laporan lpir
TRANSCRIPT
Bab 1
1.1 Latar Belakang :
Ketika kami melihat banyaknya limbah serbuk kayu yang tidak terpakai dan menumpuk mengotori lingkungan disekitarnya.Kami berfikir apakah serbuk kayu dapat dijadikan media tanam??,bahkan media tanam bebas gulma.Maka dari itu, limbah tersebut kami jadikan percobaan,agar bermanfaat kelak ketika tanah sudah semakin sulit didapat.Kesulitan dalam mencari tanah juga kami rasakan ,ketikakami akan mencari tanah untuk menanam cabai.
1.2 Tujuan :
Kami menggunakan media tanam selain tanah, yaitu dengan media serbuk kayu, untuk :
Mewujudkan media tanam baru yang bebas gulma Menghasilkan tanaman yang tidak terlalu bergantung pada media tanah
Selain itu, kami juga bertujuan untuk mengurangi limbah serbuk kayu yang dibuang begitu saja dan tidak dimanfaatkan secara optimal. Namun jika dilihat dari segi positifnya serbuk kayu selain limbah, dapat menjadi peluang yang besar, yaitu dengan menjadikannya sebagai media tanam tanpa gulma.
Bab 2
Tinjauan Pustaka
Menurut Poole dan Joiner (1981) pemilihan komponen campuran media harus dilakukan dengan mempertimbangkan tiga faktor, yaitu sifat fisik, sifat kimia dan faktor ekonomi. Sehubungan dengan sifat fisik dan kimianya, yang terpenting adalah media tanam tersebut dapat menyediakan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan tanaman, yaitu mempunyai aerasi yang baik, kapasitas memegang air yang tinggi dan dapat menyediakan hara yang cukup bagi pertumbuhan tanaman.
1. Bahan
Sedangkan banyak bahan-bahan yang terdapat di alam Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai media tumbuh tanaman, antara lain kompos daun bambu, kompos pinus, kompos tandan kosong kelapa sawit, serutan kayu, sekam padi, bagas tebu, serbuk sabut kelapa dan zeolit. Dengan demikian penggunaan bahan – bahan tersebut akan lebih ekonomis dibandingkan produk impor karena ada di Indonesia dan harganya relatif murah. Kemudahan didapat dan harga yang murah biasanya berhubungan erat. Jika bahan mudah didapat atau banyak tersedia di sekitar lokasi, biasanya harganya murah.
2. Kandungan Hara
Kandungan hara yang banyak di dalam media bukanlah
syarat mutlak, sebab nutrisi dapat diperoleh kapan saja dari
pemupukan, meskipun media yang digunakan tidak
mengandung nutrisi sama sekali. Terkadang dikehendaki
media tanam yang berkadar nutrisi rendah atau sama sekali
tidak ada kandungannya, dan nutrisi hanya diberikan dari
pupuk anorganik dengan perhitungan yang cermat.
3. Unsur yang Terkandung Dalam Serbuk Kayu
Debu kayu terutama terdiri USING selulosa, lignin Dan
polyoses variabel Dan sejumlah substansi Besar Dan Yang
lebih rendah massa molekul relatif Yang secara signifikan
dapat mempengaruhi sifat-sifat kayu. Ini termasuk ekstraktif
organik non-polar (asam lemak, asam resin, lilin, alkohol,
senyawa terpen, sterol, ester steryl dan glycerols), ekstraktif
organik polar (tanin, flavonoid, kuinon dan lignan) dan
ekstraktif air yang larut (karbohidrat alkaloid, protein dan
bahan anorganik). Suami termasuk organik non-ekstraktif
polar (asam lemak, asam resin, Lilin, alkohol, Terpen
senyawa, sterol, ester glycerols Dan steryl), ekstraktif
organik polar (tanin, flavonoid, kuinon lignan Dan) udara
larut Dan ekstraktif (karbohidrat, alkaloid, protein Dan
Bahan anorganik Lainnya).
4. Media yang Tepat
Media yang mudah lapuk akan terurai dan hasil uraian
merupakan sumber hara bagi tanaman untuk menunjang
pertumbuhannya. Di lain pihak , volume hara akan cepat
berkurang dan perlu penambahan tiap kali, yang sering
menimbulkan keengganan. Media yang tahan lama ialah
media yang tidak mudah lapuk dan dengan demikian tidak
perlu penambahan tiap kali. Bahwa tidak atau sedikit sekali
hasil uraian yang menjadi hara, hal itu tidak menjadi
keberatan, karena dapat digunakan pupuk anorganik untuk
pengadaan haranya.
Bab 3
Percobaan
3.1 Waktu dan Tempat
Kami memulai menanam sekitar satu bulan yang
lalu, tepatnya ,,, dan kami menanamnya di alam terbuka
tidak di dalam Laboraturium.
3.2 Metode
Alat dan bahan :
- Sekop
- 20 Buah Polybag
- Biji Cabe (yang telah dikeringkan)
- Tanah
- Serbuk Kayu
- Pupuk
Cara Kerja :
Isi lima polybag dengan tanah (A), lima polybag dengan
tanah dan pupuk(B), lima polybag dengan serbuk kayu(C),
dan lima polybag dengan serbuk kayu dan pupuk(D). Tanam
biji Cabai disemua polybag,dan cara perawatan tanaman
tersebut hanya dengan penyiraman secara rutin dan
disesuaikan takaran airnya agar tidak terlalu basah.
Kami melakukan pengamatan selama satu bulan dengan mengamati pertambahan ukuran tanaman dan pengamatan pertumbuhan gulma dalam setiap polybag.
Hasil pengamatan
Minggu Pertambahan Tinggi Tanaman
Polybag A Polybag B Polybag C Polybag D
Pertama
Terakhir
Pada tabel tersebut memang pertumbuhan dalam media tanah lebih cepat dibanding dengan media serbuk kayu, tapi pada media tanam serbuk kayu, tidak ada bahkan tidak tumbuh gulma, inilah salah satu keunggulan dari media serbuk kayu.Media tanam ini dapat membantu tanaman inti berkembang lebih pesat, karena unsur-unsur yang di butuhkan oleh tanaman tidak diserap oleh gulma. Media tanam bebas gulma ini telah kami buktikan dari peneliatian pertama sampai penelitian akhir.
Bab 4
Hasil danPembahasan
Pada polybag A yang berisi tanah saja, perkembangannya baik tetapi dalam polybag ini terdapat gulma juga dalam polybag yang berisikan tanah dan pupuk(B) terdapat gulma, pada polybag yang berisikan serbuk kayu saja(C) memang tidak terdapat gulma namun pertumbuhannya cenderung lambat dari pada media serbuk kayu yang memakai pupuk , mungkin dalam media ini tanaman tidak mendapat kandungan hara yang cukup dan mengapa dalam media serbuk kayu yang diberi pupuk(D) tumbuh cukup baik ? karena kandungan hara yang banyak bukanlah syarat mutlak ,sebab nutrisi dapat di peroleh kapan sja dari pemupukan.Dan pada polybag yang berisikan serbuk kayu dan pupuk(D) sama sekali tidak terdapat gul ma dan pertumbuhannya bertahap.
Kami akan menunjukkan hasil dari percobaan penanaman dalam media Serbuk kayu tanpa Gulma dalam gambar di bawah ini
Tanaman cabai dalam media serbuk kayu dan pupuk
Tanaman cabai dalam media serbuk kayu saja
Tanaman cabai dalam media tanah saja tanpa pupuk
Bab 5
Kesimpulan