laporan kursus mahir dasar

16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gerakan Pramuka adalah wadah atau organisasi tempat pramuka itu berkumpul dan menyelesaikan masalah secara bersama. Tingkatan organisasi ini misalnya seperti Gerakan Pramuka Kwartir Daerah, Gugus depan dan lain sebagainya (lebih rinci akan khusus di bahas pada struktur organisasi Gerakan Pramuka). Gerakan pramuka harus mengetahui eksistensinya sebagai generasi muda penerus cita-cita pejuang bangsa. Olehnya itu, ia harus menyiapkan dan membekali dirinya dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan dalam upaya meneruskan tingkat kepemimpinan di masa yang akan datang. Pendidikan Kepramukaan bagi anggota dewasa melalui beberapa tahapan yang harus dilalui diantaranya; Kursus Pembina Mahir Dasar (KMD), Kursus Pembina Mahir Lanjutan (KML), Kursus Pelatih Dasar (KPD), dan Kurus Pelatih Lanjutan (KPL). Kursus Mahir Dasar Pramuka merupakan kegiatan yang memberikan bekal dan pengalaman kepada para pembina pramuka yang nantinya dapat diaplikasikan oleh para guru di tempat mengajar untuk menanamkan nilai karakter bangsa pada peserta didik. Berangkat dari pemahaman tersebut maka sebagai calon pembina pramuka maka Agustinus Setya Ariawan dan Yolanda Gugus Depan Jakarta Barat Pangkalan SMP Kristoforus II Jakarta Barat melaksanakan kegiatan “Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) Kwartir Daerah DKI Jakarta tahun 2015 Angkatan I”. Bertempat di 1

Upload: ary

Post on 01-Feb-2016

1.916 views

Category:

Documents


283 download

DESCRIPTION

report kmd

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gerakan Pramuka adalah wadah atau organisasi tempat pramuka itu berkumpul dan

menyelesaikan masalah secara bersama. Tingkatan organisasi ini misalnya seperti Gerakan

Pramuka Kwartir Daerah, Gugus depan dan lain sebagainya (lebih rinci akan khusus di bahas

pada struktur organisasi Gerakan Pramuka).

Gerakan pramuka harus mengetahui eksistensinya sebagai generasi muda penerus cita-

cita pejuang bangsa. Olehnya itu, ia harus menyiapkan dan membekali dirinya dengan

berbagai pengetahuan dan keterampilan dalam upaya meneruskan tingkat kepemimpinan di

masa yang akan datang.

Pendidikan Kepramukaan bagi anggota dewasa melalui beberapa tahapan yang harus

dilalui diantaranya; Kursus Pembina Mahir Dasar (KMD), Kursus Pembina Mahir Lanjutan

(KML), Kursus Pelatih Dasar (KPD), dan Kurus Pelatih Lanjutan (KPL).

Kursus Mahir Dasar Pramuka merupakan kegiatan yang memberikan bekal dan

pengalaman kepada para pembina pramuka yang nantinya dapat diaplikasikan oleh para guru

di tempat mengajar untuk menanamkan nilai karakter bangsa pada peserta didik.

Berangkat dari pemahaman tersebut maka sebagai calon pembina pramuka maka

Agustinus Setya Ariawan dan Yolanda Gugus Depan Jakarta Barat Pangkalan SMP

Kristoforus II Jakarta Barat melaksanakan kegiatan “Kursus Pembina Pramuka Mahir

Tingkat Dasar (KMD) Kwartir Daerah DKI Jakarta tahun 2015 Angkatan I”. Bertempat di

perkampungan budaya betawi-setu babakan yang dilaksanakan pada 9-15 Oktober 2015.

B. Tujuan

Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar, disingkat KMD, adalah untuk memberi

bekal pengetahuan dasar dan pengalaman praktis membina Pramuka melalui kepramukaan

dalam Satuan Pramuka ialah Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak dan

Racana Pandega.

Dan tujuan laporan ini, agar tercipta suatu tata cara kerja yang dapat dipertanggung

jawabkan secara teknis maupun secara manegerial. Selain itu tujuan calon pembina pramuka

mengikuti kegiatan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar Kwartir Daerah DKI

Jakarta Tahun 2015/2016 Angkatan I adalah sebagai berikut:

1

Sebagai salah satu pedoman pelaksanaan kegiatan kepramukaan di pangkalan SMP

KRISTOFORUS II

Sebagai arah kegiatan dalam pelaksanaan kegiatan kepramukaan di pangkalan SMP

KRISTOFORUS II

Untuk memenuhi persyaratan memperoleh sertifikat setelah mengikuti Kursus

Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD).

BAB II

ISI

Lembar hari ke-1

Waktu Jumat, 9 Oktober 2015

14.00-17.00 Orientasi Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD)

Kontrak Belajar

Pre- Test

Dinamika Kelompok

17.00-19.00 Istirahat

19.00-21.00 Upacara Pembukaan

Pembekalan Kwarda

21.00-22.00 Meeting Group

22.00-04.00 Istirahat

A. Orientasi Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD)

Memahami Struktur Organisasi Gerakan Pramuka

Memahami Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan

Memahami cara membina Siaga, Penggalang, Penegak atau Pandega

Memahami peran serta fungsi Majelis Pembimbing

Mengetahui administrasi regu, satuan dan gudep

Memahami berbagai upacara baik Siaga, Pengganlang, Penegak, maupun Pandega.

Mengetahui SKU/TKU; SKK/TKK untuk Siaga, Penggalang, Penegak atau Pandega

dan cara mengujinya.

B. Dinamika Kelompok

2

Dinamika kelompok bertujuan kerja sama dalam kelompok sebagai “Team Building” dan

“team work” yang kompak, agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Di dalam

kesempatan ini, anggota kelompok saling memperkenalkan diri dengan cara yang unik,

seperti menyanyi bersama, game dan masing-masing kelompok menetapkan yel kelompok.

Lembar hari ke-2

Waktu Jumat, 10 Oktober 2015

04.00-07.30 Ibadah, Olahraga, Keperluan Pribadi

07.30-08.00 Upacara Pembukaan Latihan

08.00-12.00 Materi Pokok ( UU Gerakan Pramuka, Prisnsip Dasar Kepramukaan, dan

Metode Kepramukaan

12.00-14.00 Istirahat

14.00-17.00 Jiwa, Peran, fungsi dan tugas Pembina Penggalang

17.00-19.00 Upacara Penutupan Latihan/Istirahat

19.00-21.00 Dunia Siaga dan Mengenal Pramuka Penggalang

21.00-22.00 Meeting Group

22.00-04.00 Istirahat

A. UU Gerakan Pramuka Materi Pokok ( UU Gerakan Pramuka, Prisnsip Dasar

Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.

Gerakan Pramuka yang Gerakan Kepaduan gerakan Praja Muda Karana. Gerakan

Pramuka di dirikan untuk waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan dengan Keputusan

Presiden No.238 tahun 1961 tanggal 20Mei 1961 sebagai kelanjuatan dan pembaharuan

Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia.

Tujuan Gerakan Pramuka adalah mendidik dan membina kaum muda Indonesia sehingga

menjadi Warga Negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tugas Pokok Gerakan Pramuka ialah

menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar

menjadi generaesi yang lebih baik, yang sanggup bertanggung jawab dan mampu membina

serta mengisi kemerdekaan

B. Prinsip Dasar Kepramukaan

3

Pendididkan kepramukaan adalah prooses pendidikan yang praktis, di luar sekolah dan di

luar keluarga yang di lakukan di alam terbuka dalam ragam bentuk kegiatan yang menarik.

Pendidikan kepramukaan merupakan proses belajar mandiri yang progresif bagi kaum muda

untuk mengembangkan diri seutuhnya. Pendidikan kepramukaan juga berperan dalam

pengembangan potensikaum muda agar menjadi warga negara yang berkualitas.

C. Metode Kepramukaan

Metode kepramukaan adalah cara memeberikan pendididkan kepada peserta didik melalui

kegiatan yang menarik, meanantang,dan menyenangkan yang disesuaikan kondisi, situasi dan

kegiatan peserta didik.

Metode Kepramukaan merupakan cara belajar yang progresif melalui;

Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;

Belajar sambil melakukan ( learning by doing);

Sistem beregu

Kegiatan menarik di alam terbuka yang mengandung pendidikan yang sesuai.

Sistem tanda kecakapan

Sistem satuan terpisah untuk putera dan puteri

Kiasan dasar.

D. Jiwa, peran, fungsi dan tugas Pembina Penggalang

Memberikan pembinaan agar peserta didik menjadi warga negara Republik Indonesia

yang berjiwa pancasila dan menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna. Dapat

menjadi motivator sekaligus fasilitator untuk kegiatan peserta didik dalam perkembangan

kualitas diri sebagai kaum muda yang mempunyai semangat juang untuk maju. Serta dapat

menjadi kakak atau mitra yang dapat membimbing, melindungi dan mendampingi adik-

adiknya yang memberi kesempatan untuk memimpin dan mengelola satuannya.

E. Dunia Siaga dan Mengenal Pramuka Penggalang

Praktek kepramukaan Siaga dan Penggalang, seperti Upacara pembukaan, pelantikan

Penggalang dan mengenal berbagai macam keterampilan Siaga dan penggalang. Praktek

kepramukaan Siaga merupakan keterampilan dasar dengan tingkat kerumitan yang rendah,

sedangkan praktek kepramukaan Penggalang adalah keterampilan yang paling kaya dan

paling variatif di antara keterampilan kepramukaan golongan lainnya.

Lembar Hari ke-3

Waktu Jumat, 11 Oktober 2015

4

04.00-07.30 Ibadah, Olahraga, Keperluan Pribadi

07.30-08.00 Upacara Pembukaan Latihan

08.00-12.00 Berkemah, penyusunan program dan sarana kegiatan Penggalang

12.00-14.00 Istirahat

14.00-17.00 Project Works; Pionnering, Orienting, Mountaineering

17.00-19.00 Upacara Penutupan Latihan/Istirahat

19.00-21.00 Organisasi dan Satuan Administrasi Satuan Penggalang

21.00-22.00 Meeting Group

22.00-04.00 Istirahat

A. penyusunan program dan sarana kegiatan Penggalang

Pembina Pramuka menghimpun berbagai macam kegiatan yng diinginkan atau

dikenhendaki oleh peserta didik. Pembina bersama peserta didik menyusun jadwal kegiatan

dengan materi yang sudah disepakati. Pembina meramu materi kegiatan sesuai dengan

sasaran Strategi Gerakan Pramuka, Prinsip dasar pendidikan kepramukaan, Metode

Pendidikan Kepramukaan dan Kode Kehormatan pramuka. Kegiataan penggalang adalah

kegiatan yang selalu berkarakter, dinamis, progresif, menantang. Pembina menjadi kunci

pokok di dalam mengemas bahan latihan dan kreatifitas pembina sangat diperlukan. Materi

latihan perlu dikemas sehingga memenuhi 4H; Health, Happiness, Helpfulness, Handicraft.

(Boden Powell)

B. Organisasi dan Administrasi Satuan Penggalang

Pasukan Penggalang idealnya terdiri atas 24-32 pramuka penggalang yang dibagi menjadi

3-4 kelompok yang disebut Regu.Jumlah anggota regu terbaik adalah 6-8 pramuka

penggalang. Pembentukan regu dilakukan oleh pramuka penggalang sendiri, pramuka

penggalang memilih nama regunya sendiri, regu putera menggunakan nama-nama hewan.

Regu puteri menggunakan nama-nama tumbuhan atau bunga. Setiap regu mempunyai

bendera regu sesuai dengan nama regunya masing-masing. Aadministrasi satuan penggalang

hendaknya dikelola oleh peserta didik atau pramuka penggalang sendiri kita sebagai pembina

hanya mendampingi serta memberi arahan untuk mereka mengatur dana yang keluar masuk,

terlebih juga mengenai daftar hadir dan lain sebagainya.

Lembar Hari Ke-4

Waktu Jumat, 12 Oktober 2015

5

04.00-07.30 Ibadah, Olahraga, Keperluan Pribadi

07.30-08.00 Upacara Pembukaan Latihan

08.00-12.00 Penerapan SKU/SKK Penggalang dan Pelantikan

12.00-14.00 Istirahat

14.00-17.00 Project Works; Pionnering, Orienting, Mountaineering

17.00-19.00 Upacara Penutupan Latihan/Istirahat

19.00-21.00 Metode Membina Penggalang

21.00-22.00 Meeting Group

22.00-04.00 Istirahat

A. Penerapan SKU/SKK Penggalang dan Pelantikan

Syarat Kecakapan Umum (SKU) adalah syarat kecakapan yang wajib dimiliki oleh

peserta didik. SKU sebagai alat pendidikan, merupakan rangsangan dan dorongan bagi para

pramuka untuk memperoleh kecakapan-kecakapan yang berguna bagi dirinya. SKU untuk

golongan Penggalang terdiri dari 3 tingkat, yaitu; (1) Penggalang Ramu, (2) Penggalang

Rakit, (3) Penggalang Terap. Sedangkan SKK adalah syarat kecakapan khusus berupa

kecakapan, kepandaian, kemahiran, keterampilan dan kemampuan dalam bidang tertentu.

SKK dipiliih seorang Pramuka sesuai dengan minat dan bakatnya. Pelaksanaan pemeneuhan

SKU/SKK dalam pramuka penggalang berfungsi sebagai alat pendidikan dan sekaligus

merupakan perwujudan dari penerapan metode kepramukaan.

B. Metode Membina Penggalang

Metode membina penggalang adalah yang paling variatif dan unik dari metode membina

penegak,pandega maupun siaga. Metode membina penggalang dapat dimulai dari

pengamalan kode kehormatan seperti; TRISATYA dan DASADHARMA, kemudian

menggunakan learning by doing atau istilah lainnya belajar sambil melakukan, Kegiatan di

alam terbuka, Kemiteraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan, Sistem Tanda

kecakapan Umum (SKU), sistem beregu atau berkelompok, dan sistem among.

Lembar Hari ke-5

Waktu Jumat, 13 Oktober 2015

04.00-07.30 Ibadah, Olahraga, Keperluan Pribadi

07.30-08.00 Upacara Pembukaan Latihan

08.00-12.00 Praktik Membina di Lapangan

6

12.00-14.00 Istirahat

14.00-17.00 Project Works; Pionnering, Orienting, Mountaineering

17.00-19.00 Upacara Penutupan Latihan/Istirahat

19.00-21.00 Kehidupan Dewan Penggalang dan Dewan Penegak

21.00-22.00 Meeting Group

22.00-04.00 Istirahat

A. Praktik Membina di Lapangan.

Dalam satu regu dibagi menjadi 6-8m= materi yang harus kami ajarkan atau presentasikan kepada masing-masing group. Materinya seperti skill dasar penguasaan tali-temali, morse dan macam-macam sandi, P3K, kompas, menaksir tinggi, PBB, banyak hal baru yang peserta KMD dapatkan disini, untuk nantinya dapat diaplikasikan di pangkalannya masing-masing.

Lembar hari ke-6

Waktu Jumat, 14 Oktober 2015

04.00-07.30 Ibadah, Olahraga, Keperluan Pribadi

07.30-08.00 Upacara Pembukaan Latihan

08.00-12.00 Kegiatan Alam Terbuka

12.00-14.00 Istirahat

14.00-17.00 Kegiatan Alam terbuka dan Budaya Betawi

17.00-19.00 Upacara Penutupan Latihan/Istirahat

19.00-21.00 Api Unggun dan Malam Gembira

21.00-22.00 Renungan Pembina

22.00-04.00 Istirahat

A. Kegiatan Alam Terbuka dan Budaya Betawi

Wide games dimana peserta harus melewati beberapa pos untuk memecahkan masalah bersama regunya masing-masing dan untuk mendapat clue di pos selanjutnya, pos tersebut juga terbagi menjadi berbagai macam tema; tali-temali, dimana disitu setiap regu diharuskan menyambung tongkat dan mempraktekkan beberapa macam simpul tali, ada pos sandi, macam-macam sandi yang harus kami pecahkan, ada pos kompas, dimana kita harus menentukan titik azimut dan menafsir ketinggian dari benda yang sudah ditentukan, dan pos-pos yang lain sesuai dengan materi yang peserta terima dalam praktik membina.

Setelah kegiatan Wide games selelsai peserta KMD mengikuti berbagai macam kegiatan kewirausahaan yang nantinya dapat diapalikasikan kepada peserta didik di pangkalan masing-masing, kewirausahaan tersebut masih berhubungan dengan “Budaya Betawi”, yaitu ; cara

7

membuat Bir Pletok, Kue kembang goyang, batik tulis, soto betawi, dan berbagai macam kewirausahaan yang erat kaitannya dengan Betawi.

B. Api unggun dan Malam Gembira

Di sesi ini setiap regu dari masing-masing wilayah diharapkan untuk unjuk kebolehan menampilkan sebuah pertunjukkan karya seni dari masing-masing wilayah lalu disambung dengan pertunjukan lenong dan acara hiburan budaya betawi lainnya.

Lembar ke-7

Waktu Jumat, 15 Oktober 2015

04.00-07.30 Ibadah, Olahraga, Keperluan Pribadi

08.00-12.00 Open Forum, Rencana Tindak Lanjut, Upacara Penutuupan

12.00-14.00

14.00-17.00

17.00-19.00

19.00-21.00

21.00-22.00

22.00-04.00

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Melalui kegiatan tersebut para Guru SMP diminta dapat membina peserta didik dengan kegiatan yang bersifat kreatif, dan membangun semangat kaum muda kursus ini juga dapat meningkatkan re-generasi bagi kaum muda sebagai gerakan pramuka dan menjadikan pramuka lebih baik serta dapat berakhlak baik berguna bagi bangsa Indonesia. Kursus Pembina Mahir Tingkat Dasar DKI Jakarta ini juga menarik kesimpulan bahwa;

a.     Kursus telah berlangsung sebagai mana mestinya sesuai dengan kondisi yang ada.

b.    Disiplin yang lebih mantap pasti akan lebih mempermantap hasil akhir kursus, ini berkat

kerjasama yang baik diberbagai belah pihak yang telibat dan untuk itulah patut disampaikan

penghargaan dan terima kasih.

2.   Saran

8

Bagi peserta yang memenuhi syarat, telah memenuhi masa pemantapan disarankan

untuk memanfaatkan kesempatan yang terbuka menjadi pembina pramuka.

Lampiran Kegiatan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) Kwartir Daerah

DKI Jakarta tahun 2015 Angkatan I, tanggal 9-15 Oktober 2015 ;

9

10