laporan obseravasi batuan sedimenkarbonat klastik gamping

19
Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Petrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang batuan. Secara luas petrologi mempelajari asal, kejadian struktur dan sejarah terbentuknya batuan tersebut. Di alam terdapat tiga jenis batuan : (1) batuan beku; (2) batuan sediment; (3) batuan metamorf. Batuan piroklastik yang merupakan hasil letusan gunung api, dalam hal ini dikelompokan ke dalam batuan beku karena kedekatan cara terjadinya cara terjadinya dengan batuan tersebut. Batuan beku merupakan batuan sebagai hasil pembekuan magma, suatu masa larutan silica cair pijar yang mudah bergerak. Batuan ini dibagi menjadi dua bagian. Yang terbekukan pada kedalaman yang besar dengan ditandai mineral penyusunnya berukuran besar ( > 1 mm) dikenal dengan batuan plutonik. Mineral penyusun batuan plutonik berukuran besar karena proses pendinginan magma yang perlahan member kesempatan penggantian dan pembentukan kristal secara sempurna. Yang terbekukan didekat atau di atas permukaan bumi dengan mineral berukuran halus ( < 1 mm) disebut batuan vulkanik. Dengan demikian juga pada batuan ini sering terdapat mineral yang berukuran besar yang telah terbekukan di kedalaman dan terbawa dipermukaan. Kristal sulung (Fenokris) terlingkupi oleh sisa magma yang kemudian membeku, baik berupa mineral halus atau gelas. Nama : Prima Erlisa NIM : 111.110.025 Plug : 5 Page 1

Upload: prima-erlisa

Post on 23-Nov-2015

50 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi

Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi

BAB I PENDAHULUAN

I.1.Latar BelakangPetrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang batuan. Secara luas petrologi mempelajari asal, kejadian struktur dan sejarah terbentuknya batuan tersebut. Di alam terdapat tiga jenis batuan : (1) batuan beku; (2) batuan sediment; (3) batuan metamorf. Batuan piroklastik yang merupakan hasil letusan gunung api, dalam hal ini dikelompokan ke dalam batuan beku karena kedekatan cara terjadinya cara terjadinya dengan batuan tersebut.Batuan beku merupakan batuan sebagai hasil pembekuan magma, suatu masa larutan silica cair pijar yang mudah bergerak. Batuan ini dibagi menjadi dua bagian. Yang terbekukan pada kedalaman yang besar dengan ditandai mineral penyusunnya berukuran besar ( > 1 mm) dikenal dengan batuan plutonik. Mineral penyusun batuan plutonik berukuran besar karena proses pendinginan magma yang perlahan member kesempatan penggantian dan pembentukan kristal secara sempurna. Yang terbekukan didekat atau di atas permukaan bumi dengan mineral berukuran halus ( < 1 mm) disebut batuan vulkanik. Dengan demikian juga pada batuan ini sering terdapat mineral yang berukuran besar yang telah terbekukan di kedalaman dan terbawa dipermukaan. Kristal sulung (Fenokris) terlingkupi oleh sisa magma yang kemudian membeku, baik berupa mineral halus atau gelas.Batuan sediment merupakan batuan sebagai hasil pembatuan (litifikasi) dari endapan bahan rombakan atau hasil reaksi kimia atau kegiatan organism. Erosi dan denudasi menghasilkan endapan rombakan pada suatu cekungan pengendapan, baik didarat maupun dilaut. Adanya pembebanan oleh endapan demikian itu dikenal dengan batuan endapan klastik. Di lain pihak, simbiosis antara organism bercangkang karang atau tumpukancangkang organism dilaut atau tenggelamnya cangkang radiolarian atau rekristalisasi senyawa tertentu pada suhu yang dikenal dengan pembekuan batuan endapan non klastik.Batuan Piroklastik merupakan batuan sebagai hasil material letusan gunung api. Meterial letusan gunung api yang belum terbatukan dikenal dengan tepra, lapili, dan abu vulkanik. Batuan piroklastik berdasarkan pendekatan genetiknya dapat dimasukan dalam kelompok batuan beku, namun jika memperhatikan kenampakan perlapisan-pelapisannya dapat dikelompokan dalam batuan endapan.Batuan metamorf merupakan batuan yang mengalami ubahan pada fase padat dari bataun semula sebagai tanggapan atas perbedaan suhu dan tekanan yang tidak sama dengan kondisi sebelumnya. Suhu dan tekanan yang tidak sama dari semula mempunyai makna bahwa proses ubahan tidak saja terjadi pada suhu dan tekanan yang lebih tinggi dari semula namun ubahan dapat terjadi pada kondisi suhu dan tekanan yang lebih rendah dari semula. Metamorfisme mewakili proses kejadian diatas karena terjadi secara isokimia (sistem tertutup) sedangkan yang tidak isokimia (sistem terbuka) dikenal dengan metasomatisme

I.2.Maksud dan TujuanPembuatan laporan ini dimaksudkan agar praktikan dapat lebih memahami batuan beku dan dapat mendiskripsikak batuan tersebut dengan langsung turun ke lapangan. Serta sebagai salah satu syarat mengikuti Praktikum acara Batuan Metamorf pada semester II tahun ajaran 2011-2012, Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

I.3Alat dan Bahan1. Kompas Geologi2. Lup 3. Palu batuan sedimen4. HCL5. Plastik sample6. Komparator7. Kamera8. Clip board9. Kertas HVS10. Pensil

I.4.Pencapaian LokasiLokasi singkapan ini dapat ditempuh pada hari Kamis 17 Mei 2012, dengan menggunakan sepeda motor, perjalan dimulai dari Gerbang Timur UPN dengan waktu keberangkatan pukul 11.00 WIB menuju Desa Bibis, Dusun Tirtomartani, Kelurahan Bangun Jiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan Kondisi cuaca berawan dan kecepatan motor rata-rata 60 km/jam.Rute perjalanan menuju singkapan batuan sedimen Karbonat Klastik ini dimulai dari UPN Veteran Yogyakarta kampus condong catur keluar belok kiri arah ring road utara,kemudian setelah itu lalu lurus terus menuju jalan wates setelah mencapai di jalan wates lalu terdapat pertigaan lalu belok ke kiri menuju ringroad barat. Lalu mencapai perempatan ring road barat tepatnya diperempatan kasihan belok ke arah kanan. Lalu terdapat pertigaan belok kearah kanan kemudian di temukan singkpan batugamping karbonat berfosil tepatnya di dusun Bibis, Kelurahan Bangun Jiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

BAB II PEMBAHASANFOTO PARAMETER SINGKAPAN

Foto 1. Kondisi singkapan keseluruhan. Foto by Pingkan Yessica WilarKeterangan :Cuaca: BerawanAzimuth: N 149 E

FOTO PARAMETER BATUAN

Foto 2. Singkapan Batuan Sedimen Karbonat Klastik . Foto by Pingkan Yessica Keterangan :Cuaca : BerawanAzimuth: N 198 E

II. 1.DESKRIPSI BATUANII.1.aDeskripsi LapanganDijumpai singkapan batuan Sedimen Karbonat Klastik, dengan warna fresh putih, warna lapuk hitam, yang menunjukan struktur perlapisan. Ukuran butir : Lutite ( < 0,062 mm), Derajat Pembundaran : Agak Membundar ( Sub Rounded) , Derajat Pemilahan : Terpilah Buruk (Poorly sorted), Kemas Tertutup. Dengan komposisi mineral, Allochem : Skeletal, Mikrit : Kalsit, Sparit : Karbonat sehingga berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa nama batuan ini adalah Kalsilutite.

II.1.bDeskripsi Laboraturium :

Foto 3. Sample batuanJenis Batuan: Batuan Sedimen Karbonat Klastik

Warna: Putih

Struktur: Perlapisan

Tekstur: Ukuran butir: Lutite (< 0,062) Derajat Pembundaran: Agak Membundar ( Sub Rounded) Derajat Pemilahan: Terpilah Buruk (Poorly sorted) Kemas: Tertutup

Komposisi: Allochem: Skeletal Mikrit: Kalsit Sparit : KarbonatNama batuan: KalsilutiteII.2.Petrogenesa

( Sketsa 1) ( Sketsa 2)

( Sketsa 3)(Sketsa 4)

(Sketsa 5)(Sketsa 6)

Gambar 1. Genesa Regional

Keterangan :

(Sketsa 1): Tumbuh Karang yang membentuk batuan Karbonat pada zona Neritik Batial Atas

(Sketsa 2): Batuan atau Karang tersebut mengalami abrasi.

(Sketsa 3): Karang lapuk menjadi serpihan kecil karbonat kemudian tererosi .

(Sketsa 4): Hasil dari pelapukan karang tertransportasi dan terendapkan mengalami litifikasi.

(Sketsa 5): Kemudian mengalami penurunan muka air laut.

(Sketsa 6): Setelah itu terangkat dan tersingkap akibat gaya endogen dan tektonik dan berbentuk seperti sekarang.

Penjelasan Petrogenesa :

Batuan ini merupakan batuan sedimen karbonat klastik, yaitu batuan sedimen yang terbentuk akibat pengendapan kembali dari hasil rombakan batuan asal (batugamping yang berusia lebih tua). Pada zona Neritik Batial atas tumbuh karang yang membentuk batuan karbonat. Kemudian karang tersebut mengalami abrasi, sehingga mengakibatkan karang tersebut mengalami pelapukan dan tererosi. Karang menjadi serpihan-serpihan kecil karbonat. Kemudian tertransport dan tersedimentasi. Batuan tersebut dilihat dari ukuran butirnya terbentuk jauh dari sumbernya. Hal ini di buktikan dengan batuan yang mempunyai ukuran butir yang sangat halus (< 0,062). Hasil serpihan atau pelapukan karang diendapkan dan terjadi secara bertahap dan berlangsung dengan kurun waktu yang sangat lama. Lalu mengalami litifikasi. Kemudian mengalami penurunan muka air laut, dan terangkat kepermukaan akibat adanya gaya endogen dan tektonik. Setelah berjalannya waktu tersingkap dan menjadi seperti sekarang.

Kalsilutite merupakan batuan Sedimen Karbonat Klastik. Warna keseluruhan singkapan ini adalah putih kekuningan dan warna fresh putih, warna lapuk hitam, yang menunjukan struktur perlapisan. Ukuran butir : Lutite ( < 0,062 mm), Derajat Pembundaran : Agak Membundar ( Sub Rounded) , Derajat Pemilahan : Terpilah Buruk (Poorly sorted), Kemas Tertutup. Dengan komposisi mineral, Allochem : Skeletal, Mikrit : Kalsit, Sparit : Karbonat .

SKETSA SINGKAPAN

Sketsa Kasar Lapangan Keterangan :: Singkapan Batuan Sedimen Karbonat Klastik

: Vegetasi

FOTO BENTANG ALAM

BAB III PENUTUP

III.1.Kesimpulan

Berdasarkan data observasi yang telah diperoleh, maka :Lokasi singkapan ini dapat ditempuh pada hari Kamis 17 Mei 2012, dengan menggunakan sepeda motor, perjalan dimulai dari Gerbang Timur UPN dengan waktu keberangkatan pukul 11.00 WIB menuju Desa Bibis, Dusun Tirtomartani, Kelurahan Bangun Jiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan Kondisi cuaca berawan dan kecepatan motor rata-rata 60 km/jam. Pada daerah tersebut terdapat jenis singkapan batuan Sedimen Karbonat Klastik, dengan warna fresh putih, warna lapuk hitam, yang menunjukan struktur perlapisan. Ukuran butir : Lutite ( < 0,062 mm), Derajat Pembundaran : Agak Membundar ( Sub Rounded) , Derajat Pemilahan : Terpilah Buruk (Poorly sorted), Kemas Tertutup. Dengan komposisi mineral, Allochem : Skeletal, Mikrit : Kalsit, Sparit : Karbonat sehingga berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa nama batuan ini adalah Kalsilutite.

Batuan yang ada di singkapan Desa Bibis, Dusun Tirtomartani, Kelurahan Bangun Jiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Batuan ini merupakan batuan sedimen klastik, yaitu batuan sedimen yang terbentuk akibat pengendapan kembali dari hasil rombakan batuan asal (batugamping yang berusia lebih tua). Pada zona Neritik Batial atas tumbuh karang yang membentuk batuan karbonat. Kemudian karang tersebut mengalami abrasi, sehingga mengakibatkan karang tersebut mengalami pelapukan dan tererosi. Karang menjadi serpihan-serpihan kecil karbonat. Kemudian tertransport dan tersedimentasi. Batuan tersebut dilihat dari ukuran butirnya terbentuk jauh dari sumbernya. Hal ini di buktikan dengan batuan yang mempunyai ukuran butir yang sangat halus (< 0,062). Hasil serpihan atau pelapukan karang diendapkan dan terjadi secara bertahap dan berlangsung dengan kurun waktu yang sangat lama. Lalu mengalami litifikasi. Kemudian mengalami penurunan muka air laut, dan terangkat kepermukaan akibat adanya gaya endogen dan tektonik. Setelah berjalannya waktu tersingkap dan menjadi seperti sekarang

Nama : Prima ErlisaNIM : 111.110.025Plug : 5Page 1