laporan pendahuluan

34
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI ULIN KOTA BANJARBARU Tanggal 7 September s.d 12 September 2015 Oleh : Annisa Febriana, S.Kep NIM. I4B110216 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Upload: ca

Post on 10-Dec-2015

259 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

lp

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PENDAHULUAN

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI ULIN

KOTA BANJARBARU

Tanggal 7 September s.d 12 September 2015

Oleh :

Annisa Febriana, S.Kep

NIM. I4B110216

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2015

Page 2: LAPORAN PENDAHULUAN

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI ULIN

KOTA BANJARBARU

Tanggal 7 September s.d 12 September 2015

Oleh :

Annisa Febriana, S.Kep

NIM. I4B110216

Banjarbaru, 8 September 2015

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Herawati, S.Kep,N er s., M.Kep Laraswati, S.Kep, Ns NIP.19791205 200604 2 002 NIP. 19720425 199503 2 001

Page 3: LAPORAN PENDAHULUAN

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. Konsep Keperawatan Komunitas

1. Pengertian

Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,

saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat

dan interest yang sama. Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang

tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama,

area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang

mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007).

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai

bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi,

social dan spiritual secara komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga

dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia

(Riyadi, 2007).

Keperawatan komunitas merupakan suatu bidang keperawatan yang

merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public

health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta

mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan

tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan

terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok serta

masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing

process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal,

sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2006).

Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan 

profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada

kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang

optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan

menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan

Page 4: LAPORAN PENDAHULUAN

melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi

pelayanan keperawatan. (Pradley, 1985; Logan dan Dawkin, 1987).

2. Paradigma Keperawatan Komunitas

Paradigma keperawatan komunitas terdiri dari empat komponen

pokok, yaitu manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan (Logan &

Dawkins, 1987).Sebagai sasaran praktik keperawatan klien dapat dibedakan

menjadi individu, keluarga dan masyarakat.

a. Individu Sebagai Klien

Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari

aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada

individu sebagai klien,pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya

yang mencakup kebutuhan biologi,sosial, psikologi dan spiritual karena

adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan,

kurangnya kemauan menuju kemandirian pasien/klien.

b. Keluarga Sebagai Klien

Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat

secara terusmenerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara

perorangan maupunsecara bersama-sama, di dalam lingkungannya

sendiri atau masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya

mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan

fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan

aktualisasi diri.

c. Masyarakat Sebagai Klien

Masyarakat memiliki cirri-ciri adanya interaksi antar warga, diatur oleh

adatistiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas dan memiliki

identitas yang kuat mengikat semua warga. Kesehatan dalam

keperawatan kesehatan komunitas didefenisikan sebagaikemampuan

melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif. Kesehatan adalah

Page 5: LAPORAN PENDAHULUAN

proses yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas, konstruktif dan

produktif.

d. Lingkungan

Lingkungan dalam paradigma keperawatan berfokus pada lingkungan

masyarakat,dimana lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan

manusia.Lingkungandisini meliputi lingkungan fisik, psikologis, sosial

dan budaya dan lingkungan spiritual.

3. Tujuan Keperawatan Komunitas

Secara umum tujuan dari keperawatan komunitas adalah untuk

meningkatkan kemampuan masyarakat  untuk  hidup  sehat sehingga tercapai

derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan

sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki.

Sedangkan tujuan khusus dari keperawatan komunitas yaitu untuk

meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus dan

masyarakat dalam hal: :

a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi.

b. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan/

keperawatan.

c. Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka hadapi.

d. Menilai hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan/

keperawatan.

e. Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan

kesehatan/keperawatan.

f. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara kesehatan

secara mandiri (self care).

Page 6: LAPORAN PENDAHULUAN

4. Peran Perawat Komunitas

a. Sebagai penyedia pelayanan (Care provider)

Memberikan asuhan keperawatan dengan mengkaji masalah

keperawatan yang ada, merencanakan tindakan keperawatan,

melaksanakan tindakan keperawatan dan mengevaluasi pelayanan yang

telah diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

(Helvie, 1997).

b. Sebagai Pendidik dan konsultan (Nurse Educator and Counselor)

Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok

dan masyarakat baik di rumah, puskesmas, dan di masyarakat secara

terorganisir dalam rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi

perubahan perilaku seperti yang diharapkan dalam mencapai derajat

kesehatan yang optimal (Helvie, 1997). Konseling adalah proses

membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tatanan psikologis atau

masalah sosial untuk membangun hubungan interpersonal yang baik dan

untuk meningkatkan perkembangan seseorang. Di dalamnya diberikan

dukungan emosional dan intelektual (Mubarak, 2005).

c. Sebagai Panutan (Role Model)

Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang

baik dalam bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru

dan dicontoh oleh masyarakat (Helvie, 1997).

d. Sebagai Manajer kasus (Case Manager)

Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mengelola berbagai

kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan

beban tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya (Helvie,

1997).

e. Sebagai pengidentifikasi masalah kesehatan (Case Finder)

Melaksanakan monitoring terhadap perubahan-perubahan yang terjadi

pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang menyangkut

Page 7: LAPORAN PENDAHULUAN

masalah-masalah kesehatan dan keperawatan yang timbul serta

berdampak terhadap status kesehatan melalui kunjungan rumah,

pertemuan-pertemuan, observasi dan pengumpulan data (Helvie, 1997).

f. Koordinator Pelayanan Kesehatan (Coordinator of Services)

Peran perawat sebagai koordinator antara lain mengarahkan,

merencanakan dan mengorganisasikan pelayanan kesehatan yang

diberikan kepada klien (Mubarak, 2005). Pelayanan dari semua anggota

tim kesehatan, karena klien menerima pelayanan dari banyak profesional

(Mubarak, 2005).

g. Pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin (Change Agent)

Pembawa perubahan adalah seseorang atau kelompok yang berinisiatif

merubah atau yang membantu orang lain membuat perubahan pada

dirinya atau pada sistem. Marriner torney mendeskripsikan pembawa

perubahan adalah yang mengidentifikasikan masalah, mengkaji motivasi

dan kemampuan klien untuk berubah, menunjukkan alternatif, menggali

kemungkinan hasil dari alternatif, mengkaji sumber daya, menunjukkan

peran membantu, membina dan mempertahankan hubungan membantu,

membantu selama fase dari proses perubahan dan membimibing klien

melalui fase-fase ini (Mubarak, 2005).

5. Fungsi Keperawatan Komunitas

a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi

kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah

klien melalui asuhan keperawatan.

b. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan

masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran

serta masyarakat.

c. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan

kebutuhannya dibidang kesehatan.

Page 8: LAPORAN PENDAHULUAN

d. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan

permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan

dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses

penyembuhan.

6. Prinsip pelaksanaan keperawatan komunitas

a) Kemanfaatan

Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat

yang besar bagi komunitas (Riyadi, 2007). Intervensi atau pelaksanaan

yang dilakukan harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi

komunitas, artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian

(Mubarak, 2005).

b) Kerjasama

Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat

berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas

sektoral (Riyadi, 2007)

c) Secara langsung

Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi,

klien dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik

mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan (Riyadi, 2007).

d) Keadilan

Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas

dari komunitas itu sendiri (Riyadi, 2007). Dalam pengertian melakukan

upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas

(Mubarak, 2005).

e) Otonomi

Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau

melaksanakan beberapaalternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah

kesehatan yang ada (Mubarak, 2005).

Page 9: LAPORAN PENDAHULUAN

7. Langkah-langkah Proses Keperawatan

Banyak ahli yang mendefinisikan tentang langkah – langkah proses

keperawatan diantaranya adalah sebagai berikut :

1.   Subdit Perawatan Kesehatan Masyarakat Depkes RI

Membagi dalam empat tahap yaitu : (1) Identifikasi, (2) Pengumpulan

data (3) Rencana dan kegiatan (4) serta Penilaian.

2.   Freeman

Sedangkan Freeman membagi dalam enam tahap yaitu : (1) Membina

hubungan saling percaya dengan klien, (2) Pengkajian, (3) Penentuan

tujuan bersama keluarga dan orang terdekat klien, (4) Merencanakan

tindakan bersama klien, (5) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan

rencana, dan (6) Hasil evaluasi.

3.   S.G Bailon

Membagi menjadi empat tahap yaitu : (1) Pengkajian, (2) Perencanaan,

(3) Implementasi, dan (4) Evaluasi. Dari pendapat – pendapat dari para

ahli tersebut diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa pada dasarnya

langkah – langkah dalam proses keperawatan komunitas adalah :

1)      Pengkajian

2)      Diagnosis Keperawatan

3)      Perencanaan

4)      Pelaksanaan

5)      Evaluasi atau penilaian

Pengkajian

Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis

terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang

dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut

permasalahan pada fisiologis, psikologis, social ekonomi, maupun spiritual dapat

ditentukan. Dalam tahap pengkajian ini terdapat lima kegiatan yaitu :

Page 10: LAPORAN PENDAHULUAN

pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, perumusan atau penentuan

masalah kesehatan masyarakat dan prioritas masyarakat.

Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan objektif. Data

subyektif adalah data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan

oleh individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang diungkapkan secara

langsung melalui lisan sedangkan data objektif adalah data yang diperoleh melalui

suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran.

Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah

data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat

kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

berdasarkan hasil pemeriksaan dan komunitas. Data sekunder adalah data yang

diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya : kelurahan, catatan

riwayat kesehatan pasien atau medical record (Wahit, 2005).

Cara pengumpulan data terdiri dari tiga cara yaitu dengan wawancara atau

anamnase, pengamatan dan pemeriksaan fisik.

a.       Pengumpulan data

Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai

masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang

harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik,

psikologis, social ekonomi dan spiritual serta factor lingkungan yang

mempengaruhinya. Oleh karena itu data tersebut harus akurat dan dapat

dilakukan analisa untuk pemecahan masalah. Kegiatan pengkajian yang

dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :

1.      Data inti

a)  Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas

Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal di

komunitas dan studi dokumentasi sejarah komunitas tersebut. Uraikan

termasuk data umum mengenai lokasi daerah binaan (yang dijadikan

praktek keperawatan komunitas), luas wilayah, iklim, type komunitas

Page 11: LAPORAN PENDAHULUAN

(masyarakat rusal atau urban), keadaan demografi, struktur politik,

distribusi kekuatan komunitas dan pola perubahan komunitas.

b)  Data demografi

Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin, status

perkawinan, ras atau suku, bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan,

pekerjaan, agam dan komposisi keluarga.

c)  Vital statistic

Jabarkan atau uraikan data tentang : angka kematian kasar atau CDR,

penyebab kematian, angka pertambahan anggota, angka kelahiran.

d)  Status kesehatan komunitas

Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital

statistic antara lain : dari angka mortalitas, morbiditas, IMR. MMR,

cakupan imunisasi. Selanjutnya status kesehatan komunitas

kelompokkan berdasarkan kelompok umur : bayi, balita, usia sekolah,

remaja dan lansia. Pada kelompok khusus di masyarakat : ibu hamil,

pekerja industri, kelompok penyakit kronis, penyakit menular. Adapun

pengkajian selanjutnya dijabarkan sebagaimana dibawah ini :

·         Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas

·         Tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, respirasi, suhu tubuh

·         Kejadian penyakit (dalam 1 tahun terakhir) :

ISPA

Penyakit asthma

TBC paru

Penyakit kulit

dll

·         Riwayat penyakit keluarga

·         Pola pemenuhan sehari-hari :

Pola pemenuhan nutrisi

Pola pemenuhan cairan dan elektrolit

Pola istirahat dan tidur

Page 12: LAPORAN PENDAHULUAN

Pola eliminasi

Pola aktivitas gerak

Pola pemenuhan kebersihan diri

·         Status psikososial :

Komunikasi dengan sumber-sumber kesehatan

Hubungan dengan orang lain

Peran di masyarakat

Kesedihan yang dirasakan

Stabilitas emosi

Penelantaran anak atau lansia

Perlakuan yang salah dalam kelompok dalam hal ini perilaku

tindakan kekerasan

·         Status pertumbuhan dan perkembangan

·         Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan

·         Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan

·         Pola perilaku tidak sehat seperti : kebiasaan merokok, minum

kopi yang berlebihan, mengkonsumsi alcohol, penggunaan obat

tanpa resep, penyalahgunaan obat terlarang, pola konsumsi tinggi

garam, lemak dan purin.

2.    Data lingkungan fisik

a)    Pemukiman

·    Luas bangunan

·    Bentuk bangunan       

·    Jenis bangunan  

·    Atap rumah

·    Dinding

·    Lantai

·    Ventilasi

·    Pencahayaan

·    Penerangan

Page 13: LAPORAN PENDAHULUAN

·    Kebersihan

·    Pengaturan ruangan dan perabot

·    Kelengkapan alat rumah tangga

b)  Sanitasi

·    Penyediaan air bersih (MCK)

·    Penyediaan air minum

·    Pengelolaan jamban : bagaimana jenisnya, berapa jumlahnya dan

bagaimana jarak dengan sumber air

·    Sarana pembuangan air limbah (SPAL)

·    Pengelolaan sampah : apakah ada sarana pembuangan sampah,

bagaimana cara pengolahannya : dibakar, ditimbun, atau cara lainnya,

sebutkan.

·    Polusi udara, air, tanah atau suara/kebisingan

·    Sumber polusi : pabrik, rumah tangga, industri lainnya, sebutkan.

c)   Fasilitas

·    Peternakan, pertanian, perikanan dan lain-lain

·    Pekarangan

·    Sarana olahraga

·    Taman, lapangan

·    Ruang pertemuan

·    Sarana hiburan

·    Sarana ibadah

d)  Batas-batas wilayah

·    Sebelah utara, barat, timur, dan selatan

e)   Sarana ibadah

3.      Pelayanan kesehatan dan sosial

a)      Pelayanan kesehatan

·   Lokasi sarana kesehatan

·   Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan dan kader)

·   Jumlah kunjungan

Page 14: LAPORAN PENDAHULUAN

·   System rujukan

b)      Fasilitas social (pasar, took ,swayalan)

·   Lokasi

·   Kepemilikan

·   Kecukupan

4.      Ekonomi

a)      Jenis Pekerjaan

b)      Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan

c)      Jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan

d)     Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lansia

5.      Keamanan dan transportasi

a)      Keamanan

·         Sistem keamanan lingkungan

·         Penanggulangan kebakaran

·         Penanggulangan bencana

·         Penanggulangan polusi, udara, air dan tanah

b)      Transportasi

·         Kondisi jalan

·         Jenis transportasi yang dimiliki

·         Sarana transportasi yang ada

6.      Politik dan pemerintahan

a)      Sistem pengorganisasian

b)      Struktur organisasi

c)      Kelompok organisasi dalam komunitas

d)     Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan

7.      Sistem komunikasi

a)      Sarana umum komunikasi

b)      Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas

c)      Cara penyebaran informasi

8.      Pendidikan

Page 15: LAPORAN PENDAHULUAN

a)      Tingkat pendidikan komunitas

b)      Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal atau non formal)

·         Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas

·         Sumber daya manusia, tenaga yang tersedia

c)      Jenis bahasa yang digunakan

9.      Rekreasi

a)      Kebiasaan rekreasi

b)      Fasilitas tempat rekreasi

Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data

dengan cara sebagai berikut:

1.      Klasifikasi data atau kategori data

Cara mengkategori data :

·         Karakteristik demografi

·         Karakteristik geografi

·         Karakteristik social ekonomi

·         Sumber dan pelayanan kesehatan (Anderson & Mc Farlane, 1981.

Community as Client)

2.      Perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan telly

3.      Tabulasi data

4.      Interpretasi data

b.      Analisa data

Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan

menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga

dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh

masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan.

Tujuan analisa data adalah :

·         Menetapkan kebutuhan komunity

·         Menetapkan kekuatan

·         Mengidentifikasi pola respon komunity

Page 16: LAPORAN PENDAHULUAN

·         Mengidentifikasi pola kecenderungan penggunaan pelayanan

kesehatan

c.       Perumusan atau penentuan masalah kesehatan

Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan

keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat, sekaligus dapat dirumuskan

yang selanjutnya dilakukan intervensi. Namun demikian masalah yang telah

dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena itu perlu

diprioritaskan masalah.

d.      Prioritas masalah

Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan

keperawatan perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria,

diantaranya adalah :

·         Perhatian masyarakat

·         Prevalensi kejadian

·         Berat ringannya masalah

·         Kemungkinan masalah untuk diatasi

·         Tersedianya sumber daya masyarakat

·         Aspek politis

Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan

menurut Abraham H. Maslow yaitu :

·         Keadaan yang mengancam kehidupan

·         Keadaan yang mengancam kesehatan

·         Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan

Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan

baik yang aktual maupun potensial. Masalah actual adalah masalah yang

diperoleh pada saat pengkajian sedangkan masalah potensial adalah masalah

yang mungkin timbul kemudian (American Nurses of Association (ANA).

Diagnosa keperawatan mengandung komponen utama yaitu :

Page 17: LAPORAN PENDAHULUAN

1.      Problem (Masalah)

2.      Etiologi  (Penyebab)

3.      Sign or Symptom (Tanda atau Gejala)

Perumusan diagnosa keperawatan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :

1.      Dengan rumus PES

DK : P (Problem/masalah) + E (Etiologi/penyebab) + S (Symptom/gejala)

2.      Dengan rumus PE

DK : P (Problem/masalah) + E (Etiologi/penyebab)

Jadi menegakkan diagnosa keperawatan minimal harus mengandung 2

komponen tersebut diatas, disamping mempertimbangkan hal-hal sebagai

berikut :

1.      Kemampuan masyarakat untuk menanggulangi masalah

2.      Sumber daya yang tersedia dari masyarakat

3.      Partisipasi dan peran serta masyarakat

Sedangkan diagnosa keperawatan menurut Mueke, 1984 terdiri dari :

1.      Masalah ……. Sehat ……. Sakit

2.      Karakteristik populasi

3.      Karakteristik lingkungan (Epidemiologi triagle)

Diagnosis keperawatan komunitas disusun berdasarkan jenis diagnosis

sebagai berikut.

1.      Diagnosis sejahtera

Diagnosis sejahtera/ wellness digunakan bila komunitas mempunyai

potensi untuk ditingkatkan, belum ada data maladapti. Perumusan diagnosis

keperawatan komunitas potensial, hanya terdiri dari komponen problem (p)

saja, tanpa komponen etiologi (e).

Contoh diagnosis sejahtera/ wellness:

Potensial peningkatan tumbuh kembang pada balita di rt 05 rw 01 desa x

kecamatan A, ditandai dengan  cakupan imunisasi 95% (95%), 80% berat

badan balita di atas garis merah KMS, 80% pendidikan ibu adalah SMA,

cakupan posyandu 95%.

Page 18: LAPORAN PENDAHULUAN

2.      Diagnosis ancaman ( risiko) 

Diagnosis risiko digunakan bila belum terdapat paparan masalah

kesehatan, tetapi sudah ditemukan beberapa data maladaptive yang

memungkinkan timbulnya gangguan. Perumusan diagnosis keperawatan

komunitas risiko terdiri atas problem (p), etiologi (e) , dan symptom/ sign (s).

Perencanaan

Perencanaan keperawatan adalah rencana tindakan keperawatan yang akan

dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang

telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien. Rencana keperawatan

harus mencakup : Perumusan tujuan, Rencana tindakan keperawatan yang akan

dilaksanakan, kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan.

a.       Perumusan tujuan

Dalam merumuskan tujuan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

1.      Berfokus pada masyarakat

2.      Jelas dan singkat

3.      Dapat diukur dan diobservasi

4.      Realistik

5.      Ada target waktu

6.      Melibatkan peran serta masyarakat

Formulasi kriteria tujuan :  T = S + P + K.1 + K.2

S: Subjek                     K.1 : Kondisi

P: Predikat                  K.2 : Kriteria

Selain itu dalam perumusan tujuan :

1.      Dibuat berdasarkan goal : sasaran dibagi hasil akhir yang diharapkan

2.      Perilaku yang diharapkan berubah

3.      Specific

4.      Measurable atau dapat diukur

5.      Attainable atau dapat dicapai

6.      Relevant/realistic atau sesuai

7.      Time-Bound atau waktu tertentu

Page 19: LAPORAN PENDAHULUAN

8.      Sustainable atau berkelanjutan

b.   Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan

Langkah-langkah dalam perencanaan perawatan kesehatan melalui kegiatan :

1.      Identifikasi alternatif tindakan keperawatan

2.      Tetapkan teknik dan prosedur yang akan digunakan

3.      Melibatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perncanaan

melalui kegiatan : musyawarah masyarakat desa atau lokakarya mini

4.      Pertimbangkan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia

5.      Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan

yang sangat dirasakan masyarakat

6.      Mengarah pada tujuan yang akan dicapai

7.      Tindakan harus bersifat realistic

8.      Disusun secara berurutan

c.    Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan

Penentuan kriteria dalam perencanaan keperawatan komunitas adalah sebagai

berikut

1.      Menggunakan kata kerja yang tepat

2.      Dapat dimodifikasi

3.      Bersifat spesifik :

·         Siapa yang melakukan ?

·         Apa yang dilakukan ?

·         Dimana dilakukan ?

·         Kapan dilakukan ?

·         Bagaimana melakukan ?

·         Frekuensi melakukan ?

Pelaksanaan

Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada

keperawatan komunitas adalah :

Page 20: LAPORAN PENDAHULUAN

1.      Inovatif

Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan

mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi dan berdasar pada iman dan takwa

2.      Integrated

Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan

sesama profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat berdasarkan asas kemitraan

3.      Rasional

Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan

harus menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya

rencana program yang telah disusun.

4.      Mampu dan mandiri

Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan

kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta komponen.

5.         Ugem

Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas

kemampuannya dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan

keperawatan yang diberikan akan tercapai

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan :

·         Keterpaduan antara : Biaya, tenaga, waktu, lokasi, sarana, dan

prasarana dengan pelayanan kesehatan maupun sector lainnya

·         Keterlibatan petugas kesehatan lain, kader dan tokoh masyarakat dalam

rangka alih peran.

·         Tindakan keperawatan yang dilakukan dicatat dan didokumentasikan.

·         Adanya penyelenggaraan system rujukan baik medis maupu rujukan

kesehatan.

Page 21: LAPORAN PENDAHULUAN

Evaluasi

a.       Fokus evaluasi

1.      Relevansi

Apakah program yang diperlukan?

Yang ada atau yang terbaru?

2.      Perkembangan kemajuan

Apakah dilaksanakan sesuai dengan rencana?

Bagaimana staf, fasilitas dan jumlah peserta?

3.      Cost efficiency (efisiensi biaya)

Bagaimana biaya ?

Apa keuntungan program ?

4.      Efektifitas

Apakah tujuan tercapai ?

Apakah klien puas ?

Apakah focus pada formulatif dan hasil jangka pendek ?

5.      Impact

Apakah dampak jangka panjang ?

Apa perubahan perilaku dalam 6 bulan atau 1 tahun ?

Apakah status kesehatan meningkat ?

b.      Kegunaan evaluasi

1.  Menentukan perkembangan keperawatan kesehatan masyarakat yang

diberikan.

2.  Menilai hasil guna, daya guna  dan produktivitas asuhan keperawatan

yang diberikan.

3.  Menilai asuhan keperawatan dan sebagai umpan balik untuk

memperbaiki atau menyusun rencana dalam proses keperawatan.

Page 22: LAPORAN PENDAHULUAN

c.  Hasil evaluasi

Terdapat tiga kemungkinan dalam hasil evaluasi, yaitu :

1.      Tujuan tercapai

Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat telah

menunjukkan kemajuan sesuai denga kriteria yang telah ditetapkan.

2.      Tujuan tercapai sebagian

Apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu dicari

penyebab dan cara memperbaiki atau mengatasinya.

3.      Tujuan tidak tercapai

Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tidak

menunjukkan perubahan kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah

baru. Dalam hal ini perlu dikaji secara mendalam apakah terdapat

problem dalam data, analisis, diagnosis, tindakan dan faktor-faktor yang

lain tidak sesuai sehingga menjadi penyebab tidak tercpainya tujuan.

Page 23: LAPORAN PENDAHULUAN

DAFTAR PUSTAKA

1. Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2006. Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori.

Jakarta : Sagung Seto

2. Dermawan, Deden. 2012. Buku Ajar Keperawatan Komunitas.

Yogyakarta :Gosyen Publishing

3. Gunawijaya, J. 2010. Kuliah Umum tentang Budaya dan Perspektif

Transkultural dalam Keperawatan Mata Ajar KDK II 2010, semester genap

FK UI

4. Anderson, Elizabeth T, dkk. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori

dan  Praktik, edisi 3. Jakarta : EGC

5. Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan

Praktik/Nursalam. Edisi pertama. Jakarta : Salemba Medika.

6. Hidayat Aziz Halimul. 2004. Pengantar Konsep Keperawatan Dasar.

Salemba Medika :Jakarta.