laporan perjalanan dinas - emonev-pslb3.info perjadin 14... · laporan perjalanan dinas nama :...
TRANSCRIPT
LAPORAN PERJALANAN DINAS
Nama : Harri Gunawan
NIP./Golongan : 19800625 200912 1 001
Jabatan : Staf Subdit Penanganan B3
Tanggal : 14 - 16 Mei 2018
Tujuan : Pengambilan sampel ore untuk pengujian karakteristik ore guna
persiapan pembangunan sarana pengolahan emas non merkuri
Kendaraan : Kendaraan Umum
Pengikut : Aditya Febrian Masri
Keperluan : 1. Pertemuan dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
Kabupaten Luwu, Kabag Hukum Kabupaten Luwu, Kepala
Desa Kadundung, dan perwakilan penambang
2. Survei lokasi dan pengambilan sampel ore
Pembahasan:
a) Pada tanggal 14 Mei 2018, tim KLHK dan tim ahli geologi melakukan koordinasi
ke DLH Kabupaten Luwu. Tim bertemu dengan Kepala DLH Kabupaten Luwu
beserta staf, Kepala Desa Kadundung, dan masyarakat penambang.
- Tim menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pembangunan Fasilitas Pengolahan Emas Non Merkuri di Kabupaten
Luwu merupakan Program Prioritas Nasional untuk Penghapusan Merkuri
pada kegiatan Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) sesuai dengan 7
Instruksi Presiden.
2. Kegiatan uji karakteristik ore merupakan kegiatan awal dalam kegiatan
Pembangunan Fasilitas Pengolahan Emas Non Merkuri di Kabupaten
Luwu yang akan dilaksanakan oleh Tim Ahli Geologi dan pendampingan
dari KLHK dari tanggal 14 hingga 16 Mei 2018.
3. KLHK telah membangun Fasilitas Pengolahan Emas Non Merkuri di Desa
Lebaksitu Kabupaten Lebak. Selanjutnya, proses administrasi yang
dilakukan untuk pembangunan Fasilitas Pengolahan Emas Non Merkuri di
Kabupaten Kabupaten Luwu akan serupa dengan Pembangunan Fasilitas
di Kabupaten Lebak. Akan tetapi, untuk penentuan teknologi, akan
menyesuaikan dengan pengujian karakterisasi bijih di lokasi Kabupaten
Kabupaten Luwu.
4. Secara bertahap kegiatan kemudian akan dilanjutkan dengan kegiatan
penyusunan FS DED pembangunan fasilitas pada bulan Juni/Juli, lelang
pembangunan fasilitas pada bulan Agustus, dan Pembangunan fasilitas
pada bulan September – Desember 2018.
5. Setelah pembangunan, KLHK akan menghibahkan fasilitas tersebut ke
Pemerintah Daerah dan untuk selanjutnya, Pemerintah Daerah dapat
berkelanjutan membangun koperasi / Bumdes untuk mengelola fasilitas
tersebut.
6. Selanjutnya, akan dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU)
antara Dirjen PSLB3 dan Bupati Luwu serta Perjanjian Kerja Sama (PKS)
antara Direktur Pengelolaan B3 dan Kepala DLH Kabupaten Luwu yang
dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 21 Mei 2018.
- Kepala DLH Kabupaten Luwu menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Harapannya pembangunan fasilitas pengolahan emas non merkuri dapat
berjalan dengan lancar, serta untuk pengelolaan limbah pada fasilitas ini
dapat tertangani dengan baik.
2. Dengan adanya bantuan fasilitas ini masyarakat dapat menciptakan
lapangan kerja baru dan menambang dengan ramah lingkungan.
- Kepala Desa Kadundung menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Informasi dari penambang bahwa pengolahan emas di Desa Kadundung
menggunakan merkuri. Akan tetapi, sangat sulit menggali informasi dari
penambang terkait penggunaan merkuri dikarenakan adanya penindakan
aparat hukum dan teguran tertulis dari DLH Kabupaten Luwu.
2. Jumlah penambang di Desa Kadundung kurang lebih 100 penambang
yang terdiri dari 40 penambang lokal dan 60 penambang berasal dari luar
Desa Kadundung.
Tim KLHK melakukan koordinasi
dengan DLH Kabupaten Luwu
Tim KLHK melakukan koordinasi
dengan Kepala Desa Kadundung
b) Pemerintah Kabupaten Luwu telah bersedia melakukan penandatanganan Nota
Kesepahaman (MoU) antara Dirjen PSLB3 dan Bupati Luwu serta Perjanjian
Kerja Sama (PKS) antara Direktur Pengelolaan B3 dan Kepala DLH Kabupaten
Luwu yang dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 21 Mei 2018. Draft MoU telah di
paraf oleh Kabag Hukum Kabupaten Luwu dan Draft PKS telah di paraf oleh
Kepala DLH Kabupaten Luwu.
MoU PKS
Draft MoU telah di paraf oleh Kabag
Hukum Kabupaten Luwu
Draft PKS telah di paraf oleh Kepala
DLH Kabupaten Luwu
c) Setelah pertemuan, tim ditunjukkan lokasi penempatan teknologi pengolahan
emas non merkuri yaitu opsi 1 (satu) Desa Kadundung dan opsi 2 (dua) Desa
Kadundung
1. Opsi 1 (satu) Desa Kadundung
Lokasi berada di titik koordinat 03°21'58.6"S; 120°11'23"E. Lokasi berada di
Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) dan lokasi terletak di samping jalan
desa. Kondisi jalan dari lokasi ke WPR berupa jalan aspal, makadam, dan
jalan setapak. Di samping lokasi terdapat sumber air yang berasal dari aliran
sungai. Lebar permukaan sungai ± 7 m. Di samping lokasi tersedia sumber
energi listrik yang berasal dari PLN. Lokasi yang akan dibangun membutuhkan
biaya pra pembangunan lebih rendah dibandingkan dengan opsi 2 (dua)
dikarenakan kontur tanah yang hampir sejajar dengan jalan desa sehingga
memudahkan untuk mobilisasi.
Opsi 1 Rencana Lokasi penempatan
fasilitas pengolahan emas non
merkuri
Jalan masuk utama menuju lokasi
Titik hijau adalah rencana lokasi pembangunan fasilitas
2. Opsi 2 (dua) Desa Kadundung
Lokasi berada di titik koordinat 03°21'59.1012"S; 120°11'9.0996"E. Lokasi
berada di Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) dan lokasi terletak di
samping jalan desa. Kondisi jalan dari lokasi ke WPR berupa jalan aspal,
makadam, dan jalan setapak. Di samping lokasi terdapat sumber air yang
berasal dari aliran sungai. Lebar permukaan sungai ± 10 m. Di samping lokasi
tersedia sumber energi listrik yang berasal dari PLN. Lokasi yang akan
dibangun membutuhkan biaya pra pembangunan yang tinggi dikarenakan
terlalu dekat dengan badan sungai dan lokasi lebih rendah dari jalan desa
sehingga sulit untuk mobilisasi.
Opsi 2 Rencana Lokasi penempatan
fasilitas pengolahan emas non
merkuri
Jalan masuk utama menuju lokasi
Titik hijau adalah rencana lokasi pembangunan fasilitas
d) Tim melakukan pengambilan sampel ore sebanyak 6 sampel di 6 lokasi yang
berada di Desa Kadundung.
1. Lokasi sampel 1 (satu) Desa Kadundung
Lokasi berada di titik koordinat 03°22'4.4"S; 120°10'43.9"E dengan elevasi
yaitu 215,5 m. Lokasi berada di Sungai Kadundung dan termasuk ke dalam
wilayah pertambangan rakyat. Pengambilan sampel ore berada di dalam
sungai (sedimen).
Lokasi sampel 1 (satu) Desa Kadundung
2. Lokasi sampel 2 (dua) Desa Kadundung
Lokasi berada di titik koordinat 03°22'6.7"S; 120°10'42.5"E dengan elevasi
yaitu 245,1 m. Lokasi berada di Sungai Kadundung dan termasuk ke dalam
wilayah pertambangan rakyat. Pengambilan sampel ore berada di dalam
sungai (sedimen).
Lokasi sampel 2 (dua) Desa Kadundung
3. Lokasi sampel 3 (tiga) Desa Kadundung
Lokasi berada di titik koordinat 03°22'5.1"S; 120°10'41.4"E dengan elevasi
yaitu 220,6 m. Lokasi berada di Sungai Kadundung dan termasuk ke dalam
wilayah pertambangan rakyat. Pengambilan sampel ore berada di dalam
sungai (sedimen).
Lokasi sampel 3 (tiga) Desa Kadundung
4. Lokasi sampel 4 (empat) Desa Kadundung
Lokasi berada di titik koordinat 03°22'5.1"S; 120°10'40.6"E dengan elevasi
yaitu 220,8 m. Lokasi berada di Sungai Kadundung dan termasuk ke dalam
wilayah pertambangan rakyat. Pengambilan sampel ore berada di dalam
sungai (sedimen).
Lokasi sampel 4 (empat) Desa Kadundung
Pada tanggal 15 mei 2018, Tim melanjutkan pengambilan sampel ore sebanyak
2 sampel di 2 lokasi yang berada di Desa Kadundung.
5. Lokasi sampel 5 (lima) Desa Kadundung
Lokasi berada di titik koordinat 03°22'0.5"S; 120°11'19.1"E dengan elevasi
yaitu 205,1 m. Lokasi berada di Sungai Kadundung dan termasuk ke dalam
wilayah pertambangan rakyat. . Sampel ore yang diambil merupakan tai dari
hasil dulang bahan baku sedimen sungai.
Lokasi sampel 5 (lima) Desa Kadundung
6. Lokasi sampel 6 (enam) Desa Kadundung
Lokasi berada di titik koordinat 03°22'1.8"S; 120°11'11.6"E dengan elevasi
yaitu 211,8 m. Lokasi berada di Sungai Kadundung dan termasuk ke dalam
wilayah pertambangan rakyat. Sampel ore yang diambil merupakan tai dari
hasil dulang bahan baku sedimen sungai.
Lokasi sampel 6 (enam) Desa Kadundung
e) Informasi dari penambang bahwa metode yang digunakan dalam proses
pengolahan emas di Desa Kadundung adalah mendulang dan dompeng
Mendulang Hasil Emas dan tai mendulang
f) Hasil wawancara penambang mengenai penggunaan merkuri adalah :
1. Penggunaan merkuri dipakai setelah pemisahan tai dan emas menggunakan
alat dulang dan dompeng. Untuk mendapatkan emas kembali, tai dari kedua
proses tersebut ditambahkan merkuri.
2. Masyarakat tertutup untuk menginformasikan penggunaan merkuri
dipenambang dikarenakan adanya penindakan dari aparat hukum dan adanya
surat teguran tertulis dari DLH Kab. Luwu.
Saran dan Tindak Lanjut:
1. Konsultan akan melakukan pengujian laboratorium pada sampel ore yang telah
diambil sebanyak 6 (enam) sampel terdiri dari 3 (tiga) pengambilan sampel ore
berada di dalam sungai (sedimen) dan 2 (dua) sampel ore yang diambil merupakan
tai dari hasil dulang bahan baku sedimen sungai. Data hasil uji akan disampaikan
secepatnya kepada Direktorat Pengelolaan B3.
2. Dari hasil kegiatan survei lokasi Desa Kadundung Kabupaten Luwu, opsi 1 (satu)
dapat direkomendasikan menjadi salah satu lokasi pembangunan fasilitas
pengolahan emas non merkuri.
3. Pemerintah Kabupaten Luwu telah bersedia melakukan penandatanganan Nota
Kesepahaman (MoU) antara Dirjen PSLB3 dan Bupati Luwu serta Perjanjian Kerja
Sama (PKS) antara Direktur Pengelolaan B3 dan Kepala DLH Kabupaten Luwu
yang dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 21 Mei 2018.
Emas
Tai
4. Penggunaan merkuri dipakai setelah pemisahan tai dan emas menggunakan alat dulang dan dompeng. Untuk mendapatkan emas kembali, tai dari kedua proses tersebut ditambahkan merkuri.
5. Masyarakat tertutup untuk menginformasikan penggunaan merkuri dipenambang dikarenakan adanya penindakan dari aparat hukum dan adanya surat teguran tertulis dari DLH Kab. Luwu