laporan penelitian (mandiri) inventarisasi tumbuhan

29
LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Bagi Masyarakat Dayak di Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Oleh: Hj. DINA NAEMAH, S.HUT, MP FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2012

Upload: lythuan

Post on 30-Dec-2016

246 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

LAPORAN PENELITIAN

(MANDIRI)

Inventarisasi Tumbuhan Berkhasiat Obat

Bagi Masyarakat Dayak di Kecamatan Hantakan

Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Oleh:

Hj. DINA NAEMAH, S.HUT, MP

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2012

Page 2: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

18

RINGKASAN

Inventarisasi Tumbuhan Berkhasiat Obat bagi Masyarakat Dayak di

Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Penelitian bertujuan untuk

mengetahui jenis tumbuhan obat, bagian yang digunakan dan cara pemanfaatanya

oleh masyarakat dayak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai

sumber informasi bagi masyarakat sekitar hutan dan luar kawasan hutan dalam

rangka pengelolaan, pembudidayaan tumbuhan obat dan sebagai salah satu alternatif

pengobatan untuk menunjang kesehatan serta sebagai sumber awal tentang penelitian

lanjutan yang berhubungan dengan tumbuhan obat.

Metode penelitian dengan cara perposive sampling berdasarkan luasan

pekarangan dan banyaknya jenis tanaman obat yang tumbuh dipekarangan

masyarakat tersebut. Berdasarkan hasil penelitian didapat 12 jenis tumbuhan obat,

yaitu Sirih (Piper betle L), Gulinggang (Cassia alata L), Halalang (Imperata

cylindrica L), Janar (Curcuma domestica Val), Halijuang (Cordyline froticosa), Laos

(Alpinia galangga), Lidah buaya (Aloe vera), Gandarusa ( Justicia gendarusa Burn),

Kumis kucing (Ortosipon aristatus), Mengkudu (Morinda citri folia), Limau nipis

(Citrus aurantifolia swingle), Penawar sampai (Tinospora crispa). Seluruh tumbuhan

obat yang ditemukan telah lama dipergunakan oleh masyarakat dayak sebagai salah

satu alternatif pengobatan tradisional.

Page 3: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

19

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Khasiat obat dari tumbuh-tumbuhan yang ada di Indonesia sungguh luar

biasa. Tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang memanfaatkan potensi ini, tetapi

juga masyarakat luar negeri juga memanfaatkannya. Sejalan dengan makin

berkembanganya teknologi, maka industri obat tradisional telah memanfaatkan

berbagai spesies tumbuhan sebagai bahan baku obat, antara lain untuk anti malaria,

anti diare, anti sariawan dan anti tekanan darah tinggi, dan sudah tentu masih banyak

lagi khasiat obat dari kekayaan tumbuhan obat yang masih belum terungkap secara

baik.

Masyarakat di sekitar kawasan hutan yang kehidupannya sangat tergantung

pada hutan, mengetahui pengetahuan tradisional dalam pemanfaatkan tumbuhan atau

bahan alami untuk pengobatan. Pengetahuan tentang tumbuhan obat, mulai dari

pengenalan jenis tumbuhan, bagian yang digunakan, cara pengolahan sampai dengan

khasiat pengobatannya merupakan kemampuan alami dari masing-masing

masyarakat disekitar hutan.

Indonesia memiliki sekitar 370 etnis (penduduk asli) yang hidup di dalam

atau di sekitar kawasan hutan, baik itu yang berstatus hutan lindung, hutan produksi

maupun kawasan cagat alam. Mereka umumnya memiliki pengetahuan tradisional

dalam pengunaan tumbuhan berkhasiat obat ini merupakan dasar pengembangan

obat-obatan modern (Supriadi et al, 2001).

Page 4: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

20

Atas dasar ini maka penulis tertarik untuk meneliti jenis-jenis tumbuhan obat

khususnya tumbuhan obat yang terdapat dipekarangan rumah masyarakat dayak di

kecamatan Hantakan kabupaten Hulu Sungai Tengah Propinsi Kalimantan Selatan.

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat Dayak

2. Bagian Tumbuhan Obat dan cara pemanfaatannya.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai sumber informasi

bagi masyarakat sekitar hutan dan luar kawasan hutan dalam rangka pengelolaan,

pembudidayaan tumbuhan obat dan salah satu alternatif pengobatan secara

tradisional. Bagi instansi-instansi terkait hasil penelitian ini diharapkan dapat

menunjang kelestarian hasil hutan non kayu berupa tumbuhan obat.

Page 5: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

21

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tumbuhan Obat

Menurut Departemen Kesehatan RI, definisi tanaman obat Indonesia

sebagaimanan tercantum dalam SK Menkes No. 149/SK/Menkes/IV/1978 adalah

sebagai berikut :

1. Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan obat tradisional

atau jamu.

2. Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pemula bahan baku

obat (prokursor).

3. Tanaman atau bagian tanaman yang diekstraksi dan ekstrak tanaman tersebut

digunakan sebagai obat.

Menurut Muhdar (1998) tanaman berkhasiat obat dikelompokan menjadi tiga

kelompok sebagai berikut :

1. Tumbuhan obat tradisional merupakan spesies yang diketahui atau dipercayai

masyarakat memiliki khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat

tradisional.

2. Tumbuhan obat modern merupakan spesies tumbuhan yang secara ilmiah telah

dibuktikan mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat obat dan

pengunaannya dapat dipertanggungjawabkan secara medis.

3. Tumbuhan obat potensial merupakan spesies tumbuhan yang diduga

mengandung atau memiliki senyawa atau bahan bioaktif berkhasiat obat, tetapi

belum dibuktikan pengunaanya secara ilmiah-medis sebagai bahan obat.

Produk simplisia tanaman obat berdasarkan bagian-bagiannya yang

diperlukan untuk pembuatan obat adalah :

Page 6: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

22

1. Daun-daunnya (Simplisia daun/Folium)

2. Akar dan akar tingalnya saja (Simplisia Akar/Radix)

3. Kulit (Simplisia Kulit/Cortex)

4. Batang tanamannya (Simplisia Batang/Folium)

5. Bunga (Simplisia Bunga/Flos)

6. Buah (Simplisia Buah/Fructus)

7. Biji-bijian (Simplisia Biji/semen)

B. Budidaya Tanaman Obat

Istilah pekarangan berarti areal tanah yang biasanya berdekatan dengan

sebuah bangunan. Tanah ini dapat diplester dipakai untuk berkebun, ditanami bunga,

atau terkadang memiliki kolam. Pekarangan bisa berada didepan, belakang atau

samping sebuah bangunan tergantung seberapa besar sisa tanah yang tersedia setelah

dipakai untuk bangunan utamanya.(www.Wikipedia Indonesia/Ensiklopedia Bebas

bahasa indonesia.com)

Pemerintah menganjurkan agar setiap tanah pekarangan yang masih kosong

diwujudkan menjadi apotek hidup, jika masyarakat umumnya mengetahui benar-

banar tentang nilai-nilai tanaman obat yang selain sangat bermafaat bagi pengobatan

berbagai macam penyakit juga banyak dibutuhkan oleh berbagai industri obat-obatan

tentunya akan segera mengembangkannya dengan mudah dan penuh keberhasilan.

Anjuran pemerintah untuk menjadikan setiap pekarangan rumah sebagai

apotek hidup memang sangat tepat, karena kalau anjuran pemerintah tersebut diikuti

maka ada dua keuntungan yang akan diperoleh sekaligus yaitu :

1. Hasil tanaman secara langsung dapat digunakan anggota keluarga yang sakit.

2. Dapat dikumpulkan untuk selanjutnya dijual.

Page 7: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

23

C. Pemanfaatan Tanaman Obat

Menurut Kartasapoetra (2004), orang-orang yang awam banyak yang mengira

bahwa produk-produk tanaman hanya penting sebagai bahan-bahan racikan

pembuatan jamu-jamu atau obat-obatan tradisional saja. Pendapat demikian jelas

merupakan pendapat yang salah, karena sejak zaman-zaman :

1. Mesir kuno, 2500 tahun sebelum Masehi, para ahli kesehatan/pengobatan selalu

memanfaatkan tanaman-tanaman obat, bahkan telah dihimpun catatan-catatannya

yang terkenal dengan Papyrus Ehers, kini disimpan di Universitas Leipzig

Jerman. Sejumlah besar resep pengunaan produk tanaman untuk pengobatan

berbagai penyakit, gejala-gajala penyakit, dan diagnosanya tercantum dalam

Papyrus Eherr tersebut.

2. Yunani Kuno, misalnya Hyppocrates (466 tahun Sebelum Masehi) seorang

dokter/tabib pada waktu itu telah banyak memanfaatkan : Konium, kayu manis,

hiosiamina, gentiana, gom arab, mira, bunga kamil,dan lain lain sebagai bahan-

bahan pengobatan pasien-pasiennyadan ternyata sangat mujarab.

3. Otto Brunfels, seorang ahli botani Jerman telah menulis buku Herbarium Vivae

Icones sekitar abad ke-16, merupakan buku pertama yang memuat gambar-

gambar tanaman, sedang pada tahun 1737 Linaeus, seorang ahli botani Swedia

telah berhasil pula menerbitkan buku Genera Plantarum, yang selanjutnyabuku-

buku tersebut menjadi buku pedoman utama sistematik botani.

4. Perkembangan demi perkembangan telah tercapai, sehingga selanjutnya seorang

apoteker bernama Martius dalam bukunya yang berjudul Grundriss der

Parmakognosie des Pflanzenreicies telah berhasil mengolong-golongkan

Page 8: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

24

tanaman-tanaman obat menurut segi morfologi, dan dengan demikian tanaman-

tanaman tertebut dapatdiketahui kemurniannya.

5. Pada akhirnya,atas jasa-jasa Egon Stahl, seorang ahli tanaman obat Jerman, telah

berhasil mengemukakan hasil-hasil penelitian zat-zat yangterkandung dalam

tanaman-tanaman obat, maka berbagai jenis tanaman obat kini merupakan

kebutuhan yang sangat penting bagi pembuatan obat-obatan yang mutahir.

Page 9: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

25

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, mulai dari

bulan Juni 2012 sampai dengan bulan Agustus 2012 Penelitian ini dilaksanakan di

Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan

B. Alat dan Bahan Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

1. Peralatan tulis menulis yang digunakan baik untuk mencatat hasil wawancara

langsung dengan responden maupun observasi lapangan.

2. Kamera foto untuk mendekomentasikan keadaan lokasi.

3. Tape recorder, untuk merekam hasil wawancara dengan responden.

4. Daftar pertanyaan yang tidak terstruktur.

5. Buku-buku yg berkaitan dengan tumbuhan berkhasiat obat.

6. Peta lokasi penelitian.

C. Metodologi Penelitian

1. Inventarisasi

Jumlah responden diambil secara acak sebanyak 15% dari jumlah KK yang

ada, sehingga didapatkan sebanyak 23 KK atau sama dengan 23 lahan pekarangan

contoh. Inventarisasi dilakukan terhadap setiap lahan pekarangan dengan mencatat

jenis, tingkat pertumbuhan, jumlah dan kegunaan tumbuhan yang dianggap

berkhasiat obat.

Page 10: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

26

2. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Pengumpulan Data Primer

- Menentukan pekarangan masyarakat yang akan menjadi obyek penelitian

- Mengambil data tumbuhan obat yang ditemui dipekarangan tersebut

meliputi :

1) Jenis

2) Jumlah

3) Tingkat pertumbuhan.

- Wawancara langsung dengan masyarakat tentang jenis, bagian yang

dimanfaatkan dan pemanfaatan tumbuhan obat.

3. Pengolahan dan Analisis Data

Selanjutnya hasil inventarisasi khususnya jenis dan manfaat atau kegunaan

tumbuhan yang didapat dari masyarakat di komperasikan atau dibandingkan dengan

manfaat dan kegunaan tumbuhan yang sudah diketahui melalui literatur yang

kemudian disajikan dalam bentuk narasi dan photo.

Page 11: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

27

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Jenis Tumbuhan Berkhasiat Obat yang Dimanfaatkan oleh Masyarakat

Berdasarkan hasil penelitian pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat pada

masyarakat dayak di Desa Patikalain Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai

Tengah ditemukan 16 jenis tumbuhan yang berkhasiat obat. Jenis tumbuhan yang

terdapat pada lokasi pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Jenis tumbuhan obat yang terdapat pada lokasi pengamatan

No. Nama Daerah Nama Ilmiah Tingkat

Pertumbuhan Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Sirih

Gulinggang

Halalang

Janar

Halinjuang

Laos

Lidah buaya

Gandarusa

Kumis kucing

Mengkudu

Limau nipis

Penawar sampai

Piper betle L.

Cassia alata L.

Imperata cylindrica L.

Curcuma domestica Val.

Cordyline fruticosa

Alpinia galanga

Aloe vera

Justicia gendarusa Burm

Orthosiphon aristatus

Morinda citri folia

Citrus aurantifolia Swingle

Tinospora crispa

J

Pr

H

H

Pr

H

H

H

Pr

P, T

P, T, Ph

J

13

6

4

37

10

23

22

17

12

5

11

14

Jumlah 174

Ket : J = Menjalar

H = Herba

P = Pancang

T = Tiang

Pr = Perdu

Ph = Pohon

Dari Tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah tumbuhan berkhasiat obat

yang terinventarisasi, janar dan langsat adalah paling banyak di pekarangan

penduduk, kemudian gulingang, mengkudu, paling sedikit ditemukan.

Dari hasil penelitian tumbuhan berkhasiat obat yang dimanfaatkan oleh

masyarakat dayak di Desa Patikalain Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai

Page 12: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

28

Tengah terdapat 12 jenis tumbuhan yang berkhasiat obat, dari 12 jenis tumbuhan

obat tersebut kemudian dibandingkan dengan literatur. Hasil perbandingan dapat

dilihat pada Tabel 2.

Dari hasil perbandingan dapat terlihat dengan jelas bahwa pemanfaatan

tumbuhan obat oleh masyarakat masih sangat terbatas dan sederhana, hal ini

dikarenakan keterbatasan pengetahuan masyarakat baik pengetahuan akademik

maupun non akademik dan juga tidak adanya campur tangan pemerintah melalui

instansi yang terkait untuk memberikan pengetahuan tentang tumbuhan berkhasiat

obat dan cara pemanfaatannya.

Page 13: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

29

Tabel 2. Tumbuhan obat dan bagian-bagiannya yang dimanfaatkan serta manfaatnya

No Jenis Nama Ilmiah

Bagian yang Dimanfaatkan Manfaat oleh

Masyarakat Manfaat dari Literatur

Daun Kulit Getah Batang Buah Bunga Biji Akar

Rimpang

1 Sirih Piper Betle L.

Gatal-gatal di badan

dan mata gatal

Mimisan, bisul, mata gatal

dan merah

2 Gulinggang Cassia alata

L.

Panu, kurap dan eksim Cacing kremi pada anak,

sariawan, panu, kurap dan

eksim, dan sembelit

3 Halalang Imperata

cylindrica L.

Sakit pinggang Hepatitis akut menular,

kencing berdarah, kencing

nanah, muntah darah,

mimisan, peluruh kencing

dan radang ginjal akut

4 Janar Curcuma

domestica Val.

Demam dan diare Eksim dan borok, dispepsri,

cacar air, kepu-tihan, radang

amandel, radang harim, sakit

kuning, radang gusi, tekanan

darah tinggi

5 Halinjuang Cordyline

fruticosa

Menyamak Kencing darah, mencegah

keguguran, haid terlalu

banyak, wasir, nyeri

lambung, TBC dan terlambat

haid

6 Laos Alpinia

galanga

Influensa dan demam Demam, diare, disentri,

jerawat, kencing kurang

lancar, kolera lever (sakit

kuning), masuk angin, sakit

tenggorokan

Tabel 2. Lanjutan

No Jenis Nama Ilmiah

Bagian yang Dimanfaatkan Manfaat oleh

Masyarakat Manfaat dari Literatur

Daun Kulit Getah Batang Buah Bunga Biji Akar

Rimpang

19

Page 14: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

30

7 Lidah buaya Aloe vera

Batuk dan melebatkan

rambut

Batuk rejan, kencing manis,

luka bakar, luka terpukul,

luka dalam, sembelit, dan

wasir

8 Gandarusa Justicia

gendarusa

Burm

Memar dan keseleo Bisul, patah tulang, memar,

keseleo dan rematik

9 Kumis kucing Orthosiphon

aristatus

Batu ginjal dan sakit

pinggang

Batu kandung empedu,

bengkuk kandung kemih,

encok, batu ginjal,

keputihan, menghilang-kan

panas dan lembab serta

masuk angin

10 Mengkudu Morinda citri

folia

Batuk dan radang

amandal

Disentri, radang usus,

pelancar kencing, batuk

karena masuk angin, batuk,

radang amandal, limpa

bengkak dan nyeri limpa

11 Limau nipis Citrus

aurantifolia

Batuk dan sakit

tenggorokan

Batuk, demam, kepala

pusing, mengilangkan

keriput pada wajah,

pelangsing, sakit teng-

gorokan, dan tenggorokan

banyak lendir

12 Penawar

sampai

Tinospora

crispa

Demam dan sakit

pinggang

Demam, gatal pada badan,

kencing manis, kudis, luka

dan rematik

20

Page 15: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

31

B. Pemanfaatan Tumbuhan Obat

Di Desa Patikalain Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah

yang menjadi objek penelitian ini memiliki berbagai macam jenis tumbuhan, dan

setelah dilakukan penelitian didapat 12 jenis tumbuhan yang diketahui

mempunyai khasiat untuk pengobatan yang dilakukan dengan cara tradisional oleh

masyarakat sekitar, sebagai salah satu alternatif pengobatan untuk berbagai

macam penyakit dikarenakan jauhnya balai pengobatan dari permukiman tersebut.

Khasiat yang diberikan oleh tumbuhan ini pun bermacam-macam diantaranya

untuk pengobatan sariawan, demam, malaria, batuk, kurap, kudis, sakit gigi, gusi

dan lain-lain.

Setelah melakukan penelitian tumbuhan berkhasiat obat yang

dimanfaatkan oleh masyarakat dayak di Desa Patikalain Kecamatan Hantakan

Kabupaten Hulu Sungai Tengah, diperoleh jenis-jenis tumbuhan obat dan

manfaatnya bagi masyarakat. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut :

1. Sirih (Piper betle L.)

Gambar 2. Tumbuhan Sirih (Piper betle L.)

Page 16: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

32

Manfaat dan Cara Penggunaannya

1. Masyarakat

- Gatal-gatal dibadan

- Mata gatal

2. Literatur

- Batuk dan menghilangkan bau badan

- Mimisan

- Bisul

- Mata gatal dan merah

2. Gulinggang atau Ketepeng Cina (Cassia alata L.)

Gambar 4. Tumbuhan Gulinggang atau Ketepeng Cina (Cassia alata L.)

Manfaat dan Cara Penggunaannya

1. Masyarakat

- Panu, Kurap dan Eksim

2. Literatur

- Cacing kremi pada anak

- Panu, kurap dan eksim

Page 17: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

33

- Sariawan

- Sembelit

3. Halalang atau Alang-alang (Imperata cylindrica L.)

Perbanyakan alang-alang dengan rimpang dan akar tinggal. Alang-alang

sangat mudah tumbuh. Jika sengaja ditanam, alang-alang dirawat dengan disiram

air, dijaga kelembaban tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

Gambar 5. Tumbuhan Halalang atau Alang-alang (Imperata cylindrica L.)

Manfaat dan Cara Penggunaannya

1. Masyarakat

- Sakit Pinggang

Ambil akar alang-alang secukupnya lalu cuci bersih kemudian direbus sampai

mendidih,dinginkan air rebusan lalu saring dan diminum boleh ditambah gula

atau madu untuk menambah rasa manis.

2. Literatur

- Hepatitis akur menular

- Kencing berdarah

Page 18: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

34

- Kencing nanah

- Muntah darah

- Mimisan

- Peluruh kencing

- Radang ginjal akut

4. Janar atau Kunyit (Curcuma domestica Val.)

Gambar 6. Tumbuhan Janar atau Kunyit (Curcuma domestica Val.)

Manfaat dan Cara Penggunaannya

1. Masyarakat

- Demam

- Diare

2. Literatur

- Dispepsia (perut kembung, nyeri, mual, tidak nafsu makan)

- Eksim dan borok (obat luar)

- Gatal akibat cacar air (obat luar)

- Keputihan

- Radang amandel

Page 19: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

35

- Radang rahim, keputihan, radang usus buntu, hepatitis, dan sakit kuning

- Radang gusi

- Tekanan darah tinggi

- Terlambat haid

5. Halinjuang atau Andong (Cordyline fructicosa Linn.)

Uraian Tumbuhan

Halinjuang atau Andong memiliki nama daerah hanjuang (sunda), andong

(Jawa), penjuang (Dayak), kayu urip (Madura), endong (Bali).Andong memiliki

rasa manis, hambar, dan bersifat menyejukkan. Kandungan kimia dari tumbuhan

ini belum banyak diketahui, tetapi kegunaan dari tumbuhan ini telah banyak

diketahui, diantaranya menyejukkan darah, menghentikan pendarahan, dan

menghilangkan bengkak karena memar (antiswelling).

Gambar 7. Tumbuhan Halinjuang atau Andong (Cordyline fructicosa Linn.)

Manfaat dan Cara Penggunaannya

1. Masyarakat

- Menyamak

Page 20: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

36

2. Literatur

- Kencing berdarah

- Mencegah keguguran, haid terlalu banyak, dan wasir berdarah

- Nyeri lambung dan ulu hati

- TBC (tuberkolosis)

- Terlambat haid

6. Laos atau Lengkuas (Alpinia galanga L.)

Uraian Tumbuhan

Laos atau Lengkuas mempunyai nama daerah lengkuas, langkuwas

(Melayu), laja (Sunda), Laos (Jawa), aliku (Bugis). Lengkuas memiliki rasa pedas

dan bersifat hangat. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam buah lengkuas

diantaranya 1’-asetoksikavikol asetat; 1’-asetoksieugenol asetat; kaiofilin oksida;

kariofillenol; I, II, pentadekana; 7-hetadekana; kuersetin 3-metil eter;

isohamneetin; kaempferida; galangin; galangin 3-metil eter; ramnositrin; dan 7-

hidroksi-3,5-dimetoksiflavon. Sementara rimpangnya mengandung minyak atsiri

1% dengan kandungan metilsinamat, sineol, kamfer, -pinen, gaalangin, eugenol,

kamfor, goalangol, sesuiterpen, kadinena, hidrates, heksahidrokadalene, dan

kristal kuning.

Manfaat dan Cara Penggunaannya

1. Masyarakat

- Demam

- Influenza

2. Literatur

- Diare

Page 21: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

37

- Disentri

- Gangguan pencernaan

- Jerawat

- Kencing kurang lancar

- Kolera

- Kurang nafsu makan (anorexia)

- Limpa sakit

- Lever atau sakit kuning (jaundice)

- Masuk angin

- Menurunkan panas

- Pembengkakan

- Radang saluran napas (bronkhitis)

- Sakit tenggorokan

7. Lidah Buaya (Aloe vera L.)

Uraian Tumbuhan

Gambar 9. Tumbuhan Lidah Buaya (Aloe vera L.)

Page 22: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

38

Manfaat dan Cara Penggunaannya

1. Masyarakat

- Batuk

- Melebatkan Rambut.

2. Literatur

- Kencing manis (diabetes melitus)

- Luka bakar karena api atau terkena minyak goreng panas

- Luka terpukul dan luka dalam (muntah darah)

- Sembelit

- Wasir

8. Gandarusa (Justicia gendarusa Burm.)

Uraian Tumbuhan

Gambar 10. Tumbuhan Gandarusa (Justicia gendarusa Burm.)

Manfaat dan Cara Penggunaannya

1. Masyarakat

Page 23: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

39

- Memar dan Keseleo

Ambil daun gandarusa secukupnya lalu cuci bersih, tumbuk daun sampai

halus lalu balurkan pada bagian yang sakit.

2. Literatur

- Bisul dan patah tulang

Cuci bersih 50 helai daun gandarusa segar atau 30 helai daun gandarusa

kering lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan 1 seloki arak dan 2 sendok

makan cuka, aduk sehingga menjadi adonan kental. Balurkan adonan dibagian

hasil bisul atau tulang yang patah. Lalukan 2 kali sehari dengan cara yang

sama.

- Memar dan keseleo

- Rematik

9. Kumis kucing (Orthosiphon aristatus)

Uraian Tumbuhan

Gambar 11. Tumbuhan Kumis kucing (Orthosiphon aristatus)

Manfaat dan Cara Penggunaannya

1. Masyarakat

Page 24: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

40

- Batu Ginjal dan sakit pingang

2. Literatur

- Batu kantung empedu

- Bengkak kandung kemih

- Encok

- Infeksi saluran kencing, sering kencing sedikit-sedikit

- Keputihan

- Menghilangkan panas dan lembab serta masuk angin

Rebus 30 – 60 gr tumbuhan kumis kucing kering atau 90 – 120 gr tumbuhan

kumis kucing basah. Minum air rebusan seperti minum teh.

- Sakit kencing batu

10. Mengkudu (Morinda citrifolia L.)

Uraian Tumbuhan

Mengkudu mempunyai nama daerah kudu, cangkudu (Sunda), kemudu,

pace (Jawa), bankudu, pamarai (Batak), bingkudu,mangkudu (Makasar).

Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam mengkudu diantaranya minyak

menguap asam copron dan asam coprylat. Kulit akar mengkudu mengandung

morindin, morindon, aligarin--mthylether, dan soranjidol. Daun mengkudu

mengandung protein, zat kapur, zat besi, karoten, dan askorbin. Buah mengkudu

mengandung alkaloid triterpenoid, acubin, asperuloside, alizarin, asam askorbat,

asam kaprik (penyebab bau busuk pada buah), asam kaprilat (penyebab rasa buah

tidak enak), zat antrakuinon, protein, proxeronine, xeronine, zat scolopetin, dan

zat damnachantal (zat antikanker). Sementara bunganya mengandung glykosida

antrakinon.

Page 25: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

41

Perbanyakan tumbuhan mengkudu dengan menggunakan biji. Mengkudu

dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembaban tanahnya, dan dipupuk

dengan pupuk organik.

Manfaat dan Cara Penggunaannya

1. Masyarakat

- Batuk dan radang amandel

Cuci buah mengkudu masak, lalu parut. Tambahkan air matang, sedikit cuka

dan garam, lalu aduk merata. Peras campuran tersebut dengan sepotong kain,

lalu minum air perasannya sekaligus satu kali sehari.

2. Literatur

- Disentri

- Radang usus

Parut 2 buah mengkudu masak, lalu peras airnya dengan sepotong kain.

Tambahkan 1 sendok madu, lalu aduk rata. Minum air perasan dua kali sehari.

- Ludah berdarah

- Pelancar kencing

- Radang amandel

Parut 3 buah mengkudu masak, lalu peras airnya dengan sepotong kain.

Minum air perasan sekaligus satu kali sehari. Ramuan bisa ditambah 1 sendok

makan madu.

- Batuk karena masuk angin

Parut 2-3 buah mengkudu masak, tambahkan air gula batu secukupnya, lalu

aduk sampai merata. Peras parutan mengkudu dengan sepotong kain, lalu

minum air perasannya sekaligus satu kali sehari.

Page 26: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

42

- Limpa bengkak dan nyeri limpa

Parut 2 buah mengkudu masak, tambahkan cuka secukupnya, lalu aduk

merata. Peras parutan mengkudu dengan sepotong kain, lalu minum air

perasannya setiap hari sampai sembuh.

11. Limau nipis atau Jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle)

Uraian Tumbuhan

Gambar 13. Tumbuhan Limau Nipis atau Jeruk Nipis

(Citrus aurantifolia Swingle)

Manfaat dan Cara Penggunaannya

1. Masyarakat

- Batuk dan sakit tengorokan

Belah buah jeruk nipis menjadi dua bagian lalu beri kapur secukupnya pada

bagian yang dibelah, bakar dengan api kecil sampai air limau nipis keluar,

peras airnya diatas sendok lalu minum.

2. Literatur

- Batuk dan demam

Page 27: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

43

Cuci bersih 1 jari rimpang temulawak lalu potong tipis-tipis lalu rebus dengan

1 gelas air sampai mendidih. Saring, tambahkan air perasan dari ¼ potong

butir jeruk dan 2 sendok makan madu. Minum 2 kali sehari, masing-masing ½

gelas.

- Kepala pusing

- Menghilangkan keriput pada wajah

- Pelangsing

Peras 1 butir jeruk nipis lalu seduh dengan 1 gelas air panas bersama teh hijau

secukupnya. Minum ramuan setiap pagi dan sore dengan cara yang sama.

- Sakit tenggorokan

- Tenggorokan banyak lendir

Peras 2 butir jeruk nipis lalu seduh dengan ½ cangkir air panas. Tambahkan

sedikit garam, aduk, lalu minum saat hangat sebelum sarapan.

12. Penawar sampai atau Brotowali (Tinospora crispa L.)

Gambar 16. Tumbuhan Penawar sampai atau Brotowali (Tinospora crispa L.)

Manfaat dan Cara Penggunaannya

1. Masyarakat

Page 28: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

44

- Demam

Cuci batang penawar sampai secukupnya, rebus dengan air sampai mendidih,

dinginkan karena rasanya pahit boleh ditambah madu ,minum air rebusan

beberapa kali sehari sampai demamnya hilang.

- Sakit pingang

Ambil batang penawar sampai seukuran pingang kita, cuci bersih lalu cincang

sampai halus, bentuk bulatan kurang lebih sebesar kelereng, telan bulatan

batang penawar sampai dibantu dengan air minum.

2. Literatur

- Demam

- Demam karena penyakit kuning

- Gatal pada badan

Cuci bersih 20 cm batang brotowali lalu rebus dengan air secukupnya. Setelah

mendidih dan menjadi hangat-hangat kukuh, gunakan air rebusan ini untuk

mandi.

- Kencing manis

- Kudis

- Luka

Tumbuh daun brotowali secukupnya lalu tempelkan pada bagian luka. Selain

itu, rebus 10 cm batang brotowali dengan 1 liter air sampai mendidih.

Gunakan air rebusan saat hangat untuk mencuci muka setiap mengganti

tumbukan daun brotowali. Ganti tumbukan 2 kali sehari.

- Rematik

Page 29: LAPORAN PENELITIAN (MANDIRI) Inventarisasi Tumbuhan

45

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan terhadap pemanfaatan

tumbuhan berkhasiat obat oleh masyarakat Dayak, dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Ditemukan 12 jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat

Dayak, dengan tingkat pertumbuhan pancang, tiang, pohon, herba, perdu dan

menjalar.

2. Bagian tumbuhan obat dapat dipergunakan sebagai bahan baku memiliki

fungsi, pengaruh serta khasiat sebagai obat, baik berupa daun, akar, kulit,

batang, bunga, buah, bijinya atau gabungan dari bagian tersebut.

3. Pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat oleh masyarakat hampir sama dengan

yang diungkapkan oleh literatur baik dalam hal bagian tumbuhan dan cara

pengunaanya.

B. Saran

1. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut tentang aspek silvikultur dalam

rangka pembudidayaan tumbuhan obat sebagai alternatif lain dalam

pengobatan dan untuk kelestariannya.

2. Perlu dilakukan penelitian terhadap kandungan kimia dan efek farmakologis

yang terdapat pada jenis tumbuhan obat yang sudah ada maupun yang belum

diketahui.