laporan kuliah lapangan i sttnas

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan Kurikulum Pendidikan Jurusan Teknik Pertambangan Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta, mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan diwajibkan untuk mengikuti mata kuliah Kuliah Lapangan I dengan kegiatan utama adalah kunjungan ke beberapa industri pertambangan yang ada di Indonesia. Kegiatan Kuliah Lapangan I ini berbobot 1 SKS. Sejalan dengan perkembangan dunia industri, khusunya industri pertambangan, Jurusan Teknik Pertambangan – STTNAS berupaya memberi bekal kepada mahasiswa sesuai dengan kebutuhan pasar, sehingga dapat menghasilkan tenaga-tenaga Sarjana Teknik Pertambangan yang profesional. Di dalam kegiatan Kuliah Lapangan I, mahasiswa diperkenalkan secara langsung dengan kegiatan pertambangan, sehingga diharapkan dapat membantu pemahaman mata kuliah Pengantar Teknologi Mineral yang telah ditempuh di semester III. 1.2 Maksud dan Tujuan Kuliah Lapangan I ini dimaksudkan untuk mengenalkan secara langsung kepada mahasiswa tentang macam pekerjaan di perusahaan-perusahaan tambang, sehingga mahasiswa Furqan Mahmuda Busyra, Kuliah Lapangan I Tambang-2015 1

Upload: furqanmahmudabusyra

Post on 24-Sep-2015

133 views

Category:

Documents


50 download

DESCRIPTION

Isi Laporan Kuliah Lapangan I STTNAS Yogyakarta

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSesuai dengan Kurikulum Pendidikan Jurusan Teknik Pertambangan Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta, mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan diwajibkan untuk mengikuti mata kuliah Kuliah Lapangan I dengan kegiatan utama adalah kunjungan ke beberapa industri pertambangan yang ada di Indonesia. Kegiatan Kuliah Lapangan I ini berbobot 1 SKS.Sejalan dengan perkembangan dunia industri, khusunya industri pertambangan, Jurusan Teknik Pertambangan STTNAS berupaya memberi bekal kepada mahasiswa sesuai dengan kebutuhan pasar, sehingga dapat menghasilkan tenaga-tenaga Sarjana Teknik Pertambangan yang profesional. Di dalam kegiatan Kuliah Lapangan I, mahasiswa diperkenalkan secara langsung dengan kegiatan pertambangan, sehingga diharapkan dapat membantu pemahaman mata kuliah Pengantar Teknologi Mineral yang telah ditempuh di semester III.1.2 Maksud dan TujuanKuliah Lapangan I ini dimaksudkan untuk mengenalkan secara langsung kepada mahasiswa tentang macam pekerjaan di perusahaan-perusahaan tambang, sehingga mahasiswa mengetahui cara penggalian, pemuatan, pengangkutan, pengolahan serta pemasaran beberapa jenis bahan galian. Kegiatan ini juga memberikan gambaran secara langsung kepada mahasiswa tentang pekerjaan sarjana tambang di lapangan, sehingga mereka dapat mementukan sikap dalam menekuni pendidikan di bidang pertambangan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dapat membandingkan antara teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan keadaan - keadaan sebenarnya di lapangan, juga melatih dan menumbuhkan jiwa persatuan dan kesatuan serta kerja sama di antara mahasiswa dalam menghadapi persoalan.

1.3 Pelaksanaan KegiatanKegiatan Kuliah Lapangan I 2014-2015 ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 dengan kunjungan ke unit pengolahan pasir silica di PT. Jara Silica Tuban, penambangan batugamping dan pembuatan semen di pabrik semen PT. Sinar Asia Fortuna, Rembang.Kuliah Lapangan I 2015 dilaksanakan pada bulan Februari dan dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang I dilaksanakan pada tanggal 16-18 Februari 2015 dan gelombang II dilaksanakan pada tanggal 23-25 Februari 2015.1.4Manfaat Kegiatan1. Memperkenalkan dan memberikan gambaran secara langsung kepada mahasiswa tentang berbagai macam pekerjaan di perusahaan - perusahaan tambang.2. Mengamati secara langsung cara penggalian, pemuatan, pengangkutan, pengolahan, pemasaran, sampai dengan reklamasi untuk beberapa jenis bahan galian sesuai dengan ilmu dan teori yang didapat dari perkuliahan.3. Untuk mengetahui alat alat apa saja yang digunakan dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi khususnya untuk bahan galian batugamping dan alat-alat yang digunakan dalam pengolahan pasir silica.4. Membandingkan antara teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan keadaan sebenarnya di lapangan.

BAB IIPENGOLAHAN PASIR KUARSADI PT. JARA SILICA TUBAN

Pasir kuarsa atau pasir silica, yang juga dikenal dengan nama pasir putih umumnya berasal dari rombakan atau pelapukan batuan asal yang mengandung asam dengan mineral utama kuarsa dan feldspar, seperti granit, granodiorit dan dasit.Pasir kuarsa di dalam industri biasanya digunakan untuk bahan semen, kaca lembaran, botol, pecah-belah, ename, dan abrasif. Sedangkan sebagai bahan baku penolong (bahan cetakan), biasa digunakan dalam industri pengecoran logam.2.1 Profil Singkat PT. Jara SilicaPT. Jara Silica terletak di Jl. Raya Semarang Km. 8 No. 222 Desa Jenu, Tuban, Jawa Timur. Kabupaten Tuban adalah sebuah kabupaten di Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya berada di kota Tuban. Kabupaten Tuban terdiri dari 19 kecamatan yaitu: Bancar, Bangilan, Grabagan, Jatirogo, Jenu, Kenduruan, Kerek, Merakurak, Montong, Palang, Parengan, Plumpang, Rengel, Semanding, Senori, Singgahan, Soko, Tambakboyo, dan Widang. Sedangkan Kota Tuban sendiri terdiri dari 17 kelurahan yaitu : Doromukti, Sidorejo, Kingking, Kebonsari, Mondokan, Latsari, Sidomulyo, Karang Sari, Ronggomulyo, Baturetno, Sukolilo, Perbon, Sendangharjo, Kutorejo, Karang, Gedongombo, dan Panyuran.Luas wilayah Kabupaten Tuban 183.994.561 Ha, dan wilayah laut seluas 22.068 km2.Letak astronomi Kabupaten Tuban pada koordinat 111o 30' - 112o 35 BT dan 6o 40' - 7o 18' LS.Panjang wilayah pantai 65 km. Ketinggian daratan di Kabupaten Tuban bekisar antara 0 - 500 mdpl. Sebagian besar wilayah Kabupaten Tuban beriklim kering dengan kondisi bervariasi dari agak kering sampai sangat kering yang berada di 19 kecamatan, sedangkan yang beriklim agak basah berada pada 1 kecamatan. Kabupaten Tuban berada pada jalur pantura dan pada deretan pegunungan Kapur Utara. Pegunungan Kapur Utara di Tuban terbentang dari Kecamatan Jatirogo sampai Kecamatan Widang, dan dari Kecamatan Merakurak sampai Kecamatan Soko. Sedangkan wilayah laut, terbentang antara 5 Kecamatan, yakni Kecamatan Bancar, Kecamatan Tambakboyo, Kecamatan Jenu, Kecamatan Tuban dan Kecamatan Palang. Kabupaten Tuban berada pada ujung Utara dan bagian Barat Jawa Timur yang berada langsung di Perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah atau antara Kabupaten Tuban dan Kabupaten Rembang. Tuban memiliki titik terendah, yakni 0 m dpl yang berada di Jalur Pantura dan titik tertinggi 500 m yang berada di Kecamatan Grabagan. Tuban juga dilalui oleh Sungai Bengawan Solo yang mengalir dari Gresik menuju Solo.2.2 Genesa Pasir KuarsaPasir kuarsa atau pasir silica, yang juga dikenal dengan nama pasir putih umumnya berasal dari rombakan atau pelapukan batuan asal yang bersifat asam dengan mineral utama kuarsa dan feldspar, seperti granit , granodiorit dan dasit. Pasir kuarsa dalam industri biasanya digunakan untuk bahan semen, kaca lembaran, botol, pecah belah, ename, abrasif. Sedangkan sebagian bahan baku penolong (bahan cetakan), biasa digunakan dalam industri pengecoran logam.Batuan asam yang banyak mengandung mineral kuarsa dan feldspar merupakan sebagai sumber utama bagi endapan pasir kuarsa. Mineral kuarsa yang lebih mudah lapuk, akan melepaskan ikatan antar kristal kuarsa dan feldspar, menghasilkan bahan residu mineral kuarsa. Hasil pelapukan ini kemudian tercuci dan terbawa oleh air atau angin yang di endapkan di tepi-tepi sungai, danau atau laut. Di alam, pasir kuarsa ditemukan dengan kemurnian yang bervariasi, tergantung pada proses terbentuknya, disamping adanya mineral lain yang ikut dalam proses pengendapan. Pada umumnya senyawa pengotor tersebut terdiri atas oksida besi, oksida kalsium, oksida alkali, oksida magnesium, lempung dan zat organik hasil pelapukan sisa-sisa hewan dan tumbuhan. Material pengotor ini akan memberikan warna tertentu pada pasir kuarsa, dan dengan warna tersebut dapat diperkirakan derajat kemurniannya. Pasir kuarsa yang mempunyai kemurnian tinggi umumnya tak berwarna (colorless) sampai keputihan.2.3 MineralogiSecara umum, pasir kuarsa Indonesia mempunyai komposisi kimia sebagai berikut :SiO2: 55,30 99,89 %FeO3: 0,01 9,14 %AlO : 0,01 18,00 %TiO : 0,01 0,49 %CaO : 0,01 0,3,24 %MgO : 0,001 0,26 %KO : 0,01 17,00 %Sifat fisik mineral kuarsa (pasir kuarsa) antara lain :Warna: Bening keputihan atau warna lain tergantung pengotornya.Kekerasan: 7 (skala mohs)Specific Gravity: 2,65Titik Lebur: 1715oCBentuk Kristal: Hexagonal2.4 Eksplorasi Eksplorasi endapan pasir kuarsa dilakukan untuk menentukan letak, penyebaran dan ketebalan melalui penyelidikan udara, pemetaan geologi, geofisika (tahanan jenis, potensial diri, seismik) dan lain-lain.Untuk ekplorasi rinci dapat dilakukan dengan melakukan pemboran, sumur uji (test pit)atau kanal (trenches). Penyelidikan dilakukan untuk tempat yang berada di lembah purba, sungai, danau atau laut. Hasil dari kegiatan ini antara lain berupa conto pasir kuarsa untuk dianalisa guna menentukan kualitas endapan. Perhitungan cadangan dapat dilakukan dengan perkalian antara luas sebaran endapandengan rata-rata ketebalan. Rata-rata ketebalan dapat dihitung dari hasil pemboran tangan, sumur uji atau parit uji, sedangkan luas penyebaran dapat dihitung dengan menggunakan metode polygon atau triangular grouping.2.5 PenambanganPenambangan pasir kuarsa dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana, peralatan mekanis ataupun dengan tambang semprot, tergantung pada letak dan penyebaran endapan. Tahapan penambangan meliputi pengupasan lapisan tanah penutup, pembongkaran, pemuatan dan pengangkutan. Dalam penambangan PT. Jara Silica Tuban, dulu perusahaan mempunyai lokasi penambangan sendiri degan luas daerah yaitu 25 hektar di daerah Rembang, tetapi sekarang sudah tidak beroperasi lagi. Namun perusahaan kini mengambil bahan galian dari beberapa daerah yaitu dari daerah Desa Mulianget, Kecamatan Tambak Bayan Kabupaten Tuban, kemudian dari daerah Kecamatan Montong dan Kecamatan Ngepon. Perusahan memiliki Cut Of Grade (COG) untuk diolah yaitu 95 % ke atas. 2.5.1 PengupasanPengupasan tanah penutup (overburden) bertujuan untuk menbersihkan tanah penutup dengan endapan bahan galian, dalam pengupasan tanah penutup digunakan peralatan mekanis yaitu dengan bulldozer. Selain dengan alat mekanis, pengupasan juga menggunakan alat sederhana yaitu seperti cangkul, sekop, belincong dan lain-lain.2.5.2 PembongkaranDalam kegiatan pembongkaran ini bertujuan untuk membebaskan bahan galian dari batuan induk. Namun pada penambangan pasir kuarsa, umumnya merupakan endapan lepas yang mudah dibongkar. Peralatan yang digunakan yaitu alat mekanis maupun alat manual dan juga menggunakan tekanan air yang tinggi. 2.5.3 Pemuatan dan Pengangkutan Pemuatan dan pengangkutan untuk PT. Jara Silica Tuban menggunakan backhoe dan juga dump truck. Setalah dalam proses ini, bahan galian langsung dibawa ke unit pengolahan yang berada di daerah Tuban Jawa Timur untuk diolah, kemudian bahan galian yang sudah diolah dipasarkan ke beberapa konsumen dari PT. Jara Silica Tuban.2.6 PengolahanProses pengolahan pasir kuarsa dapat dilakukan dengan bermacam cara, sesuai spesifikasi yang diinginkan. Tahapan pengolahan yang umum antara lain adalah: pencucian, pemisahan, pengecilan ukuran dan pengayakan, tetapi proses pengolahan yang dilakukan di PT. Jara Silica dimulai dari memasukkan material dengan bantuan tenaga manusia untuk dinaikkan ke belt conveyor kemudian dimasukkan ke silo guna untuk proses pemisahan, setelah proses pemisahan selesai pasir silica diendapkan di tempat pengolahan selama tiga hari sebelum dilanjutkan ke proses pengeringan guna untuk mengurangi kadar airnya. Proses pengeringannya sendiri dapat dilakukan dengan cara pasir dimasukkan ke silo yang ditambahkan dengan alat tambahan vibrator agar pasirnya dapat turun dan masuk ke dalam tabung drying yang dipanaskan dengan menggunakan kompor besar yang berbahan bakar solar, setelah proses pengeringan dilakukan kemudian dilanjutkan ke proses pendinginan dan proses pemisahan di ukuran 80 mesh, setelah dipisahkan kemudia dilakukan lagi ke proses pengayakan pasir yang tidak lolos di ukuran 80 mesh menuju ke ukuran 60, 50, 40, 30, dan 10 mesh, baru kemudian dilakukan proses pengepakan dan siap untuk dipasarkan.Beberapa jenis peralatan dan kegunaan lebih rinci didalam pengolahan pasir kuarsa antara lain :

a. Loader: Sebagai alat bantu penumpahan material ke hopper (sering kali digantikan dengan tenaga manusia). (lihat gambar 2.1)

Gambar 2.1 Wheel Loader 300

b. Hopper: Untuk penampungan sementara dan pengumpan ke unit pencucian (classifier).

Gambar 2.2 Hopper

c. Rotary screen: Di gunakan untuk menyaring kotoran (rumput, akar dan batu-batu) pada unit pencucian, atau untuk sizing. (lihat gambar 2.3)

Gambar 2.3 Rotary screen

d. Classifier: Untuk mencuci pasir kuarsa , yang dilengkapi dengan screw.

Gambar 2.4 Classifier

e. Pompa dan pipa: Di gunakan untuk mengalirkan air, pulp (air + pasir kuarsa) dan lumpur (lempung).f. Rotary dryer: untuk mengeringkan pasir kuarsa dari unit pencucian.(lihat gambar 2.5)

Gambar 2.5 Rotary dryer

g. Screen: untuk memilah-milah pasir kuarsa sesuai ukuran yang diinginkan.

Gambar 2.6 Screening

h. Belt conveyor dan bucket elevator: untuk mengangkut material padat atau butiran. (lihat gambar 2.7)

Gambar 2.7 Bucket ElevatorKadang-kadang ukuran pasir kuarsa dari tempat penambangan dari hasil pengayakan tidak selalu dapat memenuhi ukuran dari permintaan pasar, sehingga diperlukan proses penggerusan (grinding).2.7 PemasaranPemasaran hasil pengolahan bahan galian pada PT. Jara Silica Tuban, perusahaan memasarkan paling banyak ke beberapa daerah di pulau Jawa, terutama pada industri otomotif yang berada di Daerah Istimewah Yogyakarta. Di mana bahan pasir kuarsa ini digunakan untuk pembuatan kaca mobil, bahan baku semen, botol dan lain-lain.

BAB IIIPENAMBANGAN BATUGAMPINGDI PT. SINAR ASIA FORTUNAREMBANG

PT. Sinar Asia Fortuna bergerak dibidang usaha pertambangan batugamping, dengan lokasi penambangan di wilayah Kecamatan Sale. Selama ini penambangan PT. SAF dikirim ke perusahaan-perusahaan besar di Pulau Jawa. Hasil produksi perusaahan sebagian besar digunakan untuk campuran bahan pembuatan kertas, pasta gigi, dan kaca. 3.1 Profil Singkat PT. Sinar Asia FortunaPT.Sinar Asia Fortuna berada di desa Tahunan Kecamatan Sale Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah. Surat izin Pertambangna Daerah dikeluarkan oleh Gubernur Jawah Tengah no. 503/171/C/2004. Status Eksploitasi dengan luas 15,00 Ha.PT. Sinar Asia Fortuna merupakan perusahaan penambangan batugamping terbesar dan mempunyai kelengkapan data yang memadai serta tertip administrasinya, dengan luas wilayah SIPD 84,5 Ha.PT. Sinar Asia Fortuna merupakan salah satu anak perusahaan dari perusahaan kertas PT. Tjiwi Kimia berlokasi di Jalan Raya Surabaya Mojokerto Km.44 Kecamatan Tarik Kabupaten Siduarjo Provinsi Jawa Timur. PT. Sinar Asia Fortuna merupakan salah satu perusahaan penambangan batugamping yang mulai beroperasi sejak tahun 1995, berlokasi di Dusun Pancoran, Desa Tahunan, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawah Tengah, dengan letak geografi pada garis meridian (111o3058-111o3031) BT dan (06o5230-06o5300) LS.3.2 Bahan Galian BatugampingBatugamping merupakan salah satu mineral industri yang banyak digunakan oleh sektor industri ataupun konstruksi dan pertanian. Dalam industri semen, batugamping merupakan bahan utama (lebih dari 75%), disamping tanah liat dan bahan-bahan lainnya.Batugamping tersusun atas mineral kalsit (CaCO3) terbentuk dari sedimen laut hasil dari sisa-sisa terumbu karang dan cangkang molluska, maupun dari proses kimiawi.

Gambar 3.1 Bahan Galian Batugamping

3.3 EksplorasiEksplorasi batugamping yang umum dikerjakan adalah untuk menghitung volume cadangan dan mengetahui kualitas cadangan, sedangkan kegiatan awal berupa pencarian endapan (prospeksi) umumnya jarang dilakukan, karena endapan batugamping sudah diketahui keberadaannya dan mudah ditemukan. Tahapan kegiatan eksplorasi antara lain dapat dilakukan sebagai berikut :a. Pemetaan topografi.b. Pengambilan contoh bongkahan.c. Pemboran inti.d. Analisa contoh (sifat fisik, mekanik, kimia) untuk mengetahui kualitas sebagai dasar dalam menentukan spesifikasi bahan galian tersebut.e. Perhitungan cadanganEksplorasi geofisika kadang-kadang juga dilakukan untuk menentukan geometri endapan batugamping.Sebelum dilakukan pemboran inti.

3.4 PenambanganKegiatan penambangan pada PT. Sinar Asia Fortuna digunakan metode penambangan terbuka (Quarry) dengan sistem jenjang. Kegiatan awal panambangan di PT. SAF ini meliputi kegiatan pembersihan lahan, pengupasan lapisan penutup, baru kegiatan utama panambangan yang terdiri dari pembongkaran, pemuatan dan pengangkutan, pengolahan dan diakhiri dengan kegiatan reklamasi perbaikan lahan pasca tambang, PT. SAF memiliki hasil produksi 20000-60000 ton/hari. Dalam proses penambangan, perusahaan menggunakan beberapa alat mekanis untuk menunjang kegiatan penambangan ini, diantaranya bulldozer tipe Caterpillar D8N dengan jumlah alat sebanyak 3 unit, backhoe tipe Hitachi 330 dan Kobelco 330, Dumptruck Isuzu 120 PS Turbo Diesel, Toyota Dyna 130 HT Turbo Inter Cooler, Crawler Rock Drilling PCR 200 dan kompresor. 3.4.1 Pembersihan Lahan (Land Clearing)Tahapan pembersihan lahan (Land Clearing) merupakan tahapan awal dalam proses penambangan, di mana kegiatan ini untuk memisahkan endapan dari pengotor berupa tumbuh-tumbuhan dan beberapa pengotor lainnya, kegiatan pembersihan lahan menggunakan alat mekanis berupa bulldozer. Karena kondisi daerah penambangan merupakan daerah perbukitan, maka kegiatan pembersihan lahan dimulai dari bagian atas. Selain itu dibuat juga lubang-lubang dengan maksud apabila musim penghujan luncuran batuan akan tertampung pada lubang tersebut sehingga batuan tidak masuk ke lahan-lahan pertanian di sekitar lokasi penambangan.3.4.2 Pengupasan Lapisan Penutup (Striping Overburden)Kegiatan ini bermaksud untuk mengupas lapisan penutup sehingga batugamping yang memenuhi syarat dapat di tambang dengan mudah. Lapisan penutup ini dapat berupa tanah, batuan lapuk atau batugamping itu sendiri yang menutupi bahan galian yang akan ditambang. Lapisan penutup di PT. Sinar Asia Fortuna berupa batugamping keras dengan top soil yang sangat tipis di bagian atas dan tidak menyeluruh. Selain untuk mendapatkan bahan galian batugamping yang memenuhi syarat, tanah penutup nantinya juga digunakan untuk mereklamasi lahan bekas tambang.Di PT. SAF ini, lapisan penutupnya berupa batugamping keras. Proses pengupasannya dilakukan dengan bantuan hydraulic rock breaker.

Gambar 3.2. Hydraulic Rock Breaker

3.4.3 Pembongkaran (Loosening)Proses pembongkaran merupakan kegiatan untuk melepaskan material dari batuan asalnya agar material tersebut dapat lepas atau terbongkar sehingga mudah untuk dilakukan penanganan selanjutnya.Pembongkaran untuk batugamping yang keras atau keprus yang keras di PT. SAF dilakukan dengan menggunakan hydraulic rock breaker, dulunya PT. SAF ini sempat menggunakan metode peledakan untuk melepaskan material batugamping, tujuan menggunakan metode peledakan ini karna biayanya cukup murah dibandingkan menggunakan hydraulic rock breaker, tetapi sekarang PT. SAF hanya menggunakan alat hydraulic rock breaker dengan pertimbangan dan penilainan tersendiri. Sedangkan jenis batugamping yang lunak atau keprus yang lunak cukup dengan menggunakan backhoe. 3.4.4 Pemuatan (Loading)Kegiatan pemuatan dilakukan setelah proses peledakan, dimana material bahan galian semua telah terbebas dari batuan induk. Proses pemuatan sendiri dilakukan dengan menggunakan alat mekanis berupa backhoe, dimana material dimuat ke alat angkut berupa dump truck.3.4.5 Pengangkutan(Hauling)Kegiatan pemuatan pada PT. SAF menggunakan alat mekanis yaitu dump truck, material yang dimuat oleh backhoe ke dump truck langsung dibawa ke tempat penampung sementara atau stockyard. Material yang berada di stockyard nantinya akan dilakukan pengecilan ukuran butir oleh mesin crhuser, setelah material dikecilkan sesuai ukuran yang diinginkan, maka material tersebut dimuat ke dump truck yang akan angkut menuju DEPO. 3.5. PengolahanSebelum batugamping keprus diolah, biasanya dikeringkan terlebih dahulu agar kandungan airnya menurun. Hal ini dilakukan karena jika batugamping dari tambang langsung diremukan dengan jaw crusher akan mengalami kesulitan. Pengolahan batugamping keprus dimaksudkan untuk mendapatkan ukuran dan spesifikasi batugamping yang sesuai dengan permintaan pasar. Untuk saat ini PT. SAF memproduksi batugamping ukuran 800 mesh dan 1200 mesh. (Catatan : mesh adalah banyaknya lubang dalam satu inch panjang).Jenis peralatan pengolahan yang digunakan di PT.SAF antara lain : jaw crusher, hammer mill, grinder dan cyclone.3.6 Produk dan PemasaranBatugamping banyak diperlukan untuk keperluan bahan bangunan. Dalam industri, batugamping banyak digunakan dalam industri refraktori, tungku pemanas atau tungku pencair, sebagai pengisi pada industi cat, industri kaca, kertas, bahan pembuat semen, industri alkali, industri ban, industri keramik dan banyak lainnya.3.7 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Penerapan K3 pada front penambangan PT. SAF sangat kurang baik, dimana para pekerja di front penambangan tidak mengguanakan alat pelindung diri (APD) dengan lengkap. Para pekerja hanya memakai sepatu lapangan, tetapi pada standar pelindung diri yang paling utama yaitu helmet, sepatu lapangan dan juga masker. Tetapi pada kenyataannya di lapangan tidak diterapkan dengan baik. 3.8 RekalamasiKegiatan reklamasi pada PT. Sinar Asia Fortuna berjalan dengan baik, dan ini merupakan bagian dari tanggung jawab perusahaan dalam menjaga lingkungan. Untuk kegiatan reklamasi sendiri, perusahaan telah melakukannya dibeberapa daerah tambang yang sudah tidak beroperasi lagi, luas daerah yang sudah direklamasi adalah 10 hektar. Reklamasi bekas lahan pertambangan dilakukan dengan membuat lubang-lubang galian ukuran 4 x 4 meter yang selanjutnya diisi dengan tanah yang mengandung humus agar dapat ditanami dengan pohon-pohon. Sedangkan cekungan-cekungan yang cukup dalam ditimbun dengan lapisan penutup. Jenis tanaman yang diguanakan untuk kegiatan reklamasi ini adalah tanaman primer dan sekunder. Tanaman primer sendiri antara lain yaitu jati, gambelina, sengon, dan johar. Untuk tanaman sekunder sendiri yaitu jagung yang ditanam oleh para masyarakat di sekitar.

Pohon Akasia Tanaman Jagung

Pohon Sengon Pohon Jati

Gambar 3.3 Tanaman Untuk Reklamasi Lahan Bekas Tambang

BAB IVPENUTUP

4.1. KesimpulanBerdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan:1. PT. Sinar Asia Fortuna merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha penambangan batugamping. Proses penambangan batugamping di perusahaan ini dilakukan dengan menggunakan beberapa alat mekanis seperti backhoe, hydraulic rock breaker, dan dump truck. Serta dilakukan juga kegiatan peledakan jika diperlukan. Hasil dari kegiatan penambangan digunakan untuk konsumsi perusahaan induk yakni PT. Tjiwi Kimia dan PT. Sinar Mas yang bergerak dalam industri pembuatan kertas. Pada wilayah yang telah selesai ditambang dilakukan kegiatan reklamasi yang mayoritas menggunakan tanaman pohon jati.2. PT. Jara Silica Tuban adalah industri yang bergerak di bidang pengolahan pasir silica. Proses pengolahan di perusahaan ini secara garis besar yaitu pencucian, pemisahan, pengecilan ukuran, dan pengayakan. Pasir hasil olahan kemudian dipasarkan sesuai dengan spesifikasi ukuran permintaan konsumen. Biasanya digunakan untuk industri otomotif dan pembuatan kaca.

4.2. SaranBerdasarkan kesimpulan di atas dapat disarankan beberapa hal berikut:1. Kegiatan operasi penambangan baik di PT. Sinar Asia Fortuna maupun PT. Jara Silica tidak dilakukan sesuai SOP Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Sebaiknya lebih ditingkatkan lagi kesadaran mengenai K3 baik dari para pegawai maupun pengawasnya.2. Perlu dilengkapi dan diterapkan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) baik untuk karyawan maupun visitor tambang.3. Perlu ditingkatkan pertimbangan dari segi teknis, lingkungan, dan hukum agar sesuai dengan pedoman Good Mining Practice. Jangan hanya melihat dari segi ekonomis saja.Furqan Mahmuda Busyra, Kuliah Lapangan I Tambang-201517