laporan pendahuluan bronchogenik rakye
TRANSCRIPT
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-bronchogenik-rakye 1/13
LAPORAN PENDAHULUAN BRONCHOGENIK
1. DefinisiKanker paru adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari
saluran napas atau epitel bronkus. Terjadinya kanker ditandai dengan
pertumbuhan sel yang tidak normal, tidak terbatas, dan merusak sel-sel
jaringan yang normal. Proses keganasan pada epitel bronkus didahului oleh
masa pra kanker. Perubahan pertama yang terjadi pada masa prakanker
disebut metaplasia skuamosa yang ditandai dengan perubahan bentuk epitel
dan menghilangnya silia (Robbin & Kumar, 200!.
Kanker paru adalah pertumbuhan sel-sel kanker yang tidak dapat
terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah
karsinogen lingkungan terutama asap rokok ("lmu Penyakit #alam, 200$!.
Kanker paru merupakan abnormalitas dari sel % sel yang mengalami
prolierasidalam paru ('nderood, Patologi, 2000!.
Karsinoma bronkogenik adalah Kanker ganas paru primer yang
berasal dari saluran pernaasan #i dalam kepustakaan selalu dilaporkan
adanya peningkatan insiden kanker paru se)ara progresi, yang bukan hanya
sebagai akibat peningkatan umur rata-rata manusia serta kemampuan
diagnosis yang lebih baik, namun Kanker paru memang lebih sering terjadi
(*lsaga & +ukty, 2002!.
2. Etiologi
eperti kanker pada umumnya, etiologi yang pasti dari kanker paru
masih belum diketahui, namun diperkirakan baha inhalasi jangka panjang
dari bahan % bahan karsiogenik merupakan aktor utama, tanpa
mengesampingkan kemungkinan perana predisposisi hubungan keluarga
ataupun suku bangsa atau ras serta status imunologis.
edangan aktor risiko yang menjadi penyebab terjadinya kanker
paru, antara lain
a. +erokok
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-bronchogenik-rakye 2/13
+erokok merupakan salah satu yang mempunyai dampak buruk
terhadap kesehtaan. Rokok mengandung lebih dari 000 bahan kimia,
diantaranya telah diidentiikasi dapat menyebabkan kanker. Kejadian
kanker paru pada perokok dipengaruhi oleh usia mulai merokok, jumlah
batang rokok yang diisap setiap hari, lamanya kebiasaan merokok, dan
lamanya berhenti merokok (toppler,20$0!. +erokok merupakan
penyebab utama /a paru. uatu hubungan statistik yang deeniti telah
ditegakkan antara perokok berat (lebih dari dua puluh batang sehari! dari
kanker paru (karsinoma bronkogenik!. Perokok seperti ini mempunyai
ke)enderung sepuluh kali lebih besar dari pada perokok ringan.
elanjutnya orang perokok berat yang sebelumnya dan telah
meninggalkan kebiasaannya akan kembali ke pola resiko bukan perokok
dalam aktu sekitar $0 tahun. idrokarbon karsinogenik telah ditemukan
dalam ter dari tembakau rokok yang jika dikenakan pada kulit hean,
menimbulkan tumor.
b. Perokok pasi
Perokok pasi mempunyai eek yang lebih buruk dari pada
perokok akti, karena perorok pasi menghirup asap dua kali lipat lebih
banyak dari perokok akti. emakin banyak orang yang berhubungan
dekat antara perokok akti dan pasi, maka risiko terjadinya kanker paru
akan semakin meningkat. 1eberapa penelitian telah menunjukkan baha
pada orang-orang yang tidak merokok, tetapi mengisap asap dari orang
lain, risiko mendapat kanker paru meningkat dua kali (ilson, 2003!.
#iduga ada 4.000 kematian akibat kanker paru tiap tahun di *merika
erikat terjadi pada perokok pasi (toppler,20$0!.
). Paparan 5at karsinogen .
Terdapat insiden yang tinggi dari pekerja yang terpapar dengan
karbonil nikel (pelebur nikel! dan arseni) (pembasmi rumput!. Pekerja
peme)ah hematite (paru % paru hematite! dan orang % orang yang bekerja
dengan asbestos dan dengan kromat juga mengalami peningkatan insiden.
/ontoh radon, nikel, radiasi dan arsen.
d. Polusi 'dara
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-bronchogenik-rakye 3/13
Pulosi udara terutama di daerah kota-kota besar akan sangat
mempunyai dampak yang sangat tinggi terhadap kejadian kanker paru,
namun polusi udara mempunyai pengaruh ke)il bila dibandingkan dengan
merokok. Kematian akibat kanker paru jumlahnya dua kali lebih banyak di
daerah perkotaan dibandingkan dengan daerah pedesaan. Karena banyak
didaerah perkotaan sangat kurang lahan hijau untuk dapat menyaring polusi-
polusi udara akibat banyaknya kendaraan bermotor. Kurangnya lahan hijau di
daerah perkotaan dapat disebabkan karena pembangunan yang sangat besar
dan tidak diimbangi dengan lahan hijau sebagai keseimbangan lingkungan.
+ereka yang tinggal di kota mempunyai angka kanker paru yang lebih tinggi
dari pada mereka yang tinggal di desa dan alaupun telah diketahui adanya
karsinogen dari industri dan uap diesel dalam atmoser di kota. /ontoh
Polusi udara, pemaparan gas RT, asap kendaraan6 pembakaran (Thomson,
/atatan Kuliah Patologi,$77!.
e. 8enetik
Pengaruh dari aktor genetik berisiko lebih besar terkena penyakit ini.
Penelitian sitogenik dan genetik molekuler memperlihatkan baha mutasi
gen-gen penekan tumor memiliki arti penting dalam timbul dan
berkembangnya kanker paru.
. Penyakit paru
Penyakit paru seperti tuberkulosis dan penyakit paru obstrukti
kronik dapat menjadi risiko terjadinya kanker paru. eseorang dengan
penyakit paru obstrukti kronik berisiko empat sampai enam kali lebih besar
terkena kanker paru ketika eek dari merokok dihilangkan (toppler, 20$0!.
3. Patofisiologis
Kanker paru ber9ariasi sesuai tipe sel, daerah asal, dan ke)epatan
pertumbuhan. :mpat tipe sel primer pada kanker paru adalah karsinoma
epidermoid (sel skuamosa!, karsinoma sel ke)il (sel oat!, karsinoma sel besar
(tak terdeerensiasi! dan adenokarsinoma. el skuamosa dan karsinoma sel
ke)il umumnya terbentuk di jalan napas utama bronkial. Karsinoma sel
besar dan adenokarsinoma umumnya tumbuh di )abang bronkus
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-bronchogenik-rakye 4/13
perier dan al9eoli. Karsinoma sel besar dan karsinoma sel oat tumbuh
sangat )epat sehingga mempunyai prognosis buruk. edangkan pada
sel skuamosa dan adenokarsinoma prognosis baik karena sel ini
pertumbuhan lambat.
#ari etiologi yang menyerang per)abangan segmen6 sub bronkus
menyebabkan )ilia hilang dan deskuamasi sehingga terjadi
pengendapan karsinogen. #engan adanya pengendapan karsinogen
maka menyebabkan metaplasia,hyperplasia dan displasia. 1ila lesi
perier yang disebabkan oleh metaplasia, hyperplasia dan displasia
menembus ruang pleura, biasa timbul eusi pleura, dan bisa diikuti
in9asi langsung pada kosta dan korpus 9ertebra.
;esi yang letaknya sentral berasal dari salah satu )abang bronkus
yang terbesar. ;esi ini menyebabkan obstuksi dan ulserasi bronkus
dengan diikuti dengan supurasi di bagian distal. 8ejala % gejala yang
timbul dapat berupa batuk, hemoptysis, dispneu, demam, dan
dingin.hee5ing unilateral dapat terdengan pada auskultasi.
4. aifestasi Klinis
$. 8ejala *al
tridor lokal dan dipnea ringan yang mungkin disebabkan oleh
obstruksi bronkus
2. 8ejala 'mum
a. 1atuk
Kemungkinan akibat iritasi yang disebabkan oleh tumor.batuk
mulai sebagai batuk kering tanpa membentuk sputum.tetapi berkembang
sampai titik dimana dibentuk sputum yang kental dan porulen dalam
berrespon terhadap ineksi skunder.
b. ipotesis
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-bronchogenik-rakye 5/13
putum bersemu darah karena sputum melalui permukaan tumor yang
mengalami
ulserasi.
). *noreksia
yaitu lelah dan kurangnya berat badan.
!. Ko"#li$asi
Komplikasi yang mungkin mun)ul pada pasien dengan penyakit
karsinoma paru antara lain
$. ematotorak (darah pada rongga pleura!
2. :mpiema (nanah pada rongga pleura !
4. Pneumotorak (udara pada rongga pleura !
. *bses paru.3. *telektasis (paru-paru mengerut !
%. Pe"e&i$saan Pen'n(ang
a. Radiologi
1) +assa Radiopa<ue di paru
2) =bstruksi jalan naas dengan akibat atelektasis
3) Pneumonia
4) Pembesaran Kelenjar ilar
5) Tumor Pan)oast./a. 1ron)hogenik yang terdapat disuperior
pulmonary sul)us, pada aspek lobus superior.
6) Kelainan pada pleura
7) Kelainan tulang
b. 1ronkograi
*dapun gambaran bronkograi yang dianggap patognomonik
adalah obstruksi stenosis irreguler, stenosis ekor tikus dan indentasi )ap
jempol.
). itologi
#ahak yang representati dapat diperoleh melalui batuk spontan,
dengan bantuan aerosol ( 20> propylene gly)ol dalam larutan $0>
?a/l. #ihangatkan sampai kurang lebih 3-30 /.!atau melalui
bilasan6sikatan aspirasi bronkial.Tatalaksana pada ;ung /an)er
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-bronchogenik-rakye 6/13
#ete)tion Program di ?e @ork adalah sbb. ali9a dan post nasal
dis)harge dikeluarkan dahulu, lalu penderita disuruh batuk dalam ,
dahak yang dihasilkan segera diiksasi, kesemuanya ini dilakukan pada
4 hari berturut-turut, sebaiknya pada pagi hari.
d. :ndoskopi
+eliputi pemeriksaan laringoskopi dan bronkoskopi serta bilasan
bronkial, kerokan6sikatan serta biopsi. Tujuan pemeriksaan bronkoskopi
( serat optik ! adalah
1) +engetahui perubahan pada bronkus akibat kanker paru.
2) +engambil bahan untuk pemeriksaan sitologis.
3) +emperhatikan perubahan pada permukaan tumor6mukosa untuk
memperkirakan jenis keganasan.4) +enilai keberhasilan terapi.
5) +enentukan operbilitas kanker paru.
e. 1iopsi
1ahan biopsi dapat diperoleh melalui )ara biopsi perkutaneus
transbronkial ataupun open biopsi. edangkan bahannya dapat berupa
jaringan kelenjar regional jaringan pleura ataupun jaringan paru.
) . Penatala$sanaan
Tujuan pengobatan kanker dapat berupa
a! Kurati
+emperpanjang masa bebas penyakit dan meningkatkan angka
harapan hidup klien.
b! Paliati.
+engurangi dampak kanker, meningkatkan kualitas hidup.
)! Raat rumah (ospi)e )are! pada kasus terminal.+engurangi dampak isis maupun psikologis kanker baik pada pasien
maupun keluarga.
d! upoti.
+enunjang pengobatan kurati, paliati dan terminal sepertia pemberian
nutrisi, tranusi darah dan komponen darah, obat anti nyeri dan anti ineksi.
("lmu Penyakit #alam, 200$ dan #oenges, ren)ana *suhan Keperaatan,
2000!
e! Pembedahan.
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-bronchogenik-rakye 7/13
Tujuan pada pembedahan kanker paru sama seperti penyakit paru lain,
untuk mengankat semua jaringan yang sakit sementara mempertahankan
sebanyak mungkin ungsi paru %paru yang tidak terkena kanker.
! Toraktomi eksplorasi.'ntuk mengkomirmasi diagnosa tersangka penyakit paru atau toraks
khususnya karsinoma, untuk melakukan biopsy.
g! Pneumonektomi (pengangkatan paru!.
Karsinoma bronkogenik bilaman dengan lobektomi tidak semua lesi bisa
diangkat.
h! ;obektomi (pengangkatan lobus paru!.
Karsinoma bronkogenik yang terbatas pada satu lobus, bronkiaktesis bleb
atau bula emisematosaA abses paruA ineksi jamurA tumor jinak tuberkulois.
i! Resesi segmental.+erupakan pengankatan satau atau lebih segmen paru.
j! Resesi baji.
Tumor jinak dengan batas tegas, tumor metas metik, atau penyakit
peradangan yang terlokalisir. +erupakan pengangkatan dari permukaan paru %
paru berbentuk baji (potongan es!.
k! #ekortikasi.
+erupakan pengangkatan bahan % bahan ibrin dari pleura 9is)elaris!
l! Radiasi
Pada beberapa kasus, radioterapi dilakukan sebagai pengobatan kurati dan bisa juga sebagai terapi adju9ant6 paliati pada tumor dengan komplikasi,
seperti mengurangi eek obstruksi6 penekanan terhadap pembuluh darah6
bronkus.
m! Kemoterai.
Kemoterapi digunakan untuk mengganggu pola pertumbuhan tumor,
untuk menangani pasien dengan tumor paru sel ke)il atau dengan metastasi
luas serta untuk melengkapi bedah atau terapi radiasi
PENGKA*IAN KEPERA+A,AN KANKER PARU
$. *namnesis
*namnesis yang lengkap serta pemeriksaan isik merupakan kun)i untuk
diagnosis tepat. Keluhan dan gejala klinis permulaan merupakan tanda aal
penyakit kanker paru. 1atuk disertai dahak yang banyak dan kadang-kadang
ber)ampur darah, sesak naas dengan suara pernaasan nyaring (wheezing !,
nyeri dada, lemah, berat badan menurun, dan anoreksia merupakan keadaan
yang mendukung. 1eberapa aktor yang perlu diperhatikan pada pasien
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-bronchogenik-rakye 8/13
tersangka kanker paru adalah aktor usia, jenis kelamin, keniasaan merokok,
dan terpapar 5at karsinogen yang dapat menyebabkan nodul soliter paru.
2. Pemeriksaan Bisik
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menemukan kelainan-kelainan berupa perubahan bentuk dinding toraks dan trakea, pembesaran kelenjar getah
bening dan tanda-tanda obstruksi parsial, iniltrat dan pleuritis dengan )airan
pleura.
4. Pemeriksaan ;aboratorium
Pemeriksaan laboratorium ditujukan untuk
a! +enilai seberapa jauh kerusakan yang ditimbulkan oleh kanker paru.
Kerusakan pada paru dapat dinilai dengan pemeriksaan aal paru atau
pemeriksaan analisis gas.
b! +enilai seberapa jauh kerusakan yang ditimbulkan oleh kanker paru pada organ-organ lainnya.
)! +enilai seberapa jauh kerusakan yang ditimbulkan oleh kanker paru
pada jaringan tubuh baik oleh karena tumor primernya maupun oleh
karena metastasis.
. Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan radiologi adalah pemeriksaan yang paling utama
dipergunakan untuk kanker paru. Kanker paru memiliki gambaran radiologi
yang ber9ariasi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan keganasan
tumor dengan melihat ukuran tumor, kelenjar getah bening, dan metastasis keorgan lain.
Pemeriksaan radiologi dapat dilakukan dengan metode tomograi
komputer. Pada pemeriksaan tomograi komputer dapat dilihat hubungan
kanker paru dengan dinding toraks, bronkus, dan pembuluh darah se)ara jelas.
Keuntungan tomograi komputer tidak hanya memperlihatkan bronkus, tetapi
juga struktur di sekitar lesi serta in9asi tumor ke dinding toraks. Tomograi
komputer juga mempunyai resolusi yang lebih tinggi, dapat mendeteksi lesi
ke)il dan tumor yang tersembunyi oleh struktur normal yang berdekatan.
3. itologi
itologi merupakan metode pemeriksaan kanker paru yang mempunyai
nilai diagnostik yang tinggi dengan komplikasi yang rendah. Pemeriksaan
dilakukan dengan mempelajari sel pada jaringan. Pemeriksaan sitologi dapat
menunjukkan gambaran perubahan sel, baik pada stadium prakanker maupun
kanker. elain itu dapat juga menunjukkan proses dan sebab peradangan.
Pemeriksaan sputum adalah salah satu teknik pemeriksaan yang dipakai untuk
mendapatkan bahan sitologik. Pemeriksaan sputum adalah pemeriksaan yang
paling sederhana dan murah untuk mendeteksi kanker paru stadium prein9asi
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-bronchogenik-rakye 9/13
maupun in9asi. Pemeriksaan ini akan memberi hasil yang baik terutama
untuk kanker paru yang letaknya sentral. Pemeriksaan ini juga sering
digunakan untuk skrining terhadap kanker paru pada golongan risiko tinggi.
C. 1ronkoskopietiap pasien yang di)urigai menderita tumor bronkus merupakan indikasi
untuk bronkoskopi. #engan menggunakan bronkoskop iber optik, perubahan
mikroskopik mukosa bronkus dapat dilihat berupa nodul atau gumpalan
daging. 1ronkoskopi akan lebih mudah dilakukan pada tumor yang letaknya
di sentral. Tumor yang letaknya di perier sulit di)apai oleh ujung bronkoskop.
. 1iopsi Transtorakal
1iopsi aspirasi jarum halus transtorakal banyak digunakan untuk
mendiagnosis tumor pada paru terutama yang terletak di perier. #alam hal ini
diperlukan peranan radiologi untuk menentukan ukuran dan letak, jugamenuntun jarum men)apai massa tumor. Penentuan letak tumor bertujuan
untuk memilih titik insersi jarum di dinding kulit toraks yang berdekatan
dengan tumor.
D. Torakoskopi
Torakoskopi adalah )ara lain untuk mendapatkan bahan guna pemeriksaan
histopatologik untuk kanker paru. Torakoskopi adalah pemeriksaan dengan
alat torakoskop yang ditusukkan dari kulit dada ke dalam rongga dada untuk
melihat dan mengambil sebahagian jaringan paru yang tampak. Pengambilan
jaringan dapat juga dilakukan se)ara langsung ke dalam paru denganmenusukkan jarum yang lebih panjang dari jarum suntik biasa kemudian
dilakukan pengisapan jaringan tumor yang ada
DIAGNO-A KEPERA+A,AN KANKER PARU$. 1ersihan jalan naas tidak eekti b6d adanya eksudat di al9eolus
2. Pola naas tidak eekti b6d sindrom hipo9entilasi
4. 8angguan pertukaran gas b6d hipo9entilasi
. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b6d
ketidakmampuan pemasukan6 men)erna6 mengabsorbsi 5at-5at gi5i
karena a)tor biologis dan psikologi
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-bronchogenik-rakye 10/13
NO#E.
K:P:R**T*?
,U*UAN
KRI,ERIA HA-IL
/NOC0
IN,EREN-I /NIC0
$. 1ersihan jalan naastidak eekti b6d
adanya eksudat di
al9eolus
etelah dilakukantindakan keperaatan
4F2 jam diharapkan
mampu
mempertahankan
kebersihan jalan naas
dengan kriteria
G +endemonstrasikan
batuk eekti dan suara
naas yang bersih,
tidak ada sianosis dan
dyspneu (mampu
mengeluarkan sputum,
mampu bernapas
dengan mudah!
G +enunjukkan jalan
naas yang paten
(rekuensi pernaasan
rentang normal, tidak
ada suara naasabnormal!
G +ampu
mengidentiikasi dan
men)egah aktor yang
dapat menghambat
jalan naas
Ai&e s'tionG *uskultasi suara naas sebulum dan sesudah
su)tioning
G "normasikan pada klien dan keluarga tentang
su)tioning
G +inta klien naas dalam sebelum su)tion
dilakukan
G 1erikan =2 dengan menggunakan nasal untuk
memasilitasi suktionnasotrakeal
G *njurkan pasien untuk istirahat dan napas
dalam setelah kateter dikeluarkan dari
nasatrakeal
G *jarkan keluarga bagaimana )ara melakukan
suksion
G entikan suksion dan berikan oksigen apabila
pasien menunjukan bradikardi, peningkatan
saturasi =2,dll.
G Ai&a "anage"ent
G Posisikan pasien u6 memaksimalkan 9entilsi
G "dentiikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan naas buatan
G ;akukan isioterpi dada jika perlu
G Keluarkan sekret
G #engan batuk atau su)tion
G *uskultasi suara naas, )atat adanya suara
tambahan
2. Pola naas tidak
eekti b6d sindrom
hipo9entilasi
etelah dilakukan
tindakan keperaatan
4F2 jam diharapkan
mampu
mempertahankan
kebersihan jalan naas
dengan kriteria
G +endemonstrasikan
batuk eekti dan suara
naas yang bersih,
tidak ada sianosis dan
G ,e&a#i o$sigen
G 1eesihkan mulut, hidung, dan se)kret trakea
G Pertahankan jalan napas yang paten
G +onitor aliran oksigen
G Pertahankan posisi klien
G +onitor T#, nadi, dan RR
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-bronchogenik-rakye 11/13
dyspneu (mampu
mengeluarkan sputum,
mampu bernapas
dengan mudah!G +enunjukkan jalan
naas yang paten
(rekuensi pernaasan
rentang normal, tidak
ada suara naas
abnormal!
G Tanda-tanda 9ital
dalam rentang normal
4. 8angguan
pertukaran gas b6d
hipo9entilasi
9 Respiratory status gas
eF)hange
9 Keseimbangan asam
basa, elektrolit
9 Respiratory status
9entilation
9 Hital sign
etelah dilakukan
tindakan keperaatan
selama 4E2 jamgangguan pertukaran
gas pasien teratasi
dengan kriteria hasil
I +endemonstrasikan
peningkatan 9entilasi
dan oksigenasi yang
adekuat
I +emehara kebersiha
paru-paru dan bebas
dari tanda- tanda
distres pernaasan
I +endemonstrasikan
batuk eekti dan suara
naas yang bersih,
tidak ada sianosis, dan
dispneu, mampu
bernaas dengan
mudah,.
I Tanda % tanda 9ital
ana(e"en Asa" Basa
Kegiatan 5
#apatkan 6 pertahankan jalur intra9ena
Pertahankan kepatenan jalan naas
+onitor *8# dan elektrolit
+onitor status hemodinamik
1eri posisi 9entilasi adekuat
+onitor tanda gagal naas
+onitor kepatenan respirasi
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-bronchogenik-rakye 12/13
dalam batas normal
I *8# dalam batas
normal
I tatus neurologis dalam batas normal
. Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b6d
ketidakmampuan
pemasukan6
men)erna6
mengabsorbsi 5at-5at
gi5i karena a)tor biologis dan
psikologi
etelah dilakukan
tindakan keperaatan
selama F jam tatus
nutrisi meningkat,
dengan kriteria
G intake makan dan
minuman
G intake nutrisi
G )ontrol 11
G masa tubuh
G bio)hemi)al measures
G energy
a. onito&ing Gi6i
G Timbang berat badan pasien pada inter9al
tertentu
G *mati ke)enderungan pengurangan dan
penambahan berat badan
G +onitor jenis dan jumlah latihan yang
dilaksanakan
G +onitor respon emosional pasien ketika
ditempatkan pada suatu keadaan yang ada
makanan
G +onitor lingkungan tempat makanan
G *mati rambut yang kering dan mudah rontok
G +onitor mual dan muntah
G *mati tingkat albumin, protein total,
hemoglobin dan hematokrit
G +onitor tingkat energi, rasa tidak enak badan,
keletihan dan kelemahan
G *mati jaringan penghubung yang pu)at,kemerahan, dan kering
G +onitor masukan kalori dan bahan makanan
7. ana(e"en N't&isi
G Kaji apakah pasien ada alergi makanan
G Kerjasama dengan ahli gi5i dalam menentukan
jumlah kalori, protein dan lemak se)ara tepat
sesuai dengan kebutuhan pasien
G *njurkan masukan kalori sesuai kebutuhan
G *jari pasien tentang diet yang benar sesuai
kebutuhan tubuh
G +onitor )atatan makanan yang masuk atas
kandungan gi5i dan jumlah kalori
G Timbang berat badan se)ara teratur
G *njurkan penambahan intake protein, 5at besi
dan 9it / yang sesuai
G Pastikan baha diet mengandung makanan
yang berserat tinggi untuk men)egah sembelit
G 1eri makanan protein tinggi , kalori tinggi dan
makanan bergi5i yang sesuai
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-bronchogenik-rakye 13/13
G Pastikan kemampuan pasien untuk memenuhi
kebutuhan gi5inya.
. ana(e"en 8i#e&gli$e"ia
G +onitor 8ula darah sesuai indikasiG +onitor tanda dan gejala
poliuri,polydipsi,poliphagia,keletihan,pandan
gan kabur atau sakit kepala.
G +onitor tanda 9ital sesuai indikasi
G Kolaborasi dokter untuk pemberian insulin
G Pertahankan terapi "H line
G 1erikan "H luids sesuai kebutuhan
G Konsultasi dokter jika ada tanda hiperglikemi
menetap atau memburuk
G 1antu ambulasi jika terjadi hipotensi
G 1atasi latihan ketika gula darah J230 mg6dl
khususnya adanya keton pada urine