laporan kuliah kerja praktek - digital library -...
TRANSCRIPT
Laporan Kuliah Kerja Praktek
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Kerawanan pangan dan kemiskinan hingga kini menjadi masalah utama di Provinsi Jawa Barat.
Kerawanan pangan dalam kontek ketahanan pangan rumah tangga mempunyai korelasi positif dan erat
kaitannya dengan kemiskinan. Kerwanan pangan tersebut lebih cenderung ke daerah pedesaan atau
kelompok tani.
Tingkat kepercayaan perbankkan terhadap kelompok tani dalam menyediakan kredit modal usaha
relatif masih rendah. Selain itu jumlah pengangguranpun mempunyai kontribusi yang tidak sedikit
terhadap terjadinya kemiskinan dan rendahnya daya beli masyarakat.
Berdasakan hal tersebut maka fokus pembangunan pada saat ini masih diarahkan pada penanganan
masalah kerawanan pangan dan kemiskinan yang berada dipedesaan / perkotaan, khususnya di Jawa Barat
bagian selatan dengan jalan meningkatkan pendapatan dan ketahanan pangan. Dalam rangka
meningkatkan pendapatan dan ketahanan pangan keluarga, salah satu upaya yang dilakukan antara lain
melalui penguatan modal usaha (subsidi keuangan) dalam bentuk bantuan sosial Pengembangan dan
Peningkatan Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat yang disalurkan melalui kelompok tani .
Banyaknya usaha yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Badan Ketahanan
Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat untuk mengurangi tingkat kerawanan pangan di daerah Jawa Barat,
maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dan menjadikannya topik dalam penyusunan
laporan kerja praktek ini dengan judul : “ PERANAN SUBSIDI KEUANGAN UNTUK KELOMPOK
TANI PADA BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH (BKPD) PROVINSI JAWA BARAT”.
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
1
Laporan Kuliah Kerja Praktek
Maksud penulis dalam pembuatan Laporan Kerja Praktek ini ialah untuk mengetahui bagaimana cara
pemerintah atau Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Provinsi Jawa Barat menanggulangi tingkat
kerawanan pangan pada masyarakat pedesaan yang ada di daerah Provinsi Jawa Barat. Sedangkan tujuan
dari kerja praktek ini yaitu :
1) Untuk mengetahui proses pelaksanaan penyaluran subsidi keuangan kepada masyarakat
kelompok tani pada Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Provinsi Jawa Barat.
2) Untuk mengetahui peranan subsidi keuangan pada masyarakat kelompok tani di daerah
Provinsi Jawa Barat.
3) Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat dalam
menanggulangi kerawanan pangan pada masyarakat kelompok tani.
4) Untuk mengetahui kendala – kendala yang dihadapi dalam penyaluran atau pendataan
kelompok tani yang akan disubsidi pada Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Provinsi
Jawa Barat.
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
a) Penulis
Sebagai tambahan pengetahuan megenai tingkat kerawanan pangan di daerah Provinsi
Jawa Barat dan proses pelaksanaan subsidi keuangan masyarakat kelompok tani pada
Badan Ketahanan Pangan Daerah(BKPD)di Provinsi Jawa Barat.
Memahami keadaan dunia kerja yang sesungguhnya.
b) Perusahaan
Diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak manajemen perusahaan dalam memperbaiki
sistem penyaluran subsidi keuangan pada masyarakat.
c) Pihak Lain
Diharapkan dapat menjadi bahan referensi dalam pengkajian lebih lanjut, dan juga menjadi
sumber pengetahuan khususnya dalam hal peranan subsidi keuangan masyarakat kelompok
tani.
2
Laporan Kuliah Kerja Praktek
1.4 Metode Kerja Praktek
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode full block release, yaitu mengadakan
penelitian dalam waktu satu periode tertentu. Beriktu adalah teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini :
1) Penelitian Lapangan (Field Research)
Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan kunjungan langsung kepada objek yang
diteliti untuk memperoleh data primer yang akan dilakuakn dengan cara :
a. Wawancara
Suatu cara untuk memperoleh data dan informasi dengan melakukan komunikasi
langsung dengan subjek penlitian, dalam hal ini bagian yan berhubungan langsung
dengan masalah yang akan diteliti.
b. Observasi
Pengumpulan data dengan cara melihat langsung pada kegiatan atau pekerjaan yang
dihadapi melalui pengamatan dan pencatatan sehingga dapat diperoleh kebenaran data.
2) Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Teknik pengumpulan data yang bersifat teoritis dengan cara membaca dan mempelajari
literature ysng berhubungan dengan masalah yang dibahas.
1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek sekaligus penelitian untuk memperoleh data yang
dibutuhkan dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek yang mengambil lokasi pada salah satu
perusahaan pemerintah yaitu Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Provinsi Jawa Barat, yang
beralamat di Jalan Ciumbuleuit No.2 Bandung 40132 Telp. (022)2031044 Fax. (022)2031045.
Sedangkan waktu kuliah kerja praktek dilakukan pada tanggal 03 Agustus 2009 sampai dengan
tanggal 31 Agustus 2009, Waktu kerja praktek disesuaikan dengan ketentuan yang diberikan oleh
pihak BKPD yaitu pukul 08.00 sampai pukul 16.00 WIB.
3
Laporan Kuliah Kerja Praktek
Tabel 1.1
Waktu Penelitian
Tahap ProsedurMinggu
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
I
Tahap Persiapan :
1. Mengambilsurat izin kerja praktek
2. Mencari tempat keja praktek
3. Menentukan tempat kerja praktek
II
Tahap Pelaksanaan :
1. Mengajukan surat permohonan keja praktek
2. Meminta surat persetujuan praktek dari perusahaan
3.Kerja Praktek di Prusahaan
4. Penyusunan Laporan Kerja Praktek
III
Tahap Pelaporan :
1. Menyiapkan laporan kerja praktek
2. Bimbingan kerja praktek
3. Penyempurnaan laporan kerja praktek
4. Panggandaan laporan kerja praktek
4
Laporan Kuliah Kerja Praktek
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) secara historis diawali sebagai Perusahaan Manufaktur
untuk melakukan bagian jasa saja.Berdasarka Surat Keputusan (SK) Kepala Badan Ketahanan Pangan
Provinsi Jawa Barat dengan nomor:055/Kep.116/Skr/BKP/2009 dibentuk suatu Badan Ketahanan
Pangan dan Subsidi. Badan ini secara efektif dimulai pada 5 Februari 2009 dengan dikeluarkannya
surat keputusan tersebut.
Dengan dikeluarakannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2008 yang ditetapkan Daerah
Provinsi Jawa Barat tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, maka
diganti sebagai dokumen operasionalilsasi Badan Ketahanan Daerah Provinsi Jawa Barat.
Badan Ketahanan Pangan Daerah sampai sekarang masih bertempat di Jl. Ciumbuleuit No.2
Bandung 40132.
2.2 Visi dan Misi Perusahaan
Dalam upaya mengurangi tingkat kerawanan pangan di daerah Jawa Barat, maka pemerintah
dearah memiliki visi pada tahun 2008-2013 yang hendak dicapai adalah ; “Tercapainya Masyarakat
Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis, dan Sejahtera”.
Agar visi tersebut dapat diwujudkan dan dapat mendorong efektivitas dan efisiensi pemanfaatan
sumberdaya yang dimiliki ditetapkan misi Pemerintah Daerah, yaitu :
1. Mewujudkan sumberdaya Manusia Jawa Barat yang Poduktifdan Berdaya Saing.
2. Meningkakan pembangunan ekonomi regional berbasis potensi lokal.
3. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur wilayah.
5
Laporan Kuliah Kerja Praktek
4. Meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan untuk pembangunan yang
berkelanjutan.
5. Meningkatkan efektifias pemerintahan daerah dan kualitas demokrasi.
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi yang baik adalah struktur oganisasi yang didalamnya menggambarkan tugas
dan wewenang yang harus dijalankan sesuai dengan posisinya dalam perusahaan tersebut. Hal ini
penting agar tidak terjadinya penyerobotan wewenang dan pelemparan tanggung jawab oleh dan kepada
oang atau bagian lain.
Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Barat Nomor 22 tahun 2008 tentang Oganisasi dan Tata Kerja InspektoratBadan
Perencanaan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Sauan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Bara,
berkedudukan seabagi Pelaksana Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam Penanganan Bidang Ketahanan
Pangan.
Badan Ketahanan Pangan daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Badan, berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Gubernur melalui sekretaris Daerah. Susunan Organisasi Badan Ketahanan
Pangan Daerah adalah sebagai berikut :
a. Kepala Badan
b. Sekretaris Badan, membawahkan :
1) Sub Bagian Program dan Perencanaan
2) Sub Bagian Keuangan
3) Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
c. Bidang Kelembagaan dan Infrastruktur, membawahkan :
1) Sub Bidang Kelembagaan Pangan
2) Sub Bidang Infrastruktur pangan
d. Bidang Distribusi dan Harga, membawahkan :
1) Sub Bidang Distribusi
6
Laporan Kuliah Kerja Praktek
2) Sub Bidang Harga dan Informasi Pangan
e. Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, membawahkan :
1) Sub Bidang Ketersediaan dan Cadangan Pangan
2) Sub Bidang Kerawanan Pangan
f. Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan, membawahkan :
1) Sub Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan
2) Sub Bidang Keamanan dan Mutu Pangan
g. Kelompok Jabatan dan Fungsional
2.4 Uraian Tugas Perusahaan
Adapun Tugas dan Fungsi Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat sebagaimana
diatur dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan
Tata Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan perincian Sebagai berikut :
A. Kepala Badan
1. Kepala Badan mempunyai tugas pokok merumuskan, menetapkan, memimpin,
mengkordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas pokok Badan serta
mengkordinasikan dan membina UPTB.
2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Badan mempunyai fungsi :
Penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknis di semua bidang
ketahanan pangan.
Penyelenggaraan perumusan dan penetapan pemberian dukungan atas pnyelenggaraan
pemerintah Daerah bidang Ketahanan.
Penyelenggaraan fasilitas dan pengendalian pelaksanaan tugas-tugas bidang ketahanan
pangan
Peneyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka tugas pokok dan fungsi
Badan.
Penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPBT
7
Laporan Kuliah Kerja Praktek
3. Rincian tugas Kepala Badan :
Kepala Badan mempunyai tugas pokok merumuskan, menetapkan memimpin,
mengkordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas pokok badan serta
mengkordinasikan dan membina UPBT.
Menyelenggarakan penetapan kebijakan teknis badan sesuai dengan kebijakan umum
Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana pembangunan ketahanan
pangan di Provinsi .
Menyelenggarakan fasilitas yang berkaitan dengan penyelenggaraan program,
kesekretariatan, kelembagaan dan infrastruktur, ketersediaan dan kerawanan pangan,
konsumsi dan keamanan penga, serta distribusi dan harga pangan.
Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi Pemerintah, Swasta dan
Lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan Badan.
B. Sekretariat
1. Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan
program badan, pengkajian penrencanaan dan program, pengelolaan keuangan,
kepegawaian, dan umum.
2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, secretariat mempunyai fungsi :
Penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan program badan.
Penyelenggaraan pengakjian perencanaan dan program kesekretariatan.
Penyelenggaraan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum.
3. Rincian tugas sekretariat :
Menyelenggarakan pengkajian dan koordinasi perenacanaan, program badan.
Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan.
Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan.
Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja.
8
Laporan Kuliah Kerja Praktek
Menyelenggarakan pengendalian administrasi belanja.
Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian.
Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan.
Menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan.
Menyelenggarakan pengkajian bahan laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah
(LAKIP) badan.
1) Sub Bagian Program dan Perencanaan
a. Subbagian Perencanaan dan Program mempunyai tugas pokok melaksanakan
koordinasi perencanaan dan penyusunan program.
b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Subbagian Perencanaan dan Program
mempunyai fungsi :
Pelaksanaan penyusunan bahan perencanaan dan program kerja sekretariat dan
Subbagian Perencanaan dan Program.
Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan
penyusunan bahan hasil koordinasi perencanaan dan program Badan.
Pelaksanaan pengkordinasian perencanaan dan program UPTB.
c. Rincian tugas Subbagian Perencanaan dan Program :
Melaksanakan penyusunan perencanaan dan program kerja Sekretariat dan
Subbagian Perencanaan dan Program.
Melaksanakan pengelolaan sistem informasi bidang ketahanan pangan.
Melaksanakan penyusunan bahan evaluasi dan laporan kegiatan Sub Bagian
Perencanaan dan Program
Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
2) Sub Bagian Keuangan
a. Subbagian keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi
keuangan dlingkungan Badan.
9
Laporan Kuliah Kerja Praktek
b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Subbagaian Keungan mempunyai
fungsi :
Pelaksanaan penyusunan bahan rencana anggaran belanja langsung dan tidak
langsung Badan.
Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan teknis administrasi keungan Badan.
Pelaksanaan koordinasi pengelolaan keuangan pada UPTB.
c. Rincian tugas Subbagian Keuangan :
Melaksanakan penyusunan perencanaan dan program subbagian keuangan.
Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran badan.
Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan badan.
Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan daerah serta
pembayaran lainnya.
Melaksnakan perbendaharaan keuangan.
Melaksanakan penyiapan dan pembinaan administrasi keuangan.
Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung dinas
dan UPBT.
Melaksankan verifikasi keuangan.
Melaksnakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan penyiapan bahan.
Pertanggung jawaban keungan.
Mengendalikan administrasi perjalanan dinas pegawai.
3) Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
a. Subbagian kepegawaian dan umum mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengelolaan administrasi kepegawaian, ketatalaksnaan, umum dan perlengkapan.
b. Dlam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Subbagian Kepegawaian dan Umum
mempunyai fungsi :
10
Laporan Kuliah Kerja Praktek
Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan mutasi, pengembangan karir,
kesejahteraan, dan disiplin pegawai dan pengelolaan administrasi kepegawaian
lainnya, pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaan dan rumah tangga.
Pelaksanaan tugas kehumasan Badan.
Pelaksanaan perlengkapan Badan.
c. Rincian tugas Subbidang Kepegawaian dan Umum :
Melaksanakan penyusunan perencanaan dan program Subbagian Kepegawaian dan
Umum.
Melaksanakan pengusulan gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai dan
jabatan di lingkungan badan.
Melaksnakan penyiapan dan pengusulan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja
dan pemberian penghargaan serta tugas/ijin belajar, pendidikan/pelatihan
kepemimpinan teknis dan fungsional.
Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai serta pengolahan data
kepegawaian.
Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir dan mutasi serta
pemberhentian pegawai.
Pengelolaan perpustakaan badan.
Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
C. Bidang Kelembagaan dan Infrastruktur
1. Bidang Kelembagaan dan Infrastruktur mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
pengkajian bahan kebijakan teknis dan pembinaan Bidang Kelembagaan dan Infrastruktur.
2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, bidang Kelembagaan dan Infrastruktur
mempunyai fungsi :
Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis bidang kelembagaan dan
infrastruktur.
11
Laporan Kuliah Kerja Praktek
Penyelenggaraan fasilitas kelembagaan dan infrastruktur.
3. Rincian tugas bidang Kelembagaan dan Infrastruktur :
Menyelenggarakan penyusunan program kerja Bidang Kelembagaan dan Infrastruktur.
Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitas pengembangan bidang kelembagaan dan
infrastruktur.
Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
Menyelenggarakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas
Bidang Kelembagaan dan Infrastruktur.
1) Sub Bidang Kelembagaan Pangan
a. Subbidang Kelembagaan Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan
bahan kebijakan teknis kelembagaan pangan.
b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Subbidang Kelembagaan Pangan
mempunyai fungsi :
Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis perencanaan dan program
kelembagaan pangan.
Pelaksanaan pelayanan administrasi, teknis pengembangan dan fasilitas kelembagaan
pangan.
c. Rincian tugas Subbidang Kelembagaan Pangan :
Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Klembagaan Pangan.
Melaksanakan penyusunan bahan fasilitasi dan kebijakan teknis penyelenggaraan
kelembagaan pangan.
Melaksanakan pengelolaan fasilitas pelaksanaan usaha-usaha kelembagaan pangan.
Melaksnakan penyusunan bahan koordinasi kelembagaan pangan.
Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelapoan yang berkaitan dengan tugas
Subbidang Kelembagaan Pangan.
12
Laporan Kuliah Kerja Praktek
2) Sub Bidang Infrastruktur pangan
a. Subbidang infrastruktur pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan
bahan kebijakan teknis infrastruktur pangan.
b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Subbidang Infratruktur Pangan
mempunyai fungsi :
Pelaksnaan penyusunan bahan kebijakan teknis perencanaan dan program infrastruktur
pangan.
Pelaksanaan pelayanan administrasi, teknis pengembngan dan fasilitas infrastruktur
pangan.
c. Rincian tugas Subbidang Infrastruktur Pangan :
Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Infrastruktur Pangan.
Melaksanakan penyusunan bahan koordinasi dan bahan kebijakan teknis meliputi
infrastruktur distribusi pangan.
Melaksanakan pengelolaan data infrastruktur distribusi pangan.
.Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
Melaksnakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas
Subbidang Infrastruktur Pangan.
D. Bidang Distribusi dan Harga Pangan
1. Bidang Distribusi dan Harga Pangan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitas distribusi dan pengendalian harga pangan.
2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Distribusi dan Harga Pangan
mempunyai fungsi :
Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis distribusi dan pengendalian harga
pangan.
Penyelenggaraan fasilitas distribusi dan pengendalian harga pangan.
Penyelenggaraan pelayanan informasi pangan dan harga pangan.
13
Laporan Kuliah Kerja Praktek
3. Rincian tugas Bidang Distribusi dan Harga Pangan :
Menyelenggarakan penyusunan program kerja Bidang Distribusi dan Harga Pangan.
Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis operasional distribusi dan
pengendalian harga pangan.
Menyelenggarakan pengkajian sistem distribusi dan pengendalian harga pangan.
Menyelenggarakan fasilitas dan supervise kegiatan distribusi dan pengendalian harga
pangan.
Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
1) Sub Bidang Distribusi
a. Subbidang Distribusi mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan
kebijakan teknis dan fasilitas distribusi pangan.
b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Subbidang Distribusi mempunyai
fungsi :
Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis distribusi pangan.
Pelaksanaan pelayanan administrasi, teknis dan fasilitas distribusi pangan.
c. Rincian tugas Subbidang Distribusi :
Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Distribusi.
Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis peningkatan distribusi pangan.
Melaksanakan penyusunan bahan koordinasi system distribusi pangan.
Melaksanakan fasilitas peningkatan dan pengelolaan data distribusi pangan.
Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas
Subbidang Distribusi.
2) Sub Bidang Harga dan Informasi Pangan
a. Subbidang Haga dan Informasi Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitas pengendalian harga, informasi pangan
serta harga pangan.
14
Laporan Kuliah Kerja Praktek
b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Subbidang Harga dan Informasi pangan
mempunyai fungsi :
Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis pengendalian harga dan informasi
pangan serta harga pangan.
Pelaksanaan pelayanan administrasi, teknis dan fasilitas pengendalian harga,
informasi pangan serta haga pangan.
c. Rincian tugas Subbidang Harga dan Informasi Pangan :
Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Harga dan Informasi Pangan.
Melaksanakan penyusunan bahan koordinasi dan bahan kebijakan teknis
pengendalaian harga.
Melaksanakan pengelolaan data dan Informasi pangan serta harga pangan.
Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas
Subbidang Harga dan Informasi Pangan.
E. Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan
1. Bidang Ketersediaan Kerawanan Pangan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitas ketersediaan dan penanggulangan keawanan
pangan.
2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan
mempunyai fungsi :
Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis bidang ketersediaan, cadangan pangan
dan penanggulangan kerawanan pangan.
Penyelenggaraan fasilitas bidang ketersediaan, cadangan pangan dan kerawanan pangan.
3. Rincian tugas Bidang Ketersediaan dan Kerawanan pangan :
Menyelenggarakan penyusunan program kerja Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan.
15
Laporan Kuliah Kerja Praktek
Menyelenggarakan pengakajian bahan kebijakan teknis operasional pembinaan ketersediaan,
cadangan pangan dan penanggulangan kerawanan pangan.
Menyelenggarakan fasilitas bidang ketersediaan, cadangan pangan dan penanggulangan
kerawanan pangan.
Menyelenggarakan pengembangan ketersediaan, cadangan pangan dan kerawanan pangan.
Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
1) Sub Bidang Ketersediaan dan Cadangan Pangan
a. Subbidang Ketersediaan dan Cadangan Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitas penyelenggaraan ketersediaan dan
cadangan pangan.
b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Subbidang Ketersediaan dan Cadangan
Pangan mempunyai fungsi :
Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis ketersediaan dan cadangan pangan.
Pelaksanaan pelayanan administrasi, teknis pengembangan dan fasilitas ketersediaan
dan cadangan pangan.
c. Rincian tugas Subbidang Ketersediaan dan Cadangan Pangan :
Melaksanakan penyusunan program kerja, Subbidang Ketersediaan dan Cadangan
Pangan.
Melaksanakan penyususnan bahan koordinasi dan bahan kebijakan teknis meliputi
ketersediaan dan cadangan pangan
Melaksanakan pengelolaan dan ketersediaan dan cadangan pangan.
Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas
Subbidang Ketersediaan dan Cadangan Pangan.
2) Sub Bidang Kerawanan Pangan
16
Laporan Kuliah Kerja Praktek
a. Subbidang Kerawanan Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan
bahan kebijakan teknis dan fasilitas penanggulangan kerawanan pangan.
b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Subbidang Kerawanan Pangan
mempunyai fungsi :
Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis penanggulangan kerawanan
pangan.
Pelaksanaan pelayanan administrasi, teknis dan fasilitas penanggulangan kerawanan
pangan.
c. Rincian tugas Subbidang Kerawanan Pangan :
Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Kerawanan Pangan.
Melaksanakan penyusunan bahan koordinasi penanggulangan kerawanan pangan.
Melaksanakan fasilitas penanggulangan dan pengelolaan data kerawanan pangan.
Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas
Subbidang Kerawanan Pangan.
F. Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan
1. Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitas peningkatan konsumsi serta keamanan
pangan.
2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan
mempunyai fungsi :
Penyelenggaraan perencanaan program peningkatan konsumsi dan keamanan pangan
Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis peningkatan konsumsi dan
keamanan pangan.
Penyelenggaraan fasilitas peningkatan konsumsi dan keamanan pangan.
3. Rincian tugas Bidang Konsumsi dan Keamanan pangan :
17
Laporan Kuliah Kerja Praktek
Menyelenggarakan penyusunan progam kerja Bidang Konsumsi dan Keamana Pangan
Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitas dan bahan kebijakan teknis pembinaan
peningkatan konsumsi dan keamanan pangan.
Menyelenggarakan koordinasi peningkatan konsumsi dan keamanan pangan.
Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
Menyelenggarakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas
Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan.
1) Sub Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan
a. Subbidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitas peningkatan konsumsi
dan penganekaragaman pangan.
b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Subbidang Konsumsi
Penganekaragaman Pangan mempunyai fungsi :
Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis peningkatan konsumsi dan
penganekaragaman pangan.
Pelaksanaan pelayanan administrasi, teknis dan fasilitas peningkatan konsumsi dan
penganekaragaman pangan.
c. Rincian tugas Subbidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan :
Melaksanakan penyusunan progam kerja Subbidang Konsumsi dan
Penganekaragaman Pangan.
Melaksnakan penyusunan bahan koordinasi dan bahan kebijakan teknis peningkatan
konsumsi dan penganekaragaman pangan.
Melaksnakan pengelolaan data tingkat konsumsi dan penganekaragaman pangan.
Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas
Subbidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan.
18
Laporan Kuliah Kerja Praktek
2) Sub Bidang Keamanan dan Mutu Pangan
a. Subbidang Keamanan dan Mutu Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitas peningkatan keamanan dan mutu
pangan.
b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Subbidang keamanan dan Mutu Pangan
mempunyai fungsi :
Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis penigkatan keamanan dan mutu
pangan.
Pelaksanaan pelayanan administrasi, teknis dan fasilitas peningkatan keamanan
mutu pangan.
c. Rincian tugas Subbidang keamanan dan Mutu Pangan :
Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Keamanan dan Mutu Pangan.
Melaksanakan penyusunan bahan koordinasi dan bahan kebijakan teknis
peningkatan keamanan dan mutu pangan.
Melaksanakan pengelolaan data keamanan dan mutu pangan.
Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas
Subbidang Keamanan dan Mutu Pangan.
G. Kelompok Jabatan dan Fungsional
Kelompok Jabatan dan Fungsional melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah sesuai
dengan keahlian dan kebutuhan.
2.5 Aspek Kegiatan Perusahaan
Kegiatan pokok Badan ketahan Pangan Daerah ini adalah
1. Melaksanakan pengembangan dan Peningkatan Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat.
19
Laporan Kuliah Kerja Praktek
2. Melakukan bantuan modal dengan subsidi keuangan untuk usaha tani masyarakat di daerah-
daaerah Provinsi Jawa Barat.
3. Mengusahakan untuk mengajukan subsidi pada pemerinatah daerah Jawa Barat.
4. Menentukan kelompok tani yang akan memperoleh subsidi.
5. Menyusun APBN dan APBD khusus untu Badan Ketahanan Pangan.
BAB III
PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
Penulis melaksanakan kuliah kerja praktek di Badan Ketahanan Pangan daerah (BKPD) Provinsi
Jawa Barat, Penulis ditempatkan pada Sub Bagian Program dan Perencanaan.Dalam pelaksanakan
tersebut penulis diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai kegiatan merekapitulasi daerah-daerah
gapoktan.
3.1.1 Subsidi Secara Umum
Secara umum pengertian subsidi merupakan suatau pemberian uang dari pemerintah yang
dimaksudkan untuk membantu dan mempergiat pekembangan usaha kelompok tani yang dianggap
penting sekali bagi kepentingan umum dan yang tidak sanggup berjalan tanpa bantuan pemerintah.
20
Laporan Kuliah Kerja Praktek
Subsidi dapat diartikan sebagai dana bantuan sosial yang merupakan transfer uang atau barang
yang diberikan kepada masyarakat gunamenjaga ketahanan pangan.
Subsidi dapat berbentuk kebijakan proteksionisme atau hambatan perdagangan (trade barrier)
dengan cara menjadikan barang dan jasa domestik bersifat kompetitif terhadap barang dan jasa impor.
Subsidi dapat dikategorikan dengan berbagai macam cara, tergantung alasan di balik subsidi, pihak
penerima, dan sumber pembiayaan subsidi (bisa dari pemerintah, konsumen, penerimaan pajak, dll).
3.1.2 Pengertian Subsidi
Berikut beberapa pengertian subsidi menurut beberapa ahli yang penulis kutip :
Menurut Habib Nazir
“ Subsidi adalah cadangan keuangan dan sumber-sumber daya lainnya untuk mendukung suatu
kegiatan usaha atau kegiatan perorangan oleh pemerintah “.
(2004:537)
Menurut Muhammad Hassanudin
“ Subsidi dapat mendorong peningkatakan output produk-produk yang dibantu akan tetapi
mengganggu proses alokasi sumber daya domestik secara umum dan memberi dampak yang
merugikan terhadap perdagangan internasional “.
(2004:537)
Menurut KH. M. Shiddiq Al-Jawi
“ Subsidi adalah suatu bentuk bantuan keuangan (financial assistance; Arab : i’aanah maaliyah),
yang biasanya dibayar oleh pemerintah, dengan tujuan untuk menjaga stabilitas harga-harga, atau
untuk mempertahankan eksistensi kegiatan bisnis, atau untuk mendorong berbagai kegiatan
ekonomi pada umumnya “.
(Al Wa'ei no.93 Tahun VIII 1-31 Mei 2008)
21
Laporan Kuliah Kerja Praktek
Menurut Charity
“Istilah subsidi dapat juga digunakan untuk bantuan yang dibayar oleh non-pemerintah, seperti
individu atau institusi non-pemerintah. Namun ini lebih sering disebut derma atau sumbangan ”.
Dari beberapa defenisi para ahli yang dikemukakan diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
subsidi :
a. Cadangan dari pemerintah untuk mendukung suatu kegiatan usaha perorangan.
b. Bantuan keuangan untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat.
c. Meupakan bantuan dari non-pemerintah yang sering disebut sebagai sumbangan.
3.1.3 Tujuan Subsidi
Menurut Habib Nazir dan Muhammad Hassanudin ada bebarapa hal tujuan subsidi yaitu
sebagai berikut :
1) Subsidi Produksi
Pemberian subsidi pada para pemasok oleh pemerintah untuk mendorong mereka meningkatkan output
dari produk tertentu yang tujuannya untuk memperluas produksi beberapa poduk dengan harga rendah
yang dianggap sangat penting.
2) Subsidi Ekspor
Pemberian subsidi oleh pemerintah untuk produk tertentu yang di ekspor atau ekspor secara umum,
sebagai suatu alat untuk membantu neraca pembayaan negara selain itu, subsidi ekspor diberikan sebagai
upaya peningkatan perdagangan.
3) Subsidi Pekerjaan
Pemberian subsidi pada upah oleh pemerintah sebagai suatu insentif pada perusahaan-perusahaan untuk
dapat member lebih banyak kesempatan kerja, sehingga dapat menurunkan tingkat pengangguran dalam
perekonomian.
22
Laporan Kuliah Kerja Praktek
4) Subsidi Pendapatan
Pemberian subsidi pada masyarakat melalui system pembayaran transfer pemerintah dalam usaha untuk
memungkinkan mereka menikmati suatu standart hidup minimum.
Subsidi pendapatan diberikan oleh pemerintah aga kesejahteraan masyarakat semakin terjamin, sehingga
perekonomian diahrapkan dapat lebih lanjut.
3.1.4 Sistem Pendekatan Kegiatan Subsidi
kegiatan subsidi (pemberdayaan) masyarakat dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi
masyarakat dan semua pemangku kepentingan (stakeholders) dalam rangka meningkatkan pembangunan
pedesaan / perkotaan.
Pemberdayaan masyarakat dalam mengelola kelompok usaha ekonominya adalah upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam memanfaatkan
potensi yang dimilikinya dalam mewujudkan kemandirian pangan.
3.1.5 Strategi Kegiatan Subsidi
Proses subsidi (pemberdayaan) ini dilakukan meliputi 3 (tiga) tahapan yaitu :
A. Pertumbuhan Kelompok, meliputi :
1) Identifikasi Desa/Kecamatan dan kelompok sasaran
2) Sosialisasi
3) Seleksi
4) Penetapan
5) Penyusunan RUK
6) Penyaluran Dana Penguatan Modal
7) Pemanfaatan Dana Penguatan Modal
B. Pengembangan Kelompok, meliputi :
23
Laporan Kuliah Kerja Praktek
1) Penguatan Kelembagaan
2) Pengembangan usaha kelompok
3) Penguatan kerjasama usaha
4) Pelatihan dan pendam pingan
C. Kemandirian :
1) Pemantapan kelembagaan
2) Pengembangan jaringan usaha dan kemitraan
3) Pemantapan usaha
4) Pelatihan dan pendampingan
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek
Pada saat pelaksanaan kuliah kerja praktek pada Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD)
Provinsi Jawa Barat, selama kurang lebih satu bulan terhitung mulai tanggal 03 Agustus 2009 sampai
dengan 31 Agustus 2009. Selama melaksanakan kerja praktek, penulis diberi kesempatan untuk
membantu mengerjakan tugas yang ada, tugas tersebut antaa lain :
1. Melakukan pendataan pada calon-calon pendamping yang akan diseleksi.
2. Merekapitulasi calon-calon Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) yang akan menerima subsidi.
3. Mendengarkan arahan dari Bapak pembimbing di Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Bandung.
3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan kerja Praktek
3.3.1 Persyaratan Kelompok Calon Penerima dan Sasaran Calon Lokasi
3.3.1.1 Kelompok Calon Penerima
24
Laporan Kuliah Kerja Praktek
Persyaratan kelompok calon penerima bantuan sosial untuk penguatan modal usaha Pengembangan
dan Peningkatan Usaha Ekonomi Poduktif dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Kelompok usaha Ekonomi dibentuk dan kepengurusannya sudah dibentuk dan dikukuhkan untuk
menanganinya.
b. Khusus untuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang melaksanakan program kegiatan usaha tani
padi dengan Sistem Of Rice Intensification (SRI) disamping menerima bantuan modal pengembangan
usaha, juga dapat diusulkan bantuan dana pembelian alat pengolah organic (APO) oleh tim teknis
kabupaten/kota dapat menerima.
c. Koperasi/Koptan/KUD bebadan hokum sekurang-kurangnya 1(satu) tahun dan sudah melaksanakan RAT.
d. Mempunyai kepengurusan yang aktif.
e. Melakukan usaha dibidang pangan meliputi usaha off farm hulu (sarana produksi), on farm dan off farm
hilir (pengolahan dan pemasaran hasil) serta usaha simpan pinjam usaha pangan.
f. Tidak mempunyai tunggakan Kredit Program (seperti KUT<KKP-E, LUEP) serta belum menerima
bantuan sejenis selama 2 (dua) tahun terakhir.
g. Membuat proposal Rencana Pemanfaatan dana bantuan sosial Pengembangan dan Peningkatan Usaha
Ekonomi Produktif Masyarakat.
h. Memiliki rekening atas nama kelompok pada Bank Pemerintah.
i. Memiliki buku catatan administrasi yang baik dan lengkap.
3.3.1.2 Sasaran Calon Lokasi
Calon lokasi yaitu di Desa/Kelurahan Rawan Pangan dan atau Desa/Kelurahan Miskin di masing-
masing Kabupaten/Kota dengan sasaran lokasi sebagai berikut :
a. Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat menetapkan calon Kecamatan sasaran.
b. Untuk satu wilayah kecamatan paling sedikit 5 (lima) desa/kelurahan, rawan pangan/miskin, dalam satu
wilayah dan Desa/Kelurahan dipilih 1 (satu) kelompok masyarakat.
c. Sasaran Desa/Kelurahan dan kelompok ditentukan lebih lanjut oleh Tim Teknis Kabupaten/Kota.
3.3.2 Mekanisme Verifikasi
25
Laporan Kuliah Kerja Praktek
3.3.2.1Tingkat Kabupaten/Kota
Tim teknis Kabupaten/Kota melakukan verifikasi terhadap Kelompok Usaha Ekonomi
berdasarkan proposal usulan masyarakat serta melakukan pembuktian terhadap kelompok melalui cek
lapangan. Untuk tahun 2009 prioritas yang diverifikasi adalah yang berdomisili desa/kelurahan dalam
wilayah kecamatan yang ditetapkan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dan disetujui oleh
Tim Teknis.
Apabila jumlah usulan dari masyarakat melebihi dari jumlah kuota yang ditetapkan, tim teknis
Kabupaten/Kota tetap meverifikasi dan disampaikan ke Tim Teknis Provinsi untuk dijadikan bahan
usulan tahun berikutnya.Aspek yang diverifikasi oleh Tim Teknis Kabupaten/Kota adalah :
a.Kelompok Usaha Ekonomi / Gabungan Kelompok Tani
1) Surat pengukuhan Kabupaten dan Instansi yang berwenang.
2) Proposal Keanggotaan kelompok
3) Rencana usaha kelompok
4) Surat pernyataan tidak pernah mempunyai tunggakan kredit program
5) Buku-buku administrasi kelompok
6) Nomor rekening kelompok
7) Keterangan tidak pernah menerima bantuan sejenis selam 2 tahun terakhir
b.Koperasi Tani
1) Struktur Organisasi
2) Badan Hukum
3) Resume Hasil RAT tahun terakhir
4) Proposal kegiatan hasil koperasi
5) Rencana Usaha Koperasi
6) Surat Pernyataan tidak pernah mempunyai tunggakan/kredit perorangan.
3.3.2.2Tingkat Provinsi
26
Laporan Kuliah Kerja Praktek
Verifikasi tingkat provinsi ditekankan kepada kelengkapan dokumen persyaratan administrasi
kelompok meliputi :
1) Surat usulan dari Bupati/Wali kota
2) Proposal dan kelengkapan surat-surat
3) Surat permohonan pembayaran
4) Pengukuhan kelompok
5) Keterangan Tim Teknis Kabupaten/Kota
6) Berbadan Hukum bagi Koperasi Tani
7) Keterangan pertanggungjawaban dari penerima bantuan
8) Rekening Bank Pemerintah
Tabel 3.1 TAHAPAN DAN JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
N
o
Tahapan Kegiatan Jadwal Pelaksanaan Penanggungjawab
1 Sosialisasi Kepgub dan Pedoman
Teknis kepada Aparat
Kabupaten/Kota
23 Juli 2009 BKP Provinsi
2 Identifikasi dan Verifikasi oleh Tim
Teknis Kabupaten
27 /31 Juli 2009 BKP Kab/Kota/Instansi yang
menangani Ketahanan Pangan
3 Usulan oleh Bupati / Walikota 03 Agustus s/d 13 BKP Kab./Kota/Instansi yang
27
Laporan Kuliah Kerja Praktek
Agustus 2009 menangani Ketahanan Pangan
4 Verifikasi oleh Tim Teknis Provinsi 10 Agustus s/d 13
Agustus 2009
BKP Provinsi
5 Proses Usulan Pencairan 18 Agustus s/d 21
Agustus 2009
BKP Provinsi
3.3.3 Mekanisme Pencairan
Mekanisme pencairan dan penyaluran dana Bantuan Sosial untuk penguatan modal usaha dalam
meningkatkan pendapatan dan ketahanan pangan masyarakat bagi Kelompok Usaha Ekonomi /
Gapoktan /Koperasi adalah :
a. Tim Teknis Provinsi melakukan identifikasi dan verifikasi administrasi dan melakukan pengecekan
lapangan terhadap calon penerima Bantuan social yang diusulkan oleh Bupati.
b. Berdasarkan hasil identifikasi verifikasi dan cek lapangan Tim Teknis Povinsi, Kepala Badan Katahanan
Pangan Daerah Provinsi mengajukan permohonan penacairan kepada Gubernur Jawa Barat, dengan
melampirkan :
1) Proposal yang berisikan profil, rencana penggunaan Dana Bantuan Usaha.
28
Laporan Kuliah Kerja Praktek
2) Surat permohonan pembayaran dari masing-masing kelompok penerima.
3) Kwitansi rangkap 4 bermaterai cukup.
4) Nomor ekening Bank yang ditunjuk atas nama penerima bantuan.
5) Surat pernyataan pertanggungjawaban dari penerima bantuan.
6) Foto Copy KTP Ketua Kelompok Penerima Bantuan.
7) Foto Copy identitas kelompok
8) Keterangan Tim Teknis Kabupaten/Kota bahwa calon kelompok penerima bantuan yang diusulkan
mempunyai kepengurusan yang masih aktif, tidak memiliki tunggakan kredit dan belum pernah menerima
bantuan sejenis selama 2 (dua) tahun terakhir.
c) Berdasarkan hasil verifikasi Tim Teknis Provinsi, Kepala Badan Ketahanan Pangan Daerah Jawa Barat
mengajukan permohonan pencairan dana bantuan sosial pengembangan dan peningkatan usaha ekonomi
produktif masyarakat kepada Gubernur Jawa Barat.
d) Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat atas dasar perintah Gubernur, memproses
pemindahbukuan dana Bantuan Sosial, ke rekening penerima bantuan.
3.3.4 Pembiayaan
Sumber-sumber pendanaan untuk membiayai kegiatan Pengembangan dan Peningkatan Usaha
Ekonomi Produktif Masyarakat, dapat berasal dari APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, swadaya
mayarakat dan bantuan lain yang tidak tidak mengikat. Dana bantuan sosial untuk pengembangan dan
Peningkatan Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat pada tahun 2009 bersumber dari APBD Provinsi
sebesar Rp 32.500.000.000 (Tiga Puluh Dua Milyar Lima Ratus Juta Ribu Rupiah) pada kodering
1.20.03.00.00.5.1.5.01., yang dalam pemanfaatannya meliputi :
a. Dana untuk bantuan modal usaha sebesar Rp 32.000.000.000 (Tiga Puluh Dua Milyar Rupiah) disalurkan
kepada 800 kelompok dengan alokasi setiap kelompok sebesar Rp 40.000.000 (Empat Puluh Juta
Rupiah).
29
Laporan Kuliah Kerja Praktek
b. Dana untuk pembelian Alat Pengolah Organik sebesar p 500.000.000 (Lima Ratus Juta Rupiah) untuk 20
unit alat pengolah organic dengan dana setiap alat pengolah organic sebesar Rp 25.000.000 (Dua Pulu
Lima Juta upiah), disalurkan kepada 20 Gapoktan penerima bantuan sosial Pengembangan dan
Peningkatan Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat di Kabupaten/Kota pelaksana program Sistem Of Rice
Intensification (SRI).
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan tinjuan yang dilakukan penulis atas peranan subsidi seabagai ketahanan pangan pada Badan
Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Provinsi Jawa Barat, maka penulis menarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Penulis menyimpulkan bahwa dalam proses penyaluran subsidi kepada masyarakat meliputi
beberapa syarat dan tahapan, yaitu pertumbuhan kelompok, pengembangan kelompok dan tahap
30
Laporan Kuliah Kerja Praktek
kemandirian. Masyarakat yang menerima subsidi wajib mengikuti tahapan dan syarat yang telah
ditetapkan.
2. Dari Badan Ketahanan Pangan sendiri pun memiliki beberapa tahp yang harus dilakukan dalam
pelaksanaan subsidi, yaitu sosialisasi Kepgub dan pedoman teknis kepada aparat Kabupaten / Kota,
identifikasi dan verifikasi oleh tim teknis Kabupaten, usulan oleh Bupati / Walikota, verifikasi oleh
tim teknis provinsi, proses usulan pencairan.
4.2 SARAN
Setelah penulis melaksanakan kerja praktek yang dilakukan di Badan Ketahanan pangan Daerah (BKPD)
Provinsi Jawa Barat, maka penulis ingin mengemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat
bermanfaat sebagai bahan masukan untuk kemajuan perusahaan, yaitu sebagai berikut :
1. Perlunya melakukan subsidi bahan makanan pangan bukan hanya bantuan untuk usaha tani
masyarakat.
2. Perlu mengelola pangan secara professional agar bertumbuhnya kelembagaan pangan terutama di
daerah entra produksi dan di daerah rawan bencana.
3. Lebih mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam.
4. Perlu mekakukan kunjungan atau sosialisasi secara khusus untuk menjelaskan apa tujuan dari
subsidi dari pemerintah untuk usaha mereka serta lebuh menjelaskan ketetapan-keteapan apa
yang harus diikuti oleh masyarakat tersebut.
31
Laporan Kuliah Kerja Praktek
DAFTAR PUSTAKA
Nazir, Habib dan Hassanuddin, Muhammad : (2004). Ensiklopedia Ekonomi dan Perbankan Syariah.
Bandung : Kaki Langit.
Badan Ketahanan Pangan. 2009. Pedoman Teknis Pengembangan dan Peningkatan Usaha Ekonomi
Produktif Masyarakat. Bandung
Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada Badan Ketahanan pangan daerah. 2009. Rencana Strategis Badan
Ketahanan Pangan daerah 2009-2013. Bandung
32
Laporan Kuliah Kerja Praktek
Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 49 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas
Unit dan Tata Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat.
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah.
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan.
Email : www.pengertian dan peranan subsidi.com
33