laporan pertumbuhan pohon klp 6a

23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pohon tidak berbeda dengan tanaman lain dalam hal bahwa kedua kelompok ini bertambah tinggi dengan pertambahan umurnya. Bedanya adalah bahwa pohon memiliki kemampuan untuk mempertahankan pertumbuhannya dalam jangka waktu bertahun- tahun dan memperbanyak lapisan-lapisan pertumbuhannya dalam arah tinggi dan diameter. Hasil utama dari proses pertumbuhan berupa kayu telah dimanfaatkan dan menjadi bagian dari kebutuhan manusia sejak lama, bahkan sejak hasil hutan tersebut dikenal manusia. Dari kayu, manusia dapat memproduksi berbagai produk untuk bermacam-macam keperluan dalam berbagai bidang kehidupan. Pertumbuhan (growth) merupakan tulang punggung ilmu pengelolaan hutan yang bertujuan untuk menghasilkan kayu. Tanpa informasi pertumbuhan suatu rencana pengelolaan hutan tidak lebih sekedar petunjuk untuk menghadapi pekerjaan- pekerjaan dilapangan dan bukan merupakan suatu rencana yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan pengelolaan. Laju pertumbuhan pohon dan macam pohon apa yang tumbuh di suatu lokasi tergantung atas faktor tapak atau tempat tumbuh. Faktor-faktor tempat tumbuh dapat dibagi menjadi faktor- faktor yang berpengaruh secara langsung dan faktor-faktor yang berpengaruh secara tidak langsung. Faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung misalnya radiasi matahari, kelembaban, air dan tanah. Faktor-faktor yang berpengaruh secara tidak langsung misalnya lereng dan flora serta fauna 1 Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A

Upload: waafiah-as

Post on 12-Aug-2015

120 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pertumbuhan Pohon KLP 6A

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pohon tidak berbeda dengan tanaman lain dalam hal bahwa kedua kelompok ini

bertambah tinggi dengan pertambahan umurnya. Bedanya adalah bahwa pohon memiliki

kemampuan untuk mempertahankan pertumbuhannya dalam jangka waktu bertahun-

tahun dan memperbanyak lapisan-lapisan pertumbuhannya dalam arah tinggi dan

diameter. Hasil utama dari proses pertumbuhan berupa kayu telah dimanfaatkan dan

menjadi bagian dari kebutuhan manusia sejak lama, bahkan sejak hasil hutan tersebut

dikenal manusia. Dari kayu, manusia dapat memproduksi berbagai produk untuk

bermacam-macam keperluan dalam berbagai bidang kehidupan.

Pertumbuhan (growth) merupakan tulang punggung ilmu pengelolaan hutan yang

bertujuan untuk menghasilkan kayu. Tanpa informasi pertumbuhan suatu rencana

pengelolaan hutan tidak lebih sekedar petunjuk untuk menghadapi pekerjaan-pekerjaan

dilapangan dan bukan merupakan suatu rencana yang harus dilakukan untuk mencapai

tujuan pengelolaan. Laju pertumbuhan pohon dan macam pohon apa yang tumbuh di

suatu lokasi tergantung atas faktor tapak atau tempat tumbuh.

Faktor-faktor tempat tumbuh dapat dibagi menjadi faktor-faktor yang berpengaruh

secara langsung dan faktor-faktor yang berpengaruh secara tidak langsung. Faktor-faktor

yang berpengaruh secara langsung misalnya radiasi matahari, kelembaban, air dan tanah.

Faktor-faktor yang berpengaruh secara tidak langsung misalnya lereng dan flora serta

fauna yang mempengaruhi vegetasi hutan, terutama efeknya terhadap faktor-faktor yang

berpengaruh secara langsung. Faktor-faktor tempat tumbuh dapat dibagi menjadi empat

golongan, yaitu faktor klimatis, faktor fisiografis, faktor edafis, dan faktor biotis

(Soekotjo 1976).

Pertumbuhan pohon yang tumbuh diantara bangunan, pohon yang tumbuh tunggal /

jarang, pohon yang tumbuh rapat, dan pohon yang tumbuh dengan kondisi yang lain

(dalam hal ini kondisi yang dimaksud adalah tidak tumbuh rapat, tidak tumbuh tunggal /

jarang, dan tidak tumbuh rapat) adalah pohon yang telah diamati pertumbuhannya.

Dimana dalam hal ini pertumbuhan diameter, tajuk, banyak tidaknya daun, dan batang

menjadi faktor yang dapat menentukan kualitas kayu pada satu pohon.

Maka dari itu, dilakukan praktikum untuk mengetahui faktor – faktor yang

menentukan pertumbuhan pohon dengan mengamati bentuk tajuk, diameter, bentuk

1Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A

Page 2: Laporan Pertumbuhan Pohon KLP 6A

batang dan tinggi pohon pada plot dengan ukuran yang telah ditentukan yaitu 50 x 50

meter. Dimana dalam plot yang diteliti terdapat tegakan jenis pohon Mahoni (Swietenia

mahagoni).

B. Tujuan dan Kegunaan Praktikum

Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan suatu pohon dan apa saja

faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pohon tersebut. Sedangkan kegunaannya

yaitu dapat memberikan informasi pertumbuhan suatu pohon sehingga dapat diketahui

potensinya.

2Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A

Page 3: Laporan Pertumbuhan Pohon KLP 6A

BAB II

METODE PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu Praktikum

Praktikum ini dilakukan di wilayah kampus Tamalanrea Universitas Hasanuddin

Makassar, yaitu berada di samping Mesjid Kampus Universitas Hasanuddin, tepatnya

belokan pertama setelah melewati pintu 1. Pengukuran dan pengamatan ini dilaksanakan

pada hari Senin 25 Februari 2013 pukul 15.00 WITA – selesai.

B. Alat dan bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan ini adalah sebagai berikut :

1. Alat sederhana dengan sistem kerja abney level digunakan untuk menghitung tinggi

total dan tinggi bebas cabang

2. Pita meter untuk digunakan untuk mengukur keliling batang pohon

3. Rol meter untuk menghitung jarak antar pohon A dan pohon B, serta jarak antar

pohon dengan pengamat pada saat melakukan pengukuran tinggi pohon.

4. Kamera digital, digunakan untuk mendokumentasikan praktikum yang dilaksanakan

5. Alat tulis-menulis digunakan untuk menuliskan data-data dan analisa yang diperoleh

selama pengamatan.

C. Prosedur Pengambilan Data

Pengambilan data di lapangan dibagi atas tiga bagian yaitu :

1. Pengukuran Diameter

Pengukuran diameter dilakukan dengan langkah awal mengukur keliling

pohon menggunakan pita meter. Setelah pengukuran keliling dilakukan maka nilai

disbtitusikan kedalam rumus;

K=dπ → d= K

π

Dimana; K = Keliling

d = Diameter

π = 3,14

2. Pengukuran Tinggi

Pengukuran tinggi pohon dilakukan dengan menggunakan alat sederhana

dengan sistem kerja abney level. Adapun langkah-langkah pengerjaannya adalah

menentukan jarak yang diinginkan pada Abney level (jarak antara pohon dengan

pengamat), kemudian dilanjutkan dengan menetukan posisi pengamat dengan pohon

3Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A

Page 4: Laporan Pertumbuhan Pohon KLP 6A

berupa pengukuran jarak di lokasi antar pohon dengan pengamat sesuai dengan jarak

yang terdapat pada abney level.

Nilai sudut yang diperoleh dari pengukuran tinggi dengan menggunakan alat

sederhana dengan sistem kerja abney level ini, akan digunakan untuk menghitung

tinggi bebas cabang dan tinggi total pohon. Adapun rumus yang digunakan yaitu

sebagai berikut :

Tinggi Bebas Cabang (TBC) dan Tinggi Total (Ttot)

TBC = tg α 1 x jarak pengamat + tinggi pengamat

Ttot = tg α 2 x jarak pengamat + tinggi pengamat

3. Pengukuran Jarak Tanam

Pengukuran jarak tanam ini dilakukan untuk mengetahui persaingan tumbuh

serta pengaruhnya terhadap percabangan pohon. Pengukuran jarak tanam dilakukan

antara pohon yang satu dengan pohon lainnya yang masuk dalam kawasan plot yang

telah ditentukan.

4Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A

Page 5: Laporan Pertumbuhan Pohon KLP 6A

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Hasil pengamatan pertumbuhan pohon yang dilakukan di lapangan yaitu sebagai

berikut :

Tabel 1. Data Hasil Pengamatan Pertumbuhan Pohon

No

Jenis Pohon

K KBC D DBCLBD

Sα 1 (°) α 2 (°) TBC Ttot

1 Mahoni A 83 7226.4

3 22.93 1.74 16 32 5.85 10.92

2 Mahoni B 98 5831.2

1 18.47 2.43 11 35 4.46 12.05

3 Mahoni C 89 6728.3

4 21.33 2.01 8 27 3.65 9.18

4 Mahoni D 77 6424.5

2 20.38 0.65 7 21 3.39 7.31

5 Mahoni E 74 6223.5

7 19.74 1.39 10 22 4.19 7.61

6 Mahoni F 57 4218.1

5 13.38 0.82 9 18 3.92 6.425

7 Mahoni G 89 7228.3

4 22.93 2.01 5 21 2.85 7.31

8 Mahoni H 98 8331.2

1 26.43 2.43 7 21 3.39 7.31

9 Mahoni I 87 7327.7

1 23.25 1.91 12 31 4.77 10.57

10 Mahoni J 148 13247.1

3 42.04 5.55 11 27 4.46 9.18

11 Mahoni K 118 9837.5

8 31.21 3.53 12 25 4.74 8.54

12 Mahoni L 102 8832.4

8 28.02 2.63 13 34 5.02 11.67

13 Mahoni M 46 3214.6

5 10.19 0.53 4 21 2.58 7.31

14 Mahoni N 57 4318.1

5 13.69 0.82 7 29 3.39 9.86

15 Mahoni O 59 4518.7

9 14.33 0.88 5 24 2.85 8.2216 Mahoni P 168 152 53.5 48.41 7.15 11 33 4.46 11.28

17 Mahoni Q 51 4316.2

4 13.69 0.66 5 13 3.65 6.14

18 Mahoni R 75 6323.8

8 20.06 1.42 12 26 3.92 7.01

19 Mahoni S 64 6120.3

8 19.43 1.03 8 24 3.65 8.22

20 Mahoni T 77 6324.5

2 20.06 1.5 10 25 4.19 8.54

Rata-Rata85.9

70.6527.3

422.5 2.05 9.15 25.45 3.97 8.73

5Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A

Page 6: Laporan Pertumbuhan Pohon KLP 6A

Keterangan :Jarak Pengamat : 15 meterTinggi Pengamat : 1.55 meterK : Keliling (cm)D : Diameter (cm)DBC : Diameter Bebas Cabang (cm)LBDS : mα 1 (°) : Sudut TBCα 2 (°) : Sudut TtotTBC : Tinggi Bebas Cabang (m)Ttot : Tinggi total (m)

Tabel 2. Data Hasil Pengukuran Rata–Rata Daun Mahoni

NoKode Daun

MahoniPanjang

(cm)Lebar Daun (cm) Tebal (cm)

LP LT LU TP TT TU1 Mahoni A 14.93 2.08 4.49 0.4 0.15 0.16 0.112 Mahoni B 12.26 3.41 4.59 2.48 0.17 0.18 0.133 Mahoni C 17.67 2.76 5.65 1.63 0.21 0.24 0.134 Mahoni D 12.43 2.70 4.76 1.55 0.18 0.20 0.135 Mahoni E 18.14 3.49 7.87 2.59 0.24 0.37 0.196 Mahoni F 15.24 2.79 5.87 2.14 0.20 0.26 0.137 Mahoni G 14.27 2.56 5.37 1.61 0.19 0.24 0.158 Mahoni H 15.75 2.27 5.75 0.73 0.18 0.26 0.169 Mahoni I 16.80 2.67 5.66 0.56 0.18 1.47 0.1510 Mahoni J 13.47 2.80 4.83 2.31 0.18 0.23 0.1511 Mahoni K 16.30 3.33 5.77 2.77 0.16 0.24 0.1312 Mahoni L 12.98 2.01 4.30 0.40 0.18 0.25 0.1413 Mahoni M 12.13 1.71 4.39 0.69 0.18 0.24 0.1614 Mahoni N 13.87 2.79 4.91 2.20 0.16 0.24 0.1415 Mahoni O 15.67 2.89 4.94 2.07 0.16 0.22 0.1516 Mahoni P 14.06 2.11 4.68 1.94 0.17 0.23 0.1417 Mahoni Q 13.21 2.36 4.67 1.97 0.18 0.24 0.1418 Mahoni R 12.46 2.66 4.43 1.99 0.16 0.22 0.1419 Mahoni S 15.46 2.75 4.93 2.15 0.16 0.22 0.1520 Mahoni T 13.77 2.59 4.33 1.89 0.17 0.23 0.14

Keterangan :

LP : Lebar PangkalLT : Lebar TengahLU : Lebar UjungTP : Tebal PangkalTT : Tebal TengahTU : Tebal Ujung

6Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A

Page 7: Laporan Pertumbuhan Pohon KLP 6A

B. Pembahasan

Pembahasan mengenai praktikum lapangan pertumbuhan pohon yang telah dilakukan

dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Habitus Pohon

Pada hasil pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa dalam plot

yang telah ditentukan yaitu berukuran 50 x 50 meter, terdapat sekitar 20 pohon

mahoni yang memiliki batang yang agak bulat dengan tinggi total rata – rata 8.73

meter, tinggi bebas cabang rata – rata 3.97 meter dan rata-rata diameternya 27.34 cm.

Tegakan mahoni yang diamati memiliki jarak tanam ± 5 meter antara pohon

yang satu dengan yang lainnya, sehingga memungkinkan pohon mendapatkan cahaya

penuh yang berperan dalam proses fotosintesis. Dimana proses fotosintesis ini

berjalan baik, sehingga berakibat hasil fotosintesis yang dihasilkan cukup banyak

untuk mendapatkan sari – sari makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan pohon.

Tegakan Mahoni di samping Mesjid Kampus Universitas Hasanuddin

termasuk jenis pohon yang menyukai tempat yang cukup sinar matahari langsung

(tidak ternaungi). Tanaman ini termasuk jenis tanaman yang mampu bertahan hidup di

tanah gersang sekalipun. Walaupun tidak disirami selama berbulan-bulan, mahoni

masih mampu untuk bertahan hidup.

2. Tempat tumbuh

Pertumbuhan dan hasil tumbuhan bergantung pada ketersediaan hara dan air di

dalam tanah tempat tumbuhan tersebut tumbuh, dan pada pemeliharaan dalam kisaran

faktor-faktor lingkungan tertentu, seperti suhu, kelembaban dan cahaya. Sesuatu yang

mempengaruhi kesehatan tumbuhan berkemungkinan besar juga akan mempengaruhi

pertumbuhan dan produksinya, dan akan dapat menurunkan kegunaannya bagi

manusia.

Patogen tumbuhan, cuaca yang tidak menguntungkan, gulma dan serangga

hama adalah penyebab yang sangat umum dalam menurunkan pertumbuhan dan

produksi tumbuhan. Apabila tumbuhan diganggu oleh patogen atau oleh keadaan

lingkungan tertentu dan salah satu atau lebih dari fungsi tersebut terganggu sehingga

terjadi penyimpangan dari keadaan normal, maka tumbuhan menjadi sakit. Penyebab

utama penyakit baik berupa organisme hidup patogenik (parasit) maupun faktor

lingkungan fisik (fisiopath). Adapun mekanisme penyakit tersebut dihasilkan akan

sangat bervariasi yang tergantung pada agensia penyebabnya dan kadang-kadang juga

bervariasi dengan jenis tumbuhannya. Pada mulanya tumbuhan bereaksi terhadap

7Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A

Page 8: Laporan Pertumbuhan Pohon KLP 6A

agensia penyebab penyakit pada bagian terserang. Reaksi tersebut dapat berupa reaksi

biokimia alami, yang tidak dapat dilihat. Akan tetapi reaksinya dengan cepat

menyebar dan terjadinya perubahan-perubahan pada jaringan yang dengan sendirinya

menjelma menjadi makroskopik dan membentuk gejala penyakit.

3. Faktor Cahaya

Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, tegakan pohon di tempat

pengamatan kami memperoleh cahaya penuh. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya

pelindung yang menghalangi tiap pohon pada tegakan tersebut untuk menerima

cahaya langsung dan jarak tiap pohon pada tegakan tersebut yang tidak terlalu

berdekatan sehingga persaingan antar pohon dalam tegakan tidak tinggi.

Cahaya mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya secara langsung

berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap pohon. Pengaruh cahaya secara langsung

dapat diamati dengan membandingkan pohon yang tumbuh dalam keadaan gelap dan

terang. Pada keadaan gelap, pertumbuhan pohon mengalami etiolasi yang ditandai

dengan pertumbuhan yang abnormal (lebih panjang), pucat, daun tidak berkembang,

dan batang tidak kukuh. Sebaliknya, dalam keadaan terang tumbuhan lebih pendek,

batang kukuh, daun berkembang sempurna dan berwarna hijau. Dalam fotosintesis,

cahaya berpengaruh langsung terhadap ketersediaan makanan. Tumbuhan yang tidak

terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil, sehingga daun menjadi pucat.

4. Fotosintesis

Sebagaimana diketahui bahwa proses fotosintesis pada tanaman sangat

dipengaruhi oleh seberapa banyak cahaya yang mampu di serap dan seberapa besar

kadar CO2 disekitarnya. Ketika tanaman menyerap banyak cahaya dan mendapat

senyawa CO2 yang sesuai, maka proses fotosintesis pun akan berjalan dengan baik.

Tegakan yang kami amati memperoleh cahaya yang baik serta kadar CO2

yang memadai, mengingat tegakan yang kami amati terletak di tempat terbuka di area

kampus yang bebas dilalui penduduk dan bebas menerima cahaya langsung. Sehingga

dapat dikatakan bahwa proses fotosintesis pada tiap pohon pun berjalan dengan baik.

Hal itu dibuktikan dengan baiknya keadaan pohon pada tegakan tersebut.

8Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A

Page 9: Laporan Pertumbuhan Pohon KLP 6A

5. Diameter dan Tinggi Tanaman

Pada tegakan tersebut, masing – masing pohon memiliki diameter dan tinggi

yang berbeda. Hal ini disebabkan adanya kompetisi antara pohon yang satu dengan

pohon yang lain, baik dalam persaingan dalam memperoleh unsur – unsur hara, air,

garam mineral, maupun dalam memperoleh cahaya matahari yang sangat berguna

dalam proses fotosintesis dalam pertumbuhan pohon. Pohon yang satu dengan yang

lain memiliki perbedaan diameter dan tinggi, dimana memiliki diameter batang

dengan rata-rata 27.34 cm dan tinggi total pohon rata – rata 8.73 meter. Hal ini

disebabkan oleh faktor tempat tumbuh yang merupakan faktor yang mempengaruhi

diameter dan tinggi pohon. Kerena tempat tumbuh mampu memberikan produktivitas

tanah untuk pertumbuhan.

Berdasarkan praktikum yang dilakukan di samping Mesjid Kampus

Universitas Hasanuddin dalam plot 50 x 50 meter, maka dapat diketahui bahwa

sebaran kelas diameter pohon mahoni yaitu antara 14 - 54 cm. Diameter yang

dominan pada tegakan mahoni yaitu 18 cm. Diameter yang terkecil pada tegakan

mahoni yaitu 14.65 cm dan diameter yang terbesar pada tegakan mahoni yaitu 53.5

cm.

Setiap tanaman atau jenis pohon mempunyai toleransi yang berlainan terhadap

cahaya matahari. Ada tanaman yang tumbuh baik ditempat terbuka sebaliknya ada

beberapa tanaman yang dapat tumbuh dengan baik pada tempat teduh/bernaungan.

Ada pula tanaman yang memerlukan intensitas cahaya yang berbeda sepanjang

periode hidupnya. Pada waktu masih muda memerlukan cahaya dengan intensitas

rendah dan menjelang sapihan mulai memerlukan cahaya dengan intensitas tinggi

(Soekotjo,1976 dalam Faridah, 1995).

Banyak spesies memerlukan naungan pada awal pertumbuhannya, walaupun

dengan bertambahnya umur naungan dapat dikurangi secara bertahap. Beberapa

spesies yang berbeda mungkin tidak memerlukan naungan dan yang lain mungkin

memerlukan naungan mulai awal pertumbuhannya. Pengaturan naungan sangat

penting untuk menghasilkan semai-semai yang berkualitas. Naungan berhubungan

erat dengan temperatur dan evaporasi. Oleh karena adanya naungan, evaporasi dari

semai dapat dikurangi. Beberapa spesies lain menunjukkan perilaku yang berbeda.

Beberapa spesies dapat hidup dengan mudah dalam intensitas cahaya yang tinggi

tetapi beberapa spesies tidak. (Suhardi et al, 1995).

9Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A

Page 10: Laporan Pertumbuhan Pohon KLP 6A

Marjenah (2001) yang mengadakan penelitian untuk jenis Shorea pauciflora

dan Shorea selanica mengemukakan, pertumbuhan tinggi dan diameter tanaman

dipengaruhi oleh cahaya; pertumbuhan tinggi lebih cepat pada tempat ternaung

daripada tempat terbuka. Sebaliknya, pertumbuhan diameter lebih cepat pada tempat

terbuka dari pada tempat ternaung sehingga tanaman yang ditanam pada tempat

terbuka cendrung pendek dan kekar. Sudut percabangan tanaman lebih besar di

tempat ternaung daripada di tempat terbuka.

6. Ketebalan dan Luas Daun

Jumlah daun tanaman lebih banyak di tempat ternaung daripada di tempat

terbuka. Daun mempunyai permukaan yang lebih besar di dalam naungan daripada di

tempat terbuka. Naungan memberikan efek yang nyata terhadap luas daun. Tanaman

yang ditanam ditempat terbuka mempunyai daun yang lebih tebal daripada di tempat

ternaung.

7. Transpirasi

Mayer dan Anderson (1952) dalam Simarangkir (2000) menyatakan bahwa

tanaman yang tumbuh dengan intensitas cahaya nol persen akan mengakibatkan

pengaruh yang berlawanan, yaitu suhu rendah, kelembaban tinggi, evaporasi dan

transportasi yang rendah. Tanaman cukup mengambil air, tetapi proses fotosintensis

tidak dapat berlangsung tanpa cahaya matahari. Sedangkan Soekotjo (1976)

berpendapat bahwa pengaruh cahaya terhadap pembesaran sel dan diferensiasi sel

berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi, ukuran daun serta batang. Pada umumnya

cahaya yang diperlukan oleh setiap jenis tanaman berbeda-beda.

8. Kerapatan

Pengaturan jarak tanam pada dasarnya adalah memberikan kemungkinan

tanaman untuk tumbuh dengan baik tanpa mengalami banyak persaingan dalam hal

pengambilan air, unsur hara dan cahaya matahari. Kerapatan tanaman sangat besar

pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman dan jika jarak tanam

melampaui batas optimum kerapatan tanaman hasil panen tidak akan meningkat

secara menguntungkan (Soeriatmadja, 1981).

Nitrogen memberikan pengaruh yang paling menyolok dan cepat

dibandingkan P dan K, terutama dalam merangsang pertumbuhan di atas tanah.

Hampir pada seluruh tanaman nitrogen merupakan pengatur dari penggunaan kalium,

fosfor dan penyusunan lainnya (Russell, 1949, Prianishnikov, 1950 dalam Soepardi.

1983).

10Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A

Page 11: Laporan Pertumbuhan Pohon KLP 6A

11Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A

Page 12: Laporan Pertumbuhan Pohon KLP 6A

BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan

pohon sangat dipengaruhi oleh tempat tumbuh atau faktor lingkungan seperti iklim, cahaya

dan kerapatan. Semakin besar tajuk suatu pohon, maka bentuk batangnya semakin kerucut,

lebih banyak percabangan, dan TBCnya rendah. Sedangkan semakin kecil tajuk suatu pohon,

maka bentuk batangnya semakin silindris, batang lebih lurus, dan TBCnya tinggi. Selain itu,

semakin lebar jarak tanam maka akan menghasilkan diameter batang yang lebih besar.

Begitupun sebaliknya, semakin rapat jarak tanam maka akan menghasilkan diameter batang

yang lebih kecil.

Berdasarkan praktikum yang dilakukan di samping Mesjid Kampus Universitas

Hasanuddin dalam plot 50 x 50 meter terdapat 20 pohon mahoni dengan diameter rata-rata

pohon mahoni di kawasan bagian samping Mesjid Kampus Universitas Hasanuddin yaitu

27.34 cm. Tinggi Total rata-rata = 8.73 meter. Tinggi Bebas Cabang rata-rata = 3.97 meter.

Tegakan Mahoni di samping Mesjid Kampus Universitas Hasanuddin termasuk jenis

pohon yang menyukai tempat yang cukup sinar matahari langsung (tidak ternaungi).

Tanaman ini termasuk jenis tanaman yang mampu bertahan hidup di tanah gersang sekalipun.

Walaupun tidak disirami selama berbulan-bulan, mahoni masih mampu untuk bertahan hidup.

12Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A

Page 13: Laporan Pertumbuhan Pohon KLP 6A

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Tumbuhan. http://www.agrilands.net/read/full/agriwacana/tanaman /2010/11/ 14/ f a k

or-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan.html,

diakses pada hari Selasa tanggal 05 Maret 2013.

Anonim. 2010. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman. Diakses pada

http://www.silvikultur.com/2010/11/pengaruh-cahaya-terhadap-pertumbuhan-tanaman

diakses pada hari Selasa tanggal 05 Maret 2013.

Godam. 2008. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Dan Pertumbuhan

Tumbuhan/Tanaman - Teori Biologi.http://organisasi.org/faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-dan-pertumbuhan-tumbuhan-tanaman-teori-biologi, diakses pada hari

Selasa tanggal 05 Maret 2013.

Junaidi, Anwar. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman. Diakses

pada http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.

html, diakses pada hari Selasa tanggal 05 Maret 2013.

Nasution, A Sanusi. 2009. Hubungan Faktor Iklim dengan Pertumbuhan dan

Produksi Tanaman. http://sanoesi.wordpress.com/2009/01/29/hubungan-faktor-iklim-

dengan-pertumbuhan-dan-produksi-tanaman, diakses pada hari Selasa tanggal 05

Maret 2013.

13Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A

Page 14: Laporan Pertumbuhan Pohon KLP 6A

Lampiran Laporan Praktikum Pertumbuhan Pohon dan Kualitas Kayu

Tabel 3. Data Hasil Pengukuran Daun Mahoni

PohonKode Daun

Mahoni

Panjang (cm)

Lebar Daun (cm) Tebal (cm)

LP LT LU TP TT TU

Mah

oni A

A 1 9.9 2.1 4.9 0.3 0.13 0.18 0.11A 2 10.5 2.2 4.5 0.4 0.3 0.19 0.12A 3 10 1.5 3.8 0.3 0.1 0.13 0.0.8A 4 17 1.8 4.9 0.4 0.12 0.17 0.12A 5 18.3 2.1 4.5 0.4 0.14 0.12 0.11A 6 18 0.8 4.1 0.5 0.12 0.13 0.09A 7 13.3 1.9 4.3 0.4 0.12 0.16 0.11A 8 17.5 2.4 5 0.4 0.15 0.16 0.12A 9 18.3 2.1 4.8 0.3 0.12 0.18 0.13A 10 17.5 1.7 5.1 0.5 0.14 0.15 0.11A 11 10 2.2 5 0.5 0.18 0.15 0.1A 12 13 2.3 4.9 0.4 0.17 0.21 0.1A 13 16.2 2 5.3 0.4 0.16 0.21 0.12A 14 18 2 4.9 0.4 0.12 0.15 0.1A 15 16.5 4.1 1.3 0.4 0.14 0.13 0.09

Mah

oni B

B 1 6.8 2.8 3.6 2.4 0.07 0.17 0.12B 2 9.8 3 4.4 1 0.18 0.16 0.14B 3 11.7 2.6 5 1.8 0.2 0.18 0.14B 4 13.3 3.4 5.1 2.8 0.21 0.24 0.17B 5 13.6 4.2 4.8 3 0.17 0.15 0.14B 6 13.4 3.6 4.8 2.3 0.17 0.18 0.19B 7 12.6 4.1 4.5 2 0.11 0.12 0.08B 8 13.9 3.8 4.8 3 0.29 0.2 0.11B 9 15.1 3.8 4.9 3 0.19 0.18 0.12B 10 13.8 3.3 4.6 3.3 0.12 0.17 0.13B 11 13.2 3.6 3.7 2.6 0.19 0.21 0.15B 12 10.2 4.1 4 2.2 0.19 0.18 0.09B 13 11.4 3.3 4.9 2.5 0.12 0.19 0.11 B 14 12.7 3.8 4.9 2.9 0.13 0.22 0.11B 15 13.2 2.4 4.7 3.4 0.2 0.12 0.19B 16 11.5 2.7 4.8 1.5 0.2 0.19 0.13

Mah

oni C

C 1 12.2 3.9 6.7 1.3 0.19 0.22 0.11C 2 16.2 3.3 6.8 1.3 0.25 0.24 0.1C 3 18.7 2.5 5.8 0.8 0.2 0.24 0.14C 4 21.8 2.3 6.3 1.1 0.22 0.28 0.19C 5 21.7 1.9 5.8 1.8 0.27 0.26 0.21C 6 13 3.1 4.9 1.3 0.2 0.17 0.12C 7 19.5 2.9 6.4 2.4 0.26 0.32 0.16C 8 21.1 2.6 5.9 1.2 0.17 0.26 0.22 C 9 22.4 2.2 5.4 1.9 0.18 0.29 0.22C 10 11.6 2.1 5 1.1 0.16 0.19 0.1C 11 15.8 2.3 4.9 1.8 0.19 0.23 0.05C 12 20 3.9 5.2 2.2 0.26 0.22 0.05C 13 21.8 2.4 5.1 2.1 0.24 0.3 0.08C 14 19.1 3.3 5.2 1.8 0.22 0.27 0.11C 15 10.4 2.7 5.3 2.3 0.14 0.18 0.11

Mah

oni D

D 1 11.7 3.1 4.3 1.6 0.17 0.18 0.15D 2 12.4 2.8 4.9 1.8 0.22 0.14 0.11D 3 14.2 3.6 5 1.6 0.21 0.22 0.12D 4 14.9 2.6 4.9 2.1 0.23 0.19 0.16D 5 14.1 2.7 4.3 2 0.2 0.21 0.16D 6 12.8 2.3 3.8 1.3 0.14 0.18 0.12D 7 9.6 3.2 5.1 1.5 0.22 0.2 0.09D 8 10.5 3 5.7 1.1 0.15 0.24 0.12D 9 12.5 3.2 5.9 1.8 0.25 0.29 0.14D 10 16.4 2.8 5.6 1.6 0.25 0.24 0.14 D 11 8.5 2.7 3.9 1.2 0.09 0.13 0.1

14Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A

Page 15: Laporan Pertumbuhan Pohon KLP 6A

D 12 10.9 2.3 4.3 1.2 0.16 0.19 0.13D 13 12.8 2.5 4.6 1.5 0.14 0.17 0.12D 14 13 1.7 4.7 1.6 0.19 0.18 0.11D 15 12.2 2 4.4 1.4 0.15 0.19 0.15

Mah

oni E

E 1 10.3 3.8 6.3 2.2 0.17 0.2 0.16E 2 14.3 3.7 7.4 1.2 0.2 0.31 0.16E 3 18.4 2.6 7.7 2 0.2 0.34 0.23E 4 21.2 4.3 7.3 3.8 0.24 0.42 0.23E 5 21.4 4.2 7.1 3.3 0.26 0.34 0.18E 6 19.6 3.3 6.8 2.5 0.2 0.4 0.22E 7 12.4 3.5 6.6 2.7 0.22 0.33 0.25E 8 14.8 3.8 7.8 3.7 0.23 0.37 0.17E 9 18.8 4.2 8.3 2.1 0.25 0.49 0.18E 10 21.4 3.1 8.5 2 0.29 0.44 0.2E 11 12.5 3.4 8 2.7 0.11 0.33 0.14E 12 18 3.2 9.6 3.2 0.3 0.44 0.15E 13 22 3.5 9.8 2.6 0.34 0.41 0.2E 14 23.6 2.9 9.2 2.5 0.28 0.36 0.2E 15 23.4 2.8 7.6 2.3 0.3 0.4 0.18

Mah

oni F

F 1 12.6 3.4 7 2.8 0.25 0.24 0.13F 2 15.4 3.2 7.3 2.3 0.17 0.35 0.12F 3 16.4 3 7 2.5 0.25 0.31 0.15F 4 17.6 3.3 6.7 2.2 0.22 0.31 0.1F 5 19.9 2.5 6 2.1 0.23 0.32 0.16F 6 19.2 4.2 6.4 3.2 0.25 0.31 0.12F 7 16.2 2 5.3 2.1 0.13 0.27 0.13F 8 10.8 2.3 4.1 1.1 0.12 0.14 0.11F 9 13.4 3 4.6 1.9 0.19 0.16 0.11F 10 13.4 2.6 5.7 2 0.25 0.29 0.15F 11 11 2.4 5.5 1.8 0.2 0.23 0.14F 12 13.2 2.8 5.3 1.8 0.2 0.19 0.13F 13 15.5 2.1 5.9 2.2 0.21 0.29 0.15F 14 16.4 3.2 5.6 2.3 0.18 0.26 0.14F 15 17.6 1.8 5.7 1.8 0.15 0.25 0.15

Mah

oni G

G 1 9.1 2 4.1 1.3 0.18 0.21 0.14G 2 11.6 3.1 5.5 1.8 0.2 0.23 0.14G 3 15.2 3.3 6.1 1.7 0.2 0.26 0.16G 4 15.3 2.8 5.4 1.2 0.19 0.27 0.17G 5 15.2 2 5.4 1.7 0.18 0.23 0.17G 6 10.1 3 5.6 1.6 0.18 0.2 0.14G 7 13.8 2.1 5.6 1.7 0.18 0.22 0.14G 8 17.1 2.3 5.8 2 0.18 0.26 0.17G 9 18.9 2.2 5.4 1.3 0.2 0.27 0.15

G 10 17.5 2.2 4.4 1.3 0.16 0.24 0.14G 11 10.6 3.1 5 1.8 0.21 0.22 0.14G 12 12.8 2.4 5.8 1.3 0.19 0.22 0.15G 13 15.3 2.3 5.6 1.6 0.19 0.24 0.16G 14 15.5 2.6 5.6 1.8 0.18 0.25 0.17G 15 16 3 5.3 2 0.21 0.24 0.16

Mah

oni H

H 1 10.5 1.5 4.2 0.4 0.18 0.22 0.14H 2 16.2 1.2 5 0.5 0.18 0.28 0.18H 3 16 1.5 4.5 0.5 0.16 0.25 0.16H 4 15.5 1.5 4.3 0.5 0.16 0.23 0.17H 5 12 3.7 6.5 0.5 0.17 0.22 0.14H 6 16.2 3 8 0.7 0.23 0.31 0.12H 7 15.3 3.2 7.5 0.8 0.2 0.27 0.24H 8 20.5 2 6.7 2 0.12 0.26 0.2H 9 21 2 7 1 0.21 0.34 0.18H 10 22 3 8 0.5 0.24 0.31 0.18H 11 13 2 5 0.5 0.16 0.24 0.13H 12 15 2 4.5 0.5 0.13 0.22 0.17H 13 17 1.5 5 0.5 0.19 0.29 0.16H 14 15 2 4 1 0.17 0.24 0.16H 15 11 4 6 1 0.17 0.26 0.15

15Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A

Page 16: Laporan Pertumbuhan Pohon KLP 6A

Mah

oni I

I 1 10.5 3 5.5 0.4 0.15 0.18 0.15I 2 16 3.7 6.5 0.6 0.2 0.22 0.13I 3 20 3.7 6.6 0.5 0.23 0.27 0.15I 4 22 1.6 6.5 0.5 0.27 0.26 0.19I 5 22 1.5 6 0.8 0.16 0.26 0.18I 6 10.5 2 4.3 0.5 0.15 19 0.12I 7 13.5 3 4.5 0.5 0.15 0.14 0.11I 8 16 2.5 5 0.5 0.15 0.19 0.13I 9 15.5 2.5 4.5 0.7 0.15 0.18 0.12I 10 18 2.5 5 1 0.14 0.18 0.14I 11 12 4 6 0.5 0.18 0.2 0.11I 12 15 3 6 0.5 0.21 0.21 0.14I 13 19 3 6.3 0.5 0.17 0.31 0.16I 14 21.5 2 6.2 0.5 0.16 0.26 0.17I 15 20.5 2 6 0.4 0.18 0.27 0.21

Mah

oni J

J 1 7.7 2.3 3.1 1.2 0.14 0.14 0.11J 2 10.4 2.1 4.1 1.5 0.17 0.18 0.13J 3 13.2 3.1 4.5 2.3 0.17 0.21 0.14J 4 15.6 2.8 4.3 2.1 0.17 0.23 0.17J 5 16.3 3.1 4.6 2.1 0.16 0.22 0.19J 6 8 3.6 5.3 2.5 0.17 0.21 0.14J 7 13 3.3 6 2.9 0.17 0.24 0.16J 8 16 3.4 6 2.8 0.25 0.27 0.1J 9 19.7 3 5.8 2.9 0.18 0.28 0.18J 10 16.9 2.7 5.8 3.7 0.18 0.26 0.17J 11 9.2 2 4.4 1.8 0.18 0.19 0.14J 12 12.1 3.3 4.8 2.2 0.18 0.23 0.17J 13 13.8 2.4 5 2.3 0.16 0.24 0.16J 14 14.9 2.7 4.5 2 0.19 0.23 0.18J 15 15.2 2.2 4.2 2.3 0.17 0.27 0.16

Mah

oni K

K 1 10.5 4.2 6.2 3 0.16 0.21 0.13K 2 14.9 3.4 6.2 2.6 0.19 0.26 0.15K 3 17 2.7 5.5 2.5 0.16 0.23 0.14K 4 17.2 3 5.2 3.2 0.18 0.23 0.13K 5 17.4 2.6 5 2.7 0.16 0.2 0.14K 6 15.8 3.6 7 3.5 0.18 0.28 0.15K 7 17.6 3.4 5.7 3.8 0.16 0.31 0.16K 8 19.1 3.6 6.1 2.8 0.16 0.24 0.14K 9 19.5 3.6 6.3 2.9 0.15 0.29 0.14 K10 17.9 3.1 5.5 2.5 0.13 0.21 0.12K 11 9.9 3.2 5.2 2.4 0.13 0.31 0.12K 12 18.9 4 5.9 2.3 0.17 0.22 0.12K 13 18.8 2.9 5.5 2.8 0.15 0.2 0.13K 14 18.3 2.6 5.1 2 0.15 0.18 0.13 K 15 11.7 4 6.2 2.6 0.16 0.23 0.13

Mah

oni L

L 1 10.5 2 4 0.3 0.23 0.4 0.14L 2 13.5 3 5 0.3 0.15 0.17 0.11L 3 11 1.5 4 0.3 0.18 0.18 0.14L 4 16.5 2 5 0.4 0.17 0.25 0.12L 5 16 1.5 4.5 0.4 0.22 0.3 0.14L 6 19 3 5 0.5 0.16 0.27 0.15L 7 19 2 5 0.5 0.17 0.2 0.14L 8 17.5 1.5 4.5 0.4 0.18 0.27 0.17L 9 18 1 4.5 0.5 0.17 0.23 0.14L 10 7 2 3.5 0.4 0.15 0.21 0.13L 11 7 1.7 2.8 0.2 0.18 0.25 0.13L 12 8.2 1.5 4.5 0.6 0.2 0.38 0.13L 13 8.5 2.8 3.4 0.4 0.2 0.24 0.21L 14 12 3 4.4 0.4 0.2 0.23 0.17L 15 11 2.5 4.4 0.4 0.21 0.2 0.11

Mah

oni M

M 1 13.3 2 4.2 0.4 0.18 0.23 0.17M 2 13 2 4.4 0.5 0.19 0.24 0.17M 3 12.5 1.5 4.1 0.5 0.17 0.22 0.16M 4 12 1.5 4.1 0.5 0.16 0.22 0.14

16Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A

Page 17: Laporan Pertumbuhan Pohon KLP 6A

M 5 6 2.2 3.9 0.5 0.15 0.18 0.16M 6 7 2 5 0.6 0.18 0.24 0.14M 7 9.2 2 4 0.5 0.15 0.18 0.12M 8 10 2 5.2 1 0.18 0.32 0.15M 9 13.5 2 5 1 0.32 0.34 0.21M 10 12.5 2.5 4.5 0.5 0.1 0.21 0.11M 11 14 1.5 4 1 0.14 0.22 0.14M 12 15 1 4.5 1 0.19 0.23 0.17M 13 15.3 1 4.5 0.5 0.2 0.24 0.13M 14 15.5 1 4.4 1 0.2 0.3 0.22M 15 13.2 1.4 4 0.8 0.19 0.28 0.18

Mah

oni N

N 1 16.2 2.6 4.5 2 0.12 0.18 0.14N 2 15 2.3 4.5 1.9 0.16 0.22 0.12N 3 8.7 2.8 4.6 2.1 0.18 0.21 0.13N 4 7.6 2.6 3.9 1.4 0.17 0.24 0.16N 5 11.2 3 5.2 2.4 0.2 0.32 0.18N 6 10.1 2.4 4.5 2.6 0.19 0.24 0.15N 7 16.7 3.1 4.6 2.4 0.18 0.24 0.13N 8 12.7 3.1 4.9 3 0.19 0.27 0.14N 9 15.7 3.3 5.7 2.2 0.17 0.32 0.16N 10 18.5 2.4 5.3 2 0.15 0.2 0.14N 11 18 2.6 5.8 2.4 0.16 0.27 0.14N 12 14 3.3 5.1 2.3 0.17 0.21 0.14N 13 14.7 2.2 5 1.9 0.15 0.2 0.13N 14 13.4 3.2 5 2.4 0.16 0.21 0.14N 15 15.5 2.9 5.1 2 0.12 0.22 0.15

Mah

oni O

O 1 8.9 3 4.1 1.9 0.1 0.15 0.27O 2 11.8 2.6 4.6 1.8 0.14 0.17 0.12O 3 12.9 2.4 4.6 2.3 0.12 0.22 0.12O 4 14.9 3.1 5.5 2.4 0.17 0.24 0.14O 5 15.7 2.4 4.4 2 0.15 0.18 0.11O 6 16.3 2.3 5.5 2.2 0.15 0.19 0.12O 7 16.4 3 4.4 1.6 0.18 0.23 0.12O 8 19.5 2.9 5 1.8 0.15 0.24 0.18O 9 17.3 2.1 4.5 2.3 0.22 0.34 0.14O 10 18.7 2 4.3 2.1 0.14 0.22 0.15O 11 12.8 2.3 3.6 1.6 0.14 0.18 0.15O 12 15.8 3.8 6 2.5 0.22 0.26 0.15O 13 14.7 4.4 5.9 2.2 0.18 0.24 0.17O 14 18.5 3.5 5.6 2 0.17 0.26 0.11O 15 20.9 3.5 6.1 2.3 0.24 0.26 0.21

Mah

oni P

P 1 15.9 2.4 4.8 2 0.16 0.21 0.13P 2 13.6 2.7 4.8 1.5 0.16 0.2 0.16P 3 17.5 2.5 4.8 2 0.24 0.32 0.15P 4 18 2.6 4.9 1.7 0.19 0.22 0.13P 5 9.5 2.5 4.8 1.8 0.15 0.2 0.13P 6 12.5 1.5 4.6 1.6 0.12 0.2 0.13P 7 13.9 2.6 5.7 1.8 0.15 0.24 0.12P 8 16.9 3.4 5.8 2 0.15 0.25 0.16P 9 19 2 5.2 1.7 0.13 0.24 0.14P 10 10.8 1.6 3.7 1.8 0.18 0.26 0.15P 11 10.5 1.8 4.2 2.5 0.18 0.23 0.12P 12 17.6 1.9 4.6 2.2 0.14 0.2 0.15P 13 12.4 1.5 4.1 2.3 0.18 0.21 0.19P 14 10.8 1.6 4.4 2.1 0.25 0.28 0.12P 15 12 1 3.8 2.1 0.14 0.18 0.12

Mah

oni Q

Q 1 8 2.2 4.6 2.6 0.17 0.2 0.12Q 2 11.4 2.3 4.9 2 0.17 0.25 0.11Q 3 16.6 2.5 5.7 1.9 0.19 0.23 0.13Q 4 16.4 2 4.9 2.5 0.18 0.25 0.15Q 5 7.1 2.4 4.4 2.1 0.17 0.18 0.15Q 6 10.6 2.8 3.9 1.8 0.17 0.22 0.13Q 7 8.4 1.8 3.8 1.5 0.16 0.19 0.14Q 8 12.4 2.9 4.8 1.7 0.18 0.25 0.13

17Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A

Page 18: Laporan Pertumbuhan Pohon KLP 6A

Q 9 11.8 2.3 3.7 1.6 0.15 0.22 0.14Q 10 15.6 2.3 5.1 2.3 0.26 0.35 0.13Q 11 12.4 2.3 4.5 2 0.18 0.24 0.14Q 12 17 2.6 5 2 0.21 0.25 0.17Q 13 13.4 2.3 4.6 1.9 0.16 0.2 0.17Q 14 18.7 2.3 5.2 2.1 0.2 0.26 0.16Q 15 18.3 2.4 4.9 1.6 0.19 0.27 0.14

Mah

oni R

R1 12 1.5 3.8 2.1 0.14 0.2 0.12R2 12.3 2.6 4.1 1.7 0.16 0.19 0.13R3 11.2 3.2 4.5 2 0.17 0.2 0.14R4 13.9 2.8 4.4 1.9 0.16 0.2 0.15R5 11.2 2.4 4 1.8 0.16 0.22 0.15R6 10.6 3.5 4.7 1.6 0.18 0.24 0.17R7 17.9 3.3 4.6 2.7 0.14 0.2 0.13R8 11.5 2 4 1.9 0.15 0.19 0.12R9 12 2.1 4.1 1.7 0.16 0.23 0.14R10 11 2.8 5.1 2.3 0.18 0.21 0.17R11 13.7 2.7 5.5 2 0.17 0.27 0.14R12 10.8 3.5 5 2.3 0.16 0.21 0.17R13 12 2.1 3.7 2 0.14 0.24 0.12R14 13.4 3.3 4.4 2 0.18 0.24 0.14R15 13.4 2.1 4.6 1.9 0.15 0.21 0.12

Mah

oni S

S 1 9 3.2 4.5 1.8 0.14 0.24 0.16 S 2 11.2 4.2 5.2 2.5 0.12 0.27 0.14 S 3 17.4 2.8 5.7 2.2 0.18 0.2 0.16 S 4 17.6 2.5 5 2.1 0.18 0.22 0.15 S 5 14.2 3.4 5.9 2.2 0.18 0.23 0.13 S 6 17 2.8 5.3 2.3 0.15 0.2 0.15 S 7 18.7 2.6 4.4 2 0.12 0.25 0.12 S 8 18.2 2.6 4.4 2.1 0.16 0.2 0.14 S 9 17.5 2 4.8 2.9 0.18 0.24 0.18 S 10 14.9 1.8 3.7 1.9 0.16 0.22 0.17 S 11 15.5 3 5.2 2.1 0.15 0.25 0.14 S 12 11.7 1.5 3.8 1.8 0.14 0.19 0.13 S 13 17.7 2.9 5.4 2.1 0.16 0.23 0.16 S 14 16.2 3.1 5.5 1.7 0.21 0.14 0.12 S 15 15.1 2.9 5.2 2.6 0.17 0.24 0.15

Mah

oni T

T 1 15 2.6 4.4 1.9 0.17 0.24 0.13 T 2 15.8 2.6 4 2.4 0.17 0.22 0.11 T 3 13.1 2.6 4.5 1.6 0.2 0.24 0.16 T 4 11.4 2 3.9 1.8 0.19 0.22 0.16 T 5 9 2.4 4.2 1.8 0.16 0.24 0.14 T 6 13.6 2.3 4 2 0.14 0.23 0.14 T 7 8.4 2.3 3.5 1.1 0.16 0.23 0.18 T 8 15 2.4 4 2 0.19 0.25 0.16 T 9 16 2.1 4 1.9 0.18 0.25 0.14 T 10 15 2.2 4.2 2 0.16 0.23 0.13 T 11 12.7 3.7 4.6 2.4 0.15 0.23 0.14 T 12 13.4 3.2 4.9 1.9 0.15 0.26 0.13 T 13 14.9 3 5 1.7 0.16 0.22 0.14 T 14 16.4 2.7 5 2 0.16 0.22 0.15 T 15 16.8 2.7 4.8 1.8 0.18 0.23 0.12

18Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A