laporan penyuluhan phbs

11
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) A. Latar Belakang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan masyarakat. Program PHBS merupakan upaya untuk mengubah perilaku masyarakat agar mendukung peningkatan derajat kesehatan. Derajat kesehatan masyarakat yang masih belum optimal pada hakikatnya dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan genetika.. Penelitian Djatmiko, 2008, menunjukkan masalah implementasi strategi promosi kesehatan adalah masih rendahnya tingkat kepedulian dan pengetahuan ibu rumah tangga tentang kesehatan, masih rendahnya tingkat pengetahuan dari petani dan buruh tani akan kesehatan, minimnya sarana dan prasarana kesehatan, masih rendahnya kreativitas dan inovasi dari petugas Puskesmas, kurangnya perhatian yang diwujudkan melalui kunjungan rutin ke rumah warga dan tidak adanya pengawasan atau monitoring dari petugas 1

Upload: septiharry

Post on 15-Jan-2016

413 views

Category:

Documents


36 download

DESCRIPTION

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

TRANSCRIPT

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)A. Latar Belakang

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan masyarakat. Program PHBS merupakan upaya untuk mengubah perilaku masyarakat agar mendukung peningkatan derajat kesehatan. Derajat kesehatan masyarakat yang masih belum optimal pada hakikatnya dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan genetika..

Penelitian Djatmiko, 2008, menunjukkan masalah implementasi strategi promosi kesehatan adalah masih rendahnya tingkat kepedulian dan pengetahuan ibu rumah tangga tentang kesehatan, masih rendahnya tingkat pengetahuan dari petani dan buruh tani akan kesehatan, minimnya sarana dan prasarana kesehatan, masih rendahnya kreativitas dan inovasi dari petugas Puskesmas, kurangnya perhatian yang diwujudkan melalui kunjungan rutin ke rumah warga dan tidak adanya pengawasan atau monitoring dari petugas Puskesmas setelah dilakukan penyuluhan atau masalah sosial.

Diperlukan pendekatan yang paripurna (komprehensif), lintas program dan lintas sektor, serta mobilisasi sumber daya yang luar biasa di semua tingkat administrasi pemerintahan, institusi pendidikan, sarana dan prasarana kesehatan, serta warga setempat.B. Definisi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)Perilaku sehat adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan masyarakat.PHBS di sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.PHBS merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun pada keluarga, artinya harus ada komunikasi antara kader dengan keluarga/masyarakat untuk memberikan informasi dan melakukan pendidikan kesehatan.

C. Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)Tujuan PHBS di sekolah untuk meningkatkan dukungan dan peran aktif peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah dalam mewujudkan lingkungan sehat.D. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Manfaat PHBS di sekolah:

a) Bagi Sekolah Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit. Meningkatnya semangat proses belajar-mengajar yang berdampak pada prestasi belajar peserta dididk. Citra sekolah sebagai institusi pendidkan semakin meningkat sehingga mampu menarik minat orang tua. Meningkatkan citra pemerintah di bidang pendidikan. Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain.b) Bagi Rumah Tangga Anggota keluarga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.

Anak tumbuh dengan sehat dan cerdas.

Pengeluaran biaya rumah tangga dapat difokuskan untuk pemenuhan gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga.c) Bagi Pemerintah Kabupaten/Kota Peningkatan presentase sekolah sehat menunjukkan kinerja dan citra pemerintah kabupaten/kota yang baik. Biaya yang tadinya dialokasikan untuk menanggulangi masalah-masalah kesehatan dapat dialihkan untuk pengembangan lingkungan sekolah yang sehat dan penyediaan sarana pelayanan kesehatan di lingkungan sekolah yang bermutu dan terjangkau. Kabupaten/kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pengembangan PHBS di sekolah.E. Pergerakan Pelaksanaan (Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS))

Di tatanan sekolah, pembinaan PHBS dilaksanakan secara terintegrasi dengan kegiatan pengembangan dan pembinaan sekolah sehat dan dokter cilik.

Pemberdayaan

Pemberdayaan di tatanan sekolah dilakukan terhadap peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah. Prosesnya diawali dengan pemberdayaan terhadap kelompok guru melalui pengorganisasian untuk membentuk atau merevitalisasi lingkungan sehat di sekolah. Pemberdayaan peserta didik dilaksanakan dalam berbagai kesempatan, Bina suasana

Bina suasana di tatanan sekolah dilakukan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah Bina suasana dapat dilakukan dengan pemanfaatan media seperti spanduk, poster, pembuatan dan pemeliharaan taman obat.

Advokasi

Advokasi dilakukan oleh fasilitator dari kecamatan/kabupaten/kota terhadap para kepala sekolah dan intitusi pendidikan, agar mereka berperanserta dalam kegiatan bina suasana. Advokasi juga dilakukan terhadap para orangtua peserta didik. Langkah-langkah advokasi :

1. Tentukan sasaran yang akan diadvokasi

2. Siapkan informasi data kesehatan yang menyangkut PHBS

3. Lakukan advokasi dengan cara yang menarik

4. Simpulkan dan sepakati hasil advokasi

5. Buat ringkasan eksekutif dan sebarluaskan kepada sasaran

F. Pemantauan dan Evaluasi

Keberhasilan pembinaan PHBS diukur dan dievaluasi melalui PHBS di tatanan sekolah. Pemantauan pembinaan PHBS di tatanan sekolah dilaksanakan dengan memanfaatkan kegiatan lomba antar sekolah yang berlangsung setiap tahun dan berjenjang. Panitia lomba antar sekolah diberi tugas tambahan untuk mengevaluasi pembinaan PHBS di sekolah. Di samping itu juga melalui pencatatan dan pelaporan PHBS dalam SIKNAS dari Kementerian Kesehatan dan data Profil Desa dari Kementerian Dalam Negeri. Namun demikian hasil akhir ini sangat dipengaruhi oleh hasil PHBS di tatanan lain.

Evaluasi dilakukan terhadap dampak pembinaan PHBS, yaitu yang berupa perubahan perilaku peserta didik, guru, dan masyarakat di lingkungan sekolah. Penilaian sekolah sehat digunakan 7 dari 10 indikator PHBS yang terdiri dari: 1) Cuci Tangan dengan Air Bersih dan Sabun Kapan Saja Harus Mencuci Tangan

Setiap tangan kotor ( setelah pegang uang, binatang, atau berkebun)

Setelah buang air besar

Sebelum makan dan sesudah makan

Manfaat Cuci Tangan

Membunuh kuman yang ada di tangan

Mencegah penularan penyakit seperti diare, disentri, kolera, tipus, cacingan, penyakit kulit, dan lain-lain.

7 Langkah Cuci Tangan yang Benar Berdasarkan WHO Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut.

Usap dan gosok kedua punggung tangan secara bergantian.

Gosok sela-sela jari hingga bersih.

Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan.

Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.

Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan.

Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalun keringkan memakai handuk atau tisu.

2) Mengkosumsi Jajanan yang BersihJajan bagi anak merupaka hal yang paling sering dilakukan, dan hal ini dapat membahayakan apabila jajanan yang mereka konsumsi tidak sehat.3) Buang Sampah pada TempatnyaBuang sampah pada tempatnya merupakan cara sederhana untuk menjaga kebersihan lingkungan.

4) Olahraga Teratur

Memelihara kesehatan fisik dan mental agar tetap sehat dan tidak mudah sakit, serta membantu memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan fisik di usia sekolah.

5) Menimbang Berat Badan dan Mengukur Tinggi Badan setiap 6 Bulan

Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan merupakan salah satu upaya untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak. 6) Menggunakan Toilet BersihToilet merupakan sanitasi dasar penting yang harus dimiliki setiap masyarakat. Pentingnya buang air di toilet yang bersih adalah untuk menghindari berbagai jenis penyakit yang timbul karena sanitasi yan buruk.

Penggunaan toilet yang bersih membutuhkan peran serta peserta didik, guru, dan petuga kebersihan agar tercipta toilet yang bersih, sehat, dan tidak menjadi tempat bersarangnya lalat dan serangga yang dapat menjadi penular penyakit diare, demam berdarah dengue, kolera, tipus, disentri, cacingan, infeksi saluran cerna, penyakit kulit, dan lain-lain.

7) Tidak Merokok di SekolahRokok mengandung kurang lebih 4.000 elemen-elemen, dan setidaknya 200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida. Oleh karena itu, kebiasaan merokok harus dihindarkan sejak dini mulai dari tingkat sekolah.

Peran serta guru sangat penting dalam menghindarkan kebiasaan merokok. Salah satu cara, guru yang merupakan perokok aktif tidak diperkenankan merokok di area sekolah sehingga guru tetap menjadi teladan bagi peserta didiknya. DAFTAR PUSTAKA1. Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta: 2011.

2. Depkese RI. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga. Bakti Husada. Pusat Promosi Kesehatan. akarta 2006.

3. Djatmiko, Febri. Upaya Peningkatan Strata Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tingkat Rumah Tangga Melalui Strategi Promosi Kesehatan (Studi Kasus Pengembangan Desa Siaga di Desa Jebed Selatan, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah). Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 2008.

4. Depkes RI. Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS. Pusat Promosi Kesehatan. Jakarta. 20076