laporan pkl

Upload: amalia-mia-zena

Post on 10-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

A. Pelaksanaan Kegiatan WaktuPraktek Kerja Lapangan (PKL) di Apotek Kimia Farma 18 dilaksanakan selama empat hari, pada tanggal 4, 5, 6, dan 7 November 2014. Jadwal kegiatan Praktek Kerja Lapangan dibagi menjadi dua shift, yaitu: Shift pagi: 07.00 15.00 WIB Shift sore: 14.00 21.00 WIB TempatPraktek Kerja Lapangan dilaksanakan Apotek Kimia Farma 18 yang berlokasi di Jalan Pemuda 135, Semarang. Teknis PelaksanaanTeknis pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di apotek Kimia Farma 18 dilaksanakan mengikuti aturan yang berlaku di Kimia Farma 18 dilaksanakan mengikuti aturan yang berlaku di Kimia Farma mengenai kegiatan apa saja yang dapat dilakukan oleh mahasiswa menyangkut pekerjaan kefarmasian di apotek selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang berada dibawah pengawasan dari Apoteker Pengelola Apotek (APA) Apotek Kimia Farma 18 yaitu Ibu Fina Hafiya. S.Farm, Apt. selaku pembimbing lahan praktek.

B. Hasil Kegiatan1. Tata Ruang ApotekCHIJKLMNOPPRABFDEGSTUVWX

Keterangan :A= Meja kasirB= Meja konselingC= Almari obat antibiotikD= Lemari esE= Almari obat-obat mahalF= Almari obat fast moving, psikotropik, generik, sediaan mataG= Meja etiketH= Almari sirup dan UPDSI= Almari sirupJ= Almari obat kardiovaskuler dan hematopoietikK= Almari Central nervus systemL= Almari endocrine metabolicM= Almari Gastrointestinal dan hepatobiliaryN= Almari obat alergi dan nutrisiO= Almari vitamin, mineral, dan hormonP= Almari respiratory dan narkotikaR= Almari salepS= Almari sirup antibiotikT= Almari los-losanU= Almari tetes telinga, inhaler, dllV= Meja racikanW= Meja cuci (wastafel)X= Pintu= Komputer stok obat dan kasir= Komputer pelaporan= Kursi

2. Sarana dan PrasaranaSarana dan prasarana yang dimiliki oleh apotek Kimia Farma 18 Pemuda antara lain: Komputer (4 unit) Mesin cash (2unit) TV CCTV Kamera CCTV Mesin Fax Pesawat telepon Printer AC Sepeda motor Brankas Blender Mesin press puyer Mortir dan stamper Rak obat HV Almari obat etical Cermin dinding Wastafel Meja kasir Meja konseling Kursi Lemari es

3. Pengelolaan Perbekalan Farmasi3.1 Perencanaan, pengadaan dan penerimaan barang/ obatUntuk membuat perencanaa pengadaan sediaan farmasi di apotek Kimia Farma menggunakan metode Pareto ABC, dimana pareto A adalah obat-obat yang masuk dalam golongan fast moving, sehingga hampir setiap hari dilakukan pemesanan dalam jumlah lebih besar dari yang lain. Semua karyawan yang ada di bagian pelayanan apotek (Apoteker, AA, Reseptir, maupun kasir) mempunyai tanggung jawab untuk mendata stok obat yang masih ada di almari penyimpanan. Satu orang sudah diberikan tanggung jawab untuk mendata lemari mana saja yang menjadi tanggung jawabnya. Setiap hari karyawan di apotek melakukan cek stok obat disaat waktu senggang, sehingga pemesanan obat dilakukan setiap hari dan selalu terkontrol. Oleh karena itu di Kimia Farma jarang sekali terjadi kekosongan obat karena obat belum dipesan. Kekosongan obat biasanya karena dari produsen memang sudah lama belum memproduksi atau karena memang dari dulu obat tersebut tidak pernah distok oleh Kimia Farma.Obat-obat yang habis atau hampir habis dicatat di buku defecta (buku untuk mencatat stok obat yang habis), kemudian buku itu diserahkan kepada supervisor untuk dibuatkan Bon Permintaan Barang Apotek (BPBA) dan selanjutnya akan diajukan ke gudang. Jika di gudang memiliki obat yang diminta, maka obat dapat langsung dikirim ke apotek (droping), namun jika obat yang diminta tidak ada di gudang maka gudang menyerahkan ke bagian pembelian. Kemudian bagian pembelian akan membuatkan Surat Pesanan (SP) sesuai dengan jenis dan jumlah yang diminta. Surat pesanan tersebut harus mendapatkan persetujuan dari apoteker terutama apabila obat yang dipesan adalah obat golongan narkotik/ psikotropik. Selanjutnya SP tersebut diserahkan ke PBF atau distributor yang bersangkutan. Hal tersebut berlaku juga dengan obat-obat HV yang berada di swalayan apotek. Pemesanan obat juga dapat dilakukan oleh apotek langsung ke PBF. Biasanya dilakukan untuk pemesanan obat yang diminta oleh pasien. Dalam hal ini, Apotek Kimia Farma harus memesan pada distributor yang loyal, agar mau mengantarkan pesanan pada hari itu juga.Setelah melakukan pemesanan ke distributor, maka barang akan dikirim ke apotek. Barang yang datang harus di cek kesesuaian antara barang dengan fraktur, meliputi nama obat, jumlah obat, ED, dan nomer batch. Hal yang sama dilakukan juga pada barang yang datang dari gudang KF, barang yang datang disesuaikan dengan droping nya. Untuk barang yang sudah lolos pada pengecekan dapat langsung di tata pada lemari masing-masing dengan mengisi kartu stok.3.2 Penyimpanan perbekalan farmasiPenyimpanan obat di Kimia Farma dilakukan dengan menggunakan box yang terbuat dari mika yang sudah diberi label nama obat dan kemudian ditata di almari susun. Obat dengan dus besar agar tidak memenuhi tempat, maka yang diletakkan di box mika adalah obat tanpa box nya. Kemudian obat yang tidak muat disimpan di box mika dapat disimpan di lemari paling atas. Untuk obat yang memerlukan penyimpanan suhu rendah, dapat disimpan di dalam lemari es, seperti suppositoria, ovula, probiotik, serta insulin. Penyimpanan disesuaikan dengan metode FIFO (First In First Out) maupun FEFO (First Expired First Out). 3.3 Pemusnahan ObatSetiap akhir tahun karyawan memiliki tugas pada masing-masing almari yang menjadi tanggung jawabnya untuk mencatat ED dan melihat apabila ada obat-obat yang rusak/ ED sebelumnya dikumpulkan terlebih dahulu, kemudian obat-obat tersebut diretir ke PBF yang bersangkutan. Namun PBF mempunyai persyaratan untuk obat-obat yang dikembalikan. Apabila obat-obat yang diretur tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan dari PBF, maka obat-obat tersebut akan dimusnahkan sendiri oleh apotek. Obat-obat yang ditarik dari peredaran biasanya sebelum dilakukan penarikan pihak apotek diberikan surat pemberitahuan dari Balai POM. Kemudian prinsipal obat tersebut akan mengirimkan petugas khusus untuk dilakukan penarikan pada apotek yang bersangkutan. Biasanya obat ditarik dari peredaran karena penyimpangan terhadap cara pembuatan obat yang telah ditentukan, obat mengandung bahan yang membahayakan kesehatan, zat aktif yang terkandung di dalam obat tersebut melebihi batas yang telah ditentukan, dan lain-lain.3.4 Pengendalian perbekalan farmasiPengendalian perbekalan farmasi di apotek Kimia Farma dilakukan dengan berbagai cara, antara lain: Melalui pembagian tugas kepada setiap karyawan untuk melakukan pendataan pada perbekalan farmasi yang menjadi tanggung jawabnya, sehingga perbekalan farmasi di apotek KF selalu terkontrol dan meminimalisasi adanya kekosongan obat. Melakukan perencanaan pengadaan barang melalui metode Pareto ABC, agar meminimalisir pemesanan barang yang berlebihan. Pengendalian perbekalan farmasi untuk menghindari kadaluarsa obat, dilakukan dengan stock opname setiap tiga bulan sekali. Pengendalian juga dilakukan secara manual maupun elektronik (dengan menggunakan sistem yang IT). Data yang tercatat secara manual, yaitu data yang terdapat pada kartu stok di cocokkan dengan data yang tersimpan di sistem, jumlahnya harus sama (tidak kurang sedikitpun)3.5 Pencatatan dan pelaporanPencatatan yang dilakukan di Apotek Kimia Farma meliputi: Surat pesanan Fraktur Karti stok Buku defekta Nota dan struk penjualanPelaporan pada apotek Kimia Farma meliputi: Laporan pendapatan kotor setiap hari Laporan narkotik dan psikotropik

4. Evaluasi Mutu PelayananMutu pelayanan pada apotek Kimia Farma 18 Pemua telah memenuhi standard yang diperlukan untuk sebuah apotek. Hanya saja akan lebih maksimal bila diterapkan program konseling pada setiap hari kerja yang dilakukan oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA). Pasien akan lebih mudah mengetahui tentang informasi obat dan dapat meningkatkan kepatuhan pasien terutama pada pasien-pasien dengan perlakuan khusus pada pengobatan. Dengan diterapkan program konseling akan dapat meningkatkan mutu pelayanan dan menjadikannya kelebihan dibandingkan apotek lainnya.5. Keuangan PemasukanPemasukan pada Apotek Kimia Farma 18 Pemuda yaitu berasal dari penjualan obat yang ada di apotek yang kemudian akan disetor ke Bisnis Manager. Setoran dilakukan setiap pergantian shift yang dilakukan oleh pegawai di apotek Kimia Farma 18 Pemuda dan ditandatangani oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA). Seluruh setoran akan disetor ke Bisnis Manager Semarang. Pemasukan Apotek Kimia Farma 18 Pemuda Semarang pada tanggal 4 November 2014 dalam hari itu saja mencapai 43 juta. PengeluaranPengeluaran Apotek Kimia Farma 18 Pemuda sepenuhnya dilakukan oleh Bisnis Manager Semarang. Karena semua pesanan perbekalan farmasi dilakukan oleh Bisnis Manager.