laporan kunjungan kerja komisi viii dpr ri …...2 daftar nama tim kunjungan kerja komisi viii dpr...
TRANSCRIPT
1
LAPORAN
KUNJUNGAN KERJA KOMISI VIII DPR RI KE PROVINSI BALI
MASA PERSIDANGAN I 2019-2020
18-21 DESEMBER 2019
SEKRETARIAT KOMISI VIII DPR RI JAKARTA 2019
2
DAFTAR NAMA
TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI VIII DPR RI
KE PROVINSI BALI
MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2019-2020
TANGGAL 18 DESEMBER 2019
NOMOR
N A M A JABATAN FRAKSI DAPIL URUT ANG
G
1. 289 Dr. H.TB ACE HASAN
SYADZILY,M.Si
KETUA TIM /WKL KETUA
KOMISI VIII DPR RI P G
JABAR II
2. 146 H. M. IHSAN YUNUS, ME.Con.
Std
WK KETUA KOMISI VIII DPR
RI PDI P
JAMBI
3. 166 DIAH PITALOKA, S.Sos., M.Si. ANGGOTA PDI P JABAR III
4. 172 SELLY ANDRIANY GANTINA,
A.Md. ANGGOTA PDI P
JABAR VIII
5. 218 INA AMMANIA ANGGOTA PDI P JATIM VII
6. 225 MOCHAMAD HASBI ASYIDIKI
JAYABAYA ANGGOTA PDI P
BANTEN I
7. 231 IGN KESUMA KELAKAN, ST.,
M.Si. ANGGOTA PDI P
B A L I
8. 236 H. RACHMAT HIDAYAT, S.H. ANGGOTA PDI P NTB II
9. 272 H. JOHN KENEDY AZIS, S.H. ANGGOTA P G SUMBAR II
10. 298 Hj. ITJE SITI DEWI KURAESIN,
S.Sos., MM. ANGGOTA P G
JABAR I
11. 092 Dr. H. JEFRY ROMDONNY, SE.,
S.Sos., M.Si., MM. ANGGOTA GER
JABAR IX
12. 121 Drs. H. ZAINUL ARIFIN ANGGOTA GER NTB I
13. 354 Hj. LISDA HENDRAJONI, S.E.,
MMTr. ANGGOTA NASDEM
SUMBAR I
14. 34 Dra. Hj. ANISAH SYAKUR, M.Ag. ANGGOTA P K B JATIM II
15. 564 Ir. H. NANANG SAMODRA, KA.,
M.Sc. ANGGOTA P D
NTB II
3
16. 437 H. NURHASAN ZAIDI, S.Sos. I ANGGOTA P K S JABAR IX
17. 504 H. SUNGKONO ANGGOTA P A N JATIM I
18. - ACHMAD SOFIAN BAHTIAR,
S.Sos.
SEKRETARIAT KOMISI VIII DPR RI
19. - SRI LESTARI SEKRETARIAT KOMISI VIII DPR RI
20. - MARDIYANA SEKRETARIAT KOMISI VIII DPR RI
21. - SURATMAN, S.H., M.H. TENAGA AHLI KOMISI VIII
22. - SAVITRI RESTU WIDYOWATI BAG. PEMBERITAAN
Jakarta, Desember 2019
Tim Kunker Komisi VIII DPR RI
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Umum
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan Peraturan
Tata Tertib DPR RI, maka Komisi VIII DPR-RI dalam kunjungan Kerja Reses Masa
Persidangan I Tahun Sidang 2019-2020 telah membentuk 3 Tim yakni ke Provinsi
Sumatera Selatan, Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Bali.
B. Dasar Kunjungan Kerja
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 20, 20A, 21
dan 23 tentang tugas DPR-RI di bidang Legislasi, Anggaran dan Pengawasan.
2. Undang undang Nomor 17 tahun 2014 tentang MD3 sebagaimana telah diubah
dalam Undang undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang
undang Nomor 17 tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah.
3. Keputusan DPR RI Nomor 01 tahun 2014 tentang Tata Tertib:
a. Pasal 6 dan 7 tentang Wewenang dan Tugas DPR RI;
b. Pasal 58 Ayat (3) tentang Tugas Komisi di bidang Pengawasan;
c. Pasal 59 Ayat (3) huruf (f) tentang Pelaksanaan Kunjungan Kerja Komisi DPR
RI pada masa reses.
4. Keputusan rapat Internal Komisi VIII DPR RI
C. Maksud Dan Tujuan
1. Maksud.
a. Melakukan komunikasi intensif antara DPR RI khususnya Komisi VIII DPR RI
dengan daerah, baik Pemerintah Daerah dan lembaga-lembaga
kemasyarakatan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan dibidang
Agama, Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Badan
Nasional Penanggulangan Bencana.
b. Melaksanakan fungsi Pengawasan atas Pelaksanaan Undang-undang
termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
c. Menggali dan menyerap aspirasi daerah dari unsur Pemerintah Daerah
maupun masyarakat.
2. Tujuan.
Mendapatkan masukan berupa data faktual tentang pelaksanaan program
pembangunan secara umum dan khusus bidang agama, sosial, pemberdayaan
perempuan, dan perlindungan anak serta pelaksanaan penanggulangan bencana di
daerah.
5
BAB II
KINERJA KOMISI VIII DPR RI
A. Umum
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal
20 ayat (1) menyatakan bahwa “Dewan Perwakilan Rakyat memegang
kekuasaan membentuk undang-undang.*). Kemudian Pasal 20A ayat (1)
menyatakan bahwa ”Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislasi,
fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan.**)[1]
Untuk menjalankan fungsi tersebut dibentuk alat kelengkapan Dewan,
antara lain Komisi VIII yang bermitra kerja dengan Kementerian Agama RI;
Kementerian Sosial RI; Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak; Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI); Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) , Badan Pengelola Keuangan
Haji (BPKH) dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) serta Badan Wakaf
Indonesia (BWI).
Atas dasar konstitusional di atas, Komisi VIII DPR-RI melaksanakan
tugas-tugasnya dalam tiga fungsi:
B. Fungsi Legislasi
a. Dalam melaksanakan fungsi legislasi ini Komisi VIII DPR RI telah
menyelesaikan 3 (tiga) RUU pada Tahun 2019 yakni:
1) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh (PIHU) yang
disahkan pada tanggal 29 Maret 2019.
2) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2019 tentang Pekerja Sosial
(Peksos) yang disahkan pada tanggal 3 September 2019.
c. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren
yang disahkan pada tanggal 24 September 2019.
b. Komisi VIII DPR RI kini sedang menyusun RUU Inisiatif dan yang
menjadi prioritas Tahun 2020 yakni RUU tentang Penanggulangan
Bencana dan RUU tentang Penghapusan Kekerasan Seksual.[2]
C. Fungsi Anggaran
Komisi VIII DPR RI dalam Rapat Gabungan dengan Menteri Agama RI,
Menteri Sosial RI, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak RI serta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
pada tanggal 16 September 2019 telah menyepakati:
1. Anggaran Kementerian Agama RI Tahun 2020 sebesar
Rp65.060.948.695.000,- (enam puluh lima triliun enam puluh miliar
sembilan ratus empat puluh delapan juta enam ratus sembilan puluh
lima ribu rupiah), yang dialokasikan untuk program:
6
a. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya sebesar Rp1.921.417.232.000,-
b. Kerukunan Umat Beragama Rp53.341.037.000,-
c. Pengawasan Aparatur dan Akuntabilitas Rp162.396.272.000,-
d. Bimbingan Masyarakat Islam Rp5.617.461.944.000,-
e. Pendidikan Islam sebesar Rp51.454.932.558.000,-
f. Bimbingan Masyarakat Kristen Rp1.779.757.940.000,-
g. Bimbingan Masyarakat Katolik sebesar Rp884.926.735.000,-
h. Bimbingan Masyarakat Hindu sebesar Rp760.797.881.000,-
i. Bimbingan Masyarakat Buddha sebesar
Rp269.783.529.000,-
j. Penyelenggaraan Haji dan Umrah sebesar
Rp1.554.866.308.000,-
k. Penelitian Pengembangan dan Pendidikan Pelatihan sebesar
Rp560.978.718.000,-
l. Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal Rp40.288.541.000,-
2. Anggaran Kementerian Sosial RI Tahun 2020 sebesar
Rp62.767.643.594.000,- (enam puluh dua triliun tujuh ratus enam
puluh tujuh miliar enam ratus empat puluh tiga juta lima ratus
sembilan puluh empat ribu rupiah), yang dialokasikan untuk program:
a. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Kementerian Sosial sebesar Rp469.129.710.000,-
b. Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur
Kementerian Sosial sebesar Rp46.550.770.000,-
c. Pemberdayaan Sosial sebesar Rp391.757.849.000,-
d. Rehabilitasi Sosial sebesar Rp973.764.729.000,-
e. Perlindungan dan Jaminan Sosial sebesar
Rp31.380.074.415.000,-
f. Penanganan Fakir Miskin sebesar Rp28.975.250.028.000,-
g. Pendidikan, Pelatihan, Penelitian Pengembangan dan
Penyuluhan Sosial sebesar Rp531.116.093.000,-
3. Anggaran Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak RI sebesar Rp.273.641.802.000,- (Dua Ratus Tujuh Puluh Tiga
Milyar Enam Ratus Empat Puluh Satu Juta Delapan Ratus Dua Ribu
Rupiah).
4. Anggaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tahun
2020 sebesar Rp.700.646.814.000,- (Tujuh Ratus Milyar Enam
Ratus Empat Puluh Enam Juta Delapan Ratus Empat Belas Ribu
Rupiah) yang dialokasikan untuk program:
a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Teknis
Lainnya sebesar Rp213.608.214.000,-
7
b. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur
BNPB sebesar Rp8.924.900.000,-
c. Program Penanggulangan Bencana sebesar Rp478.113.700.000,-
D. Fungsi Pengawasan
Komisi VIII DPR RI juga menjalankan fungsi pengawasan atas
pelaksanaan Undang Undang dan APBN tahun 2019 terkait dengan program
dan kinerja Kementerian Agama RI; Kementerian Sosial RI; Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI; Badan Pengelola
Keuangan Haji (BPKH); Badan Nasional Penanggulangan Bencana; serta
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Badan Wakaf Indonesia (BWI).
[1] http://www.dpr.go.id/jdih/uu1945 [2] Finalisasi Daftar Program Legislasi Nasional RUU Prioritas Tahun 2020 di Badan
Legislasi DPR RI
8
BAB III
HASIL KUNJUNGAN KERJA KE PROPVINSI BALI
A. Identifikasi Masalah
1. Aspek Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
a) Eksploitasi anak di sektor pariwisata menjadi perhatian Yayasan
Alit dan Lentera Anak Bangsa.
b) Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Provinsi
Bali telah melakukan penelitian seputar kondisi dan
permasalahan anak remaja yang dimulai sejak 2018.
Khususnya, remaja dari 5 SMP Kota Denpasar yang menjadi
sekolah percontohan.
c) dalam bentuk Global Early Adolescent Study (GEAS) ini fokus
pada persoalan gender, kesehatan mental, kedekatan dan
harapan orangtua, kesehatan reproduksi serta bullying.
2. Aspek Kerukunan Beragama
a) Bali memang amat kental dengan agama Hindu. Namun, di sisi
lain, keragaman agama di sana terasa amat damai. dapat
membuktikan setiap umat manusia dapat hidup berdampingan
dalam menjalankan ibadahnya masing-masing. Tempat ini
membuktikan toleransi masyarakat Bali dalam hal agama masih
sangat terjaga.
b) Bali menduduki peringkat ketiga dalam indeks Kerukunan Umat
Beragama (KUB) tahun 2019. Indeks KUB ini dirilis oleh
Kementerian Agama Republik Indonesia. Bali mendapat nilai
80,1 setelah Papua Barat (nilai 82,1) dan Nusa Tenggara Timur
(nilai 81,1) yang masing-masing menempati peringkat pertama
dan kedua.
3. Aspek Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas
a) Penyandang disabilitas di Indonesia, khususnya di Provinsi Bali
masih harus terus mendapat perhatian di tengah masyarakat dan
perlu memastikan kepedulian dan tanggung jawab pemerintah
terhadap penyandang disabilitas.
b) Pentingnya peningkatan dalam memberikan bimbingan, pelayanan
dan rehabilitasi sosial yang kuratif, rehabilitatif, promotif dalam bentuk
bimbingan pengetahuan dasar pendidikan, fisik, mental, sosial,
pelatihan, keterampilan, resosialisasi, bimbingan lanjut bagi
penyandang penyandang disabilitas agar mampu mandiri dan berperan
aktif dalam kehidupan bermasayarakat.
9
B. Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI ke Pura Keramat Agung Pemecutan
Rombongan Anggota Komisi VIII DPR RI mengunjungi Pura Keramat Agung
Pemecutan, Denpasar sebagai salah satu contoh toleransi kerukunan antar
umat beragama ( Hindu - Islam ) yg sudah terjalin selama ini di Bali.
Turut hadir mendampingi Wakil Walikota Denpasar I G N Jaya Negara,
Lurah Pemecutan Ida Bagus Agung Upawana Manuaba,SE. Bendesa Adat
Denpasar A A N Rai Sudarma,SH.,MH. Mangku Pura Keramat Agung
Pemecutan Jro Mangku Made Puger serta tokoh Masyarakat.
C. Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI ke Yayasan Bhakti Senang Hati
Kehadiran Rombongan Pimpinan dan Anggota Komisi VIII DPR RI di Yayasan
Bhakti Senang Hati yg bertempat di Banjar Teruna, Desa Siangan,
Kab.Gianyar disambut oleh Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra beserta
Wakil Bupati Gianyar A A Mayun dan Ketua DPRD Kab. Gianyar Wayan
Tagel Winarta. Kunjungan Komisi VIII dipimpin Wakil Ketua Komisi VIII
DR.H.TB.ACE Hasan Hayadzily,M.Si, didampingi Kementerian Sosial RI,
Direktoral Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas, Nyoman Surya
Nugraha Putra, bertujuan memaparkan program-program kerja terkait tugas
dan fungsi mereka di komisi VIII.
Rombongan diterima Bupati Gianyar Made Mahayastra, didampingi Wabup
AA .Gde Mayun, Sekdakab. Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya, Ketua DPRD
Gianyar Wayan Tagel Winarta, Ketua K3S Kab. Gianyar Ny. Surya Adnyani
Mahayastra dan beberapa kepala OPD terkait di Lingk. Pemkab Gianyar di
Yayasan Bakti Senang Hati.
10
Bupati Mahayastra di depan rombongan Komisi VIII DPR RI memaparkan
beberapa program Pemkab Gianyar yang menyentuh langsung kepentingan
masyarakat seperti pembangunan infrastruktur, masalah sosial, kesehatan
maupun di bidang pendidikan. Khusus untuk di Yayasan Bakti Senang Hati,
kata Bupati Mahayastra, Pemkab Gianyar sudah memberikan pembinaan dari
dulu.
Bekerjasama dengan Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S)
Gianyar dengan ketua Ny. Surya Adnyani Mahayastra, yang memang
memiliki tugas khusus dalam melayani masalah sosial di Gianyar. Selain
pembinaan secara rutin seperti memberikan bantuan berupa sembako,
kesehatan dan juga pelatihan ada beberapa program yang diberikan pada
penyandang disabilitas yang memang menyentuh langsung.
Bahkan, kata Bupati Mahayastra, Pemkab Gianyar satu satunya pemerintah
yang telah memberikan kuota khusus kepada penyandang disabilitas.
Menurutnya, beberapa waktu lalu pada saat event para olimpic games,
Pemkab Gianyar menyamapikan kepada para atlet disabiltas yang tampil
pada ajang tersebut. Siapapun yang berhasil meraih medali emas akan diberi
kesempatan bekerja di Pemkab Gianyar sebagai tenaga harian lepas (THL),
dan saat ini ada 6 orang telah diterima di pemkab Gianyar sebagai tenaga
THL.
“Astungkara, kami telah menepati janji kini ada 6 orang telah bekerja sebagai
THL di Lingk. Pemkab. Gianyar dan terbukti secara SDM, keterampilan
11
maupun disiplin mereka tidak kalah dengan yang lainnya, ujar Bupati
Mahayastra bangga.
Ditambahkan, bentuk perhatian lainnya, jika ada pihak hotel berbintang
mengurus izin prinsip pihaknya dari awal sudah mengingatkan agar pihak
manajemen hotel memebrikan kuota kepada penyandang disabilitas untuk
bekerja di hotel tersebut.
Sementara itu, Ketua rombongan Wakil Ketua Komisi VIII
DR.H.TB.ACE Hasan Hayadzily memaparkan tujuan datang ke Gianyar
khususnya di yayasan Bakti Senang Hati, adalah untuk memaparkan
program-program dari Komisi VIII DPR RI , dimana salah satunya adalah
bidang sosial termasuk penanggulangan kemiskinan, disabilitas, perlindungan
masyarakat dan sebagainya. Hasan Hayadzily juga mengaku salut dengan
program-program pemkab Gianyar yang memiliki perhatian yang serius dalam
penanganan masalah kemiskinan dan penyandang disabilitas.
12
Pada kesempatan itu diserahkan bantuan Program tahun 2019 yaitu
Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas Kemensos RI. Bantuan diserahkan
oleh Komisi VIII DPR RI didampingi Bupati Gianyar berupa dana sebesar Rp
766.800.000 pada 213 penerima manfaat (PM) di Kabupaten Gianyar.
Dengan rincian per orang per tahun mendapat bantuan sebesar Rp 3,6 juta
dalam bentuk buku tabungan dan ATM. Bantuan dapat dimanfaatkan untuk
terapi, kebutuhan nutrisi, kesehatan, sosial care dan family support.
D. Pura Langgar Di Bunutin: Bukti Sejarah Islam Permulaan di Bangli – Bali
Pura Langgar berada di Desa Bunutin, Kecamatan Bangli, Kabupaten
Bangli. Rumah persembahyangan umat Hindu ini dikenal pula dengan nama
Pura Dalem Jawa. Perlu waktu sekitar 15 menit melaju dengan kendaraan
bermotor dari Kota Bangli ke arah selatan untuk sampai ke pura ini.
Lokasinya di sisi Timur jalan raya, lantas memasuki sebuah gang sekitar 100
meter.
13
Pura yang dikelola Puri Bunutin ini memiliki sisi sejarah sangat
panjang, yang konon ada kaitannya dengan Kerajaan Blambangan tempo
dulu. Bahkan, leluhur kalangan Puri Agung Bunutin juga berasal dari trah
Raja Blambangan, Jawa Timur.
14
E. Peninjauan Ruang Bermain Ramah Anak, Taman Janggan Denpasar Jadi Ruang
Bermain Ramah Anak Dievaluasi Tim PPPA
Setelah ditetapkan sebagai ruang bermain ramah anak (RBRA) pada
tahun 2018 oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak (PPPA), Taman Janggan yang dikelola Pemerintah Kota Denpasar
kembali dievaluasi Tim PPPA. Dipimpin Deputi Bidang Tumbuh Kembang
Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(PPPA) RI, Rohika Kurniadi, Tim langsung melakukan pemantauan lapangan.
Usai pemantauan, Rohika Kurniadi Sari menyatakan bahwa keberadaan
Taman Janggan di Kota Denpasar layak untuk menjadi percontohan nasional.
Penilaian ini dilihat dari terawatnya kondisi Taman dengan baik, bahkan
pengawasan terus mampu ditingkatkan dengan melibatkan peranan semua
perangkat daerah hingga ke tingkat desa.
Taman ini layak menjadi role model nasional. Karena dalam menjaga
keberadaan Taman Janggan, Pemerintah Kota Denpasar melibatkan semua
pihak. Kolaborasi dengan melibatkan semua pihak ini biasanya sangat sulit
dilakukan, karena dipangaruhi faktor kesibukan dan kepentingan. Namun
kolaborasi yang baik telah ditunjukkan oleh Pemerintah Kota Denpasar. Ada
beberapa katagori yang dievaluasi hanya 101 katagori dari 191 katagori yang
meliputi katagori pokok yang wajib dipenuhi sebagai tempat bermain anak,
antara lain alat permainan tidak membahayakan anak-anak, ada pagar
pembatas yang melindungi anak-anak saat bermain dan ada CCTV
pengawas. Posisi akreditasi RBA Taman Janggan yang telah diraih tahun
2018 ini perlu dievaluasi untuk terus memberikan kenyamanan pada anak-
15
anak saat bermain. Kabid Pemenuhan Hak Anak, Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana (DP2PAP2KB) Kota Denpasar, Tresna Yasa mengharapkan
dengan adanya evaluasi ini akan mempercepat proses tercapainya kota layak
anak dimana salah satu poin yang harus dipenuhi adalah tersedianya RBRA.
16
BAB IV
REKOMENDASI
Berdasarkan hasil kunjungan kerja Komisi VIII DPR RI ke Provinsi Bali, disampaikan
beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1. Masih keterbatasan dukungan anggaraan serta prasarana dalam mendukung
peningkatan fungsikeagamaan, oleh karena itu Komisi VIII DPR RI memberikan
dukungan agar dsegera dilakukan penguatan dukungan anggaran dari
Kementerian Agama RI untuk pembinaan dan bimbingan kerukunan umat
beragama, bantuan pemeliharaan sarana dan prasarana ibadah, dan kegiatan lain
terkait fungsi keagamaan di Provinsi Bali.
2. Komisi VIII DPR RI mendukung adanya dukungan program dan anggaran dari
Kementerian Sosial RI dalam rangka pemenuhan dan pelindungan hak
penyandang disabilitas agar mampu mengembangkan potensi diri dan
produktivitas yang bisa memberikan nilai tambah.
3. Komisi VIII DPR RI memberikan dukungan agar tersedianya fasilitasi dalam
pengembangkan Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) dari oleh Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP/PA) dinataranya
dukungan alat permainan tidak membahayakan anak-anak, ada pagar pembatas
yang melindungi anak-anak saat bermain dan ada CCTV pengawasan.
PIMPINAN KOMISI VIII DPR RI
KETUA TIM
ttd
Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.