laporan magang di pt pln

30
Laporan Magang di PT PLN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Jember adalah salah satu lembaga pendidikan yang memiliki visi dan misi. Visi Universitas Jember adalah sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berkualitas, berwawasan lingkungan dan berkemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) bagi kepentingan kemanusiaan terutama kearah perkembangan agro industri. Sedangkan Misi UNEJ adalah : a. Meningkatkan dan mengembangkan pendidikan akademik dan profesional, penelitian, pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas secara berkelanjutan bagi kepentingan kemanusiaan; b. Meningkatkan kualitas dan mengembangkan sistem manajemen kelembagaan; c. Membina dan mengembangkan jaringan kerja sama dengan lembaga lain di dalam dan luar negeri. Sesuai dengan Visi dan Misi di atas, diharapkan mahasiswa UNEJ memiliki mental kuat yang dilengkapi dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kependidikan atau non pendidikan sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan serta mampu bersaing dalam kerja di era globalisasi. Program studi Manajemen adalah salah satu program studi di Fakultas Ekonomi yang mendukung pelaksanaan kegiatan yang berorientasi pada peningkatan sumber daya manusia. Program studi ini bertujuan menghasilkan intelaktual ekonomi yang memiliki kualifikasi, kompetensi dan kewenangan sebagai

Upload: favian-ferris-johan

Post on 12-Aug-2015

1.618 views

Category:

Documents


100 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Magang Di PT PLN

Laporan Magang di PT PLN

BAB 1 PENDAHULUAN

         1.1          Latar Belakang

Universitas Jember adalah salah satu lembaga pendidikan yang memiliki visi

dan misi. Visi Universitas Jember adalah sebagai lembaga pendidikan tinggi yang

berkualitas, berwawasan lingkungan dan berkemampuan mengembangkan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) bagi kepentingan kemanusiaan terutama

kearah perkembangan agro industri.

Sedangkan Misi UNEJ adalah :

a. Meningkatkan dan mengembangkan pendidikan akademik dan profesional, penelitian,

pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas secara berkelanjutan bagi

kepentingan kemanusiaan;

b.    Meningkatkan kualitas dan mengembangkan sistem manajemen kelembagaan;

c.    Membina dan mengembangkan jaringan kerja sama dengan lembaga lain di dalam

dan luar negeri.

Sesuai dengan Visi dan Misi di atas, diharapkan mahasiswa UNEJ memiliki

mental kuat yang dilengkapi dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di

bidang kependidikan atau non pendidikan sehingga mampu menciptakan lapangan

pekerjaan serta mampu bersaing dalam kerja di era globalisasi.

Program studi Manajemen adalah salah satu program studi di Fakultas Ekonomi

yang mendukung pelaksanaan kegiatan yang berorientasi pada peningkatan sumber

daya manusia. Program studi ini bertujuan menghasilkan intelaktual ekonomi yang

memiliki kualifikasi, kompetensi dan kewenangan sebagai profesional di bidangnya.

Disamping itu, program studi ini diharapkan menghasilkan sarjana yang memiliki

sikap, nilai dan tanggung jawab yang dilengkapi dengan wawasan luas serta

pengetahuan teori sebagai profesional.

Dewasa ini persaingan di dunia kerja semakin tinggi. Seperti diketahui bahwa

dunia kerja merupakan dunia yang syarat akan persaingan dan keterampilan. Ijasah

saja tidak cukup untuk menembus pasar kerja yang juga semakin ketat. Fakta di

lapangan membuktikan banyaknya para sarjana muda yang masih belum juga

mendapatkan pekerjaan. Hal ini mengisyaratkan bahwa, untuk dapat menembus

pasar kerja saat ini, maka ada banyak hal yang harus di perhatikan. Salah satunya

Page 2: Laporan Magang Di PT PLN

faktor pengalaman dan keterampilan kerja. Kedisiplinan juga menjadi faktor utama

yang perlu diperhatikan bagi seorang pekerja. Sehingga di harapkan bahwa

setidaknya ketiga hal tersebut dapat terbentuk melalui kegiatan Kuliah Kerja (KK).

Kuliah Kerja adalah kegiatan nyata di lapangan (industri, atau badan usaha lain)

untuk memperoleh pemahaman dan keterampilan yang dilaksanakan dalam periode

waktu tertentu, sehingga dapat meningkatkan profesionalisme para mahasiswa

sesuai dengan disiplin ilmunya. Mata kuliah KK diambil sebagai salah satu cara atau

usaha untuk mendidik mahasiswa diharapkan dapat memiliki suatu pengalaman

untuk menerapkan ilmu yang telah didapat dibangku kuliah serta mengaplikasikan di

dunia kerja.

Sesuai dengan bidang yang dilaksanakan yaitu bidang Manajemen Pemasaran,

maka sebagai mahasiswa yang menempuh program kuliah kerja (KK) memilih PT.

PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Unit Pelayanan dan Jaringan Jember kota

sebagai obyek kuliah kerja. Hal ini disebabkan karena PT. PLN (Persero)

merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah lama berdiri dan

merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia. Selain itu PT. PLN (Persero),

sebagai satu – satunya perusahaan penyedia listrik dan merupakan salah satu

perusahaan yang paling berpangaruh dan tetap bertahan di Indonesia, sehingga PT.

PLN (Persero) dapat dipastikan telah memiliki sistem manajemen yang baik dan

layak untuk dipelajari

PT. PLN (Persero) merupakan penyedia jasa listrik yang selalu berhubung erat

dengan masyarakat, karena merupakan produk yang selalu dibutuhkan masyarakat

untuk keperluan sehari – hari. Dari berbagai layanan yang ditawarkan PT. PLN

(Persero) misalnya Pemasangan Listrik Prabayar, Pemasangan Listrik Pasca Bayar,

Permintaan Pelayanan Migrasi Listrik, Pelayanan Permintaan Perubahan Daya,

Pelayanan Permintaan Perubahan Nama Pelanggan, Permintaan Perubahan

Golongan tarif, dan Permintaan Penyambungan Sementara.

Dari berbagai macam pelayanan yang ditawarkan PT. PLN (Persero), masih

banyak konsumen yang kurang memahami proses penyambungan baru listrik dan

pelayanan – pelayanan yang lain. Misalnya, Listrik Prabayar merupakan layanan

baru dari PT. PLN (Persero) dalam mengelola konsumsi listrik melalui meter

elektronik prabayar sehingga konsumen dapat menghemat listrik secara lebih

transparan. Penambahan dan Pengurangan Daya merupakan layanan PT. PLN

Page 3: Laporan Magang Di PT PLN

(Persero) yang dapat menambah dan mengurangi daya lisrik yang dibutuhkan

konsumen.

Dari penjelasan diatas penjelasan di atas memilih untuk membahas lebih detail

jasa PT. PLN (Persero) dengan judul “Prosedur Administrasi Pelayanan

Penyambungan Baru Listrik Prabayar dan Perubahan Daya”

         1.2          Tujuan dan Manfaat

         1.2.1      Tujuan Kuliah Kerja

         Tujuan Kuliah Kerja yang dilaksanakan adalah :

a. Untuk membangun prosedur administrasi pelayanan pemasangan baru listrik

prabayar;

b.    Untuk mengetahui prosedur administrasi pelayanan penambahan dan pengurangan

daya;

         1.2.2      Manfaat Kuliah Kerja

Pelaksanaan Kuliah Kerja ini memberikan manfaat bagi mahasiswa, perguruan

tinggi serta sebagai instansi terkait.

a.    Manfaat Bagi Mahasiswa

1.    Merupakan sarana untuk meningkatkan, memperluas dan mengaplikasikan teori

yang telah diterima di bangku kuliah;

2.    Melatih agar tanggap dan peka dalam menghadapi situasi dan kondisi yang tidak

selalu sama antara teori dan praktek dilapangan;

3.    Mempraktekan ilmu yang telah didapatkan terutama yang berhubungan dengan

sistem manajemen perusahaan;

4.    Dapat memperoleh pengalaman yang sangat berharga dan tambahan wawasan ilmu

sebagai pelajaran mengenai sistem manajemen perusahaan yang bergerak dibidang

perseroan.

b.    Manfaat Bagi Fakultas dan Universitas

1.    Sebagai salah satu upaya memberikan pengetahuan yang tidak diberikan dalam

perkuliahan;

2.    Sebagai pengenalan bagi mahasiswa dengan dunia kerja dan instansi terkait dalam

meningkatkan kreatifitas;

3.    Dapat memberikan pengertian khusus mengenai pentingnya atau keuntungan yang

didapat dari sektor BUMN khususnya PT. PLN (Persero).

c.    Manfaat Bagi Instansi Tempat Kuliah Kerja

Page 4: Laporan Magang Di PT PLN

1.    Diharapkan setelah berlangsungnya Kuliah Kerja akan timbul hubungan timbal balik

yang baik antara mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja yang dilaksanakan;

2. Adanya rasa memberi dan menerima dalam bidang wawasan dan ilmu pengetahuan

antara mahasiswa dan instansi tempat Kuliah Kerja berlangsung;

3. Mendapatkan bantuan dari pihak yang mengikuti Kuliah Kerja dalam

mengembangkan program dari jasa yang ada sesuai dengan perkembangan ilmu

yang ada sekarang.

d.    Manfaat Bagi Pengembangan Ilmu

1.    Sebagai salah satu referensi dalam menerapkan teori – teori ilmu manajemen yang

selama ini telah ada

2.    Dapat dijadikan pembelajaran, maupun pengembangan lebih lanjut agar bisa didapat

praktek manajemen yang lebih efektif;

3.  Dapat memberikan pengetahuan baru mengenai perkembangan teori manajemen

perusahaan yang ada untuk menjadi lebih baik, karena akan selalu ada perilaku atau

hal – hal baru yang tidak terdapat dalam teori yang sudah ada.

e.    Manfaat Bagi Masyarakat Luas

Dengan adanya laporan ini, masyarakat dapat mengetahui langkah –    langkah

serta ketentuan dan persyaratan yang harus dilakukan dalam menggunakan layanan

PLN.

         1.3          Pelaksanaan Kuliah Kerja

         1.3.1      Objek Kuliah Kerja

a.    Nama Obyek

Kuliah Kerja (KK) dilaksanakan pada PT. PLN (Persero) Rayon Jember Kota.

b.    Alamat

JL. P.B Sudirman No 124 Jember

Telepon : 0331 – 410123, 0331 – 411123.

c.    Bidang Usaha

Pelayanan dan pemenuhan kebutuhan listrik bagi masyarakat

        1.3.2      Pelaksanaan Kuliah Kerja

Pelaksanaan Kuliah Kerja pada PT. PLN (Persero) Rayon Jember Kota

dilaksanakan selama 30 (tiga puluh hari) efektif, terhitung mulai tanggal 02 April – 30

April 2012 sesuai dengan persetujuan instansi terkait dengan pelaksanaan Kuliah

Kerja. Kuliah Kerja ini dilaksanakan pada hari efektif dalam satu minggu yaitu hari

Senin – Jum’at, mulai pukul 07.30 – 16.00 WIB.

Page 5: Laporan Magang Di PT PLN

BAB 2. GAMBARAN UMUM OBYEK KULIAH KERJA

2.1       Sejarah Perkembangan PT. PLN (Persero)

2.1.1    Latar Belakang Industri Kelistrikan di Indonesia

Industri kelistrikan di Indonesia dimulai sejak tahun 1898 pada masa

pemerintahan Hindia Belanda. Pengelolahan industri listrik pada saat itu dilakukan

oleh pemerintah Belanda dengan perusahaan listrik swasta. Sejarah perkembangan

industri listrik di Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa periode seperti pada

Tabel 2.1 :

Tabel 2.1 Sejarah Perkembangan Industri Kelistrikan di Indonesia

N

oPeriode Deskripsi

1 1893 – 1943Perusahaan Listrik Hindia Belanda, yaitu s’Lands

Waterkracht Bedriven (LWB)

2 1943 – 1945Perusahaan Listrik Jaman Jepang, yaitu Djawa

Denki Jogyosha Djakarta Shisha

3 1945 – 1950Perusahaan listrik pemerintah Indonesia yang

dilakukan oleh Jawatan Listrik dan Gas

4 1951 – 1984

Pengelolaan industri listrik nasional dilakukan oleh

Perusahaan Listrik Negara. Pemerintah

membentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan

Listrik Negara (BPU – PLN). Kemudian (BPU –

PLN) dipecah menjadi Perusahaan Listrik Negara

(PLN) dan Perusahaan Gas Negara (PGN)

51984 –

sekarang

Penyediaan tenaga listrik dilakukan oleh

Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara yang

kemudian pada tanggal 1 Agustus 1994 berganti

nama menjadi PT. PLN (Persero)

Sumber : PT. PLN (Persero) Rayon Jember Kota, April 2012

2.1.2    Sejarah PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

Page 6: Laporan Magang Di PT PLN

Berdasarkan keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Nomor : Ment,

16/ 1/20 tanggal 20 Mei 1961 diantaranya disebutkan didaerah – daerah, dibentuk

daerah EXPLOITASI yang terdiri dari 10 Daerah Explotasi Listrik Umum

(Pembangkit dan Distribusi) dimana untuk Wilayah Jawa Timur adalah Exploitasi IX

yang melaksanakan fungsi pembangkitan dan pendistribusian tenaga listrik.

Berdasarkan Keputusan Direksi PLN Nomor 054/ DIR / 73 pada tanggal 23

Oktober 1973, Nama PLN Distribusi I/ Pembangkit I, dan kemudian diubah menjadi

PLN Wilayah XII berdasarkan Keputusan Direksi PLN Nomor 012/ DIR/ 1976 pada

tanggal 25 Februari 1976.

Selanjutnya sejak tanggal 3 Juli 1982 dengan Keputusan Direksi No 042/ DIR/

1982 nama PLN wilayah XII berubah lagi menjadi PLN Distribusi Jawa Timur,

dengan tugas dan tanggung jawab mengelola pendistribusian tenaga listrik di Jawa

Timur sampai dengan saat ini.

Bahwa sejalan dengan kebijakan restrukturisasi sektor ketenaga listrikan

sebagian tertuang dalam keputusan Menteri Koordinator Bidang Pengawasan

Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 39 / KEP / MK.

WASPAN / 9 / 1998 serta kebijakan PT. PLN (Persero) Kantor Pusat tentang PT.

PLN (Persero) Distribusi Jawa timur diarahkan kepada stagic bussines unit/

investment centre.

Seiring dengan itu dan dalam rangka optimasi Corporate Gain dan

penyusunan organisasinya berdasarkan Value Chain, sehingga tugas pokok dan

susunan seperti yang telah ditetapkan dengan Keputusan Direksi Perusahaan

Umum Listrik Negara Nomor 154.K/ 023/ DIR/ 2001 tanggal 20 Februari 2001.

Kepuasan Direksi PT. PLN (Persero) No.120.K/010/ 2002. Tanggal 27

Agustus 2002 tentang Nama Unit Bisnis di lingkungan PT. PLN (Persero) yang

intinya Organisasi dengan status Unit Bisnis hanya untuk anak Perusahaan PT. PLN

(Persero) sedangkan PLN Jawa Timur menjadi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

Timur.

Berdasarkan KEPUTUSAN DIREKSI PT. PLN (Persero) Nomor 012.K/ 010/ DIR/

2003 tanggal 16 Januari 2003, dengan susunan Organisasi :

a.   General Manager

b.   Bidang yang tediri atas :

1.   Perencanaan;

Page 7: Laporan Magang Di PT PLN

2.   Operasi;

3.   Niaga;

4.   Keuangan;

5.   Sumber Daya Manusia dan Organisasi;

c.   Audit Internal

d.   Area Pelayanan dan Jaringan (APJ)

e.   Area Pelayanan (AP)

f.    Area Jaringan (AJ)

g.   Area Pengatur Distribusi

Saat ini PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur telah berhasil melayani 7.350.425

pelanggan memakai energi listrik rata – rata sebulan 1.152.907.858 kWh, dengan

pendapatan rata – rata Rp 974.332.119.601 per bulan, 92,77% terdiri dari kelompok

Rumah Tangga yang memberikan konstribusi pendapatan sebesar 35,13%

sedangkan industri sejumlah 0,18% memberikan pendapatan sebesar 46,83% daya

tersambung sebesar 7.568.614.211 VA pemakaian energi Jawa Timur pada siang

hari tertinggi 933 MW pada malam hari 2.151 MW.

Dikelola oleh 4010 orang pegawai PLN Distribusi dan 14 area Pelayanan, 1 Unit

Pengaturan Distribusi, 108 UPPTR, 81 Unit Kantor Jaga 1715 Unit Payment Point.

Sarana kelistrikan terdiri dari jaringan tegangan menengah 27.756,6 Kms, Jaringan

Tegangan Rendah 49.953,5 Kms, Pelanggan Daerah Pelayanan PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa timur dengan luas 47.922 Km2, yang terdiri dari 29 Kabupaten, 9

Kota Madya, 607 Kecamatan, 8.402 Desa. Tingkat kebocoran sebesar 12,54%,

berhasil kembalikan atas energi yang dipakai secara ilegal berkat Operasi

Penerbitan Aliran Listrik (OPAL) rata – rata Rp 2 Milyar per bulan.

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur pada akhir tahun 2003 energi terjual

mencapai 15.704.975 MWh dan pendapatan sebesar Rp 7.75 Juta, harga jual per

kWh Rp 562,23 susut 9,19% langganan tersambung 6.118.120 langganan daya

tersambung 7.813.398 kVA. Pengembangan Organisasi menambah 3 Area, Area

layanan Surabaya Barat, Area Jaringan Surabaya Barat dan Area Pelayanan

Ponorogo. Konstribusi pendapatan keuangan PT. PLN (Persero) sebesar 25%

terhadap kelistrikan Indonesia.

Urutan puncak Pimpinan PLN di Daerah Tingkat I disebut PEMIMPIN sejak

Exploitasi IX (1972) sampai dengan tahun 2001, sedangkan sejak bulan Maret 2001

disebut GENERAL MANAGER.

Page 8: Laporan Magang Di PT PLN

Nama – nama pejabat pimpinan yaitu :

a.    Ir. Krisnisoetji                                                          : s.d tahun 1972

b.    Ir. Pudjiantoro Sudjono (Caretaker)                     : tahun 1972 – 1972

c.    Ir. Soejoedi Soerachmad                                      : tahun 1972 – 1976

d.    Ir. R.M.Sajid Budihardjo                                        : tahun 1976 – 1982

e.    Ir. Djoko Soemarno                                               : tahun 1982 – 1989

 f.     Ir. Moeljadi Oetji                                                     : tahun 1989 – 1993

g.    Ir. Soekardi                                                            : tahun 1993 – 1996

h.    Ir. Margo Santoso PS                                           : tahun 1996 – 1998

i.      Ir. Hizban Ahmad                                                   : tahun 1998 – 1999

j.      Ir. Budi Harjanto                                                     : tahun 1999 – 2001

k.    Ir. Fahmi Mochtar                                                  : tahun 2001 – 2003

l.      Ir. Hariadi Sadono, MM                                        : tahun 2003 – 2008

m.   Ir. Budi Harsono, MM                                           : tahun 2008 – 2009

n.    Ir. Muhammad Sulastyo                                       : tahun 2009 – 2011

o.    Ir. Haryanto WS, MM                                            : tahun 2011 – sekarang

Wilayah usaha PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dibagi menjadi beberapa

daerah Pelayanan yang melayani wilayah administrasi propinsi Jawa Timur :

a.   APJ Surabaya Selatan, APJ Surabaya Utara, Area Pelayanan Surabaya Barat, Area

Jaringan Surabaya Barat. Keempat area tersebut melayani Kota Surabaya.

b.       APJ Malang melayani Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang.

c.   APJ Pasuruan melayani Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kabupaten Pasuruan,

dan Kabupaten Probolinggo.

d.   APJ Kediri melayani Kota Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, kabupaten

Tulungagung dan Kabupaten Blitar.

e.   APJ Mojokerto melayani Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk,

dan Kabupaten Mojokerto.

f.   APJ Madiun melayani Kota Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, dan

Kabupaten Madiun.

g.   APJ Jember melayani Kabupaten Jember dan Kabupaten Lumajang.

h.   APJ Bojonegoro melayani Kabupaten Bojonegoro, kabupaten Lamongan, dan

Kabupaten Tuban.

i.    APJ Banyuwangi melayani Kabupaten Banyuwangi.

Page 9: Laporan Magang Di PT PLN

j. APJ Pamekasan melayani Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, Kabupaten

Sumenep dan Kabupaten Bangkalan.

k.   APJ Situbondo melayani Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso.

l.     APJ Gresik melayani Kabupaten Gresik dan Kabupaten Bawean.

m.  APJ Sidoarjo melayani Kabupaten Sidoarjo.

n.   APJ Ponorogo melayani Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Trenggalek dan

Kabupaten Pacitan.

Total luas daerah Jawa Timur 46.428 km2, 29 Kabupaten, 9 Kota, 658 Kecamatan,

8.497 Desa dengan Jumlah Penduduk 37,79 juta jiwa, dengan jumlah 10,275 juta

rumah tangga, total pelanggan sebanyak 6,729 juta pelanggan dengan jumlah rata –

rata per capital pada tahun 2006 untuk Provinsi Jawa Timur tercatat sebanyak 0,24

kVA/ Kapital dan 515,19 kWH/ Kapital, sedangkan ratio elektrifikasi tahun 2007

terhitung 65,49% dan ratio elektifikasi desa 99,20%.

2.1.3   Profil PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Jember

PT. PLN (Persero) APJ Jember berlokasi di JL. Gajah Mada No 198 Jember. Area

Pelayanan PT. PLN APJ Jember mencangkup 2 Kabupaten yaitu Lumajang dan

Jember. Luas daerah pelayanan untuk Kabuten Jember sekitar 3.293,4 km2 dan

Kabupaten Lumajang sekitar 1.790 km2. Jumlah penduduk 3.156.804 dengan ratio

elektrifikasi ±74,55%. Pada tahun 2005 APJ Jember dengan teknologi mengelola

477.946 pelanggan dengan pendapatan 33,67M/bln dengan jaringan TM sebesar

2.253.382 kms. Sistem pengelolaan pelanggan merupakan gabungan antara

integrated dan stan alone dengan mengoperasikan beberapa sistem dan aplikasi

antara lain : SIP3, PPOB, PRAQTIS, CMS (Coustomer Management System) dan

OFFLINE.

Unit yang dibawahi Area Jember ada 10 unit yaitu :

a.   UP Jember Kota;

b.   UJ Jember Kota;

c.   Rayon Ambulu;

d.   Rayon Tanggul;

e.   Rayon Kalisat;

f.    Rayon Rambipuji;

g.   Rayon Kencong;

h.   Rayon Lumajang;

i.    Rayon Klakah;

Page 10: Laporan Magang Di PT PLN

j.    Rayon Tempeh.

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan Jember

membawahi tujuh kantor jaga, yaitu Kantor Jaga Jatiroto, Kantor Jaga

Yosowilangun, Kantor Jaga Mayang, Kantor Jaga Sukowono, Kantor Jaga

Jenggawah, Kantor Jaga Pronojiwo dan Kantor Jaga Puger.

2.1.4  Profil PT. PLN (Persero) Unit Pelayan dan Jaringan (Rayon) Jember Kota

PT. PLN (Persero) Rayon Jember Kota berlokasi di JL. P.B. Sudirman No 124

Jember. Secara garis besar PT. PLN Rayon Kota Jember terdiri dari dua fungsi

utama, yaitu Unit Pelayanan dan Unit Jaringan.

Kegiatan operasional PT. PLN (Persero) Rayon Jember Kota meliputi Pelayanan

gangguan listrik, penyediaan aliran listrik, pelayanan produksi pasang aliran listrik,

serta melakukan penagihan kepada pelanggan atas pemakaian daya dan energi

listrik yang merupakan piutang usaha (piutang listrik) bagi perusahaan.

2.2      Visi, MIsi, Motto, Nilai – Nilai dan Makna Logo PT. PLN (Persero)

2.2.1  Visi PT. PLN (Persero)

Visi PT. PLN (Persero) adalah diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang

bertumbuh kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi

Insani.

2.2.2  Misi PT. PLN (Persero)

Misi PT. PLN (Persero) adalah :

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada

kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham;

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat;

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi;

4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

2.2.3   Motto PT. PLN (Persero)

Motto yang digunakan oleh PT. PLN (Persero) dalam menjalankan bisnisnya

“Electricity for a Better Life (Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik)”

2.2.4  Nilai – Nilai PT. PLN (Persero)

Nilai – nilai perusahaan PT. PLN (Persero) yang dapat digunakan sebagai prinsip

dalam menjalankan roda organisasi antara lain :

       a.    Jujur;

Page 11: Laporan Magang Di PT PLN

       b.    Integrasi;

       c.    Peduli;

       d.    Pembelajaran;

       e.    Teladan.

2.2.5  Makna Logo PLN

          a. Bentuk Lambang

Gambar 2.1 Bentuk Lambang PLN

Sumber : PT. PLN (Persero) Rayon Jember Kota, April 2012

Bentuk warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan adalah

sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum

Listrik Negara No. : 031/DIR/76 Tanggal : 1 Juni 1976, mengenai Pembakuan

Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.

b.  Elemen – elemen Dasar Lambang

     1.    Bidang Persegi Panjang Vertikal

Gambar 2.2 Bidang Persegi Panjang Vertikal

Sumber : PT. PLN (Persero) Rayon Jember Kota, April 2012

Menjadi bidang dasar bagi elemen - elemen lambang lainnya, melambangkan

bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir

dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti

yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan

masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala - nyala yang

dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini

  2.    Petir atau Kilat

Gambar 2.3 Petir atau Kilat

                              Sumber : PT. PLN (Persero) Rayon Jember Kota, tahun 2012

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa

utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat

dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para

pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai

perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan

beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan

perkembangan jaman

Page 12: Laporan Magang Di PT PLN

                3.    Tiga Gelombang

  Gambar 2.4 Tiga Gelombang

  Sumber : PT. PLN (Persero) Rayon Jember Kota, tahun 2012

Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang usaha

utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang

seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna memberikan

layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan

konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam

kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki

insan - insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para

pelanggannya

2.2.6    Maksud dan Tujuan Utama PT. PLN (Persero)

Maksud dan Tujuan Utama PT. PLN (Persero) antara lain sebagai berikut :

a.    Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus akumulasi profit

berdasarkan prinsip pengelola perusahaan.

b.    Mengusahakan penyedia tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai

dengan tujuan :

1.    Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta

mendorong peningkatan kegiatan ekonomi;

2.    Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan;

3.    Merintis kegiatan usaha menyediakan tenaga listrik;

4.    Menyelenggarakan usaha – usaha lain, menunjang tenaga listrik sesuai dengan

peraturan perundang – undangan yang berlaku.

2.2.7    Jenjang Unit Organisasi

Jenjang Unit Organisasi Kantor Distribusi sebagai berikut :

a.    Jenjang pertama adalah Kantor Unit induk yang mempunyai peranan, visioner,

strategik, perencanaan komporat, regulaso, supervise dan pengendalian, serta

advokasi;

b.    Jenjang kedua adalah pelaksana, yaitu Area Pelayanan dan Jaringan (APJ); Area

Pelayanan (AP); Area Jaringan (AJ); Area Penganturan Distribusi (APD); yang

mempunyai peran operasional, perencanaan jangka pendek serta koordinasi tentang

kegiatan rutin pada unit asuhan bawahannya;

Page 13: Laporan Magang Di PT PLN

c.    Jenjang ketiga adalah Sub Unit Pelaksana, yaitu Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ);

Unit Pelayanan (UP); Unit Jaringan (UJ); yang mempunyai peran operasional dan

merupakan unit pelaksana dari unit jenjang kedua.

2.3      Stuktur Organisasi PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Jember

Kota

2.3.1    Struktur Organisasi

Setiap badan usaha dibentuk karena adanya tujuan tertentu yang ingin dicapai.

Tujuan tersebut menentukan macam – macam dan luasnya pekerjaan yang

dilakukan. Karena itu diperlukan suatu desain organisasi atau struktur organisasi

untuk menerangkan diskripsi tugas, wewenang,dan tanggung jawab setiap elemen

dalan organisasi tersebut.

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Unit Pelayanan dan Jaringan Jember Kota,

berdasarkan fungsi dan struktur organisasinya menganut bentuk struktur organisasi

fungsional atau departementasi. Dengan manajer sebagai pemimpin tertinggi dari

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Unit Pelayanan dan Jaringan Jember Kota.

Secara sistematis struktur organisasi fungsional atau departemensasi yang ada

pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Pelayanan Jaringan Jember Kota,

dapat dilihat dalam Gambar 2.5

Gambar 2.5 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Rayon Jember Kota

Sumber : PT. PLN (Persero) Rayon Jember Kota, April 2012

2.3.2      Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab

Dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya, tiap – tiap bagian yang tergabung dan

tanggung jawabnya masing – masing. Tugas, Wewenang dan tanggung jawab

masing – masing bagian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

a.   Manajer

1.   Menyusun konsep kebijakan teknis berdasarkan target Perusahaan;

2.   Menganalisa sasaran kerja unit berdasarkan target perusahaan dengan

berpedoman pada ketentuan PT. PLN pusat;

3.   Memberi petunjuk kepada supervisor layanan pelanggan serta  supervisor

administrasi;

4.   Mengendalikan kegiatan pemeliharaan dan penanganan pencurian penagihan serta

supervisor administrasi;

Page 14: Laporan Magang Di PT PLN

5.    Mengendalikan kegiatan pemeliharaan dan penanganan pencurian tenaga listrik

secara terpadu sebagai upaya mengurangi susunan KWh (Kilo Watt Hour) teknis

maupun non teknis;

6.    Mengkaji laporan – laporan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan

untuk mengetahui hambatan – hambatan dan usaha penyesuaiannya;

7.    Memeriksa secara uji mendadak terhadap bukti pengiriman uang penjualan rekening

ke bank PLN pusat dan mengecek hasil pencatatan stand meter konsumen untuk

kebenaran pelaksana;

8.    Megendalikan kegiatan pelanggan;

9.    Mengevaluasi data statistik yang berkaitan dengan perkembangan daerah setempat;

10.  Melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai kewajiban dan tanggung jawab

pokoknya;

11.  Membuat laporan berkala sesuai dengan tugasnya.

      b.    Supervisor Pelayanan Pelanggan

1.    Menyusun rencana kerja bagi pelayanan pelanggan untuk kelancaran tugas;

2.    Memberi petunjuk kepada seksi di bagian pelayanan pelanggan untuk kelancaran

tugas;

3.    Mengkoordinir pemasaran, tata usaha langganan, penyambungan dan pengolahan

data;

4.    Melakukan penagihan listrik meliputi penagihan data master SIP3 (Sistem Informasi

Pelunasan Piutang Pelanggan);

5.    Mengkaji laporan – laporan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan

kepada pelanggan untuk mengetahui hambatan – hambatan dan usaha

penyelesaiannya;

6.    Mengevaluasi data statistik yang berkaitan dengan perkembangan daerah setempat;

7.    Membuat laporan berkala sesuai bidang tugasnya.

     c.    Supervisor Pengelolaan Rekening

1.    Pengelolaan rekening;

2.    Penagihan;

3.    Pengawasan piutang.

     d.    Supervisor Administrasi

1.  Mengatur dan mengarahkan kegiatan dibidang anggaran dan keuangan yang 

meliputi penyusunan rencana anggaran, penetapan anggaran pendapatan dan

belanja, pengolaan dana, pengasuransian dan kegiatan perpajakan;

Page 15: Laporan Magang Di PT PLN

2.    Membuat laporan berkala sesuai dengan bidangnya;

3. Menyusun rencana kegiatan, membagi tugas, membimbing bawahan dan

mengevaluasi hasil kerja bawahan;

4.    Menyusun program – program distribusi serta membuat laporan seksi pemeliharaan

distribusi sebagai petanggung jawaban pelaksanaan;

5.    Mengawasi likuiditas perusahaan, mengatus keluar masuknya dana perusahaan

sehingga posisi keuangan selalu terjaga dengan baik;

6.    Menghitung serta menyusun anggaran untuk biaya operasional;

7.    Melaksanakan pembukuan kas imprest (operasional) dank as receipt (pendapatan)

serta membuat laporan secara periode kepada Area Jember

     e.    Supervisor Operasi Distribusi & Pelayanan Teknik

1.    Perencanaan oporasi distribusi;

2.    Lingkungan dan keselamatan ketenagalistrikan;

3.    Pelayanan teknik;

4.    Perencanaan pemeliharaan distribusi;

5.    Konstruksi;

6.    Logistik.

     f.     Supervisor Pengendalian Losses

1.    Pengendalian losses;

2.    Pengendalian PJU;

3.    Penerbitan teknik instalasi;

4.    Administrasi P2TL;

5.    Pemutusan dan penyambungan

     g.    Karyawan

1.    Melaksanakan tugas dengan cermat tetapi tepat guna;

2.    Melaksanakan daya nalar yang tinggi sehingga dalam melaksanakan tugasnya

seseorang tidak terjerat oleh cara bekerja yang legalistik dan kaku.

 

BAB 3. LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Pemasaran Jasa

Page 16: Laporan Magang Di PT PLN

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan

dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain (kotler dan Amstrong, 2003:7).

Pengertian jasa menurut Kotler dan Amstrong (2003:8) adalah segala

aktivitas atau manfaat yang ditawarkan untuk dijual oleh suatu pihak yang secara

esensial tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan atas apapun. Jadi,

pemasaran jasa adalah proses sosial dan manajerial yang digunakan untuk

menawarkan segala aktivitas atau manfaat kepada suatu pihak yang esensial tidak

berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan atas apapun, sesuai yang mereka

butuhkan dan inginkan (Kotler dan Amstrong, 2003)

3.2   Karakteristik Jasa.Jasa memiliki karakteristik yang perlu dipahami oleh para pemasar yang bergerak dalam pemasaran jasa. Pemahaman terhadap karakteristik jasa dapat membantu dalam penentuan strategi pemasaran yang tepat. Jasa mempunyai 5 (lima) karakteristik utama yang sangat dipengaruhi rancangan program pemasaran. Adapun karakteristik jasa adalah sebagai berikut (Tjiptono, 2007:18) :

a.    Tidak berwujud (intangibility)

Jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, diraba, dicium, atau didengar sebelum ada

transaksi pembelian. Jika konsumen membeli jasa, maka ia hanya menggunakan,

memanfaatkan, atau menyewa jasa tersebut.

b.    Tidak terpisahkan (inseparability)

Suatu jasa tidak dapat dipisahkan dari sumber pemberinya. Pemberian jasa

membutuhkan kehadiran pemberi jasa baik berupa mesin atau seorang manusia.

Jadi produksi dan konsumsi terjadi secara bersamaan dengan pemberi jasa.

c.    Bervariasi (variability)

Jasa bersifat sangat variable, karena merupakan nonstandardized output, artinya

banyak sekali variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung dimana, siapa, dan

kapan jasa tersebut dihasilkan.

d.    Mudah lenyap (perishability).

Jasa merupakan komoditi yang tidak tahan lama dan komoditi yang tidak dapat

disimpan.

Page 17: Laporan Magang Di PT PLN

e.      Kurangnya rasa kepemilikan (Lack of ownership), merupakan perbedaan dasar

antara jasa dan barang. Jasa tidak dimiliki oleh konsumennya atau dengan kata lain

jasa disewakan.

3.3 Kualitas Jasa

Kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan

pelanggan serta ketetapan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan

pelanggan. Menurut Wycof dalam Tjiptono, (2004:59) kualitas jasa adalah tingkat

keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut

untuk memenuhi keinginan pelanggan. Dalam industri jasa, kualitas dapat diartikan

sebagai semua karakteristik produk jasa (pelayanan) yang membawa

kemampuannya untuk dapat memuaskan kebutuhan yang diinginkan pelanggan.

Dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa, yaitu expected service dan

perceived service, menurut Parasuraman, dalam Tjiptono (2004:60). Apabila jasa

yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa

dipersepsikan baik dan memuaskan. Mengukur kualitas jasa berarti mengevaluasi

atau membandingkan kinerja suatu jasa dengan seperangkat standar yang telah

ditetapkan terlebih dahulu.

Menurut Zeithaml dalam Umar (2003:38), ada lima determinan dalam

menentukan kualitas jasa, yaitu:

a.    Keandalan (reliability)

            Yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang

ditawarkan.

b.    Daya Tanggap (responsiveness)

Yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan

memberikan pelayanan yang tepat dan tanggap, yang meliputi : kesigapan karyawan

dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam menangani transaksi, dan

penanganan keluhan pelanggan.

c.    Jaminan (assurance)

Meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan tentang produk secara tepat,

kualitas keramah - tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan

pelayanan, keterampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam

memberikan keamanan di dalam memenfaatkan jasa yang ditawarkan, dan

kemampuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.

Page 18: Laporan Magang Di PT PLN

d.    Empati (emphaty)

Yaitu perhatian secara individu yang diberikan perusahaan kepada pelanggan

seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemempuan karyawan untuk

berkomunikasi dengan pelanggan dan usaha perusahaan untuk memahami

keinginan dan kebutuhan pelanggan. Terdiri dari penggabungan beberapa dimensi

antara lain :

1. Akses (acces) meliputi kemudahan untuk memanfaatkan jasa yang ditawarkan

perusahaan.

2.    Komunikasi (communication) kemampuan melakukan komunikasi untuk

menyampaikan informasi kepada pelanggan.

3.    Pemahaman kepada pelanggan (understanding the customer) usaha perusahaan

untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan.

e.    Bukti Fisik (tangible)

Meliputi penampilan fisik seperti gedung dan ruangan Front Office, tersedianya

tempat parkir, kebersihan dan kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan

komunikasi dan penampilan karyawan.

      Dimensi - dimensi kualitas jasa yang telah disebutkan diatas harus diramu

dengan baik. Bila tidak, hal tersebut dapat menimbulkan kesenjangan antara

perusahaan dan pelanggan, karena perbedaan persepsi mereka tentang wujud

pelayanan (Lupiyoadi, 2006:184).

3.4  Kualitas Pelayanan

Menurut Tjiptono (2002:41) bentuk-bentuk dari pelayanan tersebut terdiri dari:

3.4.1 Pelayanan Dengan Lisan

            Fungsi dalam pelayanan lisan ini diefektifkan sebagai kepanjangan dari

pemberian informasi kepada pelanggan. Dengan kata lain pelayanan lisan adalah

komunikasi langsung kepada pelanggan.

3.4.2 Pelayanan Dengan Tulisan

            Pelayanan dalam bentuk tulisan ini dilakukan berdasarkan pada jarak yang

terlalu jauh antara pelangan dengan produsen. Adapun pelayan ini dapat

digolongkan yaitu pelayanan berupa petunjuk dan pelayanan berupa reaksi tertulis

atas permohonan.

3.4.3 Pelayanan Dengan Perbuatan

            Pelayanan dengan perbuatan merupakan tindak lanjut dari suatu pekerjaan

pada bagian pelayanan agar dapat beradaptasi langsung atau bertatap muka

Page 19: Laporan Magang Di PT PLN

dengan pelanggan pelayanan dengan perbuatan secara tidak langsung akan dapat

memberikan kepuasan kepada para pelanggan.

1.5   Kepuasan Konsumen

Menurut Tjiptono (2004:28), kepuasan pelanggan dapat diketahui dengan

mengukur kesenjangan atau gap antara layanan yang menjadi harapan pelanggan

(expected service) dengan layanan yang dirasakan pelanggan (perceived service).

Kepuasan tercapai jika tidak ada kesenjangan antara harapan dan kinerja yang

dirasakan oleh pelanggan. Idealnya rasio antar kinerja dengan harapan pelanggan

adalah sama antara satu dengan yang lain. Karena dengan rasio tersebut tidak

terjadi kesenjangan antara harapan dengan kinerja yang berarti pelanggan

mencapai kepuasan optimum.

Menurut Kotler (2000:48) paling tidak ada empat metode yang banyak

digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan antara lain :

1.      Complain and Suggestion System (sistem keluhan dan saran)

      Setiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan (customer oriented) perlu

memberikan kesempatan seluas - seluasnya bagi para pelanggannya untuk

menyampaikan saran, pendapat dan keluhan mereka. Informasi yang diperoleh dari

metode ini dapat memberikan ide - ide baru dan masukan berharga bagi 

perusahaan sehingga memungkinkannya untuk memberikan respon secara cepat

dan tanggap terhadap setiap masalah yang timbul.

2.      Costumer Satisfaction Surveys (survei kepuasan pelanggan)

Sebagian besar riset kepuasan pelanggan mengunakan metode survei. Melalui

survei, perusahaan mendapatkan tanggapan dan balikan secara langsung dari

pelanggan dan juga memberikan kesan positif  bahwa perusahaan menaruh

perhatian kepada pelanggannya.

3.      Ghost Shopping (belanja siluman)

Yaitu mempekerjakan beberapa orang ghost shopper untuk berperan sebagai

pelanggan potensial produk perusahaan pesaing, selanjutnya ghost shopper

tersebut menyampaikan temuan tentang kekuatan dan kelemahan produk pesaing.

            4.   Lost Costumer Analysis (analisis kehilangan konsumen)

            Perusahaan menghubungi pelanggan yang berhenti membeli produknya

dengan harapan akan diperoleh informasi yang penting untuk menentukan kebijakan

dalam upaya meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen. Kepuasan konsumen

merupakan modal dasar bagi perusahaan dalam membangun loyalitas. Pelanggan

Page 20: Laporan Magang Di PT PLN

yang loyal tidak akan mudah untuk terpengaruh dan berpindah ke produk lain,

disamping itu pelanggan yang loyal akan meningkatkan profitabilitas perusahaan

(Swasembada, edisi 19 Januari-Februari, 2005).

3.6 Pengertian Fungsi Pelayanan Pelanggan

Fungsi pelayanan pelanggan (FPL) adalah fungsi yang melaksanakan pelayanan

pemberian informasi tentang tata cara, perhitungan besarnya biaya, persyaratan dan

informasi layanan yang berhubungan dengan penyambungan tenaga listrik kepada

calon pelanggan dan masyarakat umum lainnya serta pelayanan pemberian

penyambungan tenaga listrik, perubahan data yang berhubungan dengan pemberian

penyambungan tenaga listrik, yang meliputi perencanaan, persiapan, pelasanaan,

dan pengendalian. Fungsi pelayanan pelanggan (FPL), antara lain :

a.   Memberikan informasi yang berhubungan dengan hal-hal penyambungan tenaga

listrik kepada para pelanggan dan masyarakat umum lainnya.

b.   Melayani permintaan penyambungan baru, perubahan daya, pemasangan

sementara, migrasi listrik, perubahan nama pelanggan, serta pengaduan yang

berhubungan dengan penyambungan tenaga listrik.

c. Mencatat, membuat dan mengarsipan secara teratur dan tertip pada formulir yang

disediakan.

d.    Meneruskan berkas tersebut kepada pihak yang bersangkutan.

e.   Memberikan pelayanan Biaya Penyambungan (BP), Uang Jaminan Pelanggan (UJL),

Tagihan Susulan (TS), biaya penyambungan dan perubahan sementara dan biaya

lain yang ditetapkan sesuai ketentuan yang berlaku.

f.     Menyiapkan dan membuat kwitansi penerimaan pembayaran.

g.  Menyiapkan perintah kerja pemasangan, perubahan, perbaikan, pembongkaran

Sambungan Tenaga Listrik (SL) dan berita acara pelaksanaan.

h.    Mengirim perintah kerja tersebut ke pihak yang tekait.

i.      Memantau dan menyelesaikan pelayanan.

j.      Memelihara atau menjaga arsip pelanggan.

k.    Melakukan kordinasi dengan fungsi terkait.

l.      Membuat laporan dalam bidangnya.

3.7 Pengertian Tata Usaha Pelanggan

            Tata usaha pelanggan yang kemudian disingkat ”TUL” adalah sistem

pelayanan pelanggan yanng meliputi kegiatan pelayanan kepada pelanggan atau

calon pelanggan dan masyarakat lainnya baik dengan sistem manual maupun

Page 21: Laporan Magang Di PT PLN

dengan sistem komputer yang membutuhkan tenaga listrik serta hal-hal yang

berhubungan dengan penjualan tenaga listrik (TUL – MAN PT. PLN, 2002) Listrik

yang terdiri dari :

a.    Pelayanan pelanggan;

b.    Pelayanan pembaca meter;

c.    Pelayanan pembukuan pelanggan

d.    Pelayanan pembuat rekening;

e.    Pelayanan penagihan;

f.     Pelayanan pengawasan kredit.

Tata usaha pelanggan manual yang selanjutnya disingkat ”TUL – MAN” adalah

TUL yang tata pelaksanaannya menggunakan sarana/fasilitas tulis menulis.

Sedangkan tata usaha pelanggan komputer, yang disingkat ”TUL – KOM” adalah

TUL yang tata pelayanannya menggunakan sistem komputer.