laporan penelitian - big.go.idbig.go.id/e-ppid/asset/laporan-pelaksanaan-penelitian/laporan... ·...
TRANSCRIPT
1
BIDANG PENELITIAN
PUSAT PENELITIAN, PROMOSI, KERJASAMA
BADAN INFORMASI
GEOSPASIAL
LAPORAN PENELITIAN
TAHUN 2017
Laporan Kegiatan Penelitian Bidang Penelitian – Pusat Penelitian, Promosi, Kerjasama
Pemetaan Emisi Karbon pada Lokasi Gambut
Tim Pelaksana :
Nugroho Purwono
Ibnu Sofian
Ayu Nur Safi’i
Turmudi
Suharto Widjojo Irmadi Sihab
Badan Informasi Geospasial
Tahun 2017
2017| LAPORAN KEGIATAN PENELITIAN PEMETAAN EMISI KARBON PADA LOKASI GAMBUT
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, sehingga laporan penelitian “Pemetaan
Emisi Karbon Pada Lahan Gambut” ini dapat diselesaikan. Penelitian ini merupakan
bentuk kontribusi Pusat Penelitian, Promosi dan Kerja Sama untuk Badan Informasi
Geospasial dalam memberikan alternatif metode teknis Pemetaan Emisi Karbon di
Indonesia.
Saat ini, walaupun Indonesia sudah bisa dikatakan cukup mandiri untuk melakukan
proses pemetaan, dukungan yang dilakukan Badan Informasi Geospasial (BIG) juga
dinantikan oleh berbagai pihak sebagai lembaga yang mempunyai otoritas di bidang
pemetaan. Salah satu bentuk dukungan yang mampu diberikan Badan Informasi
Geospasial (BIG) yaitu menyediakan kajian teknis atau penelitian khususnya terkait
pemetaan tematik. Sebagaiman dengan keperluan pemantauan kondisi hutan di wilayah
NKRI. Maka dari itu, diperlukan kajian lebih lanjut mengenai pemetaan emisi karbon di
Indonesia, dengan demikian diharapkan peranan pemerintah Indonesia di dunia
internasional untuk berkontribusi terhadap dampak perubahan iklim akibat pemanasan
global.
Terlepas dari semua itu, Penulis sadar bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna
dengan segala kekurangannya. Untuk itu Penulis harapkan adanya kritik dan saran dari
semua pihak demi kesempurnaan dari penelitian ini.
Semoga penelitian ini bermanfaat bagi para pembaca dan masyarakat umum.
Cibinong, 30 Desember 2017
Kepala Pusat Penelitian, Promosi,
Kerjasama
2017| LAPORAN KEGIATAN PENELITIAN PEMETAAN EMISI KARBON PADA LOKASI GAMBUT
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
BAB I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN ............................................................. 1
1.A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.B. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan .................................................................... 5
1.C. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan .................................................................. 6
1.D. Waktu Pelaksaaan Kegiatan ..................................................................... 10
1.E. Personil Pelaksana .................................................................................. 10
1.F. Luaran (Output) Kegiatan ........................................................................ 11
1.G. Dampak (Outcome) Kegiatan ................................................................... 11
BAB II. LAPORAN ILMIAH PENELITIAN ...................................................................... 6
2.A. Judul Penelitian A ................................................................................ 6
I.a. Pedahuluan ............................................................................................ 12
II.a. Metode Penelitian ................................................................................... 12
III.a. Hasil dan Pembahasan ............................................................................ 12
IV.a. Kesimpulan ............................................................................................ 12
V.a. Daftar Pustaka ........................................................................................ 12
2.B. Judul Penelitian B ................................................................................ 6
I.b. Pedahuluan ............................................................................................ 12
II.b. Metode Penelitian ................................................................................... 12
III.b. Hasil dan Pembahasan ............................................................................ 12
2017| LAPORAN KEGIATAN PENELITIAN PEMETAAN EMISI KARBON PADA LOKASI GAMBUT
IV.b. Kesimpulan ............................................................................................ 12
V.b. Daftar Pustaka ........................................................................................ 12
2.C. Judul Penelitian C ................................................................................ 6
I.c. Pedahuluan ............................................................................................ 12
II.c. Metode Penelitian ................................................................................... 12
III.c. Hasil dan Pembahasan ............................................................................ 12
IV.c. Kesimpulan ............................................................................................ 12
V.c. Daftar Pustaka ........................................................................................ 12
LAMPIRAN ........................................................................................................ 58
2017| LAPORAN KEGIATAN PENELITIAN PEMETAAN EMISI KARBON PADA LOKASI GAMBUT
1 BAB I - LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
BAB I - LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
1.A Latar Belakang
Sejak diterbitkannya UU No. 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial,
Badan Informasi Geospasial memilki tugas dan fungsi secara nasional dalam
penyelenggaraan informasi geospasial khususnya informasi geospasial dasar
(IGD). Sejalan dengan hal tersebut, sebagaimana sesuai pasal 23 ayat 4 UU No.
4 Tahun 2011, Badan Informasi Geospasial juga memilki fungsi pembinaan dalam
penyelenggaraan Informasi Geospasial Tematik yang diselenggarakan oleh
Instansi Pemerintah ataupun Pemerintah Daerah. Dalam hal ini Badan Informasi
Geospasial mempunyai andil dalam melaksanakan penelitian yang mendukung
program pemerintah khususnya terkait aspek survei dan pemetaan.
Salah satu isu global yang menjadi perhatian Indonesia adalah aspek
perubahan iklim (Climate Change). Intergovernmental Panel on Climate Change
(IPCC), lembaga di bawah Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui World
Meteorological Organization (WMO) dan United Nations Environment Programme
(UNEP) menyebutkan bahwa perubahan iklim disebabkan oleh berbagai hal yang
satu dan lainnya saling terkait. Faktor utama yaitu terjadinya peningkatan emisi
karbon (CO2) yang merupakan kontributor Gas Rumah Kaca (GRK). Sektor energi
merupakan penghasil emisi karbon yang menggelontorkan kurang lebih 12.628
Mt Co2e ke atmosfer. Selain itu deforestasi dan degradasi hutan dituding sebagai
penyumbang emisi karbon terbesar kedua yang menyebabkan terjadinya
perubahan iklim global (IPCC, 2000).
Emisi karbon yang terjadi di sektor kehutanan Indonesia sebagian besar
bersumber dari deforestasi dan konversi hutan untuk penggunaan lain seperti
pertanian, perkebunan, pemukiman, pertambangan, prasarana wilayah dan
degradasi (penurunan kualitas hutan) akibat illegal logging, kebakaran, over
cutting, perladangan berpindah dan perambahan. Mengurangi laju deforestasi
dan degradasi hutan merupakan sebuah keniscayaan untuk mencegah bencana
lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim, namun tuduhan bahwa
2017| LAPORAN KEGIATAN PENELITIAN PEMETAAN EMISI KARBON PADA LOKASI GAMBUT
2 BAB I - LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
deforestasi dan degradasi hutan adalah salah satu sumber emisi karbon terbesar
patut dipertanyakan dan dijelaskan secara teknis. Pertanyaan ini patut
dikemukakan karena konsekuensi dari diagnosa yang salah terhadap sumber
emisi akan mempengaruhi efektivitas mitigasi yang dilakukan. Implikasi dari
kesalahan dalam mengidentifikasi sumber emisi karbon ini pantas dikhawatirkan
karena satu sisi cenderung membiarkan negara-negara industri emitter karbon
terus menggelontorkan emisi, sementara pada saat yang sama (berpotensi)
mengesampingkan hak-hak ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di negara-
negara berkembang pemilik hutan (Natural Resource Development Center,
2013).
Gambar 1. Sektor Penghasil Emisi Karbon Rata-rata secara Global
(sumber : Stern, 2006)
Dalam catatan The Nature of Conservacy Indonesia tahun 2013, vegetasi
hutan dan tanah menyimpan ± 7.500 Gt CO2 (> 2 x CO2 di atmosfer). Hutan
menyimpan ±4.500 CO2 (>CO2 di atmosfer). Jumlah karbon yang dapat diserap
hutan sangat tergantung dari jenis/tipe dan karakteristik hutan. Hutan tropis
dapat menyimpan karbon sekitar 40% dari hutan dunia. Tegakan di hutan tropis
dapat menahan karbon sekitar 50% lebih besar dari kapasitas tegakan di luar
hutan tropis. Itulah sebabnya hutan tropis memainkan peranan penting dalam
menstabilkan GRK karena kapasitasnya yang besar dalam menyimpan dan
menyerap karbon (Natural Resource Development Center, 2013).
Forestry18%
Building8%
Transport14%
Industry14%
Energy24%
Waste3%
Agriculture14%
Other Related5%
RATA-RATA EMISI KARBON GLOBAL
2017| LAPORAN KEGIATAN PENELITIAN PEMETAAN EMISI KARBON PADA LOKASI GAMBUT
3 BAB I - LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Deforestasi mengemisi sekitar 8 Gt CO2 per tahun (WRI, 2002). Apabila
deforestasi merupakan 17-18 % dari masalah (emisi GRK) maka yang perlu
dilakukan adalah melakukan upaya-upaya untuk mengurangi laju deforestasi dan
degradasi hutan minimal 17-18% dalam rangka mengurangi sumbangan emisi
karbon ke atmosfer (WRI, 2002).
Menurut Peace 2007, distribusi terbesar GRK di Indonesia adalah gas
karbondioksida (CO2), metana (CH4) dan dinitroksida (N2O). GRK yang
memberikan konstribusi terbesar terhdapa peningkatan rata-rata suhu udara di
dunia adalah gas karbondioksida (CO2). Di Indonesia estimasi penghitungan
emisi tahun 1990-an menunjukkan hasil yang sangat bervariatif yaitu antara 41-
163 juta ton, dengan serapan karbon antara 187-337 ton (Boer et al., 1999).
Variasi ini disebabkan oleh perbedaan activity data (misal luas hutan, konversi
dan penggunaan lahan, luas grassland), konsumsi kayu, faktor emisi, metode
dan asumsi yang digunakan dalam analis.
Sementara ini Pemerintah Indonesia mempunyai komitmen kepada dunia
terhadap upaya penurunan emisi GRK, sebagaimana telah disampaikan sejak
tahun 2009 kesangggupan pengurangan emisi karbon sebesar 26% melalui
skema Bussiness As Usual (BAU).
Gambar 2. Grafik Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca sampai dengan Tahun
2020 (sumber: Bappenas, 2012 )
2017| LAPORAN KEGIATAN PENELITIAN PEMETAAN EMISI KARBON PADA LOKASI GAMBUT
4 BAB I - LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Tabel 1. Target Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Indonesia s/d Tahun 2020
Sektor Target Pengurangan Emisi (Gton CO2e)
Target 26% Target 41%
(dengan usaha
sendiri)
(dengan dukungan
internasional) Hutan dan Gambut 0,672 87,6% 1039 87,4%
Pertanian 0,008 6,3% 0,011 6,6%
Energi dan Transportasi 0,036 1,0% 0,056 0,9%
Industri 0,001 0,1% 0,005 0,4%
Pengelolaan
Persampahan
0,048 5,0% 0,078 4,7%
Total 0,767 100,0
%
1189 100,0%
(sumber: Perpres No. 61 Tahun 2011)
Pengurangan emisi dari sektor kehutanan baik deforestrasi maupuan
degradasi hutan (REDD) menjadi isu penting mengingat hutan di Indonesia
mampu menyimpan sejumlah biomassa, baik dalam bentuk biomassa di atas
permukaan maupun biomassa di bawah permukaan tanah. Kegiatan penebangan
merupakan salah satu proses yang menyebabkan terjadinya pelepasan gas
karbon dioksida (CO2) ke udara. Salah satu tipe ekosistem hutan yang menjadi
tampungan (pool) sejumlah karbon dalam volume di bawah tanah adalah hutan
lahan gambut. Ketika hutan di lahan gambut terbakar atau mengalami
kekeringan, maka emisi karbon tidak hanya terbatas berasal dari vegetasi di atas
permukaan tanah, tetapi juga berasal bahan organik yang ada di dalam tanah
(CIFOR, 2010).
Saat ini usaha penyediaan informasi secara tepat dan akurat menjadi
salah satu agenda utama terkait dengan perkembangan isu emisi karbon.
Sementara itu isu perkembangan emisi karbon mempunyai urgensi pada kegiatan
perdagangan karbon di Indonesia baik melalui mekanisme pasar sukarela atau
wajib (compliance) (Kementerian Pertanian, 2010). Sehingga upaya yang
dilakukan untuk memitigasi perubahan iklim memerlukan data dari kegiatan
inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) yang memonitor penurunan emisi karbon.
Perhitungan emisi karbon di Indonesia dilakukan dengan menghitung
neraca (flux) perbedaan sediaan karbon (carbon stock) pada waktu tertentu
(Badan Litbang Kementrian Kehutanan, 2011). Suatu biomassa berguna untuk
menilai kondisi suatu ekosistem (Chapin et al, 2002). Informasi tentang
2017| LAPORAN KEGIATAN PENELITIAN PEMETAAN EMISI KARBON PADA LOKASI GAMBUT
5 BAB I - LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Aboveground Biomass diperlukan untuk memprediksi produktivitas ekosistem,
simpanan karbon, pembagian unsur hara dan akumulasi bahan bakar (Brown et
al, 1999).
Dalam rangka mendukung target penurunan emisi GRK yang menjadi
salah satu agenda nasional, diperlukan inventarisasi beberapa data untuk
perhitungan emisi karbon. Di sisi lain, penyedian informasi secara akurat dan
mampu dipertanggungjawabkan adalah tuntutan yang harus dilaksanakan baik
oleh pemerintah maupun stake holder terakit. Monitoring emisi karbon pada
suatu wilayah diperlukan estimasi data secara spasial. Selain itu analisis multi
temporal dibutuhkan untuk mendapatkan informasi secara komprehensif.
Dengan demikian kegiatan ini diharapkan dapat memberikan alternatif metode
estimasi perhitungan emisi karbon secara multidimensional.
Sejalan dengan perkembangan kebutuhan tersebut, Badan Informasi
Geospasial dalam hal ini melalui Bidang Penelitian melakukan Kajian Pemetaan
Emisi Karbon khususnya untuk Wilayah Gambut. Pelaksanaan kegiatan ini
diharapkan mampu memberikan kontribusi terkait referensi atau tinjauan
penyediaan informasi spasial maupun kajian ilmiah mengenai emisi karbon.
1.B Tujuan Pelaksanaan Kegiatan
Tujuan pelaksanaan kegiatan penelitian pemetaan emisi karbon pada
lokasi gambut ini adalah membuat kajian terkait penerapan model potensi karbon
melalui analisis spasial neraca (flux) biomassa dengan metode pendekatan
penginderaan jauh. Adapun secara spesifik tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana kondisi emisi karbon di wilayah Pulau Sumatera secara
periodik baik bulanan hingga tahunan selama lima belas tahun terakhir,
khususnya di wilayah gambut.
2017| LAPORAN KEGIATAN PENELITIAN PEMETAAN EMISI KARBON PADA LOKASI GAMBUT
6 BAB I - LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
1.C Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di lingkungan Badan Informasi
Geospasial yaitu oleh Bidang Penelitian. Adapun pelaksanaan kegiatan dilakukan
dengan mekanisme swakelola dengan biaya yang bersumber dari DIPA Badan
Informasi Geospasial Tahun Anggaran 2017. Masing-masing pelaksanaan teknis
kegiatan meliputi tahapan sebagai berikut.
a. Penyusunan rencana kerja penelitian.
Penyiapan dan penyusunan rencana kerja dilakukan di awal tahun kegiatan,
dimana tahapan ini dimulai dengan penentuan anggota tim, koordinasi internal
dan eksternal, pengumpulan data dan bahan referensi dari berbagai sumber.
Secara umum pelaksanaan kegiatan dalam tahapan ini dilakukan dalam bentuk
rapat, pertemuan teknis dan serta konsinyasi pembahasan kegiatan.
Gambar 1.1 Dokumentasi internal terkait pengumpulan data penelitian
b. Penentuan dan penyusunan metodologi penelitian.
Menurut IPCC (Intergovermental Panel on Climate Channge) pada Working Group
2, terjadinya kenaikan emisi karbon lebih banyak terjadi pada sektor perubahan
penggunaan lahan (Landuse Change), sementara itu perubahan penggunaan
lahan itu lebih banyak disebabkan karena adanya interkasi manusia terhadap
lingkungan (antrophogenic). Salah satu indikator fenomena perubahan iklim
(climate change) yaitu siklus hidup secara biologis dan karakteristik fungsi
2017| LAPORAN KEGIATAN PENELITIAN PEMETAAN EMISI KARBON PADA LOKASI GAMBUT
7 BAB I - LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
ekosistem secara musiman dan tahunan. Dalam menyusun pemetaan emisi
karbon belum ada suatu metode yang bersifat praktis, untuk itu perlu adanya
penerapan metode yang lebih komperhensif. Maka dari itu penentuan metodologi
dalam penelitian ini ditentukan berdasar studi pustaka (litterature review) yang
sudah dilaksanakan oleh anggota tim pada tahap awal kegiatan. Berdasarkan
beberapa referensi pada studi pustaka, disepakati untuk metodologi yang
digunakan pada penelitian ini yaitu mengacu pada model perhitungan biosfer
terestrial NASA-CASA.
Gambar 1.2 Dokumentasi penyusunan metodologi penelitian
c. Pelaksanaan survei lapangan.
Survei lapangan dilaksanakan dalam rangka verifikasi (ground truth) hasil model
yang sudah dibuat. Metode survei dilakukan secara purposive sampling. Sampel
diambil secara terukur berdasarkan pemilihan dan justifikasi data model yang
dihasilkan. Adapun lokasi survei yang ditentukan yaitu wilayah Provinsi Riau.
Berdasarkan data BBSDLP Kementerian Pertanian (2011), wilayah Provinsi Riau
merupakan pusat wilayah gambut di Pulau Sumatera. Luasan lahan gambut yang
ada di wilayah Provinsi Riau yaitu seluas 3,87 juta Ha atau kurang lebih 60%
lahan gambut di wilayah Pulau Sumatera berada di Provinsi Riau. Sample yang
diambil mengikuti pola penutup lahan berdasar indeks vegetasi dan dari nilai NPP
berdasar hasil analisis data MODIS. Sementara itu pelaksanaan verifikasi lapangan
dilakukan oleh Tim pada bulan September 2017 di wilayah Kabupaten Kampar,
Kabupaten Siak, dan Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.
2017| LAPORAN KEGIATAN PENELITIAN PEMETAAN EMISI KARBON PADA LOKASI GAMBUT
8 BAB I - LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Gambar 1.3 Dokumentasi pelaksanaan survei lapangan di Provinsi Riau
d. Pengolahan data dan analisis.
Kegiatan penelitian pemetaan emisi karbon di wilayah gambut ini merupakan
kajian berbasis pemodelan. Secara mendasar, model digunakan untuk
menyederhanakan masalah atau fenomena yang dikaji, sehingga melalui
penyederhanaan itu semua komponen yang berkaitan beserta hubungan di antara
komponen tersebut jelas terlihat dan dapat dianalisis untuk memberikan
pemecahan masalah. Pengolahan data pada kegiatan penelitian ini mengikuti
kriteria tahapan pada masing-masing parameter yang digunakan. Dalam
penentuan perhitungan emisi karbon dengan metode penginderaan jauh
diperlukan pengumpulan dan pengolahan data yang terdiri dari beberapa
parameter dan variabel. Dalam kegiatan penelitian ini, data penginderaan jauh
2017| LAPORAN KEGIATAN PENELITIAN PEMETAAN EMISI KARBON PADA LOKASI GAMBUT
9 BAB I - LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
yang digunakan adalah data citra satelit MODIS yang dikombinasikan dengan data
meteorologi. Rangkaian waktu data yang digunakan diperoleh secara periodikal
dari tahun 2002 hingga 2016.
Gambar 1.4 Alur pengolahan data dan analisis dalam penelitian
e. Evaluasi hasil dan pelaporan.
Evaluasi pada kegiatan penelitian dilaksanakan setelah proses verifikasi. Evaluasi
meliputi evaluasi terhadap hasil output data dan evaluasi kegiatan secara
keseluruhan. Hasil penelitian ini, akan dibuat laporan sebagai salah satu bentuk
tindak lanjut secara administratif kegiatan. Sementara itu tahapan ini merupakan
tindak lanjut kegiatan penyusunan karya tulis ilmiah yang harus dipublikasikan.
Dengan demikian luaran dari kegiatan peneltiain ini dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat, akademisi maupun dari pihak internal Badan Informasi Geospasial.
Gambar 1.5 Dokumentasi pelaksanaan evaluasi hasil dan pelaporan kegiatan
Pre-processing
Main Processing
Interpretasi dan Analisis
Post-Processing
Re-Analisis dan
Pelaporan
2017| LAPORAN KEGIATAN PENELITIAN PEMETAAN EMISI KARBON PADA LOKASI GAMBUT
10 BAB I - LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
1.D Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan diawali dari bulan pertama yaitu Januari sampai
dengan Desember 2017. Dimulai dari tahapan penyusunan rencana kerja
penelitian sampai dengan evaluasi dan pelaporan kegiatan. Adapun proses
pelaporan dilaksanakan mulai bulan November sampai bulan Desember. Secara
keseluruhan, dari judul kegiatan kajian Pemetaan Emisi Karbon wilayah Gambut
ditargetkan menghasilkan output berupa tiga naskah karya tulis ilmiah yang siap
dipublikasi. Adapun timeline waktu pelaksanaan dari kegiatan penelitian Kajian
Pemetaan Emisi Karbon di Wilayah Gambut disajikan pada grafik sebagai berikut.
Tahapan Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penyusunan Rencana Kerja
Penelitian
Penentuan Metodologi Penelitian
Pelaksanaan Survei Lapangan
Pengolahan Data dan Analisis
Evaluasi Hasil dan Pelaporan
1.E Personil Pelaksana Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan penelitian pemetaan emisi karbon di wilayah
gambut ini dilaksanakan oleh beberapa personil Peneliti di lingkup Bidang
Penelitian - Pusat Penelitian, Promosi, dan Kerjasama – Badan Informasi
Geospasial. Adapun personil yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan penelitian
ini yaitu.
1. Nugroho Purwono – Peneliti Pertama
2. Ibnu Sofian – Peneliti Madya (Kepala Bidang Penelitian)
3. Ayu Nur Safií - Peneliti Pertama
4. Turmudi - Peneliti Madya
5. Suharto Widjojo – Peneliti Utama
6. Irmadi Sihab – Peneliti Utama
2017| LAPORAN KEGIATAN PENELITIAN PEMETAAN EMISI KARBON PADA LOKASI GAMBUT
11 BAB I - LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
1.F Luaran (Output) Kegiatan
Kegiatan penelitian pemetaan emisi karbon wilayah gambut yang
dilaksanakan ini mempunyai target capaian luaran (output) berupa beberapa
naskah dan draft karya tulis ilmiah. Target luaran (output) tersebut terdiri dari
tiga judul yang relevan terhadap judul kegiatan penelitian pemetaan emisi karbon
wilayah gambut. Dari beberapa judul naskah dan draft karya tulis ilmiah yang
dihasilkan, terdapat naskah yang sudah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah –
Majalah Ilmiah Globe terbitan Oktober 2017. Adapun judul tersebut yaitu
“Pemodelan Dampak Kebijakan Reducing Emissions from Deforestation and
Forest Degradation (REDD) : Studi Kasus Hutan di Pulau Sumatera”. Sementara
judul dari draft naskah karya tulis ilmiah lain yang akan dihasilkan dari kegiatan
ini yaitu :
1. Model Distribusi Spasial Produktivitas Primer Bersih (Net Primary
Productivity) di Pulau Sumatera Menggunakan Data MODIS.
2. Estimasi Potensi Rasio Emisi dan Produktivitas Karbon di Wilayah Gambut
Menggunakan Data MODIS.
3. Korelasi Indeks Vegetasi Terhadap Land Surface Temperature (LST) di
Wilayah Gambut : Studi Kasus di Pulau Sumatera.
1.E Dampak (Outcome) Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan penelitian pemetaan emisi karbon di wilayah
gambut ini dilaksanakan dengan harapan memberikan dampak (outcome) yang
dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung. Adapun penerima
manfaat sebagai sasaran dampak dari kegiatan pelaksanaan kegiatan ini yaitu
Badan Informasi Geospasial khususnya untuk unit (pusat) teknis yang
bersinggungan terhadap topik kegiatan ini. Selanjutnya yaitu
Kementerian/Lembaga terkait serta pemerintah yang membidangi tema yang
relevan dengan tema penelitian ini, yaitu terkait isu perubahan iklim maupun
deforestrasi. Sasaran outcome selanjutnya yaitu para akademisi maupun peneliti
secara umum, sehingga diharapkan luaran dari kegiatan penelitian ini dapat
2017| LAPORAN KEGIATAN PENELITIAN PEMETAAN EMISI KARBON PADA LOKASI GAMBUT
12 BAB I - LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
memberikan dampak berupa rujukan ataupun referensi, baik secara teknis
maupun akademis.