laporan micro teaching 9 keterampilan dasar mengajar

Upload: i-putu-brama-arya-diputra-oi

Post on 11-Jul-2015

2.521 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

LABORATORIUM PEMBELAJARAN FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG

LAPORAN PRAKTIKUM 1: Mengobservasi dan Mengakses 1 rekaman Pembelajaran Mikro

Oleh: I Putu Brama Arya Diputra 0913022009

Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG November 2011

1

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnyalah saya dapat menyelesaikan laporan praktikum ini tepat. Tidak lupa saya ucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah turut membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Melalui laporan ini besar harapan agar laporan ini dapat dipergunakan dalam pembelajaran terutama pembelajaran fisika. Laporan ini sesungguhnya masih sangat jauh dari kategori sempurna. Untuk itu kritik dan saran sangatlah penulis perlukan agar dalam pembuatan laporan berikutnya dapat lebih baik lagi dari laporan yang saat ini.

Penulis

2

DAFTAR ISI

COVER ..............................................................................................................................i KATA PENGANTAR .......................................................................................................ii DAFTAR ISI......................................................................................................................iii DAFTAR GAMBAR .........................................................................................................v BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Judul Praktikum ............................................................................................................ 1 1.2 Tujuan Praktikum.......................................................................................................... 1 a. Standar Kompetensi ................................................................................................ 1 b. Kompetensi Dasar ................................................................................................... 1 c. Indikator .................................................................................................................. 1 1.3 Alat dan Bahan Praktikum ............................................................................................ 2 a. Peralatan Praktikum ................................................................................................ 2 b. Bahan Praktikum ..................................................................................................... 2 1.4 Landasan Teori.............................................................................................................. 3 1.5 Prosedur Pelaksanaan Praktikum ..................................................................................43 BAB II DATA HASIL OBSERVASI DAN ASESMEN SERTA PROFIL 2.1 Data hasil observasi dan asesmen keterampilan bertanya tingkat dasar presenter 1 : 2.1.1 Data hasil observasi dan asesmen keterampilan bertanya tingkat dasar ..................44 2.1.2 Data hasil observasi dan asesmen keterampilan bertanya tingkat lanjut .................46 2.1.3 Data hasil observasi dan asesmen keterampilan memberi penguatan .....................48 2.1.4 Data hasil observasi dan asesmen keterampilan mengadakan variasi .....................51 2.1.5 Data hasil observasi dan asesmen keterampilan memberikan penjelasan ...............52 2.1.6 Data hasil observasi dan asesmen keterampilan membuka pembelajaran ...............54 2.1.7 Data hasil observasi dan asesmen keterampilan menutup pembelajaran.................56 2.1.8 Data hasil observasi dan asesmen keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil ........................................................................................................58 2.1.9 Data hasil observasi dan asesmen keterampilan mengelola kelas ...........................62 2.1.10 Data hasil observasi dan asesmen keterampilan membelajarkan kelompok kecil dan individual .................................................................................................64 2.1.11 Data hasil observasi dan asesmen keterampilan memanfaatkan TKI ......................68 2.1.12 Data profil keterampilan generik presentasi pembelajaran mikro ...........................71

3

BAB III PROFIL KETERAMPILAN GENERIK MEMBERIKAN PEMBELAJARAN MIKRO 3.1 Profil penampilan generik memberikan pembelajaran presenter 1..............................73 BAB IV PEMBAHASAN DATA DAN PROFIK KETERAMPILAN GENERIK MEMBERIKAN PEBELAJARAN MIKRO 4.1 Pembahasan data dan profil presenter 1........................................................................74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan hasil observasi presenter 1 ........................................................................76 5.2 Saran untuk meningkatkan keterapilan generik memberikan pembelajaran untuk presenter 1 ...........................................................................................................77 5.3 Saran untuk perbaikan penyelenggaraan praktikum observasi .....................................77 DAFTAR PUSTAKA

4

DAFTAR GAMBAR

Gambar Profil Penampilan Generik Zetmika Sari ..............................................................69

BAB.1 PENDAHULUAN

1.1 Judul Praktikum Mengobservasi dan mengakses 1 rekaman pembelajaran mikro

1.2 Tujuan Praktikum Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa mampu memenuhi standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indicator yang telah ditentukan sebagai berikut.

A. Standar Kompetensi Praktikum 1 ini dimaksudkan agar sesorang menguasai Standar Komptensi : mengobservasi dan menilai keterampilan generik memberikan pembelajaran pada penampilan pembelajaran mikro

B. Komptensi Dasar Setelah menyelesaikan tugas praktikum 1 ini anda diharapkan menguasai kompetensi: mengobservasi secara objektif rekaman presentasi pembelajaran mikro, memberikan penilaian berdasarkan argumen untuk setiap indikator keterampilan dasar memberikan pembelajaran, serta memberikan penilaian secara kuantitatif maupun secara kualitatif.

C. Indikator

5

Penguasaan kompetensi dasar di atas ditandai dengan penguasaan indikator-indikator sebagai berikut: 1. mengobservasi 9 ketrampilan dasar memberikan pembelajaran 2. menilai praktik 9 keterampilan dasar memberikan pembelajaran 3. memberikan argumen untuk setiap penilaian berdasarkan amatan/observasi dan alasan teoritik. menghitung nilai penampilan presentasi pembelajaran dan menyatakan secara kualitatif nilai presentasi pembelajaran sebagaimana panduan instrumen observasi dan asesmen 4. keterampilan dasar memberi pembelajaran 5. membuat profil keterampilan generik memberikan pembelajaran berdasarkan data dari keseluruhan intrument observasi dan asesmen keterampilan dasar memberikan pembelajaran.

1.3 Alat dan Bahan Praktikum

Alat dan bahan yang yang digunakan dalam percobaan ini adalAh sebagai berikut: A. Peralatan Praktikum 1. Panduan praktikum Micro Teaching. 2. Komputer yang dilengkapi dengan CD/DVD ROM atau VCD/DVD player dan TV. 3. Cakram VCD berisi rekaman 1 orang penampil pembelajaran mikro.

B. Bahan Praktikum Kesebelas Instrumen observasi dan asesmen ketrampilan dasar memberikan pembelajaran, yaitu: (1) Nomor kode: 01-1 (2) Nomor kode: 01-2 (3) Nomor kode: 02 (4) Nomor kode: 03 (5) Nomor kode: 04 (6) Nomor kode: 05-1 (7) Nomor kode: 05-2

6

(8) Nomor kode: 06 (9) Nomor kode: 07 (10) Nomor kode: 08 (11) Nomor kode: 09 Kesebelas instrumen tersebut sebagai satu set instrumen unuk mengobservasi dan menganalisis satu orang praktikan presenter. Set instrumen ini dapat dicopy dari lampiran 1 dalam buku Petunjuk Praktikum Pembelajaran Mikro ini.

1.4 Landasan Teori

Keterampilan generik dan cara menguasainya. Keterampilan dasar memberikan pembelajaran secra tatap muka, tidak secara seketika dapat terbentuk dengan baik. Untuk pembentukan tersebut diperlukan pelatihan-pelatihan untuk terampil menguasai komponenkomponen dasar memberikan pembelajaran secara tatap muka. Pada praktiknya keseluruhan komponen memberikan pembelajaran harus dikuasi secara umum, atau dapat dikatakan keterampilan memberikan pembelajaran bersifat generik. Pembelajaran adalah perbuatan kompleks yang merupakan pengintegrasian secara utuh berbagai komponen kemampuan dasar memberikan pembelajaran. Komponen kemampuan tersebut berupa pengetahuan, keterampilan, serta sikap dan nilai. Agar anda sebagai calon guru dapat membentuk pengetahuan, sikap dan nilai (belum terampil) berlatih untuk dapat dimulai dengan mengamati/mengobservasi, membandingkan antara pernyataan teori dengan praktik, menilai dengan berdasar argumen, serta memberi saran. Kemampuan generik memberikan pembelajaran merupakan pengintegrasian 9 ketrampilan dasar memberikan pembelajaran, meliputi keterampilan: 1. bertanya 2. memberi penguatan, 3. mengadakan variasi, 4. menjelaskan, 5. membuka dan menutup pembelajaran, 6. membimbing diskusi kelompok kecil, 7. mengelola kelas, serta

7

8. membelajarkan kelompok kecil dan individual. 9. menggunakan TKI (teknologi komunikasi dan informasi) Keterampilan dasar 1 sampai 8 adalah keterampilan dasar yang selama ini biasa digunakan untuk membentuk kemampuan generik calon guru atau memperbaiki kinerja pembelajaran seorang guru. Kemampuan generik ke 9 oleh Prof. Dr. Yusufhadi Miarso, M.Sc biasa disebut dengan penggunaan TKI dalam pembelajaran, merupakan keterampilan yang tidak dapat dihindari lagi untuk digunakan, guna mengantisipasi muatan pembelajaran yang semakin banyak, isi maupun sumbernya untuk dipelajari. TKI juga dimaksudkan untuk menjadikan komunikasi pembelajaran tatap muka semakin efektif, efisien, dan menarik.

Keterampilan dasar 1: Bertanya. Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai oleh guru karena pada setiap kegiatan pembelajaran guru mengajukan pertanyaan. Kualitas pertanyaan guru menentukan kualitas jawaban siswa. Pertanyaan guru dapat mengaktifkan siswa sehingga terlibat optimal dalam pembelajaran, di samping dapat mengecek pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dibahas. Keterlibatan ini akan mampu meningkatkan motivasi siswa untuk belajar karena ia merasa ikut berperan dalam pembelajaran. Perlu ditekankan, bahwa dalam konteks ini, yang dimaksud dengan pertanyaan adalah semua pernyataan guru (tidak terbatas pada kalimat tanya) yang meminta respon dan siswa. Dengan demikian, kalimat perintah dan kalimat tanya, dalam konteks ini, termasuk ke dalam jenis pertanyaan. Keterampilan bertanya dapat dibagi menjadi dua kelompok: Keterampilan bertanya tingkat dasar dan keterampilan bertanya tingkat lanjut. Untuk menerapkan bertanya tingkat dasar dalam praktik, maka dilakukan dengan: 1) Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat, sehingga mudah dipahami oleh siswa. 2) Pemberian acuan, yaitu informasi yang diberikan sebelum mengajukan pertanyaan. Informasi inii diperlukan untuk menjawab pertanyaan. 3) Pemusatan perhatian. Kadang-kadang guru perlu memulai pertanyaan dengan cakupan yang luas, kemudian memusatkan perhatian siswa pada satu tugas yang lebih sempit.

8

4) Penyebaran pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan guru, hendaknya ditujukan ke seluruh kelas, bukan kepada siswa tertentu. Setelah memberikan waktu benpikir sejenak, barulah guru menunjuk secara acak siswa lain untuk menanggapi jawaban temannya. 5) Pemindahan giliran. Satu pertanyaan yang kompleks dapat dijawab oleh beberapa siswa, sehingga semua aktif memikirkan pertanyaan yang diberikan. 6) Pembenian waktu berpikir. Setelah mengajukan pertanyaan, guru hendaknya membenikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir, sebelum meminta jawaban. 7) Pemberian tuntunan. Jika pertanyaan guru tidak dapat dijawab oleh siswa, guru hendaknya memberi tuntunan. Tuntunan dapat diberikan dengan cara: a) mengungkapkan pertanyaan dengan cara lain; b) menyederhanakan pertanyaan; dan c) mengulangi penjelasan (acuan) sebelumnya. Untuk mempraktikkan Keterampilan bertanya lanjut, maka perlu menampilkan komponenkomponen berikut: 1) Mengubah tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan, yaitu dan tingkatan yang paling rendah (mengingat) ke tingkat yang lebih tinggi seperli memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi. 2) Pengaturan urutan pertanyaan, yaitu mulai dan pertanyaan yang paling sederhana diikuti dengan yang agak kompleks, sampai kepada pertanyaan yang paling kompleks. 3) Penggunaan pertanyaan pelacak dengan berbagai teknik seperti: a) klarifikasi, yaitu meminta penjelasan lebih lanjut atas jawaban siswa, b) meminta siswa memberi alasan atas jawabannya, c) meminta kesepakatan pandangan dan siswa d) meminta ketepatan jawaban, e) meminta jawaban yang Iebih relevan, f) meminta contoh, g) meminta jawaban yang lebih kompleks. 4) Peningkatan terjadinya interaksi, dengan cara meminta siswa lain memberi jawaban atas pertanyaan yang sama.

Dalam menerapkan keterampilan bertanya, guru perlu menghindari kebiasaan berikut:

9

1) Mengulangi pertanyaan sendiri atau mengulangi jawaban siswa. 2) Menjawab pertanyaan sendiri. 3) Menunjuk dulu sebelum bertanya. 4) Mengajukan pertanyaan yang mengundang jawaban serempak. 5) Mengajukan pertanyaan ganda. Jika seluruh keterampilan di atas dikuasai guru, maka ia akan mampu bertanya secara efektif, sehingga dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, yang sekaligus berarti meningkatkan keefektifan pembelajaran.

Keterampilan dasar 2: Memberi Penguatan Penguatan adalah respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Seorang guru perlu menguasai keterampilan memberikan penguatan karena penguatan merupakan dorongan bagi siswa untuk meningkatkan penampilannya, serta dapat meningkatkan perhatian. Untuk mempraktikan keterampilan dasar memberikan penguatan dalam praktik presentasi pembelajaran mikro dilakukan dengan: 1) Verbal, yaitu berupa kata-kata/kalimat pujian, seperti bagus, tepat sekali, atau puas akan pekerjaanmu. 2) Nonverbal, yaitu berupa: a. gerak mendekati, b. mimik dan gerakan badan, c. sentuhan, d. kegiatan yang menyenangkan, serta e. token (simbol atau benda kecil lain). Dalam memberikan penguatan, guru perlu memperhatikan hal-hal berikut. 1) Penguatan harus diberikan dengan hangat dan antusias sehingga peserta dapat merasakan kehangatan tersebut. 2) Penguatan yang diberikan harus bermakna, yaitu sesuai dengan perilaku yang diberi penguatan. 3) Hindarkan respon negatif terhadap jawaban peserta. saya

10

4) Peserta yang diberikan penguatan harus jelas (sebutkan namanya, atau tujukan pandangan kepadanya). 5) Penguatan dapat juga diberikan kepada kelompok peserta tertentu. 6) Agar menjadi lebih efktif, penguatan harus segera diberikan setelah perilaku yang baik ditunjukkan 7) Jenis penguatan yang diberikan hendaknya bervariasi.

Keterampilan 3: Mengadakan Variasi. Variasi dalam kegiatan pembvelajaran adalah perubahan dalam proses kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi para siswa, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan. Variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian. 1. Variasi dalam gaya mengajar, yang dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti: a. variasi suara: rendah, tinggi, besar, kecil, b. memusatkan perhatian, c. membuat kesenyapan sejenak, d. mengadakan kontak pandang, e. variasi gerakan badan dan mimik, dan f. mengubah posisi, misalnya dan depan kelas ke tengah atau ke belakang kelas. 2) Variasi dalam penggunaan media dan bahan pembelajaran, yang meliputi: a. variasi alat dan bahan yang dapat diihat b. variasi alat dan bahan yang dapat didengar, serta variasi gaya mengajar c. variasi alat dan bahan yang dapat diraba dan dimanipulasi. 3) Variasi dalam Pola Interaksi dan Kegiatan. Pola interaksi dapat berbentuk: kiasikal, kelompok, dan perorangan sesuai dengan keperluan, sedangkan variasi kegiatan dapat berupa mendengarkan informasi,menelaah materi, diskusi, latihan, atau demonstrasi. Variasi yang dilakukan guru hendaknya sesuai dengan kondisi kelas, lancar, dan logis, sehingga tidak mengganggu alur pembelajaran yang sedang berlangsung. Tegasnya, setiap variasi harus mempunyai tujuan/sasaran yang jelas dan bukan dilakukan hanya untuk tujuan variasi.

11

Keterampilan dasar 4: Memberikan Penjelasan. Dalam kaitan dengan kegiatan belajar-mengajar, atau pelatihan, menjelaskan berarti mengorganisasikan materi pembelajaran dalam tata urutan yang terencana secara sistematis, sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh siswa. Dan definisi ini dapat dipahami bahwa keterampilan menjelaskan mutlak perlu dimiliki oleh para guru.

Kegiatan menjelaskan bertujuan untuk: 1. membimbing siswa memahami berbagai konsep, hukum, prinsip, atau prosedur, 2. membimbing siswa menjawab pertanyaan mengapa secara bernalar, 3. melibatkan siswa untuk berfikir, 4. mendapatkan balikan mengenai pemahaman siswa, serta 5. menolong siswa menghayati berbagai proses penalaran. Untuk mempraktikkan keterampilan dasar memberikan penjelsan, penting mengasai secara teoritik dahulu tentang: komponen merencanakan penjelasan, komponen menyajikan penjelasan, dan prinsip keterasmpilan menyajikan penjelasan. Keterampilan menjelaskan terdiri dari berbagai komponen sebagai berikut. 1) Komponen merencanakan penjelasan, mencakup: a. isi pesan (pokok-pokok materi) yang diplih dan disusun secara sistematis disertai dengan contoh-contoh, dan b. hal-hal yang berkaitan dengan karakteristik penerima pesan (siswa) Ketika merencanakan isi pesan (pokok-pokok materi), karakteristik siswa haruslah dipertimbangkan, sehingga materi mudah dicerna. Misalnya, penggunaan istilah/bahasa dan tingkat kesukaran materi haruslah disesuaikan dengan karakteristik siswa. 2) Komponen menyajikan penjelasan, yang mencakup hal-hal betikut: a) Kejelasan, yang dapat dicapai dengan berbagai cara, seperti: (1) bahasa yang jelas, (2) berbicara yang lancar, (3) mendefinisikan istilah-istilah teknis, dan (4) berhenti sejenak untuk melihat respon siswa terhadap penjelasan guru.

12

b) Penggunaan contoh dan ilustrasi, yang dapat mengikuti pola induktif atau deduktif. c) Pemberian tekanan pada bagian-bagian yang penting dengan cara: penekanan membuat ikhtisar, atau mengemukakan tujuan. d) Balikan tentang penjelasan yang disajikan dengan melihat mimik siswa atau mengajukan pertanyaan.

pola

suara,

Prinsip Penggunaan keterampilan menjelaskan dalam menerapkan keterampilan menjelaskan, perlu diperhatikan hal-hal sebagal berikut: 1) Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah, ataupun akhir pembelajaran sesuai dengan keperluan. 2) Penjelasan harus relevan dengan tujuan. 3) Materi yang dijelaskan harus bermakna. 4) Penjelasan yang diberikan sesuai dengan kemampuan dan latar belakang siswa.

Keterampilan dasar 5: Membuka dan Menutup Pembelajaran Membuka dan menutup pelajaran yang dimaksud bukan saja membuka dan menutup pelajaran di awal dan di akhir pertemuan tatap muka. Tetapi meliputi pula membuka dan menutup pelajaran di setiap penggalan pembelajaran atau sewaktu akan memasuki dan mengaakhiri pembelajaran suatu kompetensi di dalam suatu pertemuan tatap muka. Pengertian dan tujuan penguasaan keterampilan membuka dan menutup pelajaran Membuka pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan penuh perhatian pada diri siswa. Sedangkan menutup pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan inti pembelajaran. Tujuan kegiatan membuka dan menutup pembelajaran adalah: 1) membangkitkan motivasi dan perhatian, 2) membuat siswa memahami batas tugasnya, 3) membantu siswa memahami hubungan berbagai materi yang disajikan, 4) membantu siswa mengetahui tingkat keberhasilannya. Untuk mempraktikan keterampilan membuka dan menutup pembelajaran, penting

13

mengetahui komponen-komponen keterampilan membuka dan menutup pembelajaran sebagai berikut: 1) Membuka pembelajaran, mencakup hal-hal berikut a) Menarik perhatian siswa dengan berbagai cara, seperti menyampaikan satu yang menarik. b) Menimbulkan motivasi dengan: (1) kehangatan dan keantusiasan, (2) menimbulkan rasa ingin tahu, (3) mengemukakan ide yang bertentangan, dan (4) memperhatikan minat siswa. c) Memberikan acuan dengan cara: (1) mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas, (2) menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan, (3) mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas, dan (4) mengajukan pertanyaan. d) Membuat kaitan, dengan cara: (1) mengajukan pertanyaan appersepsi, atau (2) mengkaji ulang pembelajaran yang lalu. kejadian

2) Menutup pembelajaran, mencakup hal-hal berikut: a) Meninjau kembali, dengan cara merangkum .atau membuat ringkasan, b) Mengadakan evaluasi penguasaan siswa, dengan meminta mereka: (1) mendemonstrasikan keterampilan, (2) menerapkan ide baru pada situasi lain, (3) mengekspresikan pendapat sendiri, dan (4) memberikan soal-soal tertulis. c) Memberikan tindak lanjut, yang dapat berupa pekerjaan rumah, merancang sesuatu, atau berkunjung ke suatu tempat. Keterampilan membuka pembelajaran akan merupakan awal keberhasilan seorang guru karena kiat membuka pembelajaran sangat menentukan termotivasi tidaknya siswa dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan keterampilan menutup pembelajaran menentukan

14

tingkat kemantapan pembelajaran yang dilaksanakan. Tidak semua keterampilan yang disebutkan di atas harus ditampilkan pada setiap membuka dan menutup pembelajaran. Guru dapat memlih cara/keterampilan yang paling sesuai dengan tujuan, materi, siswa, serta kondisi kelas. Perlu ditekankan bahwa kegiatan membuka dan menutup pembelajaran tidak saja dilakukan pada awal dan akhir kegiatan, tetapi juga pada awal dan akhir setiap penggal kegiatan, dengan catatan bahwa: kegiatan ini harus bermakna dan berkesinambungan.

Keterampilan dasar 6: Membimbing Diskusi Kelompok kecil Diskusi kelompok kecil merupakan salah satu bentuk kegiatan pembelajaran yang penggunaannya cukup sering diperlukan. Ciri-ciri diskusi kelompok kecil adalah: 1) melibatkan 3 orang peserta (untuk kelas mikro, untuk kelas biasa bisa sampai 9 orang) 2) berlangsung dalam interaksi tatap muka yang informal, artinya setiap anggota dapat berkomunikasi langsung dengan anggota lainnya, 3) mempunyai tujuan yang dicapai dengan kerjasama antar anggota lainnya, 4) berlangsung menurut proses yang sistematis. Belajar dengan diskusi kelompok kecil, memungkinkan siswa: 1) berbagi informasi dan pengalaman dalam memecahkan masalah, 2) meningkatkan pemahaman atas masalah penting, 3) meningkatkan keterlibatan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, 4) mengembangkan kemampuan berfikir dan berkomunikasi, serta 5) membina kerja sama yang sehat kelompok yang kohesif, dan bertanggung jawab. Dalam praktikum yang akan melatihkan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil kelas mikro diseting dalam kelompok belajar yang terdiri maksimal 3 orang (boleh satu kelompok 2 orang). Komponen keterampilan yang perlu dimiliki oleh pemimpin diskusi kelompok kecil adalah sebagai berikut: 1) Memusatkan perhatian, yang dapat dilakukan dengan cara: a. merumuskan tujuan diskusi secara jelas, b. merumuskan kembali masalah, jika terjadi penyimpangan, c. menandai hal-hal yang tidak relevan jika terjadi penyimpangan, serta

15

d. merangkum hasil pembicaraan pada saat-saat tertentu. 2) Memperjelas masalah atau urunan pendapat, dengan cara: a. menguraikan kembali atau merangkum umnan pendapat peserta, b. mengajukan pertanyaan pada anggota kelompok tentang pendapat anggota lain, atau c. menguraikan gagasan anggota kelompok dengan tambahan informasi.

3) Menganalisis pandangan siswa, dengan cara: a. meneliti apakah alasan yang dikemukakan punya dasar yang kuat, dan b. memperjelas hal-hal yang disepakati dan yang lidak disepakati. 4) Meningkatkan urunan siswa, dengan cara: a. mengajukan pertanyaan kunci yang menantang mereka untuk berpikir, b. memberi contoh pada saat yang tepat, c. menghangatkan suasana dengan mengajukan pertanyaan yang mengundang perbedaan pendapat d. memberikan waktu untuk berpikir, dan e. mendengarkan dengan penuh perhatian. 5) Menyebarkan kesempatan berpartisipasi, dengan cara: a. memancing pendapat peserta yang enggan berpartisipasi, b. memberikan kesempatan pertama pada peserta yang enggan berpartisipasi, c. mencegah secara bijaksana peserta yang suka memonopoli pembicaraan, d. mendorong siswa untuk mengomentari pendapat temannya, serta e. meminta pendapat siswa jika terjadi jalan buntu. 6) Menutup diskusi dapat dilakukan dengan cara: a. Merangkum hasil diskusi b. Memberikan gambaran tindak lanjaut, atau c. Mengajak para siswa menilai proses diskusi yang telah berlangsung. Dalam pelaksanaan diskusi, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1) Diskusi hendaknya berlangsung dalam iklim terbuka 2) Diskusi yang efektif selalu didahului oleh perencanaan yang matang, yang a. Topik yang sesuai b. Persiapan pemberian informasi pendahuluan mencakup:

16

c. Menyiapkan diri sebagai pemimpin diskusi d. pembentukan kelompok diskusi, serta e. pengaturan tempat duduk yang memungkinkan semua anggota kelompok bertatap muka

Keterampilan dasar 7: Mengelola Kelas Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan untuk menciptakan dan memepertahankan kondisi kelas yang optimal guna terjadinya proses pembelajaran yang serasi dan efektif. Guru perlu menguasai keterampilan ini agar dapat: (1) mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu maupun kelasikal dalam berperilaku yang sesuai dengan tata tertip serta aktivitas yang sedang berlangsung. (2) Menyadari kebutuhan siswa, serta (3) Memberikan respon yang efektif terhadap perilaku siswa. Komponen Keterampilan mengelola kelas 1) Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal. Penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. Menunjukkan sikap tanggap dengan cara memandang secara seksama, mendekati, memberikan pernyataan atau memberi reaksi terhadap gangguan di dalam kelas. b. Membagi perhatian secara visual dan verbal. c. Memusatkan perhatian kelompok dengan cara menyiapkan siswa dan menuntut tanggung jawab siswa d. Memberi petunjuk-pelunjuk yang jelas. e. Menegur secara bijaksana, yaitu secara jalas dan tegas, bukan berupa peringatan atau ocehan, serta membuat aturan. f. Memberikan penguatan bila perlu. 2) Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang optimal.

Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap respon negatif siswa yang berkelanjutan. Untuk mengatasi hal ini guru dapat menggunakan 3 jenis strategi yaitu:

17

modifikasi tingkah laku, pengelolaan (proses) kelompok, serta menemukan dan mengatasi perilaku yang menimbulkan masalah. a) Modifikasi Tingkah Laku. Dalam strategi ini terdapat 3 hal komponen yang harus dikuasai guru yaitu: (a) mengajarkan tingkah laku baru yang diinginkan dengan cara memberi contoh dan bimbingan, (b) meningkakan munculnya tingkah laku siswa yang baik dengan memberikan penguatan, dan (c) mengurangi munculnya tingkah laku yang kurang baik dengan memberi hukuman. Ketiga hal tersebut harus dilakukan guru dengan catatan bahwa: (1) pelaksanaan dilakukan segera setelah perilaku terjadi, serta (2) hukuman harus diberikan secara pribadi dan tersendiri, hanya blia diperlukan.

b) Pengelolaan/Proses Kelompok Dalam strategi ini, kelompok dimanfaatkan dalam memecahkan masalah-masalah pengelolaan kelas yang muncul, terutama melalui diskusi. Dua hal yang perlu dilakukan guru adalah: (a) memperlancar tugas-tugas dengan cara mengusahakan terjadinya kerjasama dan memantapkan standar serta prosedur kerja; serta (b) memelihara kegiatan kelompok, dengan cara memelihara dan memulihkan semangat, menangani konflik yang timbul, serta memperkecil masalah yang timbul. c) Menemukan dan mengatasi tingkah laku yang menimbulkan masalah.

Dalam strategi ini perlu ditekankan bahwa setiap tingkah laku yang keliru merupakan gejala dan suatu sebab. Untuk mengatasinya, ada berbagai teknik yang dapat diterapkan sesuai dengan hakikat tersebut, yaitu sebagai berikut: (a) pengabaian yang direncanakan, (b) campur tangan dengan isyarat, (c) mengawasi dari dekat, (d) mengakui perasaan negatif siswa, (e) mendorong kesadaran siswa untuk mengungkapkan perasaannya,

18

(f) menjauhkan benda-benda yang bersifat mengganggu, (g) menyusun kembali program belajar, (h) menghilangkan ketegangan dengan humor, (i) menghilangka penyebab gangguan (j) pengekangan secra fisik, dan (k) pengasingan. Untuk praktik menerapkan keterampilan mengelola kelas, perlu diingat 6 prinsip berikut: 1) Tampilkan kehangatan dan keantusiasan dalam mengajar, agar dapat menciptakan iklim kelas yang menyenangkan. 2) Gunakan kata-kata atau tindakan yang dapat menantang siswa untuk berpikir 3) Gunakan berbagai variasi yang dapat menghilangkan kebosanan. 4) Keluwesan guru dalam pelaksanaan tugas. 5) Penekanan pada hal-hal yang bersifat positif. 6) Penanaman disiplin diri sendiri.. Selanjutnya dalam mengelola kelas, guru hendaknya menghindari hal-hal berikut: 1) Campur tangan yang berlebihan 2) Kesenyapan/penghentian suatu pembicaraan/kegiatan karena ketidak siapan guru. 3) Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri pelajaran. 4) Penyimpangan, terutama yang berkaiatan dengan dengan disiplin diri. 5) Bertele-tele. 6) Pengulangan penjelasan yang tidak diperlukan.

Keterampilan dasar 8: Memebelajarkan kelompok kecil dan individual Mengajar kelompok kecil dan individual, tejadi dalam konteks pengajaran klasikal. Di dalamkelas, seorang guru mungkin menghadapi banyak kelompok kecil serta banyak siswa yang masing-masing diberi kesempatan belajar secara kelompok atau secara individual. Penguasaan keterampilan mengajar kelompok kecil dan individual memungkinkan guru mengelola kegiatan jenis ini secara efektif dan efisien serta memainkan perannya sebagai: 1) organisator kegiatan belajar-mengajar, 2) sumber informasi bagi siswa, 3) pendorong bagi siswa untuk belajar,

19

4) penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa, 5) pendiagnosa dan pemberi bantuan kepada siswa sesuai dengari kebutuhannya, serta 6) peserta kegiatan yang punya hak dan kewajiban seperti peserta lainnya. Pengajaran kelompok kecil dan individual masing-masing memerlukan keterampilan yang berkaitan dengan penanganan siswa dan penanganan tugas. Ada 4 kelompok keterampilan yang perlu dikuasai oleh guru dalam kaitan ini, yaitu sebagai berikut. 1) Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, yang dapat ditunjukkan dengan cara: a. kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa, b. mendengarkan secara simpatik gagasan yang dikemukakan siswa, c. memberikan respon positif terhadap gagasan siswa, d. membangun hubungan saling mempercayai, e. menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa, tanpa kecenderungan mendominasi, f. menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan keterbukaan, serta g. mengendalikan situasi agar siswa merasa aman. 2) Keterampilan mengorganisasikan, yang ditampilkan dengan cara: a. memberi orientasi umum, b. memvariasikan kegiatan c. membentuk kelompok yang tepat d. mengkoordinasikan kegiatan, e. membagi-bagi perhatian dalam berbagai tugas, serta f. mengakhiri kegiatan dengan kulminasi berupa laporan atau kesepakatan. 3) Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar, yang dapat ditampilkan dalam bentuk: a. memberi penguatan yang sesuai, b. mengembangkan supervisi proses awal yang mencakup sikap tanggap terhadap keadaan siswa pada awal kegiatan, c. mengadakan supervisi proses lanjut, yang berupa bantuan yang diberikan secara selektif, berupa: (a) pembelajaran tambahan, bila perlu, (b) melibatkan diri sebagai peserta diskusi,

20

(c) memimpin diskusi, jika perlu, dan (d) bertindak sebagai katalisator, d. mengadakan supervisi pemaduan, dengan cara mendekati setiap kelompok/perorangan agar mereka siap untuk mengikuti kegiatan akhir. 4) Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar-mengajar, yang meliputi hal-hal berikut a. Menetapkan tujuan pembelajaran. b. Merencanakan kegiatan belajar. c. Berperan sebagai penasehat. d. Membantu siswa menilai kemajuan sendiri.

Prinsip penggunaan keterampilan mengajar kelompok kecil dan individual: 1) Variasi pengorganisasian kelas besar, kelompok, individual disesuaikan dengan tujuan yang. hendak dicapai, kemampuan mahasiswa, ketersediaan fasilitas, waktu, serta kemampuan guru. 2) Tidak semua topik dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil dan individual. Informasi umum sebaiknya disampaikan secara kiasikal. 3) Pengajaran kelompok kecil yang efektif selalu diakhiri dengan suatu kulminasi berupa rangkuman, pemantapan, kesepakatan, laporan, dan sebagainya. Guru sebagai fasilitator terjadinya belajar 4) Guru perlu mengenal siswa secara individual agar dapat mengatur kondisi belajar dengan tepat. 5) Dalam kegiatan belajar individual, siswa dapat bekerja secara bebas dengan bahan yang disiapkan.

Keterampilan dasar 9: Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi Teknologi Komunikasi dan informasi (TKI) sebagai suatu produk dan proses telah berkembang sedemikian rupa sehingga mempengaruhi segenap kehidupan kita. Untuk keperluan pembelajaran tatap muka juga diperlukan baik oleh fasilitator (guru, dosen,

21

widyaiswara/ WI, instruktur) maupun peserta belajar. Ciri khas adanya TKI dalam pembelajaran di kelas atau tatap muka ditandai dengan adanya interaksi komunikasi yang melibatkan media berbasis TKI. Interaksi yang terjadi berupa interaksi timbal balik antara guru-media, murid-media, maupun guru-media-murid. Gambar 1. Model Interaksi dalam pembelajaran tatap muka dengan menggunakan TKI Termanfaatkannya TKI dalam pelaksanaan suatu pembelajaran di kelas atau tatap muka, memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1) Sarat dengan ragam informasi yang relevan dari berbagai sumber yang mudah di akses, dipilih, dan dipelajari sebagai bahan pembelajaran dan bahan belajar. 2) Kemasan informasi bahan pembelajaran dan bahan belajar dalam media berukuran ringkas (misalnya: Laptop Wi-fi/internet nirkabel, CD/DVD ROM RW, CD/DVD Pembelajaran, flashDisk), 3) Fakta, konsep, prinsip/hukum, dan prosedur sebagai konstruk pengetahuan yang dipelajari, ditampilkan lebih faktual dan lebih hidup (lebih dari sekedar seperti menceritakan/membaca/menjelaskan isi buku teks) 4) Fasilitator (guru, dosen, widyaiswara/WI, instruktur) maupun warga belajar berkemudahan menggunakan produk TKI dalam proses pembelajaran. Hal ini akan mungkin hanya jika infrastrukturnya tersedia dan SDM-nya berkemampuan. Prinsip penggunaan keterampilan dasar menggunakan TKI dalam pembelajaran mikro adalah adanya media berbasis TKI untuk pembelajaran, agar: 1) meningkatkan daya muat isi pesan pembelajaran, sehingga lebih sarat, lebih lengkap, mudah diakses, mudah dipilih, serta menarik. 2) isi pesan pembelajaran (teks, gambar, foto, ilustrasi, flowchart, bagan, efek suara, suara narasi, video klip) lebih faktual dan terkini (up to date). 3) Terjadi interaksi guru - media - murid dalam mendiskusikan isi pesan pembelajaran secara lebih mudah dan menyenangkan untuk murid belajar menguasi kompetensi. 4) Mudah melakukan pengulangan belajar (memenuhi prinsip pelatihan) 5) Mudah memberikan asesmen dan umpan balik. Media berbasis TKI tidak selalu media canggih, dan tidak selalu tampil dalam bentuk tunggal:

22

Contoh 1: Radio dengan siaran pendidikan (langsung), modul/handout/lembar kerja Contoh 2: Siaran radio terekam (kaset suara), Tape recorder, modul/handout/lembar kerja Contoh 3: TV edukasi, modul/handout/lembar kerja Contoh 4: VCD/DVD rekman TV edukasi, VCD/DVD player, TV, modul/handout/lembar kerja Contoh 5: VCD/DVD (memuat video pembelajaran), VCD/DVD player, TV, modul/handout/lembar kerja Contoh 6: CD/DVD (memuat audio pembelajaran), VCD/DVD modul/handout/lembar kerja Contoh 7: Komputer, Program Pembelajaran dengan Ms PowerPoint, , modul/handout/lembar kerja. Contoh 8: Komputer, Program Pembelajaran dengan Ms PowerPoint, LCD Proyektor, modul/handout/lembar kerja. Contoh 9: Komputer, Sofware Pembelajaran, TV 29 Inchi, modul/handout/lembar kerja. Contoh 10: Komputer, Sofware Pembelajaran, LCD Proyektor, modul/handout/lembar kerja. Contoh 11: Komputer, internet, Sofware Pembelajaran, modul/handout/lembar kerja. Selain contoh-contoh di atas media komunikasi lain dapat juga disertakan dalam proses pembelajaran misalnya charta, poster, surat kabar, majalah, tabloit, pamflet, liflet, brosur, manual/buku petunjuk (Eko Suyanto,2009. hal 2-16)

KETERAMPILAN GENERIK SAINS

Menurut Prof. Dr. Beny Suprapto (dalam Darliana, 2008) bahwa pada dasarnya cara berpikir dan berbuat dalam mempelajari berbagai konsep sains dan menyelesaikan masalah, serta belajar secara teoritis di kelas maupun dalam praktik adalah sama (mengikuti Prinsip Segitiga Pengkajian Alam), karena itu ada kompetensi generik. Kompetensi generik adalah kompetensi yang digunakan secara umum dalam berbagai kerja ilmiah. Kompetensi generik diturunkan dari keterampilan proses dengan cara memadukan keterampilan itu dengan komponen-komponen alam yang dipelajari dalam sains yang terdapat pada Struktur Konsep atau Prinsip Segitiga Pengkajian Alam. Karena itu, kompetensi generik lebih mudah

23

dipahami dan dilaksanakan daripada keterampilan proses, serta penilaiannya pun lebih mudah. Kompetensi generik kurang berlaku umum dibandingkan dengan keterampilan proses, tetapi lebih berlaku umum dibandingkan dengan kompetensi dasar. Jika memperhatikan kompetensi dasar dalam standar kompetensi dari BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) tampak bahwa yang dimaksudkan dengan kompetensi dasar adalah kompetensi khusus yang berkaitan dengan sesuatu konsep. Kompetensi generik adalah kompetensi yang lebih luas daripada kompetensi dasar. Kompetensi generik merupakan kompetensi yang dapat digunakan untuk mempelajari berbagai konsep dan menyelesaikan berbagai masalah sains. Dalam satu kegiatan ilmiah, misalnya kegiatan memahami konsep, terdiri dari beberapa kompetensi generik. Kegiatan-kegiatan ilmiah yang berbeda dapat mengandung kompetensi-kompetensi generik yang sama. Sedangkan Menurut Brotosiswoyo (2001) kemampuan generik sains dalam pembelajaran IPA dapat dikategorikan menjadi 9 indikator yaitu: (1) pengamatan langsung; (2) pengamatan tak langsung; (3) kesadaran tentang skala besaran; (4) bahasa simbolik; (5) kerangka logika taat-asas; (6) inferensi logika; (7) hukum sebab akibat; (8) pemodelan matematika; (9) membangun konsep. Makna dari setiap keterampilan generik sains tersebut adalah (Liliasari dkk, 2007)

1. Pengamatan langsung Sains merupakan ilmu tentang fenomena dan perilaku alam sepanjang masih dapat diamati oleh manusia. Hal ini menuntut adanya kemampuan adanya kemampuan manusia untuk melakukan pengamatan langsung dan mencari keterkaitan-keterkaitan sebab akibat dari pengamatan tersebut.

2. Pengamatan tak langsung Dalam pengamatan tak langsung, alat indera yang digunakan manusia memiliki keterbatasan. Untuk mengamati keterbatasan tersebut manusia melengkapi diri dengan berbagai peralatan. Beberapa gejala alam lain juga terlalu berbahaya jika kontak langsung dengan tubuh manusia seperti arus listrik, zat-zat kimia beracun, untuk mengenalnya

24

diperlukan alat bantu seperti ampermeter, indikator, dan lain-lain. Cara ini dikenal dengan pengamatan tak langsung.

3. Kesadaran akan skala besaran Dari hasil pengamatan yang dilakukan maka seseorang yang belajar sains akan memiliki kesadaran akan skala besaran dari berbagai obyek yang dipelajarinya. Dengan demikian ia dapat membayangkan bahwa yang dipelajarinya itu tentang dari ukuran yang sangat besar seperti jagad raya sampai yang sangat kecil seperti keberadaan pasangan elektron. Ukuran jumlah juga sangat mencengangkan, misalnya penduduk dunia lebih dari 5 milyar, maka23

jumlah molekul dalam 1 mol zat mencapai 6.02 x 10 buah.

4. Bahasa simbolik Untuk memperjelas gejala alam yang dipelajari oleh setiap rumpun ilmu diperlukan bahasa simbolik, agar terjadi komunikasi dalam bidang ilmu tersebut. Dalam sains misalnya bidang kimia mengenal adanya lambang unsur, persamaan reaksi, simbolsimbol untuk reaksi searah, reaksi kesetimbangan, resonansi dan banyak lagi bahasa simbolik yang telah disepakati dalam bidang ilmu tersebut.

5. Kerangka logika taat asas Pada pengamatan panjang tentang gejala alam yang dijelaskan melalui banyak hukumhukum, orang akan menyadari keganjilan dari sifat taat asasnya secara logika. Untuk membuat hubungan hukum-hukum itu agar taat asas, maka perlu ditemukan teori baru yang menunjukkan kerangka logika taat asas. Misalnya keganjilan antara hukum mekanika Newton dan elektrodinamika Maxwell, yang akhirnya dibuat taat asas dengan lahirnya teori relativitas Enstein.

6. Inferensi logika Logika sangat berperan dalam melahirkan hukum-hukum sains. Banyak fakta yang tak dapat diamati langsung dapat ditemukan melalui inferensia logika dari konsekuensi-

25

konsekuensi logis hasil pemikiran dalam belajar sains. Misalnya titik nol derajat Kelvin sampai saat ini belum dapat direalisasikan keberadaannya, tetapi orang yakin bahwa itu benar.

7. Hukum sebab akibat Rangkaian hubungan antara berbagai faktor dari gejala yang diamati diyakini sains selalu membentuk hubungan yang dikenal sebagai hukum sebab akibat.

8. Pemodelan matematik Untuk menjelaskan hubungan-hubungan yang diamati diperlukan bantuan pemodelan matematik agar dapat diprediksikan dengan tepat bagaimana kecendrungan hubungan atau perubahan suatu fenomena alam.

9. Membangun konsep Tidak semua fenomena alam dapat dipahami dengan bahasa sehari-hari, karena itu diperlukan bahasa khusus ini yang dapat disebut konsep. Jadi belajar sains memerlukan kemampuan untuk membangun konsep , agar bisa ditelaah lebih lanjut untuk memerlukan pemahaman yang lebih lanjut, konsep-konsep inilah diuji keterapannya. Di Hongkong, Curriculum Development Council mengidentifikasikan 9 jenis keterampilan generik, meliputi 1) Keterampilan kolaboratif 2) Keterampilan komunikasi 3) Kreativitas 4) Keterampilan pemecahan masalah 5) Keterampilan berpikir kritis 6) Keterampilan numerasi 7) Keterampilan teknologi informasi 8) Keterampilan manajemen-diri 9) Keterampilan belajar (CDC Hongkong, dalam Yeung, 2007). (http://blog.unila.ac.id/sunyono/files/2009/06/keterampilan-generik.pdf)

26

Keterampilan Dasar Mengajar

Keterampilan Mengajar yang Bersifat Generik

Menurut hasil penelitian (Turney, 1973), ada 8 keterampilan dasar mengajar yang bersifat generik yang sangat berperan dalam keberhasilan kegiatan belajar mengajar, yaitu: 1. bertanya, 2. memberi penguatan, 3. mengadakan variasi, 4. menjelaskan, 5. membuka dan menutup pelajaran, 6. membimbing diskusi kelompok kecil, 7. mengelola kelas, serta 8. mengajar kelompok kecil dan perorangan. Penguasaan terhadap setiap keterampilan tidak berarti penguasaan dalam mengintegrasikannya secara utuh. Dengan demikian, latihan mengintegrasikan keterampilan itu secara utuh perlu dilakukan.

Cara Menguasai Keterampilan Dasar Mengajar Untuk menguasai keterampilan dasar mengajar para guru/dosen pemula perlu mengikuti langkah-langkah berikut. 1.Memahami hakikat, prinsip, dan komponen keterampilan yang dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain: a. membaca dan mendiskusikan setiap jenis keterampilan,

27

b. mengenal komponen-komponen keterampilan melalui skrip mengajar yang tersedia dan pengamatan episode mengajar, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan, dan dapat secara langsung, ataupun melalui video. 2.Menerapkan keterampilan dalam bentuk pengajaran mikro. Pengajaran Mikro adalah pengajaran biasa yang ukurannya diperkecil, sehingga memperlihatkan ciri-ciri sebagai berikut: Tujuan pengajaran Tujuan latihan Materi pelajaran : terbatas (1 2 tujuan) : penguasaan satu keterampilan : terbatas (yang dapat disajikan dalam waktu 10- 20 menit

Jumlah siswa : 5 10 orang Waktu : 10 20 menit

Pengajaran Mikro dapat dilakukan dalam: bentuk sebenarnya: menggunakan siswa yang sebenarnya sebagai murid, bentuk simulasi: dengan menggunakan teman sendiri sebagai murid (peer-teaching). 3. Menerapkan keterampilan dalam praktik mengajar. Seyogyanya dalam hal ini guru/dosen pemula dibimbing oleh guru/dosen senior, sehingga setiap akhir latihan dapat diadakan diskusi balikan. Guru/dosen pemula dapat juga dibantu oleh guru/dosen pemula lain yang bertindak sebagai pengamat. Uraian Singkat Delapan Keterampilan Dasar Mengajar Setiap keterampilan dasar mengajar mempunyai komponen dan prinsip penggunaan tersendiri. Berikut ini diuraikan secara singkat komponen dan prinsip penggunaan setiap keterampilan, yang disarikan dari Seri Panduan Pengajaran Mikro No. 1 s.d. 8 yang diterbitkan oleh Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta, 1984, dengan editor T. Raka Joni. Keterampilan Bertanya Kualitas pertanyaan guru/dosen menentukan kualitas jawaban murid. Keterampilan bertanya dapat dibagi 2: a. Keterampilan bertanya dasar, dengan komponen-komponen: 1) 2) pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat pemberian acuan

28

3) 4)

pemusatan perhatian penyebaran pertanyaan: a) ke seluruh kelas, b) ke siswa tertentu, c) meminta siswa lain menanggapi jawaban temannya.

5) 6) 7)

pemindahan giliran pemberian waktu berfikir, dan pemberian tuntunan dengan cara: a) mengungkapkan pertanyaan dengan cara lain, b) menyederhanakan pertanyaan, c) mengulangi penjelasan sebelumnya.

b. Keterampilan bertanya lanjut, dengan komponen-komponen: 1) Mengubah tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan: dari tingkatan yang paling rendah (mengingat) ke tingkat yang lebih tinggi seperti memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi. 2) Mengatur urutan pertanyaan: mulai dari pertanyaan yang paling sederhana diikuti dengan yang agak kompleks, sampai kepada pertanyaan yang paling kompleks. 3) Menggunakan pertanyaan pelacak dengan berbagai teknik seperti: a) klarifikasi, yaitu meminta penjelasan lebih lanjut atas jawaban siswa, b) meminta siswa memberi alasan atas jawabannya, c) meminta kesepakatan pandangan dari siswa lain, d) meminta ketepatan jawaban, e) meminta jawaban yang lebih relevan, f) meminta contoh, g) meminta jawaban yang lebih kompleks. 4) Meningkatkan terjadinya interaksi, dengan cara meminta siswa lain memberi jawaban atas pertanyaan yang sama. c. Keterampilan Memberi Penguatan Penguatan adalah respons terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.

29

Penguatan dapat diberikan dalam bentuk: a. Verbal, yaitu berupa kata-kata/kalimat pujian, seperti: bagus, tepat sekali, atau saya puas akan pekerjaanmu b. Nonverbal, yaitu berupa: 1) gerak mendekati, 2) mimik dan gerakan badan, 3) sentuhan, 4) kegiatan yang menyenangkan, serta 5) token (simbol atau benda kecil lain).

Dalam memberikan penguatan, dosen/guru perlu memperhatikan hal-hal berikut: a. Penguatan harus diberikan dengan hangat dan antusias sehingga peserta dapat merasakan kehangatan tersebut. b. Penguatan yang diberikan harus bermakna, yaitu sesuai dengan perilaku yang diberi penguatan. c. Hindarkan respons negatif terhadap jawaban peserta d. Peserta yang diberikan penguatan harus jelas (sebutkan namanya, atau arahkan pandangan kepadanya). e. Penguatan dapat juga diberikan kepada kelompok peserta tertentu. f. Agar menjadi lebih efektif, penguatan harus diberikan segera setelah perilaku yang baik ditunjukkan. g. Jenis penguatan yang diberikan hendaknya bervariasi. d. Keterampilan Mengadakan Variasi Variasi dalam kegiatan belajar-mengajar adalah perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi para siswa/mahasiswa, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan. Variasi dalam kegiatan belajar-mengajar dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian. a. Variasi dalam gaya mengajar, yang dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti: 1) variasi suara: rendah, tinggi, besar, kecil,

30

2) memusatkan perhatian, 3) membuat kesenyapan sejenak, 4) mengadakan kontak pandang, 5) variasi gerakan badan dan mimik, dan 6) mengubah posisi, misalnya dari depan kelas ke tengah atau ke belakang kelas. b. Variasi dalam penggunaan media dan bahan pelajaran, yang meliputi: 1) variasi alat dan bahan yang dapat dilihat, 2) variasi alat dan bahan yang dapat didengar, serta 3) variasi alat dan bahan yang dapat diraba dan dimanipulasi.

c. Variasi dalam pola interaksi dan kegiatan Pola interaksi dapat berbentuk: klasikal, kelompok, dan perorangan sesuai dengan keperluan. Variasi kegiatan dapat berupa mendengarkan informasi, menelaah materi, diskusi, latihan, atau demonstrasi. e. Keterampilan Menjelaskan Dalam kegiatan belajar-mengajar, menjelaskan berarti mengorganisasikan materi pelajaran dalam tata urutan yang terencana secara sistematis, sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh siswa/mahasiswa. Kegiatan menjelaskan bertujuan untuk: a. membimbing siswa/mahasiswa memahami berbagai konsep, hukum, prinsip, atau prosedur, b. membimbing siswa/mahasiswa menjawab pertanyaan mengapa secara bernalar, c. melibatkan siswa/mahasiswa untuk berpikir, d. mendapatkan balikan mengenai pemahaman siswa/mahasiswa, serta e. menolong siswa/mahasiswa menghayati berbagai proses penalaran. Keterampilan menjelaskan terdiri dari berbagai komponen: a. Komponen merencanakan penjelasan, mencakup: 1) isi pesan (pokok-pokok materi) yang dipilih dan disusun secara sistematis disertai dengan contoh-contoh, dan 2) hal-hal yang berkaitan dengan karakteristik penerima pesan (siswa/mahasiswa).

31

b. Komponen menyajikan penjelasan, yang mencakup: 1) Kejelasan yang dapat dicapai dengan berhagai cara seperti: a) bahasa yang jelas, b) berbicara yang lancar, c) mendefinisikan istilah-istilah teknis, dan d) berhenti sejenak untuk melihat respon siswa/mahasiswa atau penjelasan siswa. 2) Penggunaan contoh dan ilustrasi, yang dapat mengikuti pola induktif atau pola deduktif. 3) Pemberian tekanan pada bagian-bagian yang penting dengan cara: penekanan suara, membuat ikhtisar, atau mengemukakan tujuan. 4) Balikan tentang penjelasan yang disajikan dengan melihat mimik siswa atau mengajukan pertanyaan. Dalam menerapkan keterampilan menjelaskan, perlu diperhatikan hal-hal berikut: 1) Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah, ataupun akhir pelajaran sesuai dengan keperluan. 2) Penjelasan harus relevan dengan tujuan. 3) Materi yang dijelaskan harus bermakna. 4) Penjelasan yang diberikan sesuai dengan kemampuan dan latar belakang siswa/mahasiswa.

f. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran Membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru/dosen untuk menciptakan suasana siap mental dan penuh perhatian pada diri siswa/mahasiswa. Sedangkan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru/dosen untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Tujuan kegiatan membuka dan menutup pelajaran adalah: a. membangkitkan motivasi dan perhatian, b. membuat siswa/mahasiswa memahami batas tugasnya, c. membantu siswa/mahasiswa memahami hubungan berbagai materi yang disajikan, dan

32

d. membantu siswa/mahasiswa mengetahui tingkat keberhasilannya. Komponen-komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran: a. Membuka pelajaran, mencakup: 1) Menarik perhatian siswa/mahasiswa dengan berbagai cara, 2) Menimbulkan motivasi dengan: a) kehangatan dan keantusiasan, b) menimbulkan rasa ingin tahu, c) mengemukakan ide yang bertentangan, dan d) memperhatikan minat siswa/mahasiswa. 3) Memberikan acuan dengan cara: a) mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas, b) menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan, c) mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas, dan d) mengajukan pertanyaan. 4) Membuat kaitan, dengan cara: a) mengajukan pertanyaan appersepsi atau b) merangkum pelajaran yang lalu.

g. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil Ciri-ciri diskusi kelompok kecil adalah: 1) melibatkan 3 9 orang peserta, 2) berlangsung dalam interaksi tatap muka yang informal, artinya setiap anggota dapat berkomunikasi langsung dengan anggota lainnya, 3) mempunyai tujuan yang dicapai dengan kerja sama antar-anggota lainnya, 4) berlangsung menurut proses yang sistematis. Diskusi kelompok kecil dimaksudkan agar siswa/mahasiswa dapat: 1) berbagi informasi dan pengalaman dalam memecahkan masalah, 2) meningkatkan pemahaman atas masalah penting, 3) meningkatkan keterlibatan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, 4) mengembangkan kemampuan berpikir dan berkomunikasi, serta

33

5) membina kerja sama yang sehat, kelompok yang kohesif, dan bertanggung jawab. Komponen Keterampilan Komponen keterampilan yang perlu dimiliki oleh pemimpin diskusi kelompok kecil adalah: 1) Memusatkan perhatian, yang dapat dilakukan dengan cara: a) merumuskan tujuan diskusi secara jelas, b) merumuskan kembali masalah, jika terjadi penyimpangan, c) menandai hal-hal yang tidak relevan jika terjadi penyimpangan, serta d) merangkum hasil pembicaraan pada saat-saat tertentu. 2) Memperjelas masalah atau urunan pendapat, dengan cara: a) menguraikan kembali atau merangkum urunan pendapat peserta, b) mengajukan pertanyaan pada anggota kelompok tentang pendapat anggota lain, atau c) menguraikan gagasan anggota kelompok dengan tambahan informasi. 3) Menganalisis pandangan siswa/mahasiswa, dengan cara: a) meneliti apakah alasan yang dikemukakan punya dasar yang kuat, dan b) memperjelas hal-hal yang disepakati dan yang tidak disepakati. 4) Meningkatkan urunan siswa/mahasiswa, dengan cara: a) mengajukan pertanyaan kunci yang menantang mereka untuk berpikir, b) memberi contoh pada saat yang tepat, c) menghangatkan suasana dengan mengajukan pertanyaan yang mengundang perbedaan pendapat, d) memberikan waktu untuk berpikir, dan e) mendengarkan dengan penuh perhatian. 5) Menyebarkan kesempatan berpartisipasi, dengan cara: a) memancing pendapat peserta yang enggan berpartisipasi, b) memberikan kesempatan pertama pada peserta yang enggan berpartisipasi, c) mencegah secara bijaksana peserta yang suka memonopoli pembicaraan, d) mendorong mahasiswa untuk mengomentari pendapat temannya, serta e) meminta pendapat siswa jika terjadi jalan buntu. 6) Menutup diskusi yang dapat dilakukan dengan cara:

34

a) merangkum hasil diskusi, b) memberikan gambaran tindak lanjut, atau c) mengajak para siswa menilai proses diskusi yang telah berlangsung. Dalam pelaksanaan diskusi, perlu diperhatikan hal-hal berikut. 1) Diskusi hendaknya berlangsung dalam iklim terbuka, 2) Diskusi yang efektif selalu didahului oleh perencanaan yang matang, yang mencakup: a) topik yang sesuai, b) persiapan/pemberian informasi pendahuluan, c) menyiapkan diri sebagai pemimpm diskusi, d) pembentukan kelompok diskusi, serta e) pengaturan tempat duduk yang memungkinkan semua anggota kelompok bertatap muka. h. Keterampilan Mengelola Kelas Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan dalam menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang optimal guna terjadinya proses belajar-mengajar yang efektif. Guru/dosen perlu menguasai keterampilan ini agar dapat: 1) mendorong siswa/mahasiswa mengembangkan tanggung jawab individu maupun klasikal dalam berperilaku yang sesuai dengan tata tertib serta aktivitas yang sedang berlangsung, 2) menyadari kebutuhan siswa/mahasiswa serta 3) memberikan respons yang efektif terhadap perilaku siswa/mahasiswa Komponen Keteramplian 1) Menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal. a) Menunjukkan sikap tanggap dengan cara: memandang secara seksama, mendekati, memberikan pernyataan atau memberi reaksi terhadap gangguan dalam kelas. b) Membagi perhatian secara visual dan verbal. c) Memusatkan perhatian kelompok dengan cara menyiapkan siswa/mahasiswa dan menuntut tanggung jawab siswa/mahasiswa.

35

d) Memberi petunjuk-petunjuk yang jelas. e) Menegur secara bijaksana, yaitu secara jelas dan tegas, bukan berupa peringatan atau ocehan, serta membuat aturan. f) Memberikan penguatan bila perlu.

2) Mengendalikan kondisi belajar yang optimal. Keterampilan ini berkaitan dengan respons guru/dosen terhadap respons negatif siswa/mahasiswa yang berkelanjutan. Untuk mengatasi hal ini guru/dosen dapat menggunakan 3 jenis strategi yaitu: modifikasi tingkah laku, pengelolaan (proses) kelompok, serta menemukan dan mengatasi perilaku yang menimbulkan masalah.

Prinsip Penggunaan Dalam menerapkan keterampilan mengelola kelas, perlu diingat 6 prinsip berikut. 1. Kehangatan dan keantusiasan dalam mengajar, yang dapat menciptakan iklim kelas yang menyenangkan. 2. Menggunakan kata-kata atau tindakan yang dapat menantang siswa untuk berpikir. 3. Menggunakan berbagai variasi yang dapat menghilangkan kebosanan. 4. Keluwesan guru/dosen dalam pelaksanaan tugas. 5. Penekanan pada hal-hal yang bersifat positif. 6. Penanaman disiplin diri sendiri.

Selanjutnya, dalam mengelola kelas, guru hendaknya menghindari hal-hal berikut: 1. Campur tangan yang berlebihan. 2. Kelenyapan/penghentian suatu pembicaraan/kegiatan karena ketidaksiapan guru. 3. Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri pelajaran. 4. Penyimpangan, terutama yang berkaitan dengan disiplin diri 5. Bertele-tele. 6. Pengulangan penjelasan yang tak diperlukan.

i. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

36

Mengajar kelompok kecil dan perorangan terjadi dalam konteks pengajaran klasikal. Di dalam kelas, seorang guru/dosen mungkin menghadapi banyak kelompok kecil serta banyak siswa/mahasiswa yang masing-masing diberi kesempatan belajar secara kelompok maupun perorangan.

Penguasaan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan memungkinkan guru/dosen mengelola kegiatan jenis ini secara efektif dan efisien serta memainkan perannya sebagai: 1. organisator kegiatan belajar-mengajar, 2. sumber informasi bagi siswa/mahasiswa, 3. pendorong bagi siswa/mahasiswa untuk belajar, 4. penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa, 5. pendiagnosa dan pemberi bantuan kepada siswas esuai dengan kebutuhannya, serta 6. peserta kegiatan yang punya hak dan kewajiban seperti peserta lainnya. (http://blog.unila.ac.id/sunyono/files/2009/06/keterampilan_dasar_mengajar.pdf)

Keterampilan mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting kalau ia ingin menjadi seorang guru yang profesional, jadi disamping dia harus menguasai sumbstansi bidang studi yang diampu, keterampilan dasar mengajar juga adalah merupakan keterampilan penunjang untuk keberhasilan dia dalam proses belajar mengajar. Sari dari keterampilan dasar mengajar ini diambil dari berbagai sumber dimana bahan ini digunakan untuk para mahasiswa yang melakukan praktek mengajar di sekolah sebelum dia bekerja sepenuhnya sebagai seorang guru. Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradisional dan mengabaikan keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar ini. Keterampilan dasar mengajar ini adalah merupakan panduan pengajaran mikro dengan menggunakan perangkat Sydney Micro Skills (1973).

37

Keterampilan Dasar Mengajar ini adalah : 1. Keterampilan Bertanya 2. Keterampilan Memberi Penguatan 3. Keterampilan Mengadakan variasi 4. Keterampilan Menjelaskan 5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran 6. Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil 7. Keterampilan Mengelola Kelas 8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan Keterampilan Bertanya Dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh seorang guru tidaklah lepas dari guru memberikan pertanyaan dan murid memberikan jawaban yang diajukan. Pada kenyataannya di lapangan banyak para guru yang tidak menguasai teknik-teknik dalam memberikan pertanyaan kepada siswa sehingga banyak pertanyaan tersebut hanya bersifat knowledge saja artinya kebanyakan hanya mengandalkan ingatan. Pengertian dan Rasional keterampilan bertanya bertujuan untuk memperoleh informasi untuk memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berfikir. Pertanyaan yang diberikan bisa bersifat suruhan maupun kalimat yang menuntut respon siswa. Tujuan-tujuan dalam memberikan pertanyaan tersebut adalah: 1. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu pokok bahasan. 2. Memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep. 3. Mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat siswa belajar. 4. Mengembangkan cara belajar siswa aktif. 5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasikan informasi.

38

6. Mendorong siswa mengemukakannya dalam bidang diskusi. 7. Menguji dan mengukur hasil belajar siswa. 8. Untuk mengetahui keberhasilan guru dalam mengajar. Komponen-komponennya yaitu: 1) Pengungkapan pertanyaan secara jelas 2) Pemberian Acuan 3) Pemusatan 4) Pemindahan Giliran 5) Penyebaran 6) Pemberian waktu berfikir 7) Pemberian Tuntunan Keterampilan Memberi Penguatan Penguatan adalah suatu respon terhadap suatu tingkah laku dan penampilan siswa. Penguatan adalah suatu respons terhadap suatu tingkah laku siswa yang dapat menimbulkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Komponen-komponen dalam keterampilan memberi penguatan adalah: 1) Penguatan Verbal; penguatan ini dapat dinyatakan dalam 2 bentuk yaitu kata atau kalimat. 2) Penguatan Non Verbal; bisa berupa mimik atau gerakan badan, mendekati, memberi sentuhan atau memberi kegiatan yang menyenangkan, berupa symbol atau benda maupun penguatan tak penuh sepert yah, jawabanmu sudah baik tetapi masih perlu disempurnakan Keterampilan Mengadakan Variasi Variasi dalam kegiatan belajar mengajar dimaksud sebagai proses perubahan dalam pengajaran yang dikelompokkan dalam tiga kelompok yaitu; variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan alat dan media pembelajaran dan variasi dalam pola interaksi dalam kelas.

39

Komponennya adalah: a. Variasi dalam Gaya Mengajar: 1) Penggunaan variasi suara 2) Pemusatan perhatian 3) Kesenyapan 4) Mengadakan kontak pandang 5) Gerakan badan dan mimic 6) Pergantian posisi guru dalam kelas b. Penggunaan Media dan Bahan Pelajaran 1) Variasi alat/ bahan yang dapat dilihat 2) Variasi alat yang dapat didengar 3) Variasi alat yang dapat diraba dan dimanipulasi c. Variasi Pola Interaksi dan Kegiatan Siswa Keterampilan Menjelaskan Menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan, antara sebab akibat, yang diketahui dan yang belum diketahui. Komponen-komponen Keterampilan Menjelaskan a. Merencanakan: 1) Isi pesan (materi) 2) Penerima pesan (siswa) b. Menyajikan suatu penjelasan 1) Kejelasan 2) Penggunaan contoh dan ilustrasi 40

3) Pemberian tekanan 4) Balikan Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran Yang dimaksud dengan keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan situasi siap mental dan menimbulkan siswa agar terpusat perhatian pada apa yang dipelajari. Yang dimaksud dengan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa. a. Komponen Membuka 1) Menarik perhatian siswa 2) Menimbulkan motivasi 3) Memberikan acuan 4) Membuat kaitan b. Komponen Menutup 1) Meninjau kembali 2) Mengevaluasi

Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil Diskusi kelompok adalah merupakah salah satu strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui suatu proses yang memberi kesempatan berfikir, berinteraksi sosial serta berlatih bersikap positif. Komponen Keterampilan: 1) Memusatkan perhatian

41

2) Memperjelas masalah atau urunan pendapat 3) Menganalisa pandangan siswa 4) Meningkatkan urunan siswa 5) Menyebarkan kesempatan berpartisipasi 6) Menutup diskusi Keterampilan Mengelola Kelas Mengelola kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan keterampilan untuk mengembalikan pada kondisi belajar yang optimal. a. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal Meliputi: 1) Menunjukkan sikap tanggap 2) Membagi perhatian 3) Memusatkan perhatian kelompok 4) Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas 5) Menegur 6) Memberi penguatan b. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal meliputi: 1) Modifikasi tingkah laku 2) Pengelolaan kelompok 3) Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan Terjadinya hubungan interpersonal yang sehat dan akrab dapat terjadi antara guru-siswa, maupun antara siswa dan siswa, baik dalam kelompok kecil maupun perorangan.

42

Komponen Keterampilan: 1) Keterampilan untuk mengadakan pendekatan secara pribadi 2) Keterampilan Mengorganisasikan 3) Keterampilan Membimbing dan memudahkan belajar siswa 4) Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar miftachr.blog.uns.ac.id/2009/11/.../keterampilan-dasar-mengajar/

1.5 Prosedur Pelaksanaan PraktikLangkah-langkah kerja dalam paraktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Saksikanlah rekaman 1 penampil pembelajaran mikro dapat menggunakan VCD/DVD player atau komputer dengan VCD/DVD ROM secara berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan dan kecermatan anda masing-masing. 43

2. Observasilah ke-9 keterampilan dasar memberikan pembelajaran dari masing-masing penampil, menggunakan ke-11 instrumen yang disediakan. Catatlah hal-hal penting berkaitan dengan indikator dari setiap keterampilan dasar yang muncul/teramati. Catat hal-hal tersebut pada kolom keterangan sebagai argumen/alasan dasar untuk memberikan penilaian. 3. Lakukanlah asesmen sebagaimana panduan dari masing-masing instrumen. 4. Berdasarkan data hasil asesmen membuat profil Keterampilan Generik memberikan pembelajaran untuk ketiga penampil pembelajaran mikro yang ada dalam VCD. 5. Menyusun seluruh Instrumen yang telah berisi data hasil observasi dan asesmen secara berurut ditambah dengan ketiga profil Keterampilan Generik, kemudian menjilid menggunakan format yang telah ditentukan dikumpulkan sebagai laporan praktikum. Instrumen yang telah diisi ditambah 3 profil keterampilan generik memberikan pembelajaran. Laporan praktikum ini sebagai laporan individual 1.

BAB II. DATA HASIL OBSERVASI DAN ASESMEN SERTA PROFIL

2.1 Data Hasil Observasi dan Asesmen 2.1.1 Data hasil observasi dan asesmen keterampilan bertanya tingkat dasar Nama Praktikan Observer : I Putu Brama Arya Diputra

44

NPM Jurusan Program Studi

: 0913022009 : P. MIPA : Pendidikan Fisika

Nama Praktikan Presenter NPM Jurusan Program Studi

: Imam Mahfud : 0313022023 : P. MIPA : Pendidikan Fisika

Nilai praktikum praktikan presenter, N

SKORSKORMAKS

4

19 4 2,1 36

Penguasaan Keterampilan Bertanya Tingkat Dasar praktikan presenter dengan kualitas: Cukup Baik Rekaman Data Hasil Observasi dan Asesmen: Kualitas Item Pertanyaan/ Pernyataan berdasarkan Observasi (fokus observasi) Hasil Observasi 1 1. Bagimanakah guru dalam mengungkapkan pertanyaan (kejelasan dan singkatnya) kepada siswa? 2 Sangat jelas Jelas Cukup jelas Kurang jelas Tidak ditampilkan Sangat tepat Tepat Cukup tepat Kurang tepat Tidak ditampilkan Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak ditampilkan

SKOR 04 3

Keterangan

4 Dalam mengungkapkan pertanyaan sudah jelas

3

2. Ketepatan acuan yang diberikan oleh guru sebelum memberikan pertanyaan

2

3. Bagaimana upaya guru dalam penyampaian pertanyaan sehingga memusatkan perhatian siswa?

3

Sebelum memberikan pertanyaan, guru telah memberikan acuan/pedoman yang cukup mendukung Guru telah berupaya dengan baik memusatkan perhatian siswa terhadap pertanyaan guru

45

4. Penyebaran pertanyaan yang diberikan di seluruh kelas

5. Apakah setiap siswa aktif memikirkan pertanyaan yang diberikan dalam satu pembelajaran

6. Bagaimana kecukupan waktu yang diberikan kepada siswa untuk merespon pertanyaan yang diberikan?

Sangat rata Rata Cukup rata Kurang rata Tidak ditampilkan Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak ditampilkan Sangat memadai Memadai Cukup memadai Kurang memadai Tidak ditampilkan

2

sehingga siswa menyimak dan memperhatikan pertanyaan yang diajukan Pertanyaan yang diberikan guru cukup merata.

2

Siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru.

2

7. Bagaimana guru mengungkapkan pertanyaan yang sudah pernah disampaikan (sebelumnya)?

Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak ditampilkan 2

Waktu yang diberikan guru kepada siswa untuk merespon pertanyaan yang diberikan sudah cukup memadai sehingga siswa dapat menjawab pertanyaan dengan baik Guru menyampaikan pertanyaan yang sudah pernah disampaikan dengan baik, namun masih sering terjadi pengulangan pertanyaan sehingga kurang efektif Guru kurang mampu menyederhanakan pertanyaan sehingga

8. Apakah guru mampu menyederhanakan pertanyaan dari yang sebelumnya?

Sangat mampu Mampu Cukup mampu Kurang mampu

1

46

Tidak ditampilkan 9. Bagaimana kemampuan guru dalam mengulangi kejelasan pertanyaan sebelumnya? Sangat mampu Mampu Cukup mampu 2 Kurang mampu Tidak ditampilkan SKOR = 19 SKORMAKS = 9 X 4 = 36

menimbulkan kesan berbelitbelit Guru cukup mampu dalam mengulangi kejelasan pertanyaan sebelumnya -

9 Persentasi kemunculan dari ke-9 fokus observasi 100% 100% 9 Fokus observasi yang tidak ditampilkan (tidak muncul), yaitu nomor: -

Kesan umum yang dapat di catat dari penampilan praktikan presenter: Secara umum guru cukup baik memberikan penguatan dengan jelas, tepat sasaran, dan waktunya.

2.1.2 Data hasil observasi dan asesmen keterampilan bertanya tingkat lanjut Nama Praktikan Observer NPM Jurusan Program Studi Nama Praktikan Presenter NPM Jurusan Program Studi : : : : : : : : I Putu Brama Arya Diputra 0913022009 P. MIPA Pendidikan Fisika Imam Mahfud 0313022023 P. MIPA Pendidikan Fisika

9 4 2,25 SKORMAKS 16 Pengusaan keterampilan bertanya tingkat lanjut praktikan presenter dengan kualitas: Baik Rekaman data hasil observer dan asesmen Item Kualitas Pertanyaan/Pernyataan Sekor berdasarkan hasil Keterangan Observer(focus 0-4 Observasi observer) 1 2 3 4 1. Kemampuan guru 2 Guru sudah cukup Sangat mampu dalam membuat mampu membuat Mampu pertanyaan yang pertanyaan yang

Nilai Praktikum Praktikan presenter, N

SKOR

4

47

mengubah tuntutan Cukup mampu dalam tingkat jawaban Kurang mampu Tidak/belum ditampilkan 2. Kemampuan guru untuk mengatur pertanyaan dimulai dengan yang paling sederhana sampai kepada pertanyaan kompleks Sangat mampu Mampu Cukup mampu Kurang mampu Tidak/belum ditampilkan 3. Kemampuan guru dalam menggunakan pertanyaan pelacak, seperti: klarifikasi, meminta alasan, meminta kesepakatan, meminta ketepatan jawaban yang relevan, meminta contoh, meminta jawaban yang lebih kompleks Sangat mampu Mampu Cukup mampu Kurang mampu Tidak/belum ditampilkan 2 2

mengubah tingkatan jawaban

Guru telah mengurutkan pertanyaan dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks

Dari setiap pertanyaan yang dapat dijawab, guru meminta kesepakatan jawaban dari siswa

4. Keterampilan guru Sangat terampil untuk meminta siswa Terampil memberi jawaban atas Cukup terampil pertanyaan yang sama Kurang terampil yang diajukan agar Tidak terjadi peningkatan ditampilkan interaksi antara siswa dalam belajar

2

Guru telah meminta tanggapan/jawaban dari siswa lain untuk setiap pertanyaan yang diberikan kepada siswa

SKOR= MAKS= SKOR 4 x 4 = Persentasi kemunculan dari ke-4 fokus observasi =

8 16

Focus observasi yang tidak ditampilkan (tidak muncul), yaitu nomer: tidak ada Kesan umum yang dapat di catat dari penampilan praktikan presenter: Guru sudah cukup menguasai materi, siswa juga sudah cukup aktif dalam proses belajar.

48

2.1.3 Data berdasarkan hasil observasi terfokus keterampilan memberi penguatan Nama Praktikan Observer NPM Jurusan Program Studi Nama Praktikan Presenter NPM Jurusan Program Studi : I Putu Brama Arya Diputra : 0913022009 : P. MIPA : Pendidikan Fisika : Imam Mahfud : 0313022023 : P. MIPA : Pendidikan Fisika

16 4 1,76 SKORMAKS 36 Penguasaan Keterampilan memberi penguatan praktikan presenter dengan kualitas: Cukup Baik

Nilai praktikum praktikan presenter, N

SKOR

4

Rekaman Data Hasil Observasi dan Asesmen: Kualitas Item Pertanyaan/ Pernyataan berdasarkan Observasi (fokus observasi) Hasil Observasi 1 1. Bagimanakah kemampuan guru dalam memberikan penguatan secara verbal berupa kalimat pujian seperti: bagus, tepat sekali, atau saya puas dengan pekerjaanmu. 2 Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak/belum menampilkan

SKOR 04 3

Keterangan

4 Guru tidak sepenuhnya memberikan kalimat pujian kepada siswa untuk semua pertanyaan yang dapat dijawab oleh siswa. (hanya beberapa pertanyaan saja) Guru lebih sering bergerak didepan kelas.

1

2. Bagaimanakah kemampuan guru memberikan penguatan secara non verbal dengan cara, misalnya Gerak mendekati, mimic dan gerak

Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak/belum

1

49

badan, sentuhan, kegiatan yang menyenangkan, token (simbol atau benda kecil lain) 3. Bagaimanakah ketepatan frekuensi memberi penguatan secara verbal

Menampilkan

4. Apakah penguatan yang diberikan memiliki makna yang sesuai dengan perilaku yang diberi penguatan.

Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak/hanya sekali menampilkan Sangat sesuai Sesuai Cukup sesuai Kurang sesuai Tidak/belum menampilkan

2

Penguatan verbal yang dilakukan guru cukup sering ditampilkan. Penguatan yang diberikan oleh guru sudah cukup sesuai dengan perilakunya walaupun guru masih jarang memberikan penguatan Penguatan yang diberikan tidak menimbulkan respon negatif karena berupa kalimat pembenaran jawaban

2

5. Apakah maksud memberikan penguatan justru menimbulkan respon negative?

6. Apakah penguatan yang diberikan jelas sasarannya kepada murid yang mana?

Tidak menimbulkan respon negatip. Kurang menimbulkan respon negative Cukup menimbulkan respon negative Menimbulkan respon negative Sangat menimbulkan respon negatip Sangat Jelas Jelas Cukup jelas Kurang jelas Tidak/Belum

4

1

Guru kurang begitu jelas memberikan penguatan tersebut kepada siswa 50

menampilkan 7. Bagaimanakah kesegeraan penguatan diberikan setelah perilaku yang baik ditunjukkan? Sangat segera Segera Cukup segera Kurang segera Terlambat

yang mana Beberapa pertanyaan yang dapat dijawab oleh siswa sudah segera diberikan penguatan oleh guru. Karena selama proses pembelajaran guru kurang memberikan penguatan kepada kelompok Penguatan yang diberikan selama proses pembelajaran kurang variatif karena hanya berupa kalimat iya -

3

8. Bagaimana ketepatan pemberian penguatan kepada kelompok jika seharusnya diperlukan?

Sangat tepat Tepat Cukup tepat Kurang tepat Tidak tepat

1

9. Bagamana variasi jenis penguatan yang diberikan?

Sangat variatif Variatif Cukup variatif Kurang variatif Tidak variatif/ Monoton

1

SKOR = 16 SKORMAKS = 9 X 4 = 369 Persentasi kemunculan dari ke-9 fokus observasi 100% 100% 9

Fokus observasi yang tidak ditampilkan (tidak muncul), yaitu nomor: Kesan umum yang dapat di catat dari penampilan praktikan presenter: Secara umum, guru belum begitu baik memberikan penguatan kepada siswa dalam proses pembelajaran terutama saat siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan guru.

2.1.4 Data hasil observasi dan asesmen keterampilan mengadakan variasi Nama Praktikan Observer : I Putu Brama Arya Diputra

51

NPM Jurusan Program Studi Nama Praktikan Presenter NPM Jurusan Program Studi

: 0913022009 : P. MIPA : Pendidikan Fisika : : : : Imam Mahfud 0313022023 P. MIPA Pendidikan Fisika

Nila Praktikum Praktikan presenter, N

SKORSKORMAKS

4

11 4 1,83 24

Pengusaan keterampilan mengadakan variasi praktikan presenter dengan kualitas: Cukup Baik Rekaman data hasil observer dan asesmen Item Kualitas Pertanyaan/Pernyataan Sekor berdasarkan hasil Keterangan Observer (focus 0-4 Observasi observer) 1 2 3 4 1. Bagaimana Guru sudah cukup Sangat mampu kemampuan guru mampu mengadakan Mampu dalam memvariasikan variasi suara yaitu suaranya. pada saat mengajar di Cukup mampu 2 depan kelas dan pada Kurang mampu saat membimbing siswa melakukan Tidak ditampilkan diskusi 2. Bagaimana variasi cara Sangat variatif Guru kurang variatif guru memusatkan dalam memusatkan Variatif perhatian siswa. perhatian siswa Cukup variatif 1 Kurang variatif Tidak ditampilkan 3. Bagaimanakah Pada saat awal guru Sangat tepat ketepatan guru sedang Tepat membuat kesenyapan Cukup tepat 2 menggambarkan dalam mengajar. cermin cekung dan Kurang tepat akan menjelaskan Tidak sinar-sinar ditampilkan istimewanya, siswa tampak diam dan memperhatikan. 4. Bagaimana guru Guru sudah melakukan Sangat baik

52

melakukan variasi gerakan badan dan mimic serta mengubah posisi pada siswa untuk memusatkan perhatian. 5. Bagaimanakah variasi yang digunakan oleh guru dalam penggunaan media dan bahan yang dapat dilihat, dapat didengar, serta dapat diraba dan dimanipulasi. 6. Bagaimanakah kecakapan guru dalam memvariasikan pola interaksi dalam kelas.

Baik Cukup baik Kurang baik Tidak ditampilkan Sangat variatif Variatif Cukup variatif Kurang variatif Tidak ditampilkan Sangat cakap Cakap Cukup cakap Kurang cakap Tidak ditampilkan

3

variasi dengan baik seperti mengubah posisi duduk siswa saat melakukan kerja kelompok Guru kurang variatif dalam menggunakan media belajar seperti OHP. Alat-alat demonstrasi yang digunakan hanya sendok. Sudah terjadi interaksi yang hidup di kelas

1

2

SKOR= MAKS= SKOR 6 x 4 = Persentasi kemunculan dari ke-4 fokus observasi =

11 24

Focus observasi yang tidak ditampilkan (tidak muncul), yaitu nomer: tidak ada Kesan umum yang dapat di catat dari penampilan praktikan presenter: Guru (praktikan presenter) secara umum sudah cukup mampu membuat variasi dalam pembelajaran sehingga siswa tidak mudah bosan/jenuh dalam mengikuti pembelajaran.

2.1.5 Data hasil observasi dan asesmen keterampilan memberikan penjelasan Nama Praktikan Observer NPM Jurusan Program Studi Nama Praktikan Presenter NPM Jurusan Program Studi : : : : : : : : I Putu Brama Arya Diputra 0913022009 P. MIPA Pendidikan Fisika Imam Mahfud 0313022023 P. MIPA Pendidikan Fisika

Nilai Praktikum Praktikan presenter,

53

N

15 x 4 2,14 28

Pengusaan keterampilan memberikan penjelasan praktikan presenter dengan kualitas: Cukup Baik

Rekaman data hasil observer dan asesmen Item Kualitas Pertanyaan/Pernyataan berdasarkan hasil Observer(focus Observasi observer) 1 2 1. Bagaimana Sangat sistematis kesistematisan dalam Sistematis memberikan Cukup sistematis penjelasan. Kurang sistematis Tidak/belum ditampilkan 2. Bagaimanakah Sangat baik kejelasan dan Baik kelancaran guru Cukup baik berbahasa selama Kurang baik memberikan Tidak/belum penjelasan? ditampilkan 3. kemampuan guru Sangat baik dalam mendefinisikan Baik istilah-istilah teknis Cukup baik sebagai komponen Kurang baik penjelasan. Tidak/belum ditampilkan 4. Bagaimana perhatian Sangat baik dan kepedulian guru Baik dalam melihat respon Cukup baik siswa tehadap Kurang baik penjelasan yang Tidak/belum diberikan? ditampilkan 5. Kemampuan guru Sangat mampu dalam membuat Mampu contoh-contoh dan Cukup mampu ilustrasi disetiap Kurang mampu pembelajaran. Tidak/belum ditampilkan 6. Ketepatan memberikan Sangat tepat tekanan pada bagian Tepat

Sekor 0-4 3 2

Keterangan 4 Penjelasan yang diberikan guru sudah berurutan/ cukup sistematis

3

Bahasa yang digunakan sudah baik, jelas, dan lancar

2

Guru sudah menjelaskan bagian-bagian cermin cekung, seperti titik api, titik pusat kelengkungan, dan sumbu utama. Guru langsung menunjuk siswa untuk menjawab dan membantu memberikan penjelasan kepada siswa lainnya Contoh aplikasi pada cermin cekung yang diberikan hanya mengenai sendok saja.

2

1

2

Dalam menyampaikan materi terdapat 54

bagian yang penting seperti dengan cara : penekanan suara, membuat ikhtisar, atau mengemukakan tujuan. 7. Bagaimana respon guru dalam melihat aksi peserta belajar ketika memberikan penjelasan?

Cukup tepat Kurang tepat Tidak/belum ditampilkan 3

penekanan pada katakata tertentu

Sangat responsif Responsive Cukup responsive Kurang responsif Tidak ditampilkan SKOR= MAKS= SKOR 7 x 4 =

Guru merespon dengan baik keaktifan aksi siswanya dalam memberikan penjelasan

15 28

Persentasi kemunculan dari ke-4 fokus observasi = Focus observasi yang tidak ditampilkan (tidak muncul), yaitu nomor: tidak ada Kesan umum yang dapat di catat dari penampilan praktikan presenter: Di dalam memberikan penjelasan sudah cukup baik, tinggal penggunaan istilah fisika harus disesuaikan pada tempatnya. 2.1.6 Data hasil observasi dan asesmen keterampilan membuka pelajaran Nama Praktikan Observer NPM Jurusan Program Studi : : : : I Putu Brama Arya Diputra 0913022009 P. MIPA Pendidikan Fisika

Nama Praktikan Presenter : Imam Mahfud NPM : 030130220334 Jurusan : P. MIPA Program Studi : Pendidikan Fisika Nila Praktikum Praktikan presenter,23 x4 2,3 40 Pengusaan keterampilan membuka pelajaran praktikan presenter dengan kualitas: Baik Rekaman data hasil observer dan asesmen Item Kualitas Pertanyaan/Pernyataan Sekor berdasarkan hasil Keterangan Observer(focus 0-4 Observasi observer) 1 2 3 4 1. Bagaimana 3 Menarik dengan Sangat menarik kemenarikan sewaktu Menarik adanya siswa yang membuka merespon pertanyaan Cukup menarik pembelajaran. dari guru N

55

Kurang menarik Tidak ditampilkan Sangat termotivasi Termotivasi Cukup termotivasi Kurang termotvasi Tidak ditampilkan 3. Rasa ingin tahu siswa, Sangat ingin tahu sewaktu guru Ingin tahu menyampaikan isi Cukup ingin tahu pembelajaran yang Kurang ingin akan dipelajari tahu sewaktu membuka Tidak pembelajaran. ditampilkan 2. Keadaan motifasi siswa akibat kehangatan dan keantusiasan seorang guru sewaktu membuka pembelajaran. Sangat termotivasi Termotivasi Cukup motifasi Kurang termotivasi Tidak/ belum menampilkan 5. Bagaimana guru Sangat baik menumbuhkan minat Baik siswa untuk memulai Cukup baik belajar? Kurang baik Tidak ditampilkan 6. Bagaimana guru Sangat baik mengemukakan tujuan Baik dan batas-batas tugas Cukup baik untuk memberi acuan Kurang baik pada siswa. Tidak/ belum menampilkan 4. Bagaimana keadaan motifasi siswa, sewaktu memulai suatu penggalan pembelajaran dengan menggunakan ide yang bertentangan? 7. Bagaimana cara guru Sangat baik menyarankan langkah- Baik langkah yang akan Cukup baik 3 Siswa termotivasi dengan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru

1

0

Setelah memberikan contoh, guru langsung menyampaikan sub materi yang akan dipelajari, sehingga tidak ada siswa yang bertanya pada awal membuka pelajaran Guru belum memunculkan ide yang bertentangan

3

Dengan mengajukan beberapa pertanyaan dan siswa menjawab pertanyaan tersebut

2

3

Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran. Namun dalam memberikan tugas guru sudah menentukan dengan jelas batas-batasnya. Guru sudah menyampaikan bahwa dalam pembentukan

56

dilakukan guna memberi acuan yang jelas bagi siswa. 8. Bagaimana guru mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas sebelum meberi pembelajaran. 9. Bagaimana guru mengkaitkan kehidupan sehari-hari dalam mengajukan pertanyaan yang bersifat persepsi 10 Bagaiman guru mengkaji ulang pembelajaran yang lalu untuk mengaitkan dengan pembelajaran baru?

Kurang baik Tidak / belum ditampilkan Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak ditampilkan Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak/belum ditampilkan Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak/belum ditampilkan 2

bayangan pada cermin cekung, minimal digunakan dua sinar istimewa. Dengan menanyakan kembali materi pada pertemuan sebelumnya

2

3

Dengan meminta jawaban sementara siswa tentang bayangannya setelah siswa bercermin pada sendok. Membahas kembali materi yang telah disampaikan

SKOR= MAKS= SKOR 10 x 4 = Persentasi kemunculan dari ke-10 fokus observasi

21 40

9 x100% 90% 10 Fokus observasi yang tidak ditampilkan (tidak muncul), yaitu nomer: 4 1 atau sebanyak x100% 10% 10 Kesan umum yang dapat di catat dari penampilan praktikan presenter: Keterampilan guru dalam membuka pembelajaran sudah baik.

2.1.7 Data hasil observasi dan asesmen keterampilan menutup pembelajaran Nama Praktikan Observer NPM Jurusan Program Studi Nama Praktikan Presenter NPM Jurusan : : : : I Putu Brama Arya Diputra 0913022009 P. MIPA Pendidikan Fisika

: Imam Mahfud : 0313022023 : P. MIPA

57

Program Studi

: Pendidikan Fisika

Nila Praktikum Praktikan presenter,N 9 x4 2,25 16

Pengusaan keterampilan menutup pembelajaran praktikan presenter dengan kualitas: Cukup baik Rekaman data hasil observer dan asesmen Item Kualitas Pertanyaan/Pernyataan Sekor berdasarkan hasil Keterangan Observer(focus 0-4 Observasi observer) 1 2 3 4 1. Kemampuan guru 2 Guru cukup mampu Sangat baik menyampaikan menyampaikan Baik ringkasan untuk ringkasan materi, Cukup baik meninjau kembali beberapa siswa cukup Kurang baik materi yang telah mengerti Tidak/belum disampaikan. ditampilkan 2. Kemapuan guru mengadakan evaluasi terhadap penguasaan hasil pembelajaran, misalnya dengan : mendemonstrasikan keterampilan atau menerapkan ide baru pada situasi lain atau siwa diminta mengekspresikan pendapat sendiri, atau siswa diminta menyelesaikan soalsoal. 3. Bagaimanakah kecukupan jumlah evaluasi penguasaan hasil pembelajaran. Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak/belum ditampilkan 3 Guru meminta siswa maju ke depan untuk melukiskan pembentukan bayangan pada cermin cekung dan menentukan sifat-sifat bayangannya

Sangat tepat Tepat Cukup tepat Kurang tepat Tidak/belum ditampilkan

2

Evaluasi penugasan beberapa soal pertanyaan

4. Bagaimana kemampuan guru dalam memberikan

Sangat mampu Mampu Cukup mampu

2

Guru memberikan tugas rumah kepada siswa

58

tindak lanjut selama menutup pelajaran

Kurang mampu Tidak/belum ditampilkan SKOR= MAKS= SKOR 4 x 4 = 9 16

Persentasi kemunculan dari ke-4 fokus observasi = Fokus observasi yang tidak ditampilkan (tidak muncul), yaitu nomer tidak ada Kesan umum yang dapat di catat dari penampilan praktikan presenter: cukup baik penguasaannya.

2.1.8 Data hasil observasi dan asesmen keterampilan membimbing diskusi kelompok kelompok kecil Nama Praktikan Observer : I Putu Brama Arya Diputra NPM : 0913022009 Jurusan : P. MIPA Program Studi : Pendidikan Fisika Nama Praktikan Presenter NPM Jurusan Program Studi : : : : Imam Mahfud 0313022023 P. MIPA Pendidikan Fisika

Nila Praktikum Praktikan presenter,43 x 4 1,95 88 Pengusaan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil praktikan presenter dengan kualitas: Cukup Baik Rekaman data hasil observer dan asesmen Item Kualitas Pertanyaan/Pernyataan Sekor berdasarkan hasil Keterangan Observer(focus 0-4 Observasi observer) 1 2 3 4 1. Apakah tujuan diskusi 1 Tujuan diskusi tidak Sangat jelas dirumuskan secara disampaikan dengan jelas Jelas jelas? Cukup jelas Kurang jelas Tidak/belum ditampilkan 2. Cara guru merumuskan Sangat baik 1 Guru kurang jelas dalam kembali masalah, jika merumuskan kembali Baik N

59

terjadi penyimpangan.

3. Bagaimana guru menandai hal-hal yang tidak relevan jika terjadi penyimpangan?

4. Bagaimana guru merangkum hasil pembicaraan pada saatsaat tertentu.

5. Bagaimana guru menguraikan kembali atau merangkum urutan pendapat peserta.

6. Bagaimana cara guru mengajukan pertanyaan yang pada anggota kelompok tentang pendapat anggota lain. 7. Bagaimana guru menguraikan gagasan kelompok dengan memberi tambahan informasi. 8. Bagaimana guru meneliti alasan yang dikemukakan peserta diskusi sehingga dia kini punya dasar yang kuat. 9. Bagaimana guru memperjelas hal-hal yang disepakati dan yang tidak disepakati.

Cukup baik Kurang baik Tidak/belum ditampilkan Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak/belum ditampilkan Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak/ belum menampilkan Sangat jelas Baik Cukup baik Kurang baik Tidak/belum ditampilkan Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak/belum ditampilkan Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak/belum ditampilkan Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak/belum ditampilkan Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik

masalah

2

3

Guru menjawab pendapat siswa bahwa cermin cembung belum dipelajari dan akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Guru merangkum hasil pembicaraan pada diskusi kelompok

2

Baik dalam merangkum kembali pendapat setiap peserta dalam kelompok

3

Dengan melemparkan hasil jawaban kelompok yang satu ke kelompok yang lainnya

3

1

Gagasan kelompok diuraikan dengan baik. Guru menjelaskan terlebih dahulu sinarsinar istimewa pada cermin cekung Guru kurang kuat dalam memberikan alasan atas jawaban sementara yang dikemukakan siswa

3

Mengajak siswa untuk berpartisipasi

60

Tidak/belum ditampilkan 10. Bagaimana guru Sangat baik mengajukan B