laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif laporan...

1
Sudirman Plaza Business Complex, Plaza Marein Lt.16, Jl. Jend. Sudirman Kav.76-78, Jakarta 12910. Telp. : (021) 57936733 (Hunting), Fax. (021) 57936730 Jakarta, 28 Maret 2018 PT SURYAMAS DUTAMAKMUR Tbk DIREKSI LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Des 2016 (Diaudit) 31 Des 2016 (Diaudit) 31 Des 2017 (Diaudit) 31 Des 2017 (Diaudit) ASET LIABILITAS DAN EKUITAS ASET LANCAR Kas dan setara kas Pihak ketiga 74.630.906.266 83.344.894.626 Pihak berelasi - 1.461.347 Piutang usaha - jangka pendek setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang sebesar Rp1.894.616.908 pada tahun 2017 dan Rp1.741.190.260 pada tahun 2016 18.872.989.567 21.004.896.152 Piutang lain-lain 3.243.823.427 4.209.709.931 Persediaan 2.758.112.779 2.931.151.432 Aset real estat 757.960.474.612 687.608.829.167 Uang muka dan beban dibayar di muka 6.188.036.221 5.048.345.928 Pajak dibayar di muka 10.856.812.044 14.237.631.943 Aset lancar lainnya 2.072.622.022 2.073.208.514 Jumlah Aset Lancar 876.583.776.938 820.460.129.040 ASET TIDAK LANCAR Piutang usaha - jangka panjang 3.027.572.569 1.743.684.805 Aset real estat 1.916.906.263.430 1.934.473.594.547 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp141.985.433.637 pada tahun 2017 dan Rp119.907.919.819 pada tahun 2016 305.916.738.367 316.661.074.770 Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp1.116.335.692 pada tahun 2017 dan Rp444.145.045 pada tahun 2016 35.679.660.938 23.385.375.774 Aset pajak tangguhan 3.341.311.161 2.039.306.985 Aset tidak lancar lainnya 225.000.000 226.000.000 Jumlah Aset Tidak Lancar 2.265.096.546.465 2.278.529.036.881 JUMLAH ASET 3.141.680.323.403 3.098.989.165.921 LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek 19.845.675.904 16.563.434.762 Utang usaha 14.084.393.072 11.862.591.306 Utang lain-lain 41.265.898.204 40.258.691.745 Utang pajak 6.236.983.690 6.246.814.141 Beban masih harus dibayar 3.506.265.025 3.357.835.595 Uang muka pelanggan 321.985.945.025 296.271.450.882 Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun : Utang bank 122.100.433.271 143.353.054.665 Utang obligasi 330.000.000 330.000.000 Utang lembaga keuangan 558.449.039 411.810.000 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 529.914.043.230 518.655.683.096 LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun : Utang bank 52.735.612.090 53.031.914.882 Utang lembaga keuangan 686.274.872 205.905.000 Jaminan keanggotaan golf 6.589.139.476 5.950.013.692 Liabilitas imbalan kerja karyawan 41.884.147.581 33.622.695.318 Pendapatan bunga ditangguhkan 6.032.034.897 6.828.424.089 Penyisihan penggantian peralatan dan perlengkapan hotel 5.966.418.711 4.827.882.833 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 113.893.627.627 104.466.835.814 JUMLAH LIABILITAS 643.807.670.857 623.122.518.910 EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp 318 per saham Modal dasar - 6.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.772.138.237 saham 1.517.539.959.366 1.517.539.959.366 Tambahan modal disetor 2.842.788.685 2.842.788.685 Uang muka pemesanan saham 3.979.097.469 3.979.097.469 Saldo laba 198.089.774.063 186.997.120.290 Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 1.722.451.619.583 1.711.358.965.810 Kepentingan Nonpengendali 775.421.032.963 764.507.681.201 JUMLAH EKUITAS 2.497.872.652.546 2.475.866.647.011 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 3.141.680.323.403 3.098.989.165.921 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Des 2016 (Diaudit) 31 Des 2017 (Diaudit) PENJUALAN 468.479.918.789 494.722.625.665 BEBAN POKOK PENJUALAN 243.312.994.895 257.025.648.520 LABA KOTOR 225.166.923.894 `237.696.977.145 Beban penjualan (45.654.683.650) (48.083.923.321) Beban umum dan administrasi (138.084.362.690) (134.141.930.083) Beban keuangan (25.124.238.979) (30.089.026.956) Beban pajak final (12.761.260.266) (17.404.202.305) Lain-lain - bersih 16.868.937.776 12.315.760.778 LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 20.411.316.085 20.293.655.258 MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini (1.975.938.616) (869.875.884) Tangguhan 1.302.004.176 1.006.091.330 LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 19.737.381.645 20.429.870.704 PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya : Imbalan kerja (2.236.376.110) 464.816.843 JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 17.501.005.535 20.894.687.547 Jumlah Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk 13.326.454.217 16.323.426.603 Kepentingan Nonpengendali 6.410.927.428 4.106.444.101 Jumlah 19.737.381.645 20.429.870.704 Jumlah Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk 11.092.653.773 16.691.678.361 Kepentingan Nonpengendali 6.408.351.762 4.203.009.186 Jumlah 17.501.005.535 20.894.687.547 Laba Bersih per Saham yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 2,79 3,41 LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Des 2016 (Diaudit) 31 Des 2017 (Diaudit) ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 496.921.053.164 443.556.335.931 Pembayaran kas kepada pemasok. karyawan dan lainnya (449.774.289.442) (447.650.915.261) Pembayaran pajak penghasilan dan tagihan pajak (11.328.731.079) (18.813.100.914) Pembayaran beban keuangan (24.131.449.018) (29.577.476.282) Penerimaan bunga 4.155.684.513 5.644.285.764 Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 15.842.268.138 (46.840.870.762) ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap (9.830.405.766) (8.782.762.047) Penjualan aset tetap 3.406.659 253.438.000 Perolehan properti investasi - (520.196.243) Arus Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi (9.826.999.107) (9.049.520.290) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran utang bank (18.266.683.044) (15.548.517.615) Pembayaran utang lembaga keuangan (969.035.694) (411.810.000) Tambahan modal disetor 4.505.000.000 2.745.000.000 Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan (14.730.718.738) (13.215.327.615) PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (8.715.449.707) (69.105.718.667) KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 83.346.355.973 152.452.074.640 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 74.630.906.266 83.346.355.973 Catatan : 1) Informasi keuangan di atas diambil dari Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2017 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, yang disusun oleh Manajemen Perseroan seusai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (firma anggota jaringan global Crowe Horwath International) dengan opini wajar tanpa modifikasian, sebagaimana tercantum dalam laporannya No. KNMT&R-C2-23-02-2017/02 tertanggal 23 Februari 2018 yang tidak tercantum dalam publikasi ini. Informasi keuangan tersebut di atas tidak mencakup catatan atas laporan keuangan konsolidasian. 2) Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun tersebut. 3) Kurs tutup buku per tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar Rp 13.548 dan Rp 13.436 untuk US$ 1.

Upload: phamthuy

Post on 20-Apr-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAPORAN ...bigcms.bisnis.com/file-data/1/2098/b7cafb9d_Des17... · Informasi keuangan tersebut di atas tidak mencakup catatan atas laporan

RABU 28 MARET 2018

5

Investor, 7 Klm x 150 mm

Sudirman Plaza Business Complex, Plaza Marein Lt.16, Jl. Jend. Sudirman Kav.76-78, Jakarta 12910.Telp. : (021) 57936733 (Hunting), Fax. (021) 57936730

Jakarta, 28 Maret 2018

PT SURYAMAS DUTAMAKMUR TbkDIREKSI

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Des 2016(Diaudit)

31 Des 2016(Diaudit)

31 Des 2017(Diaudit)

31 Des 2017(Diaudit)

ASET LIABILITAS DAN EKUITAS

ASET LANCAR Kas dan setara kas Pihak ketiga 74.630.906.266 83.344.894.626 Pihak berelasi - 1.461.347 Piutang usaha - jangka pendek setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang sebesar Rp1.894.616.908 pada tahun 2017 dan Rp1.741.190.260 pada tahun 2016 18.872.989.567 21.004.896.152 Piutang lain-lain 3.243.823.427 4.209.709.931 Persediaan 2.758.112.779 2.931.151.432 Aset real estat 757.960.474.612 687.608.829.167 Uang muka dan beban dibayar di muka 6.188.036.221 5.048.345.928 Pajak dibayar di muka 10.856.812.044 14.237.631.943 Aset lancar lainnya 2.072.622.022 2.073.208.514

Jumlah Aset Lancar 876.583.776.938 820.460.129.040

ASET TIDAK LANCAR Piutang usaha - jangka panjang 3.027.572.569 1.743.684.805 Aset real estat 1.916.906.263.430 1.934.473.594.547 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp141.985.433.637 pada tahun 2017 dan Rp119.907.919.819 pada tahun 2016 305.916.738.367 316.661.074.770 Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp1.116.335.692 pada tahun 2017 dan Rp444.145.045 pada tahun 2016 35.679.660.938 23.385.375.774 Aset pajak tangguhan 3.341.311.161 2.039.306.985 Aset tidak lancar lainnya 225.000.000 226.000.000

Jumlah Aset Tidak Lancar 2.265.096.546.465 2.278.529.036.881

JUMLAH ASET 3.141.680.323.403 3.098.989.165.921

LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek 19.845.675.904 16.563.434.762 Utang usaha 14.084.393.072 11.862.591.306 Utang lain-lain 41.265.898.204 40.258.691.745 Utang pajak 6.236.983.690 6.246.814.141 Beban masih harus dibayar 3.506.265.025 3.357.835.595 Uang muka pelanggan 321.985.945.025 296.271.450.882 Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun : Utang bank 122.100.433.271 143.353.054.665 Utang obligasi 330.000.000 330.000.000 Utang lembaga keuangan 558.449.039 411.810.000 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 529.914.043.230 518.655.683.096

LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun : Utang bank 52.735.612.090 53.031.914.882 Utang lembaga keuangan 686.274.872 205.905.000 Jaminan keanggotaan golf 6.589.139.476 5.950.013.692 Liabilitas imbalan kerja karyawan 41.884.147.581 33.622.695.318 Pendapatan bunga ditangguhkan 6.032.034.897 6.828.424.089 Penyisihan penggantian peralatan dan perlengkapan hotel 5.966.418.711 4.827.882.833 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 113.893.627.627 104.466.835.814

JUMLAH LIABILITAS 643.807.670.857 623.122.518.910

EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp 318 per saham Modal dasar - 6.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.772.138.237 saham 1.517.539.959.366 1.517.539.959.366 Tambahan modal disetor 2.842.788.685 2.842.788.685 Uang muka pemesanan saham 3.979.097.469 3.979.097.469 Saldo laba 198.089.774.063 186.997.120.290 Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 1.722.451.619.583 1.711.358.965.810 Kepentingan Nonpengendali 775.421.032.963 764.507.681.201

JUMLAH EKUITAS 2.497.872.652.546 2.475.866.647.011

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 3.141.680.323.403 3.098.989.165.921

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Des 2016(Diaudit)

31 Des 2017(Diaudit)

PENJUALAN 468.479.918.789 494.722.625.665

BEBAN POKOK PENJUALAN 243.312.994.895 257.025.648.520

LABA KOTOR 225.166.923.894 `237.696.977.145

Beban penjualan (45.654.683.650 ) (48.083.923.321 ) Beban umum dan administrasi (138.084.362.690 ) (134.141.930.083 ) Beban keuangan (25.124.238.979 ) (30.089.026.956 ) Beban pajak final (12.761.260.266 ) (17.404.202.305 )Lain-lain - bersih 16.868.937.776 12.315.760.778

LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 20.411.316.085 20.293.655.258

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini (1.975.938.616 ) (869.875.884 ) Tangguhan 1.302.004.176 1.006.091.330

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 19.737.381.645 20.429.870.704

PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya : Imbalan kerja (2.236.376.110 ) 464.816.843

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 17.501.005.535 20.894.687.547

Jumlah Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk 13.326.454.217 16.323.426.603 Kepentingan Nonpengendali 6.410.927.428 4.106.444.101

Jumlah 19.737.381.645 20.429.870.704

Jumlah Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk 11.092.653.773 16.691.678.361 Kepentingan Nonpengendali 6.408.351.762 4.203.009.186

Jumlah 17.501.005.535 20.894.687.547

Laba Bersih per Saham yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 2,79 3,41

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA

TANGGAL 31 DESEMBER 2017(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Des 2016(Diaudit)

31 Des 2017(Diaudit)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 496.921.053.164 443.556.335.931 Pembayaran kas kepada pemasok. karyawan dan lainnya (449.774.289.442 ) (447.650.915.261 ) Pembayaran pajak penghasilan dan tagihan pajak (11.328.731.079 ) (18.813.100.914) Pembayaran beban keuangan (24.131.449.018 ) (29.577.476.282 ) Penerimaan bunga 4.155.684.513 5.644.285.764

Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 15.842.268.138 (46.840.870.762 )

ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI

Perolehan aset tetap (9.830.405.766 ) (8.782.762.047 ) Penjualan aset tetap 3.406.659 253.438.000 Perolehan properti investasi - (520.196.243 )

Arus Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi (9.826.999.107 ) (9.049.520.290 )

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran utang bank (18.266.683.044 ) (15.548.517.615 ) Pembayaran utang lembaga keuangan (969.035.694 ) (411.810.000 ) Tambahan modal disetor 4.505.000.000 2.745.000.000

Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan (14.730.718.738 ) (13.215.327.615 )

PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (8.715.449.707 ) (69.105.718.667 )

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 83.346.355.973 152.452.074.640

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 74.630.906.266 83.346.355.973

Catatan :1) Informasi keuangan di atas diambil dari Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2017 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, yang disusun oleh

Manajemen Perseroan seusai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (firma anggota jaringan global Crowe Horwath International) dengan opini wajar tanpa modifikasian, sebagaimana tercantum dalam laporannya No. KNMT&R-C2-23-02-2017/02 tertanggal 23 Februari 2018 yang tidak tercantum dalam publikasi ini.

Informasi keuangan tersebut di atas tidak mencakup catatan atas laporan keuangan konsolidasian. 2) Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun tersebut.3) Kurs tutup buku per tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar Rp 13.548 dan Rp 13.436 untuk US$ 1.

Direktur Jenderal Perkere-taapian Kemenhub Zulfikri mengatakan, dalam rencana induk perkeretaapian nasional (Ripnas) hingga 2030, yang disahkan pada 2011, pemerin-tah telah menyusun berbagai rencana pembangunan perkere-taapian berikut perkiraan biay-anya. Dalam Ripnas tersebut, kebutuhan investasi mencapai US$ 67 miliar dengan rasio pendanaan pemerintah 30% dan swasta 70%.

"Dalam Ripnas disebutkan kita butuh berapa untuk pembangu-nan perkeretaapian hingga 2030.

Sumber pembiayaannya 70% pri-vate dan 30% dari APBN. Tapi ini tidak jalan-jalan, makanya kami coba realistiskan," kata Zulfikri di Jakarta, Selasa (27/3).

Dia mengungkapkan, peran swasta di infrastruktur perkere-taapian nasional masih minim. Karenanya, proyeksi 70% pen-danaan oleh swasta itu bakal sulit tercapai. Dalam periode 2015-2018 tercatat kebutuhan investasi sekitar Rp 120 triliun, tetapi dana yang ada hanya bersumber dari APBN dengan besaran Rp 50 triliun.

Menurut dia, swasta masih

enggan terlibat dalam pendan-aan perkeretaapian nasional ka-rena investasi yang dibutuhkan bernilai besar dengan waktu pengembalian dana yang tak sebentar. Selain itu, untuk kereta api (KA) barang, khususnya an-gkutan bata bara, investor akan sangat bergantung pada harga komoditas tersebut. Apabila harga sedang turun, mereka cenderung menahan niat untuk mengembangkan KA batu bara.

"Porsi pendanaan APBN akan kami naikkan lagi karena bench-marking dari negara-negara lain memang pemerintah yang lebih banyak porsinya untuk infrastruktur perkeretaapian," imbuh Zulfikri.

Direktorat Jenderal Perkere-taapian masih dalam tahap per-evisian Ripnas dan diharapkan pada April 2018 dokumen revisi sudah disahkan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Su-madi.

Adapun dalam Ripnas seka-rang, target penyelenggaraan perkeretaapian nasional me-miliki pangsa pasar 11-13% dan barang 15% dari total pangsa pasar transportasi nasional pada 2030. Selain itu, jaringan perk-eretapian nasional diharapkan mencapai 12.100 km tersebar di Jawa-Bali, Sumatera, Kali-

mantan, Sulawesi, dan Papua termasuk jaringan KA perkotaan sepanjang 3.800 km.

DeregulasiKemenhub terus mendorong

agar swasta mau berinvestasi di bidang perkeretaapian. Sekre-taris Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Popik Montanasyah mengatakan, pihaknya sudah melakukan deregulasi atas 13 perizinan yang terdapat dalam dua peraturan pemerintah dan delapan peraturan menteri per-hubungan. Deregulasi dilaku-kan baik itu dalam hal mem-persingkat waktu pengurusan maupun kemudahan lain.

"Target kami deregulasi pada 2017 itu memang 10 peraturan dan pada tahun ini ada lima peraturan lagi yang ditargetkan untuk deregulasi. Hal ini tentu untuk mengembangkan inves-tasi melalui upaya mempersing-kat waktu dan lain-lain. Kami juga terapkan perizinan online," tandas Popik.

Kemenhub juga sudah meny-iapkan sejumlah proyek untuk diselenggarakan dengan konsep kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU). Salah satunya adalah KA Makassar-Parepare.

Zulfikri menjelaskan, pihakn-ya berencana mengoperasikan

KA Makasar-Parepare segmen Palanro-Barru sepanjang 44 km pada tahun ini. Namun sebelum beroperasi, Kemenhub akan mengadakan lelang operator prasarananya yang ditargetkan mulai berlangsung pada Okto-ber tahun ini.

"Nantinya dengan operator prasarana kami kerja sama dalam bentuk AP (availability payment) atau akan kami bayar setelah ada ketersediaan lay-anan," imbuh Zulfikri.

Direktur Lalu Lintas dan An-gkutan Perkeretaapian Zul-mafendi menyampaikan, terkait rencana lelang operator prasa-rana ini sudah dilakukan market

sounding (sosialisasi) kepada sejumlah calon investor yang diselenggarakan pada 19 Maret 2018.

"Sampai dengan dua hari lalu sudah ada empat (investor) yang menyatakan minatnya dengan menyampaikan let-ter of interest atau LOI. Ke-mungkinan akan ber tambah terus dan kami perkirakan bisa mendekati 10 yang berminat menjadi operator prasarana," jelas Zulmafendi.

Sementara itu, Pemerintah Jepang, dalam hal ini Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) baru akan menyerahkan hasil studi Kereta Cepat Jakarta-

Surabaya pada akhir April 2018 atau mundur dari seharusnya akhir Maret ini.

"Studi dari Badan Pengka-jian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan JICA sedang difi-nalisasi, kami berharap Maret ini sudah bisa ditetapkan studi dari kami, akhir April JICA me-nyerahkan studinya ke kami," kata Zulfikri.

Menurut Zulfikri, pihaknya akan menyinkronisasi hasil kedua studi tersebut terutama terkait besaran investasi yang dinilai masih tinggi.

"Sekarang masih bergerak terus besarannya karena biayan-ya yang tidak sedikit," katanya.

JAKARTA – Kementerian BUMN menyatakan penurunan tarif tol han-ya salah satu cara untuk menekan bi-aya logistik karena diperlukan upaya komprehensif dari semua aspek.

"Jangan lihat hanya tarif, tapi lihat efisiensi sistem logistiknya. Kalau tarif, hanya satu aspek," kata Deputi Bidang Energi, Logistik, dan Pari-wisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah dalam Forum Sinergi Pemerintah, BUMN, Swasta Membangun Negeri di Jakarta, Selasa (27/3).

Edwin mengatakan, dalam peta jalan yang telah disusun, ditargetkan bisa ada penurunan logistik hingga 2% dalam beberapa waktu ke depan. Target tersebut dipatok lantaran saat ini perbandingan biaya logistik terha-dap produk domestik bruto (PDB) mencapai 23,5%. "Sebenarnya target kita 19-20%. Jadi targetnya bisa turun sekitar dua persen di tahun-tahun ke depan," katanya.

Meski demikian, ditegaskan Ed-win, tarif tol hanya salah satu dari sekian aspek yang bisa memen-garuhi penurunan biaya logistik na-sional. Sejumlah aspek lain termasuk integrasi dari digitalisasi di pelabu-han juga memengaruhi penurunan biaya logistik nasional.

"(Digitalisasi) juga termasuk salah satu yang menurunkan biaya logis-tik. Tapi tolong jangan dilihat bahwa (penurunan) tarif tol, tiket kapal dan lainnya, itu hanya sedikit bagian. Justru bagaimana kita efisien dalam sistem logistik kita," pungkasnya.

Masih DikajiSementara itu, Kemen-

terian PUPR mengusaha-kan kajian soal penurunan tarif jalan tol selesai Maret sesuai permintaan Pres-iden Joko Widodo melalui dua skema yang saat ini sudah selesai dikaji su-paya tarif tol bisa turun. Pertama, perpanjangan konsesi. Kedua, meng-klaster golongan kend-araan di jalan tol.

“Ini sebenarnya sudah kelihatan dampak penu-runannya. Rata-rata seki-tar antara 10-30 persen. Kalau untuk golongan 4-5 bisa tinggi sekali, paling kecil 22% dan tertinggi 38%. Namun itu hanya 3% dari populasi di golon-gan 4 dan 5 dan kami ingin melihat dampaknya yang paling baik untuk masyarakat” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimul-jono baru-baru ini.

D i a m e n g a t a k a n , pihaknya akan berdis-kusi dengan para asosiasi terkait penuruan tarif tol ini, sebelum dilaporkan kepada Presiden, kemu-dian baru difinalkan.

“Selain tarif, kami juga sarankan untuk mendisi-plinkan truk-truk yang over dimension dan over loading agar tidak dibi-arkan masuk. Hal itu ka-rena menyumbang keru-sakan, kemacetan, dan

kecelakaaan. Contohnya di tol Cipali, kan banyak sekali diseruduk dari be-lakang dan di Jagorawi juga. Jadi kita harus pertimbangkan itu,” tegasnya.

Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa pembangunan tol di empat dekade. Tarif tol pada tahun 1970-2000 harganya Rp 200-300 per km, tahun 2000-2010 sekitar Rp 710 per km, tahun 2010-2015 sekitar Rp 900-1.100 per km, dan di atas tahun 2015 tarif tol sebesar Rp 1.300-1.500 per km.

“Ini kami lihat mana yang rata-ratanya supaya kami punya pegan-gan, tol mana yang harus diturunkan tarifnya. Apa semua tol? Kalau tol yang sudah Rp 200 per km, masak diturunkan. Tadi diskusinya sampai seperti itu dan ini sedang dinanti mengenai dinamic pricering yang di perkotaan dan peningkatan pelay-anan,” ungkapnya.

Terkait penyederhanaan golongan, sambungnya, akan disiapkan dua rencana. Pertama, tarif per km untuk golongan I dan II tetap, sedangkan golongan III, IV, V dijadikan satu klaster. Kedua, golongan I, II, III jadi satu klaster dan golongan IV dan V jadi satu klaster.Sementara itu, terkait klasterisasi golongan kend-araan di jalan tol, dia mengajukan dua opsi. Pada opsi pertama, lima golon-gan kendaraan (I-V) yang ada di tol akan dikerucutkan menjadi hanya tiga, yaitu golongan I, golongan II, dan golongan III-V yang disatukan menjadi golongan III.

“Ini nanti akan dibandingkan,

apakah tarif akan lebih murah meng-gunakan konsesi ataukan mengguna-kan golongan,” ujar dia.

Di sisi lain, lanjut dia, dari 100% kendaraan yang ada di jalan tol, sekitar 80% didominasi oleh golongan I, sedangkan yang ingin diturunkan adalah tarif golongan II-V. "Karena kendaraaan yang ada di jalan tol 80% itu golongan I, 10% golongan II, 4% golongan III, masing-masing 1,5% golongan IV dan V. Jadi kami akan buat golongan I, II, dan III. Kami akan buat yang baru sesuai diskusi kami di atas," jelasnya.

Menurutnya penghitungan yang dilakukan menggunakan skema klaster golongan ini, maka pihaknya memproyeksi bisa menurunkan tarif sekitar 10-30%. Namun ini untuk golongan I, II, dan III yang mendomi-nasi kendaraan di jalan tol.

Selain itu untuk kendaraan golon-gan IV dan V penurunannya bisa mencapai 22% hingga 38%, tetapi volume di jalan tol hanya sedikit seki-tar 3%. Sedangkan yang paling baik untuk diturunkan adalah kendaraan yang mendominasi jalan tol.

Basuki menjelaskan, dari peng-hitungan yang dilakukan menggu-nakan skema cluster golongan ini, maka pihaknya memproyeksi bisa menurunkan tarif sekitar 10% hingga 30%. Namun ini untuk golongan I, II, dan III yang mendominasi kendaraan di jalan tol. "Jadi, kami ingin lihat yang dampaknya paling baik untuk masyarakat,”tutupnya. (C02/ean/ant)

Oleh Thresa Sandra Desfika

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana mengubah rasio pendanaan pembangunan perkeretaapian nasional sampai 2030 dengan total anggaran US$ 67 miliar menjadi lebih realistis, yakni pemerintah 45% dan swasta 55%. Untuk itu, porsi swasta dipacu mencapai 70% sedangkan porsi pemerintah diminimalkan hanya 30%.

Peluncuran IDF 2018Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kanan) bersama dengan Deputy Head of Mission Keduataan Besar Australia Allaster Cox (tengah) disaksikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas Rudi Prawiradinata (kiri) membuka acara Peluncuran Indonesia Development Forum (IDF) 2018 di kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, pekan lalu. Menteri Bambang mengatakan, Presiden Joko Widodo terus mendorong pembangunan infrastruktur sebagai salah satu Iangkah pemerataan ekonomi, khususnya di daerah Timur sehingga pihaknya harus mulai menyesuaikan struktur ekonomi regional yang dapat menjawab masalah disparitasi.

Investor Daily/ist

langgeng
Typewriter
28 Maret 2018, Investor Daily | Hal.5, Media Indonesia | Hal.13