laporan pip desa lemberang

Upload: akhmad-izzul-farkhi

Post on 18-Jul-2015

246 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumberdaya alamnya dan sebagian besar dimanfaatkan sebagai lahan agrarian. Tak salah jika kurang lebih enam puluh persen penduduknya berkecimpung di dunia pertanian dan umumnya berada di pedesaan. Dengan demikian, masyarakat desa yang agraris menjadi sasaran utama introduksi teknologi segala kepentingan. Kemajuan pertanian sangat melibatkan unsur-unsur pokok tersebut. Oleh sebab itu, masyarakat agrarislah yang pertama menderita perubahan sosial. Perjalanan proses pembangunan tak selamanya mampu meberikan hasil sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat di pedesaan. Pembangunan yang dilakukan di masyarakat desa akan menimbulkan dampak sosial dan budaya bagi masyarakat. Pendapat ini berlandaskan pada asumsi pembangunan itu adalah proses perubahan (sosial dan budaya). Selain itu masyarakat pedesaan tidak dapat dilepaskan dari unsur-unsur pokok pembangunan itu sendiri, seperti di sektor pertanian. Dengan wilayah yang luas, serta ditambah lagi dengan lahan pertanian yang luas, dengan penduduknya sebagian besar adalah tani atau mata pencahariannya adalah dengan bertani maka di Desa Lemberang merupakan daerah yang agraris, yang menempatkan pertanian sebagai potensi yang paling dominan. B. 1. 2. 3. Tujuan Mengetahui karakter yang menjadi ciri khas desa tempat penelitian. Mengetahui keberagaman sumber daya yang terdapat di desa sasaran penelitian. Mengetahui perkembangan sektor-sektor yang berperan penting pada kemajuan Desa Lemberang.

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

C.

Analisis Permasalahan Apa pengertian dan bagaimana kondisi fisik pedesaan?

Bagaimana karakter desa sasaran penelitian? Sumber daya apa saja yang terdapat di desa sasaran penelitian? Bagaimana perkembangan sektor-sektor yang berperan dalam kemajuan desa sasaran penelitian?

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

BAB II PEMBAHASANA.

Pengertian dan Ekologi Pedesaan Desa, atau udik, menurut definisi universal adalah sebuah aglomerasi

permukiman di area perdesaan (rural). Di Indonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan yang dipimpin oleh Kepala Desa, sedangkan di Kutai Barat, Kalimantan Timur disebut Kepala Kampung atau Petinggi. Sejak diberlakukannya otonomi daerah Istilah desa dapat disebut dengan nama lain, misalnya di Sumatera Barat disebut dengan istilah nagari, di Bali disebut dengan istilah banjar dan di Papua dan Kutai Barat Kalimantan Timur disebut dengan istilah kampung. Begitu pula segala istilah dan institusi di desa dapat disebut dengan nama lain sesuai dengan karakteristik adat istiadat desa tersebut. Hal ini merupakan salah satu pengakuan dan penghormatan Pemerintah terhadap asal usul dan adat istiadat setempat. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang desa, disebut bahwa desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Desa bukanlah bawahan kecamatan, karena kecamatan merupakan bagian dari perangkat daerah kabupaten/kota, dan desa bukan merupakan bagian dari perangkat daerah. Berbeda dengan Kelurahan, desa memiliki hak mengatur wilayahnya lebih luas. Namun dalam perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan. Kewenangan desa adalah:

Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan kabupaten/kota yang diserahkan pengaturannya kepada desa, yakni

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

urusan pemerintahan yang secara langsung dapat meningkatkan pelayanan masyarakat.

Tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/ Kota Urusan pemerintahan lainnya yang diserahkan kepada desa. Wajah alam pedesaan di Indonesia banyak bentuk dan rupanya, yang

mencerminkan bentuk dan rupa wajah alam asli setelah digarap manusia, dalam usahanya menampung air selama musim hujan, serta kecakapan teknik dan kekuatan fisik masyarakat yang menciptakan wajah alam sawah itu. Wajah alam sawah yang dalam waktu yang sama menampilkan petak-petak sawah dalm berbagai tahap, seperti dibajak, ditanami benih, disiangi, sedang berbunga, sedang masak menunjukkan pada kita bahwa di sini alam dikendalikan oleh manusia sepenuhnya, bahwa air berhasul dikendalikan sehingga orang dapat bertanam padi di musim hujan maupun di musim kemarau. (Sajogyo, 1987) Orang jawa, selama mereka menjadikan sebagian besar tanah yang mereka buka adalah tanah sawah, berarti menggunakan cara mencegah banjir yang paling ampuh yang pernah dikembangkan manusia yakni dengan cara member pematang dan membuat tanah bertingkat. Kita semua tahu bahwa tidak semua tanah dapat diairi. Karena itu, tidak semua tanah dapat diubah dari ladang bakar atau tegalan menjadi sawah. Sayangnya orang Jawa, seperti halnya dengan bangsa-bangsa Asia Tenggara yang lain, cenderung lalai mengambil tindakan-tindakan mencegah banjir, seperti membuat tingkat-tingkat pada tanah kering, sehingga dengan demikian mengundang bahaya besar, yakni erosi yang cepat di tanah-tanah landai. Ada hal-hal yang juga perlu kita ketahui. Beberapa hal-hal tersebut diantaranya yakni cara-cara bertani yang merusak, seperti ladang yang berpindahpindah (shifting cultivation), menghabiskan rumput terlalu cepat (overgrazing), dan bakar-membakar hutan (repeated burning), dan lain sebagainya. Ini merupakan salah satu fakta yang diketahui umum dan merisaukan hati. Dampak dari cara-cara tadi yakni tanah-tanah yang luas jadi gundul, dan tanah yang akan jadi gundul luas pula; humus yang subur lenyap, permukaan tanah mudah termakan erosi, dan mutu lapis tanah menurun, sehingga tak lagi dapat

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

menghasilkan. Yang dapat tumbuh di tanah semaca itu hanyalah tanaman sawannah dan rumput kasar.B.

Karakteristik Desa Lemberang Desa Lemberang dipimpin oleh seorang Kepala Desa bernama Ibu Indah

Ajuma, S.Pd. Lemberang merupakan salah satu dari delapan belas desa yang berada di Kecamatan Sokaraja atau salah satu dari 329 di wilayah Kabupaten Banyumas yang tersebar dalam 27 Kecamatan. Sokaraja sendiri adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini berada di sebelah timur kota Purwokerto. Berbatasan langsung dengan Purwokerto di sebelah barat, Kabupaten Purbalingga di sebelah timur, serta Kecamatan Banyumas di sebelah selatan. Desa Lemberang berbatasan sebelah utara adalah desa Karang tengah Kec Kembaran, sebelah timur desa Banjaranyar, sebelah selatan desa Klahang dan desa Kedung wuluh, sebelah barat desa Pliken Kec Kembaran. Terdiri dari 4 RW dan 20 RT, ada 4 grumbul yaitu 1.Grumbul Lemberang 2.Grumbul Gemilir 3.Grumbul Mertinggi 4. Grumbul Benda sari. Jumlah penduduk 8456 jiwa, mata pencahariannya adalah buruh tani, pns, tki/tkw. Kepala desa Indah ajuma S Pd. 2007. Desa Lemberang termasuk dalam golongan Desa Agraris, yakni desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah di bidang pertanian dan perkebunan. Pertanian di Desa Lemberang merupakan sektor yang paling penting dibanding dengan sektor yang lainya. Hal tersebur dikarenakan sektor-sektor lainnya kurang mengalami perkembangan yang pesat. Peran sektor pertanian dalam perekonomian di Desa Lemberang dapat ditinjau dari berbagai aspek, salah satunya sebagai penyedia lapangan kerja (sumber mata pencaharian penduduk).Selain itu, sektor pertanian juga merupakan sumber bahan pangan bagi sebagian besar penduduk Desa Lemberang. Lemberang sebagai desa sendiri mempunya fungsi yang cukup vital. Fungsi-fungsi tersebut yakni:

Desa sebagai hinterland (pemasok kebutuhan bagi kota) Desa merupakan sumber tenaga kerja kasar bagi perkotaan

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

Desa merupakan mitra bagi pembangunan kota Desa sebagai bentuk pemerintahan terkecil di wilayah Kesatuan Negara Republik Indonesia

C.

Sumber Daya yang Terdapat di Desa Lemberang Setelah kami melakukan kunjungan dan penelitian di Desa Lemberang,

banyak sumber daya alam yang melimpah yang dibudidayakan di desa tersebut. Beberapa sumberdaya tersebut diantaranya yakni adanya berbagai macam tanaman yang tumbuh dan dibudidayakan serta berbagai macam budidaya perikanan. Beberapa tanaman yang banyak dihasilkan dan merupakan hasil unggulan Desa Lemberang yakni sebagai berikut: 1) Padi Klasifikasi botani tanaman padi adalah sebagai berikut: Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) : Commelinidae : Poales : Poaceae (suku rumput-rumput : Oryza : Oryza sativa L. Padi (bahasa latin: Oryza sativa L.) adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi diduga berasal dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM. Terdapat 25 spesies Oryza, yang dikenal adalah O. sativa dengan dua subspecies, yaitu Indica (padi bulu) yang ditanam di Indonesia dan Sinica (padi

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

cere). Padi dibedakan dalam dua tipe yaitu padi kering (gogo) yang ditanam di dataran tinggi dan padi sawah di dataran rendah yang memerlukan penggenangan. Varitas unggul nasional berasal dari Bogor: Pelita I/1, Pelita I/2, Adil dan Makmur (dataran tinggi), Gemar, Gati, GH 19, GH 34 dan GH 120 (dataran rendah). Varitas unggul introduksi dari International Rice Research Institute (IRRI) Filipina adalah jenis IR atau PB yaitu IR 22, IR 14, IR 46 dan IR 54 (dataran rendah); PB32, PB 34, PB 36 dan PB 48 (dataran rendah). Di Lemberang sendiri, lahan yang digunakan untuk sawah dan penanaman palawija seluas 76 hektar dapat menghasilkan beras dan palawija sebanyak 608 ton. Pada setiap panen, setiap petani yang memanen mendapat bagian sebanyak 10 kg, dan 3 kg diberikan pada pemilik mesin yang digunakan untuk memanen. Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia. Hasil dari pengolahan padi dinamakan beras. Beras merupakan makanan sumber karbohidrat yang utama di kebanyakan Negara Asia. Negara-negara lain seperti di benua Eropa, Australia dan Amerika mengkonsumsi beras dalam jumlah yang jauh lebih kecil daripada negara Asia. Selain itu jerami padi dapat digunakan sebagai penutup tanah pada suatu usaha tani. Padi pada umumnya tumbuh di lahan basah yang merupakan lahan yang cocok untuk persawahan. Lahan basah adalah lahan yang secara biofisik sesuai untuk sawah, meliputi lahan sawah yang sudah ada, lahan rawa, dan lahan nonrawa yang memungkinkan untuk digenangi atau diirigasi. 2) Jagung Klasifikasi botani tanaman jagung adalah sebagai berikut: Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas : Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) : Commelinidae

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

Ordo Famili Genus Spesies terpenting, di Amerika pokok.

: Poales : Poaceae (suku rumput-rumputan) : Zea : Zea mays L. Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang selain gandum dan padi. Serikat. Penduduk sumber Sebagai sumber karbohidrat daerah utama

di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan beberapa diIndonesia (misalnya juga ditanam minyaknya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan Selain sebagai karbohidrat, jagung sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil

(dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi. Di Indonesia jagung merupakan komoditi tanaman pangan penting, namun tingkat produksi belum optimal. PT. Natural Nusantara berupaya meningkatkan produksi tanaman jagung secara kuantitas, kualitas dan ramah lingkungan / berkelanjutan ( Aspek K-3). Adapun di Lemberang, dari informasi yang kami dapatkan dari salah seorang pemilik lahan jagung sekaligus lahan untuk sawah memaparkan, dari lahan yang ia miliki seluas 150 hektar, ia memanen setiap 4 bulan. Hasilnya, untuk setiap 100 ubin (1400 m) lahan jagung menghasilkan 8,25 kwintal. Proses ini menghasilkan biaya sekitar satu juta rupiah untuk sekali panen, digunakan untuk membayar upah pekerja sekitar Rp 30.000,00 Rp 40.000,00 per harinya. Syarat tumbuh jagung yang perlu diperhatikan yakni curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya ditanam awal musim hujan atau menjelang musim kemarau. Membutuhkan sinar matahari, tanaman yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji yang tidak optimal.

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

Suhu optimum antara 230 C 300 C. Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah khusus, namun tanah yang gembur, subur dan kaya humus akan berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6-7,5. Aerasi dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %. Daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan pembentukan teras dahulu. Ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara 50-600 m dpl. Pemilihan lahan yang baik perlu diperhatikan juga dalam proses penanaman jagung. Lahan yang baik adalah lahan yang kering, berpengairan cukup, lahan tadah hujan, lahan gambut yang telah diperbaiki atau lahan basah bekas menanam padi. Agar tumbuh dan berproduksi dengan baik Jagung harus ditanam di lahan terbuka yang terkena sinar matahari penuh selama 8 jam. Selama ini jagung hanya dikenal sebagai salah satu makanan pokok bagi penduduk Indonesia. Namun ternyata jagung juga bermanfaat bagi kesehatan kita. Untuk itu marilah kita meneliti kandungan dari jagung (Zea mays) ini. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Karbohidrat Protein Serat Asam folat Mineral besi, magnesium, fosfor, kalium dan kalsium Vitamin B5, B12, A, C Likopen Kandungan vitamin C dan likopen dimana keduanya dikenal sebagai antioksidan membuat jagung dapat membantu menjaga kesehatan rambut dan kulit bila dikonsumsi dengan teratur. Kedua zat tadi ditambah dengan asam folat diyakini membantu penyembuhan luka pada kulit akibat penyakit cacar atau jerawat. Setiap tahun pemerintah melepas (merilis) varietas unggul jagung. Varietas Arjuna yang dilepas tahun 1980 hingga saat ini palin popular ditanam para petani. Varietas ini memberikan hasil rata-rata 4 ton pipilan kering per hektar, sehingga dapat meningkatkan hasil rata-rata jagung nasional dari periode tahun sebelumnya.

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

Peningkatan produksi dan produktivitas jagung nasional dapat dipacu dengan ketersediaan varietas unggul yang berdaya hasil tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit, serta produksinya stabil. Selama periode 1980 1996, sekitar 26 varietas unggul jagung telah dilepas. Dalam beberapa tahun terakhir diperkenalkan pula jagung varietas unggul Arjuna BISI, seperti BISI-1 dan BISI-2 yang didistribusikan oleh PT. Benih Inti Subur Tani (BISI). Karakteristik jagung varietas Arjuna BISI ini adalah tahan kekeringan, kemurnian benih terjamin, berumur pendek 85 hari, potensi hasil 5,5 ton 6 ton pipilan kering per hektar, dan daya adaptasinya luas. 3) Cabai Klasifikasi botani tanaman cabai adalah sebagai berikut : Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies tumbuhan : Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) : Asteridae : Solanales : Solanaceae (suku terung-terungan) : Capsicum : Capsicum frutescens L. Cabai atau cabe merah atau lombok (bahasa Jawa) adalah buah dan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan. Bagi seni masakan Padang. Cabai bahkan dianggap sebagai bahan makanan pokok kesepuluh (alih-alih sembilan). Sangat sulit bagi masakan Padang dibuat tanpa cabai. Cabai atau lombok termasuk dalam suku terongterongan (Solanaceae) dan merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi. Cabai dapat ditanam dengan mudah sehingga bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari tanpa harus membelinya di pasar.

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

Tanaman cabai cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang serta tidak tergenang air; pH tanah yang ideal sekitar 5 - 6. Waktu tanam yang baik untuk lahan kering adalah pada akhir musim hujan (Maret - April). Untuk memperoleh harga cabai yang tinggi, bisa juga dilakukan pada bulan Oktober dan panen pada bulan Desember, walaupun ada risiko kegagalan. Tanaman cabai diperbanyak melalui biji yang ditanam dari tanaman yang sehat serta bebas dari hama dan penyakit . Buah cabai yang telah diseleksi untuk bibit dijemur hingga kering. Kalau panasnya cukup dalam lima hari telah kering kemudian baru diambil bijinya. Untuk areal satu hektar dibutuhkan sekitar 2-3 kg buah cabai (300-500 gr biji). Cabai merah Besar (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang memilki nilai ekonomi yang tinggi. Cabai mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi kesehatan manusia. Cabai mengandung antioksidan yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Kandungan terbesar antioksidan ini adalah pada cabai hijau. Cabai juga mengandung Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagai zat anti kanker. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi dan memiliki beberapa manfaat kesehatan yang salah satunya adalah zat capsaicin yang berfungsi dalam mengendalikan penyakit kanker. Selain itu kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada cabai dapat memenuhi kebutuhan harian setiap orang, namun harus di konsumsi secukupnya untuk menghindari nyeri lambung. Pada umumnya cabai dapat ditanam pada dataran rendah sampai ketinggian 2000 meter dpl. Cabai dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24 27 derajat Celsius dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi. Tanaman cabai dapat ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup air. Permukaan tanah yang paling ideal adalah datar dengan sudut kemiringan lahan 0 sampai 10 derajat serta membutuhkan sinar matahari penuh dan tidak ternaungi. pH tanah yang optimal antara 5,5 sampai 7.

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

Tanaman cabai menghendaki pengairan yang cukup. Tetapi apabila jumlahnya berlebihan dapat menyebabkan kelembaban yang tinggi dan merangsang tumbuhnya penyakit jamur dan bakteri. Jika kekurangan air tanaman cabai dapat kurus, kerdil, layu dan mati. Pengairan dapat menggunakan irigasi, air tanah dan air hujan. 4) Rambutan Klasifikasi botani tanaman rambutan adalah sebagai berikut : Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) : Rosidae : Sapindales : Sapindaceae : Nephelium : Nephelium lappaceum L. Rambutan adalah tanaman tropis yang tergolong ke dalam suku leraklerakan atau Sapindaceae, berasal dari daerah kepulauan di Asia Tenggara. Kata "rambutan" berasal dari bentuk buahnya yang mempunyai kulit menyerupai rambut. Rambutan banyak terdapat di daerah tropis seperti Afrika, Kamboja, Karibia, Amerika Tengah, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Sri Lanka. Buah rambutan terbungkus oleh kulit yang memiliki rambut di bagian luarnya (eksokarp). Warnanya hijau ketika masih muda, lalu berangsur kuning hingga merah ketika masak (ranum). Endokarp berwarna putih, menutupi daging. Bagian buah yang dimakan yang merupakan daging buah, sebenarnya adalah salut biji atau aril, yang bisa melekat kuat pada kulit terluar biji atau lepas ("rambutan ace"/ngelotok). Pohon dengan buah masak sangat menarik perhatian karena biasanya rambutan sangat banyak menghasilkan buah. Jika pertumbuhan musiman, buah

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

masak pada bulan Maret hingga Mei, dikenal sebagai "musim rambutan". Masanya biasanya bersamaan dengan buah musiman lain, seperti durian dan mangga. Rambutan (Nephelii lappacei) banyak ditanam sebagai pohon buah, terkadang ditemukan sebagai tumbuhan liar,terutama di luar Jawa. Tumbuhan tropis ini memerlukan iklim lembab dengan curah hujan tahunan paling sedikit 2000 mm. rambutan merupakan tanaman dataran rendah hingga ketinggian 300600 dpl. Biasanya tumbuhan ini tingginya antara 15-25 m, bercabang-cabang dan daunnya berwarna hijau. Bentuk buahnya bulat lonjong, panjang 3-5 cm, dengan duri temple (rambut) lemas sampai kaku. Kulit buah berwarna hijau, dan menjadi kuning atau merah saat sudah masak. Dinding buah tebal, biji berbentuk elips, terbungkus daging buah berwarna putih transparan yang dapat dimakan dan banyak mengandung air. Rasanya bervariasi dari masam sampai manis. Kulit biji tipis berkayu. Umumnya rambutan berbunga pada akhir musim kemarau dan membentuk buah pada musim hujan, sekitar November sampai Februari. Rambutan juga mempunyai banyak jenis di antaranya Rapiah, Si Macan, Si Nyonya, Lebak Bulus dan Binjai. Perbanyakan tumbuhan ini melalui biji, tempelan tunas, dan mencangkok. Buah ini mengandung karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium dan vitamin C. Kulit buah mengandung tanin dan saponin. Biji mengandung lemak dan polifenol. Daun mengandung tannin dan saponin. Kulit batang mengandung tannin, saponin, flavonida, pectic substance, dan zat besi. Bagian tumbuhan ini yang dapat digunakan sebagai obat adalah kulit buah digunakan untuk mengatasi disentri dan demam, kulit kayu digunakan untuk mengatasi sariawan, daun digunakan untuk mengatasi diare dan menghitamkan rambut, akar digunakan untuk mengatasi demam, dan biji digunakan untuk mengatasi kencing manis (diabetes mellitus). Varietas unggul rambutan yang sudah dilepas Departemen Pertanian Republik Indonesia hingga 2005 adalah: 1. 2. Rapiah dari Pasarminggu Bahrang dari Langkat

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Lebakbulus dari Pasarminggu Sibatuk Ganal dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan Nona dari Kampar, Riau Binjai dari Pasarminggu Antalagi dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan Sibongkok dari Sungai Luhut, Kalimantan Selatan Garuda dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan

10. Tangkue Lebak dari Kecamatan Maja, Kalimantan Selatan 11. Narmada dari NTB 12. Kundur dari Riau Selain itu, dikenal pula beberapa ras lokal yang juga dikenal baik untuk keperluan terntentu, seperti 'Sinyonya' dan 'Sitangkue' yang dianjurkan untuk digunakan sebagai batang bawah dalam okulasi.5) Albasia

Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies

: Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) : Rosidae : Fabales : Fabaceae (suku polong-polongan) : Albizia : Albizia falcataria (L.) Fosberg

Tanaman Albasia merupakan jenis tanaman jangka panjang yang memerlukan perawatan khusus secara kontinue selama kurang lebih 3 tahun, atau kira-kira tanaman tersebut sudah hampir mencapai lingkaran gelang tangan orang dewasa, baik itu pemupukan, penyiangan rumput, ataupun penggemburan tanah di sekitar pohon albasia tersebut. perawatan tersebut sangatlah di perlukan, karena masa 1 3 tahun, merupakan masa pertumbuhan yang sangat baik, dan ini sangatlah penting untuk di lakukan secara berkala.Untuk pemupukan biasanya di lakukan pada 30 hari setelah penanaman, hal ini penting

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

mengingat akar tanaman sudah mulai tumbuh, dan mampu menyerap pupuk yang ada. ada pun untuk pupuknya bisa dengan organik maupun anorganik, dengan ukuran yang cukup. untuk pemupukan sendiri di lakukan 1 tahun 2 kali, yaitu sekitar 6 bulan sekali. Ada pun untuk penyiangan pun penting untuk di lakukan, mengngat biasanya tanaman albasia yang masih kecil biasanya tidak kuat kalau di rambati terlalu banyak rumput merambat itu atau rumput galunggung. jadi hal ini pun penting untuk di kerjakan secara berkala, selama sebulan sekali, mengingat rumput tersebut daya rambatnya yang cepat. Sedangkan untuk penggemburan tanah di sekitar tanaman tersebut, ini pun sangat di perlukan sampai tanaman albasian tersebut berumur 1 tahun, supaya akar-akar tanaman dapat leluasa dan mudah untuk menjangkau unsur hara tanah. biasanya penggemburan tanah dilakukan dengan cara di cangkul di sekitar tanaman dengan jarak 0.5 meter, dan alangkah baiknya kalau tanah yang di gemburkan tersebut terus di di timbun dengan pupuk kandang, tetapi jangan terlalu dekat dengan pohon albasia tersebut, karena biasanya panas dan dapat menyebabkan kematian. Penyemprotan, hal ini penting juga pada tanaman usia di bawah 1 tahun, agar tanaman terhindar dari hama cendawan, biasanya menyerang pada ujung atau pucuk tanaman, ini perlu pengontrolan yang rutin. 6) Mangga Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) :Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) : Rosidae : Sapindales : Anacardiaceae : Mangifera : Mangifera indica L.

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica. Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. Mangga bisa mencapai tinggi 10-40 m. Nama buah ini berasal dari Malayalam maanga. Kata ini dipadankan dalam bahasa Indonesia menjadi mangga; dan pada pihak lain, kata ini dibawa keEropa oleh orang-orang Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa Portugis), mango (bahasa Inggris) dan lain-lain. Nama ilmiahnya sendiri kirakira mengandung arti: (pohon) yang berbuah mangga, berasal dari India. Berasal dari sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah menyebar ke Asia Tenggara sekurangnya semenjak 1500 tahun yang silam. Buah ini dikenal pula dalam berbagai bahasa daerah, seperti pelem atau poh. Pohon mangga berperawakan besar, dapat mencapai tinggi 40 m atau lebih, meski kebanyakan mangga peliharaan hanya sekitar 10 m atau kurang. Batang mangga tegak, bercabang agak kuat; dengan daun-daun lebat membentuk tajuk yang indah berbentuk kubah, oval atau memanjang, dengan diameter sampai 10 m. Kulit batangnya tebal dan kasar dengan banyak celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas tangkai daun. Warna pepagan (kulit batang) yang sudah tua biasanya coklat keabuan, kelabu tua sampai hampir hitam. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m. Akar cabang makin ke bawah semakin sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman lebih kurang 30-60 cm. Daun tunggal, dengan letak tersebar, tanpa daun penumpu. Panjang tangkai daun bervariasi dari 1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya membesar dan pada sisi sebelah atas ada alurnya. Aturan letak daun pada batang biasanya 3/8, tetapi makin mendekati ujung, letaknya makin berdekatan sehingga nampaknya seperti dalam lingkaran (roset). Helai daun bervariasi namun kebanyakan berbentuk jorong sampai lanset, 2-10 8-40 cm, agak liat seperti kulit, hijau tua berkilap, berpangkal

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

melancip dengan tepi daun bergelombang dan ujung meluncip, dengan 12-30 tulang daun sekunder. Beberapa variasi bentuk daun mangga:

Lonjong dan ujungnya seperti mata tombak. Berbentuk bulat telur, ujungnya runcing seperti mata tombak. Berbentuk segi empat, tetapi ujungnya runcing. Berbentuk segi empat, ujungnya membulat. Daun yang masih muda biasanya bewarna kemerahan, keunguan atau

kekuningan; yang di kemudian hari akan berubah pada bagian permukaan sebelah atas menjadi hijau mengkilat, sedangkan bagian permukaan bawah berwarna hijau muda. Umur daun bisa mencapai 1 tahun atau lebih. Bunga pada tanaman mangga berumah satu (monoecious), bunga mangga merupakan bunga majemuk yang berkarang dalam malai bercabang banyak di ujung ranting. Karangan bunga biasanya berbulu, tetapi sebagian ada juga yang gundul, kuning kehijauan, sampai 40 cm panjangnya. Bunga majemuk ini terdiri dari sumbu utama yang mempunyai banyak cabang utama. Setiap cabang utama ini mempunyai banyak cabang-cabang, yakni cabang kedua. Ada kemungkinan cabang bunga kedua ini mempunyai suatu kelompok yang terdiri dari 3 bunga atau mempunyai cabang tiga. Setiap kelompok tiga bunga terdiri dari tiga kuntum bunga dan setiap kuntum bertangkai pendek dengan daun kecil. Jumlah bunga pada setiap bunga majemuk bisa mencapai 1000-6000. Bunga-bunga dalam karangan berkelamin campuran, ada yang jantan dan ada pula yang hermafrodit (berkelamin dua). Besarnya bunga lebih kurang 68 mm. Bunga jantan lebih banyak daripada bunga hermafrodit, dan jumlah bunga hermafrodit inilah yang menentukan terbentuknya buah. Persentase bunga hermafrodit bermacam-macam, tergantung dari varietasnya, yaitu antara 1,25%77,9%; sementara yang mempunyai bakal buah normal kira-kira 5-10%. Bunga mangga biasanya bertangkai pendek, jarang sekali yang bertangkai panjang, dan berbau harum. Kelopak bunga biasanya bertaju 5; demikian juga mahkota bunga terdiri dari 5 daun bunga, tetapi kadang-kadang ada yang 4 sampai 8. Warnanya kuning pucat, sedangkan pada bagian tengah terdapat garis timbul berjumlah 3 sampai 5 yang warnanya sedikit tua. Bagian tepi daun

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

mahkota berwarna putih. Pada waktu akan layu, warna mahkota bunga tadi menjadi kemerahan. Benang sari berjumlah 5 buah, tetapi yang subur hanya satu atau dua buah sedangkan yang lainnya steril. Benang sari yang subur biasanya hampir sama panjang dengan putik, yakni kira-kira 2 mm, sedangkan yang steril lebih pendek. Kepala putik berwarna kemerah-merahan dan akan berubah warna menjadi ungu pada waktu kepala sari membuka untuk memberi kesempatan kepada tepung sariyang telah dewasa untuk menyerbuki kepala putik. Bentuk tepung sari biasanya bulat panjang, lebih kurang 20-35 mikron. Bakal buahnya tidak bertangkai dan terdapat dalam suatu ruangan, serta terletak pada suatu piringan. Tangkai putik mulai dari tepi bakal buah dan ujungnya terdapat kepala putik yang bentuknya sederhana. Dalam suatu bunga kadang-kadang terdapat tiga bakal buah. Buah mangga termasuk kelompok buah batu (drupa) yang berdaging, dengan ukuran dan bentuk yang sangat berubah-ubah bergantung pada macamnya, mulai dari bulat (misalnya mangga gedong), bulat telur (gadung, indramayu, arumanis) hingga lonjong memanjang (mangga golek). Panjang buah kira-kira 2,5-30 cm. Pada bagian ujung buah, ada bagian yang runcing yang disebut paruh. Di atas paruh ada bagian yang membengkok yang disebut sinus, yang dilanjutkan ke bagian perut. Kulit buah agak tebal berbintik-bintik kelenjar; hijau, kekuningan atau kemerahan bila masak. Daging buah jika masak berwarna merah jingga, kuning atau krem, berserabut atau tidak, manis sampai masam dengan banyak air dan berbau kuat sampai lemah. Biji berwarna putih, gepeng memanjang tertutup endokarp yang tebal, mengayu dan berserat. Biji ini terdiri dari dua keping; ada yang monoembrional dan ada pula yang poliembrional. Nilai Kandungan gizi Mangga per 100 g (3.5 oz, Energi 272 kJ (65 kcal), Karbohidrat 17,00 g, Gula 14,8 g, Diet serat 1,8 g, Lemak 0,27 g, Protein 0,51 g, Vitamin A equiv. 38 mg (4%),Beta-karoten 445 mg (4%), Thiamine (Vit. B1) 0.058 mg (4%), Riboflavin (Vit. B2) 0,057 mg (4%), Niacin (Vit. B3) 0,584 mg (4%), Asam pantotenat (B5) 0,160 mg (3%), Vitamin B6 0,134 mg (10%), Folat (Vit. B9) 14 mg (4%), Vitamin C 27,7 mg (46%), Kalsium 10 mg (1%), Besi

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

0,13 mg (1%), Magnesium 9 mg (2%), Fosfor 11 mg (2%), Kalium 156 mg (3%), Seng 0,04 mg (0%). Persentase yang relatif ke US rekomendasi untuk orang dewasa. Mangga terutama ditanam untuk buahnya. Buah yang matang umum dimakan dalam keadaan segar, sebagai buah meja atau campuran es, dalam bentuk irisan atau diblender. Buah yang muda kerapkali dirujak, atau dijajakan di tepi jalan setelah dikupas, dibelah-belah dan dilengkapi bumbu garam dengan cabai. Buah mangga juga diolah sebagai manisan, irisan buah kering, dikalengkan dan lain-lain. Di pelbagai daerah di Indonesia, mangga (tua atau muda) yang masam kerap dijadikan campuran sambal atau masakan ikan dan daging. Biji mangga dapat dijadikan pakan ternak atau unggas; di India bahkan dijadikan bahan pangan di masa paceklik. Daun mudanya dilalap atau dijadikan sayuran. Kayu mangga cukup kuat, keras dan mudah dikerjakan; namun kurang awet untuk penggunaan di luar. Kayu ini juga dapat dijadikan arang yang baik. Daun mangga mengandung senyawa organik tarakserol-3beta dan ekstrak etil asetat yang bersinergis dengan insulin mengaktivasi GLUT4, dan menstimulasi sintesis glikogen, sehingga dapat menurunkan gejala hiperglisemia. Mangga terutama dihasilkan oleh negara-negara India, Tiongkok, Meksiko, Thailand, Pakistan, Indonesia, Brasil, Filipina, dan Bangladesh. Total produksi dunia di tahun 80an sekitar 15 juta ton, namun hanya sekitar 90.000 ton (1985) yang diperdagangkan di tingkat dunia. Artinya, sebagian besar mangga dikonsumsi secara lokal. Sementara itu pasar utama mangga adalah Asia Kong dan Tenggara, Eropa, Amerika Serikat dan Jepang. Singapura, Hong

Jepang merupakan pengimpor yang terbesar di Asia. Gambaran produksi mangga tahun 2007 dapat dilihat pada tabel di bawah. Sepuluh Produsen Mangga Teratas tahun 2007 Negara Produksi dalam Ton Catatan

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

India Republik Rakyat Cina Meksiko Thailand Pakistan Indonesia Brasil Filipina Nigeria Vietnam Dunia

13.501.000 3.752.000 2.050.000 1.800.000 1.719.180 1.620.000 1.546.000 975.000 734.000 370.000 33.445.279

F F F F F F F F F F A

Tanpa simbol = data resmi P = data resmi, F = perkiraan FAO * = data tak resmi/setengah resmi C = data hasil perhitungan A = data gabungan (resmi, tak resmi, dan atau hasil perhitungan)

Sumber Food And Agricultural Organization of United Nations: Economic And Social Department: The Statistical Division

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

Mangga memiliki nilai-nilai kultural yang tinggi, khususnya di pelbagai negara di Asia bagian selatan. Di Filipina, buah ini merupakan simbol nasional. Dalam kitab suci Weda agama Hindu, mangga dianggap sebagai hidangan para dewa. Daun-daun mangga kerap digunakan secara ritual dalam dekorasi upacara perkawinan atau keagamaan Hindu. Mangga sekerabat dengan bacang (M. foetida), kemang (M. kemanga), kuweni (M. odorata), kasturi dan banyak lagi. Daftar kerabat mangga selengkapnya dapat dilihat pada uraian mengenai marga Mangifera. 7) Pisang Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) : Commelinidae : Zingiberales : Musaceae (suku pisang-pisangan) : Musa : Musa paradisiaca Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M. balbisiana, dan M. paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium. Perlu disadari, istilah "pisang" juga dipakai untuk sejumlah jenis yang tidak menghasilkan buah konsumsi, seperti pisang abaka, pisang hias,

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

dan pisang kipas. Artikel ini hanya membahas pisang penghasil buah konsumsi serta kerabatnya yang berkaitan. Pisang dikenal sebagai salah satu makanan super bagi para atlet dan pakar kesehatan. Kandungan tiga gula alami, sukrosa, fruktosa dan glukosa serta serat memberi energi untuk pembakaran energi selama 90 menit nonstop. Tapi, 'penyumbang' energi bukanlah satu-satunya manfaat buah pisang. Jenis buah tropis ini membantu mengatasi dan mencegah beberapa macam penyakit dan gangguan kesehatan. Sehingga diperlukan untuk menambah diet harian. 1) Anemia Pisang tinggi zat besi yang merangsang produksi hemoglobin dalam darah dan membantu mengatasi anemia. 2) Tekanan Darah Tinggi Buah tropis memiliki kandungan kalium yang tinggi tetapi rendah garam, sehingga sempurna untuk mencegah dan mengurangi tekanan darah tinggi. Badan Obat dan Makanan US (FDA) mengizinkan produsen buah ini mengklaim pisang menurunkan risiko tekanan darah dan stroke. 3) Meningkatkan konsentrasi Kemampuan belajar siswa yang makan pisang saat sarapan dan makan siang terpacu karena kandungan kalsium tinggi dalam pisang. Kalsium berfungsi membantu meningkatkan konsetrasi dan kewaspadaan. 4) Depresi Para penderita depresi merasa lebih baik setelah makan pisang. Sebab, pisang mengandung tryptophan, sejenis protein yang diubah menjadi serotonin dalam tubuh untuk memberi rasa relaks, memperbaiki mood dan membuat bahagia. 5) Obat mabuk Cara termudah untuk mengobati rasa sakit dan mual akibat mabuk adalah denganmilkshake pisang dicampur madu. Pisang menenangkan perut dan madu meningkatkan kembali gula darah. 6) Penyakit Jantung

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

Pisang memiliki efek antasid, sehingga bila merasa hati seperti terbakar, makan pisang akan meringankan rasa sakit. Makan pisang secara teratur dapat mengurangi risiko stroke sebesar 40 persen. 7) Morning Sickness (mual pada wanita hamil) Mengemil pisang di antara waktu makan besar membantu menjaga kadar gula dan mencegah mual-mual pada wanita hamil. 8) Gigitan Nyamuk Sebelum menggunakan krim anti-gigitan serangga, coba olesi bagian yang terkena gigitan nyamuk dengan bagian dalam pisang kulit pisang. Ini akan mengurangi pembengkakan dan iritasi. 9) Saraf Buah pisang tinggi kadar vitamin B yang membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi stres dengan kandungan potasiumnya. 10) PMS (Nyeri haid) Vitamin B6 dalam pisang mengontrol tingkat glukosa darah, yang dapat mempengaruhi suasana hati Anda menjelang menstruasi. 11) Merokok Pisang juga dapat membantu orang yang mencoba berhenti merokok. Tingkat vitamin C, A, B6, dan B12 yang dikandungnya, bersama dengan kalium dan magnesium, membantu tubuh cepat sembuh dari efek racun nikotin. 12) Pengendali suhu tubuh Pisang berfungsi sebagai makanan 'pendingin' yang memperbaiki kondisi fisik dan emosional ibu. Pisang dapat menurunkan suhu dalam kandungan dan membantu bayi lahir dengan suhu tubuh tidak tinggi. 13) Maag dan luka usus Pisang mencegah maag dan luka akibat gangguan pencernaan karena tekturnya yang lembut. Pisang satu-satunya makanan yang membantu mengatasi ulkus over-kronis dan menetralisir iritasi pada bagian dalam perut. 14) Obat Kutil

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

Pisang adalah obat alami untuk menghilangkan kutil. Letakkan kulit bagian dalam pisang pada kutil dan plester. 8) Kangkung Darat Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) : Asteridae : Solanales : Convolvulaceae (suku kangkung-kangkungan) : Ipomoea : Ipomoea reptana Poir. Tidak asing lagi kangkung telah menjadi sayuran yang sudah biasa menjadi santapan sehari-hari. Berbagai masakan dari sayur yang satu ini kerap menghiasi hidangan di rumah makan atau di rumah-rumah. Karena dianggap hal yang biasa maka tidak banyak yang melirik potensi bisnis kangkung. Pada dasarnya ada dua jenis sayuran kangkung yang saat ini diperjual belikan yaitu kangkung air dan kangkung darat. Kangkung yang kedua ini sering pula disebut dengan kangkung cabut. Kangkung darat atau kangkung cabut biasa ditanam dari biji dan setelah cukup umur akan dipanen dengan cara mencabut. Meski namanya kangkung cabut namun anda tidak harus mencabut kangkung satu persatu, anda bisa memotongnya dan kangkung akan tumbuh kembali untuk dipanen lagi saat sudah masa panen. Jadi tidak harus selalu invest membeli benih lagi. Untuk memulai budidaya kangkung darat yang perlu dipersiapkan adalah lahan untuk menanam. Tanaman kangkung darat dapat dibudidayakan pada areal persawahan atau lahan di pekarangan yang tidak terpakai. Yang penting diperhatikan lahan harus cukup gembur dan subur. Tambahkan pupuk kandang pada lahan untuk menambah kesuburan tanah. Jika tidak ada pupuk kandang bisa menggunakan pupuk kimia, tetapi pupuk kandang lebih baik dan ideal.

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

Setelah lahan siap tebarkan biji kangkung darat pada lahan, jika anda telaten bisa diatur agar pola penyebaran biji kangkung merata dan tidak saling berhimpitan. Biji Kangkung darat bisa anda dapatkan pada toko-toko pertanian. Setelah biji kangkung ditebarkan, upayakan tanah dalam kondisi lembab dengan menyiram air secara berkala jika tidak sedang musim penghujan. Pada usia 3-4 hari biji kangkung darat akan mulai tumbuh menjadi kecambah dan perlahan-lahan bertambah ukurannya. Hingga usia kurang lebih 25 hari kangkung darat sudah bisa dipanen dan dipasarkan. Pemanenan bisa dilakukan dengan mencabut atau memotong batang kangkung. Tunggu hingga potongan batang kangkung tumbuh kembai dan siap dipanen. Yang penting diperhatikan adalah pemberian pupuk tambahan setelah masa panen karena akan menunjang pertumbuhan sayuran kangkung secara lebih baik. Perawatan budidaya kangkung darat atau kangkung cabut ini relatif mudah. Anda hanya perlu menyirami tanaman kangkung jika kurang air karena pada dasarnya tanaman kangkung memerlukan cukup banyak air. Selain itu perlu diwaspadai hama yang sering menyerang tanaman kangkung yaitu belalang dan ulat. Cara mengatasinya bisa disemprotkan insektisida, lebih baik lagi insektisida organik. 9) Kelapa Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies arenan : Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) : Arecidae : Arecales : Arecaceae (suku pinang-pinangan) : Cocos : Cocos nucifera L. Kelapa (Cocos nucifera) adalah satu jenis tumbuhan dari suku arenatau Arecaceae dan adalah anggota tunggal dalam marga Cocos. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini. Pohon dengan batang tunggal atau kadang-kadang bercabang. Akar serabut, tebal dan berkayu, berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada lahan berpasir pantai. Batang beruas-ruas namun bila sudah tua tidak terlalu tampak, khas tipe monokotil dengan pembuluh menyebar (tidak konsentrik), berkayu. Kayunya kurang baik digunakan untuk bangunan. Daun tersusun secara majemuk, menyirip sejajar tunggal, pelepah pada ibu tangkai daun pendek, duduk pada batang, warna daun hijau kekuningan. Bunga tersusun majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea; terdapat bunga jantan dan betina, berumah satu, bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal. Buah besar, diameter 10 cm sampai 20 cm atau bahkan lebih, berwarna kuning, hijau, atau coklat; buah tersusun dari mesokarp berupa bagian endokarp yang serat keras yang berlignin, disebut dan sabut, air; melindungi endokarp (disebut batok) kedap

melindungi biji yang hanya dilindungi oleh membran yang melekat pada sisi dalam endokarp. Endospermium berupa cairan yang mengandung banyak enzim, dan fasa padatannya mengendap pada dinding endokarp ketika buah menua; embrio kecil dan baru membesar ketika buah siap untuk berkecambah (disebut kentos). Kelapa secara alami tumbuh di pantai dan pohonnya mencapai ketinggian 30 m. Ia berasal dari pesisir Samudera Hindia, namun kini telah tersebar di seluruh daerah tropika. Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga ketinggian 1000 m dari permukaan laut, namun akan mengalami pelambatan pertumbuhan. Pohon kelapa (Cocos nucifera) memang serbaguna dan memiliki banyak manfaat. Mulai dari akar, batang, daun, buah, hingga pelepahnya, semua bisa dimanfaatkan. Daun kelapa dapat dibuat menjadi berbagai macam benda. Misalnya bingkai lemari, hiasan janur, keranjang sampah, sapu lidi, sarang ketupat, tatakan, dan tempat buah. Sementara pucuk daunnya dapat dibuat makanan, seperti asinan. Kemudian manggar atau

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

pangkal pelepahnya dapat dimanfaatkan untuk membuat ragi dan gula. Sementara pelepah keringnya dapat dibuat kipas, sandal, tas tangan, dan topi. Batang kelapa dapat dimanfaatkan untuk membuat perabotan rumah tangga. Misalnya meja, kursi, bingkai lukisan, dan lainnya. Selain itu, batang kelapa bisa digunakan untuk membuat bahan dasar pembangunan rumah, seperti genteng, papan, dan sebagainya. Buah kelapa terdiri dari kulit luar, sabut, tempurung, kulit daging (testa), daging buah, air kelapa, dan lembaga (bakal buah). Banyak dari bagian buah kelapa ini yang bisa dimanfaatkan. Di antaranya, sabut, tempurung, daging buah, dan air kelapa. Akar kelapa dapat bermanfaat untuk kehidupan. Akar ini bisa dijadikan zat pewarna pada perabotan rumah tangga. Bisa juga dimanfaatkan untuk obatobatan (dalam ukuran atau takaran tertentu). Sabut kelapa yang telah dibuang gabusnya dapat digunakan untuk pelapis jok dan kursi, serta pembuatan tali. Tempurung kelapa juga dapat digunakan untuk arang batok. Arang batok ini dapat digunakan sebagai kayu bakar. Bisa juga diolah menjadi arang aktif yang diperlukan oleh berbagai keperluan industri pengolahan. Tak hanya itu saja, tempurung kelapa juga bisa dijadikan kancing, aksesori kotak perhiasan, dan sebagainya. Ada pula daging kelapa yang menjadi bagian penting dalam pohon kelapa. Daging kelapa ini bisa dibuat apa saja. Daging kelapa muda dapat dijadikan campuran minuman atau bisa juga dijadikan makanan. Misalnya, kue kelapa, manisan serutan kelapa, salad kelapa. Sementara, daging kelapa yang tua bisa diolah menjadi kelapa parut, santan, kopra (daging buah kelapa yang dikeringkan), dan minyak. Tahukah anda, air kelapa pun dapat dimanfaatkan untuk pembuatan kecap. Atau, bisa juga dijadikan bahan pembuatan sari kelapa atau biasa disebut nata de coco. Pohon kelapa, yang memiliki banyak manfaat untuk manusia, bisa kita manfaatkan untuk meningkatkan ekonomi negara. Yaitu,

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

melalui budi daya pohon pohon kelapa. Kita bisa membuat barangbarang yang berkualitas dari bagian-bagian pohon kelapa, kemudiannya menjualnya ke luar Indonesia. Budi daya pohon kelapa cocok untuk negara kita yang memiliki iklim tropis - iklim yang cocok untuk pertumbuhan pohon kelapa. 10) Nangka Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) : Dilleniidae : Urticales : Moraceae (suku nangka-nangkaan) : Artocarpus : Artocarpus heterophyllus Lam Tampaknya tak ada yang tidak mengenal nangka, buah musiman berdaging tebal berwarna kuning dengan rasanya yang manis nikmat. Rasanya yang enak menjadikan buah ini sebagai makanan yang sangat digemari. Apalagi Manfaat buah nangka sangat banyak dan beragam dari kandungan gizinya yang tinggi. Buah nangka yang mudah rusak mendorong munculnya berbagai upaya untuk lebih mengawetkan makanan itu dalam berbagai bentuk olahan, seperti dijadikan keripik, dibuat selai, dijadikan dodol, dan berbagai bentuk olahan lainnya. Hal ini agar buah nangka yang kaya gizi dapat dikonsumsi setiap saat dan sepanjang waktu. Buah nangka kaya dengan kandungan energi yang tinggi, yaitu sebanyak 106 kalori untuk setiap 100 gram. Begitu juga kandungan karbohidratnya yang mencapai 27,6 gram dan protein sebanyak 1,2 gram, menjadikan buah ini layak sebagai bahan pangan alternatif. Namun sebaiknya hati-hati dalam mengkonsumsi buah nangka dalam jumlah yang banyak. Hal ini karena buah kenyal ini dapat menimbulkan gas dalam perut. Buah nangka juga

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

kaya dengan mineral dan vitamin yang sangat baik untuk menjaga kesehatan maupun mencegah penyakit. Banyaknya kandungan vitamin A (sebanyak 51 RE) dan vitamin C (sebanyak 20 mg) sangat berguna dalam meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan mata. Begitu juga dengan kandungan kalsiumnya yang tinggi (20 mg) dan fosfor (19 mg), maupun mineral lainnya seperti zat besi (0,9 mg) yang sangat baik sebagai anti oksidan, anti kanker, untuk memperkuat tulang dan gigi, dan melancarkan pencernaan. Manfaat buah nangka untuk kesehatan juga terlihat dari kandungan kaliumnya yang cukup besar yang sangat berguna untuk mengatasi hipertensi dan mencegah infeksi. Manfaat Bagian Lain Nangka Selain buahnya, bagian nangka lainnya juga banyak mengandung gizi yang sangat berguna bagi kesehatan. Diantaranya biji nangka, diketahui banyak mengandung karbohidrat, protein dan energi yang tak kalah besarnya dibandingkan buahnya. Begitu juga kandungan mineralnya, seperti kalsium, dan fosfor yang cukup banyak. Hal ini mendorong pengolahan biji nangka dalam berbagai bentuk olahan, khususnya untuk dibuat tepung makanan. Manfaat buah nangka juga dapat diambil dari bagian pohon lainnya. Daun nangka banyak dimanfaatkan untuk pakan ternak. Begitu juga dengan kayu pohon nangka yang kuat, mudah dibentuk, serta tahan terhadap rayap dan tidak mudah lapuk, menjadikannya sebagai kayu pilihan. Kayu pohon nangka banyak digunakan untuk membangun rumah maupun pembuatan berbagai peralatan dan perabot rumah tangga, seperti kusen, daun pintu, ataupun meja. Sedangkan getahnya kadang dimanfaatkan untuk mainan dalam menangkap capung ataupun serangga oleh anak-anak. Buah nangka yang masih muda juga banyak dimanfaatkan untuk dijadikan sayuran, seperti sayur lodeh yang enak. Selain tanaman-tanaman di atas tadi, juga terdapat beberapa tanamantanaman lain yang tumbuh di Desa Lemberang walaupun komoditasnya sedikit dibandingkan dengan komoditas tanaman yang telah dijelaskan di atas. Beberapa tanaman tersebut diantaranya yakni sebagai berikut. o Ketela pohon o Bambu

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

o Jeruk o Sirih merah o Tebu o Singkong o Jambu air o Pepaya o Ketela rambat o Kedelai o Cengkih o Jambu bijiD.

o Salak o Kelengkeng o Sukun o Durian o Jati o Akasia o Belimbing o Mahkota dewa o Pala o Melinjo

Lembaga Pertanian di Desa Lemberang Kelembagaan dan lembaga merupakan satu kesatuan yang ada di

masyarakat baik berstatus formal maupun informal, didesa maupun dikota. Pada hakekatnya manusia selalu hidup dalam ketergantungan, baik terhadap alam, system dan khususnya sesama manusia. Khususnya masyarakat dipedesaan hidup dalam ketergantungan bagian dari satu tatanan yang mempunyai nilai sosial dan budaya tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan berbagai peristiwa antara lain : adanya komunitas komunitas sosial, yang didalamnya sebenarnya ada harga diri, penghargaan, status seseorang, tingkat hubungan, konflik yang semuanya merupakan dinamika kehidupan yang ada di komunitas sekecil apapun. Kelompok tani merupakan salah satu komunitas yang telah lama ada khususnya dipedesaan, karena anggotanya mempunyai kepentingan yang sama, dalam kondisi dan status yang relative sama. Akan tetapi dilain sisi kelompok tani yang ada tidak semuanya berkembang dengan pesat dan belum seluruh wilayah tumbuh sesuai harapan. Terlibat atau tidaknya keeluruhan masyarakat tani dalam kelompok, tetap merupakan ujung tombak, pelaku utama pembangunan pertanian dari keseluruhan masyarakat pada umumnya dan bersama pemerintah mengemban misi besar yaitu memenuhi ketahanan pangan. Untuk mencapai dengan apa yang telah dicanangkan dalam revitalisasi pertanian oleh pemerintah maka salah satu yang perlu ditumbuhkan dan

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

dikembangkan adalah kelembagaan petani yang memiliki Jejaring kelompok dan manajemen yang baik serta kepemimpinan kelompok yang penuh daya juang tinggi. Di Desa Lemberang hanya terdapat satu kelompok usaha tani, atau yang biasa disebut di sana dengan sebutan Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani). Gapoktan yang terdapat di Desa Lemberang yakni Ngudiraharjo I dan II. Ngudiraharjo I dan II terbentuk karena seringnya para petani mengadakan pertemuan rutin selama dua bulan sekali. Gapoktan Ngudiraharjo I diketuai oleh Kepala Dusun I Desa Lemberang, Bapak Karsono, adapun Ngudiraharjo II diketuai oleh Kasi Pemerintahan dan pembangunanDesa Lemberang, Bapak Ali Sadikin, dan sekretarisnya Bapak Bahruddin, serta bendahara Bapak Mashudi. Gapoktan Ngudiraharjo I dan II beranggotakan seluruh petani yang ada di Desa Lemberang. Di Lemberang sendiri ada sebanyak 521 orang tani dan 221 orang buruh tani dari total penduduk sebanyak 3.082 orang. Adapun kegiatan Gapoktan Ngudiraharjo I dan II seperti mengadakan pembersihan lahan bersama saat sebelum datang musim hujan, atau tepatnya sebelum penggarapan lahan. Selain itu juga mengadakan pemburuan hama tikus sebelum mulai masa penggarapan.

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

BAB III PENUTUPA. Kesimpulan Dari penelitian yang telah kami lakukan langsung di lapangan, dapat kami ambil kesimpulan bahwa produk utama yang banyak diproduksi di Desa Lemberang diantaranya yakni tanaman pangan seperti padi dan jagung, serta tanaman-tanaman lain seperti cabai, kangkung darat, rambutan dan lain sebagainya. Demi kelancaran sistem pertanian di Desa Lemberang, dibentuklah kelembagaan pertanian yang mengatur proses kelancaran penggarapan dari mulai awal pembasmian hama sampai masa pemanenan, dibentuklah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Ngudiraharjo I dan Ngudiraharjo II, yang merupakan Gapoktan warisan dari sesepuh Desa Lemberang.

B.

Saran Desa Lemberang merupakan desa yang berpotensi untuk kegiatan pertanian

dengan kondisi tanah yang subur dan perairan yang mencukupi. Namun dalam masalah pengendalian hama, khususnya hama tikus, petani di Desa Lemberang belum dapat mnemukan cara yang efisien untuk pembasmian hama tikus tersebut. Saran kami, akan lebih baik jika digalakkannya sebuah program untuk embasmian hama secara efisien. Namun seperti kita tahu, sampai detik ini belum dapat ditemukan program tersebut. Inilah tugas rumah untuk kami sebagai mahasiswa agar dapat menemukan solusi permasalahan tersebut.

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

DAFTAR PUSTAKAAhira, Anne. 2011. Rambutan. http://www.anneahira.com/buahbuahan/rambutan.htm. (Diakses 8 Desember 2011). Departemen Pertanian. 2011. Lahan di Indonesia. http://www.litbang.deptan.go.id/special/publikasi/doc_bidangmasalah/Inves tasi/investasi-bagian-b.pdf. (Diakses 8 Desember 2011). Funky. 2008. Manfaat Pohon Kelapa. http://karina98.multiply.com/journal/item/40/manfaat_pohon_kelapa? &show_interstitial=1&u=/journal/item. (Diakses 1 januari 2012). Galeri UKM. 2011. Segarnya Budidaya Kangkung Darat. http://galeriukm.web.id/unit-usaha/agrobisnis-unit-usaha/segarnyabudidaya-kangkung-darat. (Diakses 8 Desember 2011). Organisasi Banyumas. 2011. Daftar Nama Kecamatan, Kelurahan, Desa dan Kodepos di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. http://organisasi.org/daftar-nama-kecamatan-kelurahan-desa-kodepos-dikota-kabupaten-banyumas-jawa-tengah-jateng. (Diakses 8 Desember 2011). Pipiet Tri Noorastuti, Lutfi Dwi Puji Astuti.2010. tidak Semua Buah & Sayur Sehat. http://kosmo.vivanews.com/news/read/167492-tidak-semua-sayur--buah-sehat. (Diakses 1 Januari 2012). Prasetyo, Hartono. 2009. Khasiat Jagung. http://infosehat09hartonoprasetyo.wordpress.com/2009/11/11/khasiatjagung/. (Diakses 8 Desember 2011). Rukmana, H. Rahmat. 2011. Ikan Gurami. Cetakan VI. Yogyakarta: Kanisius. ---------------------------. 2011. Usaha Tani Jagung. Cetakan VII. Yogyakarta: Kanisius. Sajogyo. 1987. Ekologi Pedesaan. Cetakan II. Jakarta: CV. Rajawali. Salim. 2009. Perawatan Sederhana Tanaman Albasia. http://desabagolo.wordpress.com/2009/05/20/598/. Diakses pada 1 Januari 2012. (Diakses pada 8 Desember 2011).

LAMPIRAN37

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37

Makalah Pengantar Ilmu Pertanian Penelitian Desa Lemberang

37