laporan kp pt masa rizqi
TRANSCRIPT
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PT. MULTI AGUNG SARANA ANANDA
Letjend. Suprapto No. 09 RT. 16 , Kp. Baru Ujung Balikpapan – Kalimantan Timur
Dengan ini menyatakan bahwa laporan kerja praktik di PT. Multi Agung Sarana Ananda
Balikpapan atas nama dan nomor pokok:
Nama : Muchammad Rizqi Ramadhan
NRP : 4112 100 515
telah diuji dan disetujui sebagai laporan akhir dari rangkaian Kerja Praktik di PT. Multi Agung
Sarana Ananda Balikpapan mulai tanggal 8 Juni 2015 sampai dengan 8 Juli 2015.
Balikpapan, 8 juli 2015
Dosen Pembimbing Diselesaikan oleh
Koordinator Kerja Praktek
Mohamad Nurul Misbah , S.T, M.T. NIP : 19730404 199702 1 001
Jurusan Teknik Perkapalan IFakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
Dony Setyawan, ST, M.ENG NIP : 19750320 199903 1 001
M Rizqi Ramadhan NRP 4112100515
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PT. MULTI AGUNG SARANA ANANDA
Letjend. Suprapto No. 09 RT. 16 , Kp. Baru Ujung Balikpapan – Kalimantan Timur
Dengan ini menyatakan bahwa laporan kerja praktik di PT. Multi Agung Sarana Ananda
Balikpapan atas nama dan nomor pokok:
Nama : Muchammad Rizqi Ramadhan
NRP : 4112 100 515
Telah melaksanakan kerja praktik yang pertama. Kerja praktik ini dilaksanakan di PT.
Multi Agung Sarana Ananda Balikpapan pada tanggal 8 Juni 2015 sampai 8 Juli 2015. Disetujui
dan disahkan oleh Koordinator Kerja Praktik PT. Multi Agung Sarana Ananda Balikpapan
Disetujui dan disahkan di Balikpapan pada:
Hari :........................
Tanggal :........................
Mengetahui,
Jurusan Teknik Perkapalan IIFakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
Koordinator Kerja PraktikPT. Multi Agung Sarana Ananda Balikpapan
RAHMAT, ST
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil‘alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia, hidayah,
rahmat dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kerja praktik yang pertama di PT.
Multi Agung Sarana Ananda Balikpapan dengan baik. Kerja praktik ini bertujuan untuk
mensinkronisasikan teori perkuliahan dengan realita di lapangan. Hal ini sebagai upaya untuk
meningkatkan pemahaman mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan ITS di bidang industri kapal.
Selain itu, pelaksanaan kerja praktik ini juga dapat dijadikan dasar pengalaman mahasiswa untuk
menghadapi dunia kerja ketika lulus kuliah nanti. Pelaksanaan kerja praktik mendapat banyak
bantuan dari berbagai pihak. Karenanya, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dony Setyawan, ST, M.ENG selaku dosen wali yang telah memberikan bimbingan,
motivasi, dan pengarahan dalam melaksanakan kerja praktik.
2. Bapak Rahmat, ST selaku pembimbing kerja praktik di PT. Multi Agung Sarana Ananda
Balikpapan.
3. Bapak Farin, Bapak Purwanto, Bapak Heru, Bapak Sumardi, Bapak Sholihin, Ibu Yenny, Ibu
Cucun selaku pembimbing kerja praktik di lapangan.
4. Bapak Prof. Ir. I.K.A.P. Utama, M.Sc., Ph.D selaku Ketua Jurusan Teknik Perkapalan.
5. Bapak Mohamad Nurul Misbah, S.T., M.T. selaku koordinator kerja praktik.
6. Keluarga penulis yang telah memberikan biaya dan motivasi.
7. Dan semua pihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaan kerja praktik ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan laporan kerja praktik ini tentunya masih jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya, dan bagi mahasiswa Teknik
Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan ITS pada khususnya.
Balikpapan, 8 juli 2015
Hormat Saya
Jurusan Teknik Perkapalan IIIFakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
M Rizqi
Ramadhan
Jurusan Teknik Perkapalan IVFakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kapal selalu menjadi modal transportasi penting bagi masyarakat. Sebab, kapal merupakan
satu-satunya transportasi yang dapat mengangkut barang dalam jumlah besar. Untuk memproduksi
kapal yang mempunyai kualitas yang baik, diperlukan tenaga ahli dan tenaga teknik yang
profesional dalam bidangnya masing-masing. Partisipasi pemerintah dan perguruan tinggi untuk
menghasilkan calon tenaga ahli dan tenaga teknik sangat mutlak dibutuhkan. Maka dari itu,
sebagai langkah awal untuk mewujudkan harapan tersebut, Jurusan Teknik Perkapalan ITS
Surabaya menyelenggarakan kerja praktik bagi mahasiswanya selama satu bulan.
Kerja praktik ini dapat dijadikan pengalaman bagi mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan
ITS sebelum terjun ke dunia kerja. Selain itu, dengan melaksanakan kerja praktik, mahasiswa
dapat mengetahui kondisi sebenarnya industri reparasi dan pembangunan kapal. Oleh sebab itu,
pelaksanaan kerja praktik ini sangat dibutuhkan oleh mahasiswa. Diharapkan, setelah melakukan
kerja praktik, mahasiswa dapat memperluas pengetahuan mereka tentang dunia perkapalan dan
hal-hal yang berhubungan dengan kapal.
1.2 Tujuan
Tujuan dari Kerja Praktek di PT. Multi Agung Sarana Ananda Balikpapan
adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang kondisi sebenarnya industri perkapalan.
2. Menganalisa dan memahami sistem kerja yang terjadi di galangan kapal.
3. Memperoleh pengetahuan tentang proses reparasi kapal di galangan selama pelaksanaan
kerja praktik.
1.3 Waktu Kerja Praktik
Kerja Praktik dilaksanakan pada tanggal 8 Juni - 8 Juli 2015 di PT.Multi Agung Sarana
Ananda balikpapan.
1.4 Batasan Masalah
Dalam penulisan laporan kerja praktik di PT.Multi Agung Sarana Ananda balikpapan ini,
penulis membatasi setiap pembahasan dalam laporan ini hanya didasarkan pada data-data yang
diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara.
Jurusan Teknik Perkapalan 1Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
1.5 Metode Kerja Praktik
Metode yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah:
1. Studi literatur sebagai penunjang penulisan laporan.
2. Pengamatan secara langsung dilapangan untuk mengetahui proses yang sebenarnya terjadi.
3. Wawancara dan berdialog langsung dengan pihak yang bersangkutan untuk menggali data-
data yang diperlukan dalam pelaksanaan proses dan penggunaan perangkat kerja.
4. Mengikuti kegiatan yang sedang dilaksanakan oleh pihak galangan.
1.6 Sistematika Laporan
Sistematika laporan kerja praktek adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini terdiri dari latar belakang laporan ini disusun, batasan masalah dalam kerja
praktik, maksud dan tujuan dari kerja praktik, metode penulisan dan sistematika laporan kerja
praktik.
Bab II Tinjauan Umum Perusahaan
Bab ini menjelaskan tentang gambaran secara umum PT.Multi Agung Sarana Ananda
balikpapan yang terdiri dari sejarah, lokasi perusahaan, sumber daya manusia, bidang usaha,
fasilitas galangan PT.Multi Agung Sarana Ananda balikpapan.
Bab III Proses Reparasi Kapal
Bab ini menjelaskan tentang proses-proses reparasi kapal yang dilakukan PT.Multi Agung
Sarana Ananda balikpapan mulai dari pembahasan kontrak kerja hingga kapal sea trial.
Bab IV Kesimpulan Dan Saran
Bab ini merupakan ringkasan dari keseluruhan kerja praktik yang telah dilakukan selama
kurang lebih 1 bulan.
Jurusan Teknik Perkapalan 2Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
1.7 Sejarah Singkat PT. Multi Agung Sarana Ananda
Perusahaan ini didirikan oleh Tjandra Onawa pada tahun 1998 dan telah
berkembang menjadi sebuah perusahaan terkemuka di wilayah tersebut untuk kapal time
charter untuk mendukung transportasi laut di Industri Minyak dan Gas dan Marine
Services. Dukungan persediaan Perusahaan kapal mulai dari kapal tunda, kapal kargo, tug
boat pelabuhan, tongkang atas datar, tongkang mengambang, tongkang crane, tongkang
transportasi kimia dan kapal tujuan khusus lainnya.
Pada tahun 2006, Perusahaan bertumbuh signifikan setelah dipercaya sebagai kapal
pemasok terpercaya mengikuti track record yang baik dan kinerja terbukti. Saat ini
Perseroan mendukung operasi dari 6 rig dari Total Indonesie terletak di Kalimantan
sementara mendukung kegiatan minyak dan gas lainnya yang dilakukan oleh International
Oil Company (IOC) dan perusahaan jasa dukungan mereka.
Perusahaan mulai dengan 1 kapal pada tahun 1998 dan sekarang, pada bulan Juni
2008 telah tumbuh hingga saat ini 43 kapal. Saat Perseroan memiliki dan mengoperasikan
armada kapal tunda 5 (termasuk 1 fifi tug boat), kapal pendarat 3 (termasuk LCT untuk
wireline), 7 berbasis minyak tongkang lumpur, 5 gudang & cylo tongkang, barge 2 shuttle,
2 tongkang akomodasi, 1 tongkang bahan bakar untuk akomodasi, 3 tongkang
penyemenan, 8 tongkang limbah, 1 dermaga apung dan 1 diri propelled barge stimulasi. Di
atas kapal-kapal yang disewa, ada 6 kapal layanan untuk mendukung operasi kapal charter.
Semua pemeliharaan dan keselamatan spesifikasi kapal sesuai dengan baik Bureau Veritas
Standard, (BV), Amerika Biro Pengiriman (ABS), lloyd Germanescher (GL) dan Biro
Klasifikasi Indonesia (BKI) Standard. Perusahaan ini juga tunduk pada pemeriksaan
berkala oleh departemen transportasi di Indonesia, klien, dan instansi terkait.
Komitmen Perseroan untuk itu Pelanggan terus dikembangkan dengan
meningkatkan kualitas Keselamatan Standar untuk Marine Services International diatur
oleh IMO pada tahun 2004. Kemudian pada tahun 2005, Perusahaan memenuhi Baku
Mutu Kepuasan Pelanggan dengan ISO 9001: 2000. Bahkan lebih, pada tahun 2006,
Perusahaan mengakuisisi dermaga apung di mana ia menyediakan layanan penukaran terus
menerus untuk klien-nya. Hal ini sangat dihargai dan dihargai oleh Klien Perusahaan dan
menunjukkan komitmen pendiri untuk menyediakan layanan kelas dunia.
Jurusan Teknik Perkapalan 3Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
1.8 Fasilitas Perusahaan
Sebagai Galangan yang mendukung untuk reparasi kapal yang di miliki oleh PT.Multi Agung
Sarana Ananda yang di kontrak oleh berbagai macam perusahaan untuk keperluan bangunan lepas
pantai barge akomodasi maupun reparasi Guna mendukung pihak-pihak terkait berikut daftar nama
kapal beserta jenisnya yang dimiliki oleh PT.Multi Agung Sarana Ananda yang di sewa oleh
berbagai perusahaan yang bekerja sama
ACCOMODATION BARGE
1.LIPUTAN PERKASA
2.BORNEO PRINCE
LIQUID CARGO BARGE
1.BORNEO PRINCESS
2.LIPUTAN II
3.LIPUTAN III
4.LIPUTAN IV
5.LIPUTAN V
6.LIPUTAN VI
7.LIPUTAN IX
8.LIPUTAN XVIII
9.LIPUTAN XI
10.LIPUTAN XVII
FLAT TOP CARGO BARGE
1.SELAMAT II
2.LIPUTAN I
3.LIPUTAN VII
4.LIPUTAN VIII
5.LIPUTAN XII
6.LIPUTAN XVI
Jurusan Teknik Perkapalan 4Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
FLOATING DOCK
1.BUNDA PRATAMA
LANDING CRAFT TRANSPORT
1.DUYUNG
2.SELAMAT III
OFFSHORE UTILITY TRANSPORT
1.JULIA SEGARA LESTARI
TUG BOAT
1.TJANDRA III
2.LIPUTAN BORNEO
3.TJANDRA II
4.LIPUTAN PENDINGIN 01
5.LIPUTAN PENDINGIN 02
CARGO HATCHED BARGE
1.ELEANOR JANE
2.TAYLA PAIGE
3.PATRICIA MAIRI
4.VALERIE
5.CHELSEA LYNN
6.LAUREN REA
7.DANIELLE NICOLE
8.LOUISE MARIE
STIMULATION BARGE WITH SELF PROPELLER (PERTAMA DI DUNIA)
1.STIM STAR BORNEO
Jurusan Teknik Perkapalan 5Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
1.9 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
Jurusan Teknik Perkapalan 6Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
BAB III
PROSES REPARASI KAPAL
3.1 Proses Reparasi Kapal Secara Umum
Proses reparasi merupakan aktivitas yang sangat penting bagi kapal untuk
mempertahankan kondisi kapal, memperbaiki kerusakan pada bagian-bagian konstruksi dan
peralatan tertentu kapal, serta meminimalisir resiko terjadinya kecelakaan. Di samping itu, proses
reparasi kapal juga dapat menjadi core bisnis yang bagus bagi galangan kapal untuk
mengembangkan perusahaan.
Reparasi kapal secara garis besar dibagi menjadi dua tipe, yakni dikarenakan ada bagian
kapal yang rusak (emergency repair) dan karena kapal sudah jatuh tempo untuk melakukan
pengedokan (annual repair). Secara umum, proses reparasi kapal meliputi, tahap persiapan,
Jurusan Teknik Perkapalan 7Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
kesepakatan kontrak kerja dan SPK, reparasi kapal terapung, pengedokan kapal, reparasi kapal,
finishing, dan sea trial.
3.2 Macam-macam survey kapal
3.2.1.Annual survey
Dilakukan tiap pengulangan tahun setelah kapal diluncurkan, dalam siklus 5 tahun survey.
Annual survey dapat dilakukan 3 bulan sebelum atau sesudah tanggal jatuh tempo. Jika dalam
waktu 6 bulan tersebut belum dilakukan annual survey, maka sertifikasi dari klasifikasi menjadi
tidak berlaku.
3.2.2 Intermediate survey
Survey ini dilakukan saat / di antara jangka waktu annual survey yang kedua dan yang
ketiga. Dan dapat dimulai sangat awal saat 3 bulan sebelum tahun kedua kapal. Selama
intermediate survey dapat dilengkapi hal – hal yang diperlukan, kapanpun sampai 3 bulan setelah
tahun ketiga kapal. Klasifikasi akan secara otomatis tidak berlaku jika intermediate survey belum
terselesaikan, dan tidak ada toleransi untuk itu.
3.2.3.Special survey
Semua kapal yang di classkan juga harus dilakukan Spesial survey sesuai dengan
persyaratan yang diberikan pada Chapter 3. Survey ini dilakukan pada interval 5 tahunan. 5 tahun
pertama adalah terhitung dari tanggal kapal selesai dibangun / diserahkan dari pihak ship builder.
dan 5 tahun berikutnya terhitung dari tanggal Special survey yang sebelumnya. Pertimbangan
dapat diberikan atas kebijaksanaan komite untuk setiap keadaan pengecualian yang
memperbolehkan perpanjangan klasifikasi lambung kapal untuk maksimal tiga bulan di luar tahun
kelima. Jika perpanjangan disetujui pada periode berikutnya klasifikasi lambung kapal akan
terhitung dari tanggal jatuh tempo Spesial survey sebelum diberikan perpanjangan.
3.2.4 Docking Plan Reparation
Jurusan Teknik Perkapalan 8Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
Pada saat saya kuliah praktik di galanag PT.Multi Agung Sarana Ananda Balikpapan ada 2 buah kapal yang sedang di reparasi yaitu kapal tug boat yang bernama LIPUTAN PENDINGIN 02 dan warehouse barge bernama LIPUTAN VII dan berikut daftar DOCKING PLAN dari masing masing kapal tersebut
DOCKING PLAN LIPUTAN VII (SJL)DESCRIPTION SIZE QTY REMARKSFabricated anchor rest launcher Adjust on site 1 unitsRepaired fwd bulwark Adjust on site 1 eaReplaced all improper condition of manhole cover incl-handle and provide with permanent marking identifications
Adjust on site
Replaced all damage tire fender,chain and shackle 5/8”
130 x 100 x 14 mm
Replating hull Adjust on site 1 Ls If anyReplaced all zinc anode 8 KG 34 ea Welded typeRepaired all damaged and corroded handrail
Adjust on site 1 ls Galvanized sch40
Repaired cradle liferaft Adjust on site 1 unitRepaired all corroded warehouse frame incl-corrugated zinc wall alluminium and painted with same color (grey or silver)
Adjust on site 1 ls Lip channel 100 x 35
Repaired CO2 Bottle storage Adjust on site 1 eaSandblasting and painting (hull,bottom and maindeck)
1529 m2 1 ls Specification and materials by owner
Repaired exhaust fan canopy Adjust on site 2 eaRepaired or doubling accomodation ceilling plate
Adjust on site 1 ls Plate 4 mm
Repair all corroded silo air pipe Adjust on site 1 ls Galvanized 3” sch40
Repair corroded silo vent pipe Adjust on site 1 set Galvanized 5” sch40
DOCKING PLAN LIPUTAN PENDINGIN 02(MASA & SJL)ITEM DESCRIPTION QTY UNIT REMARKS
HULL AND OUTFITTING
Blasting and painting hull, bottom and main deck
1 Unit SJL
Install new drain pipe with line discharge direct to weatherdeck
2 ea SJL
Install new storage box on bridge deck
1 Unit SJL
Repair Platestrip CO2 door SJLReplace bottle CO2 -corrotion 3 btl MASARepair Auto. Release TowingHook
1 Unit MASA
Install Foot step Toilet 1 Unit SJL
Jurusan Teknik Perkapalan 9Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
(Portside)Install a wood door -Crew Room
1 Set MASA
Replace Firehose box 2 ea MASAReplace Porthole in Messroom and capt Room
6 ea SJL
Replace glasses skylight which broken
SJL
Repair public addreser system (add TOA)
1 Unit MASA
Repair Blower elctrical cable pipe -corrotion
2 Unit SJL
Cleaning - All tank MASAInstall new pedeye tire fender -corrotion and deformation
SJL
Install new tire fender - broken SJLReplace pusher chain -not available
1 Set SJL
Replace all key's and padlock on Navigation Deck, kitchen and store
MASA
Repair Plafond - Messroom MASARefurbished Furniture - Messroom, Kitchen
MASA
service all-AC MASARepair nav. panel in wheelhouse
MASA
Marking all device and outfitting
2 ea MASA
Repair wood-door in wheelhouse
1 Unit SJL
Install skid garbage 1 Unit SJLRepair Ladder - maindeck 1 Unit SJLRepair compass light 1 Unit MASARepair Lamp #armature 4 ea MASARepair Bullwark -platestrip -corrotion
24 Mtr SJL
Repair Watertight door -platestrip -corrotion
3 ea SJL
Repair some of the hinge plate emergency exit and hatches and change the locking devices with handle toggle type
SJL
Install counter weight on emergency manhole
SJL
Repair flange and penetration pipe on Fresh water pump
1 Unit SJL
Repair Fresh water manual 2 Unit MASA
Jurusan Teknik Perkapalan 10Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
pumpRepaired some frame of the cradle liferaft
SJL
Replace all bedroom device MASAMACHINERY
AND OUTFITTING
Repair and Install Propeller 2 ea MASARepair and Install Shaft Propeller
2 ea MASA
Repair and Install Rudder stock 2 ea MASARepair cooling system, ME#1 , pipe θ 2,5"
24 Join SJL
Repair Cooling system, - ME#2, pipe θ 2,5"
24 Join SJL
Repair Cooling system , AE#1 29 Set SJLRepair Cooling system , AE #2 29 Set SJLReplaced flexible joint, Exhaust system ME #1
1 Set MASA
Replaced flexible joint, Exhaust system ME #2
1 Set MASA
Repair Electrical Steeringgear 1 Set MASARPM Indicator ME#1 - Not available, replace
1 ea MASA
RPM Indicator ME#2 - Not available, replace
1 ea MASA
Repair/Replace Alternator AE#2
1 Unit MASA
Repair/Replace Alternator Fifi-pump
1 Unit MASA
Replace rubber coupling AE#1 1 Unit MASARepair switch control On/Off AE#1
1 ea MASA
Repair Push bottom on/off control Blower
2 ea MASA
Repair flange GS system 2 ea SJLInstall safety-Coupling GS pump
1 set SJL
Install Safety-coupling Bilge pump
1 set SJL
Repair Blower strbd&Portsd 2 ea SJLRepair FW system, pipe having corrotion change to PPR pipe
1 set MASA
Open and service all seachest and strainer
3 Unit MASA
Repair navigation lamp 1 set MASA
3.3 Pengedokan kapal
Jurusan Teknik Perkapalan 11Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
Sesuai docking plan dari owner requirement maka pengedokan warehouse barge LIPUTAN VII dan tugboat LIPUTAN PENDINGIN 02 dilakukan di atas Floating Dock yang bernama BUNDA PRATAMA yang mempunyai ukuran dimensi 45,12m x 32m x 3,80m berikut gambarnya
Gambar 3.1 LIPUTAN VII yang diangkat ke atas floating dock
Gambar 3.2 LIPUTAN PENDINGIN 02 yang diangkat ke atas floating dock
LIPUTAN VII dan LIPUTAN PENDINGIN 02 dinaikan ke atas floating dock di karenakan akan dilakukan sand blasting,pengecatan ulang termasuk cat antifoling dan kebutuhan replating oleh plat plat yg terdeformasi tepatnya yang terletak di bawah garis air kapal selain itu dilakukan juga
Jurusan Teknik Perkapalan 12Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
penggantian zinc anoda yang berfungsi sebagai anti karat pada bagian bilga kapal yang rawan terjadi korosi. Yang pertama kali di naikan ke atas floatingdock adalah LIPUTAN PENDINGIN 02 setelah itu LIPUTAN VII berikut detail pekerjaan yang dilakukan.
3.4 Reparasi Bagian Permesinan
Untuk mengecek bagian permesinan, terdapat dua metode pengecekan yang dilakukan, yaitu
Top overhaul (bagian mesin yang dibuka dan dicek hanya bagian silinder atas) dan General
overhaul (seluruh bagian dibuka kecuali silinder block). Untuk proses General overhaul meliputi:
a. Pipa-pipa oli/ bahan bakar yang menghubungkan ke mesin dilepas dan juga buka katub-
katubnya.
b. Buka kop silinder
c. Buka head silinder kemudian diangkat dan di pindahkan
d. Buka liner silinder
e. Buka metal jalan dan metal duduk
f. Buka crank shaft
g. Cabut piston dan connecting rod
Selanjutnya piston dan crank shaft dibersihkan, kemudian di ukur clereances, selanjutnya
diperiksa oleh BKI, jika nilai clereances-nya melebihi atau terdapat komponen yang rusak maka
harus diganti.
3.4.1 Sistem perpipaan pada mesin
Pada kapal tug boat Liputan Pendingin 02 adapun bagian bagian perpipaan yang di repair
akibat korosi seperti perpipaan pada cooling system engine,sistem perpipaan pembuangan
(exhaust pipe),flange GS system, dan sistem pipa pada pompa bilga berikut detai gambarnya:
Gambar 3.3 pipa cooling system yang terkorosi
Jurusan Teknik Perkapalan 13Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
Gambar 3.4 pipa flexible join pada exhaust yang terkorosi
Gambar 3.5 sambungan GS flange system yang terkorosi
Gambar 3.6 pompa bilga yang terkorosi
3.4.2 Shaft propeller
a. Pemeriksaan Clearance Poros
Salah satu pekerjaan yang dilakukan ketika kapal docking ialah pengecekan poros
propeller atau shafting. Untuk pengecekan shaft kapal, hal yang paling penting ialah memeriksa
bagian yang mudah aus. Letaknya berada pada bagian shaft yang bergesekan langsung dengan
gear box, bantalan shaft maupun propeller.
Jurusan Teknik Perkapalan 14Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
Jika ditemukan bagian yang aus, maka harus dilapisi dengan belzona yaitu zat pelapis anti
korosi. Selain bagian yang aus, pemeriksaan juga dilakukan pada dimensi shaft. Hal itu berfungsi
untuk menentukan ukuran bantalan shaft. Di samping memerkisa beberapa item tersebut, yang
tidak kalah penting dalam proses pengecekan shaft adalah memeriksa adanya korosi dan keretakan
pada shaft. Jika keretakan yang terjadi sampai mengenai as, maka shaft harus diganti.
Gambar 3.7 pencabutan shaft propeller
Pada poros tersebut, clearence yang terjadi masih memenuhi standar dan tidak perlu
dilakukan perbaikan. Namun, apabila terjadi clearance yang tidak seimbang antara atas, bawah,
kanan dan kiri pada poros baling-baling, yang diperbaiki bukan baling-balingnya melainkan
bantalannya. Di samping lebih mudah, juga lebih ekonomis. Jika bukan bantalannya yang
dimainkan, maka hal ini diperlukan pembongkaran semua bagian dan dapat menambah biaya dan
waktu. Di dalam memainkan ketebalan bantalan ada batasan tertentu untuk tebal minimumnya.
Berikut gambar yang merupakan contoh perbaikan bantalan baling-baling kapal.
Jurusan Teknik Perkapalan 15Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
sumber google.com
Gambar 3.8 Perbaikan bantalan propeller untuk mengurangi clearance
- Jenis bantalan pada poros sendiri ada 4 yaitu :
1. Pokhout,
Pokhout merupakan kayu yang dipakai sebagai bantalan poros baling-baling
kapal. Jenis kayu ini masih banyak dipakai sebagai bantalan terutama pada kapal
- kapal rakyat, kapal ferry penyeberangan, sampai kapal khusus (kapal selam).
Pokhout mempunyai keistimewaan dapat mengeluarkan minyak sendiri untuk
melumasi poros pada kondisi tercelup dalam air. Sampai kini jenis kayu ini
belum dapat ditemukan di Indonesia. Untuk menggunakannya harus memesan
terlebih dahulu dari negara asalnya yakni Brasilia.
sumber google.com
Gambar 3.9 Bantalan poros propeller jenis Pokhout
2. Thordon
Jurusan Teknik Perkapalan 16Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
Thordon merupakan jenis bantalan poros baling-baling kapal yang terbuat dari
bahan baja. Thordon memiliki beberapa keistimewaan, di antaranya mempunyai
umur keausan yang tinggi, menghilangkan minyak atau lemak, mampu
beroperasi di lingkungan kotor dan abrasif, serta mampu menahan beban kejut
tinggi.
sumber google.com
Gambar 3.10 Bantalan poros propeller jenis Thordon
3.4.3 Propeller
a. Perbaikan Propeller
Permasalahan yang terjadi pada daun propeller antara lain sudah tipis, bengkok,
berlubang, retak, pecah, patah, serta hilangnya beberapa bagian daun propeller. Kerusakan pada
daun propeller ini terjadi karena benturan dengan karang, kandas, material propeller yang sudah
aus, hingga benda tumpul yang mengenai propeller saat propeller berputar.
Sedangkan untuk proses perbaikannya, masing-masing jenis kerusakan memiliki
penanganan berbeda. Misalnya untuk kerusakan karena daun propeller yang retak, langkah
pertama yang dilakukan ialah melubangi ujung-ujung garis retakan. Hal ini ditujukan agar saat
pengerjaan perbaikan pada tahap selanjutnya, retakan tidak menjalar. Setelah dilubangi, maka
dilakukan proses penggrindaan pada bagian yang retak. Pekerjaan terus dilakukan pada seluruh
bagian yang retak hingga node retakan tidak terlihat lagi. Tahap selanjutnya yakni melakukan
pengelasan pada titik yang telah digrinda tadi. Kemudian, dilakukan penghalusan pada hasil
pengelasan dengan cara digrinda lagi.
Jurusan Teknik Perkapalan 17Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
sumber google.com
Gambar 3.11 Hasil perbaikan propeller setelah digrinda
b. Balancing Propeller
Balancing merupakan proses penyeimbangan daun baling-baling kapal. Proses
balancing propeller memiliki dua cara, yaitu:
1. Balancing dinamik
Proses untuk menyeimbangkan propeller dengan melihat bentuk seperti pitch pada daun
propeller dan ketebalan daun propeller. Biasanya menggunakan mall agar semua daun memiliki
kelengkungan yang sama. Untuk mengukur ketebalan menggunakan micrometer.
2. Balancing statis
Proses untuk menyeimbangkan propeller agar semua daun beratnya sama / rata.
Propeller di pasang AS kemudian di putar. Jika masih ada yang terlalu berat daun akan berada di
bawah. Untuk menyeimbangkannya daun propeller di gerindra pada daun yang lebih berat.
Contoh proses balancing baling-baling tampak seperti gambar di bawah ini.
Jurusan Teknik Perkapalan 18Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
sumber google.com
Gambar 3.12 Balancing propeller
3.5 LAMBUNG
Pada bagian lambung, pekerjaan reparasi yang dilakukan ada beberapa macam. Di
antaranya pekerjaan Sandblasting, Recoating, Replating, serta penggantian beberapa bagian
konstruksi lambung (profil penegar dan penumpu).
3.5.1 Sandblasting
Sandblasting adalah proses pembersihan pelat lambung kapal dari kotoran maupun cat
yang sudah ada menggunakan pasir. Pasir yang digunakan merupakan pasir laut khusus yang
memiliki spesifikasi tertentu. Kondisi pasir tersebut awalnya dalam keadaan basah, kemudian
dikeringkan menggunakan mesin. Untuk pasir yang sangat basah dilakukan 4 kali proses
pengeringan, sedangkan untuk pasir yang agak kering cukup dengan 2 kali proses pengeringan.
Jurusan Teknik Perkapalan 19Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
Gambar 3.13 Sandblasting
Proses sandblasting menggunakan kompresor. Tekanan pada kompresor min 7,5 bar.
Ini dilakukan ketika kondisi plat sudah berkarat dan kondisi cat mati (ketebalan dari cat sudah
tidak bisa ditoleransi). Sandblasting dilakukan untuk menghilangkan karat, kadar garam yang
menempel, serta menghilangkan cat.
Proses sandblasting ada beberapa macam cara yaitu :
a. SA 1 adalah sweep blast digunakan untuk menghilangkan cat primer.
b. SA 1,5 adalah sweep spot
c. SA 2 adalah sandblast dengan toleransi sisa cat sekitar 20 %
d. SA 2,5 adalah sandblast dengan toleransi sisa cat sekitar 5 %
e. SA 3 adalah sandblast total hingga plat berwarna putih bersih
Untuk jenis – jenis pasir yang digunakan dalam sandblasting ada beberapa macam, di
antaranya :
- Pasir silica.
- Bijih besi (copper slag)
- Pasir sintetis (PS ball)
- Steel grid (bisa dipakai berulang kali asalkan tidak terkena air)
Peralatan yang digunakan untuk proses sandblasting :
Jurusan Teknik Perkapalan 20Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
a. Kompresor sebagai alat penghasil udara bertekanan
b. Nozzle
c. Selang
d. Hopper (bak penampung pasir sand blast)
e. Pot blasting
f. Pipa ( biasanya digunakan untuk menjangkau daerah yang tinggi dan jauh )
Gambar 3.14 Tempat pengeringan pasir
3.5.2. Recoating
Coating merupakan proses pelapisan pelat lambung kapal menggunakan cat. Sedangkan
recoating ialah proses pengecatan kembali lambung kapal karena cat yang ada sudah tidak
memenuhi standar lagi. Satu kali proses coating memerlukan waktu 6 sampai 8 jam. Alat yang
digunakan untuk melakukan proses pelapisan cat dinamakan airless. Sistem kerjanya hampir
sama seperti pompa.
Jurusan Teknik Perkapalan 21Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
Gambar 3.15 Airless dan cat untuk coating lambung kapal
Untuk proses pengecatan, jenis – jenis yang digunakan beberapa, namun jenis cat ada dua,
yaitu :
a. Cat epoksi :
- Dapat kering sendiri tanpa perlu dikeringkan dengan sinar matahari, lebih efisien
- Lebih mahal harganya
- Lebih mudah dalam pengecatanya
b. Cat non epoksi :
- Mengeringkanya harus dijemur sinar matahari
- Harganya lebih murah
Dalam pegecatan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
- Preparation adalah hal – hal yang perlu di siapkan sebelum pengecatan dilakukan.
Perlakuan – perlakuan yang perlu diperhatikan seperti bagian yang akan di cat
harus terlebih dahulu disand blast.
- Temperature : temperatur cat yang baik ketika akan dicat adalah dengan suhu
minimal 28 0 celcius.
- Kelembaban : dalam proses pengecatan kelembaban sangat berpengaruh dalam
menempelnya cat pada plat karena jika terlalu lembab akan menyebabkan cat tidak
muda menempel
Jurusan Teknik Perkapalan 22Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
Gambar 3.16 Lambung kapal setelah dicat primer
Untuk pengecatannya ada beberapa lapisan :
- Lapisan primer menggunakan lapisan anti korosif / anti karat
- Lapisan sekunder atau kedua lapisan anti korosif ataupun anti fouling (tergantung
dari permintaan owner)
- Lapisan terluar / ketiga lapisan anti fouling
Untuk campuran catnya menggunakan tinner yang jumlahnya sekitar 10 % dari cat.
Alat – alat yang digunakan untuk pengecatan :
- Wadah cat
- Air less pomp
- Selang
- Nozzle / sprayer
Jurusan Teknik Perkapalan 23Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
Gambar 3.17 Lambung kapal setelah dicat sekunder
3.5.3 Replating
Replating merupakan pekerjaan penggantian pelat kapal yang dinilai sudah tidak
memenuhi standar. Penyebab dilakukannya replating dapat disebabkan oleh berbagai macam
faktor. Misalnya, disebabkan pelat berkarat, pelat retak, pelat terlalu tipis, dan lain-lain. Tahapan-
tahapan pekerjaan pada proses replating adalah sebagai berikut :
a. Tahap persiapan
Pemeriksaan luas pelat yang akan diganti serta lokasi pelat tersebut berada. Untuk lokasi
yang tidak berbahaya, misalnya main deck, pemotongan pelat bisa langsung dilakukan. Namun
apabila pemotongan akan dilakukan dibagian pelat di daerah berbahaya seperti tangki bahan bakar.
Maka harus dilakukan pekerjaan tambahan yang meliputi blower, proses freegass dan cleaning.
Jurusan Teknik Perkapalan 24Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
Gambar 3.18 Pengukuran plat yang akan di ganti dikarenakan deformasi
Lalu setelah selesai diukur dan di garisi dengan kapur setelah itu dilakukanlah pemotongan plat
Gambar 3.19 dilakukan pemotongan terhadap plat yang telah diukur
Jurusan Teknik Perkapalan 25Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
b. Fitting pelat
Pada tahap ini, dilakukan penyesuaian ukuran pelat pengganti dengan pelat yang akan
diganti. Pada umumnya, ukuran pelat pengganti tidak sama persis dengan pelat yang diganti.
Melainkan dilebihkan beberapa sentimeter untuk menghindari kekurangan pelat. Di samping itu,
penambahan ukuran pelat ini juga ditujukan untuk mengantisipasi adanya kesalahan pengukuran.
Gambar 3.20 Fitting Pelat
c. Pengelasan
Pengelasan pelat biasanya dilakukan dengan menggunakan teknik silang untuk
menghindari terjadinya pemusatan tegangan. Artinya pengelasan tidak dilakukan secara kontinu
pada satu garis atau satu bidang. Akan tetapi, ketika proses pengelasan mencapai jarak tertentu,
maka pekerjaan dihentikan dan pindah pada bidang lain. Selain itu, sama halnya seperti proses
pengelasan lainnya, sebelum pelat di las harus dibentuk grove sesuai dengan aturan.
Jurusan Teknik Perkapalan 26Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
Gambar 3.21 Pengelasan
3.6. Outfitting
3.6.1 Pemasangan Zink Anoda
Zink anoda berfungsi untuk melindungi komponen kapal dari karat/korosi. Pada
umumnya, setiap docking kapal selalu melakukan penggantian zink anoda. Pemasangan zink
anoda pada kapal ditujukan untuk memproteksi pelat dari bahaya karat. Walaupun tidak dapat
memproteksi seratus persen, namun pemasangan zink anoda sudah terbukti mampu mengurangi
karatan pada kapal. Pada umumnya zink anoda diganti setiap kapal melakukan docking.
Metode pemasangan untuk setiap tipe zink anoda berbeda-beda. Ada yang menggunakan
mur baut, namun ada juga yang dipasang dengan cara dilas. Untuk lambung kapal bagian midship
dan sekitarnya, zink anoda dipasang setiap jarak 7,5 meter sedangkan bagian buritan dan haluan
dipasang lebih dekat.
Perbedaan radius pemasangan ini dikarenakan pada bagian haluan dan buritan kapal
mengalami intensitas aliran yang cukup besar dibandingkan bagian midship. Hal itu
mengakibatkan ancaman korosifitas pada bagian haluan dan buritan kapal lebih besar
dibandingkan bagian midship.
Jurusan Teknik Perkapalan 27Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
Gambar 3.22 Keadaan Zink anoda setelah kapal diangkat ke floating dock
Selain di lambung, zink anoda biasanya juga dipasang pada beberapa daerah yang rawan
terjadi korosi pada kapal. Misalnya pada tangki ballast, daerah lubang sea chest, dan daerah aliran
pipa coller. Namun, pemasangan zink anoda pada daerah-daerah tersebut masih belum diwajibkan
karena meskipun terjadi karat, tingkat korosifitasnya masih rendah.
Gambar 3.23 Zink anoda setelah di ganti yang baru
3.6.2 Pekerjaan akomodasi
Perbaikan untuk bagian ruang akomodasi meliputi :
a. Insulation : lapisan peredam pada komponen dan dinding kapal untuk meredam panas
dan sebagai lapisan anti api
Jurusan Teknik Perkapalan 28Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
b. Cleaning yang meliputi pembersihan tangki - tangki, ruang muatan, pipa, dll
c. Pembangunan deck floor : membuat lapisan pada lantai kapal seperti lapisan kayu
d. Perbaikan dinding corugated pada warehouse
e. perbaikan pada kontainer akomodasi
f. refurnished kamar crew
Pada kapal Tugboat Liputan Pendingin 02 terjadi renovasi pada kamar crew di
karenakan ada plafond yang jebol serta perbaikan pada ranjang tempat tidur.
Gambar 3.24 plafond jebol
Gambar 3.25 renovasi kamar crew
3.6.3 Hull Outfitting
3.6.3.1 LIPUTAN VII
Hull outfitting merupakan pekerjaan kontruksi kelengkapan kapal selain pondasi
utama seperti perbaikan tangga, perpipaan, dan man hole. Pada LIPUTAN VII perbaikan
Jurusan Teknik Perkapalan 29Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
outfitting sebagai berikut:
1. CO2 Storage
2. Cradle lifecraft
3. Exhaust fan
4. Padeye’s /hole’s tire
5. Manhole & marking
6. Warehouse
Gambar 3.26 tempat CO2 storage yang terkorosi
Gambar 3.27 lifecraft yang terkorosi
Jurusan Teknik Perkapalan 30Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
Gambar 3.28 exhaust fan canopy yang telah terkorosi
Gambar 3.29 padeye’s yang bengkok ataupun rusak
Gambar 3.30 man hole yang karet sealnya robek ataupun bautnya terkorosi
Jurusan Teknik Perkapalan 31Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
Gambar 3.31 dinding seng corugated warehouse yang sudah terkorosi
3.6.3.2 LIPUTAN PENDINGIN 02
Pada Liputan Pendingin 02 perbaikan outfitting termasuk banyak dikarenakan tugboat beda dari Liputan VII yang hanya warehouse barge seperti yang tertera pada docking plan repair
Jurusan Teknik Perkapalan 32Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
Gambar 3.32 Liputan Pendingin beserta bagian bagian yang akan di reparasi
Seperti yang diterangkan oleh lingkaran kuning dimana lampu navigasi rusak dan akan di lakukan penggantian dimana lampu navigasi tersebut sangat diperlukan ketika sedang berlayar dimalam hari untuk memberi tanda kepada kapal lain keberedaannya serta bila sedang lego jangkar
Jurusan Teknik Perkapalan 33Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
Gambar 3.33 lampu navigasi
Sedangkan pada yang di lingkari warna merah towing hook di perbaiki tuas quick realeasenya untuk mempermudah pelepasan tali penariknya.
Gambar 3.34 towing hook
Pada lingkaran warna hijau ialah perbaikan pada blower kapal yang berfungsi sebagai untuk sirkulasi udara pada kamar mesin dibawahnya. Dilakukan perbaikan dikarenakan pada bagian kabel serta tabung blower mengalami korosi.
Gambar 3.35 blower
3.7 SEA TRIAL
Setelah kapal benar-benar siap dan bersamaan pengecekan dari syah Bandar dilakukan
pengujian terhadap performa kapal yaitu dengan cara dilakukannya sea trial. Proses sea trial akan
Jurusan Teknik Perkapalan 34Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
dilakukan beberapa jam sampai hasil yang diinginkan tercapai. Namun Sea trial tidak harus
dilakukan untuk kapal-kapal repair, yang diwajibkan adalah kapal bangunan baru. Sea trial bisa
dilakukan oleh kapal-kapal yang selesai repair sesuai permintaan owner. Biasanya dilakukan
apabila ada pekerjaan perbaikan poros propeller dan propeller yang mengharuskan melakukan
pelepasan poros propeller maupun propeller.
Pada kapal tugboat Liputan Pendingin 02 dilakukan untuk menguji performa mesin yang
telah selesai direpair dan untuk menguji keaktifan dari peralatan di seluruh kapal serta
kelistrikannya adapun yang di catat dalam sea trial sebagai berikut:
I. .Kecepatan rata-rata kapal selama sea trial (setiap RPM di naikan kepada
kecepatan servis tiap 10 menit)
II. Temperatur oli mesin kanan dan kiri (tugboat liputan pendingin 02 memiliki 2
main engine)
III. Temperatur main engine cooler system
IV. Temperatur gear box mesin
Dalam sea trial kapal ini juga di uji kemampuan dari pemadam kebakaran yang berada di antara 2 cerobong pembuangan kapal di karenakan kapal ini bukan untuk keperluan pemadam jadi range dari pemadam kebakaran kapal ini tidak bisa menyemprot objek yang terlalu jauh.
Gambar 3.36 pemadam kebakaran
Jurusan Teknik Perkapalan 35Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
BAB IV
RINGKASAN DAN SARAN
4.1 Ringkasan
Dari seluruh bahasan laporan kerja praktik di atas, penulis dapat meringkas bahwa proses
reparasi kapal terbagi menjadi beberapa tahap antara lain :
a. Persiapan reparasi, dimana pada tahap persiapan ini terdapat proses labuh yang
mengharuskan memperlihatkan surat laut, surat ukur dan sertifikat klasifikasi
b. Dokumen perjanjian reparasi kapal meliputi kesepakatan kontrak kerja dan persetujuan
SPK (surat perintah kerja)
c. Reparasi terapung, meliputi perbaikan lambung yang berada di atas air, dinding-dinding
bangunan atas, plat geladak, bagian-bagian ruang muat, mesin-mesin dan perlengkapan
lainnya.
d. Pengedokan kapal
e. Reparasi kapal, meliputi reparasi bagian permesinan, reparasi bagian lambung dan reparasi
bagian outfitting
f. Finishing dan pengecekan dari syahbandar
g. Sea Trial
4.2 Saran
Setelah melakukan kerja praktik selama kurang lebih 1 bulan maka saya selaku praktikan
dirasa perlu memberikan beberapa saran yng semoga dapat membangun akan kemajuan PT. Multi
Agung Sarana Ananda Balikpapan. Beberapa saran saya antara lain sebagai berikut :
a. Dalam hal keselamatan, baik keselamatan pekerja dan tempat maka sangat perlu adanya
peningkatan seperti pemakain APD yang sesuai standar bagi para pekerja, penyediaan
kelengkapan komponen-komponen penunjang proses reparasi dan perawatan dan perbaikan
alat-alat pendukung.
b. Koordinasi antara bagian lapangan,logistik serta administrasi lebih ditingkatkan lagi agar tidak
terjadi miskomunikasi
c. Untuk pengadaan barang serta pengiriman barang masi terkendala waktu sehingga
berpengaruh pada jadwal deadline projek selanjutnya lebih di tingkatkan lagi
Jurusan Teknik Perkapalan 36Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
d. Perlu diperhatikan terhadap transportasi para pekerja yang menyebrang ke buluminung
penajam lebih di tingkatkan lagi segi keamanan kapalnya seperti baju pelampung serta beban
yang di angkat kapal longboat tersebut tidak boleh berlebihan.
e. Pengawasan pekerjaan di lapangan saat pengerjaan repair kapal sangat perlu di perhatikan.
f. Perhatian terhadap kesejahteraan pekerja ditingkatkan.
Jurusan Teknik Perkapalan 37Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015