laporan ocean data view

39
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasibumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah. Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerahyang terkena banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ke tempat lain (Handoko, 1999). Angin buatan dapat dibuat dengan menggunakan berbagai alat mulai dari yang sederhana hingga yang rumit. Secara sederhana angin dapat kita ciptakan sendiri dengan menggunakan telapak tangan, kipas sate, koran, majalah, dan lain sebagainya dengan cara dikibaskan. Sedangkan secara rumit angin dapat kita buat dengan kipas angin listrik, pengering tangan, hair dryer, pompa ban, dan lain sebagainya. Secara alami kita bisa menggunakan mulut, hidung, lubang dubur, dan sebagainya untuk menciptakan angin (Lakitan, 2002).

Upload: antasari-malau

Post on 29-Dec-2015

792 views

Category:

Documents


88 download

DESCRIPTION

ini tentang laporan ocean data view, menggenai wrplot dan langkah pengerjaannya, serta bagian tinjauan pustaka, pendahuluan

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan  Ocean Data View

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasibumi dan

juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari

tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah. Angin memiliki

hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerahyang terkena banyak

paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan udara

yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya

aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh pergerakan benda sehingga

mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ke tempat lain (Handoko, 1999).

Angin buatan dapat dibuat dengan menggunakan berbagai alat mulai dari

yang sederhana hingga yang rumit. Secara sederhana angin dapat kita ciptakan

sendiri dengan menggunakan telapak tangan, kipas sate, koran, majalah, dan lain

sebagainya dengan cara dikibaskan. Sedangkan secara rumit angin dapat kita buat

dengan kipas angin listrik, pengering tangan, hair dryer, pompa ban, dan lain

sebagainya. Secara alami kita bisa menggunakan mulut, hidung, lubang dubur,

dan sebagainya untuk menciptakan angin (Lakitan, 2002).

Angin adalah aliran udara yang terjadi diatas permukaan bumi, yang

disebabkan oleh perbedaan tekanan udara pada dua arah yang berdekatan.

Perbedaan tekanan ini disebabkan oleh suhu udara sebagai akibat perbadaan

pemanasan permukaan bumi oleh matahari. Semakin besar tekanan udara maka

semakin kencang pula angin yang akan ditimbulkan. Angin lokal contohnya

terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara di dua tempat yang berdekatan

seperti di laut dan di darat. Ada 3 hal yang penting menyangkut sifat angin yaitu :

kekuatan angin, arah angin, dan kecepatan angin (Karim, 1985).

Udara dapat membawa partikel bau dari suatu zat sehingga angin dapat

membawa bau atau aroma mulai dari aroma yang sedap hingga aroma yang tidak

sedap di hidung kita. Bau masakan, bau amis, bau laut, bau sampah, bau bensin,

Page 2: Laporan  Ocean Data View

2

bau gas, bau kotoran, dan lain sebagainya adalah beberapa contoh bau yang dapat

dibawa angin (Lakitan, 2002).

Tekanan udara dipermukaan bumi diakibatkan oleh lapisan udara yang

berada pada atmosfer bumi. Semakin bertambah ketinggian suatu tempat, maka

makin rendah tekanan udara. Lapisan udara pada permukaan bumi memberikan

tekanan sebesar 1033,3 gram/cm2. Ini berarti pada saerah seluas 1 cm2 udara

memberikan tekanan sebesar 1033 gram. Tekanan udara pada permukaan bumi

oleh lapisan atmosfer adalah sebesar 1 atmosfer. Tekanan udara sebesar 1

atmosfer ini sama dengan 76 cm Hg, didalam metereologi, satuan udara yang

dipakai adalah Bar (Ismail, 2012).

Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara

antara satu tempat dengan tempat yang lain. Angin selalu bertiup dari tempat

dengan udara tekanan tinggi ke tempat yang tekanan udaranya lebih rendah. Jika

tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak secara

langsung dari udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan rendah (Karim, 1985).

Energi angin yang bersih, karena tidak menghasilkan polusi dan

ketersediaanya di alam cukup melipah, mendorong peneliti melakukan penelitian

akan potensi energi yang terdapat pada angin. Oleh karena itu dengan mengetahui

proses konversi energi angin menjadi energi mekanik dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam pengembangan energi angin menjadi salah satu sumber

energi yang terbarukan dan tidak menimbulkan polusi bagi lingkungan

(Zakir, 2011).

1.2. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum yang berjudul “ ODV (Ocean Data View)

dan WR Plot” adalah agar dapat mengetahui cara mengolah data angin dengan

perangkat lunak Ocean Data View (ODV) dan WR Plot dan dapat memvisualisasi

data arah dan kecepatan angin suatu perairan.

1.3. Manfaat praktikum

Adapun manfaat dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat

mengetahui aplikasi ecwmf, osean data view dan wrplot pada kecepatan angin

dalam suatu tempat ataupun wilayah tertentu.

Page 3: Laporan  Ocean Data View

3

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1.Windrose dan Wrplot

Wind rose merupakan bentuk gambaran dari arah dan kecepatan angin

pada suatu tempat dan waktu tertentu. Wind rose berguna untuk mengetahui arah

penyebaran emisi polutan sehingga dapat ditentukan daerah yang akan tercemari.

Selain itu, wind rose juga digunakan untuk meramalkan atau menduga daerah

yang potensial tercemari yang terbatas pada skala lokal dan daerah urban (Ahrens,

2009).

Untuk mengetahui distribusi angin baik arah maupun kecepatan dapat

dihitung dengan menggunakan software WRPLOT View berbasis Windows yang

memunculkan perhitungan wind rose dan tampilan grafis yang menggambarkan

variable meteorologi untuk rentang waktu dan tanggal sesuai kebutuhan

pengguna. Wind rose menggambarkan frekuensi kejadian angin pada tiap arah

mata angin dan kelas kecepatan angin pada lokasi dan waktu tertentu. Wind rose

dapat pula digunakan untuk menampilkan grafik dari kecenderungan arah

pergerakan angin pada suatu wilayah. Karena pengaruh dari kelerengan lokal,

kemungkinan efek pesisir, jangkauan alat, dan variabilitas temporal dari angin,

perhitungan wind rose tidak selalu mewakili pergerakan riil angin di wilayah

tersebut (Habibie ,2012).

WR Plot adalah perangkat lunak yang digunakan untuk memplotkan data

arah dan kecepatan angin secara otomatis dengan menerapkan sistem windrose

manual. Sebagaimana dikertahui bahwa wind rose memberikan dua informasi

sekaligus arah angin serta kecepatannya. Biasanya penyajian seperti ini sangat

berguna dalam dunia navigasi atau pelayaran.Program ini mampu menjelaskan

statistic wind rose dan plotnya untuk beberapa format data meteorologi. Nilai

yang terdapat dalam windrose merupakan nilai hitungan statistika dari sebaran

data klimatologi unsur cuaca umumnya aminimal 10 tahun dengan kata lain

perangkat ini menampilkan nilai sebaran frekuensi yang terdapat pada angin di

tiap sektor arah angin secara spesifik dankecepatan kelas angin untuk

menunukkan suatu lokasi dan periode waktunya (Surbakti, 2012).

Page 4: Laporan  Ocean Data View

4

Dalam satu paket perangkat, tidak hanya visualisasi arah angin yang

dapat dilihat tetapi juga tabel sebaran distribusi frekuensi dari kecepatan angin

beserta stabilitas kelasnya, plot wind rose untuk kecepatannya dan stabilitas

kelasnya , error checking report , resultan unit vector dan fitur yang lainnya Fitur

lainnya yang terdapat pada WR Plotadalah dapat menganalisis data cuaca dalam

bentuk format SCRAM, CD144,SAMSON, HUSWO, dan bentuk TD-3505,

membaca data AERMOD dan ISCST3pre-proses data meteorologi, menampilkan

diagram angin berdasarkan kecepatanangin dan kelas-kelasnya, menampilkan

intensitas hujan, termasuk data presipitas (Wellyanto, 2009).

2.2. Skala Angin Beaufort

Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasibumi dan

juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari

tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah. Angin memiliki

hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerahyang terkena banyak

paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan udara

yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya

aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh pergerakan benda sehingga

mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ke tempat lain (Handoko, 1999).

Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu

udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi

panas matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah

yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara

lebih panas dan tekanan udara cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan

tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi panas lebih besar

dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan

terjadi aliran udara pada wilayah tersebut. Skala Beaufort Kategori Satuan km/jam

Satuan knots 0 Udara Tenang 0 0 1~3 Angin Lemah <19 <10 4 Angin Sedang 5

Angin Segar 30~39 17~21 6 Angin Kuat 40~50 22~27 7 Angin Ribut 51~62

28~33 8 Angin Ribut Sedang 63~75 34~40 9 Angin Ribut Kuat 76~87 41~47 11

Badai Kuat 103~117 56~63 12+ Topan >118 >64 dikatakan bahwa kecepatan

mobil adalah 10 km/jam jika roda berputar 1000 kali. Perubahan jumlah putaran

Page 5: Laporan  Ocean Data View

5

roda sangat mempengaruhi kecepatan mobil. Semakin banyak putaran semakin

cepat, sebaliknya semakin berkurang putaran akan membuat mobil menjadi lebih

lambat. Arti dari ilustrasi Gambar 1 adalah jika faktor meniup roda tersebut

berputar hingga 1000 kali dalam satu jam, maka kecepatan anginnya sebesar 10

km/jam (Jeremy, 2013).

2.3. Ocean Data View (ODV)

Perkembangan teknologi khususnya teknologi komputasi memungkinkan

untuk menganalisis, menyajikan, memvisualisasi data yang jumlahnya besar ke

dalam suatu gambar, grafik, atau tampilan lain sehingga data tersebut informative

dan menarik. Ocean Data View (ODV) adalah software yang dibuat oleh R.

Schlitzer berfungsi untuk menampilkan hasil eksplorasi dari oseanografi dan

tampilan geo-referensi, juga urutan data (grid data) secara interaktif, ODV dapat

dijalankan pada system operasi Window, LINUX, UNIX, dan Mac OS X.

Software ODV ini juga dapat digunakan secara langsung dengan format data yang

direkam dari CTD selain itu juga dapat memasukkan data hasil pengukuran

dengan alat lain sesuai format yang diberikan oleh ODV (Surbakti, 2012).

Kumpulan data ODV dan konvigurasi file ditampilan secara independent,

maksudnya data pada ODV dapat dibentuk dan diubah antar system yang saling

mendukung. ODV dapat menampilkan secara interaktif stasiun data untuk

cakupan wilayah yang luas, dapat menghasilkan peta stasiun yang berkualitas

tinggi dengan menggunakan ODV. Fasilitas general property plot pada satu atau

lebih stasiun, tampilan menyebar dari stasiun yang dipilih, property track dari

stasiun, property distribusi general iso-surfaces. ODV juga mendukung tampilan

data scalar dan vector dalam bentuk titik berwarna, nilai data numeric, dan arah

(Heron, 2007).

ODV di desain agar fleksibel dan mudah untuk dipergunakan, ODV selalu

menampilkan peta dengan sarana stasiun pada layar yang dilengkapi dengan

fasilitas bagi pengguna yaitu pilihan stasiun, section dan iso-surface. ODV juga

memiliki fasilitas kualitas control data yang baik, juga sangat berguna untuk

pembelajaran dan pelatihan (Surbakti, 2012).

ODV memiliki visualisasi berupa sebaran menegak, melintang,

berdasarkan jarak dan koordinat, permukaan, stasiun maupun histogram distribusi

Page 6: Laporan  Ocean Data View

6

frekuensi dari masing-masing variable yang sudah ada. Namun ODV memiliki

kemampuan lainnya seperti dapat melakukan perhitungan statistic dan visualisasi

beberapa variable yang berdasarkan variable utama (Heron, 2007)

Kegunaan ODV yaitu:

1. Dapat memplotkan sifat di stasiun yang dipilih

2. Lintas bagian sepanjang rel kapal pesiar

Warna distribusi pada umumnya isosurfaces

2.4 ECMWF

ECMWF dapat dipakai sebagai acuan untuk membangun pengertian pola

hujan bulanan Indon-esia yang pada akhirnya memberikan karakteristik iklim

Indonesia. Keberadaan faktor lokal, lokasi ITCZ dan monsun dapat diterangkan

dengan mengacu pada tiga parameter dalam model ECMWF tersebut. Daerah

saddle poin yang terdapat di daerah Kalimantan dan sebelah barat Sumatera

memberikan kejelasan mengenai pola hujan diatas rata-rata pada daerah tersebut.

Hasil kajian ini telah menjustifikasi berbagai pembagian pola iklim berdasar curah

hujan yang telah diteliti. Berbeda dengan pengertian selama ini, ternyata pola

hujan pada daerah tipe iklim A (Bali - Timor; selatan Irian) bukan karena

pengaruh monsun Asia tetapi karena faktor siklon tropis di utara Australia. Dalam

analisis pola hujan bulanan observasi, semua pola bulanan dapat dijelaskan

dengan data ECMWF terutama data angin 850mb, OLR dan suhu permukaan.

Daerah yang masih sulit untuk dijelaskan adalah daerah Maluku tengah dan utara

yang masuk ke dalam tipe C (Aldrian, 1999). Tipe C ini merupakan anomali

dibandingkan dengan tipe lainnya dimana puncak curah hujan bukan terjadi pada

pergantian tahun (DJ) melainkan pada pertengahan tahun (AMJ). Kejanggalan

atau ketidak mampuan model ECMWF mendeteksi keadaan tipe C ini dapat

dimengerti karena pola keluaran ECMWF terutama untuk wilayah Indonesia

merupakan proyeksi dari data input SST global (Aldrian, 2000).

Page 7: Laporan  Ocean Data View

7

BAB IIIMETODOLOGI

3.1.Waktu dan Tempat

PraktikumHubungan Antara WR – Plot Dengan Ocean Data View

(ODV)dilaksanakan di Laboratorium Dasar Oseanografi pada hari Rabu tanggal

12 April 2014 pukul 15.00s/d selesai.

3.2. Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam praktikumHubungan Antara WR – Plot

Dengan Ocean Data View (ODV)antara lain adalah laptop digunakan untuk

menjalakan aplikasi WRPLOT dan ODV, charger digunakan ketika laptop

lowbatt, dan Flashdisk digunakan untuk memindahkan data dari satu laptop ke

laptop lain

Adapunbahan yang digunakan dalam praktikum Hubungan Antara WR – Plot

Dengan Ocean Data View (ODV)adalahsotwareWindRose digunakan untuk

menghitung kecepatan angin dan aplikasi WR-PLOTsebagi penghitung kecepatan

angin dengan aplikasi WR-PLOT dan aplikasi ODV untuk meplotkan sifat di

stasiun yang dipilih.

3.3.Prosedur Praktikum

Adapun langkah – langkah dalam praktikumHubungan Antara WR – Plot

Dengan Ocean Data View (ODV) adalah sebagai berikut:

1. Buka aplikasi Ocean Data View> Klik File > Pilih Open

Page 8: Laporan  Ocean Data View

8

2. Open output(1).nc yang sudah didownload sebelumnya

3. Blok ketiga pilihan yang ada pada dimensions > KlikNext

4. Maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini >Klik Next

Page 9: Laporan  Ocean Data View

9

5. Pilih Use decimal date >Klik next

6. Klik Zoom into map

7. Atur kotaknya ke Peta Indonesia

Page 10: Laporan  Ocean Data View

10

8. Setelah Peta Indonesia ditemukan>Klik Finish

9. Pilih Export > ODV Spreedsheet File> simpan dengan nama tiur.txt >Lalu

Save

Page 11: Laporan  Ocean Data View

11

10. Maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini >Klik Ok

11. Selanjutnya buka Microsoft Excel

12. Open file yang telah disimpan dan ganti typenya menjadi All Files >Klik

Open

Page 12: Laporan  Ocean Data View

12

13. Kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah ini > Klik next

14. Maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini

15. Kemudian pindahkan kolom 10 metre u dan 10 metre v ke Microsoft Excel

yang baru

Page 13: Laporan  Ocean Data View

13

16. Setelah itu masukkan rumus =((A1)^2+(B1)^2)^0.5

17. Setelah itu blok semua baris hingga muncul nilai vektornya

18. Berikan pembulatan pada nilai vectornya suapaya tidak ada koma ( , )

19. Setelah itu buatlah kolomberupa kolom tahun hingga windspeed> Lalu Save

Page 14: Laporan  Ocean Data View

14

20. Buka Wr – plot>Klik Tools >Pilih Import from excel

21. Klik specify file

22. Open file 2006

Page 15: Laporan  Ocean Data View

15

23. Atur year, month, hingga windspeed

24. Klik station information >Pilih Search Station

25. Pilih station yang kamu inginkan

Page 16: Laporan  Ocean Data View

16

26. Klik import

27. Kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah ini >Klik yes

28. Close import surface data from excel

Page 17: Laporan  Ocean Data View

17

29. Klik add file

30. Pada files of type diganti menjadi SAM

31. Open 2006.sam

Page 18: Laporan  Ocean Data View

18

32. Klik frequency count

33. Klik frequency distribution

34. Klik windrose > dan perhitungan angin 2006 SELESAI

Page 19: Laporan  Ocean Data View

19

35. Buka Wr - plot yang sudah di install >Klik Tools > import from excel

36. Klik specify file

37. Open file 2008

Page 20: Laporan  Ocean Data View

20

38. Atur year, month, hingga windspeed

39. Klik station information >Pilih Search Station

40. Pilihstation yang kamu inginkan

Page 21: Laporan  Ocean Data View

21

41. Kemudian klik Import

42. Maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini > Klik yes

43. Import surface data from excel

Page 22: Laporan  Ocean Data View

22

44. Klik add file>Pada files of type ganti menjadi SAM

45. Klik 2008.sam >Klik Open

46. Klik frequency count

Page 23: Laporan  Ocean Data View

23

47. Klik frequency distribution

48. Klik windrose >Lalu Save dara perhitungan angin 2008 SELESAI

Page 24: Laporan  Ocean Data View

24

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.HasilAdapun hasil yang diperoleh pada praktikum Hubungan Antara WR – Plot

Dengan Ocean Data View (ODV)adalah sebagai berikut:

1. Data perhitungan angin dengan penggabungan aplikasi WR – Plot dan Ocean

Data View (ODV) pada tahun 2006.

2. Data perhitungan angin dengan penggabungan aplikasi WR – Plot dan Ocean

Data View (ODV) pada tahun 2008.

Page 25: Laporan  Ocean Data View

25

4.2. Pembahasan

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat dinyatakan bahwa

pergerakan udara dan adanya gaya gravitasi dapat menyebabkan timbulnya angin,

hal ini sesuai dengan literatur Nasir (1990) yang menyatakan bahwa Angin adalah

udara yang bergerak dari satu tempat ketempat lainnya. Angin berhembus

dikarenakan beberapa bagian bumi mendapat lebih banyak panas matahari

dibandingkan  tempat lain.

Pada ketinggian tertentu atau semakin tinggi tempat kita berdiammaka

tekanan udara akan menurun, hal ini sesuai dengan literatur Lakitan (2002) yang

menyatakan bahwa Angin dapat bergerak secara horizontal maupun secara

vertikal dengan kecepatan yang bervariasi dan berfluktuasi secara dinamis. Faktor

pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara antara satu

tempat dengan tempat yang lain. Angin selalu bertiup dari tempat dengan tekanan

udara tinggi ke yang tekanan udara lebih rendah.

Dari hasil praktikumdiketahui bahwa aplikasi WR - PLOT yang berguna

untuk membantu pekerjaan kita dalam menghitung kecepatan angin, menunjukan

distribusi temporal dari arah angin, dan juga aplikasi yang tepat untuk

menampilkan kecepatan dan arah angin hal ini sesuai dengan literature Manwell

(2009) yang menyatakan bahwa WindRose adalah sofware angin yang beroperasi

penuh pada program untuk data meteorologi. Perangkat lunak ini memberikan

Page 26: Laporan  Ocean Data View

26

data angin  secara visual naik, analisis frekuensi, dan plot untuk beberapa format

data meteorologi. Angin bangkit menggambarkan frekuensi terjadinya angin di

masing-masing sektor arah angin dan kelas tertentu kecepatan angin untuk lokasi

tertentu dan periode waktu.

Dari hasil praktikum diketahui bahwa pengukuran kecepatan angin diukur

sesuai dengan spectrum gelombang, hal ini sesuai dengan literatur Hoque (2010)

yang menyatakan bahwaWRPLOT atau lebih dikenal dengan windrose adalah

suatu perangkat lunak yang digunakan untuk pengukuran data inputan untuk

analisa spectrum gelombang berarah. WRPLOT ini menghasilkan data outputan

yang berupa gambar arah angin berdasarkan gambar mawar angin (windrose) dan

wind class frekuensi distribution. Perjalanan arusnya dapat kita lihat pada gambar

current rose. Pengukuran ini biasanya digunakan dalam pengukuran langsung

datalapang. Data gelombang dapat diperoleh dari BMKG atau instansi – instansi

yang melakukan penelitian tentang oseanografi.

Dari hasil praktikum diketahui bahwa penghitungan kecepatan angin dan arah

angin pada tahun 2006 dan 208 menampilkan data bahwa arah anginmengarah

atau menghadap kearah Utara, hal ini sesuai dengan literatur Triatmodjo (1999)

yang menyatakan bahwa WR – Plot adalah diagram yang menyederhanakan angin

pada sebuah lokasi dengan periode tertentu. WR – Plot juga digunakan sebagai

petunjuk untuk mengetahui delapan arah mata angin. WR – Plot digunakan oleh

meteorologist untuk mengetahui persentase hembusan angin dari setiap arah mata

angin selama periode observasi. Sering kali menunjukkan besarnya kecepatan

angina dan persentase angina calm. WR – Plot juga sangat penting dalam sebuah

sistem rekayasa teknik pantai maupun lepas pantai. Dengan mengetahui arah

angin dominan maka arah gelombang juga dapat diketahui. Angin yang

merupakan penyebab dari timbulnya gelombang maka arah angin dan arah

gelombang dominan adalah analog atau sama. Jika arah gelombang dominan

sudah diketahui maka akan sangat memudahkan untuk analisa selanjutnya.

Dari hasil praktikum yang dilakukan kita menggunakan aplikasi Ocean Data

View (ODV) dengan stasiun pada koordinat peta Indonesia sebagai acuan untuk

perhitungan data angin hal ini sesuai dengan literatur Restu (2012) yang

menyatakan bahwa Perangkat Ocean Data View (ODV) memilki Visualisasi

Page 27: Laporan  Ocean Data View

27

berupa sebaran menegak (scatter), melintang (section) berdasarkan jarak dan

koordinat (longitude dan latitude), permukaan (surface), stasiun (station) maupun

histogram distribusi frekuensi dari masing-masing variabel yang sudah ada.

Namun ODV memiliki kemampuan lainnya seperti dapat melakukan perhitungan

statistik dan visualisasi beberapa variabel yang berdasarkan variabel utama.

Page 28: Laporan  Ocean Data View

28

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan adalah:

1. Angin adalah aliran udara yang terjadi diatas permukaan bumi, yang

disebabkan oleh perbedaan tekanan udara pada dua arah yang berdekatan.

2. Angin dikendalikan oleh energi dari matahari, merupakan udara yang bergerak,

sehingga ia mempunyai energi gerak yakni energi kinetic.

3. Ocean Data View (ODV) adalah software yang berfungsi untuk menampilkan

hasil eksplorasi dari oseanografi dan tampilan geo-referensi, juga urutan data

(grid data) secara interaktif.

4. ODV dapat menampilkan secara interaktif stasiun data untuk cakupan wilayah

yang luas, dapat menghasilkan peta stasiun yang berkualitas tinggi.

5. Kegunaan ODV yaitu dapat memplotkan sifat di stasiun yang dipilih, lintas

bagian sepanjang rel kapal pesiar dan warna distribusi pada umumnya

isosurface.

6. WR Plot adalah perangkat lunak yang digunakan untuk memplotkan data arah

dan kecepatan angin secara otomatis dengan menerapkan sistem windrose

manual.

7. WR PLOT berbasis windows dapat memunculkan perhitungan windrose dan

tampilan grafis yang menggambarkan variable meteorology untuk rentang

waktu dan tanggal tertentu.

5.2. Saran

Dari praktikum yang telah dilakukan diharapkan asisten yang memberi

praktikum bisa lebih membimbing praktikan pada saat melakukan praktikum

ataupun pada saat pembuatan atau penyusunan laporan agar tidak terjadi hal-hal

yang tidak diinginkan seperti kesalahan data pada saat praktikum ataupun

kesalahan pada saat penyusunan laporan.

Page 29: Laporan  Ocean Data View

29

DAFTAR PUSTAKA

Ahrens. 2009. WR Plot View. Online: http://www.lakes-environmental.com [Tanggal 12 Mei 2013].Ewusie, J Yanney. 1990. EkologiTropika. ITB Bandung. Bandung.Habibie, Achmad, Roni. 2011. Kajian Potensi Energi Angin Di Wilayah Sulawesi

Dan Maluku. Online: http://www.bmkg.go.id [Tanggal 11 Mei 2013].Habibie, P. W.2012 Kajian Potensi Energi Angin Di Wilayah Sulawesi Dan

Maluku Puslitbang BMKG Kemayoran, JakartaHandoko. 1999.Klimatologi Dasar. FMIPA IPB. Bogor.Heron. 2012. Visualisasi Data Kelautan Dengan Ocean Data View. Online:

http://heron.unsri.ac.id [Tanggal 12 Mei 2013].Hoque, M. N. 2010.Wind Resources Assessment for Southern Part of  Bangladesh.

DalamAsian Journal on Energy and Environment Vol.1 No.11: 4.Ismail, M. 2012. Skala Baufort. Online: http://www.forumkamifc.com

[Tanggal 11 Mei 2013].Karim, Kamarlis. 1985. Dasar-Dasar Klimatologi. Unsyiah. Banda

Aceh.Lakitan, B. 2002. Dasar-dasar KlimatologiI. Raja Grafindo Persada. Jakarta.Lakitan, Benyamin. 2012. Dasar-Dasar Klimatologi 1. Raja Glarindo. Jakarta.Manwell, J. F. 2009.Wind energy explained : theory, design, and application. JohnWiley

&SonsNasir, A dan Y. Koesmaryono. 1990. Pengantar Ilmu Iklim Untuk Pertanian.

Pustaka Jaya . Bogor.Nasir, A.A. 1990. Pengantar Ilmu Iklim Untuk Pertanian. Pustaka Jaya. Bogor.Nontji, Nugerah. 1993. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta.Restu, W. 2012.Artikel Ocean Data View.Jakarta.Surbakti. 2007. Ocean Data View (ODV). Online:

http://surbakti77.files.web.ipb.com [ Tanggal 11 Mei 2013].Takeda, Kensaku. 2005. Hidrologi Pertanian. PT Pratya Utama. Bogor.Triatmodjo, B.1999.Teknik Pantai.Beta offset. Jakarta.Wellyanto. 2009. Oseanografi Fisika. Online: http://itk.fpik.ipb.ac.id [Tanggal

12 Mei 2013].Zakir, Ahmad. 2011. Jenis-Jenis Angin. Online:

http://belajar.kemdiknas.go.id[Tanggal 11 Mei 2013].