laporan kp pt masa rizqi

54
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTIK PT. MULTI AGUNG SARANA ANANDA Letjend. Suprapto No. 09 RT. 16 , Kp. Baru Ujung Balikpapan – Kalimantan Timur Dengan ini menyatakan bahwa laporan kerja praktik di PT. Multi Agung Sarana Ananda Balikpapan atas nama dan nomor pokok: Nama : Muchammad Rizqi Ramadhan NRP : 4112 100 515 telah diuji dan disetujui sebagai laporan akhir dari rangkaian Kerja Praktik di PT. Multi Agung Sarana Ananda Balikpapan mulai tanggal 8 Juni 2015 sampai dengan 8 Juli 2015. Balikpapan, 8 juli 2015 Dosen Pembimbing Diselesaikan oleh Koordinator Kerja Praktek Jurusan Teknik Perkapalan I Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015 Dony Setyawan, ST, M.ENG NIP : 19750320 199903 1 001 M Rizqi Ramadhan NRP 4112100515

Upload: rizqi-ramadhan

Post on 03-Dec-2015

347 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTIK

PT. MULTI AGUNG SARANA ANANDA

Letjend. Suprapto No. 09 RT. 16 , Kp. Baru Ujung Balikpapan – Kalimantan Timur

Dengan ini menyatakan bahwa laporan kerja praktik di PT. Multi Agung Sarana Ananda

Balikpapan atas nama dan nomor pokok:

Nama : Muchammad Rizqi Ramadhan

NRP : 4112 100 515

telah diuji dan disetujui sebagai laporan akhir dari rangkaian Kerja Praktik di PT. Multi Agung

Sarana Ananda Balikpapan mulai tanggal 8 Juni 2015 sampai dengan 8 Juli 2015.

Balikpapan, 8 juli 2015

Dosen Pembimbing Diselesaikan oleh

Koordinator Kerja Praktek

Mohamad Nurul Misbah , S.T, M.T. NIP : 19730404 199702 1 001

Jurusan Teknik Perkapalan IFakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

Dony Setyawan, ST, M.ENG NIP : 19750320 199903 1 001

M Rizqi Ramadhan NRP 4112100515

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTIK

PT. MULTI AGUNG SARANA ANANDA

Letjend. Suprapto No. 09 RT. 16 , Kp. Baru Ujung Balikpapan – Kalimantan Timur

Dengan ini menyatakan bahwa laporan kerja praktik di PT. Multi Agung Sarana Ananda

Balikpapan atas nama dan nomor pokok:

Nama : Muchammad Rizqi Ramadhan

NRP : 4112 100 515

Telah melaksanakan kerja praktik yang pertama. Kerja praktik ini dilaksanakan di PT.

Multi Agung Sarana Ananda Balikpapan pada tanggal 8 Juni 2015 sampai 8 Juli 2015. Disetujui

dan disahkan oleh Koordinator Kerja Praktik PT. Multi Agung Sarana Ananda Balikpapan

Disetujui dan disahkan di Balikpapan pada:

Hari :........................

Tanggal :........................

Mengetahui,

Jurusan Teknik Perkapalan IIFakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

Koordinator Kerja PraktikPT. Multi Agung Sarana Ananda Balikpapan

RAHMAT, ST

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil‘alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia, hidayah,

rahmat dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kerja praktik yang pertama di PT.

Multi Agung Sarana Ananda Balikpapan dengan baik. Kerja praktik ini bertujuan untuk

mensinkronisasikan teori perkuliahan dengan realita di lapangan. Hal ini sebagai upaya untuk

meningkatkan pemahaman mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan ITS di bidang industri kapal.

Selain itu, pelaksanaan kerja praktik ini juga dapat dijadikan dasar pengalaman mahasiswa untuk

menghadapi dunia kerja ketika lulus kuliah nanti. Pelaksanaan kerja praktik mendapat banyak

bantuan dari berbagai pihak. Karenanya, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Dony Setyawan, ST, M.ENG selaku dosen wali yang telah memberikan bimbingan,

motivasi, dan pengarahan dalam melaksanakan kerja praktik.

2. Bapak Rahmat, ST selaku pembimbing kerja praktik di PT. Multi Agung Sarana Ananda

Balikpapan.

3. Bapak Farin, Bapak Purwanto, Bapak Heru, Bapak Sumardi, Bapak Sholihin, Ibu Yenny, Ibu

Cucun selaku pembimbing kerja praktik di lapangan.

4. Bapak Prof. Ir. I.K.A.P. Utama, M.Sc., Ph.D selaku Ketua Jurusan Teknik Perkapalan.

5. Bapak Mohamad Nurul Misbah, S.T., M.T. selaku koordinator kerja praktik.

6. Keluarga penulis yang telah memberikan biaya dan motivasi.

7. Dan semua pihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaan kerja praktik ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Dalam penyusunan laporan kerja praktik ini tentunya masih jauh dari kata sempurna. Oleh

sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya, dan bagi mahasiswa Teknik

Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan ITS pada khususnya.

Balikpapan, 8 juli 2015

Hormat Saya

Jurusan Teknik Perkapalan IIIFakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

M Rizqi

Ramadhan

Jurusan Teknik Perkapalan IVFakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kapal selalu menjadi modal transportasi penting bagi masyarakat. Sebab, kapal merupakan

satu-satunya transportasi yang dapat mengangkut barang dalam jumlah besar. Untuk memproduksi

kapal yang mempunyai kualitas yang baik, diperlukan tenaga ahli dan tenaga teknik yang

profesional dalam bidangnya masing-masing. Partisipasi pemerintah dan perguruan tinggi untuk

menghasilkan calon tenaga ahli dan tenaga teknik sangat mutlak dibutuhkan. Maka dari itu,

sebagai langkah awal untuk mewujudkan harapan tersebut, Jurusan Teknik Perkapalan ITS

Surabaya menyelenggarakan kerja praktik bagi mahasiswanya selama satu bulan.

Kerja praktik ini dapat dijadikan pengalaman bagi mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan

ITS sebelum terjun ke dunia kerja. Selain itu, dengan melaksanakan kerja praktik, mahasiswa

dapat mengetahui kondisi sebenarnya industri reparasi dan pembangunan kapal. Oleh sebab itu,

pelaksanaan kerja praktik ini sangat dibutuhkan oleh mahasiswa. Diharapkan, setelah melakukan

kerja praktik, mahasiswa dapat memperluas pengetahuan mereka tentang dunia perkapalan dan

hal-hal yang berhubungan dengan kapal.

1.2 Tujuan

Tujuan dari Kerja Praktek di PT. Multi Agung Sarana Ananda Balikpapan

adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang kondisi sebenarnya industri perkapalan.

2. Menganalisa dan memahami sistem kerja yang terjadi di galangan kapal.

3. Memperoleh pengetahuan tentang proses reparasi kapal di galangan selama pelaksanaan

kerja praktik.

1.3 Waktu Kerja Praktik

Kerja Praktik dilaksanakan pada tanggal 8 Juni - 8 Juli 2015 di PT.Multi Agung Sarana

Ananda balikpapan.

1.4 Batasan Masalah

Dalam penulisan laporan kerja praktik di PT.Multi Agung Sarana Ananda balikpapan ini,

penulis membatasi setiap pembahasan dalam laporan ini hanya didasarkan pada data-data yang

diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara.

Jurusan Teknik Perkapalan 1Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

1.5 Metode Kerja Praktik

Metode yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah:

1. Studi literatur sebagai penunjang penulisan laporan.

2. Pengamatan secara langsung dilapangan untuk mengetahui proses yang sebenarnya terjadi.

3. Wawancara dan berdialog langsung dengan pihak yang bersangkutan untuk menggali data-

data yang diperlukan dalam pelaksanaan proses dan penggunaan perangkat kerja.

4. Mengikuti kegiatan yang sedang dilaksanakan oleh pihak galangan.

1.6 Sistematika Laporan

Sistematika laporan kerja praktek adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini terdiri dari latar belakang laporan ini disusun, batasan masalah dalam kerja

praktik, maksud dan tujuan dari kerja praktik, metode penulisan dan sistematika laporan kerja

praktik.

Bab II Tinjauan Umum Perusahaan

Bab ini menjelaskan tentang gambaran secara umum PT.Multi Agung Sarana Ananda

balikpapan yang terdiri dari sejarah, lokasi perusahaan, sumber daya manusia, bidang usaha,

fasilitas galangan PT.Multi Agung Sarana Ananda balikpapan.

Bab III Proses Reparasi Kapal

Bab ini menjelaskan tentang proses-proses reparasi kapal yang dilakukan PT.Multi Agung

Sarana Ananda balikpapan mulai dari pembahasan kontrak kerja hingga kapal sea trial.

Bab IV Kesimpulan Dan Saran

Bab ini merupakan ringkasan dari keseluruhan kerja praktik yang telah dilakukan selama

kurang lebih 1 bulan.

Jurusan Teknik Perkapalan 2Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

1.7 Sejarah Singkat PT. Multi Agung Sarana Ananda

Perusahaan ini didirikan oleh Tjandra Onawa pada tahun 1998 dan telah

berkembang menjadi sebuah perusahaan terkemuka di wilayah tersebut untuk kapal time

charter untuk mendukung transportasi laut di Industri Minyak dan Gas dan Marine

Services. Dukungan persediaan Perusahaan kapal mulai dari kapal tunda, kapal kargo, tug

boat pelabuhan, tongkang atas datar, tongkang mengambang, tongkang crane, tongkang

transportasi kimia dan kapal tujuan khusus lainnya.

Pada tahun 2006, Perusahaan bertumbuh signifikan setelah dipercaya sebagai kapal

pemasok terpercaya mengikuti track record yang baik dan kinerja terbukti. Saat ini

Perseroan mendukung operasi dari 6 rig dari Total Indonesie terletak di Kalimantan

sementara mendukung kegiatan minyak dan gas lainnya yang dilakukan oleh International

Oil Company (IOC) dan perusahaan jasa dukungan mereka.

Perusahaan mulai dengan 1 kapal pada tahun 1998 dan sekarang, pada bulan Juni

2008 telah tumbuh hingga saat ini 43 kapal. Saat Perseroan memiliki dan mengoperasikan

armada kapal tunda 5 (termasuk 1 fifi tug boat), kapal pendarat 3 (termasuk LCT untuk

wireline), 7 berbasis minyak tongkang lumpur, 5 gudang & cylo tongkang, barge 2 shuttle,

2 tongkang akomodasi, 1 tongkang bahan bakar untuk akomodasi, 3 tongkang

penyemenan, 8 tongkang limbah, 1 dermaga apung dan 1 diri propelled barge stimulasi. Di

atas kapal-kapal yang disewa, ada 6 kapal layanan untuk mendukung operasi kapal charter.

Semua pemeliharaan dan keselamatan spesifikasi kapal sesuai dengan baik Bureau Veritas

Standard, (BV), Amerika Biro Pengiriman (ABS), lloyd Germanescher (GL) dan Biro

Klasifikasi Indonesia (BKI) Standard. Perusahaan ini juga tunduk pada pemeriksaan

berkala oleh departemen transportasi di Indonesia, klien, dan instansi terkait.

Komitmen Perseroan untuk itu Pelanggan terus dikembangkan dengan

meningkatkan kualitas Keselamatan Standar untuk Marine Services International diatur

oleh IMO pada tahun 2004. Kemudian pada tahun 2005, Perusahaan memenuhi Baku

Mutu Kepuasan Pelanggan dengan ISO 9001: 2000. Bahkan lebih, pada tahun 2006,

Perusahaan mengakuisisi dermaga apung di mana ia menyediakan layanan penukaran terus

menerus untuk klien-nya. Hal ini sangat dihargai dan dihargai oleh Klien Perusahaan dan

menunjukkan komitmen pendiri untuk menyediakan layanan kelas dunia.

Jurusan Teknik Perkapalan 3Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

1.8 Fasilitas Perusahaan

Sebagai Galangan yang mendukung untuk reparasi kapal yang di miliki oleh PT.Multi Agung

Sarana Ananda yang di kontrak oleh berbagai macam perusahaan untuk keperluan bangunan lepas

pantai barge akomodasi maupun reparasi Guna mendukung pihak-pihak terkait berikut daftar nama

kapal beserta jenisnya yang dimiliki oleh PT.Multi Agung Sarana Ananda yang di sewa oleh

berbagai perusahaan yang bekerja sama

ACCOMODATION BARGE

1.LIPUTAN PERKASA

2.BORNEO PRINCE

LIQUID CARGO BARGE

1.BORNEO PRINCESS

2.LIPUTAN II

3.LIPUTAN III

4.LIPUTAN IV

5.LIPUTAN V

6.LIPUTAN VI

7.LIPUTAN IX

8.LIPUTAN XVIII

9.LIPUTAN XI

10.LIPUTAN XVII

FLAT TOP CARGO BARGE

1.SELAMAT II

2.LIPUTAN I

3.LIPUTAN VII

4.LIPUTAN VIII

5.LIPUTAN XII

6.LIPUTAN XVI

Jurusan Teknik Perkapalan 4Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

FLOATING DOCK

1.BUNDA PRATAMA

LANDING CRAFT TRANSPORT

1.DUYUNG

2.SELAMAT III

OFFSHORE UTILITY TRANSPORT

1.JULIA SEGARA LESTARI

TUG BOAT

1.TJANDRA III

2.LIPUTAN BORNEO

3.TJANDRA II

4.LIPUTAN PENDINGIN 01

5.LIPUTAN PENDINGIN 02

CARGO HATCHED BARGE

1.ELEANOR JANE

2.TAYLA PAIGE

3.PATRICIA MAIRI

4.VALERIE

5.CHELSEA LYNN

6.LAUREN REA

7.DANIELLE NICOLE

8.LOUISE MARIE

STIMULATION BARGE WITH SELF PROPELLER (PERTAMA DI DUNIA)

1.STIM STAR BORNEO

Jurusan Teknik Perkapalan 5Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

1.9 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

Jurusan Teknik Perkapalan 6Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

BAB III

PROSES REPARASI KAPAL

3.1 Proses Reparasi Kapal Secara Umum

Proses reparasi merupakan aktivitas yang sangat penting bagi kapal untuk

mempertahankan kondisi kapal, memperbaiki kerusakan pada bagian-bagian konstruksi dan

peralatan tertentu kapal, serta meminimalisir resiko terjadinya kecelakaan. Di samping itu, proses

reparasi kapal juga dapat menjadi core bisnis yang bagus bagi galangan kapal untuk

mengembangkan perusahaan.

Reparasi kapal secara garis besar dibagi menjadi dua tipe, yakni dikarenakan ada bagian

kapal yang rusak (emergency repair) dan karena kapal sudah jatuh tempo untuk melakukan

pengedokan (annual repair). Secara umum, proses reparasi kapal meliputi, tahap persiapan,

Jurusan Teknik Perkapalan 7Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

kesepakatan kontrak kerja dan SPK, reparasi kapal terapung, pengedokan kapal, reparasi kapal,

finishing, dan sea trial.

3.2 Macam-macam survey kapal

3.2.1.Annual survey

Dilakukan tiap pengulangan tahun setelah kapal diluncurkan, dalam siklus 5 tahun survey.

Annual survey dapat dilakukan 3 bulan sebelum atau sesudah tanggal jatuh tempo. Jika dalam

waktu 6 bulan tersebut belum dilakukan annual survey, maka sertifikasi dari klasifikasi menjadi

tidak berlaku.

3.2.2 Intermediate survey

Survey ini dilakukan saat / di antara jangka waktu annual survey yang kedua dan yang

ketiga. Dan dapat dimulai sangat awal saat 3 bulan sebelum tahun kedua kapal. Selama

intermediate survey dapat dilengkapi hal – hal yang diperlukan, kapanpun sampai 3 bulan setelah

tahun ketiga kapal. Klasifikasi akan secara otomatis tidak berlaku jika intermediate survey belum

terselesaikan, dan tidak ada toleransi untuk itu.

3.2.3.Special survey

Semua kapal yang di classkan juga harus dilakukan Spesial survey sesuai dengan

persyaratan yang diberikan pada Chapter 3. Survey ini dilakukan pada interval 5 tahunan. 5 tahun

pertama adalah terhitung dari tanggal kapal selesai dibangun / diserahkan dari pihak ship builder.

dan 5 tahun berikutnya terhitung dari tanggal Special survey yang sebelumnya. Pertimbangan

dapat diberikan atas kebijaksanaan komite untuk setiap keadaan pengecualian yang

memperbolehkan perpanjangan klasifikasi lambung kapal untuk maksimal tiga bulan di luar tahun

kelima. Jika perpanjangan disetujui pada periode berikutnya klasifikasi lambung kapal akan

terhitung dari tanggal jatuh tempo Spesial survey sebelum diberikan perpanjangan.

3.2.4 Docking Plan Reparation

Jurusan Teknik Perkapalan 8Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

Pada saat saya kuliah praktik di galanag PT.Multi Agung Sarana Ananda Balikpapan ada 2 buah kapal yang sedang di reparasi yaitu kapal tug boat yang bernama LIPUTAN PENDINGIN 02 dan warehouse barge bernama LIPUTAN VII dan berikut daftar DOCKING PLAN dari masing masing kapal tersebut

DOCKING PLAN LIPUTAN VII (SJL)DESCRIPTION SIZE QTY REMARKSFabricated anchor rest launcher Adjust on site 1 unitsRepaired fwd bulwark Adjust on site 1 eaReplaced all improper condition of manhole cover incl-handle and provide with permanent marking identifications

Adjust on site

Replaced all damage tire fender,chain and shackle 5/8”

130 x 100 x 14 mm

Replating hull Adjust on site 1 Ls If anyReplaced all zinc anode 8 KG 34 ea Welded typeRepaired all damaged and corroded handrail

Adjust on site 1 ls Galvanized sch40

Repaired cradle liferaft Adjust on site 1 unitRepaired all corroded warehouse frame incl-corrugated zinc wall alluminium and painted with same color (grey or silver)

Adjust on site 1 ls Lip channel 100 x 35

Repaired CO2 Bottle storage Adjust on site 1 eaSandblasting and painting (hull,bottom and maindeck)

1529 m2 1 ls Specification and materials by owner

Repaired exhaust fan canopy Adjust on site 2 eaRepaired or doubling accomodation ceilling plate

Adjust on site 1 ls Plate 4 mm

Repair all corroded silo air pipe Adjust on site 1 ls Galvanized 3” sch40

Repair corroded silo vent pipe Adjust on site 1 set Galvanized 5” sch40

DOCKING PLAN LIPUTAN PENDINGIN 02(MASA & SJL)ITEM DESCRIPTION QTY UNIT REMARKS

HULL AND OUTFITTING

Blasting and painting hull, bottom and main deck

1 Unit SJL

Install new drain pipe with line discharge direct to weatherdeck

2 ea SJL

Install new storage box on bridge deck

1 Unit SJL

Repair Platestrip CO2 door SJLReplace bottle CO2 -corrotion 3 btl MASARepair Auto. Release TowingHook

1 Unit MASA

Install Foot step Toilet 1 Unit SJL

Jurusan Teknik Perkapalan 9Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

(Portside)Install a wood door -Crew Room

1 Set MASA

Replace Firehose box 2 ea MASAReplace Porthole in Messroom and capt Room

6 ea SJL

Replace glasses skylight which broken

SJL

Repair public addreser system (add TOA)

1 Unit MASA

Repair Blower elctrical cable pipe -corrotion

2 Unit SJL

Cleaning - All tank MASAInstall new pedeye tire fender -corrotion and deformation

SJL

Install new tire fender - broken SJLReplace pusher chain -not available

1 Set SJL

Replace all key's and padlock on Navigation Deck, kitchen and store

MASA

Repair Plafond - Messroom MASARefurbished Furniture - Messroom, Kitchen

MASA

service all-AC MASARepair nav. panel in wheelhouse

MASA

Marking all device and outfitting

2 ea MASA

Repair wood-door in wheelhouse

1 Unit SJL

Install skid garbage 1 Unit SJLRepair Ladder - maindeck 1 Unit SJLRepair compass light 1 Unit MASARepair Lamp #armature 4 ea MASARepair Bullwark -platestrip -corrotion

24 Mtr SJL

Repair Watertight door -platestrip -corrotion

3 ea SJL

Repair some of the hinge plate emergency exit and hatches and change the locking devices with handle toggle type

SJL

Install counter weight on emergency manhole

SJL

Repair flange and penetration pipe on Fresh water pump

1 Unit SJL

Repair Fresh water manual 2 Unit MASA

Jurusan Teknik Perkapalan 10Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

pumpRepaired some frame of the cradle liferaft

SJL

Replace all bedroom device MASAMACHINERY

AND OUTFITTING

Repair and Install Propeller 2 ea MASARepair and Install Shaft Propeller

2 ea MASA

Repair and Install Rudder stock 2 ea MASARepair cooling system, ME#1 , pipe θ 2,5"

24 Join SJL

Repair Cooling system, - ME#2, pipe θ 2,5"

24 Join SJL

Repair Cooling system , AE#1 29 Set SJLRepair Cooling system , AE #2 29 Set SJLReplaced flexible joint, Exhaust system ME #1

1 Set MASA

Replaced flexible joint, Exhaust system ME #2

1 Set MASA

Repair Electrical Steeringgear 1 Set MASARPM Indicator ME#1 - Not available, replace

1 ea MASA

RPM Indicator ME#2 - Not available, replace

1 ea MASA

Repair/Replace Alternator AE#2

1 Unit MASA

Repair/Replace Alternator Fifi-pump

1 Unit MASA

Replace rubber coupling AE#1 1 Unit MASARepair switch control On/Off AE#1

1 ea MASA

Repair Push bottom on/off control Blower

2 ea MASA

Repair flange GS system 2 ea SJLInstall safety-Coupling GS pump

1 set SJL

Install Safety-coupling Bilge pump

1 set SJL

Repair Blower strbd&Portsd 2 ea SJLRepair FW system, pipe having corrotion change to PPR pipe

1 set MASA

Open and service all seachest and strainer

3 Unit MASA

Repair navigation lamp 1 set MASA

3.3 Pengedokan kapal

Jurusan Teknik Perkapalan 11Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

Sesuai docking plan dari owner requirement maka pengedokan warehouse barge LIPUTAN VII dan tugboat LIPUTAN PENDINGIN 02 dilakukan di atas Floating Dock yang bernama BUNDA PRATAMA yang mempunyai ukuran dimensi 45,12m x 32m x 3,80m berikut gambarnya

Gambar 3.1 LIPUTAN VII yang diangkat ke atas floating dock

Gambar 3.2 LIPUTAN PENDINGIN 02 yang diangkat ke atas floating dock

LIPUTAN VII dan LIPUTAN PENDINGIN 02 dinaikan ke atas floating dock di karenakan akan dilakukan sand blasting,pengecatan ulang termasuk cat antifoling dan kebutuhan replating oleh plat plat yg terdeformasi tepatnya yang terletak di bawah garis air kapal selain itu dilakukan juga

Jurusan Teknik Perkapalan 12Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

penggantian zinc anoda yang berfungsi sebagai anti karat pada bagian bilga kapal yang rawan terjadi korosi. Yang pertama kali di naikan ke atas floatingdock adalah LIPUTAN PENDINGIN 02 setelah itu LIPUTAN VII berikut detail pekerjaan yang dilakukan.

3.4 Reparasi Bagian Permesinan

Untuk mengecek bagian permesinan, terdapat dua metode pengecekan yang dilakukan, yaitu

Top overhaul (bagian mesin yang dibuka dan dicek hanya bagian silinder atas) dan General

overhaul (seluruh bagian dibuka kecuali silinder block). Untuk proses General overhaul meliputi:

a. Pipa-pipa oli/ bahan bakar yang menghubungkan ke mesin dilepas dan juga buka katub-

katubnya.

b. Buka kop silinder

c. Buka head silinder kemudian diangkat dan di pindahkan

d. Buka liner silinder

e. Buka metal jalan dan metal duduk

f. Buka crank shaft

g. Cabut piston dan connecting rod

Selanjutnya piston dan crank shaft dibersihkan, kemudian di ukur clereances, selanjutnya

diperiksa oleh BKI, jika nilai clereances-nya melebihi atau terdapat komponen yang rusak maka

harus diganti.

3.4.1 Sistem perpipaan pada mesin

Pada kapal tug boat Liputan Pendingin 02 adapun bagian bagian perpipaan yang di repair

akibat korosi seperti perpipaan pada cooling system engine,sistem perpipaan pembuangan

(exhaust pipe),flange GS system, dan sistem pipa pada pompa bilga berikut detai gambarnya:

Gambar 3.3 pipa cooling system yang terkorosi

Jurusan Teknik Perkapalan 13Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

Gambar 3.4 pipa flexible join pada exhaust yang terkorosi

Gambar 3.5 sambungan GS flange system yang terkorosi

Gambar 3.6 pompa bilga yang terkorosi

3.4.2 Shaft propeller

a. Pemeriksaan Clearance Poros

Salah satu pekerjaan yang dilakukan ketika kapal docking ialah pengecekan poros

propeller atau shafting. Untuk pengecekan shaft kapal, hal yang paling penting ialah memeriksa

bagian yang mudah aus. Letaknya berada pada bagian shaft yang bergesekan langsung dengan

gear box, bantalan shaft maupun propeller.

Jurusan Teknik Perkapalan 14Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

Jika ditemukan bagian yang aus, maka harus dilapisi dengan belzona yaitu zat pelapis anti

korosi. Selain bagian yang aus, pemeriksaan juga dilakukan pada dimensi shaft. Hal itu berfungsi

untuk menentukan ukuran bantalan shaft. Di samping memerkisa beberapa item tersebut, yang

tidak kalah penting dalam proses pengecekan shaft adalah memeriksa adanya korosi dan keretakan

pada shaft. Jika keretakan yang terjadi sampai mengenai as, maka shaft harus diganti.

Gambar 3.7 pencabutan shaft propeller

Pada poros tersebut, clearence yang terjadi masih memenuhi standar dan tidak perlu

dilakukan perbaikan. Namun, apabila terjadi clearance yang tidak seimbang antara atas, bawah,

kanan dan kiri pada poros baling-baling, yang diperbaiki bukan baling-balingnya melainkan

bantalannya. Di samping lebih mudah, juga lebih ekonomis. Jika bukan bantalannya yang

dimainkan, maka hal ini diperlukan pembongkaran semua bagian dan dapat menambah biaya dan

waktu. Di dalam memainkan ketebalan bantalan ada batasan tertentu untuk tebal minimumnya.

Berikut gambar yang merupakan contoh perbaikan bantalan baling-baling kapal.

Jurusan Teknik Perkapalan 15Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

sumber google.com

Gambar 3.8 Perbaikan bantalan propeller untuk mengurangi clearance

- Jenis bantalan pada poros sendiri ada 4 yaitu :

1. Pokhout,

Pokhout merupakan kayu yang dipakai sebagai bantalan poros baling-baling

kapal. Jenis kayu ini masih banyak dipakai sebagai bantalan terutama pada kapal

- kapal rakyat, kapal ferry penyeberangan, sampai kapal khusus (kapal selam).

Pokhout mempunyai keistimewaan dapat mengeluarkan minyak sendiri untuk

melumasi poros pada kondisi tercelup dalam air. Sampai kini jenis kayu ini

belum dapat ditemukan di Indonesia. Untuk menggunakannya harus memesan

terlebih dahulu dari negara asalnya yakni Brasilia.

sumber google.com

Gambar 3.9 Bantalan poros propeller jenis Pokhout

2. Thordon

Jurusan Teknik Perkapalan 16Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

Thordon merupakan jenis bantalan poros baling-baling kapal yang terbuat dari

bahan baja. Thordon memiliki beberapa keistimewaan, di antaranya mempunyai

umur keausan yang tinggi, menghilangkan minyak atau lemak, mampu

beroperasi di lingkungan kotor dan abrasif, serta mampu menahan beban kejut

tinggi.

sumber google.com

Gambar 3.10 Bantalan poros propeller jenis Thordon

3.4.3 Propeller

a. Perbaikan Propeller

Permasalahan yang terjadi pada daun propeller antara lain sudah tipis, bengkok,

berlubang, retak, pecah, patah, serta hilangnya beberapa bagian daun propeller. Kerusakan pada

daun propeller ini terjadi karena benturan dengan karang, kandas, material propeller yang sudah

aus, hingga benda tumpul yang mengenai propeller saat propeller berputar.

Sedangkan untuk proses perbaikannya, masing-masing jenis kerusakan memiliki

penanganan berbeda. Misalnya untuk kerusakan karena daun propeller yang retak, langkah

pertama yang dilakukan ialah melubangi ujung-ujung garis retakan. Hal ini ditujukan agar saat

pengerjaan perbaikan pada tahap selanjutnya, retakan tidak menjalar. Setelah dilubangi, maka

dilakukan proses penggrindaan pada bagian yang retak. Pekerjaan terus dilakukan pada seluruh

bagian yang retak hingga node retakan tidak terlihat lagi. Tahap selanjutnya yakni melakukan

pengelasan pada titik yang telah digrinda tadi. Kemudian, dilakukan penghalusan pada hasil

pengelasan dengan cara digrinda lagi.

Jurusan Teknik Perkapalan 17Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

sumber google.com

Gambar 3.11 Hasil perbaikan propeller setelah digrinda

b. Balancing Propeller

Balancing merupakan proses penyeimbangan daun baling-baling kapal. Proses

balancing propeller memiliki dua cara, yaitu:

1. Balancing dinamik

Proses untuk menyeimbangkan propeller dengan melihat bentuk seperti pitch pada daun

propeller dan ketebalan daun propeller. Biasanya menggunakan mall agar semua daun memiliki

kelengkungan yang sama. Untuk mengukur ketebalan menggunakan micrometer.

2. Balancing statis

Proses untuk menyeimbangkan propeller agar semua daun beratnya sama / rata.

Propeller di pasang AS kemudian di putar. Jika masih ada yang terlalu berat daun akan berada di

bawah. Untuk menyeimbangkannya daun propeller di gerindra pada daun yang lebih berat.

Contoh proses balancing baling-baling tampak seperti gambar di bawah ini.

Jurusan Teknik Perkapalan 18Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

sumber google.com

Gambar 3.12 Balancing propeller

3.5 LAMBUNG

Pada bagian lambung, pekerjaan reparasi yang dilakukan ada beberapa macam. Di

antaranya pekerjaan Sandblasting, Recoating, Replating, serta penggantian beberapa bagian

konstruksi lambung (profil penegar dan penumpu).

3.5.1 Sandblasting

Sandblasting adalah proses pembersihan pelat lambung kapal dari kotoran maupun cat

yang sudah ada menggunakan pasir. Pasir yang digunakan merupakan pasir laut khusus yang

memiliki spesifikasi tertentu. Kondisi pasir tersebut awalnya dalam keadaan basah, kemudian

dikeringkan menggunakan mesin. Untuk pasir yang sangat basah dilakukan 4 kali proses

pengeringan, sedangkan untuk pasir yang agak kering cukup dengan 2 kali proses pengeringan.

Jurusan Teknik Perkapalan 19Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

Gambar 3.13 Sandblasting

Proses sandblasting menggunakan kompresor. Tekanan pada kompresor min 7,5 bar.

Ini dilakukan ketika kondisi plat sudah berkarat dan kondisi cat mati (ketebalan dari cat sudah

tidak bisa ditoleransi). Sandblasting dilakukan untuk menghilangkan karat, kadar garam yang

menempel, serta menghilangkan cat.

Proses sandblasting ada beberapa macam cara yaitu :

a. SA 1 adalah sweep blast digunakan untuk menghilangkan cat primer.

b. SA 1,5 adalah sweep spot

c. SA 2 adalah sandblast dengan toleransi sisa cat sekitar 20 %

d. SA 2,5 adalah sandblast dengan toleransi sisa cat sekitar 5 %

e. SA 3 adalah sandblast total hingga plat berwarna putih bersih

Untuk jenis – jenis pasir yang digunakan dalam sandblasting ada beberapa macam, di

antaranya :

- Pasir silica.

- Bijih besi (copper slag)

- Pasir sintetis (PS ball)

- Steel grid (bisa dipakai berulang kali asalkan tidak terkena air)

Peralatan yang digunakan untuk proses sandblasting :

Jurusan Teknik Perkapalan 20Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

a. Kompresor sebagai alat penghasil udara bertekanan

b. Nozzle

c. Selang

d. Hopper (bak penampung pasir sand blast)

e. Pot blasting

f. Pipa ( biasanya digunakan untuk menjangkau daerah yang tinggi dan jauh )

Gambar 3.14 Tempat pengeringan pasir

3.5.2. Recoating

Coating merupakan proses pelapisan pelat lambung kapal menggunakan cat. Sedangkan

recoating ialah proses pengecatan kembali lambung kapal karena cat yang ada sudah tidak

memenuhi standar lagi. Satu kali proses coating memerlukan waktu 6 sampai 8 jam. Alat yang

digunakan untuk melakukan proses pelapisan cat dinamakan airless. Sistem kerjanya hampir

sama seperti pompa.

Jurusan Teknik Perkapalan 21Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

Gambar 3.15 Airless dan cat untuk coating lambung kapal

Untuk proses pengecatan, jenis – jenis yang digunakan beberapa, namun jenis cat ada dua,

yaitu :

a. Cat epoksi :

- Dapat kering sendiri tanpa perlu dikeringkan dengan sinar matahari, lebih efisien

- Lebih mahal harganya

- Lebih mudah dalam pengecatanya

b. Cat non epoksi :

- Mengeringkanya harus dijemur sinar matahari

- Harganya lebih murah

Dalam pegecatan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :

- Preparation adalah hal – hal yang perlu di siapkan sebelum pengecatan dilakukan.

Perlakuan – perlakuan yang perlu diperhatikan seperti bagian yang akan di cat

harus terlebih dahulu disand blast.

- Temperature : temperatur cat yang baik ketika akan dicat adalah dengan suhu

minimal 28 0 celcius.

- Kelembaban : dalam proses pengecatan kelembaban sangat berpengaruh dalam

menempelnya cat pada plat karena jika terlalu lembab akan menyebabkan cat tidak

muda menempel

Jurusan Teknik Perkapalan 22Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

Gambar 3.16 Lambung kapal setelah dicat primer

Untuk pengecatannya ada beberapa lapisan :

- Lapisan primer menggunakan lapisan anti korosif / anti karat

- Lapisan sekunder atau kedua lapisan anti korosif ataupun anti fouling (tergantung

dari permintaan owner)

- Lapisan terluar / ketiga lapisan anti fouling

Untuk campuran catnya menggunakan tinner yang jumlahnya sekitar 10 % dari cat.

Alat – alat yang digunakan untuk pengecatan :

- Wadah cat

- Air less pomp

- Selang

- Nozzle / sprayer

Jurusan Teknik Perkapalan 23Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

Gambar 3.17 Lambung kapal setelah dicat sekunder

3.5.3 Replating

Replating merupakan pekerjaan penggantian pelat kapal yang dinilai sudah tidak

memenuhi standar. Penyebab dilakukannya replating dapat disebabkan oleh berbagai macam

faktor. Misalnya, disebabkan pelat berkarat, pelat retak, pelat terlalu tipis, dan lain-lain. Tahapan-

tahapan pekerjaan pada proses replating adalah sebagai berikut :

a. Tahap persiapan

Pemeriksaan luas pelat yang akan diganti serta lokasi pelat tersebut berada. Untuk lokasi

yang tidak berbahaya, misalnya main deck, pemotongan pelat bisa langsung dilakukan. Namun

apabila pemotongan akan dilakukan dibagian pelat di daerah berbahaya seperti tangki bahan bakar.

Maka harus dilakukan pekerjaan tambahan yang meliputi blower, proses freegass dan cleaning.

Jurusan Teknik Perkapalan 24Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

Gambar 3.18 Pengukuran plat yang akan di ganti dikarenakan deformasi

Lalu setelah selesai diukur dan di garisi dengan kapur setelah itu dilakukanlah pemotongan plat

Gambar 3.19 dilakukan pemotongan terhadap plat yang telah diukur

Jurusan Teknik Perkapalan 25Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

b. Fitting pelat

Pada tahap ini, dilakukan penyesuaian ukuran pelat pengganti dengan pelat yang akan

diganti. Pada umumnya, ukuran pelat pengganti tidak sama persis dengan pelat yang diganti.

Melainkan dilebihkan beberapa sentimeter untuk menghindari kekurangan pelat. Di samping itu,

penambahan ukuran pelat ini juga ditujukan untuk mengantisipasi adanya kesalahan pengukuran.

Gambar 3.20 Fitting Pelat

c. Pengelasan

Pengelasan pelat biasanya dilakukan dengan menggunakan teknik silang untuk

menghindari terjadinya pemusatan tegangan. Artinya pengelasan tidak dilakukan secara kontinu

pada satu garis atau satu bidang. Akan tetapi, ketika proses pengelasan mencapai jarak tertentu,

maka pekerjaan dihentikan dan pindah pada bidang lain. Selain itu, sama halnya seperti proses

pengelasan lainnya, sebelum pelat di las harus dibentuk grove sesuai dengan aturan.

Jurusan Teknik Perkapalan 26Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

Gambar 3.21 Pengelasan

3.6. Outfitting

3.6.1 Pemasangan Zink Anoda

Zink anoda berfungsi untuk melindungi komponen kapal dari karat/korosi. Pada

umumnya, setiap docking kapal selalu melakukan penggantian zink anoda. Pemasangan zink

anoda pada kapal ditujukan untuk memproteksi pelat dari bahaya karat. Walaupun tidak dapat

memproteksi seratus persen, namun pemasangan zink anoda sudah terbukti mampu mengurangi

karatan pada kapal. Pada umumnya zink anoda diganti setiap kapal melakukan docking.

Metode pemasangan untuk setiap tipe zink anoda berbeda-beda. Ada yang menggunakan

mur baut, namun ada juga yang dipasang dengan cara dilas. Untuk lambung kapal bagian midship

dan sekitarnya, zink anoda dipasang setiap jarak 7,5 meter sedangkan bagian buritan dan haluan

dipasang lebih dekat.

Perbedaan radius pemasangan ini dikarenakan pada bagian haluan dan buritan kapal

mengalami intensitas aliran yang cukup besar dibandingkan bagian midship. Hal itu

mengakibatkan ancaman korosifitas pada bagian haluan dan buritan kapal lebih besar

dibandingkan bagian midship.

Jurusan Teknik Perkapalan 27Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

Gambar 3.22 Keadaan Zink anoda setelah kapal diangkat ke floating dock

Selain di lambung, zink anoda biasanya juga dipasang pada beberapa daerah yang rawan

terjadi korosi pada kapal. Misalnya pada tangki ballast, daerah lubang sea chest, dan daerah aliran

pipa coller. Namun, pemasangan zink anoda pada daerah-daerah tersebut masih belum diwajibkan

karena meskipun terjadi karat, tingkat korosifitasnya masih rendah.

Gambar 3.23 Zink anoda setelah di ganti yang baru

3.6.2 Pekerjaan akomodasi

Perbaikan untuk bagian ruang akomodasi meliputi :

a. Insulation : lapisan peredam pada komponen dan dinding kapal untuk meredam panas

dan sebagai lapisan anti api

Jurusan Teknik Perkapalan 28Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

b. Cleaning yang meliputi pembersihan tangki - tangki, ruang muatan, pipa, dll

c. Pembangunan deck floor : membuat lapisan pada lantai kapal seperti lapisan kayu

d. Perbaikan dinding corugated pada warehouse

e. perbaikan pada kontainer akomodasi

f. refurnished kamar crew

Pada kapal Tugboat Liputan Pendingin 02 terjadi renovasi pada kamar crew di

karenakan ada plafond yang jebol serta perbaikan pada ranjang tempat tidur.

Gambar 3.24 plafond jebol

Gambar 3.25 renovasi kamar crew

3.6.3 Hull Outfitting

3.6.3.1 LIPUTAN VII

Hull outfitting merupakan pekerjaan kontruksi kelengkapan kapal selain pondasi

utama seperti perbaikan tangga, perpipaan, dan man hole. Pada LIPUTAN VII perbaikan

Jurusan Teknik Perkapalan 29Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

outfitting sebagai berikut:

1. CO2 Storage

2. Cradle lifecraft

3. Exhaust fan

4. Padeye’s /hole’s tire

5. Manhole & marking

6. Warehouse

Gambar 3.26 tempat CO2 storage yang terkorosi

Gambar 3.27 lifecraft yang terkorosi

Jurusan Teknik Perkapalan 30Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

Gambar 3.28 exhaust fan canopy yang telah terkorosi

Gambar 3.29 padeye’s yang bengkok ataupun rusak

Gambar 3.30 man hole yang karet sealnya robek ataupun bautnya terkorosi

Jurusan Teknik Perkapalan 31Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

Gambar 3.31 dinding seng corugated warehouse yang sudah terkorosi

3.6.3.2 LIPUTAN PENDINGIN 02

Pada Liputan Pendingin 02 perbaikan outfitting termasuk banyak dikarenakan tugboat beda dari Liputan VII yang hanya warehouse barge seperti yang tertera pada docking plan repair

Jurusan Teknik Perkapalan 32Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

Gambar 3.32 Liputan Pendingin beserta bagian bagian yang akan di reparasi

Seperti yang diterangkan oleh lingkaran kuning dimana lampu navigasi rusak dan akan di lakukan penggantian dimana lampu navigasi tersebut sangat diperlukan ketika sedang berlayar dimalam hari untuk memberi tanda kepada kapal lain keberedaannya serta bila sedang lego jangkar

Jurusan Teknik Perkapalan 33Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

Gambar 3.33 lampu navigasi

Sedangkan pada yang di lingkari warna merah towing hook di perbaiki tuas quick realeasenya untuk mempermudah pelepasan tali penariknya.

Gambar 3.34 towing hook

Pada lingkaran warna hijau ialah perbaikan pada blower kapal yang berfungsi sebagai untuk sirkulasi udara pada kamar mesin dibawahnya. Dilakukan perbaikan dikarenakan pada bagian kabel serta tabung blower mengalami korosi.

Gambar 3.35 blower

3.7 SEA TRIAL

Setelah kapal benar-benar siap dan bersamaan pengecekan dari syah Bandar dilakukan

pengujian terhadap performa kapal yaitu dengan cara dilakukannya sea trial. Proses sea trial akan

Jurusan Teknik Perkapalan 34Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

dilakukan beberapa jam sampai hasil yang diinginkan tercapai. Namun Sea trial tidak harus

dilakukan untuk kapal-kapal repair, yang diwajibkan adalah kapal bangunan baru. Sea trial bisa

dilakukan oleh kapal-kapal yang selesai repair sesuai permintaan owner. Biasanya dilakukan

apabila ada pekerjaan perbaikan poros propeller dan propeller yang mengharuskan melakukan

pelepasan poros propeller maupun propeller.

Pada kapal tugboat Liputan Pendingin 02 dilakukan untuk menguji performa mesin yang

telah selesai direpair dan untuk menguji keaktifan dari peralatan di seluruh kapal serta

kelistrikannya adapun yang di catat dalam sea trial sebagai berikut:

I. .Kecepatan rata-rata kapal selama sea trial (setiap RPM di naikan kepada

kecepatan servis tiap 10 menit)

II. Temperatur oli mesin kanan dan kiri (tugboat liputan pendingin 02 memiliki 2

main engine)

III. Temperatur main engine cooler system

IV. Temperatur gear box mesin

Dalam sea trial kapal ini juga di uji kemampuan dari pemadam kebakaran yang berada di antara 2 cerobong pembuangan kapal di karenakan kapal ini bukan untuk keperluan pemadam jadi range dari pemadam kebakaran kapal ini tidak bisa menyemprot objek yang terlalu jauh.

Gambar 3.36 pemadam kebakaran

Jurusan Teknik Perkapalan 35Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

BAB IV

RINGKASAN DAN SARAN

4.1 Ringkasan

Dari seluruh bahasan laporan kerja praktik di atas, penulis dapat meringkas bahwa proses

reparasi kapal terbagi menjadi beberapa tahap antara lain :

a. Persiapan reparasi, dimana pada tahap persiapan ini terdapat proses labuh yang

mengharuskan memperlihatkan surat laut, surat ukur dan sertifikat klasifikasi

b. Dokumen perjanjian reparasi kapal meliputi kesepakatan kontrak kerja dan persetujuan

SPK (surat perintah kerja)

c. Reparasi terapung, meliputi perbaikan lambung yang berada di atas air, dinding-dinding

bangunan atas, plat geladak, bagian-bagian ruang muat, mesin-mesin dan perlengkapan

lainnya.

d. Pengedokan kapal

e. Reparasi kapal, meliputi reparasi bagian permesinan, reparasi bagian lambung dan reparasi

bagian outfitting

f. Finishing dan pengecekan dari syahbandar

g. Sea Trial

4.2 Saran

Setelah melakukan kerja praktik selama kurang lebih 1 bulan maka saya selaku praktikan

dirasa perlu memberikan beberapa saran yng semoga dapat membangun akan kemajuan PT. Multi

Agung Sarana Ananda Balikpapan. Beberapa saran saya antara lain sebagai berikut :

a. Dalam hal keselamatan, baik keselamatan pekerja dan tempat maka sangat perlu adanya

peningkatan seperti pemakain APD yang sesuai standar bagi para pekerja, penyediaan

kelengkapan komponen-komponen penunjang proses reparasi dan perawatan dan perbaikan

alat-alat pendukung.

b. Koordinasi antara bagian lapangan,logistik serta administrasi lebih ditingkatkan lagi agar tidak

terjadi miskomunikasi

c. Untuk pengadaan barang serta pengiriman barang masi terkendala waktu sehingga

berpengaruh pada jadwal deadline projek selanjutnya lebih di tingkatkan lagi

Jurusan Teknik Perkapalan 36Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

d. Perlu diperhatikan terhadap transportasi para pekerja yang menyebrang ke buluminung

penajam lebih di tingkatkan lagi segi keamanan kapalnya seperti baju pelampung serta beban

yang di angkat kapal longboat tersebut tidak boleh berlebihan.

e. Pengawasan pekerjaan di lapangan saat pengerjaan repair kapal sangat perlu di perhatikan.

f. Perhatian terhadap kesejahteraan pekerja ditingkatkan.

Jurusan Teknik Perkapalan 37Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015

BAB V

LAMPIRAN

Jurusan Teknik Perkapalan 38Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember 2015