laporan pengantar ilmu kependudukan

19
LAPORAN PENGANTAR ILMU KEPENDUDUKAN PERHITUNGAN KEPENDUDUKAN KELURAHAN KANDANG KECAMATAN KAMPUNG MELAYU KOTA BENGKULU DISUSUN OLEH : GRACEBY LIMBONG E1D013077 PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU BENGKULU 2014

Upload: gracebylimbong

Post on 19-Dec-2015

84 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

Laporan ini bertujuan melihat data para penduduk pada kelurahan setempat, dalam laporan ini membahas tentang demografi penduduk setempat dan piramida penduduk setempat

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pengantar Ilmu Kependudukan

LAPORAN PENGANTAR ILMU KEPENDUDUKAN

PERHITUNGAN KEPENDUDUKAN

KELURAHAN KANDANG

KECAMATAN KAMPUNG MELAYU

KOTA BENGKULU

DISUSUN OLEH :

GRACEBY LIMBONG

E1D013077

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

BENGKULU

2014

Page 2: Laporan Pengantar Ilmu Kependudukan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan kasih dan karunia-NYA, sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan ini dengan baik dan dapat dipertanggung

jawabkan.

Kepada Dosen pembimbing mata kuliah Pengantar Ilmu

Kependudukan, yang telah memberikan pelajaran dan bimbingan dalam

mata kuliah Pengantar Ilmu Kependudukan, saya mengucapkan terima

kasih. Demikian juga kepada rekan-rekan yang telah banyak membantu

hingga dapat diselesaikannya laporan ini, saya mengucapkan banyak

terima kasih.

Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah

Pengantar Ilmu Kependudukan. Penulis juga menyadari masih terdapat

banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini. Hal ini disebabkan

keterbatasan pengetahuan, data dan kemampuan yang penulis miliki. Dan

saya masih mengharapkan segala saran, kritik dan umpan balik guna

penyempurnaan laporan ini. Agar kesalahan tersebut tidak terjadi lagi

dimasa yang akan datang.Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca

pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Bengkulu, 29 Desember 2014

Penulis

Page 3: Laporan Pengantar Ilmu Kependudukan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Salah satu syarat untuk terbentuknya negara adalah adalah

penduduk. Secara luas penduduk dapat artikan sebagai populasi

manusia yang menempati area atau wilayah tertentu dalam kurun

waktu tertentu. Menurut BPS, pada tahun 2012 jumlah penduduk

Indonesia adalah 244.775.796 jiwa (situs resmi BPS, 2013). Hal

ini mengakibatkan

Indonesia menduduki posisi 4 negara terpadat di dunia setelah

Republik Rakyat Cina, Amerika Serikat, dan India. Menurut data

BPS, pada tahun 2010 jumlah penduduk di provinsi Bengkulu

sebanyak 1.715.518 jiwa dan secara khusus pada tahun 2012

jumlah penduduk di kelurahan Kandang kecamatan Kampung Melayu

di provinsi Bengkulu sebanyak 10.321 jiwa.

Jumlah penduduk dapat diketahui dengan banyak cara antara

lain: sensus penduduk, registrasi penduduk dan survei penduduk. Di

Indonesia sendiri sensus penduduk atau yang dikenal juga dengan

sebutan cacah jiwa dilakukan 10 tahun sekali. Selain untuk

mengetahui jumlah penduduk, sensus dapat juga untuk mengatahui

demografi penduduk seperti penyebaran dan perubahan penduduk

yang disebabkan oleh fertilitas, mortalitas dan migrasi. Lembaga

resmi yang mengurusi sensus penduduk di Indonesia adalah Badan

Pusat Statistik (BPS). Di Indonesia sensus penduduk pertama kali

dilaksanakan oleh Raffless pada tahun 1815 (tim penyusun,

2013).Dengan diketahuinya demografi penduduk maka dapat pula

diketahui gambar piramida penduduk. Di dalam menggambarkan

piramida penduduk sebaikanya memilahmilah jumlah penduduk

berdasarkan jenis kelamin dan usia.

Page 4: Laporan Pengantar Ilmu Kependudukan

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana demografi di kelurahan Kandang kecamatan Kampung

Melayu di provinsi Bengkulu ?

2. Bagaimana piramida penduduk di kelurahan Kandang ecamatan

Kampung Melayu di provinsi Bengkulu ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui demografi penduduk di kelurahan Kandang kecamatan

Kampung Melayu di provinsi Bengkulu

2. Mengetahui piramida penduduk di kelurahan Kandang kecamatan

Kampung Melayu di provinsi Bengkulu

Page 5: Laporan Pengantar Ilmu Kependudukan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Teori Malthus (Thomas Robert Malthus)

Orang yang pertama-tama mengemukakan teori mengenai

penduduk adalah Thomas Robert Malthus yang hidup pada tahun 1776

– 1824. Malthus mengemukakan dua pokok pendapatnya yaitu :

- Bahan makanan adalah penting untuk kehidupan manusia

- Nafsu manusia tak dapat ditahan.

Malthus juga mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk jauh

lebih cepat dari bahan makanan. Akibatnya pada suatu saat akan

terjadi perbedaan yang besar antara penduduk dan kebutuhan

hidup. Dalam teori ini, faktor-faktor yang dapat menghambat

jumlah kelahiran yang lazimnya dinamakan moral restraint. Termasuk

didalamnya antara lain : penundaan masa perkawinan,

mengendalikan hawa nafsu, pantangan kawin, dan positive checks.

Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan bertambahnya

kematian, termasuk di dalamnya antara lain : bencana alam, wabah

penyakit, kejahatan, dan peperangan (http://capil.muaraenimkab.go.id,

2012).

2. Aliran Marxist (Karl Marx dan Fried Engels)

Aliran ini tidak sependapat dengan Malthus. Karl Marx dan

Friedrich Engels (1834) adalah generasi sesudah Maltus. Paham

Marxist umumnya tidak setuju dengan pandangan Maltus, karena

menurutnya paham Maltus bertentangan dengan nurani manusia.

Pendapat aliran Marxist:

- Populasi manusia tidak menekan makanan, tapi mempengaruhi

kesempatan kerja.

- Kemeralatan bukan terjadi karena cepatnya pertumbuhan penduduk,

tapi karena kaum kapitalis mengambil sebagian hak para buruh

- Semakin tinggi tingkat populasi manusia, semakin tinggi

produktifitasnya, jika teknologi tidak menggantikan tenaga manusia

Page 6: Laporan Pengantar Ilmu Kependudukan

sehingga tidak perlu menekan jumlah kelahirannya, ini berarti ia

menolak teori Malthus tentang moral restraint untuk menekan angka

kelahiran (http://capil.muaraenimkab.go.id, 2012).

3. Aliran Neo-Malthusian (Garreth Hardin & Paul Ehrlich)

Pada abad 20 teori Malthus mulai diperdebatkan kembali.

kelompok ini menyokong aliran Malthus, akan tetapi lebih radikal

lagi dan aliran ini sangat menganjurkan untuk mengurangi jumlah

penduduk dengan menggunakan cara-cara “Preventif Check” yaitu

menggunakan alat kontrasepsi . Tahun 1871 Ehrlich menulis buku “The

Population Bomb” dan kemudian direvisi menjadi “The Population

Explotion” yg berisi:

- Sudah terlalu banyak manusia di bumi ini.

- Keadaan bahan makanan sangat terbatas.

- Lingkungan rusak sebab populasi manusia meningkat.

Analisis ini dilengkapi oleh Meadow (1972), melalui buku “The

Limit to Growth” ia menarik hubungan antara variabel lingkungan

(penduduk, produksi pertanian, produksi industri, sumber daya alam)

dan polusi (http://capil.muaraenimkab.go.id, 2012).

4. Teori Kependudukan Kontemporer

a. John Stuart Mill

John Stuart Mill, seorang ahli filsafat dan ahli ekonomi

berkebangsaan Inggris dapat menerima pendapat Malthus mengenai

laju pertumbuhan penduduk melampaui laju pertumbuhan bahan

makanan sebagai suatu aksioma. Namun demikian dia berpendapat

bahwa pada situasi tertentu manusia dapat mempengaruhi perilaku

demografinya (http://capil.muaraenimkab.go.id, 2012).

b. Arsene Dumont

Arsene Dumont seorang ahli demografi bangsa Perancis yang

hidup pada akhir abad ke-19. Pada tahun 1980 dia menulis sebuah

artikel berjudul “Depopulation et Civilization”. Ia melancarkan teori

Page 7: Laporan Pengantar Ilmu Kependudukan

penduduk baru yang disebut dengan teori kapilaritas sosial (theory

of social capilarity). Kapilaritas sosial mengacu kepada keinginan

seseorang untuk mencapai kedudukan yang tinggi di masyarakat,

misalnya: seorang ayah selalu mengharapkan dan berusaha agar

anaknya memperoleh kedudukan sosial ekonomi yang

tinggi melebihi apa yang dia sendiri telah mencapainya. Untuk dapat

mencapai kedudukan yang tinggi dalam masyarakat, keluarga yang

besar merupakan beban yang berat dan perintang. Konsep ini dibuat

berdasarkan atas analogi bahwa cairan akan naik pada sebuah pipa

kapiler (http://capil.muaraenimkab.go.id, 2012).

c. Emili Durkheim

Emile Durkheim adalah seorang ahli sosiologis Perancis yang

hidup pada akhir abad ke-19. Ia mengatakan, akibat dari tingginya

pertumbuhan penduduk, akan timbul persaingan diantara penduduk

untuk dapat mempertahankan hidup. Dalam memenangkan persaingan

tiap-tiap orang berusaha untuk meningkatkan pendidikan dan

keterampilan, dan mengambil spesialisasi tertentu, keadaan seperti

ini jelas terlihat pada kehidupan masyarakat perkotaan dengan

kehidupan yang kompleks (http://capil.muaraenimkab.go.id, 2012).

d. Michael Thomas Sadler dan Doubleday

Kedua ahli ini adalah penganut teori fisiologis. Sadler mengemukakan,

bahwa daya reproduksi manusia dibatasi oleh jumlah penduduk yang

ada di suatu wilyah atau negara. Jika kepadatan penduduk tinggi, daya

reproduksi manusia akan menurun, sebaliknya jika kepadatan penduduk

rendah, daya reproduksi manusia akan menungkat.Sadler mengatakan

bahwa daya reproduksi penduduk berbanding terbalik dengan

tingkat kepadatan penduduk, sedangkan Doubleday berpendapat

bahwa daya reproduksi penduduk berbanding terbalik dengan bahan

makanan yang tersedia (http://capil.muaraenimkab.go.id, 2012).

Page 8: Laporan Pengantar Ilmu Kependudukan

e. Herman Khan

Ahli futurology Herman Kahn (1976) mengatakan bahwa negara-negara

kaya akan membantu negara-negara miskin, dan akhirnya kekayaan

itu akan jatuh kepada orangorang miskin. Dalam beberapa decade

tidak akan terjadi lagi perbedaan yang mencolok antara umat

manusia di dunia ini (http://capil.muaraenimkab.go.id, 2012).

5. Teori Teknologi

Kelompok ini muncul untuk menolak pandangan Malthus yang

pesimis dalam melihat perkembangan dunia. Teori ini dimotori oleh

Herman Khan, ia berpendapat bahwa kemiskinan yang terjadi di negara

berkembang akan dapat diatasi jika negara maju dapat membantu

daerah miskin, sehingga kekayaan dan kemampuan daerah hidup

itu akan didapatkan oleh orang-orang miskin.Ia beranggapan bahwa

teknologi maju akan mampu melakukan pemutaran ulang terhadap

nasib manusia pada suatu masa yang disebut ‘Era Substitusi’

(http://capil.muaraenimkab.go.id, 2012).

Page 9: Laporan Pengantar Ilmu Kependudukan

BAB III

PEMBAHASAN DAN HASIL

3.1 Pembahasan

Laporan kependudukan kelurahan Kandang kecamatan Kampung Melayu

kota Bengkulu dapat di lihat pada tabel dibawah ini

Tabel.1 Data penduduk kelurahan Kandang Kecamatan Kampung Melayu

kota Bengkulu tahun 2013

NO PERINCIAN JUMLAH (JIWA) 1. Penduduk awal tahun (Po) 10.381 2. Penduduk akhir tahun (Pt) 10.321 3. Kelahiran penduduk Perempuan (B) 15 4. Kelahiran penduduk Laki-laki (B) 10 5. Kematian penduduk Perempuan (D) 3 6. Kematian penduduk Laki-laki (D) 9 7. Penduduk umur 0-4 tahun 761 8. Penduduk umur 5-9 tahun 788 9. Penduduk umur 10-14 tahun 1.412 10. Penduduk umur 15-19 tahun 6.656 11. Penduduk umur 20-24 tahun 896 12. Penduduk umur 25-29 tahun 618 13. Penduduk umur 30-34 tahun 736 14. Penduduk umur 35-39 tahun 1.275 15. Penduduk umur 40-44 tahun 776 16. Penduduk umur 45-49 tahun 916 17. Penduduk umur 50-54 tahun 538 18. Penduduk umur 55-59 tahun 299 19. Penduduk umur 60-64 tahun 156 20. Penduduk umur 65-69 tahun 108 21. Penduduk umur 70-74 tahun 70 22. Penduduk umur ≥ 75 tahun 70 23. Migrasi masuk (I) 9 24. Migrasi keluar (E) 34

Sumber: Olahan data primer

3.1.1 Perhitungan data kependudukan menurut rumus

1. Ratio Beban Tanggungan (RBT)

RBT = ∑���������������������������

∑�����������������������100%

RBT = ��������

������100%

RBT = 20,37%

Page 10: Laporan Pengantar Ilmu Kependudukan

2. Jumlah Penduduk Tengah Tahun (∑ptt)

∑Ptt = ∑���������� �������� ∑������������������

∑Ptt = ��.���� ��.���

∑Ptt = ��.���

∑Ptt = 10.351 Jiwa

3. Proporsi

a. Pria

∑����

∑���� +������=

6.408

6.408 + 14.304= 0.309

b. Wanita

∑������

∑���� +������=

14.304

6.408 + 14.304= 0.690

3.1.2 Pengukuran Perkembangan Pendudukan

1. Pengukuran Perkembangan Penduduk Berimbang

Pt = Po + (B-D) + (I-E)

= 10.381 + (2-3) + (9-34)

= 10.381 – 1 – 25

= 10.381 – 26

Pt = 10.355

2. Rate Perkembangan Penduduk pada tahun tertentu

R = (���)� (���)

∑������������������� x 100%

R = (���)� (����)

������100%

R = ���

��.��� x100%

R= - 0.25%

Page 11: Laporan Pengantar Ilmu Kependudukan

3. Persamaan Geometri

Pt = Po (1+r)

10.321 = 10.381 (1+r)

Log 10.321 = log 10.381 (1+r)

3,9694 = 4,0162 (1+r)

�,����

�,���� = log (1+r)

Log (1+r) = 0,988

Anti log(1+r) = 9,999

r = 9,999 – 1

r = 8.999

4. Persamaan Eksponensial

Pt = ���

10.321 = 10.381(3.14)��

log 10.321 = log10.381 r log 3.14

4,0137 = 4,0162 r log 3.14

�,����

�,���� = r log 3.14

0,999 = r (0,496)

r = �,���

�,���

r = 2.014

5. Periode Waktu

Pt = Po (1+r)t

10.321 = 10.381 ( 1+r)t

��.���

��.��� = [1 + (-0,25)]t

0,994 = (0,75)t

Log 0,994 = t log 0,75

-2,613 = t – 0,124

t = ��,���

��,���

t = 21

Page 12: Laporan Pengantar Ilmu Kependudukan

3.1.3 Perhitungan Mobilitas Migrasi

a. Angka Mobilitas (m)

m = ∑������������������������������

∑����������������������� x 1000

m = ��

��.����1000

m = 4.154

b. Migrasi masuk (mi)

m = ∑�����������������������������

∑����������������������� x 1000

m = �

��.����1000

m = 0,869

c. Migrasi keluar (me)

m = ∑������������������������������

∑����������������������� x 1000

m = ��

��.����1000

m = 3,287

d. Migrasi neto (mn)

m = ∑�������������∑�������������

∑��������������������1000

m = ���

��.����1000

m = 414.04

m = 414

3.1.4 Ukuran Fertilitas Kelahiran

1. Rate Kelahiran Kasar (CBR)

CBR = ∑���������������������

∑��������������������100%

CBR = ��

��.����100%

CBR = 241.5

CBR = 241%

Page 13: Laporan Pengantar Ilmu Kependudukan

2. General Fertality Rate (GFR)

GFR = ∑��������������������������

∑�������������������100%

GFR = ��

��.����100%

GFR = 0.21%

3. Ratio Anak terhadap Wanita

RAW = ∑����������������������������

∑�������������������100%

RAW = ���

��.����100%

RAW = 6.40%

4. Reit Fertilitas Spesifik menurut umur (ASFR)

ASFR = ∑��������������

∑�����������������������

ASFR15-19 = ��

�.����1000

ASFR15-19 = 3.75

ASFR20-24 = ��

����1000

ASFR20-24 = 27.9

ASFR25-29 =��

����1000

ASFR25-29 = 40.45

ASFR30-34 =��

����1000

ASFR30-34 = 34

ASFR35-39 =��

�.����1000

ASFR35-39 = 19.60

Page 14: Laporan Pengantar Ilmu Kependudukan

ASFR40-44 =��

����1000

ASFR40-44 = 32.21

ASFR45-49 =��

����1000

ASFR45-49 = 27.29

5. Total Fertility Rate (TFR)

TFR = ∑ ���������

TFR = 3.75 + 27.9 + 40.45 + 34 + 19.60 + 32.21 + 27.29

TFR = 165.64

TFR = 166

3.1.5 Ukuran Mortalitas (Kematian)

1. Rate Kematian Kasar (CDR)

CDR = ∑��������������������

∑��������������������100%

CDR = ��

��.����100%

CDR = 0.11%

2. Rate Kematian Khusus/Age Spesifik Dead Rate (ASDR)

ASDR (laki-laki) = ∑�����������������

∑������������������100%

ASDR (laki-laki) = �

�����100%

ASDR (laki-laki) = 0.21%

ASDR (Perempuan) = ∑�����������������

∑������������������100%

ASDR (Perempuan) = �

�����100%

ASDR (Perempuan) = 0.04%

3. Angka Kematian Kasar/Infrant Mortality Reit (IMR)

IMR = ∑������������

∑��������������1000

IMR = ��

���1000

IMR = 480

Page 15: Laporan Pengantar Ilmu Kependudukan

3.2 Hasil

1. Perhitungan data kependudukan menurut rumus

Pada perhitungan data kependudukan Kelurahan Kandan

Kecamatan Kampung Melayu ini meliputi Ratio Beban

Tanggungan (RBT), jumlah penduduk tengah tahun (∑Ptt), dan

proporsi pria maupun wanita. Dari perhitungan di atas

didapat bahwa:

a. Ratio Beban Tanggungan = 20,37%

b. Jumlah Penduduk Tengah Tahun = 10.351 Jiwa

c. Proporsi Pria =0.309

d. Proporsi Wanita =0.609

2. Pengukuran Perkembangan Penduduk

Pada perhitungan data kependudukan Kelurahan Kandang

Kecamatan Kampung Melayu ini meliputi pengukuran

perkembangan penduduk berimbang (Pt), rate perkembangan

penduduk pada tahun tertentu (R), persamaan geometri (r),

persamaan eksponensial (r), dan periode waktu (t). Dari perhitungan

di atas didapat bahwa:

a. Pengukuran perkembangan penduduk berimbang = 10.355

b. Rate perkembangan penduduk pada tahun tertentu = -0.25%

c. Persamaan geometri = 8.999

d. Persamaan eksponensial = 2.014

e. Periode waktu = 21

3. Perhitugan Mobilitas

Pada perhitungan data kependudukan Kelurahan Kandang

Kecamatan Kampung Melayu ini meliputi angka mobilitas,

migrasi keluar, migrasi masuk, danmigrasi neto. Dari perhitungan

di atas didapat bahwa:

a. Angka Mobilitas = 4.154

b. Migrasi Keluar = 0.869

c. Migrasi Masuk = 3.287

d. Migrasi Neto = 414

Page 16: Laporan Pengantar Ilmu Kependudukan

4. Ukuran Fertilitas ( Migrasi)

Pada perhitungan data kependudukan Kelurahan Kandang

Kecamatan Kampung Melayu ini meliputi rate kelahiran kasar

(CBR), ratio anak terhadap wanita (RAW), General Fertility Rate

(GFR), dan Total Fertility Rate (TFR). Dari perhitungan di atas

didapat bahwa:

a. Rate Kelahiran Kasar (CBR) = 241%

b. Ratio Anak Terhadao Wanita (RAW) =.6.40%

c. General Fertility Rate (GFR) = 0.21%

d. Total Fertility Rate (TFR) = 166

5. Ukuran Mortalitas

Pada perhitungan data kependudukan Kelurahan Kandang

Kecamatan Kampung Melayu ini meliputi rate kematian kasar

(CDR), rate kematian khusus (ASDR) laki -laki dan perempuan

serta angka kematian kasar (IMR). Dari perhitungan di atas

didapat bahwa:

a. Rate Kematian Kasar (CDR) = 0.11%

b. Rate Kematian Khusus (ASDR) laki-laki = 0.21%

c. Rate Kematian Khusus (ASDR) Perempuan = 0.04%

d. Angka Kematian Kasar (IMR) = 480

3.3 Gambar Piramida Penduduk di Kelurahan Kandang Kecamatan

Kampung Melayu Kota Bengkulu

(Terlampir)

Page 17: Laporan Pengantar Ilmu Kependudukan

BAB IV

KESIMPULAN

1. Pada Kelurahan Kandang Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu

yang jumlah penduduknya sebanyak jiwa ini terdiri dari 10.381 jiwa

penduduk laki-laki 4250 jiwa dan penduduk perempuan 6131 jiwa.

Jika dilihat dari angka tersebut maka jumlah penduduk laki-laki

lebih sedikit dari jumlah penduduk perempuan.

2. Tingkat kelahirannya lebih besar dari pada tingkat kematiannya

yang ditunjukkan dengan perhitungan rate kelahiran kasar 241% dari

jumlah yang kelahiran 25 jiwa dan rate kematian kasarnya 0,11% dari

jumlah yang meninggal 12 jiwa.

Page 18: Laporan Pengantar Ilmu Kependudukan

Daftar Pustaka

Anonim. 2010. Sensus Penduduk. http://bps.go.id/. Diakses pada tanggal 23

Desember 2014.

Anonim. 2012. Sensus Penduduk. http://bps.go.id/. Diakses pada tanggal 23

Desember 2014.

Tim Penyusun. 2013. Materi Kuliah Pengantar Kependudukan. Universitas

Bengkulu.

Anonim. 2012. Teori-TeoriKependudukan.http://capil.muaraenimkab.go.id/.

Diakses tanggal 23 Desember 2014.

Page 19: Laporan Pengantar Ilmu Kependudukan

L

A

M

P

I

R

A

N