laporan pertumbuhan pohon klp 6a
DESCRIPTION
laporanTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pohon tidak berbeda dengan tanaman lain dalam hal bahwa kedua kelompok ini
bertambah tinggi dengan pertambahan umurnya. Bedanya adalah bahwa pohon memiliki
kemampuan untuk mempertahankan pertumbuhannya dalam jangka waktu bertahun-
tahun dan memperbanyak lapisan-lapisan pertumbuhannya dalam arah tinggi dan
diameter. Hasil utama dari proses pertumbuhan berupa kayu telah dimanfaatkan dan
menjadi bagian dari kebutuhan manusia sejak lama, bahkan sejak hasil hutan tersebut
dikenal manusia. Dari kayu, manusia dapat memproduksi berbagai produk untuk
bermacam-macam keperluan dalam berbagai bidang kehidupan.
Pertumbuhan (growth) merupakan tulang punggung ilmu pengelolaan hutan yang
bertujuan untuk menghasilkan kayu. Tanpa informasi pertumbuhan suatu rencana
pengelolaan hutan tidak lebih sekedar petunjuk untuk menghadapi pekerjaan-pekerjaan
dilapangan dan bukan merupakan suatu rencana yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan pengelolaan. Laju pertumbuhan pohon dan macam pohon apa yang tumbuh di
suatu lokasi tergantung atas faktor tapak atau tempat tumbuh.
Faktor-faktor tempat tumbuh dapat dibagi menjadi faktor-faktor yang berpengaruh
secara langsung dan faktor-faktor yang berpengaruh secara tidak langsung. Faktor-faktor
yang berpengaruh secara langsung misalnya radiasi matahari, kelembaban, air dan tanah.
Faktor-faktor yang berpengaruh secara tidak langsung misalnya lereng dan flora serta
fauna yang mempengaruhi vegetasi hutan, terutama efeknya terhadap faktor-faktor yang
berpengaruh secara langsung. Faktor-faktor tempat tumbuh dapat dibagi menjadi empat
golongan, yaitu faktor klimatis, faktor fisiografis, faktor edafis, dan faktor biotis
(Soekotjo 1976).
Pertumbuhan pohon yang tumbuh diantara bangunan, pohon yang tumbuh tunggal /
jarang, pohon yang tumbuh rapat, dan pohon yang tumbuh dengan kondisi yang lain
(dalam hal ini kondisi yang dimaksud adalah tidak tumbuh rapat, tidak tumbuh tunggal /
jarang, dan tidak tumbuh rapat) adalah pohon yang telah diamati pertumbuhannya.
Dimana dalam hal ini pertumbuhan diameter, tajuk, banyak tidaknya daun, dan batang
menjadi faktor yang dapat menentukan kualitas kayu pada satu pohon.
Maka dari itu, dilakukan praktikum untuk mengetahui faktor – faktor yang
menentukan pertumbuhan pohon dengan mengamati bentuk tajuk, diameter, bentuk
1Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A
batang dan tinggi pohon pada plot dengan ukuran yang telah ditentukan yaitu 50 x 50
meter. Dimana dalam plot yang diteliti terdapat tegakan jenis pohon Mahoni (Swietenia
mahagoni).
B. Tujuan dan Kegunaan Praktikum
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan suatu pohon dan apa saja
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pohon tersebut. Sedangkan kegunaannya
yaitu dapat memberikan informasi pertumbuhan suatu pohon sehingga dapat diketahui
potensinya.
2Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A
BAB II
METODE PRAKTIKUM
A. Tempat dan Waktu Praktikum
Praktikum ini dilakukan di wilayah kampus Tamalanrea Universitas Hasanuddin
Makassar, yaitu berada di samping Mesjid Kampus Universitas Hasanuddin, tepatnya
belokan pertama setelah melewati pintu 1. Pengukuran dan pengamatan ini dilaksanakan
pada hari Senin 25 Februari 2013 pukul 15.00 WITA – selesai.
B. Alat dan bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan ini adalah sebagai berikut :
1. Alat sederhana dengan sistem kerja abney level digunakan untuk menghitung tinggi
total dan tinggi bebas cabang
2. Pita meter untuk digunakan untuk mengukur keliling batang pohon
3. Rol meter untuk menghitung jarak antar pohon A dan pohon B, serta jarak antar
pohon dengan pengamat pada saat melakukan pengukuran tinggi pohon.
4. Kamera digital, digunakan untuk mendokumentasikan praktikum yang dilaksanakan
5. Alat tulis-menulis digunakan untuk menuliskan data-data dan analisa yang diperoleh
selama pengamatan.
C. Prosedur Pengambilan Data
Pengambilan data di lapangan dibagi atas tiga bagian yaitu :
1. Pengukuran Diameter
Pengukuran diameter dilakukan dengan langkah awal mengukur keliling
pohon menggunakan pita meter. Setelah pengukuran keliling dilakukan maka nilai
disbtitusikan kedalam rumus;
K=dπ → d= K
π
Dimana; K = Keliling
d = Diameter
π = 3,14
2. Pengukuran Tinggi
Pengukuran tinggi pohon dilakukan dengan menggunakan alat sederhana
dengan sistem kerja abney level. Adapun langkah-langkah pengerjaannya adalah
menentukan jarak yang diinginkan pada Abney level (jarak antara pohon dengan
pengamat), kemudian dilanjutkan dengan menetukan posisi pengamat dengan pohon
3Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A
berupa pengukuran jarak di lokasi antar pohon dengan pengamat sesuai dengan jarak
yang terdapat pada abney level.
Nilai sudut yang diperoleh dari pengukuran tinggi dengan menggunakan alat
sederhana dengan sistem kerja abney level ini, akan digunakan untuk menghitung
tinggi bebas cabang dan tinggi total pohon. Adapun rumus yang digunakan yaitu
sebagai berikut :
Tinggi Bebas Cabang (TBC) dan Tinggi Total (Ttot)
TBC = tg α 1 x jarak pengamat + tinggi pengamat
Ttot = tg α 2 x jarak pengamat + tinggi pengamat
3. Pengukuran Jarak Tanam
Pengukuran jarak tanam ini dilakukan untuk mengetahui persaingan tumbuh
serta pengaruhnya terhadap percabangan pohon. Pengukuran jarak tanam dilakukan
antara pohon yang satu dengan pohon lainnya yang masuk dalam kawasan plot yang
telah ditentukan.
4Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil pengamatan pertumbuhan pohon yang dilakukan di lapangan yaitu sebagai
berikut :
Tabel 1. Data Hasil Pengamatan Pertumbuhan Pohon
No
Jenis Pohon
K KBC D DBCLBD
Sα 1 (°) α 2 (°) TBC Ttot
1 Mahoni A 83 7226.4
3 22.93 1.74 16 32 5.85 10.92
2 Mahoni B 98 5831.2
1 18.47 2.43 11 35 4.46 12.05
3 Mahoni C 89 6728.3
4 21.33 2.01 8 27 3.65 9.18
4 Mahoni D 77 6424.5
2 20.38 0.65 7 21 3.39 7.31
5 Mahoni E 74 6223.5
7 19.74 1.39 10 22 4.19 7.61
6 Mahoni F 57 4218.1
5 13.38 0.82 9 18 3.92 6.425
7 Mahoni G 89 7228.3
4 22.93 2.01 5 21 2.85 7.31
8 Mahoni H 98 8331.2
1 26.43 2.43 7 21 3.39 7.31
9 Mahoni I 87 7327.7
1 23.25 1.91 12 31 4.77 10.57
10 Mahoni J 148 13247.1
3 42.04 5.55 11 27 4.46 9.18
11 Mahoni K 118 9837.5
8 31.21 3.53 12 25 4.74 8.54
12 Mahoni L 102 8832.4
8 28.02 2.63 13 34 5.02 11.67
13 Mahoni M 46 3214.6
5 10.19 0.53 4 21 2.58 7.31
14 Mahoni N 57 4318.1
5 13.69 0.82 7 29 3.39 9.86
15 Mahoni O 59 4518.7
9 14.33 0.88 5 24 2.85 8.2216 Mahoni P 168 152 53.5 48.41 7.15 11 33 4.46 11.28
17 Mahoni Q 51 4316.2
4 13.69 0.66 5 13 3.65 6.14
18 Mahoni R 75 6323.8
8 20.06 1.42 12 26 3.92 7.01
19 Mahoni S 64 6120.3
8 19.43 1.03 8 24 3.65 8.22
20 Mahoni T 77 6324.5
2 20.06 1.5 10 25 4.19 8.54
Rata-Rata85.9
70.6527.3
422.5 2.05 9.15 25.45 3.97 8.73
5Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A
Keterangan :Jarak Pengamat : 15 meterTinggi Pengamat : 1.55 meterK : Keliling (cm)D : Diameter (cm)DBC : Diameter Bebas Cabang (cm)LBDS : mα 1 (°) : Sudut TBCα 2 (°) : Sudut TtotTBC : Tinggi Bebas Cabang (m)Ttot : Tinggi total (m)
Tabel 2. Data Hasil Pengukuran Rata–Rata Daun Mahoni
NoKode Daun
MahoniPanjang
(cm)Lebar Daun (cm) Tebal (cm)
LP LT LU TP TT TU1 Mahoni A 14.93 2.08 4.49 0.4 0.15 0.16 0.112 Mahoni B 12.26 3.41 4.59 2.48 0.17 0.18 0.133 Mahoni C 17.67 2.76 5.65 1.63 0.21 0.24 0.134 Mahoni D 12.43 2.70 4.76 1.55 0.18 0.20 0.135 Mahoni E 18.14 3.49 7.87 2.59 0.24 0.37 0.196 Mahoni F 15.24 2.79 5.87 2.14 0.20 0.26 0.137 Mahoni G 14.27 2.56 5.37 1.61 0.19 0.24 0.158 Mahoni H 15.75 2.27 5.75 0.73 0.18 0.26 0.169 Mahoni I 16.80 2.67 5.66 0.56 0.18 1.47 0.1510 Mahoni J 13.47 2.80 4.83 2.31 0.18 0.23 0.1511 Mahoni K 16.30 3.33 5.77 2.77 0.16 0.24 0.1312 Mahoni L 12.98 2.01 4.30 0.40 0.18 0.25 0.1413 Mahoni M 12.13 1.71 4.39 0.69 0.18 0.24 0.1614 Mahoni N 13.87 2.79 4.91 2.20 0.16 0.24 0.1415 Mahoni O 15.67 2.89 4.94 2.07 0.16 0.22 0.1516 Mahoni P 14.06 2.11 4.68 1.94 0.17 0.23 0.1417 Mahoni Q 13.21 2.36 4.67 1.97 0.18 0.24 0.1418 Mahoni R 12.46 2.66 4.43 1.99 0.16 0.22 0.1419 Mahoni S 15.46 2.75 4.93 2.15 0.16 0.22 0.1520 Mahoni T 13.77 2.59 4.33 1.89 0.17 0.23 0.14
Keterangan :
LP : Lebar PangkalLT : Lebar TengahLU : Lebar UjungTP : Tebal PangkalTT : Tebal TengahTU : Tebal Ujung
6Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A
B. Pembahasan
Pembahasan mengenai praktikum lapangan pertumbuhan pohon yang telah dilakukan
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Habitus Pohon
Pada hasil pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa dalam plot
yang telah ditentukan yaitu berukuran 50 x 50 meter, terdapat sekitar 20 pohon
mahoni yang memiliki batang yang agak bulat dengan tinggi total rata – rata 8.73
meter, tinggi bebas cabang rata – rata 3.97 meter dan rata-rata diameternya 27.34 cm.
Tegakan mahoni yang diamati memiliki jarak tanam ± 5 meter antara pohon
yang satu dengan yang lainnya, sehingga memungkinkan pohon mendapatkan cahaya
penuh yang berperan dalam proses fotosintesis. Dimana proses fotosintesis ini
berjalan baik, sehingga berakibat hasil fotosintesis yang dihasilkan cukup banyak
untuk mendapatkan sari – sari makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan pohon.
Tegakan Mahoni di samping Mesjid Kampus Universitas Hasanuddin
termasuk jenis pohon yang menyukai tempat yang cukup sinar matahari langsung
(tidak ternaungi). Tanaman ini termasuk jenis tanaman yang mampu bertahan hidup di
tanah gersang sekalipun. Walaupun tidak disirami selama berbulan-bulan, mahoni
masih mampu untuk bertahan hidup.
2. Tempat tumbuh
Pertumbuhan dan hasil tumbuhan bergantung pada ketersediaan hara dan air di
dalam tanah tempat tumbuhan tersebut tumbuh, dan pada pemeliharaan dalam kisaran
faktor-faktor lingkungan tertentu, seperti suhu, kelembaban dan cahaya. Sesuatu yang
mempengaruhi kesehatan tumbuhan berkemungkinan besar juga akan mempengaruhi
pertumbuhan dan produksinya, dan akan dapat menurunkan kegunaannya bagi
manusia.
Patogen tumbuhan, cuaca yang tidak menguntungkan, gulma dan serangga
hama adalah penyebab yang sangat umum dalam menurunkan pertumbuhan dan
produksi tumbuhan. Apabila tumbuhan diganggu oleh patogen atau oleh keadaan
lingkungan tertentu dan salah satu atau lebih dari fungsi tersebut terganggu sehingga
terjadi penyimpangan dari keadaan normal, maka tumbuhan menjadi sakit. Penyebab
utama penyakit baik berupa organisme hidup patogenik (parasit) maupun faktor
lingkungan fisik (fisiopath). Adapun mekanisme penyakit tersebut dihasilkan akan
sangat bervariasi yang tergantung pada agensia penyebabnya dan kadang-kadang juga
bervariasi dengan jenis tumbuhannya. Pada mulanya tumbuhan bereaksi terhadap
7Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A
agensia penyebab penyakit pada bagian terserang. Reaksi tersebut dapat berupa reaksi
biokimia alami, yang tidak dapat dilihat. Akan tetapi reaksinya dengan cepat
menyebar dan terjadinya perubahan-perubahan pada jaringan yang dengan sendirinya
menjelma menjadi makroskopik dan membentuk gejala penyakit.
3. Faktor Cahaya
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, tegakan pohon di tempat
pengamatan kami memperoleh cahaya penuh. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya
pelindung yang menghalangi tiap pohon pada tegakan tersebut untuk menerima
cahaya langsung dan jarak tiap pohon pada tegakan tersebut yang tidak terlalu
berdekatan sehingga persaingan antar pohon dalam tegakan tidak tinggi.
Cahaya mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya secara langsung
berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap pohon. Pengaruh cahaya secara langsung
dapat diamati dengan membandingkan pohon yang tumbuh dalam keadaan gelap dan
terang. Pada keadaan gelap, pertumbuhan pohon mengalami etiolasi yang ditandai
dengan pertumbuhan yang abnormal (lebih panjang), pucat, daun tidak berkembang,
dan batang tidak kukuh. Sebaliknya, dalam keadaan terang tumbuhan lebih pendek,
batang kukuh, daun berkembang sempurna dan berwarna hijau. Dalam fotosintesis,
cahaya berpengaruh langsung terhadap ketersediaan makanan. Tumbuhan yang tidak
terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil, sehingga daun menjadi pucat.
4. Fotosintesis
Sebagaimana diketahui bahwa proses fotosintesis pada tanaman sangat
dipengaruhi oleh seberapa banyak cahaya yang mampu di serap dan seberapa besar
kadar CO2 disekitarnya. Ketika tanaman menyerap banyak cahaya dan mendapat
senyawa CO2 yang sesuai, maka proses fotosintesis pun akan berjalan dengan baik.
Tegakan yang kami amati memperoleh cahaya yang baik serta kadar CO2
yang memadai, mengingat tegakan yang kami amati terletak di tempat terbuka di area
kampus yang bebas dilalui penduduk dan bebas menerima cahaya langsung. Sehingga
dapat dikatakan bahwa proses fotosintesis pada tiap pohon pun berjalan dengan baik.
Hal itu dibuktikan dengan baiknya keadaan pohon pada tegakan tersebut.
8Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A
5. Diameter dan Tinggi Tanaman
Pada tegakan tersebut, masing – masing pohon memiliki diameter dan tinggi
yang berbeda. Hal ini disebabkan adanya kompetisi antara pohon yang satu dengan
pohon yang lain, baik dalam persaingan dalam memperoleh unsur – unsur hara, air,
garam mineral, maupun dalam memperoleh cahaya matahari yang sangat berguna
dalam proses fotosintesis dalam pertumbuhan pohon. Pohon yang satu dengan yang
lain memiliki perbedaan diameter dan tinggi, dimana memiliki diameter batang
dengan rata-rata 27.34 cm dan tinggi total pohon rata – rata 8.73 meter. Hal ini
disebabkan oleh faktor tempat tumbuh yang merupakan faktor yang mempengaruhi
diameter dan tinggi pohon. Kerena tempat tumbuh mampu memberikan produktivitas
tanah untuk pertumbuhan.
Berdasarkan praktikum yang dilakukan di samping Mesjid Kampus
Universitas Hasanuddin dalam plot 50 x 50 meter, maka dapat diketahui bahwa
sebaran kelas diameter pohon mahoni yaitu antara 14 - 54 cm. Diameter yang
dominan pada tegakan mahoni yaitu 18 cm. Diameter yang terkecil pada tegakan
mahoni yaitu 14.65 cm dan diameter yang terbesar pada tegakan mahoni yaitu 53.5
cm.
Setiap tanaman atau jenis pohon mempunyai toleransi yang berlainan terhadap
cahaya matahari. Ada tanaman yang tumbuh baik ditempat terbuka sebaliknya ada
beberapa tanaman yang dapat tumbuh dengan baik pada tempat teduh/bernaungan.
Ada pula tanaman yang memerlukan intensitas cahaya yang berbeda sepanjang
periode hidupnya. Pada waktu masih muda memerlukan cahaya dengan intensitas
rendah dan menjelang sapihan mulai memerlukan cahaya dengan intensitas tinggi
(Soekotjo,1976 dalam Faridah, 1995).
Banyak spesies memerlukan naungan pada awal pertumbuhannya, walaupun
dengan bertambahnya umur naungan dapat dikurangi secara bertahap. Beberapa
spesies yang berbeda mungkin tidak memerlukan naungan dan yang lain mungkin
memerlukan naungan mulai awal pertumbuhannya. Pengaturan naungan sangat
penting untuk menghasilkan semai-semai yang berkualitas. Naungan berhubungan
erat dengan temperatur dan evaporasi. Oleh karena adanya naungan, evaporasi dari
semai dapat dikurangi. Beberapa spesies lain menunjukkan perilaku yang berbeda.
Beberapa spesies dapat hidup dengan mudah dalam intensitas cahaya yang tinggi
tetapi beberapa spesies tidak. (Suhardi et al, 1995).
9Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A
Marjenah (2001) yang mengadakan penelitian untuk jenis Shorea pauciflora
dan Shorea selanica mengemukakan, pertumbuhan tinggi dan diameter tanaman
dipengaruhi oleh cahaya; pertumbuhan tinggi lebih cepat pada tempat ternaung
daripada tempat terbuka. Sebaliknya, pertumbuhan diameter lebih cepat pada tempat
terbuka dari pada tempat ternaung sehingga tanaman yang ditanam pada tempat
terbuka cendrung pendek dan kekar. Sudut percabangan tanaman lebih besar di
tempat ternaung daripada di tempat terbuka.
6. Ketebalan dan Luas Daun
Jumlah daun tanaman lebih banyak di tempat ternaung daripada di tempat
terbuka. Daun mempunyai permukaan yang lebih besar di dalam naungan daripada di
tempat terbuka. Naungan memberikan efek yang nyata terhadap luas daun. Tanaman
yang ditanam ditempat terbuka mempunyai daun yang lebih tebal daripada di tempat
ternaung.
7. Transpirasi
Mayer dan Anderson (1952) dalam Simarangkir (2000) menyatakan bahwa
tanaman yang tumbuh dengan intensitas cahaya nol persen akan mengakibatkan
pengaruh yang berlawanan, yaitu suhu rendah, kelembaban tinggi, evaporasi dan
transportasi yang rendah. Tanaman cukup mengambil air, tetapi proses fotosintensis
tidak dapat berlangsung tanpa cahaya matahari. Sedangkan Soekotjo (1976)
berpendapat bahwa pengaruh cahaya terhadap pembesaran sel dan diferensiasi sel
berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi, ukuran daun serta batang. Pada umumnya
cahaya yang diperlukan oleh setiap jenis tanaman berbeda-beda.
8. Kerapatan
Pengaturan jarak tanam pada dasarnya adalah memberikan kemungkinan
tanaman untuk tumbuh dengan baik tanpa mengalami banyak persaingan dalam hal
pengambilan air, unsur hara dan cahaya matahari. Kerapatan tanaman sangat besar
pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman dan jika jarak tanam
melampaui batas optimum kerapatan tanaman hasil panen tidak akan meningkat
secara menguntungkan (Soeriatmadja, 1981).
Nitrogen memberikan pengaruh yang paling menyolok dan cepat
dibandingkan P dan K, terutama dalam merangsang pertumbuhan di atas tanah.
Hampir pada seluruh tanaman nitrogen merupakan pengatur dari penggunaan kalium,
fosfor dan penyusunan lainnya (Russell, 1949, Prianishnikov, 1950 dalam Soepardi.
1983).
10Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A
11Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan
pohon sangat dipengaruhi oleh tempat tumbuh atau faktor lingkungan seperti iklim, cahaya
dan kerapatan. Semakin besar tajuk suatu pohon, maka bentuk batangnya semakin kerucut,
lebih banyak percabangan, dan TBCnya rendah. Sedangkan semakin kecil tajuk suatu pohon,
maka bentuk batangnya semakin silindris, batang lebih lurus, dan TBCnya tinggi. Selain itu,
semakin lebar jarak tanam maka akan menghasilkan diameter batang yang lebih besar.
Begitupun sebaliknya, semakin rapat jarak tanam maka akan menghasilkan diameter batang
yang lebih kecil.
Berdasarkan praktikum yang dilakukan di samping Mesjid Kampus Universitas
Hasanuddin dalam plot 50 x 50 meter terdapat 20 pohon mahoni dengan diameter rata-rata
pohon mahoni di kawasan bagian samping Mesjid Kampus Universitas Hasanuddin yaitu
27.34 cm. Tinggi Total rata-rata = 8.73 meter. Tinggi Bebas Cabang rata-rata = 3.97 meter.
Tegakan Mahoni di samping Mesjid Kampus Universitas Hasanuddin termasuk jenis
pohon yang menyukai tempat yang cukup sinar matahari langsung (tidak ternaungi).
Tanaman ini termasuk jenis tanaman yang mampu bertahan hidup di tanah gersang sekalipun.
Walaupun tidak disirami selama berbulan-bulan, mahoni masih mampu untuk bertahan hidup.
12Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan. http://www.agrilands.net/read/full/agriwacana/tanaman /2010/11/ 14/ f a k
or-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan.html,
diakses pada hari Selasa tanggal 05 Maret 2013.
Anonim. 2010. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman. Diakses pada
http://www.silvikultur.com/2010/11/pengaruh-cahaya-terhadap-pertumbuhan-tanaman
diakses pada hari Selasa tanggal 05 Maret 2013.
Godam. 2008. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Dan Pertumbuhan
Tumbuhan/Tanaman - Teori Biologi.http://organisasi.org/faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-dan-pertumbuhan-tumbuhan-tanaman-teori-biologi, diakses pada hari
Selasa tanggal 05 Maret 2013.
Junaidi, Anwar. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman. Diakses
pada http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.
html, diakses pada hari Selasa tanggal 05 Maret 2013.
Nasution, A Sanusi. 2009. Hubungan Faktor Iklim dengan Pertumbuhan dan
Produksi Tanaman. http://sanoesi.wordpress.com/2009/01/29/hubungan-faktor-iklim-
dengan-pertumbuhan-dan-produksi-tanaman, diakses pada hari Selasa tanggal 05
Maret 2013.
13Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A
Lampiran Laporan Praktikum Pertumbuhan Pohon dan Kualitas Kayu
Tabel 3. Data Hasil Pengukuran Daun Mahoni
PohonKode Daun
Mahoni
Panjang (cm)
Lebar Daun (cm) Tebal (cm)
LP LT LU TP TT TU
Mah
oni A
A 1 9.9 2.1 4.9 0.3 0.13 0.18 0.11A 2 10.5 2.2 4.5 0.4 0.3 0.19 0.12A 3 10 1.5 3.8 0.3 0.1 0.13 0.0.8A 4 17 1.8 4.9 0.4 0.12 0.17 0.12A 5 18.3 2.1 4.5 0.4 0.14 0.12 0.11A 6 18 0.8 4.1 0.5 0.12 0.13 0.09A 7 13.3 1.9 4.3 0.4 0.12 0.16 0.11A 8 17.5 2.4 5 0.4 0.15 0.16 0.12A 9 18.3 2.1 4.8 0.3 0.12 0.18 0.13A 10 17.5 1.7 5.1 0.5 0.14 0.15 0.11A 11 10 2.2 5 0.5 0.18 0.15 0.1A 12 13 2.3 4.9 0.4 0.17 0.21 0.1A 13 16.2 2 5.3 0.4 0.16 0.21 0.12A 14 18 2 4.9 0.4 0.12 0.15 0.1A 15 16.5 4.1 1.3 0.4 0.14 0.13 0.09
Mah
oni B
B 1 6.8 2.8 3.6 2.4 0.07 0.17 0.12B 2 9.8 3 4.4 1 0.18 0.16 0.14B 3 11.7 2.6 5 1.8 0.2 0.18 0.14B 4 13.3 3.4 5.1 2.8 0.21 0.24 0.17B 5 13.6 4.2 4.8 3 0.17 0.15 0.14B 6 13.4 3.6 4.8 2.3 0.17 0.18 0.19B 7 12.6 4.1 4.5 2 0.11 0.12 0.08B 8 13.9 3.8 4.8 3 0.29 0.2 0.11B 9 15.1 3.8 4.9 3 0.19 0.18 0.12B 10 13.8 3.3 4.6 3.3 0.12 0.17 0.13B 11 13.2 3.6 3.7 2.6 0.19 0.21 0.15B 12 10.2 4.1 4 2.2 0.19 0.18 0.09B 13 11.4 3.3 4.9 2.5 0.12 0.19 0.11 B 14 12.7 3.8 4.9 2.9 0.13 0.22 0.11B 15 13.2 2.4 4.7 3.4 0.2 0.12 0.19B 16 11.5 2.7 4.8 1.5 0.2 0.19 0.13
Mah
oni C
C 1 12.2 3.9 6.7 1.3 0.19 0.22 0.11C 2 16.2 3.3 6.8 1.3 0.25 0.24 0.1C 3 18.7 2.5 5.8 0.8 0.2 0.24 0.14C 4 21.8 2.3 6.3 1.1 0.22 0.28 0.19C 5 21.7 1.9 5.8 1.8 0.27 0.26 0.21C 6 13 3.1 4.9 1.3 0.2 0.17 0.12C 7 19.5 2.9 6.4 2.4 0.26 0.32 0.16C 8 21.1 2.6 5.9 1.2 0.17 0.26 0.22 C 9 22.4 2.2 5.4 1.9 0.18 0.29 0.22C 10 11.6 2.1 5 1.1 0.16 0.19 0.1C 11 15.8 2.3 4.9 1.8 0.19 0.23 0.05C 12 20 3.9 5.2 2.2 0.26 0.22 0.05C 13 21.8 2.4 5.1 2.1 0.24 0.3 0.08C 14 19.1 3.3 5.2 1.8 0.22 0.27 0.11C 15 10.4 2.7 5.3 2.3 0.14 0.18 0.11
Mah
oni D
D 1 11.7 3.1 4.3 1.6 0.17 0.18 0.15D 2 12.4 2.8 4.9 1.8 0.22 0.14 0.11D 3 14.2 3.6 5 1.6 0.21 0.22 0.12D 4 14.9 2.6 4.9 2.1 0.23 0.19 0.16D 5 14.1 2.7 4.3 2 0.2 0.21 0.16D 6 12.8 2.3 3.8 1.3 0.14 0.18 0.12D 7 9.6 3.2 5.1 1.5 0.22 0.2 0.09D 8 10.5 3 5.7 1.1 0.15 0.24 0.12D 9 12.5 3.2 5.9 1.8 0.25 0.29 0.14D 10 16.4 2.8 5.6 1.6 0.25 0.24 0.14 D 11 8.5 2.7 3.9 1.2 0.09 0.13 0.1
14Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A
D 12 10.9 2.3 4.3 1.2 0.16 0.19 0.13D 13 12.8 2.5 4.6 1.5 0.14 0.17 0.12D 14 13 1.7 4.7 1.6 0.19 0.18 0.11D 15 12.2 2 4.4 1.4 0.15 0.19 0.15
Mah
oni E
E 1 10.3 3.8 6.3 2.2 0.17 0.2 0.16E 2 14.3 3.7 7.4 1.2 0.2 0.31 0.16E 3 18.4 2.6 7.7 2 0.2 0.34 0.23E 4 21.2 4.3 7.3 3.8 0.24 0.42 0.23E 5 21.4 4.2 7.1 3.3 0.26 0.34 0.18E 6 19.6 3.3 6.8 2.5 0.2 0.4 0.22E 7 12.4 3.5 6.6 2.7 0.22 0.33 0.25E 8 14.8 3.8 7.8 3.7 0.23 0.37 0.17E 9 18.8 4.2 8.3 2.1 0.25 0.49 0.18E 10 21.4 3.1 8.5 2 0.29 0.44 0.2E 11 12.5 3.4 8 2.7 0.11 0.33 0.14E 12 18 3.2 9.6 3.2 0.3 0.44 0.15E 13 22 3.5 9.8 2.6 0.34 0.41 0.2E 14 23.6 2.9 9.2 2.5 0.28 0.36 0.2E 15 23.4 2.8 7.6 2.3 0.3 0.4 0.18
Mah
oni F
F 1 12.6 3.4 7 2.8 0.25 0.24 0.13F 2 15.4 3.2 7.3 2.3 0.17 0.35 0.12F 3 16.4 3 7 2.5 0.25 0.31 0.15F 4 17.6 3.3 6.7 2.2 0.22 0.31 0.1F 5 19.9 2.5 6 2.1 0.23 0.32 0.16F 6 19.2 4.2 6.4 3.2 0.25 0.31 0.12F 7 16.2 2 5.3 2.1 0.13 0.27 0.13F 8 10.8 2.3 4.1 1.1 0.12 0.14 0.11F 9 13.4 3 4.6 1.9 0.19 0.16 0.11F 10 13.4 2.6 5.7 2 0.25 0.29 0.15F 11 11 2.4 5.5 1.8 0.2 0.23 0.14F 12 13.2 2.8 5.3 1.8 0.2 0.19 0.13F 13 15.5 2.1 5.9 2.2 0.21 0.29 0.15F 14 16.4 3.2 5.6 2.3 0.18 0.26 0.14F 15 17.6 1.8 5.7 1.8 0.15 0.25 0.15
Mah
oni G
G 1 9.1 2 4.1 1.3 0.18 0.21 0.14G 2 11.6 3.1 5.5 1.8 0.2 0.23 0.14G 3 15.2 3.3 6.1 1.7 0.2 0.26 0.16G 4 15.3 2.8 5.4 1.2 0.19 0.27 0.17G 5 15.2 2 5.4 1.7 0.18 0.23 0.17G 6 10.1 3 5.6 1.6 0.18 0.2 0.14G 7 13.8 2.1 5.6 1.7 0.18 0.22 0.14G 8 17.1 2.3 5.8 2 0.18 0.26 0.17G 9 18.9 2.2 5.4 1.3 0.2 0.27 0.15
G 10 17.5 2.2 4.4 1.3 0.16 0.24 0.14G 11 10.6 3.1 5 1.8 0.21 0.22 0.14G 12 12.8 2.4 5.8 1.3 0.19 0.22 0.15G 13 15.3 2.3 5.6 1.6 0.19 0.24 0.16G 14 15.5 2.6 5.6 1.8 0.18 0.25 0.17G 15 16 3 5.3 2 0.21 0.24 0.16
Mah
oni H
H 1 10.5 1.5 4.2 0.4 0.18 0.22 0.14H 2 16.2 1.2 5 0.5 0.18 0.28 0.18H 3 16 1.5 4.5 0.5 0.16 0.25 0.16H 4 15.5 1.5 4.3 0.5 0.16 0.23 0.17H 5 12 3.7 6.5 0.5 0.17 0.22 0.14H 6 16.2 3 8 0.7 0.23 0.31 0.12H 7 15.3 3.2 7.5 0.8 0.2 0.27 0.24H 8 20.5 2 6.7 2 0.12 0.26 0.2H 9 21 2 7 1 0.21 0.34 0.18H 10 22 3 8 0.5 0.24 0.31 0.18H 11 13 2 5 0.5 0.16 0.24 0.13H 12 15 2 4.5 0.5 0.13 0.22 0.17H 13 17 1.5 5 0.5 0.19 0.29 0.16H 14 15 2 4 1 0.17 0.24 0.16H 15 11 4 6 1 0.17 0.26 0.15
15Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A
Mah
oni I
I 1 10.5 3 5.5 0.4 0.15 0.18 0.15I 2 16 3.7 6.5 0.6 0.2 0.22 0.13I 3 20 3.7 6.6 0.5 0.23 0.27 0.15I 4 22 1.6 6.5 0.5 0.27 0.26 0.19I 5 22 1.5 6 0.8 0.16 0.26 0.18I 6 10.5 2 4.3 0.5 0.15 19 0.12I 7 13.5 3 4.5 0.5 0.15 0.14 0.11I 8 16 2.5 5 0.5 0.15 0.19 0.13I 9 15.5 2.5 4.5 0.7 0.15 0.18 0.12I 10 18 2.5 5 1 0.14 0.18 0.14I 11 12 4 6 0.5 0.18 0.2 0.11I 12 15 3 6 0.5 0.21 0.21 0.14I 13 19 3 6.3 0.5 0.17 0.31 0.16I 14 21.5 2 6.2 0.5 0.16 0.26 0.17I 15 20.5 2 6 0.4 0.18 0.27 0.21
Mah
oni J
J 1 7.7 2.3 3.1 1.2 0.14 0.14 0.11J 2 10.4 2.1 4.1 1.5 0.17 0.18 0.13J 3 13.2 3.1 4.5 2.3 0.17 0.21 0.14J 4 15.6 2.8 4.3 2.1 0.17 0.23 0.17J 5 16.3 3.1 4.6 2.1 0.16 0.22 0.19J 6 8 3.6 5.3 2.5 0.17 0.21 0.14J 7 13 3.3 6 2.9 0.17 0.24 0.16J 8 16 3.4 6 2.8 0.25 0.27 0.1J 9 19.7 3 5.8 2.9 0.18 0.28 0.18J 10 16.9 2.7 5.8 3.7 0.18 0.26 0.17J 11 9.2 2 4.4 1.8 0.18 0.19 0.14J 12 12.1 3.3 4.8 2.2 0.18 0.23 0.17J 13 13.8 2.4 5 2.3 0.16 0.24 0.16J 14 14.9 2.7 4.5 2 0.19 0.23 0.18J 15 15.2 2.2 4.2 2.3 0.17 0.27 0.16
Mah
oni K
K 1 10.5 4.2 6.2 3 0.16 0.21 0.13K 2 14.9 3.4 6.2 2.6 0.19 0.26 0.15K 3 17 2.7 5.5 2.5 0.16 0.23 0.14K 4 17.2 3 5.2 3.2 0.18 0.23 0.13K 5 17.4 2.6 5 2.7 0.16 0.2 0.14K 6 15.8 3.6 7 3.5 0.18 0.28 0.15K 7 17.6 3.4 5.7 3.8 0.16 0.31 0.16K 8 19.1 3.6 6.1 2.8 0.16 0.24 0.14K 9 19.5 3.6 6.3 2.9 0.15 0.29 0.14 K10 17.9 3.1 5.5 2.5 0.13 0.21 0.12K 11 9.9 3.2 5.2 2.4 0.13 0.31 0.12K 12 18.9 4 5.9 2.3 0.17 0.22 0.12K 13 18.8 2.9 5.5 2.8 0.15 0.2 0.13K 14 18.3 2.6 5.1 2 0.15 0.18 0.13 K 15 11.7 4 6.2 2.6 0.16 0.23 0.13
Mah
oni L
L 1 10.5 2 4 0.3 0.23 0.4 0.14L 2 13.5 3 5 0.3 0.15 0.17 0.11L 3 11 1.5 4 0.3 0.18 0.18 0.14L 4 16.5 2 5 0.4 0.17 0.25 0.12L 5 16 1.5 4.5 0.4 0.22 0.3 0.14L 6 19 3 5 0.5 0.16 0.27 0.15L 7 19 2 5 0.5 0.17 0.2 0.14L 8 17.5 1.5 4.5 0.4 0.18 0.27 0.17L 9 18 1 4.5 0.5 0.17 0.23 0.14L 10 7 2 3.5 0.4 0.15 0.21 0.13L 11 7 1.7 2.8 0.2 0.18 0.25 0.13L 12 8.2 1.5 4.5 0.6 0.2 0.38 0.13L 13 8.5 2.8 3.4 0.4 0.2 0.24 0.21L 14 12 3 4.4 0.4 0.2 0.23 0.17L 15 11 2.5 4.4 0.4 0.21 0.2 0.11
Mah
oni M
M 1 13.3 2 4.2 0.4 0.18 0.23 0.17M 2 13 2 4.4 0.5 0.19 0.24 0.17M 3 12.5 1.5 4.1 0.5 0.17 0.22 0.16M 4 12 1.5 4.1 0.5 0.16 0.22 0.14
16Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A
M 5 6 2.2 3.9 0.5 0.15 0.18 0.16M 6 7 2 5 0.6 0.18 0.24 0.14M 7 9.2 2 4 0.5 0.15 0.18 0.12M 8 10 2 5.2 1 0.18 0.32 0.15M 9 13.5 2 5 1 0.32 0.34 0.21M 10 12.5 2.5 4.5 0.5 0.1 0.21 0.11M 11 14 1.5 4 1 0.14 0.22 0.14M 12 15 1 4.5 1 0.19 0.23 0.17M 13 15.3 1 4.5 0.5 0.2 0.24 0.13M 14 15.5 1 4.4 1 0.2 0.3 0.22M 15 13.2 1.4 4 0.8 0.19 0.28 0.18
Mah
oni N
N 1 16.2 2.6 4.5 2 0.12 0.18 0.14N 2 15 2.3 4.5 1.9 0.16 0.22 0.12N 3 8.7 2.8 4.6 2.1 0.18 0.21 0.13N 4 7.6 2.6 3.9 1.4 0.17 0.24 0.16N 5 11.2 3 5.2 2.4 0.2 0.32 0.18N 6 10.1 2.4 4.5 2.6 0.19 0.24 0.15N 7 16.7 3.1 4.6 2.4 0.18 0.24 0.13N 8 12.7 3.1 4.9 3 0.19 0.27 0.14N 9 15.7 3.3 5.7 2.2 0.17 0.32 0.16N 10 18.5 2.4 5.3 2 0.15 0.2 0.14N 11 18 2.6 5.8 2.4 0.16 0.27 0.14N 12 14 3.3 5.1 2.3 0.17 0.21 0.14N 13 14.7 2.2 5 1.9 0.15 0.2 0.13N 14 13.4 3.2 5 2.4 0.16 0.21 0.14N 15 15.5 2.9 5.1 2 0.12 0.22 0.15
Mah
oni O
O 1 8.9 3 4.1 1.9 0.1 0.15 0.27O 2 11.8 2.6 4.6 1.8 0.14 0.17 0.12O 3 12.9 2.4 4.6 2.3 0.12 0.22 0.12O 4 14.9 3.1 5.5 2.4 0.17 0.24 0.14O 5 15.7 2.4 4.4 2 0.15 0.18 0.11O 6 16.3 2.3 5.5 2.2 0.15 0.19 0.12O 7 16.4 3 4.4 1.6 0.18 0.23 0.12O 8 19.5 2.9 5 1.8 0.15 0.24 0.18O 9 17.3 2.1 4.5 2.3 0.22 0.34 0.14O 10 18.7 2 4.3 2.1 0.14 0.22 0.15O 11 12.8 2.3 3.6 1.6 0.14 0.18 0.15O 12 15.8 3.8 6 2.5 0.22 0.26 0.15O 13 14.7 4.4 5.9 2.2 0.18 0.24 0.17O 14 18.5 3.5 5.6 2 0.17 0.26 0.11O 15 20.9 3.5 6.1 2.3 0.24 0.26 0.21
Mah
oni P
P 1 15.9 2.4 4.8 2 0.16 0.21 0.13P 2 13.6 2.7 4.8 1.5 0.16 0.2 0.16P 3 17.5 2.5 4.8 2 0.24 0.32 0.15P 4 18 2.6 4.9 1.7 0.19 0.22 0.13P 5 9.5 2.5 4.8 1.8 0.15 0.2 0.13P 6 12.5 1.5 4.6 1.6 0.12 0.2 0.13P 7 13.9 2.6 5.7 1.8 0.15 0.24 0.12P 8 16.9 3.4 5.8 2 0.15 0.25 0.16P 9 19 2 5.2 1.7 0.13 0.24 0.14P 10 10.8 1.6 3.7 1.8 0.18 0.26 0.15P 11 10.5 1.8 4.2 2.5 0.18 0.23 0.12P 12 17.6 1.9 4.6 2.2 0.14 0.2 0.15P 13 12.4 1.5 4.1 2.3 0.18 0.21 0.19P 14 10.8 1.6 4.4 2.1 0.25 0.28 0.12P 15 12 1 3.8 2.1 0.14 0.18 0.12
Mah
oni Q
Q 1 8 2.2 4.6 2.6 0.17 0.2 0.12Q 2 11.4 2.3 4.9 2 0.17 0.25 0.11Q 3 16.6 2.5 5.7 1.9 0.19 0.23 0.13Q 4 16.4 2 4.9 2.5 0.18 0.25 0.15Q 5 7.1 2.4 4.4 2.1 0.17 0.18 0.15Q 6 10.6 2.8 3.9 1.8 0.17 0.22 0.13Q 7 8.4 1.8 3.8 1.5 0.16 0.19 0.14Q 8 12.4 2.9 4.8 1.7 0.18 0.25 0.13
17Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A
Q 9 11.8 2.3 3.7 1.6 0.15 0.22 0.14Q 10 15.6 2.3 5.1 2.3 0.26 0.35 0.13Q 11 12.4 2.3 4.5 2 0.18 0.24 0.14Q 12 17 2.6 5 2 0.21 0.25 0.17Q 13 13.4 2.3 4.6 1.9 0.16 0.2 0.17Q 14 18.7 2.3 5.2 2.1 0.2 0.26 0.16Q 15 18.3 2.4 4.9 1.6 0.19 0.27 0.14
Mah
oni R
R1 12 1.5 3.8 2.1 0.14 0.2 0.12R2 12.3 2.6 4.1 1.7 0.16 0.19 0.13R3 11.2 3.2 4.5 2 0.17 0.2 0.14R4 13.9 2.8 4.4 1.9 0.16 0.2 0.15R5 11.2 2.4 4 1.8 0.16 0.22 0.15R6 10.6 3.5 4.7 1.6 0.18 0.24 0.17R7 17.9 3.3 4.6 2.7 0.14 0.2 0.13R8 11.5 2 4 1.9 0.15 0.19 0.12R9 12 2.1 4.1 1.7 0.16 0.23 0.14R10 11 2.8 5.1 2.3 0.18 0.21 0.17R11 13.7 2.7 5.5 2 0.17 0.27 0.14R12 10.8 3.5 5 2.3 0.16 0.21 0.17R13 12 2.1 3.7 2 0.14 0.24 0.12R14 13.4 3.3 4.4 2 0.18 0.24 0.14R15 13.4 2.1 4.6 1.9 0.15 0.21 0.12
Mah
oni S
S 1 9 3.2 4.5 1.8 0.14 0.24 0.16 S 2 11.2 4.2 5.2 2.5 0.12 0.27 0.14 S 3 17.4 2.8 5.7 2.2 0.18 0.2 0.16 S 4 17.6 2.5 5 2.1 0.18 0.22 0.15 S 5 14.2 3.4 5.9 2.2 0.18 0.23 0.13 S 6 17 2.8 5.3 2.3 0.15 0.2 0.15 S 7 18.7 2.6 4.4 2 0.12 0.25 0.12 S 8 18.2 2.6 4.4 2.1 0.16 0.2 0.14 S 9 17.5 2 4.8 2.9 0.18 0.24 0.18 S 10 14.9 1.8 3.7 1.9 0.16 0.22 0.17 S 11 15.5 3 5.2 2.1 0.15 0.25 0.14 S 12 11.7 1.5 3.8 1.8 0.14 0.19 0.13 S 13 17.7 2.9 5.4 2.1 0.16 0.23 0.16 S 14 16.2 3.1 5.5 1.7 0.21 0.14 0.12 S 15 15.1 2.9 5.2 2.6 0.17 0.24 0.15
Mah
oni T
T 1 15 2.6 4.4 1.9 0.17 0.24 0.13 T 2 15.8 2.6 4 2.4 0.17 0.22 0.11 T 3 13.1 2.6 4.5 1.6 0.2 0.24 0.16 T 4 11.4 2 3.9 1.8 0.19 0.22 0.16 T 5 9 2.4 4.2 1.8 0.16 0.24 0.14 T 6 13.6 2.3 4 2 0.14 0.23 0.14 T 7 8.4 2.3 3.5 1.1 0.16 0.23 0.18 T 8 15 2.4 4 2 0.19 0.25 0.16 T 9 16 2.1 4 1.9 0.18 0.25 0.14 T 10 15 2.2 4.2 2 0.16 0.23 0.13 T 11 12.7 3.7 4.6 2.4 0.15 0.23 0.14 T 12 13.4 3.2 4.9 1.9 0.15 0.26 0.13 T 13 14.9 3 5 1.7 0.16 0.22 0.14 T 14 16.4 2.7 5 2 0.16 0.22 0.15 T 15 16.8 2.7 4.8 1.8 0.18 0.23 0.12
18Pertumbuhan Pohon KELOMPOK 6A