laporan media pertumbuha

16
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya. 1 Sementara itu, untuk menumbuhkan mikroorganisme yang sudah dibiakkan (murni) digunakan media. Media merupakan campuran dari beberapa zat-zat makanan untuk pertumbuhan mikroba dan berfungsi sebagai nutrisi bagi mikroba tersebut. Media dibedakan berdasarkan fase (sifat fisik media), yaitu media padat, media setengah padat, media cair, dan berdasarkan komposisinya, yaitu media sintesis, media semi sintesis, dan media non sintesis. Dari media tersebut, maka kita dapat mengetahui sifat dan bentuk (koloni) dari mikroba. 2 1 Ferdias, Mikrobiologi Pangan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992), h. 87 2 “Syamsul“Media Pertumbuhan, Syamsul Blog, http://teenagers-moslem. blogspot.com. (6 Desember 2011).

Upload: wahyudiana44489

Post on 16-Apr-2015

181 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

UIN Makassar

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Media Pertumbuha

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari

campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk

pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul

molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media

pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan

juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya.1

Sementara itu, untuk menumbuhkan mikroorganisme yang sudah dibiakkan

(murni) digunakan media. Media merupakan campuran dari beberapa zat-zat

makanan untuk pertumbuhan mikroba dan berfungsi sebagai nutrisi bagi mikroba

tersebut. Media dibedakan berdasarkan fase (sifat fisik media), yaitu media padat,

media setengah padat, media cair, dan berdasarkan komposisinya, yaitu media

sintesis, media semi sintesis, dan media non sintesis. Dari media tersebut, maka

kita dapat mengetahui sifat dan bentuk (koloni) dari mikroba.2

1Ferdias, Mikrobiologi Pangan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992), h. 87

2“Syamsul“Media Pertumbuhan”, Syamsul Blog, http://teenagers-moslem. blogspot.com. (6

Desember 2011).

Page 2: Laporan Media Pertumbuha

2

B. Tujuan

Adapun tujuan pada praktikum ini yakni mahasiswa dapat membuat media

pertumbuhan nutrient agar, potato dextrose agar, nitrate broth dan lactose broth

Page 3: Laporan Media Pertumbuha

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari

campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang di perlukan mikroorganisme untuk

pertumbuhan. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-melekul

kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat

dilakukan isolate mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi

komponen media pertumbuhannya.3

Media biakan yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri terdapat dalam

bentuk padat, semi-padat dan cair. Media biakan harus berisi zat hara dan mempunyai

keadaan fisik yang sesuai pertumbuhan bakteri. Nutrisi yang berbeda di dalam media

biakan di gunakan untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam

metabolisme dan pergerakan. Pada umumnya nutrisi atau kandungan unsure dalam

media biakan yang dibutuhkan oleh bakteri adalah sumber energi, karbon, nitrogen,

sulfur, fasfor, unsur-unsur logam, vitamin dan air.4

Ada beberapa macam-macam media pertumbuhan

1. Medium berdasarkan sifat fisik

3Jawets, Mikrobiologi Kedokteran (Jakarta:EGC, 2008), h.176.

4Koes, Mikrobiologi (Bandung: Yrama Widya, 2006), h.75.

Page 4: Laporan Media Pertumbuha

4

a. Medium padat yaitu media yng mengandung agar 15% sehingga setelah dingin

media menjadi padat.

b. Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga

menjadi kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solid dibuat dengan

tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar keseluruh media tetapi

tidak mengalami pencampuran sempurna jika tergoyang.5

Berdasarkan medium komposisi dibagai menjadi:

a. Medium sintesis yaitu media yang komposisinya zat kimianya diketahui jenis dan

takarannya secara pasti, misalnya: glucose, agar, mac conkey agar.

b. Medium semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara

pasti, misalnya PDA (potato dextrose agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan

ekstra kentang.6

Media berdasarkan tujuan yaitu:

a. Media untuk isolasi, media ini mengandung semua senyawa esensial untuk

pertumbuhan mikroba, misalnya Nutrient Borth, Blodd Agar.

b. Media selektif/penghambat, media yang selain mengandung nutrisi juga

ditambahkan suatu zat tertentu sehingga media tesebut dapat menekan

pertumbuhan mikroba lain dan merangsang mikroba yag diinginkan.

5“Rezki“Medium”, Rezki Blog, http://teenagers-moslem. blogspot.com. (06 Desember 2011).

6Waluyo, Mikrobiologi Umum (Malang: UMM, 2004), h. 101.

Page 5: Laporan Media Pertumbuha

5

c. Media di perkaya (erichment), media yang mengandung komponen dasar untuk

pertumbuhan mikroba dan ditambah komponen kompleks seperti darah serum,

kuning telur. Media di perkaya juga bersifat selektif unutk mikroba tertentu.

d. Media untuk peremajaan kultur.

e. Media untuk menentukan kebutuhan spesipik, media ini digunakan mendiagnosis

metabolisme suatu mikroba.

f. Media untuk krakteristik bakteri.7

Macam-macam kondisi fisik lingkungan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan

optimum bakteri adalah

1. Suhu

Karena semua proses pertumbuhan bergantung pasa reaksi kimiawi dan

karena reaksi-reaksi ini dipengengaruhi oleh suhu, maka pada pertumbuhan bakteri

dapat sangat di pengaruhi oleh suhu.

2. Atmosfer gas

Gas-gas utama yang mempengaruhi pertmbuhan bakteri ialah oksigendan

karbon dioksida. Bakteri memperlihatkan keragaman yang luas dalam hal merespon

terhadap oksigen bebas.

3. Kebebasa atau kemasaman (pH)

7Suriawiria, Materi Pokok Mikrobiologi ( Jakarta: Karunika,1986), h. 58.

Page 6: Laporan Media Pertumbuha

6

pH optimum pertumbuhan bagi kebanyakan bakteri terletak antara 6,5-7,5.

Namun bebrapa spesies dapat tumbuh dalam keadaan sangat masam atau sangat

alkalin.8

Didalam Al-Qur’an di sebutkan pada Q.S.Ar Ra’d/13:3.

Terjemahnya:

“Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan”.

9

Dari ayat diatas dijelaskan bahwa tiap-tiap yang diciptakan oleh Allah yang

ada dipermukaan bumi ini adalah tanda-tanda kebesaran Allah.

8Michael. Dasar-Dasar Mikrobiologi (Jakarta: UI, 2006), h. 98

9Depertemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahanya (Semarang: PT Karya Tuha Putra,

2005), h. 368.

Page 7: Laporan Media Pertumbuha

7

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

1. Alat

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yakni: masker, gelas

kimia, pengaduk, pH indikator, neraca analitik, labu erlenmeyer, batang

pengaduk lurus, batang pengaduk bengkok, autoklaf dan kompor gas.

2. Bahan

Adapun bahan nutrient agar, potato dextrose agar, nitrate broth dan lactose

broth, toge, aquadest, kapas, kertas gas dan aluminium foil.

B. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai

berikut :

Hari/ tanggal : Rabu/ 07 Desember 2011

Pukul : 13.00 – 15.00 WITA

Tempat : Laboratorium Mikrobiologi Lantai 2

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Alauddin

Page 8: Laporan Media Pertumbuha

8

C. Cara Kerja

Adapun cara kerja pada praktikum ini yaitu:

1. Medium Nutrien Agar

a. Menimbang dengan teliti masing-masing bahan, memperlihatkan daging

yang digunakan adalah yang bebas lemak kemudian mengiris kecil lalu

membersihkannya.

b. Selanjutnya daging direbus dalam 250 ml hingga mendidih selama 14-20

menit.

c. Memasukkan pepton dan agar, mengaduk hingga homogen. Selanjutnya

menutup wadah dengan kapas dan mensterilisasikannya dengan autoklaf.

2. Medium Potato Dekstrosa

a. Menimbang bahan dengan teliti, kemudian memotong kentang kecil-kecil.

b. Merebus kentang dalam 250 ml air suling hingga mendidih selama 20 menit.

c. Memasukkan dekstrosa dan agar, kamudian mengaduknya hingga homogen.

d. Menutup wadah dengan kapas dan mensterilisasikan dalam autoklaf.

3. Lactose Broth

a. Menimbang seluruh bahan dengan teliti kemudian melarutkan dalam

aquadest 500 ml dan mengaduk hingga homogen.

b. Menutup wadah dengan kapas dan mensterilisasikan dalam autuklaf.

Page 9: Laporan Media Pertumbuha

9

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Tabel pengamatan

a. Natrien Agar (NA)

Laboratorium Biologi Sains

Bagian Mikrobiologi

Keterangan

a. Sebelum sterilisasi

Warna : Orange

b. Setelah sterilisasi

Warna : Orange

b. Potato Dekstrosa Agar (PDA)

Laboratorium Biologi Sains

Bagian Mikrobiologi

Keterangan

c. Sebelum sterilisasi

Warna : Kuning keruh

d. Setelah sterilisasi

Warna : Kuning keruh

A

B

A

B

Page 10: Laporan Media Pertumbuha

10

c. Laktose Broth (LB)

Laboratorium Biologi Sains

Bagian Mikrobiologi

Keterangan

e. Sebelum sterilisasi

Warna : Merah bata

f. Setelah sterilisasi

Warna : Merah bata

d. Tauge Ekstrat Agar (TEA)

Laboratorium Biologi Sains

Bagian Mikrobiologi

Keterangan

a. Sebelum sterilisasi

Warna : Kuning

b. Setelah sterilisasi

Warna : Orange

B. Analisis data

a. Nutrien Agar (NA)

Daging segar =

gr x 500 ml = 250 gr

Pepton =

gr x 500 ml = 2,5 gr

A

B

A

B

Page 11: Laporan Media Pertumbuha

11

Bacto agar =

gr x 500 ml = 7,5 gr

Air suling =

ml x 500 ml= 500 ml

b. Potato Dekstrosa Agar (PDA)

Kentang =

gr x 250 ml = 50 gr

Dekstrosa =

gr x 250 ml = 3,75 gr

Bacto agar =

gr x 250 ml = 3,75 gr

Air suling =

ml x 250 ml = 5 ml

c. Laktosa Broth (LB)

Ekstrak beef =

gr x 500 ml = 1,5 gr

Pepton =

gr x 500 ml = 2,5 gr

Lactosa =

gr x 500 ml = 2,5 gr

Air suling =

ml x 500 ml= 500 ml

d. Tauge Ekstrat Agat (TEA)

Tauge =

gr x 500 = 5 gr

Sukrosa =

gr x 500 = 30 gr

Bacto agar =

gr x 500 = 7,5 gr

Air suling =

ml x 50 = 50 ml

Page 12: Laporan Media Pertumbuha

12

C. Pembahasan

a. Nutrien Agar (NA)

Berdasarkan hasil pengamatan medium nutrien agar merupakan medium

padat dan memiliki susunan kimia yang merupakan medium non sintetik/semi

ilmiah, medium ini digunakan untuk pertumbuhan bakteri dimana pada medium

ini nutrien agar berwarna orange dengan konsistensi cair sebelum disterilkan

dan berwarna orange dengan konsistensi padat setelah disterilkan. Komposisi

nutrien agar yang terdiri dari daging yang berfungsi sebagai sumber

karbohidrat, mengadung senyawa nitrogen organik yang dibutuhkan mikroba.

Pepton merupakan sumber protein dan penghasil nitrogen. Bacto agar berfungsi

sebagai pemadat medium. Aquadest berfungsi sebagai pelarut. Medium nutrien

agar berfungsi untuk menumbuhkan mikroba atau bakteri pada permukaan

sehingga mudah diisolasi dan diidentifikasi. Medium ini dapat dibuat dalam dua

jenis, yaitu nutrien agar miring dan nutrien agar tegak. Nutrien agar miring

digunakan untuk membiakan mikroba sedangkan nutrien agar tegak digunakan

untuk menstrimulir pertumbuhan bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen.

b. Potato Dekstrosa Agar (PDA)

Medium ini berfungsi sebagai tempat pembiakan kapang atau khamir.

Pada medium ini konsistensinya termasuk medium padat. Medium potato

dekstrosa agar, dan komposisinya terdiri dari dekstrosa yang berfungsi sebagai

sember karbon. Kentang sebagai sumber karbohindrat. Bacto agar berfungsi

sebagai memadatkan medium. Aquadest berfungsi sebagai pelarut dan sumber

Page 13: Laporan Media Pertumbuha

13

oksigen. Medium potato dekstrosa agar (PDA) berfungsi untuk menumbuhkan

kapang dan jamur. Bedasarkan sesunan kimianya medium ini termasuk medium

alamiah non sintetik, karena menggunakan bahan alamiah yaitu kentang. Akan

tetapi komposisi kimianya tidak diketahui secara pasti. Termasuk medium

padat karena dalam pembuatannya menggunakan agar sebagai bahan pemadat.

c. Laktosa Broth (LB)

Laktosa broth merupakan medium yang berfungsi sebagai tempat

pembiakan bakteri. Medium ini memiliki warna merah bata dengan konsistensi

cair sebelum disterilkan dan berwarna merah bata pula dengan konsistensi cair

setelah disterilkan. Fungsi bahan-bahan yang digunakan pada medium ini yakni

ekstrak beef berfungsi sebagai sumber nutrisi seperti karbohidrat dan senyawa

organik lainnya. Pepton berfungsi sebagai sebagai sumber protein dan nitrogen

serta karbohidrat. Sedangkan lactosa berfungsi sebagai sumber energi dan

karbohidrat serta. Aquadest yang berfungsi sebagai pelarut yang memberikan

konsistensi cair dan sebagai sember oksigen

d. Tauge Ekstrat Agar (TEA)

Medium tauge ekstrat berfungsi untuk menumbuhkan jamur, khamir dan

kapang. Pada medium tauge ekstrat agar ini memiliki konsistensi yang

termasuk dalam medium (solid medium) dan merupakan medium semi alamiah

komposisi kimianya tersusun dari bahan-bahan alamiah dan bahan sintetik.

Serta termasuk medium non-sintetik karena tersusun dari bahan-bahan organik

dan susunan kimianya tidak dapat ditentukan secara pasti. Adapun bahan-bahan

Page 14: Laporan Media Pertumbuha

14

yang digunakan dalam membuat medium ini yaitu tauge berfungsi sebagai

sumber energi, bahan mineral bagi mikroba, sebagai sumber nitrogen dan

vitamin E diperlukan oleh mikroba. Sukrosa sebagai sumber karbohidrat

sebagai sumber energi bagi mikroba. Aquadest sebagai bahan pelarut untuk

menghomogenkan larutan dan sebagai sumber oksigen dan memberikan

konsistensi cair pada medium.

Page 15: Laporan Media Pertumbuha

15

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan pada praktikum ini yakni komposisi untuk medium

nutrient agar (NA) terjadi pada daging 250gr pepeton 2,5 gr, bacto agar 7,5gr dan

air suling 500 ml. Pada potato dextrose (PDA) komposisi medium pada kentang 50

gr, dekstrosa 3,75gr, bacto agar 3,75 dan air suling 5 ml. Lactose broth (LB)

komposisi medium terjadi pada ekastrat beef pada 1,5 gr, pepton 2,5 gr, lactosa 2,5

gr dan air suling 500 ml dan pada media lactose broth (LB) komposisi medium

terjadi pada tauge pada 5 gr, sukrosa 30 gr, bacto agar 7,5 gr dan air suling 50 ml.

Adapun nutrien agar (NA) dan lactose broth (LB) digunakan untuk pembiakan

bakteri, sedangkan medium pitato dextrose agar (PDA) dan medium tauge ekstrat

agar (TEA) digunakan untuk menumbuhkan jamur.

B. Saran

Adapun saran pada praktikum ini yakni sebaiknya praktikan harus lebih

aktif dalam melakukan praktikum. Agar mendapatkan tujuan yang diinginkan.

Page 16: Laporan Media Pertumbuha

16

DAFTAR PUSTAKA

“Rezki“Medium”, Rezki Blog, http://teenagers-moslem. blogspot.com. (06 Desember

2011).

“Syamsul“Media Pertumbuhan”, Syamsul Blog, http://teenagers-moslem.blogspot.

com. (6 Desember 2011).

Depertemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahanya, Semarang: PT Karya Tuha

Putra, 2005.

Ferdias, Mikrobiologi Pangan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992.

Jawets, Mikrobiologi Kedokteran, Jakarta:EGC, 2008.

Koes, Mikrobiologi, Bandung: Yrama Widya, 2006.

Pelscar, Michael. Dasar-Dasar Mikrobiologi, Jakarta: UI, 2006.

Suriawiria, Materi Pokok Mikrobiologi, Jakarta: Karunika,1986.

Waluyo, Lud. Mikrobiologi Umum, Malang: UMM, 2004.