laporan pendahuluan bronchogenik rakye

13
7/23/2019 Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-bronchogenik-rakye 1/13 LAPORAN PENDAHULUAN BRONCHOGENIK 1. Definisi Kanker paru adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran napas atau epitel bronkus. Terjadinya kanker ditandai dengan  pertumbuhan sel yang tidak normal, tidak terbatas, dan merusak sel-sel  jaringan yang normal. Proses keganasan pada epitel bronkus didahului oleh masa pra kanker. Perubahan pertama yang terjadi pada masa prakanker disebut metaplasia skuamosa yang ditandai dengan perubahan bentuk epitel dan menghilangnya silia (Robbin & Kumar, 200!. Kanker paru adalah pertumbuhan sel-sel kanker yang tidak dapat terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan terutama asap rokok ("lmu Penyakit #alam, 200$!. Kanker paru merupakan abnormalitas dari sel % sel yang mengalami  prolierasidalam paru ('nderood, Patologi, 2000!. Karsinoma bronkogenik adalah Kanker ganas paru primer yang  berasal dari saluran pernaasan #i dalam kepustakaan selalu dilaporkan adanya peningkatan insiden kanker paru se)ara progresi, yang bukan hanya sebagai akibat peningkatan umur rata-rata manusia serta kemampuan diagnosis yang lebih baik, namun Kanker paru memang lebih sering terjadi (*lsaga & +ukty, 2002!. 2. Etiologi eperti kanker pada umumnya, etiologi yang pasti dari kanker paru masih belum diketahui, namun diperkirakan baha inhalasi jangka panjang dari bahan % bahan karsiogenik merupakan aktor utama, tanpa mengesampingkan kemungkinan perana predisposisi hubungan keluarga ataupun suku bangsa atau ras serta status imunologis. edangan aktor risiko yang menjadi penyebab terjadinya kanker  paru, antara lain a. +erokok 

Upload: rakye-panjalu

Post on 18-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye

7/23/2019 Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-bronchogenik-rakye 1/13

LAPORAN PENDAHULUAN BRONCHOGENIK 

1. DefinisiKanker paru adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari

saluran napas atau epitel bronkus. Terjadinya kanker ditandai dengan

 pertumbuhan sel yang tidak normal, tidak terbatas, dan merusak sel-sel

 jaringan yang normal. Proses keganasan pada epitel bronkus didahului oleh

masa pra kanker. Perubahan pertama yang terjadi pada masa prakanker 

disebut metaplasia skuamosa yang ditandai dengan perubahan bentuk epitel

dan menghilangnya silia (Robbin & Kumar, 200!.

Kanker paru adalah pertumbuhan sel-sel kanker yang tidak dapat

terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah

karsinogen lingkungan terutama asap rokok ("lmu Penyakit #alam, 200$!.

Kanker paru merupakan abnormalitas dari sel % sel yang mengalami

 prolierasidalam paru ('nderood, Patologi, 2000!.

Karsinoma bronkogenik adalah Kanker ganas paru primer yang

 berasal dari saluran pernaasan #i dalam kepustakaan selalu dilaporkan

adanya peningkatan insiden kanker paru se)ara progresi, yang bukan hanya

sebagai akibat peningkatan umur rata-rata manusia serta kemampuan

diagnosis yang lebih baik, namun Kanker paru memang lebih sering terjadi

(*lsaga & +ukty, 2002!.

2. Etiologi

eperti kanker pada umumnya, etiologi yang pasti dari kanker paru

masih belum diketahui, namun diperkirakan baha inhalasi jangka panjang

dari bahan % bahan karsiogenik merupakan aktor utama, tanpa

mengesampingkan kemungkinan perana predisposisi hubungan keluarga

ataupun suku bangsa atau ras serta status imunologis.

edangan aktor risiko yang menjadi penyebab terjadinya kanker 

 paru, antara lain

a. +erokok 

Page 2: Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye

7/23/2019 Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-bronchogenik-rakye 2/13

+erokok merupakan salah satu yang mempunyai dampak buruk 

terhadap kesehtaan. Rokok mengandung lebih dari 000 bahan kimia,

diantaranya telah diidentiikasi dapat menyebabkan kanker. Kejadian

kanker paru pada perokok dipengaruhi oleh usia mulai merokok, jumlah

 batang rokok yang diisap setiap hari, lamanya kebiasaan merokok, dan

lamanya berhenti merokok (toppler,20$0!. +erokok merupakan

 penyebab utama /a paru. uatu hubungan statistik yang deeniti telah

ditegakkan antara perokok berat (lebih dari dua puluh batang sehari! dari

kanker paru (karsinoma bronkogenik!. Perokok seperti ini mempunyai

ke)enderung sepuluh kali lebih besar dari pada perokok ringan.

elanjutnya orang perokok berat yang sebelumnya dan telah

meninggalkan kebiasaannya akan kembali ke pola resiko bukan perokok 

dalam aktu sekitar $0 tahun. idrokarbon karsinogenik telah ditemukan

dalam ter dari tembakau rokok yang jika dikenakan pada kulit hean,

menimbulkan tumor.

 b. Perokok pasi 

Perokok pasi mempunyai eek yang lebih buruk dari pada

 perokok akti, karena perorok pasi menghirup asap dua kali lipat lebih

 banyak dari perokok akti. emakin banyak orang yang berhubungan

dekat antara perokok akti dan pasi, maka risiko terjadinya kanker paru

akan semakin meningkat. 1eberapa penelitian telah menunjukkan baha

 pada orang-orang yang tidak merokok, tetapi mengisap asap dari orang

lain, risiko mendapat kanker paru meningkat dua kali (ilson, 2003!.

#iduga ada 4.000 kematian akibat kanker paru tiap tahun di *merika

erikat terjadi pada perokok pasi (toppler,20$0!.

). Paparan 5at karsinogen .

Terdapat insiden yang tinggi dari pekerja yang terpapar dengan

karbonil nikel (pelebur nikel! dan arseni) (pembasmi rumput!. Pekerja

 peme)ah hematite (paru % paru hematite! dan orang % orang yang bekerja

dengan asbestos dan dengan kromat juga mengalami peningkatan insiden.

/ontoh radon, nikel, radiasi dan arsen.

d. Polusi 'dara

Page 3: Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye

7/23/2019 Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-bronchogenik-rakye 3/13

Pulosi udara terutama di daerah kota-kota besar akan sangat

mempunyai dampak yang sangat tinggi terhadap kejadian kanker paru,

namun polusi udara mempunyai pengaruh ke)il bila dibandingkan dengan

merokok. Kematian akibat kanker paru jumlahnya dua kali lebih banyak di

daerah perkotaan dibandingkan dengan daerah pedesaan. Karena banyak 

didaerah perkotaan sangat kurang lahan hijau untuk dapat menyaring polusi-

 polusi udara akibat banyaknya kendaraan bermotor. Kurangnya lahan hijau di

daerah perkotaan dapat disebabkan karena pembangunan yang sangat besar 

dan tidak diimbangi dengan lahan hijau sebagai keseimbangan lingkungan.

+ereka yang tinggal di kota mempunyai angka kanker paru yang lebih tinggi

dari pada mereka yang tinggal di desa dan alaupun telah diketahui adanya

karsinogen dari industri dan uap diesel dalam atmoser di kota. /ontoh

Polusi udara, pemaparan gas RT, asap kendaraan6 pembakaran (Thomson,

/atatan Kuliah Patologi,$77!.

e. 8enetik  

Pengaruh dari aktor genetik berisiko lebih besar terkena penyakit ini.

Penelitian sitogenik dan genetik molekuler memperlihatkan baha mutasi

gen-gen penekan tumor memiliki arti penting dalam timbul dan

 berkembangnya kanker paru.

. Penyakit paru

Penyakit paru seperti tuberkulosis dan penyakit paru obstrukti 

kronik dapat menjadi risiko terjadinya kanker paru. eseorang dengan

 penyakit paru obstrukti kronik berisiko empat sampai enam kali lebih besar 

terkena kanker paru ketika eek dari merokok dihilangkan (toppler, 20$0!.

3. Patofisiologis

Kanker paru ber9ariasi sesuai tipe sel, daerah asal, dan ke)epatan

 pertumbuhan. :mpat tipe sel primer pada kanker paru adalah karsinoma

epidermoid (sel skuamosa!, karsinoma sel ke)il (sel oat!, karsinoma sel besar 

(tak terdeerensiasi! dan adenokarsinoma. el skuamosa dan karsinoma sel

ke)il umumnya terbentuk di jalan napas utama bronkial. Karsinoma sel

 besar dan adenokarsinoma umumnya tumbuh di )abang bronkus

Page 4: Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye

7/23/2019 Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-bronchogenik-rakye 4/13

 perier dan al9eoli. Karsinoma sel besar dan karsinoma sel oat tumbuh

sangat )epat sehingga mempunyai prognosis buruk. edangkan pada

sel skuamosa dan adenokarsinoma prognosis baik karena sel ini

 pertumbuhan lambat.

#ari etiologi yang menyerang per)abangan segmen6 sub bronkus

menyebabkan )ilia hilang dan deskuamasi sehingga terjadi

 pengendapan karsinogen. #engan adanya pengendapan karsinogen

maka menyebabkan metaplasia,hyperplasia dan displasia. 1ila lesi

 perier yang disebabkan oleh metaplasia, hyperplasia dan displasia

menembus ruang pleura, biasa timbul eusi pleura, dan bisa diikuti

in9asi langsung pada kosta dan korpus 9ertebra.

;esi yang letaknya sentral berasal dari salah satu )abang bronkus

yang terbesar. ;esi ini menyebabkan obstuksi dan ulserasi bronkus

dengan diikuti dengan supurasi di bagian distal. 8ejala % gejala yang

timbul dapat berupa batuk, hemoptysis, dispneu, demam, dan

dingin.hee5ing unilateral dapat terdengan pada auskultasi.

4. aifestasi Klinis

$.  8ejala *al

tridor lokal dan dipnea ringan yang mungkin disebabkan oleh

obstruksi bronkus

2.  8ejala 'mum

  a. 1atuk 

Kemungkinan akibat iritasi yang disebabkan oleh tumor.batuk 

mulai sebagai batuk kering tanpa membentuk sputum.tetapi berkembang

sampai titik dimana dibentuk sputum yang kental dan porulen dalam

 berrespon terhadap ineksi skunder.

 b. ipotesis

Page 5: Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye

7/23/2019 Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-bronchogenik-rakye 5/13

putum bersemu darah karena sputum melalui permukaan tumor yang

mengalami

  ulserasi.

). *noreksia

  yaitu lelah dan kurangnya berat badan.

!. Ko"#li$asi

Komplikasi yang mungkin mun)ul pada pasien dengan penyakit

karsinoma paru antara lain

$. ematotorak (darah pada rongga pleura!

2. :mpiema (nanah pada rongga pleura !

4. Pneumotorak (udara pada rongga pleura !

. *bses paru.3. *telektasis (paru-paru mengerut !

%. Pe"e&i$saan Pen'n(ang

a. Radiologi

1) +assa Radiopa<ue di paru

2) =bstruksi jalan naas dengan akibat atelektasis

3) Pneumonia

4) Pembesaran Kelenjar ilar 

5) Tumor Pan)oast./a. 1ron)hogenik yang terdapat disuperior 

 pulmonary sul)us, pada aspek lobus superior.

6) Kelainan pada pleura

7) Kelainan tulang

 b. 1ronkograi

*dapun gambaran bronkograi yang dianggap patognomonik 

adalah obstruksi stenosis irreguler, stenosis ekor tikus dan indentasi )ap

 jempol.

). itologi

#ahak yang representati dapat diperoleh melalui batuk spontan,

dengan bantuan aerosol ( 20> propylene gly)ol dalam larutan $0>

 ?a/l. #ihangatkan sampai kurang lebih 3-30 /.!atau melalui

 bilasan6sikatan aspirasi bronkial.Tatalaksana pada ;ung /an)er 

Page 6: Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye

7/23/2019 Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-bronchogenik-rakye 6/13

#ete)tion Program di ?e @ork adalah sbb. ali9a dan post nasal

dis)harge dikeluarkan dahulu, lalu penderita disuruh batuk dalam ,

dahak yang dihasilkan segera diiksasi, kesemuanya ini dilakukan pada

4 hari berturut-turut, sebaiknya pada pagi hari.

d. :ndoskopi

+eliputi pemeriksaan laringoskopi dan bronkoskopi serta bilasan

 bronkial, kerokan6sikatan serta biopsi. Tujuan pemeriksaan bronkoskopi

( serat optik ! adalah

1) +engetahui perubahan pada bronkus akibat kanker paru.

2) +engambil bahan untuk pemeriksaan sitologis.

3) +emperhatikan perubahan pada permukaan tumor6mukosa untuk 

memperkirakan jenis keganasan.4) +enilai keberhasilan terapi.

5) +enentukan operbilitas kanker paru.

e. 1iopsi

1ahan biopsi dapat diperoleh melalui )ara biopsi perkutaneus

transbronkial ataupun open biopsi. edangkan bahannya dapat berupa

 jaringan kelenjar regional jaringan pleura ataupun jaringan paru.

) . Penatala$sanaan

Tujuan pengobatan kanker dapat berupa

a!  Kurati 

+emperpanjang masa bebas penyakit dan meningkatkan angka

harapan hidup klien.

 b!  Paliati.

+engurangi dampak kanker, meningkatkan kualitas hidup.

)!  Raat rumah (ospi)e )are! pada kasus terminal.+engurangi dampak isis maupun psikologis kanker baik pada pasien

maupun keluarga.

d!  upoti.

+enunjang pengobatan kurati, paliati dan terminal sepertia pemberian

nutrisi, tranusi darah dan komponen darah, obat anti nyeri dan anti ineksi.

("lmu Penyakit #alam, 200$ dan #oenges, ren)ana *suhan Keperaatan,

2000!

e!  Pembedahan.

Page 7: Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye

7/23/2019 Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-bronchogenik-rakye 7/13

Tujuan pada pembedahan kanker paru sama seperti penyakit paru lain,

untuk mengankat semua jaringan yang sakit sementara mempertahankan

sebanyak mungkin ungsi paru %paru yang tidak terkena kanker.

!  Toraktomi eksplorasi.'ntuk mengkomirmasi diagnosa tersangka penyakit paru atau toraks

khususnya karsinoma, untuk melakukan biopsy.

g!  Pneumonektomi (pengangkatan paru!.

Karsinoma bronkogenik bilaman dengan lobektomi tidak semua lesi bisa

diangkat.

h!  ;obektomi (pengangkatan lobus paru!.

Karsinoma bronkogenik yang terbatas pada satu lobus, bronkiaktesis bleb

atau bula emisematosaA abses paruA ineksi jamurA tumor jinak tuberkulois.

i!  Resesi segmental.+erupakan pengankatan satau atau lebih segmen paru.

 j!  Resesi baji.

Tumor jinak dengan batas tegas, tumor metas metik, atau penyakit

 peradangan yang terlokalisir. +erupakan pengangkatan dari permukaan paru % 

 paru berbentuk baji (potongan es!.

k!  #ekortikasi.

+erupakan pengangkatan bahan % bahan ibrin dari pleura 9is)elaris!

l!  Radiasi

Pada beberapa kasus, radioterapi dilakukan sebagai pengobatan kurati dan bisa juga sebagai terapi adju9ant6 paliati pada tumor dengan komplikasi,

seperti mengurangi eek obstruksi6 penekanan terhadap pembuluh darah6

 bronkus.

m!  Kemoterai.

Kemoterapi digunakan untuk mengganggu pola pertumbuhan tumor,

untuk menangani pasien dengan tumor paru sel ke)il atau dengan metastasi

luas serta untuk melengkapi bedah atau terapi radiasi

PENGKA*IAN KEPERA+A,AN KANKER PARU

$. *namnesis

*namnesis yang lengkap serta pemeriksaan isik merupakan kun)i untuk 

diagnosis tepat. Keluhan dan gejala klinis permulaan merupakan tanda aal

 penyakit kanker paru. 1atuk disertai dahak yang banyak dan kadang-kadang

 ber)ampur darah, sesak naas dengan suara pernaasan nyaring (wheezing !,

nyeri dada, lemah, berat badan menurun, dan anoreksia merupakan keadaan

yang mendukung. 1eberapa aktor yang perlu diperhatikan pada pasien

Page 8: Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye

7/23/2019 Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-bronchogenik-rakye 8/13

tersangka kanker paru adalah aktor usia, jenis kelamin, keniasaan merokok,

dan terpapar 5at karsinogen yang dapat menyebabkan nodul soliter paru.

2. Pemeriksaan Bisik 

Pemeriksaan ini dilakukan untuk menemukan kelainan-kelainan berupa perubahan bentuk dinding toraks dan trakea, pembesaran kelenjar getah

 bening dan tanda-tanda obstruksi parsial, iniltrat dan pleuritis dengan )airan

 pleura.

4. Pemeriksaan ;aboratorium

Pemeriksaan laboratorium ditujukan untuk

a! +enilai seberapa jauh kerusakan yang ditimbulkan oleh kanker paru.

Kerusakan pada paru dapat dinilai dengan pemeriksaan aal paru atau

 pemeriksaan analisis gas.

 b! +enilai seberapa jauh kerusakan yang ditimbulkan oleh kanker paru pada organ-organ lainnya.

)! +enilai seberapa jauh kerusakan yang ditimbulkan oleh kanker paru

 pada jaringan tubuh baik oleh karena tumor primernya maupun oleh

karena metastasis.

. Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan radiologi adalah pemeriksaan yang paling utama

dipergunakan untuk kanker paru. Kanker paru memiliki gambaran radiologi

yang ber9ariasi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan keganasan

tumor dengan melihat ukuran tumor, kelenjar getah bening, dan metastasis keorgan lain.

Pemeriksaan radiologi dapat dilakukan dengan metode tomograi

komputer. Pada pemeriksaan tomograi komputer dapat dilihat hubungan

kanker paru dengan dinding toraks, bronkus, dan pembuluh darah se)ara jelas.

Keuntungan tomograi komputer tidak hanya memperlihatkan bronkus, tetapi

 juga struktur di sekitar lesi serta in9asi tumor ke dinding toraks. Tomograi

komputer juga mempunyai resolusi yang lebih tinggi, dapat mendeteksi lesi

ke)il dan tumor yang tersembunyi oleh struktur normal yang berdekatan.

3. itologi

itologi merupakan metode pemeriksaan kanker paru yang mempunyai

nilai diagnostik yang tinggi dengan komplikasi yang rendah. Pemeriksaan

dilakukan dengan mempelajari sel pada jaringan. Pemeriksaan sitologi dapat

menunjukkan gambaran perubahan sel, baik pada stadium prakanker maupun

kanker. elain itu dapat juga menunjukkan proses dan sebab peradangan.

Pemeriksaan sputum adalah salah satu teknik pemeriksaan yang dipakai untuk 

mendapatkan bahan sitologik. Pemeriksaan sputum adalah pemeriksaan yang

 paling sederhana dan murah untuk mendeteksi kanker paru stadium prein9asi 

Page 9: Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye

7/23/2019 Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-bronchogenik-rakye 9/13

maupun in9asi. Pemeriksaan ini akan memberi hasil yang baik terutama

untuk kanker paru yang letaknya sentral. Pemeriksaan ini juga sering

digunakan untuk skrining terhadap kanker paru pada golongan risiko tinggi.

C. 1ronkoskopietiap pasien yang di)urigai menderita tumor bronkus merupakan indikasi

untuk bronkoskopi. #engan menggunakan bronkoskop iber optik, perubahan

mikroskopik mukosa bronkus dapat dilihat berupa nodul atau gumpalan

daging. 1ronkoskopi akan lebih mudah dilakukan pada tumor yang letaknya

di sentral. Tumor yang letaknya di perier sulit di)apai oleh ujung bronkoskop.

. 1iopsi Transtorakal

1iopsi aspirasi jarum halus transtorakal banyak digunakan untuk 

mendiagnosis tumor pada paru terutama yang terletak di perier. #alam hal ini

diperlukan peranan radiologi untuk menentukan ukuran dan letak, jugamenuntun jarum men)apai massa tumor. Penentuan letak tumor bertujuan

untuk memilih titik insersi jarum di dinding kulit toraks yang berdekatan

dengan tumor.

D. Torakoskopi

Torakoskopi adalah )ara lain untuk mendapatkan bahan guna pemeriksaan

histopatologik untuk kanker paru. Torakoskopi adalah pemeriksaan dengan

alat torakoskop yang ditusukkan dari kulit dada ke dalam rongga dada untuk 

melihat dan mengambil sebahagian jaringan paru yang tampak. Pengambilan

 jaringan dapat juga dilakukan se)ara langsung ke dalam paru denganmenusukkan jarum yang lebih panjang dari jarum suntik biasa kemudian

dilakukan pengisapan jaringan tumor yang ada

 

DIAGNO-A KEPERA+A,AN KANKER PARU$. 1ersihan jalan naas tidak eekti b6d adanya eksudat di al9eolus

2. Pola naas tidak eekti b6d sindrom hipo9entilasi

4. 8angguan pertukaran gas b6d hipo9entilasi

. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b6d

ketidakmampuan pemasukan6 men)erna6 mengabsorbsi 5at-5at gi5i

karena a)tor biologis dan psikologi

Page 10: Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye

7/23/2019 Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-bronchogenik-rakye 10/13

NO#E.

K:P:R**T*?

,U*UAN

KRI,ERIA HA-IL

/NOC0

IN,EREN-I /NIC0

$. 1ersihan jalan naastidak eekti b6d

adanya eksudat di

al9eolus

etelah dilakukantindakan keperaatan

4F2 jam diharapkan

mampu

mempertahankan

kebersihan jalan naas

dengan kriteria

G +endemonstrasikan

 batuk eekti dan suara

naas yang bersih,

tidak ada sianosis dan

dyspneu (mampu

mengeluarkan sputum,

mampu bernapas

dengan mudah!

G +enunjukkan jalan

naas yang paten

(rekuensi pernaasan

rentang normal, tidak

ada suara naasabnormal!

G +ampu

mengidentiikasi dan

men)egah aktor yang

dapat menghambat

 jalan naas

Ai&e s'tionG *uskultasi suara naas sebulum dan sesudah

su)tioning

G "normasikan pada klien dan keluarga tentang

su)tioning

G +inta klien naas dalam sebelum su)tion

dilakukan

G 1erikan =2 dengan menggunakan nasal untuk 

memasilitasi suktionnasotrakeal

G *njurkan pasien untuk istirahat dan napas

dalam setelah kateter dikeluarkan dari

nasatrakeal

G *jarkan keluarga bagaimana )ara melakukan

suksion

G entikan suksion dan berikan oksigen apabila

 pasien menunjukan bradikardi, peningkatan

saturasi =2,dll.

G Ai&a "anage"ent

G Posisikan pasien u6 memaksimalkan 9entilsi

G "dentiikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan naas buatan

G ;akukan isioterpi dada jika perlu

G Keluarkan sekret

G #engan batuk atau su)tion

G *uskultasi suara naas, )atat adanya suara

tambahan

2. Pola naas tidak 

eekti b6d sindrom

hipo9entilasi

etelah dilakukan

tindakan keperaatan

4F2 jam diharapkan

mampu

mempertahankan

kebersihan jalan naas

dengan kriteria

G +endemonstrasikan

 batuk eekti dan suara

naas yang bersih,

tidak ada sianosis dan

G ,e&a#i o$sigen

G 1eesihkan mulut, hidung, dan se)kret trakea

G Pertahankan jalan napas yang paten

G +onitor aliran oksigen

G Pertahankan posisi klien

G +onitor T#, nadi, dan RR 

Page 11: Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye

7/23/2019 Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-bronchogenik-rakye 11/13

dyspneu (mampu

mengeluarkan sputum,

mampu bernapas

dengan mudah!G +enunjukkan jalan

naas yang paten

(rekuensi pernaasan

rentang normal, tidak

ada suara naas

abnormal!

G Tanda-tanda 9ital

dalam rentang normal

4. 8angguan

 pertukaran gas b6d

hipo9entilasi

9 Respiratory status gas

eF)hange

9 Keseimbangan asam

 basa, elektrolit

9 Respiratory status

9entilation

9 Hital sign

etelah dilakukan

tindakan keperaatan

selama 4E2 jamgangguan pertukaran

gas pasien teratasi

dengan kriteria hasil

I +endemonstrasikan

 peningkatan 9entilasi

dan oksigenasi yang

adekuat

I +emehara kebersiha

 paru-paru dan bebas

dari tanda- tanda

distres pernaasan

I +endemonstrasikan

 batuk eekti dan suara

naas yang bersih,

tidak ada sianosis, dan

dispneu, mampu

 bernaas dengan

mudah,.

I Tanda % tanda 9ital

 ana(e"en Asa" Basa

Kegiatan 5

  #apatkan 6 pertahankan jalur intra9ena

  Pertahankan kepatenan jalan naas

  +onitor *8# dan elektrolit

  +onitor status hemodinamik 

  1eri posisi 9entilasi adekuat

  +onitor tanda gagal naas

  +onitor kepatenan respirasi

Page 12: Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye

7/23/2019 Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-bronchogenik-rakye 12/13

dalam batas normal

I *8# dalam batas

normal

I tatus neurologis dalam batas normal

. Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh b6d

ketidakmampuan

 pemasukan6

men)erna6

mengabsorbsi 5at-5at

gi5i karena a)tor  biologis dan

 psikologi

etelah dilakukan

tindakan keperaatan

selama F jam tatus

nutrisi meningkat,

dengan kriteria

G intake makan dan

minuman

G intake nutrisi

G )ontrol 11

G masa tubuh

G bio)hemi)al measures

G energy

a.  onito&ing Gi6i

G Timbang berat badan pasien pada inter9al

tertentu

G *mati ke)enderungan pengurangan dan

 penambahan berat badan

G +onitor jenis dan jumlah latihan yang

dilaksanakan

G +onitor respon emosional pasien ketika

ditempatkan pada suatu keadaan yang ada

makanan

G +onitor lingkungan tempat makanan

G *mati rambut yang kering dan mudah rontok 

G +onitor mual dan muntah

G *mati tingkat albumin, protein total,

hemoglobin dan hematokrit

G +onitor tingkat energi, rasa tidak enak badan,

keletihan dan kelemahan

G *mati jaringan penghubung yang pu)at,kemerahan, dan kering

G +onitor masukan kalori dan bahan makanan

7. ana(e"en N't&isi

G Kaji apakah pasien ada alergi makanan

G Kerjasama dengan ahli gi5i dalam menentukan

 jumlah kalori, protein dan lemak se)ara tepat

sesuai dengan kebutuhan pasien

G *njurkan masukan kalori sesuai kebutuhan

G *jari pasien tentang diet yang benar sesuai

kebutuhan tubuh

G +onitor )atatan makanan yang masuk atas

kandungan gi5i dan jumlah kalori

G Timbang berat badan se)ara teratur 

G *njurkan penambahan intake protein, 5at besi

dan 9it / yang sesuai

G Pastikan baha diet mengandung makanan

yang berserat tinggi untuk men)egah sembelit

G 1eri makanan protein tinggi , kalori tinggi dan

makanan bergi5i yang sesuai

Page 13: Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye

7/23/2019 Laporan Pendahuluan Bronchogenik Rakye

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-bronchogenik-rakye 13/13

G Pastikan kemampuan pasien untuk memenuhi

kebutuhan gi5inya.

. ana(e"en 8i#e&gli$e"ia

G +onitor 8ula darah sesuai indikasiG +onitor tanda dan gejala

 poliuri,polydipsi,poliphagia,keletihan,pandan

gan kabur atau sakit kepala.

G +onitor tanda 9ital sesuai indikasi

G Kolaborasi dokter untuk pemberian insulin

G Pertahankan terapi "H line

G 1erikan "H luids sesuai kebutuhan

G Konsultasi dokter jika ada tanda hiperglikemi

menetap atau memburuk 

G 1antu ambulasi jika terjadi hipotensi

G 1atasi latihan ketika gula darah J230 mg6dl

khususnya adanya keton pada urine