laporan kp pln
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporanTRANSCRIPT

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat dari tahun ke
tahun sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat. Peningkatan tersebut ditandai pula oleh beberapa
hal seperti:
Perkembangan Industri dan Bisnis yang semakin maju
Pertambahan penduduk yang dengan sendirinya akan menyebabkan
bertambahnya pemakaian listrik.
Peralatan yang membutuhkan tenaga listrik makin bertambah
Komunikasi data dari pelanggan ke pihak PT.PLN ( Persero ) , dalam
hal ini bagian Transaksi Energi ( TE ) sub Bidang Pencatatan Meter ( CATER )
masih menjadi kendala yang terkadang menjadi penghambat proses pekerjaan
di bidang ini. Karena dalam pelaksanaannya masih banyak di Area Pelayanan
yang tersebar diseluruh Indonesia , pembacaan meternya masih dengan cara
manual.
Hal inilah yang seringkali menjadi faktor penghambat proses pekerjaan.
Pembacaan Meter dengan cara manual adalah sistem baca meter
memanfaatkan tenaga kerja outsourching, ( Mitra Kerja PT.PLN ) yang mana
tenaga kerja ini akan mengambil gambar meteran yang terdapat di setiap
rumah pelanggan menggunakan kamera. Dalam prosesnya, cukup banyak
masalah yang didapat contohnya, seringakali rumah pelanggan terkunci
sehingga gambar meteran tidak bisa di ambil, kendala juga bisa datang dari
hasil gambar yang kurang jelas sehingga kWh meter tidak bisa dibaca.
Tentunya masalah – masalah ini sangat menjadi kendala bagi pihak PT.PLN
khususnya bagian CATER.

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 2
Seiring kemajuan teknologi, sehingga dirancang dan dibuat sistem
Autometic Meter Reading Power Line Carrier (AMR – PLC), yaitu sebuah
meter elektronik yang dilengkapi dengan modem PLC sehingga dapat
melakukan komunikasi data melalui jaringan tegangan jala-jala listrik 220 Volt
PLN.
Kemajuan Teknologi ini sudah barang tentu membutuhkan Investasi
yang sangat besar untuk itu maka PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya
dan Tangerang yang cukup luas dengan jumlah pelanggan yang cukup
besar, hanya baru menempatkan teknologi AMR pada Area Pelayanan
tertentu.
Berdasarkan hal diatas, maka penulis akan memberikan suatu
penjelasan lebih rinci mengenai komunikasi data dalam bentuk karya tulis
yang diberi judul “Sistem Kerja Automatic Meter Reading Dengan
Menggunakan Media Power Line Carrier 220V Di Kawasan Pondok Indah”.
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
Maksud dan tujuan dari Kerja Praktek ini adalah:
1. Menambah pengetahuan dan pemahaman tentang sistem AMR,
khususnya yang dipergunakan di PT. PLN ( Persero ) Distribusi Jakarta
Raya dan Tangerang Area Bulungan serta mampu menjelaskan sistem
AMR sebagai sistem kontrol dan pencatatan pemakaian energi listrik.
2. Mengaplikasikan teori yang selama ini didapatkan di perkuliahan pada
kenyataan kerja di lapangan.
3. Memahami proses pengolahan data sehingga dapat diproses ke dalam
bentuk rekening.
1.3 Waktu dan Tempat Kerja Praktik
Kerja praktik ini kami laksanakan di PT. PLN (Persero) Area Bulungan,
Jalan Sisingamangaraja No.1 Kebayoran Baru – Jakarta 12120. Waktu
pelaksanaan kerja praktek mulai tanggal 01 Agustus – 30 September 2011.

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 3
1.4 Ruang Lingkup Permasalahan
Mengingat ruang lingkup pada bidang Teknologi Elektro khususnya
pada bidang pengukuran besaran listrik dan komunikasi data sangat luas,
maka penulis akan membatasi masalah yang akan diuraikan pada laporan
kerja praktek ini. Adapun detil masalah yang akan penulis uraikan adalah
sebagai berikut:
Definisi dan system kerja AMR.
Perkembangan AMR.
Sistem Telekomunikasi Data AMR PLC,
Komponen AMR PLC.
Analisa kelebihan dan kelemahan pemakaian Autometic Meter Reading
PLC.
Dalam hal ini penulis membatasi masalah pembahasan yaitu tentang alat
bantu yang digunakan untuk mengenali sinyal komunikasi sistem AMR PLC.
1.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan selama pelaksanaan Kerja
Praktik adalah sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Dengan cara ini kami mencari data dengan melihat langsung ke lapangan,
sehingga data yang dibutuhkan dapat diperoleh secara langsung melalui
peralatan yang ada melalui bimbingan mentor.
2. Metode Wawancara
Kami melakukan wawancara secara langsung dengan mentor atau operator
agar mendapatkan penjelasan mengenai bidang yang di tanganinya untuk
mendapatkan data dan informasi lebih lengkap.
3. Metode Studi Literatur
Kami mengumpulkan data melalui beberapa buku referensi, baik buku-buku
kuliah, buku dari mentor maupun buku dari perpustakaan yang menunjang
terhadap judul yang sedang dibahas.

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 4
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penulisan laporan kerja praktik ini, kami membuat
sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang penulisan, maksud dan
tujuan kerja praktek, waktu dan tempat dilaksanakannya kerja praktek, ruang
lingkup permasalahan, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan
laporan Kerja Praktek.
BAB II : TINJAUAN UMUM PT. PLN APL BULUNGAN
Bab ini membahas tentang struktur organisasi yang ada pada PT. PLN
APL BULUNGAN secara umum dan dan stuktur organisasi pada bagian Catat
Meter secara khusus.
BAB III : PEMBAHASAN AUTOMATIC METER READING ( AMR )
Pada bab ini dipaparkan dan juga dijelaskan mengenai penjelasan
umum tentang definisi dan macam - macam Automatic Meter Reading dan
Penjelasan umum mengenai Power Line Carrier.
BAB IV : METODELOGI KERJA PRAKTEK
Bab ini membahas kegiatan selama melaksanakan kerja praktek di
Area Pelayanan Bulungan pada bagian Transfer Energi.
BAB V : PENUTUP
Dalam hal ini kami menyimpulkan hal - hal apa saja yang telah kami
pelajari di lapangan mengenai kelebihan dan kekurangan System Automatic
Meter Reading dan memberikan saran-saran demi kemajuan PT. PLN (
Persero ) yang akan datang.

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 5
BAB II
PROFIL PT. PLN (PERSERO)
Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang
Nama perusahaan : PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan
Tangerang Perusahaan ini ditetapkan pada 16 Januari 2003, sesuai dengan SK
Direksi PT. PLN (Persero) No. 010.K/010/DIR/2003.
Bisnis Utama dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang
adalah :
1. Penjualan Tenaga Listrik
2. Pengoperasian, pemeliharaan, pengembang dan pelayanan Jaringan Tenaga
Listrik Sistem Tegangan Menengah (20 KV) dan Jaringan Tegangan Rendah
(220 V)
Struktur organisasi PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang
dipimpin oleh seorang General Manager (GM) yang membawahi beberapa unit
antara lain:
1. Area
Area ini bertugas untuk menangani administrasi dan Teknik (
Penarikan , pemeliharaan dan keandalan jaringan listrik ) pelanggan dalam
penambahan daya maupun calon pelanggan untuk memasang daya yang
baru dibawah 200 kVa. Di wilayah distribusi Jakarta Raya dan Tangerang
terdapat 20 buah Area.
2. Area Pelayanan Prima (APP)
Area Pelayanan Prima Area ini bertugas untuk menangani administrasi
pelanggan dalam penambahan daya maupun calon pelanggan untuk
memasang daya yang baru diatas Daya 200 KVA. Di wilayah distribusi
Jakarta Raya dan Tangerang terdapat 3 Area Pelayanan Prima.

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 6
3. Area Pengatur Distribusi (APD)
Area Pengaturan Distribusi ini bertanggung jawab atas Pengaturan
Pendistribusian Jaringan Tegangan Menengah 20 KV di Distribusi Jakarta
Raya dan Tangerang ( PP JTM 20 KV ).
Area Bulungan adalah salah satu dari 20 Area yang berada di PT PLN
(Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang yang mencakup pelayanan
pelanggan listrik untuk wilayah Kebayoran Jakarta Selatan, yang pada saat ini
dengan luas area ± 112,625 Km persegi, menangani 159.776 Pelanggan dan
Pendapatan rata-rata ± 103.829.005 Milyar Rupiah per bulan, dengan
perincian golongan tarif pelanggan per periode February 2011 :
1. Sosial : 1839 Pelanggan
2. Rumah Tangga : 94.582 Pelanggan
3. Bisnis : 11638 Pelanggan
4. Industri : 162 Pelanggan
5. Pemerintah : 843 Pelanggan
6. Traksi- TM (BTS) : 614 Pelanggan
Jumlah : 159.776 Pelanggan
Peta wilayah APL Bulungan:
Gambar 2.1. Peta wilayah Area Bulungan

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 7
Luas Wilayah : ± 112,625 Km2
Batas Wilayah Area Bulungan
Utara : Jl. Jend. Gatot Subroto
Selatan : Jl. TB Simatupang
Barat : Kali pesanggrahan Ciputat
Timur : Jl. Wr Buncit Raya
Pembagian Wilayah World Class Services (WCS) :
Kawasan World Class Services 1 Pd. Indah
Utara : Jl. Pinang Emas-Kartika Utama
Selatan : Jl. TB Simatupang
Barat : Jl. Gd. Hijau 6,5- Pinang Perak1 Pinang Kuningan
Timur : Kali Grogol
Kawasan World Class Services 1 Blok M
Utara : Jl.Trunojoyo – Jl. Wolter Monginsidi
Selatan : Jl. Wijaya 2
Barat : Jl.Panglima Polim – Jl. Sisingamangaraja
Timur : Jl. Wijaya 1
Kawasan World Class Services 1 Senayan
Utara : Gelora 1 Gatot Subroto
Selatan : Jl.Senopati Tulodong bawah-Widya Chandra
Barat : Gelora- Asia Afrika
Timur : Jl.Gatot Subroto- Widya Chandra

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 8
Bagan PT. PLN (Persero) Area Bulungan :
Gambar 2.2 Bagan PT. PLN (Persero) Area Bulungan
MANAGER
BULUNGAN
ASMAN
DISTRIBUSI
ASMAN
KONSTRUKSI
ASMAN
T.ENERGI
ASMAN
PERENCANAAN
ASMAN
KSA
ASMAN
NIAGA I & II
ANALIS AHLI
KINERJA
MANAJER AREA BULUNGAN
S. OBRIEN KRISMAWANTO
6595001A
ASMAN KONSTRUKSI
MOCH. FIRDAUZY S
6282109L
ASMAN T. ENERGI
RUDI MULYADI
5781050L
ASMAN KEU, SDM & ADM
PRAMESTI
7095002Z
ASMAN DISTRIBUSI
DWIKORA AGUS SETIAWAN
6491089M
SPV. REN PENGUSAHAAN
YANTI MALA / 6991170M
SPV. MAPPING DATA JAR & PELG
BAMBANG LAKSITA / 6291082M
SPV. SISTEM TEK. INFORMASI
YULIADI / 7292024M
SPV. REN SISTEM DISTRIBUSI
DARSONO / 7294051M
SPV. BUNG & PEMUTUSAN (1)
RONNY MARCUS / 6086005M
SPV. BUNG & PEMUTUSAN (2)
EKI HEDI RUDIANA / 6585004M
SPV. REN & DAL KONST
WARNI PRAHONO / 5677054M
SPV. HAR DIST
MOH. WIDIASMORO / 7394050M
SPV. OPERASI DISTRIBUSI (2)
RAJIYO / 6083133Z
SPV. OPERASI DISTRIBUSI (1)
AMIRUDIN / 7394052M
SPV. PDKB
SPV. PENGELOLAAN
PIUTANG (2)
GATOT ISWASTO /
7908222Z
SPV. PENGELOLAAN
PIUTANG (1)
KARTONO / 6791151M
SPV. ADM.
PELANGGAN (2)
SUYANTO / 6491024ZD
SPV. ADM.
PELANGGAN (1)
M. S. IMAM SUHADA
5983259Z
SPV. SAR PP (2)
RINIARTI / 6385249M
SPV. SAR PP (1)
TAHMIDILLAH
6585156Z
SPV. METER ELEKTRONIK
ACHYAR SUBANDI / 6992040M
SPV. PEMBACAAN METER (2)
SUNARYO / 5576076P
SPV. DAL. SUSUT, PJU & P2TL
DADANG PRIATNA / 6083107M
SPV. PENGENDALIAN APP
MUHAMMAD / 5883077M
SPV. LOGISTIK
AMINAH HIDAYATI / 6787045K
SPV. SDM
SIGIT JUNIANTO / 7293117P
SPV. AKUNTANSI
KISTRIYADI / 6485064M
SPV. DAL ANG & KEU
DONNY NUGRAHA / 7195005P
SPV. SEKRETARIAT
HARIN DJUWARSINI / 6891091M
ASMAN NIAGA (2)
PRIYO ARGONO
6283146Z
ASMAN PERENCANAAN
YANA SETIANA SENJAYA
6691128M
SUKAMTO / 8306034M
EDHI JUNAIDHI / 7594061M
ASEP BURHAN / 8209458Z
ABSYAH ISWANDDARI / 6384022M
SURPTO / 6891030ZD
RASITO / 5876238P
SUNARNO / 5676053M
MOH SABRONI / 5784038M
AGUS ZAINI (6282232P
MINOTO PRAYITNO / 6078018P
PUDJO HARTOYO / 7092009M
MARTONO / 6182143M
TADJUDIN / 5886062M
INDRA LESMANA / 8707027M
KARYATININGSIH / 7095003G
MURDO WAHONO / 7494066M
NOVIYANTI / 6393040M
FARIDA ARYANI / 8609077M
RACHMI SYAMSI / 8308159Z
SEKARSARI SUTRISNO /
AHMAD / 6685113P
KADARISMAN / 6491064M
SITI NUR PAZRIAH / 8708069M
ROCHMAIN / 6283353P
MUHAMAD NUR / 5882141M
SYAIFUR RAHMAN / 8909011M
AGUS SUTONO / 5779011T
DWI PURWANTI / 8609078M
DAISY MEILIA / 6383035P
WIDI HANDOKO / 8509048M
KASWA LESMANA / 5981004ZD
DWI PUTRANTOADI / 8307029M
YONATHAN SURYO A / 8506049M
SURYANA 5883086M
I WAYAN SUGITA / 6284056M
GATOT SIAMTO / 7908222Z
H. ILHAMIRWAN / 6193046M
PEPEN EFFENDI / 5981027M
SUKIRMAN / 5585252M
MUH. ALIF MAWARDI / 8406045M
WITJI WIYONO / 8407038M
SOEKARNO / 5583140Z
SUWARNO / 5782158M
TITIN SUTIANAH / 5882027P
SAMSURI ENTONG / 6784236P
ILHAM NAZAR RAHMAN / 8206029M
IMAM BADRU RAHMAN / 8609067M
IRWAN / 6293100P
TASFINAL / 8909012M
SOPIAH / 7194065M
ANDI ARIFAH / 5577020M
TANTRI P / 8710687Z
ISMAIL MALIK / 8408023M
PARDI / 6185128M
YULIA P. I / 8409092Z
POSKO BULUNGAN
SUMAJI / 7192015M
HERI KASRIYANTO / 9010011M
M. ROMLI / 5987022M
CHALIMI / 7192031M
WAHONO / 8709013M
MUH. HADYAN F / 7594053M
ODI MARTONO H / 8206025M
MUH. EFFENDI / 5784034M
AGUS ARIFIN / 6592084M
TARYANA / 7092036M
HENDRI N / 8909009M
MOH. HUSIN / 6494012M
KOMARUDIN / 6392105M
MUH. NURDIN / 7292026M
IRWAN / 7294056M
HERDYANA S / 8206017M
EKO MARWANTO / 8307018M
DENI / 8509047M
ENTONG ROYAN / 6984216PI
PURWOKO /6285271M
ADE SEPTIAWAN / 6694049M
NUR ROKHMAN / 6591064M
POSKO MAMPANG
HENDARTO / 5893076M
SUKAMTO / 6293036M
AHMAD LUTFI / 7292085M
KOMARUDIN / 6082021M
POSKO PD. INDAH
SUGANDI / 5886021M
MOCH. SIDIK / 6193038M
UNTUNG SUGIONO 5575274M
DEDY ROHENDI / 5581003ZD
RUSDIANTO / 5678008M
YAHYA / 5881086Z
BANDI SUBANDI / 5882094M
DANU WINOTO / 6392087M
BAMBANG SUTANTO / 6491083M
NAIMAN BIN KIPLIK / 6684240P
ABDUL HOIR / 7494028ZD
HARTADI / 7594055M
ASRI DWI MUSTIKA / 8609045M
SUTARYA / 6382043M
WAHYU RIYADI / 8710683Z
HIDAYAT / 6385123M
AHMAD FIRLI / 5881099P
SUHANDI NURDIN / 5684032M
SPV. WAS. PENDAPATAN
TUGIMIN / 6185109M
SPV. PEMBACAAN METER (1)
ADI KUSPARIMARMO /
6181057M
TURJASI
EVA PUSPITA DAMAYANTI
EVA MARDIANAH / 6991103Z
MUNDARI / 6285270M
TJAHYANA / 6693007M
YULI LIDIAWATI / 6591171M
TAUFIK HIDAYAT 5982168M
SUPRIYONO B BEJO / 5881136M
ADI CIPTONO / 6092083M
ASMADI / 6392016M
WAGIYO /5577011P
SUGOJONO / 5571256M
ASMAN NIAGA (1)
R. YUNI ASTUTI
6585112Z
ANALYST KINERJA
YUNI ANDRIA / 6285062M
ANALYST EFFISIENSI JAR DIS
WILSON PLT / 5985021MANALYST MANAJEMEN MUTU
WAHYUNINGSIH / 6184127ZANALYST KINERJA
MUKINO SAPUTRO / 5576039Z
BAGAN ORGANISASI AREA BULUNGAN
ZAKARIA ANNUR / 9070037M
SPV. HAR DIST (3)
SELAMET SUKAMTO / 6792094M
A.A KINERJA
DJOKO QODRATUL IMAN
5885057P
A.A. KINERJA
YUSNARTI / 6385288M
A.A. KINERJA
SAMUDYA PRANA
6083088M
A.A MANAJEMEN MUTU
SYAFRUDIN RIDUAN
6285112M
A.A EFFISIENSI JAR DIS
SUNARDI / 6282183M
A.A KINERJA
EKA ENDANG DARMAWAN
7091149M

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 9
Tanggung Jawab Utama manager:
Menjamin, merencanakan, mengendalikan, mengkoordinasikan ketersediaan
jaringan dan menjaga kontinuitas penyaluran tenaga listrik. Membuat kebijakan
operasional terhadap kegiatan perencanaan, penyambungan, mengatasi gangguan,
perbaikan jaringan TM / TR, pengukuran / pengujian, pemeliharaan dan pengeloalan
sarana kerja.
Tugas Manajer dibantu oleh lima bidang yang masing-masing dipimpin oleh
seorang asisten manager, bidang tersebut antara lain :
1. Bidang Niaga
Tanggung Jawab Utama asisten manajer Niaga
Melayani Pelanggan/Calon Pelanggan untuk mengadakan kesepakatan
penyambungan Baru/Perubahan Daya/Tarif sesuai batas kewenangan.
Memeriksa Surat Jual Beli Tenaga Listrik sesuai batas kewenangan.
Mengesahkan Calon Pelanggan menjadi Pelanggan dan Perubahan data
lainnya sesuai batas kewenangan. Mengelola data Uang Jaminan Langganan
( UJL ). Mengelola Asip dan Data Induk Langganan ( AIL/DIL ).
Merencanakan, memonitor dan mengevaluasi realisasi Tingkat Mutu
Pelayanan ( TMP ), One Stop Service, Pelayanan Pelanggan Inti (Pelangi)
dan Produk Pelayanan Lainnya. Merencanakan dan mengevaluasi target
Perusahaan.
2. Bidang Transaksi Energi
Tanggung Jawab Utama Asisten Manajer T.Energi
Bertanggung jawab atas perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan
pengendalian dalam kegiatan pembacaan alat pengukur meter kWh, meter
kVarh, kVa max. Menjamin terlaksananya akurasi alat pembatas dan
pengukuran energi listrik sebagai alat transaksi antar unit PLN dan antar PLN
dengan pelanggan serta menjamin tertibnya pemakaian tenags listrik oleh
pelanggan untuk menjaga efisiensi susut energi dalam pendistribusian
jaringan tenaga listrik.

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 10
3. Bidang Konstruksi
Tanggung Jawab Utama Asisten Manajer Konstruksi
Bertanggung jawab terhadap perncanaan, penyambungan JTR dan
melaksanakan pengawasan pekerjaan pemasangan jaringan tegangan
rendah (JTR), jaringan tegangan menengah (JTM), sambungan rumah (SR)
dan APP sesuai standar pelayanan serta melaksanakan pembongkaran
terhadap setiap
4. Bidang Administrasi dan Keuangan
Tanggung Jawab Utama Asisten manajer Administrasi dan Keungan
Bertanggung jawab atas kelancaran pengelolaan dan pengendalian
kegiatan bidang administrasi dan keuangan yang meliputi SDM
kesekretariatan anggaran, keuangan dan akutansi untuk mencapai terget
kinerja sesuai tujuan perusahaan
5. Bidang Perencanaan
Tanggung Jawab Utama Asisten Manajer Perencanaan
Bertanggung jawab merencanakan, menyusun, mengkoordinasikan,
mengendalikan, memonitor penggunaan dan pemeliharaan jaringan distribusi
yang berorientasi kapada masa depan, anggaran operasi dan investasi untuk
mencapai target kinerja unit. Membangun dan mengelola induk jaringan,
apikasi dan infrastruktur untuk menunjang operasional.
6. Bidang Distribusi
Tanggung Jawab Utama Asisten Manajer Distribusi
Menjamin terlaksananya pengoperasian sistem jaringan distribusi dengan
mengelola perencanaan operasi jaringan, pengendalian operasi
jaringan,pelayanan dan perbaikan gangguan JTM, Gardu, JTR, SR dan APP
untuk menjaga kontinuitas pendistribusian jaringan tenaga listrik dengan
mutu dan keandalan yang baik serta meakukan pengamanan terhadap
kemungkinan bahaya listrik.

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 11
Setiap Kode Lokasi (KOLOK) meliputi wilayah-wilayah tersendiri, berikut ini
merupakan wilayah yang termasuk di dalam tiap-tiap KOLOK:
D = Blok A
J = Pondok Pinang
S = Kebayoran Baru
B = Fatmawati, Radio Dalam dan H. Nawi
R = Cipulir, Kebayoran Baru, Palmerah dan Permata Hijau
U = Cidodol, Kampung Baru dan Jalan Panjang
P = Pondok Indah dan Patal Senayan
Semua KOLOK di atas merupakan KOLOK untuk pelanggan dengan Daya
Rendah. Sedangkan untuk pelanggan Daya Tinggi, KOLOK diawali dengan huruf
”T”. Berikut merupakan beberapa KOLOK Daya Tinggi dan wilayahnya:
TD = Gatot Subroto dan Sudirman
TE = Fatmawati dan Blok A
TC = Permata Hijau dan Kebayoran Lama
TB = Simprug dan Mayestik

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 12
Visi dan Misi Perusahaan
Visi PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang
Sebagai satu kesatuan usaha PLN. PT.PLN (Persero) Distribusi Jakarta
Raya dan Tangerang memiliki Visi ”Menjadi perusahaan distribusi tenaga listrik
yang handal, tangguh dan berkembang”.
Misi PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tanggerang
Misi yang diemban adalah :
1. Melaksanakan bisnis distribusi yang berorientasi kepada pelanggan,
karyawan dan pemilik.
2. Meningkatkan profesionalisme SDM.
3. Menjadikan bisnis tenaga listrik sebagai sarana pendorong pertumbuhan
ekonomi nasional.
4. Melaksanakan usaha sesuai kaidah.

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 13
BAB III
PEMBAHASAN
AUTOMATIC METER READING
3.1 Pengertian Sistem AMR
AMR (Automatic Meter Reading) adalah teknologi pencatatan meter
elektronik secara otomatis. Umumnya, pembacaan dilakukan dari jarak jauh dengan
menggunakan media komunikasi. Parameter yang dibaca pada umumnya terdiri dari
Stand, Max Demand (penggunaan tertinggi), Instantaneous, Load Profile (load
survey) dan Event (SMILE). Parameter-parameter tersebut sebelumnya didefinisikan
terlebih dahulu di meter elekronik, agar meter dapat menyimpan data-data sesuai
dengan yang diinginkan.
Data hasil pembacaan tersebut disimpan ke dalam database dan dapat
digunakan untuk melakukan analisa, transaksi serta troubleshooting. Teknologi ini
tentu saja dapat membantu perusahaan penyedia jasa elektrik untuk menekan biaya
operasional, serta menjadi nilai tambah kepada pelangganya dalam hal penyediaan,
ketepatan dan keakurasian data yang dibaca, dan tentu saja dapat menguntungkan
pengguna jasa tersebut.
Awalnya, pembacaan meter dilakukan dengan menggunakan kabel (wired)
atau direct dialling/reading. Komputer terhubung ke meter dengan menggunakan
kabel komunikasi (RS-232 atau RS-485) atau optical probe, jika pembacaan
dilakukan di lapangan. Namun belakangan ini, banyak teknologi komunikasi yang
digunakan oleh sistem AMR. Seperti PSTN (telpon rumah), GSM, Gelombang
Radio, dan media yang digunakan di PT. PLN ( Persero ) Area Bulungan adalah
PLC (Power Line Carrier).

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 14
Terdapat 3 kelas penggolongan sistem AMR berdasarkan besar daya dapat
dilihat pada tabel 3.1.
No. Jenis Kisaran Daya Jaringan Komunikasi
1. AMR (TM) >200 KVA GSM & PSTN
2. AMR (TR) 41,5 KVA s/d 197 KVA GSM
3. AMR (TR) PLC 450 VA s/d 197 KVA Tegangan Listrik TR 220V &
GSM
Tabel 3.1 Penggolongan Sistem AMR
3.2 Fungsi Sistem AMR
Ada beberapa fungsi penting yang dapat dilakukan dengan menggunakan
sistem AMR, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengukur Energi listrik yang digunakan secara jarak jauh.
2. Untuk mengetahui saluran phasa tegangan yang digunakan ( R S T )
3. Remote Control untuk membuka atau menutup saluran energi listrik ke
pelanggan sehingga pemutusan bisa dilakukan secara jarak jauh.
4. Mengetahui besaran tegangan, arus dan frekuensi di pelanggan.
5. Mengetahui GRAFIK beban / arus atau tegangan, sehingga bisa
memantau energi listrik yang dipakai oleh pelanggan .
6. Mengetahui bila beban sudah mendekati maksimum dan jam nyala yang
dipakai pelanggan.
7. Menentukan batas tarif Luar Waktu Beban Puncak (LWBP) dan Waktu
Beban Puncak (WBP).
3.2.1 Keuntungan sistem AMR
Dengan menggunakan sistem AMR, maka kita akan dapat memperoleh
beberapa keuntungan yang diantaranya adalah sebagai berikut :
- Pencatatan meter lebih akurat
- Proses penerbitan rekening lebih cepat ( hasil pembacaan diolah sistem
Billing secara otomatis ).

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 15
- Upaya peningkatan mutu pelayanan melalui informasi data penggunaan
energi listrik secara langsung yang dikonsumsi oleh pelanggan dalam
bentuk record.
3.2.2 Kelemahan Sistem AMR
Selain terdapat beberapa keuntungan, sistem AMR ini juga mempunyai
beberapa kelemahan yang sering terjadi. Beberapa kelemahan yang sering kita
jumpai adalah sebagai berikut:
- Investasinya mahal.
- Biaya komunikasi GSM cukup mahal.
- Media komunikasi masih sering terganggu dan ketergantungan kepada
Provider.
3.2.3 Komunikasi Sistem AMR
Awalnya, sistem AMR menggunakan media komunikasi langsung ke pusat
kontrol (point-to-point) melalui jaringan komunikasi seluler / Global System For
Mobile Communication (GSM), Radio Frekuensi / General Packet Radio Service
(GPRS), atau kabel telepon / Public switched Telephone Network (PSTN). Dengan
komunikasi secara langsung ini, maka setiap meter elektronik akan langsung
mengirimkan datanya ke pusat control melalui jaringan GSM /GPRS/PSTN.
Biasanya Sistem AMR seperti ini digunakan pada AMR TM dan TR. Namun karena
jumlah pemakaian GSM/GPRS/PSTN terlalu banyak, sehingga biaya yang
dibutuhkan untuk membayar tagihan sangat besar. Beberapa merk dagang AMR
yang sering digunakan adalah: Indigo+, Genius, Landys, Actaris dan Gyr.

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 16
Berikut ini adalah gambar proses transfer data pada sistem AMR GSM:
Gambar 3.1. Sistem AMR komunikasi GSM
Namun dengan adanya perkembangan komunikasi belakangan ini, banyak
teknologi komunikasi baru yang dapat digunakan oleh sistem AMR. Salah satu
pengembangan komunikasi AMR yang digunakan oleh PT. PLN ( Persero ) Area
Bulungan adalah AMR PLC (Power Line Carrier) yang dapat mengurangi jumlah
pemakaian GSM/GPRS/PSTN.
3.3 Komponen peralatan Sistem AMR - PLC
3.3.1 Meter elektronik
Meter elektronik merupakan titik ukur dari sistem AMR – PLC yang berfungsi
melakukan pengukuran parameter-parameter listrik dan data energi yang
memungkinkan pembaca data-data meter dari jarak jauh dengan dilengkapi modem
sebagai media komunikasi sehingga dapat dibaca oleh ruang kendali. Meter
elektronik yang sudah dioperasikan di wilayah PT. PLN (Persero) Area pelayanan
Bulungan meliputi meter-meter dengan tipe atau merk Addax dan Circutor.

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 17
2
G
1 3 4 6 5
L
Ada 3 tipe Meter Elektronik yang dibedakan berdasarkan Phasanya, berikut adalah
tipe - tipenya :
A. Meter Elektronik 1 Phasa pengukuran langsung, yaitu meter elektronik
yang biasanya digunakan meter pelanggan.
Gambar 3.2.1.A Meter elektronik 1 phasa
Meter ini dapat disetting dalam 2 mode (pascabayar dan prabayar), dan
terdiri dari 4 macam tarif dalam sehari dan 8 macam tarif akumulatif. Meter ini
dilengkapi dengan modem PLC LV, Relay, push button untuk scrolling dan switch
on, sensor differebtial current serta sensor suhu.
B. Meter Elektronik 3 Phasa pengukuran langsung (direct), yaitu meter
elektronik yang biasanya digunakan meter pelanggan.
Gambar 3.2.1.B Meter elektronik 3 phasa (direct)
Meter ini juga dapat disetting dalam 2 mode (pascabayar dan prabayar), 4
macam tarif dalam sehari dan 8 macan tariff akumulatif. Meter ini dilengkapi dengan
modem PLC LV, Relay, push button untuk scrolling dan switch on, sensor differential
current serta sensor suhu. Setelah meter diberi daya tidak kurang dari 15 W,

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 18
biasanya akan ada kesalahan yang terjadi. Dalam kasus ini, biasanya akan muncul
symbol seperti pada layar display. Hal seperti ini biasanya terjadi karena:
Kesalahan dalam pemasangan phasa R-S-T atau L1-L2-L3
Kesalahan arah arus pada tiap-tiap phasa
Kesalahan tersebut dapat terkirimkan ke server, sehingga harus cepat
diperbaiki dengan memperbaiki susunan pemasangan.
C. Meter Elektronik 3 Phasa CT pengukuran tidak langsung,digunakan
untuk meter balance.
Gambar 3.2.1.C Meter elektronik 3 phasa CT
Meter ini dapat disetting dalam 2 mode (pascabayar dan prabayar), 4
macam tarif dalam sehari dan 8 macan tarif akumulatif. Meter ini hanya dilengkapi
dengan modem PLC LV dan sensor suhu. Semua symbol yang tampil pada bagian
bawah display meter menggambarkan semua keadaan darurat ( warning ) yang
sedang dialami oleh meter tersebut. Setelah meter diberi daya tidak kurang dari 15
W, biasanya akan ada kesalahan yang terjadi. Dalam kasus ini, biasanya akan
muncul symbol seperti pada layar display. Hal seperti ini biasanya terjadi karena:
Kesalahan dalam pemasangan phasa R-S-T atau L1-L2-L3
Kesalahan arah arus pada tiap-tiap phasa
Kesalahan tersebut dapat terkirimkan ke server, sehingga harus cepat
diperbaiki dengan memperbaiki susunan pemasangan.

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 19
3.3.2 Coupling Unit
Sekumpulan peralatan yang digunakan untuk penyempurnaan jalur
komunikasi pada saluran tenaga listrik. Perlatan yang dimaksud adalah :
Wave Trap adalah sebuah alat digunakan untuk menyalurkan sinyal
informasi dari terminal PLC ke saluran udara tegangan tinggi.
Kapasitor Kopling adalah alat penghubung antara peralatan sinyal
pembawa yang berfrekuensi tinggi dengan konduktor kawat phasa yang
bertegangan tinggi.
Line matching Unit (Line Tuner) adalah alat penghubung kapasitor kopling
dengan peralatan terminal PLC.
3.3.3 Pusat kendali
Merupakan sekumpulan perangkat keras yang berfungsi membaca,
mengumpulkan dan menyimpan data-data dari setiap meter elektronik yang
terpasang. Perangkat ini juga sudah dilengkapi dengan modem dan sarana
komunikasi sehingga dapat melakukan pembacaan dan pengambilan data-data
listrik yang tersimpan dalam meter elektronik dimana meter-meter tersebut juga
dilengkapi dengan modem.
Disamping itu juga terdapat perangkat keras yang berfungsi mengumpulkan
dan menyimpan data-data sebagai sistem backup secara replikasi ke database
backup dan digunakan untuk keperluan pembaca data oleh Client / Databse
Management Report.
3.4 Sistem Kerja Autometic Meter Reading Power Line Carrier.
AMR PLC merupakan sebuah sistem AMR menggunakan media komunikasi
Power Line Carrier (PLC), baik di jaringan Tegangan Rendah (TR) maupun
tegangan menengah (TM). Dengan pemanfaatan PLC, biaya operasional menjadi
lebih hemat dan memudahkan Power company untuk mendeteksi posisi saluran
terputus apabila terjadi gangguan. Konsentrator / Router yang terpasang di trafo
tegangan rendah mengumpulkan data dari meter elektronik di pelanggan melalui
jalur PLC tegangan rendah. Kemudian Konsentrator / Router yang terpasang di
Gardu Induk mengumpulkan data dari konsentrator tegangan rendah atau meter

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 20
pelanggan TR potensial melalui jalur komunikasi tegangan menengah. Kemudian,
control center mengumpulkan data dari konsentrator Tegangan Menengah melalui
jalur GSM, PSTN atau Ethernet.
3.4.1 Concertrator ( Router )
Router merupakan suatu alat yang digunakan untuk menampung data
sementara dari meter elektronik pelanggan yang kemudian akan dikirimkan ke pusat
kendali (server). Ada beberapa macam Router yang digunakan, yaitu :
A. Router MV/LV atau yang biasa disebut Router Slave, yaitu router
yang mengumpulkan data dari tiap - tiap meter pelanggan melalui
tegangan rendah (LV) dan kemudian mengirimkan data tersebut ke
router master (MV) melalui coupling unit dan disalurkan melalui
tegangan menengah (TM) 20 KV.
Gambar 3.3.1.A Router MV/LV (slave)
B. Router MV ( Router Master MV ), yaitu Router yang mengumpulkan
data – data dari setiap router slave dan mengirimkan data tersebut ke
pusat kendali ( server ) melalui jaringan GSM/GPRS.
Gambar 3.3.1.B Router MV ( Router Master MV )

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 21
C. Router LV ( Router Master LV ), yaitu router yang mengumpulkan
data tiap – tiap meter pelanggan dan kemudian mengirimkan
langsung ke pusat kendali ( server ) melalui jaringan GSM/GPRS.
Gambar 3.3.1.C Router LV ( Router Master LV )
Konektor pada router yang digunakan adalah :
CM.BUS RS-232
GSMEthernet
terminal box
Gambar 3.3.2 konektor pada router
Berdasarkan konfigurasi diatas ada beberapa komponken penting dari
AISYSTEMS AMR PLC yaitu :
1. Sistem AMR Control Center
2. Meter Elektronik PLC

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 22
Pada gambar 3.2 dari sistem Autometic Meter Reading Power Line Carrier
(AMR PLC).
Gambar 3.2. Gambar sistem kerja AMR PLC
Dari gambar 3.2. dapat dijelaskan secara terperinci dari sistem kerja AMR
PLC, sebagai berikut:
1. Pemakaian energi listrik pelanggan yang terukur oleh kWh Meter
Elektronik (AMR) selain dapat dibaca langsung (visual) di tempat juga
disimpan di memory yang berada di kWh meter.
2. Data yang tersimpan di memory dari setiap Meter Elektronik AMR PLC di
pelanggan akan diambil oleh router (consentrator) yang berada di gardu
Distribusi/gardu Induk untuk dikumpulkan.
3. Data dari meter – meter elektronik AMR dipelanggan diambil secara rutin
setiap 15 menit (sesuai setting yang diinginkan) dan disimpan di memory
router.
4. Proses pengambilan data oleh router dari meter elektronik AMR
komunikasinya melalui media komunikasi jala-jala listrik Tegangan
Rendah PLN ( 220 Volt ).
5. Data yang terkumpul di router dari pemakaian energi pelanggan akan
dibandingkan dengan meter pembanding ( meter balance) dari output trafo
sehingga diketahui selisih antara input dan output.

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 23
6. Data yang berada di router dan meter pembanding akan dikirim
bersamaan melalui jaringan komunikasi GSM ke pusat kontrol.
7. Sinyal data dari Router Master akan diterima oleh Server (FEP) di Pusat
Kontrol, dan diolah menjadi Tampilan Display di meja Operator
pengendali.
8. Server di Pusat Kontrol akan menarik data dari Router master setiap hari
secara automatis.
3.4.1 Pemanfaatan Sistem AMR menggunakan Power Line Carrier.
Sarana telekomunikasi sangat diperlukan untuk menerima informasi dan
menyalurkan perintah dari dan ke pusat control ( server ). Salah satu jenis peralatan
telekomunikasi yang dipergunakan oleh PT.PLN (Persero) untuk keperluan tersebut
adalah Power Line Carrier (PLC). PLC digunakan untuk keperluan hubungan
komunikasi antar gardu induk/ pembangkit dan pusat pengatur beban, serta untuk
keperluan media transmisi data untuk teleinformasi data. PLC menggunakan
saluran transmisi tenaga listrik tiga phasa sebagai medium perambatan sinyal
pembawa yang mengandung informasi. Untuk mentransmisikan sinyal pembawa
yang berfrekuensi tersebut menuju tempat yang telah ditentukan, maka satu jalur
komunikasi PLC harus dibentuk pada jaringan listrik.
Gambar 3.3. Sistem AMR menggunakan PLC

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 24
Untuk menyempurnakan jalur komunikasi pada saluran tenaga listrik tersebut
dibutuhkan peralatan yang terdiri dari wave trap, kapasitor kopling, line matching unit
dan protective device yang keempatnya disebut peralatan kopling (Coupling Unit).
AMR PLC merupakan sebuah sistem AMR menggunakan media komunikasi
Power Line Carrier (PLC), baik di jaringan tegangan rendah (TR) maupun tegangan
menengah (TM). Dengan pemanfaatan PLC, biaya operasional menjadi lebih hemat
dan memudahkan Power company untuk mendeteksi posisi saluran terputus apabila
terjadi gangguan.
3.4.2 Subsistem AMR PLC.
Sistem AMR PLC terdiri atas 4 subsistem:
1. Subsistem Meter elekktronik
2. Subsistem Router
3. Subsistem Telekomunikasi Data ( Media Komunikasi )
4. Subsistem Pusat Kontrol
- Hardware
- Software
1. Subsistem Meter Elektronik PLC
Meter Elektronik PLC fungsinya sama dengan meter Elektronik lainnya
sebagai pengukur Energi listrik, hanya pada Meter PLC sudah dilengkapi
dengan Modem PLC.
2. Subsistem Router di gardu
Subsistem Router digardu adalah Sebuah Concentrator device yang berfungsi
untuk :
a. Menerima dan mengumpulkan data pemakaian energi listrik dari
kWh Meter Elektronik ( AMR PLC )
b. Menerima data dari kWh Pembanding ( kWh Balance ).
c. Menyimpan di Memory dan mengirimkannya ke Pusat Kontrol

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 25
3. Subsistem Telekomunikasi Data
Subsistem Telekomunikasi Data yang terdiri dari :
a. Media komunikasi yang digunakan Meter PLC ke Router adalah
media jala-jala listrik Tegangan Rendah 220 V .
b. Media komunikasi dari router ke Pusat Kontrol menggunakan
jaringan komunikasi seluler Global Sistem Mobile (GSM)
4. Subsistem Pusat Kontrol
Merupakan sekumpulan perangkat keras yang berfungsi membaca,
mengumpulkan dan menyimpan data-data dari setiap meter elektronik yang
terpasang. Perangkat ini juga sudah dilengkapi dengan modem dan sarana
komunikasi sehingga dapat melakukan pembacaan dan pengambilan data-
data pemakaian energi yang tersimpan dalam meter elektronik dimana meter-
meter tersebut juga dilengkapi dengan modem.
Gambar 3.4. Komputer Server ( Front End )
Disamping itu juga terdapat perangkat keras yang berfungsi mengumpulkan
dan menyimpan data-data sebagai sistem backup secara replikasi ke database
backup dan digunakan untuk keperluan pembaca data oleh Client / Database
Management Report. Perangkat keras ini berada di Ruang Kontrol AMR-PLC.

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 26
Gambar 3.5. Ruang Kontrol AMR – PLC
3.4.3 Keunggulan Sistem AMR PLC
Keunggulan dari sistem AMR PLC adalah sebagai berikut :
1. Mempercepat pengembalian biaya investasi .
2. Meminimalkan biaya operasional.
3. Meningkatkan kecepatan dan keakuratan dalam pembacaan meter .
4. Meminimalkan pencurian listrik.
5. Mempercepat proses penerbitan rekening.
6. Memudahkan dan mempercepat penanganan gangguan.
7. Meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan.
3.4.3 Kelemahan Sistem AMR PLC
Adapun kelemahan dari sistem AMR PLC adalah :
1. Sering terjadi kegagalan komunikasi akibat sinyal GSM terputus, sehingga harus
dilakukan dial up ulang.
2. Terjadi kerusakan atau / sinyal lemah dari modem AMR PLC sehingga
pelanggan tidak dapat ditarik datanya.
3. Back Up Server tidak ada sehingga apabila terjadi gangguan atau data “crash”
data pelanggan hilang.
4. UPS tidak shutdown automatic sehingga untuk menjalankan Server butuh waktu
2 jam dan hilang tegangan tiba-tiba dapat mengakibatkan hardisk server rusak.

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 27
5. Tidak ada Technical Supporting sehingga apabila ada masalah tidak bias
diselesaikan segera.
6. PC Client masih tergabung dengan operator sehingga apabila ada pekerjaan
atau perbaikan terganggu oleh pengambilan data billing.
7. Apabila pelanggan nunggak dan dimatikan secara Remote, apabila pelanggan
bayar pada malam hari melalui Bank, maka akan kesulitan untuk menyalakan
kembali.
3.5 Penggunaan Coupling Unit pada Sistem AMR PLC
Untuk menyempurnakan jalur komunikasi pada saluran tenaga listrik, maka
PT. PLN (Persero) APL Bulungan mencoba mengadakan inovasi pada jaringan
komunikasi PLC yaitu dengan menggunakan Coupling Unit. Dengan menggunakan
alat ini, maka dapat terciptanya komunikasi data melalui Tegangan Menengah 20 KV
PLN sehingga dapat terciptanya komunikasi data antar gardu distribusi yang terletak
dalam satu jaringan spindle.
Coupling Unit adalah sebuah divais transducer atau alat penghubung antara
peralatan sinyal pembawa yang berfrekuensi tinggi dengan konduktor kawat phasa
yang bertegangan tinggi, secara fisik alat ini terdiri dari susunan elemen kapasitor
yang dicelupkan kedalam minyak atau dipress pada udara hampa, sebagai tempat
kedudukannya dibuat dari bahan dielektrik porselen atau resin. Coupling Unit terdiri
dari beberapa bagian yaitu Wave Trap, Kapasitor Kopling, Line Matching Unit dan
Protective Device yang keempatnya digabung menjadi satu paket.
Adapun fungsi dari masing – masing bagian yang terdapat pada Coupling
Unit tersebut adalah :
1. Wave Trap adalah bagian dari Coupling Unit yang berfungsi untuk
menyalurkan sinyal informasi dari terminal PLC ke saluran udara tegangan tinggi.
2. Kapasitor Kopling adalah bagian dari Coupling Unit yang berfungsi sebagai alat
penghubung antara peralatan sinyal pembawa yang berfrekuensi tinggi dengan
konduktor kawat phasa yang bertegangan tinggi.
3. Line matching Unit (Line Tuner) adalah bagian dari Coupling Unit yang berfungsi
sebagai alat penghubung kapasitor kopling dengan peralatan terminal PLC.

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 28
4. Protective Device (fuse) adalah bagian dari Coupling Unit yang berfungsi sebagai
perlindungan jika ada gangguan atau konsleting.
Gambar 3.6. Coupling Unit
Coupling Unit dipasang di setiap gardu distribusi, dimana beberapa
gardu menjadi Coupling slave karena terhubung pada Router Slave
kemudian satu buah gardu merupakan Coupling master yang terhubung
dengan Router Master.
Dengan adanya Coupling Unit ini, maka jaringan komunikasi data
pada sistem AMR PLC dapat kita sempurnakan serta mengurangi jumlah
pemakaian GSM/GPRS/PSTN pada Router karena hanya Router master
yang menggunakan komunikasi GSM/GPRS/PSTN, sedangkan Router
Slave mengirimkan datanya ke Router Master melalui komunikasi antar
Coupling Unit pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KV PLN.
Pada gambar 3.7 adalah skema sederhana dari jaringan komunikasi
AMR PLC menggunakan Coupling Unit.
Gambar 3.7. Jaringan Komunikasi AMR PLC dengan Coupling Unit
1
2
3 4
Front End / Server
Di APL Bulungan

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 29
Dari gambar 3.7. terlihat bahwa data pemakaian energi listrik dari AMR PLC
yang terpasang pada pelanggan dikirim ke Router Slave melalui jaringan jala- jala
listrik 220 Volt PLN, kemudian data dari Router Slave dikirim ke Router Master
melalui komunikasi antar Coupling Unit pada Jaringan Tegangan Menengah 20KV
PLN. Barulah Router Master mengirimkan data melalui jaringan komunikasi
GSM/GPRS/PSTN ke server yang berada di PT.PLN APL Bulungan.
3.6 Perangkat Lunak (software) Aisystem
Perangkat Lunak Aisystem terbagi menjadi 2 bagian, yaitu Aisystem MR
(Meter Reader) dan Aisystem pelaporan.
3.6.1 Aisystem MR (Meter Reader)
Meter Reader (MR) adalah pengambilan data jarak jauh dari pelanggan
utilitas meter menggunakan telepon, frekuensi radio, dan teknologi komunikasi
satelit. AMR menyediakan perusahaan jasa utilitas kesempatan untuk meningkatkan
efisiensi operasional, meningkatkan layanan pelanggan, mengurangi biaya
pengumpulan data dan segera mengumpulkan informasi penting yang memberikan
wawasan untuk para pengambil keputusan perusahaan. MR Aisystem dapat
mengumpulkan data dari setiap jenis dan vendor dari meteran yang menggunakan
proprietary, KIE DLMS standard dan protocol standar. Selanjutnya, data yang akan
digunakan oleh aplikasi pengolahan data untuk menyediakan laporan dalam bentuk
yang mudah dibaca ( grafik, table ).

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 30
Gambar 3.8. Gambaran Umum Alur Aisystem AMR.
3.6.2 Manfaat Aisystem MR
Saat ini perusahaan jasa utilitas perlu untuk meningkatkan layanan mereka
pada pelanggan. Cepat tanggap dan didukung dengan solusi terbaik adalah dua
faktor utama untuk memuaskan pelanggan. Pelanggan dalam skala besar tentunya
membutuhkan lebih banyak waktu dan biaya yang tinggi dalam hal pengumpulan
data. Keuntungan dalam pengunaan AISYSTEM MR :
Kemudahan untuk mengelola jumlah pelanggan dalam jumlah
besar hanya dengan satu aplikasi.
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dengan sedikit waktu dan
biaya.
Mudah untuk mengamati konsumsi enegi pelanggan.
Mudah untuk mengamati kualitas pasokan.
Megurangi kesalahan potensi pengumpulan data.
Meningkatkan akurasi konsumsi energy.
Mengurangi kerugian.

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 31
3.6.3 Aisystem Pelaporan
Untuk menyediakan data pelanggan yang mudah dibaca. Maka laporan
hendaknya dibuat kedalam bentuk table atau grafik, untuk itu diperlukan aplikasi
pengolahan data. Aisystem Pelaporan ( Aisystem Reporting ) yang dapat
memberikan laporan hasil olah data kedalam bentuk table serta grafis. Semua
laporan ini berdasarkan data yang telah dikumpulkan oleh Meter Reader (MR).
Gambar 3.9 mengenai Aisystem Laporan :
Gambar 3.9. Gambaran Umum Alur Aisystem Laporan.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, maka jumlah pelanggan yang telah
menggunakan AMR PLC semakin banyak, sehingga jumlah Router yang digunakan
juga semakin bertambah dan biaya pemakaian GSM/GPRS/PSTN pada Router pun
kembali meningkat. Untuk itu diperlukan adanya inovasi baru untuk mengatasi hal
tersebut.
3.6.4 Manfaat Aisystem Pelaporan
Analisis serta laporan berdasarkan survey beban disediakan oleh Aisystem
Pelaporan. Konsumsi energy dari setiap pelanggan disediakan just-in-time. Manfaat
penggunaan Aisystem Pelaporan adalah :

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 32
Menggunakan database tunggal dengan Aisystem MR.
Multi level pengguna.
Menyediakan konsumsi energi di setiap interval.
Mencegah gangguan Event Deteksi manajemen.
3.6.5 Aplikasi yang terdapat pada Perangkat Lunak AISystem adalah :
RootRouter
RootRouter adalah perangkat lunak yang terdapat di ruang control
kendali yang berfungsi untuk mengkoneksikan PC server dengan Router
master yang berada di gardu induk dengan memanfaatkan sinyal GSM,
sehingga proses pengambilan data dapat dilakukan dari jarak jauh.
Far Manager
Far Manager adalah perangkat lunak yang terdapat di ruang kontrol
kendali yang berfungsi sebagai media yang dapat menampilkan informasi
berhasil tidaknya pengkoneksian PC server dengan Router Master dari
proses pengambilan data yang dilakukan RootRouter. Apabila koneksi
terputus , maka akan tampil tulisan “ NO CARRIER “ pada Far manager.
Sims Administrator
Sims Administrator adalah perangkat lunak yang terdapat di PC server
yang berfungsi untuk pembuatan user name pada perangkat lunak Dispatcer,
pembuatan group meter (mengelompokkan berdasarkan gardu), melakukan
Backup data baik secara manual maupun secara otomatis.
Dispatcher
Dispatcher adalah perangkat lunak yang terdapat di PC server dan PC
client, dimana perangkat lunak ini berfungsi sebagai “Energy Management”,
dengan kata lain , dispatcher dapat berguna untuk membantu mengatur
konsumsi energy yang dipakai setiap pelanggan karena dengan dispatcher,
meter elekktronik pelanggan dapat menampilkan seberapa banyak energi
yang telah dikonsumsinya. Tidak hanya itu, pemakaian energi pun akan lebih
tertib dan disiplin karena dilengkapi dengan kemampuan untuk memutuskan

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 33
sambungan listrik pelanggan dari pusat listrik yang bisa dilakukan dari ruang
control pusat apabila terdapat pelanggan yang menunggak pembayaran.
Aisystem
Perangkat lunak yang berfungsi untuk menampilakan profile energy
pelanggan baik dalam sekala besar maupun skala kecil (per-pelanggan)
dengan berbagai macam interval sesuai kebutuhan. Selain profile energy,
Aisystem dapat menampilkan Daftar Pelanggan yang Perlu Diperhatikan
(DLPD), Daftar pelanggan yang temasuk didalam Threshold ARUS.
3.6.6 Aplikasi – aplikasi tersebut memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Dapat mengukur pemakaian energy listrik dengan akurat dan dapat dibaca
secara remote. Meter Class Akurasi 1.0 & 0,5
2. Dapat memberikan informasi konsumsi energy (load profile) per jam masing-
masing pelanggan
3. Dapat memberikan informasi adanya pelanggaran oleh pelanggan
4. Dapat memberikan informasi fase koneksi RST masing-masing pelanggan
5. Dilengkapi pembatas arus hingga 85A dan dapat dilakukan pemutusan &
penyambungan dari jarak jauh.
6. Dapat memutus beban secara otomatis (Automatic Switch Off) bila :
a. Pemakaian beban melebihi batas daya kontrak
b. Suplai tegangan dibawah atau diatas tegangan threshold/normal
7. Meter dilengkapi dengan pentarifan yang flexible (Multitarif)
8. Meter dilengkapi tarif Pinalti yang bisa diaktifkan bila:
a) Pemakaian beban melebihi batas daya kontrak
b) Cos Phi Rendah
9. Dapat diset ke sistem Pasca Bayar atau Pra Bayar

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 34
3.6.7 Pengaturan dan konfigurasi Hardware melalui Software
1. Pengaturan komunikasi antara computer Server dengan Router
Pengaturan penting yang dilakukan pada computer server agar
dapat terhubung dengan Router yang terdapat di gardu yaitu
menggunakan program Rootrouter dan Farmanager.
Proses Setting dengan menggunakan software RootRouter:
A. Menjalankan Software RootRouter, kemudia setelah kita pilih menu
RootRouter Configurator, maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini :
Gambar 3.6.7.A : Tampilan awal RootRouter

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 35
B. Masuk ke menu channels, kemudian kita pilih option Add Channel, maka
akan muncul tampilan seperti dibawah ini :
Gambar 3.6.7.B1 Chanel Description
Kemudian kita pilih jenis komunikasi yang kita gunakan (misalnya:
GSM) untuk menghubungkan komunukasi PC server dengan Router melalui
GSM. Lalu ketika kita pilih pilihan OK dan akan muncul tampilan seperti
dibawah ini :
Gambar 3.6.7.B2 : Setting periode baca meter.

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 36
Keterangan :
- Host : IP Database server
- Port : Serial port yang terhubung ke modem.
- Baudrate : Speed data antara modem GSM dengan router.
- Session Attempts : Mengulang dial jika data belum 100% terambil di
memori router.
- Ring Attempt : Mengulang dial jika terjadi gagal dial.
- Digit Quantity : Jumlah digit no.Sim card router.
- Country Prefix : Kode Negara No.telp Indonesia : +62.
- SMS Phone : No.sim card modem GSM di PC.
Kemudian kita pilih menu Channel dan pilih 0x00FFFFFF, lalu akan
muncul jendela baru dan kita pilih Add Periode (untuk membuat jadwal
pengambilan data secara otomatis untuk harian / migguan / bulanan), maka
akan muncul tampilan seperti dibawah ini :
Gambar 3.6.7.B3 Period description
Keterangan :
- Period (Jam dan menit waktu terjadi baca Router)
- Total Quota (min) : Lama waktu maksimal baca Router
dalam menit
- Session Quota (min) : lama waktu maksimal tiap session
baca Router

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 37
- Type (schedule) : Baca Router bias diatur tiap - tiap hari /
mingguan / bulanan
- Phones : ( No.sim card Router)
Kemudian kita pilih menu Tools dan kita setting IP adress di Set
Channel. Setelah semuanya slesai, maka kita pilih option OK untuk
mengkatifkan skeduler yang sudah dibuat.
Cara menggunakan software Farmanager:
Pemantauan komunikasi PC sever terhadap router sangatlah penting,
karena apabila terdapat no. sim card yang dituju tidak terdeteksi akibat
gangguan sinyal ataupun hal lain, maka akan dapat diketahui serta dengan
cepat ditanggulangi dengan melakukan dial ulang.( Jalankan program Far
Manager.)
1. Kita jalankan program Far Manager.
2. Kemudian kita harus menekan F3 agar muncul jendela browser,
lalu itu kita harus mencari file yang bernama “Channel-log” yang
disimpan difolder C:\ComServer5_3\Logs\Channel-01.Log.
setelah itu akan Muncul tampilan seperti dibawah :
Gambar 3.6.7.B4 : Disconnection antara PC server dengan router

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 38
Apabila terdapat pemberitahuan seperti Gambar diatas, berarti sim
card untuk nomor “+62817100724” tidak terkoneksi ke router. Maka harus
dilakukan dial ulang di software RootRouter. Tetapi jika tetap tidak bisa
terkoneksi, biasanya harus dilakukan pengecekan langsung ke tempat
dimana Router berada. Hal tersebut biasanya terjadi karena pulsa pada
nomor GSM tersebut telah habis atau sudah melewati masa aktif.
Registrasi dan Setting Meter
Proses Registrasi dan Setting ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu
sebagai berikut:
Registrasi meter pada Sims Administrator yaitu software bawaan
dari meter. Pada proses ini juga terdapat beberapa langkah yang
harus dilakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Dapat Berita Acara pemasangan / penggantian kWh Meter dari meter
mekanik menjadi meter digital dari Unit SAR PP. Dari berita acara inilah
kita dapat mengetahui data – data pelanggan mulai dari Biodata
pelanggan, berapa besar daya yang terpasang, nomor gardu yang
terhubung dengan pelanggan tersebut, ID pelanggan, ID meter, sampai
nomor segel yang terpasang pada meter.
2. kemudian kita jalankan Software SIMS Administrator untuk mengecek
adanya meter baru yang di kenali oleh software ini melalui Device
manager.
Gambar 3.6.7.C1: Device Manager

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 39
3. kemudian kita geser ID Meter baru ke folder gardu yang sesuai dengan
berita acara.
Gambar 3.6.7.C2: Group Manager
4. Setelah meter sudah di tempatkan di folder yang sesuai, kemudian kita
pilih menu manage dan kita masuk ke pilihan Information System.
Gambar 3.6.7.C3: Information System

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 40
5. Pilih folder yang akan di registrasi terlebih dahulu. Lalu pilih salah satu
pelanggan, kemudian Klik kanan pada ID meter yang akan di
registrasi.
Gambar 3.6.7.C4: Setting Customer ID
6. Setelah Registrasi ID Pelanggan selesai, langkah berikutnya adalah
Setting kWh meter sesuai Default yang di tentukan.Caranya Pilih folder
yang akan di setting terlebih dahulu, kemudian pilih salah satu
pelanggan. Lalu klik kanan pada pelanggan tersebut dan pilih menu
Device config history.
Gambar 3.6.7.C5: Device config history

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 41
7. Kemudian kita pilih Profile Setting pada jendela baru yang tampil
seperti di bawah ini:
Gambar 3.6.7.C6: Profile Setting
Dari sini banyak settingan profil pada meter pelanggan yang dapat kita
aktifkan atau tidak kita aktifkan.
8. Kemudian kita pilih Setting Display pada menu Local Display.
Dari sini kita dapat mengatur tampilan apa saja yang akan muncul
pada display meter yang ada di pelanggan misalnya berapa digit angka
pada meter.
Gambar 3.6.7.C7: Display Setting

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 42
9. Lalu kita pilih Setting Daya , Arus, Cos Q ( P, Ampere, Cos Q )
Dengan ini kita bisa mengatur batas pemakaian Daya, Arus serta cos
Q pelanggan sesuai pengan perjanjian yang ada di berita acara atau
biasa disebut dengan Load Limit Controller (LLC).
Gambar 3.6.7.C8: Setting Daya, Arus dan Cos Q
10. Setelah melalui semua langkah di atas, maka selesailah proses
Resistrasi dan Setting meter pada Software bawaan meter tersebut.
Registrasi meter pada AISystem Meter Reader.
Pada proses ini juga terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan,
yaitu sebagai berikut:
1. Buka Software AMR AISystems lalu kita pilih menu Setting dan masuk
pada bagian Registrasi Meter.
Gambar 3.6.7.D1: Registrasi Meter

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 43
2. Pilih menu Tambah untuk menambahkan meter baru.
Gambar 3.6.7.D2: Menu tambah pada Registrasi Meter
4. Kemudian kita masukan semua data – data pelanggan sesuai dengan data
yang ada pada berita acara untuk dapat teregistrasi.
Gambar 3.6.7.D3: Proses Registrasi Meter
Setelah semua data selesai diisi, maka tinggal di simpan. Dengan
begitu selesai sudah Registrasi Pelanggan di software AISystem MR
ini.

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 44
Backup Data
Kegiatan backup data sangat penting, karena apabila terjadi gagal
baca atau kerusakan sistem pada saat periode baca meter maka data yang
telah tersimpan dalam database dapat menjadi acuan dalam proses rekening.
Langkah – langkah dalam pembuatan database adalah :
1. Kita jalankan program Sims Administrator, Kemudian kita pilih menu
Commands seperti tampilan dibawah ini :
Gambar 3.6.7.D4: Database Backup
- Kemudian kita pilih Database Backup. Lalu muncul jendela Browser
untuk menentukan folder mana yang akan digunakan untuk menyimpan
file database backup. Setelah itu kita Apply seperti gambar berikut ini:
Gambar 3.6.7.D5 : Proses Backup data.

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 45
3.6.8 Pengambilan dan Pengolahan Data Pelanggan
Untuk dapat menarik atau melihat data pemakaian dari pelanggan, kita dapat
melakukannya dengan beberapa cara. Kita bisa menggunakan software bawaan dari
meter yaitu SIMS Administrator atau dengan menggunakan software AISystem Data
Managenent and Report (DMR).
Menggunakan SIMS Administrator
Bila kita memilih software ini, maka untuk dapat melihat hasil
pemakaian pelanggan harus mengikuti langkah – langkah berikut ini:
1. Buka Software SIMS Administrator kemudian Pilih menu Group
Manager
Gambar 3.6.8.1: Group Manager

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 46
2. Lalu setelah kita klik kanan pada ID Meter pelanggan, muncul menu
pilihan dan kita pilih Display data.
Gambar 3.6.8.2: Display Data
3. Maka akan tampil semua data hasil pembacaan seperti gambar di bawah ini:
Gambar 3.6.8.3: Hasil pengambilan data

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 47
4. Untuk dapat membuat grafik, Pilih Chart pada menu report
Gambar 3.6.8.4: Menu chart pada report
5. Kemudian kita pilih menu positif (+) untuk membuat grafik positif.
Gambar 3.6.8.5: Select Chart

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 48
6. Isi chart name : misal grafik kWh , lalu isi X axix value : DateTime
Gambar 3.6.8.6: Chart Editor
7. Kemudian kita pilih ( + ), isi Y axis value : TotalActEn
Gambar 3.6.8.7: Y Axis
8. Lalu tandai grafik kWh , dan kita pilih ok
Gambar 3.6.8.8: select Chart(s)

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 49
9. Maka akan muncul nilai kWh dalam grafik seperti pada gambar berikut ini:
Gambar 3.6.8.9: Grafik kWh
4.4.2 Menggunakan AISystem Data Management and Report (DMR)
Sedangkan jika kita memilih software ini, maka kita lebih mudah dalam
melihat hasil pembacaan serta mencari jumlah susut kWh per Gardu. Untuk
dapat melihat hasil pemakaian pelanggan, maka kita harus melalui langkah –
langkah berikut ini:
1. Kita jalankan software AISystems Data Management and Report (DMR), lalu
kita pilih menulaporan seperti gambar berikutl :
Gambar 4.4.2.1: Tampilan awal DMR

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 50
2. Pada Rincian Pemakaian Energi per periode, dapat kita tampilkan semua
data pemakaian dari semua Nama Pelanggan.
Gambar 4.4.2.2: menampilkan nama semua pelanggan
3. Apabila kita akan menampilkan pemakaian energi harian dari salah satu
pelanggan, maka kita dapat memilih menu per pelanggan, misal : Pelanggan
Amalia Roesseno Drs,
Gambar 4.4.2.3: Menampilkan data satu pelanggan

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 51
4. Untuk melihat grafik pemakaiannya, dapat dipilih menu Grafik lalu pada menu
Konsumsi Energi Bulanan per Pelanggan, akan tampil Field seperti dibawah
ini,
Gambar 4.4.2.4: mencari pelanggan yang akan ditampilkan
4. Sesuai nama pelanggan yang di pilih, Pelanggan Amalia Roesseno Drs
maka akan tampil grafik pemakaian hariannya.
Gambar 4.4.2.5: Grafik pemakaian harian pelanggan

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 52
Pengambilan Susut kWh Per gardu
Selain untuk melihat jumlah pemakaian, software ini juga dapat digunakan
untuk melihat jumlah susut kWh pada setiap Gardu. Berikut ini adalah langkah-
langkahnya:
1. Pada tampilan menu Management Report, lalu di menu PLC dapat dilihat
Rincian Penyusutan per kWh di gardu dan Susut kWh per Trafo
Gambar 4.4.2.6: Menu Susut kWh
2. Contoh yang akan diambil Susut kWh per Trafo, gardu yang dipilih misalnya :
Gardu PP.04 Pondok Indah
Kita dapat menentukan tanggal awal dan tanggal akhir dari susut yang akan
diketahui, bila di Refresh maka akan terlihat tampilan datanya.
Gambar 4.4.2.7: jumlah susut pada gardu

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 53
3. Laporan Susut kWh pergardu tampilannya dapat dilihat seperti dibawah ini
Gambar 4.4.2.8: Laporan Susut kWh Per Trafo
4.4.3 Kendali Jarak Jauh pada Sistem AMR PLC
Salah satu keunggulan dari penggunaan AMR adalah adanya fasilitas kendali
jarak jauh ( Remote Control ), dimana kita dapat memutus atau menyambung
kembali AMR dari ruang kontrol. Pemutusan meter biasanya terjadi karena adanya
tunggakan atau terdeteksi adanya pelanggaran – pelanggaran yang dilakukan oleh
pelanggan.
Untuk dapat melakukan kendali jarak jauh, maka terdapat beberapa tahapan
yang harus kita lakukan, yaitu sebagai berikut:
2. Kita harus menjalankan Software Dispatcher dan masuk ke dalam
menu Group Device untuk menampilkan semua meter.

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 54
Gambar 4.4.3.1: Group Device pada Dispatcher
3. Lalu kita pilih menu Find untuk mencari pelanggan yang akan kita
putus.
Gambar 4.4.3.2: Pencarian Pelanggan

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 55
4. Setelah kita menemukan nama pelanggang, maka kita harus memilih
menu configuration.
Gambar 4.4.3.3: Configuration Device
5. Kemudian kita masuk ke switching
Gambar 4.4.3.4: Switching Configuration
6. Tinggal kita ubah pilihan switch ON / OFF.

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 56
Gambar 4.4.3.5: Switch Off
Setelah kita memilih switch OFF, maka dalam waktu beberapa saat meter
yang ada pada pelanggan akan terputus. Kemudian jika kita ingin menyambungnya
kembali maka kita harus kembali melakukan langkah – langkah seperti di atas.

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 57
BAB IV
KEGIATAN KERJA PRAKTEK PER MINGGU
(METODELOGI KERJA PRAKTEK)
4.1 Tanggal 1 Agustus s/d 6 Agustus 2011
Pembimbing : Pak Rudi Mulyadi (Asist. Manajer CATER)
Tempat : Ruang Cater (Pencatatan Energi) PT. PLN wilayah Pelayanan
Bulungan.
Kegiatan : Pengarahan dan penjelasan tentang sistem AMR (Automatic
Meter Reading) serta pembahasan mengenai judul KP yang
akan diambil.
4.2 Tanggal 8 Agustus s/d 12 Agustus 2011
Pembimbing : Pak Arfan (karyawan bagian lapangan)
Tempat : Komp. Pondok Indah jakarta selatan.
Kegiatan : Pemasangan AMR berupa penggantian balance meter dan
router slave, di kawasan Pondok Indah Jakarta Selatan.
4.3 Tanggal 22 Agustus s/d 26 Agustus 2011
Pembimbing : Pak Arfan (karyawan bagian lapangan)
Tempat : Komp. Pondok Indah Jakarta selatan.

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 58
Kegiatan : Pengecekan bagian – bagian dari AMR di gardu-gardu
Pondok Indah.
4.4 Tanggal 5 September s/d 13 September 2011
Pembimbing : Pak Achyar (Supervisor AMR)
Tempat : Ruang server pusat kontrol PT.PLN wilayah Bulungan.
Kegiatan : Pemahaman mengenai sistem pengontrolan dan
pembacaan AMR, tepatnya di bagian pusat control atau
server.
4.5 Tanggal 14 September s/d 16 September 2011
Pembimbing : Pak Jonathan (karyawan bagian lapangan)
Tempat : Komp. Pondok indah Jakarta selatan.
Kegiatan : Pengecekan router – router AMR di gardu.
4.6 Tanggal 19 September s/d 29 September 2011
Pembimbing : Pak Arfan
Tempat : Komp. Pondok indah Jakarta selatan
Kegiatan : Mengganti dan memperbaiki router-router AMR yang
bermasalah.

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 59
BAB V
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
1. Sistem Automatic Meter Reading ( AMR ) merupakan salah satu hasil
perkembangan teknologi yang berfungsi untuk mengawasi, mengontrol, dan
melakukan pengambilan data penggunaan energi listrik secara jarak jauh
(remote control).
2. Dengan adanya fasilitas AMR pencatatan angka kWh lebih akurat,
memaksimalkan pendapatan kWh, mempercepat pembuatan rekening, dan
langgam penggunaan energi pelanggan.
3. Sistem AMR di PLN dibagi atas 3 ( tiga ) kriteria atau istilah antara lain :
a. Sistem AMR TM ( Tegangan Menengah ) khusus diperuntukan untuk
pengukuran Energi Listrik di pelanggan dengan Daya > 200 KVA.
b. Sistem AMR TR ( Tegangan Rendah ) diperuntukan untuk pengukuran Energi
Listrik di pelanggan dengan Daya 53 KVA s/d 197 KVA.
c. Sistem AMR TR PLC ( Power Line Carrier ) diperuntukan untuk pengukuran
Energi Listrik di pelanggan dengan Daya mulai 450 VA s/d 197 KVA, sarana
komunikasinya melalui jaringan tegangan listrik 220V PLN.
4. Sistem AMR PLC dikhususkan untuk mengetahui seberapa besar susut kWh
yang hilang ( Losses Non Teknis ) di suatu gardu.

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 60
5.2 SARAN
Didalam laporan ini, penulis mencoba memberikan saran dalam hal
pengoperasian dan pemanfaatan software – software pendukung sistem AMR PLC:
1. Harga meter elektronik serta biaya pemasangan yang masih tergolong mahal,
hal ini yang membuat sistem AMR PLC belum bisa diterapkan ke semua
pelanggan listrik PT.PLN (Persero) Area Bulungan. Oleh Karena itu, harus
dicari jenis meter elekronik yang harganya lebih terjangkau.
2. Sering terjadi kegagalan komunikasi akibat sinyal GSM terputus. Hal ini
sangat menhambat proses pengambilan data. Oleh karena itu, harus dicari
provider yang bisa menjadi mitra kerja untuk membuat suatu sistem jaringan
komunikasi khusus agar kegagalan komunikasi dapat ditanggulangi.
3. Apabila pelanggan nunggak dan dimatikan secara remote, kemudian
pelanggan melunasi tunggakan pada malam hari melalui Bank, maka pihak
PT.PLN (Persero) Area Bulungan kesuliatan untuk menghidupkan listrik
pelanggaan yang bersangkutan dikarenakan tidak ada yang menjaga diruang
kontrol. Oleh sebab itu, perlu dibuat sistem tambahan yang dapat
mengkoneksikan jaringan sistem pembayaran dengan software Dispatcher ,
sehingga apabila pelanggan melunasi tunggakan pada malam hari melalui
Bank, software Dispatcher dengan otomatis dapat mengubah konfigurasi
switching dari “off” menjadi “on”.

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 61
DAFTAR PUSTAKA
1. Rudi Mulyadi Natakusuma, INOVASI : “Optimasi infrasruktur jaringan Tegangan
Menengah 20 KV untuk media komunikasi data AMR”, PT.PLN APL Bulungan, 2009.
2. Woody B.M. Electric Power System. Great Britain : Jhon Wiley & sons Ltd. 1997
p.65.
3. ADD group, „Technical Description and Operation Manual‟ Three-phase meters for
electrical energy of NP5 , Smart IMS , 2005.
4. C T. Yew and T-W, Chan; “Experimenting Remote Kilowatthour Meter Reading
Through Low-Voltage Power Lines at Dense Housing Estates”, IEEE Transactions on
Poer Delivery, Vol. 17, No.3, pp708-711,July 2002.
5. B.W. Williams, Power electronics devices, drivers, applications and passive
components, 2nd,edn, Macmillan, London, UK, 1992.
6. K Dostert, 1997, Telecommunications over the Power Distribution Grid- Possibilities
and Limitations Proc 1997 Internat. Symp. on Power Line Comms and its
Applications pp1-9
7. R Broadridge `Power line modems and networks' 4‟th International Conference on
Metering Applications and Tariffs for Electricity Supply IEE conf. Publ 300 1984 pp
294-296 (London UK: IEE)
8. M Hosono et al, Improved Automatic meter reading and load control system and its
operational achievement, 4th international conference on metering, apparatus and
tariffs for electricity supply pp 90-94, 26-28 October 1982, IEE
9. D Cooper, T Jeans, Narrowband, Low Data Rate Communications on the Low-
Voltage Mains in the CENELEC Frequencies- Part I: Noise and Attenuation, IEEE
Trans on Power Delivery, vol 17 no 3 July 2002 pp 718-723
10. R. K. Dostert, “Powerline Communications”, Prentice Hall PTR, 2001.

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 62
LAMPIRAN

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 63
Percobaan Komunikasi Meter Elektronik TM/TR Existing dengan menggunakan PLC
Hasil percobaan

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 64
Coupling Unit yang terpasang di Pondok Indah
Pemasangan Coupling Unit

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 65
Contoh Pemasangan Coupling Unit
Tes Akurasi dan Keakuratan Pengukuran

STT-PLN JAKARTA
PT.PLN (PERSERO) APL BULUNGAN KERJA PRAKTEK 66
Menganalisis penggunaan software Farmanager untuk Pemantauan
komunikasi PC sever terhadap router