memiliki link atau jaringan yang langsung terhubung
dengan kantor pusat perusahaan tersebut. Pada tiap kantor cabang semua data baik berupa
suara, video maupun data tertulis dapat langsung dikirimkan ke kantor pusat melalui jaringan
yang telah terhubung dengan Committed Information Rate (yang selanjutnya disebut CIR)
sebesar 32 Kbps sebelum akhirnya terhubung dengan kantor pusat. Hal tersebut dilakukan
dengan teknologi layanan WAN (Wide Area Network) yang diterapkan. Untuk dapat
melakukan teknologi akan dibutuhkan beberapa peralatan, baik untuk digunakan pada kantor
pusat maupun pada kantor cabang. Pada setiap kantor cabang dibutuhkan peralatan
komunikasi antara lain, telepon, PC (Personal Computer) sebagai server, router, dan
beberapa workstation. Saat data akan masuk ke kantor pusat sebelumnya akan melalui
firewall, kemudian menujua router dan hub. Setelah itu data akan masuk ke PC server untuk
kemudian bisa diterima oleh kantor pusat, dalam bentuk suara, video, maupun data tertulis.
Router yang dibutuhkan pada produk VPN GOLD ini adalah jenis router yang support FRAD
(Frame Relay Access Devices).
Page | 18
Gambar 3.3 Network Management system pada VPN GOLD
Keuntungan yang dapat dirasakan pelanggan jika menggunakan VPN GOLD antara
lain, alokasi bandwidth on demand, yaitu koneksi per CIR dengan menggunakan latar
belakang konfigurasi semi-mesh sebagai jaminan reliabilty. Selain itu VPN GOLD pun juga
memiliki keuntungan melalui bentuk transfer frame yang berupa bi-directional (full - duplex)
dan memiliki deteksi eror saat transmisi, serta menggunakan format dan operasional DLCI
(Data Link Connection Identifier)
Aplikasi yang mungkin dibangun dengan menggunakan produk ini adalah aplikasi
korporasi dengan multi-branches atau banyak cabang serta aplikasi yang dapat dibangun
dengan multi-protokol di atas frame relay. Pada produk ini akan disediakan modem secara
cuma-cuma oleh Telkom sebagai salah satu promosinya
3.2.3 TELKOMLink VPN DIAL
Produk layanan yang ditawarkan pada produk TELKOMLink VPN DIAL ini
merupakan sebuah layanan akses yang efektif untuk closed user group/ intranet perusahaan
yang menjamin solusi scalable, secure, dan flexible untuk lingkungan bisnis yang dinamis
Page | 19
dan mempunyai cabang tersebar di cakupan nasional dengan transfer data yang tidak besar
melalui PSTN.
Latar belakang teknologi yang digunakan dalam VPN DIAL ini adalah point-to-point
dengan pengoptimalisasian penggunaan ports RAS TELKOMNet (idle capacity), dapat
digunakan (kompatibel) pada radius standar.
Pada dasarnya konfigurasi teknis port jaringan pada VPN DIAL berbasis Layer Two
Tunelling Protocol (yang selanjutnya disebut L2TP). L2TP ini memungkinkan frame point-
to-point protocol (PPP) untuk dibungkus (encapsulate) di dalam paket IP protokol, sehingga
kemudian tunnel dapat dibangun pada jaringan IP dasar. RAS TELKOMLink sebagai L2TP
Access Consentrator (LAC) akan membangun tunnel ke L2TP Network Server (LNS).
Konfigurasi teknis dari VPN DIAL hampir sama dengan konfigurasi yang dimiliki
oleh VPN GOLD.
Gambar 3.4 Network Management System VPN DIAL
Banyak keutungan yang bisa didapatkan dengan menggunakan VPN DIAL antara
lain, hemat, jangkauan luas (nasional), fleksibel, dan aman. VPN DIAL dapat dikaatakan
lebih hemat karena tidak diperlukan pengoperasian dan pembangunan infrastruktur remote
akses (modem pool) dan backbone ip untuk kebutuhan akses dial up intranet. Dapat
berlangganan solusi layanan hosting dan email sehingga korporate tidak harus memiliki dan
mengoperasikan server dan aplikasi tersendiri. Jangkuan yang luas sehingga mendukung
Page | 20
mobilitias user koroporasi dengan single number (080988XXX) dan jangkauan layanan yang
sudah mencapai tingkat nasional. Sedangkan VPN DIAL dikatakan fleksibel karena sesuai
dengan kebutuhan pelanggan dan dengan mudah dilakukan penambahan kapasitas. Dan
kemanan VPN DIAL sangat terjamin karena VPN DIAL merupakan layanan yang
mempunyai keamanan yang sama dengan layer 2 security seperti frame relay maupun leased
line.
3.2.4 TELKOMLink VPN IP
TELKOMLink VPN IP merupakan sebuah layanan dari Telkom sebagai layanan
komunikasi data any to any connection berbasis IP Multi Protocol Label Switching (yang
selanjutnya disebut MPLS). Layanan ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan layanan
komunikasi data melalui leased line maupun layanan VPN berbasis frame relay. VPN IP
digunakan untuk merealisasikan control of service dimana pelanggan dapat
mengimplementasikan aplikasinya baik berupa aplikasi yang delay sensitive, mission critical
maupun non mission critical pada satu platform jaringan privat IP MPLS.
VPN IP muncul dari pertumbuhan yang cepat dari teknologi internet akan teknologi
forwarding dari label (trouble dan performance) yang berhubungan dengan routing layer 3.
Kemudian timbul inovasi teknologi yang lebih unggul dari teknologi yang sebelumnya,
bahkan teknologi tersebut dapat beroperasi di atas bermacam teknologi seperti sonet, frame
relay, ATM, ethernet maupun token ring. VPN IP sendiri merupakan kombinasi teknologi
switching layer 2 dan layer 3 yang dapat mengurangi biaya operasi dan kompleksitas.
Layanan ini banyak digunakan oleh berbagai macam perusahaan. Perushaaan yang
menggunakan layanan ini adalah perusahaan yang memiliki banyak cabang dan menyebar,
perusahaan yang memiliki konfigurasi network multi hub/full mesh, perusahaan yang
menjalankan multi aplikasi, dan perusahaan yang memilih outsourcing untuk pengaturan
jaringannya
Page | 21
Gambar 3.5 Konfigurasi Layanan VPN IP
Gambar 3.5 merupakan gambar konfigurasi dari VPN IP, dimana head yang tertulis
pada gambar tersebut merupakan contoh gambaran dari kantor pusat sedangkan regional
merupakan gambaran dari kantor daerah. Pada gambar konfigurasi di atas juga digambarkan
sebagai remote yang disimbolkan dengan gambar komputer dan laptop yang juga setara
kedudukan dengan brach atau kantor cabang.
Koneksi dalam VPN IP bukan merupakan sirkit-sirkit yang dibangun dari suatu titik
ke titik lain, sehingga tidak distance sensitive, melainkan berupa keanggotaan dalam suatu
cloud network, sehingga setiap titik yang dibangun secara default akan terhubung ke semua
titik dalam cloud tersebut.
Untuk keperluan monitoring, Telkom telah memiliki NMS atau pengaturan sistem
jaringan yang mampu memonitor network dan trafiknya. Jika pelanggan memerlukan Telkom
dapat menyediakan. Jika pelanggan menghendaki memonitor sendiri diperlukan tools seperti
Page | 22
Head Office
Regional Office
Branch Office
Remote Office
AC
B
Dynamic Connection on DemandAny-to-Any
Routing (layer 3) handled in the Core
Single Pipe all services
nx64kpbs
MRTG, HP Open View, Cisco Works. Sedangkan untuk speed yang mendukung untuk VPN
IP adalah 64 Kbps–2 Mbps dengan kelipatan 64 Kbps.
Untuk dapat memperoleh layanan ini, pihak Telkom akan menyediakan modem yang
sudah termasuk dalam biaya pasang baru di setiap site pelanggan. Router akan disediakan
Telkom bekerjasama dengan Mitra Telkom yang tidak termasuk dalam biaya pasang baru,
sehingga pelanggan cukup menyediakan LAN konfigurasi (seperti: hub, switch, cabling,
server).
VPN IP dapat digunakan bersamaan dengan layanan voice atau suara secara
bersamaan. Dengan memilih paket yang sesuai, MPLS akan menjamin paket voice yang
dilewatkan akan diperlakukan dengan treatment khusus, sehingga standar-standar kualitas
suara bisa terjaga. Tak hanya suara, video maupun data pun dapat digunakan pada paket VPN
IP ini. Hal tersebut menjadi keuntungan pelanggan selaku pengguna layanan paket VPN IP
pada bagian multiservices offering. Untuk dapat menyambungkannya ke internet pelanggan
cukup menhubungkannnya ke gateway internet. Sedangkan aplikasi yang dapat diterapkan
pada produk VPN IP ini pun sangat beragam. Hal tersebut menjadi keuntungan lain dari VPN
IP, mendukung berbagai macam aplikasi. Aplikasi-aplikasi tersebut antara lain, internet
(HTTP, FTP, Telnet, email), Database (SAP, BAAN), VoIP, Video Conference, Streaming.
Keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan VPN IP adalah multiservices
offering, provisioning scalabitility, manageability, dan cost saving opportunity. Multiservices
offering tersebut dapat berupa data, voice atau suara maupun video. Selain itu VPN IP juga
mendukung berbagai aplikasi bisnis dan dapat melakukan beberapa akses sekaligus (multiple
access atau last mile independent). Provisioning Scalability yang dimaksudkan di sini adalah
fleksibel, pengembangan jaringan bertahap, mudah dan cepat melakukan rekonfigurasi/tidak
diperlukan konfigurasi any-to-any, lingkup nasional POP. Sedangkan manageability sebagai
keuntungan VPN IP tersebut karena VPN IP End to End Manageable, NMS untuk
Page | 23
monitoring atau pengontrolan, user friendly, berbasis web (real time) reporting. Keuntungan
cost saving opportunity pada VPN IP disini dimaksudkan bahwa harga tidak tergantung
jarak, CPE terintegrasi, tidak diperlukan banyak pegawai terlatih.
Produk SEN ini memiliki enam paket layanan yang tersedia yang dibedakan atas porsi
bandwidth tiga aplikasi yg tersedia. Aplikasi yang dimiliki produk VPN IP dikelompokkan
oleh Telkom jenis aplikasi dalam tiga jenis: Interaktif, Gold, dan Silver. Interaktif untuk
aplikasi VoIP dan Vicon, Gold untuk aplikasi Database Client Server (seperti SAP, BAAN),
dan Silver untuk non critical data (seperti email, web). Masing-msaing jenis aplikasi
memerlukan tingkat layanan (Quality of Service) yang berbeda.
Tabel 3.1 Paket Layanan pada Produk VPN IP
Package VPN IP Interactive VPN IP Gold VPN IP Silver
1* 100%
2 30% 40% 30%
3 100%
4 70% 30%
5 30 % 70%
6 100%
% bandwidth yang dialokasikan dan dijamin dari port akses sesuai dengan kebutuhan pelanggan
* Special package untuk operators/carriers
Page | 24
Tabel 3.1 menjelaskan paket layanan dari Telkom dengan produk VPN IP berbagai
tipe. Tiap produk tersebut memiliki keuntungan dan berbeda pada tiap jenisnya, baik VPN IP,
VPN IP Gold, maupun VPN IP Silver.
Jika dibandingkan dengan DINAccess maupun frame relay, VPN IP memiliki
flexibilitas yang lebih tinggi disamping adanya jaminan Quality of Services yang tidak
dimiliki DINAccess maupun frame relay. Disamping itu, jika dibandingkan dengan provider
lain yang berbasis teknologi sama, selain cakupan yang lebih luas produk ini lebih dulu
masuk ke pasar.
3.2.5 TELKOMLink Astinet
Astinet yang merupakan singkatan dari Access Service Dedicated To Internet adalah
layanan akses internet dan multimedia TELKOMNet untuk Akses Internet menuju global
internet. Layanan ini menyediakan fasilitas koneksi akses ke internet yang disediakan pada
port router TELKOMNet. Fasilitas ini dapat digunakan untuk akses internet secara dedicated
dengan menggunakan beragam fasilitas saluran akses yang tersedia, misalnya melalui akses
leased line, akses DSL (HSMA), dedicated VSAT, akses radio dan sebagainya. Layanan
akses internet ini menggunakan saluran kabel yang memiliki kualitas transmisi serta sekuriti
sangat tinggi sehingga tidak bisa disadap orang lain. Berbeda dengan transmisi radio yang
bersifat broadcast dan dapat didengar oleh pengguna lain, saluran kabel sangat aman dan
komunikasi data tidak dapat disadap.
Astinet dedicated menyediakan layanan akses internet dedicated dengan kecepatan
bervariasi dari 64 Kbps sampai dengan 2 Mbps yang dapat digunakan untuk akses internet
secara terus menerus selama 1x24 jam dengan reliabilitas yang handal dan performansi akses
yang baik yang ditunjang dengan ketersediaan bandwidth ke global internet. Kecepatan akses
Page | 25
internet Astinet merupakan kelipatan dari bandwith 64 Kpbs. Astinet memiliki rasio 1:1,
tanpa Trouble shaping ke internet, dengan tingkat pemeliharaan 80% maksimum trafik di link
dan router sepanjang lintasan.
Produk Astinet tercipta karena pertumbuhan jaringan internet yang semakin besar dan
pertumbuhan LAN (Local Area Network) untuk jaringan komputer internal perusahaan
terutama ethernet. Disamping itu, produk ini muncul disebabkan oleh perkembangan PC
(personal computer) semakin canggih dan murah serta pertumbuhan penggunaan software di
area business application untuk efisiensi dan efektifitas perusahaan.
Gambar 3.6 Network Management system pada Astinet
Layanan internet Astinet ini memiliki karakteristik:
(1) Fully dedicated high speed connection untuk Global Internet
(2) Connecting customer Local Area Network untuk Internet melalui router TELKOMNet
(3) Guaranteed Quality of Service for customer satisfaction
Sehingga bukan hal yang mengherankan jika Astinet lekat dengan karakteristik dedicated dan
always on.
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan banyaknya pelanggan sehingga
layanan terhadap pelanggan Astinet pun terus ditingkatkan. Layanan produk dari Astinet saat
ini antara lain meningkatnya kecepatan bandwith dari 64 Kbps, menuju minimal 2 Mbps.
Page | 26
Disamping itu, speedy juga mulai mengimplementasikan kecepatan akses 1Mbps. Hal
tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa “more files need more storage and bandwidth”
Astinet merupakan salah satu produk unggulan Telkom, oleh sebab itu Terlkom
berusaha menjaga kualitasnya dengan menentukan standar layanan produk Astinet. Standar
kualitas Astinet adalah router border – router backbone share utilitas maks 80%, router
gateway – kapasitas bandwidth (nx16) Kbps, delay time dari CPE ke router gateway adalah
400 ms, dan pelanggan-gateway maksimum 8 hop. Gambar 3.7 merupakan konfigurasi dari
layanan produk astinet dengan standard kualitas yang yang di unggulkan tersebut. Hal
tersebut menyebabkan pergerakan dari global internet hingga sampai ke pelanggan hanya
membutuhkan waktu yang singkat. Hal ini sangat penting untuk menjaga kualitas dari produk
Telkom.
Gambar 3.7 Konfigurasi Layanan Produk Astinet
Layanan yang dikembangkan adalah rasio 1:1 (upstream:downstream) tanpa batasan
ke global internet. Telkom juga menerapkan alokasi bandwith n×64 Kbps dan rata-rata
Quality of Service pun sampai dengan n×64 Kbps. Sedangkan fasilitas yang tersedia pada
layanan ini adalah 8 IP statik (3 network, interface dan broadcast, 5 free user define). Dapat
Page | 27
ditambah sesuai kebutuhan melalui mekanisme SB dan free web dan mail hosting di IDC
TELKOMNet.
Disamping itu, masih banyak keuntungan yang bisa didapatkan oleh pelanggan
dengan menggunakan produk Telkom astinet ini antara lain, dengan kemudahan dalam
transfer IP, kemudahan dalam melakukan transfer domain, kemudahan dalam mendapatkan
DNS listing, dan kemudahan dalam melakukan transfer mail dan web serta kemudahan dalam
melakukan migrasi perangkat dan service eksisting milik calon pelanggan yang sebelumnya
berlanggan ke ISP lain
Tarif yang dibebankan pada pelanggan astinet terdiri dari biaya pasang baru (instalasi)
dan biaya pemakaian bulanan.
3.2.6 TELKOM ISDN
TELKOM ISDN yang memiliki kepanjangan Integrated Service Digital Network atau
Paduan Solusi Pelayanan Teknologi Informasi (PASOPATI) adalah jaringan digital yang
menyediakan layanan telekomunikasi multimedia, merupakan pengembangan dari sistem
telepon yang telah terintegrasi. Sistem ini bekerja dengan bandwidth yang lebih lebar dan
sistem digital dari ujung ke ujung (terminal ke terminal) sehingga mampu mengirimkan
suara, data, dan video sekaligus dengan kecepatan, kualitas dan kapasitas tinggi hanya
dengan satu saluran.
Gambar 3.8 Contoh Aplikasi Layanan TELKOM ISDN
Page | 28
Berdasarkan kecepatannya, layanan dapat dikelompokkan menjadi dua:
(1) TELKOM ISDN BRA (Basic Rate Access/Micro Access)
Akses BRA mempunyai kecepatan total 144 Kbps, yang terdiri dari 2 kanal B dan 1
kanal D (2 kanal B masing-masing 64 Kbps dan 1 kanal D 16 Kbps). Satu kanal B dapat
membawa informasi (suara, teks, data, gambar atau video) dengan kecepatan 64 Kbps,
sedangkan kanal D membawa pensimenyalan dan paket data sampai 16 Kbps.
(2) TELKOM ISDN PRA (Primary Rate Access/Macro Access)
Akses PRA mempunyai kecepatan total 1984 Kbps, yang terdiri dari 30 kanal B dan
1 kanal D (30 kanal B, masing-masing 64 Kbps dan 1 kanal D 64 Kbps). Satu kanal B dapat
membawa informasi (suara, teks, data, gambar atau video) dengan kecepatan 64 Kbps,
sedangkan kanal D membawa pensimenyalan dan paket data sampai 64 Kbps.
Gambar 3.9 Konfigurasi Layanan TELKOM ISDN
Fitur yang disediakan yang pada layanan TELKOM ISDN ini antara lain: Calling Line
Identification Presentation (CLIP), Calling Line Identification Restriction (CLIR), Connected
Line Identification Presentation (COLP), Connected Line Identification Restriction (COLR),
Close User Group (CUG), Direct Dialing In (DDI), Multi Subscriber Number (MSN), Sub
Adressing (SUB), User to User Signaling (UUS), dan Call Waiting dan Terminal Portability
(TP).
Page | 29
Keuntungan produk TELKOM ISDN adalah dapat digunakan untuk aplikasi layanan
Video Conference, PC Multimedia (ISDN Phone), G4-Fax (Hi-Q Fax), Wide Voice, Tele-
doctor, Tele-disket, Remote Security Control, PC Work Group, Inter LAN dan Internet
Access. Selain itu, produk ini juga efisien, hanya dengan satu saluran dapat digunakan untuk
mengirimkan suara, gambar dan data/teks sekaligus. Disamping efisien, produk ini juga
fleksibel, dalam pemilihan dan penggantian terminal sesuai dengan aplikasi yang dibutuhkan
karena mempergunakan interface yang berlaku di seluruh dunia. Produk ini pun dapat
digunakan untuk jenis jasa telekomunikasi digital atau non digital.
3.3 Penanganan Gangguan Pada Produk Layanan SEN
Gangguan layanan yang biasa dikeluhkan pelanggan dapat berupa trouble dan
komplain. Kedua hal tersebut memiliki definisi maupun penanganan yang berbeda.
3.3.1 Definisi Komplain dan Trouble
Definisi komplain adalah keluhan pelanggan terhadap kinerja suatu layanan atau
produk sebuah perusahaan sehingga mengganggu kenyamanan yang bersangkutan
(pelanggan) dalam menggunakan layanan tersebut.
Sedangkan definisi dari trouble adalah terjadinya suatu masalah terhadap layanan atau
produk sebuah perusahaan yang biasannya bersifat teknis yang menyebabkan layanan atau
produk tersebut tidak optimal penggunaannya.
3.3.2 Komplain dan Trouble pada Produk SEN
Dalam Costumer Service tidak semua komplain pelanggan dikelompokan atau
digolongan dalam klasifikasi trouble (gangguan). Adakala terjadinya gangguan teknis
(trouble), namun karena sifat layanan dan teknologi yang digunakan.
Oleh sebab itu diperlukan edukasi atau pengetahuan bagi pelanggan dan pegawai yang
menangani produk SEN dalam memahami keluhan pelangggan yang bukan merupakan
Page | 30
gangguan teknis, sehingga tidak mengutak-atik perangkat yang justru akan menimbulkan
gangguan teknis.
3.3.3 Pelaporan dan Penanganan Troubleshooting
Pelaporan gangguan produk layanan Telkom terutama produk layanan SEN dapat
dilakukan dengan berbagai macam cara. Pelanggan dapat melaporkan kerusakan atau
gangguan yang terjadi via telepon ke nomor 147. Pelanggan juga dapat datang langsung ke
kantor Telkom terdekat untuk membuat laporan mengenai kerusakan ataupun gangguan yang
terjadi. Pelanggan pun juga dapat mengakses situs resmi Telkom dalam menangani gangguan
layanan ini melalui http://www.c4.telkom.co.id/ .
Gambar 3.10 Layanan Corporate Costumer Care Center pada situs
(Sumber: http://www.c4.telkom.co.id/index.)
Pada situs Corporate Costumer Care Center tersebut pelanggan dapat login pada kolom
yang telah tersedia untuk dapat melaporkan gangguan yang terjadi maupun untuk dapat memperoleh
info troubleshooting dari produk yang dimiliki oleh pelanggan. Corporate Customer Care Center
tercipta ditengah era kompetisi yang semakin tajam sekarang ini, TELKOM dituntut mampu
Page | 31
memenangkan persaingan di High End Market (HEM). Keberadaan Customer Care yang
excellent menjadi suatu fokus manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip Customer
Relationship Management (CRM).
Gambar 3.11 Formulir Pengisisan Keluhan Pelanggan pada C4
(Sumber: http://www.c4.telkom.co.id/keluhan.php)
Corporate Customer Care Center adalah unit yang berada di Divisi Enterprise
Service yang kehadirannya diharapkan mampu menjawab persaingan di HEM, dan suppoting
bagi Account Manager dalam mengelola pelanggan korporasi secara personalize dan
customized. Corporate Customer Care Center terlahir melalui evolusi yang cukup panjang
Page | 32
dari pola konvensional ke mekanisme integrated yang didukung IT yang real time dan
aplikasi yang handal (T3-online, CINTA, Network Monitoring System).
Corporate Customer Care Center beroperasi 24 jam sehari dan tujuh hari dalam
seminggu, berada pada tujuh titik lokasi layanan yang melingkupi area sebagai berikut:
(1) C4 Unit Corporate Customer I Medan, Area Divisi Regional 1 meliputi cakupan
operasional pulau Sumatra.
(2) C4 Nasional Jakarta , Area Divisi Regional 2 meliputi cakupan operasional Daerah
Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek)
(3) C4 Unit Corporate Customer III Bandung, Area Divisi Regional 3 meliputi cakupan
operasional Daerah Jawa Barat dan Banten.
(4) C4 Unit Corporate Customer IV Semarang, Area Divisi Regiona 4 meliputi cakupan
operasional Daerah Jawa Tengan dan DIY.
(5) C4 Unit Corporate Customer V Surabaya, Area Divisi Regional 5 meliputi cakupan
operasional Daerah Jawa Timur.
(6) C4 Unit Corporate Customer VI Balikpapan, Area Divisi Regional 6 meliputi cakupan
operasional pulau Kalimantan.
(7) C4 Unit Corporate Customer VII Makassar, Area Divisi Regional 7 meliputi cakupan
operasional Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Corporate Customer Care Center menyediakan berbagai media akses bagi pelanggan
korporasi untuk berinteraksi dalam hal komplain, informasi produk, dan informasi pasang
baru, yaitu:
(1) Toll Free : 0-800-1-TELKOM (835566),
(2) Web : www.c4.telkom.co.id
(3) E-mail : [email protected]
(4) Direct akses alternatif : 021 3863000
Page | 33
(5) Seluler : 0811989372
(6) Fax : 0-800-1-135135
Untuk menjawab berbagai tantangan bisnis kedepan, masalah sumber daya, dukungan
IT dan bisnis proses menjadi suatu keharusan pemenuhan operasional Corporate Customer
Care Center. Dari aspek bisnis proses, Corporate Customer Care Center telah
menstandarisasi bisnis proses melalui implementasi ISO 9001:2000 sejak September 2005
dan memperoleh sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi PT TUV International Indonesia
diserahkan pada hari Senin, 24 April 2006 di Grand Ballroom Hotel Dharmawangsa oleh
Senior Manager Marketing TUV Catarina Castellanos. Dengan standarisasi ini, PT Telkom
memiliki komitmen untuk mencapai visi dan misi yang pada akhirnya demi kepuasan
pelanggan. Pelanggan tidak lagi akan mengalami ketidakjelasan dan keraguan kepada siapa
harus komplain dan meminta informasi terhadap semua layanan korporasi.
Gambar 3.12 Layanan Produk Corporate Customer Care Center (C4)
Dalam menangani gangguan atau troubleshooting bisa dilakukan berbagai
upaya. Dan penanganan untuk setiap produk berbeda-beda. Untuk menangani
gangguan pada VPN GOLD, pengaduan gangguan pada layanan VPN GOLD,
maka Telkom akan melakukan pengecekan dari NMS untuk mengetahui apakah
Page | 34
ada indikasi gangguan pada jaringan Telkom, dan juga Telkom melakukan
pengecekan Status PVC (Permanent Virtual Circuit) pada frame relay.
(1) Kondisi Frame relay Normal dan Status UP ditandai dengan :
protocolStatus = normalCondition
networkSideEventHistory = ++++
(2) Kondisi Frame relay Down ditandai dengan :
protocolStatus = errorCondition
networkSideEventHistory = xxxx
(3) Kondisi Frame relay UP namun masih dirasakan gangguan oleh pelanggan
ditandai dengan :
protocolStatus = normalCondition
networkSideEventHistory = +x+x
Untuk mengetahui indikasi gangguan awal, bisa dilihat berdasarkan
Lampu indikasi modem (setelah di restart) yang terdapat pada pelanggan,
diantaranya:
(1) Lampu modem 103 sampai 109 hidup normal
(2) Lampu modem 103 dan 105 mati berarti ada permasalahan di router
pelanggan. Koordinasikan dengan pelanggan untuk me-reset modem dan
router dan mengecek kabel V35 dan port-portnya.
(3) Lampu modem 104 dan 109 mati berarti gangguan jaringan lokal.
(4) Lampu modem 105 dan 106 mati berarti cek koneksi yang masuk ke router
pelanggan (tidak ada komunikasi ke router). Koordinasikan dengan
pelanggan untuk.mengecek kabel V35 dan port-portnya.
(5) Lampu modem 103 mati berarti ada permasalahan di router pelanggan.
Koordinasikan dengan pelanggan untuk.me-reset modem dan router dan
Page | 35
memeriksa konfigurasi di router.
(6) Lampu modem LA (Local Alarm) menyala dan 109 mati berarti gangguan
jarlok.
(7) Lampu modem 104 mati, gangguan di sisi jaringan transmisi Telkom
(8) Lampu modem 142 menyala berarti sedang proses loop/bertest
Sedangkan pada laporan pengaduan gangguan pada layanan VPN IP dan
ASTINET, maka Telkom akan melakukan pengecekan interface pelanggan pada
router Telkom (router PE) dan monitoring layanan melalui NMS. Ada empat
interface status, yaitu:
(1) Sexx/yy/zz: is up, line protocol is up, artinya kondisi normal.
(2) Sexx/yy/zz: is up, line protocol is down, artinya gangguan di sisi akses atau
CPE.
(3) Sexx/yy/zz: is down, line protocol is down, artinya interface PE tidak
tersambung.
(4) Sexx/yy/zz: is administrtively down, line protocol is down, artinya interface
di shutdown dengan sengaja.
Untuk mengetahui indikasi gangguan awal, bisa dilihat berdasarkan lampu
indikasi modem yang terdapat pada pelanggan, diantaranya :
(1) Untuk Modem Tellbas STU
(a) Lampu modem 103 sampai 109 hidup normal.
(b) Lampu modem 103 dan 105 mati berarti ada permasalahan di router
pelanggan. Koordinasikan dengan pelanggan untuk me-reset modem dan
router dan mengecek kabel V35 dan port-portnya.
(c) Lampu modem 104 dan 109 mati berarti gangguan jaringan lokal.
Page | 36
(d) Lampu modem 105 dan 106 mati berarti cek koneksi yang masuk ke
router pelanggan (tidak ada komunikasi ke router). Koordinasikan dengan
pelanggan untuk.mengecek kabel V35 dan port-portnya.
(e) Lampu modem 103 mati berarti ada permasalahan di router pelanggan.
Koordinasikan dengan pelanggan untuk.me-reset modem dan router dan
memeriksa konfigurasi di router.
(f) Lampu modem LA (Local Alarm) menyala dan 109 mati berarti
gangguan jaringan lokasi.
(g) Lampu modem 104 mati, gangguan di sisi jaringan transmisi Telkom
(h) Lampu modem A menyala berarti sedang proses loop/bertest.
(2) Untuk Modem Tellbas CTU-S
(a) Lampu modem Line 1, Line2 ON dan power ON jaringan Normal
(b) Lampu modem Line 1, Line2 OFF, PMA menyala merah indikasi jaringan
Telkom terganggu.
(c) Lampu modem DMA menyala Merah kondisi loop/ber test.
(3) Untuk Modem Zyxel Prestige
(a) Lampu modem DSL ON, PPP/ACT Blinking jaringan Telkom normal.
(b) Lampu modem 10/100 LAN, Menyala orange maka LAN terkoneksi
(c) Lampu modem DSL Blinking, jaringan Telkom intermitten/kualitas
terdegradasi.
Untuk pengecekan awal dari sisi pelanggan jika terjadi gangguan (layanan
down) pada layanan ASTINET dan VPN IP adalah dengan melakukan Tes Ping
ke IP GW dan IP CE (jika ping ke IP GW dan IP CE bagus, maka dilanjutkan
ping ke IP PE, tetapi jika ping ke IP GW tidak bagus, maka pelanggan bisa cek
internal Local Area Network pelanggan). Dan sebaliknya pelanggan juga
Page | 37
melakukan simulasi langsung satu PC ke modem sebagai identifikasi awal untuk
mengetahui letak gangguan yang terjadi. Namun jika hasil test Ping IP PE tidak
bagus, maka pelanggan bisa melapor ke Helpdesk Telkom.
Untuk pengecekan awal dari sisi pelanggan jika terjadi gangguan (layanan
lambat) dan tidak dapat membuka web domain tertentu) pada layanan ASTINET,
maka coba lakukan ping dan trace ke salah satu web domain. Kemudian hasil ping
dan trace di capture dan dikirim hasil capture ke mail: [email protected]
dan [email protected] untuk dilakukan analisa lebih lanjut
Layanan DINAccess dalam jaringan TELKOMNet menempati Layer 1
yang menggunakan jaringan backbone IMUX. Monitoring layanan ini dapat
dilakukan menggunakan NMS untuk kedua lokasi pelanggan dari modem di satu
sisi sampai modem di sisi lainnya. Layanan DINAccess menggunakan modem
Martis dari Tellabs. Hubungan antara modem dengan node terdekat adalah
melalui jaringan lokal (jarlok), sedangkan hubungan antar node menggunakan
trunking.
Untuk mengetahui indikasi gangguan awal, bisa dilihat berdasarkan lampu
indikasi modem yang terdapat pada pelanggan, diantaranya :
(1) Lampu modem 103 sampai 109 hidup berarti normal
(2) Lampu modem 103 dan 105 mati berarti ada permasalahan di router
pelanggan. Koordinasikan dengan pelanggan untuk me-reset modem dan
router dan mengecek kabel V35 dan port-portnya.
(3) Lampu modem 104 dan 109 mati berarti gangguan jaringan lokal.
(4) Lampu modem 105 dan 106 mati berarti cek koneksi yang masuk ke router
pelanggan (tidak ada komunikasi ke router) koordinasikan dengan pelanggan
untuk.mengecek kabel V35 dan port-portnya.
Page | 38
(5) Lampu modem 103 mati berarti ada permasalahan di router pelanggan.
Koordinasikan dengan pelanggan untuk me-reset modem dan router dan
memeriksa konfigurasi di router.
(6) Lampu modem LA (Local Alarm) menyala dan 109 mati berarti gangguan
jarlok.
(7) Lampu modem 104 mati, gangguan di sisi jaringan transmisi Telkom
(8) Lampu modem 142 menyala berarti sedang proses loop/bertest.
Untuk menangani gangguan yang pada layanan VPN DIAL, maka
diperlukan informasi awal tentang data user name, password, nomor telepon
untuk dial, Dial ke nomor berapa dan pesan error code yang muncul. Setelah
informasi awal laporan diketahui, maka Telkom akan melakukan pengecekan
pada Radius Telkom.
Dengan melakukan pengecekan terhadap username dan password
pelanggan apakah benar/valid, lalu dilakukan pengecekan berdasar nomor dial,
dan dari hasil pengecekan ini akan diketahui nomor dial tujuan pelanggan, durasi
dan pada tanggal pemakaian (dial), user domain yang dipakai, serta IP yang
didapat pada saat melakukan koneksi. Setelah data-data tersebut diketahui, maka
akan dilakukan pengecekan lebih lanjut dilakukan oleh pihak Telkom untuk
memastikan letak gangguan yang terjadi.
BAB IV
Page | 39
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktek kerja di PT. Telkom Network Regional Fullfillment Centre
(RFC) Divisi Infratel Medan , penyusun dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
(1) Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar dan tertua di Indonesia terbagi
menjadi tujuh Divisi Regional.
(2) Telkom selalu memberikan layanan yang terbaik bagi para pelanggannya. Hal tersebut
nampak dalam misi yang selalu berdedikasi tinggi.
(3) Produk yang dikembangkan oleh Telkom selalu mengalami perbaikan untuk
menyempurnakan produk yang sudah ada sebelumnya.
(4) Telkom memiliki beberapa produk layanan, salah satunya adalah SEN. Layanan pada
produk SEN sendiri dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
(a) TELKOMLink DINAccess,
(b) TELKOMLink VPN GOLD,
(c) TELKOMLink VPN DIAL,
(d) TELKOMLink VPN IP,
(e) TELKOMLink ISDN, dan
(f) TELKOMNet Astinet.
(5) TELKOMLink DINAccess merupakan suatu produk sarana komunikasi akses
dedicated dengan kecepatan sesuai permintaan pelanggan dengan teknologi end-to-end
solution.
(6) Layanan TELKOMLink VPN GOLD (frame relay) adalah Produk untuk layanan akses
yang efektif untuk intranet perusahaan dengan koneksi point to point/multi-point.
Page | 40
(7) TELKOMLink VPN DIAL ini merupakan sebuah layanan akses yang efektif untuk
intranet perusahaan yang menjamin solusi scalable, secure, dan flexible untuk
lingkungan bisnis yang dinamis dan mempunyai cabang tersebar di cakupan nasional
dengan transfer data yang tidak besar melalui PSTN.
(8) TELKOMLink VPN IP merupakan sebuah layanan dari Telkom sebagai layanan
komunikasi data any to any connection berbasis IP Multi Protocol Label Switching
(MPLS).
(9) Astinet yang merupakan singkatan dari Access Service Dedicated To Internet adalah
layanan akses internet dan multimedia TELKOMNet untuk Akses Internet menuju
global internet dengan menggunakan port router TELKOMNet dan dapat digunakan
melalui berbagai saluran akses yang tersedia.
(10) TELKOM ISDN adalah jaringan digital yang menyediakan layanan telekomunikasi
multimedia, merupakan pengembangan dari sistem telepon yang telah terintegrasi.
(11) Komplain adalah keluhan pelanggan terhadap kinerja suatu layanan atau produk sebuah
perusahaan sehingga mengganggu kenyamanan yang bersangkutan (pelanggan) dalam
menggunakan layanan tersebut. Sedangkan definisi dari trouble adalah terjadinya suatu
masalah terhadap layanan atau produk sebuah perusahaan yang biasannya bersifat
teknis yang menyebabkan layanan atau produk tersebut tidak optimal penggunaannya.
(12) Demi pelayanan yang memuaskan Telkom telah memiliki website tersendiri agar
pelanggan dapat sesegera mungkin melaporan kerusakan jaringan yang terjadi. Layanan
tersebut adalah Corporate Costumer Care Center atau C4 (http://www.c4.telkom.co.id/)
Page | 41
4.2 Saran
4.2.1 Saran Untuk Peserta Kerja Praktek
(1) Dalam pelaksanaaan praktek industri, peserta harus memperhatikan langkah-langkah dan
prosedur yang berlaku di tempat praktek.
(2) Memperdalam teori yang ada hubungannya dengan bidang yang dikerjakan dalam
praktek indutri sebelum melakukan praktek industri.
(3) Ketekunan, ketelitian dan ketertiban kerja sangat diperlukan untuk mencapai hasil kerja
yang maksimal.
(4) Mampu menyesuaikan diri/beradaptasi dengan lingkungan perusahaan sehingga dapat
terjalin hubungan yang harmonis dengan karyawan.
(5) Kedisiplinan dan keuletan sangat penting untuk diterapkan di tempat praktek.
(6) Usahakan praktek yang dilakaukan dapat memberikan suatu inovasi atau gagasan produk
maupun program baru bagi perusahaan yang menjadi lokasi praktek industri.
4.2.2 Saran Untuk Perusahaan
(1) Sebelum peserta praktek industri mulai bekerja hendaknya peserta mendapat pengarahan
seputar kerja yang akan dilaksanakannya serta aturan-aturan yang berlaku pada
perusahaan tersebut.
(2) Sebaiknya PT. Telkom RFC Sumbagut lebih mempromosikan produk SEN dan tidak
hanya terfokus pada speedy. Sebab di kota maupun kabupaten maupun daerah-daerah
wilayah SUMBAGUT terdapat banyak korporasi / industri.
(3) Kurangnya sosialisasi pada pelanggan dalam menangani produk layanan Telkom dalam
memahami keluhan pelangggan yang bukan merupakan gangguan teknis, sehingga tidak
mengutak-atik perangkat yang justru akan menimbulkan gangguan teknis.
Page | 42
(4) Kurangnya pengarahan bagi pelanggan dalam merawat hardware produk layanan,
penanggan awal saat terjadi gangguan dan lain sebagainya sebagai penunjang kualitas
layanan jasa dari produk Telkom.
Page | 43
DAFTAR PUSTAKA
Kristiono, Stephanus Dwi Hendro. 2008. PPT Trouble Shooting Product Solution Entreprise
Network (SEN).
PT. TELKOM INDONESIA. 2010. Pojok TELKOMLink VPN IP, (Online),
(http://www.telkom.net/produk_layanan_jt.php, diakses 24 September 2012)
PT. TELKOM INDONESIA. 2010. Corporate Costumer Care Center, (Online),
(http://www.c4.telkom.co.id/v3/produk/network/did, diakses 24 September 2012)
PT. TELKOM INDONESIA. 2010. ASTINet - akses internet dedicated, (Online),
(http://www.Sijiwae.net/astinet/, diakses 24 September 2012)
PT. TELKOM INDONESIA. 2010. TELKOMNet Astinet, (Online),
(http://www2.telkom.net/index, diakses 24 September 2012)
Page | 44