laporan pendapat kewajaran pt mitrabara … · 2018-12-31 · no. file : y&r/f0/18/1203...

81
YANUAR BEY & REKAN LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA ADIPERDANA Tb k LOKASI Dl : Grha Baramulti, Komp. Harmoni Plaza Blok A-8, Jalan Suryopranoto No. 2, Kel. Petojo Utara, Kec. Gambir, Jakarta Pusat - 101 30 NO. FILE : Y&R/F0/18/1203 Trusr&d ApprlliHI Services

Upload: others

Post on 07-Aug-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

YANUAR BEY & REKAN

LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN

PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk

LOKASI Dl :

Grha Baramulti, Komp. Harmoni Plaza Blok A-8,

Jalan Suryopranoto No. 2, Kel. Petojo Utara, Kec. Gambir,

Jakarta Pusat - 101 30

NO. FILE : Y&R/F0/18/1203

Trusr&d ApprlliHI Services

Page 2: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

Y ANUAR BEY & REKAN

No. File : Y&R/F0/ 18/ 1203

Jakarta, 26 Desember 2018

Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk (" MBAP") Grha Baramulti, Komplek Harmoni Plaza Blok A·8, Jalan Suryopranoto No. 2, Kelurahan Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat • 10130

Perihal : Laporan Pendapat Kewajaran Rencana Penyetoran Saham Baru (Tahap l) dan Pembelian Saham Eksisting (Tahap 3) pada PT Duta Bara Utama ("DBU" ).

Dengan hormat,

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK YANUAR BEY DAN REKAN ("Y&R") ditunjuk oleh PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP"), berdasarkan persetujuan atas Surat Penawaran No. Pr.Y&R.Y/ FO/ MBAP/ 572/ XI/ 18-RY tanggal 21 November 2018, dengan maksud untuk memberikan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi Penyetoran Saham Baru yang akan diterbitkan oteh DBU sebanyak 11.628 Lembar (Tahap 2) dan Rencana Transaksi Pembelian Saham Eksisting DBU sebanyak 14.081 Lembar (Tahap 3) yang selanj utnya disebut "Rencana Transaksi " .

Maksud dan tujuan dari penugasan ini adalah untuk memberikan pendapa t kewaj aran at as Rencana Penyetoran Saham Baru (Tahap 2) dan Pembelian Saham Eksisting (Tahap 3) pada PT Duta Bara Utama ("DBU"). DBU merupakan pihak yang terafiliasl dengan MBAP, sehingga Rencana Transaksi ini terkait dengan pemenuhan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan ("Bapepam dan LK") dalam kaitannya dengan pemenuhan Peraturan No. IX.E.1 tentang "Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu" (selanjutnya disebut "Peraturan No. IX.E.1 ") yang dikelua.rkan oteh Ketua Bapepam dan LK melalui Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009. Penilaian akan dilaksanakan berdasarkan kepada Peraturan Bappepam dan LK No. VIII.C-3 mengenai " Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penflaian Usaha Di Pasar Modal" , Standar Penflaian Indonesia 2015 ("SPI 2015") yang ditetapkan oleh Masyarakat Profesi Penilai Indonesia ("MAPPI"). Setanjutnya Y&R telah menerbitkan Laporan Pendapat Kewajaran terhadap Rencana Transaksi dengan Laporan No. Y&R/F0/18/1203 tanggat 26 Desember 2018.

Transaksi melibatkan beberapa pihak yang menunjukan hubungan afiliasi sedangkan secara kepentingan ekonomis dari masing-masing pihak maupun pihak afiliasi lain secara ekonomis tidak terdapat benturan kepentingan antara MBAP, ORE, DIN dengan DBU. Berdasarkan pemyataan manajemen MBAP, diketahui tidak ada bent uran kepentingan atas Rencana Transaksi yang akan dilakukan. Manajemen menflai Rencana Transakst akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan t idak ada unsur benturan kepentingan atau adanya pihak pengambil keputusan yang diuntungkan atas Rencana Transaksi ini.

Trusted Appraisal Services

KJPP Vanuar Bey & Rekan

Tne Manhattan Square - Mtd Tower Lonlal1~ Unit F

Jl. Tb. Slm&1U1)DnQ Ktv. 1 S Clland~ Tlmut, Jaltartl S•teten 12560

T: <62-21 2940 6$60 (HunUng) . eq.21 2940 eu:.

;ntoOyr.co.id

~tor e-.g U,.mg A.!enleng- J•Jtatta (P). J.~ (P)

Sem.arog (P}. Surabaya (P), Ottlp•w (P)

Page 3: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

'-V- YANUAR BEY & REKAN

Berdasarkan ruang lingkup pekerjaan, asumsi-asumsi, data dan informasi yang diperoleh dan digunakan, penetaahan atas dampak keuangan dari Rencana Transaksi sebagaimana diungkapkan datam Laporan Pendapat Kewajaran ini, maka Rencana Transaksi yang akan ditaksanakan oteh MBAP adalah Wajar.

Demikian hasil penitaian yang kami takukan dengan tetap mengacu pada standar penilaian dan kode etik yang bertaku.

Hormat kami, IUPP Y ANUAR BEY & REKAN

/PJtv~pi <i-Rosve Yunita. SE. AJi. MAPPI (Cert)

Partner

ljin Penilai STTD Bapepam·LK MAPPI

No. 6 ·1.08.00045 No. STTD.PB·38/PM.2/2018 No. 02·5·01532

Trusted Appraisal Services

Page 4: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

YANUAR BEY & REKAN

I PERNYATAAN PENILAI I Dalam batas kemampuan dan keyakinan kami sebagai penilai, kamf yang bertanda·tangan dibawah ini menerangkan bahwa :

1. Penugasan penilaian profesional telah dilakukan terhadap Obyek Penilaian pada tanggal Pendapat Kewajaran;

2. Analisa telah dilakukan untuk tujuan sebagaimana diungkapkan dalam Laporan Pendapat Kewajaran;

3. Penugasan penilaian profesional telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

4. Perkfraan Nffaf yang dihasilkan dalam penugasan penilaian profesional telah disajikan sebagai kesimpulan Pendapat Kewajaran ;

5. Kesimpulan Pendapat Kewajaran telah sesuai dengan asumsi·asumsi dan kondisi pembatas;

6. Data ekonomi dan industri dalam Laporan Pendapat Kewajaran diperoleh dari berbagai sumber yang diyakini Penilai Usaha dapat dipertanggungjawabkan;

7. Selanjutnya laporan ini menjelaskan semua syarat·syarat pembatasan yang mempengaruhi analisa, pendapat dan kesimpulan yang tertera dalam laporan ini;

8. Penilai bertanggung jawab sepenuhnya atas prosedur, pelaporan dan hasil Pendapat Kewajaran yang dilakukan;

9. Laporan ini tldak lepas dari Peraturan No. Vfll.C.3 tentang Pedoman Penilaian Dan Penyajian Laporan Penilaian Usaha Di Pasar Modal yang dikeluarkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ("Bapepam dan LK") melalui Keputusan Bapepam dan LK No. KEP·196/BV2012 tanggal 19 April 2012, Peraturan No. IX.E.1 dan Kode Etik Penllaf Indonesia ("KEPI") serta Standar Penilaian Indonesia 2015 ("SPI 201 5") yang ditetapkan oleh Masyarakat Profesi Penilai Indonesia ("MAPPI").

Jakarta, 26 Desember 2018

Rosye Yunita. SE. MM. MAPPI (Cert! • Penanggungjawab ljin Penilai : No. 8··1.08.00045 STTD Bapepam·LK : No. STTD.PB·38/PM.212018 MAPPI : No. 02·5·01532

Yanuar Bey. SE. MM. MAP PI (Cert) - Quality Assurance lj in Penilai : No. 8·1.08.00044 STTD Bapepam·LK : No. STTD.PB·37/PM.2/2018 MAPPI : No. 99·5·01230

Ruspriono, SE - Penilai MAPPI No. 10-T·02481

Muhammad Adriansyah. SE- Penilai MAPPI : No. 17·P·07742

Trusted Appraisal Services

1!:/~~-

~~~ ~ ...... ... ... ./. ........... .

Page 5: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

i

D A F T A R I S I

Halaman

SERTIFIKAT PERNYATAAN PENILAI DAFTAR ISI ...................................................................................................... i DAFTAR FIGUR ............................................................................................... iii 1. Pendahuluan ....................................................................................... 1 1.1 Nomor Dan Tanggal Laporan ..................................................................... 1 1.2 Tanggal Pendapat Kewajaran (Cut Off Date) ................................................. 1 1.3 Identitas Pemberi Tugas .......................................................................... 1 1.4 Maksud Dan Tujuan Pemberian Pendapat Kewajaran ....................................... 2 1.5 Independensi Penilai .............................................................................. 2 1.6 Tanggung Jawab Penilai .......................................................................... 2 1.7 Keterkaitan Rencana Transaksi Dengan Peraturan Ojk D/H Bapepam Dan LK .......... 2 1.7.1 Unsur Transaksi Material Dalam Transaksi ..................................................... 2 1.7.2 Unsur Transaksi Afiliasi Dan Benturan Kepentingan Dalam Transaksi .................... 3 1.8 Penugasan Penilaian Profesional ................................................................ 4 1.9 Pernyataan Penilai ................................................................................. 5 1.10 Data, Informasi Dan Prosedur .................................................................... 5 1.10.1 Data Dan Informasi Transaksi .................................................................... 5 1.10.2 Prosedur Yang Digunakan ......................................................................... 6 1.11 Ruang Lingkup ...................................................................................... 6 1.12 Asumsi Dan Kondisi Pembatas ................................................................... 7

2. Tinjauan Dan Analisis Rencana Transaksi ................................................... 9 2.1. Latar Belakang Rencana Transaksi .............................................................. 9 2.2. Prosedur Pengambilan Keputusan Oleh Manajemen Dalam Menentukan Rencana Dan

Nilai Rencana Transaksi ........................................................................... 9 2.3. Obyek Rencana Rencana Transaksi ............................................................. 9 2.4. Pertimbangan Bisnis Yang Digunakan Oleh Manajemen MBAP ............................. 9 2.5. Pihak-Pihak Dalam Rencana Transaksi ......................................................... 9 2.5.1. Pt Mitrabara Adiperdana Tbk (“MBAP”) ...................................................... 10 2.5.2. Pt Duta Resources Energy (“DRE”) ............................................................ 11 2.5.3. Pt Duta Investama Nusantara (“DIN”) ........................................................ 12 2.5.4. Pt Duta Bara Utama (“DBU”) ................................................................... 13 2.6. Informasi Inspeksi Lapangan ................................................................... 15 2.7. Informasi Material Lainnya Yang Diungkapkan .............................................. 16

3. Analisis Kualitatif Dan Kuantitatif Atas MBAP ............................................. 17 3.1. Analisis Kualitatif ................................................................................ 17 3.1.1. Analisis Industri Dan Lingkungan .............................................................. 17 3.1.1.1. Tinjauan Ekonomi Makro Indonesia ........................................................... 17 3.1.1.2. Inflasi ............................................................................................... 22 3.1.1.3. Nilai Tukar Rupiah ............................................................................... 24 3.1.1.4. Suku Bunga ........................................................................................ 26 3.1.1.5. Prospek Ekonomi Indonesia .................................................................... 31 3.1.2. Gambaran Umum Industri Batubara Dunia .................................................. 36 3.1.2.1. Cadangan Batubara Dunia ...................................................................... 36 3.1.2.2. Perkembangan Harga Batubara Dunia ........................................................ 38 3.1.2.3. Distribusi Batubara Dunia ....................................................................... 39 3.1.2.4. Produksi Batubara Dunia ........................................................................ 40 3.1.2.5. Konsumsi Batubara Dunia ....................................................................... 40

Page 6: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

ii

Halaman

3.1.3. Batubara Di Indonesia ........................................................................... 42 3.1.3.1. Cadangan Batubara Indonesia ................................................................. 42 3.1.3.2. Produksi & Ekspor Batubara Indonesia ....................................................... 42 3.1.3.3. Prospek Masa Depan Sektor Pertambangan Batubara Indonesia ......................... 44 3.1.4. Analisis Perjanjian Dan Kesepakatan Yang Disepakati .................................... 46 3.1.5. Keuntungan Dan Kerugian Yang Bersifat Kualitatif Atas Rencana Transaksi .......... 49 3.1.6. Analisis Manfaat Dan Risiko .................................................................... 50 3.2. Analisis Kuantitatif .............................................................................. 50 3.2.1. Kinerja Historis ................................................................................... 50 3.2.2. Penilaian Atas Proyeksi Keuangan ............................................................ 55 3.2.3. Analisis Rasio Keuangan Atas Proyeksi Keuangan .......................................... 56 3.2.4. Proforma Laporan Keuangan ................................................................... 57 3.2.5. Analisis Dampak Keuangan Dari Rencana Transaksi Yang Akan Dilakukan ............. 58 3.2.6. Analisis Inkremental ............................................................................ 58 3.2.7. Analisis Kewajaran Nilai Rencana Transaksi ................................................. 62

4. Analisis Kewajaran Rencana Transaksi ..................................................... 64 4.1. Analisis Kewajaran Kualitatif .................................................................. 64 4.2. Analisis Kewajaran Kuantitatif ................................................................ 64

5. Pendapat Mengenai Kewajaran Rencana Transaksi ..................................... 66

6. Kualifikasi Penilai Usaha....................................................................... 67 ▪ LAMPIRAN KEUANGAN

Page 7: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

iii

D A F T A R F I G U R

Halaman Figur 1. Unsur Transaksi Materialitas Dalam Transaksi ................................................ 2 Figur 2. Hubungan Afiliasi Berdasarkan Struktur Kepemilikan ......................................... 3 Figur 3. Afiliasi Kepengurusan ............................................................................. 3 Figur 4. Hasil Penilaian Saham yang Digunakan ......................................................... 4 Figur 5. Laporan Keuangan Konsolidasian Historis MBAP .............................................. 5 Figur 6. Struktur Kepemilikan Saham MBAP ........................................................... 11 Figur 7. Susunan Pemegang Saham DRE ................................................................. 12 Figur 8. Susunan Pemegang Saham DIN .................................................................. 13 Figur 9. Susunan Pemegang Saham DBU ................................................................ 14 Figur 10. Pertumbuhan Ekonomi Sisi Pengeluaran ..................................................... 17 Figur 11. Path Pemulihan Ekonomi dan Kontribusi Pertumbuhan Investasi ....................... 18 Figur 12. Historis Konsumsi LNPRT dan Kontribusi Eksport Migas dan Nonmigas ................. 19 Figur 13. Impor Nonmigas Riil dan Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Sektor ..... 20 Figur 14. Pertumbuhan Ekonomi Sisi Lapangan Usaha ................................................ 20 Figur 15. Pertumbuhan Ekonomi Regional Triwulan III 2018 ......................................... 21 Figur 16. Perkembangan Inflasi dan Perkembangan Inflasi Volatile Food ......................... 23 Figur 17. Peta Inflasi Daerah, Oktober 2018 ............................................................ 24 Figur 18. Nilai Tukar Rupiah dan Apresiasi/Depresiasi Nilai Tukar Kawasan Triwulan III VS

Triwulan II 2018 .................................................................................. 25 Figur 19. Volatilitas Rupiah dan Peers – Triwulan dan Tahunan ..................................... 25 Figur 20. Aliran Modal Asing ............................................................................... 26 Figur 21. Suku Bunga Kebijakan dan PUOB O/N ........................................................ 27 Figur 22. Selisih Suku Bunga Perbankan dan Suku Bunga Kredit Jenis Penggunaan .............. 28 Figur 23. Permodalan Industri Perbankan dan Likuiditas Perbankan ............................... 28 Figur 24. Pertumbuhan Kredit Jenis Perbankan dan Pertumbuhan Kredit Sektoral .............. 29 Figur 25. Suku Bunga Kebijakan dan PUOB O/N ........................................................ 32 Figur 26. Selisih Suku Bunga Perbankan dan Suku Bunga Kredit Jenis Penggunaan .............. 33 Figur 27. Permodalan Industri Perbankan dan Likuiditas Perbankan ............................... 33 Figur 28. Pertumbuhan Kredit Jenis Perbankan dan Pertumbuhan Kredit Sektoral .............. 34 Figur 29. Total Cadangan Batubara ....................................................................... 37 Figur 30. Total Cadangan Batubara Berdasarkan Wilayah ............................................ 38 Figur 31. Perkembangan Harga Batubara ................................................................ 39 Figur 32. Distribusi Cadangan Batubara tahun 1997, 2007 dan 2017 ............................... 39 Figur 33. Perkembangan Produksi Batubara Dunia ..................................................... 40 Figur 34. Perkembangan Konsumsi Batubara dunia .................................................... 41 Figur 35. Perbandingan Sumberdaya dan Cadangan dari IUP, PKP2B dan Pemerintah .......... 42 Figur 36. Cadangan Batubara Terbesar di Indonesia .................................................. 43 Figur 37. Produksi, Ekspor, Konsumsi & Harga Batubara ............................................. 43 Figur 38. Harga Batubara Acuan (HBA) Indonesia Dalam USD/ton .................................. 44 Figur 39. Struktur Kepemilikan Setelah Tahap 2 ....................................................... 49 Figur 40. Struktur Kepemilikan Setelah Tahap 3 ....................................................... 49 Figur 41. Tinjauan Laba-rugi konsolidasian MBAP ...................................................... 50 (Dalam USD) .................................................................................................. 50 Figur 42. Perbandingan Penjualan Bersih dan Beban Pokok Penjualan MBAP ..................... 51 Figur 43. Perkembangan Laba MBAP...................................................................... 51 Figur 44. Tinjauan Posisi Keuangan Konsolidasian MBAP ............................................. 52 Figur 45. Komposisi Keuangan Konsolidasian MBAP .................................................... 53 Figur 46. Tinjauan Arus Kas Konsolidasian MBAP ....................................................... 53 Figur 47. Tren Perbandingan Arus Kas Bersih Operasi, Investasi dan Pendanaan MBAP ......... 54 Figur 48. Tinjauan Rasio Keuangan Konsolidasian MBAP .............................................. 54 Figur 49. Proyeksi Laba (Rugi) ............................................................................. 55 Figur 50. Proyeksi Posisi Keuangan ....................................................................... 56

Page 8: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

iv

Halaman Figur 51. Proyeksi Arus Kas................................................................................. 56 Figur 52. Rasio Proyeksi Keuangan Sebelum Rencana Transaksi .................................... 56 Figur 53. Rasio Proyeksi Keuangan Setelah Rencana Transaksi ...................................... 57 Figur 54. Proforma Posisi Keuangan MBAP .............................................................. 57 Figur 55. Proforma Laba (Rugi) MBAP .................................................................... 57 Figur 56. Proforma Arus Kas MBAP ........................................................................ 58 Figur 57. Proyeksi Laba (Rugi) Sebelum Rencana Transaksi .......................................... 58 Figur 58. Proyeksi Laba (Rugi) Setelah Rencana Transaksi ........................................... 59 Figur 59. Nilai Tambah pada Laba (Rugi) Proyeksi Setelah Rencana Transaksi terhadap

Proyeksi Sebelum Rencana Transaksi ......................................................... 59 Figur 60. Nilai Tambah pada Laba (Rugi) Proyeksi Setelah Rencana Transaksi terhadap

Proyeksi Sebelum Rencana Transaksi ......................................................... 59 Figur 61. Proyeksi Posisi Keuangan Sebelum Rencana Transaksi .................................... 60 Figur 62. Proyeksi Posisi Keuangan Setelah Rencana Transaksi ..................................... 60 Figur 63. Nilai Tambah pada Posisi Keuangan Proyeksi Setelah Rencana Transaksi terhadap

Proyeksi Sebelum Rencana Transaksi ......................................................... 60 Figur 64. Nilai Tambah pada Posisi Keuangan Proyeksi Setelah Rencana Transaksi terhadap

Proyeksi Sebelum Rencana Transaksi ......................................................... 61 Figur 65. Proyeksi Arus Kas Sebelum Rencana Transaksi ............................................. 61 Figur 66. Proyeksi Arus Kas Setelah Rencana Transaksi ............................................... 61 Figur 67. Nilai Tambah pada Arus Kas Proyeksi Setelah Rencana Transaksi terhadap Proyeksi

Sebelum Rencana Transaksi .................................................................... 62 Figur 68. Nilai Tambah pada Arus Kas Proyeksi Setelah Rencana Transaksi terhadap Proyeksi

Sebelum Rencana Transaksi .................................................................... 62 Figur 69. Analisis Kewajaran Nilai Rencana Transaksi Tahap 2 ...................................... 62 Figur 70. Analisis Kewajaran Nilai Rencana Transaksi Tahap 3 ...................................... 63

Page 9: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 1

1. PENDAHULUAN

1.1 Nomor dan Tanggal Laporan KANTOR JASA PENILAI PUBLIK YANUAR BEY DAN REKAN (“Y&R”) ditunjuk oleh PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk. (“MBAP”) berdasarkan persetujuan atas Surat Penawaran No. Pr.Y&R.Y/FO/MBAP/572/XI/18-RY tanggal 21 November 2018, dengan maksud untuk memberikan Pendapat Kewajaran (Fairness Opinion) atas Rencana Transaksi Penyetoran saham baru yang akan diterbitkan oleh PT Duta Bara Utama (“DBU”) sebanyak 11.628 Lembar (Tahap 2) dan Rencana Transaksi Pembelian saham eksisting DBU sebanyak 14.081 Lembar (Tahap 3). Adapun obyek pendapat kewajaran adalah atas Rencana Transaksi Penyetoran saham baru yang akan diterbitkan oleh DBU sebanyak 11.628 Lembar (selanjutnya disebut dengan “Tahap 2”) dan Rencana Transaksi Pembelian saham eksisting DBU sebanyak 14.081 Lembar (selanjutnya disebut dengan “Tahap 3”). Dengan demikian, Rencana Transaksi ini terkait dengan pemenuhan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan (“Bapepam dan LK”) dalam kaitannya dengan pemenuhan Peraturan No. IX.E.1 tentang “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu” (selanjutnya disebut “Peraturan No. IX.E.1”) yang dikeluarkan oleh Ketua Bapepam dan LK melalui Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009. Kami adalah Kantor Jasa Penilai Publik yang secara resmi telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 497/KM.1/2009 tanggal 12 Mei 2009, dengan nama Kantor Jasa Penilai Publik Yanuar Bey dan Rekan dengan Izin KJPP No. 2.09.0041 dan telah terdaftar sebagai Profesi Penunjang Pasar Modal di Otoritas Jasa Keuangan d/h Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“OJK d/h Bapepam dan LK”) dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari Bapepam dan LK No. STTD.PB-38/PM.2/2018 Selanjutnya Y&R telah menyusun Laporan Pendapat Kewajaran terhadap Rencana Transaksi dengan Laporan File No. Y&R/FO/18/1203 tanggal 26 Desember 2018.

1.2 Tanggal Pendapat Kewajaran (Cut off Date) Tanggal efektif pendapat kewajaran adalah per 30 September 2018, di mana batas tersebut diambil atas dasar pertimbangan kepentingan dan tujuan penilaian, sedangkan masa berlaku laporan sesuai dengan tanggal penilaian akan berakhir pada tanggal 31 Maret 2019.

1.3 Identitas Pemberi Tugas Pemberi tugas kepada Y&R dalam penyusunan laporan pendapat kewajaran ini adalah :

• Nama Perusahaan : PT Mitrabara Adiperdana Tbk.

• Bidang Usaha : Pertambangan Batubara

• Alamat : Grha Baramulti, Komp. Harmoni Plaza Blok A-8, Jalan Suryopranoto No. 2, Kel. Petojo Utara, Kec. Gambir, Jakarta Pusat - 10130

• Tel/Fax : 021-6385 6211 / 021-6385 2326

• Website : www.mitrabaraadiperdana.co.id

Page 10: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 2

1.4 Maksud dan Tujuan Pemberian Pendapat Kewajaran Maksud dan tujuan dari pemberian pendapat kewajaran ini adalah untuk memberikan pendapat kewajaran atas Rencana Transaksi Tahap 2 dan Tahap 3. Pendapat kewajaran ini diberikan dalam rangka memenuhi Peraturan No. IX.E.1 dan tidak digunakan diluar konteks atau tujuan tersebut.

1.5 Independensi Penilai Dalam mempersiapkan laporan pendapat kewajaran ini Y&R bertindak secara independen tanpa adanya benturan kepentingan dan tidak terafiliasi dengan MBAP ataupun pihak-pihak yang terafiliasi dengan MBAP. Y&R juga tidak memiliki kepentingan ataupun keuntungan pribadi atau merugikan pihak manapun terkait dengan penugasan ini. Imbalan jasa yang kami terima sama sekali tidak dipengaruhi oleh hasil pendapat kewajaran yang dihasilkan.

1.6 Tanggung Jawab Penilai Dalam batas kemampuan dan keyakinan Y&R sebagai penilai, Y&R menyatakan bahwa semua perhitungan dan analisis yang dibuat dalam penyusunan Pendapat Kewajaran telah dilakukan dengan benar dan Y&R bertanggung jawab atas Pendapat Kewajaran yang diterbitkan.

1.7 Keterkaitan Rencana Transaksi dengan Peraturan OJK d/h Bapepam dan LK 1.7.1 Unsur Transaksi Material dalam Transaksi

Sebagaimana dituangkan dalam Conditional Share Subscription And Share Purchase Agreement/perjanjian jual beli saham antara PT Duta Resources Energy (“DER”) dan PT Duta Investama Nusantara (“DIN”) dan MBAP dan DBU tentang Penjualan dan Pembelian saham DBU, maka diketahui bahwa nilai Rencana Transaksi Tahap 2 adalah sebesar Rp43.449.816.437,- (Empat Puluh Tiga Miliar Empat Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Enam Belas Ribu Empat Ratus Tiga Puluh Tujuh Rupiah) dan nilai Rencana Transaksi Tahap 3 adalah sebesar Rp54.773.864.780,- (Lima Puluh Empat Miliar Tujuh Ratus Tujuh Puluh Tiga Juta Delapan Ratus Enam Puluh Empat Ribu Tujuh Ratus Delapan Puluh Rupiah), sehingga bila diperbandingkan dengan Laporan atas Reviu Laporan Keuangan Konsolidasian Interim MBAP untuk periode yang berakhir pada 30 September 2018 maka prosentase nilai Rencana Transaksi tersebut terhadap ekuitas MBAP sebagai adalah berikut : Figur 1. Unsur Transaksi Materialitas Dalam Transaksi

Rencana Transaksi Jumlah Ekuitas per 30 September 2018

(Rp)

Nilai Rencana Transaksi per tahun

(Rp)

Persentase Nilai Transaksi Terhadap

Ekuitas (%)

Rencana Transaksi Tahap 2

2.065.524.920.021*)

43.449.816.437 2,10%

Rencana Transaksi Tahap 3 54.773.864.780 2,65%

Sumber : Laporan atas Reviu Laporan Keuangan Konsolidasian Interim MBAP untuk periode yang berakhir pada 30 September 2018, Perjanjian Jual Beli Saham, Y&R Diolah

*menggunakan kurs tengah BI per 30 September 2018 yaitu USD1=Rp14.929,-

Page 11: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 3

Total Ekuitas MBAP per tanggal 30 September 2018 adalah sebesar USD138.356.549 atau sebesar Rp2.065.524.920.021,-. Dari data diatas, diketahui bahwa nilai Rencana Transaksi Tahap 2 adalah sebesar Rp43.449.816.437,- atau setara dengan 2,10% terhadap ekuitas MBAP dan nilai Rencana Transaksi Tahap 3 adalah sebesar Rp54.773.864.780,- atau setara dengan 2,65% terhadap ekuitas MBAP. Sesuai dengan perhitungan tersebut, maka Rencana Transaksi tidak memenuhi unsur transaksi material karena jumlah nilai Rencana Transaksi tidak melebihi 20,00% ekuitas MBAP, sebagaimana dimaksud dalam butir 1 huruf a angka 2) Peraturan No. IX.E.2.

1.7.2 Unsur Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan dalam Transaksi Unsur Transaksi Afiliasi Dalam Transaksi Berikut struktur kepemilikan yang menggambarkan hubungan afiliasi antara MBAP, PT Duta Resources Energy (“DRE”), PT Duta Investama (“DIN”) dan DBU :

Figur 2. Hubungan Afiliasi Berdasarkan Struktur Kepemilikan

Sumber : Manajemen MBAP, September 2018 Berikut struktur kepengurusan antara MBAP, DRE, DIN dan DBU : Figur 3. Afiliasi Kepengurusan

NAMA MBAP DRE DIN DBU

Yo Angela Soedjana KU WKU

Fumitake Uyama WKU

Abdullah Fawzy Siddik KI dan KKA

Widada DU

Shinichi Naruuchi WDU

Ir. Syadaruddin D

Richard Pardede DTT

Alip AKA

Dini Rosdini AKA

Randy Angkosubroto KU D KU

Johanna Zakaria K K DU

Page 12: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 4

Sumber : Manajemen MBAP Keterangan : Komisaris Utama “KU”, Wakil Komisaris Utama “WKU”, Komisaris

Independen “KI”, Komisaris “K”, Direktur Utama “DU”, Wakil Direktur Utama “WDU”, Direktur “D”, Direktur Tidak Terafiliasi “DTT”, Ketua Komite Audit “KKA”, Anggota Komite Audit “AKA”.

Terdapat hubungan afiliasi antara MBAP dengan DBU pada struktur kepemilikan dimana DBU merupakan entitas anak MBAP (dengan kepemilikan 13,33%) serta dari susunan kepengurusan dimana Komisaris Utama pada MBAP dan Wakil Komisaris Utama pada DBU ditempati oleh orang yang sama. Unsur Benturan Kepentingan Dalam Rencana Transaksi Dalam menganalisa terkait ada tidaknya benturan kepentingan dalam Rencana Transaksi, Y&R melakukan korespondensi dengan manajemen. Manajemen menyatakan tidak terdapat benturan kepentingan dalam Rencana Transaksi ini. Hasil penilaian 100,00% ekuitas DBU yang digunakan dalam Pendapat Kewajaran adalah sebagai berikut : Figur 4. Hasil Penilaian Saham yang Digunakan

KJPP Nomor & Tanggal Laporan Cut Off Penilaian Penilai Hasil

(Dalam Ribuan Rupiah)

KJPP Y&R File No. Y&R/BV/18/1208, 21 Desember 2018

30 September 2018

Rosye Yunita, SE., MM., MAPPI (Cert) Dengan Klasifikasi Bidang Jasa Penilai Bisnis, dengan nomor Ijin Penilai No. B.1-08.00045 dan STTD No. No. STTD.PB-38/PM.2/2018

692.922.937

1.8 Penugasan Penilaian Profesional

• Dalam menyusun laporan ini, Y&R mengandalkan keakuratan dan kelengkapan informasi yang disediakan oleh MBAP dan/atau data yang diperoleh dari informasi yang tersedia untuk publik dan informasi lainnya serta penelitian yang kami anggap relevan untuk perhitungan dan analisis, yang telah dilakukan dengan benar.

• Y&R tidak terlibat dan tidak melakukan audit ataupun verifikasi atas informasi yang disediakan tersebut.

• Sebagai tambahan, kami tidak terlibat dalam diskusi dengan MBAP sehubungan dengan Rencana Transaksi tersebut dan kami tidak terlibat dalam komunikasi ataupun interaksi apapun dalam mencapai konsensus mengenai persyaratan dan kondisi Rencana Transaksi tersebut.

Hartadi Angkosubroto DU DU

Hadi Siswanto D

Yolanda Wijaya KU

Ventje C Suardana D

Hendri Guntara K

Deden Ramdhan WDU

Winarso Toreh D

Page 13: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 5

1.9 Pernyataan Penilai

• Laporan kami disusun berdasarkan permintaan dari MBAP yang dipakai semata-mata untuk membantu MBAP dalam memberikan gambaran mengenai Rencana Transaksi yang memerlukan pendapat dari pihak independen dan tidak dapat digunakan untuk tujuan lainnya. Karena pihak lain mungkin bermaksud untuk menggunakan laporan ini untuk tujuan yang lain, perlu ditegaskan bahwa laporan ini tidak dapat dikutip, direferensikan atau diperlihatkan ke pihak lain tanpa ijin tertulis dari kami terlebih dahulu kecuali diharuskan oleh pengadilan atau undang-undang yang berlaku.

• MBAP telah membebaskan Y&R dari setiap klaim yang dapat dan akan timbul dari kesalahan ataupun kekurangan dalam bahan atau informasi yang disediakan MBAP, perusahaan afiliasi, konsultan atau pihak ketiga, kepada Y&R dalam penyusunan laporan ini.

• Kami ingin menekankan bahwa hasil analisis dan penelaahan kami secara khusus hanya terbatas pada aspek komersial dan finansial transaksi, di luar dari aspek perpajakan dan hukum karena hal tersebut berada di luar lingkup penugasan kami.

• Manajemen MBAP menyatakan bahwa seluruh informasi material yang menyangkut Rencana Transaksi telah diungkapkan seluruhnya kepada Y&R dan tidak ada pengurangan atas fakta-fakta yang penting.

• Dalam mempersiapkan laporan pendapat kewajaran ini kami bertindak secara independen tanpa adanya benturan kepentingan dan tidak terafiliasi dengan MBAP ataupun pihak-pihak yang terafiliasi dengan MBAP. Y&R juga tidak memiliki kepentingan ataupun keuntungan pribadi terkait dengan penugasan ini. Laporan pendapat kewajaran ini tidak dilakukan untuk memberikan keuntungan atau merugikan pihak manapun. Imbalan jasa yang kami terima sama sekali tidak dipengaruhi oleh pendapat kewajaran yang disimpulkan.

• Perhitungan dan Analisis dalam rangka pemberian pendapat kewajaran telah dilakukan dengan benar.

• Y&R bertanggungjawab atas laporan pendapat kewajaran dan kesimpulan pendapat kewajaran yang dihasilkan.

1.10 Data, Informasi dan Prosedur

1.10.1 Data dan Informasi Transaksi Kami telah melakukan analisis dan mempertimbangkan data dan informasi yang disediakan MBAP untuk tujuan penugasan ini, yaitu : a. Laporan Keuangan Konsolidasian MBAP

Figur 5. Laporan Keuangan Konsolidasian Historis MBAP

TAHUN AUDITOR NOMOR DAN TANGGAL OPINI

31 Des 2013 Purwantono, Suherman & Surja

No. RPC-6101/PSS/2014 Tanggal 16 Juni 2014

Wajar Tanpa Pengecualian

31 Des 2014 Purwantono, Suherman & Surja

No. RPC-6841/PSS/2015 Tanggal 16 Maret 2015

Wajar Tanpa Pengecualian

31 Des 2015 Purwantono, Sungkoro & Surja

No. RPC-468/PSS/2016 tanggal 10 Maret 2016

Wajar Tanpa Pengecualian

31 Des 2016 Purwantono, Sungkoro & Surja

No. RPC-3211/PSS/2017 tanggal 15 Maret 2017

Wajar Tanpa Pengecualian

31 Des 2017 Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan

No. A180228004/DC2/ YSR/2018 tanggal 28 Februari 2018

Wajar Tanpa Pengecualian

30 Sep 2018*) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan

No. N20181126001/DC2/ YSR/2018 tanggal 26 November 2018

Wajar Tanpa Pengecualian

Keterangan : *) Laporan atas Reviu Laporan Keuangan Konsolidasian Interim MBAP untuk periode yang berakhir pada 30 September 2018

Page 14: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 6

b. Laporan Keuangan Proforma yang disiapkan oleh Manajemen MBAP; c. Proyeksi keuangan sebelum dan sesudah transaksi yang disiapkan oleh Manajemen

MBAP; d. Legalitas dan perijinan terkait; e. Company Profile pihak yang bertransaksi; f. Conditional Share Subscription and Share Purchase Agreement pada 5 Desember

2017; g. Dokumen-dokumen lain yang terkait dengan transaksi; h. Diskusi dengan manajemen MBAP; i. Informasi dan/atau dokumen terkait lainnya yang didapat dari berbagai pencarian

baik melalui Internet maupun media lainnya.

1.10.2 Prosedur yang Digunakan Dalam melakukan analisa kewajaran, Y&R mengandalkan pada langkah-langkah dan metodologi yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman kewajaran atas aspek komersial dan keuangan serta persyaratan dan kondisi dalam Rencana Transaksi yang dapat berdampak pada kinerja keuangan MBAP :

1. Kami telah menelaah draft perjanjian yang ada serta dokumen-dokumen pendukung lainnya yang relevan sehubungan dengan Rencana Transaksi, yang disediakan MBAP kepada kami dan/atau menggunakan data yang diperoleh dari informasi yang tersedia untuk publik dan informasi lainnya serta penelitian yang kami anggap relevan, untuk memperoleh pemahaman dan keyakinan yang memadai bahwa perjanjian-perjanjian, pengaturan-pengaturan, rencana transaksi-transaksi, dan struktur Rencana Transaksi dengan pihak afiliasi dan kemudian menjadi dasar untuk memahami kewajaran yang diimplementasikan untuk MBAP.

2. Pemahaman kami atas transaksi juga dilengkapi dengan analisis dan pencarian data untuk memperoleh gambaran umum atas apa yang dianggap wajar dalam norma industri dan praktek-praktek terbaik yang dapat diterima.

Sesuai dengan pendekatan seperti tersebut di atas, kami telah melakukan analisis seperti yang dipersyaratkan dalam penelahaan independen pada aspek komersial dan keuangan atas transaksi untuk MBAP berdasarkan pendekatan analisis dan komparatif seperti berikut ini :

1. Kami telah memperoleh perjanjian yang dijadikan dasar Rencana Transaksi, sehingga kami dapat menganalisa dan menarik kesimpulan bahwa persyaratan dan kondisi perjanjian yang kemudian menjadi landasan untuk menganggap bahwa persyaratan perjanjian tersebut adalah umum dan wajar antara pihak-pihak yang bersangkutan.

2. Kami melakukan korespondensi dengan manajemen terkait dengan Rencana Transaksi untuk memperoleh gambaran lebih lengkap, sehingga yang kemudian dapat menjadi landasan untuk menganggap Rencana Transaksi tersebut adalah umum dan wajar.

1.11 Ruang Lingkup Ruang lingkup penugasan Y&R dalam penyusunan laporan ini adalah :

• Melakukan analisis atas pertimbangan bisnis yang digunakan MBAP terkait dengan Rencana Transaksi terhadap kepentingan pemegang saham.

• Melakukan analisis atas kewajaran dari Nilai Rencana Transaksi yang akan dilaksanakan.

Page 15: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 7

• Melakukan analisis dampak keuangan dari Rencana Transaksi yang dilaksanakan melalui analisis kuantitatif dan analisis kualitatif dari Rencana Transaksi.

1.12 Asumsi dan Kondisi Pembatas Asumsi Beberapa asumsi yang digunakan dalam penyusunan pendapat kewajaran ini adalah :

• Kami telah melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses pendapat kewajaran.

• Dalam menyusun laporan ini, Y&R mengandalkan keakuratan dan kelengkapan informasi yang disediakan oleh MBAP dan atau data yang diperoleh dari informasi yang tersedia untuk publik dan informasi lainnya serta penelitian yang kami anggap relevan.

• Pemberi tugas menyatakan bahwa seluruh informasi material yang menyangkut penugasan pendapat kewajaran telah diungkapkan seluruhnya kepada Y&R dan tidak ada pengurangan atas fakta-fakta yang penting.

• Y&R menggunakan proyeksi keuangan yang disampaikan oleh MBAP dan telah disesuaikan sehingga mencerminkan kewajaran proyeksi keuangan dengan kemampuan pencapaiannya (fiduciary duty).

• Laporan pendapat kewajaran yang dihasilkan terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional MBAP.

• Y&R bertanggung jawab atas laporan pendapat kewajaran dan kesimpulan yang dihasilkan.

• Laporan pendapat kewajaran ini ditujukan untuk memenuhi pemenuhan Peraturan No. VIII.C.3 Tentang Pedoman Penilaian Dan Penyajian Laporan Penilaian Usaha Di Pasar Modal (“Peraturan No. VIII.C.3”) dan tidak untuk kepentingan perpajakan.

• Pendapat kewajaran ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan, serta peraturan-peraturan Pemerintah terkait dengan aksi korporasi yang akan dilakukan pada tanggal pendapat ini diterbitkan.

• Dalam penyusunan pendapat kewajaran ini, kami menggunakan beberapa asumsi, seperti terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban MBAP dan semua pihak yang terlibat dalam aksi korporasi serta keakuratan informasi mengenai aksi korporasi yang diungkapkan oleh manajemen MBAP.

• Pendapat kewajaran ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan penggunaan sebagian dari analisis dan informasi tanpa mempertimbangkan informasi dan analisis lainnya secara utuh sebagai satu kesatuan dapat menyebabkan pandangan dan kesimpulan yang menyesatkan atas proses yang mendasari pendapat kewajaran. Penyusunan pendapat kewajaran ini merupakan suatu proses yang rumit dan mungkin tidak dapat dilakukan melalui analisis yang tidak lengkap.

• Kami juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penerbitan pendapat kewajaran ini sampai dengan tanggal terjadinya aksi korporasi tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan pendapat kewajaran ini. Kami tidak bertanggungjawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan (update) pendapat kami karena adanya perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini.

Page 16: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 8

Kondisi Pembatas :

• Kami tidak melakukan proses due diligence terhadap entitas atau pihak-pihak yang melakukan transaksi.

• Dalam melaksanakan analisis, kami mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan, kehandalan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh MBAP atau yang tersedia secara umum yang pada hakekatnya adalah benar, lengkap dan tidak menyesatkan, dan kami tidak bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan independen terhadap informasi-informasi tersebut. Kami juga bergantung kepada jaminan dari manajemen MBAP bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada kami menjadi tidak lengkap atau menyesatkan.

• Analisis pendapat kewajaran atas aksi korporasi ini dipersiapkan menggunakan data dan informasi sebagaimana diungkapkan diatas. Segala perubahan atas data dan informasi tersebut dapat mempengaruhi hasil akhir pendapat kami secara material. Oleh karenanya, kami tidak bertanggungjawab atas perubahan kesimpulan atas pendapat kewajaran kami dikarenakan adanya perubahan data dan informasi tersebut.

• Kami tidak memberikan pendapat atas dampak perpajakan dari aksi korporasi ini. Jasa-jasa yang kami berikan kepada MBAP dalam kaitan dengan aksi korporasi ini hanya merupakan pemberian Pendapat Kewajaran atas aksi korporasi yang akan dilakukan dan bukan jasa-jasa akuntansi, audit, atau perpajakan. Kami tidak melakukan penelitian atas keabsahan aksi korporasi dari aspek hukum dan implikasi aspek perpajakan dari aksi korporasi tersebut.

• Pekerjaan kami berkaitan dengan aksi korporasi ini tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan, atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selain itu, kami tidak mempunyai kewenangan dan tidak berada dalam posisi untuk mendapatkan dan menganalisa suatu bentuk rencana transaksi-transaksi lainnya diluar aksi korporasi yang ada dan mungkin tersedia untuk MBAP serta pengaruh dari rencana transaksi-transaksi tersebut terhadap aksi korporasi ini.

Page 17: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 9

2. TINJAUAN DAN ANALISIS RENCANA TRANSAKSI

2.1. Latar Belakang Rencana Transaksi Seiring dengan mulai meningkatnya harga komoditi batubara serta cadangan batubara DBU yang memiliki kualitas yang dapat dipasarkan terutama di pasar domestik dan juga dapat diperluas ke pasar ekspor, saat ini MBAP, yang merupakan bagian dari grup Baramulti dengan pengalaman operasional di Kalimantan dan Sumatera, berencana untuk melakukan pengembangan usaha serta meningkatkan nilai tambah usaha melalui akuisisi saham DBU. Berdasarkan informasi yang kami peroleh, bahwa MBAP akan melakukan Rencana Transaksi Penyetoran saham baru yang akan diterbitkan oleh PT Duta Bara Utama (“DBU”) sebanyak 11.628 Lembar (Tahap 2) dan Rencana Transaksi Pembelian saham eksisting DBU sebanyak 14.081 Lembar (Tahap 3).

2.2. Prosedur Pengambilan Keputusan oleh Manajemen dalam Menentukan Rencana dan Nilai Rencana Transaksi Dalam menentukan pengambilan keputusan terkait rencana transaksi manajemen telah melakukan beberapa langkah antara lain :

• Melakukan kajian internal atas Rencana Transaksi.

• Melakukan analisis atas pertimbangan Rencana Transaksi.

• Melakukan negosiasi dengan pihak-pihak terkait.

2.3. Obyek Rencana Rencana Transaksi Obyek Rencana Transaksi dalam analisis pendapat kewajaran ini adalah Rencana Transaksi Penyetoran saham baru yang akan diterbitkan oleh DBU sebanyak 11.628 Lembar dan Rencana Transaksi Pembelian saham eksisting DBU sebanyak 14.081 Lembar.

2.4. Pertimbangan Bisnis yang Digunakan oleh Manajemen MBAP Pertimbangan bisnis yang digunakan manajemen MBAP :

a. DBU telah memiliki Ijin Usaha Pertambangan (“IUP”) Operasi Produksi dari Bupati Muara Enim 12 Desember 2011.

b. DBU memiliki JORC Resource and Reserve di tahun 2013 dan 2015 dari SMGC Consultants dan Independent Technical Review pada tanggal 26 Desember 2017 dari PT Prasetya Abdi Persada dengan total reserves sebesar 24.205.000 Mt.

c. Memberikan nilai tambah bagi MBAP dengan melakukan akuisisi untuk menambah cadangan batubara.

2.5. Pihak-Pihak dalam Rencana Transaksi Pihak-pihak yang terkait dalam Rencana Transaksi Penyetoran saham baru yang akan diterbitkan oleh DBU adalah sebagai berikut :

• DBU selaku perusahaan yang menerbitkan 11.628 saham baru (Tahap 2)

• MBAP selaku pembeli.

Page 18: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 10

Pihak-pihak yang terkait dalam Rencana Transaksi Pembelian saham eksisting DBU adalah sebagai berikut :

• DRE selaku perusahaan yang memiliki 14.080 lembar saham eksisting (Tahap 3)

• DIN selaku perusahaan yang memiliki 1 lembar saham eksisting (Tahap 3)

• MBAP selaku pembeli

2.5.1. PT Mitrabara Adiperdana Tbk (“MBAP”) Sejarah Singkat MBAP didirikan di Republik Indonesia dengan nama PT Mitrabara Adiperdana pada tanggal 29 Mei 1992 berdasarkan Akta No. 34 oleh Notaris H.A. Kadir Usman, S.H. Akta Pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-8887.HT.01.01.TH.1992 tanggal 28 Oktober 1992. Anggaran Dasar MBAP telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir berdasarkan Akta No. 22 dari Notaris Liestiani Wang, S.H., M.Kn., tanggal 21 Mei 2018, sehubungan dengan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi MBAP Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tanggal 4 Juni 2018 dalam Surat No. AHU-AH.01.03-0212018. Kantor pusat MBAP beralamat di Grha Baramulti, Komplek Harmoni Blok A-8, Jalan Suryopranoto No. 2, Kel. Petojo Utara, Kec. Gambir, Jakarta Pusat - 10130. MBAP memiliki tambang batubara yang terletak di Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara (dahulu Kalimantan Timur). MBAP memulai kegiatan produksi batubara sejak tahun 2008. Aktivitas Usaha Berdasarkan pasal 3 dalam Akta Pendiriannya, ruang lingkup kegiatan MBAP adalah sebagai berikut : a. Menjalankan dan melakukan usaha dalam sektor pertambangan sebagaimana

diizinkan oleh pemerintah dan sepanjang diperbolehkan oleh peraturan yang

berlaku, termasuk pengeringan batubara;

b. Menjalankan dan melakukan usaha dalam sektor industri;

c. Menjalankan dan melakukan usaha dalam sektor perdagangan, termasuk

perdagangan dalam negeri, inter-insulair, ekspor dan impor, perdagangan besar,

pemasok dan distributor atas jenis barang apapun;

d. Menjalankan dan melakukan usaha dalam sektor konstruksi.

Saat ini MBAP bergerak dalam bidang pertambangan, perdagangan dan perindustrian batubara. Susunan Pemegang Saham MBAP Berikut adalah struktur permodalan dan kepemilikan saham MBAP, yaitu :

Page 19: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 11

Figur 6. Struktur Kepemilikan Saham MBAP

Pemegang Saham Jumlah Saham Jumlah Rupiah %

PT Wahana Sentosa Cemerlang 736.363.152 73.636.315.200 60,00

Publik :

Publik >5% : Idemitsu Kosan Co., Ltd 368.181.600 36.818.160.000 30,00

Publik <5% : Masyarakat 122.727.200 12.272.720.000 10,00

Jumlah 1.227.271.952 122.727.195.200 100,00

Sumber : Laporan Keuangan MBAP 30 September 2018 Sumber Daya Manusia Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 30 September 2018 sebagai berikut :

Dewan Komisaris Komisaris Utama : Yo Angela Soedjana Wakil Komisaris Utama : Fumitake Uyama Komisaris Independen : Abdullah Fawzy Siddik Direksi Direktur Utama : Widada Wakil Direktur Utama : Shinichi Naruuchi Direktur : Ir. Syadaruddin Direktur Independen : Richard Pardede Komite Audit Ketua : Abdullah Fawzy Siddik Anggota : Alip Anggota : Dini Rosdini Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2018, jumlah kompensasi bagi manajemen kunci yang terdiri atas Komisaris dan Direktur adalah sebesar USD1.242.515 (30 September 2017: USD1.333.852). Pada tanggal 30 September 2018, Group memiliki karyawan tetap sejumlah 645 orang (30 September 2017 : 615 orang) (tidak diaudit).

2.5.2. PT Duta Resources Energy (“DRE”) Sejarah Singkat DRE didirikan berdasarkan Akta Notaris Buniarti Tjandra S.H., No. 14 tanggal 10 Maret 2008. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-24785.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 13 Mei 2008. Anggaran Dasar DRE telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dirubah dengan Akta No. 130 dari Notaris Vincent Sugeng Fajar S.H., M.Kn., tanggal 30 Desember 2016, mengenai peningkatan Modal Disetor Perseroan, perubahan anggaran dasar Perseroan, dan perubahan susunan Pemegang Saham. Perubahan tersebut telah diterima perubahannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0038805 tertanggal 30 Januari 2017. DRE berdomisili di Gedung Chase Plaza lantai 20, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 21, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Page 20: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 12

Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasarnya, Maksud dan Tujuan DRE adalah :

a. Menjalankan usaha di bidang Perdagangan (Niaga Umum); b. Menjalankan usaha di bidang Jasa; c. Menjalankan usaha di bidang Pengangkutan.

Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham DRE Susunan pemegang saham DRE per 30 September 2018 adalah sebagai berikut :

Figur 7. Susunan Pemegang Saham DRE

Pemegang Saham Jumlah Lembar

Saham Nilai Nominal

(Rp) %

PT Duta Anggada 24.000 24.000.000.000 12,11

PT Duta Investama Nusantara 76.500 76.500.000.000 38,61

Hartadi Angkosubroto 97.650 97.650.000.000 49,28

TOTAL 198.150 198.150.000.000 100,00

Pemegang saham mayoritas DRE berdasarkan komposisi kepemilikan saham per tanggal 30 September 2018 adalah Tuan Hartadi Angkosubroto dengan kepemilikan sebesar 49,28%. Manajemen dan Sumber Daya Manusia Berdasarkan Laporan Keuangan Audit yang berakhir pada periode 30 September 2018, susunan Dewan Direksi dan Komisaris DRE adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Komisaris Utama : Randy Angkosubroto Komisaris : Johanna Zakaria Direksi Direktur Utama : Hartadi Angkosubroto Direktur : Hadi Siswanto

2.5.3. PT Duta Investama Nusantara (“DIN”)

Riwayat Singkat DIN didirikan berdasarkan Akta Notaris Susanti S.H., No. 66 tanggal 28 Maret 1979 (terdahulu bernama PT Semut Indah). Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/315/20 tertanggal 1 Agustus 1979. Anggaran Dasar DIN telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir Akta No. 12 dari Notaris Vincent Sugeng Fajar S.H., M.Kn., tanggal 30 Desember 2016, mengenai penambahan Modal Disetor dan Modal Ditempatkan serta perubahan susunan pemegang saham DIN. Perubahan tersebut telah diterima perubahannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0038770 tertanggal 30 Januari 2017. DIN berdomisili di Gedung Chase Plaza lantai 20, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 21, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Page 21: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 13

Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasarnya, maksud dan tujuan DIN adalah : a. Menjalankan kegiatan usaha dalam bidang pembangunan b. Menjalankan kegiatan usaha dalam bidang perdagangan c. Menjalankan kegiatan usaha dalam bidang jasa.

Sampai dengan tanggal 30 September 2018, DIN belum beroperasi secara komersial.

Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham DIN Susunan pemegang saham DRE per 30 September 2018 adalah sebagai berikut :

Figur 8. Susunan Pemegang Saham DIN

Pemegang Saham Jumlah Lembar

Saham Nilai Nominal

(Rp) %

PT Duta Anggada 47.516 47.516.000.000 64,30

PT Wahana Mandiri Karsa 13.884 13.884.000.000 18,79

Hartadi Angkosubroto 12.500 12.500.000.000 16,91

TOTAL 73.900 73.900.000.000 100,00

Pemegang saham mayoritas DIN berdasarkan komposisi kepemilikan saham per tanggal 30 September 2018 adalah PT Duta Anggada dengan kepemilikan sebesar 64,30%. Manajemen dan Sumber Daya Manusia Berdasarkan Laporan Keuangan Audit yang berakhir pada periode 30 September 2018, susunan Dewan Direksi dan Komisaris DIN adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Komisaris Utama : Yolanda Wijaya Komisaris : Johanna Zakaria Direksi Direktur Utama : Hartadi Angkosubroto Wakil Direktur Utama : Ventje Chandraputra Suardana Direktur : Randy Angkosubroto

2.5.4. PT Duta Bara Utama (“DBU”)

Sejarah Singkat DBU didirikan berdasarkan Akta Notaris Buniarti Tjandra S.H., No. 26 tanggal 17 Juni 2008. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-63211.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 15 September 2008 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 6348, Tambahan No. 18 tanggal 3 Maret 2009. Anggaran Dasar DBU telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 07 dari Notaris Liestiani Wang, S.H., M.Kn., tanggal 05 Desember 2017, mengenai perubahan anggaran dasar Perseroan, dan perubahan Direksi dan Komisaris. Perubahan tersebut telah diterima perubahannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar

Page 22: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 14

No. AHU–AH.01.03-0199959 dan No. AHU-AH.01.03-0199960 kedua-duanya tertanggal 12 Desember 2017. DBU berdomisili di Gedung Chase Plaza lantai 20, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 21, Setiabudi, Jakarta Selatan dan area pertambangan terletak di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Aktivitas Usaha Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasarnya, maksud dan tujuan Perseroan adalah : a. Menjalankan kegiatan usaha di bidang perdagangan; b. Menjalankan kegiatan usaha di bidang perindustrian; c. Menjalankan kegiatan usaha di bidang jasa; d. Menjalankan kegiatan usaha di bidang pertambangan. Sampai dengan tanggal 30 September 2018, DBU belum beroperasi secara komersial. Struktur Permodalan Susunan pemegang saham DBU per 30 September 2018 adalah sebagai berikut :

Figur 7. Susunan Pemegang Saham DBU

Pemegang Saham Jumlah Lembar Saham Nilai Nominal

(Rp) %

PT Duta Resources Energy 155.189 155.189.000.000 86,67

PT Mitrabara Adiperdana Tbk 23.870 23.870.000.000 13,33

PT Duta Investama Nusantara 1 1.000.000 0,00

TOTAL 179.060 179.060.000.000 100,00

Sumber : Manajemen DBU Pemegang saham mayoritas DBU berdasarkan komposisi kepemilikan saham per tanggal 30 September 2018 adalah PT Duta Resources Energy (“DRE”) dengan kepemilikan sebesar 86,67%. Susunan Komisaris dan Dewan Direksi Berdasarkan Laporan Keuangan Audit yang berakhir pada periode 30 September 2018, susunan Dewan Direksi dan Komisaris DBU adalah sebagai berikut :

Dewan Komisaris Komisaris Utama : Randy Angkosubroto Wakil Komisaris Utama : Yo Angela Soedjana Komisaris : Hendri Guntara

Direksi Direktur Utama : Johanna Zakaria Wakil Direktur Utama : Deden Ramdhan Direktur : Winarso Toreh

Page 23: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 15

2.6. Informasi Inspeksi Lapangan Berdasarkan surat tugas No. ST: Y&R/XII/18.241 tanggal 04 Desember 2018, kami melaksanakan inspeksi lapangan pada :

Hari / Tanggal : Rabu / 05 Desember 2018

Lokasi : Muara Enim, Sumatera Selatan

Tim Survey : Muhammad Adriansyah

Pendamping : Indra Hapsoro

Adapun dokumentasi terkait hasil pelaksanaan investigasi lapangan adalah sebagai berikut :

Akses Masuk Ke Site DBU Lokasi Rencana Stockpile

Kantor DBU Akses Jalan Menuju Titan Port

Berdasarkan hasil investigasi lapangan yang telah dilakukan didapatkan informasi bahwa DBU belum melakukan kegiatan usahanya, IUP masih berupa greenfields dimana memiliki luas seluas 1.967 Hektar dengan lahan yang sudah dibebaskan seluas ± 600 Hektar. Nilai kandungan kalori batubara DBU sebesar ± 4.100 gar. Sampai dengan dilakukannya investigasi lapangan, DBU telah melakukan boring pada 164 titik yang tersebar pada IUP DBU. Adapun port yang dapat dijangkau oleh DBU yaitu Titan Port.

Page 24: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 16

2.7. Informasi Material Lainnya yang Diungkapkan

• Rencana Transaksi ini dipilih MBAP sebagai strategi manajemen untuk menjaga going concern perusahaan.

• Perjanjian rencana transaksi Jual Beli antara MBAP, DRE, DIN dan DBU yang telah kami terima.

Page 25: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 17

3. ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF ATAS MBAP

3.1. Analisis Kualitatif 3.1.1. Analisis Industri dan Lingkungan 3.1.1.1. Tinjauan Ekonomi Makro Indonesia

Ditengah perlambatan ekonomi dunia, perekonomian Indonesia pada triwulan III 2018 tumbuh cukup kuat, sebesar 5,17% (yoy), didukung permintaan domestik. Permintaan domestik tumbuh 6,40% (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan triwulan II-2018 sebesar 6,35% (yoy). Kenaikan permintaan domestik antara lain ditopang tingginya pertumbuhan investasi yang berkaitan dengan proyek infrastruktur Pemerintah, baik investasi bangunan maupun investasi nonbangunan. Sementara itu, kontribusi ekspor neto tercatat negatif akibat kinerja ekspor yang menurun sejalan permintaan global yang melemah, di tengah impor yang masih tumbuh tinggi akibat kuatnya permintaan domestik. Ekspor neto yang negatif menyebabkan pertumbuhan ekonomi triwulan III-2018 lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi triwulan II-2018 sebesar 5,27%. Secara spasial, pertumbuhan ekonomi didorong peningkatan pertumbuhan di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2018 tetap kuat, meskipun melambat dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan III-2018. Dengan prospek tersebut, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan tahun 2018 sekitar 5,1%, meningkat dari pertumbuhan tahun 2017 sebesar 5,07%

Figur 8. Pertumbuhan Ekonomi Sisi Pengeluaran

Sumber : Bank Indonesia Triwulan III 2018 Kenaikan permintaan domestik antara lain ditopang tingginya pertumbuhan investasi. Investasi tumbuh sebesar 6,96% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 5,86% (yoy). Pertumbuhan investasi yang kuat didukung investasi bangunan dan investasi nonbangunan sejalan dengan penyelesaian proyek infrastruktur. Hal tersebut tercermin pada meningkatnya kontribusi investasi bangunan dan nonbangunan terhadap pertumbuhan investasi. Investasi bangunan tumbuh meningkat sejalan dengan penyelesaian pembangunan proyek infrastruktur. Investasi bangunan pada triwulan III 2018 tumbuh 5,66% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 5,02% (yoy). Akselerasi investasi tercermin pada data penjualan semen yang meningkat. Kinerja positif investasi bangunan tersebut didukung oleh proyek infrastruktur pemerintah. Investasi nonbangunan juga tumbuh tinggi pada triwulan III 2018. Investasi nonbangunan tumbuh 10,72% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 8,35% (yoy). Menurut sumbernya, investasi dalam bentuk mesin dan perlengkapan tetap tumbuh tinggi sebesar 22,13% (yoy), tidak banyak berbeda dari pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 22,33% (yoy). Masih

Page 26: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 18

kuatnya investasi mesin dan peralatan terkait dengan penyelesaian proyek infrastruktur khususnya kelistrikan dan perhubungan. Hal tersebut dikonfirmasi oleh data impor barang modal yang tetap tumbuh tinggi khususnya impor mesin dan perlengkapan listrik yang tumbuh meningkat. Di sisi lain, investasi nonbangunan dalam bentuk alat angkut tumbuh melambat. Investasi alat angkut tumbuh 4,50% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 8,35% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Melambatnya investasi alat angkut sejalan dengan moderasi pertumbuhan penjualan alat angkut dan alat berat. Perlambatan penjualan alat angkut dan alat berat tersebut terutama terjadi di sektor pertambangan yang kinerjanya relatif tertahan. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan III 2018 tetap terjaga meskipun tidak setinggi pertumbuhan triwulan sebelumnya. Konsumsi rumah tangga tetap tumbuh solid sebesar 5,01% (yoy), meskipun tidak setinggi pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 5,14% (yoy). Konsumsi rumah tangga didukung daya beli yang membaik sejalan dengan pendapatan yang meningkat, baik rumah tangga kelompok bawah maupun kelompok menengah, di tengah inflasi yang terjaga pada level yang rendah. Pendapatan rumah tangga kelompok bawah yang membaik terindikasi dari nilai tukar petani (NTP) dan upah riil buruh tani yang tumbuh positif hingga September 2018. Sementara itu, pendapatan kelas menengah khususnya gaji karyawan swasta terindikasi membaik, tercermin pada kenaikan biaya gaji korporasi (salary expense). Pendapatan pegawai sektor publik juga terindikasi meningkat yang berasal dari realisasi gaji ke-13 bagi PNS. Namun pertumbuhan konsumsi rumah tangga tidak setinggi triwulan sebelumnya sejalan dengan lebih rendahnya keyakinan konsumen khususnya kelompok menengah-atas. Indeks keyakinan konsumen Bank Indonesia mengindikasikan optimisme konsumen yang tetap terjaga namun cenderung lebih rendah pada triwulan III 2018. Pelemahan optimisme terutama didorong oleh lebih rendahnya keyakinan akan kondisi ekonomi saat ini.

Figur 9. Path Pemulihan Ekonomi dan Kontribusi Pertumbuhan Investasi

Sumber : Bank Indonesia Triwulan III 2018 Konsumsi lembaga nonprofit melayani rumah tangga (LNPRT) juga mencatat pertumbuhan yang tinggi. Setelah tumbuh tinggi 8,71% (yoy) pada triwulan II 2018, konsumsi LNPRT tumbuh 8,54% (yoy) pada triwulan III 2018. Tetap tingginya konsumsi LNPRT tersebut sesuai dengan pola historis pengeluaran LNPRT menjelang Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres). Akselerasi belanja pemerintah juga turut mendorong pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2018. Konsumsi pemerintah tumbuh 6,28% (yoy) pada triwulan III 2018, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan 3,48% (yoy) pada periode yang sama tahun sebelumnya, serta merupakan pertumbuhan tertinggi sejak 2016. Lebih tingginya konsumsi pemerintah sejalan dengan realisasi belanja pegawai pemerintah pusat terutama dalam bentuk belanja gaji dan tunjangan pegawai. Belanja barang juga tercatat meningkat.

Page 27: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 19

Dari sisi eksternal, kontribusi ekspor neto tercatat negatif akibat kinerja ekspor menurun sejalan dengan permintaan global yang melemah. Ekspor mencatat pertumbuhan 7,52%, lebih rendah dari capaian triwulan sebelumnya sebesar 7,63% (yoy), sejalan dengan terbatasnya volume perdagangan dunia khususnya dari negara emerging market. Eskalasi ketegangan hubungan dagang mulai berdampak ke Tiongkok dan memengaruhi ekspor komoditas dari negara emerging market. Pertumbuhan ekspor disumbang oleh ekspor nonmigas, khususnya manufaktur dan jasa, didorong oleh pelaksanaan ASEAN Games di tengah menurunnya ekspor migas Ekspor manufaktur membaik didukung oleh peningkatan ekspor produk kimia ke ASEAN yang berasal dari permintaan bahan baku pembuatan biodiesel dalam bentuk Fatty Acid Methyl Ester (FAME). Selain itu, ekspor produk besi baja juga meningkat didukung diversifikasi permintaan ke beberapa negara di Afrika dan Eropa. Namun, pertumbuhan ekspor tertahan oleh terbatasnya pertumbuhan ekspor komoditas pertanian dan pertambangan. Ekspor karet terus menurun disebabkan turunnya harga. Demikian pula ekspor CPO masih terbatas sejalan dengan penurunan harga dan permintaan. Sementara itu, ekspor batu bara juga tumbuh melambat akibat peralihan permintaan dunia ke batubara kalori tinggi terkait isu lingkungan.

Figur 10. Historis Konsumsi LNPRT dan Kontribusi Eksport Migas dan Nonmigas

Sumber : Bank Indonesia Triwulan III 2018 Impor masih tumbuh tinggi didorong pertumbuhan domestik. Impor pada triwulan III 2018 masih tumbuh tinggi sebesar 14,06%, meskipun telah lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 15,26% (yoy). Impor yang tumbuh tinggi dikontribusi oleh impor nonmigas serta positifnya pertumbuhan impor migas dan impor jasa. Dari sisi impor nonmigas, peningkatan impor terutama berasal dari barang modal dalam bentuk mesin dan perlengkapan listrik, untuk mendukung proyek infrastruktur. Impor bahan baku untuk keperluan industri juga masih mengalami peningkatan, khususnya dalam mendukung industri besi baja, tekstil dan pakaian jadi, serta industri alat angkut. Dari sisi barang konsumsi, akselerasi impor bersumber dari makanan dan minuman olahan untuk keperluan rumah tangga. Sementara itu, secara riil impor migas tumbuh melambat signifikan sejalan dengan kenaikan harga minyak global. Meskipun secara triwulanan impor tumbuh tinggi sejalan dengan permintaan domestik, pertumbuhan impor pada bulan Agustus dan September telah menunjukkan perlambatan sebagai dampak dari pelemahan nilai tukar.

Page 28: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 20

Figur 11. Impor Nonmigas Riil dan Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Sektor

Sumber : Bank Indonesia Triwulan III 2018

Dari sisi lapangan usaha (LU), pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2018 ditopang oleh sektor sekunder dan tersier Sektor sekunder yaitu LU Industri Pengolahan tumbuh meningkat didukung kuatnya permintaan atas produk industri baik dari domestik dan ekspor. Kontribusi sektor tersier juga meningkat didukung terutama dari pertumbuhan LU Perdagangan, Penyediaan Akomodasi, dan Makanan Minuman dan LU konstruksi, seiring kuatnya permintaan domestik. Sementara itu, kinerja sektor jasa meningkat ditopang oleh LU Transportasi, Pergudangan, Informasi dan Komunikasi (Transkom) dan subsektor administrasi pemerintahan. Di sisi lain, sektor primer tumbuh melambat disebabkan kinerja LU Pertanian melambat sesuai faktor musiman sementara kinerja LU Pertambangan dan Penggalian meningkat terkait produksi batu bara dan bijih logam. Pada sektor primer 1 , kinerja LU Pertanian melambat sesuai faktor musiman di tengah kinerja LU Pertambangan dan Penggalian yang meningkat. LU Pertanian tumbuh 3,62% (yoy) melambat dari 4,76% (yoy) triwulan sebelumnya, disebabkan oleh faktor musim yang memengaruhi produksi komoditas tanaman pangan, holtikultura dan perkebunan, di tengah masih terbatasnya ekspor komoditas pertanian khusunya karet mentah. Sementara itu, LU Pertambangan tercatat tumbuh sedikit meningkat menjadi 2,68% (yoy) dari 2,21% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh produksi batu bara yang mulai tumbuh positif, setelah mengalami kontraksi pertumbuhan pada dua triwulan sebelumnya. Selain batubara, perbaikan kinerja pertambangan juga ditopang oleh subsektor mineral logam seiring masih tingginya harga nikel serta masih kuatnya ekspor mineral metal.

Figur 12. Pertumbuhan Ekonomi Sisi Lapangan Usaha

Sumber : Bank Indonesia Triwulan III 2018

Page 29: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 21

Sektor sekunder2 yaitu LU Industri Pengolahan tumbuh meningkat didukung kuatnya permintaan atas produk industri baik dari domestik maupun ekspor. Industri Pengolahan tumbuh sebesar 4,33% (yoy) pada triwulan III 2018, lebih tinggi dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya 3,97% (yoy). Seluruh subsektor pada Industri Pengolahan meningkat dengan pertumbuhan tertinggi pada industri tekstil dan produk tekstil (TPT) serta logam dasar yang berorientasi ekspor. Produksi industri logam dasar juga digunakan untuk pemenuhan permintaan dari pembangunan proyek infrastruktur di domestik. Kinerja industri alat angkut meningkat didukung oleh permintaan domestik yang cukup kuat. Sementara itu, subLU industri makanan dan minuman yang didominasi industri CPO melambat sejalan dengan masih terbatasnya pertumbuhan ekspor CPO seiring terbatasnya harga di pasar dunia. Kontribusi sektor tersier3 meningkat didukung terutama dari pertumbuhan LU Perdagangan, Penyediaan Akomodasi, dan Makanan Minuman, serta LU konstruksi, seiring kuatnya permintaan domestik. LU Perdagangan, Penyediaan Akomodasi dan Makanan Minuman tumbuh sebesar 5,38% (yoy) pada triwulan III 2018, relatif stabil dibandingkan dengan 5,34% (yoy) pada triwulan II 2018. Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh berlanjutnya kenaikan kinerja subsektor perdagangan besar dan eceran serta penjualan mobil dan reparasinya, seiring dengan kenaikan impor. Selain itu, perbaikan kinerja LU tersebut didukung faktor tingginya aktivitas impor dan pariwisata terutama terkait Asian Games di Jakarta dan Palembang. Di sisi lain, LU konstruksi tumbuh kuat sebesar 5,79% (yoy), seiring dengan berlanjutnya penyelesaian proyek pembangunan infrastruktur. Kinerja sektor jasa meningkat ditopang oleh LU Transportasi, Pergudangan, Informasi dan Komunikasi (Transkom) dan sub-sektor administrasi pemerintahan. LU Transkom tumbuh meningkat sebesar 7,47% (yoy) pada triwulan III 2018 dari 7,17% (yoy) pada triwulan II 2018. Perbaikan kinerja sektor Transkom disumbang oleh pulihnya kinerja korporasi pada subsektor informasi dan komunikasi pascakebijakan pembatasan registrasi SIM Card per orang. Selain itu, penyelenggaraan event internasional seperti Piala Dunia dan Asian Games mendorong belanja iklan TV. Di sisi lain, kinerja subLU Transportasi dan Pergudangan melambat. Subsektor jasa administrasi pemerintahan tumbuh meningkat seiring dengan belanja pemerintah yang lebih akseleratif pada triwulan III, baik dalam bentuk belanja pegawai maupun belanja barang, termasuk untuk mendukung Asian Games.

Figur 13. Pertumbuhan Ekonomi Regional Triwulan III 2018

Sumber : Bank Indonesia Triwulan III 2018

Page 30: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 22

Secara spasial, pertumbuhan ekonomi didorong peningkatan pertumbuhan di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan di tengah melambatnya ekonomi di Sulawesi dan Maluku-Papua serta kontraksi di Bali-Nusa Tenggara. Perbaikan kinerja ekonomi terjadi di sebagian besar wilayah pada triwulan III 2018. Masih tingginya pertumbuhan ekonomi daerah ditopang oleh ekonomi wilayah Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Positifnya kinerja LU industri pengolahan dan pertanian mendukung pertumbuhan ekonomi di Sumatera. Di Jawa, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh LU konstruksi dan industri pengolahan yang tumbuh meningkat. Sementara itu, kinerja ekonomi wilayah Kalimantan sejalan dengan perbaikan LU pertambangan yang mulai tumbuh positif setelah mengalami kontraksi pertumbuhan pada tiga triwulan sebelumnya.Kinerja ekonomi tertahan oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi di Sulawesi terkait berkurangnya produktivitas tanaman bahan pangan dan pertumbuhan ekonomi di Maluku-Papua terkait berkurangnya produksi pertambangan seiring transisi dari pertambangan terbuka ke pertambangan bawah tanah. Selain itu, kinerja ekonomi juga tertahan oleh pertumbuhan ekonomi di Bali dan Nusa Tenggara (Balinusra) yang terkontraksi seiring rendahnya ekspor konsentrat tembaga serta dampak bencana gempa bumi yang terjadi di Nusa Tenggara Barat.

3.1.1.2. Inflasi

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada triwulan III 2018 menurun dibandingkan triwulan sebelumnya. Secara triwulanan, inflasi triwulan III 2018 tercatat 0,04% (qtq), jauh lebih rendah dibandingkan inflasi IHK triwulan sebelumnya sebesar 0,90% (qtq). Rendahnya inflasi IHK tidak terlepas dari perkembangan inflasi bulanan yang tetap rendah dan bahkan mencatat deflasi pada Agustus-September 2018. Deflasi yang terjadi pada periode Idul Adha bulan Agustus 2018 juga berbeda bila dibandingkan pola historisnya dalam empat tahun terakhir yang mencatat inflasi. Rendahnya inflasi selama periode ini berdampak pada melambatnya inflasi IHK dari 3,12% (yoy) pada triwulan lalu menjadi 2,88% (yoy) pada triwulan III 2018, sehingga tetap berada dalam kisaran sasaran 3,5%±1%. Menurunnya tekanan inflasi triwulan III 2018 dipengaruhi oleh rendahnya tekanan harga di seluruh kelompok inflasi. Kelompok volatile food secara triwulanan mencatat deflasi cukup dalam sebesar -2,17% (qtq), setelah pada periode triwulan sebelumnya mengalami inflasi 0,80% (qtq). Deflasi kelompok volatile food bersumber dari koreksi harga beberapa komoditas pangan, terutama aneka hortikultura, daging dan telur ayam ras seiring dengan melimpahnya pasokan. Demikian halnya dengan kelompok administered prices yang juga mencatat deflasi sebesar -0,74% (qtq), setelah mencatat inflasi 1,90% (qtq) pada triwulan lalu. Perkembangan deflasi pada kelompok administered prices ini sejalan dengan berlanjutnya koreksi tarif pasca kenaikan di periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) pada triwulan sebelumnya. Deflasi kelompok administered price terutama disebabkan oleh koreksi tarif angkutan udara, angkutan antar kota, dan kereta api. Sementara itu, peningkatan inflasi pada kelompok inti tetap terkendali pada level yang rendah yakni dari sebesar 0,61% (qtq) pada triwulan lalu menjadi 1,00% pada triwulan III 2018. Peningkatan inflasi inti terutama dipengaruhi kelompok nontraded seiring dengan tahun ajaran baru. Sementara itu, minimalnya tekanan dari permintaan dan dampak depresiasi nilai tukar rupiah, serta terjaganya ekspektasi inflasi berpengaruh positif pada tetap terkendalinya inflasi inti. Inflasi IHK pada awal triwulan IV 2018 tetap terkendali pada kisaran sasaran inflasi 3,5%±1%. Realisasi inflasi IHK Oktober 2018 tercatat 0,28% (mtm) atau secara tahunan sebesar 3,16% (yoy). Inflasi IHK Oktober 2018 dipengaruhi oleh inflasi pada kelompok volatile food dan administered prices, sementara inflasi inti masih relatif stabil. Dengan perkembangan tersebut, secara kumulatif inflasi Januari hingga Oktober 2018 tercatat 2,22% (ytd). Inflasi volatile food meningkat pada Oktober

Page 31: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 23

2018. Inflasi volatile food kembali mencatat inflasi, yakni sebesar 0,17% (mtm), setelah dua bulan terakhir mengalami deflasi. Inflasi volatile food terutama bersumber dari cabai merah, beras, jeruk, dan daging sapi. Berakhirnya panen raya serta baru dimulainya musim tanam cabai di berbagai sentra cabai merah menyebabkan peningkatan harga. Di sisi lain, telur, daging ayam ras, bawang merah dan beberapa komoditas pangan lainnya masih mengalami koreksi harga seiring terjaganya pasokan. Penurunan harga beberapa komoditas pangan ini relatif dapat menahan kenaikan inflasi volatile food. Secara tahunan, inflasi volatile food masih berada dalam tren yang meningkat sejak awal tahun. Pada Oktober 2018, Inflasi volatile food tercatat sebesar 4,48% (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 3,75% (yoy). Kecenderungan peningkatan inflasi volatile food dari awal tahun ini terutama disumbang oleh komoditas beras, aneka daging, dan telur.

Figur 14. Perkembangan Inflasi dan Perkembangan Inflasi Volatile Food

Sumber : Bank Indonesia Triwulan III 2018 Inflasi administered prices pada Oktober 2018 mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya disebabkan oleh penyesuaian harga BBM nonsubsidi. Kelompok administered prices mencatat inflasi 0,32% (mtm) pada Oktober 2018, setelah pada bulan sebelumnya tidak mengalami perubahan atau 0,00% (mtm). Inflasi administered prices pada bulan ini terutama disebabkan oleh penyesuaian harga BBM nonsubsidi (Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite) pada 10 Oktober 2018 . Selain itu, peningkatan inflasi juga bersumber dari kenaikan harga rokok kretek filter seiring dengan kenaikan cukai rokok. Lebih tingginya inflasi juga disebabkan oleh kenaikan tarif tol akibat dari kebijakan integrasi tarif tol lingkar luar Jakarta sejak akhir bulan September 2018. Sebaliknya, koreksi tarif angkutan udara pasca periode puncak (peak season) Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) masih berlanjut pada Oktober 2018. Dengan perkembangan tersebut, inflasi administered prices secara tahunan mulai kembali mengalami peningkatan setelah menunjukkan kecenderungan melambat sejak Juli 2017. Inflasi administered prices pada Oktober 2018 tercatat sebesar 2,74% (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 2,40% (yoy). Kendati mengalami peningkatan, namun inflasi administered prices tersebut masih jauh lebih rendah dibandingkan akhir tahun lalu yang sebesar 8,70% (yoy) yang disebabkan kenaikan tarif listrik nonsubsidi 900VA pada tahun 2017. Inflasi inti tercatat 0,29% (mtm), relatif stabil dibandingkan inflasi bulan lalu sebesar 0,28% (mtm). Masih stabilnya inflasi inti didukung stabilnya inflasi inti traded maupun non-traded. Inflasi inti traded tidak mengalami peningkatan dibandingkan dengan bulan lalu, yakni tetap sebesar 0,28% (mtm). Stabilnya inflasi inti traded tersebut sejalan dengan berlanjutnya koreksi harga komoditas global dan relatif terjaganya volatilitas Rupiah. Demikian halnya dengan inflasi inti non-traded yang juga relatif stabil yakni dari 0,28% (mtm) menjadi 0,29% (mtm) pada Oktober 2018. Inflasi inti non-traded lebih bersumber dari komoditas nonpangan seperti sewa rumah, kontrak rumah, dan upah pembantu rumah tangga. Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan inflasi inti tercatat sedikit mengalami peningkatan dari

Page 32: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 24

2,82% (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 2,94% (yoy) pada Oktober 2018. Peningkatan inflasi inti ini dipengaruhi oleh tekanan depresiasi Rupiah dan harga komoditas nonpangan, serta peningkatan komponen kelompok jasa perumahan. Terkendalinya inflasi inti hingga Oktober 2018 tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar sesuai fundamentalnya. Terjangkaunya ekspektasi inflasi tahun 2018 dalam kisaran sasaran inflasi tercermin pada hasil Consensus Forecast (CF) pada November 2018 sebesar 3,30% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan hasil survei bulan lalu sebesar 3,40% (yoy). Sejalan dengan hal tersebut, hasil Survei Konsumen juga menunjukkan ekspektasi harga 3 dan 6 bulan yang akan datang relatif stabil sejak awal tahun. Secara spasial, terkendalinya inflasi IHK pada kisaran sasaran nasional didukung oleh perkembangan inflasi di berbagai daerah yang tetap terjaga. Inflasi terendah berturut-turut tercatat di Sumatera (2,83%, yoy), Jawa (3,21%, yoy), dan Kalimantan (3,28%, yoy). Sebagian besar provinsi mencatatkan inflasi IHK dalam rentang sasaran inflasi nasional, kecuali Papua (4,59%, yoy), Papua Barat (5,40%, yoy), dan Sulawesi Tengah (6,24%, yoy). Tingginya inflasi di ketiga provinsi tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan tekanan inflasi angkutan udara dan berbagai komoditas ikan segar di sepanjang tahun 2018. Sementara itu, tingginya inflasi di Provinsi Sulawesi Tengah dipicu oleh kenaikan harga beberapa komoditas pangan sebagai dampak dari terjadinya bencana tsunami dan gempa bumi di daerah tersebut pada akhir September 2018.

Figur 15. Peta Inflasi Daerah, Oktober 2018

Sumber : Bank Indonesia Triwulan III 2018

3.1.1.3. Nilai Tukar Rupiah

Nilai tukar Rupiah bergerak sesuai mekanisme pasar dan mendukung proses penyesuaian sektor eksternal dalam menopang kesinambungan perekonomian. Rupiah mencatat depresiasi pada triwulan III dan Oktober 2018, dan kemudian menguat pada November 2018. Tekanan depresiasi rupiah yang terjadi pada triwulan III dan Oktober 2018 terjadi akibat ketidakpastian ekonomi global seiring dengan masih tingginya tekanan eksternal akibat meningkatnya kekhawatiran perang dagang antara AS dan Tiongkok serta meningkatnya yield surat berharga AS sejalan dengan perbaikan data perekonomian AS. Dari sisi domestik, tekanan pelemahan rupiah bersumber dari sentimen terkait kondisi defisit neraca transaksi berjalan Indonesia yang meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Sementara itu, pada

Page 33: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 25

November 2018, Rupiah menguat dipengaruhi aliran masuk modal asing yang didorong oleh faktor domestik maupun eksternal. Dari sisi domestik, aliran masuk modal asing dipicu kondisi perekonomian domestik yang tetap kondusif dan kebijakan pendalaman pasar keuangan. Dari sisi eksternal, aliran masuk modal asing dipengaruhi oleh sentimen positif dari hasil pemilu di AS dan sempat meredanya ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok.

Figur 16. Nilai Tukar Rupiah dan Apresiasi/Depresiasi Nilai Tukar Kawasan Triwulan

III VS Triwulan II 2018

Sumber : Bank Indonesia Triwulan IV 2017 Meskipun mengalami pelemahan pada triwulan III dan Oktober 2018, depresiasi nilai tukar rupiah relatif terbatas dibandingkan dengan pergerakan nilai tukar mata uang negara-negara peers lainnya. Depresiasi nilai tukar rupiah secara point-to-point pada triwulan III 2018 tercatat sebesar 3,84%, lebih rendah dibandingkan Lira Turki, Rupee India, dan Real Brazil. Sementara itu, pada Oktober 2018, secara point-to-point, depresiasi nilai tukar rupiah tercatat sebesar 1,98%. Dengan perkembangan tersebut, sampai 14 November 2018, secara year to date (ytd) Rupiah terdepresiasi 8,25% atau lebih rendah dari Turki, Afrika Selatan, India, dan Brazil. Volatilitas Rupiah tetap terjaga meskipun mengalami depresiasi pada triwulan III dan Oktober 2018. Volatilitas Rupiah sempat menurun pada triwulan III 2018 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Namun demikian, pada Oktober 2018, volatilitas Rupiah kembali meningkat. Secara tahunan hingga 14 November 2018, volatilitas Rupiah lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara peers, seperti Lira Turki, Rand Brazil, Real Brazil, dan Won Korea.

Figur 17. Volatilitas Rupiah dan Peers – Triwulan dan Tahunan

Sumber : Bank Indonesia Triwulan III 2018

Page 34: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 26

Relatif terbatasnya depresiasi Rupiah pada triwulan III dan Oktober 2018 serta apresiasi Rupiah yang terjadi pada Oktober 2018 ditopang oleh aliran modal asing yang kembali masuk. Pada triwulan III 2018, aliran masuk modal asing ke pasar aset domestik tercatat sebesar 1,23 miliar dolar AS, membaik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencatat aliran keluar modal asing sebesar 3,95 miliar dolar AS. Aliran masuk modal asing pada triwulan III 2018 terutama terjadi pada instrumen SUN, sementara instrumen saham dan SBSN mencatatkan aliran modal keluar. Aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik juga terjadi pada Oktober 2018 terutama ke instrumen SUN dan SBSN dengan total sebesar 0,64 miliar dolar AS. Pada November 2018, aliran masuk modal asing kembali berlanjut ke seluruh aset domestik dengan total 1,29 miliar dolar AS hingga 14 November 2018. Meningkatnya aliran masuk modal asing ini menunjukkan semakin baiknya daya tarik aset keuangan domestik bagi investor asing.

Figur 18. Aliran Modal Asing

Sumber : Bank Indonesia Triwulan III 2018 Secara umum, nilai tukar Rupiah bergerak sesuai mekanisme pasar dan mendukung proses penyesuaian sektor eksternal dalam menopang kesinambungan perekonomian. Ke depan, Bank Indonesia terus mewaspadai risiko ketidakpastian pasar keuangan global. Langkah-langkah stabilisasi tetap dilakukan untuk menjaga nilai tukar sesuai nilai fundamentalnya. Selain itu, Bank Indonesia juga tetap menjaga bekerjanya mekanisme pasar dan didukung upaya-upaya pengembangan pasar keuangan. Untuk mendorong lebih lanjut pendalaman pasar keuangan, khususnya pasar uang Rupiah, Bank Indonesia menerbitkan aturan transaksi derivatif suku bunga Rupiah, yaitu Interest Rate Swap (IRS) dan Overnight Index Swap (OIS). Aturan tersebut dapat memperkaya alternatif instrumen lindung nilai terhadap perubahan suku bunga domestik. Dengan telah diterbitkannya IndONIA dan upaya penguatan JIBOR, kebijakan ini diharapkan dapat mendukung pembentukan yield curve yang lebih transparan di pasar uang dan pasar utang, dan selanjutnya dapat memperkuat transmisi kebijakan moneter serta mendorong berkembangnya pasar surat utang, baik yang diterbitkan Pemerintah maupun korporasi.

3.1.1.4. Suku Bunga

Transmisi kebijakan moneter melalui jalur suku bunga terus berlanjut pada triwulan III 2018. Hal ini tercermin dari peningkatan suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) O/N sebagai respons dari kenaikan suku bunga kebijakan BI-7DRR. Transmisi kenaikan suku bunga kebijakan BI-7DRR juga terlihat pada kenaikan suku bunga deposito perbankan, sementara suku bunga kredit secara rata-rata tertimbang (RRT)

Page 35: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 27

masih cenderung turun. Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh meningkat dipengaruhi oleh aktiva dalam negeri bersih yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Secara keseluruhan, stabilitas sistem keuangan tetap terjaga disertai intermediasi perbankan yang meningkat dan risiko kredit yang terkelola dengan baik. Sementara itu, perkembangan pembiayaan ekonomi melalui pasar keuangan mengalami penurunan akibat peningkatan cost of fund seiring dengan tren kenaikan suku bunga mengikuti kenaikan yield SBN dan suku bunga kebijakan BI-7DRR.

Figur 19. Suku Bunga Kebijakan dan PUOB O/N

Sumber : Bank Indonesia Triwulan III 2018 Suku bunga PUAB O/N melanjutkan tren peningkatan sebagai respons kenaikan suku bunga kebijakan BI-7DRR. Ratarata harian (RRH) suku bunga PUAB O/N pada triwulan III 2018 meningkat menjadi 5,15% dibandingkan RRH pada triwulan sebelumnya yang sebesar 4,13%. Kenaikan RRH suku bunga PUAB O/N tersebut merupakan respons dari suku bunga kebijakan BI-7DRR yang meningkat 150 bps pada Mei-September 2018 menjadi 5,75% serta kebutuhan likuiditas rupiah yang meningkat. Dengan kenaikan tersebut, selisih RRH antara suku bunga PUAB O/N dengan BI-7DRR pada triwulan III 2018 menyempit menjadi 23 bps, dibandingkan selisih RRH pada triwulan sebelumnya yang sebesar 30 bps. Volatilitas suku bunga PUAB O/N terkendali didukung oleh likuiditas yang mencukupi. Terkendalinya volatilitas suku bunga PUAB O/N tercermin dari selisih min-max RRH suku bunga PUAB O/N pada triwulan III 2018 yang turun menjadi 25 bps, dibandingkan 39 bps pada triwulan sebelumnya. Volatilitas suku bunga PUAB O/N yang relatif rendah ditengah kebutuhan likuiditas yang meningkat dan penyesuaian pricing perbankan terhadap kenaikan suku bunga kebijakan, menunjukkan pasokan likuiditas yang memadai. RRH volume PUAB selama periode triwulan III 2018 tetap tinggi untuk mencukupi kebutuhan likuiditas perbankan yaitu mencapai Rp19,0 Triliun. Kenaikan suku bunga deposito terus berlanjut sejalan dengan kenaikan suku bunga kebijakan BI-7DRR. RRT suku bunga deposito pada triwulan III 2018 menunjukkan peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya, yaitu dari 5,86% menjadi 6,31%. Kenaikan suku bunga deposito terjadi pada seluruh tenor dengan kenaikan tertinggi pada tenor 6 bulan. Berdasarkan kelompok bank, kenaikan suku bunga deposito terjadi di seluruh kelompok bank, dengan kenaikan suku bunga deposito tertinggi terjadi pada kelompok bank BUKU 4. Dengan perkembangan tersebut, sejak periode kenaikan suku bunga BI-7DRR pada Mei 2018 hingga akhir triwulan III 2018 telah diikuti kenaikan suku bunga deposito sebesar 51 bps.

Page 36: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 28

Figur 20. Selisih Suku Bunga Perbankan dan Suku Bunga Kredit Jenis Penggunaan

Sumber : Bank Indonesia Triwulan III 2018 Transmisi kenaikan suku bunga kebijakan masih belum sepenuhnya diikuti oleh kenaikan suku bunga kredit. RRT suku bunga kredit pada akhir triwulan III 2018 berada pada level 11,03% atau lebih rendah dibandingkan pada akhir triwulan sebelumnya 11,07%. Penurunan RRT suku bunga kredit terutama disebabkan oleh suku bunga kredit konsumsi yang masih berada pada tren penurunan. Di sisi lain, peningkatan suku bunga kredit investasi dan suku bunga kredit modal kerja mulai terjadi meskipun masih terbatas. Berdasarkan kelompok bank, penurunan RRT suku bunga kredit terutama terjadi pada kelompok bank BUKU 2 dan BUKU 4. Dengan demikian, suku bunga kredit sejak periode kenaikan suku bunga BI-7DRR hingga akhir triwulan III 2018 menunjukkan penurunan sebesar 5 bps. Stabilitas sistem keuangan tetap terjaga disertai risiko kredit yang terkelola dengan baik. Stabilitas sistem keuangan ditopang rasio kecukupan modal perbankan (Capital Adequacy Ratio/CAR) yang tetap tinggi, mencapai 22,9% pada triwulan III 2018. Rasio likuiditas (AL/DPK) terjaga sebesar 19,2% pada September 2018, meningkat dibandingkan posisi Agustus 2018 sebesar 18,3%. Selain itu, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/ NPL) pada triwulan III 2018 tetap rendah yaitu sebesar 2,7% (gross) atau 1,2% (net).

Figur 21. Permodalan Industri Perbankan dan Likuiditas Perbankan

Sumber : Bank Indonesia Triwulan III 2018 Stabilitas sistem keuangan yang tetap terjaga berkontribusi positif pada fungsi intermediasi perbankan yang terus membaik. Kredit yang disalurkan perbankan pada triwulan III 2018 tumbuh 12,7% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 10,7% (yoy). Peningkatan pertumbuhan kredit ditopang permintaan domestik yang masih kuat, terutama investasi dan konsumsi rumah tangga. Pertumbuhan kredit yang meningkat terjadi pada semua jenis penggunaan. Pertumbuhan kredit modal kerja (KMK), kredit investasi (KI), dan kredit

Page 37: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 29

konsumsi (KK) pada triwulan III 2018 masing-masing tercatat 13,8% (yoy), 11,8% (yoy) dan 11,7% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 11,5% (yoy), 9,4% (yoy) dan 10,7% (yoy). Berdasarkan sektor ekonomi, peningkatan kredit terutama ke sektor perdagangan yang memiliki pangsa kredit terbesar. Penyaluran kredit ke sektor perdagangan pada triwulan III 2018 tumbuh meningkat menjadi 11,3% (yoy), dari 9,1% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Peningkatan pertumbuhan kredit ke sektor perdagangan tersebut sejalan peningkatan penjualan dan perdagangan impor untuk memenuhi kuatnya permintaan domestik. Pengaruh kuatnya permintaan domestik juga terlihat pada peningkatan pertumbuhan kredit ke sektor lain-lain (konsumsi rumah tangga) yang meningkat dari 10,6% (yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi 11,6% (yoy). Di samping itu, peningkatan pertumbuhan kredit juga didorong oleh penyaluran kredit ke sektor industri yang pada triwulan III 2018 tumbuh 9,7% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 7,5% (yoy). Peningkatan kredit ke sektor industri dipengaruhi oleh perbaikan kinerja industri pada triwulan III 2018.

Figur 22. Pertumbuhan Kredit Jenis Perbankan dan Pertumbuhan Kredit Sektoral

Sumber : Bank Indonesia Triwulan III 2018 Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh melambat. DPK pada triwulan III 2018 tumbuh 6,6% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 7,0% (yoy). Perlambatan pertumbuhan DPK pada triwulan III 2018 bersumber dari giro dan tabungan yang tumbuh lebih rendah, dari masing-masing tumbuh 10,0% (yoy) dan 10,5% (yoy) pada triwulan II 2018 menjadi 9,6% (yoy) dan 9,5% (yoy). Di sisi lain, pertumbuhan deposito pada triwulan III 2018 menunjukkan sedikit peningkatan dari triwulan sebelumnya yang sebesar 3,1% (yoy) menjadi 3,2% (yoy). Berdasarkan kelompok nasabah, perlambatan DPK terutama terjadi akibat perlambatan DPK milik korporasi. Sementara, DPK milik pemerintah mengalami kenaikan yang bersumber dari peningkatan DPK Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel. Pertumbuhan kredit dan DPK pada akhir 2018 diprakirakan terus membaik sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup kuat serta stabilitas sistem keuangan yang tetap terjaga. Pertumbuhan kredit pada 2018 diprakirakan sekitar 12% (yoy), sedangkan pertumbuhan DPK diprakirakan sekitar 8% (yoy). Bank Indonesia akan terus memantau kecukupan dan distribusi likuiditas di perbankan agar tetap konsisten dengan upaya turut menjaga stabilitas sistem keuangan. Untuk meningkatkan fleksibilitas dan distribusi likuiditas di perbankan, Bank Indonesia menaikkan porsi pemenuhan GWM Rupiah Rerata (konvensional dan syariah) dari 2% menjadi 3% serta meningkatkan rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial/ PLM (konvensional dan syariah) yang dapat direpokan ke Bank Indonesia dari 2% menjadi 4%, masing-masing dari DPK. Di bidang kebijakan makroprudensial, Bank Indonesia juga mempertahankan rasio Countercyclical Capital Buffer (CCB) sebesar 0% dan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) pada target kisaran 80-92%. Ke depan,

Page 38: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 30

Bank Indonesia akan mengoptimalkan bauran kebijakan guna memastikan tetap terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh meningkat. M2 pada triwulan III 2018 meningkat menjadi Rp5.606,3 Triliun atau tumbuh 6,7% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,9% (yoy). Peningkatan pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh pertumbuhan uang kuasi yang meningkat sejalan dengan peningkatan simpanan deposito perbankan. Uang kuasi pada triwulan III 2018 mencapai Rp4.176,7 Triliun atau tumbuh 6,3% (yoy), meningkat dibandingkan pada triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,2% (yoy). Sementara itu, uang beredar dalam arti sempit (M1) pada triwulan III 2018 tumbuh stabil dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu sebesar 8,2% (yoy). Pertumbuhan M1 lebih tinggi tertahan oleh pertumbuhan giro rupiah yang melambat, terutama giro rupiah milik korporasi.

Berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhi, peningkatan pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh peningkatan aktiva dalam negeri bersih (Net Domestic Assets atau NDA). NDA pada triwulan III 2018 tumbuh meningkat menjadi 9,0%, dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 6,9% (yoy). Peningkatan pertumbuhan NDA tersebut dipengaruhi oleh ekspansi operasi keuangan Pemerintah Pusat (Pempus) dan peningkatan pertumbuhan kredit. Ekspansi operasi keuangan Pempus tercermin dari tagihan kepada Pempus yang meningkat dari semula terkontraksi 0,5% (yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi tumbuh positif sebesar 4,5% (yoy) pada triwulan III 2018. Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih (Net Foreign Assets atau NFA) pada triwulan III 2018 tumbuh -3,9% (yoy) atau mengalami kontraksi yang lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya yang masih tumbuh positif sebesar 3,4% (yoy). Terkontraksinya pertumbuhan NFA terutama dipengaruhi oleh turunnya pertumbuhan instrumen surat berharga asing. Pembiayaan ekonomi dari nonperbankan mengalami penurunan. Pembiayaan ekonomi melalui pasar modal, penerbitan saham (IPO dan rights issue), obligasi korporasi, Medium Term Notes (MTN), dan Negotiable Certificate of Deposit (NCD) selama Januari-September 2018 tercatat Rp168,1 Triliun (gross), lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2017 yakni sebesar Rp205,9 Triliun (gross). Penurunan pembiayaan ekonomi dari nonperbankan tersebut disebabkan oleh peningkatan cost of fund seiring dengan tren kenaikan suku bunga mengikuti kenaikan yield SBN dan suku bunga kebijakan BI-7DRR. Kenaikan cost of fund mendorong korporasi lebih berhati-hati melakukan pembiayaan yang berasal dari obligasi yang dibayangi kenaikan beban bunga. Sementara itu, pembiayaan melalui instrumen saham serta penerbitan MTN dan NCD masih diminati oleh korporasi sebagai alternatif pembiayaan selain melalui obligasi. Kinerja pasar saham domestik membaik ditengah masih berlanjutnya tekanan sentimen tingginya ketidakpastian global. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada triwulan III 2018 menguat 3,1% (qtq) ke level 5.976,55 atau membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang berada pada level 5.799,24. Namun, perbaikan tersebut belum cukup kuat di tengah tekanan eksternal yang masih tinggi seiring peningkatan tensi geopolitik global akibat tensi dagang yang meningkat antara Amerika Serikat dengan sejumlah negara, serta penguatan dolar AS yang masih berlanjut. Di samping itu, tekanan pada pasar saham domestik juga dipengaruhi oleh rencana kenaikan FFR pada Desember 2018 sejalan dengan kinerja ekonomi Amerika Serikat yang diperkirakan semakin membaik. Kinerja di pasar saham domestik yang masih dalam tekanan tercermin pada investor nonresiden yang melakukan net jual sebesar Rp1,74 Triliun pada sepanjang triwulan III 2018. Namun demikian, secara kumulatif hingga akhir triwulan III 2018 investor nonresiden masih mencatatkan net jual sebesar Rp51,2 Triliun.

Page 39: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 31

Perkembangan pasar saham domestik sejalan dengan pergerakan pasar saham global terutama di sebagian emerging markets. Pertumbuhan triwulanan IHSG pada triwulan III 2018 lebih baik dibandingkan kinerja pasar saham di Filipina 1,2% (qtq), India 2,3% (qtq), Singapura -0,4% (qtq), Tiongkok -0,9% (qtq) dan Hongkong -4,0% (qtq). Sementara kinerja pasar saham di negara ASEAN lainnya seperti Malaysia dan Thailand lebih baik, yaitu meningkat 6,0% (qtq) dan 10,1% (yoy). Namun, memasuki Oktober 2018 kinerja hampir semua pasar saham di emerging markets kembali mengalami kontraksi (mtm) dibandingkan September 2018 sejalan dengan tekanan yang berasal dari ketidakpastian ekonomi global yang masih berlanjut. Perkembangan IHSG sektoral secara triwulanan menunjukkan perbaikan di sebagian besar sektor. Peningkatan IHSG tertinggi pada triwulan III 2018 terutama terjadi di sektor pertanian yang tumbuh 9,3% (qtq), sektor aneka industri 7,4% (qtq), sektor keuangan 6,7% (qtq), dan sektor industri dasar 4,6% (qtq). Kinerja positif IHSG di sektor pertanian didorong antara lain oleh sentimen positif potensi penyerapan produk kelapa sawit domestik terkait kebijakan Pemerintah menerapkan biodiesel B20 di tengah harga komoditas dunia yang melemah. Peningkatan kinerja IHSG di sektor aneka industri dan industri dasar tercermin pada impor barang modal dan bahan baku keperluan industri yang meningkat, dan ditopang oleh permintaan produk industri yang masih tinggi. Sementara, peningkatan IHSG sektor keuangan terutama bersumber dari perkembangan positif industri perbankan ditandai oleh peningkatan pertumbuhan kredit dan risiko kredit yang tetap terjaga rendah.

Pasar Surat Berharga Negara (SBN) pada triwulan III 2018 masih menghadapi tekanan ditandai dengan yield SBN yang meningkat. Tekanan eksternal yang masih tinggi terhadap perkembangan pasar SBN tercermin dari peningkatan yield SBN benchmark 10 tahun pada akhir triwulan III 2018 menjadi 8,20%, atau meningkat 32 bps dibandingkan posisi terakhir pada triwulan sebelumnya 7,80%. Namun demikian, fundamental ekonomi domestik yang tetap terjaga dan bauran kebijakan yang ditempuh untuk menjaga daya tarik investor asing di pasar keuangan cukup efektif mendorong investor nonresiden kembali melakukan net beli pada sepanjang triwulan III 2018, yaitu mencapai Rp20,7 Triliun. Di samping itu, pada Oktober 2018 investor nonresiden juga kembali melakukan net beli sebesar Rp13,5 Triliun. Dengan perkembangan tersebut, secara kumulatif sepanjang Januari hingga Oktober 2018 investor nonresiden mencatatkan net beli sebesar Rp28,2 Triliun, disertai dengan pangsa kepemilikan asing di pasar SBN yang tetap terjaga berada pada level.

3.1.1.5. Prospek Ekonomi Indonesia

Transmisi kebijakan moneter melalui jalur suku bunga terus berlanjut pada triwulan III 2018. Hal ini tercermin dari peningkatan suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) O/N sebagai respons dari kenaikan suku bunga kebijakan BI-7DRR. Transmisi kenaikan suku bunga kebijakan BI-7DRR juga terlihat pada kenaikan suku bunga deposito perbankan, sementara suku bunga kredit secara rata-rata tertimbang (RRT) masih cenderung turun. Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh meningkat dipengaruhi oleh aktiva dalam negeri bersih yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Secara keseluruhan, stabilitas sistem keuangan tetap terjaga disertai intermediasi perbankan yang meningkat dan risiko kredit yang terkelola dengan baik. Sementara itu, perkembangan pembiayaan ekonomi melalui pasar keuangan mengalami penurunan akibat peningkatan cost of fund seiring dengan tren kenaikan suku bunga mengikuti kenaikan yield SBN dan suku bunga kebijakan BI-7DRR.

Page 40: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 32

Figur 23. Suku Bunga Kebijakan dan PUOB O/N

Sumber : Bank Indonesia Triwulan III 2018 Suku bunga PUAB O/N melanjutkan tren peningkatan sebagai respons kenaikan suku bunga kebijakan BI-7DRR. Ratarata harian (RRH) suku bunga PUAB O/N pada triwulan III 2018 meningkat menjadi 5,15% dibandingkan RRH pada triwulan sebelumnya yang sebesar 4,13%. Kenaikan RRH suku bunga PUAB O/N tersebut merupakan respons dari suku bunga kebijakan BI-7DRR yang meningkat 150 bps pada Mei-September 2018 menjadi 5,75% serta kebutuhan likuiditas rupiah yang meningkat. Dengan kenaikan tersebut, selisih RRH antara suku bunga PUAB O/N dengan BI-7DRR pada triwulan III 2018 menyempit menjadi 23 bps, dibandingkan selisih RRH pada triwulan sebelumnya yang sebesar 30 bps. Volatilitas suku bunga PUAB O/N terkendali didukung oleh likuiditas yang mencukupi. Terkendalinya volatilitas suku bunga PUAB O/N tercermin dari selisih min-max RRH suku bunga PUAB O/N pada triwulan III 2018 yang turun menjadi 25 bps, dibandingkan 39 bps pada triwulan sebelumnya. Volatilitas suku bunga PUAB O/N yang relatif rendah ditengah kebutuhan likuiditas yang meningkat dan penyesuaian pricing perbankan terhadap kenaikan suku bunga kebijakan, menunjukkan pasokan likuiditas yang memadai. RRH volume PUAB selama periode triwulan III 2018 tetap tinggi untuk mencukupi kebutuhan likuiditas perbankan yaitu mencapai Rp19,0 Triliun. Kenaikan suku bunga deposito terus berlanjut sejalan dengan kenaikan suku bunga kebijakan BI-7DRR. RRT suku bunga deposito pada triwulan III 2018 menunjukkan peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya, yaitu dari 5,86% menjadi 6,31%. Kenaikan suku bunga deposito terjadi pada seluruh tenor dengan kenaikan tertinggi pada tenor 6 bulan. Berdasarkan kelompok bank, kenaikan suku bunga deposito terjadi di seluruh kelompok bank, dengan kenaikan suku bunga deposito tertinggi terjadi pada kelompok bank BUKU 4. Dengan perkembangan tersebut, sejak periode kenaikan suku bunga BI-7DRR pada Mei 2018 hingga akhir triwulan III 2018 telah diikuti kenaikan suku bunga deposito sebesar 51 bps.

Page 41: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 33

Figur 24. Selisih Suku Bunga Perbankan dan Suku Bunga Kredit Jenis Penggunaan

Sumber : Bank Indonesia Triwulan III 2018 Transmisi kenaikan suku bunga kebijakan masih belum sepenuhnya diikuti oleh kenaikan suku bunga kredit. RRT suku bunga kredit pada akhir triwulan III 2018 berada pada level 11,03% atau lebih rendah dibandingkan pada akhir triwulan sebelumnya 11,07%. Penurunan RRT suku bunga kredit terutama disebabkan oleh suku bunga kredit konsumsi yang masih berada pada tren penurunan. Di sisi lain, peningkatan suku bunga kredit investasi dan suku bunga kredit modal kerja mulai terjadi meskipun masih terbatas. Berdasarkan kelompok bank, penurunan RRT suku bunga kredit terutama terjadi pada kelompok bank BUKU 2 dan BUKU 4. Dengan demikian, suku bunga kredit sejak periode kenaikan suku bunga BI-7DRR hingga akhir triwulan III 2018 menunjukkan penurunan sebesar 5 bps. Stabilitas sistem keuangan tetap terjaga disertai risiko kredit yang terkelola dengan baik. Stabilitas sistem keuangan ditopang rasio kecukupan modal perbankan (Capital Adequacy Ratio/CAR) yang tetap tinggi, mencapai 22,9% pada triwulan III 2018. Rasio likuiditas (AL/DPK) terjaga sebesar 19,2% pada September 2018, meningkat dibandingkan posisi Agustus 2018 sebesar 18,3%. Selain itu, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/ NPL) pada triwulan III 2018 tetap rendah yaitu sebesar 2,7% (gross) atau 1,2% (net).

Figur 25. Permodalan Industri Perbankan dan Likuiditas Perbankan

Sumber : Bank Indonesia Triwulan III 2018 Stabilitas sistem keuangan yang tetap terjaga berkontribusi positif pada fungsi intermediasi perbankan yang terus membaik. Kredit yang disalurkan perbankan pada triwulan III 2018 tumbuh 12,7% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 10,7% (yoy). Peningkatan pertumbuhan kredit ditopang permintaan domestik yang masih kuat, terutama investasi dan konsumsi rumah tangga. Pertumbuhan kredit yang meningkat terjadi pada semua jenis penggunaan. Pertumbuhan kredit modal kerja (KMK), kredit investasi (KI), dan kredit

Page 42: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 34

konsumsi (KK) pada triwulan III 2018 masing-masing tercatat 13,8% (yoy), 11,8% (yoy) dan 11,7% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 11,5% (yoy), 9,4% (yoy) dan 10,7% (yoy). Berdasarkan sektor ekonomi, peningkatan kredit terutama ke sektor perdagangan yang memiliki pangsa kredit terbesar. Penyaluran kredit ke sektor perdagangan pada triwulan III 2018 tumbuh meningkat menjadi 11,3% (yoy), dari 9,1% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Peningkatan pertumbuhan kredit ke sektor perdagangan tersebut sejalan peningkatan penjualan dan perdagangan impor untuk memenuhi kuatnya permintaan domestik. Pengaruh kuatnya permintaan domestik juga terlihat pada peningkatan pertumbuhan kredit ke sektor lain-lain (konsumsi rumah tangga) yang meningkat dari 10,6% (yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi 11,6% (yoy). Di samping itu, peningkatan pertumbuhan kredit juga didorong oleh penyaluran kredit ke sektor industri yang pada triwulan III 2018 tumbuh 9,7% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 7,5% (yoy). Peningkatan kredit ke sektor industri dipengaruhi oleh perbaikan kinerja industri pada triwulan III 2018.

Figur 26. Pertumbuhan Kredit Jenis Perbankan dan Pertumbuhan Kredit Sektoral

Sumber : Bank Indonesia Triwulan III 2018 Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh melambat. DPK pada triwulan III 2018 tumbuh 6,6% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 7,0% (yoy). Perlambatan pertumbuhan DPK pada triwulan III 2018 bersumber dari giro dan tabungan yang tumbuh lebih rendah, dari masing-masing tumbuh 10,0% (yoy) dan 10,5% (yoy) pada triwulan II 2018 menjadi 9,6% (yoy) dan 9,5% (yoy). Di sisi lain, pertumbuhan deposito pada triwulan III 2018 menunjukkan sedikit peningkatan dari triwulan sebelumnya yang sebesar 3,1% (yoy) menjadi 3,2% (yoy). Berdasarkan kelompok nasabah, perlambatan DPK terutama terjadi akibat perlambatan DPK milik korporasi. Sementara, DPK milik pemerintah mengalami kenaikan yang bersumber dari peningkatan DPK Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel. Pertumbuhan kredit dan DPK pada akhir 2018 diprakirakan terus membaik sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup kuat serta stabilitas sistem keuangan yang tetap terjaga. Pertumbuhan kredit pada 2018 diprakirakan sekitar 12% (yoy), sedangkan pertumbuhan DPK diprakirakan sekitar 8% (yoy). Bank Indonesia akan terus memantau kecukupan dan distribusi likuiditas di perbankan agar tetap konsisten dengan upaya turut menjaga stabilitas sistem keuangan. Untuk meningkatkan fleksibilitas dan distribusi likuiditas di perbankan, Bank Indonesia menaikkan porsi pemenuhan GWM Rupiah Rerata (konvensional dan syariah) dari 2% menjadi 3% serta meningkatkan rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial/ PLM (konvensional dan syariah) yang dapat direpokan ke Bank Indonesia dari 2% menjadi 4%, masing-masing dari DPK. Di bidang kebijakan makroprudensial, Bank Indonesia juga mempertahankan rasio Countercyclical Capital Buffer (CCB) sebesar 0% dan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) pada target kisaran 80-92%. Ke depan,

Page 43: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 35

Bank Indonesia akan mengoptimalkan bauran kebijakan guna memastikan tetap terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh meningkat. M2 pada triwulan III 2018 meningkat menjadi Rp5.606,3 Triliun atau tumbuh 6,7% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,9% (yoy). Peningkatan pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh pertumbuhan uang kuasi yang meningkat sejalan dengan peningkatan simpanan deposito perbankan. Uang kuasi pada triwulan III 2018 mencapai Rp4.176,7 Triliun atau tumbuh 6,3% (yoy), meningkat dibandingkan pada triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,2% (yoy). Sementara itu, uang beredar dalam arti sempit (M1) pada triwulan III 2018 tumbuh stabil dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu sebesar 8,2% (yoy). Pertumbuhan M1 lebih tinggi tertahan oleh pertumbuhan giro rupiah yang melambat, terutama giro rupiah milik korporasi.

Berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhi, peningkatan pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh peningkatan aktiva dalam negeri bersih (Net Domestic Assets atau NDA). NDA pada triwulan III 2018 tumbuh meningkat menjadi 9,0%, dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 6,9% (yoy). Peningkatan pertumbuhan NDA tersebut dipengaruhi oleh ekspansi operasi keuangan Pemerintah Pusat (Pempus) dan peningkatan pertumbuhan kredit. Ekspansi operasi keuangan Pempus tercermin dari tagihan kepada Pempus yang meningkat dari semula terkontraksi 0,5% (yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi tumbuh positif sebesar 4,5% (yoy) pada triwulan III 2018. Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih (Net Foreign Assets atau NFA) pada triwulan III 2018 tumbuh -3,9% (yoy) atau mengalami kontraksi yang lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya yang masih tumbuh positif sebesar 3,4% (yoy). Terkontraksinya pertumbuhan NFA terutama dipengaruhi oleh turunnya pertumbuhan instrumen surat berharga asing. Pembiayaan ekonomi dari nonperbankan mengalami penurunan. Pembiayaan ekonomi melalui pasar modal, penerbitan saham (IPO dan rights issue), obligasi korporasi, Medium Term Notes (MTN), dan Negotiable Certificate of Deposit (NCD) selama Januari-September 2018 tercatat Rp168,1 Triliun (gross), lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2017 yakni sebesar Rp205,9 Triliun (gross). Penurunan pembiayaan ekonomi dari nonperbankan tersebut disebabkan oleh peningkatan cost of fund seiring dengan tren kenaikan suku bunga mengikuti kenaikan yield SBN dan suku bunga kebijakan BI-7DRR. Kenaikan cost of fund mendorong korporasi lebih berhati-hati melakukan pembiayaan yang berasal dari obligasi yang dibayangi kenaikan beban bunga. Sementara itu, pembiayaan melalui instrumen saham serta penerbitan MTN dan NCD masih diminati oleh korporasi sebagai alternatif pembiayaan selain melalui obligasi. Kinerja pasar saham domestik membaik ditengah masih berlanjutnya tekanan sentimen tingginya ketidakpastian global. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada triwulan III 2018 menguat 3,1% (qtq) ke level 5.976,55 atau membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang berada pada level 5.799,24. Namun, perbaikan tersebut belum cukup kuat di tengah tekanan eksternal yang masih tinggi seiring peningkatan tensi geopolitik global akibat tensi dagang yang meningkat antara Amerika Serikat dengan sejumlah negara, serta penguatan dolar AS yang masih berlanjut. Di samping itu, tekanan pada pasar saham domestik juga dipengaruhi oleh rencana kenaikan FFR pada Desember 2018 sejalan dengan kinerja ekonomi Amerika Serikat yang diperkirakan semakin membaik. Kinerja di pasar saham domestik yang masih dalam tekanan tercermin pada investor nonresiden yang melakukan net jual sebesar Rp1,74 Triliun pada sepanjang triwulan III 2018. Namun demikian, secara kumulatif hingga akhir triwulan III 2018 investor nonresiden masih mencatatkan net jual sebesar Rp51,2 Triliun.

Page 44: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 36

Perkembangan pasar saham domestik sejalan dengan pergerakan pasar saham global terutama di sebagian emerging markets. Pertumbuhan triwulanan IHSG pada triwulan III 2018 lebih baik dibandingkan kinerja pasar saham di Filipina 1,2% (qtq), India 2,3% (qtq), Singapura -0,4% (qtq), Tiongkok -0,9% (qtq) dan Hongkong -4,0% (qtq). Sementara kinerja pasar saham di negara ASEAN lainnya seperti Malaysia dan Thailand lebih baik, yaitu meningkat 6,0% (qtq) dan 10,1% (yoy). Namun, memasuki Oktober 2018 kinerja hampir semua pasar saham di emerging markets kembali mengalami kontraksi (mtm) dibandingkan September 2018 sejalan dengan tekanan yang berasal dari ketidakpastian ekonomi global yang masih berlanjut. Perkembangan IHSG sektoral secara triwulanan menunjukkan perbaikan di sebagian besar sektor. Peningkatan IHSG tertinggi pada triwulan III 2018 terutama terjadi di sektor pertanian yang tumbuh 9,3% (qtq), sektor aneka industri 7,4% (qtq), sektor keuangan 6,7% (qtq), dan sektor industri dasar 4,6% (qtq). Kinerja positif IHSG di sektor pertanian didorong antara lain oleh sentimen positif potensi penyerapan produk kelapa sawit domestik terkait kebijakan Pemerintah menerapkan biodiesel B20 di tengah harga komoditas dunia yang melemah. Peningkatan kinerja IHSG di sektor aneka industri dan industri dasar tercermin pada impor barang modal dan bahan baku keperluan industri yang meningkat, dan ditopang oleh permintaan produk industri yang masih tinggi. Sementara, peningkatan IHSG sektor keuangan terutama bersumber dari perkembangan positif industri perbankan ditandai oleh peningkatan pertumbuhan kredit dan risiko kredit yang tetap terjaga rendah.

Pasar Surat Berharga Negara (SBN) pada triwulan III 2018 masih menghadapi tekanan ditandai dengan yield SBN yang meningkat. Tekanan eksternal yang masih tinggi terhadap perkembangan pasar SBN tercermin dari peningkatan yield SBN benchmark 10 tahun pada akhir triwulan III 2018 menjadi 8,20%, atau meningkat 32 bps dibandingkan posisi terakhir pada triwulan sebelumnya 7,80%. Namun demikian, fundamental ekonomi domestik yang tetap terjaga dan bauran kebijakan yang ditempuh untuk menjaga daya tarik investor asing di pasar keuangan cukup efektif mendorong investor nonresiden kembali melakukan net beli pada sepanjang triwulan III 2018, yaitu mencapai Rp20,7 Triliun. Di samping itu, pada Oktober 2018 investor nonresiden juga kembali melakukan net beli sebesar Rp13,5 Triliun. Dengan perkembangan tersebut, secara kumulatif sepanjang Januari hingga Oktober 2018 investor nonresiden mencatatkan net beli sebesar Rp28,2 Triliun, disertai dengan pangsa kepemilikan asing di pasar SBN yang tetap terjaga berada pada level.

3.1.2. Gambaran Umum Industri Batubara Dunia 3.1.2.1. Cadangan Batubara Dunia

Total cadangan batubara produksi dunia tercatat di akhir tahun 2017 mencapai 1.035.012 juta ton dengan R/P rasio sebesar 134. Terdiri atas cadangan batubara Amerika Utara 258.709 juta ton, Amerika Selatan dan Amerika tengah 14.016 juta ton, Eropa dan Eurasia 223.228 juta ton, Timur tengah dan Afrika 14.420 juta ton, serta yang terbesar Asia Pasifik sebesar 424.234 juta ton atau 41,0% dari total keseluruhan cadangan batubara dunia.

Page 45: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 37

Figur 27. Total Cadangan Batubara

Sumber : BP Statistical Review of World Energy June 2018

Page 46: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 38

Figur 28. Total Cadangan Batubara Berdasarkan Wilayah

Sumber : BP Statistical Review of World Energy June 2018

Cadangan batubara dunia saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan batubara sampai dengan 134 tahun mendatang, jauh lebih tinggi dari cadangan dan produksi untuk minyak dan gas. Berdasarkan kawasan, Asia Pasifik memiliki cadangan terbesar (41% dari total keseluruhan), dibagi antara Australia, Cina dan India. Amerika Serikat tetap menjadi pemegang cadangan terbesar terbesar (24,2% dari total keseluruhan).

3.1.2.2. Perkembangan Harga Batubara Dunia Menurut data BP statistical review, harga batubara dunia dalam kurun dua puluh tahun antara tahun 1997 sampai dengan tahun 2017 mengalami fluktuasi cukup sigifikan, Northwest Europe Market Price mencatat harga terendah terjadi pada tahun 1999 dengan harga batubara perton sebesar USD28,79 perton dan harga tertinggi batubara terjadi pada tahun 2008 sebesar USD147,67 perton yang juga merupakan tahun dengan persentase kenaikan harga tertinggi yaitu sebesar 66% dari harga tahun sebelumnya yang hanya sebesar USD88,79 per ton. US Central Appalachian Coal mencatat kenaikan tertinggi terjadi pada tahun yang sama, tahun 2008, yaitu kenaikan sebesar 132% dari USD51,16 per ton pada tahun 2007 menjadi USD118,79 per ton pada 2008. Sedangkan Japan Steam Spot Chief Price mencatat persentase kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2004 dengan kenaikan sebesar 87% atau USD34,61 per ton menjadi USD74,22 per ton dari harga tahun sebelumnya yang hanya sebesar USD39,61 per ton batubara, sedangkan harga tertinggi yang pernah tercapai untuk per ton batubara terjadi pada tahun 2008 dengan harga USD157,88 per ton. Sementara itu, China Qinhuangdao Spot price mencatat tahun 2008 sebagai tahun yang mencapai persentase kenaikan harga saham tertinggi dengan persentase sebesar 71% atau USD 43,47 per ton dari tahun sebelumnya 2007 yang hanya sebesar USD61,23 per ton menjadi USD104,97 per ton dan tahun 2011 sebagai tahun dengan harga batubara per ton tertinggi yaitu USD127,27 per ton batubara.

Page 47: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 39

Figur 29. Perkembangan Harga Batubara

Sumber : BP Statistical Review of World Energy June 2018

3.1.2.3. Distribusi Batubara Dunia Distribusi batubara dunia pada 1997 mencapai 1.106.210 juta ton, dengan Distribusi tertinggi terjadi di wilayah Asia Pasifik yang mencapai 34.9 juta ton, di susul Eropa dan Eurasia 21.8 juta ton, kemudian Amerika Utara 22.6 juta ton, Timur Tengah dan Afrika 5,6 juta ton, serta Amerika Selatan dan Amerika tengah yang mencapai 0,9 juta ton. Sepuluh tahun kemudian, pada 2007, tercatat distribusi Asia Pasifik mencapai 37,7 juta ton, Eropa dan Eurasia mencapai 22,1 juta ton, Amerika Utara mencapai 25,9 juta ton, Timur tengah dan Afrika mencapai 5,2 juta ton dan Amerika Selatan dan Amerika Tengah mencapai 2,0 juta ton, total keseluruhan ditribusi pada 2007 adalah sebesar 982.564 juta ton. Kemudian pada 2017, tercatat distibusi Batubara dunia secara keseluruhan sebesar 1.035.012 juta ton, yang terdiri dari distribusi di wilayah Asia Pasifik sebesar 41,0 juta ton, Eropa dan Eurasia sebesar 21,6 juta ton, Amerika Utara sebesar 25,0 juta ton, Timur Tengah dan Afrika 1,4 juta ton, serta Amerika Selatan dan Amerika tengah sebesar 1,4 juta ton.

Figur 30. Distribusi Cadangan Batubara tahun 1997, 2007 dan 2017

Sumber : BP Statistical Review of World Energy June 2018

Page 48: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 40

3.1.2.4. Produksi Batubara Dunia Perkembangan produksi batubara dunia pada 2017 mengalami peningkatan 3,2% dimana tahun sebelumnya sebesar 3.663,5 juta ton menjadi sebesar 3.768,6 juta ton. Peningkatan ini didorong oleh peningkatan yang signifikan di wilayah Asia Pasific terutama di Cina sebesar 3,6% dan di Amerika Utara terutama di US sebesar 6,9%. Figur 31. Perkembangan Produksi Batubara Dunia

Sumber : BP Statistical Review of World Energy June 2018

3.1.2.5. Konsumsi Batubara Dunia Pada tahun 2017 berdasarkan wilayah, wilayah Amerika Utara mengalami penurunan sebesar 1,9% dari 371,9 mtoe pada tahun 2016 menjadi 363,8 mtoe pada 2017, disusul Amerika tengah mengalami penurunan sebesar 5,9% dari 34,9 mtoe pada tahun 2016 menjadi 32,7 mtoe pada tahun 2017, Eropa dan Eurasia mengalami kenaikan sebesar 0,8% dari 156,2 mtoe pada tahun 2016 menjadi 157,0 mtoe pada tahun 2017, Timur tengah mengalami penurunan sebesar 5,9% dari 9,1 mtoe pada tahun 2016 menjadi 8,5 mtoe pada tahun 2017 dan terakhir Asia Pasifik mengalami kenaikan sebesar 1,6% dari 2.744,0 pada tahun 2016 mtoe menjadi 2.780,0 mtoe pada tahun 2017. Sebalikanya Afrika mengalami penurunan sebesar 1,7% dari 94,9 mtoe pada tahun 2016 menjadi 93,1 mtoe pada tahun 2017.

Page 49: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 41

Figur 32. Perkembangan Konsumsi Batubara dunia

Sumber : BP Statistical Review of World Energy June 2018

Page 50: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 42

3.1.3. Batubara di Indonesia 3.1.3.1. Cadangan Batubara Indonesia

Penurunan angka cadangan batubara sangat terkait dengan kondisi ekonomi global yang dipicu oleh melemahnya harga minyak bumi. Harga batubara secara tidak langsung terpengaruh seiring dengan turunnya harga minyak bumi. Hal ini mempengaruhi perhitungan cadangan batubara yang sangat tergantung pada berbagai faktor penentu (modifying factor), diantaranya harga jual batubara. Pembagian kualitas batubara berdasarkan kelas nilai kalori tersebut sesuai dengan keputusan presiden Nomor 13 Tahun 2000 yang diperbarui dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2003 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral. Figur dibawah menunjukkan perbandingn sumberdaya dan cadangan dari IUP, PKP2B, dan Pemerintah. Figur 33. Perbandingan Sumberdaya dan Cadangan dari IUP, PKP2B dan Pemerintah

Sumber : RUPTL PLN 2017-2026

3.1.3.2. Produksi & Ekspor Batubara Indonesia

Indonesia adalah salah satu produsen dan eksportir batubara terbesar di dunia. Sejak tahun 2005, ketika melampaui produksi Australia, Indonesia menjadi eksportir terdepan batubara thermal. Porsi signifikan dari batubara thermal yang diekspor terdiri dari jenis kualitas menengah (antara 5100 dan 6100 cal/gram) dan jenis kualitas rendah (di bawah 5100 cal/gram) yang sebagian besar permintaannya berasal dari Cina dan India. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, cadangan batubara Indonesia diperkirakan habis kira-kira dalam 83 tahun mendatang apabila tingkat produksi saat ini diteruskan. Berkaitan dengan cadangan batubara global, Indonesia saat ini menempati peringkat ke-9 dengan sekitar 2,2 persen dari total cadangan batubara global terbukti berdasarkan BP Statistical Review of World Energy. Sekitar 60 persen dari cadangan batubara total Indonesia terdiri dari batubara kualitas rendah yang lebih murah (sub-bituminous) yang memiliki kandungan kurang dari 6100 cal/gram. Ada banyak kantung cadangan batubara yang kecil terdapat di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, namun demikian tiga daerah dengan cadangan batubara terbesar di Indonesia adalah :

1. Sumatera Selatan 2. Kalimantan Selatan 3. Kalimantan Timur

0,00

10.000,00

20.000,00

30.000,00

40.000,00

50.000,00

60.000,00

70.000,00

IUP PKP2B PEMERINTAH

66.252,76

44.153,29

17.656,4918.158,57

10.298,70

0

SUMBERDAYA CADANGAN

Page 51: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 43

Figur 34. Cadangan Batubara Terbesar di Indonesia

Sumber : BP Statistical of World Energy 2017, World Energy Recources 2013 Survey,

World Energy Council

Industri batubara Indonesia terbagi dengan hanya sedikit produsen besar dan banyak pelaku skala kecil yang memiliki tambang batubara dan konsesi tambang batubara (terutama di Sumatera dan Kalimantan). Sejak awal tahun 1990an, ketika sektor pertambangan batubara dibuka kembali untuk investasi luar negeri, Indonesia mengalami peningkatan produksi, ekspor dan penjualan batubara dalam negeri. Namun penjualan domestik agak tidak signifikan karena konsumsi batubara dalam negeri relatif sedikit di Indonesia. Toh dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan penjualan batubara domestik yang pesat karena pemerintah Indonesia berkomitmen terhadap program energi ambisiusnya (menyiratkan pembangunan berbagai pembangkit listrik, yang sebagian besar menggunakan batubara sebagai sumber energi karena Indonesia memiliki cukup banyak cadangan batubara). Selain itu, beberapa perusahaan pertambangan besar di Indonesia (misalnya penambang batubara Adaro Energy) telah berekspansi ke sektor energi karena harga komoditas yang rendah membuatnya tidak menarik untuk tetap fokus pada ekspor batubara, sehingga menjadi perusahaan energi terintegrasi yang mengkonsumsi batubara mereka sendiri. Ekspor batubara Indonesia berkisar antara 70 sampai 80 persen dari total produksi batubara, sisanya dijual di pasar domestik.

Figur 35. Produksi, Ekspor, Konsumsi & Harga Batubara

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Produksi (dalam juta ton)

240 254 275 353 412 474 458 461 456 461 425 400

Ekspor (dalam juta ton)

191 198 210 287 345 402 382 366 365 364 311 160

Domestik (dalam juta ton)

49 56 65 66 67 72 76 87 91 97 114 240

Harga (HBA) (USD/ton)

n.a 70.7 91.7 118.4 95.5 82.9 72.6 60.1 61.8 85.9 85.9 n.a

Sumber : Indonesian Coal Mining Association (APBI) & Ministry of Energy and Mineral Resources

Selama tahun 2000-an, "boom komoditas" menjadikan industri pertambangan batubara sangat menguntungkan karena harga batubara cukup tinggi. Oleh karena itu, banyak perusahaan Indonesia dan keluarga kaya memutuskan untuk mengakuisisi

Page 52: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 44

konsesi pertambangan batubara di pulau Sumatera atau Kalimantan pada akhir tahun 2000an. Waktu itu batubara dikenal sebagai "emas baru". Negara tujuan utama untuk ekspor batubara Indonesia adalah China, India, Jepang dan Korea Selatan. Selama "tahun-tahun kejayaannya" batubara menyumbang sekitar 85 persen terhadap total penerimaan negara dari sektor pertambangan.

Figur 36. Harga Batubara Acuan (HBA) Indonesia Dalam USD/ton

Bulan 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Januari 109.29 87.55 81.90 63.84 53.20 86.23

Februari 111.58 88.35 80.44 62.92 50.92 83.32

Maret 112.87 90.09 77.01 67.76 51.62 81.90

April 105.61 88.56 74.81 64.48 52.32 82.51

Mei 102.12 85.33 73.60 61.08 51.20 83.81

Juni 96.65 84.87 73.64 59.59 51.87 75.46

Juli 87.56 81.69 72.45 59.16 53.00 78.95

Augustus 84.65 76.70 70.29 59.14 58.37 83.97

September 86.21 76.89 69.69 58.21 63.93 92.03

Oktober 86.04 76.61 67.26 57.39 69.07 93.99

November 81.44 78.13 65.70 54.43 84.89 94.84

Desember 81.75 80.31 69.23 53.51 101.69 94.04

Rata-Rata 95.5 82.9 72.6 60.1 61.8 85.9

Sumber : Ministry of Energy and Mineral Resources

3.1.3.3. Prospek Masa Depan Sektor Pertambangan Batubara Indonesia

Boom komoditas pada era 2000-an menghasilkan keuntungan yang signifikan untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak di dalam ekspor batubara. Kenaikan harga komoditas ini - sebagian besar - dipicu oleh pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang. Kendati begitu, situasi yang menguntungkan ini berubah pada saat terjadi krisis keuangan global pada tahun 2008 ketika harga-harga komoditas menurun begitu cepat. Indonesia terkena pengaruh faktor-faktor eksternal ini karena ekspor komoditas (terutama untuk batubara dan minyak sawit) berkontribusi untuk sekitar 50% dari total ekspor Indonesia, sehingga membatasi pertumbuhan PDB tahun 2009 sampai 4,6% (yang boleh dikatakan masih cukup baik, terutama didukung oleh konsumsi domestik). Pada semester 2 tahun 2009 sampai awal tahun 2011, harga batubara global mengalami rebound tajam. Kendati begitun, penurunan aktivitas ekonomi global telah menurunkan permintaan batubara, sehingga menyebabkan penurunan tajam harga batubara dari awal tahun 2011 sampai tengah 2016. Selain dari lambatnya pertumbuhan ekonomi global (dan pelemahan tajam perekonomian RRT), penurunan permintaan komoditas, ada pula faktor lain yang berperan. Pada era boom komoditi 2000-an yang menguntungkan, banyak perusahaan pertambangan baru yang didirikan di Indonesia sementara perusahaan-perusahaan tambang yang sudah ada meningkatkan investasi untuk memperluas kapasitas produksi mereka. Hal ini menyebabkan kelebihan suplai yang sangat besar dan diperburuk oleh antusiasme para penambang batubara di tahun 2010-2013 untuk memproduksi dan menjual batubara sebanyak mungkin - karena rendahnya harga batubara global - dalam rangka menghasilkan pendapatan dan keuntungan.

Page 53: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 45

Pada paruh kedua 2016 harga batubara melonjak ke level yang kita lihat awal 2014, sehingga memberikan angin segar ke industri pertambangan. Kenaikan harga ini dipicu oleh pulihnya harga minyak mentah, meningkatnya permintaan batubara domestik di Indonesia seiring dengan kembalinya pembangkit listrik tenaga batu bara baru, namun yang lebih penting lagi yaitu kebijakan penambangan batubara China. China, produsen dan konsumen batubara terbesar di dunia, memutuskan untuk memangkas hari produksi batubara domestiknya. Alasan utama mengapa China ingin mendorong harga batu bara ke level yang lebih tinggi pada paruh kedua tahun 2016 adalah tingginya rasio kredit bermasalah (non-performing loans, atau NPLs) di sektor perbankan China. Rasio NPLnya meningkat menjadi 2,3 persen pada tahun 2015. Alasan utama yang menjelaskan kenaikan rasio NPL ini adalah perusahaan pertambangan batubara China yang mengalami kesulitan untuk membayar hutangnya kepada bank. Namun, mengingat aktivitas ekonomi global masih agak suram, arah harga batubara dalam jangka pendek hingga menengah sangat bergantung pada kebijakan batubara China. Walaupun kesadaran global telah dibangun untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, perkembangan sumber energi terbarukan tidak menunjukkan indikasi bahwa ketergantungan pada bahan bakar fosil (terutama batubara) akan menurun secara signifikan dalam waktu dekat, sehingga batubara terus menjadi sumber energi vital. Kendati begitu, teknologi batubara bersih dalam pertambangan batubara akan sangat diperlukan di masa mendatang (sebagian karena faktor komersil) dan Indonesia diharapkan akan terlibat secara aktif di dalam proses tersebut sebagai salah satu pelaku utama di sektor pertambangan batubara. Teknologi batubara bersih ini difokuskan untuk mengurangi emisi yang dihasilkan oleh pembangkit listrik bertenaga batubara namun teknologi ini belum berkembang cukup baik. Kegiatan-kegiatan hulu yang terkait dengan pertambangan batubara, seperti pengembangan waduk-waduk coalbed methane (CBM) yang potensinya banyak dimiliki oleh Indonesia, telah mulai mendapatkan perhatian belakangan ini. Kebijakan Pemerintah Indonesia mempengaruhi industri pertambangan batubara nasional. Untuk memperoleh suplai dalam negeri, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral Indonesia meminta para produsen batubara untuk mencadangkan jumlah produksi tertentu untuk konsumsi dalam negeri (domestic market obligation). Selain itu, Pemerintah dapat menyetel pajak ekspornya untuk mengurangi ekspor batubara. Selama beberapa tahun terakhir Pemerintah menyatakan keinginan untuk meningkatkan konsumsi domestik batubara sehingga batubara mensuplai sekitar 30% dari pencampuran energi nasional pada tahun 2025. Investasi sektor batubara 2017, di tengah-tengah output ekspansi batubara target penambang batu bara Indonesia masih dalam mode defensif meskipun belum terlihat adanya konsolidasi antara penambang batubara di Indonesia, pemerintah memperingatkan produksi batubara Indonesia hanya bisa sekitar 400 juta ton di 2020 dibanding target 2018 output 420 juta ton,hal tersebut menunjukkan bahwa produksi batubara di Indonesia berubah secara struktural. Peningkatan efisiensi usaha yang dilakukan oleh penambang batubara kembali di 2012-2015 telah menyebabkan penurunan kegiatan eksplorasi untuk menemukan cadangan batubara baru, yang bisa menempatkan profitabilitas dan sumber daya batubara dapat ditambang beserta resikonya. Untuk melakukan lompatan momentum produksi, harus melibatkan lebih dari sekedar restart mesin siaga dan kemudian menggali tanah untuk batubara. Para penambang perlu menyusun ulang mesin-mesin divested, merehabilitasi tanah tidak terpakai dan mendapatkan kembali kepercayaan dari bankir untuk menyediakan pembiayaan untuk kedua kegiatan tersebut. Usaha tetap dilakukan untuk mendapatkan kembali tingkat produktivitas 2008-2012. Namun, dapat dilihat bahwa para penambang masih berhati-hati untuk tidak beroperasi secara agresif, seperti apa yang mereka lakukan empat tahun yang lalu. Ini berarti bahwa penambang batu bara tidak cukup meningkat output mereka untuk membantu menyeimbangkan harga

Page 54: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 46

batubara yang tinggi. KDSI 's bulanan Pamapersada, yang menerbitkan angka-angka anak perusahaan kontraktor penambangan. Setiap cost-plus margin batubara domestik Indonesia sangat berarti bagi harga mekanisme dalam saham batubara. Namun, jika itu diharapkan tercapai, mekanisme cost-plus margin dapat mempengaruhi kinerja penambang batubara, harga dan pendapatan, terutama penambang yang sangat rentan terhadap pasar batubara domestik seperti PTBA. Peraturan harga baru mungkin tidak diharapkan tercapai mengingat tantangan menyertainya, seperti fleksibilitas bagi penambang untuk mengalihkan mereka volume penjualan ekspor yang mensyaratkan mereka untuk menghindari kebutuhan obligation (DMO) pasar domestik mereka. Selain itu, peraturan harga batubara akan menghadapi tantangan dalam mendapatkan persetujuan dari Penjual batubara, yang percaya bahwa volume tetap adalah bagian integral dari negosiasi. Selain itu, kita berpikir harga peraturan batubara akan menghadapi tantangan dalam mendapatkan persetujuan dari Penjual batubara, yang percaya bahwa volume tetap adalah bagian integral dari negosiasi.

3.1.4. Analisis Perjanjian dan Kesepakatan yang Disepakati Rencana Transaksi yang dilakukan MBAP mengacu pada perjanjian penyetoran modal dan jual beli saham yang dilakukan oleh MBAP, DRE, DIN dan DBU. Ketentuan penting dalam perjanjian yang berhubungan dengan maksud dan tujuan pelaporan ini adalah sebagai berikut :

• Pihak yang bertransaksi :

1. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk., perusahaan yang didirikan dan berada di bawah hukum Indonesia, memiliki alamat terdaftar di Grha Baramulti, Komplek Harmoni Blok A-8, Jalan Suryopranoto No. 2, Jakarta Pusat 10130, Indonesia ("Pembeli"); dan

2. PT DUTA BARA UTAMA, perusahaan yang didirikan dan berada di bawah hukum Indonesia, memiliki alamat terdaftar di Chase Plaza 21th Jalan Jenderal Sudirman Kav. 21, Jakarta 12920, Indonesia (“Perusahaan").

3. PT DUTA RESOURCES ENERGY, perusahaan yang didirikan dan berada di bawah hukum Indonesia, memiliki alamat terdaftar di Chase Plaza 20th Jalan Jenderal Sudirman Kav. 21, Jakarta 12920, Indonesia (“DRE").

4. PT DUTA INVESTAMA NUSANTARA, perusahaan yang didirikan dan berada di bawah hukum Indonesia, memiliki alamat terdaftar di Chase Plaza 21th Jalan Jenderal Sudirman Kav. 21, Jakarta 12920, Indonesia (“DIN").

• Pembelian Saham Sesuai dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan dalam Perjanjian ini :

I. Tanggal Transaksi pada Tahap 1, Perusahaan menerbitkan Saham baru kepada Pembeli bebas dari segala jenis dan beban, sehingga setelah transaksi tersebut, Komposisi modal dan kepemilikan saham Perusahaan diubah menjadi sebagai berikut :

Pemegang Saham Jumlah Saham % Jumlah

PT Duta Resources Energy 155.189 86,67 155.189.000.000

PT Duta Investama Nusantara 1 0,00 1.000.000

Pembeli (MBAP) 23.870 13,33 23.870.000.000

Jumlah 179.060 100,00 179.060.000.000

Page 55: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 47

II. Tanggal Transaksi pada Tahap 2, Perusahaan menerbitkan Saham kepada Pembeli, bebas dari segala jenis beban, sehingga setelah transaksi tersebut, Komposisi modal dan kepemilikan saham Perusahaan diubah menjadi sebagai berikut :

Pemegang Saham Jumlah Saham % Jumlah

PT Duta Resources Energy 155.189 81,38 155.189.000.000

PT Duta Investama Nusantara 1 <0,01 1.000.000

Pembeli (MBAP) 35.498 18,62 35.498.000.000

Jumlah 190.688 100,00 190.688.000.000

III. Tanggal Transaksi pada Tahap 3:

a) PT Duta Investama Nusantara akan menjual, memindahkan dan

menetapkan seluruh saham di DBU untuk PT Duta Resources Energy, dan PT Duta Resources Energy dalam pembelian ini menerima pemindahan dan penetapan atas saham di DBU dari PT Duta Investama Nusantara, dan;

b) PT Duta Resources Energy akan menjual, memindahkan dan menetapkan kepada Pembeli, dan Pembeli dalam pembelian ini menerima pemindahan dan penetapan atas Penjualan Saham dari PT Duta Resources Energy, bebas dari segala jenis beban, sehingga setelah penjualan dan pembelian atas Penjualan Saham, Komposisi modal dan kepemilikan saham Perusahaan diubah menjadi sebagai berikut :

Pemegang Saham Jumlah Saham

% Jumlah

PT Duta Resources Energy 141.109 74,00 141.109.000.000

Pembeli (MBAP) 49.579 26,00 49.579.000.000

Jumlah 190.688 100,00 190.688.000.000

• Harga Pembelian Saham A. Harga Pembelian Saham pada Tahap 1

Harga yang harus dibayar oleh Pembeli kepada Perusahaan untuk penerbitan Saham baru adalah :

a) Jika pada Tanggal Transaksi, Tingkat JISDOR kurang dari Rp14.000 per satu (1) USD: Rp89.199.318.783 (Delapan Puluh Sembilan Miliar Seratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Tiga Ratus Delapan Belas Ribu Tujuh Ratus Delapan Puluh Tiga Rupiah);

b) Jika pada Tanggal Transaksi, Tingkat JISDOR sama dengan atau lebih besar dari Rp14.000 per satu (1) USD: Rp89.561.318.783 (Delapan Puluh Sembilan Miliar Lima Ratus Enam Puluh Satu Juta Tiga Ratus Delapan Belas Ribu Tujuh Ratus Delapan Puluh Tiga Rupiah Indonesia).

Untuk menghindari keraguan, Para Pihak dengan ini mengakui dan menyetujui bahwa selisih antara Harga Pembelian Saham dan nilai nominal/nominal dari Saham yang diterbitkantersebut dibukukan oleh Perusahaan sebagai "premium saham" / "agio".

Page 56: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 48

B. Harga Pembelian Saham pada Tahap 2

Harga yang harus dibayar oleh Pembeli kepada Perusahaan untuk penerbitan Saham pada Tahap 2 adalah :

a) Jika pada Tanggal Transaksi, Tingkat JISDOR kurang dari Rp14.000 per satu (1) USD: Rp43.449.816.437,- (Empat Puluh Tiga Miliar Empat Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Enam Belas Ribu Empat Ratus Tiga Puluh Tujuh Rupiah);

b) Jika pada Tanggal Transaksi, Tingkat JISDOR sama dengan atau lebih besar dari Rp14.000 per satu (1) USD: Rp43.449.816.437,- (Empat Puluh Tiga Miliar Empat Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Enam Belas Ribu Empat Ratus Tiga Puluh Tujuh Rupiah).

Untuk menghindari keraguan, Para Pihak dengan ini mengakui dan menyetujui bahwa perbedaan antara Harga Pembelian Saham dan nilai nominal/nominal dari Saham yang diterbitkan tersebut dibukukan oleh Perusahaan sebagai "premium saham" / "agio".

C. Pembayaran Jaminan dan Harga Jual Beli Saham a) Pemegang saham yang ada dengan ini mengakui dan menyetujui bahwa

pemegang saham yang ada telah menerima pembayaran jaminan secara penuh dari Pembeli, dan eksekusi atas perjanjian dari pemegang saham yang ada akan sah dan sebagai bukti yang mengikat pada penerimaan Pembayaran Jaminan.

b) Harga yang harus dibayar oleh Pembeli kepada PT Duta Resources Energy pada Tanggal Transaksi Tahap 3 untuk menjual, memindahkan, dan menetapkan Penjualan Saham (dan atas semua hak, dan atas titel serta kepentingan dalam Penjualan Saham) seharusnya ;

i. Jika, pada Tanggal Transaksi Tahap 3, Tingkat JISDOR kurang dari Rp14.000 per 1 USD : Rp52.618.514.780,- (Lima Puluh Dua Miliar Enam Ratus Delapan Belas Juta Lima Ratus Empat Belas Ribu Tujuh Ratus Delapan Puluh Rupiah).

ii. Jika, pada Tanggal Transaksi Tahap 3, Tingkat JISDOR sama dengan atau lebih besar dari Rp14.000 per 1 USD : Rp54.773.864.780,- (Lima Puluh Empat Miliar Tujuh Ratus Tujuh Puluh Tiga Juta Delapan Ratus Enam Puluh Empat Ribu Tujuh Ratus Delapan Puluh Rupiah).

Page 57: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 49

Figur 37. Struktur Kepemilikan Setelah Tahap 2

Figur 38. Struktur Kepemilikan Setelah Tahap 3

3.1.5. Keuntungan dan Kerugian yang Bersifat Kualitatif atas Rencana Transaksi

Keuntungan yang akan diperoleh MBAP dari rencana transaksi adalah sebagai berikut :

1. Memperluas kesempatan kepada MBAP dalam kegiatan usahanya dengan adanya tambahan manfaat ekonomis dari Rencana Transaksi.

2. Memberikan keuntungan secara finansial karena keuntungan DBU akan diperhitungkan dalam pembukuan MBAP sesuai dengan persentase kepemilikan saham MBAP di DBU.

Kerugian yang timbul dari rencana transaksi, diantaranya :

1. Tidak terdapat kerugian pada saat pelaksanaan Rencana Transaksi.

Page 58: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 50

3.1.6. Analisis Manfaat dan Risiko Dengan dilaksanakannya Rencana Transaksi, maka diharapkan MBAP dapat memperoleh beberapa manfaat antara lain :

1. Memberikan kesempatan kepada MBAP untuk melakukan perluasan kegiatan usaha di bidang industri batubara.

2. Memperkuat jaringan group khususnya dibidang industri batubara. Risiko yang berkenaan dengan rencana transaksi ini antara lain :

1. Risiko tidak terpenuhinya sebagian atau seluruh syarat yang telah disepakati dalam perjanjian dengan para pihak sehingga mengakibatkan rencana transaksi menjadi tertunda atau bahkan gagal.

3.2. Analisis Kuantitatif 3.2.1. Kinerja Historis

Laba (Rugi) Komprehensif Konsolidasian MBAP Ikhtisar Laba (Rugi) Komprehensif Konsolisasian MBAP adalah sebagai berikut :

Figur 39. Tinjauan Laba-rugi konsolidasian MBAP (Dalam USD)

KETERANGAN 2013* 2014** 2015 2016 2017 2018***

Penjualan Bersih 115.695.508 128.818.187 219.113.608 187.155.820 258.586.097 187.900.369

Beban Pokok Penjualan (100.173.186) (103.018.245) (142.334.419) (119.193.275) (143.383.484) (107.307.634)

Laba Bruto 15.522.322 25.799.942 76.779.189 67.962.545 115.202.613 80.592.735

Laba Usaha 8.320.900 17.979.384 47.412.657 36.147.130 78.586.491 60.088.216

Laba Sebelum Pajak 6.572.610 17.547.675 47.382.528 36.173.315 78.722.858 60.440.175

Beban Pajak Penghasilan (2.722.504) (3.623.864) (12.719.462) (9.059.580) (20.087.158) (15.728.472)

Laba Tahun Berjalan 3.850.106 13.923.811 34.663.066 27.113.735 58.635.700 44.711.703

Laba Komprehensif Tahun Berjalan 3.850.106 14.001.119 34.766.787 27.111.966 58.336.260 44.622.013

Sumber : Laporan Keuangan Konsolidasian MBAP *Angka Pembanding dari Laporan Keuangan Audit per 31 Desember 2014 **Angka Pembanding dari Laporan Keuangan Audit per 31 Desember 2015 ***Per 30 September 2018 Penjualan Bersih Didukung dengan spesifikasi batubara yang banyak diminati oleh Pasar Premium, Strategi MBAP untuk menghadapi kondisi macro business batubara dengan peningkatan produksi dan penjualan membuahkan hasil positif pada Laporan Kinerja Keuangan MBAP. Berdasarkan periode historis selama lima tahun terakhir, penjualan MBAP menunjukkan tren positif, MBAP berhasil membukukan penjualan batubara pada periode yang berakhir pada 30 September 2018 sebesar USD187.900.369. Penjualan batubara di akhir tahun 2014 naik 11% dari USD115.695.508 pada akhir 2013. Hal ini didorong oleh kenaikan volume penjualan, dari 1,8 juta ton batubara di tahun 2013 menjadi 2,1 juta ton di tahun 2014. MBAP menjual sebagian besar batubaranya ke perusahaan pembangkit listrik di kawasan Asia Pasifik. Di tahun 2014, dua negara yang menjadi pangsa pasar utama produk batubara Perusahaan adalah Taiwan dan Jepang. Selama tahun historis, pendapatan bersih tertinggi tercatat pada akhir tahun 2017. MBAP

Page 59: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 51

berhasil meningkatkan penjualannya pada Idemitsu Kosan Co., Ltd., Brooklyn Enterprise Pte., Ltd., PT Paiton Energy, Jera Trading Singapore Pte., Ltd., dan Sino – Indo Co., Ltd. Dengan masing-masing meningkat sebesar 85,36%, 606,81%, 770,38%, 129,31% dan 35,00%. Beban Pokok Penjualan MBAP menyikapi tren penurunan harga batubara dengan mengendalikan biaya operasionalnya dan meningkatkan efisiensi. Secara tahun historis, beban pokok penjualan MBAP mengalami tren yang fluktuatif. Selama sembilan bulan pada tahun 2018, beban pokok penjualan MBAP tercatat sebesar USD107.307.634. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2017, beban pokok penjualan MBAP mengalami penurunan sebesar USD4.882.867 atau setara dengan 4,35%. Figur 40. Perbandingan Penjualan Bersih dan Beban Pokok Penjualan MBAP

Sumber : Laporan Keuangan Konsolidasian MBAP, Diolah Y&R *30 September 2018

Figur 41. Perkembangan Laba MBAP

Sumber : Laporan Keuangan Konsolidasian MBAP, Diolah Y&R *30 September 2018

-

50.000.000

100.000.000

150.000.000

200.000.000

250.000.000

300.000.000

2013 2014 2015 2016 2017 2018*

Penjualan Beban pokok penjualan

-

20.000.000

40.000.000

60.000.000

80.000.000

100.000.000

120.000.000

140.000.000

2013 2014 2015 2016 2017 2018*

Laba bruto Laba sebelum pajak penghasilan Laba tahun berjalan

Page 60: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 52

Posisi Keuangan MBAP Figur 42. Tinjauan Posisi Keuangan Konsolidasian MBAP

KETERANGAN 2013* 2014** 2015 2016 2017 2018***

Total Aset Lancar 36.139.385 44.147.854 68.613.309 75.662.988 108.554.552 119.088.804

Total Aset Tidak Lancar

36.185.802 36.209.644 40.549.720 40.712.771 52.224.410 55.092.622

Total Aset 72.325.187 80.357.498 109.163.029 116.375.759 160.778.962 174.181.426

Total Liabilitas Jangka Pendek

50.469.374 31.561.528 33.097.646 22.194.952 34.325.524 31.907.553

Total Liabilitas Jangka Panjang

2.739.696 2.474.407 2.219.637 2.550.424 4.149.097 3.916.938

Total Liabilitas 53.209.070 34.035.935 35.317.283 24.745.376 38.474.621 35.824.491

Total Ekuitas 19.116.117 46.321.563 73.845.746 91.630.383 122.304.341 138.356.935

Total Liabilitas dan Ekuitas

72.325.187 80.357.498 109.163.029 116.375.759 160.778.962 174.181.426

Sumber : Laporan Keuangan Konsolidasian MBAP *Angka Pembanding dari Laporan Keuangan Audit per 31 Desember 2014 **Angka Pembanding dari Laporan Keuangan Audit per 31 Desember 2015 ***Per 30 September 2018 Aset Selama tahun historis, jumlah aset MBAP mencatatkan peningkatan pada setiap tahun. Pada 30 September 2018 jumlah aset MBAP tercatat sebesar USD174.181.426. Apabila dibandingkan dengan 31 Desember 2017, jumlah aset MBAP mengalami peningkatan sebesar USD13.402.464 atau setara dengan 8,34%. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya piutang lain-lain kepada pihak ketiga, uang muka dan aset tidak lanvar lainnya yang meningkat secara signifikan yaitu masing-masing mengalami peningkatan sebesar 383,26%, 813,52% dan 926,84%. Liabilitas Total liabilitas MBAP selama periode historis menunjukkan pergerakan fluktuatif dari tahun ke tahun namun cenderung menurun. Posisi liabilitas pada 30 September 2018 tercatat turun sebesar USD2.650.130 atau setara dengan 6,89%. Liabilitas menurun terutama disebabkan MBAP telah membayarkan cicilan utang-utangnya. Cicilan utang yang terbayarkan diantaranya utang usaha kepada pihak ketiga, utang lain-lain pada pihak ketiga dan utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun dengan masing-masing menurun sebesar 45,18%, 44,83% dan 77,82%. Ekuitas Ekuitas MBAP selama tahun historis menunjukkan tren yang meningkat. Pada 30 September 2018 posisi ekuitas MBAP tercatat sebesar USD138.356.935, apabila dibandingkan dengan 31 Desember 2017 ekuitas menunjukkan peningkatan sebesar USD16.052.594 atau setara dengan 13,13%. Kenaikan tersebut disebabkan oleh naiknya saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya serta ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Page 61: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 53

Figur 43. Komposisi Keuangan Konsolidasian MBAP

Sumber : Laporan Keuangan Konsolidasian MBAP, Diolah Y&R *30 September 2018 Laporan Arus Kas Figur 44. Tinjauan Arus Kas Konsolidasian MBAP

KETERANGAN 2013* 2014** 2015 2016 2017 2018***

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi 15.845.031 271.633 30.476.707 36.075.244 70.245.150 43.911.910

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi (15.968.578) (5.484.060) (10.087.152) (4.783.184) (12.917.979) (4.100.402)

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan

1.093.492 5.694.751 (10.737.584) (10.396.348) (28.029.611) (28.667.242)

Surplus (Defisit) Kas dan Setara Kas

86.629 446.657 9.252.200 20.930.383 29.376.898 11.054.166

Kas dan Setara Kas Awal Tahun 9.958.488 10.045.117 10.491.774 19.743.974 40.674.357 70.051.255

Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 10.045.117 10.491.774 19.743.974 40.674.357 70.051.255 81.105.421

Sumber : Laporan Keuangan Konsolidasian MBAP *Angka Pembanding dari Laporan Keuangan Audit per 31 Desember 2014 **Angka Pembanding dari Laporan Keuangan Audit per 31 Desember 2015 ***Per 30 September 2018 Dari figur kinerja Arus Kas MBAP tersebut, diketahui bahwa arus kas MBAP mengalami pergerakan yang bervariasi yang diperoleh. Aktivitas cash flow MBAP untuk tahun yang berakhir pada periode 30 September 2018, diantaranya adalah :

• Arus kas bersih dari aktivitas operasi MBAP menunjukkan penggunaan dan penerimaan atas aktivitas operasi sebesar USD43.911.910 yang berasal dari penerimaan kas dari pelanggan, pembayaran kas kepada pemasok, pembayaran kepada karyawan, pembayaran royalti, pembayaran pajak serta pembayaran beban bunga.

• Arus kas bersih dari aktivitas invetasi MBAP menunjukkan penggunaan dan penerimaan atas aktivitas investasi sebesar negatif USD4.100.402 yang digunakan untuk penambahan aset tetap dan penerimaan yang berasal dari hasil pelepasan aset tetap.

• Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan MBAP menunjukkan arus kas masuk dan keluar dari aktivitas pendanaan sebesar USD28.667.242 yang berasal dari penerimaan utang bank jangka pendek, pembayaran utang bank jangka pendek, pembayaran utang sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen.

-

20.000.000

40.000.000

60.000.000

80.000.000

100.000.000

120.000.000

140.000.000

160.000.000

180.000.000

200.000.000

2013 2014 2015 2016 2017 2018*

Jumlah aset Jumlah liabilitas Jumlah ekuitas

Page 62: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 54

Berikut tren perbandingan pada arus kas bersih dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan MBAP : Figur 45. Tren Perbandingan Arus Kas Bersih Operasi, Investasi dan Pendanaan MBAP

Sumber : Laporan Keuangan Audit MBAP *30 September 2018 Rasio Keuangan Figur 46. Tinjauan Rasio Keuangan Konsolidasian MBAP

Keterangan 2013* 2014** 2015 2016 2017 2018***

LIQUIDITY

Current Ratio 71,61% 139,88% 207,31% 340,90% 316,25% 373,23%

Quick Ratio 52,28% 96,05% 167,58% 296,77% 254,61% 295,40%

ACTIVITY

Account Receivable Turnover

0,05 51,64 58,20 47,75 23,47 21,69

Inventory Turnover 35,55 49,01 33,72 29,99 53,86 84,47

Account Payable Turnover 27,14 45,48 37,99 21,92 19,21 31,51

SOLVABILITY

Total Debt to Equity Ratio 61,29% 9,62% 1,53% 0,14% 0,24% 0,12%

Total Debt to Assets Ratio 16,20% 5,54% 1,03% 0,11% 0,18% 0,10%

PROFITABILITY

Gross Profit Margin 13,42% 20,03% 35,04% 36,31% 44,55% 42,89%

Rate of Return on Assets 20,14% 30,06% 46,94% 29,59% 47,94% 32,32%

Rate of Return on Equity 5,32% 17,33% 31,75% 23,30% 36,47% 25,67%

Sumber : Laporan Keuangan Konsolidasian MBAP *Angka Pembanding dari Laporan Keuangan Audit per 31 Desember 2014 **Angka Pembanding dari Laporan Keuangan Audit per 31 Desember 2015 ***Per 30 September 2018 Rasio Likuiditas

Figur diatas menunjukkan MBAP memiliki rasio likuiditas yang positif dimana MBAP memiliki kemampuan membayar seluruh utang jangka pendeknya melalui aset lancar. Pada 30 September 2018, tercatat peningkatan pada rasio lancar. Hal ini dikarenakan penurunan liabilitas lancar sebesar 7,04% bila dibandingkan dengan 31 Desember 2017.

(50.000.000)

-

50.000.000

100.000.000

150.000.000

2013 2014 2015 2016 2017 2018*

Kas yang diperoleh dari operasi

Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi

Kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan

Page 63: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 55

Rasio Aktivitas

Semakin tinggi nilai activity ratio maka semakin lambat perputarannya, begitu pula sebaliknya. Pada 30 September 2018, account receivable turnover MBAP mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan piutang usaha MBAP yang lebih cepat tertagih dari sebelumnya. Di sisi lain, inventory turnover dan account payable turnover mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa utang yang lebih lambat terbayar dan persediaan yang lebih lama di gudang. Rasio Solvabilitas

Secara umum dapat dikatakan semakin kecil slovability ratio adalah baik, karena semakin kecil peranan utang sebagai sumber pembiayaan yang berarti juga semakin besar debt capacity-nya. Pada 30 September 2018 rasio solvabilitas MBAP mengalami penurunan, hal ini dikarenakan interest bearing debt MBAP pada periode tersebut yang menurun. Rasio Profitabilitas

Selama sembilan bulan berjalan pada tahun 2018 margin laba kotor tercatat 42,89% dan pada tahun 2017 tercatat 44,55%, hal ini menunjukkan penurunan sebesar 1,66% pada periode 30 September 2018. Imbal hasil atas aset tercatat menurun dari 47,94% di 2017 menjadi 32,32% pada 30 September 2018, hal tersebut diikuti pada imbal hasil atas ekuitas yang menurun dari 36,47% di 2017 menjadi 25,67% 30 September 2018. Walaupun terjadi penurunan pada imbal hasil atas aset dan ekuitas, selama sembilan bulan pada tahun 2018 MBAP mampu mencatatkan laba pada laporan keuangannya.

3.2.2. Penilaian Atas Proyeksi Keuangan Proyeksi keuangan setelah rencana transaksi untuk periode 2018 dan 2023 adalah sebagai berikut :

Figur 47. Proyeksi Laba (Rugi) (Dalam USD)

Keterangan 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Penjualan Bersih 80.261.990 235.900.450 221.012.940 219.197.193 239.495.411 229.663.983

Laba Bruto 24.722.259 75.458.462 62.177.394 54.300.792 75.014.263 77.772.179

Laba Usaha 13.978.765 47.082.765 34.966.954 22.054.358 40.584.994 44.657.526

Laba Sebelum Pajak 14.067.494 47.683.301 41.234.217 32.567.104 51.574.907 55.509.372

Laba Tahun Berjalan 10.550.615 35.762.461 30.925.650 24.425.313 38.681.167 41.632.012

Sumber : Manajemen MBAP *31 Oktober 2018 - 31 Desember 2018 Berdasarkan proyeksi laba (rugi) setelah rencana transaksi yang dilaksanakan MBAP diketahui bahwa laba MBAP di masa mendatang akan meningkat dikarenakan pengaruh pencatatan konsolidasi dengan DBU.

Page 64: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 56

Figur 48. Proyeksi Posisi Keuangan (Dalam USD)

Keterangan 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Aset

Aset Lancar 121.928.231 145.693.356 158.481.385 160.025.591 188.517.176 209.647.780

Aset Tidak Lancar 50.775.405 47.228.352 49.849.829 56.027.789 61.627.012 67.117.797

Total Aset 172.703.636 192.921.708 208.331.214 216.053.381 250.144.188 276.765.577

Liabilitas dan Ekuitas

Liabilitas Jangka Pendek (38.939.361) (51.279.926) (49.853.172) (45.280.474) (50.212.095) (50.494.139)

Liabilitas Jangka Panjang (3.780.926) (3.968.270) (4.183.856) (4.423.650) (4.671.786) (4.851.518)

Ekuitas (129.983.350) (137.673.512) (154.294.186) (166.349.256) (195.260.307) (221.419.920)

Total Liabilitas dan Ekuitas (172.703.636) (192.921.708) (208.331.215) (216.053.381) (250.144.188) (276.765.578)

Sumber : Manajemen MBAP *31 Oktober 2018 - 31 Desember 2018 Figur 49. Proyeksi Arus Kas

(Dalam USD)

Keterangan 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi 79.973 4.428.370 3.504.622 349.909 3.591.367 3.352.706

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi (6.849.060) (64.955) 0 0 0 0

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan

9.496.933 (2.638) (3.157) (2.232) (1.477) (942)

Surplus (Defisit) Kas dan Setara Kas

2.727.846 4.360.777 3.501.465 347.677 3.589.890 3.351.765

Kas dan Setara Kas Awal Tahun 76.013.828 67.438.298 88.631.696 80.153.637 108.646.720 135.766.094

Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 78.741.674 71.799.074 92.133.161 80.501.314 112.236.610 139.117.858

Sumber : Manajemen MBAP, Diolah Y&R *31 Oktober 2018 - 31 Desember 2018

3.2.3. Analisis Rasio Keuangan Atas Proyeksi Keuangan

Berikut adalah rasio keuangan untuk periode proyeksi 2018 sampai 2023:

Figur 50. Rasio Proyeksi Keuangan Sebelum Rencana Transaksi

Rasio Keuangan 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Likuiditas

Current Ratio -403,64% -346,33% -392,64% -463,65% -492,06% -403,64%

Solvabilitas

Total Liabilities to Asset Ratio 25,56% 31,91% 27,78% 23,11% 22,41% 25,56%

Total Liabilities to Equity Ratio -20,36% -24,19% -21,74% -18,77% -18,31% -20,36%

Profitabilitas

Net Profit Margin 13,15% 15,43% 13,70% 9,33% 14,04% 13,15%

Return on Assets 6,46% 19,16% 14,83% 9,89% 14,19% 6,46%

Return on Equity -8,12% -25,27% -18,95% -12,17% -17,37% -8,12%

Sumber : Manajemen MBAP, Diolah Y&R *31 Oktober 2018 - 31 Desember 2018

Page 65: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 57

Figur 51. Rasio Proyeksi Keuangan Setelah Rencana Transaksi

Rasio Keuangan 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Likuiditas

Current Ratio -313,12% -284,11% -317,90% -353,41% -375,44% -313,12%

Solvabilitas

Total Liabilities to Asset Ratio 32,87% 40,13% 35,02% 29,88% 28,11% 32,87%

Total Liabilities to Equity Ratio -24,74% -28,64% -25,94% -23,01% -21,94% -24,74%

Profitabilitas

Net Profit Margin 13,15% 15,16% 13,99% 11,14% 16,15% 13,15%

Return on Assets 6,11% 18,54% 14,84% 11,31% 15,46% 6,11%

Return on Equity -8,12% -25,98% -20,04% -14,68% -19,81% -8,12%

Sumber : Manajemen MBAP, Diolah Y&R *31 Oktober 2018 - 31 Desember 2018

3.2.4. Proforma Laporan Keuangan Berikut ini adalah laporan keuangan sebelum dan sesudah dilakukan rencana transaksi (proforma) per 30 September 2018. Posisi Keuangan MBAP Figur 52. Proforma Posisi Keuangan MBAP

(Dalam USD)

Keterangan Nilai Sebelum

Transaksi Penyesuaian

Nilai Setelah Transaksi

Aset

Aset Lancar 119.088.804 (6.579.388) 112.509.416

Aset Tidak Lancar 55.092.622 6.563.128 61.655.750

Total Aset 174.181.426 (16.260) 174.165.166

Liabilitas dan Ekuitas

Liabilitas Jangka Pendek 31.907.553 0 31.907.553

Liabilitas Jangka Panjang 3.916.938 0 3.916.938

Ekuitas 138.356.935 (16.260) 138.340.675

Total Liabilitas dan Ekuitas 174.181.426 (16.260) 174.165.166

Sumber : Manajemen MBAP Laba (Rugi) Proforma MBAP Figur 53. Proforma Laba (Rugi) MBAP

(Dalam USD)

Keterangan Nilai Sebelum

Transaksi Penyesuaian

Nilai Setelah Transaksi

Penjualan neto 187.900.369 0 187.900.369

Laba bruto 80.592.735 0 80.592.735

Laba usaha 57.979.701 0 57.979.701

Laba sebelum pajak 60.440.175 (16.260) 60.423.915

Laba tahun berjalan 44.711.703 (16.260) 44.695.443

Sumber : Manajemen MBAP

Page 66: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 58

Figur 54. Proforma Arus Kas MBAP Dalam USD)

Keterangan Nilai Sebelum

Transaksi Penyesuaian

Nilai Setelah Transaksi

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi 44.152.514 0 44.152.514

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi (4.100.402) (6.579.388) (10.679.790)

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan (28.667.242) 0 (28.667.242)

Surplus (Defisit) Kas & Setara Kas 11.384.870 (6.579.388) 4.805.482

Kas dan Setara Kas Awal Tahun 70.051.255 0 70.051.255

Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 81.105.421 (6.579.388) 74.526.033

Sumber : Manajemen MBAP Asumsi dalam penyusunan proforma di atas adalah :

1. Transaksi telah dilakukan pada tanggal 30 September 2018. 2. Nilai Rencana Transaksi Stage 2 adalah sebesar Rp 43.449.816.437,- atau setara

dengan USD2.910.430. Sementara untuk Nilai Rencana Transaksi Stage 3 adalah sebesar Rp54.773.864.780 atau setara dengan USD3.668.957. Sehingga didapatkan jumlah Nilai Rangkaian Rencana Transaksi adalah sebesar Rp98.223.681.217,- atau setara dengan USD6.579.388.

3. Proforma setelah merupakan proforma setelah rencana transaksi penyetoran saham baru maupun pembelian saham eksisting DBU oleh MBAP.

3.2.5. Analisis Dampak Keuangan Dari Rencana Transaksi Yang Akan Dilakukan

Dampak Keuangan berdasarkan laporan proforma per 30 September 2018 adalah sebagai berikut :

• Pada posisi aset lancar terdapat penurunan sebesar USD6.579.388 yang berasal dari pengeluaran kas atas pembelian saham DBU.

• Pada posisi aset tidak lancar terdapat perubahan di investasi entitas asosiasi sebesar USD6.563.128 karena proses akusisi DBU.

• Arus kas investasi MBAP menunjukkan pengeluaran kas sebesar USD6.579.388 dan peningkatan investasi dari akusisi DBU dalam jumlah yang sama, dengan kata lain net off pada arus kas investasi MBAP.

3.2.6. Analisis Inkremental Analisis inkremental (nilai tambah) atas rencana transaksi dilakukan dengan mengurangkan nilai pada proyeksi setelah dengan nilai pada proyeksi sebelum. Figur 55. Proyeksi Laba (Rugi) Sebelum Rencana Transaksi

(Dalam USD)

Keterangan 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Penjualan Bersih 80.261.990 235.900.450 221.012.940 219.197.193 239.495.411 229.663.983

Laba Bruto 24.722.259 75.458.462 62.177.394 54.300.792 75.014.263 77.772.179

Laba Usaha 13.978.765 47.082.765 34.966.954 22.054.358 40.584.994 44.657.526

Laba Sebelum Pajak 14.067.494 48.528.024 40.368.834 27.272.133 44.832.232 48.126.259

Laba Tahun Berjalan 10.550.615 36.396.004 30.276.612 20.454.085 33.624.160 36.094.677

Sumber : Manajemen MBAP *31 Oktober 2018 - 31 Desember 2018

Page 67: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 59

Figur 56. Proyeksi Laba (Rugi) Setelah Rencana Transaksi (Dalam USD)

Keterangan 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Penjualan Bersih 80.261.990 235.900.450 221.012.940 219.197.193 239.495.411 229.663.983

Laba Bruto 24.722.259 75.458.462 62.177.394 54.300.792 75.014.263 77.772.179

Laba Usaha 13.978.765 47.082.765 34.966.954 22.054.358 40.584.994 44.657.526

Laba Sebelum Pajak 14.067.494 47.683.301 41.234.217 32.567.104 51.574.907 55.509.372

Laba Tahun Berjalan 10.550.615 35.762.461 30.925.650 24.425.313 38.681.167 41.632.012

Sumber : Manajemen MBAP *31 Oktober 2018 - 31 Desember 2018 Figur 57. Nilai Tambah pada Laba (Rugi) Proyeksi Setelah Rencana Transaksi terhadap

Proyeksi Sebelum Rencana Transaksi (Dalam USD)

Keterangan 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Penjualan Bersih 0 0 0 0 0 0

Laba Bruto 0 0 0 0 0 0

Laba Usaha 0 0 0 0 0 0

Laba Sebelum Pajak 0 (844.724) 865.384 5.294.971 6.742.675 7.383.113

Laba Tahun Berjalan 0 (633.543) 649.038 3.971.228 5.057.006 5.537.335

Sumber : Manajemen MBAP, Diolah Y&R *31 Oktober 2018 - 31 Desember 2018

Figur 58. Nilai Tambah pada Laba (Rugi) Proyeksi Setelah Rencana Transaksi terhadap

Proyeksi Sebelum Rencana Transaksi (Dalam %)

Keterangan 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Penjualan Bersih 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Laba Bruto 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Laba Usaha 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Laba Sebelum Pajak 0,00% -1,74% 2,14% 19,42% 15,04% 15,34%

Laba Tahun Berjalan 0,00% -1,74% 2,14% 19,42% 15,04% 15,34%

Sumber : Manajemen MBAP, Diolah Y&R *31 Oktober 2018 - 31 Desember 2018 Berdasarkan figur nilai tambah di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Akuisisi saham DBU memberikan dampak positif pada profitabilitas MBAP, yg ditandai dengan kenaikan pada Net Profit Margin MBAP.

2. Selain itu, dari rasio tingkat pengembalian atas aset dan modal yang ditanamkan juga menjadi lebih tinggi setelah akuisisi, dapat dilihat dari ROA dan ROE yang lebih tinggi berarti investasi tambahan di DBU efektif memberikan tingkat pengembalian yang baik bagi MBAP.

3. Di sisi lain, akuisisi saham DBU menyebabkan kenaikan pada rasio solvabilitas perusahaan, tetapi diimbangi oleh rasio likuiditas yang masih sangat aman dibandingkan dengan standar.

4. Di luar perspektif keuangan, akuisisi DBU juga menjaga going concern MBAP.

Page 68: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 60

Figur 59. Proyeksi Posisi Keuangan Sebelum Rencana Transaksi (Dalam USD)

Keterangan 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Aset

Aset Lancar 118.828.464 145.427.435 157.801.467 159.547.800 190.404.446 210.391.203

Aset Tidak Lancar 44.375.172 44.549.214 46.307.501 47.366.243 46.484.099 49.298.452

Total Aset 163.203.636 189.976.649 204.108.969 206.914.042 236.888.545 259.689.655

Liabilitas dan Ekuitas

Liabilitas Jangka Pendek (29.439.361) (41.991.107) (40.189.621) (34.411.444) (38.695.276) (38.671.573)

Liabilitas Jangka Panjang (3.780.926) (3.968.270) (4.183.856) (4.423.650) (4.671.786) (4.851.518)

Ekuitas (129.983.350) (144.017.272) (159.735.491) (168.078.948) (193.521.484) (216.166.564)

Total Liabilitas dan Ekuitas (163.203.636) (189.976.649) (204.108.969) (206.914.043) (236.888.545) (259.689.655)

Sumber : Manajemen MBAP *31 Oktober 2018 - 31 Desember 2018 Figur 60. Proyeksi Posisi Keuangan Setelah Rencana Transaksi

(Dalam USD)

Keterangan 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Aset

Aset Lancar 121.928.231 145.693.356 158.481.385 160.025.591 188.517.176 209.647.780

Aset Tidak Lancar 50.775.405 47.228.352 49.849.829 56.027.789 61.627.012 67.117.797

Total Aset 172.703.636 192.921.708 208.331.214 216.053.381 250.144.188 276.765.577

Liabilitas dan Ekuitas

Liabilitas Jangka Pendek (38.939.361) (51.279.926) (49.853.172) (45.280.474) (50.212.095) (50.494.139)

Liabilitas Jangka Panjang (3.780.926) (3.968.270) (4.183.856) (4.423.650) (4.671.786) (4.851.518)

Ekuitas (129.983.350) (137.673.512) (154.294.186) (166.349.256) (195.260.307) (221.419.920)

Total Liabilitas dan Ekuitas (172.703.636) (192.921.708) (208.331.215) (216.053.381) (250.144.188) (276.765.578)

Sumber : Manajemen MBAP *31 Oktober 2018 - 31 Desember 2018 Figur 61. Nilai Tambah pada Posisi Keuangan Proyeksi Setelah Rencana Transaksi

terhadap Proyeksi Sebelum Rencana Transaksi (Dalam USD)

Keterangan 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Aset

Aset Lancar 3.099.767 265.921 679.918 477.792 (1.887.270) (743.423)

Aset Tidak Lancar 6.400.233 2.679.139 3.542.328 8.661.547 15.142.913 17.819.345

Total Aset 9.500.000 2.945.059 4.222.246 9.139.338 13.255.643 17.075.922

Liabilitas dan Ekuitas

Liabilitas Jangka Pendek (9.500.000) (9.288.819) (9.663.551) (10.869.030) (11.516.820) (11.822.567)

Liabilitas Jangka Panjang 0 0 0 0 0 0

Ekuitas 0 6.343.760 5.441.305 1.729.692 (1.738.823) (5.253.356)

Total Liabilitas dan Ekuitas (9.500.000) (2.945.059) (4.222.246) (9.139.338) (13.255.643) (17.075.922)

Sumber : Manajemen MBAP, Diolah Y&R *31 Oktober 2018 - 31 Desember 2018

Page 69: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 61

Figur 62. Nilai Tambah pada Posisi Keuangan Proyeksi Setelah Rencana Transaksi terhadap Proyeksi Sebelum Rencana Transaksi

(Dalam %)

Keterangan 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Aset

Aset Lancar 2,61% 0,18% 0,43% 0,30% -0,99% -0,35%

Aset Tidak Lancar 14,42% 6,01% 7,65% 18,29% 32,58% 36,15%

Total Aset 5,82% 1,55% 2,07% 4,42% 5,60% 6,58%

Liabilitas dan Ekuitas

Liabilitas Jangka Pendek 32,27% 22,12% 24,04% 31,59% 29,76% 30,57%

Liabilitas Jangka Panjang 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Ekuitas 0,00% -4,40% -3,41% -1,03% 0,90% 2,43%

Total Liabilitas dan Ekuitas 5,82% 1,55% 2,07% 4,42% 5,60% 6,58%

Sumber : Manajemen MBAP, Diolah Y&R *31 Oktober 2018 - 31 Desember 2018 Berdasarkan figur nilai tambah di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Posisi total aset tidak lancar MBAP pada tahun 2019 sampai dengan 2023 terus bertambah sejalan dengan akusisi DBU.

2. Total aset MBAP bertambah dari tahun ke tahun selama periode proyeksi. 3. Liabilitas MBAP bertambah dikarenakan pinjaman bank untuk disesuaikan dengan

kebutuhan pengembangan DBU. 4. Total ekuitas MBAP dari 2019 hingga 2023 terus mengalami peningkatan yang

berasal dari pengembalian investasi DBU.

Figur 63. Proyeksi Arus Kas Sebelum Rencana Transaksi (Dalam USD)

Keterangan 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi 79.973 4.428.264 3.495.554 358.729 3.647.256 3.423.212

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi

(448.827) (64.955) 0 0 0 0

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan

(3.067) (2.638) (3.157) (2.232) (1.477) (942)

Surplus (Defisit) Kas dan Setara Kas

(371.921) 4.360.670 3.492.397 356.497 3.645.779 3.422.270

Kas dan Setara Kas Awal Tahun 76.013.828 67.172.483 87.960.846 79.667.025 110.478.101 136.439.011

Kas dan Setara Kas Akhir Tahun

75.641.907 71.533.153 91.453.243 80.023.522 114.123.880 139.861.281

Sumber : Manajemen MBAP *31 Oktober 2018 - 31 Desember 2018 Figur 64. Proyeksi Arus Kas Setelah Rencana Transaksi

(Dalam USD) Keterangan 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi 79.973 4.428.370 3.504.622 349.909 3.591.367 3.352.706

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi

(6.849.060) (64.955) 0 0 0 0

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan

9.496.933 (2.638) (3.157) (2.232) (1.477) (942)

Surplus (Defisit) Kas dan Setara Kas

2.727.846 4.360.777 3.501.465 347.677 3.589.890 3.351.765

Kas dan Setara Kas Awal Tahun

76.013.828 67.438.298 88.631.696 80.153.637 108.646.720 135.766.094

Kas dan Setara Kas Akhir Tahun

78.741.674 71.799.074 92.133.161 80.501.314 112.236.610 139.117.858

Sumber : Manajemen MBAP *31 Oktober 2018 - 31 Desember 2018

Page 70: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 62

Figur 65. Nilai Tambah pada Arus Kas Proyeksi Setelah Rencana Transaksi terhadap Proyeksi Sebelum Rencana Transaksi

(Dalam USD)

Keterangan 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi

0 106 9.068 (8.820) (55.888) (70.505)

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi

(6.400.233) 0 0 0 0 0

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan

9.500.000 0 0 0 0 0

Surplus (Defisit) Kas dan Setara Kas

3.099.767 106 9.068 (8.820) (55.888) (70.505)

Kas dan Setara Kas Awal Tahun

0 265.814 670.851 486.611 (1.831.381) (672.917)

Kas dan Setara Kas Akhir Tahun

3.099.767 265.921 679.918 477.792 (1.887.270) (743.423)

Sumber : Manajemen MBAP, Diolah Y&R *31 Oktober 2018 - 31 Desember 2018 Figur 66. Nilai Tambah pada Arus Kas Proyeksi Setelah Rencana Transaksi terhadap

Proyeksi Sebelum Rencana Transaksi (Dalam %)

Keterangan 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi

0,00% 0,00% 0,26% -2,46% -1,53% -2,06%

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi

1425,99% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan

309758,84% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Surplus (Defisit) Kas dan Setara Kas

-833,45% 0,00% 0,26% -2,47% -1,53% -2,06%

Kas dan Setara Kas Akhir Tahun

0,00% 0,40% 0,76% 0,61% -1,66% -0,49%

Sumber : Manajemen, Diolah Y&R *31 Oktober 2018 - 31 Desember 2018 Berdasarkan figur nilai tambah di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat penurunan aktivitas operasional di tahun 2021 hingga tahun 2022, hal ini dikarenakan pembayaran pajak penghasilan yang menurun. Pada aktivitas investasi terdapat peningkatan investasi pembelian saham baru DBU. Pada aktivitas pendanaan terdapat peningkatan pada tahun 2018 karena ada penambahan utang untuk modal pengembangan DBU.

3.2.7. Analisis Kewajaran Nilai Rencana Transaksi

Figur 67. Analisis Kewajaran Nilai Rencana Transaksi Tahap 2

Keterangan Dalam Ribuan Rupiah

Nilai Pasar Wajar 692.922.937

Jumlah Lembar saham 179.060

Nilai Per Lembar 3.870

Rencana Transaksi 43.449.816

Jumlah Lembar saham yang ditransaksikan 11.628

Nilai Per Lembar 3.737

Selisih Nilai Rencana Transaksi terhadap Hasil Penilaian -3,44%

Page 71: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 63

Dari figur di atas dapat di ketahui bahwa simpangan dari Nilai Rencana Transaksi dengan Nilai Pasar Wajar adalah sebesar -3,44%. Sesuai dengan Peraturan No. VIII.C.3, maka simpangan tersebut adalah wajar karena tidak melebihi 7,5% (tujuh koma lima perseratus) dari Nilai Pasar Wajar per lembar saham DBU. Figur 68. Analisis Kewajaran Nilai Rencana Transaksi Tahap 3

Keterangan Dalam Ribuan Rupiah

Nilai Pasar Wajar 692.922.937

Jumlah Lembar saham 179.060

Nilai Per Lembar 3.870

Rencana Transaksi 54.773.865

Jumlah Lembar saham yang ditransaksikan 14.081

Nilai Per Lembar 3.890

Selisih Nilai Rencana Transaksi terhadap Hasil Penilaian 0,52%

Dari figur di atas dapat di ketahui bahwa simpangan dari Nilai Rencana Transaksi dengan Nilai Pasar Wajar adalah sebesar 0,52%. Sesuai dengan Peraturan No. VIII.C.3, maka simpangan tersebut adalah wajar karena karena tidak melebihi 7,5% (tujuh koma lima perseratus) dari Nilai Pasar Wajar per lembar saham DBU.

Page 72: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 64

4. ANALISIS KEWAJARAN RENCANA TRANSAKSI

4.1. Analisis Kewajaran Kualitatif Dalam rencana transaksi ini, MBAP telah mempertimbangkan beberapa hal terkait dengan bisnis yang dijalankan oleh MBAP.

Keuntungan yang akan diperoleh MBAP dari Rencana Transaksi adalah sebagai berikut :

1. Mendukung going concern MBAP. 2. Memberikan keuntungan secara finansial karena pengaruh pengembalian investasi

dari DBU.

Kerugian yang timbul dari Rencana Transaksi, diantaranya :

1. Tidak terdapat kerugian saat pelaksanaan Rencana Transaksi, mengingat Rencana Transaksi yang dilakukan mengacu kepada nilai nominal saham perusahaan yang akan diakuisisi.

Dengan dilaksanakannya Rencana Transaksi, maka diharapkan MBAP dapat memperoleh beberapa manfaat antara lain :

1. Memberikan kesempatan kepada MBAP melalui anak usahanya untuk melakukan perluasan kegiatan usaha di bidang industri batubara.

2. Memperkuat jaringan group khususnya dibidang energi.

Risiko yang berkenaan dengan Rencana Transaksi ini antara lain :

1. Risiko tidak terpenuhinya sebagian atau seluruh syarat yang telah disepakati dalam perjanjian dengan para pihak sehingga mengakibatkan rencana transaksi menjadi tertunda atau bahkan gagal.

Dengan mempertimbangkan pertimbangan manajemen, keuntungan dan kerugian serta manfaat dan risiko atas Rencana Transaksi, maka jika dilihat dari analisis kualitatif dapat disimpulkan secara keseluruhan Rencana Transaksi ini dapat memberikan kontribusi yang positif bagi MBAP.

4.2. Analisis Kewajaran Kuantitatif

• Simpangan dari Nilai Rencana Transaksi Tahap 2 dengan Nilai Pasar Wajar adalah sebesar -3,44% dan Simpangan dari Nilai Rencana Transaksi Tahap 3 dengan Nilai Pasar Wajar adalah 0,52%. Sesuai dengan Peraturan No. VIII.C.3, maka simpangan tersebut adalah wajar karena tidak melebihi 7,5% (tujuh koma lima perseratus) dari Nilai Pasar Wajar per lembar saham DBU.

• Dampak Keuangan berdasarkan laporan proforma per 30 September 2018 adalah sebagai berikut :

1) Pada posisi aset lancar terdapat penurunan sebesar USD6.579.388 yang berasal dari pengeluaran kas atas pembelian saham DBU.

2) Pada posisi aset tidak lancar terdapat perubahan di investasi entitas asosiasi sebesar USD6.563.128 karena proses akusisi DBU.

3) Arus kas investasi MBAP menunjukkan pengeluaran kas sebesar USD6.579.388 dan peningkatan investasi dari akusisi DBU dalam jumlah yang sama, dengan kata lain net off pada arus kas investasi MBAP.

Page 73: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 65

• Pada analisis nilai tambah (inkremental) menunjukkan pergerakan pada : 1) Posisi total aset tidak lancar MBAP pada tahun 2019 sampai dengan 2023 terus

bertambah sejalan dengan akusisi DBU. 2) Total aset MBAP bertambah dari tahun ke tahun selama periode proyeksi. 3) Liabilitas MBAP bertambah dikarenakan pinjaman bank untuk disesuaikan

dengan kebutuhan pengembangan DBU. 4) Total ekuitas MBAP dari 2019 hingga 2023 terus mengalami peningkatan yang

berasal dari pengembalian investasi DBU.

Page 74: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 66

5. PENDAPAT MENGENAI KEWAJARAN RENCANA TRANSAKSI Berdasarkan ruang lingkup pekerjaan, asumsi-asumsi, data dan informasi yang diperoleh dan digunakan, penelaahan atas dampak keuangan Rencana Transaksi sebagaimana diungkapkan dalam Laporan Pendapat Kewajaran ini, kami berpendapat bahwa Rencana Transaksi yang akan dilaksanakan adalah wajar bagi MBAP. Kesimpulan akhir diatas berlaku bilamana tidak terdapat perubahan yang memiliki dampak material terhadap Rencana Transaksi. Perubahan tersebut termasuk, namun tidak terbatas pada, perubahan kondisi baik secara internal pada MBAP maupun secara eksternal yaitu kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis, perdagangan dan keuangan serta peraturan-peraturan pemerintah Indonesia dan peraturan terkait lainnya setelah tanggal Laporan Pendapat Kewajaran ini dikeluarkan. Bilamana setelah tanggal Laporan Pendapat Kewajaran ini dikeluarkan terjadi perubahan-perubahan tersebut diatas, maka kesimpulan mengenai kewajaran Rencana Transaksi ini mungkin berbeda.

Page 75: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

KJPP YANUAR BEY DAN REKAN Pendapat Kewajaran – PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (“MBAP”)

Halaman - 67

6. KUALIFIKASI PENILAI USAHA Penilai Usaha yang menandatangani laporan penilaian usaha ini merupakan Penilai Usaha bersertifikat MAPPI dengan perijinan sebagai berikut :

Ijin Penilai Publik : No. B-1.08.00045 MAPPI : No. 02-S-01532 STTD OJK Pasar Modal : No. STTD.PB-38/PM.2/2018 STTD OJK IKNB : No. 093/NB.122/STTD-P/2017

Page 76: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

SEBELUM

KETERANGAN 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Penjualan Bersih 80.261.990 235.900.450 221.012.940 219.197.193 239.495.411 229.663.983

Laba Bruto 24.722.259 75.458.462 62.177.394 54.300.792 75.014.263 77.772.179

Laba Usaha 13.978.765 47.082.765 34.966.954 22.054.358 40.584.994 44.657.526

Laba Sebelum Pajak 14.067.494 48.528.024 40.368.834 27.272.133 44.832.232 48.126.259

Laba Tahun Berjalan 10.550.615 36.396.004 30.276.612 20.454.085 33.624.160 36.094.677

KETERANGAN 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Aset

Aset Lancar 118.828.464 145.427.435 157.801.467 159.547.800 190.404.446 210.391.203

Aset Tidak Lancar 44.375.172 44.549.214 46.307.501 47.366.243 46.484.099 49.298.452

Total Aset 163.203.636 189.976.649 204.108.969 206.914.042 236.888.545 259.689.655

Liabilitas dan Ekuitas

Liabilitas Jangka Pendek (29.439.361) (41.991.107) (40.189.621) (34.411.444) (38.695.276) (38.671.573)

Liabilitas Jangka Panjang (3.780.926) (3.968.270) (4.183.856) (4.423.650) (4.671.786) (4.851.518)

Ekuitas (129.983.350) (144.017.272) (159.735.491) (168.078.948) (193.521.484) (216.166.564)

Total Liabilitas dan Ekuitas (163.203.636) (189.976.649) (204.108.969) (206.914.043) (236.888.545) (259.689.655)

KETERANGAN 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi 79.973 4.428.264 3.495.554 358.729 3.647.256 3.423.212

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi (448.827) (64.955) 0 0 0 0

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan (3.067) (2.638) (3.157) (2.232) (1.477) (942)

Surplus (Defisit) Kas dan Setara Kas (371.921) 4.360.670 3.492.397 356.497 3.645.779 3.422.270

Kas dan Setara Kas Awal Tahun 76.013.828 67.172.483 87.960.846 79.667.025 110.478.101 136.439.011

Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 75.641.907 71.533.153 91.453.243 80.023.522 114.123.880 139.861.281

Page 77: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

SETELAH

*OKT-DES JAN-DES JAN-DES JAN-DES JAN-DES JAN-DES

KETERANGAN 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Penjualan Bersih 80.261.990 235.900.450 221.012.940 219.197.193 239.495.411 229.663.983

Laba Bruto 24.722.259 75.458.462 62.177.394 54.300.792 75.014.263 77.772.179

Laba Usaha 13.978.765 47.082.765 34.966.954 22.054.358 40.584.994 44.657.526

Laba Sebelum Pajak 14.067.494 47.683.301 41.234.217 32.567.104 51.574.907 55.509.372

Laba Tahun Berjalan 10.550.615 35.762.461 30.925.650 24.425.313 38.681.167 41.632.012

KETERANGAN 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Aset

Aset Lancar 121.928.231 145.693.356 158.481.385 160.025.591 188.517.176 209.647.780

Aset Tidak Lancar 50.775.405 47.228.352 49.849.829 56.027.789 61.627.012 67.117.797

Total Aset 172.703.636 192.921.708 208.331.214 216.053.381 250.144.188 276.765.577

Liabilitas dan Ekuitas

Liabilitas Jangka Pendek (38.939.361) (51.279.926) (49.853.172) (45.280.474) (50.212.095) (50.494.139)

Liabilitas Jangka Panjang (3.780.926) (3.968.270) (4.183.856) (4.423.650) (4.671.786) (4.851.518)

Ekuitas (129.983.350) (137.673.512) (154.294.186) (166.349.256) (195.260.307) (221.419.920)

Total Liabilitas dan Ekuitas (172.703.636) (192.921.708) (208.331.215) (216.053.381) (250.144.188) (276.765.578)

KETERANGAN 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi 79.973 4.428.370 3.504.622 349.909 3.591.367 3.352.706

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi (6.849.060) (64.955) 0 0 0 0

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan 9.496.933 (2.638) (3.157) (2.232) (1.477) (942)

Surplus (Defisit) Kas dan Setara Kas 2.727.846 4.360.777 3.501.465 347.677 3.589.890 3.351.765

Kas dan Setara Kas Awal Tahun 76.013.828 67.438.298 88.631.696 80.153.637 108.646.720 135.766.094

Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 78.741.674 71.799.074 92.133.161 80.501.314 112.236.610 139.117.858

Page 78: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

INKREMENTAL

KETERANGAN 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Penjualan Bersih 0 0 0 0 0 0

Laba Bruto 0 0 0 0 0 0

Laba Usaha 0 0 0 0 0 0

Laba Sebelum Pajak 0 (844.724) 865.384 5.294.971 6.742.675 7.383.113

Laba Tahun Berjalan 0 (633.543) 649.038 3.971.228 5.057.006 5.537.335

KETERANGAN 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Aset

Aset Lancar 3.099.767 265.921 679.918 477.792 -1.887.270 -743.423

Aset Tidak Lancar 6.400.233 2.679.139 3.542.328 8.661.547 15.142.913 17.819.345

Total Aset 9.500.000 2.945.059 4.222.246 9.139.338 13.255.643 17.075.922

Liabilitas dan Ekuitas

Liabilitas Jangka Pendek -9.500.000 -9.288.819 -9.663.551 -10.869.030 -11.516.820 -11.822.567

Liabilitas Jangka Panjang 0 0 0 0 0 0

Ekuitas 0 6.343.760 5.441.305 1.729.692 -1.738.823 -5.253.356

Total Liabilitas dan Ekuitas -9.500.000 -2.945.059 -4.222.246 -9.139.338 -13.255.643 -17.075.922

KETERANGAN 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi 0 106 9.068 -8.820 -55.888 -70.505

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi -6.400.233 0 0 0 0 0

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan 9.500.000 0 0 0 0 0

Surplus (Defisit) Kas dan Setara Kas 3.099.767 106 9.068 -8.820 -55.888 -70.505

Kas dan Setara Kas Awal Tahun 0 265.814 670.851 486.611 -1.831.381 -672.917

Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 3.099.767 265.921 679.918 477.792 -1.887.270 -743.423

Page 79: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

NILAI TAMBAH PROYEKSI SETELAH TERHADAP SEBELUM

KETERANGAN 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Penjualan Bersih 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Laba Bruto 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Laba Usaha 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Laba Sebelum Pajak 0,00% -1,74% 2,14% 19,42% 15,04% 15,34%

Laba Tahun Berjalan 0,00% -1,74% 2,14% 19,42% 15,04% 15,34%

KETERANGAN 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Aset

Aset Lancar 2,61% 0,18% 0,43% 0,30% -0,99% -0,35%

Aset Tidak Lancar 14,42% 6,01% 7,65% 18,29% 32,58% 36,15%

Total Aset 5,82% 1,55% 2,07% 4,42% 5,60% 6,58%

Liabilitas dan Ekuitas

Liabilitas Jangka Pendek 32,27% 22,12% 24,04% 31,59% 29,76% 30,57%

Liabilitas Jangka Panjang 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Ekuitas 0,00% -4,40% -3,41% -1,03% 0,90% 2,43%

Total Liabilitas dan Ekuitas 5,82% 1,55% 2,07% 4,42% 5,60% 6,58%

KETERANGAN 2018* 2019 2020 2021 2022 2023

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi 0,00% 0,00% 0,26% -2,46% -1,53% -2,06%

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi 1425,99% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan 309558,84% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Surplus (Defisit) Kas dan Setara Kas -833,45% 0,00% 0,26% -2,47% -1,53% -2,06%

Kas dan Setara Kas Awal Tahun 0,00% 0,40% 0,76% 0,61% -1,66% -0,49%

Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 4,10% 0,37% 0,74% 0,60% -1,65% -0,53%

Page 80: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

SEBELUM

LIQUIDITY

Current Ratio -403,64% -346,33% -392,64% -463,65% -492,06%

SOLVABILITY

Total Liabilities to Equity Ratio 25,56% 31,91% 27,78% 23,11% 22,41%

Total Liabilities to Total Assets Ratio -20,36% -24,19% -21,74% -18,77% -18,31%

RENTABILITY

Net Profit Margin 13,15% 15,43% 13,70% 9,33% 14,04%

Rate of Return on Assets 6,46% 19,16% 14,83% 9,89% 14,19%

Rate of Return On Equity -8,12% -25,27% -18,95% -12,17% -17,37%

2022RASIO KEUANGAN 2018* 2019 2020 2021

Page 81: LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN PT MITRABARA … · 2018-12-31 · No. File : Y&R/F0/18/1203 Jakarta, 26 Desember 2018 Kepada Yth. PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk ("MBAP") Grha Baramulti,

SETELAH

*OKT-DES JAN-DES JAN-DES JAN-DES JAN-DES

LIQUIDITY

Current Ratio -313,12% -284,11% -317,90% -353,41% -375,44%

SOLVABILITY

Total Liabilities to Equity Ratio 32,87% 40,13% 35,02% 29,88% 28,11%

Total Liabilities to Total Assets Ratio -24,74% -28,64% -25,94% -23,01% -21,94%

RENTABILITY

Net Profit Margin 13,15% 15,16% 13,99% 11,14% 16,15%

Rate of Return on Assets 6,11% 18,54% 14,84% 11,31% 15,46%

Rate of Return On Equity -8,12% -25,98% -20,04% -14,68% -19,81%

RASIO KEUANGAN 2018* 2019 2020 2021 2022