laporan magang revisi 2 d3 teknik sipil

16
LAPORAN MAGANG KERJA “PEKERJAAN BEKISTING PADA PROYEK PEMBANGUNAN OFFICE TOWER TUNJUNGAN PLAZA 6 SURABAYA” KONSULTAN CV. MANAJEMEN KONSTRUKSI UTAMA Jalan Embong Malang Tunjungan Plaza 4 Lantai 6 Surabaya Disusun oleh: Farisal Akbar Rofiussan NRP. 3113030029 Dosen pembimbing: Ir. Kusumastuti, MT NIP. 195303291985022001 DIPLOMA III TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Upload: farizal-akbar-rofiussan

Post on 12-Dec-2015

122 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

magang kerja pembangunan tunjungan plaza 6 surabaya

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Magang Revisi 2 D3 Teknik Sipil

LAPORAN MAGANG KERJA

“PEKERJAAN BEKISTING PADA PROYEK PEMBANGUNAN OFFICE TOWER TUNJUNGAN

PLAZA 6 SURABAYA”

KONSULTAN CV. MANAJEMEN KONSTRUKSI UTAMA

Jalan Embong Malang Tunjungan Plaza 4 Lantai 6 Surabaya

Disusun oleh:

Farisal Akbar Rofiussan

NRP. 3113030029

Dosen pembimbing:

Ir. Kusumastuti, MT

NIP. 195303291985022001

DIPLOMA III TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Page 2: Laporan Magang Revisi 2 D3 Teknik Sipil

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

2015

Page 3: Laporan Magang Revisi 2 D3 Teknik Sipil

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan magang

kerja ini. Segala hambatan dan rintangan yang saya alami dalam proses penyusunan laporan

ini telah menjadi sebuah pelajaran bagi saya untuk meningkatkan pemahaman serta ilmu

pengetahuan saya sehingga diharapkan dapat menjadi laporan yang baik.

Keberhasilan penyusunan laporan ini tentunya tidak lepas dari pengarahan beberapa

pihak sebagai berikut:

1. Segenap keluarga, bapak dan ibu saya yang selalu berusaha dan mendoakan saya

agar selalu diberikan kemudahan dalam menjalankan magang kerja ini, serta

memberikan dukungan berupa materiil maupun yang bersifat non-materiil.

2. Ibu Ir. Kusumastuti, MT, beliau selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan

bimbingan, berupa ilmu pengetahuan baru dari bidang pembangunan sebuah struktur

gedung.

3. Bapak Suntoro, beliau selaku pembimbing di lapangan selalu mendampingi dan

memberikan informasi baru mengenai teknis dan non-teknis dalam proses

pembangunan proyek gedung.

4. Bapak R. Buyung anugrah ST, selaku Koordinator Magang Kerja Diploma III Teknik

Sipil FTSP ITS Surabaya.

5. Bapak Ir. Sigit Darmawan , selaku Koordinator Program Studi Diploma III Teknik Sipil

FTSP ITS Surabaya.

Saya berharap laporan ini dapat membantu para pembaca untuk mengerti tentang

bekisting. Tetapi saya juga menyadari bahwa kesempurnaan hanyalah milik Allah Yang Maha

Kuasa, untuk itu saya selalu menerima kritik dan saran membangun bagi majunya laporan

ini.

Surabaya, 31 Agustus 2015

Penulis

Farisal Akbar R

3113030029

Page 4: Laporan Magang Revisi 2 D3 Teknik Sipil

BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Bekisting adalah suatu konstruksi pembantu yang bersifat sementara yang berfungsi

sebagai cetakan konstruksi beton. Meskipun bekisting hanya bersifat sementara, namun

kualitas dan kekuatan bekisting harus diperhatikan karena daya tekan beton yang besar

sanggup membuat bekisting melendut. Jika hal tersebut terjadi maka akan

mempengaruhi kualitas beton tersebut. Oleh karena itu, bekisting harus direncanakan

untuk mampu menahan daya tekan beton agar konstruksi tidak mengalami lendutan

yang tidak diinginkan.

Selain itu, perencanaan dan desain bekisting harus memenuhi aspek bisnis dan teknologi

sehingga pertimbangan-pertimbangan di bawah ini setidaknya harus terpenuhi:

a. Ekonomis

b. Kemudahan dalam pemasangan dan bongkar

c. Tidak bocor

Penggunaan bekisting pada umumnya menggunakan material kayu multipleks, namun

seiring tumbuhnya teknologi ketekniksipilan saat ini sudah muncul banyaknya inovasi

baru. Inovasi pada teknologi bekisting dilihat dari cara kerja, material, serta penemuan

baru lainnya merujuk kepada keuntungan kepada pihak-pihak yang bersangkutan dalam

suatu proyek.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana metode pelaksanaan pekerjaan bekisting?

2. Bagaimana macam-macam inovasi bekisting?

3. Bagaimana mengevaluasi kendala-kendala pada pekerjaan bekisting?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui dan paham mengenai metode pelaksanaan pekerjaan bekisting

2. Dapat mengetahui dan paham mengenai macam-macam inovasi teknologi pekerjaan

bekisting

3. Dapat mengevaluasi kualitas bekisting di lapangan (quality control)

Page 5: Laporan Magang Revisi 2 D3 Teknik Sipil

1.4 Manfaat

1. Mahasiswa dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai bekisting terutama

pada kondisi lapangan

2. Mahasiswa dapat mengetahui kendala-kendala dalam pekerjaan bekisting dan

diharapkan dapat menemukan suatu pemecahan masalah.

Page 6: Laporan Magang Revisi 2 D3 Teknik Sipil

BAB 2 Landasan Teori

Persyaratan Pekerjaan Bekisting / Perancah

Persyaratan harus memenuhi aspek bisnis dan teknologi seperti kekuatan (strength) dan kemampuan untuk dikerjakan (workability) karena itu harus memenuhi syarat:

Ekonomis

Kokoh dan kuat

Mudah dipasang dan dibongkar

Tidak bocor memenuhi persyaratan permukaan

Mampu menahan gaya horizontal

Persyaratan Khusus bekisting :

Kualitas : Bentuk dan ukuran sesuai dengan rencana yang di buat dan diinginkan, posisi dan bentuk acuan sesuai dengan rencana, hasil akhir permukaan beton rata/ tidak kropos

Keamanan : harus stabil pada posisinya, kokoh yaitu harus mampu menahan beban-beban khususnya vertical/horizontal, kekakuan yaitu harus mampu menahan beban horizontal sehingga tidak bergeser dari posisi sebenarnya.

Ekonomis : Mudah di kerjakan, tidak membutuhkan banyak tenaga kerja, mudah dipasang sehingga menghemat waktu, mudah dibongkar agar bahan bisa digunakan kembali, mudah disimpan.

Page 7: Laporan Magang Revisi 2 D3 Teknik Sipil

Bab 3 Metodologi Penyusunan

3.1. Tinjauan Umum

Dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan magang kerja menggunakan dua jenis data yang

dijadikan bahan acuan, yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang didapatkan dari hasil pengamatan pada proyek pembangunan

Tunjungan Plaza 6 (TP6).

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan dari literatur seperti acuan dalam pelaksanaan

bekisting (SNI) ataupun buku-buku pengetahuan yang mendukung lainnya, yang akan

dicantumkan sebagai sumber di akhir halaman pada daftar pustaka.

START

Pengumpulan data:-Data Primer (Pengamatan Bekisting

proyek TP6)

Pengumpulan data:-Data Sekunder (Landasan Teori)

Analisa Hasil Pengamatan

Penyusunan Laporan

FINISH

Page 8: Laporan Magang Revisi 2 D3 Teknik Sipil

Bab 4 Data Proyek

4.1 Data Teknik Proyek Tunjungan Plaza 6 Surabaya

Nama Proyek : Proyek Tunjungan Plaza 6 Surabaya

Lokasi : Jl. Embong Malang No. 25-31, Surabaya

Owner : PT. PAKUWON JATI, Tbk

Main Contractor : PT. PP (Persero), Tbk

Perencana Struktur : PT. HAERTE (HRT) WIDYA KONSULTANT

Perencana Arsitektur : PT. DP. ARCHITECTS PTE LTD

Lokal Arsitektur : BLUELANTZ

ME : PT. BECA ENGINEERING NZ LTD

PT. BIMATEKNO KARYATAMA KONSULTAN

Quantity Surveyor : PT. RIDER LEVETT BUCKNALL

Konsultan Facade : PAUL ADAM FACADE

Iterior Design : GENIUS LOCI PTE LTD

Waktu Pelaksanaan : 1060 (Seribu Enam Puluh) hari (1 September 2014 – 31 Juli 2017)

Waktu Perawatan : 365 (Tiga Ratus Enam Puluh Lima) hari

Pembiayaan : PRIVATE (SWASTA)

1. Condotel

Total lantai : Lower Ground, Upper Ground, 51 lantai, Lower Roof, Roof, Upper Roof

Total tinggi gedung : 198,200 m ( elv. +208,700)

Pondasi : Bore pile Ø 880 mm sebanyak 375 pile dan pondasi raft 3,00 m

Kualitas beton : Fc’ 25 Mpa, 30 Mpa, Fc’ 35 Mpa, 40 Mpa, Fc’ 45 Mpa, 50 Mpa.

Kualitas besi : Reinforcement BJTD – Fy 5000 kg/cm2

2. Office

Total lantai : Lower Ground, Upper Ground, 39 lantai, Lower Roof, Roof, Upper Roof

Total tinggi gedung : 171,7 m ( elv. = 182,200)

Pondasi : Bore pile Ø 880 mm sebanyak 269 pile dan pondasi raft 3,00 m

Page 9: Laporan Magang Revisi 2 D3 Teknik Sipil

Kualitas beton : Fc’ 25 Mpa, 30 Mpa, Fc’ 35 Mpa, 40 Mpa,

Fc’ 45 Mpa, 50 Mpa.

Kualitas besi : Reinforcement BJTD – Fy 5000 kg/cm2

3. Podium

Total lantai : Lantai Basement, Lower Ground, Upper Ground, 14 lantai

Total tinggi gedung : 58,200 m ( elv. +68,700)

Pondasi : PC pile Ø 500 mm, pile cap

Kualitas beton : BO, Fc’ 35 Mpa, Fc’ 30 Mpa, Fc’ 45 Mpa.

Kualitas besi : Reinforcement BJTD – Fy 5000 kg/cm2

Page 10: Laporan Magang Revisi 2 D3 Teknik Sipil

Bab 5 Hasil Analisa

5.1 Pekerjaan Bekisting

1. Jenis-jenis Bekisting

1. Bekisting Tradisional

Bekisting tradisional adalah bekisting yang terdiri dari papan dan kayu

balok yang dikerjakan ditempat. Bekisting jenis ini adalah bekisting yang setiap kali

setelah dilepas dan dibongkar menjadi bagian-bagian dasar, dapat disusun kembali

menjadi sebuah bentuk lain.

Penggunaan material pada sistem ini hanya berapa kali pengulangan dan

untuk konstruksi yang rumit harus banyak diadakan pemotongan material sehingga

pelaksanaan jenis bekisting ini akan memakan waktu, bahan dan ongkos kerja.

2. Bekisiting Semi Sistem

Bekisting semi sistem adalah bekisting yang dirancang untuk suatu

proyek yang ukurannya disesuaikan dengan bentuk beton yang diinginkan. Pada

umumnya bekisting semi sistem ini terdiri dari material baja dan gelagar-gelagar

kayu. Penggunaan dari bekisting ini disebabkan karena adanya kemungkinan untuk

digunakan secara berulang-ulang. Setelah proses pengecoran selesai, komponen-

komponen ini dapat disusun kembali menjadi sebuah bekisting setengah sistem

untuk obyek lain.

3. Bekisting Full Sistem

Bekisting full sistem adalah jenis bekisting yang dibuat di pabrik,

sebagian besar material penyusunnya terbuat dari pelat baja. Bekisting ini dirancang

untuk digunakan berulang kali. Setelah selesai penggunaan, tinggal membongkar

bekisting, dan dapat digunakan lagi tanpa perlu dirangkai lagi.

Pada proyek Office Tower Tunjungan Plaza 6 Surabaya, sistem bekisting yang digunakan

adalah bekisiting tradisional untuk bekisting balok dan pelat. Sedangkan untuk bekisting

shearwall digunakan sistem bekisting semi sistem, dan untuk bekisting kolom digunakan

bekisting full sistem. Dengan demikian diharapkan bekisting yang digunakan dapat

menghasilkan kualitas yang memuaskan.

2. Material penyusun bekisting

Material penyusun bekisting yang digunakan dalam proyek office tower TP6 adalah

sebagai berikut:

1. Kayu

2. PVC

3. Pelat Baja

Page 11: Laporan Magang Revisi 2 D3 Teknik Sipil

5.2 Metode Pemasangan Bekisting

Pekerjaan bekisting merupakan hal yang tak kalah penting dalam proyek bangunan, kesalahan dalam

perencanaan, pengadaan atau pengelolaanya bisa menyebabkan keterlambatan atau bahkan

kegagalan proyek. Apalagi jika proyek yang kerjakan tergolong skala besar seperti gedung office pada

tunjungan plaza 6 ini.

1. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Bekisting

1.1. Pemasangan bekisting

Pemasangan bekisting kolom

Perencanaan bekisting

1. Mempelajari struktur bangunan yang akan dibuat.

2. Cek desain struktur, arsitektur dan mekanikal elektrikal apakah ada yang perlu diubah atau disesuaikan.

3. Menentukan metode pelaksanaan pekerjaan yang akan dipakai.

4. Pembuatan gambar shop drawing bekisting.

5. Menghitung jumlah dan jenis material bekisting yang akan digunakan.

6. Menghitung berapa jumlah biaya yang diperlukan untuk pekerjaan bekisting tersebut.

7. Dari mana bekisting didatangkan, apakah mau membeli atau menyewa dari supplier. disini ada proses pengajuan penawaran dan negoisasi dengan penyedia bekisting.

8. Bagaimana dan siapa tenaga kerja yang akan melakukan pengiriman, pemasangan dan pembongkaran.

9. Proses evaluasi, apakah metode kerja, biaya, dan kualitas pekerjaan nantinya sudah bagus, jika belum maka perlu dilakukan inovasi atau pertimbangan untuk menggunakan tipe bekisting lain.

Perencanaan Bekisting

Pengadaan Bekisting

Pemasangan Bekisting

Pembongkaran Bekisting

Page 12: Laporan Magang Revisi 2 D3 Teknik Sipil

Pengadaan bekisting

1. Kapan dan bagaimana cara pengiriman bekisting dari supplier atau pabrik ke lokasi proyek.

2. Monitoring pendatangan material bekisting berdasarkan data kebutuhan saat perencanaan.

3. Bagaimana penyimpanan material bekisting di area proyek, apakah mau di stock dulu atau langsung dipasang.

Pemasangan bekisting

1. Pengukuran lokasi pekerjaan dengan tepat berdasarkan gambar shop drawing bekisting.

2. Selalu membersihkan bekisting sebelum dipasang, adanya kotoran pada dinding bekisting dapat menimbulkan hasil cor beton tidak rapi, retak atau bahkan kegagalan struktur.

3. Pemasangan menyesuaikan garis marka ukur yang telah dibuat.

4. Cek ukuran (posisi, ketegakan, kedataran).

5. Cek Perkuatan bekisting apakah sudah benar-benar kuat.

6. Jika sudah maka bisa dilakukan pengecoran beton.

Pembongkaran bekisting

1. Bekisting dapat dibongkar setelah minimal 7 hari setelah pengecoran untuk struktur horizontal (balok, pelat) sedangkan 24 jam setelah pengecoran untuk struktur vertikal (kolom, shearwall).

2. Pembongkaran bekisting dengan urutan yang baik supaya cepat dalam pembongkarannya.

3. Bekisting yang sudah dibongkar, dapat di stock, dipakai lagi untuk pekerjaan selanjutnya atau dikeluarkan dari lokasi proyek.

Pembuangan bekisting

1. Memilah-milah mana bekisting yang sudah tidak terpakai, ada material yang terpaksa dibuang ditempat sampah, ada yang bisa dijual kembali karena masih memiliki nilai harga jual.

2. Sampai disini proses pekerjaan bekisting sudah selesai.

Page 13: Laporan Magang Revisi 2 D3 Teknik Sipil

Bab 6 Penutup

6.1. Kesimpulan

6.2. Saran

Page 14: Laporan Magang Revisi 2 D3 Teknik Sipil

Daftar Pustaka