laporan pi di wangdi

67
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Latar Belakang Perlunya Praktek Industri Kebijakan sistem pendidikan nasional hendaknya diprioritaskan pada aspek pemberdayaan potensi sumber daya manusia, mengingat perlunya pemenuhan tenaga kerja terampil dan ahli untuk menghadapi era global dimasa mendatang. Arus globalisasi menuntut setiap individu untuk siap berkompetisi dengan bangsa asing di dunia industri. Salah satu langkah untuk menghadapi globalisasi tersebut adalah dengan konsep pendidikan link and match, di mana pendidikan didesain selalu berhubungan dengan pihak industri sebagai pengguna output pendidikan agar didapati calon-calon tenaga kerja berkompeten dan profesional dibidangnya. Praktik Industri (PI) yang diterapkan di Universitas Negeri Yogyakarta sebagai salah satu mata kuliah di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, merupakan salah satu perwujudan dari konsep link and match di atas. Mahasiswa selama beberapa bulan menjalani kerja praktik di industri yang akan menambah pengetahuan serta wawasan mereka mengenai keadaan industri, dengan 1

Upload: wieznu-joshuyo

Post on 23-Sep-2015

739 views

Category:

Documents


226 download

DESCRIPTION

laporan praktek PI di Wangdi

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang1. Latar Belakang Perlunya Praktek IndustriKebijakan sistem pendidikan nasional hendaknya diprioritaskan pada aspek pemberdayaan potensi sumber daya manusia, mengingat perlunya pemenuhan tenaga kerja terampil dan ahli untuk menghadapi era global dimasa mendatang. Arus globalisasi menuntut setiap individu untuk siap berkompetisi dengan bangsa asing di dunia industri. Salah satu langkah untuk menghadapi globalisasi tersebut adalah dengan konsep pendidikan link and match, di mana pendidikan didesain selalu berhubungan dengan pihak industri sebagai pengguna output pendidikan agar didapati calon-calon tenaga kerja berkompeten dan profesional dibidangnya. Praktik Industri (PI) yang diterapkan di Universitas Negeri Yogyakarta sebagai salah satu mata kuliah di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, merupakan salah satu perwujudan dari konsep link and match di atas. Mahasiswa selama beberapa bulan menjalani kerja praktik di industri yang akan menambah pengetahuan serta wawasan mereka mengenai keadaan industri, dengan demikian mahasiswa akan lebih siap menuju dunia industri. Program Studi Pendidikan Teknik Mesin adalah program studi yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang Teknik Mesin di mana aspek tersebut dapat ditemui di UD Rekayasa Teknologi Wangdi W. Selama kegiatan PI berlangsung, mahasiswa akan belajar menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi industri yang sebenarnya. Hal ini berguna untuk melengkapi pengetahuan dan pengalaman yang berharga, sekaligus menerapkan teori yang didapatkan diperguruan tinggi melalui aplikasi nyata dan aktual di UD Rekayasa Teknologi Wangdi W. Dengan adanya kegiatan PI akan diperoleh gambaran yang jelas tentang berbagai hal yang berkaitan dengan berbagai masalah yang ditemui di industri.2. Alasan Pemilihan Tempat Praktik IndustriPerusahaan yang dipilih sebagai tempat pelaksanaan Praktik Industri adalah UD Rekayasa Wangdi W, yang terletak di dusun Cambahan, Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta. UD Rekayasa Wangdi W adalah bengkel yang bergerak dalam bidang teknologi tepat guna, yaitu alat alat yang dapat digunakan untuk membantu mengurangi kesulitan hidup masyarakat yang tidak mampu, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil.UD Rekayasa Wangdi W memiliki seksi bagian bagian yang memiliki tugas dan kewajiban yang berbeda beda sesuai dengan bidangnya. Dalam hal ini mahasiswa praktikan langsung diterjunkan dibidang produksi yang bertugas membuat alat alat yang direkomendasikan oleh kepala bengkel.UD Rekayasa Wangdi W merupakan perusahaan yang tepat untuk menjadi mitra, guna menimba pengalaman secara nyata di lapangan. Dalam hal ini tentu saja UD Rekayasa Wangdi W memiliki keterkaitan yang erat dengan jurusan yang ditempuh oleh mahasiswa praktikan sekarang ini, yaitu teknik mesin, karena UD Rekayasa Wangdi W dalam menjalankan proses produksinya tidak lepas dari adanya proses perancangan, pemesinan, dan fabrikasi. Untuk pertimbangan itulah maka UD Rekayasa Wangdi W dijadikan pilihan sebagai tempat dalam melaksanakan praktek industri.

B. Tujuan Praktik Industri1. Tujuan Umuma. Mendapatkan wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kegiatan pengalaman langsung di industrib. Memeperkokoh kerja sama (link and match) dengan dunia industric. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas dan professionald. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses penyerapan teknologi baru dunia kerja ke kampus maupun sebaliknya.2. Tujuan KhususSetelah mahasiswa melaksanakan Praktik Industri diharapkan agar : a. Mahasiswa mampu menjelaskan manajemen industri dan kompetensi tenaga kerja yang dipersyaratkan industri.b. Membantu melaksanakan tugas-tugas dan kegiatan proses produksi di industri.c. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan dan pengalaman lapangan dalam kerja praktik khususnya yang berhubungan dengan praktik keteknikan seperti proses pengelasan dan perancangan suatu produk yang erat kaitnnya dengan Program Studi yang kami ambil yaitu Teknik Mesin.d. Mahasiswa dapat mengetahui gambaran umum proses kegiatan produksi dalam industri tersebut.e. Mahasiswa dapat meningkatkan kualitas penelitian dan karya ilmiah bidang teknik mesin yang mendukung pengembangan iptek dan kebutuhan industri.f. Mahasiswa dapat meningkat kemampuan softskill secara maksimal dan konsisten selama bekerja.

C. Manfaat Praktik IndustriManfaat yang diharapkan dari pelaksanaan PI adalah sebagai berikut :1. Bagi Mahasiswa:a. Mengetahui kondisi nyata suatu perusahaan baik dari segi manajemen yang diterapkan, kondisi fisik, teknologi yang digunakan, kinerja para karyawan serta proses produksi di industri.b. Memperoleh pengalaman untuk meningkatkan ketrampilan teknik yang relevan dengan program studi yang ditekuni.c. Mengetahui dan dapat mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi sesuai dengan tuntunan perkembangan industri.d. Dapat membina hubungan baik dengan industri sehingga memungkinkan untuk dapat bekerja di industri tempat pelaksanaan PI tersebut setelah lulus dari kuliah.

2. Bagi Lembaga Pendidikan:a. Terjalinnya hubungan baik antara Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta dengan UD Rekayasa Teknologi Wangdi W, sehingga memungkinkan kerjasama antara kedua belah pihak.b. Mendapat umpan balik untuk meningkatkan kualitas pendidikan sehingga selalu sesuai dengan perkembangan dunia industri.

3. Bagi Perusahaan:a. Memperoleh masukan-masukan baru dari lembaga pendidikan melalui mahasiswa yang sedang dan telah melakukan PI.b. Dapat menjalin hubungan baik dengan lembaga pendidikan khususnya Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, sehingga semakin dikenal oleh lembaga pendidikan sebagai pemasok tenaga kerja dan masyarakat sebagai konsumen.

D. Metode Pengumpulan Data Praktek IndustriMetode yang dilakukan dalam mencari data yang diperlukan melalui beberapa jenis, yaitu:1. WawancaraMetode ini dilakukan dengan menanyakan secara langsung kepada nara sumber atau pihak-pihak terkait untuk mendapatkan data.2. Observasi di Lapangan Metode ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung terhadap suatu objek pengambilan data.BAB IIPROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Berdirinya UD Rekayasa Teknologi Wangdi W UD Rekayasa Wangdi W berlokasi di dusun Cambahan RT. 02 / RW. 25 Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55292. Telp (0274) 621065. UDRekayasa Wangdi W berdiri pada tanggal 20 September 1996 dengan nama Bengkel Labora. Awal mulanya bengkel ini hanya digunakan sebagai tempat penelitian para dosen dosen perguruan tinggi, produk-produk yang dihasilkan punhanya digunakan untuk penelitian saja.Karena banyaknya pemesanan alat-alat dari perguruan tinggi untuk penelitian, pada tahun 2002 Bengkel Labora diganti namanya menjadi Bengkel Rekayasa Wangdi W. Namun karena setiap tahun pemesanan alat untuk penelitian selalu meningkat, maka pada tahun 2005 Bengkel Rekasaya Wangdi W berganti nama menjadi UD Rekayasa Wangdi W, dan telah mendapatkan akta dari notaris.UD Rekayasa Wangdi W, merupakan bengkel yang bergerak di bidang pengembangan dan penerapan teknologi secara terpadu. Bengkel ini mendukung pengembangan serta pemanfaatan teknologi guna mencapai sasaran pembangunan. Jenis usaha yang diberikan oleh bengkel ini yaitu pembuatan peralatan pengolahan pasca panen baik di bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Dalam perkembangannya, bengkel ini bekerja sama dengan lembaga lembaga swasta maupun pemerintah untuk meluaskan ruanglingkupnya dalam bidang teknologi tepat guna.

B. Visi, Misi dan Logoa. VisiVisi UD Rekayasa Wangdi W ini adalah sumber daya manusia (SDM) yang takwa, kreatif, inovatif dan berkualitas sehingga membawa perusahaanmenuju Go Nasional maupun Internasional.b. MisiMisi UD Rekayasa Wangdi W ini adalah sebagai bengkel alternative yang mampu bersaing dengan produk mesin dari dalam maupun luar negeri.c. Logo

Gambar 1. Logo UD Rekayasa Teknologi Wangdi WArti lambang atau logo dari UD Rekayasa Teknologi Wangdi W adalah bentuk Roda dan Labu Elemeyer, dengan maksud dan tujuan : Roda mempunyai konotasi bergerak secara continue sedangkan Labu Elemeyer mempunyai konotasi alat penelitian, jadi jika dijabarkan UD Rekayasa Teknologi Wangdi W yang berbentuk Usaha Dagang ini selalu bergerak atau inovatif dengan dasar realita yang ada dilapangan.

C. HukumTabel dibawah ini disajikan segala bentuk perijinan yang sudah ada pada UD Rekayasa Teknologi Wangdi W.NoNama PerjanjianYang Mengeluarkan

1.Akte Pendirian UD. Rekayasa Teknologi Wangdi WKantor Notaris Sutama, SH

2.Ijin gangguan (HO)Pemerintah Kabupaten Sleman

3.NPWP (Pengusaha dan PribadiDirektorat Jenderal Pajak

4.Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)Dinas Perdagangan

5.Tanda Daftar Perusahaan (TDP)Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan penanaman

Tabel 1. Bentuk Perijinan di UD Rekayasa Teknologi Wangdi WD. Struktur Organisasi di UD Rekayasa Teknologi Wangdi WBerikut ini susunan struktur organisasi diUD Rekayasa Wangdi W

Gambar 2. Struktur Organisasi di UD Rekayasa Teknologi Wangdi W

E. Tenaga Kerja UD Rekayasa Wangdi WJumlah tenaga kerja UD Rekayasa Wangdi W seluruhnya berjumlah 58 orang yang terbagi dalam beberapa bidang kerja. Dalam dunia perbengkelan,secara teoritis bidang kerja yang diperlukan adalah perancangan, tenaga kerja bidang pemesinan dan tenaga kerja bidang fabrikasi. Tugas dari seorang perancang adalah mendesain suatu rancangan alat atau membuat konsep alat yang akan dikerjakan. Sedangkan tenaga kerja bidang pemesinan atau fabrikasi bertugas untuk merealitakan atau membuat gambar kerja dari sang perancang menjadi bentuk yang nyata. Disini kenaikan tingkat ditinjau berdasarkan prestasi kerja yang ditetapkan UD Rekayasa Teknologi Wangdi W itu sendiri.Pelaksanaan kerja UD Rekayasa Wangdi W dilakukan pada hari Senin sampai dengan hari Sabtu dan dibagi menjadi dua tahap seperti dibawah :Senin sampai Kamis dan hari Sabtu :Tahap I : 08.00 11.30 wibTahap II: 12.30 16.00 wibJumat :Tahap I : 08.00 11.30 wibTahap II : 13.00 16.00 wibSebelum pelaksanaan kerja, diadakan briefing pagi jam 07.50 yang berisi doa sebelum melakukan pekerjaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, pengarahan kerja dan koreksi pekerjaan. Setelah itu para karyawan mempersiapkan semua yang telah diinstruksikan saat briefing. Kerja lembur dilaksanakan dengan satuan per jam. Seberapa banyak kerja lembur yang dilaksanakan tergantung dari banyaknya staf, kerumitan pengerjaan dan target waktu pengerjaan. Seperti pada umumnya, gaji karyawan diberikan setiap hari sabtu berdasarkan pertimbangan input-output perusahaan, lama kerjanya karyawan dan tingkat pendidikan karyawan. Kenaikan gaji berdasarkan pada prestasi kerja dan seberapa lama karyawan bekerja pada perusahaan tersebut. UD Rekayasa Wangdi W memperhatikan kesejahteraan para karyawan,hal ini dibuktikan dengan tersedianya fasilitas-fasilitas dibawah ini :1. Karyawan diberi bonus tunjangan hari raya, hal ini bisa dengan uang tunai maupun bahan makanan.2. Setiap beberapa tahun (periode tahun) karyawan diberi tambahan gaji.3. Tunjangan kecelakaan kerja ketika terjadi kecelakaan kerja di dalam bengkel.Saat bulan Ramadhan jam kerja karyawan hanya 7 jam dikarenakan mayoritas karyawan muslim. Pelaksanaan kerja UD Rekayasa Wangdi W dilakukan pada bulan Ramadhan hari Senin sampai dengan hari Sabtu dan dibagi menjadi dua tahap seperti dibawah :Senin sampai Kamis dan hari Sabtu :Tahap I : 08.00 11.30 wibTahap II: 12.30 15.00 wibJumat :Tahap I : 08.00 11.00 wibTahap II : 13.00 15.00 wibAwal masuk kerja pasca Idul Fitri seluruh karyawan baik diproduksi maupun dikumpulkan saat brifing kemudian seluruh karyawan saling bersalam-salaman dan saling bermaafan, suasana kekeluargaan sangan kental saat acara ini berlangsung. Tidak ada perbedaan anatara karyawan dengan pimpinan.

F. Proses Produksi Peralatan Pasca PanenProses pembuatan peralatan pengolahan pasca panen merupakan proses yang memerlukan pemikiran, ketelitian serta ketepatan sejak mulai pemilihan bahan, pemotongan, pengelasan, pembubutan, pengerjaan plat, dan pemasangan secara mekanik maupun elektrik. Sehingga alat yang dihasilkan akan berkualiatas sesuai dengan pemesanan konsumen.Adapun proses operasional di UD Rekayasa Wangdi W dapat diuraikan sebagai berikut :1. Pemilihan BahanBahan logam yang digunakan merupakan jenis logam yang dibeli dari toko besi di kota Yogyakarta, Solo, Semarang maupun Jakarta. Begitu juga dengan komponen elektrik maupun elektronik. Bahan yang di persiapkan sesuai dengan pemesanan. Produk yang kontak langsung dengan bahan makanan manusia kami anjurkan menggunakan stainless stell, sedangkan untuk produk yang tidak berhubungan dengan pangan biasanya menggunakan besi cor atau aluminium.2. PemotonganPemotongan merupakan tahap awal dari pembentukan suatu produk yang berhubungan dengan dimensi dari alat yang akan dibuat. Sebelum dilakukan proses pemotongan, dimensi alat diukur terlebih dahulu dan setelah itu dilakukan cutting plan.3. PengelasanPengelasan adalah proses penyambungan dua logam lebih secara permanen dengan cara memanaskan logam dengan busur listrik sampai meleleh disertai atau tanpa disertai bahan/kawat tambah. Pengelasan ini bertujuan untuk mempersatukan antara logam yang sudah dipotong sesuai kebutuhan atau ukuran yang dikehendaki hingga membentuk alat atau konstruksi yang dibuat.4. Pembubutan Proses pembubutan dilakukan jika produk yang dibuat membutuhkan komponen tambahan alat yang memerlukan proses pembubutan untuk menyempurnakan hasil produk. Proses pembubutan yang sering dikerjakan adalah untuk komponen poros mesin-mesin yang diproduksi.

5. Pengerjaan PlatPengerjaan plat berfungsi untuk menutup kerangka, menutup bagian yang tajam, menutup bagian transmisi, maupun sebagai komponen pokok dalam pembuatan alat.6. Pemasangaan ElektrikPemasangan elektrik dilakukan merupakan tahap akhir setelah adanya finishing. Pemasangan ini biasanya dalam bentuk automatic thermo control, timer, inverter atau pemasangan saklar.

G. Pengawasan MutuPengawasan mutu yang dilakukan UD Rekayasa Teknologi Wangdi ini bertujuan untuk menjaga kualitas produk agar produk yang dihasilkan selalu konstan dan berkualitas tinggi. Pengawasan mutu ini dilakukan mulai dari pemulihan bahan,cara pengerjaan, pemasangan komponen elektrik/elektronik maupun mekanik dan finishing. Untuk itu produk-produk yang dikeluarkan oleh UD Rekayasa Teknologi Wangdi W bergaransi 6 bulan. Apabila ada alat yang rusak tapi masih bergaransi, pihak bengkel akan memperbaikinya dengan datang ke lokasi atau alat dibawa ke bengkel.

H. Pemasaran Produk1. Konsumen:Konsumen Konsumen atau pengguna peralatan pengolahan pasca panen dari UD Rekayasa Teknologi Wangdi W meliputi:a. Perusahaan Swasta b. Perusahaan Rumah Tanggac. Perorangand. Dinas Pendidikane. Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Perkebunanf. Balai Penelitian2. PemasaranPemasaran produk UD Rekayasa Teknologi Wangdi W bermula dari instansi pendidikan terutama dari Universitas, selain itu kontak person dan agen bagian dari pemasaran produk. Produk yang beraneka ragam ini diproduksi berdasarkan pemesanan. Pemesanan meliputi wilayah Indonesia. Adapun pelanggan yang sering memesan atau membeli produk dari UD Rekayasa Teknologi Wangdi W sebagai berikut: PT. Archi Gama, PT. Gama Teknik Mandiri, PT. Chana Dera, PT. Optimed, PT. Nauvalindo, PT. Permata Alam, PT. Retrifieed, PT. Permata Hati, PT. Tiga Pilar , PT. Indo Acidatama, Toko Bandung, UD. Buana Teknik dan lain-lain.

I. Tata Laksana UD Rekayasa Teknologi Wangdi WDi dalam mendirikan sebuah industri perlu mempertimbangkan beberapa aspek yang mempengaruhi perkembangan industri/perusahaan tersebut dan salah satunya adalah tata letak bengkel. Hal ini dimaksudkan untuk mengefektifkan sistem kerja. Pengaturan ini perlu mempertimbangkan ruang yang ada, jumlah mesin, keselamatan kerja, ventilasi udara dan penerangan. Hal ini dimaksudkan sebagai usaha-usaha pembenahan bengkel untuk mendapatkan efisiensi yang tinggi serta koordinasi bagian-bagian managemennya dapat dilakukan dengan mudah. Oleh karena itu dalam kegiatan ini tata laksana bengkel dapat digolongkan menjadi :1. Pembagian bengkelBerdasarkan jenis pekerjaan yang ada, maka UD Rekayasa Teknologi Wangdi W dibagi menurut jenis pekerjaannya :a. Pengerjaan MesinBagian ini mengerjakan produksi yang memerlukan pekerjaan pemesinanseperti: sekrap, bubut, frais, bor, dan sebagainya.

b. Pengerjaan Kerja BangkuPekerjaan mengikir, pekerjaan membuat ulir dengan menggunakan tap dan sney, mencekam benda yang akan digergaji dan dilakukan penitikan, membengkokkan benda kerja yang dicekam dengan ragum.c. Pengerjaan Las SMAW dan OAW yang biasanya digunakan untuk pengerjaan penyambungan plat, pemotongan plat, pembrasingan pahat widya, dan sebagainya.d. Pengerjaan PlatPenggambaran dan perhitungan bahan (cutting plan), pemotongan bahan pelat, penekukan pelat, pengerjaan assembly.e. Pengerjaan CatBagian ini meliputi pekerjaan-pekerjaan finishing yaitu pekerjaan pengecatan produk-produk yang telah selesai dibuat dan telah diassembling, sehingga menjadikan produk menjadi barang jadi dan siap dikirimkan kepada konsumen.2. Tata Letak UD Rekayasa Wangdi WHal ini dimaksudkan untuk mengefektifkan sistem kerja. Pengaturan ini perlu mempertimbangkan ruangan yang ada, jumlahmesin, keselamatan kerja, ventilasi udara dan penerangan. 3. Iventaris Mesin Dan Peralatana. Inventaris PeralatanAlat-alat pengerjaan tangan atau kerja bangku di bengkel ditangani langsung oleh petugas gudang alat. Alat tersebut dapat digunakan atau berstatus pinjaman, tetapi memiliki hak pakai artinya alat tersebut dapat digunakan sebagaimana mestinya. Apabila alat tersebut rusak maka pemakai menunjukkan alat tersebut kepada seksi peralatan untuk segeraminta ganti.Adapun alat-alat yang terdapat di UD Rekayasa Wangdi W adalahsebagai berikut :1. Jangka / Calipers ( jangka kaki, jangka bengkok, jangka tusuk),2. Jangka Sorong / Vernier caliper,3. Mistar Baja / Steel rule,4. Penggores / Scribe,5. Penitik / Center Punch,6. Ragum / Bench-Vice, 7. Kikir / File,8. Penyiku / Three Square,9. Pahat / Chisel, 10. Palu / Hammer,11. Blok V / V-Block,12. Gunting / Scissor,13. Plat datar / Marking tool,14. TAP, 15. Ragum Tangan / Hand vice,16. Bor Tangan / Drill hand,17. Kunci Pas / Wrench,18. Gerinda Tangan / Hand grinder,19. Work piece, 20. Gergaji Tangan / Hacksaw,21. Gergaji Mesin / Jig saw, 22. Alat pemotong plat model gergaji.23. Dan lain-lain

b. Inventarisasi MesinInventarisasi mesin di UD Rekayasa Wangdi W sebagai berikut: Mesin Potong Plat

Gambar 3. Mesin Potong PlatSpesifikasi:Merk : Wu-Yang Kapasitas plat stainless steel : max 5 mm x 3000 mmKapasitas plat besi : max 6mm x 3000 mm

Mesin Bending Plat hidrolik

Gambar 4. Mesin Bending Plat hidrolikSpesifikasi:Merk : Wu-Yang Kapasitas plat stainless steel : max 5 mm x 3000 mmKapasitas plat besi : max 6mm x 3000 mm

Mesin Sekrap

Gambar 5. Mesin SekrapSpesifikasi:Motor : 3 KW 1420 r/minDimensi : 1943mm x 1160mm x 1533mmBerat : 1800 kgs

Mesin Roll

Gambar 6. Mesin RollSpesifikasi :Rolling Machine model w 11-8 x 2500Serial Number 02596Date 09-02-2013Made in China Las Argon

Gambar 7. Las ArgonSpesifikasi :Merk: Maestro Arc Inverter Model : WSM-160220 V

Gerinda Potong

Gambar 8. Gerinda PotongSpesifikasi :Merk : HitachiType : CC 14SFDaya listrik : 2000 wattKecepatan : 3800 rpmDiameter batu potong : 355 mm/14Kapasitas potong besi : 65130(mm)Dimensi : 603x318x603(mm) Genset

Gambar 9. GeneratorSpesifikasiPerkins Stamford Ac Generator 150kV

Mesin Bubut Kecil

Gambar 10. Mesin Bubut KecilSpesifikasi :Type: CQ 6230Spindle bore : 38 mmSpindle Speed: 65-1400 rpm Motor : 1.1 KW/1.5 Kw

Mesin Frais

Gambar 11. Mesin Frais

Mesin Bubut Besar

Gambar 12. Mesin Bubut BesarSpesifikasi :Model: TAL 1500Merk: Takisawa GAP Bed LatheBerat : 5750 LBSMade in TaiwanSelain mesin-mesin yang telah disebutkan diatas juga masih ada mesin lainnya yang tentunya tidak dapat disebutkan semua dalam inventarisasi mesin.

J. Produk UD Rekayasa Wangdi WUD Rekayasa Wangdi W merupakan bengkel yang mengembangkan teknologi tepat guna dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat umumnya. Produk yang dihasilkan dari bengkel ini meliputi peralatan pasca panen di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, laboratorium equipment dan alat alat lain yang di proses oleh tenaga kerja yang berpengalaman dan selalu mempunyai orientasi ke konsumen sehingga produk yang dihasilkan sederhana dalam penggunaan dan tepat sesuai yang dikehendaki konsumen atau pemesan.Produk yang dihasilkan pada bulan Juli 2014 diantaranya: Alat Fitness, Vacum Fryer, Pressure Fryer, Destilasi Minyak Bunga Mawar, Mixer Vertical, Crusher, Cabinet Dryer, Biogas, Pembuat Tepung Sagu, Pembuat Bata Mobile dan masih banyak mesin lainnya.Produk yang dihasilkan pada bulan Agustus 2014 diantaranya:NoProdukKapasitas

1.Mesin pengolahan hasil pertanianUnit / bulan

2.Mesin pengolahan hasil peternakanUnit / bulan

3.Mesin pengolahan hasil perikananUnit / bulan

4.Mesin pengolahan hasil perkebunanUnit / bulan

Tabel 2. Kapasitas produksi per bulan UD Rekayasa Wangdi W

K. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)Keselamatan kerja mutlak harus diutamakan dalam suatu perusahaan untuk mencegah terjadinya kerugian yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja, kebakaran, kerusakan lingkungan akibat proses produksi serta bahaya-bahaya lainnya. Penerapan keselamatan dan kesehatan kerjadi UD Rekayasa Wangdi W sebagai upaya perlindungan terhadap aset perusahaan, sumber daya manusia maupun faktor produksinya.Keselamatan dan kesehatan kerja sudah terintegrasi didalam semua fungsi perusahaan, baik fungsi perencanaan, produksi maupun bengkel. Tanggung jawab keselamatan dan kesehatan kerja merupakan tanggung jawab seluruh karyawan. Untuk peralatan keselamatan dan kesehatan kerja seluruh karyawan diwajibkan mengenakan alas kaki berupa sepatu kerja (sepatu Safety).Sasaran dari penerapan keselamatan dan kesehatan kerja adalah terciptanya kondisi yang aman, kondusif, dan tidak terjadinya kecelakaan yang menyebabkan kerugian perusahaan, baik sumber daya manusia maupun faktor produksi.Yang terpenting tujuan dari K3 ini adalah agar seluruh pekerja ataupun karyawan yang ada di UD Rekayasa Wangdi W tetap terjaga kesehatan dan keselamatannya selama melakukan tugas sehari-hari.

46

43

45

BAB IIIKEGIATAN KEAHLIAN

A. Kegiatan IndustriKegiatan di UD Rekayasa Wangdi W memiliki beberapa tahapan kegiatan produksi mulai dari perancangan sampai pada proses finishing. Beberapa tahapan adalah sebagai berikut :1. Bagian Perencanaan (Merancang sebuah alat/mesin)Bagian perencanaan di UD Rekayasa Wangdi W ditangani langsung oleh manager produksi yang dibantu oleh petugas atau karyawan yang menguasai bidang perencanaan dari suatu produk yang akan dibuat, mulai dari perencanaan bahan, kebutuhan bahan, proses produksi lainya, dan perhitungan biaya keseluruhan yang akan dikeluarkan untuk memproduksi barang atau konstruksi yang akan dibuat. Setelah perencanaan itu jadi maka proses selanjutnya adalah langsung diserahkan pada bagian produksi. Dalam perencanaan konsumen biasanya sudah memiliki gambaran kerja alatnya, ada juga konsumen yang sudah membawa gambar jadi alat/mesin yang diinginkan yang kemudian akan dikonsultasikan kepada bapak wangdi selaku perancang.Untuk menghasilkan perencanaan yang baik dan dengan resiko kegagalan yang sekecil-kecilnya maka dibutuhkan tenaga perencanaan yang betul-betul menguasai bidang ini. Dengan demikian syarat seorang perencana yang baik harus terpenuhi yaitu:a. Seorang perencana/perancang harus menguasai proses pengerjaan dari gambar agar sinkron antara gambar kerja dengan mesin yang ada dan ketersedian bahan di bengkel maupun dipasaran. Maka dari itu perencana harus melihat ke bengkel apakah yang digambar itu bisa dikerjakan dengan mesin yang ada atau tidak.b. Perancang harus memahami dan menguasai perhitungan kekuatan bahan, kebutuhan bahan, dan perencanaan biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan suatu produk.c. Perancang dapat membuat gambar kerja secara keseluruhan dari produk yang akan dibuat. Gambar kerja (gambar teknik) harus dibuat jelas dan menurut ketentuan yang berlaku. Serta gambar kerja harus jelas dan dipahami oleh pekerja pada proses manufaktur.2. Bagian Gudang (Penyimpanan bahan dan hasil produksi)Kegiatan bagian gudang ini secara khusus ada yang mengurusi dan membawahi sendiri. Namun secara operasional dibawah tanggung jawab manager produksi. Kegiatan bagian gudang ini bertugas menjaga, mengawasi, membeli,dan mengeluarkan komponen sesuai dengan kebutuhan yang ada.Bahan-bahan yang ada di UD Rekayasa Wangdi W ini meliputi besi batangan, besi profil, plat-plat lembaran, pipa besi atau jenis logam lainnya seperti stainless stel, alumunium, tembaga, dan sebagainya. Kebutuhan bahan dari bengkel UD Rekayasa Wangdi W biasa dibeli dari toko-toko besi di sekitar Yogyakarta. Dan untuk kebutuhan komponen penggerak yang biasa digunakan adalah motor listrik ataupun motor diesel serta komponen pendukungnya seperti reducer dan transmisi yang berupa sprocket maupun pulley dan v-belt.3. Bagian ProduksiKegiatan pada bidang produksi di UD Rekayasa Wangdi W merupakan kegiatan utama dari berlangsungnya proses produksi. Kegiatan bidang ini sebenarnya mencakup hal yang luas. Namun dalam laporan ini akan dilaporkan mengenai kegiatan bidang produksi yang dilihat selama praktikan melaksanakan kegiatan praktik industri di UD Rekayasa Wangdi W.

Adapun kegiatan bidang produksi di UD Rekayasa Wangdi W adalah sebagai berikut:a. Pengerjaan pemesinanPengelasan pemesinan di UD Rekayasa Wangdi W merupakan pekerjaan pendukung dari proses produksi atau komponen yang saling terkait dengan pengerjaan fabrikasi (perakitan). Pengerjaan pemesinan ini karena berada dalam satu bengkel maka tidak dapat dipisahkan komponen satu sama lain, jadi semua komponen yang ada di bengkel merupakan komponen yang saling terkait satu sama lain, tidak dapat dipisah-pisahkan dan semuanya saling menunjang. Adapun proses pemesinan di bengkelini pada umumnya adalah sama, namun disini akan dijelaskan secara garis besarnya saja, yaitu:i. Kerja SekrapKerja Sekrap mempunyai fungsi utama nomor dua setelah pengerjaan mesin bubut. Karena untuk pengerjaan mesin ini juga dapat dikatakan tidak pernah berhenti, namun apabila dibandingkan dengan pengerjaan membubut, mesin bubut lebih besar prosentase penggunaannya. Mesin sekrap ini digunakan untuk menghilangkan sebagian permukaan menjadi rata dan pembuatan alur pasak dengan jalan pemakaiannya dengan menggunakan pahat HSS.ii. Kerja BorKerja Bor merupakan pekerjaan yang paling sering dilaksanakan di dalam suatu bengkel bagian permesinan. Kerja Bor dilakukan untuk membuat lubang pada bagian-bagian benda tertentu. Mesin bor yang dipakai tergolong mesin bor meja karena bentuknya yang kecil. Prinsip mesin bor ini adalah putarandari sebuah motor dipindahkan dengan transmisi sabuk atau v-belt,yang ditambah konstruksi mekanik, sehingga dapat untuk melubangisuatu bahan tertentu dengan cara menyayat permukaan secara berputar dengan menggunakan mata bor. Jumlah mesin bor yang ada di UD Rekayasa Wangdi W ada satu. Untuk melakukan pengeboran biasanya tergatung dari benda logam yang akan dibor. Jika bendanya tipis maka dipergunakan mesin bor tangan,jika bendanya tebal bisa digunkan mesin bor meja, atau juga bisa dengan mengebor pada mesin frais vertical.iii. Kerja FraisKerja frais di UD Rekayasa Wangdi W prosentasenya lebih sedikit dari pada dengan penggunaan mesin bubut, tapi hampir selalu dipergunakan setiap harinya. Mesin frais ini biasanya digunakan untuk mengebor benda yang menggunakan mata bor berdiameter besar, pembuatan alur, pembuatan roda gigi, dan sebagainya. Mesin Frais dilengkapi dengan kepala pembagi yang berfungsi untuk membagi lingkaran dengan beberapa bagian yang sama. Mesin frais yang dimiliki UD Rekayasa Wangdi W adalah mesin frais universal, sehingga mampu untuk ditrasnformasikan menjadi mesin frais horizontal maupun secara vertikal.

b. Pengerjaan pengelasanPengerjaan pengelasan yang dilaksanakan di UD Rekayasa WangdiW adalah pengerjaan penyambungan dan pemotongan. Pengelasan di bengkel ini ada tiga macam pengelasan yaitu las Oxy- Acetylene, las busur (SMAW), dan GTAW.

i. Las Oxy-AcetylenePengelasan las Oxy-Acetylene dikhusukan untuk pengelasan atau penyambungan plat-plat yang tipis. Las OAW juga bisa digunakan untuk pembrasingan, terutama digunakan saat membrasing pahat widya dengan pemegangnya. Untuk proses pemotongan besi plat yang tebal maka dipergunakan las Oxy Acetylene yang dikhususkan untuk pemotongan plat tebal.ii. SMAWPenggunaaan las busur di bengkel ini sangat berperan penting dalam berlangsungnya proses produksi. Hampir dari semuakegiatan produksi di bengkel ini menggunakan las busur. Pengelasan las busur di bengkel ini digunakan untuk penyambungan pembuatan rangka mesin, atau penambalan dengan menggunakan elektroda. Adapun pengerjaan las busur di bengkel ini dibedakan menjadi 2,yaitu pengelasan untuk bahan besi atau baja dan pengelasan untuk bahan dari stainless steel. Untuk pembuatan konstruksi dari bahan besi atau baja digunakan dengan elektroda baja biasa, sedangkanuntuk pembuatan konstruksi dari bahan stainless steel, maka pengelasannya harus menggunakan elektroda batangan jenis stainless steel.iii. GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) Penegelasan jenis GTAW juga sangat diperlukan untuk penyambungan logam plat. Untuk jenis plat dari stainless stell yangtipis biasanya menggunakan las GTAW. Pengelasan dengan GTAW menjamin las logam plat yang akan disambung agar tidak berlubang.Dalam melakukan pengelasan maka factor safety harus benar-benar diperhatikan, seperti memakai topeng las, jaket apron, selongsong kaki dan tangan, serta sepatu bengkel.c. Pengerjaan PlatPengerjaan plat di UD Rekayasa Wangdi W merupakan pekerjaanyang paling dominan. Dengan melihat hasil produksi yang dihasilkan, pengerjaan plat di bengkel mempunyai prosentase pengerjaan paling banyak. Adapun pengerjaan plat di UD Rekayasa Wangdi W dapat dibagi menjadi beberapa pengerjaan antara lain:i. Penekukan Plat (Bending Plat)Mesin penekuk ( Bending Machine) plat juga merupakan mesin yang penting dalam proses pengerjaan plat. Biasanya mesin ini digunakan setelah melalui proses pemotongan plat. Selain itu penekukan plat ini juga menerima jasa penekukan plat dari bengkel- bengkel luar. Adapun mesin bending di UD Rekayasa Wangdi W berukuran cukup besar. Mesin ini cara kerjanya menggunakan sistem hidrolis dan diesnya menggunakan bantalan V yang dapat di setting sesuai ketebalan plat yang akan ditekuk. Seperti dalam sistem pemotongan, maka penekukan plat ini juga harus diukur terlebih dahulu kemudian gambar atau ditandai dengan penggores. Setelah proses itu selesai maka garis penanda diletakkan tepat ditengah garis tekukan mesin atau tepat di bawah sisi tekuk dies.Sebelum dimulai penekukan, terlebih dahulu setting kedalaman penekukan plat dengan menekan tombol pengukur kedalaman penekukan, kemudian tombol on dihidupkan. Proses penekukan dapat dilaksanakan dengan menekanatau menginjak pedal penekukan. Mesin yang digunakan adalah merk Wu-Yang dengan kapasitas tebal plat maksimal yang dapat ditekuk untuk plat Stainles steel adalah 5 mm x 3000 mm, sedang untuk plat besi 6 mm x 3000 mm.ii. Pemotongan Plat (Cutiing Plat)Pemotongan plat di bagian produksi ini adalah merupakan bagian penting dalam pengerjaan plat. Karena selain digunakan untuk produksi sendiri, bagian pemotongan plat ini juga menerima jasa pemotongan plat dari bengkel-bengkel luar. Pemotongan bahan di UD Rekayasa Wangdi W adalah menggunakan mesin potong merk Wu-Yang dengan kapasitas tebal plat maksimal untuk Stainless stel 5 mm x 3000 mm, sedangkan untuk plat besi maksimal tebal plat 6 mm x 3000mm. Bila pemotongan bahan plat yang mempunyai ketebalan lebih dari ukuran tersebut dan bentuk pemotongan simetris serta tidak lurus maka pemotongannya dapat menggunakan alat potong jig saw untuk ketebalan dibawah 10 mm, jika ketebalannya lebih dari 10 mm pemotongannya menggunakan las potong oxy asetylene.Setelah proses penggambaran selesai, maka plat tersebut diletakkan di landasan mesin potong dan garis penandaan ditepatkan dengan sisi bagian tajam pisau potong. Setelah itu tombol on ditekan dan ditunggu hingga mesin atau motor mesin berputar stabil, baru pedal potong ditekan atau diinjak. Karena mesin potong ini sudah agak lama dan konstruksinya kurangaman, maka diharapkan dalam pemakaian mesin ini harus hati-hati.Berdasarkan jenis pekerjaan yang ada, kegiatan kerja yang dilaksanakan di UD Rekayasa Wangdi W dapat dikelompokkan dengan maksud agar proses pembuatan produk menjadi lebih mudah, cepat dan memiliki kualitas yang baik. Dapat disimpulkan pekerjaan rutin yang dilakukan di UD RekayasaWangdi W antara lain :1. Pekerjaan PemesinanPada bagian ini mengerjakan produk yang memerlukan pengerjaan seperti:a. Proses bubut. b. Proses sekrap.c. Proses frais.d. Proses bor.2. Pekerjaan Kerja BangkuPekerjaan kerja bangku meliputi:a. Proses mengikir. b. Proses membuat ulir dengan menggunakan tap dan sney.c. Proses menggergaji benda kerja.d. Proses menekuk benda kerja.e. Proses menggerinda benda kerja dengan gerinda tangan.3. Pekerjaan PengelasanPekerjaan ini meliputi jenis-jenis pekerjaan:a. Mengelas dengan las oxy-acetylene b. Pengelasan dengan las busur listrik (SMAW) c. Las GMAW (Gas Tungsten Arc Welding)4. Pekerjaan Plat Pekerjaan yang dilakukan dibidang ini antara lain:a. Pembuatan pola dan mengukur plat. b. Memotong (cutting) plat.c. Menekuk (bending) plat.d. Mengerol plat.5. Pekerjaan Perakitan (Assembly) Pekerjaan bagian perakitan adalah merangkai atau merakit dari part atau komponen yang telah dibuat pada bagian pemesinan atau bagianlainnya. pada pengerjaan perakitan, alat tidak mampu berfungsi sesuaiharapan, maka alat tersebut akan di evaluasi ulang dan membenahi bagianmana yang harus dirombak ulang.Setelah alat perakitan selesai selanjutnya alat/ mesin tersebutdibawa ke bagian finishing.6. Pekerjaan PengecatanPengecatan merupakan pekerjaan dalam katagori finishing. Pengecatan dilakukan pada alat yang telah dirakit sehingga akan member tampilan yang menarik pada suatu alat. Fungsi lain dari plat yaitu untuk mencegah karat menempel pada rangka atau bagian yang terbuat dari besi dalam suatu alat/mesin.

B. Kegiatan Khusus Pembuatan Gambar Mesin Pengayak Sagu Menggunakan InventorPada bagian ini akan dibahas bagaimana pembuatan gambar mesin pengayak sagu dengan inventor mulai dari tahap pengukuran dimensi sampai dengan gambar akhir berupa gambar 3D.Metode pembuatan gambar menggunakan Inventor dimulai dengan pengukuran dimensi, identifikasi komponen pada mesin pengayak sagu, jika diperlukan untuk mempermudah menggambar detail dari mesin pengayak sagu maka beberapa bagian di ambil foto, atau dapat pula digambar sket seluruh komponen mesin lengkap dengan dimensinya.Pembuatan gambar dengan inventor juga memberikan detail tenaga penggerak yang berupa motor listrik dengan spesifikasi yang tertera pada name plate. Serta untuk mengalirkan air dari bak penampungan digunakan water pump juga dengan spesifikasi yang tertera pada name plate. C. PembahasanKemajuan teknologi yang sangat pesat dalam hal desain memberikan berbagai kemudahan dalam melakukan desain. Diantaranya dengan adanya alat bantu gambar komponen mesin menggunakan software komputer. Dengan adanya alat bantu visualisasi ini presentasi kesepahaman antara perancang, pekerja lapangan dan pelanggan lebih meningkat, karena bentuk real dari alat atau mesin yang dirancang langsung dapat diketahui. Pembuatan gambar menggunakan inventor dimulai dengan pembuatan rangka dari mesin pengayak sagu itu sendiri, lalu bagian wadahnya, kemudian bagian lainnya seperti motor penggerak, reducer speed, water pump, Belt transmition dan lain-lain. Langkah-langkah seperti berikut :Pembuatan bagian rangkaa) Membuka program inventor, klik new, lalu pilih perintah Standart mm

Gambar 13. Create New File pada menu New

b) Pilih perintah Create 2D Skectch, pilih salah satu bagian dari gambar

Gambar 14. Create 2D Sketch

c) Buat pola gambar rangka sebagai berikut :

Gambar 15. Pola persegi rangka

d) Finish Sketch lalu Extrude dan beri ukuran sesuai dimensi panjang rangka

Gambar 16. Extrude rangka

e) Membuat potongan agar terbentuk rangka sesungguhnya dengan membuat New Skecth pada sisi samping

Gambar 17. Membuat New Skecth pada sisi samping rangkaf) Finish Sketch lalu Extrude pada bidang yang akan di buat pola memotong

Gambar 18. Extrude Cut sisi samping rangka

g) Pembuatan potongan pada sisi atas dan samping rangka

Gambar 19. Skecth potongan pada sisi atas dan bawah rangkah) Finishing rangka 1 dengan membuat bak penampung samping untuk mengalirkan air pembuangan, metode pembuatan dengan menggunakan langkah Extrude-Cut, maka hasilnya sebagai berikut:

Gambar 20. Rangka Utama

i) Membuat rangka yang ke-2, dengan pola gambar seperti berikut :

Gambar 21. Skecth rangka ke-2j) Finish Sketch kemudian Extrude dan Cut bagian tertentu, sehingga membuat pola seperti gambar dibawah ini :

Gambar 22. Extrude Cut rangka ke-2

k) Finishing rangka ke-2 dengan membuat bak penutup V-Belt, dengan gambar seperti berikut :

Gambar 23. Bak peuntup V-Beltl) Pembuatan motor listrik, dengan beberapa langkah sampai gambar seperti dibawah ini :

Gambar 24. motor listrik

m) Pembuatan hooper atas yang berguna untuk memasukkan bahan mentah menuju pengayak sagu. sehingga terbentuk rangka seperti berikut :

Gambar 25. Hooper atasn) Pembuatan Hooper bawah atau dengan kata lain tempat keluarnya hasil mesin pengayak sagu, seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 26. Jalan keluar hasil olahan / Hooper bawah

o) Pembuatan Water Pump dengan langkah pembuatan sketch terlebih dahulu, kemudian di Extrude sehingga terbentuk seperti gambar dibawah ini :

Gambar 27. Pembuatan Water Pumpp) Membuat bantalan poros atau bearing

Gambar 28. Pembuatan bantalan poros atau bearing

q) Membuat pipa untuk mengalirkan air, guna memperlancar proses pengayakan sagu,.

Gambar 29. Pipa air

r) Membuat sambungan pipa berbentuk T, seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 30. Sambungan pipa berbentuk T

s) Membuat sambungan pipa berbentuk L, seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 31. Sambungan pipa berbentuk LSetelah seluruh bagian dibuat sesuai dengan dimensi aslinya, selanjutnya adalah menggabung semua bagian dengan menu gambar assembly.

Gambar 32. Menu assembly gambar pada inventor

Cara yang mudah adalah dengan meng-klick menu place, kemudian assemble setiap komponennya, seperti pada gambar dibawah ini

Gambar 33. Mesin pengayak saguKarena gambar yang dibuat dalam praktik industri untuk acuan proses produksi jika ada pemesan lain maka gambar dibuat selengkap mungkin dengan spesifikasi komponen dan dimensi sesungguhnya. Berikut ini adalah gambar hasil dari spesifikasi dan pemberian dimensi pada Mesin Pengayak Sagu :

Gambar 34. Mesin pengayak sagu beserta keterangan komponennya

Gambar 35. Rangka mesin ke-2 beserta keterangan komponennya

Gambar 36. Rangka utama beserta dimensinya

Gambar 37. Rangka ke-2 beserta dimensinya

BAB IVPENUTUP A. KESIMPULANSetelah melaksanakan dan menyelesaikan Praktik Industri dapat diperoleh kesimpulan bahwa kegiatan Praktik Industri merupakan sarana yang tepat untuk menambah wawasan mahasiswa tentang dunia kerja. Kegiatan Praktik Industri ini juga bermanfaat dalam menerapkan kemampuan mahasiswa yang telah didapat dari kegiatan perkuliahan. Sehingga mahasiswa siap untuk memasuki dunia kerja secara matang dan mantap. Sedangkan dari kegiatan khusus yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa,dapat diambil kesimpulan :a. Selama pelaksanaan kegiatan Praktik Industri, praktikan mendapat tambahan wawasan dan ilmu pengetahuan teknologi yang berguna di dunia industri. b. Mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapat dari kegiatan perkuliahan di lapangan secara nyata.c. Dari setiap kegiatan produksi suatu alat atau mesin tidak terlepas dari proses perencanaan material sampai perkiraan biaya produksi.d. Praktikan dapat menambah skill / kemampuan dalam mengoperasikansuatu alat kerja.

B. SARAN1. Bagi Industria. Mengharapkan hubungan yang baik antara perusahaan ataupun instansi lain, sehingga akan mampu meningkatkan produktivitas dari kegiatan industri itu sendiri.b. Disiplin dalam menerapkan undang-undang (peraturan) tentang keselamatan kerja demi kelancaran suatu kegiatan produksi dan keselamatan para pekerjanya.c. Melakukan maintenance mesin secara berkala, mengingat kondisi mesin yang sudah tua. Maintenance secara berkala juga harus dilakukan pada mesin-mesin yang tergolong masih muda (baru).2. Bagi Universitasa. Pihak jurusan hendaknya memberikan saran atau tempat industri yang biasa ditempati oleh mahasiwa agar mahasiswa bisa menjadikan tempat usulan sebagai alternatif jika mahasiswa belum memiliki rencana akan praktik dimana.b. Pengurusan proposal hendaknya dipermudah supaya mahasiswa dapat mengirim proposalnya ke tempat industri yang dituju.c. Praktik industri hendaknya terus dilakukan mengingat pentingnya pengalaman kerja saat mahasiswa masih kuliah dan guna mempersiapkan lulusan teknik mesin yang siap bekerja pada industri setelah lulus.3. Bagi Mahasiswa a. Mahasiswa harus siap melaksanakan praktik industry karena jika belum siap akan menghambat dalam praktinya.b. Mahasiswa hendaknya tahu apa yang akan dilakukan saat praktik indutri di tempat yang dituju.c. Saat penyusunan laporan hendaknya disusun secara teratur sehingga diperoleh hasil yang cepat dan efisien waktu.d. Dalam praktik industri mahasiswa harus mampu menuangkan ilmu yang sudah mereka dapat saat kegiatan perkuliahan.

DAFTAR PUSTAKA

Tim Praktik Industri. (2014). Pedoman Praktik Industri Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta: Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.Abdillah, Hamid. (2011). Managemen Gambar Teknik di UD Rekayasa Wangdi. YogyakartaDwiyanto, Anang. (2012). Analisis Kerusakan Pisau untuk Mesin Frais Tipe Horizontal di UD Rekayasa Wangdi. Yogyakarta.Pribadi, Anggun. (2011). Proses Pembuatan Komponen Alat Tepat Guna di UD Rekayasa Wangdi. YogyakartaYon F. Huda, S.Pd., M.Eng. (2012). Autodesk Inventor Professional 2011-Panduan Mudah Merancang Mesin. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.