laporan pelaksanaan kuliah kerja lapangan.pdf

60
LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN DI BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SULAWESI UTARA Jl. 17 AGUSTUS No. 69 MANADO OLEH : OKTAVIANUS LUMAKEKI NIM ; 201031004 PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS KRISTEM INDONESIA TOMOHON YAYASAN GMIM Ds. A.Z.R WENAS 2013

Upload: okta-lumakeki

Post on 26-Oct-2015

571 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Laporan Kuliah Kerja Lapanganjsn

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

DI

BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SULAWESI UTARA

Jl. 17 AGUSTUS No. 69 MANADO

OLEH :

OKTAVIANUS LUMAKEKI

NIM ; 201031004

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS KRISTEM INDONESIA TOMOHON

YAYASAN GMIM Ds. A.Z.R WENAS

2013

Page 2: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

DI

BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SULAWESI UTARA

Jl. 17 AGUSTUS No. 69 MANADO

Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan akademik

Program Studi Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

OLEH :

OKTAVIANUS LUMAKEKI

NIM : 201031004

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS KRISTEM INDONESIA TOMOHON

YAYASAN GMIM Ds.A.Z.R WENAS

2013

Page 3: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

DI

BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SULAWESI UTARA

Jl. 17 Agustus No. 69 Manado

Juli s/d Agustus 2013

Oleh :

Oktavianus Lumakeki

NIM : 201031004

Menyetujui :

1. Komisi Pembimbing

Ketua

Wawan Kusnady, SE

NIP 19751026 199402 1 001

Anggota Anggota

Selvana S. Tulandi, S.Si., M.Si Silvana L. Tumbel, S.Si, M.Si

NIDN 0920097201 NIDN 0902018301

2. Ketua Program Studi Biologi 3. Dekan FMIPA UKIT

Selvana S. Tulandi, S.Si., M.Si Joke L. Tombuku, S.Si.,M.Si

NIDN 0920097201 NIDN 0916066502

Page 4: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas berkat dan bimbinganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

kegiatan praktek kerja lapangan yang bertempat di Badan Lingkungan Hidup

Provinsi Sulawesi Utara sekaligus dapat menyelesaikan laporan hasil pelaksanaan

KKL yang dilaksanakan selama dua bulan. Kegitan magang ini merupakan

program dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang wajib diikuti

oleh mahasiswa semester tujuh dalam rangka pencapaian kredit semester yang

menjadi salah satu syarat sebagai seorang sarjana biologi, dalam hal ini biologi

lingkungan.

Dalam pelaksanaan kegiatan praktek kerja lapangan ini penulis banyak

mendapat bimbingan dari berbagai pihak serta mendapat pengalaman kerja, oleh

sebab itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya

kepada:

1. Bapak Joke L. Tombuku, S.Si.,M.Si selaku Dekan FMIPA UKIT,

2. DR. A.A Manengkey, SE.,M.Si selaku kepala BLH Prov. SULUT,

3. Ibu Olvie Atteng, SE.,M.Si selaku mantan kepala BLH Prov. SULUT,

4. Selvana S. Tulandi selaku Ketua Progdi Biologi dan pembimbing materi,

5. Silvana Tumbel, S.Si.,M.Si selaku koordinator dosen pembimbing,

6. Bapak Wawan Kusnady, SE selaku dosen pembimbing lapangan,

7. Seluruh staff Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara

8. Orang Tua yang selalu memberikan dukungan dan membiayai perkuliahan.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dan menyusun laporan magang

Namun penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan

laporan ini. Untuk itu bila ada kekurangan dalam laporan ini, penulis mohon

kritikan dan saran demi penyempurnaan laporan. Harapan penulis kiranya laporan

magang ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian

Manado, 2013

Penulis

Oktavianus Lumakeki

Page 5: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………….……………………. i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………… ii

DAFTAR TABEL ………………………………………………………… iv

DAFTAR GAMBAR .. …………………………………………………... v

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… vi

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………….. 1

1.2 Tujuan KKL …………………………………………………. 2

1.3 Manfaat KKL ………………………………………………… 3

BAB II. TINJAUAN UMUM

2.1 Gambaran Situasi Umum …………………………………… 5

2.1.1 Sejarah dan Kedudukan BLH Prov. SULUT…………. 5

2.1.2 Visi BLH Prov. SULUT ………………………………. 6

2.1.3 Misi BLH Prov. SULUT ……………………………… 6

2.1.4 Tujuan BLH Prov. SULUT …..……………………….. 6

2.1.5 Sasaran BLH Prov. SULUT ……..……………………. 6

2.1.6 Tugas Pokok BLH Prov. SULUT …….……………….. 7

2.1.7 Fungsi BLH Prov. SULUT ….……….………………… 7

2.1.8 Pengorganisasian BLH Prov. SULUT ………………… 7

2.1.9 Ketenagaan BLH Prov. SULUT ………………………. 10

2.2 Analisa Situasi Khusus ….……………………………….. 11

BAB III. PEMBAHASAN

3.1 Uraian Kegiatan …………………………………………… 14

3.2 Identifikasi Masalah …………………………………………. 14

3.3 Alternatif Pemecahan Masalah ……………………………… 15

3.4 Kontribusi bagi Instansi dan Peserta Magang ……………….. 16

Page 6: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

BAB IV. TUGAS KHUSUS

4.1 Dampak yang dapat ditimbulkan …………………………… 17

4.2 Upaya Pengelolaan Lingkungan …………………………….. 17

4.3 Upaya Pemantauan Lingkungan …………………………… 21

4.4 Evaluasi Keseluruhan ………………………….……………..24

BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan ………………………………………………… 34

5.2 Saran ……………………………………………………….. 34

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 36

LAMPIRAN ……………………………………………………………… 37

Page 7: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Ketenagaan Menurut Tingkat Pendidikan Formal …….. 10

Tabel 2. Data Ketenagaan Menurut Golongan Kepangkatan ………… 10

Tabel 3. Hasil Pengukuran Kebisingan ………………………………. 25

Tabel 4. Data hasil pengukuran air limbah PLTD Tahuna …………… 27

Tabel 5. Data pengukuran air bersih ………………………………….. 30

Page 8: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Denah Kantor Badan Lingkungan Hidup Prov. SULUT........... 7

Gambar 2. Peralatan PLTD Tahuna yang menimbulkan kebisingan ........ 25

Gambar 3. Pengambilan sampel air limbah,lokasi PLTD Tahuna ............ 26

Gambar 4. Sampel air limbah dari lokasi PLTD Tahuna ........................... 27

Gambar 5.Sebagian vegetasi yang hidup disekitar lokasi kegiatan PLTD.. 29

Gambar 6. Sampling air bersih dari PLTD Tahuna ……………………… 29

Page 9: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kegiatan harian selama KKL di BLH Prov. SULUT …… 37

Lampiran 2 Foto Foto selama menjalankan tugas luar ……………….. 44

Lampiran 3. Daftar hadir selama mengikuti Kegiatan KKL …………. 47

Page 10: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Undang – Undang No. 32 tahun 2009, tentang perlindungan

dan pengelolaan lingkungan hidup, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang

dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya

manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan

kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Sedangkan berdasarkan pada Surat Menteri Negara Lingkungan Hidup RI

nomor B-7297/MENLH/9/2007 pada tanggal 14 September tahun 2007,

Kementerian Negara Lingkungan Hidup pada tahun 2008 merencanakan kegiatan

dekonsentrasi bidang lingkungan hidup kepada 33 Provinsi yang bertujuan untuk

memperkuat peran serta Pemerintah dalam meningkatkan kualitas lingkungan

yang berada di provinsi masing-masing. Termasuk didalamnya Provinsi Sulawesi

Utara merupakan provinsi yang akan mendapatkan bantuan dana, dengan salah

satu kegiatan adalah pemantauan dan pelaporan kualitas air sungai di wilayah

Provinsi.

Dengan adanya tujuan diatas maka setiap provinsi diwajibkan memiliki

Badan Lingkungan Hidup (BLH) dalam rangka perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup itu sendiri, serta memudahkan kita sebagai masyarakat dalam

mengurus registrasi dalam mendapatkan izin untuk melakukan usaha yang

berkaitan dengan izin lingkungan. Selain itu, Badan Lingkungan Hidup (BLH)

dibuat agar supaya memudahkan pemerintah dan masyarakat dalam pengujian

baik dilaboratorium maupun dilapangan tentang kondisi lingkungan dan habitat

yang ada disekitarnya.

Provinsi Sulawesi Utara juga memiliki Badan Lingkungan Hidup (BLH),

didalamnya terbagi atas beberapa bidang, yaitu: Bidang Tata Lingkungan, Bidang

Pengendalian Pencemaran Lingkungan dan Pengelolaan Limbah B3, Bidang

Konservasi Sumber Daya Alam dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan, dan

Bidang Penaatan Lingkungan. Dimana bidang-bidang ini memiliki tugas pokok

dan fungsi masing-masing. Tugas masing-masing bidang ini sangat berkaitan erat

Page 11: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

dengan lingkungan yang didalamnya sangat berhubungan dengan aktivitas

masyarakat yang dapat menjamin kesehatan masyarakat. Maka dengan demikian

jika badan ini tidak menjalankan tugasnya dengan baik maka akan mempengaruhi

aktivitas masyarkat dalam hal ini masyarakat Sulawesi Utara.

Sulawesi Utara seperti yang kita ketahui bersama selain padat akan

penduduk juga memiliki lingkungan luas yang dimanfaatkan masyarakat serta

pengusaha-pengusaha sebagai lahan dalam mencari keuntungan namun dibaliknya

terdapat sisa-sisa pengelolaan yang dikenal dengan limbah yang dapat

mempengaruhi lingkungan yang ada disekitarnya. Dengan adanya hal tersebut

maka akan menimbulkan ketidakseimbangan. Oleh sebab itu dalam hal ini

mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat tersebut harus mampu dan ikut serta

dalam menjaga kelestarian lingkungan serta berpartisipasi dalam menunjang

aspek aspek yang berhubungan dengan kelestarian lingkungan.

1.2 Tujuan Kuliah Kerja Lapangan

1.1.1 Tujuan Umum

Secara Umum tujuan KKL adalah untuk memperoleh pengalaman

keterampilan, penyesuaian sikap dan penghayatan pengetahuan di dunia kerja

dalam rangka memperkaya pengetahuan dan ketrampilan bidang ilmu Biologi

Lingkungan, serta melatih kemampuan bekerja sama dengan orang lain dalam

satu tim ataupun bidang dalam melaksanakan suatu tugas sehingga memperoleh

manfaat bersama baik peserta magang maupun istansi tempat magang.

1.1.2 Tujuan Khusus

I. Bagi Peserta Kuliah Kerja Lapangan

a. Mampu mengidentifikasi dan menjelaskan tentang organisasi, system

manajemen, prosedur kerja dan ruang lingkup pelayanan di tempat KKL

(Badan Lingkungan Hidup).

b. Mampu mengidentifikasi masalah, merumuskan dan memberikan

alternatif pemecahan masalah ( Problem Solving ) di tempat KKL.

Page 12: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

c. Mampu melakukan tindakan – tindakan standar yang umum dilaksanakan

dalam bidang Ilmu Biologi Lingkungan, ditekankan pada bidang minat

yang digeluti.

d. Mampu bekerja sama dengan orang lain dalam satu tim sehingga diperoleh

manfaat bersama baik bagi peserta magang maupun instansi tempat KKL.

II. Bagi Fakultas dan Tempat Kuliah Kerja Lapangan

a. Fakultas mendapatkan masukan yang berguna untuk penyempurnaan

kurikulum dalam upayah mendekatkan diri dengan kebutuhan pasar

b. Memberikan masukan yang bermanfaat bagi tempat KKL

c. Membina dan meningkatkan kerja sama antara Fakultas dengan institusi /

instansi / unit kerja pemerintah maupun swasta tempat mahasiswa

melaksanakan KKL

d. Membuka peluang kerja bagi para lulusan untuk berkarir di institusi /

instansi / unit kerja pemerintah maupun swasta

1.3 Manfaat Kuliah Kerja Lapangan

A. Bagi Mahasiswa

a) Mendapat pengalaman dan keterampilan yang berhubungan dengan

Bidang Ilmu Biologi Lingkungan di antaranya Administrasi, Kesehatan

Lingkungan, dan bagaimana menangani kerusakan lingkungan.

b) Terpapar dengan kondisi dan pengalaman di lapangan

c) Mendapatkan pengalaman menggunkan metode analisis masalah yang

tepat terhadap permasalahan yang ditemukan di tempat KKL

d) Memperkaya kajian dalam Bidang Ilmu Biologi Lingkungan terutama

sesuai bidang minta yang digeluti

e) Penemuan baru mengenai analisis permasalahan dan kiat – kiat pemecahan

masalah Lingkungan

f) Memperoleh gambaran peluang kerja bagi Sarjana Biologi Lingkungan

g) Mendapatkan bahan untuk penulisan skripsi / karya ilmiah

Page 13: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

B. Bagi Tempat KKL

a. Tempat magang mendapatkan manfaat tenaga terdidik dalam membantu

penyelesaian tugas – tugas yang ada sesuai kebutuhan di unit masing –

masing

b. Tempat magang mendapatkan alternatife calon pegawai / karyawan yang

telah dikenal kualitas dan kredibilitasnya

c. Turut berpartisipasi dalam peningkatan kualitas pendidikan perguruan

tinggi dalam menciptakan lulusan yang berkualitas, terampil dan memiliki

pengalaman kerja

C. Bagi Fakultas

a. Laporan magang dapat menjadi salah satu audit internal kualitas

pengajaran

b. Memperkenalkan program kepada industry lain

c. Mendapatkan masukan bagi pengembangan program

d. Terbinanya jaringan kerja sama dengan tempat magang dalam upaya

meningkatkan keterkaitan dan kesepadaan antara substansi akademik

dengan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia yang

dibutuhkan dalam pembangunan Lingkungan

Page 14: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Gambaran Situasi Umum

2.1.1 Sejarah dan Kedudukan Badan Lingkungan Hidup Prov. SULUT

Pelaksanaan pembangunan di sektor lingkungan hidup mengacu pada

Peraturan Perundang-undangan antara lain Undang-Undang No 23 Tahun 1997

tentang pengelolaan lingkungan hidup, dimana sasaran utamanya adalah

pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang berpilar pada pembangunan

ekonomi, pembangunan sosial budaya masyarakat dan pembangunan lingkungan

hidup. Dalam mengimplementasikan Undang-Undang tersebut telah diterbitkan

berbagai peraturan pelaksanaan baik di tingkat nasional maupun daerah

(Innerindo Dinamika, 2005).

Pengelolaan lingkungan hidup di Provinsi Sulawesi Utara dilaksanakan sejak

tahun 1980-an dan secara struktural berada dalam lingkup Sekretariat Kantor

Gubernur. Makin kompleksnya permasalahan lingkungan hidup akibat adanya

proses pembangunan, maka dibentuklan Badan Pengendalian Dampak

Lingkungan Daerah (BAPEDALDA) Provinsi Sulawesi Utara melalui Peraturan

Daerah Nomor 10 Tahun 1997, dan pada tahun 2001 diadakan penyesuaian

Struktur Organisasi berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2000 terdiri

dari 1 (satu) kepala, 1 (satu) sekretaris dan 3 (tiga) bidang yang dalam

pelaksanaan tugasnya diatur lebih lanjut dalam Keputusan Gubernur Nomor 152

Tahun 2001 tentang susunan organisasi, uraian tugas dan tata kerja Bapedal

Provinsi Sulawesi Utara.

Untuk meningkatkan fungsi pengelolaan lingkungan hidup Pemerintah

Provinsi Sulawesi Utara menetapkan Peraturan Daerah Nomor 28 Tahun 2003

tentang Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Provinsi Sulawesi Utara

yang saat ini sudah berganti nama menjadi Badan Lingkungan Hidup (BLH)

sesuai Peraturan Gubernur Sulawesi Utara Nomor 66 Tahun 2008, yang dipimpin

oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada

Gubernur melalui Sekretaris Daerah Provinsi sebagai satu-satunya lembaga yang

tugas dan fungsinya sebagai pelaksanaan koordinasi dan pembinaan teknis

operasional, pelaksanaan pembinaan teknis fungsional dan penyelenggaraan

Page 15: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

teknis administrasi kesekretariatan di bidang lingkungan hidup. (Renja BLH,

2009).

2.1.2 Visi Badan Lingkungan Hidup

Mewujudkan Badan Lingkungan Hidup sebagai institusi handal dan proaktif

dalam mewujudkan Good Environmental Governance, serta mendukung

tercapainya pembangunan berkelanjutan.

2.1.3 Misi Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dalam mewujudkan Visi BLH Provinsi Sulawesi Utara, maka ditetapkan Misi

sebagai berikut :

a. Mewujudkan rancangan kebijakan, pola pengelolaan SDA dan pelestarian

fungsi LH, penataan ruang serta berperan dalam proses pengambilan

keputusan pemerintah daerah.

b. Melakukan koordinasi, pembinaan dan pengawasan Pengelolaan Lingkungan

Hidup untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan Good

Environmental Governance (GEG).

2.1.4 Tujuan Badan Lingkungan Hidup

1. Meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup melalui pembuatan peraturan-

peraturan PLH di daerah.

2. Meningkatkan penaatan pemanfaatan ruang sesuai tata ruang

3. Meningkatkan kualitas fungsi lingkungan hidup

4. Meningkatkan koordinasi, pembinaan dan pengawasan PLH

5. Meningkatakan pembangunan berkelanjutan dan Good Environmental

Governance.

2.1.5 Sasaran Badan Lingkungan Hidup

1. Tersedianya peraturan pengelolaan lingkungan hidup sesuai kondisi daerah

2. Terwujudnya pemanfaatan ruang sesuai fungsi dan peruntukannya

3. Tersedianya SDA yang dapat menopang pembangunan berkelanjutan

4. Terwujudnya koordinasi pengelolaan lingkungan hidup

5. Terwujudnya pembinaan dan pengelolaan lingkungan hidup

Page 16: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

6. Terwujudnya kualitas pembangunan melalui peran serta masyarakat.

2.1.6 Tugas Pokok Badan Lingkungan Hidup

Berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Utara Nomor 66 Tahun 2008

Tentang Uraian tugas Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara, maka

Badan Lingkungan Hidup mempunyai Tugas melaksanakan penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dibidang lingkungan hidup.

2.1.7 Fungsi Badan Lingkungan Hidup

Dalam melaksanakan Tugas Pokok di atas maka, Balai Lingkungan Hidup

memiliki fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis

2. Penyusunan perencanaan, pengkoordinasian dan pembinaan pelaksanaan tugas

3. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang

lingkungan hidup

4. Penyelenggaraan urusan administrasi kesekretariatan

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.

2.1.8 Gambaran Lokasi KKL

Gambar 1. Denah ruangan Badan Lingkungan Hidup Provinsi SULUT

(Sumber: BLH Provinsi SULUT Tahun 2013)

2.1.9 Pengorganisasian Badan Lingkungan Hidup

Page 17: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

Struktur organisasi dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) dibuat berdasarkan

Peraturan Daerah Sulawesi Utara No. 4 Tahun 2008 tanggal 22 Juli 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,

Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain Provinsi Sulawesi Utara dan

Peraturan Gubernur Sulawesi Utara No. 66 Tahun 2008 tanggal 30 Desember

2008 tentang Uraian Tugas Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara.

Adapun tugas dan fungsi dari masing-masing struktur tersebut adalah sebagai

berikut :

1. Kepala BLH

Kepala Badan mempunyai tugas dan fungsi;

a) Perumusan kebijakan teknis;

b) Penyusunan perencanaan, pengkoordinasian dan pembinaan pelaksanaan

tugas;

c) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang

lingkungan hidup;

d) Penyelenggaraan urusan administrasi kesekretariatan;

e) Penyelenggaraan urusan dibidang tata lingkungan;

f) Penyelenggaraan urusan dibidang pengendalian pencemaran lingkungan dan

pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun;

g) Penyelenggaraan urusan dibidang konservasi sumberdaya alam dan

pengendalian kerusakan lingkungan;

h) Penyelenggaraan urusan dibidang penaatan lingkungan;

i) Pelaporan pelaksanaan tugas kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah;

j) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.

2. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, yang mempunyai tugas dalam

penyelenggaraan pelayanan administrasi, hukum, kepegawaian, perancanaan,

keuangan, dan umum serta tugas lain yang diberikan oleh kepala badan.

Sekretariat, terdiri dari :

a. Sub. Bagian Hukum dan Kepegawaian

Page 18: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

b. Sub. Bagian Perencanaan dan Keuangan

c. Sub. Bagian Umum

3. Bidang Tata Lingkungan, terdiri dari :

Bidang Tata Lingkungan melaksanakan tugas dibidang penataan, pengawasan,

evaluasi lingkungan dan kajian dampak lingkungan serta melakukan tugas lain

yang diberikan oleh kepala badan. Bidang Tata Lingkungan terbagi atas 2 sub

bidang, yakni;

a. Sub. Bidang Penataan, Pengawasan dan Evaluasi Lingkungan

b. Sub. Bidang Kajian Dampak Lingkungan

4. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan dan Pengelolaan Limbah B3

terdiri dari :

a. Sub Bidang pengendalian Pencemaran Lingkungan

b. Sub Bidang Pengelolaan Limbah B3

Keduannya mempunyai tugas untuk memberikan pelayanan administrasi di

lingkungan, menyelenggarakan pengendalian pencemaran lingkungan serta

menyelenggarakan pengelolaan limbah berbahaya dan beracun.

5. Bidang Konservasi Sumber Daya Alam dan Pengendalian Kerusakan

Lingkungan, terdiri dari :

a. Sub. Bidang Konservasi Sumber Daya Alam

b. Sub. Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan

Yang memiliki tugas memberikan pelayanan administrasi dilingkungannya,

menyelenggarakan konservasi sumber daya alam dan menyelenggarakan

urusan pengendalian kerusakan lingkungan.

6. Bidang Penaatan Lingkungan, terdiri dari :

a. Sub. Bidang Penegakan Peraturan Lingkungan

b. Sub. Bidang Penyelesaian Pengaduan dan Sengketa Lingkungan

Yang memiliki tugas menegakkan peraturan lingkungan, dan

menyelenggarakan urusan penyelesaian pengaduan dan sengketa lingkungan.

Page 19: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

1.1.9 Ketenagaan Badan Lingkungan Hidup

Tabel 1. Data Ketenagaan Menurut Tingkat Pendidikan Formal

No Pendidikan Jumlah Tenaga

1. Strata Tiga 1 Orang

2. Strata Dua 1 Orang

3. Strata Satu 28 Orang

4. D-III 5 Orang

5. SMA 8 Orang

JUMLAH 43 Orang

Sumber : Renja BLH Provinsi Sulut 2013

Berdasarkan tabel di atas, jumlah pegawai BLH Provinsi Sulawesi Utara

menurut tingkat pendidikan formal sebanyak 43 orang. Tenaga kerja dengan

tingkat strata tiga sebanyak 1 orang, strata dua sebanyak 1 orang, strata satu

sebanyak 28 orang, D-III sebanyak 5 orang, dan SMA sebanyak 8 orang.

Tabel 2. Data Ketenagaan Menurut Golongan Kepangkatan

No. Golongan Jumlah Tenaga

1. IV /b 4 Orang

2. IV/a 2 Orang

3. III /d 8 Orang

4. III /c 4 Orang

5. III /b 7 Orang

6. III /a 12 Orang

7. II /d 2 Orang

8. II /c 3 Orang

9. II /b 1 Orang

Jumlah 43 Orang

Sumber : Renja BLH Provinsi Sulut 2013

Berdasarkan tabel di atas, jumlah pegawai BLH menurut golongan

kepangkatan yang paling banyak yaitu golongan III/d dengan jumlah 10 orang dan

Page 20: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

yang paling sedikit adalah golongan IV/d dan II/a masing – masing dengan jumlah

1 orang.

1.2 Analisis Situasi Khusus

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Sulawesi Utara No. 66 Tahun 2008 tentang

uraian tugas Badan Lingkungan Hidup Propinsi Sulawesi Utara maka Badan

Lingkungan Hidup mempunyai 4 bidang dalam kaitan dengan tugas pokok dan

fungsi BLH, yaitu Bidang Tata Lingkungan, Bidang Pengendalian Pencemaran

Lingkungan dan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, Bidang

Koservasi Sumber Daya Alam dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan, dan

Bidang Penaatan Lingkungan.

Salah satu bidang yang ada di Badan Lingkugan Hidup ialah bidang penaatan

lingkungan, dimana bidang ini terbagi atas 2 sub bidang yang menangani kasus

kasus lingkungan hidup dan menegakkan hukum bagi yang merusak lingkungan

hidup. Kedua sub bidang tersebut ialah sub bidang penyelesaian sengketa dan

masalah lingkugan dan penegakan peraturan lingkugan.

Salah satu Bidang adalah Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan dan

Pengelolaan Limbah B3 yang memiliki 2 Sub Bidang yaitu Sub Bidang

Pengendalian Pencemaran Lingkungan dan Sub Bidang Pengelolaan Limbah

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), masing – masing sub bidang mempunyai

tugas dan fungsi sebagai berikut :

1. Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan

Tugas :

a) Melaksanakan pelayanan administrasi dan mengkoordinasi pelaksanaan

tugas

b) Melaksanakan koordinasi pengeloalaan kualitas air dan pemantauan

kualitas air pada sumber air skala provinsi

c) Menyediakan informasi status mutu air

d) Mengecek pelaksanaan pengendalian pencemaran air pada sumber air

skala provinsi

e) Pembinaan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pemberian izin

pembuangan limbah pada sumber air

f) Penyediaan informasi status mutu udara ambient

Page 21: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

g) Melaksanakan koordinasi pelakasanaan pemantauan kualitas

lingkungan hidup bagi industri yang berpotensi menyebabakan

terjadinya kerusakan lingkungan hidup

h) Membantu kualitas lingkungan hidup

i) Melaksanakan program ADIPURA

j) Melaksanakan program kali bersih (PROKASIH)

k) Melaksanakan program PROPER

l) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan dan penerapan sistem

manajemen lingkungan ecolabel, produksi bersih dan teknologi

berwawasan lingkungan

m) Membantu dan menyusun laporan kegiatan

n) Melaksanakan tugas lain yang diberikan olelh Kepala Bidang

2. Sub Bidang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Tugas :

a. Melaksanakan pelayanan administrasi dan mengkoordinasi pelaksanaan

tugas

b. Melaksanakan pengawasan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan

beracun (B3)

c. Melakukan kajian teknis dalam pemberian izin / rekomendasi

pengumpulan limbah B3 skala provinsi kecuali minyak pelumas / oli

bekas

d. Melaksanakan pengawasan pemulihan akibat pencemaran limbah (B3)

skala provinsi

e. Melakukan pengawasan sistim tanggap darurat skala provinsi

f. Melaksanakan pengawasan penanggulangan kecelakaan pengelolaan

limbah (B3) skala provinsi

g. Melakukan pengawasan terhadap penataan penanggungjawab usaha dan

atau kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemarair, udara

dan tanah akibat limbah (B3)

h. Melakukan koordinasi, pembinaan, pemanfaatan,pengawasan dan

peningkatan fungsi laboratorium lingkungan

i. Melakukan intervensi, evaluasi kualitas dan kemampuan laboratorium

lingkungan

Page 22: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

j. Melakukan kajian kelayakan laboratorium untuk diitunjuk sebagai

laboratorium lingkungan yang telah diakreditasi / direkomendasi untuk

melakukan analisis lingkungan

k. Membuat dan menyusun laporan kegitan

l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang (Peraturan

Gubernur Sulawesi Utara No 66 Tahun 2008)

Page 23: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Uraian Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan lapangan magang dilakukan dari tanggal 3 Juli sampai

31 Agustus 2013, bertempat di Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi

Sulawesi Utara dengan penempatan pada 4 bidang, yakni Bidang Penaatan

Lingkungan, Konservasi sumber daya alam, pengendalian pencemaran

lingkungan dan pengelolaan limbah B3 dan AMDAL. Waktu pelaksanaan

kegiatan magang dilakukan sesuai dengan hari kerja efektif yang berlaku pada

instansi yaitu dari hari senin sampai jumat dengan jam kerja untuk hari senin

sampai kamis dari pukul 07.45 sampai pukul 16.15 wita, dan hari jumat pukul

07.00 sampai 11.30 wita.

Keseluruhan kegiatan magang yang sudah dilakukan di BLH Prov. Sulut meliputi:

1. Membantu tugas – tugas kantor, antara lain :

a. Membantu penulisan surat tugas pegawai

b. Membuat rekap daftar hadir pegawai BLH

c. Mencatat surat masuk di bidang yang di tempatkan

d. Membantu membuat surat perjalanan dinas pegawai

e. Membantu dalam tugas lapangan

2. Membantu tugas luar , antara lain ;

a. Membantu dalam pemantauan aktifitas PLTD

b. Membantu menulliskan laporan pemantauan

3.2 Identifikasi Masalah dan Metode yang digunakan

Berdasarkan data hasil observasi dan analisa yang dilakukan oleh pihak BLH,

masalah yang ditemukan adalah kegiatan dari PT. PLN (PLTD) Wilayah

Sulutenggo area Tahuna dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan

sekitar lokasi/kegiatan.

Berdasarkan data yang diperoleh dari pamantauan yang telah dilakukan, PLTD

Area Tahuna belum melakukan pelaporan sehubungan kegiatan yang telah

dilakukan, padahal PT. PLN telah mendapatkan ijin untuk melaksanakan kegiatan,

Page 24: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

ijin untuk melakukan pengolahan limbah, akan tetapi pihak PLN sendiri belum

melaksanakan komitmen tersebut. Dari data yang hasil pemantauan pertama,

pihak PLN dalam hal ini PLTD Kec. Soatalora telah beroperasi sejak tahun 1997,

menggunakan 11 mesin diesel dengan kapasitas 6.206 kW dengan pola operasi 24

jam, menggunakan bahan bakar solar (HSD= High Speed Diesel), pemakaian

pelumas 1.146 liter/bulan dan menggunakan air tanah (sumur) sebagai sumber

pendingin serta sistem pembuangan limbah adalah oil trap. Berdasarkan data

tersebut, PLTD harus meminimalisir tiga pencemaran yaitu, pencemaran udara

yang berasal dari asap produksi mesin operasi, pencemaran air yang berasal dari

ceceran ceceran oli yang keluar dari oil trap dan masuk ke saluran air, serta

pencemaran suara/kebisingan yang melebihi 5 desibel.

Mengingat ketiga hal diatas dapat mencemari dan membahayakan lingkungan,

maka perlu mendapatkan perhatian yang serius dari berbagai pihak diantaranya

BLH Provinsi Sulut. Adanya berbagai dampak atau masalah tersebut

menunjukkan upaya pengelolaan LB3, Kualitas Air dan Kebisingan perlu

diprioritaskan sehingga dapat meminimalisir segala dampak yang ditimbulkan.

3.3 Alternatif Pemecahan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, maka pemecahan masalah yang dapat dilakukan

adalah :

1. Sosialisasi dan penyuluhan kepada pihak PT. PLN dalam hal ini PLTD kec.

Soatalora, supaya harus melakukan UKL-UPL dan dapat melaporkan kegiatan

operasi minimal 6 bulan (tiap semester).

2. Sosialisasi dan penyuluhan kepada pihak PT. PLN dalam hal ini PLTD agar

dapat memperhatikan ceceran oli yang keluar dari oil trap, karena dapat

mencemari lingkungan sekitar lokasi kegiatan. Begitu juga dengan asap yang

keluar dari mesin yang memiliki emisi yang cukup tinggi serta kebisingan yang

melebihi 5 desibel.

3. Membina kerjasama lintas sektor baik dengan instansi pemerintah maupun

swasta (Sari Buana) dalam memantau dan mengawasi serta mengirim oli bekas

pelumas mesin agar dapat didaur ulang.

Page 25: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

4. Mengadvokasi pihak pemerintah dalam membuat peraturan – peraturan

mengenai ijin operasi, ijin pengelolaan Limbah B3 dan ijin untuk tempat

penyimpanan LB3.

3.4 Kontribusi Bagi BLH Provinsi Sulawesi Utara dan Bagi Mahasiswa

3.4.1 Bagi BLH Provinsi Sulawesi Utara

Kontribusi bagi Instansi tempat magang dalam hal ini yaitu BLH Provinsi

Sulawesi Utara dengan dilaksanakannya kegiatan magang diharapkan dapat

menjadi masukan dalam membantu pengelolaan lingkungan hidup khususnya

dalam Biomonitoring aktivitas kegiatan operasi PLTD, serta mendapatkan

alternatif pemecahan masalah dalam pengelolaan maupun pemantauan kualitas

air, udara dan kebisingandi Sulawesi Utara maupun ditempat lain. Melalui

kegiatan magang ini juga diharapkan dapat menciptakan kerjasama yang baik

antara pihak BLH Provinsi Sulawesi Utara dengan Fakultas Matematikan dam

Ilmu Pengatahuan Alam.

3.4.2 Bagi Mahasiswa Peserta Magang

Manfaat yang di dapat selama mengikuti kegiatan magang yaitu :

a. Memperoleh pengalaman yang dapat diaplikasikan berdasarkan bidang minat

yaitu bidang Biologi Lingkungan.

b. Memperoleh pengetahuan secara menyeluruh tentang bagaimana orientasi kerja

di BLH Provinsi Sulawesi Utara.

c. Memperoleh pengetahuan mengenai bagaimana situasi di tempat kerja nanti

apabila telah bekerja.

Page 26: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

BAB IV

TUGAS KHUSUS

4.1 Dampak yang dapat ditimbulkan dan Cara mengelolah lingkungan

Manusia tidak luput dari penggunaan listrik, sehingga pada zaman sekarang

ini listrik merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam menunjang

proses kehidupan tersebut. oleh karena itu pemerintah lebih gencar dalam

memfasilitas kebutuhan tersebut dengan menambah kapasitas serta menambah

pasokan listrik dibeberapa tempat yang belum terjamah oleh listrik.

Untuk menyusun suatu program pemantauan/monitoring terhadap aktivitas PT.

PLN (persero) dalam hal ini PLTD diperlukan pengetahuan atau prinsip dasar

mengenai pemantauan lingkungan. Pemantauan lingkungan merupakan suatu

kegiatan jangka panjang yang meliputi pengamatan dan pengukuran parameter

lingkungan untuk tujuan tertentu, lokasi tertentu, waktu atau frekuensi tertentu

serta paremeter dengan menggunakan metode tertentu sehingga dapat diketehui

status kualitas lingkungan yang bersangkutan.

Mengingat akan kualitas lingkungan sangatlah penting, maka perlu

dilakukannya Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan

Ligkungan (UPL) terhadap kegiatan PLTD Tahuna dikelurahan Soatalora dua

kecamatan Tahuna karena adanya dampak negatif yang timbul dalam setiap

tahapan operasional terutama dampak negatif yang jika tidak dikelola dapat

menjadi penyebab timbulnya hambatan dan dapat terjadi resistensi masyarakat

terhadap operasional kegiatan. Untuk itu perlu dilakukan suatu upaya mencegah,

mengendalikan, menanggulangi dan mengelola dampak penting negatif dan

meningkatkan dampak positif yang timbul sebagai akibat dari kegiatan PLTD

Tahuna .

IV. 2 Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)

Pada tahap operasional jenis dampak yang timbul dan harus dikelola, antara lain

sebagai berikut

1. Kualitas Air Limbah

a. Jenis Dampak

Dampak penting yang dikelola adalah kualitas air limbah.

Page 27: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

b. Sumber dampak

Sumber Dampak adalah adanya limbah cair (ceceran solar/sisa

pelumas) yang masuk ke saluran/media lingkungan.

c. Tindakan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Tindakan pengelolaan lingkungan adalah:

a) Melakukan pembersihan pada jalur transportasi air limbah.

b) Melakukan pembersihan IPAL

c) Limbah cair yang berasal dari ceceran minyak pelumas

maupun solar ditampung dalam bak penampung (separator)

d) Sisa pelumas ditampung dalam storage tank, kemudian secara

periodik diserahkan kepada pengumpul yang telah memiliki

izin/legal

e) Menjaga kebersihan ruangan pembangkitan, terutama lantainya.

d. Tolok Ukur Pengelolaan

Sebagai Tolok ukur dampak air limbah kegiatan PLTD adalah

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2009

Tentang Baku Mutu Air Limbah bagi usaha dan/atau kegiatan

Pembangkitan Listrk Tenaga Termal.

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan peningkatan air limbah yaitu di tapak kegiatan

PLTD Tahuna, PT. PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan

Gorontalo Area Tahuna di Kelurahan Soatalora Dua Kecamatan Tahuna

Kabupaten Sangihe.

f. Periode/waktu Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode Pengelolaan Lingkungan kualitas air limbah yaitu selama

PLTD Tahuna PT. PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan

Gorontalo Area Tahuna melakukan operasional.

Page 28: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

2. Penurunan Kualitas Udara (Ambien)

a. Jenis Dampak

Jenis dampak yang dikelolah adalah Penurunan Kualitas udara (ambien)

b. Sumber Dampak

Sumber dampak penurunan kualitas udara (ambien) adalah Beroperasinya

mesin pembangkitan listrik, dan masuk keluar kendaraan bermotor di lokasi

PLTD Tahuna, PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo di Kelurahan

Soatalora Dua Kecamatan Tahuna Kabupaten Sangihe.

c. Tindakan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Tindakan pengelolaan kebisingan adalah :

a) Memberikan arahan kepada karyawan/tenaga kerja agar memakai

safety (K3) apabila bertugas di lokasi mesin yang menimbulkan

ketidaknyamanan akibat cerobong.

b) Menjaga Efisiensi pembakaran dengan merawat mesin secara teratur, on

line cleaning dengan Buckom Clean yang bermanfaat membersihkan

udara bilas dan gas buang mesin diesel.

c) Memberikan arahan kepada sopir kendaraan untuk kiranya dapat

mematikan mesin kendaraan apabila telah berada di lokasi

usaha/kegiatan PLTD Tahuna.

d. Tolok Ukur Pengelolaan

Sebagai Tolok ukur penegelolaan kualitas udara ambien adalah

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian

Pencemaran Udara dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

21 tahun 2008 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi

Usaha/kegiatan Pembangkit Listrik Tenaga Termal.

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan penurunan kualitas udara yaitu di tapak kegiatan

PLTD Tahuna di Kelurahan Soatalora Dua Kecamatan Tahuna Kabupaten

Sangihe.

f. Periode/waktu Pengelolaan Lingkungan Hidup

Page 29: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

Periode Pengelolaan Lingkungan Penurunan Kualitas Udara yaitu selama

PLTD Tahuna melakukan operasional.

3. Peningkatan Kebisingan

a. Jenis Dampak

Jenis Dampak yang dikelola adalah Peningkatan Kebisingan.

b. Sumber Dampak

Sumber dampak Peningkatan Kebisingan adalah beroperasinya mesin

pembangkit PLTD Tahuna dan masuk keluar kendaraan di lokasi operasional

PLTD Tahuna di Kelurahan Soatalora Dua Kecamatan Tahuna Kabupaten

Sangihe

c. Tindakan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Tindakan pengelolaan peningkatan kebisingan adalah :

a) Pemasangan silenser untuk mengurangi bising mesin diesel

b) Penggunaan ear plug bagi karyawan/operator di ruang mesin

c) Memberikan arahan kepada para karyawan apabila bertugas di tempat

yang dapat menimbulkan kebisingan, harus memakai safety (alat

pelindung telinga).

d) Untuk mengurangi/meminimais pengaruh kebisingan yang ditimbulkan

oleh pembangkit listrik (PLTD) terhadap pemukiman disekitar kegiatan,

perlu ditanami pohon/bambu di sekeliling perlatan yang menimbulkan

kebisingan.

d. Tolok Ukur Pengelolaan

Sebagai Tolok ukur pengelolaan peningkatan kebisingan adalah Keputusan

Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996 Tentang Baku Mutu

Tingkat Kebisingan (55 dBA) dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 51

Tahun 1999 Tentang Nilai Ambang Batas di Tempat Kerja

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Page 30: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

Lokasi pengelolaan peningkatan kebisingan yaitu di tapak kegiatan PLTD

Tahuna PT. PLN (Persero) Wilayah Sulutenggo Area Tahuna, di Kelurahan

Soatalora Dua Kecamatan Tahuna Kabupaten Sangihe.

f. Periode / waktu Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode Pengelolaan Lingkungan Peningkatan Kebisingan yaitu setiap 3

(tiga) bulan sekali selama PLTD Tahuna melakukan operasional.

4. 3 Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)

Dilaksanakannya Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup kegiatan PLTD

Tahuna, PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo Area Tahuna di Kelurahan

Soatalora Dua Kecamatan Tahuna Kabupaten Sangihe karena adanya persebaran

dampak yang terjadi dalam setiap tahapan kegiatan operasional, terutama dampak

negatif yang jika tidak dipantau akan menyebabkan hambatan dalam melakukan

operasional PLTD dikemudian hari. Untuk itu perlu dilakukan suatu upaya

mencegah, mengendalikan dan menanggulangi dampak penting negatif dan

meningkatkan dampak positif yang timbul sebagai akibat dari kegiatan

Pembangkitan Listrik Tenaga Diesel.

Pada tahap operasional jenis dampak yang timbul dan harus dilakukan

pemantauan, antara lain sebagai berikut :

1. Kualitas Air Limbah

a. Jenis dampak

Jenis dampak yang dipantau adalah kualitas air limbah.

b. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak yang dipantau adalah pusat-pusat kegiatan yang

menghasilkan air limbah di outlet PLTD Tahuna Kelurahan Soatalora Dua

Kecamatan Tahuna Kabupaten Sangihe.

c. Lokasi pemantauan

Lokasi pemantauan adalah di Outlet air limbah PLTD Tahuna di

Kelurahan Soatalora Dua Kecamatan Tahuna Kabupaten Sangihe.

d. Parameter Lingkungan Yang Dipantau

Page 31: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

Parameter lingkungan yang dipantau adalah baku mutu yang tercantum

dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun

2009 Tentang Baku Mutu Air Limbah bagi usaha dan/atau kegiatan

Pembangkitan Listrk Tenaga Termal (COD, BOD, TSS, dan pH)

e. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

Metode pemantauan air limbah kegiatan PLTD adalah dengan melakukan

pengukuran langsung (in situ) untuk parameter pH, sementara untuk

parameter yang lain dilakukan sampling dan di uji pada Balai Riset dan

Standarisasi Industri Manado.

f. Jangka waktu dan frekwensi Pemantauan

Jangka waktu dan frekwensi pemantauan Lingkungan kualitas air limbah

yaitu setiap 3 (tiga) bulan sekali, dan untuk pelaporannya selama PLTD

Tahuna melakukan operasional.

2. Kebisingan

a. Jenis dampak

Jenis dampak yang dipantau adalah Kebisingan

b. Sumber dampak

Sumber dampak yang dipantau adalah kebisingan yang dihasilkan oleh

beroperasinya mesin diesel, di lokasi PLTD Tahuna di Kelurahan

Soatalora Dua Kecamatan Tahuna Kabupaten Sangihe.

c. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

Lokasi pemantauan peningkatan kebisingan yaitu di tapak kegiatan PLTD

Tahuna di Kelurahan Soatalora Dua Kecamatan Tahuna Kabupaten

Sangihe.

d. Parameter yang dipantau

Parameter kebisingan yang dipantau adalah parameter yang terdapat pada

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996

Tentang Baku Mutu Kebisingan (55 dBA) dan Keputusan Menteri Tenaga

Kerja Nomor 51 Tahun 1999 Tentang Nilai Ambang Batas di Tempat

Kerja.

e. Metode pemantauan

Page 32: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

Metode pemantauan kebisingan yaitu dengan melakukan wawancara pada

beberapa karyawan yang bertugas di lokasi-lokasi kegiatan yang

menimbulkan bising, serta melakukan pengukuran pada pusat kegiatan

yang menimbulkan kebisingan.

f. Jangka waktu dan frekwensi pemantauan Lingkungan

Periode Pemantauan peningkatan kebisingan yaitu 3 (tiga) bulan sekali

selama PLTD Tahuna di Kelurahan Soatalora Dua Kecamatan Tahuna

Kabupaten Sangihe melakukan operasional.

3. Penurunan Kualitas Udara/Debu (Ambien)

a. Jenis dampak

Jenis dampak yang dipantau adalah Kualitas udara/debu (Ambien).

b. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak yang dipantau adalah penurunan kualitas udara/debu

(Ambien) pada saat beroperasinya mesin PLTD Tahuna di Kelurahan

Soatalora Dua Kecamatan Tahuna Kabupaten Sangihe.

c. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

Lokasi pemantauan penurunan kualitas udara/debu (Ambien) yaitu di

tapak kegiatan PLTD Tahuna di Kelurahan Soatalora Dua Kecamatan

Tahuna Kabupaten Sangihe.

d. Parameter yang dipantau

Parameter yang dipantau penurunan kualitas udara/debu (Ambien) PLTD

Tahuna adalah sebagaimana yang diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor

41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara (CO, NH3,

NO2, SO2, Debu). Dan Peraturan Menteri Negara LH Nomor 21 Tahun

2008 Tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Usaha dan

atau kegiatan Pembangkit Tenaga Listrik Termal (SO2 =150 mg/Nm3,

NO2= 400mg/Nm3).

e. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

Metode pemantauan penurunan kualitas udara/debu (Ambien) yaitu:

Page 33: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

a) Melakukan pengumpulan data dan wawancara dengan beberapa

karyawan mengenai pengaruh udara/debu yang berada di lokasi

kegiatan

b) Memberikan arahan kepada karyawan untuk memakai alat

penangkal debu apabila bertugas di lokasi kegiatan yang

menimbulkan debu.

f. Jangka waktu dan frekwensi Pemantauan.

Jangka waktu dan frekwensi pemanatauan kualitas udara/debu (ambien)

yaitu setiap 3 (tiga) bulan sekali selama PLTD Tahuna di Kelurahan Soatalora

Dua Kecamatan Tahuna Kabupaten Sangihe melakukan operasional.

B. EVALUASI

1. Evaluasi Kecenderungan (Trend evaluation)

Evaluasi kecenderungan adalah evaluasi untuk melihat kecenderungan (trend)

perubahan kualitas lingkungan dalam suatu rentang ruang dan waktu tertentu.

a. Tingkat Kebisingan

Evaluasi kecenderungan perubahan Tingkat kebisingan yang diukur pada

bulan September 2012 sebagaimana hasil pada tabel dibawah ini. Dari tabel

tersebut menunjukan bahwa tingkat kebisingan masih berada di bawah baku

mutu Kep.48/MENLH/II/1996, namun nilai hasil pengukuran (77,9 dBA)

sudah melampaui batas persyaratan baku mutu sehingga perlu upaya-upaya

pengelolaan yang berlanjut yang dapat menurunkan tingkat kebisingan di

lokasi kegiatan PLTD Tahuna. Pengelolaan terhadap baku mutu kebisingan

yang telah melampaui baku mutu tersebut disebabkan telah banyak cerobong

yang bocor/berlubang yang perlu dilakukan penambalan atau diganti sesuai

dengan fungsinya.

Page 34: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

Tabel 3. Hasil pengukuran udara kebisingan yang dilakukan Balai

Teknik Kesehatan Lingkungan Manado pada bulan Juli 2013, sebagai

berikut :

Lokasi Baku Mutu Hasil Analisa Methode

Industri PLTD 75 dBA 77, 9 dBA Direct

Reading

Kebisingan yang terus menerus melebihi baku mutu akan berpengaruh

pada pendengaran seseorang. Dan bila hal ini dibiarkan dan tidak

dilakukan pengelolaan maka akan berpengaruh terhadap kesehatan

fisik karyawan dan akan sangat mengganggu manajemen perusahaan

PT. PLN (Persero) Wilayah Sulutenggo Area Tahuna sebagai

pemrakarsa.

Gambar 1. Peralatan PLTD Tahuna yang menimbulkan kebisingan

Page 35: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

b. Tingkat Getaran

Getaran yang diakibatkan oleh adanya operasional Pembangkit Listrik

Tenaga Diesel (PLTD) akan mempengaruhi kualitas fisik lingkungan sekitar

kegiatan PLTD Tahuna. Adanya Geteran yang terus menerus melebihi baku

mutu akan berpengaruh pada ketahanan fisik karyawan dan tentu pada

akhirnya mengganggu manajemen PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo

Area Tahuna sebagai pemrakarsa kegiatan. Pengelolaannya adalah dengan

membuat got/saluran yang dapat memotong getaran tersebut agar supaya

tidak mempengaruhi pemukiman masyarakat.

c. Kualitas Air Limbah

Hasil pengukuran fisik kualitas air limbah outlet kegiatan PLTD Tahuna

yang dilakukan pada bulan Oktober 2012, tergambar perubahan fisik kualitas

lingkungan khususnya air limbah hasil kegiatan PLTD yang masih memenuhi

baku mutu Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun

2009 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan

Pembangkit Listrik Tenaga Termal, dengan parameter (pH, COD, BOD, dan

TSS ).

Gambar 2. Pengambilan sampel air limbah,lokasi PLTD Tahuna

Kewajiban untuk diuji/diukur adalah agar dapat dilihat sejauh mana

pengaruh air limbah tersebut terhadap kualitas fisik lingkungan sekitar

kegiatan PLTD Tahuna. Hasil pemantauan pada bulan Oktober 2012

menunjukan perubahan konsentrasi signifikan bila dibandingkan

perkembangan kegiatan selama ini dilakukan. Hal ini menandakan bahwa

Page 36: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

apakah masih bisa eksis atau sudah harus tutup tergantung dari kebijakan dan

tindakan pelaku usaha sendiri. Pengelolaan yang baik terhadap Instalasi

Pengolahan Air Limbah (IPAL) merupakan wujud kepedulian semua pihak

terkait didalam pelaksanaan operasional PLTD Tahuna.

Tabel 4.Data hasil pengukuran air limbah PLTD Tahuna bulan Agustus 2013

Parameter Satuan Hasil Pengukuran Metode Analisis

Ph - 7,28 Elektrometrik

BOD mg/l 42 Winkler

COD mg/l 87 Spetrofotometrik

TSS mg/l 16 Gravimetrik

Sumber : Balai Riset dan Standarisasi industri Manado

Gambar 3. Sampel air limbah dari lokasi PLTD Tahuna

Data Balai Riset dan Standarisasi Industri Manado yang menjadi

tempat uji sampel air limbah menunjukan bahwa terdapat beberapa

parameter yang berubah signifikan seperti antara lain COD (87) sementara

pH (7,28) BOD (42) dan TDS (16). Ini membuktikan bahwa pengukuran

fisik kualitas air limbah dapat berubah apabila kurang maksimalnya fungsi

alat IPAL. Disamping itu pula pengelolaan berkesinambungan terhadap

IPAL perlu di tingkatkan lagi. Baku mutu air limbah perlu mendapat

Page 37: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

perhatian serius karena dapat memepengaruhi fisik lingkungan lain

(sungai, laut dan air tanah) disekitar kegiatan PLTD Tahuna.

Upaya/tindakan pengelolaan lingkungan khususnya air limbah perlu

segera dilakukan mengingat air limbah tersebut adalah salah satu aspek

yang dapat memepengaruhi kinerja perusahan dan hubungan perusahaan

dengan masyarakat sekitar lokasi kegiatan. Tingkat ketaatan terhadap

pengelolaan lingkungan oleh pemrakarsa (PT. PLN (Persero) Wilayah

Sulutenggo Area Tahuna) untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan

lingkungan senantiasa terus diupayakan dalam penerapan dan

mengimplementasikannya terhadap laporan hasil pelaksanaan pengelolaan

dan pemantauan lingkungan hidup sebagaimana tergambar pada

pengukuran yang dilakukan di tahun 2012 ini.

Tujuan pengelolaan lingkungan hidup yang diamanatkan oleh Undang-

undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup, dapat terlaksana apabila pihak pelaku usaha/kegiatan

dalam melaksanakan UKL dan UPL senantiasa menunjukan kemampuan

dalam penerapan dan mengimplementasikan dalam laporan hasil

pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup.

Pengawasan terhadap parameter yang sudah mendekati batas baku

mutu perlu dilakukan pengelolaan ketat terhadap pusat-pusat kegiatan

yang berdampak penting terhadap fisik lingkungan hidup. Untuk itu

pengelolaan fisik lingkungan hidup terutama limbah cair yang menjadi

sumber pencemar air tanah dan air permukaan harus dikelola menurut

ketentuan yang berlaku.

d. Estetika Lingkungan

Estetika lingkungan dipengaruhi oleh limbah padat dan limbah cair

yang dihasilkan oleh kegiatan operasional PLTD Tahuna. Limbah padat

tersebut bersumber dari kegiatan penggantian peralatan mesin dan

kegiatan lain yang menghasilkan limbah padat di lokasi kegiatan PLTD

yang harus dilakukan pengelolaan agar tidak menumpuk yang akan

berpengaruh pada estetika lingkungan. Pengelolaan limbah tersebut yaitu

Page 38: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

dilakukan dengan menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (TPS)

sebelum sampah di bawa ke TPA, sebab kalau sampah ini tertahan lama

kelamaan akan mengganggu estetika lingkungan.

Disamping sampah, keindahan dan kenyamanan juga dapat

mempengaruhi estetika lingkungan, sehingga selaku pemrakarsa

berkewajiban melakukan pengelolaan bekerjasama dengan instansi

lingkungan hidup untuk menanam pohon dan membuat slogan-slogan

bagaimana mengelola sampah.

Gambar 4. Sebagian vegetasi yang hidup disekitar lokasi kegiatan PLTD

e. Kualitas Air Bersih

Gambar 5. Sampling air bersih dari PLTD Tahuna

Page 39: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting bagi

orang banyak, karena tanpa air maka berbagai proses tidak dapat

berlangsung. Beberapa tolok ukur yang digunakan dalam pengelolaan

lingkungan terhadap kualitas air bersih pada berbagai usaha/kegiatan,

lebih kurang 30 parameter (Permenkes Nomor 416 Tahun 1990), antara

lain seperti :

Fisika : Bau, TDS, Kekeruhan, Rasa, Suhu, Warna.

Kimia : Air raksa, Arsen, Besi, Flourida, Kadmium, Kesadahan, Klorida,

Kromium, Mangan, Nitrat, Nitrit, Getergen, pH, Selenium, Seng, Sianida,

Sulfat, Timbal.

Yang menjadi pertimbangan di lakukannya pengukuran air bersih ini oleh

karena air sumur (air bersih) merupakan sumber kebutuhan karyawan

untuk mandi, cuci dan lain sebagainya. Disamping itu pula pengukuran air

bersih dilakukan semata-mata untuk mengetahui apakah air limbah yang

dihasilkan dapat memepengaruhi kualitas air bersih di lokasi kegiatan.

Tabel 5. Data pengukuran air bersih tanggal 5 Agustus 2013 Balai Riset

dan Standarisasi Industri Manado, sebagai berikut :

No. Parameter Satuan Hasil Analisis Metode Analisis

1. pH - 6,51 Elektrometrik

2. TDS mg/L 130 Gravimetrik

3. Fe mg/L 1,88 ASS

4. Ca mg/L 6,60 ASS

5. Mg mg/L 3,17 ASS

6. Total Hardness mg/L 663,96 Titrimetrik

7. Alkalinity mg/L 87,24 Titrimetrik

Page 40: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

Dalam upaya menjaga dan melestarikan lingkungan hidup telah dilakukan

sampling air bersih di lokasi kegiatan PLTD Tahuna. Yang menjadi

pertimbangan dilakukannya sampling air bersih tersebut adalah untuk

melihat sejauhmana pengaruh air limbah PLTD Tahuna terhadap kualitas

fisik lingkungan air bersih. Pemantauan dilakukan dengan mengukur

beberapa parameter yang terkandung dalam Peraturan Menteri Kesehatan

Nomor 416 Tahun 1990 Tentang Baku Mutu Air Bersih.

g. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tetap menjadi prioritas perusahaan

dan sangat diperlukan, mengingat setiap kegiatan yang ada diperusahan dapat

menimbulkan resiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan bersama. Resiko

dimaksud harus diantisipasi dengan menyediakan peralatan K3 bagi

karyawan/petugas yang akan melaksanakan tugas di lokasi kegiatan yang dapat

membahayakan bagi tenaga kerja itu sendiri.

2. Evaluasi Tingkat Kritis (Critical level evaluation)

Kualitas Air Limbah :

Hasil pengukuran parameter limbah cair semua parameter masih memenuhi

baku mutu air limbah kegiatan PLTD (Permen LH Nomor 08 Tahun 2009),

bahkan masih jauh dibawah baku mutu peraturan tersebut di atas, namun perlu

dilakukan pengawasan pengelolaan yang lebih ekstra terhadap kemungkinan

parameter (COD 87) yang akan mempengaruhi kualitas fisik air permukaan.

Kebisingan :

Secara faktual tingginya kebisingan di pemukiman merupakan imbas dari

kegiatan antara lain PLTD Tahuna. Hasil pengukuran kebisingan di lokasi

Pembangkitan (PLTD) 77, 9 dBA yang sudah melampaui baku mutu

kebisingan, dimana batas baku mutu 75 dBA yang disyaratkan oleh Keputusan

Menteri Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996 tentang Baku Mutu Tingkat

Kebisingan. Kebisingan yang telah melampaui baku mutu tersebut disebabkan

Page 41: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

antara lain peralatan yang sudah terlalu lama/sudah rusak, peralatan sudah

bocor dan peralatan kurang perawatan.

3. Kesimpulan Pengamatan

Kesimpulan yang diperoleh dari data yang ada maka dapat dilihat dari segi

efektifitas pengelolaannya, yaitu;

A. Efektivitas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kendala- Kendala Yang

dihadapi

a. Efektifitas Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Sampai saat ini pengelolaan lingkungan yang dilakukan dianggap kurang

efektif, ini disebabkan oleh belum tersedianya tenaga/divisi lingkungan di

PLTD Tahuna.

Hasil pengujian terhadap parameter Air Limbah, Kebisingan, Air Bersih

dan Udara Ambien yang dilakukan pada bulan Oktober 2012, yang

kesemuanya masih memenuhi baku mutu sesuai ketentuan yang berlaku.

Efektifitas pengelolaan lingkungan hidup dapat tercapai oleh karena

kekonsistenan pihak pemrakarsa dalam melaksanakan Dokumen

Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH).

b. Kendala-kendala yang dihadapi

Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pengelolaan

lingkungan masih sama seperti pada pengelolaan lingkungan sebelumnya,

yaitu antara lain :

a) Masih rendahnya sumberdaya dibidang teknis pengelolaan dan

pemantauan lingkungan.

b) Belum tersedianya divisi lingkungan hidup di PLTD Tahuna.

c) Pengelolaan tingkat getaran akan dilakukan pada pelaporan berikutnya.

B. Kesesuaian Hasil Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan

Lingkungan dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)

Komponen/parameter lingkungan serta tahapan kegiatan dalam

pelaksanaan dan pemantauan lingkungan telah sesuai dengan Dokumen DPLH

yang telah disetujui oleh instansi yang berwenang, namun dalam hal

pemantauan tingkat getaran yang tidak diuraikan dalam dokumen pengelolaan

Page 42: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

lingkungan (DPLH), menjadi tanggungjawab pihak pemrakarsa. Dalam

pelaporan kedepan diupayakan dilaksanakan dengan melibatkan tenaga teknis

yang membidangi hal tersebut, sehingga pada akhirnya perubahan kualitas

fisik lingkungan tingkat getaran dapat diminimais.

Pemantauan dan pengelolaan lingkungan boleh terlaksana oleh karena

perencanaan dan kepedulian terhadap lingkungan hidup serta wajib dilakukan

oleh pemrakarsa untuk tetap melakukan pengelolaan yang baik dan benar

terhadap pusat-pusat kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap

lingkungan sekitar kegiatan operasional PLTD. Selaku pemrakarsa

usaha/kegiatan PLTD Tahuna wajib mengupayakan meminimais dampak

negatif dan selalu berupaya menjaga mempertahankan kodisi fisik lingkungan

hidup sesuai dengan fungsinya. Disamping itu pula kesesuaian pelaksanaan

pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup boleh terlaksana dengan baik

berkat kerjasama berbagai pihak terkait yang selalu mensuport pemrakarsa

dalam melaksanakan pelaporan hasil pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan

Hidup dan Pemantauan Lingkungan Hidup.

Page 43: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis melaksanakan kegiatan KKL di Badan Lingkungan Hidup

Provinsi SULUT selama kurang lebih 2 bulan dan membuat laporan ini,

maka dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut;

a) Badan Lingkungan Hidup merupakan lembaga milik pemerintah yang

menangani masalah lingkungan yang bertugas menjalankan peraturan

Menteri Lingkungan Hidup dan peraturan Gubernur yang berlaku.

b) BLH selalu menjalin hubungan kerjasama dengan instansi dan lembaga

lain dalam menunjang semua program yang dijalankan, seperti Baristand

dan WLN.

c) Badan Lingkungan Hidup telah menjalankan tugas dan fungsi

sebagaimana mestinya walaupun terdapat kekurangan staf pegawai di

beberapa bidang.

d) Dalam pemantauan aktifitas PLTD Tahuna, masih ditemukan adanya

ceceran oli yang merembes ke saluran air, juga asap hasil penggunaan

mesin diesel yang mengakibatkan pencemaran (polusi udara) di lokasi

tempat operasi serta mesin yang menimbulkan kebisingan.

5.2 Saran

Pada kesempatan ini, ijinkanlah penulis untuk memberikan beberapa saran

kepada pihak instansi dan kepada pihak fakultas yang sekiranya dapat dijadikan

sebagai bahan pertimbangan guna kemajuan dimasa yang akan datang.

Saran untuk pihak instansi (BLH Provinsi SULUT)

1. Perlu diadakan penambahan staf pegawai profesional di BLH Provinsi

SULUT agar mampu meningkatkan kinerja dalam rangka mendukung

Page 44: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

program yang telah direncanakan dan ditetapkan oleh Badan Lingkungan

Hidup.

2. Pihak instansi diharapkan dapat menyediakan seorang instruktur khusus

yang pada hari hari tertentu agar dapat memberikan pelajaran teori yang

berhubungan dengan pekerjaan yang sementara dilaksanakan oleh

mahasiswa magang sehingga dapat dimengerti dan dapat dipahami dengan

baik pekerjaan yang sedang dikerjakan.

3. Pihak instansi agar lebih banyak memberikan pekerjaan yang bermanfaat

kepada mahasiswa magang , agar jam kerja dapat diisi dengan penuh tanpa

ada waktu kosong yang akan terbuang percuma.

4. Disarankan kepada pihak BLH, agar dapat melibatkan mahasiswa magang

dalam menjalankan tugas, baik tugas kantor maupun tugas luar, supaya

mahasiswa tersebut mendapat pengalaman ketika magang di BLH dan

dapat digunakan ketika ingin bekerja dilingkugan BLH nantinya.

Saran untuk pihak Fakultas MIPA

1. Pihak Fakultas dalam hal ini Progdi Biologi diharapakan dapat memantau

kegiatan mahasiswa yang sedang melaksanakan kegiatan magang secara

intensif sehingga segala kesulitan yang timbul dapat diselesaikan secara

bersama.

2. Usahakan rasa tanggung jawab dalam memonitoring mahasiswa yang

melaksanakan kegiatan KKL

3. Pembimbing yang ditunjuk diharapkan untuk lebih mengoptimalkan

profesionalismenya demi kelancaran kegiatan KKL

5. Perlu diadakan kerjasama yang baik antara pihak Fakultas dan BLH

Provinsi SULUT, agar pada tahun tahun kedepan mahasiswa dari Fakultas

MIPA bisa ditempatkan lagi di BLH Provinsi SULUT dalam menjalankan

kegiatan KKL.

Page 45: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

DAFTAR PUSTAKA

Badan Lingkunga Hidup Provinsi Sulawesi Utara. 2013. Rencana Kerja (RENJA)

Tahun 2013. Manado

Badan Lingkungan Hidup Prov. SULUT Bidang Pengendaliaan Pencemaran

Lingkungan dan Pengelolaaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

2013.

Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara. Sub Bidang Penyelesaian

Sengketa Lingkungan.

Fakultas MIPA. 2013. Panduan Pelaksanaan Magang. Tomohon

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996 Tentang

Baku Mutu Tingkat Kebisingan (55 dBA) dan Keputusan Menteri Tenaga

Kerja Nomor 51 Tahun 1999 Tentang Nilai Ambang Batas di Tempat

KerjaMala, Kristoni. 2009. Konsentrasi merkuri di danau tondano

berdasarkan pemantauan kualitas air tahun 2008. Laporan Kuliah Kerja

Kerja Lapangan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Manado.

Mukono, H.J, 2005. Prinsip dasar Kesehatan Lingkungan . Surabaya : Airlangga

University

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2009 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Usaha Dan / Atau Kegiatan Pembangkit Listrik

Tenaga Termal

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran

Udara dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 21 tahun

2008 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Usaha/kegiatan

Pembangkit Listrik Tenaga Termal.

Page 46: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

Lampiran 1. Kegiatan Harian sejak tanggal 3 Juli sampai 31 Agustus

Hari/Tanggal Waktu Jenis Kegiatan Ket

Rabu

3-7-2013

10.00 - Membantu membuat daftar hadir kerja

KKL

- Melipat surat undangan untuk

memperingati hari

- lingkungan hidup sedunia

Kamis

4-7-2013

07.45 - Apel pagi

- Ibadah

- Membuat surat kontrak kerjasama

- Mengambil dan mengunting baliho

- Istirahat makan siang

- Standby di bidang kepegawaian

Jumat

5-7-3013

06.00 - Mengikuti acara memperingati “Hari

Lingkungan Hidup Sedunia”

Senin

8-7-2013

07.45 - Apel pagi

- Ditempatkan dibidang Penaatan

Lingkungan

- Membantu menyediakan berkas

- Istirahat Makan siang

- Standby di bidang 4

- Menandatangani berkas kepada

sekretaris

- Pulang

Selasa

9-7-2013

07.45 - Apel pagi

- Mengikuti sosialisasi dari bursa efek

- Makan siang

- Membuat SPPD

- Pulang

Rabu

10-7-2013

07.45 - Apel pagi

- Stay di bidang 4

- Istirahat makan siang

Page 47: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

- Stay di Bidang 4

- Pulang

Kamis

11-7-2013

07.45 - Tugas Luar menindaklanjuti kasus LB3

PLTD Tahuna

- Memeriksa dokumen PLN

- Meninjau lokasi PLTD Tahuna

- Memeriksa setiap tempat yang dapat

menimbulkan pencemaran

- Istirahat Makan Siang

- Kembali ke PLN untuk membuat BAP

- Pulang ke Manado

Jumat

12-7-2013

07.00 - Apel pagi

- Olahraga bersama pegawai BLH

- Merapihkan ruangan di bidang 4

Senin

15-7-2013

07.45 - Apel pagi

- Stay di bidang 4

- Melayani pengaduan masyarakat

- Istirahat makan siang

- Stay di Bidang 4

- Pulang

Selasa

16-7-2013

07.45 - Apel pagi

- Melayani pengaduan masalah

lingkungan

- Istirahat makan siang

- Mengurus berkas laporan

- Pulang

Rabu

17-7-2013

07.45 - Apel pagi

- Mengatur berkas laporan

- Print berkas laporan pelaksanaan

kegiatan

- Istirahat makan siang

- Membantu bidang 1 merapihkan

Page 48: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

ruangan

- Print laporan kerja bersama kasubid

- Apel sore

Kamis

18-7-2013

07.45 - Apel pagi

- Mengikuti ibadah

- Melengkapi berkas dengan

menandatanganinya kepada sekretaris

dan kabit penaatan lingkungan

- Istirahat makan siang

- Membantu kasubid membuat laporan

- Santai sejenak

- Pulang

Jumat

19-7-2013

07.00 - Apel pagi

- Olahraga

- Print laporan

- Merapihkan ruangan

- Pulang

Senin

22-7-2013

07.45 - Apel pagi

- Persiapan rolling, tunggu pak wawan

- Membuat surat tugas

- Menandatangani surat tugas kepada

sekretaris

- Istirahat makan siang

- Kembali surat tugas untuk Kaban

- Membuat surat tugas untuk Kabid

- Apel sore

Selasa

23-7-2013

07.45 - Apel pagi

- Ditempatkan di bidang Konservasi

sumber daya alam

- Istirahat makan siang

- Mengatur berkas

- Apel sore

Page 49: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

Rabu

24-7-2013

07.45 - Apel pagi

- Stay di bid 3

- Istirahat makan siang

- Stay di bidang 3

- Pulang

Kamis

25-7-2013

07.45 - Apel pagi

- Stay di bidang 3 (staf TL)

- Istirahat makan siang

- Stay di bidang 3

- Pulang

Jumat

26-7-2013

07.00 - Apel pagi

- Olahraga

- Bersih-bersih & rapih-rapih ruangan

- Santai sejenak dengan bid 3,, pulang

Senin

29-7-2013

07.45 - Apel pagi

- Merapihkan ruangan di bidang 3

- Membuat SPPD untuk staf yang TL

- Istirahat makan siang

- Membaca artikel konservasi

- Pulang

Selasa

30-7-2013

06.00 - Apel pagi

- Stay di bid 3,, staf TL

- Istirahat makan siang

- Stay di bidang 3

- Pulang

Rabu

31-7-2013

07.45 - Apel pagi

- Membuat kwitansi keuangan yang baru

- Fotokopi Lapjab

- Minta ijin kegiatan ospek

Kamis

1-8-2013

07.45 - Apel pagi

- Stay di bid 3

- Mencari berkas laporan

Page 50: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

- Istirahat makan siang

- Membuat laporan yang baru

- Ijin ke tomohon mengantar baliho

Jumat

2-8-2013

07.00 - Apel pagi

- Rapih-rapih ruangan

- Hanya duduk-duduk dan membaca

- Pulang

Senin

12-8-2013

07.45 - Tidak Masuk Ijin

mengikuti

kegiatan

Ospek

Selasa

13-8-2013

07.45 - Tidak masuk Masih ijin

Rabu

14-8-2013

07.45 - Tidak masuk Ijin

kegiatan

Ospek

Kamis

15-8-2013

08.45 - Ada penarikan KKN

Jumat

16-8-2013

07.00 - Apel pagi

- Olahraga

- Makan bersama di bidang 3

- Mengantar surat ke kantor Gubernur

- Kembali mengantar surat ke TPU

- Pulang

Senin

19-8-2013

07.45 - Tidak masuk, karena mengikuti acara

penarikan KKN UKIT

Ijin

Selasa

20-8-2013

07.45 - Tidak masuk, karena mengurus nilai

yang belum keluar di kampus

Ijin

Rabu

21-8-2013

07.45 - Tidak ada Apel pagi

- Ditempatkan di bidang 2

- Membaca buku mengenai peratutan2

- Istirahat makan siang

Page 51: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

- Stay di bidang 2, karena staf TL

- Pulang

Kamis

22-8-2013

07.45 - Tidak Apel pagi

- Memcari tahu mengenai ketentuan/UU

mengenai sampah di Internet

- Istirahat makan siang

- Membaca buku mengenai kualitas

udara

- Pulang

Jumat

23-8-2013

07.00 - Tidak masuk Ijin

kedokter

Senin

26-8-2013

07.45 - Apel pagi

- Menunggu pak wawan

- Istirahat makan siang

- Stay di bidang kepegawaian

- Pulang

Selasa

27-8-2013

07.45 - Apel pagi

- Stay di bidang kepegawaian

(menunggu jadwal rolling)

- Menjaga ruangan Kaban

- Pulang

Rabu

28-8-2013

07.45 - Tugas luar ke Sitaro

- Mengamati dan melihat komitmen

PLTD setelah mendapatkan dokumen

lingkungan hidup.

Kamis

29-8-2013

07.45 - Masih Tugas Luar di Sitaro

- Memeriksa dokumen PLTD Siau

- Mengamati tiap tempat yang mungkin

dapat menimbulkan pencemaran

- Menemukan ceceran oli yang mengalir

di saluran air

Jumat 07.00 - Persiapan pulang dari Sitaro ke

Page 52: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

30-8-2013 manado

Mengetahui,

Pembimbing Lapangan

Wawan Kusnady, SE

NIP 19751026 199402 1 001

Page 53: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

Lampiran 2. Foto foto saat mengadakan tugas luar di PLTD Tahuna

Storage Tank IPAL PLTD

Penampungan Air Limbah

Page 54: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

Drum Penampungan Oli Bekas Mesin Diesel di PLTD Tahuna

Ceceran Oli / Sisa Pelumas yang masuk ke saluran air

Page 55: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

Asap yang berasal dari mesin yang mengakibatkan pencemaran

Page 56: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

Lampiran 3. Daftar hadir selama mengikuti kegiatan KKL di BLH Provinsi

SULUT

Page 57: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf
Page 58: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf
Page 59: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf
Page 60: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN.pdf

Mengetahui,

Pembimbing Lapangan

Wawan Kusnady, SE

NIP 19751026 199402 1 001