laporan pelaksanaan good corporate governace · 2019. 8. 13. · laporan pelaksanaan good corporate...
TRANSCRIPT
LAPORAN PELAKSANAANGOOD CORPORATE GOVERNACE
Tahun 2018
PT. Bank Sinarmas Tbk.Sinarmas Land Plaza Menara 1Lt. 1 & 2, Jln. MH. Thamrin Kav. 51 Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat 10350
Telp. (021)31990101, Fax. (021)31990401
I
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................... i
BAB I LATAR BELAKANG PENERAPAN TATA KELOLA............................. 1
BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI, DEWANKOMISARIS DAN KOMITE...............................................................5
A. DIREKSI..................................................................................... 51. Komposisi, Kriteria, dan Independensi Direksi ......................... 52. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi ....................................... 63. Kepemilikan Saham Direksi ................................................... 9
B. DEWAN KOMISARIS .................................................................. 91. Komposisi, Kriteria, Independensi Komisaris............................... 92. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris.......................... 103. Rapat Dewan Komisaris...........................................................124. Kepemilikan Saham Dewan Komisaris...................................... 14
C. KOMITE..................................................................................... 141. Jumlah, Susunan, dan Tanggung Jawab Komite ..................... 14
A. Komite Audit.................................................................. 14B. Komite Pemantau Risiko................................................. 16C. Komite Remunerasi dan Nominasi ................................... 17
2. Frekuensi Rapat Komite......................................................... 18A. Komite Audit.................................................................. 19B. Komite Pemantau Risiko ................................................ 19C. Komite Remunerasi dan Nominasi................................... 20
BAB III PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNAL, DANAUDIT EKTERNAL................................................................ 21A. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank ....................................... 21B. Penerapan Fungsi Audit Internal ........................................... 24
1. Independensi SKAI ........................................................ 252. Kewenangan Ruang Lingkup SKAI .................................. 27
C. Penerapan Fungsi Audit Eksternal ......................................... 27
BAB IV PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN RISIKO DANPENGENDALIAN INTERN .......................................................... 29A. Penerapan Fungsi Manajemen Risiko ........................................... 29
1. Tugas dan Fungsi Manajemen Risiko ...................................... 292. Cakupan penerapan manajemen risiko, termasuk sistempengendalian intern.................................................................30
B. Sistem Pengendalian Intern ........................................................ 331. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) ............. 332. Jumlah Penyimpangan (Internal Fraud).................................... 333. Permasalahan Hukum ............................................................ 344. Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan ................. 355. Pembelian Kembali (Buy Back) Saham dan Obligasi Bank .......... 35
II
BAB V RENCANA STRATEGIS BANK............................................... 36
BAB VI TRANSPARASI KONDISI KEUANGAN, NON KEUANGAN BANKDAN PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL........... 37A. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank ..........37B. Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial Selama
Periode Pelaporan..................................................................37
BAB VII KEBIJAKAN REMUNERASI PADA BANK DAN RASIO GAJITERTINGGI, TERENDAH....................................................... 42A. Kebijakan Remunerasi Pada Bank............................................ 42B. Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah........................................... 43
BAB VIII KESIMPULAN UMUM HASIL PENERAPAN TATA KELOLA PT.BANK SINARMAS TAHUN 2018............................................ 44A. Penilaian Tata Kelola dan Predikatnya .................................... 44B. Uraian Penerapan Tata Kelola ............................................... 44
1. Kekuatan Penerapan Tata Kelola.................................... 44A. Governance Structure............................................... 44B. Governance Process ................................................ 45C. Governance Outcome .............................................. 45
2. Kelemahan Penerapan Tata Kelola.................................. 46A. Governance Structure................................................. 47B. Governance Process .................................................. 47C. Governance Outcome ................................................ 47
BAB IX LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESMENT)PENERAPAN TATA KELOLA .................................................. 48
BAB X LAMPIRAN KERTAS KERJA .................................................. 53
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 1
BAB I . LATAR BELAKANG PENERAPAN TATA KELOLA
A. LATAR BELAKANG
Penerapan Tata Kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance
(GCG) merupakan unsur penting di industri Perbankan mengingat risiko dan
tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan yang semakin meningkat. Kunci
keberhasilan dan kesinambungan penerapan GCG adalah berfungsinya organ –
organ Bank yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris,
Direksi dan Komite – komite secara efektif. Selanjutnya organ – organ ini yang
merupakan organ utama Tata Kelola akan sangat terbantu bilamana terdapat
organ – organ pendukung Tata Kelola yang juga berfungsi secara efektif.
Bank Sinarmas menyadari perlu adanya penerapan prinsip – prinsip GCG dalam
setiap jenjang lini organisasi dan aspek pengelolaan kegiatan usaha Bank
Sinarmas sesuai dengan peraturan dan perundang – undangan yang berlaku,
serta standar praktik yang berlaku umum di industri perbankan. Dengan
mengedepankan penerapan Tata kelola, Bank Sinarmas diharapkan dapat
terhindar dari dampak negatif krisis perekonomian global, meningkatkan efisiensi
Bank, kepercayaan dan keyakinan seluruh stakeholdrs.
Penerapan Tata Kelola di Bank Sinarmas berpedoman pada Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.03/2016 tanggal 9 Desember 2016 tentang
Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum serta Surat Edaran Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 tentang Penerapan
Tata Kelola bagi bank Umum.
Secara umum, penerapan Tata Kelola Bank harus senantiasa berlandaskan pada 5
(lima) prinsip dasar Tata kelola yang baik, yaitu :
1. Transparansi (transparancy)
Keterbukaan dalam mengemukakan infomrasi yang material dan relevan
serta eketerbukaan dalam proses pengambilan keputusan. Penerapan prinsip
ini menuntuk bank untuk menyediakan informasi yang cukup, akurat, tepat
waktu kepada segenap pemegang saham dan pemangku kepentingan Bank.
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 2
Proses keterbukaan tersebut tetap memperhatikan ketentuan terkait rahasia
Bank, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
2. Akuntabilitas (Accountability)
Kejelasan fungsi dan pelaksanaan, serta pertanggungjawaban organ bank
sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif. Penerapan prinsip ini secara
efektif menyebabkan kejelasan fungsi hak, kewajiban dan wewenang serta
tanggung jawab di antara pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi
dan jajaran yang ada dibawahnya.
3. Pertanggungjawaban (Responsibility)
Kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan perundang-undangan dan
prinsip pengelolaan Bank yang sehat. Bank Sinarmas mematuhi peraturan
perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap
masyarakat dan lingkungan sehingga dapat memelihara kesinambungan
usaha dalam jangka panjang.
4. Independensi (independency)
Pengelolaan Bank secara profesional tanpa pengaruh atau tekanan dari pihak
manapun. Untuk melancarkan pelaksanaan asas Tata Kelola, Bank Sinarmas
dikelola secara independen sehingga masing-masing organ Bank selalu
berusaha untuk obyektif dalam setiap pengambilan keputusan serta
mengedepankan profesionalisme, kemandirian, dan objektifitas agar tidak
saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi pihak lain.
5. Kewajaran (fairness)
Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan
yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan.
Dalam melaksanakan kegiatan usaha, Bank Sinarmas senantiasa
memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan
lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 3
Prinsip-prinsip Tata Kelola tersebut menjadi perangkat standar yang bertujuan
untuk memperbaiki citra, efisiensi, efektivitas, dan tanggung jawab sosial Bank
Sinarmas. Tata Kelola Perusahaan merupakan faktor utama yang harus
diperhatikan dalam rangka memelihara kepercayaan serta keyakinan pemegang
saham dan nasabah. Pihak Bank dapat diminta oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
untuk menyampaikan action plan yang memuat langkah-langkah perbaikan yang
wajib dilaksanakan dengan target waktu tertentu. Sampai pada saat ini, Bank
Sinarmas telah melakukan penilaian sendiri (self assessment) atas penerapan
Tata Kelola yang diperoleh berdasarakan analisis terhadap 3 (tiga) aspek
Governance yaitu Governance Structure, Governance Process, dan Governance
Outcome sebagai suatu proses yang berkesinambungan.
Adapun yang dimaksud dengan 3 (tiga) aspek Governance tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Governance Structure
Penilaian governance structure bertujuan untuk menilai kecukupan struktur
dan infrastruktur Tata Kelola Bank agar proses penerapan prinsip Tata Kelola
yang baik menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan Pemangku
Kepentingan Bank.
2. Governance Process
Penilaian governance process bertujuan untuk menilai efektivitas proses
penerpan prinsip Tata Kelola yang baik yang didukung oleh kecukupan
struktur dan infrastruktur Tata Kelola Bank sehingga menghasilkan outcome
yang sesuai dengan harapan Pemangku Kepentingan Bank.
3. Governance Outcome
Penilaian governance outcome bertujuan untuk menilai kualitas outcome
yang memenuhi harapan Pemangku Kepentingan Bank yang merupakan hasil
proses penerapan prinsip Tata Kelola yang baik serta didukung oleh
kecukupan struktur dan infrastruktur Tata Kelola Bank.
Bank Sinarmas menyadari bahwa penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik
merupakan suatu keharusan demi menjaga kelangsungan usaha perusahaan
dalam jangka panjang dan memaksimalkan nilai perusahaan. Sebagai bentuk
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 4
perwujudan pelaksanaan Tata Kelola Perusahan yang baik makan Bank Sinarmas
menyusun Laporan pelaksanaan Good Corporate Governance dengan tujuan
memberikan informasi kepada stakeholder dan sebagai bentuk penerapan prinsip
– prinsip Good Corporate Governance.
Laporan pelaksanaan Tata Kelola ini akan disampaikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan untuk meningkatkan edukasi dalam mengimplementasikan
prinsip-prinsip pelaksanaan Tata Kelola yang baik. Selain itu, Penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang baik dilaksanakan untuk memenuhi ketentuan Regulator.
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 5
BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI,
DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE
A. DIREKSI
1. Komposisi, kriteria dan Independensi Direksi
Bank Sinarmas memiliki 6 (enam) orang Direksi dimana seluruh
Direksi merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili
di Indonesia dan telah memenuhi persyaratan sebagai Direksi serta
telah lulus dalam penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and
proper test) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Susunan anggota Direksi Bank Sinarmas per 31 Desember 2018
sebagai berikut :
NO NAMA JABATAN
1 Frenky Tirtowijoyo Direktur Utama
2 Loa Johnny Mailoa Direktur
3 Halim Direktur
4 Soejanto Soetjijo Direktur
5 Miko Andidjaja Direktur
6 Hanafi Himawan Direktur Independen
Penggantian dan/atau pengangkatan Direksi telah memperhatikan
rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi serta memperoleh
persetujuan dari RUPS.
Antar anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris dan
Pemegang Saham Pengendali Bank tidak ada yang memiliki
hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, hubungan
kepemilikan saham dan keluarga. Dengan demikian seluruh anggota
Direksi adalah independen
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 6
2. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Berdasarkan ketentuan Pedoman Direksi yang ditetapkan melalui
No.SK.012a/2018/PRESDIR-CorSec tanggal 28 Juni 2018, tugas dan
tanggung jawab Direksi secara umum adalah sebagai berikut:
A. Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan
kepengurusan Bank.
B. Direksi wajib mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan
tanggung jawab Direksi sebagaimana diatur dalam anggaran
dasar dan peraturan perundang-undangan.
C. Direksi wajib menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola yang baik
dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi.
D. Direksi bertanggung jawab dalam menciptakan struktur
pengendalian intern dan menjamin terselenggaranya fungsi audit
intern Bank dalam setiap tingkatan manajemen.
E. Direksi wajib menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari
satuan kerja audit intern Bank, auditor ekstern, hasil pengawasan
Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.
F. Dalam rangka menerapkan prinsip Tata Kelola yang baik, Direksi
paling sedikit wajib membentuk:
a. satuan kerja audit intern
b. satuan kerja manajemen risiko dan komite manajemen risiko
c. satuan kerja kepatuhan
G. Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
kepada pemegang saham melalui RUPS.
H. Direksi wajib mengungkapkan kepada pegawai mengenai
kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian.
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 7
I. Direksi wajib menyediakan data dan informasi yang akurat,
relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.
J. Keputusan Direksi yang diambil sesuai dengan pedoman dan tata
tertib kerja mengikat dan menjadi tanggung jawab seluruh
anggota Direksi.
K. Direksi wajib :
a. Membuat daftar pemegang saham, daftar khusus, risalah RUPS
dan risalah rapat Direksi.
b. Membuat laporan tahunan dan dokumen keuangan Perseroan
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang
Dokumen Perusahaan.
c. Memelihara seluruh daftar, risalah, dokumen keuangan
Perseroan dan dokumen Perseroan lainnya.
L. Anggota Direksi wajib melaporkan kepada Perseroan mengenai
saham yang dimiliki anggota Direksi yang bersangkutan dan/atau
keluarganya dalam Perseroan.
M. Merumuskan, menyusun, mensosialisasikan, dan mengevaluasi
visi, misi, etos kerja, dan nilai perusahaan.
N. Seluruh kebijakan tertulis Perusahaan baik dalam bentuk surat
keputusan (“SK”) maupun surat edaran (“SE”) wajib disetujui
dan ditandatangani oleh anggota Direksi sesuai dengan
ketentuan internal perseroan beserta perubahannya.
O. Mengkoordinasikan perumusan dan penyusunan strategi
perusahaan baik jangka panjang (Corporate Plan) maupun jangka
menengah/pendek (Rencana Bisnis Bank) serta mengusulkannya
guna mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris.
P. Mengkoordinasikan perumusan dan pelaksanaan strategi
program Penerapan Keuangan Berkelanjutan dengan
memperhatikan pemenuhan ketentuan kehati-hatian dan
penerapan manajemen risiko.
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 8
Q. Melaksanakan, mengawasi, dan mengevaluasi jalannya Corporate
Plan & RBB agar sesuai dengan visi, misi, dan objektif Perusahaan
yang telah ditetapkan.
R. Menetapkan besarnya gaji atau remunerasi kepada karyawan
dan/atau pejabat eksekutif unit kerja dibawahnya dengan
memperhatikan rekomendasi Direktur yang membawahkan
Human Capital (HC).
S. Mengatur dan menetapkan struktur organisasi, pendelegasian
wewenang dan uraian tugas yang jelas bagi setiap pejabat
maupun pegawai, baik di kantor pusat maupun di kantor-kantor
cabang.
T. Pengalihan tugas sementara anggota Direksi dapat dilakukan
dengan ketentuan:
a. Apabila Direktur Utama cuti atau berhalangan hadir maka
tugas-tugas Direktur Utama dilaksanakan secara
bersama-sama oleh 2 (dua) orang Direktur lainnya
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
b. Direktur lainnya sebagaimana dijelaskan dalam huruf (a)
merupakan Direktur Alternate adalah Direktur yang menerima
pengalihan tugas sementara Direktur dikarenakan
cuti/berhalangan hadir oleh sebab apapun yang tidak perlu
dibuktikan kepada pihak ketiga sebagaimana diatur dalam
ketentuan internal yang berlaku.
c. Selain Direktur Alternate juga terdapat piket harian Direksi
yang mana masing-masing Direktur tertentu harus selalu
berada di kantor pada hari kerja dan standby pada hari-hari
tertentu sesuai dengan jadwal yang telah disepakati
sebagaimana diatur dalam ketentuan internal yang berlaku.
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 9
3. Kepemilikan Saham Direksi
Sampai pada posisi 31 Desember 2018 seluruh Anggota Direksi tidak
memiliki kepemilikan saham yang mencapai 5% (lima persen) atau
lebih pada Bank Sinarmas maupun pada Bank dan perusahaan lain
yang berkedudukan di dalam maupun luar negeri.
B. DEWAN KOMISARIS
1. Komposisi, Kriteria dan Independensi Komisaris
Dewan Komisaris Bank Sinarmas berjumlah 3 (tiga) orang yang terdiri
dari 1 (satu) Komisaris Utama dan 2 (dua) Komisaris Independen.
Komposisis Dewan Komisaris telah memenuhi ketentaun Tata Kelola
yang baik yang mengatur bahwa jumlah anggtoa Dewan Komisaris
paling kurang 3 orang dan paling banyak sama dengan jumlah
anggota Direksi, serta paling kurang 50% anggota merupakan
Komisaris Independen.
Seluruh anggota Dewan Komisaris merupakan Warga Negara
Indonesia (WNI) dan berdomisili di Indonesia. Seluruh anggota
Dewan Komsaris telah memenuhi persyaratan sebagai anggota
Dewan Komisaris dan telah lulus penilaian kemampuan dan
kepatutan (fit and proper test) sesuai ketentuan yang berlaku.
Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2018 adalah sebagaiberikut :
No. Nama Jabatan
1. Tjendrawati Widjaja Komisaris Utama
2. Sammy Kristamuljana Komisaris Independen
3. Rusmin Komisaris Independen
Penggantian dan/atau pengangkatan Komisaris telah memperhatikan
rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi serta memperoleh
persetujuan dari RUPS Serta tidak terdapat intervensi pemilik yang
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 10
menyebabkan komposisi Dewan Komisaris tidak memenuhi
ketentuan.
Komisaris independen tidak merangkap jabatan sebagai Komisaris,
Direksi atau Pejabat Eksekutif di perusahaan lain. Seluruh Komisaris
Independen tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan
derajat kedua baik dengan sesama anggota Dewan Komisaris
maupun dengan anggota Direksi.
2. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Berdasarkan Surat Keputusan No.SK.065/2018/PRESDIR tanggal 5
Desember 2018, secara umum Dewan Komisaris memiliki tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung
jawab secara independen
2. Dewan Komisaris wajib memastikan penerapan Tata Kelola yang
baik terselenggara dalam setiap kegiatan usaha Bank pada
seluruh tingkatan atau jenjang organisasi
3. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan dan
bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kebijakan
pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik
mengenai Bank maupun usaha Bank, dam memberi nasihat
kepada Direksi
4. Dewan Komisaris wajib mengarahkan, memantau dan
mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank
5. Dalam melaksanakan pengawasan, Dewan Komisaris dilarang
ikut serta dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional
Bank, kecuali :
a. Penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur
dalam ketentuan mengenai batas maksimum pemberian
kredit bank umum
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 11
b. Hal – hal lain yang ditetapkan dalam anggaran dasar Bank
atau peraturan perundang - undangan
6. Pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank oleh Dewan
Komisaris merupakan bagian dari tugas pengawasan oleh
Dewan Komisaris sehingga tidak meniadakan tanggung jawab
Direksi atas pelaksanaan kepengurusan Bank
7. Tanggung jawab akhir pengawasan dilakukan oleh Dewan
Komisaris antara lain dengan mengevaluasi hasil temuan
pemeriksaan oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI). Dewan
Komisaris berwenang untuk meminta Direksi menindaklanjuti
hasil temuan pemeriksaan SKAI
8. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah
menindaklanjuti antara lain dengan mengevaluasi hasil temuan
pemeriksaan oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), auditor
eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau
hasil pengawasan otoritas lain
9. Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan fungsi kepatuhan
10. Dewan Komisatis wajib melakukan pengawasan aktif terhadap
fungsi kepatuhan, dengan :
a. Mengevaluasi pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank paling
sedikit 2 (dua) kali dalam satu tahun ; dan
b. Memberikan saran untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan
fungsi kepatuhan Bank
11. Dewan Komisaris paling sedikit melakukan :
a. Pengawasan terhadap penerapan pelaksanaan kebijakan
Remunerasi ; dan
b. Evaluasi secara berkala atas kebijakan Remunerasi atas
dasar hasil pengawasan sebagaiman dimaksud huruf a
12. Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan secara aktif
terhadap pelaksanaan kebijakan Resktrukturisasi Kredit.
13. Dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris wajib
menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sesuai
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 12
dengan kewenangannya sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan dan anggaran dasar.
14. Anggota Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya dengan itikad baik, penuh tanggung jawab
dan kehati-hatian
15. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab, Dewan Komisaris wajib membentuk paling
sedikit :
a. Komite Audit
b. Komite Pemantau Risiko ; dan
c. Komite Remunerasi dan Nominasi
16. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa komite yang telah
dibentuk menjalankan tugas secara efektif
17. Setiap Dewan Komisaris bertanggung jawab atas kerugian Bank
yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalian anggota Dewan
Komisaris dalam menjalankan tugasnya
18. Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggungjawabkan
atas kerugian Bank apabila dapat membuktikan :
a. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya
b. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik, penuh
tanggung jawab dan kehati – hatian untuk kepentingan dan
sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan
c. Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung
maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang
mengakibatkan kerugian dan
d. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau
berlanjutnya kerugian tersebut
3. Rapat Dewan Komisaris
Pada tahun 2018, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan Rapat
Dewan Komisaris sebanyak 9 (sembilan) kali yang dihadiri oleh
Dewan Komisaris yang aktif dengan pembahasan permasalahan
sesuai dengan agenda rapat yang telah ditentukan. Selain itu,
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 13
Dewan Komisaris juga menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris
dengan Direksi sebanyak 11 (sebelas) kali yang dihadiri oleh Dewan
Komisaris dan Direksi.
Rapat Dewan Komisaris membahas permasalahan sesuai dengan
agenda rapat yang telah ditentukan. Selain itu Dewan Komisaris juga
menyelenggarakan Rapat Gabungan Direksi dan hasil rapat
ditindaklanjuti dengan baik.
Berikut data rekapitulasi kehadiran Dewan Komisaris dalam Rapat
Dewan Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tahun
2018 :
Pengambilan keptusan Rapat Dewan Komisaris telah dilakukan
berdasarkan musyawarah mufakat, dalam hal tidak terjadi
Nama Jabatan
Rapat Dewan Komisaris
Jumlah dan % Kehadiran
JumlahRapat
JumlahKehadiran
%
Tjendrawati Widjaja Komisaris Utama 9 9 100%
Sammy Kristamuljana Komisaris Independen 9 9 100%
Rusmin Komisaris Independen 9 9 100%
Nama Jabatan
Rapat Dewan KomisarisDengan Direksi
Jumlah dan % Kehadiran
JumlahRapat
JumlahKehadiran
%
Tjendrawati Widjaja Komisaris Utama 11 11 100%
Sammy Kristamuljana Komisaris Independen 11 11 100%
Rusmin Komisaris Independen 11 10 90%
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 14
musyawarah mufakat keptusahn diambil berdasarkan suara
terbanyak.
Hasil rapat Dewan Komisaris dituangkan dalam risalah Rapat Dewan
Komisaris dan didokumentasikan dengan baik.
Rekomendasi Dewan Komisaris disampaikan kepada Direksi guna
meningkatkan Kinerja Bank. Komisaris membuat rekomendasi
didasarkan pada laporan – laporan Direksi dan evaluasi yang
dilakukan oleh Komite – Komite.
4. Kepemilikan Saham Dewan Komisaris
Seluruh Anggota Dewan Komisaris tidak memiliki kepemilikan saham
pada Bank Sinarmas maupun pada Bank dan perusahaan lain yang
berkedudukan di dalam maupun di luar negeri
C. KOMITE
1. Jumlah , Susunan dan Tanggung Jawab Komite
Bank Sinarmas telah membentuk Komite untuk mendukung efektivitas
pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. Adapun Komite yang dibentuk adalah
sebagai berikut:
A. Komite Audit
Komite Audit dibentuk untuk mendukung Dewan Komisaris dalam
melaksanakan fungsi pengawasan di bidang pelaksanaan dan pelaporan
pencatatan keuangan, kecukupan pengelolaan riski dan pengendalian
internal secara efektif dan independen. Komite Audit juga melakukan
pengawasan pada kepatuhan terhadap peraturan dan perundangang –
undangan yang berlaku.
Berdasarkan Surat Keputusan No: SK.022/2015/PRESDIR-CorSec tanggal 28
September 2015 tentang Perubahan Susunan Anggota Komite Audit, maka
susunan anggota Komite Audit adalah sebagai berikut :
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 15
No Nama Jabatan
1. Rusmin (Komisaris Independen) Ketua
2. Ketut Sanjaya (Pihak Independen) Anggota
3. Rusli Prakarsa (Pihak Independen) Anggota
Adapun tugas dan tanggung jawab Komite Audit meliputi namun
tidak terbatas pada:
1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan
dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas
antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya
terkait dengan informasi keuangan Perseroan.
2. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan
Perseroan.
3. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi
perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas
jasa yang diberikannya.
4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan kepada
independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee.
5. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan
pelaksanaan audit.
6. Melakukan pemantauan dan evaluasi paling sedikit terhadap
pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan
satuan kerja audit intern, akuntan publik, dan hasil
pengawasan OJK.
7. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pemberian jasa
audit atas informasi keuangan historis tahunan oleh Akuntan
Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik.
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 16
8. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan
manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Perseroan
tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan
Komisaris.
9. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses
akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan.
10. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris
terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan
Perseroan.
11. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi
Perseroan.
B. Komite Pemantau Risiko
Komite Pemantau Risiko bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris
dalam rangka mendukung efektivitas pelakasnaan tugas dan tanggung
jawab Dewan Komisaris yang berhubungan dengan penerapan
Manajemen Risiko di Bank.
Berdasarkan Surat Keputusan No: SK.023/2015/PRESDIR-CorSec tanggal
28 September 2015 tentang Perubahan Susunan Anggota Komite
Pemantau Risiko, maka susunan anggota Komite Pemantau Risiko adalah
sebagai berikut :
Dalam menjalankan Tugas dan Tanggung Jawabnya, Komite
Pemantau Risiko bertindak secara independen, serta tidak
menerima/melakukan intervensi dari/kepada Pihak lainnya.
No Nama Jabatan
1. Sammy Kristamuljana (Komisaris Independen) Ketua
2. Tjendrawati Widjaja (Komisaris Utama) Anggota
3. Ketut Sanjaya (Pihak Independen) Anggota
4. Rusli Prakarsa (Pihak Independen) Anggota
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 17
Adapun tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko
meliputi namun tidak terbatas pada:
Memberikan Rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam
rangka meningkatkan efektivitas Bank, terkait: evaluasi
tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko
dengan pelaksanaan kebijakan tersebut.
Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite
Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko
(SKMR).
C. Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Nominasi dan Remunerasi adalah komite yang dibentuk oleh
Dewan Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris melaksanakan
tanggung jawab pengawasan implementasi kebijakan nominasi dan
remunerasi Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah (DPS),
Anggota Komite di tingkat Dewan Komisaris dan keseluruhan pegawai
Bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan Surat Keputusan SK.042a/2018/PRESDIR-CorSec tanggal 7
Oktober 2018 tentang Perubahan Susunan Anggota Komite Remunerasi
dan Nominasi, maka anggota Komite Remunerasi dan Nominasi adalah
sebagai berikut:
tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi
meliputi namun tidak terbatas pada:
A. Terkait dengan fungsi remunerasi wajib:
No Nama Jabatan
1. Rusmin (Komisaris Independen) Ketua
2. Tjendrawati Widjaja (Komisaris Utama) Anggota
3. Christina Suryadinata (Pejabat Eksekutif) Anggota
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 18
1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi yang
didasarkan atas kinerja, risiko, kewajaran dengan peer
group, sasaran dan strategi jangka panjang Bank,
pemenuhan cadangan sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan dan potensi pendapatan
Bank pada masa yang akan datang.
2. Menyampaikan hasil evaluasi dan rekomendasi kepada
Dewan Komisaris mengenai:
i. Kebijakan remunerasi bagi Direksi dan Dewan
Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham.
ii. Kebijakan remunerasi bagi pegawai secara
keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
3. Memastikan bahwa kebijakan remunerasi telah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
4. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap penerapan
kebijakan remunerasi.
B. Terkait dengan fungsi nominasi wajib:
A. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai
sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian
anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris kepada
Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat
Umum Pemegang Saham.
B. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen
yang akan menjadi anggota Komite Audit serta anggota
Komite Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris.
2 . Frekuensi Rapat Komite
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 19
Rapat komite di selenggarakan sesuai dengan kebutuhan bank dan keputusan
rapat komite wajib terlebih dahulu dilakukan berdasarkan musyarah untuk
mufakat.
A. Komite Audit
Jumlah rapat Komite Audit yang diselenggarakan dalam tahun 2018 sebanyak
sebanyak 7 (Tujuh) kali yang dihadiri selruh anggota Komite Audit dengan
kehadiran sebagai berikut :
Rapat Komite Audit tertuang dalam risalah rapat yang mencantumkan
tanggal rapat, kehadiran anggota Komite Audit, Agenda Rapat dan Materi
Rapat. Hasil rapat Komite Audit selalu di dokumentasikan secara tertib dan
baik.
B. Komite Pemantau Risiko
Jumlah rapat Komite Pemantau Risiko yang diselenggarakan dalam tahun
2018 sebanyak 4 (Empat) kali. Hasil rapat Komite Pemantauan Risiko telah
dituangkan dalam risalah rapat yang mencantumkan tanggal rapat, kehadiran
anggota Komite, Agenda Rapat dan Materi Rapat. Hasil rapat Komite
Pemantau Risiko selalu di dokumentasikan secara tertib dan baik.
Data kehadiran anggota Komite Pemantau Risiko dalam rapat Komite
Pemantau Risiko selama tahun 2018 adalah sebagai berikut :
Nama Jabatan
Rapat Dewan Komite Audit
Jumlah dan % Kehadiran
JumlahRapat
JumlahKehadiran
%
Rusmin Ketua Komite 7 7 100%
Ketut Sanjaya Anggota 7 7 100%
Rusli Prakarsa Anggota 7 6 90%
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 20
C. Komite Remunerasi dan Nominasi
Jumlah rapat Komite Remunerasi dan Nominasi yang diselenggarakan dalam
tahun 2018 sebanyak 5 (lima) kali. Hasil rapat Komite Remunerasi dan
Nominasi telah dituangkan dalam risalah rapat yang mencantumkan tanggal
rapat, kehadiran anggota Komite, Agenda Rapat dan Materi Rapat. Hasil rapat
Komite Pemantau Risiko selalu di dokumentasikan secara tertib dan baik.
Data kehadiran anggota Komite Pemantau Risiko dalam rapat Komite
Pemantau Risiko selama tahun 2018 adalah sebagai berikut :
Nama Jabatan
Rapat Dewan Komite Audit
Jumlah dan % Kehadiran
Jumlah RapatJumlahKehadiran
%
Sammy Kirstamuljana Ketua Komite 4 3 75%
Tjendrawati Widjaja Anggota 4 4 100%
Ketut Sanjaya Anggota 4 4 100%
Rusli Prakarsa Anggota 4 3 75%
Nama Jabatan
Rapat Dewan Komite Audit
Jumlah dan % Kehadiran
JumlahRapat
JumlahKehadiran %
Rusmin Ketua Komite 5 5 100%
Tjendrawati Widjaja Anggota 5 5 100%
Christina Suryadinata Anggota 5 5 100%
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 201821
BAB III.
PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNALDAN AUDIT EKSTERNAL
A. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
Sesuai dengan POJK No. 46/POJK.03/2017 Perihal Pelaksanaan Fungsi
Kepatuhan Bank Umum, disebutkan bahwa Fungsi Kepatuhan adalah
serangkaian tindakan atau langkah – langkah yang bersifat ex-ante (preventif)
untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta
kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Selain itu fungsi kepatuhan lainnya adalah memastikan kepatuhan
Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa
Keuangan dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang. Bank telah
menetapkan salah satu anggota Direksi sebagai Direktur yang membawahi
kepatuhan.
Dalam melaksanakan fungsinya Direktur Kepatuhan dibantu oleh Satuan Kerja
Kepatuhan (SKK). SKK melakukan sosialisasi kepatuhan secara umum dan
khususnya ketentuan baru yang dilakukan dalam berbagai forum yang ada,
antara lain forum rapat rutin pengurus (Direksi dan Dewan Komisaris), rapat
direksi, rapat rutin dengan kepala cabang/pimpinan satuan kerja, maupun
rapat yang bersifat tidak rutin. Selain itu, untuk mendorong terciptanya
budaya kepatuhan Bank, SKK juga terlibat dalam melakukan kegiatan
pendidikan/training bagi karyawan maupun calon-calon karyawan yang
bergabung di Bank Sinarmas.
Keterlibatan divisi kepatuhan untuk lebih proaktif memberikan program
compliance awarness ke unit-unit kerja lain dalam struktur organisasi sangat
diperlukan. Melalui program diberbagai macam sosialisasi yang kami lakukan,
di antaranya :
A. Sosialisasi secara Tatap Muka melalui Training of Trainer dan Getok Tular
(Pay it forward)
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 201822
B. Sosialisasi melalui Media Elektronik (Coffee TIME “Corporate Culture
Forum For Fun & Educate Employee”)
C. Sosialisasi melalui media buku yang berisikan mengenai edukasi dalam
transaksi perbankan, disajikan semenarik mungkin sehingga mudah
dipahami dan dicerna oleh pembacanya.
Adapun tujuan dari kegiatan sosialisasi adalah untuk menyampaikan beberapa
hal yakni:
Kepatuhan terhadap Ketentuan Eksternal dan Internal harus menjadi
Budaya.
Semua elemen di Bank Sinarmas harus peduli terhadap risiko kepatuhan
yang timbul akibat Bank tidak patuh terhadap ketentuan, hal tersebut
karena Budaya Kepatuhan tidak hanya menjadi tanggung jawab
Direktorat Kepatuhan namun seluruh elemen di Bank Sinarmas.
Sosialisasi atas ketentuan Regulator terbaru, agar para karyawan
terinformasikan adanya ketentuan-ketentuan baru yang berlaku.
Dengan bertambahnya pengetahuan unit-unit kerja mengenai regulasi,
kebijakan, prosedur, kode etik dan pedoman tingkah laku, serta nilai-nilai
kepatuhan, diharapkan unit-unit kerja tersebut dapat menjalankan
aktivitasnya lebih confident dan efisien di dalam mencapai tujuan, visi, dan
misi yang mereka tetapkan, untuk tercapainya sinergi yang baik dengan
unit-unit kerja lain, Divisi Kepatuhan harus menempatkan diri sebagai business
partner tanpa menghilangkan independensinya. Ini dapat ditunjukan melalui
advise-advise yang lebih inovatif dan tidak berlaku.
Bank Sinarmas memiliki Compliance Framework sebagai bentuk komitmen
terhadap ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)
No.46/POJK.03/2017 Tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum.
Aktivitas kepatuhan yang dilakukan oleh Divisi Compliance selama tahun 2018
meliputi :
1. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya budaya kepatuhan
Bank. Untuk mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank maka
dilakukannya kegiatan pendidikan/training bagi karyawan maupun
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 201823
calon-calon karyawan yang bergabung di Bank Sinarmas. Dalam hal ini,
pejabat-pejabat SKK akan memaparkan berbagai hal yang berkaitan
dengan peraturan maupun kepatuhan, termasuk sanksi yang dapat
dikenakan apabila terjadi pelanggaran. Hal ini dimaksudkan agar para
peserta pendidikan/training memahami dengan baik dan benar akan
pentingnya budaya kepatuhan diterapkan dalam segala aktivitas
perbankan di Bank Sinarmas.
Sosialisasi Kepatuhan yang dilakukan oleh Divisi Compliance tidak hanya
mencakup perihal ketentuan baru saja, namun juga mencakup sosialisasi
terhadap budaya patuh, yang meliputi: komitmen dan upaya tindak lanjut
dari setiap unit kerja terhadap temuan Regulator, serta memahami
kegiatan-kegiatan operasional khususnya yang menjadi temuan
Pengawas Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sehingga diharapkan tidak
menjadi temuan berulang.
Untuk sosialisasi terhadap Ketentuan Regulator terbaru, Divisi Compliance
telah melakukan up date dengan mengkaji dan ditandatangani oleh Group
Head dan/atau Division Head Compliance lalu dilakukan share melalui
email kepada setiap Divisi terkait dan melakukan upload ke dalam Portal
Bank Sinarmas.
2. Mengusulkan Kebijakan, Kepatuhan, atau Prinsip-Prinsip Kepatuhan Yang
Akan Ditetapkan Oleh Direksi. SKK mengkaji/review setiap rancangan
keputusan maupun kebijakan dan prosedur yang telah dibuat dan akan
ditetapkan oleh Direksi untuk memastikan apakah keputusan maupun
kebijakan dan prosedur yang dibuat dan akan ditetapkan tersebut tidak
menyimpang atau bertentangan dengan ketentuan yang berlaku, baik
ketentuan Eksternal maupun ketentuan Internal. Hal tersebut dilakukan
dengan cara mengkaji/review setiap isi draft ketentuan Internal terutama
hal yang diwajibkan Regulator untuk dipenuhi oleh Bank. Kajian tersebut
ditandatangani dan disetujui oleh Group Head dan/atau Division Head
Compliance. Satuan Kerja Kepatuhan juga menyampaikan ke unit kerja
terkait untuk ditindaklanjuti dan memberikan tanggapan atas
kajian/review tersebut.
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 201824
3. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur,
serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan
Regulator dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
SKK dan Direktur Kepatuhan melaksanakan fungsi konsultasinya dengan
melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut:
Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian
terhadap Risiko Kepatuhan.
Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan kesesuaian
kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki Bank
Sinarmas dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
antara lain:
a. Menilai rancangan kebijakan, ketentuan, sistem maupun
prosedur baru.
b. Berinisiatif untuk melakukan penyempurnaan kebijakan,
ketentuan, sistem maupun prosedur berdasarkan informasi yang
diperoleh.
Melakukan review dan/atau merekomendasikan pengkinian dan
penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur
yang dimilki oleh Bank Sinarmas agar sesuai dengan ketentuan
Regulator dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Melakukan monitoring terhadap Tindak Lanjut Temuan Regulator.
4. Mengelola Risiko Kepatuhan. SKK melakukan pemantauan terhadap
tingkat kepatuhan atas ketentuan yang berlaku terlait prinsip prudential
banking (antara lain CAR, ROA, ROE, PDN, BMPK, NPL, LDR).
5. Memantau dan menjaga Kepatuhan Bank terhadap komitmen pada
regulator. Pemantauan terhadap komitmen pada regulator dan otoritas
pengawas lainnya dilakukan bersama Satuan Kerja Audit Internal (SKAI).
B. Penerapan Fungsi Audit Internal
Sesuai denngan PBI No. 1/6/PBI/1999 perihal Penugasan Dreiktur Kepatuhan
dan Penerapan Standat Dalam hal Penerapan Fungsi Audit Internal, Bank
memiliki Satuan Kerja Audit Internal (SKAI). SKAI berfungsi memberikan
assurance dan berperan sebagai strategic business partner bagi semua
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 201825
tingkatan manajemen guna mendorong pencapaian tujuan dan sasaran bank
dengan melakukan evaluasi berdasarkan risk based audit secara independen
dan obyektif, serta jasa konsultasi bagi pihak intern Bank.
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.03/2019
tentang Penerapan Fungsi Audit Intern pada Bank Umum, adalah :
1. Membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam melakukan
pengawasan dengan cara menjabarkan secara operasional baik
perencanaan, pelaksanaan, maupun pemantauan hasil audit;
2. Melakukan analisis dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi,
operasional dan kegiatan lain melalui audit;
3. Mengindentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan
meningkatkan efesiensi penggunaan sumber daya dan dana; dan
4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan
yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen.
1. INDEPENDENSI SKAI
Berdasarkan Piagam Audit Internal yang ditetapkan 8 Desember 2015,
independensi SKAI adalah sebagai berikut :
1. SKAI harus dapat bekerja dengan bebas tanpa campur tangan
ataupun tekanan dari pihak manapun.
2. SKAI harus memiliki kebebasan dalam menetapkan metode, cara,
teknik, dan pendekatan audit yang akan dilakukan.
3. SKAI harus memelihara sikap mental yang independen dalam
melakukan audit, yang tercermin dari laporan yang lengkap, obyektif,
serta berdasarkan analisa yang cermat dan tidak memihak.
4. SKAI tidak diperkenankan merangkap jabatan atau melakukan
kegiatan operasional lainnya, dan tidak terlibat dalam pengambilan
keputusan operasional (hanya sebatas memberikan rekomendasi).
5. SKAI harus independen dari kegiatan yang diaudit:
a. Tidak boleh memiliki kepentingan atas obyek atau kegiatan yang
diaudit.
b. Menahan diri dari menilai kegiatan yang sebelumnya menjadi
tanggung jawabnya.
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 201826
c. Auditor intern tidak melakukan penugasan audit dalam tiga tahun
berturut-turut terhadap auditee yang sama.
6. Jika prinsip independensi dan obyektifitas tidak dapat dicapai secara
fakta maupun dalam kesan, hal ini harus diungkapkan kepada pihak
yang berwenang. Teknis dan rincian pengungkapan ini tergantung
kepada alasan tidak terpenuhinya prinsip independensi dan
obyektivitas tersebut.
Ruang lingkup pekerjaan SKAI mencakup evaluasi dan memberikan
kontribusi atas perbaikan pengelolaan risiko, proses pengendalian internal,
dan tata kelola atas seluruh aspek dan unsur kegiatan bank yang secara
langsung maupun tidak langsung diperkirakan dapat mempengaruhi
tingkat terselenggaranya secara baik kepentingan bank, masyarakat
penyimpan dana, dan pengguna jasa, yang meliputi:
1. Kecukupan struktur pengendalian intern, yaitu untuk menentukan
sampai seberapa jauh sistem yang telah ditetapkan dapat
diandalkan kemampuannya untuk memberikan keyakinan yang
memadai bahwa tujuan dan sasaran bank dapat dicapai secara
efisien dan ekonomis.
2. Efektifitas dari kegiatan penerapan manajemen risiko bank
berdasarkan perkembangan eksposur risiko, perubahan pasar, dan
metode pengukuran dan pengelolaan risiko, serta proses tata kelola
perusahaan yang baik.
3. Efektifitas struktur pengendalian intern, yaitu untuk menentukan
sejauh mana struktur tersebut sudah berfungsi seperti yang
diinginkan.
4. Kualitas kinerja, yaitu untuk menentukan sejauh mana tujuan dan
sasaran organisasi telah dicapai, termasuk kewajiban laporan
keuangan.
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 201827
2. Kewenangan ruang lingkup SKAI
Dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan ruang lingkup, SKAI memiliki
kewenangan sebagai berikut:
1. Mengakses terhadap semua catatan, karyawan, sumber daya dan
dana serta asset lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan audit
tanpa campur tangan dari pihak manapun.
2. Mengalokasikan sumber daya, menyusun jadwal audit, memilih objek
yang akan di-audit, menetapkan rentang waktu atau ruang lingkup
audit serta mengaplikasikan semua teknik yang dibutuhkan sesuai
dengan standar profesi audit yang berlaku umum, untuk memenuhi
tujuan audit.
3. Mewawancarai karyawan dan bilamana dianggap perlu dapat
melakukan penyegelan terhadap dokumen, warkat-warkat dan benda
yang dianggap berkaitan dengan kegiatan yang diaudit.
4. Melakukan inspeksi setempat terhadap nasabah (on-site inspection)
dalam rangka memastikan kebenaran data atau temuan hasil audit.
5. Meminta pendapat tenaga ahli (profesional) dari dalam maupun luar
Bank Sinarmas maupun melakukan konfirmasi kepada
vendor/supplier bank (second party bank).
6. Komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris,
dan/atau Komite Audit serta anggota dari Direksi, Dewan Komisaris,
dan/atau Komite Audit.
7. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal.
C. Penerapan Fungsi Audit Eksternal
Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan Bank, Bank Sinarmas telah
menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) yang telah terdaftar di Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dan mempunyai reputasi serta kapasitas yang baik.
Penugasan audit kepada KAP sekurang-kurangnya telah memenuhi aspek
dan dituangkan dalam perjanjian kerja yang telah disepakati. Adapun aspek
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 201828
yang telah dipenuhi sekurang-kurangnya adalah kapasitas KAP yang ditunjuk,
legalitas perjanjian kerja, ruang lingkup audit, standar profesional akuntan
publik, dan Komunikasi OJK dengan KAP dimaksud. Penunjukan KAP oleh
Bank Sinarmas telah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan telah melalui persetujuan RUPS berdasarkan rekomendasi dari Komite
Audit melalui Dewan Komisaris. KAP telah melakukan audit secara
independen dan profesional.
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 29
BAB IV.PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN RISIKO DAN
PENGENDALIAN INTERN
A. Penerapan Fungsi Manajemen Risiko
Sebagai salah satu bentuk penerapan tata kelola perusahaan yang baik, maka
Bank telah melakukan pengelolaan risiko antara lain melalui Satuan Kerja
Manajemen Risiko (SKMR) yang berada dibawah rentang kendali Direktur
Kepatuhan & Manajemen Risiko. SKMR merupakan satuan kerja yang independen
terhadap satuan kerja operasional (risk taking unit) dan terhadap satuan kerja
yang melaksanakan pengendalian internal (Satuan Kerja Audit Internal). SKMR
juga terus berupaya untuk meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko
dalam rangka mendukung efektivitas kerangka pengawasan Bank berbasis risiko.
SKMR memiliki fungsi yang terpisah dari fungsi pengambilan keputusan akhir
ataupun transaksional.
1. Tugas dan Fungsi Manajemen Risiko
SKMR memiliki fungsi yang terpisah dari fungsi pengambilan keputusan akhir
ataupun transaksional. Tanggung-jawab Satuan Kerja Manajemen Risiko dalam
melaksanakan penerapan manajemen risiko, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan prosedur dan alat untuk identifikasi, pengukuran,
pemantauan, dan pengendalian Risiko;
2. Memantau posisi atau eksposur Risiko termasuk pemantauan kepatuhan
terhadap toleransi Risiko dan limit yang ditetapkan;
3. mendesain dan menerapkan perangkat yang dibutuhkan dalam penerapan
Manajemen Risiko;
4. Memantau implementasi kebijakan, strategi, dan kerangka Manajemen
Risiko;
5. Melakukan stress testing guna mengetahui dampak dari implementasi
kebijakan dan strategi Manajemen Risiko terhadap portofolio atau kinerja
Bank secara keseluruhan;
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 30
6. Mengkaji usulan produk dan/atau aktivitas baru yang dikembangkan oleh
suatu unit tertentu Bank yang difokuskan terutama pada aspek kemampuan
Bank untuk mengelola produk dan/atau aktivitas baru termasuk kelengkapan
sistem dan prosedur yang digunakan serta dampaknya terhadap eksposur
Risiko Bank secara keseluruhan;
7. Memberikan rekomendasi kepada satuan kerja bisnis dan/atau kepada
komite Manajemen Risiko terkait penerapan Manajemen Risiko antara lain
mengenai besaran atau maksimum eksposur Risiko yang dapat dipelihara
Bank;
8. Mengevaluasi akurasi dan validitas data yang digunakan oleh Bank untuk
mengukur Risiko bagi Bank yang menggunakan model untuk keperluan
intern;
9. Menyusun dan menyampaikan laporan profil Risiko;
10. Melaksanakan kaji ulang secara berkala dengan frekuensi yang disesuaikan
kebutuhan Bank, untuk memastikan:
kecukupan kerangka Manajemen Risiko;
keakuratan metodologi penilaian Risiko; dan
kecukupan sistem informasi Manajemen Risiko.
2. Cakupan penerapan manajemen risiko, termasuk sistem
pengendalian intern
Praktik manajemen risiko pada Bank Sinarmas dilakukan secara menyeluruh
antara lain untuk meningkatkan shareholder value dan memberikan masukan
kepada pihak manajemen sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan
yang sistematis berdasarkan ketersediaan informasi serta untuk menciptakan
infrastruktur manajemen risiko yang kokoh dalam rangka meningkatkan daya
saing Bank.
Manajemen risiko Bank diterapkan dengan mengacu kepada prinsip
kehati-hatian melalui parameter-parameter pengukuran risiko tertentu serta
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 31
mengacu kepada kebijakan dan prosedur yang berlaku. Dalam mengelola
risiko, Bank telah memastikan bahwa setiap kebijakan risiko yang diambil telah
sesuai dengan strategi bisnis serta sumber daya yang dimiliki oleh Bank. Oleh
karena itu kerangka dan mekanisme manajemen risiko Bank ditetapkan dengan
memperhatikan keseimbangan antara risiko dan hasil yang diperoleh.
Bank Sinarmas senantiasa memastikan kecukupan permodalan untuk
pencadangan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional sebagaimana
ditentukan oleh pihak regulator serta kecukupan permodalan berdasarkan
Profil Risiko Bank melalui proses Internal Capital Adequacy Assessment
Process (ICAAP). Metode perhitungan kecukupan modal Bank Sinarmas
menggunakan pendekatan yang ditetapkan oleh OJK sesuai standar dari
Basel II dan Basel III, yaitu pendekatan standar untuk risiko kredit dan risiko
pasar serta pendekatan indikator dasar untuk risiko operasional.
Sehubungan dengan implementasi terhadap Basel III, Bank meningkatkan
kecukupan permodalan baik dari segi kualitas maupun kuantitas modal
sesuai dengan ketentuan OJK serta persiapan dan simulasi internal untuk
penerapan rasio Leverage Ratio. Untuk rasio likuiditas, Bank juga telah
melakukan simulasi Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan persiapan simulasi
untuk rasio Net Stable Funding Ratio (NSFR). Meskipun LCR dan NSFR tersebut
hanya diwajibkan untuk Bank BUKU 3, 4 KCBA, namun Bank melakukan
simulasi perhitungan internal yang digunakan sebagai perbandingan posisi
likuiditas.
Bank telah menyusun kebijakan, prosedur, dan penetapan limit untuk
mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan berbagai
komponen risiko. Identifikasi dimaksudkan untuk memastikan bahwa
risiko-risiko yang terkandung dalam produk/aktivitas Bank sudah tercakup
dalam proses manajemen risiko, dan telah mendapat persetujuan Direksi.
Pengukuran risiko dimaksudkan agar mampu mengkalkulasi ekposur risiko yang
melekat pada kegiatan usahanya sehingga dapat diperkirakan dampaknya
terhadap permodalan yang harus dipelihara dalam rangka mendukung usaha
Bank. Pemantauan dan pengendalian risiko dimaksudkan agar Bank dapat
mengidentifikasi lebih awal potensi eksposur risiko yang muncul terutama yang
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 32
bersifat material dan/atau yang berdampak bagi permodalan Bank serta
dengan segera melakukan mitigasi sehingga risiko dapat dikendalikan.
Pelaksanaan verifikasi dan review serta kaji ulang juga dilakukan secara berkala
dan berkesinambungan terhadap penanganan kelemahan-kelemahan yang
bersifat material serta menentukan tindak lanjut yang harus dilakukan untuk
memperbaiki penyimpangan yang terjadi.
Sistem Pengendalian Intern (SPI) di Bank Sinarmas dilaksanakan melalui sistem
dan prosedur yang jelas dan ditetapkan oleh Direksi serta Dewan Komisaris.
Mekanisme pengawasan dilakukan diberbagai lini dari jabatan manajemen
tertinggi hingga jabatan terendah dengan mengacu kepada prinsip four eyes
principles. Dengan adanya pembagian fungsi, tugas, dan wewenang yang jelas,
maka sistem pengendalian intern ini diharapkan berjalan secara efektif.
Unit kerja terkait (SKAI, SKMR dan SKK) juga berperan aktif dalam pelaksanaan
sistem pengendalian internal antara lain melalui rapat rutin dalam rangka
koordinasi peningkatan pengendalian internal serta pembahasan isu internal
yang melibatkan unit kerja bisnis lainnya.
Disamping sistem penerapan manajemen risiko dan sistem pengendalian
internal yang handal, landasan utama didalam penerapan manajemen risiko
adalah budaya sadar risiko diseluruh jenjang organisasi.
Selama kurun waktu tahun 2018, Bank Sinarmas senantiasa menanamkan
budaya sadar risiko melalui:
a. Pemberian materi risk management sebagai salah satu kurikulum didalam
pelatihan/pendidikan bagi karyawan.
b. Bank Sinarmas juga telah menyertakan karyawannya dalam Program
Sertifikasi Manajemen Risiko serta program refreshment sesuai dengan
sertifikasi minimum yang diwajibkan. Diharapkan dengan adanya Program
Sertifikasi tersebut, seluruh karyawan memiliki pemahaman dan kesadaran
risiko yang semakin baik.
c. Melakukan sosialisasi terkait risiko operasional termasuk didalamnya
implementasi Risk Control Self Assesment (RCSA) dalam rangka
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 33
meningkatkan risk awareness kepada seluruh karyawan pada kantor cabang
dan divisi.
B. Sistem Pengendalian Intern
1. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Debitur
Besar (Large Exposures)
Bank memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis yang dipergunakan dalam
penyediaan dana kepada pihak terkait dan Debitur besar yang dievaluasi
secara berkala.
Berikut tabel Laporan Penyediaan Dana Per 31 Desember 2018:
2. Jumlah Penyimpangan (Internal Fraud)
Yang dimaksud dengan internal fraud adalah fraud yang dilakukan oleh anggota
Dewan Komisris, anggota Dieksi, pegawai tetap dan pegawai tidak tetap
(honorer dan outsourcing). Adapun pengertian fraud mengacu kepadan
ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai penerapan strategi anti
fraud bagi Bank Umum.
Sepanjang Tahun 2018 tidak terjadi kejadian internal fraud yang dilakukan oleh
Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris, namun terdapat internal fraud
yang dilakukan oleh Pegawai Tetap dan Pegawai Tidak Tetap atau Tenaga Kerja
Ahli Daya. Berikut tabel jumlah Kasus internal fraud selama tahun 2018.
No. Penyediaan Dana
Jumlah
DebiturNominal
(Jutaan Rupiah)
1. Kepada Pihak Terkait 10 287,539
2. Kepada Debitur Inti:
a. Individu
b. Grup19
6
6,298,569
4,414,197
Penyimpangan(Internal
Jumlah Kasus yang Dilakukan Oleh
Anggota Direksi Pegawai Tetap Pegawai Tidak
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 34
3. Permasalahan Hukum
Permasalahan hukum yang dihadapi oleh Bank Sinarmas tidak berdampak
signifikan terhadap kegiatan usaha karena Bank Sinarmas telah berupaya
melakukan proses mitigasi risiko hukum yang dilakukan oleh Unit Legal. Berikut
adalah tabel permasalahan hukum Bank Sinarmas selama Tahun 2018.
Permasalahan HukumJumlah Kasus
Perdata Pidana
Telah mendapatkan
putusan yang mempunyai
kekuatan hukum tetap
7 Nihil
Dalam proses penyelesaian 6 Nihil
Pencabutan Gugatan olehPenggugat / Tergugat
2 Nihil
Perdamaian antara
Penggugat dan Tergugat1 Nihil
Total 16 Nihil
Fraud)dalam 1 Tahun
dan AnggotaDewanKomisaris
Tetap dan TenagaKerja Alih Daya
2017 2018 2017 2018 2017 2018
Total Fraud Nihil Nihil 1 (Satu) 4(Empat) Nihil 2 (Dua)
Telah Diselesaikan Nihil Nihil 1 (Satu) 1 (Satu) Nihil 1 (Satu)
Dalam ProsesPenyelesaian diInternal bankSinarmas
Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Belum DiupayakanPenyelesaiannya Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
TelahDitindaklanjutimelalui ProsesHukum
Nihil Nihil Nihil 3 (Tiga) Nihil 1 (Satu)
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 35
4. Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan
Selama Tahun 2018, tidak terdapat benturan kepentingan yang terjadi pada
Bank Sinarmas. Bank berkewajiban dan terus menghindari benturan
kepentingan. Bank Sinarmas juga akan memastikan dalam hal terjadi benturan
kepentingan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, Pejabat Eksekutif, dan
pihak-pihak yang terlibat tidak mengambil tindakan yang dapat merugikan atau
mengurangi keuntungan Bank. Bank akan melakukan hal tersebut sesuai
Ketentuan Internal yang ada, yakni SE No.052/2012/DIR4-CorpSec Tanggal 28
Desember 2012 Tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Material.
5. Pembelian Kembali (Buy Back) Saham dan/atau Obligasi Bank
Selama Tahun 2018, tidak terjadi buy back share dan/atau buy back obligasi Bank
pada Bank Sinarmas
No.
Nama dan
Jabatan Pihak
yang Memiliki
Benturan
Kepentingan
Nama dan
Jabatan
Pengambil
Keputusan
Jenis
Transaksi
Nilai Transaksi
(jutaan
Rupiah)
Ket
1. Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 36
BAB V.
RENCANA STRATEGIS BANK
Bank Sinarmas terus berupaya untuk mengembangkan suatu perencanaan dan
pengendalian perusahaan dengan selalu memperhatikan faktor eksternal dan internal
sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.5/POJK.03/2016 dan
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) No.25/SEOJK.03/2016 Tentang
Rencana Bisnis Bank Umum (RBB).
Adapun upaya dan tindak lanjut Bank Sinarmas adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan hasil self assessment Tingkat kesehatan Bank “Sehat” melalui
kecukupan modal, pencapaian rentabilitas sesuai dengan rencana kerja,
penerapan GCG yang baik dan menjaga profil risiko pada tingkat yang wajar
b. Membangun budaya kehati-hatian (prudent) secara berkesinambungan melalui
penerapan budaya kepatuhan terhadap seluruh ketentuan yang berlaku dan
pemahaman terhadap risiko yang melekat pada aspek bisnis bank
c. Menyampaikan tindak lanjut hasil pemeriksaan regulator periode pemeriksaan
tahun 2018 secara tepat waktu sesuai target date yang telah disepakati.
d. Melakukan perbaikan yang berkesinambungan pada sistem kerja untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas Bank
e. Meningkatkan Sumber Daya Manusia melalui rekrutmen dan pelatihan secara
berkesinambungan untk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang
sudah ada
f. Mengembangkan infrastruktur di bidang Information and Technology (IT) untuk
meningkatkan performa sistem Bank, keamanan dan kontrol, kelayakan Disaster
Recovery Center (DRC) Site, kegiatan operasional dan bisnis Bank, serta sistem
pelaporan.
g. Mengoptimalkan fungsi pengawasan dan kepatuhan pelaksanaan operasional
Bank Sinarmas sehingga pengambilan kebijakan dan/atau keputusan oleh Direksi
tidak menyimpang ketentuan.
h. Meningkatkan sisi governance dan transparansi intra group transaction dengan
pihak terkait.
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 37
BAB VI.TRANSPARASI KONDISI KEUANGAN, NON KEUANGANBANK DAN PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL
A. Transparasi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank
Bank telah menyusun dan menyajikan secara transparan informasi keuangan dan
non keuangan kepada stakeholders dan pengawas sesuai ketentuan secara tepat
waktu, lengkap, akurat, terkini, utuh dan memadai sesuai dengan tata cara, jenis
dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan tentang Transparansi Kondisi
Keuangan Bank.
Transparansi kondisi keuangan disajikan Laporan Keuangan Publikasi Bulanan,
Triwulanan dan Tahunan yang telah dilaporkan kepada otoritas yang berwenang
maupun dipublikasikan melalui homepage Bank sesuai ketentuan yang berlaku.
B. Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial Selama Periode Pelaporan
Bank Sinarmas telah melakukan kegiatan-kegiatan dalam bentuk sosial. Adapun
pemberian dana untuk kegiatan sosial pada Tahun 2018 adalah Rp.
3.908.589.493,00,-
Berikut data kegiatan sosial selama tahun 2018 :
Bulan Kegiatan
Januari
CSR Donasi dan beras kepada Yayasan Sayap Ibu Dalam RangkaSambutan Awal Tahun 2018
CSR Donasi dan beras kepada Panti Asuhan Santo Yosup DalamRangka Sambutan Awal Tahun 2018
CSR Pengumpulan Celengan Bambu dari Karyawan Bank SinarmasDalam Rangka Sambutan Awal Tahun 2018
CSR 40 Pot Bunga dan Tanaman Dalam Rangka Grand Opening KCSyariah Jambi
CSR Perlengkapan sekolah untuk anak-anak Panti Asuhan, berupabuku tulis dan alat tulis Dalam Rangka Grand Opening KC Syariah
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 38
Jambi
FebruariCSR 150 Stationery Set dan 60 Mainan Edukatif untuk anakdisabilitas dini di Saraswasti Learning Center
MaretCSR 65 kantong darah dari 98 peserta Donor Darah Bersama PalangMerah Indonesia
CSR donasi dana pendidikan dan tunjangan pendidikan kepada 10mahasiswa dalam 3 semester kepada Universitas Sumatera Utara
April
CSR 6.000 Alat tulis, 2.000 liter Minyak Goreng Filma, dan 5 sepedaBank Sinarmas di Kegiatan Gerakan Ayo Menabung Bersama BankSinarmas di Yayasan Pondok Pesantren Qomarul Huda
CSR Donasi Pendidikan dan Pengembangan Yayasan PondokPesantren Qomarul Huda
CSR Dana Kebajikan Pengurus iB MarComm 2018 Dalam RangkaExpo Perbankan Syariah iB Vaganza
CSR Produksi 5000 Al-quran
CSR Donasi pendidikan (beasiswa) kepada finalis MusabaqohTilawatil Quran (MTQ) Nasional
CSR 28 Parcel Sembako untuk Barisan Ansor Serbaguna (Banser)Pondok Pesantren Al-Hamid
Mei
CSR 3000 liter Minyak Goreng Filma di Kegiatan Buka PuasaBersama Karyawan Bank Sinarmas di Roxy Square
CSR 4000 liter Minyak Goreng Filma di Kegiatan Bazar MinyakGoreng Murah bersama Paskhas TNI Angkatan Udara
CSR 4000 liter Minyak Goreng Filma di Kegiatan Bazar MinyakGoreng Murah bersama Barisan Ansor Serbaguna BANSER
CSR 1500 liter Minyak Goreng Filma di Kegiatan Bazar MinyakGoreng Murah bersama OJK NTB
CSR Pemberian 10 unit Perangkat Komputer, Penyerahan 10 KomikEdukasi Perbankan Oky ke Bank, Tabungan SIMPEL untuk 20peserta, 10 buku Ensiklopedia dan Perlengkapan Olahraga kepadaSMPN 1 Cisauk
CSR 24 Donasi Pendidikan bersama APP Sinar Mas dan Metro TVkepada Pondok Pesantren di Jakarta - Serang
CSR biaya pembangunan dan sembako Panti Asuhan Mizan Amanah
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 39
CSR 4000 liter Minyak Goreng Filma Dalam Rangka Bazar MinyakGoreng Murah bersama Detasemen Polisi Militer Cijantung
CSR 110 liter Minyak Goreng Filma Dalam Rangka Bazar MinyakGoreng Murah KC Ternate
CSR Donasi Pengembangan Program Pondok Pesantren SukoTunggal
CSR 4.344 liter Minyak Goreng Filma Bersama Kapolres Cirebon
Juli
CSR 136 kantong darah dari 150 peserta Donor Darah BersamaPalang Merah Indonesia
CSR 60 pot bunga di Pasar Angso Duo Jambi Dalam RangkaPelestrarian Lingkungan Hidup
CSR Pembangunan Tiga Ruang Kelas, Toilet Sekolah, 60 mobiler SDPutra Angso Duo Jambi
CSR 140 mobiler SMPN 1 Muaro Jambi
Agustus
CSR Donasi kepada korban musibah bencana gempa bumi diLombok Dalam Rangka Bantuan Bencana Gempa Bumi BersamaAsbisindo
CSR bantuan berupa 100 air minum, 45 selimut, dan 11 makanankepada nasabah yang terkena musibah dan juga warga yangmembutuhkan
September
CSR Donasi acara Sembayang Rebutan di Tempat Ibadah TriDharma “Boen Tek Bio” Banyumas
CSR bantuan Bencana Gempa Bumi oleh KC Mataram berupa 90terpal, 48 selimut, obat-obatan dan 11 senter kepada nasabah yangterkena musibah dan juga warga yang membutuhkan
CSR Donasi Kebajikan Pondok Pesantren Modern Al-KautsarAl-Akbar, Binjai, Medan, Sumatera Utara dalam rangka PeluncuranTabungan Simas Haji
CSR Bantuan Bencana Gempa Bumi & Tsunami di Palu oleh TimRescue Bank Sinarmas
Oktober
CSR Bantuan Bencana Gempa Bumi & Tsunami di Palu oleh TimRescue Bank Sinarmas
CSR Donasi Kebajikan Pondok Pesantren Modern Al-KautsarAl-Akbar, Binjai, Medan, Sumatera Utara dalam rangka PeluncuranTabungan Simas Haji
CSR Donasi Kebajikan Masjid Cheng Hoo, Surabaya dalam rangka
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 40
Peluncuran Tabungan Simas Haji
CSR Bantuan Bencana Gempa Bumi & Tsunami di Palu oleh TimRescue Bank Sinarmas
CSR 4000 liter Minyak Goreng Filma Dalam Rangka Hari SantriNasional dan Gerakan Ayo ke Bank di Bumiayu
CSR 10 Tabungan Bank Sinarmas Dalam Rangka Hari SantriNasional dan Gerakan Ayo ke Bank di Bumiayu
CSR 200 Al-quran Dalam Rangka Hari Santri Nasional dan GerakanAyo ke Bank di Bumiayu
CSR Produksi 5000 Al-quran terhadap Korban Bencana AlamLombok dan Palu
CSR Sumbangan Dana Kebajikan untuk Korban Bencana Alam diLombok
CSR Sumbangan Dana Kebajikan untuk Korban Bencana Alam diPalu
CSR 91 kantong darah dari 164 peserta Donor Darah BersamaPalang Merah Indonesia
CSR tabungan Pendidikan (SIMPEL) kepada SD/SMP Ahmad DahlanKota Jambi sebanyak 750 Tabungan SIMPEL
CSR tabungan Pendidikan (SIMPEL) kepada SDN 26 Kota Jambisebanyak 250 Tabungan SIMPEL
CSR Sarana dan Prasarana Olahraga untuk SD/SMP Ahmad DahlanKota Jambi
CSR Dana Kebajikan Renovasi Mesjid An-Nur Kementrian AgamaKabupaten Sukabumi
CSR donasi Kegiatan Sosial OJK dan Industri Jasa Keuangan PeduliBencana Gempa & Tsunami di Sulawesi Tengah
November
CSR donasi dana pendidikan dan tunjangan pendidikan kepada 8mahasiswa dalam semester 4 Universitas Sumatera Utara
CSR 300 liter minyak goreng filma Dalam Rangka Bazaar MinyakGoreng KCP Nabire
CSR 240 liter minyak goreng filma Dalam Rangka Bazaar MinyakGoreng KCP Nabire
DesemberCSR Dana Kebajikan untuk Taman Bacaan Bank Sinarmas kepadaBalai Pustaka SD Negeri Taupkole
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 41
CSR Dana Kebajikan untuk Taman Bacaan Bank Sinarmas kepadaBalai Pustaka SMP Negeri 5 Sulamu
CSR Pelestarian Lingkungan Hidup, Pembangunan Ruang Kelas danMobiler Sekolah di Jambi
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 42
BAB VII.
KEBIJAKAN REMUNERASI PADA BANK DAN RASIO GAJITERTINGGI DAN TERENDAH
A. Kebijakan Remunerasi Pada Bank
Kebijakan remunerasi pada bank ini dilakukan guna meningkatkan Tata Kelola
dan mendorong di lakukannya Prudent Risk Taking yang merupakan
pencegahan pengambilan risiko yang berlebihan (Excessive Risk Taking) oleh
pengambil keputusan , sehingga tingkat kesehatan Bank tetap terjaga dengan
baik.
Adapun rincian dari remunerasi dan fasilitas lain yang telah diberikan bagi
seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
Fasilitas Lain
Jumlah Diterima dalam 1 tahunDewanKomisaris Direksi
orang Jutaanrupiah orang Jutaan
rupiah
1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjanganrutin, tantiem, dan fasilitas lainnyadalam bentuk non-natura).
3 4.284 6 15.627
2. Fasilitas lain dalam bentuk natura(perumahan, transportasi, asuransikesehatan, dsb) :a. Dapat dimilikib. Tidak dapat dimiliki
3 109 6 322
Total 4.393 15.949
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 43
B. Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah
Pemberian gaji kepada Pegawai dan Pengurus Bank telah dilakukan sesuai
ketentuan dengan memperhatikan Upah Minimum Regional (UMR) yang
berlaku.
Yang dimaksud dengan “gaji” adalah hak pegawai yang di terima dan di
nyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perusahaan atau pemberi
kerja kepada pegawai yang di tetapkan dan di bayarkan menurut suatu
perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan, termaksud
tunjangan baggi pegawai dan keluarganya atas pekerjaan dan /atau jasa yang
telah di lakukannya.
Adapun rasio gaji per bulan tertinggi dan terendah Bank Sinarmas selama
Tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Tingkatan Pegawai 2018Rasio Gaji
Tertinggi Terendah
Pegawai 58,21 1
Direksi 1,41 1
Komisaris 1,78 1
Tertinggi Tertinggi
Direksi dan Pegawai Tertinggi 1,29 1
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 44
BAB VIII
KESIMPULAN UMUM HASIL (SELF ASSESSMENT) PENERAPANTATA KELOLA PT. BANK SINARMAS TBK TAHUN 2018
Penilaian penerapan Tata Kelola PT. Bank Sinarmas Tbk tahu 2018 berdasarkan 5
(lima) prinsip dasar yang mepiputi transparansi, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran. Secara berkala Bank
melakukan penilaian sendiri (Self assessment) dengan mengelompokkan dalam
suatu governance system yang terdiri dari 3 (tiga) aspek governance, yaitu
governance structure, governance process dan governance outcome.
Penilaian terhadap Tata Kelola yang baik meliputi 11 (Sebelas) faktor, yakni :
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komisaris
3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite
4. Penangan Benturan Keptentunga
5. Penerapan fungsi audit intern
6. Penerapan fungsi audit ekstern
7. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian
8. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan Penyediaan dana
besar (large exposures)
9. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan
10. Laporan pelaksanaan tata kelola dan pelaporan internal
11. Rencana strategis Bank
A. Penilaian Tata Kelola dan Predikatnya
Penilaian sendiri (self assessment) Bank Sinarmas dilakukan paling sedikit 2
(dua) kali dalam 1 (satu) tahun. Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self
assessment) terhadap 11 (sebelas) faktor penilaian, Penerapan Tata Kelola
Bank Sinarmas di Tahun 2018 berada pada Peringkat 2 (dua) dengan kategori
“BAIK”.
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 45
B. Uraian Penerapan Tata Kelola
Bank Sinarmas telah melakukan analisis terkait kekuatan dan kelemahan
Penerapan Tata Kelola Bank berdasarkan 3 (tiga) aspek Governance, yaitu
Governance Structure, Governance Process, dan Governance Outcome,
sebagai berikut:
1. Kekuatan Penerapan Tata Kelola
Bank Sinarmas telah melakukan pemenuhan terhadap 3 (tiga) aspek
Governance, yaitu:
a) Governance Structure
Faktor-faktor positif aspek Governance Structure yang telah
dilakukan Bank adalah struktur tata kelola Bank yang mencakup
Dewan Komisaris dan Direksi dengan kelengkapan pendukungnya.
Fungsi dari organ-organ Bank dijalankan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Bank, dan
ketentuan lainnya yang didasari prinsip independensi bagi setiap
organ untuk melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung jawab.
Seluruh kebijakan dan prosedur Bank yang disusun sesuai dengan
peraturan perundang-undangan telah memperoleh persetujuan dari
Direksi. Kondisi tersebut menunjukan bahwa Bank Sinarmas lebih
baik dalam menerapkan budaya kepatuhan.
b) Governance Process
Faktor positif dari aspek Governance Process yakni salah satunya
dengan komitmen dari seluruh jenjang organisasi Bank mulai dari
Direksi, Dewan Komisaris, dan Komite-Komite yang dibentuk serta
seluruh satuan kerja pada Bank untuk melaksanakan kebijakan dan
prosedur. Seluruh Unit Kerja bertanggung jawab melakukan proses
pengkinian dan kaji ulang secara berkelanjutan sesuai
perkembangan kegiatan usaha dan kompleksitas kegiatan
operasional Bank sebagai salah satu proses pemenuhan dalam
aspek ini. Bank juga melakukan sosialisasi terkait ketentuan terbaru,
baik ketentuan internal maupun eksternal. Hal tersebut merupakan
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 46
salah satu bagian dari upaya peningkatan kualitas dan sharing
knowledge. Selain itu, pada periode tahun 2018, Bank Sinarmas
menyelenggarakan RUPS sebanyak 2 (dua) kali, yaitu 1 (satu) kali
RUPS Luar Biasa dan 1 (satu) kali RUPS Tahunan yang
diselenggarakan masing-masing pada hari Jumat, 8 Juni 2018 dan
Rabu, 5 Desember 2018 bertempat di Ruang Danamas , Sinar Mas
Land Plaza, Tower II Lantai 39, Jalan MH Thamrin no 51, Jakarta
10350.
c) Governance Outcome
Kualitas outcome dinilai melalui aspek Governance Outcome yang
memenuhi harapan Pemangku Kepentingan Bank. Hal tersebut
merupakan cerminan hasil dari proses pelaksanaan prinsip Tata
Kelola yang telah dilakukan oleh Bank. Adapun faktor-faktor positif
Governance Outcome yang telah dilakukan Bank antara lain:
1. Kecukupan transparansi laporan.
2. Kepatuhan terhadap peraturan Regulator.
3. Perlindungan konsumen.
4. Obyektivitas dalam melakukan assessment/audit.
5. Kinerja Bank seperti rentabilitas, efisiensi, dan permodalan.
6. Peningkatan atau penurunan kepatuhan terhadap ketentuan
yang berlaku dan penyelesaian permasalahan yang dihadapi
Bank.
Selain faktor positif Governance Outcome di atas, Bank Sinarmas
juga memiliki dasar implementasi Tata Kelola, yakni berpedoman
pada ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Undang-Undang Republik Indonesia.
Peraturan Bank Indonesia.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
Pedoman GCG Komite Nasional Kebijakan Governance.
2. Kelemahan Penerapan Tata Kelola
Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Tata Kelola, maka
secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018 47
diselesaikan dengan tindakan normal oleh Manajemen Bank.
a) Governance Structure
Kelemahan Governance Structure antara lain masih terdapat
beberapa hal yang dalam pelaksanaannya Bank kurang
memperhatikan dan belum sepenuhnya mengikuti
prosedur-prosedur yang telah diatur dalam kebijakan Bank Internal.
Di mana Bank telah membuat berbagai ketentuan (SK, SE, Memo,
SOP/KDPK, PKS, Proposal) sebagai acuan kerja yang digunakan
oleh tiap unit kerja agar dalam pelaksanaannya dapat seragam dan
tidak menyimpang dari Ketentuan Regulator yang berlaku.
b) Governance Process
Masih terdapat kelemahan dalam Governance Process di mana
kurangnya monitoring Bank terkait proses dalam hal kegiatan
perbankan. Sehingga dapat diketahui dalam pelaksanaannya masih
terdapat kegiatan yang belum sesuai dengan kebijakan Internal
yang telah dibuat oleh Bank. Selain itu, masih terdapat Kebijakan
Internal yang belum dilakukan pengkinian terhadap Ketentuan
Regulator terbaru. Dalam hal ini, apabila monitoring terhadap
penerapan kebijakan Internal dapat berjalan dengan baik, maka
Bank akan terhindar dari teguran pengawasan baik Internal
maupun Eksternal.
c) Governance Outcome
Dalam hal Governance Outcome, Bank sampai pada saat ini masih
terus berupaya melakukan perbaikan untuk melakukan kegiatan
atau transaksi sesuai dengan ketentuan baik internal maupun
eksternal yang berlaku. Selain melakukan monitoring, Bank juga
telah melakukan training dan kegiatan sosialisasi untuk
meningkatkan pengetahuan perbankan pada tiap unit kerja
terutama untuk menghindari temuan berulang oleh audit eksternal.
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018
48
BAB IX.
LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF-ASSESSMENT)
PENERAPAN TATA KELOLA
Nama Bank : PT. Bank Sinarmas Tbk.
Posisi : 31 Desember 2018
Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Penerapan Tata Kelola
Peringkat Definisi Peringkat
Individual 2
Mencerminkan manajemen Bank telah
melakukan penerapan Tata Kelola yang
secara umum baik. Hal ini tercermin dari
pemenuhan yang memadai atas prinsip
Tata Kelola. Dalam hal terdapat
kelemahan penerapan prinsip Tata
Kelola, secara umum kelemahan tersebut
kurang signifikan dan dapat diselesaikan
dengan tindakan normal oleh
manajemen Bank.
Analisis
Sejalan dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, maka Bank Sinarmas telah melakukan penilaian sendiri (self-assessment) terhadap 11 (sebelas) faktor penilaian penerapan Tata Kelola. Hal tersebut berkaitan dalam rangka melakukan Tata Kelola Perusahaan yang baik sesuai dengan ketentuan Regulator. Berikut ringkasan hasil analisis pelaksanaan penilaian Tata Kelola Bank yang mencakup 11 Faktor Penilaian Penerapan Tata Kelola, sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi.
• Direksi telah memiliki jumlah anggota, komposisi, serta kriteria yang sesuai dengan ketentuan Perseroan maupun Regulator.
• Direksi telah melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola yang baik dalam setiap aktivitas Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
• Rapat Direksi telah berjalan secara efektif dan efisien. Seluruh hasil rapat diputuskan berdasarkan musyawarah mufakat dan dituangkan secara tertulis ke dalam risalah rapat serta didokumentasikan dengan baik.
• Direksi telah melaksanakan aspek transparansi dengan baik dan tidak pernah melanggar larangan-larangan yang ditetapkan dalam ketentuan baik internal maupun eksternal.
2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Dewan Komisaris
• Jumlah anggota, komposisi, serta kriteria Dewan Komisaris telah sesuai dengan ketentuan Perseroan maupun Regulator.
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018
49
• Dewan Komisaris telah melaksanakan aspek transparansi dengan baik dan memenuhi ketentuan yang berlaku.
• Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, diantaranya memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip Tata Kelola yang baik dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
• Rapat Dewan Komisaris telah berjalan secara efektif dan efisien. Selain itu Dewan Komisaris juga menyelenggarakan Rapat Gabungan dengan Direksi/pihak independen/unit kerja terkait yang telah dituangkan secara tertulis ke dalam risalah rapat serta didokumentasikan dengan baik.
3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite
• Komposisi dan kompetensi seluruh anggota Komite-komite telah memenuhi ketentuan regulator.
• Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite-komite berjalan efektif. • Rapat komite-komite diputuskan berdasarkan musyawarah mufakat dan dituangkan
secara tertulis dalam risalah rapat serta didokumentasikan dengan baik sehingga rekomendasi yang diberikan oleh seluruh komite kepada Dewan Komisaris dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengambil keputusan baik oleh Direksi maupun unit kerja terkait.
4. Penanganan Benturan Kepentingan
• Bank memiliki kebijakan dan prosedur penyelesaian benturan kepentingan. • Benturan kepentingan tidak mengurangi keuntungan Bank. • Bank telah memiliki Komisaris Independen dan Pihak Independen untuk menghindari
benturan kepentingan dalam pelaksanaan tugas seluruh jenjang organisasi Bank. 5. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
• Bank memiliki Satuan Kerja Kepatuhan yang independen dan bebas dari pengaruh satuan kerja lainnya.
• Dalam pelaksanaan tugasnya Direktur yang membawahi Kepatuhan telah memastikan kepatuhan Bank telah sesuai ketentuan.
• Satuan Kerja Kepatuhan melakukan review atas kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan regulator dan peraturan perundang-undangan.
• Satuan Kerja Kepatuhan telah melaporkan terkait tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahi kepatuhan sesuai dengan kebijakan regulator dan disampaikan sesuai waktu yang telah ditetapkan.
• Satuan Kerja Kepatuhan bersama Direktur yang membawahi kepatuhan telah menerapkan Budaya Kepatuhan yang lebih baik.
• Satuan Kerja Kepatuhan telah meningkatkan monitoring ke unit kerja terkait pelaporan yang harus disampaikan kepada Regulator.
• Satuan Kerja Kepatuhan meningkatkan monitoring terhadap produk/aktivitas baru yakni melalui Compliance Check List.
6. Penerapan Fungsi Audit Internal
• Kelembagaan SKAI independen terhadap satuan kerja lainnya (berdasarkan Piagam Audit Intern).
• Pelaksanaan fungsi SKAI berjalan efektif dan bertindak objektif dalam melakukan audit yang sesuai dengan rencana pemeriksaan.
• Laporan atas temuan-temuan telah disampaikan kepada pihak terkait dan dimonitor
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018
50
secara berkala untuk tindak lanjutnya. 7. Penerapan Fungsi Audit Eksternal
• Penugasan Bank kepada Akuntan Publik dan KAP telah memenuhi standar yang berlaku umum baik dari aspek kapasitas KAP, legalitas perjanjian kerja, ruang lingkup audit, dan standart profesional akuntan publik yang telah tertuang dalam perjanjian kerja tertulis.
• Pelaksanaan audit oleh Akuntan publik dan KAP yang ditunjuk dilakukan secara independen dan memenuhi kriteria yang ditetapkan.
• Auditor bertindak obyektif dalan melakukan assessment.
8. Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern • Bank telah memiliki struktur organisasi yang memadai untuk mendukung penerapan
manajemen risiko dan pengendalian internal. • Dewan Komisaris telah mengevaluasi dan menyetujui kebijakan yang akan digunakan
sebagai pedoman dalam penerapan manajemen risiko. • Pelaksanaan review dan kaji ulang dilakukan secara berkala sesuai kebutuhan Bank
terhadap penanganan kelemahan-kelemahan agar tidak terjadi pengaruh yang signifikan pada kondisi Bank.
9. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Debitur Besar (Large
Exposures). • Bank memiliki kebijakan dan prosedur tertulis dan jelas mengenai penyediaan dana
kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar. • Pengambilan keputusan dalam proses penyediaan dana dilakukan sesuai prinsip
independensi dan kehati-hatian. • Dalam proses penyediaan dana telah memperhatikan kemampuan permodalan dan
penyebaran/diversifikasi portofolio penyediaan dana. 10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan Tata
Kelola dan Pelaporan Internal. • Bank memiliki kebijakan dan prosedur mengenai tata cara pelaksanaan transparansi
kondisi keuangan dan non keuangan Bank. • Bank telah melaksanakan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan kepada
stakeholders termasuk Laporan Keuangan Publikasi triwulanan dan telah dilaporkan kepada otoritas yang berwenang maupun melalui homepage Bank sesuai ketentuan yang berlaku.
• Cakupan laporan pelaksanaan Tata Kelola telah disajikan dengan lengkap dan akurat yang disertakan dalam Laporan Tahunan Bank dan telah sesuai dengan ketentuan.
• Laporan Pelaksanaan Tata Kelola dan Laporan Tahunan Bank disampaikan kepada pihak-pihak sesuai ketentuan Peraturan Bank Indonesia.
11. Rencana Strategis Bank
• Bank telah menyusun Rencana strategis Bank dalam bentuk Rencana Korporasi (Corporate Plan) dan Rencana Bisnis (Business Plan) sesuai dengan visi dan misi Bank.
• Rencana Bisnis Bank disusun secara realistis dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal, prinsip kehati-hatian, serta pencapaian kinerja Bank sebelumnya.
• Rencana Bisnis Bank menggambarkan pertumbuhan Bank yang berkesinambungan.
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018
51
Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria/indikator penilaian tersebut di atas, disimpulkan bahwa Tata Kelola Bank tidak hanya ditekankan pada aspek structure, sekaligus juga aspek process dan outcome. Ketiga aspek tersebut memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja Bank, yakni: A. Governance Structure
Penilaian governance structure bertujuan untuk menilai kecukupan struktur tata kelola dan infrastruktur tata kelola Bank agar proses pelaksanaan prinsip tersebut menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan stakeholders Bank. Yang termasuk dalam struktur tata kelola Bank adalah Direksi, Komisaris, Komite dan satuan kerja pada Bank. Adapun yang termasuk infrastruktur tata kelola Bank antara lain adalah kebijakan dan prosedur Bank, sistem informasi manajemen serta tugas pokok dan fungsi masing-masing struktur organisasi.
• Kekuatan governance structure yang telah dilakukan Bank yaitu struktur tata kelola Bank yang mencakup Direksi dan Dewan Komisaris dengan kelengkapan pendukungnya yaitu Komite-Komitenya dan satuan kerja pada Bank telah lengkap dimiliki. Kondisi tersebut menunjukan bahwa Bank telah lebih baik dalam menerapkan budaya kepatuhan. Selain itu, seluruh kebijakan dan prosedur Bank yang disusun telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan telah memperoleh persetujuan Direksi Bank. Bank juga melakukan follow up dan update terkait kebijakan dan prosedur Bank sesuai dengan ketentuan Regulator terbaru.
• Kelemahan governance structure antara lain : 1. Bank telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris yang tertuang
dalam SK 002/2016/PRESKOM tanggal 9 Desember 2009 serta Pedoman dan Tata Tertib Direksi SK 012/2018/PRESDIR-Corsec tanggal 28 Juni 2018, namun masih terdapat beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan.
2. Bank memiliki program loyalti berupa Simas Poin dimana dalam pelaksanaannya bekerjasama dengan pihak Exite. Namun berdasarkan hasil review terdapat kelemahan dalam perjanjian tersebut.
3. Bank telah memiliki ketentuan mengenai pelaksanaan Quality Assurance (QA) yang tertuang dalam SE 022/2017/DIR2-CA tanggal 15 Desember 2017. Dalam SE tersebut telah mencakup tugas-tugas pelaksana Quality Assurance. Namun, dalam pelaksanaannya masih terdapat sedikit kekurangan.
4. Bank telah memiliki ketentuan terkait Pelaksana Tugas yang diatur dalam Surat Edaran No.SE.013/2012/DIR6-HCM tanggal 23 November 2012 tentang Ketentuan Pengangkatan Pelaksana Tugas (Plt) dalam Jabatan Struktural. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat sedikit kekurangan.
B. Governance Process
Penilaian governance process bertujuan untuk menilai efektivitas proses pelaksanaan prinsip Tata Kelola yang didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola Bank sehingga menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan stakeholders Bank.
• Kekuatan aspek governance process yaitu adanya komitmen dari seluruh jenjang organisasi Bank mulai dari Direksi, Dewan Komisaris, dan Komite-Komite yang dibentuk serta seluruh satuan kerja pada Bank untuk melaksanakan kebijakan dan prosedur. Disamping itu, seluruh Unit Kerja bertanggung jawab melakukan proses pengkinian dan kaji ulang sesuai perkembangan kegiatan usaha dan kompleksitas
Penerapan Tata Kelola Bank Sinarmas 2018
52
kegiatan operasional Bank. Dalam hal penerapan kebijakan dan prosedur Bank juga tidak lepas dari pengawasan audit internal maupun eksternal. Selain itu, Bank juga meningkatkan monitoring terhadap rekomendasi yang diberikan oleh audit baik internal maupun eksternal terkait kegiatan Bank.
• Kelemahan pada aspek governance process yaitu: 1. Pedoman dan tata tertib Dewan Komisaris serta Pedoman dan Tata Tertib Direksi
masih perlu disempurnakan aturan – aturan dalam pedoman tersebut. 2. Berkaitan dengan pelaksanaan Simas Poin, Bank harus mengeluarkan biaya lebih
besar daripada nilai poin. Selanjutnya Bank mengganti Exite dengan TADA. Namun dalam penggantian tersebut Bank tidak melaporkan ke regulator.
3. Pada SE Quality Assurance (QA) salah satu tugas pelaksana Quality Assurance (QA) yaitu menyampaikan hasil temuan beserta rekomendasi yang diperlukan dalam upaya memperbaiki proses kredit yang telah berjalan. Namun dalam penerapannya Bank kurang mengoptimalkan fungsi QA dalam upaya memperbaiki proses kredit.
4. Terkait Ketentuan Pengangkatan Pelaksana Tugas (Plt) dalam Jabatan Struktural, belum mengatur mengenai mekanisme dan parameter dalam proses evaluasi pengankatan Pelaksana Tugas menjadi pejabat definitif.
C. Governance Outcome
Penilaian terakhir yaitu penilaian governance outcome bertujuan untuk menilai kualitas outcome yang memenuhi harapan stakeholders Bank yang merupakan hasil proses pelaksanaan prinsip Tata Kelola yang didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola Bank.
Kekuatan governance outcome yang dilakukan adalah upaya Bank dalam meningkatkan Budaya Kepatuhan selain melakukan training secara terus menurus dan berkesinambungan, Bank juga melakukan program sosialisasi. Keterlibatan Satuan Kerja Kepatuhan untuk lebih proaktif memberikan program compliance awarness ke unit-unit kerja lain dalam struktur organisasi sangat diperlukan. Melalui program diberbagai macam sosialisasi yang kami lakukan, di antaranya : ➢ Sosialisasi secara Tatap Muka melalui Training of Trainer dan Getok Tular (Pay it
forward): Sosialisasi secara Tatap Muka melalui Training of Trainer dan Getok Tular (Pay it forward), Induction Karyawan Baru serta training yang diselenggarakan oleh Learning Center. Adapun peserta sosialisasi tersebut beraneka ragam dimana Training of Trainer diperuntukan bagi Head of Operation di cabang. Setelah mengikuti Training of Trainer para peserta diharapkan untuk menyampaikan kembali (Getok Tular) materi sosialisasi kepada rekan – rekan di cabang. Sosialisasi Induction Karyawan Baru lebih diperuntukan kepada karyawan yang baru bergabung untuk mendapatkan pemahaman mengenai kepatuhan secara umum. Materi Sosialisasi yang disampaikan mengenai APU PPT, Budaya Kepatuhan serta pembahasan mengenai temuan regulator setiap tahunnya. Tujuan pemberian sosialisasi ini selain untuk memberikan pemahaman yang sama mengenai fungsi kepatuhan diseluruh jenjang lini juga memberikan gambaran mengenai risiko – risiko yang timbul dari temuan serta bagaimana memitigasi agar temuan tersebut tidak berulang.